Anda di halaman 1dari 23

INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

Perencanaan SKTM 20 kV Industri Otomotif Yahoma


dengan Panjang 10 km yang melintasi jalan raya dengan lebar 20 m
pada masing-masing ujung terdapat gardu distribusi beton TM, daya 1250 kVA

Disusun Oleh:
Ilham Ekacahya (1315020050)
Ryan Rahmat Ernawan (1315020065)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
DASAR TEORI

Pada dasarnya konfigurasi saluran kabel bawah tanah (SKTM) terdiri dari 2
konfigurasi yaitu :

1. Konfigurasi Radial

Suatu sistem disebut radial jika daya yang disalurkan dari sumber ke konsumen hanya
dalam satu arah untuk melayani beban yang jauh dari penyulang utama, ditambahkan saluran
cabang karena daya yang disalurkan hanya dalam satu arah maka kerapatan arusnya berbeda-
beda. Daerah yang dekat dengan Gardu Induk mempunyai kerapatan arus yang berbeda-beda.

2. Konfigurasi Spindle

Secara keseluruhan dari beberapa penyulang yang menghubungkan Gardu Induk &
gardu hubung serta ditandai dengan adanya penyulang “express” merupakan
konfigurasi spindle.

Dari segi keandalan, SKTM lebih baik dibandingkan dengan SUTM, karena pada
umumnya SKTM menyulang Gardu-gardu distribusi beton yang lebih memungkinkan
diterapkannya konfigurasi Sistem Loop, Tie Line, maupun Spindle.

Biaya investasi dari SKTM jauh lebih mahal daripada SUTM, namun untuk biaya
pemeliharaan SKTM lebih murah. Hal ini juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa SKTM
lebih lama umurnya dari SUTM. Keuntungan lain dari SKTM adalah tidak terpengaruh oleh
cuaca buruk, angin, hujan, bahaya petir langsung, manusia, binatang dan sebagainya.

Untuk beberapa daerah salah satunya di Tangerang digunakan konfigurasi ini karena
konfigurasi ini mempunyai penyulang “express” jadi jika ada pemeliharaan di salah satu
Gardu, gardu yang lain mendapat supply dari penyulang ini

Adapun kekurangan-kekurangan SKTM jika dibandingkan dengan SUTM adalah:

1. Sukar untuk menemukan letak titik gangguan, membutuhkan waktu yang lama untuk
memperbaiki akibat gangguan serta membutuhkan biaya investasi yang mahal.
2. Kurang fleksibel, karena biasanya kabel yang sudah ditanam tidak akan dirubah untuk
masa yang akan datang.
Hal lain yang berpengaruh dalam pemilihan konstruksi jaringan SKTM antara lain adalah:

1. Sulitnya mendapatkan lokasi/tanah didaerah padat dan kalau pun ada umumnya
berharga mahal.
2. Peraturan setempat yang membatasi kawat hantaran udara bertegangan cukup tinggi
untuk melintasi wilayah dikaitkan dengan keindahan & keamanan bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar/setempat.
3. Gangguan pada saluran kawat terbuka diketahui jauh lebih banyak dibandingkan
dengan saluran kabel tanah dan umumnya disebabkan oleh keadaan geografis dimana
saluran kawat udara itu berada.

Konstruksi SKTM terdiri dari komponen-komponen peralatan utama yaitu ;

 Kabel tanah hantaran tunggal (Single Core Cable).


 Kabel tanah 3 hantaran (Three Core Cable).

Jenis-jenis isolasi kabel bawah tanah adalah :

 Kertas (diimpregnasi didalam cairan minyak)


 PVC (Poli Vinil Chloride)
 XLPE (Cross Linked Poli Ethylene).

Jenis-jenis penghantar kabel adalah:

 Kabel tembaga (Cu) dengan penampang dalam mm2 adalah: 3×25, 3×50, 3×70, 3×95,
1×150.
 Kabel almunium (Ac) dengan penampang dalam mm2 adalah: 3×35, 3×70, 3×150,
dan 3×240.
Beberapa pertimbangan pembangunan transmisi SKTM adalah:
 Kondisi setempat yang tidak memungkinkan dibangun SUTM.
 Kesulitan mendapatkan ruang bebas (ROW), karena berada di tengah kota dan
pemukiman padat.
 Pertimbangan segi estetika.
Beberapa hal yang perlu diketahui:
 Pembangunan SKTM lebih mahal dan lebih rumit, karena harga kabel yang jauh lebih
mahal dibanding penghantar udara dan dalam pelaksanaan pembangunan harus
melibatkan serta berkoordinasi dengan banyak pihak.
 Pada saat pelaksanaan pembangunan SKTM sering menimbulkan masalah, khususnya
terjadinya kemacetan lalu lintas.
 Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan) SKTM relatif sulit dan memerlukan
waktu yang lebih lama jika dibandingkan SUTM.
 Beberapa daerah yang padat penduduknya sudah mendapatkan distribusi melalui
jaringan SKTM
Beberapa keuntungan dan kerugian hantaran bawah tanah:
Keuntungan :
1. Tidak mudah mengalami gangguan.
2. Faktor keindahan lingkungan tidak terganggu.
3. Tidak mudah dipengaruhi keadaan cuaca, seperti : cuaca buruk, angin topan,
hujan angin, bahaya petir dan sebagainya.
4. Faktor terhadap keselamatan jiwa terjamin.
Kerugian :
1. Biaya pembuatan mahal.
2. Gangguan biasanya bersifat permanent.
3. Pencarian lokasi gangguan jauh lebih sulit dibandingkan menggunakan sistem
hantaran udara.

 Data Perusahaan

Industri Otomotif Yahoma


Daya yang digunakan : 1250 kVA
Tegangan : 20 kV
Jarak : 10 km
Jenis Jaringan : SKTM
Menyebrang Jalan Raya : 20 m
PERENCANAAN SKTM 20 KV INDUSTRI OTOMOTIF YAHOMA
DENGAN PANJANG 10 KM YANG MELINTASI JALAN RAYA
DENGAN LEBAR 20 M PADA MASING-MASING UJUNG TERDAPAT
GARDU DISTRIBUSI BETON TM, DAYA 1250 KVA

Penyelesain:
1. Kabel tanah Tegangan Menengah 20 kV N2XSEY ,XLPE , 3 core:
 Panjang lintasan + (10% x panjang lintasan *)
= 10000 m + (10% x 10000 m)
= 10000 m + 1000 m
= 11000 m
Kabel yang digunakan N2XSEY 3 x (50-300) mm², tegangan kerja 18 – 30 KV
*) keterangan : a. Masuk 2 Gardu = 14 m (@Gardu = 7 m)
b. Menyebrang Jalan = 20 m
c. untuk keperluan kabel yang menikung ( diameter lengkungan = 20x
diameter kabel)

2. Sambungan kabel XLPE 20 kV, 3 core:


= 11000 m : 300 m ( 1 Haspel )
= 37 set
3. Skun Kabel TM XLPE, 3 core:
= 2 set (1 set = 3 inti, pada gardu beton)
4. Terminasi Pelengkap Ujung Kabel , 3 core :
= 2 set
5. Buis Beton diameter 6”, panjang 1 m
 Melintas jalan raya 20 m + (2 x 0,5) m
= 20 m + 1 m
= 21 m
 Jumlah buis beton
= 21 buah
6. Pasir Urug
 Volume pasir
= (panjang lintasan – panjang buis beton) x lebar galian x tinggi urugan pasir
= (10000 m – 21 m) x 40 cm x 20 cm
= 798.32 m3
7. Batu peringatan/pelindung kabel/Stamper ukuran 30 x 45 cm

8. Patok pilot/tanda jalur kabel dipasang setiap 30 m lintasan = 1 buah:

9. Timah label nama kabel dipasang 1 buah setiap 6 m kabel:

10. Tanda mof/sambungan kabel (sama dengan jumlah sambungan kabel) = 37 buah
BILL OF QUANTITY
PERANCANGAN SALURAN KABEL TEGANGAN MENENGAH

NO PERALATAN SPESIFIKASI JUMLAH SATUAN UNIT KET


A.Pekerjaan Persiapan
Penggelaran
1 Pasir Urug 798,32 m3
B.Pekerjaan Pemasangan Kabel
1 Kabel TM N2XSEY 3 x (50-300) mm² 11000 m
2 Sambungan Kabel XLPE 3 Core 37 set
3 Skun Kabel TM 3 Core 2 set
Terminasi Pelengkap Ujung Kabel
4 TM 3 Core 2 set
5 Pipa Beton Diameter 6" Panjang/pipa 1m 21 set
6 Stamper Panjang 0.45 m 22223 buah
7 Patok Pilot 25x25x10 cm 334 buah
8 Tanda Jointing Kabel 37 set
9 Timah Tanda Nama Kabel 1667 buah
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PERANCANGAN SALURAN KABEL TEGANGAN MENENGAH

Harga Satuan Jumlah Harga


NO Nama Material Satuan Vol
Jasa Material Jasa Material
Kabel N2XSEY 3x(50-300)
1 2 Meter 11000 Rp 90.000,00 Rp 400.000,00 Rp 990.000.000,00 Rp 4.400.000.000,00
mm
2 Pipa Besi Meter 20 Rp 25.000,00 Rp 600.000,00 Rp 500.000,00 Rp 12.000.000,00
3
3 Pasir Urug M 798,32 Rp 25.000,00 Rp 170.000,00 Rp 19.958.000,00 Rp 135.714.400,00
4 Batu Patok Buah 334 Rp 40.000,00 Rp 50.000,00 Rp 13.360.000,00 Rp 16.700.000,00
5 Stamper Buah 22223 Rp 40.000,00 Rp 30.000,00 Rp 888.920.000,00 Rp 666.690.000,00
6 Sambungan kabel XLPE set 37 Rp 350.000,00 Rp 5.000,00 Rp 12.950.000,00 Rp 185.000,00
7 Skun Kabel TM set 2 Rp 200.000,00 Rp 40.000,00 Rp 400.000,00 Rp 80.000,00
Terminasi Pelengkap
8 Set 2 Rp 100.000,00 Rp 50.000,00 Rp 200.000,00 Rp 100.000,00
ujung kabel TM
9 Tanda jointing kabel set 37 Rp 50.000,00 Rp 30.000,00 Rp 1.850.000,00 Rp 1.110.000,00
10 Timah tanda nama kabel buah 1667 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00 Rp 41.675.000,00 Rp 83.350.000,00
Angkutan kabel tanah TM
11 Rit 15 Rp 1.600.000,00 - Rp 24.000.000,00 -
XLPE 20 KV
12 Angkutan Beton Rit 1 Rp 400.000 Rp 400.000
13 Angkutan pasir urug Rit 50 Rp 400.000,00 - Rp 20.000.000,00 -
14 Angkutan batu peringatan Rit 30 Rp 400.000,00 - Rp 12.000.000,00 -
15 Angkutan aksesoris Rit 2 Rp 400.000,00 - Rp 800.000,00 -
Jumlah Rp 2.027.013.000,00
Rok 7% Rp 141.890.910,00
Jumlah Rp 2.168.903.910,00 Rp 5.315.929.400,00
PPn 10 % Rp 216.890.391,00
Jumlah Rp 2.385.794.301,00
Jumlah material + jasa Rp 7.701.723.701,00
TIME SCHEDULE

Minggu ke -
NO Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 5 6
Perencanaan
a. Persiapan Rancangan Gambar
b. Izin Pelaksaan
c. Gambar as build drawing utilitas lain yang terpasang pada jalur
1 rencana
d. Dokumen-dokumen laporan dan berita acara pelaksanaan
pekerjaan
e. Persiapan alat kerja dan K2/K3
f. Izin pelaksanaan setempat
2 Survey jalur penggalian kabel
3 Pelaksanaan penggalian
4 handling transportasi kabel SKTM
Penggelaran kabel SKTM
a. Persiapan pelaksanaan
5 b. Pelaksanaan survey lapangan
c. Peaksanaan survey lapangan
d. Pengujian isolasi kabel dengan alat uji isolasi
Penggelaran kabel dan penandaan
a. Mempersiapkan kabel yang akan disambung
6
b. Pemasangan konektor
c. Instalasi isolasi kotak sambung
7 Instalasi terminal kabel
8 Pemasangan penghantar pembumian
9 Penandaan konstruksi SKTM
 BREAK EVEN POINT (BEP)
Tarif/daya I3 (industri besar) = 1250 kVA
1. INVESTASI
 Biaya Material : Rp 5.315.929.400
 Jasa : Rp 2.385.794.301
Jumlah : Rp 7.701.723.701
 Biaya Penyambungan (BP) Rp 500 / VA
: Rp 625.000
Nilai investasi belum kembali : Rp 7.702.348.701

2. ASUMSI DATA PENGUSAHAAN


 Jam Operasi : 24 jam/hari x 30 hari
: 720 jam/bulan
 Energi (kwh) : 24 jam x 30 hari x 1250 kVA x 0.85
: 765.000 kWh
 Rp/kwh (WBP = LWBP > 350 jam nyala) : Rp 1.000/kWh

3. PERHITUNGAN REKENING / PEDAPATAN PER BULAN


 Bea beban : 1250 kVA x Rp 40.000
: Rp 50.000.000
 Rp kwh : 765.000 kWh x Rp 1.000/kWh
: Rp 765.000.000
Jumlah tagihan : Rp 815.000.000
Rupiah tagihan / tahun : Rp 815.000.000 x 12 bulan
Total : Rp 9.780.000.000
4. BIAYA OPERASI:
 Biaya pemeliharaan : 4% x Rp 7.701.723.701,- : Rp 308.068.948(15 tahun)
: Rp 20.537.929,86 (1 tahun)
 Susut kwh : 5% x Rp 765.000.000,- : Rp 38.250.000 x 12 bulan
: Rp 459.000.000
 Total biaya operasi (lain-lain) : Rp 479.537.929,86
Dibulatkan : Rp 479.537.930

5. PAY BREAK PERIODE : t (dalam tahun)


 Investasi : pendapatan/tahun x t
Dimana pendapatan/tahun : Rp rekening/tahun – Biaya Operasi
: Rp 9.780.000.000 - Rp 479.537.930
: Rp 9.300.462.070

Sehingga t =

= 0.83 ~ 9.96 bulan


= 299 hari
 PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Lintasan/Crossing-Boring
2. Jembatan kabel
3. Pembersihan rencana jalur kabel
4. Rambu-rambu K3
5. Alat-alat kerja
a. Rol Kabel
b. Cangkul
c. Linggis
d. Gergaji
e. Tali Tambang
f. dll
6. APD
a. Helm Safety
b. Rompi
c. Boots dan Safety Shoes
d. Sarung Tangan 20 KV
 KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan analisa dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Kabel yang digunakan N2XSEY 3 x (50-300) mm², tegangan kerja 18 – 30 KV
2. Secara teknis efisiensi dan ekonomis dengan BEP selama 299 hari.
3. Pasokan daya ke calon pelanggan sebesar 1250 kVA layak untuk dijalankan /
dipenuhi.
4. Jenis gardu yang dipakai adalah gardu beton.
5. Untuk kabel yang menikung,diameter tikungnya 20x diameter kabel
6. Setiap 30 meter dipasang patok tanda kabel sktm
7. Jika menyebrang jalan, wajib diberi buis beton sebelum kabel digelar
DAFTAR PUSTAKA

- PLN. 2010. Buku 5 Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik.
Jakarta : PT.PLN Persero
- http://files.kabelmetal-
indonesia.com/contents/SNI_IEC/MV/CPConductor/N2XSEY_SNI_IEC.pdf, diakses 07
Januari 2018 pukul 19.46
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai