Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM – P1

PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA LASER

NUR SYAMSI INNAYAH 2414 031 009


RENZA YUARIFALDI 2414 031 032
AGUNG MARHAMSYAH 2414 031 035
PRIHARTINI NURMACRIFAH 2414 031 046
DIMAS AGUS ADITYA 2414 031 059

FEBRIANTO BIMO AMARTO


NRP. 2413 100 047

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

ii
i
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM – P1
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA LASER

NUR SYAMSI INNAYAH 2414 031 009


RENZA YUARIFALDI 2414 031 032
AGUNG MARHAMSYAH 2414 031 035
PRIHARTINI NURMACRIFAH 2414 031 046
DIMAS AGUS ADITYA 2414 031 059

FEBRIANTO BIMO AMARTO


NRP. 2413 100 047

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

i
ABSTRAK

Laser merupakan cahaya yang dikuatkan kemudian di


stimulasi untuk menghasilkan radiasi dalam lingkungan industri
dan militer. Laser memberikan kemudahan dalam melakukan
pekerjaan. Pada praktikum kali ini adalah tentang pengukuran
intensitas cahaya laser dioda dimana variasi data yang diambil
tergantung pada perbedaan voltage yang diberikan. Berdasarkan
data yang didapat semakin kecil voltage yang diberikan ke laser
dioda maka daya (intensitas cahaya) yang dihasilkan semakin
tinggi. Voltage tertinggi pada angka 7,1 volt dimana daya yang
dihasilkan sebesar 8,7 µw. Dan daya terbesar pada angka 895 µw
disaat diberikan voltage sebesar 3,15 volt.

Kata Kunci : Voltage, Laser Dioda

ii
ABSTRACT

Laser light is amplified and then stimulated to produce


radiation in industry and military environments. Laser provides
ease of doing the job. At this time the lab is about measuring the
light intensity of laser diodes where the variation data is captured
depends on the given voltage difference. Based on the data
obtained the smaller the voltage supplied to the laser diode power
(light intensity) generated higher. Voltage 7.1 volts highest
number in which the power generated by 8.7 μw. And the greatest
power in numbers when given 895 μw voltage of 3.15 volts.

Keyword : Voltage, Dioda Laser

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan kasih dan karunianya, laporan praktikum
Instrumentasi Laser Dan Serat Optik dengan judul Perhitungan
Numerical Apperture pada Coupling Cahaya Serat Optik ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam laporan ini membahas semua
apa yang telah praktikan lakukan dalam praktikum tersebut dan
juga bagaimana praktikan menyimpulkan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah berpartisipasi dalam terselesaikannya laporan
praktiukum ini, terutama kepada asisten Laboratorium yang
manatelah membimbing dan memberikan banyak
wawasan/pengetahuan dalam praktikum dan juga penyusunan
laporan praktikum ini. Laporan ini memang jauh dari
sempurna.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki kegiatan praktikum selanjutnya.

Surabaya, 13 November 2016

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................. i
ABSTRAK................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................ ..iii
KATA PENGANTAR ........................................................... ..iv
DAFTAR ISI ........................................................................... ..v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................ .1
1.2 Rumusan Masalah ................................................... .2
1.3 Tujuan...................................................................... .2
1.4 Sistematika Laporan ................................................ .3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Laser ...................................................... 3
2.2 Prinsip Kerja Laser .................................................. 4
2.3 Laser Dioda……………………………………...5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan ....................................................... .9
3.2 Prosedur Percobaan .............................................. .10
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ........................................................ .11
4.2 Pembahasan .......................................................... .12
BABV PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................... .17
5.2 Saran ..................................................................... .17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laser merupakan cahaya yang dikuatkan kemudian di
stimulasi untuk menghasilkan radiasi dalam lingkungan industri
dan militer. Laser memberikan kemudahan dalam melakukan
pekerjaan. Dengan kata lain, laser adalah alat yang digunakan
untuk mengubah suatu gelombang elektromagnetik dalam bentuk
cahaya sehingga dapat membantu dalam melakukan tugas
tertentu. Sesuai namanya, mekanisme laser mampu memancarkan
radiasi elektromagnetik, biasanya tidak terlihat, melalui proses
pancaran terstimulasi. Prinsip yang melandasi mekanisme kerja
laser dapat ditelusuri lebih lanjut dengan menelaah sifat elektron
yang berada di dalam atom. Mekanisme laser melibatkan tiga
proses dasar interaksi radiasi dengan materi, yaitu serapan, emisi
spontan, dan emisi terstimulasi. Dalam dunia industri, perangkat
elektronika ini menjadi kebutuhan mutlak.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas,
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengetahui pengaruh tegangan terhadap
intensitas laser.
2. Bagaimana pengaruh dari daya yang dihasilkan pada
sebuah laser dioda.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengaruh tegangan terhadap intensitas
laser.
2. Mengetahui pengaruh dari daya yang dihasilkan pada
sebuah laser dioda.

1.4 Sistematika Laporan


Adapun sistematika laporan dari praktikum ini diantaranya
adalah Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang
praktikum, permasalahan, tujuan praktikum, dan sistematika

1
2
laporan. Bab II Dasar Teori, menjelaskan tentang teori-teori
penunjang praktikum. Bab III Metodologi Percobaan,
menjelaskan alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum
serta langkah – langkah praktikum. Bab IV Analisis Data Dan
Pembahasan, menjelaskan tentang data yang didapat pada saat
praktikum. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran
yang di dapat selama praktikum.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Laser


Laser adalah sebuah perangkat yang mengeluarkan cahaya
melalui satu proses disebut emisi terangsang. Laser adalah
kepanjangan dari LASER (Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation - Pembesaran Cahaya oleh Pancaran
Radiasi yang Terangsang). Laser merupakan perangkat yang
menggunakan efek mekanik kuantum, diinduksi atau merangsang
emisi, untuk menghasilkan sinar cahaya koheren. Cahaya laser
adalah gelombang elektromagnetik nampak yang berada di dalam
kisaran tertentu. Laser merupakan sumber optik yang
memancarkan foton dalam sinar koheren. Cahaya laser biasanya
monokromatik, misalnya, memiliki panjang gelombang tunggal
atau warna, dan dipancarkan dalam pancaran halus. Ini berbeda
dengan sumber cahaya biasa, seperti mentol, yang memancarkan
photon yang dapat dilihat semua arah, biasanya mencangkupi
panjang gelombang spektrum elektromagnetik yang luas. Laser
dapat dipahami melalui penggunaan teori mekanika kuantum dan
termodinamika.
Ketika ditemukan pada tahun 1960, laser dinilai sebagai
"solusi memecahkan masalah". Sejak itu, laser dapat ditemukan
dimanapun, sekarang dapat ditemukan di ribuan aplikasi dalam
berbagai bidang seperti elektronik, teknologi informasi, penelitian
ilmiah, kedokteran, industri dan militer.
Dalam banyak aplikasi, manfaat laser adalah karena sifat
fisik mereka seperti konsistensi, monochromaticity dan
kemampuan untuk memperoleh kekuatan yang sangat tinggi.
Dengan contoh, sinar laser yang sangat koheren dapat difokuskan
di bawah batas difraksi pada panjang gelombang terlihat, yang
hanya beberapa nanometer. Ketika memfokuskan sinar laser yang
kuat pada suatu titik, ia akan menerima kepadatan tinggi.
Penggunaan laser untuk merekam gigabyte informasi dalam
rongga mikroskopis dari CD, DVD atau Blu-ray. Hal ini juga
memungkinkan media laser memiliki intensitas rendah dalam
mencapai daya yang sangat tinggi dan menggunakannya untuk
memotong, membakar atau sublimasi materi / objek / benda.

3
5

Gambar 2.1 contoh laser

2,2 Prinsip Kerja Laser


Laser dihasilkan dari proses relaksasi elektron. Pada saat
proses ini maka sejumlah foton akan di lepaskan berbeda sengan
cahaya senter emisi pada laser terjadi dengan teratur sedangkan
pada lampu senter emisi terjadi secara acak. Pada laser emisi akan
menghasilkan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
berbeda dengan lampu senter emisi akan mengasilkan cahaya
dengan banyak panjang gelombang. proses yang terjadi adalah
elektron pada keadaan ground state (pada pita valensi) mendapat
energi kemudian statusnya naik menuju pita konduksi (keadaan
eksitasi) kemudian elektron tersebut kembali ke keadaan awal
(ground state) diikuti dengan beberapa foton yang terlepas.
Kemudian agar energi yang dibawa cukup besar maka dibutuhkan
sebuah resonator resonator ini dapat berupa lensa atau cermin
yang sering digunakan adalah lensa dan cermin. ketika di dalam
resonator maka foton-foton tersebut akan saling memantul
terhadap dinding resonator sehingga cukup kuat untuk
meninggalkan resonator tersebut. laser cukup kuat digunakan
sebagai alat pemotong misalnya adalah laser CO2 laser yang kuat
adalah tingkat pelebaranya rendah dan energi fotonya tinggi.
5
2.3 Laser dioda
Dioda Laser atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Laser Diode adalah komponen semikonduktor yang dapat
menghasilkan radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata
ataupun dalam bentuk spektrum infra merah (Infrared/IR) ketika
dialiri arus listrik. Yang dimaksud dengan Radiasi Koheren adalah
radiasi dimana semua gelombang berasal dari satu sumber yang
sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga. Kata
LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation yang artinya adalah mekanisme
dari suatu alat yang memancarkan radiasi elektromaknetik
melalui proces pancaran terstimulasi. Radiasi Elektromaknetik
tersebut ada yang dapat dilihat oleh mata normal, ada juga yang
tidak dapat dilihat.
Panjang Gelombang (Wavelenght) terlihat yang terbuat
dari GaAs Dioda Laser pertama kali diperkenalkan oleh Nick
Holonyak Jr yaitu seorang Ilmuwan yang bekerja di General
Electric pada tahun 1962. Pada dasarnya, Dioda Laser hanyalah
salah satu jenis perangkat ataupun teknologi yang dapat
menghasilkan sinar Laser. Jenis-jenis perangkat ataupun
Teknologi lainnya yang dapat menghasilkan sinar Laser
diantaranya adalah Solid-state Laser, Laser Gas, Laser Excimer
dan Dye Laser.

Gambar 2.2 gambar dan simbol diode laser

1. Kelebihan Dioda Laser


Berikut ini adalah beberapa kelebihan Dioda Laser jika
dibandingkan dengan teknologi konvensional penghasil Laser
lainnya:
6
Lebih kecil dan Ringan : Dioda Laser memiliki ukuran
yang kecil, ada jenis Dioda Laser tertentu yang berukuran
kurang dari 1mm dengan beratnya kurang dari 1gram. Dengan
demikian, Dioda Laser sangat cocok untuk digunakan pada
perangkat Elektronika yang berukuran kecil atau portabel.
Membutuhkan Arus listrik, Tegangan dan Daya yang
rendah : Kebanyakan Dioda Laser hanya membutuhkan daya
beberapa miliWatt dengan tegangan di sekitar 3 Volt hingga 12
Volt DC. Oleh karena itu, Dioda Laser dapat beroperasi
dengan menggunakan sumber daya Baterai.
Intensitas rendah : Dioda Laser memiliki intensitas yang
sangat rendah dibandingkan dengan perangkat laser lainnya.
Namun Dioda Laser memiliki efisiensi output koheren yang
tinggi dan kemudahan dalam modulasi untuk komunikasi dan
aplikasi pengendalian. Perlu diketahui bahwa, Dioda Laser
tidak dapat digunakan untuk memotong kertas ataupun
melubangi baja sehingga relatif aman untuk digunakan pada
perangkat konsumen atau rumah tangga. Meskipun relatif
aman, tetap disarankan untuk tidak melihat langsung sinar
Laser yang dipancarkan oleh perangkat-perangkat tersebut
karena beresiko untuk merusak bagian-bagian sensitif Mata
yaitu selaput Retina pada mata.
Sudut Beam yang lebar (Wide-angle Beam) : Bentuk
berkas sinar yang lebih lebar dan berbentuk kerucut dan dapat
lebih mudah dimodifikasi dengan menggunakan sebuah lensa
cembung. Hal ini agak berbeda dengan Laser Konvensional
yang hanya berbentuk lurus dan sulit untuk di dimodifikasi
kelebarannya.
2. Aplikasi Dioda Laser
Dioda Laser telah banyak diaplikasikan pada perangkat
yang kita gunakan sehari-hari. Beberapa perangkat yang
menggunakan Dioda Laser diantaranya adalah sebagai berikut:
1. CD/VCD/DVD/Blu-ray Player
2. Konsol Games
3. Laser Pointer
4. Barcode Scanner
5. Sistem Fiber Optik
6. Laser Printer
7
7. Alat Ukur Jarak
8. Remote Control
9. dan lain sebagainya.

3. Jenis Dioda Laser Cara Kerjanya


Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu
LED yaitu dapat mengkonversi energi listrik menjadi energi
cahaya, namun Dioda Laser dapat menghasilkan sinar/cahaya
atau Beam dengan Intensitas yang lebih tinggi. Berikut ini
adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) :

Gambar 2.3 Struktur diode laser

Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan


menjadi 2 jenis yaitu Injection Laser Diode (ILD) dan
Optically Pumped Semiconductor Laser.
a. Injection Laser Diode (ILD)
Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai
kemiripan dengan LED (Light Emitting Diode). Kedua-
duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang
hampir sama. Perbedaan utama pada Dioda Laser adalah
adanya sebuah saluran atau kanal panjang yang sempit
dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi
sebagai penuntun gelombang pada cahaya. Kanal tersebut
biasanya disebut dengan Waveguide.
Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui
persimpangan PN (PN Junction) dan menghasilkan cahaya
seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran
8
fotonnya (Photon) disebabkan oleh bergabungnya kembali
Elektron dan Lubang (Holes) di daerah persimpangan PN.
Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam waveguide
(penuntun cahaya) pada Dioda Laser sendiri. Di Waveguide
ini cahaya Laser direfleksikan dan kemudian diperkuat
sehingga menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar
keluar.
b. Optically Pumped Semiconductor Laser
Optically Pumped Semiconductor Laser atau disingkat
dengan OPSL ini menggunakan chip semikonduktor III-V
sebagai dasarnya, Chip semikonduktor ini bekerja sebagai
media penguat optik. Dioda Laser yang terdapat
didalamnya berfungsi sebagai sumber pompa. Terdapat
beberapa Keuntungan dari Dioda Laser jenis Optically
Pumped Semiconductor Laser ini, terutama dalam
pemilihan panjang gelombang (wavelength) dan
mengurangi gangguan dari struktur elektroda internal.
c. Optical Power Meter (OPM)
Sebuah power meter optik (OPM) adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kekuatan dalam optik sinyal.
Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji
daya rata-rata di serat optik sistem. Perangkat tujuan umum
kekuatan cahaya measuring biasanya disebut radiometers ,
fotometer , Laser meter listrik (bisa fotodioda sensor atau
sensor thermopile Laser ), pengukur cahaya atau lux meter.

Gambar 2.4 Optical Power Meter (OPM)


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada eksperimen ini, alat yang digunakan dalam praktikum
adalah sebagai berikut.
 Rangkaian Laser diode
 Adaptor dengan tegangan 5 volt dan 9 volt
 Optical Power Meter (OPM)
 Multimeter

3.2 Prosedur Eksperimen


Adapun langkah – langkah dalam melakukan eksperimen
adalah sebagai berikut.

OPM

Gambar 3.1 Skema Eksperimen

1. Peralatan dirancang sesuai dengan gambar 1 dengan


prosedur pembuatan sama seperti gambar 2 dan 3.
2. Laser dioda dinyalakan dengan tegangan 9 Volt.
3. Pengukuran tegangan menggunakan multimeter dengan
memutar potensiometer sampai maksimal.
4. Hasil rentang minimal-maksimal dibagi menjadi 5
rentang. (contoh : rentang minimal-maksimal 1.9 – 3.5
volt, maka rentang pengukurannya pada angka 1.9 ; 2.3
; 2.7 ; 3.1 ; 3.3)
5. Intensitas cahaya laser dioda diukur menggunakan OPM
dengan input tegangan masukan berbeda.
6. Hasil pengukuran dari OPM kemudian dicatat dan
dibuat grafik hubungan antara tegangan dengan
intensitas.
7. Analisa hasilnya.

9
10
3.3 Rangkaian Laser Dioda
Bahan yang diperlukan untuk membuat rangkaian Laser
dioda :
1. LM317 1 buah.
2. Potensiometer 1k (100 ohm).
3. Resistor 2 buah (10 ohm).
4. Dioda 1 buah (tipe 1N4001).
5. Kapasitor 15 volt (10 mF).
6. Laser dioda merah 1 buah (15 volt).
7. PCB.
8. Pinhole (male-female) 1 buah.
9. Penjepit buaya 4 buah.

Gambar 3.2 Skema Rangkaian Laser Dioda

Gambar 3.3 Contoh Rangkaian Laser Dioda


BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Di bawah ini merupakan hasil pengukuran dari multimeter
tegangan, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pembacaan Multimeter 9 volt


Hasil Pengukuran
Range (Volt)
OPM (µw)
7,1 8,7
6,6 9,4
5,9 10,8
5,2 16,8
4,5 27,2
4,04 33,9
3,74 42,5
3,15 895

Gambar 4.1 Grafik Hasil Regresi

11
12
Dari hasil pengukuran tersebut dapat diketahui pengaruh
tegangan dengan intensitas laser, semakin besar tegangan listrik
(9 Volt) yang diberikan pada laser, semakin besar intensitas
cahaya laser. Semakin besar tegangan pada sumber yang sama (9
Volt) semakin besar pula intensitas cahaya laser yang dihasilkan.

4.2 Pembahasan
1. Nur Syamsi Innayah (2414031009)
Pada praktikum P1 mata kuliah Instrumentasi Laser dan
Serat Optik ini mengenai pengukuran intensitas cahaya, rangkaian
laser disambungkan pada tegangan listrik yakni tegangan 9 Volt.
Penggunaan laser dimaksudkan agar cahaya yang diamati lebih
terfokus dan pola gelap terang yang diamati dapat akurat.
Percobaan dilakukan secara manual dan harus melakukan
percobaan ini di dalam ruang yang terisolasi cahaya. Untuk
mengetahui besarnya intensitas laser terhadap pengaruh tegangan,
rangkaian laser yang sudah terhubung dengan tegangan listrik
disambungkan dengan OPM (Optical Power Meter). Data yang
telah didapatkan melalui pengambilan data, kemudian disajikan
dalam bentuk tabel data pengamatan. Berdasarkan dari hasil
pengukuran dan pembacaan pada OPM, didapatkan hasil bahwa
semakin besar tegangan yang digunakan, maka akan
menghasilkan pembacaan OPM yang semakin kecil, dan ketika
rangkaian laser dihubungkan dengan tegangan yang lebih besar
maka nilai intensitas cahaya laser juga semakin besar. Kendala
yang dihadapi pada percobaan ini, yaitu pengaruh pencahayaan
dari ruangan laboratorium yang dapat mempengaruhi pengukuran
intensitas cahaya laser dan juga pengaturan ketepatan tegangan
pada multimeter dengan OPM dan rangkaian laser.

2. Renza Yuarifaldi (2414031032)


Pada praktikum P1 mata kuliah Instrumentasi Laser dan
Serat Optik ini adalah tentang pengukuran intensitas cahaya,
dimana sumber cahaya berupa laser dioda yang diberikan supply
9 volt. Untuk menyalakan laser dioda dibutuhkan rangkaian yang
berguna disaat pengambilan data berupa variasi tegangan yang
diberikan ke laser dioda. Tegangan yang diberikan pada laser
dioda berpengaruh pada daya yang dihasilkan dalam satuan µw.
13
Pada saat diberikan tegangan 7,1 volt maka didapatkan
hasil pengukuran di OPm sebesar 8,7. Saat diberikan tegangan 6,6
volt maka dayanya 9,4. Saat diberikan tegangan 5,9 volt maka
dayanya 10,8. Saat diberikan tegangan 5,2 volt maka dayanya
10,8. Saat diberikan tegangan 4,5 volt maka dayanya 27,2. Saat
diberikan tegangan 4,04 volt maka dayanya 33,9. Saat diberikan
tegangan 3,74 volt maka dayanya 42,5. Saat diberikan tegangan
3,15 volt maka dayanya 895. Semakin kecil tegangan yang
diberikan ke laser dioda, maka daya yang dihasilkan akan
semakin besar.
Kendala yang dihadapi saat melakukan percobaan ini, yaitu
pengaruh pencahayaan dari ruangan laboratorium yang dapat
mempengaruhi pengukuran intensitas cahaya laser dan juga
pengaturan ketepatan tegangan pada multimeter dengan OPM dan
rangkaian laser.

3. Prihartini Nurmacrifah (2414031046)


Praktikum P1 mata kuliah Instrumentasi Laser dan Serat
Optik yang mengenai pengukuran intensitas cahaya, dilakukan
dengan menggunakan rangkaian laser yang disambungkan pada
tegangan listrik 9 Volt OPM (Optical Power Meter). Untuk
mendapatkan hasil pengukuran dengan hasil yang akurat
dan pada nilai yang steady, maka pengukuran dilakukan
diruang gelap dan hanya ada sinar laser yang ditangkap oleh
OPM, kemudian tiap tegangan yang diukur diberikan jeda
waktu 10 detik. Berdasarkan hasil analisa data diatas, dapat
diketahui bahwa hasil pengukuran tegangan sinar laser
menggunakan voltmeter berbanding terbalik dengan hasil
pengukuran menggunakan OPM, yang mana semakin besar
tegangan yang digunakan, maka akan menghasilkan pembacaan
OPM yang semakin kecil. Sehingga grafik hasil percobaan yang
didapat menunjukkan garis linear. Sedangkan kendala yang
dihadapi pada percobaan ini, yaitu penempatan sinar laser
yang masih belum selalu tepat terfokus pada OPM sehingga
mempengaruhi hasil pengukurannya. Selain itu, karena
selama proses pencatatan hasil pengukuran juga dilakukan
di ruang gelap mengharuskan adanya cahaya untuk
14

membantu menulis, yang kemungkinan sedikit cahaya


tersebut juga mempengaruhi pengukuran intensitas cahaya
laser dan juga pengaturan ketepatan tegangan pada
multimeter dengan OPM dan rangkaian laser.

4. Dimas agus aditya (2414031059)


Pada percobaan P1 mata kuliah Instrumentasi Laser dan
Serat Optik ini mengenai pengukuran intensitas cahaya dengan
menggunakan rangkaian laser yang telah dibuat oleh praktikan.
Laser adalah sebuah perangkat yang mengeluarkan cahaya
melalui satu proses disebut emisi terangsang. Laser adalah
kepanjangan dari LASER (Light Amplification by Stimulated
Emission of Radiation - Pembesaran Cahaya oleh Pancaran
Radiasi yang Terangsang). Pada percobaan p1 ini menggunakan
laser dengan tegangan 9 volt. Percobaan ini mengukur intensitas
cahaya dengan menggunakan rangkaian laser yang dipancarkan
pada OPM (Optical Power Meter). Dengan memancarkan cahaya
laser pada OPM (Optical Power Meter) diketahui bahwa hasil
pengukuran tersebut dapat diketahui pengaruh tegangan dengan
intensitas laser, semakin besar tegangan listrik (9 Volt) yang
diberikan pada laser, semakin besar intensitas cahaya laser.
Semakin besar tegangan pada sumber yang sama (9 Volt) semakin
besar pula intensitas cahaya laser yang dihasilkan. Adapun
kendala dalam melakukan percobaan kali ini antara lain, pengaruh
cahaya pada saat melakukan percobaan. Cahaya yang sedikitpun
akan mempengaruhi sensor OPM. Oleh karna itu pada saat
melakukan percobaan harus dalam keadaan gelap.

5. Agung Marhamsyah (2414031035)


Pada praktikum P1 Instrumentasi Laser dan Optik tentang
Pengukuran Intensitas Cahaya Laser kami melakukan percobaan
dengan alat yaitu rangkaian laser dioda yang dinyalakan dengan
adaptor tegangan 5V dan 9V kemudian pengukuran Intensitas
Cahaya Laser dengan skema praktikum laser dipasang pada
tempatnya kemudian diukur tegangan menggunakan multimeter
dengan memutar potensiometer sampai maksimal dan dapat
dilihat pada Software Thorlabs. Pada pengukuran intensitas
15
cahaya laser, rangkaian laser disambungkan pada tegangan listrik
yakni tegangan 9 Volt. Dihasilkan tegangan maksimum pada saat
tegangan 9V dihasilkan tegangan maksimum yaitu 7,1V dan
tegangan minimum 3,15V. Untuk mengetahui besarnya intensitas
laser terhadap pengaruh tegangan, rangkaian laser yang sudah
terhubung dengan tegangan listrik disambungkan dengan OPM
(Optical Power Meter). Dari hasil pengukuran pada saat adaptor
tegangan 9V pada rentang nilai 7,1V ke rentang nilai 3.15V
mengalami penurunan, sehingga didapatkan grafik regresi linier
yang grafiknya menurun. Dari hasil pengukuran tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa ketika rangkaian laser dihubungkan
dengan tegangan yang lebih besar maka nilai yang di tampilkan
pada OPM akan mendapatkan nilai yang semakin kecil sedangkan
intensitas cahaya laser nya semakin besar. Kendala yang dihadapi
pada percobaan ini yaitu pengaruh pencahayaan dari ruangan
laboratorium yang dapat mempengaruhi pengukuran intensitas
cahaya laser, pengaturan ketepatan tegangan pada multimeter
dengan opm dan rangkaian laser nya.
16

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Semakin besar voltage yang diberikan maka nyala laser
dioda akan semakin terang.
2. Semakin kecil nilai tegangan yang diberikan pada laser
maka semakin besar intensitas cahaya laser yang
dikeluarkan.

5.2 Saran
Adapun saran – saran yang diberikan agar praktikum
selanjutnya lebih baik lagi, yaitu :
1. Asisten dan praktikan lebih memahami prosedur percobaan
agar didapatkan data hasil yang sesuai.
2. Asisten dan praktikan Lebih teliti atau melakukan
pengecekan kembali alat – alat yang dibutuhkan untuk
praktikum.

17
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tama, Dhika. 2012. Metode Eksperimen Fisika Laser.


Google+
[2] Siska, Rahma. 2013. Laser. Google+.

Anda mungkin juga menyukai