Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

EVALUASI HASIL PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN


APP DAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH
DI BRIGHT PLN BATAM

OLEH :

NAMA : FERNANDO PANDIANGAN

PT. JESSICA MANDIRI SEJAHTERA

Januari 2023

Page | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
penilaian Uji Tulis dalam bidang Distribusi Tenaga Listrik untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi.
Dalam hal ini, tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait atas kontribusi secara
langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penulisan makalah ini, diantaranya kepada:
1. Direktur Utama PT. Bona Ulee Mandiri
2. Direktur Utama PT. Jessica mandiri sejahtera
3. PLN BATAM
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Makalah ini.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Batam,Februari 2023

Fernando Pandiangan

Page | 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
ABSTRAK (RINGKASAN) 4
BAB I : PENDAHULUAN 5
A. Latar belakang 5-6
B. Rumusan masalah 6
C. Tujuan 6-7
D. Manfaat 7
BAB II : LANDASAN TEORI 8
A. Pengertian masalah yang dibahas 8
B. Teori berkaitan dengan masalah 9-14
BAB III : METODE PENELITIAN 15
A. Jenis penelitian 15-17
B. Lokasi dan waktu penelitian 18
C. Populasi dan contoh 18-19
D. Analisa data 19
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL 20
A. Uraian pembahasan 20-25
B. Uraian hasil 25-28
BAB V : PENUTUP 29
A. Kesimpulan 29
B. Saran – saran 29
DAFTAR ISI 30

Page | 3
ABSTRAK

Distribusi tenaga listrik adalah tahap akhir dalam pengiriman tenaga listrik, hal ini adalah merupakan proses membawa
listrik dari sistem transmisi listrik menuju ke konsumen listrik. Gardu Induk terhubung ke sistem transmisi 150 kV atau 500 kV
dan menurunkan tegangan transmisinya dengan menggunakan trafo ke Tegangan 20 kV, dan kemudian melalui Trafo
distribusi diturunkan kembali menjadi tegangan 220/380 Volt. Dalam proses pelayanan tegangan 220/380 V perlu dibangun
sarana dan prasarana untuk mengirimkan arus dan daya ke konsumen. Dalam hal ini dibangun suatu sistem distribusi
tenaga listrik berupa Jaringan Tegangan Rendah, asesoris dan proteksi serta APP dan Pembumiannya.
Sebelum dilakukan penyambungan ke sumber tegangan (energize) maka hasil pembangunan Sistem Distribusi
Tenaga Listrik, Hasil Pembangunan APP dan Hasil Pembangunan Jaringan Tegangan Rendah perlu untuk dianalisis dan
dievaluasi agar diketahui apakah sudah sesuai dengan standar konstruksi yang berlaku, sehingga pada saat akan
dilakukan penyambungan ke sumber tegangan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Sietem Distribusi Tenaga Listrik
sudah ditetapkan, sedangkan Hasil Pembangunan dan Pemasangan APP serta Jaringan Tegangan Rendah telah
dievaluasi dan dianalisis terlebih dahulu.
Proses yang dilakukan untuk penyambungan Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah dengan melakukan
Persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan laporan terhadap pelaksanaan penetapan Hasil Pembangunan dan
Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik. Disamping itu, juga melaksnakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan
APP serta melaksanakan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah, yaitu dengan
melakukan persiapan-persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan laporan Evaluasi hasil Pembangunan dan pemasangan
APP maupun jaringan tegangan rendah.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa, dalam melaksanakan Penetapan hasil pembangunan
dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik, melaksanakan evaluasi hasil pembangunan dan pemasangan APP,
melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan jaringan Tegangan Rendah sudah sesuai dengan Standar
konstruksi Pembangunan dan pemasangan Distribusi Tenaga Listrik.

Kata Kunci : Distribusi Tenaga listrik, Alat Pengukur dan Pembatas, Jaringan tegangan rendah, standar Konstruksi.

Page | 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi
distribusi tenaga listrik adalah: pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan
merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada
pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringandistribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24
kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau
500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian
daya listrik pada saluran transmisi. Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang
mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi
menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer.
Sistem Distribusi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Sistem Distribusi Primer:
Yaitu jaringan distribusi yang berasal dari jaringan transmisi yang diturunkan tegangannya di Gardu Induk (GI) menjadi
Tegangan Menengah (TM) dengan nominal tegangan 20;kV yang biasa disebut JTM (Jaringan Tegangan
Menengah) lalu disalurkan ke lokasi-lokasi pelanggan listrik kemudian di turunkan tegangannya di trafo pada
gardu distribusi untuk disalurkan ke pelanggan.
b. Sistem Distribusi Sekunder:
Yaitu jaringan distribusi dari gardu distribusi untuk di salurkan ke pelanggan dengan klasifikasi tegangan rendah yaitu
220 V atau 380 V (antar fasa). Pelanggan yang memakai tegangan rendah ini adalah pelanggan paling banyak
karena daya yang dipakai tidak terlalu banyak. Jaringan dari gardu distribusi dikenal dengan JTR (Jaringan
Tegangan Rendah), lalu dari JTR dibagi-bagi untuk ke rumah pelanggan, saluran yang masuk dari JTR ke rumah
pelanggan disebut Sambungan Rumah (SR). Pelanggan tegangan ini banyaknya menggunakan listrik satu fasa,
walau ada beberapa memakai listrik tiga fasa.
Ruang lingkup penulisan makalah ini berkaitan dengan Penetapan Hasil Pembangunan dan
Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik, Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan
Pembatas, dan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pembangunan Jaringan Tegangan Rendah. Penulisan
Page | 5
makalah Bidang Distribusi Tenaga Listrik ini didasari oleh adanya Pembangunan dan Pemasangan Distribusi
Tenaga Listrik, yang mana sebelum dilakukan energizer perlu dilakukan Pemeriksaan Laik Operasi lembaga
Independen dalam hal ini Lembaga Inspeksi Teknik (LIT). Sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Lembaga terkait yang
dimaksud maka perlu dilakukan Pemeriksaan dan Pengujian secara Internalyang disebut Commisioning and
Test.
Tujuan dari Pemeriksaan dan Pengujian (Pemeriksaan dan Pengujian) ini adalah untuk memastikan
apakah Hasil Pembangunan dan Pemasangan Bidang Distribusi Tenaga Listrik ini dapat dilakukan Energize atau
pengisian tegangan oleh Perusahan Listrik Negara (PLN). Pemeriksaan dan Pengujian yang dimaksud disini
adalah pemeriksaan dan Pengujian hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik apakah
sudah sesuai dengan Perintah Kerja, Standar Operation Procedure (SOP) maupun Standar Pembangunan dan
Pemasangan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Dalam hal ini, pembahasan Pembangunan dan Pemasangan
Distribusi Tenaga Listrik meliputi Gardu Distribusi dan Jaringan Tegangan Menengah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat suatu rumusan Masalah yang berkaitan dengan Hasil
Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik. Adapun rumusan masalah dari pembahasan ini
adalah :
1. Bagaimana tahapan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menetapkan Hasil Pembangunan
dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik
2. Bagaimana tahapan dan langkah-langkah yang haru dilakukan dalam mengevaluasi hasil Pembangunan dan
Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
3. Bagaimana tahapan dan langkah-langkah yang haru dilakukan dalam mengevaluasi hasil Pembangunan dan
Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
4. Bagaimana hasil Pembahasan Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik

C. Tujuan
Adapun tujuan dari Pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik sehingga dapat ditetapkan
dan dapat ditindaklanjuti dalam pengurusan SLO
2. Mengevaluasi dan menganalisis hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas apakah
sudah sesuai dengan Standar yang berlaku.

Page | 6
3. Mengevaluasi dan menganalisis hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah, apakah
sudah sesuai dengan Standar yang berlaku
D. Manfaat
Adapun manfaat dari Pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan rekomendasi kepada Perusahaan agar Hasil Pembangunan dan Pemasangan dapat ditetapkan dan
dapat dilanjutkan kedalam Pengurusan Sertifikat Laik Operasi (SLO) Pembangunan dan Pemasangan
Distribusi Tenaga Listrik.
2. Memberikan masukan bahwa setelah dievaluasi kekurangannya dan diperbaiki, maka Hasil Pembangunan
dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) dapat ditetapkan untuk ditindaklanjuti ke proses
berikutnya.
3. Memberikan masukan bahwa setelah dievaluasi kekurangannya dan diperbaiki, maka Hasil Pembangunan
dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah dapat ditetapkan untuk ditindaklanjuti ke proses berikutnya.

Page | 7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Masalah yang Dibahas


Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah suatu sistem Penyaluran Arus Listrik maupun Daya Listrik,
dimana merupakan sistem penyaluran terakhir setelah setelah Transmisi Tenaga Listrik. Sistem Distribusi
Tenaga Listrik ini terdiri dari 2(dua) bagian, yaitu Sistem Distribusi Primer dan Sistem Distribusi Sekunder.
Sistem Distribusi Primer adalah suatu Sistem Distribusi Tenaga Listrik yang bekerja pada Tegangan 20 kV,
dimana ruang lingkup pembahasannya terdiri dari : Peralatan Gardu Induk pada sisi Tegangan Menengah,
Jaringan Distribusi Tegangan Menengah yang terdiri dari Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM/SKUTM) dan
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM), Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB TM) atau
disebut Juga dengan Cubicle dan Gardu Distribusi yang terdiri dari Gardu Pasangan Luar dan Gardu
Pasangan Dalam.
Sedangkan Sistem Distribusi Sekunder adalah suatu Sistem Distribusi Tenaga Listrik yang bekerja pada
Tegangan 220/380 volt, dimana ruang lingkup pembahasannya terdiri dari : Perlengkapan Hubung Bagi
Tegangan Rendah (PHB TR) yang didahului oleh Sirkit dari sekunder Transformator Distribusi yang dipasang
pada Terminal Rel Daya pada PHB TR, Jaringan Distribusi Tegangan Rendah yang terdiri dari Saluran Udara
Tegangan Rendah (SUTR/SKUTR) dan Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR), Sambungan Rumah (SR) dan Alat
Pengukur dan Pembatas (APP).
Dalam hal ini, pembahasan difokuskan pada Sistem Distribusi Sekunder, dimana membahas tentang:
 Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan distribusi Tenaga Listrik.
 Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
 Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
Di dalam Pendistribusian Tenaga Listrik, perlu untuk dibangun sistem pendukung yang dapat melayani
tegangan 220/380 V, dimana tegangan ini berasal dari Trafo Daya Distribusi dari 20 kV /220-380 V. Sistem
pendukung yang dimaksud disini adalah membangun dan memasang sarana dan prasarana pada sistem
220/380 kV, diantaranya membangun dan memasang Jaringan Tegangan Rendah dan Alat Pengukur dan
Pembatas (APP)
Sistem Distribusi Tenaga Listrik sisi Sekunder yang dibangun, sebelum ditetapkan untuk disambungkan ke
tegangan 220/380 Volt perlu untuk dievalausi hasil pembangunan dan pemasangannya. Hasil Pembangunan dan
Pemasangan yang dievaluasi adalah Alat Pengukur dan Pembatas dan Jaringan Tegangan Rendah.

Page | 8
B. Teori Berkaitan dengan Masalah
Adapun teori yang berkaitan dengan Masalah yang dibahas adalah Alat Pengukur dan Pembatas dan
Jaringan Tegangan Rendah.
1. Alat Pengukur dan Pembatas
APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas, adalah alat yang digunakan untuk
keperluan transaksi energi listrik.
 Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran ialah untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik Alat pengukur :
meter kwh, meter kvarh, meter kva maksimum, meter arus,meter tegangan.
 Pembatasan :
Yang dimaksud dengan pembatasan ialah untuk menentukan batas pemakaiandaya sesuai daya tersambung.
Yangtermasukalatpembatas: MCB, MCCB, NFB, Fuse, OCRdan PMT.
 Perlengkapan APP
Yang dimaksud dengan perlengkapan adalah barang-barangyangmemungkinkandipasangnyaalat pengukur dan
pembatas, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan. Perlengkapan APP adalah kotak lemari APP,
trafo arus (CT), trafo tegangan (PT), meter arus, meter tegangan dan saklar waktu. Kotak/lemari APP adalah
suatu kotak atau lemari dengan ukuran tertentu yang didalamnya berisi APP dan perlengkapannya. Sedangkan Segel
berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah agar alat komponen yang dilindungi tidak dibuka oleh orang yang tidak
berwenang.
Alat Pengukur dan Pembatas terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Pasca Bayar
2. Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Pra Bayar

Page | 9
a. APP Pasca Bayar b. APP Pra Bayar
Gambar 1. Alat Pengukur dan Pembatas

Diagram Pengkawatan Alat Pengukur dan Pembatas :


 APP dengan kWH Pascabayar

Page | 10
Gambar 2. Diagram Pengkawatan APP Pasca Bayar

 APP dengan kWH Pra bayar

Gambar 3. Diagram Pengkawatan APP PraBayar

2. Jaringan Tegangan Rendah

Page | 11
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan
distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup
konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka
selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap
pengguna dan akrab terhadap lingkungan.
Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Jenis Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Jenis konstruksi Jaringan Tegangan Rendah terdiri dari :
 Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah
 Saluran Kabel Tanah Tegangan Rendah
Saluran Udara Tegangan Rendah dengan Kabel pilin (twisted cable) ini dapat dikonstruksikan pada :
1) Tiang yang berdiri sendiri dengan panjang tiang 9 meter dan ditanam 1/6 kali panjang tiang. 2) Di bawah
jaringan saluran udara tegangan menengah
3) Pada dinding bangunan
3. Komponen Utama Konstruksi Saluran Udara Tegangan Rendah
 Komponen utama konstruksi Saluran Udara Tegangan Rendah.
Terdapat sejumlah komponen utama konstruksi pada Jaringan Tegangan Rendah :
• Tiang Beton
• Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)
• Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)
• Perlangkapan Hubung Bagi dengan Kendali
• Tension bracket
• Strain clamp
• Suspension bracket
• Suspension Clamp
• Stainless steel strip
• Stopping buckle
• Link
• Plastic strap
• Joint sleeve Press Type ( Al – Al ; Al – Cu )
• Connector press type
• Piercing Connector Type
• Elektroda Pembumian
Page | 12
• Penghantar Pembumian
• Pipa galvanis
• Turn buckle
• Guy-wire insulator
• Ground anchor set
• Steel wire
• Guy-Anchor
• Collar bracket
• Terminating thimble
• U – clamp
• Connector Block
 Spesifikasi Teknis Material
SUTR Tiang Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri dipakai tiang beton atau tiang besi dengan
panjang 9 meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai jenis yang memiliki kekuatan beban kerja (working load)
200daN, 350daN dan 500daN (dengan angka faktor keamanan tiang=2 ) Pada titik yang memerlukan pembumian
dipakai tiang beton yang dilengkapi dengan terminal pembumian.
Pada dasarnya pemilihan kemampuan mekanis tiang SUTR berlandaskan kepada empat hal, yaitu :

1) Posisi fungsi tiang (tiang awal, tiang tengah, tiang sudut)


2) Ukuran penghantar
3) Jarak andongan (Sag)
4) Tiupan angin
 Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y) alumunium twisted cable dengan inti
alumunium sebagai inti penghantar Fasa dan almelec/ alumunium alloy sebagai netral. Penghantar Netral (N)
dengan ukuran 3x35+N, 3x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai pemikul beban mekanis kabel atau messenger.
Untuk kepentingan jaminan pelaksanaan handling transportasi, panjang penghantar tiap haspel kurang lebih
1000 m

Page | 13
Gambar 4. JTR dengan Jenis SKUTR Tipe 1B

Gambar 5. Jaringan Tegangan Rendah Jenis SKUTR untuk tiang Awal

Page | 14
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian
 Jenis-jenis penelitian
secara garis besar Jenis Penelitian digolongkan menjadi dua macam yaitu:
 Penelitian kualitatif, yaitu : penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis secara detail
 Penelitian kuantitatif, yaitu : penelitian yang mencakup data-data berupa angka
 Evaluasi
Penelitian dengan tipe evaluasi merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kembali
proses berlangsungnya sebuah sistem. Akan tetapi, penelitian evaluasi ini haruslah memiliki topik yang telah
dijalankan pada waktu itu juga. Selain itu, penelitian ini biasanya menemukan hasil berupa kelebihan serta
kekurangan dalam pelaksanaan proses. Sehingga, untuk kedepannya dapat diberlakukan perbaikan sistem yang
kurang agar lebih baik lagi.
 Survei
Seperti yang telah kita ketahui, survei merupakan kegiatan untuk mengumpulkan beberapa informasi atau
data dalam sebuah populasi atau komunitas yang besar, sehingga data tersebut dapat mewakili keseluruhan
populasi tersebut. Ilmu statistik sangat berperan dalam pengambilan survei agar data yang dikumpulkan
dapat dikatakan valid.
 Studi Kasus
Studi kasus merupakan penggalian informasi mendalam melalui permasalahan yang ada di sekitar kita.
Dalam studi kasus, kita diibaratkan menjadi seorang detektif yang mencoba memecahkan masalah yang
ada. Data atau informasi mengenai permasalahan menjadi hal penunjang dalam mencari solusi. Oleh karena
itu, data berupa kejadian pada masa itu atau bahkan masa lampau yang berhubungan dengan topik tersebut
perlu dikumpulkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dari jenis penelitian di atas, pembahasan ini masuk ke dalam Jenis Penelitian Studi kasus

Page | 15
Flowchart Penelitian :

Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan


Distribusi TenagaListrik

Mulai

Menyiapkan Pelaksanaan

Melaksanakan Evaluasi
Dokumen

Menyelesaikan
Masalah

Ya Ada
Permasalahan ?

Tidak

Menjaga Mutu
Pembangunan dan Pemasangan

Menetapkan hasil penyelesaian


Pembangunan dan Pemasangan

Selesai

Page | 16
Melaksanakan Evaluasi Hasi Pembangunan dan Pemasangan
Alat Pengukur dan Pembatas dan Jaringan Tegangan Rendah

Menyiapkan Pelaksanaan

Menyusun Rencana Kerja

Analisis Pembangunan dan

Evaluasi Hasil Perbaikan

Pembangunan dan Pemasangan

Membuat Laporan Penyelesaian

Page | 17
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi Penelitian Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik bertempat di Bright
PLN Batam, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada Maret 2022

C. Populasi dan Contoh


Populasi dalam Penelitian ini adalah :
 Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Menengah
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Gardu Distribusi
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan SCADA dan Telekomunikasi
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Gardu Distribusi
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Gardu Pasangan Dalam
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Gardu Pasangan Luar
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Proteksi Gardu Distribusi
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Menengah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara Tegangan Menengah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Saluran Kabel Tegangan Menengah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Switching Tegangan Menengah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara Tegangan Rendah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Saluran Kabel Tegangan Rendah
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan APP Pengukuran Langsung
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan APP Pengukuran tak Langsung
 Melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan SCADA dan Telekomunikasi
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Gardu Distribusi
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Gardu Pasangan Dalam
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Gardu Pasangan Luar
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Proteksi Gardu Distribusi
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Menengah
Page | 18
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara Tegangan Menengah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Saluran Kabel Tegangan Menengah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Peralatan Switching Tegangan Menengah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara Tegangan Rendah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Saluran Kabel Tegangan Rendah
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan APP Pengukuran Langsung
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan APP Pengukuran tak Langsung
 Melaksanakan Analisis Pembangunan dan Pemasangan SCADA dan Telekomunikasi
Sedangkan Contoh atau sample yang diambil sebagai Studi Kasus dalam Penelitian ini adalah:
 Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
 Melaksanakan Evaluasi hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas

D. Analisis Data
Analisis Data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik
data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk solusi suatu permasalahan,khususnya
yang berhubungan dengan penelitian.
Analisis data juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari
penelitian menjadi sebuah informasi baru yang dapat digunakan dalam membuat kesimpulan. Secara umum,
tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar lebih mudah dipahami, selanjutnya dibuat
sebuah kesimpulan. Suatu kesimpulan dari analisis data didapatkan dari sampel yang umumnya dibuat
berdasarkan pengujian hipotesis atau dugaan.

Page | 19
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Uraian Pembahasan
I. Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi TenagaListrik
 Tahapan dalam Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi
Tenaga Listrik :
a. Menyiapkan pelaksanaan
b. Melaksanakan evaluasi dokumen
c. Menyelesaikan permasalahan
d. Menjaga mutu Pembangunan dan Pemasangan
e. Menetapkan hasil penyelesaian Pembangunan dan Pemasangan
 Langkah-langkah atau kriteria masing-masing Tahapan dalam Melaksanakan Penetapan Hasil
Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik
 Menyiapkan Pelaksanaan
1. Memahami Perintah kerja.
2. Memahami Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai perintah kerja.
3. Memahami Dokumen program kerja instansi/perusahaan dan timeline/milestone pelaksanaan
pekerjaan.
4. Memahami Dokumen laporan form evaluasi analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan.
5. Memahami Dokumen Laporan supervisi pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan.
6. Melaksanakan Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat sesuai dengan Prosedur/SOP

 Melaksanakan Evaluasi Dokumen


1. Melakukan Verifikasi dan validasi terhadap kelengkapan dokumen proses Pembangunan dan
Pemasangan sesuai dengan Prosedur/SOP
2. Melakukan Evaluasi kesesuaian standar yang digunakan dalam proses Pembangunan dan
Pemasangan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page | 20
3. Melakukan Evaluasi dokumen proses Pembangunan dan Pemasangan terhadap kesesuaian
dengan standar yang digunakan
4. Melakukan Evaluasi terhadap dokumen rekomendasi perbaikan/penggantian instalasi
 Menyelesaikan Permasalahan
1. Membuat Daftar potensi permasalahan dan analisis penyelesaian permasalahan sesuai dengan
Prosedur/SOP terkait proses Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi terhadap laporan supervisi perlaksanaan Pembangunan dan Pemasangan.
3. Melakukan Pelaksanaan penyelesaian permasalahan sesuai dengan analisis pada poin 1
4. Membuat Daftar permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
 Menjaga mutu Pembangunan dan Pemasangan
1. Melakukan Pengecekan secara berkala terhadap pemenuhan aspek administratif maupun aspek
teknis dalam proses Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Pengecekan secara berkala terhadap kebenaran hasil Pembangunan dan
Pemasangan.
3. Melakukan Pengecekan secara berkala kesesuaian capaian kinerja terhadap program kerja
instansi/perusahaan.
4. Melakukan Melakukan analisis dan evaluasi terkait capaian kondisi capaian kinerja terhadap
program kerja instansi/perusahaan.
 Menetapkan hasil penyelesaian Pembangunan dan Pemasangan
1. Menetapkan Dokumen Hasil Pembangunan dan Pemasangan ditetapkan.
2. Membuat Surat keterangan terselesainya Pembangunan dan Pemasangan sesuai standar dan
dokumen desain disampaikan kepada pemohon. Evaluasi dan analisis terhadap feedback dan
review dari pemohon Pembangunan dan Pemasangan. Laporan evaluasi penyelesaian
Pembangunan dan Pemasangan.

II. Melaksanakan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan Pembatas
 Tahapan dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan
Pembatas
a. Menyiapkan Pelaksanaan Evaluasi
b. Menyusun Rencana Kerja Evaluasi
c. Melaksanakan Evaluasi Analisis Pembangunan dan Pemasangan
d. Evaluasi Hasil Perbaikan Pembangunan dan Pemasangan
Page | 21
e. Membuat Laporan Penyelesaian
 Langkah-langkah atau kriteria masing-masing Tahapan dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil
Pembangunan dan Pemasangan Pengukur dan Pembatas:
 Menyiapkan Pelaksanaan Evaluasi
1. Memahami Perintah kerja.
2. Memahami Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja.
3. Memahami Gambar denah bangunan dan dokumen terkait desain instalasi
4. Memahami Dokumen form hasil Pembangunan dan Pemasangan
5. Memahami Dokumen form analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan
6. Menyiapkan Bahan reverensi terkait dengan Pembangunan dan Pemasangan.
7. Menyiapkan checklist evaluasi analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan sesuai
Prosedur/SOP.
8. Melaksanakan Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat sesuai dengan Prosedur/SOP
 Menyusun Rencana Kerja Evaluasi
1. Melakukan Evaluasi standar yang digunakan dalam Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil identifikasi kesesuaian lokasi APP.
3. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil identifikasi kesiapan bangunan/tempat Pembangunan dan
Pemasangan komponen APP.
4. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil pengecekan kesesuaian dan kelengkapan fisik komponen
APP terhadap dokumen daftar komponen APP.
 Melaksanakan Evaluasi Analisis Pembangunan dan Pemasangan
1. Memasang Keberadaan tanda tangan petugas analisis pada form hasil analisis Pembangunan
dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan APP sesuai
dengan standar Pembangunan dan Pemasangan dan dokumen desain
3. Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan sistem pembumian dilakukan
sesuai dengan standar Pembangunan dan Pemasangan
4. Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan APP pengukuran tidak
langsung dilakukan sesuai dengan standar Pembangunan dan Pemasangan dan dokumen
desain
 Evaluasi Hasil Perbaikan Pembangunan dan Pemasangan
Page | 22
1. Melakukan Evaluasi terhadap rekomendasi perbaikan/penggantian komponen instalasi yang
tidak beroperasi normal setelah Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil perbaikan/penggantian komponen .terhadap standar
operasi.
 Membuat Laporan Penyelesaian
1. Mencatat Hasil evaluasi analisis pada Form evaluasi analisis hasil Pembangunan dan
Pemasangan
2. Membuat Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi terkait dengan kelaikan operasi instalasi
setelah selesai Pembangunan dan Pemasangan.
3. Menandatangani Form evaluasi analisis laporan hasil Pembangunan dan Pemasangan

II. Melaksanakan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
 Tahapan dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan
Rendah
a. Menyiapkan Pelaksanaan Evaluasi
b. Menyusun Rencana Evaluasi
c. Melaksanakan Evaluasi Analisis Pembangunan dan Pemasangan
d. Evaluasi Hasil Perbaikan Pembangunan dan Pemasangan
e. Membuat Laporan Penyelesaian

 Langkah-langkah atau kriteria masing-masing Tahapan dalam Melaksanakan Evaluasi Hasil


Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah:
 Menyiapkan Pelaksanaan Evaluasi
1. Memahami Perintah kerja.
2. Memahami Prosedur/SOP pelaksanaan analisis sesuai perintah kerja.
3. Memahami Gambar denah bangunan dan dokumen terkait desain instalasi
4. Memahami Dokumen form hasil Pembangunan dan Pemasangan
5. Memahami Dokumen form analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan
6. Menyiapkan Bahan reverensi terkait dengan Pembangunan dan Pemasangan.
7. Menyiapkan checklist evaluasi analisis hasil Pembangunan dan Pemasangan sesuai
Prosedur/SOP.

Page | 23
8. Melaksanakan Komunikasi dan koordinasi proses pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat sesuai dengan Prosedur/SOP
 Menyusun Rencana Kerja Evaluasi
1. Melakukan Evaluasi standar yang digunakan dalam Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil identifikasi kesesuaian lokasi Jaringan Tegangan Rendah.
3. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil identifikasi kesiapan bangunan/tempat Pembangunan dan
Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah.
4. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil pengecekan kesesuaian dan kelengkapan fisik komponen
Jaringan Tegangan Menengah terhadap dokumen daftar komponen Jaringan Tegangan
Rendah.
 Melaksanakan Evaluasi Analisis Pembangunan dan Pemasangan
1. Memasang Keberadaan tanda tangan petugas analisis pada form hasil analisis Pembangunan
dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara
Tegangan Rendah
3. Melakukan Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan sistem
pembumian sesuai dengan standar Pembangunan dan Pemasangan
4. Melakukan Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan Saluran Udara
Tegangan Rendah sesuai dengan standar pembangunan dan pemasangan dan dokumen
desain.
5. Melakukan Evaluasi hasil analisis kesesuaian Pembangunan dan Pemasangan PHB TR sesuai
dengan standar pembangunan dan pemasangan dan dokumen desain.
 Evaluasi Hasil Perbaikan Pembangunan dan Pemasangan
1. Melakukan Evaluasi terhadap rekomendasi perbaikan/penggantian komponen instalasi yang
tidak beroperasi normal setelah Pembangunan dan Pemasangan.
2. Melakukan Evaluasi kesesuaian hasil perbaikan/penggantian komponen terhadap standar
operasi.
 Membuat Laporan Penyelesaian
1. Mencatat Hasil evaluasi analisis pada Form evaluasi analisis hasil Pembangunan dan
Pemasangan
2. Membuat Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi terkait dengan kelaikan operasi instalasi
setelah selesai Pembangunan dan Pemasangan.
Page | 24
3. Menandatangani Form evaluasi analisis laporan hasil Pembangunan dan Pemasangan

B. Uraian Hasil
I. Melaksanakan Penetapan Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi TenagaListrik
 Untuk APP, Hasil yang diperoleh:
1. Sistem Pembumian yang digunakan adalah sistem pembumian TNC untuk APP PascaBayar dan
TNC-S untuk APP Pra Bayar di Konsumen.
PHB

Grounding/
IPTL

kWH

Gambar 6. Diagram Pengkawatan Pemasangan APP

Gambar 7. Pemasangan APP

Page | 25
2. Tahanan Pembumian pada PHB TR mempunyai nilai 2,97 ohm, hal ini sesuai dengan standar,
maksimum 5 ohm., terdiri dari 2 jurusan.

Gambar 8. PHB Tegangan Rendah

Gambar 9. Pengukuran Tahanan Pembumian manual

Page | 26
Gambar 10. Pengecekan Hasil Pemasangan Grounding

 Untuk Jaringan Tegangan Rendah, Hasil yang diperoleh :


1. Penghantar yang digunakan Untuk Saluran Udara Tegangan Rendah: LVTIC dengan Luas
Penampang 3x50+1x35 mm2, dan 3x70+1x50 mm2

Page | 27
Gambar 11. Pemasangan Jaringan SKUTR/SUTR
2. Sistem Pembumian menggunakan Sistem TNC dimana netral dan Ground dihubunkan secara
bersamaan. Besarnya tahanan hasil pembumian : 10 ohm. Dikarenakan setiap 4 gawang atau 250 m
dipasang pembumian maka nilai tahanan pembumian biasa menjadi kecil.

Page | 28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan
1. Berdasarkan Pembahasan bahwa Hasil Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tenaga Listrik dapat
ditetapkan karena hasil Pembangunan dan Pemasangan cukup baik dan sudah sesuai dengan standar
konstruksi yeng berlaku pada Distribusi Tenaga Listrik, sehingga dapat dapat ditindaklanjuti untuk diusulkan
penerbitan Sertifikat Laik Operasinya (SLO)
2. Setelah dilakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil Pembangunan dan Pemasangan Alat Pengukur dan
Pembatas, maka Hasilnya mendekati dengan standar Pembangunan dan Pemasangan Konstruksi APP dan
dapat diusulkan untuk ditetapkan.
3. Setelah dilakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil Pembangunan dan Jaringan Tegangan Menengah,
maka Hasilnya mendekati dengan standar Pembangunan dan Pemasangan Konstruksi Jaringan Tegangan
Rendah, sehingga dapat diusulkan untuk dilakukan penetapan Jaringan Tegangan Menengah.

 Saran
Pembahasan Evaluasi, analisis yang sama dapat dilakukan untuk unit-unit yang lain pada Sistem
Distribusi Tenaga Listrik.

Page | 29
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku 1 Standar Konstruksi Bright PLN Batam, ”Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan
Distribusi TenagaListrik”, Bright PLN Batam), Tahun 2018.

2. Buku 2 Standar Konstruksi Bright PLN Batam, “ Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik”, Bright
PLN Batam, Tahun 2019.

3. Buku 3 Standar Konstruksi Bright PLN Batam, “Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga
Listrik”, Bright PLN Batam, Tahun 2020.

4. Buku 4 Standar Konstruksi Bright PLN Batam, “Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu
Hubung TenagaListrik”, Bright PLN Batam Tahun 2021.

5. Buku 5 Standar Konstruksi Bright PLN Batam, “Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah
Tenaga Listrik”,
Bright PLN Batam Tahun 2022.

Page | 30

Anda mungkin juga menyukai