Anda di halaman 1dari 37

SPLN 20:1980

SPLN 83: 1991


STANDAR Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA No. 111.K/0594/ DIR/ 91, Tanggal 22 Oktober 1991

LENGKAPAN SAMBUNGAN RUMAH


DENGAN SALURAN UDARA BERISOLASI

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI


PERUSAHAAN UMUM LISTRlK NEGARA
JL TRUNOJOYO MI/135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA
SPLN 83:1991

Susunan Anggota Kelompok pembakuan Bidang Distribusi


Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara
No.: 076/DIR/88 tanggal 21 September 1988

l. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan


(ex-officio) (*) : Sebagai Ketua merangkap Anggota Tetap
2. Masgunarto Budiman, MSc. : Sebagai Ketua Harian merangkap
Anggota Tetap
3. Ir. Agus Djumhana : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
Tetap
4. Ir. Bambang Irawadi : Sebagai Wakil Sekretaris merangkap
Anggota Tetap
5. Ir. Hasim Soerotaroeno : Sebagai Anggota Tetap
b. Ir. Sambodho Sumani : Sebagai Anggota Tetap
7. Ir. Soemarto Soedirman : Sebagai Anggota Tetap
8. In Adiwardojo Warsito : Sebagai Anggota Tetap
9. In Alfian Helmy Hasyim : Sebagai Anggota Tetap
10. Ir. H a r t o y o : Sebagai Anggota Tetap
11. Ir. Didik Djarwanto : Sebagai Anggota Tetap .
12. Ir. S o e n y o t o : Sebagai Anggota Tetap
13. Ir. S a m i u d i n : Sebagai Anggota Tetap
14. Ir. J. Soekarto : Sebagai Anggota Tetap
15. Ir. R o s i d : Sebagai Anggota Tetap
16. Ir. Soenarjo Sastrosewojo : Sebagai Anggota Tetap
17. Ir. H o e d o j o : Sebagai Anggota Tetap
18. Ir. Soetopo Sabar : Sebagai Anggota Tetap
19. Ir. R a h a r d j o : Sebagai Anggota Tetap
20. Ir. Pieter Mabikafola : Sebagai Anggota Tetap

(*) Dipl. Ing. Th. H. Lumbantoruan


SPLN 83:1991

Susunan Anggota Kelompok Kerja Lengkapan Listrik pada Jaringan Distribusi


Surat Keputussan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
No.: 31K/495/PPMK/1990 tanggal 23 Agustus 1990

1. Ir. Ahmad Sudjana : Sebagai Anggota Tetap


2. Ir. Ali Albahar : Sebagai Anggota Tetap
3. Ir. Dalyanto A.W : Sebagai Anggota Tetap
4. Darto Gianto, BE : Sebagai Anggota Tetap
5. Ir. Parnyoto : Sebagai Anggota Tetap
6. Ir. Asraf Donofan : Sebagai Anggota Tetap
7. Ir. Ariyono Gunadi : Sebagai Anggota Tetap .
8. Ir. G.T. Prasetyo : Sebagai Anggota Tetap
9. Ir. Wetjono : Sebagai Anggota Tetap
10. Ir. Bondo T : Sebagai Anggota Tetap
11. Ir. Zulfathah Siregar : Sebagai Anggota Tetap
12. Ir. Masrul : Sebagai Anggota Tetap
13. Ir. Widiastomo : Sebagai Anggota Tetap
SPLN 83:1991

DAFTAR ISI
Halaman

Pasal Satu : RUANG LINGKUP DAN TUJUAN


1. Ruang Lingkup 1
2. Tujuan 1
PasalDua:DEFINISI
3. Lengkapan Sambungan Rumah 1
4. Sambungan Rumah 1
5. Jaringan Tegangan Rendah 1
6 Titik Penyambungan (TP) 2
7. Saluran Tegangan Rendah (STR) 2
8. Sambungan Pelayanan (SP) 2
9. Saluran Luar Pelayanan (SLP) 2
10. Saluran Masuk Pelayanan (SMP) 2
11. Konektor 2
12. Klem Ikat Tiang 2
13. Fiting Ikat Tiang 2
14. Klem Kawat Baja 2
15. Pelindung Ujung Kabel 2
16. Sabuk Plastik 2
17. Kawat Baja Penggantung 3
18. Pengatur Tarikan 3
19. Kap Pelindung 3
20. Jangkar 3
21. Tiang Atap 3
22. Kolar Pemegang 3
23. Klem Kabel 3
24. Pipa Saluran Masuk 3
Pasal Tiga : SPESIFIKASI BAHAN
25. Baja 3
26. Baja Tahan Karat 4
27. T ermoplastik 5
28. Lapisan Seng
Pasal Empat : PENANDAAN

29. Penandaan Pada Lengkapan

Pasal Lima : JENIS DAN KONSTRUKSI LENGKAPAN


30. Konektor , 6
31. Klem Ikat Tiang 6
32. Fiting Ikat Tiang 6
33. Klem Kawat Baja 6
34. Pelindung Ujung Kabel 6
35. Sabuk Plastik 6
36. Kawat Baja Penggantung 7
37. Pengatur Tarikan 7
38. Kap Pelindung
39. Jangkar 7
SPLN 83:1991

40. Tiang Atap 7

41. Kolar Pemegang 8


42. Klem Kabel 8
43. Pipa Saluran Masuk 8
Pasal Enam : Pengujian
44. Klasifikasi 8
45. Cara Uji 10
Pasal Tujuh : PENANDAAN DAN CARA PENGEMASAN
46. Penandaan Pada Kemasan 13
47. Cara Pengemasan 13

DAFTAR TABEL

Tabel I : Sifat-sifat mekanis & Komposisi kimia baja 4


Tabel II : Sifat-sifat Komposisi kimia baja tahan karat 5
Tabel III : Sifat-sifat mekanis 5
Tsbel IV : Macam dan Klasifikasi Uji Lengkapan Sambungan Rumah 12
Tabel V : Jumlah contoh uji dan penilaiannya terhadap lengkapan yang
akan diserah terimakan 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A1 : Contoh Konstruksi Konektor Tembus Kedap Air 15
Lampiran A2 : Contoh Konstruksi Konektor Berbadan Logam 16
Lampiran 131 : Klem Ikat Tiang Jenis 1 17
Lampiran B2 : Klem Ikat Tiang Jenis 2 18
Lampiran B3 : Fiting Ikat Tiang 19
Lampiran C : Klem Kawat Baja 20
Lampiran D : Sabuk Plastik 21
Lampiran E : Pengatur Tarik/Gesper 22
Lampiran F : Kap Pelindung 23
Lampiran Gi : Jangkar Jenis 1,2,3 24
Lampiran G2 : Jangkar Jenis 4 25
Lampiran G3 : Jangkar Jenis 5 26
Lampiran H : Tiang Atap 27
Lampiran J : Kolar Pemegang 28
Lampiran K1 : Contoh Konstruksi Klem Kabel NYCYiNAYCY
untuk Ukuran 1 x 6/6 mm'" dan 1 x 10/10 mm2 29
Lampiran K2 : Contoh Konstruksi Klem Kabel Pilin Berbadan Isolasi 30
Lampiran K3 : Contoh Konstruksi Klem Kabel Pilin Berbadan Baja Tahan
31
Karat

DAFTAR ISTILAH 32
SPLN 83:1991

LENGKAPAN SAMBUNGAIN RUMAIH DENGAN


SALURAN UDARA BERISOLASI

Pasa satu
Ruang Lingkup dan Tujuan

1. Ruang Lingkup
Standar ini berlaku untuk lengkapan sambungan rumah dengan kabel pilin udara, (
NF2X, NFA2X ) dan NYCY/NAYCY sebagai kabel udara, dengan ukuran s/d 16 mm2
untuk fase-satu dan ukuran s/d 25 mm untuk fase-tiga.
Catatan : Standar ini melengkapi dan merupakan persyaratan mutu bagi lengkapan
sambungan rumah sebagai mana yang tercantum pada SPLN 56: 1984.

2. Tujuan
Tujuan standar ini adalah :
1. Memberikan pegangan yang terarah, baik bagi pembuat maupun pemesan, PLN,
dalam hal mutu, desain, pembuatan, pemasangan maupun pengujian oleh pabrikan,
penjual dan lembaga penguji.
2. Membatasi dan menyeragamkan jumlah tipe dan konstruksi.

Pasal dua
Definisi

3. Lengkapan Sambungan Rumah

Adalah peralatan yang dipergunakan untuk menunjang pemasangan kabel sambungan


rumah(SR).

4. Sambungan Rumah (SR)


Adalah kabel beserta peralatannya mulai dari titik penyambungan sampai alat
pembatas dan pengukuran (APP).

5. Jaringan Tegangan Rendah


Adalah bagian jaringan berserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan
rendah sampai dengan APP.
SPLN 83:1991

6. Titik Penyambungan (TP)

Adalah titik pada jaringan tegangan rendah (JTR) tempat sambungan pelayanan (SP)
dihubungkan.

7. Saluran Tegangan Rendah (STR)

Adalah bagian JTR tidak termasuk sambungan pelayanan.

8. Sambungan Pelayanan (SP)

Adalah bagian JTR yang menghubungkan STR sampai dengan APP.

9. Saluran Luar Pelayanan (SLP)

Adalah bagian SP yang dipasang di atas tanah dan di luar bangunan.

10. Saluran Masuk Pelayanan (SMP)


Adalah bagian SP yang dipasang mulai dari masuknya kabel pada bagian bangunan atau
pada Tiang atap sampai dengan APP.

11. Konektor
Adalah alat yang yang berfungsi untuk mencabangkan penghantar di titik
penyambungan.

12. Klem Ikat Tiang


Adalah klem yang berfungsi sebagai penyangga klem kabel atau kawat baja
penggantung yang dipasangkan/diikatkan pada tiang berpenampang bulat saluran
tegangan rendah (STR).

13. Fiting Ikat Tiang


Adalah alat sebagai penyangga klem kabel yang diikatkan dengan pita baja tahan karat
pada tiang berpenampang bulat atau H saluran Tegangan Rendah (STR)

14. Klem Kawat Baja


Adalah klem yang berfungsi sebagai penjepit kawat baja penggantung sehingga kawat
baja terkait pada klem pengikat di tiang dan pada jangkar.

15. Pelindungan Ujung Kabel


Adaiah pelindung qjung kabel NYCY/NAYCY yang terkupas, dari kemungkinan masuknva
air dan sebagai isolasi penghantar konsentris setelah dipilin.
SPLN 83:1991

16. Sabuk Plastik

Adalah sabuk plastik yang berfungsi sebagai pengikat kabel pada kawat baja
penggantung.

17. Kawat Baja Penggantung

Adalah kawat baja berlapis seng yang berfungsi sebagai penggantung kabel

18. Pengatur Tarikan

Adalah pengatur kekencangan (ketegangan) kawat baja penggantung.

19. Kap Pelindung

Adalah kap yang melindungi ujung atas tiang atap dari kemungkinan masuknya air
hujan.

20. Jangkar
Adalah pengait klem kabel atau kawat baja penggantung yang dipasang pada tiang atap
atau pada dinding bangunan rumah.

21.Tiang Atap
Adalah tiang yang terbuat dari pipa baja berlapis seng yang dipasang di atap rumah
yang berfungsi sebagai tiang penyangga agar kabel sambungan rumah memenuhi jarak
bebas.

22.Kolar Pemegang

Adalah pemegang tiang atap pada bangunan rumah.

23. Klem Kabel

Adalah klem jenis pasak yang berfungsi sebagai penyangga kabel sambungan rumah.

24.Pipa Saluran Masuk

Adalah pipa logam atau pipa PVC yang melindungi kabel pada SMP.
SPLN 83:1991

Pasal Tiga
Spesifikasi Bahan

25. Baja
Lengkapan atau bagian dari lengkapan yang terbuat dari baja harus memenuhi salah
satu kelas pada Tubel l tergantung pada jenis lengkapan atau bagian dari lengkapan
tersebut.

26. Baja Tahan Karat


Lengkapan atau bagian dari lengkapan yang terbuat dari baja tahan karat harus
memenuhi salah satu kelas pada Tabel II dan Tabel III.

Tabel II Sifat-sifat komposisi kimia baja tahan karat


SPLN 83:1991

27. Termoplastik
Lengkapan atau bagian dari lengkapan yang terbuat dari termoplastik yang dalam
pemasangannya terkena langsung sinar matahari harus :
- tahan terhadap cuaca;

- tahan terhadap uji penuaan selama 7 x 24 jam pada


suhu (100 ± 2 )°C;

- tahan terhadap tekanan bola baja selama 1 jam pada


suhu ( 75 ± 2 )°C;
Bagian isolasi yang dalam pemasangannya tidak terkena langsung sinar matahari harus
tahan terhadap uji penuaan selama 7 x 24 jam pada suhu ( 70 ± 2 )°C.

28. Lapisan Seng


Lengkapan atau bagian dari lengkapan yang terbuat dari besi atau baja harus dilapisi
seng agar tahan terhadap korosi.
Tebal lapisan seng yang digunakan pada bagian mur, baut dan cincin yang dilapis
dengan cara lapis tistrik (electro plating) sekurang-kurangnya 12µ, dan bila dengan cara
celup panas (hot dip) tebal lapisan rata-rata tidak boleh kurang dari 5O µ dengan tebal
lapisan minimum tidak kurang dari 40µ
Untuk bentuk pelat atau pipa, dengan cara celup panas, tebal lapisan rata-rata tidak
boleh kurang dari 70µ dengan tebal minimum tidak kurang dari 60 µ.
Komposisi kimia seng pelapis harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Zn min : 98,0 %
Cd . 0,20 %
Fe maks : 0,05 %
Pb maks : 1,4 %

Pasal Empat Penandaan

29. Penandaan pada Lengkapan


Pada lengkapan harus dilengkapi penandaan sebagai berikut :
‰ merek perniagaan/logo pabrik pembuat;
‰ tipe/nomor katalog pabrik pembuat;

‰ ukuran nominal, bagi jenis lengkapan yang dalam penggunaannya untuk ukuran
tertentu.
Penandaan pada bahan termoplastik atau besi tuang harus timbul (embosing), dan pada
bahan baja pelat atau profil dengan cetak tempa.
SPLN 83:1991

Pasal Lima
Jenis dan Konstruksi Lengkapan

30. Konektor
Jenis konektor untuk sambungan rumah dapat diklasifikasikan berdasarkan Jenis bahan
badan konektor dan jenis kabel sambungan rumah yang dipergunakan :
a. Konektor tembus berbadan isolasi untuk kabel pitin udara tegangan rcndah,
dipergunakan bila Jenis kabel sambungan rumah adalah jenis kabel pilin udara.
Contoh konstruksi dapat dilihat pada Lampiran A 1. Syarat mutu dan cara uji Jenis
konektor tersebut harus sesuai SPLN 84: 1991.
b. Konektor berbadan logam berisolasi untuk kabel uda: a tegangan rendah,
dipergunakan bila Jenis kabel SR (Sambungan Rumah ) adalah jenis kabel
NYCY/NAYCY atau kabel pilin udara (NF2X/NFA2X).
Contoh Konstruksi dapat dilihat pada Lampiran A 2.

Syarat mutu dari cara uji jenis konektor tersebut harus sesuai SPLN yang berlaku.

31. Klem Mat Tiang


Bahan klem harus terbuat dari pelat baja kelas 2 .

Konstruksi dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran BI clan B2 dengan kekuatan
beban tarik sekurang-kurangnya 400 daN.

32. Fiting Ikat Tiang


Bahan harus terbuat dari pelat baja kelas 2.

Konstruksi dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran B3 dengan kekuatan beban tarik
sekurangkurangnya 4()0 daN.

33. Klem Kawat Baja


Bahan baut U harus terbuat dari batang baja kelas 2 dan badan klem terbuat dari besi
tuang. Konstruksi dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran C dengan kekuatan jepit
sekurang- kurangnya 280 daN.

34. Pelindung Ujung Kabel


Terbuat dari bahan susut panas (heatshrinkable) dan cocok untuk Jenis kabel NYCY/
NAYCY ukuran 1 x 6 mm2 "" 1 x 25/25 mm2 dan 3 x 6 mm2 - 3 x 25/25 mm2
.

35. Sabuk Plastik


Bahan plastik harus tahan terhadap cuaca, uji penuaan selama 7 x 24 jam pada suhu (
100 ± 2 ) "C dan tahan terhadap tekanan bola baja selama 1 jam pada suhu ( 125 ± 2 )
SPLN 83:1991

0
C. Contoh konstruksi dapat dilihat pada Lampiran D dengan panjang (L) sekurang-
kurangnya 150 mm dan kuat ikatan sekurang-kurangnya 30 daN.

36. Kawat Baja Penggantung.


Kawat yang dipergunakan harus memenuhi SII 062 - 77, Klasifikasi jenis kawat baja
lapis seng kelas 4 (KB.LS 4 ) denpn diameter kawat 3,55 mm untuk menggantung kabel
NYCY/NAYCY sampai dengan ukuran 10 mm dan 7 x 2,24 mm untuk kabel dengan
ukuran lebih besar 10 mm2.

37. Pengatur Tarikan


Bahan pengatur dan pemegang harus terbuat dari batang baja kelas 2 dan badan
pengatur terbuat dari besi tuang. Konstruksi dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran E
dengan kuat tarik minimum 1000 daN..

38. Kap pelindung


Konstruksi dan dimensi dapat dilihat pada Lampiran F dengan spesifikasi bahan
sebagai berikut :
‰ Bahan gelang besi ( adaptor ) sekurang-kurangnya harus terbuat dari
pelat baja kelas 1.
‰ Cincin pelindung plastik harus tahan terhadap uji penuaan selama 7 x 24 jam
pada suhu (70 ± 2) ° C
‰ Mangkok penutup (cap) bila terbuat dari keramik harus memenuhi SII 0653 - 82 (
Isolator Keramik Tegangan Rendah Jenis Penutup Tiangf bentuk sungkup ) dan
bila terbuat dari termoplastik harus tahan terhadap cuaca, uji penuaan selama 7 x
24 jam pada suhu ( 100 ± 2 ) °C serta tahan terhadap tekanan bola baja selama 1
jam pada suhu ( 125 ± 2 ) °C.
‰ Mangkok penutup (cap) harus dapat terpasang dengan baik dan kuat, serta harus
dapat melindungi ujung atas tiang atap dari kemungkinan masuknya air hujan .

39. Jangkar
Bahan jangkar 1, 2, 3, 4 dan 5
‰ baut dan mur harus terbuat dari baja batang kelas 2;
‰ badan jangkar sekurang-kurangnya harus terbuat dari baja pelat kelas 1;
‰ permukaan jangkar harus dihaluskan supaya tidak melukai bagian lengkapan lain
yang dikaitkan pada jangkar tersebut.
Konstruksi dan dimensi dapat dilihat Lampiran Gi, G2, G3 kuat beban tarik sekurang-
kurangnya 400 daN.
Jangkar jenis 1,2 dan 3 dipergunakan pada dinding tembok dan kayu (tanpa tiang atap)
sedangkan jangkar jenis 4 dan 5 dipergunakan pada tiang atap.
Permukaan jangkar harus dihaluskan, supaya tidak melukai bagian lengkapan lain yang
dikaitkan pada jangkar tersebut.
SPLN 83:1991

40. Tiang Atap


Pipa baja yang dipergunakan harus memenuhi SII 0295 - 80, klasifikasi Pipa Baja Karbon
untuk Konstruksi Umum, kelas 2 dengan ukuran seperti pada Lampiran H.

41. Kolar Pemegang


Bahan pemegang tiang harus terbuat dari pelat baja kelas 2. Contoh konstruksi dan
dimensi dapat dilihat pada Lampiran J.

42. Klem Kabel


Bahan klem dapat terbuat dari termoplastik ( contoh konstruksi dapat dilihat pada
Lampiran K2 ) atau pelat baja tahan karat ( contoh konstruksi lihat Lampiran Kl dan K3 ).
Isolasi penjepit dapat terbuat dari termoplastik atau Neoprene dengan kekuatan jepit
terpasang sekurang-kurangnya 160 kg.
Bagian pemegang yang mempergunakan kawat baja lapis seng harus berdiameter 5 s/d
6 mm dan bagian pemegang yang mempergunakan baja tahan karat minimum
berdiameter 3 mm.
Bagian yang terbuat dari termoplastik harus tahan terhadap cuaca, uji penuaan selama 7
x 24 jam pada suhu ( 100 ±. 2 ) °C serta tahan terhadap tekanan bola baja selama 1
jam pada suhu ( 125 ± 2 ) °C.

43. Pipa Saluran Masuk


Bila mempergunakan pipa listrik harus memenuhi SPLN yang berlaku.

Pasal Enam Pengujian

44. Klasifikasi

44.1 Uji lenis


Pengujian ini dimasudkan untuk mengetahui sifat-sifat menyeluruh (lengkap) dari
lengkapan.
Pengujian ini pada dasarnya hanya dilakukan sekali untuk setiap jenis dari setiap pabrik
pembuat, namun apabila mengalami perubahan bahan, konstruksi dan proses harus
mengalami uji jenis ulang.
Macam uji yang termasuk dalam uji jenis seperti tercantum pada Tabel IV dengan
jumlah contoh uji untuk setiap macam pengujian tersebut adalah 3 buah.

44.2 Uji Rutin


Pengujian ini dimasudkan untuk memisahkan lengkapan yang cacad atau menyimpang
dari persyaratan dalam standar ini. Pengujian ini dilakukan pada setiap lengkapan yang
diproduksi sebelum meninggalkan pabrik.
SPLN 83:1991

macam uji yang termasuk dalam up rutin adalah pemeriksaan sifat tumpak clan
konstruksi.

44.3 Uji Contoh


Pengujian ini dimasudkan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dari sejumlah lengkapan
yang akan diserah terimakan. Pengujian ini dilaksanakan pada beberapa lengkapan yang
diambil menurut cara tertentu sedemikian rupa sehingga mewakili sejumlah lengkapan
tersebut.
Macam uji yang termasuk dalam uji contoh adalah :
‰ pemeriksaan sifat tampak, dimensi dan konstruksi;
‰ uji Tebal Galvanis; '
‰ uji Mekanis.

Jumlah contoh uji dan cara penilaiannya terhadap seluruh lengkapan yang akan diserah
terimakan seperti tercantum pada Tabel V.

Tabel V

Jumlah contoh uji dan penilaiannya


terhadap lengkapan yang akan diserah-
SPLN 83:1991

Catatan :

Untuk uji mekanis diambil dari sejumlah contoh uji tersebut di atas sebanyak
3buah, bila jumlah yang akan disenh tetimakan s/d 35.000 buah dan 6 buah
bila yang akan diserah terimakan > 35.000 buah.
Hasil uji mekanis dinyatakan lulus jika setiap contoh uji memenuhi
persyaratan, dan bila terdapat kegagalan pada salah satu contoh, maka
diambil satu contoh baru dari ke?ompok mntoh yang gagal tersebut untuk
diuji utang dan hasil pengujiannya harus memenuhi persyaratan. Bila hasil uji
ulang gagal, maka pengujian mekanis dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan.
Jumlah setiap kelompok/partai yang diajukan dalam serah terima barang
berdasarkan kepada kesepakatan antara pembeli dan penjual.

45. Cara Uji

45.1 Pemeriksaan Sifat Tampak ( Visual)


Dengan cara penglihatan mata biasa/normal diperiksa apakah pada lengkapan terdapat
kerusakan, cacat atau penyimpangan penyimpangan lain dari spesifikasinya.

45.2 Pengukuran Dimensi


Dimensi di ukur dengan mempergunakan alat ukur dengan ketelitian 0,05 mm. Hasil
ukur dicocokkan dengan spesifikasinya.

4.5.3 Uji Afekanis ( Uji funigsi )


Lengkapan diberikan beban sesuai fungsinya secara berangsur-angsur dengan kecepatan
penjepit-penjepit pemisah tidak kurang dari 250 mm/menit sehingga lengkapan
mengalami kerusakan atau tidak dapat berfungsi lagi dengan baik.
SPLN 83:1991

45.4 Uji Hujan


Pengujian dilakukan dengan menyemprot kap pelindung tiang atap ( protective cap )
dengan suatu peralatan aliran air yang jatuh dari beberapa arah dengan kecepatan
maksimum 9 Iiterlmenit, dimana sudut vertikal yang dibentuk 60 ° dengan jarak i meter.
Tekanan air ditentukan 816 gf/cmZ.
Selang waktu pengujian 10 menit.

45.5 Uji Tegangan


Tegangan bentuk gelombang sinus frekuensi 50 Hz, selama 1 menit sebesar 3 kV
diterapkan antara konduktor dengan bagian logam lengkapan.

45.6 Uji Temtal

45. 6. l Uji Penuaan


‰ Bahan termoplastik dimasukkan ke dalam ruang pemanas yang mempunyai
komposisi dan tekanan atmosfir (udara) sama dengan udara sekitar dan sirkulasi
udara secara alamiah.
‰ Bahan termoplastik digantung bebas dalam ruang pemanas.
‰ Suhu didalam ruang pemanas (100 + 2) °C atau (100 -t 2) ° C tergantung jenis
lengkapan yang diuji.
‰ Lama pengujian : (7 x 24) jam.
‰ Disarankan menggunakan ruang pemanas yang dipanasi secara listrik dan
sirkulasi udara secara alamiah dapat dilakukan dengan cara membuat lubang
pada dinding ruang pemanas.
‰ Setelah mengalami penuaan dalam waktu tersebut di atas, contoh uji dikeluarkan
dari ruang pemanas dan dibiarkan berada pada ruang bersuhu ( 25 ± 5 ) ° C
selama sekurang-kurangnya 4 jam, kemudian diamati dengan mata normal
dimana contoh uji tidak boleh retak atau terjadi perubahan yang mempengaruhi
dalam pemakaian selanjutnya.
‰ Segera setelah diamati contoh dimasukkan kesalah satu panci dari suatu
timbangan dan panci lain dibebani dengan berat yang sama dengan contoh uji
ditambah beban 500 gram.
‰ Contoh uji ditekan dengan jari telunjuk yang dilapisi kain kasa kering sehingga
timbangan menjadi seimbang.
‰ Bagian contoh uji tidak boleh ada yang melekat pada kain.

45.6.2 Uji Tekan Bola Baja


‰ Permukaan bahan termoplastik pada posisi mendatar ditekan sebesar 20 N oleh
bola baja berjari-jari 2,5 mm.
‰ Kemudian dimasukkan dalam ruang pemanas dengan suhu (125 ± 2 )° C.
‰ Setelah 1 jam, contoh uji dikeluarkan dan didinginkan dengan
cepat.
‰ Setelah suhu contoh uji sama dengan suhu ruang (25 ± 5)° C, diukur bekas jejak
bola baja pada contoh uji.
‰ Diameter jejak bola baja lidak holeh Iebih dari 2 mm.
SPLN 83:1991

45.7 Uji Korosi


Semua lapisan minyak/gemuk pada contoh uji harus dibersihkan dengan cara merendam
dalam karbon tetrakhlorida selama 10 menit.
Kemudian contoh uji direndam dalam larutan 10 % Ammonium chlorida selama 10 menit
dengan suhu ruang(25±5)°C.
Tanpa pengeringan namun dengan mengibaskan butir air, contoh uji diletakkan selama 10
menit dalam ruangan dengan kelembaban nisbi 91- 95 % dan suhu (25± 5) °C.
Kemudian dikeringkan selama 10 menit pada ruangan pemanas dengan suhu ( 100 ± 5 ) °
C. Contoh uji selanjutnya diperiksa secara visual.

45.8 Uji Lapisan Seng


Sesuai SIT 0165-83, Cara uji lapis seng atau standar lainnya yang berlaku.

45.9 Uji Mekanis Bahan Baja

Dibuat batang uji tarik sesuai SIT No.0318-80.Cara uji sesuai SIT 0395-80.

45.10 Uji Komposisi Bahan


Sepotong bahan baja dan bahan lapisan seng diperiksakan ke Balai Penelitian Bahan atau
Lembaga Pengujian Bahan yang ditunjuk untuk diketahui komposisi kimianya.

45.11 Uji Pukul


Tutup poselain dipukul dengan mempergunakan alat uji " pukul " dengan gaya 0,15 kg
sebanyak 10 kali pada posisi 45 0 dan 90 °, tutup porselain tidak boleh retak atau pecah.

Pasal Tujuh Penandaan dan Cara Pengemasan

46. Penandaan pada kemasan


Pada kemasan setiap jenis lengkapan harus dilengkapi penandaan sebagai berikut :
‰ merek perniagaan
‰ jenis lengkapan
‰ tipe atau nomor katalog pabrik
‰ nomor kode produksi
‰ pabrik pembuat/buatan Indonesia, bila dibuat di Indonesia petunjuk pemakaian,
bila perlu
‰ jumlah/isi kemasan
47. Cara pengemasan
Lengkapan harus dikemas dalam kotak yang kuat serta diberi pelindung yang tahan
air.
SPLN 83:1991

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : KONEKTOR
A1. Contoh Konstruksi Konektor Tembus Berbadan
Isolasi.
A2. Contoh Konstruksi Konektor Berbadan Logam.

Lampiran B : KLEM IKAT TIANG

B1. Klem Ikat Tiang Jenis 1

B3. Fiting Ikat Tiang

Lampiran C : KLEM KAWAT BAJA

Lampiran D : SABUK PL.ASTIK

Lampiran E : PENGATUR TARIK/GESPER (TURNBUCKLE)

Lampi: an F : KAP PELINDUNG

Lampiran G : J A N G K A R
G1. Jangkar Jems 1,2,3
G2. Jangkar Jenis 4
G3. Jangkar Jenis 5
Lampiran H : TIANG ATAP

Lampiran J : KOLAR PEMEGANG

Lampiran K : KLEM KABEL

Kl. Contoh konstruksi klem kabel NYCY/NAYCY untuk ukuran 1 x 6l6 mm'' dan 1 x 10 /10 mm2
K2. Contoh konstruksi klem kabel pilin berbadan isolasi
K3. Contoh konstruksi klem kabel pilin berbadan baja tahan karat.
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991
SPLN 83:1991

Anda mungkin juga menyukai