008-1: 2017
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0000.P/DIR/20xx
PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN T3.008-1: 2017
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0000.P/DIR/20xx
PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
INSULATOR KERAMIK ATAU GELAS TEGANGAN
TINGGI / TEGANGAN EKSTRA TINGGI
BAGIAN 1:
INSULATOR RENTENG
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SK DIREKSI
SK DIREKSI
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
dengan Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0439.K/KAPUSLITBANG/2016
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
i
SPLN T3.008-1: 2017
Prakata
SPLN Serial T3.008-1: 2017 merupakan revisi dari SPLN 10-1, 10-1A, 10-1B, 10-1C, 10-1D,
10-1E-1, 10-1E-2, 10-1F dan 10-3B, khusus bagian penggunaan insulator renteng keramik
atau gelas Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi.
Insulator Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi dimulai dari insulator dengan kekuatan mekanis
diatas atau sama dengan 120 kN. Untuk insulator dengan kekuatan mekanis di bawah
120 kN menggunakan SPLN lainnya yang berlaku.
SPLN ini disusun untuk meringkas dan mempermudah pemahaman dalam melakukan
pemilihan dan pengujian insulator renteng Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi.
Dengan diterbitkannya standar ini maka spesifikasi teknis dan perencanaan pengadaan
dalam pembangunan jaringan SUTT dan SUTET yang menggunakan insulator keramik atau
gelas oleh unit-unit PT PLN (Persero) harus berpedoman pada SPLN ini.
iii
SPLN T3.008-1: 2017
1. Ruang Lingkup
Standar ini merupakan spesifikasi insulator keramik atau gelas dengan tipe renteng ball
and socket atau cap and pin untuk penggunaan pada saluran udara tegangan tinggi /
tegangan ekstra tinggi.
2. Tujuan
Sebagai ketentuan persyaratan teknis pada pengadaan dan pemesanan bagi unit-unit
PT PLN (Persero), ketentuan desain, pembuatan dan pengujian bagi pabrikan, institusi
penguji dan institusi sertifikasi produk.
3. Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, persyaratan yang terkait dengan
metode uji mengikuti ketentuan pada standar-standar di bawah ini. Dalam hal terjadi
revisi, persyaratan mengikuti edisi terakhirnya.
a. IEC 60305 (1995), Insulator for overhead lines with a nominal voltage above 1000 V –
Ceramics or glass insulator units for a.c. systems – Characteristic of insulator units of
the cap and pin type;
b. IEC 60471 (1980-07), Dimensions of clevis and tongue couplings of string insulator
units;
c. IEC 60060-1 (2010-09), High voltage test techniques, Part 1: General definitions and
test requirements;
d. IEC 60383-1 (1993-04), Insulators for overhead lines with a nominal voltage above
1000V, Part 1: Ceramic or glass insulator units for a.c. system - Definitions, test
methods and acceptance criteria;
e. IEC 60383-2 (1993-04), Insulators for overhead lines with a nominal voltage above
1000V, Part 2: Insulator strings and insulator sets for a.c. systems - Definitions, test
methods and acceptance criteria;
f. IEC/TS 60815-1, Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended for
use in polluted conditions – Part 1: Definitions, information and general principles;
g. IEC/TS 60815-2, Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended for
use in polluted conditions – Part 2: Ceramic or glass insulator units for a.c. system;
h. IEC 60372 – 1982 Amd. 2003 : Locking devices for ball and socket couplings of string
insulator units – Dimensions and tests;
i. IEC 60120 – 1984 : Dimensions of ball and socket couplings of string insulator units.
j. ISO 1461: 2009, Hot dip galvanized coatings on fabricated iron and steel articles --
Specifications and test methods;
k. SNI 04-7022.1-2005, Insulator untuk saluran udara dengan tegangan nominal di atas
1000 V - Bagian 1: Unit insulator keramik atau gelas untuk sistem arus bolak-balik
(a.b.) - Definisi, metode uji dan kriteria penerimaan;
1
SPLN T3.008-1: 2017
l. SNI 04-7022.2-2004, Insulator untuk saluran udara dengan tegangan nominal di atas
1000 Volt - Bagian 2: Rentengan insulator dan set insulator untuk sistem arus bolak-
balik (a.b.) - Definisi, metode uji dan kriteria penerimaan.
Insulator yang bagian insulasinya dibuat dari material berbasis keramik atau porselin.
Insulator yang bagian insulasinya dibuat dari material berbasis gelas baik melalui proses
anneal maupun diperkeras .
Suatu insulator yang terdiri dari bagian insulasi yang berbentuk piringan atau lonceng
dengan atau tanpa rusuk pada permukaan bawahnya dilengkapi gawai pemegang yang
terdiri dari kap di bagian luar (atas) dan pin di bagian dalam (bawah) yang terpasang
secara aksial.
Satu atau lebih unit insulator renteng yang direnteng dan dimaksudkan untuk
mendapatkan penyangga yang fleksibel pada penghantar saluran udara dan terutama
menerima kuat tarik mekanis.
Beban maksimum yang dapat dicapai bila satu unit insulator renteng keramik diuji pada
kondisi uji yang ditentukan.
Beban maksimum yang dapat dicapai bila satu unit insulator renteng gelas diuji pada
kondisi uji yang ditentukan.
2
SPLN T3.008-1: 2017
Jarak terpendek atau jumlah dari jarak-jarak terpendek di sepanjang permukaan insulator
antara dua bagian konduktif yang bertegangan operasi.
4.9 Spasi
Jarak antara dua titik yang sama letaknya pada sirip yang berurutan dari suatu insulator.
4.10 Kopling
Tegangan yang menyebabkan satu unit isolator renteng tembus pada kondisi yang sudah
ditentukan.
Suatu peloncatan muatan merusak dipermukaan luar insulasi, dimana di antara bagian
yang terhubung tersebut dalam keadaan normal mempunyai tegangan operasi. Termasuk
di dalamnya suatu loncat denyar melalui permukaan insulator sebagaimana peloncatan
muatan merusak oleh loncat latu melalui udara dekat insulator.
Tegangan impuls petir yang dapat ditahan oleh insulator dalam keadaan kering, pada
kondisi uji yang ditentukan.
4.14 Tegangan loncat denyar 50 % impuls petir kering (50 % dry lightning
impulse flashover voltage)
Nilai tegangan impuls petir pada keadaan uji yang ditentukan, mempunyai probabilitas
50 % untuk menghasilkan loncat denyar pada insulator dalam keadaan kering.
Dilambangkan dengan U50.
Tegangan yang dapat ditahan oleh insulator pada frekuensi kerja dalam keadaan basah
pada kondisi uji yang ditentukan.
3
SPLN T3.008-1: 2017
Variasi posisi maksimum dari suatu titik tetap insulator tertimbang yang selama satu
putaran lengkap sekitar sumbu insulator.
Deviasi sudut simpangan di sekitar sumbu insulator antara bidang yang berhubungan dari
kedua pasang sumbu yang saling tegak lurus.
Sistem pengaman pada kopling kap dan pin agar rentengan insulator tidak mudah lepas.
5. Tipe Insulator
A <spasi> B <spasi> C D E
Dimana:
A = Jenis insulator kap dan pin (U);
B = beban gagal elektromekanis / mekanis dalam kN;
C = kopling bola dan sendi (B);
D = jarak spasi (S - short / L - long);
E = peruntukan kawasan terpolusi (P).
4
SPLN T3.008-1: 2017
Insulator keramik atau gelas memiliki konstruksi seperti Gambar 1, dengan P adalah spasi
nominal, D adalah diameter nominal maksimum bagian insulasi dan d1 adalah kopling
standar sesuai dengan Tabel 1.
5
SPLN T3.008-1: 2017
Kopling Tegangan
Jarak rambat Tegangan Tegangan
Beban gagal Diameter nominal Spasi standar ketahanan
Kode nominal ketahanan impuls tembus
mekanis atau maksimum bagian nominal sesuai frekuensi kerja
pengenal minimum petir kering minimum
elektromekanis (kN) insulasi D (mm) P (mm) IEC 120 basah minimum
(mm) minimum (kV) (kV)
d1 (kV)
6
SPLN T3.008-1: 2017
Dimensi kopling kap dan pin sesuai dengan IEC 60120, dimana dimensi kopling kap
dapat dilihat pada Gambar 2 dan kopling pin pada Gambar 3.
7
SPLN T3.008-1: 2017
8
SPLN T3.008-1: 2017
Kopling kap dan pin dibuat dari forged atau cast steel yang dilapis hot dip galvanized
dengan bahan seng dengan ketebalan dan massa sesuai Tabel 4.
Kopling kap dan pin harus dilengkapi sistem pengunci yang sesuai dengan IEC 60372.
Sistem pengunci dibuat dari salah satu bahan berikut ini:
a. Perunggu dan perunggu-fosfor;
b. Paduan tembaga dengan kandungan seng tidak lebih dari 15 % yang telah
mengalami proses stabilizing annealing yang sesuai;
c. Austenitic stainless steel yang telah mengalami perlakuan termal pada profil material
asli.
7.4 Penandaan
Insulator ditandai pada bahan insulasinya dengan kode pengenal sesuai Tabel 1
ditambah merek dagang pabrikan dan tahun pembuatan serta negara pembuat. Tanda ini
harus jelas terbaca dan tidak dapat dihapus. Tanda ini harus tercetak pada bagian
insulasinya (di bawah glasur).
Kopling kap ditandai dengan nomor seri yang unik dan mampu telusur dengan
menggunakan penandaan yang tidak mudah terhapus.
Penandaan pada kemasan terdiri dari:
a. kode pengenal insulator;
b. merek dagang pabrikan;
c. tahun pembuatan;
d. negara pembuat.
8. Pengujian
Uji prototipe bertujuan untuk membuktikan kesesuaian desain, material dan metode atau
teknologi pembuatan insulator. Uji prototipe dilakukan oleh Laboratorium PLN.
Semua sampel insulator harus diambil dari jalur produksi.
Mata uji prototipe tercantum pada Tabel 5.
Segala persyaratan harus memenuhi Tabel 1 Spesifikasi nilai karakteristik insulator
renteng.
9
SPLN T3.008-1: 2017
Pengambilan sampel untuk uji serah terima dilakukan oleh personel Laboratorium PLN di
lokasi produksi insulator. Laboratorium PLN dapat merekomendasikan pengambilan
sampel pada personel PLN lainnya. Jika pengambilan sampel tidak dapat dilakukan di
lokasi produksi maka pengambilan sampel dapat dilakukan di wilayah kerja PT. PLN
(Persero) dengan risiko kegagalan ditanggung sepenuhnya oleh pemilik barang.
Uji serah terima (uji sampel) dilakukan oleh personel PLN di Laboratorium PLN. Jika
pengujian tidak dapat dilakukan di laboratorium PLN, maka laboratorium PLN dapat
merekomendasikan pelaksanaan pengujian serah terima pada laboratorium lainnya.
Uji serah terima hanya dapat dilakukan bila:
a) Tipe insulator yang akan diserahterimakan mempunyai Sertifikat Laporan Pengujian
Prototipe dari Laboratorium PLN yang masih berlaku;
b) Uji rutin atas kelompok (lot) insulator yang akan diserahterimakan;
c) Pabrikan telah menerbitkan packing list untuk kelompok tersebut yang berisikan
nomor-nomor kemasan, jumlah dan lokasi pengiriman.
Sampel uji harus diambil secara acak dari kelompok (lot) yang diserahterimakan.
Sampel terdiri dari E1 dan E2, dengan jumlah sampel mengikuti Tabel 6. Setelah
pengujian, sampel E1 akan rusak sehingga tidak boleh digunakan.
10
SPLN T3.008-1: 2017
Kriteria penerimaan:
a) Sampel dinyatakan lulus uji bila dapat memenuhi semua persyaratan mata uji
tersebut pada Tabel 7;
b) Kelompok (lot) insulator yang diserahterimakan dinyatakan diterima bila semua
sampel lulus uji;
c) Bila satu sampel gagal, dapat diambil sampel baru sejumlah dua kali dari jumlah
sampel awal dan diuji pada mata uji yang gagal saja. Bila semua sampel ulang lulus
uji maka kelompok insulator dinyatakan diterima;
d) Bila lebih dari satu sampel gagal atau sampel ulang pada c) gagal, maka kelompok
insulator tersebut dinyatakan ditolak.
Pabrikan dapat mengajukan uji ulang terhadap kelompok yang gagal pada butir d)
tersebut setelah melaporkan identifikasi penyebab kegagalan dan melakukan sortir.
11
SPLN T3.008-1: 2017
Jumlah sampel pada uji ulang adalah tiga kali jumlah sampel pada Tabel 6. Bila terjadi
kegagalan pada satu saja sampel uji, kelompok insulator dinyatakan ditolak dan tidak
dapat diajukan kembali.
Uji rutin dilakukan oleh pabrikan dengan tujuan memisahkan insulator yang cacat
produksi.
Mata uji rutin adalah pemeriksaan visual sesuai IEC 60383-1 butir 27, mekanis rutin
sesuai butir 28 dan elektris rutin sesuai butir 16. Pabrikan harus memberikan tanda lulus
Quality Control untuk insulator yang telah memenuhi persyaratan uji rutin.
12
Pengelola Standardisasi: