Anda di halaman 1dari 56

SPLN D3.

009-1: 2020

STANDAR SPLN D3.009-1: 2020


Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 0070.P/DIR/2020

METER STATIK PRABAYAR DENGAN SISTEM


STANDARD TRANSFER SPECIFICATION (STS)
Bagian 1:
Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal

PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160

i
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
STANDAR SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 0070.P/DIR/2020

METER STATIK PRABAYAR DENGAN SISTEM


STANDARD TRANSFER SPECIFICATION (STS)
Bagian 1:
Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal

PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
METER STATIK PRABAYAR DENGAN SISTEM
STANDARD TRANSFER SPECIFICATION (STS)
Bagian 1:
Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal

Disusun oleh:
Kelompok Bidang Distribusi
dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN(Persero)
No. 013.K/DIR/2020

Kelompok Kerja Standardisasi


Revisi SPLN kWh Meter
dengan Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0018.K/GM/2020

Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
h
PLN
PT PLN (PERSERO)

PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

NOMOR: 0070 .P/DtRy2020

TENTANG

SPLN D3.009-1:2020
METER STATIK PRABAYAR DENGAN
srsTEM s TANDARD IRANSFER SPEC/F/CA rON (STS)
BAGIAN 1: METER STATIK ENERGI AKTIF FASE TUNGGAL

DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Menimbang a bahwa untuk menetapkan pedoman umum dalam pembuatan


spesifikasi teknis pengadaan, pemakaian, dan pengujian
terhadap meter statik energi aktif fase tunggal prabayar, perlu
untuk menerbitkan Standar PT PLN (Persero) (SPLN) D3.009-
1: 2020 Meter Statik Prabayar dengan Sistem Standard
Transfer Specification (STS), Bagian 1: Meter Statik Energi
Aktif Fase Tunggal;
b bahwa setelah melalui pembahasan dan persetujuan Direksi,
Draft Standar Final (DSF) SPLN D3.009-1 : 2020 Meter Statik
Prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification
(STS), Bagian 1: Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal
dipandang telah memenuhi syarat untuk disahkan menjadi
SPLN D3.009-1: 2020;
c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) tentang SPLN D3.009-1 : 2020 Meter Statik
Prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification
(STS), Bagian 1 : Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal.

Mengingat 1 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 19 Tahun 2003


tentang Badan Usaha Milik Negara;
2 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;
3 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan ;
4 Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 23 Tahun
1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum)
Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);

5. Peraturan ...

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO) Paraf V-


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
t
PLN
5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 45 Tahun
2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
6. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 14 Tahun
2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 23 Tahun 2014;
7. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 62 Tahun
2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;
8. Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
9. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2015
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
10. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-1 38/MBU|0712017
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
11. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-325/MBU|12|2019
tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
12. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-147/MBU/05/2020
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.1(DlR/2009
tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di
Lingkungan PT PLN (Persero) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 0297.P/DlRY201 6;

'14. Peraturan...

,(
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO) Paraf
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
*

PLN
14. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0051 .P/DlRl/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0021.P/D1N2020;
15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 033.1(DlRl/2005
tentang Penetapan PT PLN (Persero) Penelitian dan
Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai Penanggung
Jawab Kegiatan Standardisasi di Lingkungan PT PLN
(Persero).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG SPLN


D3.009-1: 2020 METER STATIK PRABAYAR DENGAN SISTEM
STANDARD IRANSFER SPECIFICATION (STS), BAGTAN 1:
METER STATIK ENERGI AKTIF FASE TUNGGAL.

PERTAMA Mengesahkan SPLN D3:009-1 : 2020 Meter Statik Prabayar dengan


Sistem Srandard Transfer Specification (STS), Bagian 1 : Meter
Statik Energi Aktif Fase Tunggal, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.

KEDUA SPLN D3:009-1: 2020 sebagaimana dimaksud dalam Diktum


PERTAMA diberlakukan di lingkungan PT PLN (Persero) dan Anak
Perusahaan PT PLN (Persero) berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak Perusahaan atau melalui
ratifikasi.

KETIGA Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, ketentuan-ketentuan lain


yang bertentangan dengan Peraturan ini dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Peraturan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal diterbitkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Oktober 2020

KTUR UTAMA,
P
{
c ,.

lrlRuKsl

t
LKIFLI ZAINI

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO) A t thLltt


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
Paraf
r---rl
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 013.K/DIR/2020

1. Ir. Rudy Setyobudi, M.T. : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Sriyono, S.T., M.T. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. R.M. Wiweko Setya Budhi, S.T. : Sebagai Anggota
4. Ir. Nyoman S. Astawa, M.B.A. : Sebagai Anggota
5. Ir. Indradi Setiawan, M.M. : Sebagai Anggota
6. Haryo Lukito, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
7. Ir. A. Y. Harimurti Nugraha, M.Eng. : Sebagai Anggota
8. Kholis Aryanto, A.Md. : Sebagai Anggota
9. Firdaus Solihin, S.T. : Sebagai Anggota
10. Alam Awaluddin, S.T. : Sebagai Anggota
11. Ir. Liasta Salem Tarigan : Sebagai Anggota
12. Mudjianto : Sebagai Anggota
13. Bramantyo Anggun P., S.T., M.T. : Sebagai Anggota

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
Susunan Kelompok Kerja Meter Prabayar
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 408.K/DIR/2010

1. Lukman Hakim : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Hendi Wahyono, S.T. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. Agus Laksono : Sebagai Anggota
4. Wiweko Bagyo S : Sebagai Anggota
5. Muncul Daryoto : Sebagai Anggota
6. Ir. Fanny Hendrafasya : Sebagai Anggota
7. Rijanto : Sebagai Anggota
8. Ir. Rudy Setyobudi : Sebagai Anggota
9. Suwardi : Sebagai Anggota
10. Ir. Tomer L. Tobing : Sebagai Anggota
11. Dasrulsyah : Sebagai Anggota
12. Ir. Iskandar Nungtjik : Sebagai Anggota
13. Ir. Indradi Setiawan : Sebagai Anggota
14. Ir. Anang Istadi : Sebagai Anggota
15. Satyagraha A. Kadir, S.T. : Sebagai Anggota
16. Suhadi : Sebagai Anggota
17. Iwan Juansyah, A.Md. : Sebagai Anggota

Susunan Kelompok Kerja Standardisasi


Revisi SPLN KWH Meter
Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan (Research Institute)
No. 0018.K/GM/2020

1. Ir. Rudy Setyobudi, M.T. : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Nurul Fauziah, S.T. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. I Ketut Gede Agus Sutopo : Sebagai Anggota
4. Faisol, S.T. : Sebagai Anggota
5. Kridia Agus Burhani, S.T. : Sebagai Anggota
6. Dody Suhendra, S.T. : Sebagai Anggota
7. Ingo Shalahudin : Sebagai Anggota
8. Angga Kusumadinata, S.T. : Sebagai Anggota
9. Kevin Gausultan H. M., S.T., M.T. : Sebagai Anggota

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. i


Daftar Gambar .................................................................................................................. iii
Daftar Tabel ...................................................................................................................... iii
Prakata ............................................................................................................................. iii
1 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 1
2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
3 Acuan Normatif ............................................................................................................ 1
4 Istilah dan Definisi ........................................................................................................ 2
4.1 Istilah umum ........................................................................................................ 2
4.2 Istilah khusus ...................................................................................................... 2
4.3 Istilah elemen mekanis ........................................................................................ 4
4.4 Istilah besaran meter ........................................................................................... 4
4.5 Istilah besaran berpengaruh ................................................................................ 5
5 Desain dan spesifikasi .................................................................................................. 7
5.1 Karakteristik ........................................................................................................ 7
5.2 Komponen ........................................................................................................... 8
5.3 Persyaratan pengamanan ................................................................................... 8
6 Persyaratan mekanis .................................................................................................... 8
6.1 Umum ................................................................................................................. 9
6.2 Printed Circuit Board (PCB)................................................................................. 9
6.3 Kotak meter ......................................................................................................... 9
6.4 Terminal ............................................................................................................ 10
6.5 Tutup terminal ................................................................................................... 12
6.6 Fasilitas segel pengaman .................................................................................. 12
6.7 Indikator LED .................................................................................................... 12
6.8 Papan tombol .................................................................................................... 13
6.9 Layar tampilan dan indikator ............................................................................. 13
6.9.1 Informasi parameter yang diukur ............................................................15
6.9.2 Informasi kode singkat............................................................................15
6.10 Port Komunikasi ................................................................................................ 16
7 Persyaratan fitur ......................................................................................................... 16
7.1 Respons terhadap beban-lebih ......................................................................... 17
7.2 Respons terhadap batas kredit .......................................................................... 17
7.3 Respons terhadap selisih pengukuran arus fase-netral ..................................... 18
7.4 Respons terhadap penyalahgunaan .................................................................. 19
7.5 Respons terhadap kegagalan proses internal.................................................... 20
7.6 Respons terhadap pemakaian energi hutang (minus) ....................................... 20
8 Persyaratan klimatik ................................................................................................... 21
9 Persyaratan elektrikal ................................................................................................. 21
9.1 Proteksi tegangan surja dan tegangan lebih injeksi ........................................... 21
9.2 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri ............ 21

i
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

9.3 Pengaruh tegangan pasok ................................................................................ 22


10 Persyaratan ketelitian ................................................................................................ 22
10.1 Kondisi acuan untuk pengukuran ketelitian ....................................................... 22
10.2 Batas kesalahan akibat variasi arus .................................................................. 23
10.3 Batas kesalahan akibat besaran berpengaruh .................................................. 24
11 Persyaratan fungsional .............................................................................................. 25
12 Penandaan ................................................................................................................ 25
12.1 Pelat nama ....................................................................................................... 25
12.2 Diagram rangkaian ........................................................................................... 26
13 Pengujian ................................................................................................................... 27
13.1 Pengujian jenis ................................................................................................. 27
13.2 Pengujian rutin .................................................................................................. 28
13.3 Pengujian serah terima ..................................................................................... 28
13.4 Pengujian pengawasan..................................................................................... 28
13.5 Pengujian keandalan dipercepat ....................................................................... 28
Lampiran A Daftar nomor kode singkat (short-code) ...................................................... 33
Lampiran B Daftar data burst diunduh dari optical probe ................................................ 35
Lampiran C Penjelasan pemilihan karakteristik meter .................................................... 36
Lampiran D Dasar ketentuan pengujian keandalan dipercepat ....................................... 37

ii
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Daftar Gambar

Gambar 1. MCB dipasang pada dasar kotak meter .........................................................10


Gambar 2. Ukuran terminal meter fase tunggal................................................................11
Gambar 3. Press screw system .......................................................................................11
Gambar 4. Pengawatan terminal meter fase tunggal .......................................................12
Gambar 5. Konfigurasi angka pada papan tombol ...........................................................13
Gambar 6. Informasi pada layar tampilan ........................................................................14
Gambar 7. Contoh diagram rangkaian .............................................................................26

Daftar Tabel

Tabel 1. Periode token identifier ...................................................................................... 4


Tabel 2. Nilai pengenal dan spesifikasi ............................................................................ 7
Tabel 3. Tampilan informasi teks ....................................................................................15
Tabel 4. Fitur minimum ...................................................................................................17
Tabel 5. Respons meter terhadap selisih pengukuran arus fase-netral ...........................18
Tabel 6. Respons meter terhadap penyalahgunaan ........................................................19
Tabel 7. Respons meter terhadap kegagalan proses internal .........................................20
Tabel 8. Julat suhu .........................................................................................................21
Tabel 9. Batas kesalahan akibat arus lebih dan pemanasan sendiri ...............................22
Tabel 10. Julat tegangan ................................................................................................22
Tabel 11. Kondisi acuan .................................................................................................23
Tabel 12. Batas kesalahan akibat variasi arus ................................................................24
Tabel 13. Pengujian variasi arus sesuai kaidah OIML .....................................................24
Tabel 14. Batas kesalahan akibat pengaruh besaran......................................................25
Tabel 15. Informasi pada pelat nama ..............................................................................26
Tabel 16. Daftar pemeriksaan fungsi uji keandalan dipercepat .......................................29
Tabel 17. Daftar mata uji .................................................................................................30

iii
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Prakata

Standar ini merupakan revisi dari SPLN D3.009-1: 2016. Revisi standar dilatarbelakangi
permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga membutuhkan penyempurnaan
standar.

Lingkup revisi yang dilakukan pada standar ini meliputi:

a. Perubahan kriteria pengukuran harmonik;


b. Perubahan ketentuan terkait arus bocor dan arus balik;
c. Menambahkan kriteria selisih pengukuran arus fase-netral;
d. Menambah ketentuan perhitungan pemakaian minus;
e. Memperbaiki ketentuan terkait pengujian keandalan dipercepat;
f. Penyempurnaan penyusunan kerangka standar.

Dengan ditetapkannya standar ini, maka SPLN D3.009-1: 2016 dinyatakan tidak berlaku
lagi dan semua ketentuan terhadap persyaratan meter statik energi aktif fase tunggal
prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification (STS) harus mengacu kepada
SPLN D3.009-1: 2020.

iii
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Meter Statik Prabayar dengan


Standard Transfer Specification (STS)
Bagian 1: Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal

1 Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur, dan pengujian untuk meter statik energi
aktif fase tunggal prabayar pasangan luar dengan kelas akurasi 1,0, menggunakan sistem
Standard Transfer Specification (STS) komunikasi satu arah dan tarif flat, diperuntukkan
bagi pelanggan tegangan rendah 230 V.
Untuk selanjutnya meter statik energi aktif fase tunggal dengan sistem prabayar
menggunakan STS tersebut di atas disebut ‘meter’.

2 Tujuan

Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis pengadaan serta petunjuk
teknis pemakaian dan pengujian untuk unit-unit PT PLN (Persero), dan ketentuan desain,
pembuatan, pengujian untuk pabrikan.

3 Acuan Normatif

Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan dapat mengikuti edisi
terakhir.

a. SPLN T6.001: 2013, Tegangan-Tegangan Standar;


b. SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik;
c. SNI IEC 62055-31: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 31:
Persyaratan Khusus – Meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
d. SNI IEC 62055-41: 2012, Meter listrik – Sistem Pembayaran – Bagian 41: Spesifikasi
Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan aplikasi untuk sistem pembawa token satu
arah;
e. IEC 62055-41: 2018, Electricity metering - Payment systems - Part 41: Standard
transfer specification (STS) - Application layer protocol for one-way token carrier
systems,
f. SNI IEC 62055-51: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 51:
Spesifikasi Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan fisik untuk pembawa token kartu
magnetik dan numerik satu arah;
g. SNI IEC 62052-11: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan umum,
pengujian dan kondisi pengujian – Bagian 11: Perlengkapan meter;

1
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

h. SNI IEC 62053-21: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan khusus –
Bagian 21: Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
i. SNI IEC 62056-21: 2009, Meter listrik – Pertukaran data untuk pembacaan meter,
kendali beban dan tarif Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung;
j. SPLN D3.003-1: 2012, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu Bagian 1:
Pengunci terminal metode geser.

4 Istilah dan Definisi

4.1 Istilah umum

▪ Meter statik energi aktif

Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi aktif yang diukur.

▪ Meter prabayar (MPB)

Meter energi listrik yang dipergunakan untuk mengukur energi listrik (kWh) yang dikonsumsi
oleh pelanggan yang berfungsi setelah pelanggan memasukkan token pembelian sejumlah
energi tertentu ke dalamnya.

▪ Tipe meter

Suatu rancangan/desain meter yang karakteristiknya ditentukan oleh:

a. Bentuk, tata letak dari konstruksi, dan fungsi jenis pengukuran;


b. Rasio arus dasar terhadap arus maksimum (Id/Im);
c. Versi firmware;
d. Tegangan pengenal dan tegangan operasi;
e. Merek, jenis, dan tipe komponen utama;
f. Diproduksi satu pabrikan.

Tipe meter harus bersifat unik (tunggal), tidak boleh ada duplikasi.

4.2 Istilah khusus

▪ Standard Transfer Specification (STS)

Metode atau teknologi prabayar satu arah (one way) dengan tarif flat, dimana informasi
dikirim dari vending system ke meter energi, dan tidak sebaliknya.

2
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

▪ Vending System (VS)

Suatu sistem yang digunakan oleh agen dalam pengoperasian dan pengelolaan credit
dispenser pada point of sale untuk mendukung penjualan atas nama PLN.

▪ NEDISYS

Singkatan dari National Electricity Dispenser Information System, nomor yang secara
otomatis dihasilkan pada saat pembuatan meter oleh pabrikan dan harus didaftarkan pada
vending system.

▪ Token

Bagian dari elemen-elemen data yang berisi instruksi dan informasi yang ditampilkan dalam
Aplication Protocol Data Unit dari lapisan aplikasi Point of Sale to Token Carrier Interface,
yang juga merubah ke meter prabayar dari token carrier yang ditentukan sesuai dengan
standar STS.

▪ Clear Tampering Token (CTT)

Token untuk menormalkan kembali apabila MPB dalam kondisi tampering (status
penyalahgunaan).

▪ Konfigurasi STS

Suatu mekanisme sistem pengelolaan token prabayar yang diterapkan pada lingkungan PT
PLN (Persero) untuk menjamin proses pengelolaannya dapat dilaksanakan dengan benar
sesuai fungsi, aturan, dan/atau standar yang berlaku.

Konfigurasi dari sistem ini masih akan dikembangkan dan dituangkan tersendiri dalam satu
standar/kebijakan Direksi.

▪ Key Revision Number (KRN)

Berfungsi untuk melakukan perubahan kode atau “key” yang merepresentasikan generasi
suatu token.

VK43 digunakan untuk mengidentifikasi generasi KRN dengan protokol lapisan aplikasi
sesuai IEC 62055-41: 2018 yang sudah kompatibel dengan sistem manajemen kunci STS
600-4-2 dan berbasis token identifier tahun 2014.

▪ Token Identifier (TID)

Data yang terkandung di dalam token yang mengidentifikasi tanggal dan waktu (hingga
satuan menit) dari generasi token sebagai prasyaratan keamanan dalam sistem STS
sehingga token yang sama tidak dapat digunakan lebih dari satu kali.

3
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

TID berupa data sebesar 24 bit dan akan penuh setiap 31,9 tahun. Menjelang akhir periode
TID, meter harus dilakukan keychange untuk dapat mengubah basis tahun TID menjadi
periode berikutnya.

Tabel 1. Periode token identifier

Basis tahun TID Menit awal Menit akhir


1993 1 Januari 1992 00.01 24 November 2024 20:15
2014 1 Januari 2014 00.01 24 November 2045 20:15
2035 1 Januari 2035 00.01 24 November 2066 20:15

▪ Supply Group Code (SGC)

Kode yang menunjukkan geografis/otoritas meter prabayar sebagai salah satu kunci
pengaman dalam sistem prabayar.

▪ Indeks Tarif / Tariff Index (TI)

Kode yang berfungsi untuk membedakan golongan tarif dari STS.

4.3 Istilah elemen mekanis

▪ Kotak meter

Bagian yang terdiri dari dasar dan tutup.

▪ Tutup meter

Penutup pada bagian muka meter, dibuat dari bahan yang seluruhnya tembus pandang
atau bahan yang tidak tembus pandang yang dilengkapi jendela untuk membaca penunjuk
operasi (bila terpasang) dan tampilan.

▪ Tutup terminal

Penutup yang menutupi terminal-terminal meter dan pada umumnya termasuk juga bagian
ujung kawat atau kabel luar yang dihubungkan ke terminal.

4.4 Istilah besaran meter

▪ Arus mula

Nilai arus terendah meter mulai bekerja dan menjalankan registernya.

4
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

▪ Arus dasar (Id)

Nilai arus yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja yang relevan dari suatu meter.

▪ Batas arus maksimum (Im)

Nilai arus tertinggi yang diijinkan mengalir secara kontinu dimana persyaratan ketelitian
masih terpenuhi.

▪ Tegangan acuan (Un)

Nilai tegangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter yang relevan.

▪ Frekuensi pengenal

Nilai frekuensi yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter statik yang relevan.

▪ Kelas ketelitian

Sebuah angka yang merupakan batas kesalahan yang diizinkan, dalam persen, untuk
semua nilai arus antara 0,1 Id dan Im, faktor kerja satu, bilamana meter diuji dalam kondisi
acuan (termasuk toleransi yang diizinkan untuk nilai acuan) sebagaimana ditentukan dalam
standar ini.

▪ Persentase kesalahan

Kesalahan meter dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Presentase kesalahan = Energi yang dihitung oleh meter – Energi sebenarnya x 100 %
Energi sebenarnya

CATATAN: Oleh karena nilai sebenarnya tidak dapat dipastikan, maka nilai itu didekati oleh sebuah
nilai dengan ketidakpastian yang ditetapkan, yang dapat ditelusur ke standar yang disepakati
bersama antara PLN dan pabrikan atau ke standar nasional.

▪ Energi aktif total

Nilai pengukuran energi aktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.

4.5 Istilah besaran berpengaruh

▪ Besaran berpengaruh

Setiap besaran, umumnya dari luar meter, yang dapat mempengaruhi kinerja meter.

5
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

▪ Kondisi acuan

Perangkat besaran-besaran berpengaruh dan karakteristik kinerja yang bersesuaian,


dengan nilai-nilai acuan, julat-julat toleransi dan acuannya, yang dijadikan dasar untuk
menentukan kesalahan hakikinya.

Istilah ”tegangan” dan ”arus” menunjukan nilai r.m.s, kecuali bila ditentukan lain.

▪ Variasi kesalahan yang disebabkan oleh satu besaran berpengaruh

Perbedaan antara dua nilai kesalahan dalam persen suatu meter, salah satu diantaranya
merupakan nilai acuan dan nilai yang lain diperoleh dari satu besaran berpengaruh, yang
berbeda dari acuannya.

▪ Faktor distorsi

Rasio antara nilai-nilai r.m.s kandungan harmonik (diperoleh dengan cara mengurangi
besaran bolak-balik non sinusoida dengan besaran fundamentalnya), dengan nilai r.m.s
besaran sinusoida. Faktor distorsi biasanya dinyatakan dalam persen.

▪ Gangguan elektromagnetis

Interferensi elektromagnetis terhantarkan atau teradiasikan yang dapat mempengaruhi


operasi meter secara fungsional atau secara metrologik.

▪ Suhu acuan

Suhu sekitar yang ditentukan sebagai kondisi acuan.

▪ Koefisien suhu rata-rata

Rasio antara variasi kesalahan dalam persen dengan perubahan suhu yang menyebabkan
variasi tersebut.

▪ Kondisi pengoperasian pengenal

Seperangkat julat ukur yang ditentukan untuk karakteristik kinerja dan julat operasi yang
ditentukan untuk besaran-besaran berpengaruh, yang didalamnya ditentukan dan
ditetapkan variasi kesalahan dan kesalahan operasi meter.

▪ Julat ukur yang ditentukan

Seperangkat nilai besaran terukur yang ditentukan untuk menetapkan bahwa kesalahan
meter berada dalam batas-batas tertentu.

6
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

▪ Julat operasi yang ditentukan

Julat nilai-nilai besaran berpengaruh tunggal yang merupakan bagian kondisi


pengoperasian pengenal.

▪ Batas julat operasi

Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
kembali pada kondisi operasi normalnya.

▪ Kondisi transportasi dan penyimpanan

Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang tidak dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
pada kondisi operasi normalnya.

5 Desain dan spesifikasi

5.1 Karakteristik

Meter yang ditetapkan dalam standar ini adalah meter yang tersambung langsung (direct-
connected meter) dengan cara pengawatan dua kawat.

Nilai pengenal dan spesifikasi meter tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai pengenal dan spesifikasi

Jenis pengenal Nilai pengenal / spesifikasi

Jenis meter Pasangan luar


Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 2S – 2R
Tegangan pengenal 230 V
Arus pengenal / Id (Im) 5 (60) A
Arus mula 0,002 Id
Frekuensi pengenal 50 Hz
Kelas ketelitian 1,0
Konstruksi pemasangan IP54
Konsumsi daya (maksimum)
▪ Sirkit tegangan 2 W dan 10 VA
▪ Sirkit arus 4 VA
Versi KRN VK43 (lihat 4.2)
Kotak insulasi kelas proteksi II

7
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

5.2 Komponen

Komponen utama pada meter, yaitu: mikroprosesor, layar tampilan (display), komponen
catu daya, komponen untuk sistem pengukuran, relai/kontaktor, varistor, superkapasitor,
sistem konverter (ADC/DAC), dan kristal, harus memiliki kualitas kelas industri dan
dibuktikan dengan sertifikat keaslian produk (certificate of manufacture) dan data
pendukung dari pabrikan komponen.

Relai/kontaktor harus mampu memutus arus sampai dengan 1,5 kali dari arus maksimum
(Im) dan mampu dialiri kontinu sampai dengan Im. Bila tanpa dicatu daya, kondisi
relai/kontaktor harus terbuka.

Superkapasitor harus mampu mencapai kapasitas penuhnya bila dienerjais maksimal 60


menit. Superkapasitor harus mampu secara terus menerus mencatu daya layar tampilan
dan sistem meter selama minimal 48 jam.

Komponen catu daya menggunakan teknologi switching atau transformator.

Semua komponen elektronik dan Printed Circuit Board (PCB) wajib memiliki sertifikat RoHS
(Restriction of Hazardous Substances Directive).

5.3 Persyaratan pengamanan

Meter harus dapat memberikan pengamanan terhadap upaya-upaya penyalahgunaan


(tampering), meliputi:

a. Pengawatan terbalik;
b. Induksi medan magnet dari luar (segala arah termasuk dari bagian belakang meter)
minimal 500 mT (5000 Gauss);
c. Pembukaan tutup terminal (termasuk dalam keadaan tidak bertegangan).

Untuk semua jenis penyalahgunaan, sebelum dilakukan perbaikan, meter harus dapat
merekam kejadian dan/atau memberikan indikasi terus menerus sesuai kemampuannya
dalam mengaktifkan tampilan. Pada saat tampilan meter dapat aktif kembali dan
penyalahgunaan belum diperbaiki, maka meter harus mampu menampilkan indikasi
penyalahgunaan tersebut.

Meter harus mampu menyimpan status terakhir keadaan relai, dan mengkondisikan sesuai
keadaan tersebut pada saat supply normal kembali.

Indikasi peringatan dan respons meter terhadap penyalahgunaan tercantum pada Butir 7.4.

6 Persyaratan mekanis

Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 5 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.

8
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

6.1 Umum

Printed Circuit Board (PCB), relai, dan semua komponen bantu harus dipasang secara kuat
dan tidak terpengaruh oleh guncangan.

Bahan material kotak meter, terminal block, papan tombol, seal karet, dan bagian lainnya
mempunyai ketahanan terhadap serangga.

6.2 Printed Circuit Board (PCB)

PCB diberi conformal coating untuk melindungi PCB dan seluruh komponennya dari
pengaruh lingkungan, air, dan debu, serta sebagai proteksi korosi. Coating harus
diaplikasikan pada:

1. Komponen-komponen utama;
2. Jalur AC yang berdekatan dengan DC;
3. Semua bagian yang dilakukan penyolderan; dan
4. Pada setiap bagian PCB yang sensitif terhadap oksidasi.

Reworking PCB tidak diizinkan.

6.3 Kotak meter

Konstruksi kotak meter didesain untuk tidak dapat dibuka dengan cara apapun dan apabila
ingin membuka harus merusak tutup kotak meter. Untuk keperluan ini dapat menggunakan
metode ultrasonic welding, die-casting, atau metode lain yang setara.

Kotak meter dikonstruksi untuk dapat dipasangi MCB secara terpadu. Untuk hal ini, MCB
dapat dipasang pada dasar kotak meter (Gambar 1) atau dipasang pada pelat dasar
(baseplate) yang terbuat dari bahan logam dan tahan karat (electroplating).

Untuk meter dengan MCB terpasang pada dasar kotak meter, pemasangan meter ke
dinding harus menggunakan sistem sekrup (fischer) dan ditambahkan penandaan dilarang
menggunakan palu. Sekrup terdiri dari satu buah dipasang di bagian atas (menggunakan
gantungan) dan dua buah di bagian samping dasar kotak meter. Posisi sekrup tidak diatur
secara khusus.

Untuk meter dengan MCB terpasang pada pelat dasar, dimensi pelat dasar tidak diatur
secara khusus.

9
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Gantungan pada bagian


Tutup kotak meter belakang untuk sekrup 1
METER

Sekrup 3
Sekrup 2
Terminal

Dasar kotak meter


Dudukan MCB

Gambar 1. MCB dipasang pada dasar kotak meter

6.4 Terminal

Bahan titik kontak plat terminal harus terbuat dari bahan dasar tembaga, bahan baut
penguat mekanis dan sekrup terbuat dari bahan dasar baja dilapis anti karat.

Ukuran terminal meter dapat dilihat pada Gambar 2 dengan ketentuan jarak antar terminal
minimal 5,5 mm (kecuali terminal G dan N1 bisa kurang dari 5,5 mm), panjang terminal blok
maksimal 125 mm, dan tinggi maksimal 32 mm.

Jika meter menggunakan pelat dasar dari logam, terminal pembumian harus tersambung
secara elektris dengan terminal netral dan base plate, dengan cara base plate sebagai mur
untuk baut pembumian bagian atas (warna hijau pada Gambar 2).

Celah terminal harus tertutup dari masuknya serangga.

10
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

TAMPAK BAWAH

L1 L2 G N1 N2

TAMPAK DEPAN

L1 L2 G N1 N2
PLAT TERMINAL

Keterangan: Dimensi dalam milimeter. Toleransi ukur ± 5%.

Gambar 2. Ukuran terminal meter fase tunggal

Terminal harus dari jenis press-screw system (baut pengencang konduktor kabel dilengkapi
dengan pelat penekan) dan mampu menerima kabel masukan ukuran 6 s/d 16 mm² dari
jenis aluminium atau tembaga (Gambar 3).

Gambar 3. Press screw system

11
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Instalasi pengawatan terminal meter dapat dilihat pada Gambar 4.

L1 L2 G N1 N2

Saluran masuk MCB Instalasi milik Panel Hubung


pelayanan pelanggan Bagi

Gambar 4. Pengawatan terminal meter fase tunggal

CATATAN: Pada penginstalasian, terminal ‘G’ harus dihubungkan dengan sistem pembumian
instalasi konsumen.

6.5 Tutup terminal

Tutup terminal harus terbuat dari material tembus pandang (transparan) dan dapat menutup
semua terminal, baut pengencang konduktor kabel, sebagian dari insulasi kabel, dan MCB.
Tutup terminal memiliki akses untuk mengoperasikan sakelar pada MCB.

6.6 Fasilitas segel pengaman

Meter harus mempunyai fasilitas untuk segel pengaman terdiri dari:

a. Segel metrologi dua buah terpasang pada tutup kotak meter (dapat berupa segel timah
maupun tanda sah lainnya);
b. Segel PLN dua buah terpasang pada tutup terminal.

6.7 Indikator LED

Meter harus dilengkapi tiga buah lampu indikator LED dari jenis super bright, dengan
ketentuan warna dan fungsi sebagai berikut:

a. merah : imp/kWh (keluaran pulsa);


b. kuning : tamper (penyalahgunaan atau ketidaknormalan);
c. hijau : catu daya/kredit rendah.
Untuk kredit rendah, warna berubah menjadi merah dan berkedip.

Setiap indikator LED harus dituliskan fungsinya.

12
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

6.8 Papan tombol

Papan tombol (keypad) terbuat dari bahan karet sintetis dengan warna dasar abu-abu,
tombol berukuran minimal 10 mm x 5 mm dan pada angka 5 ada tanda timbul (noktah) dan
harus terlindung dari kemungkinan tirisan cairan. Papan tombol harus diperkuat untuk dapat
menahan tekanan mekanis sehingga tidak mengganggu komponen di belakangnya.
Masing-masing tombol harus dapat beroperasi minimal 20.000 kali.

Konfigurasi angka mengikuti standar telefoni 12 digit (3 kolom – 4 baris) seperti pada
Gambar 5. Tulisan angka berwarna putih dan harus tidak terkelupas/hilang minimal pada
operasi 20.000 kali. Khusus warna tombol “enter” harus berwarna hijau.

mm

mm 1 2 3
4 5 6
7 8 9
0
Gambar 5. Konfigurasi angka pada papan tombol

6.9 Layar tampilan dan indikator

Layar berupa Liquid Crystal Display (LCD) dengan latar cahaya (back-light) atau
menggunakan teknologi lain yang lebih baik dan efisien, seperti LED atau teknologi lain
yang lebih maju.

Layar tampilan harus didukung oleh memori tak-terhapus (non-volatile), minimal 4 kByte,
yang terhubung ke superkapasitor sebagai catu daya jika sumber tegangan hilang.

Layar tampilan mempunyai dua baris informasi:

a. Baris pertama untuk Simbol dan Kode, dengan tinggi karakter minimal 4,5 mm;
b. Baris kedua untuk Teks dalam Bahasa Indonesia, dengan ukuran karakter minimal:
lebar 4 mm dan tinggi 8 mm.

13
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Simbol kWh Kode

Gambar 6. Informasi pada layar tampilan

Simbol pada baris pertama menampilkan gambar:

▪ menginformasikan tingkat pemakaian beban (satu bar menunjukkan 20%);

▪ menginformasikan arah energi terbalik;

▪ menginformasikan indikasi penyalahgunaan;

▪ kWh muncul saat teks menunjukan sisa kredit dan akumulasi energi;

▪ menginformasikan status relai terbuka.

Kode pada baris pertama menampilkan informasi mengenai:

▪ Nomor kode singkat (short-code);


▪ Jumlah digit dari token yang sudah dimasukkan pada Teks baris kedua.

Teks pada baris kedua, ditampilkan menggunakan sistem tampilan starburst 14-segmen
atau jenis tampilan lain dengan teknologi yang lebih baik dan menampilkan sekurang-
kurangnya 8 karakter dalam satu waktu dan berjalan dari kanan ke kiri, menampilkan:

▪ Angka token yang telah dimasukkan melalui papan tombol


Sebagai contoh adalah Gambar 6, yang memperlihatkan tampilan setelah token
2341-2453-2318-1346-6750 telah berhasil dimasukkan. 346-6750 adalah 8 karakter
terakhir yang ditampilkan pada layar. Jumlah dari digit yang dimasukkan ditampilkan
pada Kode yaitu 20.
CATATAN: Proses Enter dalam pengisian token setelah 20 digit token dimasukkan, dapat
menggunakan metode delay waktu persetujuan atau menekan tombol.

▪ Informasi mengenai respons pemasukan token, seperti tercantum pada Tabel 3;


Jika token diterima, akan ditampilkan nilai kWh beli dan kemudian jumlah total sisa
kWh. Perubahan tampilan nilai kWh beli dan total kWh berselang 1 detik dengan
nyala tampilan informasi 2 detik, diikuti dengan simbol ’kWh’.
CONTOH: 12345678901234567890 (nomor token yang dimasukkan) – BENAR (informasi
dari meter) – 156 (nilai kWh beli) – 245 (nilai total kWh);

▪ Informasi nilai dari parameter yang diukur (Butir 6.9.1);


▪ Informasi dari kode singkat yang tampil pada Kode baris pertama (Butir 6.9.2);

14
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

▪ Indikasi dan peringatan respons meter sesuai kejadian Butir 7;


▪ Informasi lain yang terkait dengan operasi meter, seperti tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Tampilan informasi teks

No Kondisi Informasi

1 Token diterima BENAR


2 Token ditolak GAGAL
3 Token telah terpakai TERPAKAI
4 Token kadaluwarsa USANG
5 Daya lebih DY-LEBIH
6 Daya lebih sebanyak 5x TERPUTUS
7 Penyalahgunaan PERIKSA
8 Kegagalan internal meter Err---
9 Data kosong NIHIL
10 Rusak/tutup meter dibuka RUSAK

CATATAN: Tulisan tersebut disesuaikan dengan sistem layar yang digunakan.

Layar tampilan menggunakan besaran skalar dan nilai yang ditampilkan sama dengan nilai
hasil perhitungan energi dalam formula. Jumlah angka di belakang koma (desimal) yang
digunakan dalam pengukuran dan tampilan adalah sama sebagai berikut:

a. Tampilan Energi (kWh) 2 digit;


b. Arus (A) 3 digit;
c. Tegangan (V) 1 digit;
d. Daya (Watt) 2 digit;
e. Faktor daya (Cos phi) 3 digit.

6.9.1 Informasi parameter yang diukur

Informasi parameter yang harus ditampilkan secara terus menerus adalah nilai sisa/saldo
kredit dan simbol kWh.

6.9.2 Informasi kode singkat

Informasi yang ditampilkan oleh perintah kode singkat (short-code) melalui papan tombol
tercantum pada Lampiran A.

15
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

6.10 Port Komunikasi

Meter dilengkapi port komunikasi transfer data (download) melalui komputer berupa optical
probe dengan ketentuan sesuai SNI IEC 62056-21, dimana meter kontinu kirim data
dengan sinkronisasi setiap 30 detik dengan kecepatan kirim baud rate: 4800 bps atau 9600
bps.

Optical probe terpasang pada bagian depan luar dengan sistem ceruk dan harus terlindung
dari kemungkinan masuknya air, benda padat, atau tergores. Cover optical probe terbuat
dari bahan transparan bening yang tahan terhadap sinar matahari.

Untuk keperluan evaluasi, meter melalui optical probe menyediakan event log berisi
data/event/history yang ditempatkan pada memori tak-terhapus dan sekurang-kurangnya
mampu merekam 50 kejadian terakhir, meliputi gabungan informasi kejadian dari:

a. meter off;
b. beban-lebih;
c. selisih pengukuran arus fase-netral;
d. penyalahgunaan;
e. kegagalan proses internal;
f. kredit habis (credit run-out);
g. meter reset;
h. kredit token; dan
i. anomali tegangan pasok (hi volt/low volt).

Daftar data burst yang diunduh dari optical probe sesuai Lampiran B.

7 Persyaratan fitur

Fitur minimum dari meter dapat dilihat pada Tabel 4.

16
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 4. Fitur minimum

Jenis fitur Keterangan


Parameter pengukuran (minimum) Energi aktif total, arus, tegangan, dan daya sesaat
Jumlah angka tampilan 8 karakter
Nilai batas-rendah kredit Dapat diatur melalui papan tombol dengan kode
456xx, dengan xx dalam dua digit kWh dengan nilai
minimum 05 kWh.
Pengurangan tampilan kredit Tampilan kredit berkurang setiap 0,01 kWh
Pengaturan batas daya Batas daya dapat diatur dengan token khusus
(engineering token) dari sistem vending
Respons meter terhadap:
- Beban-lebih Lihat 7.1
- Batas kredit Lihat 7.2
- Selisih pengukuran arus fase-netral Lihat 7.3
- Penyalahgunaan Lihat 7.4
- Kegagalan proses internal Lihat 7.5
- Pemakaian energi hutang/minus Lihat 7.6

Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur nilai total (fundamental +
harmonik sampai orde ke-15) dari kWh dan daya listrik, serta dalam kondisi pengawatan
normal mampu melakukan pengukuran dari dua arah (forward dan reverse).

7.1 Respons terhadap beban-lebih

Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspons dengan bunyi buzzer dan tampilan
pada teks “DY-LEBIH” dan apabila:

▪ beban lebih berlangsung kontinu selama 45 detik, relai harus membuka dan menutup
kembali secara otomatis setelah 150 detik;
▪ selama 30 menit terjadi beban lebih tidak kontinu beberapa kali dengan akumulasi
waktu 45 detik, relai harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah
150 detik;
Jika akumulasi waktu tersebut kurang dari 45 detik, data akumulasi waktu di-reset
kembali ke nol;
▪ selama 30 menit terjadi pembukaan relai akibat beban lebih 5 kali berturut-turut, relai
harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah 45 menit.

7.2 Respons terhadap batas kredit

Pada saat nilai kredit mencapai batas-rendah, indikator LED warna hijau berubah menjadi
merah-berkedip dan buzzer berbunyi. Bunyi dapat dihentikan dengan menekan sembarang
tombol pada papan tombol.

17
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Jika dalam xxx menit kemudian, tidak ada kredit token yang dimasukkan, buzzer berbunyi
lagi. Semakin rendah nilai kredit token, semakin cepat durasi bunyi.

Batas-rendah harus dapat diatur secara mudah melalui papan tombol yang berinteraksi
dengan kode singkat pada layar tampilan.

CATATAN:
1) Waktu interval bunyi buzzer saat kredit batas-rendah dapat diatur melalui papan tombol dengan
kode 123xxx, dengan xxx = waktu dalam menit.
2) Nilai ambang batas-rendah kredit dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 456xx, dengan
xx = energi dalam kWh, minimum 05 kWh.

Bila kredit mencapai nol, relai harus membuka secara otomatis dan hanya dapat menutup
kembali setelah dimasukkan kredit token baru. Bila relai gagal (tidak dapat) membuka,
maka meter harus memberikan respon pemakaian energi hutang (minus) sesuai butir 7.6.

7.3 Respons terhadap selisih pengukuran arus fase-netral

Meter harus mampu merespons terhadap kondisi khusus pada kejadian selisih pengukuran
arus fase dan arus netral seperti tercantum pada Tabel 5.

Pada kondisi terdapat selisih nilai pengukuran arus pada sensor fase dan netral, meter
harus mengukur menggunakan nilai arus terbesar, kecuali untuk kondisi pengukuran arus
sesuai Tabel 5 No. 2 dimana meter harus mengukur arus fase.

Tabel 5. Respons meter terhadap selisih pengukuran arus fase-netral

Layar tampilan1) LED Cara


No Kondisi pengukuran arus Respons meter
Teks Simbol Kuning penormalan

Arus fase > arus netral dan ▪ Meter mengukur INSCEK2) -


arah arus netral normal. normal
1 Arus terbesar ≥ 300 mA. ▪ Kode tamper ‘5’
Terjadi selisih arus di atas
10% selama 60 detik. Perbaikan.
Aktif3) Tidak perlu
Arus fase < arus netral dan ▪ Meter mengukur GNDCEK2) token
arah arus netral terbalik. normal
2 Arus terbesar ≥ 300 mA. ▪ Kode tamper ‘6’
Terjadi selisih arus di atas
10% selama 60 detik.

Arus fase < arus netral. ▪ Meter mengukur PERIKSA Aktif Perbaikan
normal dan Token
3 Terjadi selisih arus > 2 A
selama 6 jam secara terus ▪ Rekam data
menerus. ▪ Kode tamper ‘7’

CATATAN:
1) Tampilan pada layar akan kembali ke tampilan normal apabila papan tombol dalam kondisi aktif.

18
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

2) Tampilan bergantian dengan tampilan utama setiap 10 detik. Tampilan akan kembali ke
tampilan utama apabila terdeteksi kondisi normal.
3) Lampu indikator LED kuning akan kembali mati apabila terdeteksi kondisi normal.

7.4 Respons terhadap penyalahgunaan

Meter harus mampu merespons terhadap upaya penyalahgunaan seperti tercantum pada
Tabel 6.

Tabel 6. Respons meter terhadap penyalahgunaan

Layar tampilan LED Cara


No Jenis penyalahgunaan Respons meter
Teks Simbol kuning penormalan

0 Pembukaan tutup meter ▪ Relai membuka RUSAK - Ganti meter


▪ Rekam data
▪ Kode tamper ‘0’
1 Pembukaan tutup terminal ▪ Relai membuka TUTUP-TR Aktif Token
dalam keadaan ▪ Rekam data
bertegangan
▪ Kode tamper ‘1’
2 Pembukaan tutup terminal ▪ Relai membuka TUTUP-TR - Token
dalam keadaan tidak ▪ Rekam data
bertegangan
▪ Kode tamper ‘2’
3 Pengawatan terbalik ▪ Meter mengukur PERIKSA Aktif Perbaikan
(Reverse power sisi fase) normal dan Token
▪ Rekam data
▪ Kode tamper ‘3’
4 Induksi medan magnet ▪ Meter mengukur PERIKSA Aktif Perbaikan
dari luar (segala arah) normal dan Token
500 mT ▪ Operasi relai
tidak dipengaruhi
induksi magnetik
▪ Kode tamper ‘4’

CATATAN:

a. Bila indikator muncul, meter tidak dapat menerima segala jenis token sebelum diperbaiki;
b. Untuk nomor 0,1, dan 2 relai membuka seketika ketika terjadi penyalahgunaan;

c. Semua sensor yang membaca arah arus reverse memunculkan simbol .


d. Tampilan pada layar akan kembali ke tampilan normal apabila papan tombol dalam kondisi aktif.

Kode tamper ditampilkan saat meter diakses melalui kode singkat “08” dengan
penyusunan tampilan berderet 8 karakter, contoh: “0__3_5_7”(Tamper aktif: 0, 3, 5, 7).

19
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

7.5 Respons terhadap kegagalan proses internal

Meter harus dapat mendeteksi kejadian kegagalan proses internal dan memberikan
respons sesuai ketentuan pada Tabel 7. Meter yang mengalami kegagalan proses internal
tidak dapat digunakan lagi dan meter harus diganti.

Tabel 7. Respons meter terhadap kegagalan proses internal

LED Cara
Jenis kegagalan Layar tampilan Buzzer
No Respons meter kuning penormalan
proses internal
Teks Simbol
1 Memori error / rusak ▪ Relai fase dan Err201 Aktif Aktif Ganti meter
netral membuka
2 Kegagalan pemutusan ▪ Meter mengukur Err2021) - Aktif Aktif Ganti meter
beban: normal
- Relai gagal membuka ▪ Saat kredit habis
- Mikroprosesor tidak pengukuran
memerintahkan relai energi menjadi
untuk buka saat kredit negatif (Butir 7.6)
habis
3 Superkapasitor tidak ▪ Meter mengukur - - - - Ganti meter
terhubung / terlepas normal selama
catu daya normal
4 Mikroprosesor tidak ▪ Relai fase dan - - - - Ganti meter
berfungsi normal: netral membuka
- Mikroprosesor rusak
- Rangkaian clock-
crystal rusak atau
terlepas
- Catu daya mati,
terlepas, atau terjadi
hubung singkat

CATATAN:
1) Tampilan bergantian dengan tampilan utama setiap 10 detik.

7.6 Respons terhadap pemakaian energi hutang (minus)

Meter prabayar mengakomodir pemakaian energi hutang (minus) dimana tanda minus
dimunculkan tepat di depan angka energi pemakaian. Untuk pengukuran energi register
kumulatif tetap menghitung naik secara absolut, tetapi sisa kredit kWh berkurang sesuai
perhitungan Sisa kredit (kWh) = Energi kredit kumulatif (kWh) – Total energi register
kumulatif (kWh) (Kode singkat: 37 = 38 – 03) dan dimungkinkan untuk negatif (minus).
Jumlah konsumsi energi selama pemakaian negatif dapat ditampilkan kode singkat “73”.

Dalam kondisi ini, meter menampilkan teks “Err202” (kegagalan pemutusan beban),
indikator LED kuning berkedip, buzzer berbunyi, dan back-light layar berkedip.

20
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

8 Persyaratan klimatik

Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 6 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh
klimatik mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 8.

Setiap setelah pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan
perubahan informasi dan dapat beroperasi normal.

Julat suhu meter adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 8.

Tabel 8. Julat suhu

Julat operasi pengenal -25 °C s/d 45 °C


Julat batas operasi -40 °C s/d 55 °C
Julat batas untuk penyimpanan dan transportasi -40 °C s/d 85 °C

9 Persyaratan elektrikal

Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 7 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.

9.1 Proteksi tegangan surja dan tegangan lebih injeksi

Meter harus dilengkapi dengan varistor dan/atau surge absorber, serta komponen lainnya
untuk dapat terproteksi dari tegangan surja dan tegangan lebih. Varistor dan/atau surge
absorber harus memiliki spesifikasi berikut:

- Tegangan kontinu maksimum : 275 V;


- Tegangan varistor (1 mA) : 430 V ± 10%;
- Tegangan potong maksimum : 710 V;
- Arus surja maksimum : ≥ 6500 A;
- Energi maksimum (2 ms) : ≥ 150 J.

Meter harus tetap terlindungi dari kerusakan bila terjadi tegangan dan arus-lebih secara
kontinu dari kedua sisi (sumber dan beban) yang melebihi julat operasi pada SNI IEC
62055-31 butir 7.2. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi meter dari kerusakan dan
kesalahan dalam pengukuran.

9.2 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri

Batas perubahan persentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 9.

21
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 9. Batas kesalahan akibat arus lebih dan pemanasan sendiri

Batas perubahan
Nilai Faktor
Jenis pengaruh persentase kesalahan
arus daya
[%]
Arus-lebih waktu-singkat Id 1 1,5

Pemanasan sendiri 1 0,7


Im
0,5 induktif 1,0

9.3 Pengaruh tegangan pasok

Tegangan operasi meter harus memenuhi Tabel 10.

Tabel 10. Julat tegangan

Julat tegangan operasi 0,5 – 1,2 Un

Ketika tegangan pasok < 0,5 Un atau > 1,2 Un selama 5 detik kontinu, maka relai membuka
dan akan menutup kembali jika tegangan pasok 0,5 - 1,2 Un selama 5 detik kontinu
(toleransi tegangan ± 1,5 V).

Ketika < 0,5 Un muncul tulisan “Lo Volt” dan ketika > 1,2 Un muncul tulisan “Hi Volt”.

10 Persyaratan ketelitian

Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 8, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.

10.1 Kondisi acuan untuk pengukuran ketelitian

Persyaratan kondisi uji untuk pengukuran ketelitian adalah sebagai berikut:

a. Meter harus diuji dengan selungkup terpasang dan tutup berada pada posisinya;
semua bagian yang dimaksudkan untuk dihubungbumikan harus terhubung dengan
pembumian;
b. Kondisi acuan tercantum pada Tabel 11.

22
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 11. Kondisi acuan

Pengaruh besaran Nilai Acuan Batas yang diizinkan

Suhu sekitar 23 °C 1) ± 2 °C

Tegangan Tegangan pengenal ± 1,0 %

Frekuensi Frekuensi pengenal ± 0,3 %

Bentuk gelombang tegangan dan arus Sinusoidal Faktor distorsi < 2 %

Induksi magnetik kontinu yang berasal Nol -


dari eksternal

Induksi magnetik yang berasal dari Nol Nilai induksi yang


eksternal pada frekuensi pengenal menyebabkan variasi
kesalahan ≤ 0,2 %, tetapi
< 0,05 mT 2)

Medan RF elektromagnetik 30 kHz – 2 Nol < 1 V/m


GHz

Gangguan saluran yang terinduksi medan Nol <1V


frekuensi radio, 150kHz–80MHz

CATATAN:
1) Bila pengujian dilakukan tidak pada julat suhu acuan, hasil uji harus dikoreksi menggunakan
koefisien suhu yang sesuai untuk meter yang diuji;
2) Pengujian dilakukan pertama-tama dengan meter terhubung normal dan setelah itu koneksi dari
sirkit tegangan dan sirkit arus dibalik. Setengah dari perbedaan antara kedua kesalahan (error)
adalah variasi kesalahan. Karena fase medan eksternal tidak diketahui, pengujian dilakukan
pada 0,05 Id pada faktor daya 1 dan 0,1 Id pada faktor daya 0,5.

10.2 Batas kesalahan akibat variasi arus

Persentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada semua sensor harus tidak
melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 12 dan Tabel 13.

23
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 12. Batas kesalahan akibat variasi arus

Batas kesalahan
Nilai arus Faktor daya
[%]
0,05 Id ≤ I < 0,1 Id 1 ± 1,5

0,1 Id ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0
0,1 Id ≤ I < 0,2 Id 0,5 induktif ± 1,5

0,8 kapasitif ± 1,5

0,2 Id ≤ I ≤ Im 0,5 induktif ± 1,0

0,8 kapasitif ± 1,0

0,2 Id ≤ I ≤ Id 0,25 induktif ± 3,5

0,5 kapasitif ± 2,5

Pengujian dua arah pengukuran pada semua sensor hanya dilakukan untuk faktor daya 1
dari Tabel 12.

Tabel 13. Pengujian variasi arus sesuai kaidah OIML


(Organisation Internationale de Metrologie Legale)

Besaran Batas kesalahan [%]

Arus Faktor Daya Kelas 1

Itr ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0

0,5 induktif s.d.


± 1,5
0,8 kapasitif

Imin ≤ I < Itr 1 ± 1,5

0,5 induktif s.d.


± 1,8
0,8 kapasitif

Ist ≤ I < Imin 1 ± 1,5 x (Imin/I)

Keterangan: Imin : Arus minimum (A), Itr : Arus transisi (A), Ist : Arus mula (A).

10.3 Batas kesalahan akibat besaran berpengaruh

Pertambahan persentase kesalahan akibat besaran-besaran berpengaruh terhadap kondisi


acuannya, tidak boleh melampaui batas-batas sebagaimana ditetapkan pada Tabel 14.

24
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 14. Batas kesalahan akibat pengaruh besaran

Koefisien suhu
Jenis besaran berpengaruh Nilai arus Faktor daya
rata-rata [%/K]
0,1 Id - Im 1 0,05
Perubahan suhu sekitar 30 ± 15K
0,2 Id - Im 0,5 induktif 0,07
Batas perubahan
persentase
kesalahan [%]
0,7
Perubahan tegangan ± 10% Un
1,0
0,05 Id - Im 1
- 20% ≤ Un < -10% 2,1
0,1 Id - Im 0,5 induktif
+10% < Un ≤ +15% 3,0

50% Un s.d. < 80% Un 10


0,05 Id - Im 1 0,5
Perubahan frekuensi ± 2 %
0,1 Id - Im 0,5 induktif 0,7

Komponen harmonik pada sirkuit arus dan tegangan 0,5 Im 1 0,8

Komponen harmonik analisa ke-15 0,5 Im 1 2,0

Harmonik DC dan ganjil pada sirkuit arus AC Im/√2 1 3,0

Harmonik genap pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0

Sub harmonik pada sirkuit arus AC 0,5 Id 1 3,0

Induksi magnetik kontinu asal luar Id 1 2,0

Induksi magnetik asal luar 0,5 mT Id 1 2,0

Medan elektromagnetik frekuensi tinggi Id 1 2,0

Operasi aksesoris 0,05 Id 1 0,5


Gangguan-gangguan yang diakibatkan induksi medan
frekuensi radio
Id 1 2,0

Pecahan transien cepat Id 1 4,0

CATATAN: Daftar metode uji dapat dilihat pada Tabel 17 kolom 3.

11 Persyaratan fungsional

Persyaratan fungsional mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 9.

12 Penandaan

12.1 Pelat nama

Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Tabel 15.

25
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 15. Informasi pada pelat nama

Jenis informasi Contoh penulisan

Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.009-1: 2020
Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 2S – 2R
Barcode dan/atau Nomor ID meter
Bulan dan tahun pembuatan mm-yy
Tegangan pengenal 230 V
Arus dasar dan arus maksimum 5 (60) A
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Kelas ketelitian 1,0
Tanda persegi ganda untuk meter berkotak
insulasi kelas proteksi II
Versi KRN VK43

MERUSAK SEGEL DAN METER DIDENDA & DIPIDANA !

12.2 Diagram rangkaian

Setiap terminal harus diberi label identifikasi. Pada bagian sekitar terminal, harus dipasang
diagram rangkaian seperti contoh pada Gambar 7. Jumlah sensor dan relai serta notasi
terminal pada label identifikasi harus tergambar pada diagram rangkaian.

L1 L2 G N1 N2

MCB
L
N

Gambar 7. Contoh diagram rangkaian

26
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

13 Pengujian

13.1 Pengujian jenis

Pengujian jenis adalah pengujian secara lengkap terhadap sampel prototipe dari suatu tipe
meter yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah desain meter tersebut
memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan standar ini.

Uji jenis dilakukan oleh Laboratorium PLN.

Jumlah sampel adalah 62 (enam puluh dua) buah tanpa segel yang diambil secara acak.
Masing-masing jumlah sampel untuk dilakukan uji sebagai berikut:

a. Uji keandalan : 50 buah


b. Uji EMC : 2 buah
c. Uji vibrasi : 1 buah
d. Uji fitur dan lapangan : 4 buah
e. Uji konfigurasi STS : 2 buah
f. Uji jenis lainnya : 3 buah

Untuk pengajuan uji jenis, pabrikan harus menyampaikan dokumen dan informasi terkait
dengan sampel prototipe meter yang akan diuji, antara lain:

a. Merek dan tipe meter energi;


b. Nama pabrikan dan lokasi pabrik;
c. Merek, tipe, rating arus dan tegangan operasi dari relai/kontaktor yang digunakan;
d. Merek, tipe, pabrik pembuat dan sertifikat karakteristik dari komponen utama;
e. Rekaman flow temperature profile dari pabrikan PCB terkait;
f. Versi firmware dan software aplikasi dengan checksum;
g. Laporan pengujian A, B, C, F, G, H, I, J, K oleh pabrikan

Meter dinyatakan lulus pengujian jenis bila sampel uji dapat memenuhi seluruh mata uji
Tabel 17 kolom 4.

Untuk keperluan ini, pabrikan/pemasok harus menyerahkan deklarasi-sendiri (self


declared) mengenai fitur meter, SGC dan NEDISYS file. Jenis fitur minimum tercantum
pada Tabel 4, namun pabrikan dapat mendeklarasi fitur lainnya berdasarkan
perkembangan teknologi dan pengalaman dalam penerapan pengoperasian meter.

Laporan pengujian jenis diterbitkan oleh Laboratorium Uji PLN dan hanya berlaku untuk
tipe yang diuji. Segala perubahan dari definisi tipe meter (butir 4.1) harus dilakukan
pengujian jenis ulang kecuali perubahan atas permintaan PLN akan dilakukan pengujian
verifikasi. Perubahan lain diluar definisi tipe meter harus dilakukan uji verifikasi.

27
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

13.2 Pengujian rutin

Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap seluruh meter
yang diproduksi untuk memisahkan yang cacat atau yang menyimpang dari persyaratan
standar.

Mata uji rutin tercantum pada Tabel 17 kolom 6 dan dilakukan oleh pabrikan.

13.3 Pengujian serah terima

Pengujian serah terima adalah pengujian yang dilakukan terhadap sampel yang diambil
secara acak dari sejumlah meter yang akan diserahterimakan ke PLN, untuk memastikan
bahwa meter tersebut mempunyai desain dan karakteristik yang sama dengan meter uji
jenis.

Kriteria pengambilan sampel, jumlah sampel, dan mekanisme penerimaan barang


ditetapkan pada SPLN D3.005-2: 2008.

Mata uji serah terima dan persyaratannya tercantum pada Tabel 17 kolom 5.

13.4 Pengujian pengawasan

Pengujian pengawasan dilakukan terhadap sejumlah sampel meter yang diambil oleh PLN
untuk melihat kesesuaian mutunya.

Mata uji pengawasan dapat diambil dari mata uji jenis atau pengujian lain dalam rangka
memverifikasi kualitas meter, menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

13.5 Pengujian keandalan dipercepat

Pengujian keandalan dipercepat (accelerated reliability test) mengikuti ketentuan sebagai


berikut:

a. Jumlah sampel yang digunakan adalah 50 unit dengan durasi uji 40 hari (Lampiran D);
b. Pengujian dilakukan pada level stress Ts = 85 °C dan RHs = 95 %;
c. Dalam kondisi uji, meter dibebani 0,1 Im dan tegangan nominal;
d. Pengujian diawali dengan pemeriksaan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan visual;
2) Pengujian persyaratan akurasi:
- Uji akurasi pada variasi arus
- Uji konstanta
- Uji arus mula dan kondisi tanpa beban
- Uji pengaruh besaran (variasi tegangan)

28
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

e. Setiap 7 (tujuh) hari pengujian (setelah hari ke-7, 14, 21, 28, dan 35) meter ditempatkan
pada suhu 23°C untuk dilakukan pemeriksaan setidak-tidaknya sebagai berikut:
1) Pemeriksaan visual;
2) Cek layar tampilan, buzzer, dan lampu indikator;
3) Uji buka-tutup relai/kontaktor;
4) Pengujian persyaratan akurasi:
- Uji akurasi pada variasi arus
- Uji pengaruh besaran (variasi tegangan)
5) Cek papan tombol.

f. Setelah batas waktu pengujian berakhir (setelah hari ke-40), meter ditempatkan pada
suhu 23°C untuk dilakukan pemeriksaan fungsi lengkap sesuai Tabel 16;

Tabel 16. Daftar pemeriksaan fungsi uji keandalan dipercepat

No Fungsi Meter Pemeriksaan


1. Fungsi komunikasi Cek papan tombol
Cek optical probe
2. Fungsi pengukuran dan Uji persyaratan akurasi:
pemrosesan - Uji konstanta
- Uji arus mula dan kondisi tanpa beban
- Uji akurasi pada variasi arus
- Uji pengaruh besaran (variasi tegangan)
3. Fungsi memory Cek kode singkat
4. Fungsi indikator Cek layar tampilan, buzzer, lampu indikator
5. Fungsi penyakelaran Uji relai/kontaktor
6. Fungsi kotak/fisik meter Pemeriksaan visual
7. Fungsi catu daya dan Pemeriksaan catu daya
proteksi tegangan lebih Uji superkapasitor
Uji varistor

g. Pengujian keandalan dipercepat dinyatakan lulus jika setelah batas waktu akhir
pengujian yang ditentukan (hanya pada saat pemeriksaan fungsi terakhir) didapati
sebanyak-banyaknya 1 (satu) fungsi pada 1 (satu) meter gagal.

h. Jika didapati kegagalan selain sesuai poin g., maka proses pengujian dapat dihentikan
dan pengujian dinyatakan tidak lulus.

29
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Tabel 17. Daftar mata uji

Metode uji/Acuan/ Serah


No Mata uji 1) Jenis Rutin
Persyaratan Terima
1 2 3 4 5 6

1. Uji fitur dan port komunikasi ▪ Butir 5, 6.10, dan 7



▪ Deklarasi pabrikan

2. Uji konfigurasi STS Sesuai dengan vending system



terpasang

A UJI SIFAT-SIFAT INSULASI

1. Uji tegangan impuls ▪ Butir 9.1


2)
▪ SNI IEC 62055-31 butir 7.7

2. Uji tegangan AC SNI IEC 62055-31 butir 7.7   


B UJI PERSYARATAN AKURASI

1. Uji konstanta SNI IEC 62055-31 butir 8   


2. Uji arus mula dan kondisi tanpa beban ▪ Tabel 2
  
▪ SNI IEC 62055-31 butir 8

3. Uji akurasi pada variasi arus ▪ Butir 10.2


  
▪ SNI IEC 62055-31 butir 8

4. Uji pengaruh besaran ▪ Butir 10.3



▪ SNI IEC 62055-31 butir 8

C UJI PERSYARATAN ELEKTRIKAL

1. Uji konsumsi daya ▪ Tabel 2



▪ SNI IEC 62055-31 butir 7.3

2. Uji pengaruh tegangan suplai SNI IEC 62055-31 butir 7.2 


3. Uji pengaruh arus lebih waktu singkat SNI IEC 62055-31 butir 7.4 
4. Uji pengaruh pemanasan sendiri SNI IEC 62053-21 butir 7.3 
5. Uji pengaruh pemanasan SNI IEC 62055-31 butir 7.5 
D UJI KOMPATIBILITAS ELEKTROMAGNETIK

1. Radio interference suppression SNI IEC 62052-11 butir 7.5.8 


2. Pengujian pecahan transien cepat SNI IEC 62055-31 butir 7.8.4 
3. Uji kekebalan terhadap medan RF
SNI IEC 62055-31 butir 7.8.3 
elektromagnetik

4. Uji kekebalan terhadap gangguan


saluran yang terinduksi medan SNI IEC 62055-31 butir 7.8.5 
frekuensi radio

5. Uji kekebalan terhadap lepasan


SNI IEC 62055-31 butir 7.8.2 
elektrostatik

6. Uji kekebalan kejut SNI IEC 62055-31 butir 7.8.6 

30
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Metode uji/Acuan/ Serah


No Mata uji 1) Jenis Rutin
Persyaratan Terima
1 2 3 4 5 6

E UJI PENGARUH KLIMATIK

1. Uji panas kering ▪ Butir 8



▪ SNI IEC 62055-31 butir 6

2. Uji dingin SNI IEC 62055-31 butir 6 


3. Uji siklus lembab panas ▪ Butir 8

▪ SNI IEC 62055-31 butir 6

F UJI MEKANIKAL

1. Uji getar 3) ▪ Butir 6


▪ SNI IEC 62055-31 butir 5.3 
▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.2.2.3

2. Uji hentak 3) ▪ Butir 6


▪ SNI IEC 62055-31 butir 5.3 
▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.2.2.2

3. Uji palu-pegas terhadap kotak meter ▪ SNI IEC 62055-31 butir 5.3

▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.2.2.1

4. Uji perlindungan terhadap penetrasi


SNI IEC 62055-31 butir 5.10 
air dan debu

5. Uji ketahanan terhadap panas dan api SNI IEC 62055-31 butir 5.9 
G PEMERIKSAAN VISUAL DAN KONSTRUKSI

1. Kesesuaian konstruksi dan komponen Laporan dan sampel uji jenis  


2. Pemeriksaan visual Kondisi fisik meter   
H UJI PERSYARATAN MEKANIKAL

1. Pemeriksaan konstruksi ▪ Butir 6



▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.3

2. Kotak meter Butir 6.3  


2. Terminal ▪ Butir 6.4

▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.4

4. Tutup terminal Butir 6.5  


3. Layar tampilan dan indikator ▪ Butir 6.9

▪ SNI IEC 62055-31 butir 5.11

4. Pemeriksaan gawai keluaran SNI IEC 62052-11 butir 5.11 


5. Pemeriksaan penandaan Butir 12 
6. Uji token carrier interface SNI IEC 62055-31 butir 5.14 
I UJI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN

1. Kesesuaian fitur Butir 5.3  


2. Uji kinerja dan respons meter Butir 7 

31
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Metode uji/Acuan/ Serah


No Mata uji 1) Jenis Rutin
Persyaratan Terima
1 2 3 4 5 6

J UJI KEMAMPUAN RELAI/KONTAK

1. Uji switching beban SNI IEC 62055-31 butir 7.9 


K UJI PERSYARATAN FUNGSIONAL

1. Uji fungsional SNI IEC 62055-31 butir 9 


L. UJI KEANDALAN DIPERCEPAT

▪ Butir 13.5
1. Uji keandalan dipercepat  4)
▪ SNI IEC 62059-31-1 (2008-10)

CATATAN:
1) Mata uji A s.d. F dilakukan secara berurutan (sequence);
2) Hasil uji impuls harus dilengkapi dengan osilogram yang menggambarkan kemampuan varistor
atau surge absorber dalam memotong tegangan impuls standar;
3) Meter dienerjais dengan posisi relai OFF dan tanpa token kredit. Relai tidak boleh ON selama
pengujian.
4) Jumlah sampel terhadap jumlah meter diproduksi terkait uji keandalan dipercepat pada uji rutin
akan diatur lebih lanjut dalam mekanisme pengawasan mutu di lingkungan PT PLN (Persero).

32
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Lampiran A
Daftar nomor kode singkat (short-code)

Tabel A.1. Daftar nomor kode singkat

Kode Deskripsi Kode Deskripsi


00 Uji tampilan layar 49 -
01 Uji relai beban (load switches) 50 Arus fase rms kejadian selisih arus (A)
02 Uji tampilan layar dan buzzer 51 Arus netral rms kejadian selisih arus (A)
03 Total register kumulatif energi (kWh) 52 -
04 Key Revision Number & Key Type 53 Jumlah token kredit kWh diterima
05 Indeks Tarif (Tariff Index) 54 Token kredit kWh terakhir diterima
06 Uji perangkat reader token 55 Token kredit kWh ke-2 terakhir diterima
07 Batas daya maksimal (power limit), kW 56 Token kredit kWh ke-3 terakhir diterima
08 Status tampering (kode tamper) 57 Token kredit kWh ke-4 terakhir diterima
09 Daya aktif beban (active load power) 58 Token kredit kWh ke-5 terakhir diterima
10 Versi software 59 Kredit kWh terakhir
11 Limit phase power unbalance 60 Kredit kWh ke-2 terakhir
12 - 61 Kredit kWh ke-3 terakhir
13 - 62 Kredit kWh ke-4 terakhir
14 Encryption Algorithm (EA) 63 Kredit kWh ke-5 terakhir
15 Jumlah key change tokens supported 64 Jumlah token teknikal yang diterima
16 Supply Group Code (SGC) 65 Token teknikal terakhir diterima
17 Key Expiry Number (KEN) 66 Token teknikal ke-2 terakhir diterima
18 Decoder Reference Number (DRN) 67 Token teknikal ke-3 terakhir diterima
19 - 36 RESERVED BY STS 68 Jumlah trip karena beban-lebih
37 Sisa kredit (kWh) 69 Jumlah sumber listrik padam
38 Energi kredit kumulatif (kWh) 70 Jumlah tutup terminal dibuka
39 Faktor daya (Cos phi) 71 Jumlah tutup meter dibuka
40 Daya semu (VA) 72 Jumlah total kejadian tampering
41 Tegangan rms (V) 73 Energi konsumsi kredit negatif (kWh)
42 - 74 Versi hardware
43 - 75 No. ID Meter
44 Arus rms (transaksi) (A) 76 Konstanta meter
45 Arus fase rms (A) 77 Supply Group Code (SGC)
46 Arus netral rms (A) 78 Waktu tunda alarm (menit)
47 Daya sesaat (W) 79 Batas-rendah kredit alarm (kWh)
48 - 80 -

33
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Kode Deskripsi Kode Deskripsi


Kode Deskripsi 90 Waktu tutup terminal dibuka terakhir
81 Waktu perkiraan kredit habis 91 Waktu tutup terminal dibuka ke-2 terakhir
82 Waktu tampering terakhir 92 Waktu tutup meter dibuka terakhir
83 Energi dikonsumsi bulan terakhir (kWh) 93 Daya maksimum bulan ini
84 Energi dikonsumsi bulan ke-2 terakhir 94 Waktu saat daya maksimum bulan ini
(kWh)
95 Waktu saat ini (current time)
85 Energi dikonsumsi bulan ke-3 terakhir
96 Tanggal saat ini (current date)
(kWh)
97 -
86 Waktu trip beban-lebih terakhir
98 -
87 Waktu trip beban-lebih ke-2 terakhir
99 Checksum software + fitur
88 Waktu sumber listrik padam terakhir
89 Waktu sumber listrik padam ke-2 terakhir

CATATAN:
- Kode singkat 00 s.d. 36, disesuaikan dengan ketentuan dalam persyaratan sistem STS dan IEC
62055-41: 2018, Permissible control field values;
- Kode singkat 44 menampilkan arus r.m.s. sesaat yang digunakan meter untuk perhitungan energi
pada saat itu.
- Kode singkat 50 dan 51 menampilkan rekaman nilai arus (A) saat kejadian selisih pengukuran
arus fase-netral (sesuai Tabel 5) terakhir.
- Kode singkat 81 s.d 96 disiapkan untuk meter yang menggunakan time clock.

34
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Lampiran B
Daftar data burst diunduh dari optical probe

Data yang diunduh dari optical probe harus sesuai dengan urutan seperti Tabel B.1.

Tabel B.1. Daftar data burst diunduh dari optical probe

1 Sisa kredit (kWh) 24 Jumlah sumber listrik padam


2 Energi kredit kumulatif (kWh) 25 Jumlah token kredit kWh diterima
3 Tegangan rms (V) 26 Jumlah token teknikal yang diterima
4 Arus rms (transaksi) (A) 27 Key Revision Number & Type
5 Daya sesaat (W) 28 Indeks Tarif (Display Tariff Index)
6 Batas daya maksimal (power limit), kW 29 Encryption Algorithm (EA)
7 Daya semu (VA) 30 Jumlah key change tokens supported
8 Faktor daya (Cos phi) 31 Supply Group Code (SGC)
9 Arus fase rms (A) 32 Key Expiry Number (KEN)
10 Arus netral rms (A) 33 ID Meter / Decoder Reference Number (DRN)
11 Arus fase rms kejadian selisih arus (A) 34 Waktu perkiraan kredit habis
12 Arus netral rms kejadian selisih arus (A) 35 Energi dikonsumsi bulan terakhir (kWh)
13 Total register kumulatif energi (kWh) 36 Energi dikonsumsi bulan ke-2 terakhir (kWh)
14 Energi konsumsi kredit negatif (kWh) 37 Energi dikonsumsi bulan ke-3 terakhir (kWh)
15 Waktu tunda alarm (menit) 38 Daya maksimum bulan ini
16 Batas-rendah kredit alarm (kWh) 39 Waktu saat daya maksimum bulan ini
17 Konstanta meter 40 Waktu saat ini (current time)
18 Status kapasitas superkapasitor 41 Tanggal saat ini (current date)
19 Status tampering 42 Hardware version
20 Jumlah tutup terminal dibuka 43 Software version
21 Jumlah tutup meter dibuka 44-93 50 event log terakhir
22 Jumlah total kejadian tampering 94-143 50 token kredit – kWh – TID terakhir
23 Jumlah trip karena beban-lebih 144-148 5 token token teknikal terakhir

CATATAN:
- Data burst nomor 34 s.d. 40 disiapkan untuk meter yang menggunakan time clock.
- Data burst nomor 44 s.d. 93 menampilkan event log berisi data/event/history sesuai butir 6.10.
- Meter dengan time clock menampilkan waktu pada catatan (log) kejadian dan token.

35
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Lampiran C
Penjelasan pemilihan karakteristik meter

Pemilihan karakteristik-karakteristik meter dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Karakteristik Pengenal Penjelasan

1 Jenis meter Pasangan luar dengan IP54 Kondisi pemasangan meter berpotensi
dapat terpapar langsung sinar matahari
dan hujan.
2 Kemampuan harmonik Sampai dengan orde ke-15 Meter prabayar fase tunggal tidak
memiliki fitur untuk power quality dan
secara umum digunakan untuk pelanggan
rumah tangga yang umumnya bukan
penghasil harmonisa frekuensi tinggi.
3 Komponen catu daya Komponen catu daya Merujuk pada data PT PLN (Persero)
menggunakan teknologi bahwa penggunaan komponen catu daya
switching atau transformator berbasis capdrop ditemukan banyak
kejadian rusak.
4 Umum Bahan material kotak meter, Mengantisipasi banyaknya kejadian meter
terminal block, papan tombol, dimasuki semut dan mengganggu fungsi
seal karet, dan bagian meter.
lainnya mempunyai
ketahanan terhadap
serangga.
5 Kotak meter Penggunaan metode Untuk mencegah tampering pembukaan
ultrasonic welding, die- kotak meter sehingga meter tidak dapat
casting, atau metode lain dibuka dengan cara apapun dan apabila
yang setara ingin membuka harus merusak.
6 Spesifikasi varistor/ 275 V, 430 V ± 10% (1mA), Pengetatan rating varistor dibandingkan
surge absorber 710 V, ≥ 6500 A, dan ≥ 150 J nilai tegangan normal meter sehingga
(1ms) tingkat perlindungan terhadap tegangan
surja lebih baik. Penyesuaian pengujian
terkait diatur oleh laboratorium.
7 Layar tampilan Menggunakan tampilan Penampilan teks dengan resolusi yang
starburst 14-segmen atau lebih baik memudahkan pelanggan dalam
jenis tampilan lain dengan membaca dan memahami informasi yang
teknologi yang lebih baik ditampilkan meter.
8 Pengujian keandalan Jumlah sampel 50 unit dan Lampiran D.
dipercepat durasi uji 40 hari

36
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
SPLN D3.009-1: 2020

Lampiran D
Dasar ketentuan pengujian keandalan dipercepat

Perhitungan jumlah sampel dan durasi pengujian keandalan dipercepat mengikuti


ketentuan IEC 62059-31-1: 2008 dengan menggunakan parameter-parameter sebagai
berikut:

1 Suhu rata-rata lingkungan Indonesia Tu 27,2 °C (BMKG, 2015)


2 Kelembapan rata-rata lingkungan Indonesia RHu 79,5 % (BMKG, 2015)
3 Usia meter yang ditargetkan (targeted lifetime) Y 15 tahun
4 Tingkat kepercayaan (Confidence level) CL 50%
5 Kontribusi failure mode C 15%
6 Tingkat kegagalan (Failure rate) F 5%

Menggunakan perhitungan model Eyring-Peck:

dimana:
n =3
Ea = 0,9
k = 8,62E-05 eV/K

maka didapatkan faktor percepatan (accelerating factor), AF = 469,45.

Kemudian memasukkan parameter-parameter ke dalam persamaan durasi uji keandalan dipercepat


yang diturunkan dari pemodelan distribusi Weibull:

dimana:
UCL1 mengacu tabel IEC 62059-31-1 Annex D tergantung pada jumlah sampel
βmin = 0,5
βmax =5

maka didapatkan untuk jumlah sampel 50 unit, durasi pengujian DAAT dilakukan selama 40 hari.

37
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)
STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id

HAK CIPTA PT PLN (PERSERO)


STANDAR INI DIBUAT OLEH PT PLN(PERSERO) UNTUK PT HEXING TECHNOLOGY
16 NOVEMBER 2020

Anda mungkin juga menyukai