009-2: 2013
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
1
STANDAR SPLN D3.009-2: 2013
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
METER STATIK ENERGI FASE TIGA PRABAYAR
TERSAMBUNG LANGSUNG DENGAN SISTEM
STANDARD TRANSFER SPECIFICATION (STS)
Disusun oleh :
Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 277.K/DIR/2012
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
iii
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 277.K/DIR/2012
Daftar Isi
11.3 Perubahan Akurasi Akibat Pengaruh Arus Lebih dan Pemanasan Sendiri ......... 16
12. Persyaratan Ketelitian ................................................................................................. 16
12.1 Kondisi Acuan untuk Pengukuran Ketelitian ....................................................... 16
12.2 Batas Kesalahan Akibat Variasi Arus ................................................................. 17
12.3 Batas Kesalahan Akibat Besaran Berpengaruh .................................................. 18
13. Persyaratan Fungsional .............................................................................................. 18
14. Penandaan ................................................................................................................. 18
14.1 Pelat Nama ........................................................................................................ 18
14.2 Diagram Pengawatan ......................................................................................... 19
15. Pengujian .................................................................................................................... 20
15.1 Pengujian Jenis .................................................................................................. 20
15.2 Pengujian Rutin .................................................................................................. 21
15.3 Pengujian Serah-Terima .................................................................................... 21
15.4 Pengujian Petik .................................................................................................. 21
15.5 Pengujian Khusus .............................................................................................. 21
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
ii
SPLN D3.009-2: 2013
Prakata
Standar D3.009-2: 2013 merupakan kelanjutan dari standar meter statik aktif fase tunggal
yang telah ada sebelumnya. Dalam standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur serta
pengujian untuk meter energi fase tiga prabayar jenis tersambung langsung.
Pengembangan teknologi yang tertuang dalam standar ini adalah:
- Meter menggunakan sensor arus pada masing-masing fase dan netral;
- Komponen utama dalam standar ini memiliki kualitas kelas industri;
- Konstruksi terminal mengikuti ketentuan dalam standar SPLN D3.003-1: 2012,
yang selanjutnya terminal pembumian (G) terhubung langsung dengan terminal
netral input (N).
Mengingat perlunya acuan dalam menentukan spesifikasi teknis terhadap kualitas
peralatan dan sistem prabayar transaksi energi listrik yang dikembangkan serta
ditawarkan pada PLN, maka standar ini harus diterapkan sehingga menjadi pedoman
dalam pembuatan spesifikasi teknis serta petunjuk teknis serta ketentuan desain,
pembuatan, pengujian untuk pabrikan, pemasok maupun lembaga penguji.
iii
SPLN D3.009-2: 2013
1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur dan pengujian untuk meter energi fase
tiga prabayar pasangan dalam, tersambung langsung, dengan kelas akurasi 1,0,
menggunakan komunikasi satu arah sistem Standard Transfer Specification (STS)
dengan tarif flat, yang diperuntukkan bagi pelanggan tegangan rendah.
2. Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis serta petunjuk teknis
pemakaian untuk unit-unit PT PLN (Persero), dan ketentuan desain, pembuatan,
pengujian untuk pabrikan, pemasok maupun lembaga penguji.
3. Acuan Normatif
- SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik;
- IEC 62055-31: 2005-09, Electricity meteringPayment sistems Part 31: Particular
requirements Static payment meters for active energy (classes 1 and 2);
- IEC 62055-41: 2007-05, Electricity metering Payment sistem Part 41: Standard
transfer specification (STS) Application layer protocol for one-way token carrier
sistems;
- IEC 62055-51: 2007-05, Electricity metering Payment sistem Part 51: Standard
transfer specification (STS) Physical layer protocol for one-way numeric and
magnetic card token carriers;
- IEC 62052-11: 2003, Electricity metering equipment (AC) General requirements,
tests and test conditions, Part 11: Metering equipment;
- IEC 62053-21: 2003, Electricity metering equipment Part 21: Static meter for
active energy (classes 1 and 2);
- IEC 62056-21 (2002-05), Electricity metering Data exchange for meter reading,
tariff and load control. Part 21 : Direct local data exchange;
- SPLN D3.003-1: 2012, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu, Model
Pengunci Terminal Metode Geser;
- IEEE 1459 2010, IEEE Standard Definitions for the Measurement of Electrical
Power Quantities Under Sinusoidal, Nonsinusoidal, Balanced, or Unbalanced
Conditions.
1
SPLN D3.009-2: 2013
4.1 STS
Standard Transfer Specification (STS) adalah metode atau teknologi prabayar satu arah
(one way) dengan tarif flat, dimana informasi dikirim dari vending system ke meter energi,
dan tidak sebaliknya.
4.2 Token
Bagian dari elemen-elemen data yang berisi instruksi dan informasi yang ditampilkan
dalam Aplication Protocol Data Unit dari lapisan aplikasi Point of SaletoToken Carrier
Interface, yang juga merubah ke meter prabayar dari token carrier yang ditentukan sesuai
dengan standar STS.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan
besaran energi aktif yang diukur.
Meter statik energi aktif dengan fungsi tambahan sehingga dapat dioperasikan dan
dikendalikan untuk mengalirkan energi listrik sesuai dengan sistem pembayaran yang
disepakati antara PLN dan pelanggan prabayar.
4.5 NEDISYS
Singkatan dari National Electricity Dispenser Information System, nomor yang secara
otomatis dihasilkan pada saat pembuatan meter oleh pabrikan dan harus didaftarkan
pada Vending Server.
Komponen pada sirkit meter energi yang terkait langsung dengan akurasi pengukuran,
yaitu: sensor arus, pencacah (ADC/DAC), kristal, prosesor (MCU), sistem memori,
kapasitor catudaya dan super kapasitor.
2
SPLN D3.009-2: 2013
Meter yang penggunaannya terkoneksi secara langsung ke sirkit yang diukur tanpa
perangkat bantu ukur eksternal seperti transformator ukur.
Meter yang penggunaannya terkoneksi melalui satu atau lebih transformator ukur
eksternal.
Display status waktu real time clock (RTC) pada meter (tanggal dan jam), kembali pada
kondisi saat pertama instalasi program dari komponen pabrikan.
Meter harus menggunakan sensor arus pada masing-masing fase dan netral.
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur nilai total (fundamental +
harmonisa sampai ke-63) dari kWh, kVARh dan daya listrik, serta dalam kondisi
3
SPLN D3.009-2: 2013
pengawatan normal mampu mengukurnya dari dua arah; forward (dari sumber ke beban)
dan reverse (dari beban ke sumber).
Biaya kelebihan pemakaian kVARh dihitung jika faktor daya rata-rata lebih kecil dari 0,85.
Formula konversi pengurangan kredit adalah seperti pada butir 8 angka 10
6. Komponen
Komponen yang digunakan pada meter energi, yaitu: komponen utama (4.6), layar
tampilan (display), relai/kontaktor, varistor dan baterai, harus memiliki kualitas kelas
industri dan dibuktikan dengan sertifikat keaslian produk (certificate of origin) atau data
pendukung dari pabrikan komponen. Komponen tersebut harus mempunyai identitas atau
label yang jelas.
Super kapasitor setelah dienerjais selama maksimum 60 menit harus mampu mencatu
kebutuhan daya meter (layar tampilan dan sistem meter) selama minimum 48 jam terus
menerus.
Baterai harus mampu mengoperasikan seluruh sistem meter minimal selama 7 (tujuh) hari
tanpa catu daya listrik dan dibuktikan dengan laporan uji charge-discharge dari pabrikan.
Umur operasi (life time) baterai minimum 5 tahun, dibuktikan dengan sertifikat, spesifikasi
dan kalkulasinya.
Jika terjadi kerusakan baterai, meter harus memberikan informasi melalui layar tampilan
berupa-BATERAI- scrolling dengan parameter kWH.
4
SPLN D3.009-2: 2013
CLOCK LOSS hanya boleh terjadi jika meter tidak ada catu daya dari sumber listrik
ataupun baterai, untuk melakukan setting jika status meter masih berada di kantor
dilaukan melalui comm port.
Jika meter terpasang di lapangan dilakukan dengan menggunakan keypad dengan kode
965.
Relai harus mempunyai arus pengenal minimum 120 A dan mampu bekerja bila tegangan
sistem turun hingga 50 % tegangan pengenal meter.
Bila tanpa dicatu daya, kondisi relai adalah terbuka.
7. Persyaratan Mekanikal
Persyaratan mengikuti butir 5 IEC 62055-31, dengan tambahan ketentuan, yaitu: PCB,
Relai, baterai dan komponen bantu harus dipasang secara kuat dan tidak terpengaruh
oleh goncangan.
7.2 Terminal
Bahan terminal harus terbuat dari bahan dasar tembaga dilapis nickel atau timah dengan
ketebalan minimum 10 mikro meter.
Terminal harus dari jenis press screw system (baut pengencang konduktor kabel
dilengkapi dengan pelat penekan) dan mampu menerima kabel masukan ukuran 25 s.d
50 mm.
Terminal pembumian (G) harus terhubung langsung dengan terminal netral input (Ni).
Kedua terminal tersebut dihubungkan dengan pelat dasar mengikuti ketentuan pada
SPLN D3.003-1: 2012.
Konfigurasi dan susunan terminal dapat dilihat pada gambar 1.
5
SPLN D3.009-2: 2013
Tutup terminal harus transparan dan dapat menutup semua terminal, mengacu pada
SPLN D3.003-1: 2012.
Meter harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya tiga buah lampu LED indikator dari
jenis super bright. Ketentuan warna lampu dan fungsinya adalah sebagai berikut:
merah : keluaran pulsa (IMP/kWh)
kuning : penyalahgunaan (tamper) atau ketidaknormalan
6
SPLN D3.009-2: 2013
hijau : catu daya dan informasi kredit rendah (CD/KR). Untuk kredit
rendah, warna berubah menjadi merah dan berkedip.
Setiap fungsi LED harus dituliskan di bagian bawahnya.
Papan tombol (keypad) terbuat dari bahan polimer dan harus terlindung dari kemungkinan
tirisan cairan. Masing-masing tombol harus dapat beroperasi minimum 20.000 kali.
Konstruksi papan tombol dapat menjadi satu dengan meter atau terpisah (remote). Jika
terpisah, papan tombol harus dilengkapi layar tampilan.
Konfigurasi angka mengikuti standar telefoni 12 digit (3 kolom 4 baris) dengan noktah
pada tombol angka 5 (Gambar 3). Khusus tombol ENTER memakai warna merah
berbeda dengan warna tombol lainnya.
Ukuran papan tombol adalah 60 x 80 mm (60: datar, 80: tinggi), dengan tinggi huruf
minimal 8 mm dan lebar proporsional.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Layar tampilan (display) minimum adalah LCD berlatar cahaya (back-light). Layar
tampilan harus didukung oleh memori tak-terhapus (non-volatile memory), minimum 8
kbyte serta dicatu oleh batere dan super kapasitor.
Layar tampilan mempunyai dua baris informasi:
Baris pertama untuk Simbol dan Kode, dengan tinggi karakter minimum 4,5 mm
Baris kedua untuk Teks, dengan ukuran karakter minimum: lebar 4 mm dan tinggi
8 mm.
346-6750 Text
7.7.1 Simbol
indikasi ketidaknormalan
tampil pada saat Teks menunjukkan sisa kredit dan informasi mengenai
kWh energi
kwadran
7.7.2 Kode
7.7.3 Teks
Teks sekurang-kurangnya 8 digit dan dalam satu kesatuan waktu menampilkan informasi
yang berjalan dari kanan ke kiri :
Sisa kredit (tampil bersamaan dengan Simbol kWh)
Jumlah angka tampilan adalah 6 angka satuan + 2 angka desimal
Angka token yang telah dimasukkan melalui papan tombol
Contoh:
Gambar 3 memperlihatkan tampilan setelah token 2341-2453-2318-1346-6750
berhasil dimasukkan. 346-6750 adalah 7 angka terakhir yang tampil pada layar.
Jumlah digit yang telah berhasil diterima oleh meter ditampilkan pada Kode yaitu
20.
Proses entry token adalah secara otomatis setelah waktu tunda dan dapat
dipercepat dengan menekan tombol Enter
8
SPLN D3.009-2: 2013
CATATAN: *) Informasi di atas adalah untuk tampilan yang menggunakan sistem 7-LED. Bila
menggunakan sistem yang lebih baik maka tampilan teks dapat disesuaikan.
Informasi hasil ukur 3 fase (8.1)
Informasi dari kode singkat (8.2)
Informasi beban-lebih (8.3)
Informasi ketidaknormalan (8.5)
Informasi ketidaklaikan instalasi pelanggan (8.6)
Port komunikasi transfer data keluaran harus menggunakan standar RJ45, terpasang
pada bagian luar dan harus terlindung dari kemungkinan masuknya air atau benda padat,
sedangkan untuk pemasukan data dan token harus melalui port papan tombol
8. Persyaratan Fitur
Informasi hasil ukur 3 fase dilakukan dengan menekan papan tombol dengan nomer kode
singkat 98. Komposisi hasil ukur pada 8 digit tampilan Teks adalah mengikuti contoh
berikut:
ARQ1LD45 Nilai arus fase R yang berada di kwadran 1 dengan posisi leading 45
A = Arus D = leading
Fase yang diukur Nomor kuadran Digit ke-1 Digit ke-2
U = Tegangan G = lagging
A, U R, S, T Q 1, 2, 3, 4 L D, G 0 9 0 9
CATATAN: Untuk sudut fase yang lebih besar dari 90 notasi adalah --, contoh:
ASQ2LG-- Nilai arus fase S yang berada di kwadran 2 dengan posisi lagging >90
9
SPLN D3.009-2: 2013
Penampilan berlangsung scrolling secara otomatis, dimulai dari arus fase R, S, T dan
kemudian tegangan fase R, S, T
Kode-singkat dilakukan dengan menekan papan tombol. Proses ini menampilkan secara
bersamaan nomor kode singkat yang ditekan pada Kode dan informasinya pada
Teks.
Kodifikasi yang digunakan tercantum pada Lampiran A.
Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspon meter dengan bunyi buzzer dan
tampilan pada Teks. Apabila:
beban-lebih berlangsung kontinu selama 45 detik, relai harus membuka dan
menutup kembali secara otomatis setelah 150 detik.
selama 30 menit terjadi beban-lebih tidak kontinu beberapa kali dengan akumulasi
waktu 45 detik, relai harus membuka dan menutup kembali secara otomatis
setelah 150 detik.
Bila akumulasi waktu tersebut kurang dari 45 detik, data akumulasi waktu di-reset
kembali ke nol.
selama 30 menit terjadi pembukaan relai akibat beban-lebih 5 kali berturut-turut,
relai harus membuka dan Teks menampilkan .
Pada saat nilai kredit mencapai batas-rendah, LED indikasi warna hijau harus berubah
menjadi merah-berkedip dan buzzer berbunyi. Bunyi harus dapat dihentikan dengan
menekan sembarang tombol pada papan tombol.
Jika selama dalam waktu tunda tidak ada kredit token yang berhasil dimasukkan, buzzer
harus berbunyi kembali. Semakin rendah kWh tersisa semakin cepat durasi bunyi. Waktu
tunda harus dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 123xxx, dimana xxx adalah
waktu dalam satuan menit.
Batas-rendah harus dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 456xx, dimana xx
adalah energi dalam satuan kWh dengan nilai minimum 50 kWh.
Masukan batas-rendah pada papan tombol harus berinteraksi dengan Kode dan Teks
pada layar tampilan.
Bila kredit mencapai nol, relai harus membuka secara otomatis dan hanya dapat menutup
kembali setelah dimasukkan kredit token baru.
10
SPLN D3.009-2: 2013
Meter harus mampu mendeteksi kerusakan insulasi pada instalasi pelanggan yang
menyebabkan mengalirnya arus bocor ke pembumian.
Pada kondisi tersebut, layar tampilan harus menampilkan simbol:
dan
yang tampil scrolling dengan sisa kredit.
Indikasi ini hanya dapat dihilangkan setelah instalasi diperbaiki.
Meter harus mampu mendeteksi kerusakan pada: Sistem Memori, MCU, Kristal, Super
Capacitor, Sistem Watch Dog, dan Catu Daya serta harus mampu membuka relai untuk
memutus pasokan daya.
Bila relai gagal (tidak dapat) membuka, maka LED kuning harus menyala dan buzzer
kontinu berbunyi. Kondisi ini sekaligus menandakan terjadinya kredit negatif (kode singkat
nomer 73).
11
SPLN D3.009-2: 2013
1)
CATATAN 1: Sakelar tampering pada tutup meter dan tutup terminal harus aman dari segala
kemungkinan disfungsi secara sengaja.
2)
CATATAN 2: Memperbaiki penyebab gangguan secara fisik dan tanpa clear tamper token.
3)
CATATAN 3: Bila simbol atau muncul, meter tidak dapat menerima segala jenis token
sebelum penyebab ketidaknormalan diperbaiki.
4)
CATATAN 4: Jenis ketidaknormalan yang digunakan untuk kode singkat nomer 08 mengikuti
nomer urut pada Tabel 2.
9. Formula Pengukuran
1) Tegangan
Tegangan rms per-fase :
m
v 2 x(k )
k 1
Vrms x
m
Dimana :
x = RN ; SN ; TN
m = jumlah sampel per-siklus; minimum 128 sps simultan per kanal s/d harmonisa
ke 63
Tegangan rms fase fase
12
SPLN D3.009-2: 2013
m
2
vx(k ) v y(k )
k 1
Vrms xy
m
Dimana :
xy = RN SN ; SN TN ; TN RN
m = jumlah sampel per-siklus
2) Arus
Arus rms :
m
i 2 x(k )
k 1
I rms x
m
Dengan :
x = R;S;T;N
m = jumlah sampel per siklus
3) Daya Aktif
Daya aktif per-fase :
m
vxm( k ) i x ( k )
k 1
Wx ; dan nilai Wx tidak boleh negatif.
m
Dengan :
x = R;S;T
m = jumlah sampel per siklus
Daya aktif total:
WTotal WR WS WT
4) Daya Semu
Daya semu per-fase :
VAx Vrms x I rms x
Daya semu total (penjumlahan aljabar):
VATotal VAR VAS VAT
5) Daya Reaktif
Daya reaktif per-fase :
2 2
VARx VAx Wx
Daya reaktif total
VARTotal VARR VARS VART
13
SPLN D3.009-2: 2013
6) Energi
Watt-hour (Wh) :
WTotal
Wh
3600
VAR-hour (VARh):
VARTotal
VARh
3600
VA-hour (VAh):
VATotal
VAh
3600
7) Faktor Daya
Faktor daya per-fase:
Wx
pf x
VAx
Faktor daya total:
WTotal
pfTotal
VATotal
8) Sudut Fase
1
x cos pfx
14
SPLN D3.009-2: 2013
Nilai kVARh harus dijumlahkan pada nilai kWh, bila faktor daya total rata-rata lebih kecil
dari 0,85
Dengan nilai:
fk1 = 0,62 adalah nilai tangen dari sudut fase
fk2 = 1,006 adalah nilai rupiah harga perbandingan antara 1 kWH dengan 1
kVARh
Nilai fk1 dan fk2 harus dapat diubah menggunakan token engineering dengan
nomer kode singkat 147 dan 159.
Persyaratan mengikuti butir 6 IEC 62055-31 untuk meter pasangan dalam, dengan
tambahan ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh
klimatik mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 3.
Setelah setiap pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan
perubahan informasi, serta dapat beroperasi normal.
o o
Julat operasi pengenal -10 C s.d 45 C
o o
Julat batas operasi -25 C s.d 55 C
o o
Julat batas untuk penyimpanan dan transportasi -25 C s.d 85 C
Persyaratan mengikuti butir 7 IEC 62055-31 untuk meter pasangan dalam, dengan
tambahan ketentuan berikut.
Terminal masukan dan keluaran harus dilengkapi dengan varistor dan atau surge
absorber jenis gap untuk memotong impuls surja dan injeksi lebih secara kontinu dari sisi
sumber dan sisi beban yang melebihi tegangan operasi.
Varistor dan atau surge absorber harus beroperasi pada tegangan minimum 1,5 kali
tegangan pengenal meter.
15
SPLN D3.009-2: 2013
Tegangan operasi meter tercantum pada Tabel 4. Pada julat tegangan operasi ini akurasi
meter harus memenuhi Tabel 7.
Pada nilai tegangan julat batas operasi, semua relai harus membuka.
Batas perubahan prosentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 5.
Batas perubahan
Nilai
Jenis pengaruh Faktor daya prosentase
arus
kesalahan [%]
Persyaratan mengikuti butir 8 IEC 62055-31, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.
16
SPLN D3.009-2: 2013
Prosentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada beban seimbang harus
tidak melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 7.
Pengujian untuk arah pengukuran reverse hanya dilakukan untuk faktor daya 1.
17
SPLN D3.009-2: 2013
Koefisien suhu
Jenis besaran berpengaruh Nilai arus Faktor daya
rata-rata [%/K]
Perubahan suhu sekitar 30 15K 0,1 Id - Im 1 0,05
0,05 Id - Im 1 0,5
Perubahan frekuensi 2 %
0,1 Id - Im 0,5 induktif 0,7
Komponen harmonik pada sirkuit arus dan tegangan 0,5 Im 1 0,8
Komponen harmonik ke-63 0,5 Im 1 2,0
Harmonik DC dan ganjil pada sirkuit arus AC Im/2 1 3,0
Harmonik genap pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0
Sub harmonik pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0
Induksi magnetik kontinu asal luar Id 1 2,0
Induksi magnetik asal luar 0,5 mT Id 1 2,0
Medan elektromagnetik frekuensi tinggi Id 1 2,0
Operasi aksesoris 0,05 Id 1 0,5
Gangguan-gangguan yang diakibatkan induksi medan
Id 1 2,0
frekuensi radio
Pecahan transien cepat Id 1 4,0
14. Penandaan
Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Gambar 4.
18
SPLN D3.009-2: 2013
Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.009-2: 2012
Cara pengawatan Fase tiga 4 kawat
Tersambung langsung
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 4S 3R
Barcode atau angka Nomor ID meter
Tahun pembuatan
Tegangan pengenal 3 x 231/400 V
Arus dasar dan arus maksimum 5 (80) A
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Kelas ketelitian 1,0
Tanda segi empat dobel untuk selungkup meter
dengan kelas proteksi II
Diagram pengawatan harus dipasang pada bagian depan selungkup terminal. Jumlah
sensor dan relai serta notasi terminal pada label identifikasi tersebut harus tergambar
pada diagram pengawatan. Setiap terminal harus diberi label identifikasi sesuai Gambar
5.
19
SPLN D3.009-2: 2013
15. Pengujian
Pengujian jenis dilakukan terhadap suatu tipe meter, dipilih oleh pabrikan, dengan
maksud untuk memastikan bahwa desain dan karakteristik meter memenuhi seluruh
persyaratan standar ini.
Mata uji jenis tercantum pada Tabel 9 kolom 4. Sampel uji jenis dikirim ke Laboratorium
PLN sejumlah 9 buah dengan 2 buah sampel harus bersegel metrologi.
Untuk pengujian ini pabrikan/pemasok harus mengirimkan dokumen dan informasi meter,
sebagai berikut:
- Merek dan tipe meter energi;
- Nama pabrikan dan lokasi pabrik;
- Jenis fitur meter;
- Merek, tipe, rating arus dan tegangan operasi dari relai/kontaktor yang digunakan;
- Merek, tipe dan sertifikat karakteristik dari komponen utama;
- Sertifikat bahwa keypad memenuhi IEC 62055-31 butir 5.14.3;
- Sertifikat STS meter yang diuji (member and compliance license);
- Rekaman flow temperature profile dari pabrikan PCB terkait;
- Token engineering.
Pengujian awal yang harus dilakukan terhadap seluruh sampel tersebut adalah uji fitur.
20
SPLN D3.009-2: 2013
Pengujian petik dilakukan terhadap sejumlah sampel meter yang diambil dari gudang PLN
atau pabrikan atau pemasok untuk melihat kesesuaian kinerjanya.
Mata uji petik sama dengan mata uji serah-terima, namun dapat ditambah dengan mata
uji terkait dari kelompok mata uji jenis, untuk meter yang mengalami kasus di lapangan.
Dalam fungsi pengawasan, PLN JASER melakukan review atas system pengawasan
mutu (SPM) yang telah diterbitkan dengan mengevaluasi kinerja meter listrik prabayar
melalui uji sampling terhadap meter listrik prabayar yang sudah diterima PLN Unit, dan
atau melalui data laporan dari unit unit pengguna meter listrik prabayar.
Pengujian khusus dilakukan terhadap suatu tipe meter untuk keperluan khusus, seperti uji
penuaan untuk memprediksi umur meter.
21
SPLN D3.009-2: 2013
) ) ) ) )
No Mata uji Metode uji/Acuan/Persyaratan J S R K
1 2 3 4 5 6 7
22
SPLN D3.009-2: 2013
) ) ) ) )
No Mata uji Metode uji/Acuan/Persyaratan J S R K
1 2 3 4 5 6 7
23
SPLN D3.009-2: 2013
24
SPLN D3.009-2: 2013
Lampiran A
Tabel Daftar Nomor Kode Singkat
1)
Kode Deskripsi Kode Deskripsi
00 Test all LCD display 64 Total technical token accepted
01 Test relai 65 Last technical token accepted
02 Display Test Tests the buzzer as well. 66 Last 2nd technical token accepted
03 Total kWh Register 67 Last 3rd technical token accepted
04 Display Key Revision Number & Type 68 Jumlah trip karena beban lebih
05 Indeks Tarif (Display Tariff Index) 69 Jumlah listrik padam
06 Test the token reader device 70 Jumlah tutup terminal dibuka
07 Batas daya (Display Power Limit), kW 71 Total meter cover open
3)
08 Display Tamper Status 72 Total tampering
09 Display Power Consumption 73 8) Energy consumption negative credit
10 Display software version 74 Hardware version
11 Display phase power unbalance limit 75 No. ID Meter
12 - 76 Konstanta meter
13 - 77 Supply Group Code (SGC)
14 - 36 RESERVED BY STS 78 Durasi alarm
37 Sisa kredit (kWh) 79 Batas-rendah kredit alarm
38 Energi kumulatif (kWh) fase R bulan 80 Faktor daya total Ld 0.80
berjalan *)
39 Energi kumulatif (kWh) fase S bulan 81 kWh total fase R bulan lalu ***)
berjalan *)
40 Energi kumulatif (kWh) fase T bulan 82 kWh total fase S bulan lalu ***)
berjalan *)
41 Tegangan rms fase R (V) 83 kWh total fase T bulan lalu ***)
42 Tegangan rms fase S (V) 84 THD tegangan dan arus V30A15
43 Tegangan rms fase T (V) 85 Prakiraan sisa token habis 2) (hari dan jam)
44 Arus rms fase R (A) 86 Informasi tamper terakhir 3)
45 Arus rms fase S (A) 87 kWh total bulan lalu
46 Arus rms fase T (A) 88 kWh total dua bulan lalu
47 Arus rms netral (A) 89 kWh total tiga bulan lalu
48 Daya sesaat fase R (W) 90 Over load trip last time (day and time)
49 Daya sesaat fase S (W) 91 Last meter off (day and time)
50 Daya sesaat fase T (W) 92 Last cover / terminal meter open
51 Total kVARh kirim 93 Maximum power this month
52 kWh Total bulan berjalan **) 94 Time at maximum power this month
53 Total number of token accepted 95 Current time
54 Waktu pengisian kredit terakhir 96 Current date
55 Waktu pengisian kredit sebelumnya 97 -
56 Waktu pengisian kredit ke-2 sebelumnya 98 Informasi hasil ukur 3 fase
57 Waktu pengisian kredit ke-3 sebelumnya 99 Checksum 4)
58 Waktu pengisian kredit ke-4 sebelumnya 123xxx Pengaturan waktu tunda buzzer 5)
59 Kredit kWh terakhir 456xx Pengaturan batas rendah 6)
7)
60 Kredit kWh sebelumnya 147 Pengaturan faktor nilai fk1
7)
61 Kredit kWh ke-2 sebelumnya 159 Pengaturan faktor nilai fk2
62 Kredit kWh ke-3 sebelumnya 965 Penggantian tanggal dan waktu (clock loss)
25
SPLN D3.009-2: 2013
26
SPLN D3.009-2: 2013
Lampiran B
Four Quadrant Delivered-Received Energy Meter
27
Pengelola Standardisasi :