008: 2017
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.008-2: 2019
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No.xxxx.P/DIR/2019
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
METER CERDAS PLN DENGAN KOMUNIKASI DUA
ARAH
Disusun oleh:
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SK Dir
SK Dir
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0008.K/GM-PUSLITBANG/2019
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Urutan data Burst fase tunggal diunduh dari optical probe ...........................34
Lampiran 2. Urutan data burst fase tiga diunduh dari optical probe..................................35
Lampiran 3. Daftar singkatan ...........................................................................................38
iii
SPLN D3.008-2 : 2019
iv
SPLN D3.008-2 : 2019
Prakata
Meter Cerdas PLN dengan Komunikasi Dua Arah ini adalah meter listrik pintar dimana
sistem pembayaran paska atau pra tidak diatur di meter, tetapi diatur di niaga dan data
center. Meter ini tidak lagi menggunakan Standard Transfer Specification (STS) tetapi tetap
menggunakan Device Language Message Specification (DLMS) dalam pengoperasiannya.
Meter ini dapat melakukan komunikasi 2 arah dengan data center.
Kriteria yang dimiliki meter listrik pintar antara lain adalah:
a. Meter dapat mengakomodir sistem pembayaran di muka dan di belakang;
b. Mengukur listrik pada beban fase tunggal dan fase tiga, pengukuran langsung;
c. Memiliki akurasi pengukuran sesuai kelasnya pada berbagai kondisi beban;
d. Memiliki fasilitas pembacaan dan pemutusan jarak jauh/otomatis;
e. Memiliki fitur pengamanan terhadap kelainan dan penyalahgunaan meter;
f. Memiliki fitur untuk pengamanan terhadap keselamatan ketenagalistrikan;
g. Memiliki fasilitas komunikasi dua arah.
Dengan ditetapkannya standar D3.008-2: 2019 ini, maka setiap Meter Cerdas PLN dengan
Komunikasi Dua Arah yang digunakan pelanggan PLN harus mengacu terhadap ketentuan
teknis yang terdapat dalam standar ini.
v
SPLN D3.008-2: 2019
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur dan pengujian untuk meter listrik pintar
fase tunggal dan fase tiga, pasangan luar ruang dengan kelas akurasi 1,0 untuk kWh dan
kelas akurasi 2,0 untuk kVarh, menggunakan sistem Device Language Message
Specification (DLMS) dan diperuntukkan bagi pelanggan tegangan rendah.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis pengadaan serta petunjuk
teknis pemakaian, pengujian untuk unit-unit PT PLN (Persero), ketentuan desain,
pembuatan dan pengujian untuk pabrikan.
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan mengikuti edisi terakhir.
a. SNI IEC 62052-11: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan umum,
pengujian dan kondisi pengujian – Bagian 11: Perlengkapan meter;
b. SNI IEC 62053-21: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan khusus –
Bagian 21: Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
c. SNI IEC 62053-23:2012, Perlengkapan meter (A.B) - persyaratan khusus - Bagian 23-
meter statis untuk energy reaktif kelas 2 dan 3;
d. SNI IEC 62055-31: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 31:
Persyaratan Khusus – Meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
e. SNI IEC 62055-41: 2012, Meter listrik – Sistem Pembayaran – Bagian 41: Spesifikasi
Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan aplikasi untuk sistem pembawa token satu
arah;
f. SNI IEC 62055-51: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 51:
Spesifikasi Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan fisik untuk pembawa token kartu
magnetik dan numerik satu arah;
g. SNI IEC 62056-21: 2009, Meter listrik – Pertukaran data untuk pembacaan meter,
kendali beban dan tarif Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung;
h. IEC 62056-1-0: 2014, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 1 - 0: Smart metering standardisation framework;
i. IEC 62056-5-3: 2016, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 5 - 3: DLMS/COSEM application layer;
j. IEC 62056-6-1: 2015, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 6 - 1: Object Identification System (OBIS);
k. SPLN T6.001: 2013, Tegangan-Tegangan Standar;
l. SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik;
m. SPLN D3.003-1: 2012, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu Bagian 1:
Pengunci Terminal Metode Geser;
n. SPLN D3.006-1: 2017, Meter statik energi listrik fase tiga;
1
SPLN D3.008-2: 2019
o. SPLN D3.009-4: 2015, Meter energi aktif prabayar fase tunggal sistem STS
menggunakan komunikasi modem;
p. SPLN D3.009-2: 2016, Meter statik energi fase tiga prabayar tersambung langsung
sistem Standard Transfer Specification (STS);
q. SPLN D3.009-1: 2016, Meter statik energi aktif fase tunggal prabayar dengan sistem
Standard Transfer Specification (STS);
r. SPLN D3.009-3: 2015, Meter energi aktif prabayar fase tunggal sistem STS
menggunakan Near Field Communication.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi aktif yang diukur.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi reaktif yang diukur.
Meter energi dengan fungsi tambahan yang dapat dioperasikan dan dikendalikan untuk
mengalirkan energi sesuai dengan sistem pembayaran yang disepakati antara PLN dan
pelanggan PLN (prabayar atau paskabayar).
4.4 Meter Cerdas PLN dengan Komunikasi Dua Arah Mode prabayar
Meter listrik energi aktif dan reaktif, ekspor-impor dengan fungsi tambahan sehingga dapat
dioperasikan dan dikendalikan untuk mengalirkan energi listrik sesuai dengan sistem
pembayaran yang disepakati antara PLN dan pelanggan prabayar.
4.5 Meter Cerdas PLN dengan Komunikasi Dua Arah Mode paskabayar
Meter listrik energi aktif dan reaktif, ekspor-impor dengan fungsi tambahan sehingga dapat
dioperasikan dan dikendalikan untuk mengalirkan energi listrik sesuai dengan sistem
pembayaran yang disepakati antara PLN dan pelanggan paskabayar.
Besaran energi kumulatif yang sudah menjumlahkan pemakaian energi setiap fase secara
skalar dan dipergunakan sabagai dasar perhitungan pemakaian energi pada beban.
2
SPLN D3.008-2: 2019
Nilai pengukuran energi aktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.
Nilai pengukuran energi reaktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.
Besaran pemakaian energi reaktif yang dikonsumsi oleh beban yang menunjukkan sudut
fase arus yang mendahului sudut fase tegangan.
Besaran energi reaktif yang dikonsumsi oleh beban yang menunjukkan sudut fase arus
yang tertinggal terhadap susut fase tegangan.
Arus yang terjadi bila insulasi penghantar instalasi pelanggan mengalami kerusakan
sehingga terhubung ke bumi.
Arus balik pembumian terjadi bila ada arah arus yang terdeteksi oleh sensor netral yang
mengalir dari titik netral ke pembumian pada meter energi.
Nilai arus yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja yang relevan dari suatu meter.
Nilai arus tertinggi yang diijinkan mengalir secara kontinu dimana persyaratan ketelitian
masih terpenuhi.
3
SPLN D3.008-2: 2019
Komponen pada sirkit meter listrik yang terkait langsung dengan akurasi pengukuran, yaitu:
sensor arus, pencacah (ADC/DAC), kristal, prosesor (MCU), sistem memori, kapasitor catu
daya dan superkapasitor, baterai, layar tampilan (display), komponen untuk sistem
pengukuran, varistor.
4.18 Register
Tampilan angka yang terbuat dari elektronik (LCD/LED) yang terdiri angka satuan dan
desimal.
Sebuah angka yang merupakan batas kesalahan yang diizinkan, dalam persen, untuk
semua nilai arus antara 0,1 Id dan Imaks, faktor kerja satu, bilamana meter diuji dalam kondisi
acuan (termasuk toleransi yang diizinkan untuk nilai acuan) sebagaimana ditentukan dalam
standar ini.
CATATAN: Oleh karena nilai sebenarnya tidak dapat dipastikan, maka nilai itu didekati oleh sebuah
nilai dengan ketidakpastian yang ditetapkan, yang dapat ditelusur ke standar yang disepakati
bersama antara PLN dan pabrikan atau ke standar nasional.
Pembacaan meter yang dilakukan dengan cara dibaca langsung dari display LCD yang ada
pada meter energi.
4
SPLN D3.008-2: 2019
Pembacaan meter yang dilakukan menggunakan alat perantara atau media komunikasi
dengan jarak tertentu dari meter energi (misal menggunakan peralatan handheld: infra-red,
bluetooth; atau data collector).
4.23 Pengujian
Proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik
Pengujian lengkap yang dikenakan terhadap sejumlah contoh meter dari tipe yang sama
dan mempunyai karakteristik serupa, dipilih oleh pabrikan guna membuktikan bahwa meter
dengan tipe itu telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan dalam standar ini
untuk kelas meter yang relevan.
Pengujian yang dikenakan terhadap sejumlah contoh meter yang diserahkan oleh pemasok
kepada pemakai/pembeli yang prosedurnya diatur dalam SPLN terpisah.
Sirkit arus ≤ 4 VA ≤ 4 VA
Meter harus menggunakan sensor arus pada masing-masing fase dan netral.
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur nilai total (fundamental +
harmonik sampai ke-15) dari kWh, kVarh dan daya listrik, serta dalam kondisi pengawatan
normal mampu mengukurnya dari dua arah. ;
5
SPLN D3.008-2: 2019
Pengukuran dilakukan secara real time dengan interval penyimpanan data untuk keperluan
load profile setiap satu jam.
Untuk urutan Nomor kanal dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Nomor Keterangan
Besaran Jumlah Satuan
Kanal
1 Tegangan fase-netral 1 V
2 Arus fase 1 A
3 Arus Netral 1 A
4 PF 1 -
5 Daya aktif 1 kW
6 Daya reaktif 1 kVAR
7 Daya 1 VA
8-9 Energi aktif 2 kWh Eae Eai
10-11 Energi reaktif 2 kVarh Erg Erd
12-13 Energi 2 kVAh Ee Ei
Nomor
Besaran Jumlah Keterangan Satuan
Kanal
1–3 Tegangan fase-netral 3 L1 L2 L3 V
4–7 Arus fase-netral 4 I1 I2 I3 N A
8 – 11 PF 4 PF1 PF2 PF3 PFTotal -
12 – 14 Daya aktif 3 P1 P2 P3 kW
15 – 17 Daya reaktif 3 Q1 Q2 Q3 kVAR
18 – 20 Daya 3 S1 S2 S3 kVA
21 – 26 Energi aktif 6 Eae1 Eae2 Eae3 Eai1 Eai2 Eai3 kWh
27 Energi aktif billing 1 Eab kWh
28 – 33 Energi reaktif 6 Erg1 Erg2 Erg3 Erd1 Erd2 Erd3 kVarh
34 Energi reaktif billing 1 Erb kVarh
35 – 40 Energi 6 Ee1 Ee2 Ee3 Ei1 Ei2 Ei3 kVAh
Informasi yang harus disajikan pada display secara berurutan seperti tercantum pada
Tabel 4Tabel 4 dan Tabel 5. Informasi yang harus disajikan secara berurutan pada event
log, sekurang-kurangnya meliputi sebagaimana tercantum pada Tabel 6Tabel 6.
6
SPLN D3.008-2: 2019
Nomor
Scrolling Manual (push button)
urut
01 ID Pelanggan ID Pelanggan
22 Faktor Daya
24 Unit PLN
25 No meter
26 End of Billing
27 Checksum software
7
SPLN D3.008-2: 2019
Nomor
Scrolling Manual (push button)
urut
01 ID Pelanggan ID Pelanggan
22 Sudut tegangan L1
23 Sudut tegangan L2
24 Sudut tegangan L3
28 Arus netral
29 Sudut arus L1
30 Sudut arus L2
31 Sudut arus L3
32 Faktor Daya
8
SPLN D3.008-2: 2019
Nomor
Scrolling Manual (push button)
urut
34 Unit PLN
35 No meter
36 End of Billing
37 Checksum software
Interupt
Periodik Respons di
No. Data Event (real time kirim ke data
(setiap
dikirim ke data center
jam)
center)
1 Kerusakan memori tak terhapus Err01
2 Gangguan komunikasi Err02
3 Pembukaan tutup meter dan/atau tutup terminal Err03
4 Clock loss (kembali ke waktu awal set chipset) Err04
5 Low voltage Err05
6 Power failure dan power up Err06
7 Start dan stop measurement Err08
8 Clock setting Err09
9 Gangguan netral (fase tiga) Err10
10
Hilang satu atau lebih arus dan atau tegangan
Err11
(fase tiga)
11 Internal RAM error Err12
12 Internal program memory error Err13
13 Watchdog activity error Err14
14 Reset meter Err15
15 Putaran fase terbalik (fase tiga) Err16
16 Asymetric power (fase tiga) Err17
17 Perubahan mode paska ke pra
CATATAN: seluruh event tidak bisa dihapus kecuali oleh mekanisme FIFO / shift register.
Port komunikasi transfer data (optical probe) hanya digunakan untuk download melalui
komputer, sesuai ketentuan pada SNI IEC 62056-21 dengan kecepatan kirim baudrate:
4800 bps atau 9600 bps dan tersinkronisasi otomatis setiap 180 detik.
6 Komponen
Komponen pada sirkit meter listrik yang terkait langsung dengan akurasi pengukuran, yaitu:
sensor arus, pencacah (ADC/DAC), kristal, prosesor (MCU), sistem memori, kapasitor
catudaya dan superkapasitor, baterai, layar tampilan (display), komponen untuk sistem
9
SPLN D3.008-2: 2019
pengukuran, varistor, komponen catu daya harus memiliki kualitas kelas industri dan
dibuktikan dengan sertifikat keaslian produk (certificate of manufacture) dan data
pendukung dari pabrikan komponen (hasil uji komponen dan atau datasheet).
Relai/kontaktor dipasang di sisi fase dan harus mampu memutus 1,5 Imaks dan dialiri arus
maksimum kontinyu. Bila tanpa dicatu daya, kondisi relai/kontaktor harus terbuka.
Superkapasitor setelah dienerjais selama maksimum 60 menit harus mampu
mengoperasikan seluruh sistem meter selama minimum 48 jam terus menerus berfungsi
sebagai back up utama.
Pada saat catu daya padam, superkapasitor harus mampu menampilkan layar tampilan
pada saat penekanan tombol.
7 Persyaratan Mekanis
Persyaratan mengikuti butir 5 SNI IEC 62052-11, dengan tambahan ketentuan, yaitu: PCB
dan komponen bantu harus dipasang secara kuat dan tidak terpengaruh oleh goncangan.
Konstruksi kotak meter didesain hanya dapat ditutup sekali (ultrasonic welding) dan apabila
dibuka mengakibatkan kerusakan segel dan kotak meter.
Kotak meter dapat dikonstruksi secara terpadu dengan MCB, bentuk tidak ditetapkan
secara khusus, tetapi meter harus dilengkapi dengan pelat dasar (base plate) dari bahan
logam dan tahan karat (electro plating).
7.2 Terminal
Bahan terminal harus terbuat dari bahan logam tahan karat dilapis nickel atau timah dengan
ketebalan minimum 10 mikro meter.
Terminal harus dari jenis press screw system (baut pengencang konduktor kabel dilengkapi
dengan pelat penekan) seperti Gambar 1 dan mampu menerima kabel masukan ukuran 6
s.d 16 mm2 untuk fase tunggal dan 25 s.d 50 mm² untuk fase tiga.
Konfigurasi dan susunan terminal dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
10
SPLN D3.008-2: 2019
11
SPLN D3.008-2: 2019
CATATAN:
Pada penginstalasian, terminal ‘G’ harus dihubungkan dengan sistem pembumian instalasi
konsumen.
12
SPLN D3.008-2: 2019
Fasilitas penempatan segel pengaman terdapat pada tutup meter, tutup terminal dan atau
tutup kompartemen modul komunikasi.
Meter harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya empat buah lampu LED indikator dari
jenis super bright. Ketentuan warna lampu dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Merah 1 : keluaran pulsa (imp/kWh);
b. Merah 2 : keluaran pulsa (imp/kVarh);
c. Kuning : penyalahgunaan (tamper) atau ketidaknormalan atau alarm;
d. Hijau : catu daya (catu daya).
Setiap LED harus dituliskan fungsinya (imp/kWh; imp/kVarh; tamper; catu daya).
7.6 Tombol
Meter dilengkapi dengan tombol berupa push button dengan fungsi test display dan
scrolling.
Simbol XY Kode
13
SPLN D3.008-2: 2019
Relai membuka
kWh Satuan
Teks pada baris kedua, mempunyai sekurang-kurangnya 8 digit dalam satu kesatuan dan
menampilkan :
Indikasi dan peringatan beban-lebih;
Informasi lain yang terkait dengan operasi meter, seperti tercantum pada Tabel 7.
Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Tabel 8.
Tulisan pada pelat nama tidak mudah rusak, terhapus atau pudar.
14
SPLN D3.008-2: 2019
Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.008-2 : 2019
Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat/
Fase tiga 4 kawat
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 2S – 1R/
Fungsi 4S – 3R
Bulan dan tahun pembuatan mm-yy
Tegangan pengenal 230 V/
3 x 231/400 V
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Kelas ketelitian 1,0
Tanda segi empat dobel untuk selungkup
meter dengan kelas proteksi II
Nomor ID meter
15
SPLN D3.008-2: 2019
8.1 Hardware
Meter harus mempunyai tampilan keluaran dalam bentuk minimal LCD yang dapat:
1. Menampilkan tanggal dalam format tanggal-bulan-tahun dan jam dalam format 00.00
s.d 23.59;
16
SPLN D3.008-2: 2019
2. Menampilkan hasil pengukuran dan sebagian alarm sesuai Tabel 9, sedangkan untuk
kejadian (event) serta sebagian indikator alarm yang lain dikirim ke data center sesuai
Tabel 6 dan Tabel 9;
3. Menampilkan satuan (besaran) hasil pengukuran dalam bentuk huruf, bukan dalam
bentuk OBIS (Object Identification System) code;
4. Mempunyai jumlah dan dimensi angka hasil pengukuran minimum pada layar tampilan:
8 angka terdiri dari jumlah angka satuan dan desimal yang bisa diatur;
5. Mempunyai nilai angka 0 sampai 9;
6. Mempunyai ukuran angka minimal lebar 4 mm dan tinggi 8 mm;
7. Indikasi hasil pengukuran energi akumulatif total tidak dapat diubah selama meter
dipergunakan;
8.3 Alarm
Meter harus mampu merekam dan mengirimkan indikator dan waktu kejadian alarm. Alarm
yang diproses di meter dan yang diproses di data center sesuai dengan Tabel 9.
Alarm 1 s.d 5 diproses di meter dan dikirim ke data center, sedangkan alarm 6 s.d 8
diproses di data center
17
SPLN D3.008-2: 2019
Layar
tampilan LED Cara
No Jenis penyalahgunaan Reaksi meter
kuning penormalan
Simbol
0 Pembukaan tutup meter Rekam data
(instan) - Ganti meter
Relai membukac)
1 Pembukaan tutup terminal Rekam data Aktif -
dalam keadaan bertegangan Relai membukac)
(instan)
2 Pembukaan tutup terminal Rekam data Aktif -
dalam keadaan tidak Relai membukac)
bertegangan (instan)
3 Pengawatan terbalik (Reverse Meter mengukur Aktif Perbaikan
power di fasa) normal - pengawata
Rekam data n
20 mA ; 1 menit
4 Sirkit arus fase dihubung- Meter mengukur - Aktif Perbaikan
singkat normal pengawata
Rekam data n
10% dengan I >100mA, 1
menit
5 Injeksi arus pada kawat fase Meter mengukur - Aktif Perbaikan
10% dengan I >100mA, 1 normal
menit Rekam data
6 Kawat netral diputus pada Meter mengukur - - Check dan
kabel SMP dan dipasang alat normal perbaikan
pengatur tegangan pada Rekam data
instalasi konsumen (IML).
Batas tegangan 160 V, 1
menit.
18
SPLN D3.008-2: 2019
Layar
tampilan LED Cara
No. Jenis penyalahgunaan Reaksi meter
kuning penormalan
Teks Simbol
0 Pembukaan tutup meter Semua relai
(instan) membuka - Ganti meter
Rekam data
1 Pembukaan tutup terminal Semua relai Aktif CTT
dalam keadaan membuka
bertegangan (instan) Rekam data
2 Pembukaan tutup terminal Semua relai Aktif CTT
dalam keadaan tidak membuka
bertegangan (instan) Rekam data
3 Pengawatan tidak sesuai Semua relai Aktif Perbaikan
urutan fase membuka - 1)dan CTT
Rekam data
4 Satu atau lebih sirkit arus Semua relai - Aktif Perbaikan
1)dan CTT
dihubung-singkat membuka
10% dengan I >100mA, 1 Rekam data
menit
5 Injeksi arus pada kawat Semua relai - Aktif Perbaikan
1)
fase membuka
10% dengan I >100mA, 1 Rekam data
menit
6 Kawat netral diputus pada Semua relai Aktif Perbaikan
1)dan CTT
kabel saluran masuk membuka -
pelayanan dan dipasang
Rekam data
alat pengatur tegangan
pada instalasi konsumen
(IML). Batas tegangan 160
V, 1 menit.
7 Pengaruh medan magnet Meter Aktif Perbaikan
1)dan CTT
dari luar: mengukur -
> 500 mT normal
Rekam data
8 Current imbalance dengan Semua relai Aktif Perbaikan
1)dan CTT
sudut fase salah satu fase membuka
diatas 90º
Rekam data
CATATAN:
1) Memperbaiki penyebab gangguan secara fisik;
a. Reaksi meter “relai membuka” atas perintah data center;
Meter harus mampu mendeteksi kerusakan pada: Sistem Memori, MCU, Kristal,
superkapasitor, Sistem Watch Dog, modul komunikasi dan Catu Daya serta harus mampu
sesuai Tabel 12.
19
SPLN D3.008-2: 2019
Direkam di
No Status Tanda Tindakan
data center
1 Kegagalan sampling data Tanda Err203 tampil
pengukuran dari ADC terus menerus pada ERR203 Penggantian meter
display
2 Supercap tidak dapat Tanda Err204 tampil
mengisi pada kondisi terus menerus pada ERR204 Penggantian meter
bertegangan display
3 Modul komunikasi tidak Tanda Err205 tampil Pemeriksaan modul
bekerja terus menerus pada ERR205 komunikasi dan atau
display penggantian
Bila terjadi arus bocor maka perhitungan pemakaian menggunakan pengukuran arus yang
lebih besar dan diproses di meter. Informasi terjadinya arus bocor diproses di data center
dan dapat ditampilkan pada layar tampilan.
Bila terjadi arus balik pembumian maka perhitungan pemakaian menggunakan pengukuran
arus fasa. Informasi terjadinya arus balik pembumian diproses di data center dan dapat
ditampilkan pada layar tampilan.
Respons dan indikasi arus bocor dan arus balik pembumian dapat dilihat sebagai berikut:
1. Bila Ip<In dan In tidak reverse, mengukur di Netral (yg lebih besar)
2. Bila Ip>In dan In tidak reverse, mengukur di fase (yg lebih besar)
3. Bila Ip<In dan In reverse, mengukur di fasa
4. Besarnya perbedaan arus fasa dan netral > 10% selama >1 menit, I ref > 100mA
Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspon dengan bunyi buzzer dan tampilan
pada teks ”Daya Lebih”. Daya-lebih berlangsung kontinyu selama 45 detik, relai harus
membuka dan dapat menutup kembali setelah menekan tombol up and down secara
bersamaan selama minimum 3 detik
Pada penggunaan paska bayar, apabila belum ada pelunasan sampai dengan jatuh tempo
pembayaran tagihan listrik, maka buzzer berbunyi dan 1 jam setelahnya rele membuka.
20
SPLN D3.008-2: 2019
Pada penggunaan prabayar apabila nilai kredit mencapai batas rendah maka buzzer
berbunyi dan satu jam setelahnya rele membuka. Bunyi buzzer dapat dihentikan dengan
menekan sembarang tombol.
CATATAN:
Tanggal dan waktu jatuh tempo pembayaran tagihan listrik dan batas rendah nilai kredit
meter prabayar ditentukan oleh data center berdasarkan aturan yang berlaku.
Meter memiliki fasilitas untuk penyetelan parameter secara remote dari data center.
Meter memiliki fasilitas untuk update program secara remote atau over the air update dari
data center.
9 Formula Pengukuran
v 2
x(k )
Vrms x k 1
m
Dimana :
m = jumlah sampel per-siklus; minimum 128 sps simultan per kanal s/d
harmonik ke 15
b. Arus
Arus rms:
m
i 2
x(k )
I rms x k 1
m
Dimana :
X = R;S;T
21
SPLN D3.008-2: 2019
c. Daya aktif
Daya aktif per-fase :
m
v xm ( k ) i x(k )
Wx k 1
; dan nilai Wx tidak boleh negatif.
m
Dengan :
x =R;S;T;
m = jumlah sampel per siklus, minimum 128 sps simultan per kanal s/d
harmonik ke 15
Nilai ix adalah nilai arus setiap fase ditambahkan sebesar IN (hasil hitung atau
hasil pengukuran yang mana yang lebih besar) jika ada perbedaan antara
penjumlahan arus RST yang dilakukan secara phasor dibandingkan dengan
nilai arus yang terukur di N
d. Daya semu
Daya semu per-fase:
𝑉𝐴x = 𝑉x . 𝐼x
Dengan:
Vx = RN ; SN ; TN ;
Ix = R ; S ; T ;
e. Daya reaktif
Daya reaktif per-fase :
22
SPLN D3.008-2: 2019
f. Energi
Watt-hour (Wh) :
WTotal
Wh
3600
VAR-hour (VARh):
VARTotal
VARh
3600
VA-hour (VAh):
VATotal
VAh
3600
g. Faktor daya
Faktor daya per-fase:
Wx
pf x
VAx
h. Sudut fase
1
x cos pfx
Putaran fasor mengacu pada ketentuan berlawanan arah putaran jarum jam
(counter clock wise). Sudut positif bila berlawanan dengan arah putaran jarum
jam. Sudut arus fase mengacu pada tegangan fase yang bersesuaian.
Nilai kVarh harus dijumlahkan pada nilai kWh ditentukan dari data center.
Formula pengukuran kWh dan kVarh pada data center mengacu pada
perhitungan berikut:
23
SPLN D3.008-2: 2019
Dengan nilai:
10 Perhitungan Energi
Pada mode ini kWh meter akan menghitung energi secara total. Masing-masing register
(kWh kirim/terima dan kVarh lead/lag) akan menyimpan data sesuai pemakaian. Register
kWh billing merupakan penjumlahan kWh kirim dan terima.
Register kVarh billing merupakan akumulasi kelebihan pemakaian kVarh dengan PF kurang
dari 0.85 atau sesuai ketentuan yang berlaku
Pada mode ini kWh meter akan menghitung pemakaian energi total, energi total tersebut
akan mengurangi sisa kredit pada data center. Kompensasi pinalti kVarh mengikuti formula
butir 9.i.
Pada mode ini kWh meter akan menghitung energi secara total. Masing-masing register
(kWh kirim/terima dan kVarh lead/lag) akan menyimpan data sesuai pemakaian.
Perhitungan kWh billing akan dilakukan di data center.
Pada mode ini kWh lebih adalah kebutuhan khusus, misalnya beban PLTS komunal,
dimana terjadi pembatasan pemakaian kWh harian, pemakaian kWh yang melebihi batas
yang ditentukan, harus direspons dengan bunyi buzzer dan tampilan pada teks ”kWh Lebih”
bila:
kWh-lebih berlangsung kontinyu selama 45 detik, relai harus membuka sesuai dengan
setting kWh-lebih dari data center.
24
SPLN D3.008-2: 2019
Relai menutup kembali berdasarkan setting waktu harian yang dikirim dari data center.
11 Persyaratan Klimatik
Persyaratan mengikuti butir 6 SNI IEC 62052-11 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh
klimatik mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 13.
Setelah setiap pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan
perubahan informasi, serta dapat beroperasi normal.
12 Persyaratan Elektris
Persyaratan mengikuti butir 7 SNI IEC 62052-11 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.
Meter harus dilengkapi dengan varistor dan atau surge absorber untuk dapat memotong
tegangan lebih dan surja. Varistor dan atau surge absorber harus beroperasi pada
tegangan 1,5 kali tegangan pengenal meter.
Meter harus tetap terlindungi dari kerusakan bila terjadi tegangan dan arus-lebih secara
kontinyu dari kedua sisi (sumber dan beban) yang melebihi julat operasi pada SNI IEC
62052-11 butir 7.1.1. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi meter dari kerusakan dan
kesalahan dalam pengukuran.
Tegangan operasi meter tercantum pada Tabel 14. Pada julat tegangan operasi ini akurasi
meter harus memenuhi.
Pada nilai tegangan julat batas operasi, semua rele harus membuka.
25
SPLN D3.008-2: 2019
12.3 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri
Batas perubahan prosentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 15.
Tabel 15. Batas kesalahan akibat arus lebih dan pemanasan sendiri
Kelas 1,0
13 Persyaratan Ketelitian
Persyaratan mengikuti butir 8 SNI IEC 62052-11, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.
a) Meter harus diuji dengan selungkup terpasang dan tutup berada pada posisinya; semua
bagian yang dimaksudkan untuk dihubungbumikan harus terhubung dengan
pembumian;
b) Kondisi acuan tercantum pada Tabel 16.
CATATAN ¹) Bila pengujian dilakukan tidak pada julat suhu acuan, hasil uji harus dikoreksi menggunakan
koefisien suhu yang sesuai untuk meter yang diuji.
26
SPLN D3.008-2: 2019
²) Pengujian dilakukan pertama-tama dengan meter terhubung normal dan setelah itu koneksi dari
sirkit tegangan dan sirkit arus dibalik. Setengah dari perbedaan antara kedua kesalahan (error)
adalah variasi kesalahan. Karena fase medan eksternal tidak diketahui, pengujian dilakukan
pada 0,05 In pada faktor daya 1 dan 0,1 In pada faktor daya 0,5.
Prosentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada beban seimbang harus
tidak melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 17.
Batas kesalahan
Nilai arus Faktor daya
[%]
Pengujian untuk arah pengukuran reverse hanya dilakukan untuk faktor daya 1.
27
SPLN D3.008-2: 2019
Batas perubahan
persentase
kesalahan
0,7
0,8 Un ≤ U ≤ 1,15 Un
1,0
Perubahan 0,05 Id - Im 1
tegangan 0,5 Un ≤ U < 0,8 Un 0,1 Id - Im 0,5 induktif 2,1
dan
3,0
1,15 Un < U ≤1,2 Un
0,05 Id - Im 1 0,5
Perubahan frekuensi ± 2 %
0,1 Id - Im 0,5 induktif 0,7
Komponen harmonik pada sirkuit arus dan
0,5 Im 1 0,8
tegangan
Komponen harmonik ke-15 0,5 Im 1 2,0
Harmonik DC dan genap pada sirkuit arus AC Im/√2 1 3,0
Harmonik ganjil pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0
Sub harmonik pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0
Induksi magnetik kontinu asal luar Id 1 2,0
Induksi magnetik asal luar 0,5 mT Id 1 2,0
Medan elektromagnetik frekuensi tinggi Id 1 2,0
Operasi aksesoris 0,05 Id 1 0,5
Gangguan-gangguan yang diakibatkan induksi
Id 1 2,0
medan frekuensi radio
Pecahan transien cepat Id 1 4,0
14 Persyaratan Fungsional
28
SPLN D3.008-2: 2019
Address map meter sesuai SPLN D3.008-1 spesifikasi protocol meter listrik pintar.
Meter harus dapat merekam data EOB ke dalam memori setiap tanggal 1 tiap bulan jam
10:00.
Data historikal dalam memori meter disimpan secara FIFO minimal untuk 12 bulan. Data
yang diperlukan seperti pada Tabel 19.
ID :(012345678)
ID Meter
xxxx*kWh
Selisih jumlah energi kirim – terima (kWh)
xxxx*kWh
Stand energi kirim (kWh)
xxxx*kWh
Jumlah energi kirim bulan ini (kWh)
xxxx*kWh
Stand energi terima (kWh)
xxxx*kWh
Jumlah energi terima bulan ini (kWh)
xxxx*kVarh
Stand energi reaktif lagging (kVarh)
xxxx*kVarh
Jumlah energi reaktif lagging bulan ini(kVarh)
xxxx*kVarh
Stand energi reaktif leading (kVarh)
xxxx*kVarh
Jumlah energi reaktif leading bulan ini (kVarh)
xxxx*kVarh
Jumlah energi reaktif billing bulan ini (kVarh)
xxx*kVA
Daya maksimum yang terjadi di bulan berjalan / kVA maks (kVA)
Format blok data dari meter ke modul komunikasi dan format blok data yang keluar dari
optical port harus sama untuk semua meter secara burst.
14.2.4 Data burst untuk pengiriman melalui modul komunikasi ke data center
Data burst sesuai SPLN D3.008-1 spesifikasi protocol meter listrik pintar.
29
SPLN D3.008-2: 2019
Data yang diunduh dari optical probe harus sesuai dengan urutan seperti Lampiran 1 dan
Lampiran 2 sesuai jumlah fasenya.
15 Pengujian
Jumlah sampel untuk pengujian jenis yang harus disediakan pemasok adalah 60 buah.
Untuk keperluan ini, pabrikan/pemasok harus menyerahkan deklarasi-sendiri (self
declared) mengenai fitur meter. Jenis fitur minimum tercantum pada Tabel 20 namun
pabrikan dapat mendeklarasi fitur lainnya berdasarkan perkembangan teknologi dan
pengalaman dalam penerapan pengoperasian meter.
Untuk pengujian seperti pada Tabel 20 kolom 4, pabrikan harus mengirimkan dokumen dan
informasi meter sebagai berikut:
a. Merek dan tipe meter energi;
b. Nama pabrikan dan lokasi pabrik;
c. Merek, tipe, rating arus dan tegangan operasi dari relai/kontaktor yang digunakan;
d. Merek, tipe, pabrik pembuat dan sertifikat karakteristik dari komponen utama;
e. Rekaman flow temperature profile dari pabrikan PCB terkait;
f. Versi firmware dan software aplikasi dengan checksum;
g. Laporan pengujian A, B, C, F, G, H, I, J, K oleh pabrikan
Laporan pengujian jenis diterbitkan oleh unit yang ditunjuk PLN dan hanya berlaku untuk
tipe yang diuji. Segala perubahan dari ketentuan pada butir 4.17 harus dilakukan pengujian
jenis ulang kecuali perubahan firmware akibat penambahan fitur yang diminta PLN akan
dilakukan pengujian verifikasi.
Perubahan fitur/aplikasi, bentuk kotak meter dan tampilan eksternal lainnya yang diminta
PLN harus dilakukan uji verifikasi.
Pengujian serah terima dilakukan terhadap sejumlah sampel yang mewakili sejumlah
barang meter energi yang akan diserahterimakan kepada unit PLN penerima.
Kriteria pengambilan sampel, jumlah sampel dan mekanisme penerimaan barang
ditetapkan pada IEC 61358 (1996-04).
Mata uji serah-terima dan persyaratannya tercantum pada Tabel 20 kolom 5.
30
SPLN D3.008-2: 2019
Metode uji/Acuan/
No Mata uji ² J¹ S¹ R¹
Persyaratan
1 2 3 4 5 6
1. Uji fitur, port komunikasi dan data Deklarasi pabrikan, desain dari
STI
2. Uji kemampuan koneksi Sesuai dengan sistem terpasang
A Uji sifat-sifat insulasi
1. Uji tegangan impuls SNI IEC 62055-31 butir 7.7 3)
2. Uji tegangan AC SNI IEC 62055-31 butir 7.7
B Uji persyaratan akurasi
1. Uji konstanta SNI IEC 62055-31 butir 8
2. Uji starting dan kondisi tanpa beban SNI IEC 62055-31 butir 8
3. Uji akurasi pada variasi arus SNI IEC 62055-31 butir 8
4. Uji pengaruh besaran SNI IEC 62055-31 butir 8
C Uji persyaratan elektrikal
1. Uji konsumsi daya SNI IEC 62055-31 butir 7.3
2. Uji pengaruh tegangan suplai SNI IEC 62055-31 butir 7.2
3. Uji pengaruh arus lebih waktu singkat SNI IEC 62055-31 butir 7.4
4. Uji pengaruh pemanasan sendiri SNI IEC 62053-21 butir 7.3
5. Uji pengaruh pemanasan SNI IEC 62055-31 butir 7.5
D Uji kompatibilitas elektromagnetik
1. Radio interference suppression SNI IEC 62052-11 butir 7.5.8
2. Pengujian pecahan transien cepat SNI IEC 62055-31 butir 7.8.4
3. Uji kekebalan terhadap medan RF
SNI IEC 62055-31 butir 7.8.3
elektromagnetik
4. Uji kekebalan terhadap gangguan saluran
SNI IEC 62055-31 butir 7.8.5
yang terinduksi medan frekuensi radio
5. Uji kekebalan terhadap lepasan
SNI IEC 62055-31 butir 7.8.2
elektrostatik
6. Uji kekebalan kejut SNI IEC 62055-31 butir 7.8.6
E Uji pengaruh klimatik
1. Uji panas kering SNI IEC 62055-31 butir 6
Butir 11
2. Uji dingin SNI IEC 62055-31 butir 6
Butir 11
3. Uji siklus lembab panas SNI IEC 62055-31 butir 6
Butir 11
F Uji mekanikal
1. Uji getar 4 SNI IEC 62055-31 butir 5.3
31
SPLN D3.008-2: 2019
Metode uji/Acuan/
No Mata uji ² J¹ S¹ R¹
Persyaratan
1 2 3 4 5 6
32
SPLN D3.008-2: 2019
33
SPLN D3.008-2: 2019
Lampiran 1. Urutan data Burst fase tunggal diunduh dari optical probe
29 Meter Constanta
34
SPLN D3.008-2: 2019
Lampiran 2. Urutan data burst fase tiga diunduh dari optical probe
1 No. ID Meter
2 Meter konstanta
3 Versi firmware
4 Tegangan fase R
5 Tegangan fase S
6 Tegangan fase T
7 Arus fase R
8 Arus fase S
9 Arus fase T
10 Arus Netral
11 PF fase R
12 PF fase S
13 PF fase T
14 PF Total
15 Daya aktif fase R
16 Daya aktif fase S
17 Daya aktif fase T
35
SPLN D3.008-2: 2019
36
SPLN D3.008-2: 2019
37
SPLN D3.008-2: 2019
L : Line (fase)
N : Netral
PF : Power Factor (Faktor Daya)
P : Daya Aktif
Q : Daya Reaktif
S : Daya
EAe : Energi Aktif Kirim
EAi : Energi Aktif Terima
E : Energi
ERg : Energi Reaktif Lagging
ERd : Energi Reaktif Leading
ERB : Energi Reaktif Billing
Ee : Energi Kirim
Ei : Energi Terima
F : Frekuensi
THDV : Total Harmonic Distortion Tegangan
THDI : Total Harmonic Distortion Arus
TDD : Total Demand Distortion
38
Pengelola Standardisasi: