Anda di halaman 1dari 80

STANDAR

y
SPLN D3.032: 2020
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) No. 0011.P/DIR/2020
PT PLN (PERSERO)

PEKERJAAN DALAM KEADAAN


BERTEGANGAN (PDKB)
Peralatan Tegangan Menengah

PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo BLOK M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.032: 2020
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) No. 0011.P/DIR/2020
PT PLN (PERSERO)

PEKERJAAN DALAM KEADAAN


BERTEGANGAN (PDKB)
Peralatan Tegangan Menengah

PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
PEKERJAAN DALAM KEADAAN
BERTEGANGAN (PDKB)
Peralatan Tegangan Menengah

Disusun oleh:

Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi


Surat Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) Puslitbang Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0083.K/GM/2018

Kelompok Kerja Standardisasi


Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
Surat Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) Puslitbang Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No.0584.K/GM/2018

Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M- 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
t
PLN
PT PLN (PERSERO)

PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

NOMOR: Oo11 .P/D;R/2020

TENTANG

SPLN D3.032
PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB)
PERALATAN TEGANGAN MENENGAH

DTREKST PT PLN (PERSERO)

Menimbang a bahwa dalam rangka memenuhi keselamatan kerja,


kemudahan dalam perencanaan, dan pengorganisasian
sistem dan peralatan tenaga listrik, perlu menerbitkan
SPLN D3.032 Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
(PDKB) Peralatan Tegangan Menengah;
b bahwa setelah dilakukan pembahasan dan diperoleh
persetujuan Direksi, Draft Standar Final (DSF) SPLN
D3.032 yang disusun oleh Kelompok Standardisasi Bidang
Distribusi telah memenuhi syarat untuk disahkan menjadi
SPLN D3.032;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan
Direksi PT PLN (Persero) tentang SPLN D3.032 Pekerjaan
Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Peralatan Tegangan
Menengah.

Mengingat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan


Usaha Milik Negara;
2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan;
4 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik
Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Negara;

6. Peraturan ...

Paraf 1l^k
,11
tL
*

PLN
6 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2014,
7 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang
Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;
U Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
9 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
21 1 IMBU I 1 Ol2015 tentang Pengangkatan Anggota-anggota
Drreksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
10 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
1381M8U10712017 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
11 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
109/MBU/05/2019 tentang Pemberhentian, Pengalihan
Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara;
12 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
3251M8U11212019 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara;
IJ Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
033.l(DlR/2005 tentang Penetapan PT PLN (Persero)
Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai
Penanggung Jawab Kegiatan Standardisasi di Lingkungan
PT PLN (Persero);
14 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
304.l(DlRy2009 tentang Batasan Kewenangan
Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT pLN (persero)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Direksi PT PLN (persero) Nomor
0297. P/DtR/2016;
'l 5. Peraturan . ..

IL
Paraf
*

PLN
15. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0051.P/DlRy2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT
PLN (Persero) sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0101.P/DIR/2019 dan Peraturan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor 0220.P/DlR/201 9.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG SPLN


D3.032 PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN
(PDKB) PERALATAN TEGANGAN MENENGAH.

PERTAMA Mengesahkan SPLN D3.032 Pekerjaan Dalam Keadaan


Bertegangan (PDKB) Peralatan Tegangan Menengah
sebagaimana tercantum dalam Lamparan Peraturan ini.

KEDUA SPLN D3.032 sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA


diberlakukan di lingkungan PT PLN (Persero) dan Anak
Perusahaan PT PLN (Persero) berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak Perusahaan.

KETIGA Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, ketentuan-ketentuan lain


yang bertentangan dengan Peraturan ini dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal lZ ltlate|- 2020

EKTUR UTAMA,
t t
ol
rt l,l: sl

LKIFLI ZAINI

tL
Paraf
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Insitute)
No. 0083.K/GM/2018

1. Ir. Rudy Setyobudi, M.T. : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Buyung Sofiarto Munir, S.T., M.Sc. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. I Ketut Gede Agus Sutopo : Sebagai Anggota
4. Ir. Muhammad Rusli, M.M., M.T. : Sebagai Anggota
5. Ir. Indradi Setiawan, M.M. : Sebagai Anggota
6. Ir. Imam Agus Prayitno : Sebagai Anggota
7. Hery Santoso, S.T. : Sebagai Anggota
8. Faisol, S.T. : Sebagai Anggota
9. Riam Agus Wibowo, S.T. : Sebagai Anggota
10. Iman Faskayana, S.T. : Sebagai Anggota
11. Edi Junaidi, S.T. : Sebagai Anggota
12. Akiman Nainggolan, S.T., M.B.A. : Sebagai Anggota

Susunan Kelompok Kerja Standardisasi


Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Insitute)
No.0584.K/GM/2018

1. Ir. I ketut Agus Sutopo : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Afrianto Budi B.N, A.Md. : Sekretaris merangkap Anggota
3. Tri Wahyudi, S.T., M.M. : Sebagai Anggota
4. Dispriansyah, S.T. : Sebagai Anggota
5. Ir. Tjatur Endik P : Sebagai Anggota
6. R. Subiyono, S.T. : Sebagai Anggota
7. Fahrur Rizal, S.T. : Sebagai Anggota
8. Adi Laksono, S.T. : Sebagai Anggota
9. Peter Parada, S.T. : Sebagai Anggota
10. Alfisyahrian, S.I.kom. : Sebagai Anggota
11. Heri Yulianto, S.T. : Sebagai Anggota
12. M. Ridwan Patta, S.T. : Sebagai Anggota
13. Ramlan Sulaeman : Sebagai Anggota
14. Putu Agus Cipta K., S.T. : Sebagai Anggota
15. Arif Yuliyanto, S.Kom. : Sebagai Anggota
16. Dany Wahyu Haryanto, S.H. : Sebagai Anggota
17. Andhip Mahdi, S.T. : Sebagai Anggota
SPLN D3.032: 2020

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................ 1


Daftar Gambar ...................................................................................................................... 3
Daftar Tabel .......................................................................................................................... 3
Prakata.................................................................................................................................. 4
1 Ruang Lingkup ................................................................................................................. 5
2 Tujuan .............................................................................................................................. 5
3 Acuan Normatif ................................................................................................................ 5
4 Definisi dan Istilah ............................................................................................................ 6
5 Peralatan Kerja ................................................................................................................ 7
5.1 Pengelompokan peralatan kerja ............................................................................ 10
5.1.1 Peralatan kerja insulasi ...............................................................................10
5.1.2 Peralatan kerja non insulasi ........................................................................10
5.1.3 Peralatan ukur ............................................................................................10
5.1.4 Peralatan uji ................................................................................................11
5.1.5 APD (Alat Pelindung Diri) ............................................................................11
5.1.6 Peralatan kerja pendukung .........................................................................12
5.2 Persyaratan insulating aerial device (mobil lengan insulasi sentuh langsung) ....... 12
5.2.1 Manufacture/perakitan ................................................................................12
5.2.2 Kontrol ........................................................................................................13
5.2.3 Pengujian dielektrik .....................................................................................13
5.2.4 Fitur keamanan ...........................................................................................14
5.2.5 Hydraulic system.........................................................................................14
6 Pengujian Peralatan Kerja.............................................................................................. 14
6.1 Pengujian type test ................................................................................................ 14
6.2 Pengujian serah terima ......................................................................................... 15
6.2.1 Pengujian dielektrik .....................................................................................15
6.2.2 Pengujian mekanis......................................................................................16
6.3 Uji laboratorium berkala ........................................................................................ 16
6.3.1 Pengujian Dielektrik ....................................................................................16
6.4 Pemeriksaan dalam masa pakai ........................................................................... 16
6.5 Pengujian Insidental (non-rutin/ non-berkala) ........................................................ 17
7 Penyimpanan dan pemeliharaan Peralatan PDKB TM ................................................... 17
7.1 Peralatan insulasi .................................................................................................. 17
7.1.1 Penyimpanan ..............................................................................................17
7.1.2 Pemeliharaan..............................................................................................18

1
SPLN D3.032: 2020

7.2 Sarung tangan insulasi, sarung lengan insulasi dan jaket insulasi ........................ 19
7.2.1 Penyimpanan ..............................................................................................19
7.2.2 Pemeliharaan..............................................................................................19
7.3 Peralatan logam .................................................................................................... 19
7.3.1 Penyimpanan ..............................................................................................19
7.3.2 Pemeliharaan..............................................................................................20
7.4 Peralatan pendukung ............................................................................................ 20
7.4.1 Pemeliharaan dan penyimpanan.................................................................20
7.4.2 Inspeksi dan pemeriksaan berkala ..............................................................20
7.4.3 Perbaikan ...................................................................................................20
7.5 Insulating aerial device .......................................................................................... 21
7.5.1 Penyimpanan ..............................................................................................21
7.5.2 Pemeliharaan..............................................................................................21
7.6 Alat ukur ................................................................................................................ 22
7.6.1 Penyimpanan ..............................................................................................22
7.6.2 Pemeliharaan..............................................................................................22
7.6.3 Perbaikan ...................................................................................................22
8 Metode Pengujian Dielektrik........................................................................................... 23
8.1 Pengujian dielektrik mobil lengan isolasi (insulating aerial device) ........................ 23
8.2 Pengujian Galah Isolasi......................................................................................... 25
8.3 Pengujian conductor cover dan line hose .............................................................. 26
8.4 Pengujian Penutup Lentur ..................................................................................... 27
8.5 Pengujian ByPass Jumper .................................................................................... 28
8.6 Pengujian Helm ..................................................................................................... 30
8.7 Pengujian Insulating Sleeves ................................................................................ 32
8.8 Pengujian Insulating Shoes ................................................................................... 34
Lampiran A Contoh Peralatan Kerja ................................................................................... 39

2
SPLN D3.032: 2020

Daftar Gambar
Gambar 1. Mobil tipe articulating ..........................................................................................23
Gambar 2. Mobil tipe teleskopik ...........................................................................................23
Gambar 3. Pengujian insulating liner ....................................................................................24
Gambar 4. Pengujian galah isolasi .......................................................................................25
Gambar 5. Contoh conductor cover dan line hose ................................................................26
Gambar 6. Pengujian penutup lentur ....................................................................................27
Gambar 7. Pengujian penutup lentur ....................................................................................27
Gambar 8. Pengujian Flexible ByPass Jumper .....................................................................28
Gambar 9. Pengujian ByPass Jumper yang dilengkapi penutup kaku seusai rating tegangan
kabel ....................................................................................................................................28
Gambar 10. Pengujian ByPass Jumper yang dilengkapi penutup kaku diatas rating tegangan
kabel ....................................................................................................................................29
Gambar 11. Static Test Line .................................................................................................31
Gambar 12. Pengujian Helm ................................................................................................31
Gambar 13. Peengujian insulating sleeves alternatif 1 .........................................................32
Gambar 14. Pengujian insulating sleeves alternatif 2 ...........................................................32
Gambar 15. Pengujian Insulating sleeves alternatif 3 ...........................................................33
Gambar 16. Pengujian Insulating Shoes ..............................................................................34

Daftar Tabel
Tabel 1. Penandaan/Marking................................................................................................. 8
Tabel 2. Pengujian Serah Terima .........................................................................................13
Tabel 3. Pengujian Berkala ..................................................................................................13
Tabel 4. Uji type test.............................................................................................................15
Tabel 5. Nilai tegangan uji pengujian conductor cover dan line hose ....................................26
Tabel 6. Nilai tegangan uji pengujian penutup lentur ............................................................27
Tabel 7. Nilai tegangan uji pengujian ByPass Jumper ..........................................................28
Tabel 8. Mata uji peralatan PDKB TM insulating stick ..........................................................35
Tabel 9. Mata uji peralatan PDKB TM insulating protective covers and similar assemblies ..36

3
SPLN D3.032: 2020

Prakata

SPLN D3.032: 2020 Standar Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ini mengatur mengenai
persyaratan teknis, spesifikasi dan pengujian untuk peralatan Pekerjan dalam Keadaan
Bertegangan yang diperuntukkan untuk Tegangan Menengah.

Tujuan penyusunan pada standar ini adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan
pelaksanaan Pekerjaan dalam Kondisi Bertegangan Tegangan Menengah yang didukung
dengan peralatan yang berkualitas mengacu pada standar internasional serta terpelihara
dengan baik.

Dalam penyusunan standar ini dibagi menjadi 3 buah serial SPLN terdiri dari:

1. SPLN U1.009, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), Persyaratan Umum dan
Tata Kelola;
2. SPLN D3.032, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), Peralatan Tegangan
Menengah;
3. SPLN T3.010, Peralatan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Pada Tegangan
Tinggi/Tegangan Ekstra Tinggi (TT/TET).

Dengan ditetapkan standar SPLN D3.032: 2020 ini maka semua ketentuan terkait dengan
Peralatan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Menengah yang
berlaku di PT PLN (Persero) dan Anak Perusahaannya harus mengacu pada standar ini dan
SPLN 82-3:1993, serta semua ketentuan yang bertentangan dengan standar ini dinyatakan
tidak berlaku lagi.

4
SPLN D3.032: 2020

Pekerjaan Dalam Keadaaan Bertegangan (PDKB)


Peralatan Tegangan Menengah

1 Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan teknis, spesifikasi dan pengujian untuk peralatan
Pekerjan dalam Keadaan Bertegangan yang diperuntukkan untuk Tegangan Menengah.

Untuk selanjutnya Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan untuk Tegangan Menengah


disebut PDKB TM.

2 Tujuan

Untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelaksanaan PDKB TM yang didukung dengan
peralatan yang berkualitas mengacu pada standar internasional serta terpelihara dengan baik.

3 Acuan Normatif

Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, maka ketentuan mengikuti standar berikut.
Dalam hal terjadi revisi pada standar tersebut maka ketentuan dapat mengikuti edisi
terakhirnya.

a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.08/MEN/VII/2010, tentang Alat Pelindung Diri;
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 09 tahun 2016, tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian;
c. Peraturan Menteri ESDM No 0001 tahun 2005 tentang Pelaksanaan PDKB;
d. Peraturan Menteri ESDM No 0046 tahun 2017 tentang Standarisasi kompetensi tenaga
teknik ketenagalistrikan;
e. IEEE Std 516™-2003, IEEE Guide for Maintenance Methods on Energized Power Lines;
f. IEC 60855: 2016, Live working - Insulating foam-filled tubes and solid rods - Part 1: Tubes
and rods of a circular cross-section;
g. IEC 60900: 2012, Live working-Hand tools for use up to 1 000 V a.c. and 1 500 V d.c;
h. IEC 60903: 2014, Live working - Electrical insulating gloves;
i. IEC 60832-1: 2010, Live working - Insulating sticks and attachable devices - Part 1:
Insulating sticks;
j. IEC 60832-2: 2010, Live working - Insulating sticks and attachable devices - Part 2:
Attachables devices;
k. IEC 61057: 2017, Live working - Insulating aerial devices for mounting on a chassis;
l. IEC 61111: 2009, Live working - Electrical insulating matting;
m. IEC 61112: 2009, Live working - Electrical insulating blankets;

5
SPLN D3.032: 2020

n. IEC 61219: 1993, Live working - Earthing or earthing and short-circuiting equipment using
lances as a short-circuiting device - Lance earthing;
o. IEC 61230: 2008, Live working - Portable equipment for earthing or earthing and short-
circuiting;
p. IEC 61229:1993+AMD1:1998+AMD2:2002, Rigid protective covers for live working on a.c.
installations;
q. IEC 61236: 2010, Live working - Saddles, stick clamps and their accessories;
r. IEC 61243-1:2003+AMD1:2009, Live working - Voltage detectors - Part 1: Capacitive type
to be used for voltages exceeding 1 kV a.c;
s. IEC 61243-2:1995+AMD1:1999+AMD2:2002, Live working - Voltage detectors - Part 2:
Resistive type to be used for voltages of 1 kV to 36 kV a.c;
t. IEC 61243-3: 2014, Live working - Voltage detectors - Part 3: Two-pole low-voltage type;
u. ASTM F 711 – 02, Standard Specification for Fiberglass-Reinforced Plastic (FRP) Rod and
Tube Used in Live Line Tools;
v. Services, Transfield, "Transmission Live Line Field and Training Manual", Blenheim, 2004;
w. Opportunities For Live Line Working in New Zealand;
x. Training, Omaka, "Transmission Live Line Level Two", Blenheim, 2004;
y. SPLN U1.005: 2014, Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja PT PLN (Persero);
z. SPLN T6.001: 2013, Tegangan Tegangan Standar.

4 Definisi dan Istilah

• Persyaratan peralatan kerja

Persyaratan guna menentukan kelayakan peralatan kerja melalui pengujian-pengujian yang


telah ditentukan.

• Peralatan kerja insulasi

Alat yang terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan hambatan elektris tertentu sesuai
dengan tegangan operasi yang dikerjakan.

• Peralatan kerja non insulasi

Alat yang terbuat dari bahan yang bersifat konduktif (non-insulasi) yang memiliki kemampuan
mekanis sesuai dengan peruntukannya.

• Peralatan ukur

Peralatan yang digunakan sebagai pengukuran kegiatan operasional dan pengukuran standar
referensi/kerja yang membutuhkan pemeriksaan kalibrasi atau alat yang digunakan untuk
mengukur besaran-besaran tertentu.

6
SPLN D3.032: 2020

• Peralatan uji

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengujian mutu suatu alat atau material kemudian
membandingkan dengan acuan standar yang berlaku.

• Peralatan kerja pendukung

Alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien seperti Hydraulic
Component (Engine, Hydraulic cutter head dan lain-lain).

• Kemampuan insulasi

Kemampuan peralatan insulasi untuk menyekat /menahan aliran listrik yang dipergunakan
pada atau di dekat saluran listrik bertegangan pada tegangan kerja tertentu sesuai fungsi dan
standar ujinya.

• Kemampuan mekanis

Kemampuan suatu bahan terhadap gaya tertentu sesuai dengan spesifikasi peralatan
tersebut.

• Insulating aerial device

Perangkat yang dapat diperluas dengan metode articulating atau telescopic atau
perpaduannya dilengkapi dengan komponen penyekat dan yang terutama dirancang dan
digunakan untuk memposisikan personel pada atau di dekat potensial listrik.

• Peralatan pendukung

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan PDKB selain peralatan kerja utama
Insulasi dan Non Insulasi.

• Peralatan kerja inovasi

Peralatan kerja hasil rekayasa teknis (modifikasi atau peralatan metode baru) untuk
memperbaiki proses pekerjaan PDKB (mempermudah, mempercepat, dan lebih aman).

• Kondisi force majeur

Suatu kejadian yang terjadi diluar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga
suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Kondisi force majeur yang terjadi mengakibatkan pekerjaan, pengujian berkala,
pemeliharaan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

5 Peralatan Kerja

Pada saat proses pemilihan peralatan kerja yang digunakan pada PDKB TM, pengguna harus
mengetahui karakteristik peralatan yang diantaranya:

7
SPLN D3.032: 2020

1. Penandaan, simbol grafis, dan informasi kepada pengguna

Item penandaan harus terbaca dengan jelas dan tahan lama. Penandaan ini tidak boleh
merusak kinerja perkakas, terutama sifat insulasi, jika ada. Sub pasal ini berlaku untuk alat
yang dianggap sebagai produk akhir, dan bukan untuk bahan mentah pembuatnya.
Penandaan minimal yang harus ada di setiap produk adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Penandaan/Marking

Insulating Insulating
Penandaan Galah Insulasi Penutup/Cover
Rubber aerial device
Merk Dagang √ √ √ √
Type √ √ √ √
Tahun Pembuatan √ √ √ √
Class/Rated Tegangan _ √ √ √
Standar internasional √ √ √ √
Serial number √ √ √ √
Kemampuan _ _
_ √
Jangkauan
Ukuran _ _ √ _

Pengguna harus menambahkan nomor atau kode identifikasi sesuai dengan catatan
penyimpanan pengguna. Jika penandaan mengalami kerusakan atau hilang maka penandaan
perlu diganti.

2. Karakteristik dimensi dan berat

Fisik perkakas harus dinilai untuk memperhitungkan implikasinya pada keselamatan saat
digunakan. Karakteristik ini adalah sebagai berikut:

• Berat perkakas yang akan ditangani oleh pekerja, khususnya perkakas yang
kemungkinan besar akan digunakan pada jarak tertentu selama bekerja, seperti
attachment perkakas universal, tiang insulasi, selimut dan penutup pelindung.

• Dimensi bagian yang menyediakan tingkat insulasi yang diperlukan (misalnya, jarak
antara zona penanganan dan ujung aktif perkakas, batas permukaan pada penutup
pelindung yang memberikan perlindungan yang diperlukan).

• Dimensi dari bagian konduktif yang dapat memasuki zona kerja aktif. Item terakhir sangat
berguna karena memiliki pengaruh pada kekuatan celah udara.

8
SPLN D3.032: 2020

3. Karakteristik kelistrikan

Pengguna perkakas perlu mengetahui dan memahami ciri-ciri kelistrikan berbagai bagian dari
perkakas yang digunakan. Ini terutama penting untuk bagian yang memberikan karakteristik
insulasi, berinsulasi atau konduktif. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara:

• Bagian insulasi atau insulasi dari perkakas;


• Bagian konduktif dari suatu alat.

Perkakas harus dipilih berdasarkan karakteristik kelistrikannya. Ciri-ciri kelistrikan suatu


perkakas umumnya berkaitan dengan tegangan sistem maksimum dengan
mempertimbangkan tingkat isolasi yang diperlukan. Karakteristik ini dapat digunakan untuk
mengalokasikan perkakas ke klasifikasi kelistrikan tertentu, sesuai dengan standar produk
PDKB TM.

4. Karakteristik mekanik

Karakteristik mekanik berikut sangat penting untuk perkakas yang utamanya memiliki fungsi
mekanis. Karakteristik ini menunjukkan nilai tarikan dan regangan mekanis maksimum yang
dapat ditransmisikan oleh alat ini atau yang dapat dikenakan. Tekanan dan tarikan ini dapat
timbul dari satu atau beberapa hal berikut:

• Tarikan;
• Tekanan;
• Tekukan;
• Torsi;
• Torsi pengencang;

Untuk kategori perkakas lainnya, khususnya peralatan pelindung, karakteristik kekuatan


mekanik seperti:

• Resistensi tusukan;
• Ketahanan pemotongan;
• Ketahanan sobek;
• Kekuatan Tarik dan pemuluran;
• Ketahanan abrasif dan lain-lain

5. Karakteristik termal

Risiko termal dapat muncul, misalnya:

• Karena kedekatan pekerja di mana busur listrik di udara dapat terjadi; atau
• Dari melelehnya peralatan pelindung saat mengalami kondisi arus abnormal dalam
sistem.

9
SPLN D3.032: 2020

Jika sesuai, perkakas harus memenuhi persyaratan tahan api, dan harus menjamin tidak
memperburuk konsekuensi busur listrik atau memenuhi persyaratan termal jenis lain.

5.1 Pengelompokan peralatan kerja

Peralatan kerja dikelompokkan berdasarkan jenis dan spesifikasinya sebagai berikut:

5.1.1 Peralatan kerja insulasi

Berikut peralatan kerja insulasi pada PDKB TM:

a. Insulating Stick (seluruh galah insulasi);


b. Insulating Protective Cover (penutup kaku dan penutup lentur);
c. ByPass Equipment (bypass jumper, make switch, insulating hanger, protective tube);
d. Protective Equipment (sepatu insulasi, sarung tangan insulasi, sarung lengan);
e. Equipment for Climbing (tangga, platform, insulating aerial device dan lain-lain);
f. Hydraulic Component (insulating hose with fittings);
g. Diagnostic Device (conductor gauge, measuring stick, telescopic measuring stick dan lain-
lain);
h. Support Assembly Equipment (simetrical, suspension insulator tools dan lain-lain);
i. Handling Assemblys (auxularry arm dan lain-lain).

Persyaratan type test mengacu pada IEC 60832-1.

5.1.2 Peralatan kerja non insulasi

Peralatan kerja non insulasi mencakup peralatan sebagai berikut:

a. Handling equipment and anchoring Accessories (Rope, sling dan lain-lain).


Persyaratan type test mengacu pada IEC 61236
b. Attachable tools or device (adaptor, locating pin, spanner, fine point, dan lain-lain).
Persyaratan type test mengacu pada IEC 60832-2.
c. Lain lain (LLC, Tieback, pengupas kabel).

5.1.3 Peralatan ukur

Beberapa jenis alat ukur yang digunakan di PDKB TM antara lain:


• Measuring rod; alat ukur jarak atau panjang
• Ampere meter; alat ukur arus listrik
• Kilovolt meter; alat ukur tegangan listrik

10
SPLN D3.032: 2020

• Ohm meter; alat ukur hambatan/resistansi listrik


• Konduktor gauge; alat ukur diameter konduktor
• Dinamo meter; alat ukur bentangan konduktor

5.1.4 Peralatan uji

Beberapa jenis alat uji yang digunakan di PDKB TM antara lain:


• Hot stick tester; alat uji untuk mengetahui kebocoran galah insulasi
• Phasing Tester; alat untuk mengetahui penghantar yang sefasa
• No Voltage detector atau Voltage detector; untuk mengetahui ada tidaknya tegangan pada
suatu penghantar
• Phase sequence; alat untuk mengetahui urutan fasa

5.1.5 APD (Alat Pelindung Diri)

Dalam pelaksanaan pekerjaan PDKB TM penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah
mutlak. Terdapat beberapa jenis APD yang digunakan dalam pekerjaan PDKB TM antara lain
:

a. Pakaian kerja lapangan PDKB

Terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan nyaman serta aman digunakan oleh
pelaksana PDKB

b. Pelindung kepala

Mampu melindungi kepala secara mekanis dan memiliki kemampuan insulasi sesuai acuan
standar ujinya.

c. Perangkat pencegah jatuh

Bekerja di ketinggian setiap pelaksana PDKB TM harus dilengkapi dengan perangkat


pencegah jatuh. Jenis perangkat pencegah jatuh yang digunakan menyesuaikan dengan lantai
kerja tempat pelaksana bekerja. Untuk lokasi kerja pada lantai tidak tetap (tangga) maka
kelengkapan perangkat pencegah jatuh antara lain : Full Body Harnes, Sabuk pencegah jatuh
dan perangkat penahan jatuh menggunakan tali ganda dengan pengait dan peredam kejut
(double lanyard with hook and absorber). Pengait harus ditambatkan lebih tinggi dari kepala.

Untuk lokasi kerja pada lantai tetap (bucket) untuk kelengkapan perangkat pencegah jatuh
berupa : Full Body Harnes dan tali pembatas gerak (work restraint) yang panjangnya tidak
melebihi ujung lantai.

Aturan penggunaan perangkat pencegah jatuh sesuai dengan Permenaker No. 09 tahun 2016
atau aturan yang terbaru.

11
SPLN D3.032: 2020

d. Pelindung mata anti UV;

Mampu memberikan kemampuan melindungi mata dari paparan sinar UV dan debu. Material
pelindung mata anti UV seminimal mungkin terdapat kandungan logam.

e. Pelindung kaki;

Mampu melindungi kaki secara mekanis dan memiliki kemampuan insulasi minimal sesuai
tegangan kerja PDKB TM

f. Pelindung Tangan;

Pelindung tangan non insulasi yang tidak digunakan untuk menyentuh jaringan tegangan
menengah harus mampu melindungi tangan pekerja PDKB dari kemungkinan lecet dan
tergores.

Pelindung tangan insulasi seperti insulating gloves, insulating sleeves dan insulating jacket
memiliki kemampuan insulasi sesuai tegangan kerja PDKB TM.

g. Pelindung khusus sesuai metode kerja dan lokasi kerja

Sebagai contoh penggunaan masker (pelindung pernafasan) untuk pelaksanaan pekerjaan


pada daerah dengan kadar polutan tinggi.

5.1.6 Peralatan kerja pendukung

Peralatan umum yang digunakan untuk membantu kelancaran pekerjaan PDKB.

5.2 Persyaratan insulating aerial device (mobil lengan insulasi sentuh


langsung)

Mobil berlengan insulasi yang digunakan untuk metode kerja sentuhan (Rubber Gloves
Method) atau kombinasi dengan metode berjarak digunakan pada tegangan yang tidak lebih
dari 46 KV. Standar kelengkapan insulating aerial device mengacu pada IEC 61057: 2017 dan
ANSI SAIA A92.2: 2015.

5.2.1 Manufacture/perakitan

Perakitan insulating aerial device dilakukan oleh pabrikan pemilik merek dagang atau pabrikan
yang telah memiliki ijin dari pemilik merek dagang dengan standar dari perusahaan pemilik
merek dagang serta didukung layanan purna jual berupa ketersediaan suku cadang dan
teknisi ahli yang direkomendasikan pabrikan.

Insulating aerial device diproduksi dengan mengikuti standar IEC 61057-2017 dan ANSI SAIA
A92.2-2015. Chasis yang digunakan untuk mobil lengan insulasi mengikuti standar ISO
16368-2010.

12
SPLN D3.032: 2020

5.2.2 Kontrol

Insulating aerial device insulasi minimal memiliki beberapa kontrol yang terletak pada:

a. Kontrol pengoperasian bagian bawah sedikitnya terdiri atas: Kontrol pengoperasian


outrigger, kontrol bucket, kontrol boom, kontrol winch, emergency stop, control power
mesin, kontrol emergency pump;
b. Kontrol pengoperasian bagian atas (Bucket) sedikitnya terdiri atas: Kontrol bucket, kontrol
boom, kontrol winch, emergency stop, kontrol power mesin.

5.2.3 Pengujian dielektrik

Terdapat 2 macam pengujian dielektrik pada mobil lengan insulasi sentuh langsung yaitu
pengujian penerimaan dan pengujian berkala dengan standar dan materi uji sebagai berikut :

Tabel 2. Pengujian Serah Terima

Tegangan Arus Bocor Waktu


Peralatan Keterangan
(kV AC) (mA) (menit)

Tidak terjadi kegagalan (flash


Boom 100 1 3
over / spark over / puncture)

Tidak terjadi kegagalan (flash


Insulating liner 50 - 1
over / spark over / puncture)

Tabel 3. Pengujian Berkala

Tegangan Arus Bocor Waktu


Peralatan Keterangan
(kV AC) (mA) (menit)

Tidak terjadi kegagalan (flash


Boom 40 0,4 1
over / spark over / puncture)

Insulating Tidak terjadi kegagalan (flash


35 - 1
liner over / spark over / puncture)

Tidak terjadi kegagalan (flash


Insulating liner 35 - 1
over / spark over / puncture)

13
SPLN D3.032: 2020

5.2.4 Fitur keamanan

Beberapa fitur keamanan yang harus tersedia pada insulating aerial device sebagai berikut:

a. Sistem keseimbangan
1. Dilengkapi indicator untuk memastikan posisi seimbang saat insulating aerial device
dalam posisi ditopang outrigger;
2. Mobil lengan insulasi dirancang untuk jalan yang datar maupun jalan dengan
kemiringan maksimum 5 derajat.
b. Sistem interlock
1. Sistem pengendali hydraulic dapat terkunci secara otomatis jika posisi boom melebihi
karakteristik pada masing-masing type insulating aerial device;
2. Sistem interlock yang berfungsi untuk mengamankan pengoperasian boom sebelum
outrigger terpasang dengan sempurna.
c. Sistem darurat
− Memiliki fungsi Emergency Stop untuk menghentikan seluruh sistem pengoperasian
insulating aerial device.

d. Sistem pengaman boom & bucket


1. Memiliki sistem pengaman boom, yang melindungi boom saat mobil berjalan/
goncangan;
2. Memiliki pengaman bucket untuk melindungi benturan saat perjalanan.

5.2.5 Hydraulic system

Sytem hydraulic harus memiliki beberapa pengamanan untuk mencegah kegagalan


pengoperasian, jika system hydraulic gagal seperti macet, bocor atau pecah maka aerial
device harus tetap pada kondisi terakhir. Untuk pengamanan kondisi tersebut maka
disediakan sarana cadangan untuk mengembalikan posisi aerial device ke kondisi boom
storage/kembali posisi penyimpanan awal.

6 Pengujian Peralatan Kerja

Tujuan pengujian peralatan kerja adalah untuk memastikan kemampuan dan kondisi peralatan
sesuai dengan standar Internasional. Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan
pada PDKB harus sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

6.1 Pengujian type test

Setiap peralatan PDKB wajib memiliki sertifikat Type test dari laboratorium PLN. Apabila PLN
belum dapat menerbitkan sertifikat type test, maka sertifikat Type test dapat diterbitkan oleh
Laboratorium independen yang diakui oleh PLN.

14
SPLN D3.032: 2020

Untuk standar pengujian type test mengacu ke Tabel 4.

Tabel 4. Uji type test

CATATAN:
a. Semua pengujian mengacu ke IEC 60832-1;
b. * Pengujian mekanis mengacu pada IEC 60832-1; 60832-2;
c. ** Pengujian Insulating aerial device mengacu pada IEC 61057-2017.

6.2 Pengujian serah terima

Pengujian yang dilakukan terhadap seluruh peralatan yang akan diserah-terimakan.

Pengujian serah-terima hanya dapat dilakukan bila tipe peralatan yang akan diserah-
terimakan telah lulus uji jenis (type test) dari laboratorium independen yang terakreditasi dan
sudah diuji rutin oleh pabrikan.

Pengujian serah terima dilakukan oleh Laboratorium pengujian atau lembaga uji yang diakui
oleh PLN dan disaksikan oleh pengguna.

Untuk peralatan inovasi harus melewati pengujian serah terima, sesuai dengan spesifikasi
peralatan dan di Lembaga Pengujian standar yang diakui PLN.

6.2.1 Pengujian dielektrik

Tujuan dari pengujian insulasi adalah untuk memastikan bahwa peralatan atau perlengkapan
memiliki kemampuan insulasi yang dapat menahan tegangan nominal saat digunakan.
Pengujian insulasi dilakukan sesuai dengan standar uji pada Tabel 8 untuk insulating stick dan
Tabel 9 untuk insulating protective covers and similar assemblies. Untuk peralatan yang belum
diatur maka mengikuti spesifikasi uji insulasi dari pabrikan yang dilakukan oleh Lembaga uji

15
SPLN D3.032: 2020

yang diakui oleh PLN. Tahapan dan evaluasi dari pengujian insulasi dilakukan sesuai dengan
standar peralatan yang akan diuji.

6.2.2 Pengujian mekanis

Tujuan dari pengujian mekanis adalah untuk memastikan bahwa peralatan atau perlengkapan
memiliki kekuatan untuk menahan beban mekanis saat digunakan. Pengujian mekanis
dilakukan sesuai dengan standar Internasional.

6.3 Uji laboratorium berkala

Pengujian laboratorium secara berkala untuk semua peralatan kerja dilakukan untuk
memastikan dan mengevaluasi kemampuan dielektris oleh Lembaga Uji yang diakui PLN.

Pengujian berkala dalam situasi force majeur (kahar) maka masa berlaku laporan uji berkala
bisa diperpanjang selama 1 kali masa periode uji dengan tetap dilakukan pemeriksaan dalam
masa pakai sesuai sub bab 6.4.

6.3.1 Pengujian Dielektrik

Pengujian dielektrik harus dilakukan terhadap peralatan berbahan insulasi antara lain Galah
Insulasi dan alat kerja berinsulasi lainnya untuk memastikan kemampuan insulasinya.
Pengujian laboratorium berkala untuk peralatan berinsulasi dilakukan dalam rentang waktu
sebagai berikut:

a. Bagian insulasi perkakas seperti galah, penutup, blankets, (penyekat), tension puller (alat
penarik), tiang/batang insulasi (insulating boom) diuji dengan periode 6 bulan sekali atau
selambat - lambatnya 1 tahun sekali;
b. Bagian Insulasi perkakas sepeti Sarung tangan Insulasi dan sarung lengan insulasi diuji
dengan periode 3 bulan sekali.

Pengujian bisa segera dilakukan jika ada syarat-syarat khusus yang dinyatakan pada lampiran
teknis.

6.4 Pemeriksaan dalam masa pakai

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan peralatan dalam kondisi layak untuk
dipergunakan sebelum memulai pekerjaan.

Alat uji portabel (Hot stick tester) dapat digunakan untuk memeriksa kelayakan galah
berinsulasi sebelum dipergunakan dimana peralatan laboratorium tidak dapat digunakan. Alat

16
SPLN D3.032: 2020

uji ini memeriksa bagian per bagian dari galah berinsulasi, dan beberapa kali pemeriksaan
harus dilakukan untuk mencakup seluruh panjang alat.

Pengujian sarung tangan insulasi dilakukan untuk menguji kebocoran pada sarung tangan
dengan menggunakan glove tester. Sedangkan untuk peralatan Insulasi lainya diperiksa
secara visual.

6.5 Pengujian Insidental (non-rutin/ non-berkala)

Pengujian non-rutin/insidental dilaksanakan jika terdapat indikasi kerusakan peralatan secara


visual dan dirasakan oleh pengguna dengan contoh indikasi sebagai berikut:

a. Rasa kesemutan pada tangan ketika alat digunakan pada pekerjaan bertegangan;
b. Kegagalan uji elektris saat pemeriksaan sebelum pemakaian alat;
c. Terjadi perubahan struktur seperti retak, penyok di permukaan peralatan insulasi;
d. Alat yang ditekan secara mekanis atau terjatuh yang menunjukkan bukti rusak, bengkok,
atau komponen retak;
e. Penyimpanan yang tidak benar atau paparan cuaca maupun suhu yang tidak tepat;
f. Alat yang terbukti terjadinya indikasi tracking elektris atau bekas terbakar.

Untuk peralatan yang diindikasikan rusak baik secara insulasi maupun mekanis diberi tanda
“Rusak jangan dipakai” dan dipisahkan dari peralatan kondisi siap pakai.

Pengujian ini dilakukan pada peralatan yang dirasa perlu dilakukan karena adanya indikasi
kerusakan, selain hal tersebut maka untuk peralatan yang tidak dipergunakan dalam jangka
waktu lama (lebih dari 1 tahun) maka perlu diuji sebelum peralatan tersebut digunakan kembali
sesuai dengan prosedur pengujian berkala.

7 Penyimpanan dan pemeliharaan Peralatan PDKB TM

7.1 Peralatan insulasi

7.1.1 Penyimpanan

Semua peralatan insulasi maupun non insulasi disimpan terpisah dengan sarana pendukung
yang sesuai dengan bentuk maupun ukuran dari peralatan PDKB, diantaranya:
a. Penyimpanan peralatan berinsulasi di dalam ruang peralatan:
1. Peralatan jenis protector,
2. Harus ditempat kering dan bersih;
3. Tidak mengalami tekanan atau gesekan;

17
SPLN D3.032: 2020

4. Tidak terpapar sinar matahari langsung secara berlebihan dengan suhu ruangan 21-
25 ͦ C dengan humidity 75 %;
5. Diletakkan di dalam rak atau almari yang dilapisi bahan lunak untuk menghindari
goresan;
6. Diperbolehkan disimpan pada posisi vertikal/horizontal;
7. Dipisahkan dengan peralatan Non Insulasi;
b. Penyimpanan peralatan insulasi di luar ruang peralatan atau transportasi:
1. Diletakkan pada rak yang dilapisi bahan lunak, tidak ditumpuk dan terikat kuat;
2. Proses pengangkutan harus aman terhadap suhu, kelembaban, gesekan, dan
tekanan;
3. Disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilan dan penyusunan
kembali.

7.1.2 Pemeliharaan

7.1.2.1 Preventif

a. Bagian Insulasi dari peralatan harus dibersihkan, dikeringkan dan diberi silicon;
b. Bagian berulir, bagian berputar atau bergeser dari peralatan harus dilumasi dengan
pelumas netral.
c. Pemeriksaan dilakukan secara visual oleh personel yang kompeten untuk memeriksa
adanya tekanan secara mekanik;
d. Peralatan insulasi yang terindikasi kerusakan, ketidaklengkapan komponen, bengkok,
cacat permukaan yang dalam, usang, atau komponen retak, harus diberi tanda
“Rusak jangan dipakai” dan dipisahkan dari peralatan lain;
e. Alat insulasi yang jatuh dari ketinggian, tidak boleh digunakan sebelum diuji ulang.

7.1.2.2 Korektif

a. Perangkat logam, baut, dan pin pada galah berinsulasi yang rusak atau hilang harus
diganti dengan material standar atau yang setara;
b. Perbaikan untuk kelengkapan galah insulasi (Perangkat logam, baut, dan pin) dengan
pengelasan atau pembentukan ulang tidak boleh dilakukan;
c. Perbaikan pada permukaan galah berinsulasi dapat dilakukan sesuai dengan prosedur
dari pabrikannya.

18
SPLN D3.032: 2020

7.2 Sarung tangan insulasi, sarung lengan insulasi dan jaket insulasi

7.2.1 Penyimpanan

Penyimpanan sarung tangan insulasi:

a. Harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering;


b. Disarankan penggunaan bahan penyerap kelembaban seperti desikan (contoh: gel silika,
klorida kapur; zat penyerap; zat pengering; bedak) dan disimpan didalam wadah bukan
logam;
c. Tidak mengalami tekanan;
d. Tidak terpapar sinar matahari langsung secara berlebihan;
e. Dijauhkan dari benda-benda yang berpotensi merusak karet seperti bensin, alkohol dan
lain-lain.

7.2.2 Pemeliharaan

7.2.2.1 Preventif

Sarung Tangan Insulasi sebelum digunakan untuk pekerjaan bertegangan harus diperiksa dari
kerusakan, berlubang, lapisan yang rusak, pemeriksaan sebelum digunakan dengan cara
digelembungkan untuk memastikan tidak ada kebocoran menggunakan gloves tester.

Sarung Lengan Insulasi sebelum digunakan untuk pekerjaan bertegangan harus diperiksa dari
kerusakan, berlubang, lapisan yang rusak dengan pemeriksaan secara visual.

7.2.2.2 Korektif

Sarung tangan dan sarung lengan insulasi yang rusak tidak boleh dipergunakan kembali dan
untuk memastikannya dengan cara dimusnahkan.

7.3 Peralatan logam

7.3.1 Penyimpanan

a. Peralatan logam harus disimpan terpisah dengan peralatan insulasi;


b. Disimpan dalam tempat kering, bersih dan kelembapan selalu terjaga agar tidak
mengalami korosi;
c. Pada beberapa peralatan logam yang memerlukan pelumasan harus dipastikan bahwa
pelumas cukup dan dalam keadaan baik.

19
SPLN D3.032: 2020

7.3.2 Pemeliharaan

7.3.2.1 Preventif

a. Pemeriksaan dilakukan pada mekanisme kerja peralatan, pastikan fungsi mekaniknya


bekerja dengan baik;
b. Pastikan peralatan tidak mengalami cacat yang parah;
c. Beberapa peralatan logam harus diperiksa dari kemungkinan keausan, kerusakan ulir
(drat).

7.3.2.2 Korektif

a. Jika terjadi kerusakan pada logam seperti retak, patah, deformasi, atau terjadi perubahan
bentuk maka peralatan harus diberi tanda dan dipisahkan, dan bisa diperbaiki oleh
bengkel reparasi ahli yang disahkan PLN;
b. Komponen-komponen pendukung seperti baut, mur dan karet bisa dilakukan perbaikan
dengan bahan yang sama atau setara dengan aslinya.

7.4 Peralatan pendukung

Beberapa peralatan pendukung seperti Jas Hujan, Rambu-rambu Lalu lintas, Radio
Komunikasi, Kamera, Video dan megaphone.

7.4.1 Pemeliharaan dan penyimpanan

a. Pemeliharaan dapat dilakukan seperti pencucian, pelumasan, dan lain sebagainya sesuai
prosedur yang berlaku pada peralatan;
b. Peralatan pendukung pekerjaan disimpan pada tempat yang bersih dan kering.

7.4.2 Inspeksi dan pemeriksaan berkala

Inspeksi dan pemeriksaan berkala pada peralatan pendukung dapat dilakukan pada
komponen-komponen penting pada setiap peralatan seperti tegangan baterai, jahitan,
sambungan, dan sebagainya sesuai prosedur yang berlaku.

7.4.3 Perbaikan

Perbaikan dilakukan pada komponen-komponen penting pada setiap peralatan sesuai


petunjuk dan prosedur yang berlaku.

20
SPLN D3.032: 2020

7.5 Insulating aerial device

7.5.1 Penyimpanan

a. Untuk mencegah kontaminan hujan, debu jalanan, garam, sinar UV dan polutan lainnya
yang dapat merusak bagian insulasi dari Insulating aerial device (mobil PDKB SL) untuk
itu seluruh bagian insulasi (Boom, liner, jib dan lain-lain) harus dalam kondisi tertutup saat
perjalanan maupun penyimpanan;
b. Penyimpanan Insulating aerial device harus jauh dari sumber panas dikarenakan pada
suhu 80ᴼ C akan merusak struktur fiberglass sebagai bahan insulasi.

7.5.2 Pemeliharaan

7.5.2.1 Preventif

a. Pemeliharaan berkala hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang terlatih dan
berkompeten di bidangnya;
b. Siklus dan frekuensi perawatan harus mengikuti standar pabrikan yang telah ditentukan;
c. Untuk membersihkan dengan menggunakan deterjen, pastikan deterjen yang digunakan
adalah deterjen yang telah direkomendasikan pabrikan karena jika salah menggunakan
deterjen maka akan meninggalkan residu yang dapat merusak bagian insulasi;
d. Jika kondisi sangat kotor dan akan membersihkan dengan menggunakan air panas
bertekanan maka batasan-batasan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Suhu air tidak boleh lebih dari 50ᴼ C;
2. Tekanan air tidak lebih dari 690 kPa.
e. Oli hydraulic dilakukan penggantian sesuai dengan standar pabrikan dan bisa ditambah
jika indikator level oli berkurang dari standar dengan jenis oli hydraulic sesuai spesifikasi
pabrikan;
f. Bucket dan boom insulasi harus dibersihkan dan dilapisi silikon secara berkala (seminggu
sekali);
g. Pelumasan dan pembersihan secara berkala dapat dilakukan pada mekanisme
penggeraknya sesuai dengan prosedur berlaku, seperti pemberian pelumas pada nepel-
nepel dan out trigger.
h. Inspeksi berkala pada Insulating aerial device dapat dilakukan sesuai dengan prosedur
yang berlaku;
i. Pemeriksaan dilakukan secara visual pada mekanisme penggerak dari kemungkinan
keausan, rantas, korosi atau kebocoran pada sambungan selang hydraulic.

21
SPLN D3.032: 2020

7.5.2.2 Korektif

Perbaikan hanya boleh dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

7.6 Alat ukur

Alat ukur yang dimaksud disini adalah peralatan PDKB yang digunakan untuk mengukur
besaran tegangan, arus dan arus bocor.

7.6.1 Penyimpanan

Alat ukur disimpan pada tempat yang bersih dan kering.

7.6.2 Pemeliharaan

7.6.2.1 Preventif

a. Pemeliharaan dapat dilakukan seperti pembersihan, pengecekan baterai dan koneksi


kabel sesuai prosedur yang berlaku;
b. Alat ukur dikalibrasi sesuai dengan petunjuk pabrikan;

7.6.2.2 Korektif

Inspeksi dan pemeriksaan berkala pada peralatan pendukung dapat dilakukan pada
komponen-komponen penting pada setiap peralatan seperti tegangan baterai, dan sebagainya
sesuai prosedur yang berlaku.

7.6.3 Perbaikan

Perbaikan dilakukan pada komponen-komponen penting pada setiap peralatan sesuai


petunjuk dan prosedur yang berlaku.

22
SPLN D3.032: 2020

8 Metode Pengujian Dielektrik

8.1 Pengujian dielektrik mobil lengan isolasi (insulating aerial device)

Gambar 1. Mobil tipe articulating

Gambar 2. Mobil tipe teleskopik

Keterangan:
1. Sumber tegangan AC
2. Bonding Jumper
3. Alas isolasi untuk Ban atau Outriggers
4. Alat ukur arus
5. Boom isolasi bawah
6. Chasis kendaraan
7. Ketinggian platform yang tetap untuk mendapatkan hasil yang konsisten
8. Boom berisolasi yang keluar minimalnya menyesuaikan dengan standar pabrikan

23
SPLN D3.032: 2020

Metode pengujian pada insulating liner

T = Tangki
HV = Elektroda tegangan tinggi
S = Sumber Tegangan
E = Elektroda Pembumian

Gambar 3. Pengujian insulating liner

Untuk bagian insulasi lainnya yang terdapat pada mobil lengan isolasi sentuh langsung yang
nilai uji insulasinya belum ditentukan pada standar ini dapat menyesuaikan dengan standar uji
pabrikan atau standar uji internasional.

Untuk mobil tipe kombinasi (articulating+telescopic) metode pengujiannya mengacu pada


metode pengujian mobil tipe articulating dengan syarat, seluruh bagian insulasi pada boom
pada posisi keluar penuh (full extend).

24
SPLN D3.032: 2020

8.2 Pengujian Galah Isolasi

Satuan dalam mm

Gambar 4. Pengujian galah isolasi

Ket :
A = Meja Insulasi (ketinggian minimal meja uji 120 cm)
B = Galah Isolasi
C = Konduktor elektrode standar diameter ≥ 5 mm
D = Penyangga logam

Jarak aman dengan meja uji disesuaikan dengan tegangan uji yang diterapkan.

25
SPLN D3.032: 2020

8.3 Pengujian conductor cover dan line hose

Gambar 5. Contoh conductor cover dan line hose

Tabel 5. Nilai tegangan uji pengujian conductor cover dan line hose

TEGANGAN TEGANGAN UJI JARAK AMAN


KELAS Serah terima BERKALA ELEKTRODA UJI
NOMINAL (V)
(V/3menit) (V/menit) (mm)

0 1000 5.000 5.000 40

1 7500 10.000 10.000 90

2 17000 20.000 20.000 135

3 26500 30.000 30.000 180

4 36000 40.000 40.000 230

5 46000 50.000 50.000 470

26
SPLN D3.032: 2020

8.4 Pengujian Penutup Lentur

Keterangan :
1. Lempeng elektroda
2. Penutup lentur/blanket
3. Jarak aman elektroda

Gambar 6. Pengujian penutup lentur

Keterangan :
a. Lempeng metal
b. Penutup lentur / blanket
c. Plexiglass mask tebal 3-5 mm
d. Material konduktif
e. Lempeng metal

Gambar 7. Pengujian penutup lentur

Pengujian penutup lentur atau blanket dapat dilaksanakan dengan 2 metode seperti gambar
diatas, dengan nilai uji

Tabel 6. Nilai tegangan uji pengujian penutup lentur

TEGANGAN TEGANGAN UJI (V) JARAK AMAN


KELAS ELEKTRODA UJI
NOMINAL (V) TYPE TEST BERKALA (mm)

00 500 2500/3m - 10

0 1000 5000/3m - 20

1 7500 10000/3m 10000/1m 80

2 17000 20000/3m 20000/1m 150

3 26500 30000/3m 30000/1m 200

4 36000 40000/3m 40000/1m 300

27
SPLN D3.032: 2020

8.5 Pengujian ByPass Jumper

Tabel 7. Nilai tegangan uji pengujian ByPass Jumper

Kemampuan Hantar Arus (A) Jarak


Rating Tegangan
Tegangan Aman
Tegangan Maksimal ukuran (AWG)
Uji (kV) Flash Over
(kV) (kV)
#2 1/0 2/0 4/0 (mm)

15 15 20 200 250 300 400 127

25 25 30 200 250 300 400 178

35 35 40 200 250 300 400 254

69 69 74 200 250 300 400 305

Pengujian Flexible By Pass Jumper

Gambar 8. Pengujian Flexible ByPass Jumper

Pengujian By Pass Jumper yang dilengkapi Penutup Kaku

Gambar 9. Pengujian ByPass Jumper yang dilengkapi penutup kaku seusai rating tegangan
kabel

28
SPLN D3.032: 2020

Gambar 10. Pengujian ByPass Jumper yang dilengkapi penutup kaku diatas rating tegangan
kabel

29
SPLN D3.032: 2020

8.6 Pengujian Helm

Sampel uji yang diuji untuk persyaratan Kelas E harus terlebih dahulu diuji transmisi gaya,
sekali uji prakondisi suhu panas atau lebih tinggi yang telah ditentukan sebelumnya, dan sekali
uji prakondisi suhu dingin atau suhu yang lebih rendah.

Peralatan uji harus terdiri dari komponen berikut:

a. Sebuah bejana berisi air keran segar, berukuran cukup untuk membenamkan helm
terbalik ke saluran air.
b. Kerangka untuk menggantungkan sampel uji di dalam air.
c. Sumber variabel arus AC 60-Hertz dari 0 hingga 30.000 volt (tegangan RMS) dengan
setidaknya memiliki kemampuan 20-miliampere pada 20.000 volt.
d. Pengkabelan dan terminal untuk penerapan tegangan di seluruh mahkota sampel uji.
e. Voltmeter dengan kapasitas dan akurasi yang cukup untuk mengukur tegangan yang
ditentukan.
f. Miliammeter dengan kapasitas dan akurasi yang cukup untuk mengukur arus yang
ditentukan. Pengaturan tes yang khas ditunjukkan pada Gambar 12. Voltmeter dan
miliameter yang digunakan harus dalam kalibrasi.

Pastikan batas STL terlihat. Batas STL dapat dilihat pada Gambar 11. Aksesori helm yang
dipasang secara permanen (termasuk braket helm las, braket lampu, tali dagu, dan lain-lain).
Harus tetap terpasang pada sampel uji selama pengujian. Posisikan tali dagu yang tidak dapat
dilepas sehingga tidak menjadi sirkuit listrik tertutup atau mengganggu pengujian.

Isi bagian dalam sampel uji dengan air keran segar hingga STL, atau ke level yang lebih
rendah tetapi tidak lebih rendah dari yang diperlukan untuk mencegah flash over pada
tegangan uji. Rendam sampel uji dalam jenis air yang sama dan pada ketinggian yang sama
dengan air di bagian dalam sampel uji. Pasang voltmeter dan miliammeter ke sirkuit.

Berhati-hatilah untuk menjaga agar bagian sampel uji yang tidak terendam tetap kering
sehingga flash over tidak akan terjadi saat tegangan diterapkan. Terapkan tegangan,
tingkatkan menjadi 20.000 volt, dan tahan tidak kurang dari tiga menit. Catat kebocoran arus.

Selanjutnya, sampel uji diuji untuk burn-through dengan meningkatkan tegangan lebih lanjut
menjadi 30.000 pada kecepatan 1000 volt per detik dan kemudian segera menurunkan
tegangan ke nol.

Untuk setiap sampel uji, catat arus bocor dan / atau bukti adanya bekas terbakar.

30
SPLN D3.032: 2020

Gambar 11. Static Test Line

Gambar 12. Pengujian Helm

31
SPLN D3.032: 2020

8.7 Pengujian Insulating Sleeves

Manset dibalik dan ditarik ke lubang besar untuk membentuk palung annular seperti yang
ditunjukkan pada penampang pada Gambar 13. Selongsong direndam dalam air dan lekukan
manset diisi dengan air sampai ketinggian di dalam dan di luar lekukan sama. Perhatian
khusus harus diberikan untuk menghindari lipatan tajam pada selongsong, yang dapat
menyebabkan kerusakan gagal dielektrik pada titik-titik ini.

Keterangan :
WL: ketinggian air
E: elektroda
V: sumber tegangan

Gambar 13. Peengujian insulating sleeves alternatif 1

Sebuah tabung atau batang dari bahan non-konduktif yang memiliki berat jenis lebih berat dari
air dan diameter lebih besar atau sama dengan 40 mm ditempatkan di sepanjang selongsong
di sekitar titik tengah antara manset dan tepi bawah bukaan besar. Selongsong direndam
dalam air dengan tabung atau batang di tempatnya dan diisi dengan air sampai ketinggian air
sama baik di dalam maupun di luar selongsong dan ujung manset serta tepi bawah bukaan
besar berjarak sama di atas garis air seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14.

Keterangan :
WL: ketinggian air
E: elektroda
R: batang atau tabung penekuk
V; sumber tegangan

Gambar 14. Pengujian insulating sleeves alternatif 2

32
SPLN D3.032: 2020

Elektroda terdiri dari dua pelat atau bentuk penghantar listrik, yang dibuat agar sesuai dengan
bagian dalam dan luar selongsong. Setiap tepi pada selongsong ini dibulatkan untuk
menghilangkan goresan dan tonjolan tajam. Selongsong ditarik dengan pas dan tanpa
meregang di atas elektroda bagian dalam dan elektroda luar ditempatkan di sekitarnya dan
disesuaikan agar pas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15. Untuk keserbagunaan dalam
pengujian selongsong dengan ukuran yang berbeda, elektroda bisa lebih panjang dari yang
diindikasikan di mana penutup tepi dengan bahan non-konduktif akan memungkinkan
pengujian selongsong yang lebih pendek.

Karena potensi pembentukan ozon, pemasangan ini tidak disarankan untuk pengujian AC
selongsong tahan non-ozon.

Keterangan:
V : Sumber tegangan

Gambar 15. Pengujian Insulating sleeves alternatif 3

33
SPLN D3.032: 2020

8.8 Pengujian Insulating Shoes

Pertahankan elektroda dalam pada potensial arde. Terapkan tegangan uji ke elektroda luar
pada level rendah (mendekati 0 V). Naikkan tegangan pada kecepatan 1 kV / s hingga 18 kV
(nilai root mean square (rms)) pada 60 Hz dan pertahankan tegangan ini selama 1 menit. Jika
terjadi kegagalan saat menaikkan tegangan sebelum mencapai 18 kV, ulangi pengujian untuk
memverifikasi validitas kegagalan. Mengukur tegangan menggunakan voltmeter bersama
dengan transformator instrumen tegangan yang dikalibrasi yang dihubungkan langsung ke
rangkaian tegangan tinggi. Mengukur arus ke 0,1 mA terdekat dengan meteran ampere AC
atau shunt non-induktif ekuivalen dan voltmeter, dihubungkan secara seri dengan spesimen.
Selain itu, rekam busur api (jika muncul) yang diamati selama pengujian. Nilai ini, dengan
ketelitian 0,1 mA tanpa pembulatan, merupakan bahaya listrik yang muncul terhadap
spesimen. Rangkaian uji dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Pengujian Insulating Shoes

34
SPLN D3.032: 2020

Tabel 8. Mata uji peralatan PDKB TM insulating stick

Insulating Stick

MISCELLA
Insulating Stick SUPPORT STICK
NEOUS

all-
// MATA UJI IEC hook binding angle flexible
stick wire cog spanner conductor
hook universal wire wire clip-on extensible telescopic adjustable clevis/ tension roller swivel spiral
tie grip- pliers oiler cutter spanner stick support support insulating
stick hand holding cutter ammerter hand hand tension tongue link link link link
stick all stick stick stick stick flexible stick stick wire hanger
extension stick stick stick stick stick stick stick stick stick stick stick stick
clamp tie wire all- wrench tong stick
stick cutter angle stick
cog

A Acceptance test (pengujian serah terima)

Visual and
1 dimensional
checks
60832-1:
a. Visual
2010, 60855-                       
inspection
1: 2016
60832-1:
b. Dimensional
2010, 60855-                       
check
1: 2016
c. Durability of
60832-1: 2010                       
marking

2 Electrical tests

a. Electrical test
after water 60832-1: 2010
conditioning

b. Type test 60832-1: 2010

c. General test
60832-1: 2010                       
conditions

d. Conditioning
60832-1: 2010                       
in water

e. Pass criteria 60832-1: 2010                       

a. Specific
3 tests/mechanical
test

b. Tension test 60832-1: 2010   -    - - - - - -  - - - - - - - - - -

c. bending test 60832-1: 2010 -   -  - - - - - -  - - - - - - - - - -

d. compression
60832-1: 2010 - - - - - - - - - - - - - - -  - - - - - - -
test

e. torsi test 60832-1: 2010 -     - - - -   -  - - - - - - - - - -

B maintenance test (pengujian berkala)

60832-1:
Visual
1 2010, 60855-                       
inspection
1: 2016
60832-1:
Dielectrical
2 2010, 60855-                       
tests
1: 2016

35
SPLN D3.032: 2020

Tabel 9. Mata uji peralatan PDKB TM insulating protective covers and similar assemblies

Insulating protective covers and similar assemblies

Shaped Covers Free form covers and accessories


NO MATA UJI IEC
tension insulator pin-type electrical
Insulating conductor suspension pole electrical electrical insulating
string cover dead-end insulator insulating
hose Cover string cover cover insulating matting blanket clamp clothes peg
cover cover blanket

A Acceptance test (pengujian serah terima)


Marking
62237: 2003,61479: 2002,
a. Visual inspection and measurement  - - - - -   -
61112:2009, 61111:2009
1
b. Durability of marking 61112:2009, 61111:2009  - - - - -   -

61479: 2002, 61112:2009,


c. Packaging and instructions for use  - - - - -   -
61111:2009
Electric tests
a. Electric tests on insulating hoses 62237: 2003, 61479: 2002  - - - - -   -
2
b. Dielectric test on insulating hose with fittings 62237: 2003, 61479: 2002  - - - - -   -
Mechanical tests

a. Hydrostatic test 62237: 2003  - - - - - - - -

b. Fatigue test 62237: 2003  - - - - - - - -

c. Mechanical impulse test 62237: 2003  - - - - - - - -

d. Leakage test 62237: 2003  - - - - - - - -

e. Change in length test 62237: 2003  - - - - - - - -

f. Burst test 62237: 2003  - - - - - - - -

g. Cold bend test 62237: 2003  - - - - - - - -

3
h. Durability of marking 62237: 2003  - - - - - - - -

61479: 2002, 61112:2009,


i. Mechanical puncture resistance  - - - - -   -
61111:2009

j. Tension set 61479: 2002, 61112:2009  - - - - - - - -

k. Tensile strength and elongation at break 61479: 2002, 61112:2009  - - - - - - - -

l. Tear resistance test 61479: 2002, 61112:2009  - - - - - - - -

m. Mechanical positioning test 61479: 2002,  - - - - - - - -

n. Mechanical test at low temperature 61229: 2002       - - -

o. Mechanical test positioning 61229: 2002       - - -

36
SPLN D3.032: 2020

Insulating protective covers and similar assemblies

Shaped Covers Free form covers and accessories


NO MATA UJI IEC
tension insulator pin-type electrical
Insulating conductor suspension pole electrical electrical insulating
string cover dead-end insulator insulating
hose Cover string cover cover insulating matting blanket clamp clothes peg
cover cover blanket

A Acceptance test (pengujian serah terima)

p. Conductor, clamp, tension, suspension and pin type


61229: 2002 -      - - -
insulator covers

q. Other types of cover 61229: 2002 -      - - -

r. Test for slip resistance 61111:2009 - - - - - -   -

Dielectric tests
61479: 2002, 61112:2009,
a. Electrodes  - - - - -   -
61111:2009

b. Electrodes for covers protecting live parts 61229: 2002 -      - - -

c. Electrodes for covers protecting earthed parts 61229: 2002 -      - - -

d. Dielectric test on material 61229: 2002 -      - - -

e. Tests before exposure to humidity 61229: 2002 -      - - -


4

f. Tests after exposure to humidity 61229: 2002 -      - - -

g. Tests results 61229: 2002 -      - - -

h. Conditioning 61229: 2002 -      - - -

i. Test equipment 61112:2009, 61111:2009 - - - - - -   -

j. Electrical test procedure 61112:2009, 61111:2009 - - - - - -   -


Test equipment 

a. Failure indicator 61479: 2002  - - - - - - - -

b. AC voltage dielectric test 61479: 2002  - - - - - - - -

c. DC voltage test 61479: 2002  - - - - - - - -

d. Dielectric test on assembly 61479: 2002  - - - - - - - -


5
e. Ageing tests 61479: 2002, 61112:2009  - - - - - - - -

f. Thermal – Melting resistance 61479: 2002  - - - - - - - -

g. Test pieces and test arrangement 61229: 2002 -      - - -

h. Power frequency dielectric test on covers 61229: 2002 -      - - -

37
SPLN D3.032: 2020

Insulating protective covers and similar assemblies

Shaped Covers Free form covers and accessories


NO MATA UJI IEC
tension insulator pin-type electrical
Insulating conductor suspension pole electrical electrical insulating
string cover dead-end insulator insulating
hose Cover string cover cover insulating matting blanket clamp clothes peg
cover cover blanket

A Acceptance test (pengujian serah terima)

i. Test on assembly (system) 61229: 2002 -      - - -

j. Thermal tests 61112:2009, 61111:2009 - - - - - -   -

k. Flame retardance test 61112:2009, 61111:2009 - - - - - -   -

l. Low temperature folding test (except for category C


61112:2009, 61111:2009 - - - - - -   -
blankets)

m. Extremely low temperature folding test for matting of


61111:2009 - - - - - -   -
category C only

n. Acid resistance 61111:2009 - - - - - -   -

o. Oil resistance 61111:2009 - - - - - -   -

B Maintenance test (pengujian berkala)


62237: 2003,61479: 2002,
1 Visual inspection 61112:2009, 61111:2009, -        -
61229: 2002
62237: 2003, 61479: 2002,
61229: 2002,
2 Dielectrical tests         -
61112:2009, 61111:2009

38
SPLN D3.032: 2020

Lampiran A
Contoh Peralatan Kerja

ByPass jamper

Peralatan by-pass fleksibel umumnya terbuat dari kabel terisolasi inti


tunggal, digunakan untuk menjamin kontinuitas listrik saat
pemeliharaan berbagai jenis peralatan. Digunakan untuk
URAIAN FUNGSI
menyambung jumper sementara pada pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan jumper, Perbaikan konduktor, Pemeliharaan LBS/PTS
dan pemasangan FCO pada percabangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

ByPass jumper Connector

Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan by-pass jumper


URAIAN FUNGSI
dengan konduktor SUTM bertegangan.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

39
SPLN D3.032: 2020

Make Switch

Perangkat kutub tunggal digunakan untuk menghubungkan atau


URAIAN FUNGSI
memutus sirkuit berbeban pada tegangan menengah

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Come-Along Clamp

Peralatan logam yang digunakan sebagai titik tambatan pada


URAIAN FUNGSI konduktor SUTM atau konduktor pembumian pada pekerjaan
penarikan konduktor.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

40
SPLN D3.032: 2020

Offset Eye

Aksesoris logam yang digunakan sebagai penambat ikatan


URAIAN FUNGSI
pada mata-putar galah berisolasi.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Mechanical Tension Detector Dynamometer

Perangkat diagnostik yang digunakan untuk menentukan


URAIAN FUNGSI ketegangan mekanis atau variasi ketegangan mekanik pada
konduktor (kawat).

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

41
SPLN D3.032: 2020

Conductor Gauge

Perangkat diagnostik yang digunakan untuk mengukur diameter


URAIAN FUNGSI
konduktor.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Measuring Stick

Galah isolasi dengan segmen-segmen berjarak 10 cm yang


digunakan untuk menentukan panjang jumper dan jarak antara
URAIAN FUNGSI
dua objek yang berada pada potensial listrik yang berbeda (jarak
elemen pelindung/EP PDKB)

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

42
SPLN D3.032: 2020

Phasing Tester

Perangkat diagnostik yang digunakan untuk memberikan bukti


yang jelas tentang ada atau tidak adanya hubungan phasa yang
URAIAN FUNGSI
benar antara dua bagian yang diberi energi pada tegangan dan
frekuensi nominal yang sama.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Surface Leakage Tester (Hot Stick Tester)

Perangkat portable yang digunakan untuk memeriksa


URAIAN FUNGSI
kemampuan isolasi permukaan dari galah isolasi.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

43
SPLN D3.032: 2020

Synthetic Rope

Digunakan untuk menarik dan menurunkan peralatan yang


URAIAN FUNGSI
digunakan linesman pada saat pelaksanaan pekerjaan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Sling

Tali-temali digunakan untuk mengikat Benda yang terbuat dari


URAIAN FUNGSI
elastomer atau bahan logam

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

44
SPLN D3.032: 2020

Snatch Block

Perangkat yang terdiri dari struktur yang digunakan untuk


URAIAN FUNGSI memasang atau mengarahkan tali atau konduktor atau menarik
beban

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Rope Block

Perangkat dirakit terdiri dari katrol dan kait pendukung,


URAIAN FUNGSI digunakan dengan tali untuk berbagai operasi penanganan,
pengangkatan atau tali-temali.

METODE KERJA Berjarak

Anchor Clamp Bracket

Perangkat logam yang digunakan sebagai penyangga isolator


URAIAN FUNGSI
penegang

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

45
SPLN D3.032: 2020

Wire Tong Rigid Stirrup

Perangkat logam yang dipasang pada tongkat penopang


URAIAN FUNGSI
untuk memberikan titik jangkar atau titik tumpu

METODE KERJA Berjarak

Wire Tong Swivel Stirrup

Di desain untuk mencegah tertekuknya konduktor di


pasangkan di Conductor Support Pole 63 mm dan di kaitkan
URAIAN FUNGSI
di Conductor Support Pole 38mm untuk menarik dan
mendorong konduktor

METODE KERJA Berjarak

46
SPLN D3.032: 2020

Pole Type Saddle

Digunakan untuk menahan rope block untuk mengangkat CSP


URAIAN FUNGSI pada saat menjauhkan konduktor untuk pekerjaan pemeliharaan
isolator tumpu dengan metode lutut secara bertegangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Cross Arm Type Saddle

Perangkat logam yang dipasang melekat cross-arm untuk


URAIAN FUNGSI
memegang symetrical tension puller

METODE KERJA Berjarak

47
SPLN D3.032: 2020

Lift Type Saddle

Digunakan untuk menahan dan mengangkat CSP pada saat


URAIAN FUNGSI menjauhkan konduktor untuk pekerjaan pemeliharaan isolator
tumpu dengan metode lutut secara bertegangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Pole Type Saddle

untuk menyangga conductor support pole yang terpasang ke


tiang. Alat ini terbuat dari heat-treated alumunium alloy dan
URAIAN FUNGSI
bagian utamanya adalah sebuah ring pengencang untuk
diklemkan pada pole

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

48
SPLN D3.032: 2020

Chain Binder

Perangkat logam yang berfungsi merekatkan peralatan ke


URAIAN FUNGSI
tiang

METODE KERJA Berjarak

Pole-Type Bracket

Peralatan Logam yang melekat pada tiang yang berfungsi


URAIAN FUNGSI
sebagai tempat menggantung galah isolasi

METODE KERJA Berjarak

49
SPLN D3.032: 2020

Stick Clamp

Peralatan Logam yang berfungsi melekatkan galah isolasi


URAIAN FUNGSI
dengan peralatan lainnya

METODE KERJA Berjarak

Saddle Extension

Perangkat logam yang dipasangkan denganpole type sadle yang


URAIAN FUNGSI
difungsikan untuk menambah jarak

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

50
SPLN D3.032: 2020

Double-Stick Clamp

Aksesori yang terbuat dari logam yang digunakan untuk


URAIAN FUNGSI
menahan dua galah secara bersamaan.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Hook Stick

Galah isolasi yang berfungsi untuk memasang, mengencangkan


URAIAN FUNGSI atau melepaskan berbagai macam peralatan atau material yang
dilengkapi dengan grip

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

51
SPLN D3.032: 2020

Hook Stick Extention

Galah isolasi yang dirancang dapat dipasangkan pada Hook Stick


URAIAN FUNGSI
sehingga menambah panjang jangkauan Hook Stick.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Tie Stick

Galah isolasi yang berfungsi mengikat ataupun melepas ikatan


URAIAN FUNGSI
konduktor ke atau dari isolator

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

52
SPLN D3.032: 2020

Universal Hand Stick

Galah isolasi yang satu atau kedua ujungnya dirancang untuk dapat
URAIAN FUNGSI
dipasangkan/ dilekatkan alat atau perangkat

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Binding Wire Cutter Stick

Galah isolasi yang digunakan untuk memotong kawat pengikat


URAIAN FUNGSI
konduktor

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

53
SPLN D3.032: 2020

Rack Wire Cutter Stick

Galah isolasi yang digunakan untuk memotong konduktor yang


URAIAN FUNGSI
bertegangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Wire Holding Stick

Galah isolasi yang digunakan memegang dan mengarahkan


URAIAN FUNGSI
konduktor selama pekerjaan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

All Angle Cog Spanner Stick

Galah isolasi dengan kepala dapat diposisikan pada sudut yang


URAIAN FUNGSI berbeda dan dioperasikan menggunakan socket yang dapat
dibongkar pasang untuk melepas ataupun mengencangkan baut

54
SPLN D3.032: 2020

METODE KERJA Berjarak

Conductor Support Pole

Galah isolasi penopang yang digunakan untuk memposisikan


URAIAN FUNGSI
dan memindahkan konduktor (diameter 38 dan 63 mm)

METODE KERJA Berjarak

Spiral Link Stick

Tension link stick yang pada kedua ujungnya dilengkapi spiral


URAIAN FUNGSI
link

METODE KERJA Berjarak

55
SPLN D3.032: 2020

Insulating Hanger

Galah isolasi yang salah satu ujungnya dilengkapi dengan live line
connector (LLC) dan ujung lainnya dilengkapi dengan logam
URAIAN FUNGSI
hanger bar. Alat ini berfungsi sebagai tempat sementara untuk
jumper

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Pin Type Insulator Cover

URAIAN FUNGSI Digunakan untuk menutup insulator tumpu selama pekerjaan


bertegangan

METODE KERJA Berjarak / Sentuh Langsung

56
SPLN D3.032: 2020

Conductor Cover

Digunakan untuk menutup konduktor bertegangan dan melindungi


URAIAN FUNGSI linesman supaya tidak menyentuh penghantar selama bekerja
bertegangan

METODE KERJA Berjarak / Sentuh Langsung

Tension String Cover

Digunakan untuk menutup isolator penegang, strain clamp dan


URAIAN FUNGSI melindungi linesman supaya tidak menyentuh bagian tersebut selama
bekerja bertegangan

METODE KERJA Berjarak / Sentuh Langsung

57
SPLN D3.032: 2020

Deadend Cover

Digunakan untuk menutup isolator penegang, strain clamp dan


URAIAN FUNGSI melindungi linesman supaya tidak menyentuh bagian tersebut selama
bekerja bertegangan

METODE KERJA Berjarak / Sentuh Langsung

Pole Cover

Digunakan untuk menutupi bagian ujung dan batang tiang supaya tidak
URAIAN FUNGSI bersentuhan dengan penghantar pada saat pekerjaan penyisipan tiang
secara bertegangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

58
SPLN D3.032: 2020

Cross Arm Cover

Digunakan untuk menutupi bagian cross arm serta bagian konduktif


URAIAN FUNGSI
isolator tumpu pada saat bekerja bertegangan

METODE KERJA Berjarak / Sentuh Langsung

Cut Out Cover

URAIAN FUNGSI Digunakan untuk menutupi Cut Out pada saat bekerja bertegangan

METODE KERJA Sentuh Langsung

59
SPLN D3.032: 2020

LINE HOSE

Digunakan untuk menutup konduktor bertegangan dan melindungi


URAIAN FUNGSI linesman supaya tidak menyentuh penghantar selama bekerja
bertegangan

METODE KERJA Sentuh Langsung

Insulating Flexible Cover

Digunakan untuk menutup bagian konduktif isolator tumpu, cross arm


URAIAN FUNGSI dan melindungi linesman supaya tidak menyentuh bagian tersebut
selama bekerja bertegangan

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

60
SPLN D3.032: 2020

Insulating Blanket Clamp

Digunakan untuk menahan insulating flexible cover supaya tidak terlepas


URAIAN FUNGSI
pada posisinya

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Insulating Overshoes

Digunakan pada saat proses pekerjaan bertegangan untuk


URAIAN FUNGSI memberikan perlindungan terhadap sengatan listrik dan tegangan
langkah

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

61
SPLN D3.032: 2020

Insulating Boots

Sepatu Isolasi terbuat dari bahan isolasi fleksibel dengan sol non-
URAIAN FUNGSI slip, yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap
sengatan listrik

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

Insulating Gloves

sarung tangan terbuat dari elastomer/ karet atau bahan plastik,


URAIAN FUNGSI
digunakan untuk melindungi pekerja terhadap tegangan listrik

METODE KERJA Sentuh Langsung

62
SPLN D3.032: 2020

Insulating Sleeves

Peralatan Pelindung Diri terbuat dari elastomer atau bahan


plastik dan digunakan bersama dengan sarung tangan isolasi
URAIAN FUNGSI
listrik untuk memperpanjang perlindungan pekerja terhadap
sengatan listrik ke lengan atas

METODE KERJA Sentuh Langsung

Insulating Protective Helmet

helm terbuat dari bahan isolasi sintetis, dilengkapi dengan ikat


URAIAN FUNGSI kepala yang dapat diatur dan dengan tali dagu, yang dirancang
untuk memberikan perlindungan mekanis dan listrik untuk kepala

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

63
SPLN D3.032: 2020

Protective Spectacles

kacamata dengan lensa dan bingkai bahan sintetis yang tahan


pecah, melindungi mata terhadap beberapa bahaya dari busur
URAIAN FUNGSI
listrik seperti sinar ultraviolet, partikel logam cair, panas, dan lain-
lain.

METODE KERJA Berjarak/Sentuh Langsung

64
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id

Anda mungkin juga menyukai