Anda di halaman 1dari 50

STANDAR SPLN T6.

003-3: 2022
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0385.K/DIR/2022

KOMISIONING SALURAN TEGANGAN


TINGGI DAN TEGANGAN EKSTRA
TINGGI
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran
Kabel Tanah dan Kabel Laut Tegangan
Tinggi dan Ekstra Tinggi

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
STANDAR SPLN T6.003-3: 2022
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0385.K/DIR/2022

KOMISIONING SALURAN TEGANGAN


TINGGI DAN TEGANGAN EKSTRA
TINGGI
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran
Kabel Tanah dan Kabel Laut Tegangan
Tinggi dan Ekstra Tinggi

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
©PT PLN (Persero) 2022

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan


sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun
dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun
tercetak di luar internal PLN tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero).

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
KOMISIONING SALURAN TEGANGAN
TINGGI DAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran
Kabel Tanah dan Kabel Laut Tegangan
Tinggi dan Ekstra Tinggi

Disusun oleh:

Kelompok Bidang Standardisasi Transmisi


dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0133.K/DIR/2022

Kelompok Kerja Standardisasi


Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tanah dan Kabel Laut
Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
dengan Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) Puslitbang Ketenagalistrikan
No. 0226.K/GM-PUSLITBANG/2021

Diterbitkan oleh :

PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0133.K/DIR/2022

1. Didik Fauzi Dakhlan, S.T., M.Sc. : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Dr. Joko Muslim, S.T., M.Sc. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. Sumaryadi, M.T. : Sebagai Anggota
4. Ir. Iswan Prahastono, M.Phil. : Sebagai Anggota
5. Dr. Buyung S. Munir, S.T., M.Sc. : Sebagai Anggota
6. Dr. Andreas Putro P., S.T., M.Sc. : Sebagai Anggota
7. Fermi Trafianto, S.T., M.Sc. : Sebagai Anggota
8. Tanjung Anggraini L., S.T. : Sebagai Anggota
9. Ir. Eko Yudo Pramono, M.T. : Sebagai Anggota
10. Imam Makhfud, S.T., M.Sc. : Sebagai Anggota
11. Ir. Soni Asmaul Fuadi, M.M. : Sebagai Anggota
12. Jati Pharmadita, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
13. Indera Arifianto, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
14. Riko Ramadhano B., S.T., M.B.A. : Sebagai Anggota
15. Amiruddin, S.T. : Sebagai Anggota
16. Tejo Wihardiyono, S.T. : Sebagai Anggota

Kelompok Kerja Standardisasi


Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tanah dan Kabel
Laut Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
Keputusan General Manager PT PLN(Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
No. 0226.K/GM-PUSLITBANG/2021

1. M. Solikhudin, S.T., M.T. : Sebagai Ketua merangkap Anggota


2. Farid Suharno Putra, S.T. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Achmad Junaidi, S.T. : Sebagai Anggota
4. Sapuan : Sebagai Anggota
5. Ir. Oktarico Susilatama P. P., S.T., IPM. : Sebagai Anggota
6. Jerry Kurniawan, S.T. : Sebagai Anggota
7. Arviju Sihotang, S.T. : Sebagai Anggota
8. Lingga Aditya Prayudha, S.SI : Sebagai Anggota
9. Oksa Prasetyawan Wijayadi, S.T. : Sebagai Anggota
10. Suwarto : Sebagai Anggota
11. Adi Kusmiyanto : Sebagai Anggota
SPLN T6.003-3: 2022

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. i


Daftar Tabel ........................................................................................................................ i
Prakata .............................................................................................................................. ii
1 Ruang lingkup .............................................................................................................. 1
2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
3 Acuan normatif ............................................................................................................. 1
4 Istilah dan definisi ......................................................................................................... 3
5 Persiapan komisioning................................................................................................ 10
6 Pemeriksaan pendahuluan ......................................................................................... 11
7 Pemeriksaan dan pengujian individu .......................................................................... 11
7.1 Pengujian individu saluran kabel tanah berisolasi XLPE .................................... 12
7.2 Pengujian individu saluran kabel tanah berisolasi minyak.................................. 18
7.3 Pengujian individu saluran kabel laut ................................................................. 25
8 Pengujian subsistem .................................................................................................. 31
8.1 Pengujian subsistem saluran kabel tanah berisolasi XLPE ................................ 31
8.2 Pengujian subsistem saluran kabel tanah berisolasi minyak.............................. 32
8.3 Pengujian subsistem saluran kabel laut ............................................................. 33
9 Pengujian sistem ........................................................................................................ 33
9.1 Pengujian tegangan tinggi/high voltage test ...................................................... 33
9.2 Pengujian berbeban .......................................................................................... 34

Daftar Tabel

Tabel 1. Mata uji/pemeriksaan SKTT dan SKTET berisolasi XLPE .................................. 12


Tabel 2. Mata uji/pemeriksaan SKTT dan SKTET berisolasi minyak ................................ 18
Tabel 3. Mata uji/pemeriksaan SKLTT dan SKLTET ........................................................ 25
Tabel 4. Pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi XLPE ................................... 31
Tabel 5. Pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi minyak ................................. 32
Tabel 6. Pengujian subsistem SKLTT dan SKLTET ......................................................... 33
Tabel 7. Tegangan uji HV test.......................................................................................... 34

i
SPLN T6.003-3: 2022

Prakata

Standar SPLN T6.003-3, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra
Tinggi, Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tanah dan Kabel Laut Tegangan
Tinggi dan Ekstra Tinggi ini adalah salah satu bagian dari kelompok revisi dari SPLN 69-1:
1986 dan SPLN 69-2: 1987.

SPLN tentang komisioning saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi mencakup
beberapa serial SPLN sebagai berikut:

1. SPLN T6.003-1: 2020, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra
Tinggi, Bagian 1: Manajemen Komisioning;
2. SPLN T6.003-2: 2021, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra
Tinggi, Bagian 2: Pengujian Komisioning Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
3. SPLN T6.003-3: 2022, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra
Tinggi, Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tanah dan Kabel Laut
Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.

Dengan ditetapkan SPLN T6.003-3: 2022, segala ketentuan pada SPLN 69-1: 1986 dan
SPLN 69-2: 1987 yang bertentangan dengan SPLN ini dinyatakan tidak berlaku.

ii
SPLN T6.003-3: 2022

Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan


Tegangan Ekstra Tinggi
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tanah
dan Kabel Laut Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi

1 Ruang lingkup

Standar ini meliputi pengujian dan pemeriksaan pada proses komisioning Saluran Kabel
Tegangan Tinggi (SKTT), Saluran Kabel Tegangan Ekstra Tinggi (SKTET), Saluran Kabel
Laut Tegangan Tinggi (SKLTT) dan Saluran Kabel Laut Tegangan Ekstra Tinggi (SKLTET)
baik instalasi baru, instalasi perluasan atau penggantian peralatan dengan tipe yang sama
maupun berbeda.

Standar ini juga berlaku untuk instalasi saluran kabel baik milik PLN maupun non-PLN yang
akan terhubung ke jaringan PLN.

2 Tujuan

Standar ini memberikan pedoman yang terarah perihal tata cara pengelolaan yang seragam
dalam melakukan komisioning saluran kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
ekstra tinggi yang akan terhubung ke jaringan PLN dan yang memengaruhi kinerja
operasional PLN.

Standar ini juga sebagai acuan kepada pengelola proyek dan pengelola operasi dan sistem
untuk memeriksa kelaikan atas pelaksanaan komisioning dalam memberikan tegangan
pertama kali (energize) kepada semua instalasi baru yang terhubung ke jaringan transmisi
PLN.

3 Acuan normatif

Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, persyaratan yang terkait dengan
komisioning saluran kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan ekstra tinggi mengikuti
ketentuan pada standar-standar di bawah ini. Dalam hal terjadi revisi, persyaratan
mengikuti edisi terakhirnya.

a. Undang-Undang No 1: 1970, Keselamatan Kerja dan segala peraturan-peraturan


keselamatan kerja;
b. Peraturan Pemerintah No 50: 2012, Penerapan manajemen SMK3;
c. Peraturan Pemerintah No 23: 2014, Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik;
d. Peraturan Pemerintah No 22: 2021, Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
e. Peraturan Menteri ESDM No 12: 2021, Klasifikasi, Kualifikasi, Akreditasi, dan
Sertifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;

1
SPLN T6.003-3: 2022

f. Peraturan Menteri ESDM No. 20: 2020, Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid
Code);
g. Peraturan Menteri Perhubungan No 25: 2011, Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;
h. IEC 60840: 2020, Power Cables with Extruded Insulation and their Accessories for
Rated Voltages above 30 kV (Um = 36 kV) up to 150 kV (Um = 170 kV) – Test Methods
and Requirements;
i. IEC 60229: 2007, Electric Cables – Tests on Extruded Oversheaths with a Special
Protective Function;
j. IEC 62067: 2011, Power Cables with Extruded Insulation and their Accessories for
Rated Voltages above 150 kV (Um = 170 kV) up to 500 kV (Um = 550 kV) – Test
Methods and Requirements;
k. IEC 60099-4: 2014, Metal-Oxide Surge Arresters Without Gaps for A.C. Systems;
l. IEC 60156-2018, Insulating Liquids – Determination of the Breakdown Voltage at
Power Frequency – Test Method;
m. IEEE 400.2-2013, IEEE Guide for Field Testing of Shielded Power Cable Systems
Using Very Low Frequency (VLF) (less than 1 Hz);
n. CIGRE 490 Working Group B1.27: 2012, Recommendations for Testing of Long AC
Submarine Cables with Extruded Insulation for System Voltage above 30 (36) to 500
(550) kV;
o. ITU-T G.652: 2016, Characteristic of a Single-Mode Optical Fibre and Cable;
p. ITU-T G. 655: 2016, Characteristics of a Non-Zero Dispersion-Shifted Single-Mode
Optical Fibre and Cable;
q. SNI 04-0225: 2011, Peraturan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
r. SPLN T3.006-1: 2015, Kabel Tanah 87/150 (170) kV dengan Lapisan Kawat Tembaga
dan Timah Campuran;
s. SPLN T3.006-2: 2019, Kabel Tanah 87/150 (170) kV dengan Lapisan Corrugated
Aluminium Sheath;
t. SPLN T5.012: 2020, Pembumian Pada Gardu Induk dan Jaringan Transmisi;
u. SPLN S3.002-1: 2013, Spesifikasi Telekomunikasi Bagian 1 Media Serat Optik.

2
SPLN T6.003-3: 2022

4 Istilah dan definisi

4.1
Air insulated substation (AIS)
Suatu sistem peralatan listrik hubung-bagi tegangan tinggi dan ekstra tinggi dengan insulasi
udara yang berfungsi untuk menyalurkan dan mengendalikan daya listrik.

4.2
Berita acara penyelesaian pekerjaan konstruksi (BAPPK)
Berita acara penyelesaian pekerjaan konstruksi dari pengelola proyek yang menyatakan
bahwa lingkup peralatan telah terpasang berdasarkan desain enjiniring yang telah disetujui
oleh PLN (misalkan sesuai desain, peraturan, dan standar) dan siap untuk pelaksanaan
komisioning.

4.3
Bore log
Catatan rinci lubang bor dari formasi geologi yang ditembus oleh lubang bor.

4.4
Cable duct
Sebagai media saluran kabel tanah berbentuk terowongan yang melintasi jalan raya, rel
kereta atau yang melalui sungai kecil biasanya menggunakan cable duct. Cable duct
terbuat dari beton atau baja yang mempunyai kekuatan mekanis untuk melindungi dari
tekanan beban yang melintas di atas cable duct.

4.5
Control pit (CP)
Pit/ruangan di bawah tanah yang digunakan untuk merencanakan, mengawasi dan
mengevaluasi pekerjaan yang sedang berlangsung.

4.6
Diagram satu garis/single line diagram
Sebuah diagram atau gambar listrik yang merepresentasikan komponen-komponen sistem
instalasi listrik yang diwakilkan oleh simbol-simbol, dan menggambarkan bagaimana
komponen-komponen itu berhubungan.

3
SPLN T6.003-3: 2022

4.7
Drum schedule
Dokumen berisi tabel penomoran kabel, jumlah tarikan kabel, dan tujuan dari dan ke mana
kabel akan ditarik sehingga tidak terjadi salah pulling cable yang berdampak pada
pembelian dan penarikan ulang kabel.

4.8
Electric breakdown
Perubahan mendadak seluruh atau sebagian dari media isolator menjadi media penghantar
yang mengakibatkan pelepasan listrik.

4.9
Elektrode pembumian (grounding electrode/ground rod)
Konduktor yang ditanam di dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi.

4.10
Factory acceptance test (FAT)
Pengujian penerimaan pabrikan atau pengujian-pengujian yang dilakukan oleh pabrikan
terhadap peralatan baru dan memastikan berfungsi sesuai desain. FAT dilakukan di
pabrikan pembuat dan disaksikan oleh perwakilan dari pembeli sesuai kontrak yang telah
disepakati sebelum dikirim ke pemesan.

4.11
Gambar penampang/long profile
Bentuk yang diperoleh bila sebuah benda atau permukaan dipotong (diiris) oleh sebuah
bidang datar tertentu.

4.12
Geo radar
Salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang elektromagnetik
(EM) yang menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Aplikasi
GPR (Ground Penetrating Radar) dapat digunakan untuk survey benda-benda yang

4
SPLN T6.003-3: 2022

terpendam di tempat yang dangkal (pipa, kabel, septic tank, dll), tempat yang dalam, dan
pemeriksaan beton.

4.13
Horizontal directional drilling (HDD)
Metode penggelaran kabel tanpa parit dengan melakukan pengeboran tanah sesuai
dengan rute/jalur kabel.

4.14
Insulator
Komponen yang berfungsi untuk memisahkan bagian yang bertegangan dengan bagian
yang tidak bertegangan/ground.

4.15
Jenis kabel
Berdasarkan letaknya, kabel tegangan tinggi dan ekstra tinggi dibedakan menjadi 2, yaitu
kabel tanah dan kabel laut. Sedangkan berdasarkan material dielektriknya, kabel
tegangan tinggi dan ekstra tinggi dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu kabel XLPE (kabel
dengan isolasi berbahan Cross-Linked Polyethylene) dan kabel minyak (kabel dengan
isolasi minyak dan kertas).

4.16
Joint
Alat yang digunakan untuk menyambung 2 buah ujung kabel dengan tipe kabel yang sama
maupun yang berbeda.

4.17
Joint pit (JP)
Ruangan di bawah tanah tempat instalasi peralatan transmisi saluran kabel yang terbuat
dari beton.

4.18
Konduktor
Konduktor merupakan media dimana arus mengalir. Konduktor yang digunakan yaitu
tembaga atau aluminium, logam tersebut dipilih dengan pertimbangan beberapa hal yaitu
arus beban dan keekonomisan.

5
SPLN T6.003-3: 2022

4.19
Konduktor pembumian
Konduktor yang digunakan untuk menghubungkan peralatan ke elektrode
pembumian/mesh grounding.

4.20
Lampu suar
Penunjuk arah bagi kapal-kapal yang ada di laut saat malam hari.

4.21
Link box
Kotak dimana koneksi bonding dan/atau pembumian yang dibuat melalui sambungan yang
dapat di lepas dan dapat dilengkapi dengan pembatas tegangan/SVL.

4.22
Masa komisioning
Periode waktu setelah masa konstruksi selesai yang dinyatakan dalam BAPPK, sampai
dengan komisioning dinyatakan selesai dan laporan teknik komisioning diterbitkan.

4.23
Menara suar
Sarana bantu navigasi-pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama
atau lebih 20 (dua puluh) mil laut yang dapat membantu para navigator dalam menentukan
posisi dan/atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan adanya pelabuhan serta dapat
dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara.

4.24
Metal detector
Sebuah alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam.

4.25
Oil stop joint
Suatu joint pemisah minyak pada kabel minyak yang digunakan untuk membagi sirkit ke
dalam seksi-seksi tekanan minyak yang terpisah, masing-masing dilengkapi dengan
peralatan ekspansi minyak. Oil stop joint digunakan untuk membatasi tekanan minyak tidak
melebihi batasan keamanan tekanan (Over Pressure).

6
SPLN T6.003-3: 2022

4.26
Pengelola jaringan
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap keamanan pengoperasian dan pemeliharaan
sistem transmisi dan gardu induk.

4.27
Pengelola komisioning
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan supervisi komisioning yang
mendapat penugasan dari pengelola proyek.

4.28
Pengelola operasi
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pengaturan operasi sistem tenaga listrik.

4.29
Pengelola operasi dan jaringan
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pengaturan operasi sistem tenaga listrik,
operasi peralatan dan pemeliharaan instalasi.

4.30
Pengelola proyek
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dan pelaksanaan
komisioning.

4.31
Pelampung suar
Sarana bantu navigasi-pelayaran apung yang bersuar dan berbentuk pelampung serta
mempunyai jarak tampak sama atau lebih 4 (empat) mil laut yang dapat memberikan
informasi kepada para navigator terkait adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain
karang, air dangkal, kerangka kapal dan/atau untuk menunjukan perairan aman serta
pemisah alur, dan dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara.

4.32
Quality assurance
Serangkaian proses sistematis untuk menentukan apakah suatu produk atau jasa
memenuhi syarat jaminan kualitas yang ditentukan.

7
SPLN T6.003-3: 2022

4.33
Rambu suar
Sarana bantu navigasi-pelayaran tetap yang bersuar dan berbentuk rambu serta
mempunyai jarak tampak sama atau lebih dari 10 (sepuluh) mil laut yang dapat membantu
para navigator mengetahui adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air
dangkal, gosong (tumpukan pasir) dan bahaya terpencil serta menentukan posisi dan/atau
haluan kapal serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara.

4.34
Route clearence
Jalur kabel laut yang bebas dari gangguan atau halangan di luar area kerja kabel yang
diidentifikasi selama survei rute kabel untuk menjaga keamanan kabel dari alat transportasi
laut dan aktivitas di laut yang berpotensi menyebabkan kerusakan kabel.

4.35
Shield voltage limiter (SVL)
Perangkat yang terhubung dengan kabel bonding untuk membatasi tegangan selama
transien sistem pada saluran kabel.

4.36
Single point bonding
Bentuk ikatan khusus di mana tiga (fase R-S-T) pelindung kabel (kabel bonding) dari kabel
tenaga dihubungkan bersama-sama dan dibumikan hanya pada satu titik.

4.37
Sonar scan
Sebuah sistem peralatan survei kelautan yang menggunakan teknologi akustik. Peralatan
ini digunakan untuk memetakan dasar laut yang juga dapat digunakan untuk mempelajari
kehidupan di dasar laut. Sistem peralatan ini merupakan strategi penginderaan untuk
merekam kondisi dasar laut dengan memanfaatkan sifat media dasar laut yang mampu
memancarkan, memantulkan dan/atau menyerap gelombang suara.

4.38
Tim supervisi komisioning
Tim yang dibentuk oleh pengelola komisioning dalam melaksanakan supervisi komisioning
dan beranggotakan personel dari pengelola komisioning, pengelola proyek serta pengelola
operasi dan jaringan.

8
SPLN T6.003-3: 2022

4.39
Terminasi
Perangkat yang dipasang pada ujung kabel untuk memastikan sambungan listrik dengan
bagian lain dari sistem dan untuk menjaga insulasi hingga titik sambungan.

4.40
Uji berbeban
Pengujian terhadap instalasi pada saluran transmisi yang dilakukan dalam keadaan
berbeban. Besar daya minimum untuk pengujian sesuai dengan kebutuhan akurasi
peralatan yang diuji.

4.41
Uji energize (bertegangan)
Pemberian tegangan pertama kali terhadap instalasi pada saluran tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi dalam rangka pengujian. Jika terjadi kegagalan selama pengujian
energize, maka harus dilakukan perbaikan segera dan pengujian energize diulang kembali.

4.42
Uji individu
Kegiatan pengujian yang dilakukan terhadap masing-masing peralatan untuk membuktikan
dan menjamin bahwa karakteristik performa kerja peralatan tersebut sesuai desain dan
standar yang berlaku.

4.43
Uji selubung luar/over sheath test/outer sheath test
Pengujian tegangan DC yang diterapkan diantara setiap metal sheath atau diantara metal
screen dengan bumi.

4.44
Uji sistem
Kegiatan pengujian terhadap sistem instalasi saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra
tinggi untuk membuktikan bahwa seluruh subsistem yang tergabung dalam sistem tersebut
dapat berfungsi sesuai desain dan standar yang berlaku, khususnya nilai-nilai yang
digaransikan.

9
SPLN T6.003-3: 2022

4.45
Uji subsistem
Kegiatan pengujian terhadap beberapa peralatan individu yang tergabung dalam suatu
subsistem saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi untuk memastikan subsistem
berfungsi dengan baik sesuai desain dan standar yang berlaku.

4.46
Uji tahanan isolasi/resistance insulation test
Pengujian untuk mengukur resistansi insulasi di bawah kondisi tertentu.

4.47
Working permit
Dokumen izin kerja yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan efisien.
Working permit juga bisa dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi sebuah pekerjaan
yang akan dikerjakan, potensi-potensi yang dapat membahayakan pekerjaan dan juga
sebagai tindakan pencegahan maupun pengendalian potensi bahaya tersebut.

5 Persiapan komisioning

Setelah pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan, pengelola proyek menyatakan selesai,


aman dan siap untuk dilakukan komisioning dengan menerbitkan berita acara penyelesaian
pekerjaan konstruksi (BAPPK) yang mencakup dokumen sebagai berikut:

1. Nama proyek;
2. Spesifikasi teknik peralatan terpasang atau technical particular guarantee (TPG);
3. Dokumen yang disetujui oleh PLN atau penyedia barang dan jasa minimum meliputi:
- Drum schedule;
- Rute jaringan;
- Gambar penampang/long profile;
- Gambar single line diagram;
- Detail desain konstruksi;
- Gambar sistem pembumian;
- Gambar aksesori kabel;
- Instruksi kerja;
- Prosedur pengujian;
- Working permit; dan
- Daftar permasalahan di lapangan (site matters).

10
SPLN T6.003-3: 2022

4. Laporan hasil survei geo radar dan metal detector untuk jalur kabel tanah yang melalui
jalan umum atau daerah urban yang telah disetujui PLN;
5. Laporan sonar scan dan route clearance untuk rute jaringan kabel laut;
6. Hasil bore log yang telah disetujui PLN untuk penggelaran kabel menggunakan metode
HDD;
7. Mencantumkan letak control pit di gambar rute jaringan kabel tanah;
8. Laporan uji jenis atau uji rutin atau uji serah terima (Factory acceptance test/FAT)
sesuai persyaratan kontrak;
9. Rekaman uji mencakup uji individu dan uji subsistem;
10. Persetujuan lingkungan atau dokumen lingkungan hidup; dan
11. Dokumen kontrak pekerjaan/Surat Perintah Kerja (SPK).

Untuk meminimalisir kegagalan komisioning, pengujian individu dan pengujian subsistem


dapat dilaksanakan sebelum masa komisioning dimulai.

6 Pemeriksaan pendahuluan

Pemeriksaan pendahuluan mencakup pemeriksaan dan pelaksanaan fasilitas keselamatan


ketenagalistrikan (K2) yang dilakukan oleh tim supervisi komisioning sesuai lingkup pada
BAPPK.

Instalasi sesuai lingkup dipastikan lengkap, aman, dan mempertimbangkan instalasi


eksisting.

7 Pemeriksaan dan pengujian individu

Pemeriksaan dan pengujian individu dilakukan terhadap setiap peralatan yang terpasang
di saluran kabel. Pemeriksaan dan pengujian individu dapat dilakukan pada tahapan
konstruksi maupun setelah selesai konstruksi. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan pada
setiap peralatan utama dan aksesori yang berada di tiap joint pit, gardu induk dan
sepanjang jalur jaringan transmisi yang menjadi lingkup komisioning. Hasil pemeriksaan
dan pengujian individu dievaluasi oleh tim supervisi komisioning.

Jika terjadi perubahan desain konstruksi yang tidak sesuai dengan desain awal dan
berpotensi merubah spesifikasi teknis karena menyesuaikan kondisi lapangan, diperlukan
justifikasi dan berita acara perubahan desain.

Pemeriksaan dan pengujian individu ini dilakukan hanya untuk konstruksi kabel baru.
Sedangkan untuk konstruksi kabel eksisting dengan penggantian kabel atau material
sebagian maka untuk material baru mengikuti pemeriksaan dan pengujian individu pada
standar ini.

11
SPLN T6.003-3: 2022

7.1 Pengujian individu saluran kabel tanah berisolasi XLPE

Tabel 1. Mata uji/pemeriksaan SKTT dan SKTET berisolasi XLPE

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1 Kabel tenaga

Pemeriksaan fisik

1.1 Selubung luar kabel Pengamatan visual mengacu pada Tidak ada cacat pada kulit kabel
desain approval drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee Sesuai dengan approval drawing dan
(TPG) spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

1.2 Pengujian tahanan isolasi inti kabel Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar ≥ 10 kV
IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1
menit
Dilakukan sebelum laying
Dilakukan per kabel (per haspel)

12
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1.3 Pengujian over sheath Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku. tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC over sheath test adalah
10 kV IEC 62067

Durasi minimum pengujian adalah 1 IEC 60229


menit
Pengujian dilakukan saat:
- sebelum laying (masih di haspel)
- setelah laying dan/atau sebelum
joint/terminasi
- setelah joint/terminasi per JP
dilakukan 2 section
Dilakukan per kabel (per haspel/per
section)

2 Joint

Pemeriksaan fisik

2.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

3 Link box

Pemeriksaan fisik

3.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi

13
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan


teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

3.2 Pengujian tahanan isolasi SVL Pengukuran menggunakan alat ukur yang Kriteria adalah tahan/no breakdown Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku terhadap tegangan uji
IEC 60099-4
Tegangan uji pada SVL adalah 2,0 kV
sampai dengan 3,1 kV DC

4 Kabel pembumian/grounding cable

Pemeriksaan fisik

4.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Kondisi baik dan tidak ada luka di
desain approval drawing dan spesifikasi permukaan kabel untuk kabel tanah
teknis/Technical Particular Guarantee berisolasi
(TPG)
Kondisi baik, tidak berkarat dan tidak
rantas untuk kabel tanah tidak
berisolasi
Ada dan tersambung
Bahan material grounding rod dari
tembaga

Pemeriksaan elektrikal

4.2 Pengujian tahanan pembumian Pengukuran menggunakan alat ukur yang Nilai tahanan pembumian maksimum Referensi:
grounding pada joint pit/ manhole terkalibrasi dan masih berlaku pada JP adalah 3 ohm
SPLN T5.012: 2020
Mengacu pada desain approval drawing Apabila JP terletak di area gardu
dan spesifikasi teknis/Technical Particular induk maka nilai tahanan pembumian
Guarantee (TPG) maksimum 0,5 ohm

14
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

5 Joint pit

Pemeriksaan fisik

5.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Asesori di dalam JP harus terpasang
lengkap dan sesuai dengan approval
drawing

5.2 Uji mutu beton Pengukuran menggunakan alat ukur yang Sesuai dengan desain approval
terkalibrasi dan masih berlaku drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular
Mengacu pada desain approval drawing Guarantee (TPG)
dan spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

6 Sealing end

Pemeriksaan fisik

6.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

6.2 Uji tahanan isolasi supporting Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
insulator SE yang berada di AIS terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar 5 kV
IEC 60229

15
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

7 Fiber optik

Pemeriksaan fisik

7.1 Selubung fiber optik Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Tidak ada cacat pada kulit kabel

7.2 Tipe fiber optik Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval Referensi:
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular ITU-T G.652D
(TPG) Guarantee (TPG) ITU-T G.655.C
Karakteristik serat optik berdasarkan
standar ITU-T G.652D dan ITU-T
G.655.C

Pemeriksaan elektrikal

7.3 Optical Time Domain Reflectometer Pengukuran menggunakan alat ukur yang Redaman/noise maksimal untuk Referensi:
(OTDR) terkalibrasi dan masih berlaku panjang gelombang 1310 nm adalah
0,34 dB/km SPLN S3.002-1:
2013
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1550 nm adalah
0,21 dB/km
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1625 nm adalah
0,24 dB/km

16
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

8 Cable duct

Pemeriksaan fisik

8.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Asesori di dalam cable duct harus
terpasang lengkap dan sesuai
dengan approval drawing.

9 Perlengkapan pengaman

Pemeriksaan fisik

9.1 Marking jalur SKTT/SKTET Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Sesuai rute/jalur kabel
Terlihat jelas

9.2 Rambu bahaya Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Memenuhi standar (tidak
hilang/rusak/korosi, cat tidak pudar,
informasi tidak salah)

17
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

9.3 Penamaan fase Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Terpasang lengkap
Sesuai urutan fase

9.4 Penomoran joint pit dan sirkit Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Terpasang lengkap
Sesuai urutan JP dan sirkit

7.2 Pengujian individu saluran kabel tanah berisolasi minyak

Tabel 2. Mata uji/pemeriksaan SKTT dan SKTET berisolasi minyak

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1 Kabel tenaga

Pemeriksaan fisik

1.1 Selubung luar kabel Pengamatan visual mengacu pada Tidak ada cacat pada kulit kabel
desain approval drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee Sesuai dengan approval drawing dan
(TPG) spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

18
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

Pemeriksaan elektrikal

1.2 Pengujian tahanan isolasi Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar ≥ 10 kV
IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1
menit
Dilakukan sebelum laying
Dilakukan per kabel (per haspel)

1.3 Pengujian over sheath Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku. tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC over sheath test adalah
10 kV IEC 62067

Durasi minimum pengujian adalah 1 IEC 60229


menit
Pengujian dilakukan saat:
- sebelum laying (masih di haspel)
- setelah laying dan/atau sebelum
joint/terminasi
- setelah joint/terminasi per JP
dilakukan 2 section
Dilakukan per kabel (per haspel/per
section)

19
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1.4 Pengujian tegangan tembus Pengukuran menggunakan alat ukur yang Sesuai spesifikasi desain pabrikan Referensi:
minyak/Break Down Voltage (BDV) terkalibrasi dan masih berlaku
IEC 60156
Pengujian dilakukan sebelum minyak
dimasukkan ke kabel dan dilakukan
setelah dimasukkan ke kabel

2 Joint

Pemeriksaan fisik

2.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

3 Link box

Pemeriksaan fisik

3.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

3.2 Pengujian tahanan isolasi SVL Pengukuran menggunakan alat ukur yang Kriteria adalah tahan/no breakdown Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku terhadap tegangan uji
IEC 60099-4
Tegangan uji pada SVL adalah 2,0 kV
sampai dengan 3,1 kV DC

20
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

4 Kabel pembunian/grounding cable

Pemeriksaan fisik

4.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Kondisi baik dan tidak ada luka di
desain approval drawing dan spesifikasi permukaan kabel untuk kabel tanah
teknis/Technical Particular Guarantee berisolasi
(TPG)
Kondisi baik, tidak berkarat dan tidak
rantas untuk kabel tanah tidak
berisolasi
Ada dan tersambung
Bahan material grounding rod dari
tembaga

Pemeriksaan elektrikal

4.2 Pengujian grounding pada joint Pengukuran menggunakan alat ukur yang Nilai resistansi pembumian Referensi:
pit/man hole terkalibrasi dan masih berlaku maksimum pada JP adalah 3 ohm
SPLN T5.012: 2020
Mengacu pada desain approval drawing Apabila JP terletak di area gardu
dan spesifikasi teknis/Technical Particular induk maka nilai resistansi
Guarantee (TPG) pembumian maksimum 0,5 ohm

21
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

5 Joint pit

Pemeriksaan fisik

5.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Asesori di dalam JP harus terpasang
lengkap dan sesuai dengan approval
drawing

5.2 Uji mutu beton Pengukuran menggunakan alat ukur yang Sesuai dengan desain approval
terkalibrasi dan masih berlaku drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular
Mengacu pada desain approval drawing Guarantee (TPG)
dan spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

6 Sealing end

Pemeriksaan fisik

6.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

6.2 Uji tahanan isolasi supporting Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
insulator SE yang berada di AIS terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar 5 kV
IEC 60229

22
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

7 Fiber optik

Pemeriksaan fisik

7.1 Selubung fiber optik Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Tidak ada cacat pada kulit kabel

7.2 Tipe fiber optik Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval Referensi:
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular ITU-T G.652D
(TPG) Guarantee (TPG) ITU-T G.655.C
Karakteristik serat optik berdasarkan
standar ITU-T G.652D dan ITU-T
G.655.C

Pemeriksaan elektrikal

7.3 Optical Time Domain Reflectometer Pengukuran menggunakan alat ukur yang Redaman/noise maksimal untuk Referensi:
(OTDR) terkalibrasi dan masih berlaku panjang gelombang 1310 nm adalah
0,34 dB/km SPLN S3.002-1:
2013
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1550 nm adalah
0,21 dB/km
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1625 nm adalah
0,24 dB/km

23
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

8 Cable duct

Pemeriksaan fisik

8.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Asesori di dalam cable duct harus
terpasang lengkap dan sesuai
dengan approval drawing

9 Perlengkapan pengaman

Pemeriksaan fisik

9.1 Marking jalur SKTT/SKTET Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Sesuai rute/jalur kabel
Terlihat jelas

9.2 Rambu bahaya Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)
Memenuhi standar (tidak
hilang/rusak/korosi, cat tidak pudar,
informasi tidak salah)

24
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

9.3 Penamaan fase Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Terpasang lengkap
Sesuai urutan fase

9.4 Penomoran joint pit dan sirkit Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Terpasang lengkap
Sesuai urutan JP dan sirkit

7.3 Pengujian individu saluran kabel laut

Tabel 3. Mata uji/pemeriksaan SKLTT dan SKLTET

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1 Kabel tenaga

Pemeriksaan fisik

1.1 Selubung luar kabel Pengamatan visual mengacu pada Tidak ada cacat pada kulit kabel
desain approval drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee Sesuai dengan approval drawing dan
(TPG) spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

25
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

1.2 Pengujian tahanan isolasi Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar ≥ 10 kV
IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1
menit
Dilakukan sebelum laying
Dilakukan per kabel (per haspel)

1.3 Pengujian tegangan tembus Pengukuran menggunakan alat ukur yang Sesuai spesifikasi desain pabrikan Referensi:
minyak/Break Down Voltage (BDV) terkalibrasi dan masih berlaku
IEC 60156
Pengujian dilakukan sebelum minyak
dimasukkan ke kabel dan dilakukan Untuk SKLT
setelah dimasukkan ke kabel berisolasi minyak

1.4 Time domain reflectometer Pengukuran menggunakan alat ukur yang Sesuai dengan desain approval Referensi:
terkalibrasi dan masih berlaku drawing
IEC 60840
Tidak ada joint sepanjang saluran
kabel laut CIGRE 490 Working
Group B1.27
Untuk SKLT yang
tidak memiliki Joint
dalam laut

26
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

2 Joint

Pemeriksaan fisik

2.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval Untuk saluran kabel
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi laut yang
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular tersambung dengan
(TPG) Guarantee (TPG) SKTT

3 Link box

Pemeriksaan fisik

3.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval Pengujian dilakukan
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi jika pada landing
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular point terdapat link
(TPG) Guarantee (TPG) box

4 Kabel pembumian/grounding cable

Pemeriksaan fisik

4.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Kondisi baik dan tidak ada luka di
desain approval drawing dan spesifikasi permukaan kabel untuk kabel tanah
teknis/Technical Particular Guarantee berisolasi
(TPG)
Kondisi baik, tidak berkarat dan tidak
rantas untuk kabel tanah tidak
berisolasi
Ada dan tersambung
Bahan material grounding rod dari
tembaga

Pemeriksaan elektrikal

27
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

4.2 Pengujian grounding pada landing Pengukuran menggunakan alat ukur yang Nilai resistansi pembumian Referensi:
point terkalibrasi dan masih berlaku maksimum 0,5 ohm
SPLN T5.012: 2020
Mengacu pada desain approval drawing
dan spesifikasi teknis/Technical Particular
Guarantee (TPG)

5 Sealing end

Pemeriksaan fisik

5.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)

Pemeriksaan elektrikal

5.2 Uji tahanan isolasi supporting Pengukuran menggunakan alat ukur yang Tahan/no breakdown terhadap Referensi:
insulator SE terkalibrasi dan masih berlaku tegangan uji
IEC 60840
Tegangan uji DC sebesar 5 kV
IEC 60229
Untuk SE yang
berada di AIS dan
saluran kabel laut
yang tersambung ke
SUTT

6 Fiber optik

Pemeriksaan elektrikal

28
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

6.1 Optical Time Domain Reflectometer Pengukuran menggunakan alat ukur yang Redaman/noise maksimal untuk Referensi:
(OTDR) terkalibrasi dan masih berlaku panjang gelombang 1310 nm adalah
0,34 dB/km SPLN S3.002-1:
2013
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1550 nm adalah
0,21 dB/km
Redaman/noise maksimal untuk
panjang gelombang 1625 nm adalah
0,24 dB/km

7 Cable duct

Pemeriksaan fisik

7.1 Pemeriksaan kesesuaian desain Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular
(TPG) Guarantee (TPG)
Asesori di dalam cable duct harus
terpasang lengkap dan sesuai
dengan approval drawing

29
SPLN T6.003-3: 2022

No Mata uji/pemeriksaan Metode uji/acuan Kriteria Keterangan

8 Perlengkapan pengaman

Pemeriksaan fisik

8.1 Pelampung suar dan rambu suar Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval Referensi:
jalur saluran kabel laut desain approval drawing dan spesifikasi drawing dan spesifikasi
teknis/Technical Particular Guarantee teknis/Technical Particular Permenhub No 25
(TPG) Guarantee (TPG) Tahun 2011 atau
peraturan yang
Sesuai route clearance kabel terbaru
Warna lampu suar adalah kuning
Lampu suar kedip
Terlihat jelas
Masuk dalam navigasi pelayaran
Tersertifikasi oleh Dirjen
Perhubungan Laut dan Dirjen Distrik
Navigasi

8.2 Penamaan fase dan sirkit Pengamatan visual mengacu pada Sesuai dengan desain approval
desain approval drawing drawing
Terpasang lengkap
Sesuai urutan fase dan sirkit

30
SPLN T6.003-3: 2022

8 Pengujian subsistem

Setelah pengujian individu selesai dilaksanakan dan memenuhi kriteria, maka dilanjutkan
dengan pengujian subsistem.

Pengujian subsistem ini dilakukan hanya untuk konstruksi kabel baru. Sedangkan untuk
konstruksi kabel eksisting dengan penggantian kabel atau material sebagian maka untuk
material baru mengikuti pengujian subsistem pada standar ini.

8.1 Pengujian subsistem saluran kabel tanah berisolasi XLPE

Kriteria pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi XLPE dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi XLPE

Mata
No Metode uji/acuan Kriteria Keterangan
uji/pemeriksaan

1 Pengujian over Pengukuran menggunakan alat ukur Kriteria adalah Referensi:


sheath end to yang terkalibrasi dan masih berlaku tahan/no
end breakdown IEC 60840
Tegangan uji sebesar 10 kV DC terhadap tegangan IEC 62067
Durasi minimum pengujian adalah 1 uji
menit IEC 60229

Pengujian dilakukan secara end to


end yaitu dari link box antar gardu
induk untuk instalasi kabel baru, dan
untuk penggantian peralatan
dilakukan sesuai lingkup pekerjaan

2 Pengujian Pengukuran menggunakan alat ukur Kriteria adalah Referensi:


tahanan insulasi yang terkalibrasi dan masih berlaku tahan/no
end to end breakdown IEC 60840
Tegangan uji sebesar ≥ 10 kV DC terhadap tegangan IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1 uji
menit
Pengujian dilakukan secara end to
end yaitu dari ujung kabel antar
gardu induk atau antar titik ujung
kabel untuk instalasi kabel baru, dan
untuk penggantian peralatan
dilakukan sesuai lingkup pekerjaan

3 Pemeriksaan Pengukuran kontinuitas kabel Urutan fase dan


urutan fase dan menggunakan alat ukur yang sirkit sesuai
sirkit terkalibrasi dan masih berlaku

31
SPLN T6.003-3: 2022

8.2 Pengujian subsistem saluran kabel tanah berisolasi minyak

Kriteria pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi minyak dapat dilihat pada Tabel
5.

Tabel 5. Pengujian subsistem SKTT dan SKTET berisolasi minyak

Mata
No Metode uji/acuan Kriteria Keterangan
uji/pemeriksaan

1 Pengujian over Pengukuran menggunakan alat ukur Kriteria adalah Referensi:


sheath end to yang terkalibrasi dan masih berlaku tahan/no
end breakdown IEC 60840
Tegangan uji sebesar 10 kV DC terhadap tegangan IEC 62067
Durasi minimum pengujian adalah 1 uji
menit IEC 60229

Pengujian dilakukan secara end to


end yaitu dari link box antar gardu
induk untuk instalasi kabel baru, dan
untuk penggantian peralatan
dilakukan sesuai lingkup pekerjaan

2 Pengujian Pengukuran menggunakan alat ukur Kriteria adalah Referensi:


tahanan insulasi yang terkalibrasi dan masih berlaku tahan/no
end to end breakdown IEC 60840
Tegangan uji sebesar ≥ 10 kV DC terhadap tegangan IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1 uji
menit
Pengujian dilakukan secara end to
end yaitu dari ujung kabel antar
gardu induk atau antar titik ujung
kabel untuk instalasi kabel baru, dan
untuk penggantian peralatan
dilakukan sesuai lingkup pekerjaan

3 Pemeriksaan Pengukuran kontinuitas kabel Urutan fase dan


urutan fase dan menggunakan alat ukur yang sirkit sesuai
sirkit terkalibrasi dan masih berlaku

4 Pengujian Pengukuran tekanan minyak Sesuai dengan


tekanan minyak dilakukan menggunakan manometer desain approval
yang terhubung dengan rangkaian drawing dan
tripping jika desain manometer spesifikasi
terhubung dengan rangkaian teknis/Technical
tripping, dan dilakukan pengujian Particular
continuitas rangkaian tripping sesuai Guarantee (TPG)
approval drawing

32
SPLN T6.003-3: 2022

8.3 Pengujian subsistem saluran kabel laut

Kriteria pengujian subsistem SKLTT dan SKLTET dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengujian subsistem SKLTT dan SKLTET

Mata
No Metode uji/acuan Kriteria Keterangan
uji/pemeriksaan

1 Pengujian Pengukuran menggunakan alat ukur Kriteria adalah Referensi:


tahanan insulasi yang terkalibrasi dan masih berlaku tahan/no
end to end breakdown IEC 60840
Tegangan uji sebesar ≥ 10 kV DC terhadap tegangan IEC 60229
Durasi minimum pengujian adalah 1 uji
menit
Pengujian dilakukan secara end to
end yaitu dari ujung kabel antar
gardu induk atau antar titik ujung
kabel untuk instalasi kabel baru, dan
untuk penggantian peralatan
dilakukan sesuai lingkup pekerjaan

2 Pemeriksaan Pengukuran kontinuitas kabel Urutan fase dan


urutan fase dan menggunakan alat ukur yang sirkit sesuai
sirkit terkalibrasi dan masih berlaku

3 Pengujian Pengukuran tekanan minyak Sesuai dengan


tekanan minyak dilakukan menggunakan manometer desain approval
yang terhubung dengan rangkaian drawing dan
tripping jika desain manometer spesifikasi
terhubung dengan rangkaian teknis/Technical
tripping, dan dilakukan pengujian Particular
continuitas rangkaian tripping sesuai Guarantee (TPG)
approval drawing

9 Pengujian sistem

Setelah pengujian subsistem selesai dilaksanakan dan memenuhi kriteria, maka dilanjutkan
dengan pengujian sistem. Pengujian sistem meliputi pengujian pemberian tegangan dan
pengujian berbeban.

9.1 Pengujian tegangan tinggi/high voltage test

Sebelum pelaksanaan pengujian pemberian tegangan tinggi harus dilakukan persiapan dan
pemeriksaan terhadap instalasi baik peralatan utama maupun peralatan pendukung serta
dilakukan pengujian subsistem sesuai Bab 8. Kriteria penerimaan adalah tahan terhadap
tegangan uji/no breakdown.

Tegangan uji untuk instalasi transmisi saluran kabel baru dapat dipilih dari salah satu nilai
pada Tabel 7.

33
SPLN T6.003-3: 2022

Tabel 7. Tegangan uji HV test

Rating Rating
Rating tegangan tegangan tegangan Tegangan uji
Durasi Frekuensi
fase ke fase (Un) fase ke tertinggi fase ke tanah Referensi
(Jam) (Hz)
(kV) tanah (U0) (Um) (kV)
(kV) (kV)
36 24 20 – 300 IEC 60840
66 36 72,5 72 1 20 – 300 IEC 60840
72 – 108 1 0,1 IEEE 400.2
87 24 20 – 300 IEC 60840
150 87 170
150 1 20 – 300 IEC 60840
160 24 20 – 300 IEC 62067
275 160 300
210 1 20 – 300 IEC 62067
290 24 20 – 300 IEC 62067
500 290 550
320 1 20 – 300 IEC 62067

CATATAN:
Tegangan uji untuk instalasi transmisi saluran kabel yang terdiri dari kombinasi kabel baru dan kabel
eksisting adalah sebesar tegangan U0 dengan durasi 1 x 24 jam, begitupun dengan tegangan uji untuk
transmisi instalasi eksisting/lama, atau dilakukan prosedur quality assurance berdasarkan SPLN T3.006-
1: 2015 dan SPLN T3.006-2: 2019
Untuk instalasi transmisi saluran kabel yang telah dilakukan pengujian tegangan tinggi namun belum
segera diberi tegangan perlu dilakukan prosedur quality assurance sebelum diberi tegangan berdasarkan
SPLN T3.006-1: 2015 dan SPLN T3.006-2: 2019 yaitu dapat terdiri dari dan tidak terbatas pada:
1. Pengukuran tan delta;
2. Pengukuran resistans insulasi dengan menggunakan tegangan pengujian minimum 0,9 U 0; dan
3. Pengujian lainnya sesuai kesepakatan.

9.2 Pengujian berbeban

Pengujian pembebanan jaringan menggunakan referensi pembacaan nilai daya aktif pada
instrumen pengukuran di gardu induk.

34
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga Raya No. 102, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774
www.pln.co.id
Pengelola Standardisasi:

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan


Jl. Duren Tiga Raya No. 102, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774
www.pln.co.id

Anda mungkin juga menyukai