TEGANGAN TINGGI
(SKTT/SKLT)
2.1. UMUM
Dalam proses penyaluran tenaga listrik dari
pusat-pusat pembangkit ke konsumen awalnya
dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT), seiring dengan perkembangan
daerah, maka didaerah perkotaan SUTT sulit
diterapkan karena kesulitan lahan untuk tower
maka digunakan Saluran Kabel Tegangan
Tinggi (SKTT). Selain itu kabel juga digunakan
untuk penyaluran tenaga listrik antar pulau
dengan menggunakan Saluran Kabel Laut
Tegangan Tinggi (SKLT).
2.2. KABEL MINYAK
Kabel ini menggunakan isolasi yang terbuat
dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas yang
diresapi dengan Viskos Compound dan
dilakukan treatment dengan minyak untuk
membuang kelembaban serta udara, karena itu
dinamakan kabel minyak
2.3. BAGIAN – BAGIAN
KABEL MINYAK
Konduktor.
Kanal minyak
Insulation
Minyak impregnasi
Electrostatic Screen
Penguat dan Selubung logam
Pengaman karat
2.3.1. Konduktor
Viskositas
Koefisien muai termal
Tegangan tembus
Tangen delta
Penyerapan terhadap gas
2.4.1. Viskositas
0 20 17,5
10 11,4 9,9
20 7,5 6,46
30 5,8 4,96
40 4,5 3,82
50 3,5 2,94
60 2,85 2,38
70 2,3 1,9
80 2 1,64
85 1,83 1,39
2.7. JENIS MINYAK KABEL
Jenis minyak yang digunakan terdiri dari 2 (dua) yaitu
jenis minyak mineral dan jenis minyak sintetic, jenis
minyak mineral digunakan pada kabel buatan pabrik De
Lyon dan jenis minyak sintetic digunakan pada kabel
yang dibuatan pabrik Pirelli. Jika perlu mengisi minyak
kabel SKTT dengan minyak dari pemasok lain selain
dari minyak de Lyon dan Pirelli dapat digunakan, tetapi
perlu diperhatikan secara teknik adalah minyak kabel
ini interchangable. Sistem hidrolik dirancang
sedemikian sehingga dapat memelihara perbedaan
viskositas dan koefisien pemuaian panas.
2.8. ASSESORIS KABEL MINYAK
Assesories pada instalasi kabel minyak terdiri atas
Stop Joint, pemasok minyak dan terminasi (Sealing
End) pada ujung kabel.
Stop Joint untuk membagi minyak pada sirkit kedalam
seksi minyak yang terpisah.
Straight Joint untuk menyambung kabel.
Trifurcating Joint untuk menyambung Three Core ke
Single Core kabel.
Crossbonding (pembatas tegangan untuk sistem ada
seksi berikutnya).
2.9. TERMINASI (Sealing End)
Sealing End dilengkapi dengan seal yang tertutup
rapat, dan terpisah secara fisik antara ujung konduktor
dan selubung logam (sheath), dimana tekanan
dielektrik berkurang dari beberapa ribu volt/milimeter
pada pertemuan dengan kabel menjadi beberapa ratus
volt/milimeter. Isolasi bagian luar umumnya terbuat dari
porselin yang tahan cuaca umumnya jenis antifog.
Sealing end dirancang tahan terhadap tegangan uji
yang sama dengan kabel, tetapi harus mempunyai
tegangan impulse yang tinggi.
2.10. SAMBUNGAN LURUS
(Straight Joint)
Gambar 2.1 menunjukan keistimewaan dari joint three core kabel,
pada joint seperti ini, konduktor aluminium disambung dengan
mengelas/mengecor dan pada saat menyambung tekanan minyak
dijaga pada tekanan yang rendah pada sisi ujung kabel.
Masing-masing ujung kabel mempunyai boks tekanan minyak yang
mempunyai katup-katup untuk mengatur sehingga minyak dapat
terus-menerus meresapi pekerjaan sambungan.
Gambar menunjukan straight joint untuk kabel inti tunggal
konduktor tembaga jenis hollow. Sebuah steel spiral dipasang pada
kanal pusat konduktor dengan tujuan untuk support dan konduktor
dan menjamin aliran minyak. Joint tersebut sesuai untuk
penggunaan instalasi kabel tanah yang menggunakan sistem
crossbonding.
2.11. SAMBUNGAN HENTI
(Stop Joint)
Stop joint digunakan untuk membagi sirkit kedalam
seksi-seksi tekanan minyak yang terpisah masing-
masing dan dilengkapi dengan peralatan untuk ekspansi
minyak. Seksionalisasi dimaksudkan untuk membatasi
tekanan minyak tidak melebihi keamanan harga desain
dan membagi beberapa bagian panjang kabel menjadi
beberapa seksi tekanan minyak untuk memudahkan
pemeliharaan.
2.12. TANGKI MINYAK
Konduktor dan selubung logam mempunyai tahanan listrik, apabila
dialiri arus akan membangkitkan rugi listrik yang akan dirubah
menjadi panas pada kabel itu sendiri. Karena pemuaian panas
minyak isolasi lebih tinggi dibandingkan dengan pemuaian volume
dari kabel, sehingga selubung logam tidak cukup untuk menampung
minyak.
Untuk mengakomodasi jumlah minyak yang memuai pada saat panas
dan menyusut pada saat minyak dingin harus dapat ditampung oleh
pengumpul (tangki) minyak bertekanan yang ditempatkan pada
salah satu ujung atau kedua ujung dari panjang kabel.
Penurunan dari arus beban kabel akan mengurangi produksi panas
dan minyak akan menjadi dingin dan menyusut. Minyak dari tangki
minyak akan mengalir ke kabel untuk menjaga isolasi kertas penuh
dengan minyak dan tidak terdapat tempat kosong.
Fungsi utama dari tangki minyak (reservoir) adalah untuk
mengakomodasi kelebihan dan kekurangan minyak, selain itu
sebagai cadangan minyak untuk memasok kabel apabila ada
kebocoran .
2.12.1. Tangki Minyak
Ada dua jenis tangki minyak yang dirancang untuk
mengakomodasi perubahan isi minyak akibat
perubahan temperatur, yaitu tangki bertekanan tetap
dan tangki tekanan berubah.
Tangki tekanan tetap terdiri dari sejumlah piringan
berbentuk selfleksibel walled yang diisi minyak kabel.
Susunan sel tersebut dipasang pada wadah silinder rapat
(sealed) dan diisi minyak untuk melindungi karat. Jenis
tangki ini dipasang pada ketinggian tertentu guna
menjamin secara kontinyu tekanan minyak selalu positip.
Tekanan minyak juga bergantung pada tekanan
hidrostatik akibat transien karena perubahan temperatur
yang tiba-tiba. Pada umumnya untuk daerah pemukiman
yang padat digunakan variable pressure tank
2.12.2. Tangki Tekanan Rendah &
Menengah
Tangki tekanan rendah B-120 yang berisi 40 sel yang masing-
masing berisi 3 lt. Jumlah tipe mengindikasikan volume gas ketika
tangki minyak kosong dari isi minyak. Ketika minyak dipompa
diantara sel-sel baja dan sell-sell kemudian sel tersebut akan
menekan dan mendesak (exert) gaya dari minyak.
Gambar 2.2. memperlihatkan tipical karakteristik sebuah tangki
tekanan rendah. Tipe B-80 dan B-120 dan B-240, tangki bertekanan
rendah dengan ukuran yang berbeda, tekanan operasi 0,2 – 1,7 bar.
Tekanan pada sel-sel dapat dinaikkan sampai 0,3 – 3 bar seperti
tangki A-130.
Tangki tipe A dan B disebut tangki tekanan medium dan tekanan
rendah
Gambar 2.2 : Diagram karakteristik tangki minyak kabel
2.12.3. Tangki Tekanan Tinggi
VxP
------- = K
T
k = konstanta
V = Volume gas dalam liter
P = absolut pressure in bar P =( p + 1)
atau pembacaan tekanan pada manometer dalam
mbar diatas tekanan atmosfir
T = temperatur absolut dalam Kelvin (kelvin = ° Celcius
+ 273 )
Pada tekanan tangki V1 adalah volume gas ketika kosong, dan V2
adalah volume gas ketika isi penuh.
V1 – V2 = V
dimana V = Volume minyak aktif tangki
= K T1 / P1 – K T2 / P2
= K ( T1 / P1 – T2 / P2)
Sistem
Aplikasi Satuan: British: Korelasi:
Internasional:
h
P sin ῳ
P cos ῳ
ῳ P
Dimana :
F1 = l . p . f . cos ῳ ± 1 . p . h
l = panjang porsi pada posisi miring p = berat kabel per meter
f = koifisien gesek h = perbedaan level
± = sebagai fungsi arah tarikan
apabila sudut ῳ kecil, cos ῳ = 1, kemudian
F1 = 1 . p . f ± p . h ( kg )
2.18. SKEDULE PEMELIHARAAN SKTT
NO NAMA ALAT PEMELIHARAAN PERIODE
1 Kabel minyak - tekanan minyak 1 minggu
Kabel minyak - tekanan minyak
2 1 minggu
cadangan
3 Terminal Sealing End - Visual inspeksi 3 bulan
- pembersihan isolator 1 tahun
4 Tank Chamber - Visual inspeksi 3 bulan
- pembersihan dan pengecatan 1 tahun
5 Sistem crossbonding - HV DC test pada pelindung anti korosi 6 bulan
- HV DC Test pada CCPU 6 bulan
- Pembersihan crossbonding 1 tahun
- pemeriksaan lampu indicator pada panal
6 Sistem Alarm 1 minggu
kontrol
- pemeriksaan kontak signal dari
6 bulan.
manometer
2.19. KABEL TENAGA JENIS XLPE
Konstruksi kabel XLPE dapat uraian seperti dibawah ini
Konduktor
Pelapis konduktor
Isolasi
Pelapis isolasi
Mantel Logam
Bantalan pelindung dalam
Logam pelindung
Binder
Outer sheath
2.20. PENANDAAN
Conductor Screen
Insulation (Kraft paper tape)
Core Screen
Binder
Metal Sheath (Lead alloy (Cu+Te) )
Bedding
Reinforcement
Bedding
Anti-corrosion Protection Covering
(Extruded PVC )
49
CONSTRUCTIONAL DATA OF
OIL-FILLED CABLE (2/3)
Particulars Unit Description
Rated voltage kV 150
Number of core - 1
Material - Galvanized steel spiral
Oil Duct Thickness of spiral - Nom. 0.8
Inner diameter mm Nom. 12.0
Material - Plain annealed copper
Conductor Cross sectional area mm2 800
Design - Hollow circular
Diameter over the conductor mm Approx. 40.0
52
2.21. KABEL LAUT
Konstruksi kabel Laut dapat di uraian seperti dibawah ini
. . .. Conductor
Conductor Screen
Insulation
Insulation Screen
Laid Up Cores
. Binders
Sheath
. . . Bedding
Reinforcement Binder
O.D 20 mm
11 Anti Teredo Tapes Binder Brass Diameter 124,5 mm
12 Bedding Hessian Tapes Diameter 127,6 mm
13 Armour Galv. Steel Wire ( 60 bh ) Diameter 139,6 mm
14 Binder Fabric Tape Diameter 140,1 mm
15 Serving Jute Diameter 149,3 mm
Merk PIRELLI