Anda di halaman 1dari 20

SPLN 20:1980

SPLN 10- 4B : 1995


STANDAR Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA No. 062.K/0594/ DIR/ 95, Tanggal 25 Agustus 1995

ISOLATOR TONGGAK SALURAN


UNTUK SALURAN UDARA
TEGANGAN MENENGAH 20 kV

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI


PERUSAHAAN UMUM LISTRlK NEGARA
JL TRUNOJOYO MI/135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA
SPLN 10-4B:1995

ISOLATOR TONGGAK SALURAN


UNTUK SALURAN UDARA
TEGANGAN MENENGAH 20 KV

Disusun oleh :
Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi dengan Surat Keputusan Direksi PT
PLN (PERSERO) No.: O76/495/D1R/1988, tanggal 21 September 1988;

Diterbitkan oleh :
PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
Jln. Trunojoyo No. 135 - Kebayoran Baru
JAKARTA 12160
1997
SPLN 10-4B:1995

SUSUNAN ANGGOTA KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG DISTRIBUSI


Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara
No.: 076/DIR/88
Tanggal : 21 September 1988

1. Kepala Bagian Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan


(ex-officio) : Ketua merangkap Anggota Tetap
2. Masgunarto Budiman, Msc : Ketua Harian merangkap Anggota Tetap
3. Ir.Agus Djumhana : Sekretaris merangkap Anggota Tetap
4. Ir.Bambang Irawadi : Wk.Sekretaris merangkap Anggota Tetap

5. Ir.Hasim Soerotaroeno : Anggota Tetap

6. Ir.Sambodho Sumani : Anggota Tetap


7. Ir. Sumarto Sudirman : Anggota Tetap
8. Ir.Adi Wardojo Warsito : Anggota Tetap
9. Ir.Alfian Helmy Hasyim : Anggota Tetap
10. Ir.Hartoyo : Anggota Tetap
11. Ir. Didik Djarwanto : Anggota Tetap
12.Ir. Soenyoto : Anggota Tetap
13.Ir. Samiudin : Anggota Tetap
14.Ir. J. Soekarto : Anggota Tetap
15.Ir. Rosid : Anggota Tetap
16.Ir. Soenarjo Sastrosewojo : Anggota Tetap
17.Ir. Hodojo : Anggota Tetap
18.Ir. Soetopo sabar : Anggota Tetap
19.Ir. Rahardjo : Anggota Tetap
20.Ir. Piter Mabikafola : Anggota Tetap
SPLN 10-4B:1995

DAFTAR ISI
Halaman:
PASAL 1 - RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1

PASAL 2 - DEFINISI

3. Definisi 1

PASAL 3 - KONSTRUKSI
4. Bentuk 2
5. Sifat tampak 2
5.1 Bagian keramik 2
5.2 Bagian logam 3
5.3 Lapisan seng 3

PASAL 4-BAHAN

6. Bahan 3

PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik 4
8. Karakteristik mekanik 4
9. Karakteristik dimensi 4
9.1 Karakteristik dimensi isolator jenis ikat-atas 4
9.2 Karakteristik dimensi isolator jenis klem-atas 4

PASAL 6 - KODE PENGENAL DAN PENANDAAN


10. Kode pengenal 5
11. Penandaaan
11.1 Penandaan pada isolator J
11.2 Penandaan pada kemasan 5

PASAL 7-JENIS DAN PENGGUNAAN

12. Jenis isolator longgak saluran


SPLN 10-4B:1995

DAFTAR ISI (LANJUTAN)


Halaman
13. Penggunaan 6
13.1 Tingkat polusi ringan dan sedang 6
13.2 Tingkat polusi berat 6
13.3 Tingkat polusi sangat berat 6

PASAL 8 - PENGUJIAN

14. Pengujian 7
Karakteristik isolator tonggak saluran ikat-atas dan klem-
Tabel 1 8
atas
Gambar 1 : Isolator tonggak saluran jenis ikat-atas
Gambar 2 : Bentuk kepala standar
Gambar 3 : Bentuk kepala alternatif
Isolator tonggak saluran jenis klem-atas
Gambar 4 : 10
pemasangan vertikal
Isolator tonggak saluran jenis klem-atas
Gambar 5 : 10
pemasangan horizontal
Gambar 6: Detail kepala jenis klem 11
Gambar 7 : Pengukur kap 11
Gambar 8 : Dimensi ceruk dan ulir lubang fiting logam bawah 11
Contoh isolator tonggak saluran jenis ikat-atas
Gambar 9 : 12
(R 12,5 ET 125 L)
Gambar10 :Sirip beraturan 13
Gambar11 :Sirip berselang-seling 13
SPLN 10-4B:1995

ISOLATOR TONGGAK SALURAN


UNTUK SALURAN UDARA
TEGANGAN MENENGAH 20 kV

PASAL 1 - RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

1. Ruang lingkup
Standar ini berlaku untuk isolator tonggak saluran dengan bagian isolasi dari bahan
keramik yang dipenmtukkan bagi saluran udara arus bolak-balik dengan tegangan
nominal 20 kV dan frekuensi 50 Hz.
Standar ini berlaku untuk isolator tonggak saluran :
 Jenis ikat-atas (tie-top) untuk pemasangan secara horizontal dan vertikal
(Gambar 1)
 Jenis klem-atas (clamp-top) untuk pemasangan secara vertikal (Gambar ,r)
atau pemasangan secara horizontal (Gambar 5).
Standar ini berlaku untuk isolator tonggak saluran dengan :
 Bentuk sirip beraturan (Gambar 10)
 Bentuk sirip berselang-seling (Gambar 11).
Standar ini berlaku untuk isolator tonggak saluran dengan jarak rambat normal
yang dipergunakan pada saluran udara di kawasan yang bersih atau terpolusi
sedang dan untuk isolator tonggak saluran dengan jarak rambat lebih panjang
yang ditempatkan di kawasan terpolusi berat dan sangat berat.

2. Tujuan
Standar ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan yang terarah bagi
pemesanan dan pengujian oleh PLN untuk membatasi dan menyeragamkan jenis
dan konstruksinya.
Standar ini menentukan nilai spesifikasi untuk karakteristik listrik dan mekanik
serta dimensi utama isolator tonggak saluran dari bahan keramik.
SPLN 10-4B:1995

PASAL 2 - DEFINISI

3. Definisi
3.1 Isolator
Isolator adalah gawai yang berfungsi sebagai isolasi listrik dan pemegang mekanik
dari perlengkapan atau penghantar yang dikenai beda potensial.

3.2 Jarak rambat


Jarak rambat adalah jarak terpendek sepanjang permukaan isolator antara dua
bagian konduktif.

3.3 Isolator tonggak saluran


Isolator tonggak saluran adalah isolator kaku yang terdiri dari satu atau beberapa
bahan isolasi yang diraldt secara permanen pada alas logam dan dapat juga
dengan tudung (cap) dimana alas logam tersebut dipasang secara kaku pada
struktur penunjang dengan batang logam atau baut (satu baut atau lebih)

3.4 Isolator tonggak saluran dengan sirip beraturan


Isolator tonggak saluran dengan sirip beraturan adalah isolator tonggak saluran
yang mempunyai sirip dengan bentuk dan diameter yang sama (Gambar 10).

3.5 Isolator tonggak saluran dengan sirip berselang-seling


isolator tonggak saluran dengan strip berselang-seling adalah isolator tonggak
saluran yang mempunyai strip dengan diameter tidak sama yang berselang-seling
secara beraturan (Gambar 11).
Catatan : Definisi umum diberikan dalam SPLN 10-IE; "Pengujian isolator keramik atau gelas untuk saluran udara
bertegangan nominal lebih dari 1000 volt" dan mengacu pada IEC 50 (471) dan IEC 383-1.
SPLN 10-4B:1995

PASAL 3 - KONSTRUKSI

4. Bentuk
Bentuk isolator tonggak saluran dapat dilihat pada Gambar 1, Gambar 4 (empat )
dan Gambar 5 (lima).

5. Sifat tampak
5.1 Bagian keramik
Bagian keramik setiap isolator tonggak saluran harus bebas dari lapisan, lubang atau
cacat dan harus diglasur.
Warna glasur harus coklat.
Beberapa corak glasur dan warna yang lebih tua atau lebih muda diijinkan.
Hal ini juga berlaku untuk daerah dimana glasur lebih tipis clan lebih terang, sebagai
contoh pada bagian tepi dengan radius kecil.
Daerah yang diglasur harus dilingkupi glasur keras yang halus dan mengkilat, bebas
dari retak dan cacat lain.
Cacat glasur antara lain: bercak tanpa glasur, sumbing, ada material lain dalam
glasur, bintik (pinhole).
Toleransi cacat glasur yang diizinkan dapat dilihat pada SPLN 10-IE.
Luas total cacat glasur setiap unit isolator tidak melebihi :
100 + D x F mm 2
2000

Luas setiap cacat glasur tunggal tidak melebihi :


50 + D x F mm 2
2000

di mana D adalah diameter terbesar isolator dalam mm, dan F adalah jarak rambat
isolator dalam mm.
Pada inti isolator berinti padat, bercak tunggal tanpa glasur tidak melebihi 25 mm 2,
benda yang masuk dalam glasur sirip (sebagai contoh debu menonjol pada sirip
bagian atas) tidak melebihi luas total 25 mm 2 dan setiap benda tunggal yang masuk
tidak boleh menonjol lebih dari 2 mm dari permukaan.
SPLN 10-4B:1995

Akumulasi benda yang masuk (sebagai contoh butir-butir pasir) dianggap sebagai
cacat glasur tunggal.
Bintik sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm sebagai contoh disebabkan
oleh partikel debu selama pengglasuran) tidak dimasukkan dalam luas total cacat
glasur. Dalam setiap luas 50 mm X 10 mm, jumlah bintik tidak melebihi 15.
Jumlah total bintik pada unit isolator tidak melebihi :
50 + D x F mm 2
1500

5.2 Bagian logam


Baut berulir untuk menyangga isolator diiengkapi dengan mur dan ring. Baut
dipasang secara baik dengan flens bawah.
Flens bawah dipasang pada habuh porselin dengan semen portland.
pengaturan penyangga lihat Gambar 8.

5.3 Lapisan Seng


Lapisan seng pada bagian logam (galvanis).
Bagian logam digalvanisasi celup panas.
Pelapisan seng pada logam (galvanis) harus kontinu merata dan sehalus mungkin
(agar tidak melukai tangan pada saat dipegang) dan bebas dari segala sesuatu yang
dapat merusak benda yang diiapisi.
Toleransi cacat glasur vang diizinkan dan nilai tabel massa galvanis sesuai SPLN 10-
1E/IEC 383-1:
Bercak kecil tak terlapisi diizinkan Luas maksimum satu bercak tak terlapisi 4 mm 2 ,
tetapi seluruh permukaan yang tak terlapisi tidak melebihi 0,5% dan permukaan
total bagian logam dengan maksimum 20 mm2.
Pelapisan harus tahan terhadap akibat penanganan pada penggunaan normal
barang tersebut tanpa mengelupas atau menyerpih.
Massa pelapisan seng :
 Untuk besi clan baja tuang atau tetnpa minimum 500 gr/m 2, rata-rata 600
gr/m2
 Untuk baut, mur dan ring minimum 300 gr/m z, rata-rata 375 gr/m2 .
SPLN 10-4B:1995

Catatan : Sebagai pedoman, ekivalen ketebalan pendekatan nilai di atas adalah :


500 g/m Z = 70 m, 600 gr/m2 = 85 m
300 g/m 2
= 43m, 375 gr/ m2 = 54  m.

PASAL 4 - BAHAN
6. Bahan
Bagian isolasi isolator tonggak saluran terbuai dari keramik berglasur, dengan
perekat dari semen.
Bagian logam isolator tonggak saluran terdiri dari :
 Flens dari besi tuang
 Tonggak, baut, dan tiang dari baja

PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik
Setiap isolator tonggak, saluran-dicirikan oleh tegangan ketahanan impuls petir
pengenal dan tegangan ketahanan Prekuensi kerja basah pengenal tertentu sesuai
SPLN 7A dan 7B : Koordinasi Isolasi.
Catatan : Tegangan operasi tidak ditetapkan, karena tergantung kondisi pelayanan, mungkin perlu memilih
isolator dengan berbagai tingkat tegangan ketahanan impuls untuk suatu tegangan operasi tertentu.

8. Karakteristik mekanik
Setiap isolator tonggak saluran dicirikan oleh beban gagal tekuk minimum tertentu.
Pada umumnya, beban gagal tekuk minimum adalah 12,5 kN; untuk isolator tonggak
saluran jenis ikat-atas dengan tingkat tegangan ketahanan-impuls sampai dengan
170 kV, beban gagal tekuk minimum adalah 8 kN (untuk penghantar saluran udara
AAAC dengan penampang maksimum 70 mm 2).

9. Karakteristik dimensi
Karakteristik dimensi isolator tonggak saluran dapat dilihat pada Tabel 1
Karakteristik dimensi ditetapkan sebagai berikut :
 Jarak rambat nominal minimum
 Tinggi total nominal
 Diameter bagian isolasi, nominal maksimum
 Diameter fiting logam bawah, nominal minimum
SPLN 10-4B:1995

 Dimensi ceruk dan ulir lubang tengah fiting logam bawah (Gambar 8).

9.1 Karakteristik dimensi isolator jenis ikat-atas


Untuk karakteristik dimensi isolator jenis ikat-atas (lihat Gambar 1, Gambar 2 dan
Gambar 3) :
Diameter kepala Diameter leher Radius alur kawat atas Radius alur kawat samping
Jarak antara bagian bawah alur kawat atas dan garis tengah alur kawat samping.

9.2 Karakteristik dimensi isolator jenis klem-atas


Untuk karakteristik dimensi isolator jenis klem-atas (lihat Gambar 4, Gambar 5 clan
Gambar 6) : dimensi braket klem-atas.

PASAL 6
KODE PENGENAL DAN PENANDAAN

10. Kode Pengenal


Kude pengenal isolator tonggak saluran sesuai Tabel 1 adalah dengan huruf R untuk
sirip beraturan dan huruf RS untuk strip berselang-seling diikuti dengan angka yang
menunjukkan beban gagal tekuk minimum dalam kiloNewton. Selanjutnya diikuti
huruf E dan J yang menyatakan penyangga bagian logam eksternal atau internal.
Kemudian diikuti dengan huruf T, C atau H Yang menunjukkan jenis ikat-atas (T),
jenis klem-atas terpasang vertikal (C), jenis klem-atas terpasang horizontal (H).
Angka selanjutnya menunjukkan tegangan ketahanan impuls petir yang dinyatakan
dalam kiloVolt.
Huruf N atau L yang kemudian mengikutinya menunjukkan jarak rambat normal
atau yang lebih panjang :
Contoh :
R 12.5 ET 200 N menunjukkan :
R - Isolator tonggak saluran
12,5 - Beban gagal tekuk minimum 12,5
E - Dengal
kN penyangga eksternal
T - Jenis ikat atas
SPLN 10-4B:1995

200 - Tegangan ketahanan impuls petir


N - Jarak
200 kVrambat normal.

11. Penandaan
11.1 Penandaan pada isolator
Isolator ditandai pada keranuknva sesuai Tabel 1, ditambah merk dagang pabrikan
dan tahun pembuatan. Tanda ini harus jelas terbaca dan tak dapat dihapus dan
tercetak pada bagian keramik di bawah glasur.

11.2 Penandaan pada kemasan


 Kode pengenal isolator
 merk dagang pabrikan
 Tahun pembuatan

PASAL 7
JENIS DAN PENGGUNAAN

12. Jenis isolator tonggak saluran


Isolator tonggak saluran terdiri dari 2 jenis :
 Jenis ikat-atas (tie-top) untuk pemasangan secara horisontal dan vertikal
 Jenis klem-atas (clamp-top) untuk pemasangan secara vertikal atau
pemasangan secara horizontal
Penyangga isolator tonggak saluran terdiri dari 2 jenis :
 Jenis eksternal (RE) '
 Jenis internal (R1) ,
Umumnya yang dipergunakan adalah jenis ekstemal.
Bentuk sirip isolator tonggak saluran ada 2 macam (Gambar 10 dan Gambar 11) :
 Bentuk sirip beraturan
 Bentuk sirip berselang-seling
SPLN 10-4B:1995

Ukuran baut ada 2 macam (Gambar 9) :


 Baut pendek ulir penuh untuk pemasangan horizontal.
 Baut panjang ulir penuh untuk pemasangan vertikal.

13. Penggunaan
Penggunaan isolator tonggak saluran disesuaikan dengan tingkat polusi dimana
isolator itu akan dipasang. Tingkat intensitas polusi sehubungan dengan pemilihan
isolator berdasarkan SPLN 10-3B :
"Tingkat intensitas polusi sehubungan dengan pedoman pemilihan isolator".

13.1 Tingkat polusi ringan dan sedang

R 8 ET 125 L (jenis ikat-atas)


R 12,5 ET 125 L (jenis ikat-atas)
R 12,5 EC 125 L (jenis klem-atas untuk pemasangan vertikal)
R 12,5 EH 125 L (jenis klem-atas untuk pemasangan horizontal)

13.2 Tingkal polusi berat


R 8 ET 170 L (Jenis ikat-atas)
R 12,5 ET 170 L (Jenis ikat-atas)
R 12,5 ET 200 N (jenis ikat-atas)
R 12,5 EC 170 L (jenis klem-atas untuk pemasangan vertikal)
R 12,5 EH 170 L (jenis klem-atas untuk pemasangan horizontal)
R 12,5 EC 200 N (jenis klem-atas untuk pemasangan vertikal)
R 2,5 EH 200 N (jenis klem-atas untuk pemasangan horizontal)
RS 12,5 ET 150 L (jenis ikat-atas)

13.3 Tingkat polusi sangal beral

R 12,5 ET 200 L (jenis ikat-atas)


R 12,5 ET 250 N (jenis ikat-atas)
R 12,5 EC 200 L (jenis klem-atas untuk pemasangan vertikal)
R 12,5 EH 200 L (jenis klem-atas untuk pemasangan horizontal)
R 12,5 EC 250 N (jenis klem-atas untuk pemasangan vertikal )
R 12,5 EH 250 N (jenis klem-atas urauk pemasangan harizontal)
SPLN 10-4B:1995

PASAL 8 - PENGUJIAN

14. Pengujian
Metoda dan kriteria penerimaan pengujian isolator tonggak saluran berdasarkan
pada SPLN 10-IE. Pengujian yang perlu dilakukan adalah:
Uji jenis  verifikasi dimensi
 uji tegangan ketahanan impuls petir kering
 uji tegangan ketahanan frekuensi kerja basah
 uji beban gagal mekanik
 uji tegangan ketahanan frekuensi kerja keadaan
terpolusi *)
Uji contoh:  verifikasi dimensi
 uji daur temperatur
 uji beban gagal mekanik
 uji keporian
 uji galvanis

Uji rutin :  pemeriksaan visual rutin


 uji mekanik rutin
*) :Atas persetujuan pembeli dan pabrikan
SPLN 10-4B:1995
SPLN 10-4B:1995
SPLN 10-4B:1995
SPLN 10-4B:1995
SPLN 10-4B:1995
SPLN 10-4B:1995

Anda mungkin juga menyukai