FAJAR RAMDANI
A. Latar Belakang
Tenaga listrik merupakan salah satu sumber pokok dalam kehidupan manusia dalaam era
modern saat ini, dimana segala kebutuhan manusia akan tenaga listrik menjadi kebutuhan primer
yang harus dipenuhi, dikarenakan hampir setiap aktivitas yang dilakukan manusia tidak terlepas
dari peran penting tenaga listrik. Seiring berkembangnya pembangunan baik dari segi ekonomi,
bisnis maupun dari bertambahnya jumlah penduduk, maka sangat akan berdampak akan
bertambahnya kebutuhan akan pasokan listrik, tentunya itu akan sejalan dengan bertambahnya
jangkauan pelayanan kelistrikan hingga tempat-tempat yang belum terjangkau oleh jaringan
listrik. Dalam berkembangnya perumahan-perumahan yang didirikan oleh develover maka sudah
barang tentu akan dibutuhkannya perluasan jaringan listrik untuk tegangan menengah hingga
tegangan rendah.
Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini akan dibahas perencanaan pembangunan
perluasan jaringan tegangan rendah. Untuk mewujudkan pemasangan jaringan listrik tersebut
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi lingkungan yang ada di wilayah tersebut. Perencanaan
Jaringan listrik yang akan diterapkan ini yaitu menggunakan transmisi saluran udara. Dan dlihat
dari segi ekonomi pemilihan sistem transmisi saluran udara tentu punya keunggulan tersendiri
dalam mendistribusikan tegangan di banding sistem penyaluran yang lainnya, yakni sistem
saluran bawah tanah.
Pemasangan Jaringan Listrik Tegangan Rendah ini membutuhkan pengetahuan tentang
spesifikasi teknis yang memadai tentang konstruksi dan pemasangan jaringan listrik serta
pemilihan jenis konstruksi tiang, jenis dan ukuran penghantar yang dipasang, sistem grounding
(pentanahan), dan beberapa factor pendukung lainnya.
Dengan tersalurnya tenaga listrik ini, diharapkan dapat menjadi penunjang kebutuhan
aktivitas harian yang dilakukan oleh warga yang membutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Pada perencanaan perluasan jaringan ini, adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana jenis perencanaan jaringannya ?
2. Bagaimana penentuan tiang dan aksesoris pendukung jaringannya?
3. Bagaimana teknik konstruksi JTR
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan perencanaan perluasan jaringa tegagan rendah di perumahan
penyabangan regency ini adalah untuk :
1. Mengetahui jenis perencanaan jaringan.
2. mengetahui jenis tiang dan asesoris pendukungnya.
3. Mengetahui jenis konstruksi JTR.
BAB II
PEMBAHASAN
I.II Jenis konduktor, tiang dan aksesoris pendukung jaringan tegangan rendah.
a. Konduktor SKUTR
Konduktor yang digunakan dalam penyaluran sistem SKUTR adalah konduktor berjenis
LVTC ( Low Voltage Twistied Conduktor). Dimana dalam pembagiannya jenis lvtc dapat
dibagi berdasarkan ukuran diameter penampang. Pada umumnya diameter penampang yang ada
dilapangan yaiutu 50mm, dan 70mm. Berdasarkan jumlahnya pilinannya 3x70mm+1x50mm
dan 4x70mm.
b. Jenis tiang
Jenis tiang pada jaringan teganga rendah terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan
bahan bakunya.
1. Tiang besi
2. Tiang beton
3. Tiang kayu
Seiring perkembangan zaman saat ini untuk pemasangan jaringan tegangan rendah tiang
beton lebih mendominasi dilapangan, adapun untuk ukuran panjang tiang yaitu 7m dan 9m.
Pada jaringan tegangan rendah yang menggunakan tiang bersama dengan jaringan
tegangan menengah maka jarak gawang (Span) harus di jaga agar tidak lebih dari 60 meter. Di
dalam menentukan panjang tiang beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
tiang 9 meter type 200 daN dapat digunakan sampai jarak tiang 60 meter, sedang tiang 9
meter type 100 daN dapat digunakan terbatas sampai jarak tiang 40 meter, bahkan lebih pendek
dengan pengurangan beban kawat, karena batas ketahanan momen hampir nol pada pada
jarak(span) 40 meter.
Untuk menentukan jumlah (kebutuhan) dan jenis tiang pada suatu lokasi, diperlukan data
survai jaringan yang akan dipasang. Dari gambar situasi jaringan dapat ditentukan jenis dan
perlengkapan tiang untuk lokasi tersebut, yaitu jumlah tiang TR dan penunjangnya. Tiang beton
untuk Tegangan Rendah digunakan ukuran 9 meter.
Telah diuraikan diatas, jarak antar tiang ditetapkan sebesar 40-60 meter, namun jarak
tersebut masih perlu disesuaikan dengan kondisi lokasi (masih bisa digeser). Dari gambar
situasi jaringan dapat ditentukan jenis dan perlengkapan yang diperlukan (Material Distribusi
Utama) untuk lokasi tersebut, yaitu jumlah tiang beton, konduktor, Kabel tanah dan Udara,
serta isolator dan perlengkapannya.
c. Jenis aksesoris JTR
1. Tension bracket
Tension bracket, dipergunakan pada tiang ujung dan tiang sudut, Breaking capacity 1000
daN terbuat dari Alumunium Alloy.
2. Strain clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket tipe Tension Bracket. Bagian
penghantar yang dijepit adalah penghantar netral.
3. Suspension bracket
Suspension bracket dipergunakan pada tiang sudut dengan sudut lintasan sampai dengan
300. Breaking capacity 700 daN terbuat dari alumunium Alloy. Ikatan pole bracket pada tiang
memakai stainless teel strip atau baut galvanized M30 pada posisi tidak melebihi 15 cm dari
ujung tiang.
4. Suspension Clamp
Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung bagian penghantar netral pada tiang
dengan sudut lintasan jaringan sampai dengan 30 derajat.
5. Stainless steel strip
Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan stopping buckle. Dibutuhkan
lebih kurang 120 cm untuk tiap tiang.
6. Joint sleeve Press Type (Al-Al ; Al-Cu )
Material alat sambung kabel berupa joint terbuat dari al-al atau al-cu tergantung dari
konduktor yang akan disambung
7. Connector press type
Material alat sambung tapping kabel berupa conector terbuat dari al yang besarannya
sesuai dengan besaran konduktor ang akan di tapping.
8. Penghantar pembumian.
Untuk tiang yang tidak dilengkapai fasilitas pembumian. Penghantar yang diperlukan
adalah Kawat Tembaga (BC). Sambungan penghantar BC dengan penghantar netral jaringan
tidak boleh langsung, tetapi harus menggunakan bimetal joint. Sambungan ke penghantar netral
yang memakai kabel alumunium, sambungan ke penghantar pembumian menggunakan Bimetal
Joint Al-Cu.
9. Elektroda Pembumian
Elektroda pembumian dari jenis elektroda batang sebagai berikut.
1) Jenis Insuno
Batang besi diameter 10 mm dilapis tembaga, dengan cincin tembaga sebagai terminal
dengan panjang sekurang-kurangnya 1,8 meter.
2) Pipa Galvanis
Pipa galvanis dengan diameter 1,5 inci dengan cincin tembaga. Panjang 2,75 meter.
Penghantar tembaga langsung ke bagian bawah pipa. dikeluarkan 20 cm di atas ujung pipa,
dililitkan, dan dilapisi timah solder. Sambungan penghantar pembumian pada elektroda
memakai sepatu kabel yang dilapisi timah solder (di”pertin”) sebelum dan sesudah
pengikatan.Untuk sambungan antar penghantar harus memakai joint sleeve yang dipress.
II. KONSTRUKSI SUKTR
II.1 Persyaratan Konstruksi
II.1.1 Konstruksi bagian atas
Konstruksi bagian atas dimana penghantar bertumpu (pole top construcion) dibedakan
berdasarkan fungsi iang. Demikian pula jenis material pendukung utamanya, antara lain
strain clamp, suspension clamp. Bagian penghantar saluran udara kabel pilin yang diikat atau
digantung adalah penghantar netralnya yang terbuat dari alumunium alloy. Penghantar fasa
yang terbuat dari alumunium idak memikul beban mekanis kecuali beratnya sendiri. Jika
kabel terurai, harus diperbaiki kembali dengan jarak puniran (pitch) idak lebih dari 60 cm
atau diikat dengan plasic-strap.
II.1.2 Jarak antara tiang atau gawang
Jarak antar tiang pada SUTR tidak melebihi dari 50 meter. Tiang yang dipakai adalah
tiang dengan kekuatan/beban kerja (working load) sebesar 200 daN, 350 daN, 500 daN
dengan faktor keamanan 2 (breaking load = 2 x working load). Pemilihan jenis beban kerja
iang disesuaikan dengan fungsi tiang (tiang tengah,tiang awal/ujung, tiang sudut, tiang
peregang) dan berdasarkan pengaruh gaya-gaya mekanis maksimum pada tiang tersebut.
II.1.3 Penyangga Tiang (Pole Support)
Untuk menambah kemampuan beban kerja tiang atau mengurangi penggunaan tiang
dengan beban kerja besar, dipakai penyangga t iang pada t iang-tiang dengan beban kerja
dasar (200 daN). Penyangga t iang dapat berupa topang tarik (guy wire) atau topang tekan
(strut pole) dengan sudut miring penyangga tidak melebihi 60º. Jika tidak memungkinkan,
dapat menggunakan variasi penyangga (span guy wire /kontra mast). Penyangga tiang tidak
digunakan pada tiang awal jaringan. Mengingat beratnya tiang beton, maka tiang ini tidak
dipakai sebagai topang tekan (Strut Pole). Pada system muliground common netral,
konstruksi topang tarik tidak memakai isolator guy-wire (toei insulator) namun dibumikan
bersama-sama penghantar netral di atas tiang.
II.1.4 Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) dan Jarak aman (Safety Distance)
Ruang bebas hambatan atau right of way pada jaringan tegangan rendah kabel pilin
adalah jalur lintas yang dilalui jaringan tegangan rendah tersebut. Pada jalur lintas tersebut
tidak ada penghalang yang menyebabkan penghantar bersentuhan dengan pohon atau
bangunan. Jarak Aman atau safety distance merupakan jarak dimana penghantar saluran udara
tidak terjangkau oleh tangan manusia dan kendaraan yang berjalan. Ukuran jarak aman
terdapat pada table berikut ini,
Jarak Aman (Safety Distance)
Sistem distribusi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yaitu bagian dari distribusi tenaga
listrik yang menghubungkan antara transformator distribusi dengan Sambungan Rumah (SR)
yang merupakan titik akhir dari pelayanan listrik kepada konsumen. Adapun tegangan yg
tersuplay yakni 220V – 380V. Jenis dari jaringan tegangan rendah yaiu SUTR, SUKTR dan
SKTR.
Konduktor yang digunakan dalam penyaluran sistem SKUTR adalah konduktor berjenis
LVTC ( Low Voltage Twistied Conduktor). Dimana dalam pembagiannya jenis lvtc dapat
dibagi berdasarkan ukuran diameter penampang. Pada umumnya diameter penampang yang ada
dilapangan yaiutu 50mm, dan 70mm. Berdasarkan jumlahnya pilinannya 3x70mm+1x50mm
dan 4x70mm.
Jenis tiang
- Tiang besi
- Tiang beton
- Tiang kayu
Jenis aksesoris JTR
- Tension bracket
- Strain clamp
- Suspension bracket
- Suspension Clamp
- Stainless steel strip
- Joint sleeve Press Type (Al-Al ; Al-Cu )
- Connector press type
- Penghantar pembumian.
Konstruksi SUKTR, dalam pembangunan jaringan tegangan rendah, konstruksi jaringan
SUKTR memiliki beberapa point penting untuk menjadi dasar relisasinya pemasangan jaringan.
Hal ini dimulai dari pemilihan bahan dan material, ruang lingkup geografis, SDM dari para
pekerja, izin lingkungan, hingga finishing. Apabila hal demikian sudah terpenuhi maka
prmbangunan jarigan tegangan rendah yang direncanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
- Ngedy, timotius.
https://www.academia.edu/22787117/MAKALAH_JARINGAN_DISTRIBUSI_TE
NAGA_LISTRIK
- Ratno Wibowo, Winayu Siswanto, Parluhutan Samosir dkk.
https://www.academia.edu/15591487/STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TE
GANGAN_RENDAH_TENAGA_LISTRIK_BUKU_3_PT_PLN_Persero_2010
- Nuurahman, Muhammad. https://id.scribd.com/doc/187542997/Makalah-Jaringan-
Tegangan-Rendah