003-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0024.P/DIR/2020
B
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN T6.003-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0024.P/DIR/2020
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
KOMISIONING SALURAN TEGANGAN TINGGI
DAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI
BAGIAN 1: MANAJEMEN KOMISIONING
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
dengan Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0008 .K/GM-PUSLITBANG/2019
Daftar Isi
i
SPLN T6.003-1: 2020
Daftar Gambar
ii
SPLN T6.003-1: 2020
Prakata
Standar SPLN T6.003-1, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi,
Bagian 1: Manajemen Komisioning ini adalah salah satu bagian dari kelompok revisi SPLN
69-1 tahun 1986 dan SPLN 69-2 tahun 1987.
SPLN tentang Komisioning saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi mencakup
beberapa serial SPLN sebagai berikut:
1. SPLN T6.003-1, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi,
Bagian 1: Manajemen Komisioning;
2. SPLN T6.003-2, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi ,
Bagian 2: Pengujian Komisioning Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
3. SPLN T6.003-3, Komisioning Saluran Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi,
Bagian 3: Pengujian Komisioning Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dan Saluran
Kabel Tegangan Ekstra Tinggi (SKTET);
Dengan ditetapkannya SPLN T6.003-1, segala ketentuan pada SPLN 69-1 tahun 1986 dan
SPLN 69-2 tahun 1987 yang bertentangan dengan SPLN ini dinyatakan tidak berlaku.
iii
SPLN T6.003-1: 2020
1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi panduan umum tata cara pengelolaan komisioning pada proyek
terkontrak saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi meliputi instalasi baru, tower
sisipan, penggantian konduktor, penggantian GSW/OPGW, uprating, rerouting, modifikasi
desain tower, perubahan tipe tower, dan pemeliharaan korektif kabel.
Standar ini sebagai acuan kepada Pengelola proyek dan Pengelola instalasi untuk
pelaksanaan komisioning saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
2. Tujuan
Memberikan pedoman yang terarah perihal tata-cara pengelolaan yang seragam dalam
melakukan komisioning saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi pada proyek
yang terkontrak.
3. Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, persyaratan yang terkait dengan
manajemen komisioning mengikuti ketentuan pada standar-standar di bawah ini. Dalam hal
terjadi revisi, persyaratan dapat mengikuti edisi terakhirnya.
a. Undang-Undang No 1 tahun 1970, Keselamatan Kerja dan segala peraturan-peraturan
keselamatan kerja;
b. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan manajemen SMK3;
c. Peraturan Pemerintah No 27 tahun 2012 tentang Lingkungan hidup terkait AMDAL,
UKL/UPL dan SPPL;
d. Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2012 tentang Kegiatan usaha penyediaan tenaga
listrik;
e. Peraturan Menteri ESDM No 38 tahun 2018 tentang Tata cara akreditasi dan sertifikasi
ketenagalistrikan;
f. Permen ESDM No 03 tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Jawa-
Madura-Bali
g. Permen ESDM No 37 tahun 2008 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sumatera
h. Permen ESDM No 02 tahun 2015 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sulawesi
1
SPLN T6.003-1: 2020
i. Permen ESDM No 18 tahun 2016 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Kalimantan
j. Keputusan DJK No 363 K/20/DJL.3/2018 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Nusa Tenggara-Maluku dan Papua
k. Peraturan Menteri ESDM 04 tahun 2009 tentang Aturan distribusi tenaga listrik;
l. Peraturan Menteri LH 48 tahun 1996 tentang Baku tingkat kebisingan;
m. SNI 04-0225 tahun 2011, Peraturan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL);
n. IEC 62271-1: 2011, High Voltage switchgear and control gear – Part 1: Common
Specification;
o. IEC 61936-1: 2014, Power Installation Exceeding 1 kV a.c – Part 1: Common rules;
p. IEEE.998: 2012, Guide for Direct Lightning Stroke Shielding of Substations;
q. SPLN T5.004: 2010, Kriteria Desain Tower Rangka (Latticed Steel Tower) untuk Saluran
Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi.
• Pengujian
Segala kegiatan bertujuan untuk mengukur dan menilai unjuk kerja suatu peralatan individu,
subsistem dan sistem untuk membuktikan kesesuaian terhadap desain, peraturan, standar,
dan persyaratan kontrak yang berlaku.
• Uji individu
• Uji subsistem
Kegiatan pengujian terhadap beberapa peralatan individu yang tergabung dalam suatu
subsistem saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi untuk memastikan subsistem
berfungsi dengan baik sesuai desain dan standar yang berlaku.
• Uji sistem
Kegiatan pengujian terhadap sistem instalasi saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra
tinggi untuk membuktikan bahwa seluruh subsistem yang tergabung dalam sistem tersebut
2
SPLN T6.003-1: 2020
dapat berfungsi sesuai desain dan standar yang berlaku, khususnya nilai-nilai yang
digaransikan.
Pemberian tegangan pertama kali terhadap instalasi pada saluran tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi dalam rangka pengujian. Jika terjadi kegagalan selama pengujian
pemberian tegangan, maka harus dilakukan perbaikan segera dan pengujian pemberian
tegangan diulang kembali.
Pemberian tegangan terhadap instalasi pada saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra
tinggi selama 1 x 24 jam. Jika terjadi kegagalan selama pengujian tersebut, maka harus
dilakukan perbaikan segera dan pengujian diulang kembali.
• Uji berbeban
Pengujian terhadap instalasi pada saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi yang
dilakukan dalam keadaan berbeban untuk suhu peralatan, andongan dan korona.
Pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa medan magnet, medan listrik, dan
kebisingan yang menimbulkan dampak lingkungan telah memenuhi peraturan, standar, dan
persyaratan garansi kontrak.
Berita acara penyelesaian pekerjaan konstruksi dari Pengelola proyek yang menyatakan
bahwa lingkup peralatan telah terpasang berdasarkan desain enjiniring yang telah disetujui
oleh PLN (misalkan sesuai desain, peraturan, standar) dan siap untuk pelaksanaan
komisioning.
• Desain enjiniring
Proses dari studi kelayakan (Feasibility Study), menyusun basic design serta menyiapkan
dokumen lelang dan setelah kontrak ditandatangani selanjutnya melakukan tinjauan desain
dan persetujuan terhadap desain menyeluruh, gambar konstruksi, gambar sistem
pentanahan, long profile, single line diagram, basic design, diagram pemipaan dan lain-lain
berdasarkan peraturan, standar, dan kontrak.
3
SPLN T6.003-1: 2020
Proyek dimana pihak PLN sejak awal pembangunannya sampai diserahterimakan dan
dioperasikan selama garansi terlibat sepenuhnya dan pada tahap komisioning melibatkan
tiga pihak yaitu: PLN, kontraktor (dalam hal ini adalah kontraktor pemasangan), dan tim
pelaksana komisioning.
• Studi kelayakan
Kajian untuk memastikan bahwa instalasi saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra
tinggi layak untuk dibangun secara geografis, seismik (jika diperlukan), sosial, ekonomis,
teknis termasuk di dalamnya analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL, UPL/UKL,
SIDROS/ peta laut Internasional dan SPPL).
Untuk kajian teknis harus mencakup stabilitas sistem, ketahanan arus hubung singkat, dan
kerapatan petir.
• Inspeksi
Pemeriksaan produk, proses, jasa, atau instalasi atau masing-masing desainnya serta
penentuan kesesuaiannya dengan persyaratan spesifik atau persyaratan umum berbasis
pembuktian secara profesional.
• Komisioning
• Major pending
Temuan ketidaksesuaian yang berbahaya bagi instalasi dan lingkungan selama proses
komisioning atas pemenuhan kesesuaian terhadap peraturan atau ketetapan yang berlaku.
Temuan ini harus diselesaikan sebelum pengujian pemberian tegangan.
4
SPLN T6.003-1: 2020
• Minor pending
Temuan ketidaksesuaian yang tidak berbahaya bagi instalasi dan lingkungan selama
proses komisioning atas pemenuhan kesesuaian terhadap peraturan atau ketetapan yang
berlaku. Temuan bisa diselesaikan setelah pengujian bertegangan dan sebelum waktu
serah terima.
Uraian tentang pelaksanaan komisioning yang meliputi ruang lingkup komisioning, struktur
organisasi komisioning, tugas dan tanggung jawab, jadwal, perencanaan hingga persiapan
pelaksanaan komisioning serta tindakan pencegahan dan perbaikan jika terjadi
permasalahan teknis dalam pelaksanaan komisioning termasuk manajemen K2/K3.
• Pelaksanaan komisioning
• Prosedur komisioning
Dokumen tertulis yang berisi serangkaian kegiatan yang meliputi ruang lingkup pengujian,
peralatan pengujian, metode pengujian, lembar formulir rekaman hasil uji, standar yang
digunakan, dan kriteria hasil uji.
• Supervisi komisioning
• Pengelola komisioning
• Pengelola proyek
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek. Dalam hal proyek bukan
terima-jadi, juga bertanggungjawab terhadap pelaksanaan komisioning.
5
SPLN T6.003-1: 2020
• Pengelola operasi
• Pengelola instalasi
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap operasi individu peralatan dan pemeliharaan
instalasi sistem tenaga listrik.
Surat pernyataan dari Pengelola komisioning berdasarkan laporan komisioning yang dibuat
oleh Tim supervisi komisioning yang menyatakan bahwa instalasi saluran tegangan tinggi
dan tegangan ekstra tinggi tersebut telah memenuhi persyaratan, tidak ada major pending
dan siap untuk diberi tegangan dalam rangka percobaan pemberian tegangan.
Tim yang dibentuk oleh Pengelola komisioning dalam melaksanakan supervisi komisioning
dan beranggotakan personel dari Pengelola komisioning, Pengelola proyek serta Pengelola
operasi dan instalasi.
• Saluran Transmisi
Media yang berfungsi untuk menghantarkan tenaga listrik di level tegangan yang sama,
baik tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi dengan insulasi udara (SUTT, dan
SUTET), padat, maupun cair (SKTT, SKTET, dan SKLTT).
6
SPLN T6.003-1: 2020
Saluran tenaga listrik yang menggunakan bahan insulasi atau penyekat dengan tegangan
nominal 66 kV sampai 150 kV yang tertanam di dalam tanah.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan bahan insulasi atau penyekat dengan tegangan
nominal 275 kV sampai 500 kV yang tertanam di dalam tanah.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan bahan insulasi atau penyekat dengan tegangan
nominal 66 kV sampai 150 kV yang terpasang di perairan.
Saluran tenaga listrik yang menggunakan bahan insulasi atau penyekat dengan tegangan
nominal 275 kV sampai 500 kV yang terpasang di perairan.
• Tower sisipan
Tower yang dipasang untuk memperbaiki jarak aman, ruang bebas dan clearance/jarak
andongan terhadap tanah eksisting atau tanah di bawahnya sesuai regulasi yang berlaku.
• Rekonduktoring
• Uprating
Penggantian material utama (tower, konduktor, isolator, pondasi) dan lengkapannya dalam
rangka perubahan tegangan operasi dan/atau kapasitas hantar arus.
• Rerouting
Pembangunan tower dan jalur yang dilakukan untuk mengubah desain lama menjadi desain
baru.
7
SPLN T6.003-1: 2020
5. Jenis Proyek
Proyek dimana pihak PLN terlibat sepenuhnya sejak awal pembangunan sampai
diserahterimakan dan dioperasikan selama periode garansi. Kontraktor pemasangan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap peralatan yang dipasang.
Pada tahap komisioning melibatkan tiga pihak yaitu:
a. Pengelola proyek sebagai penanggung jawab pelaksanaan komisioning;
b. Pengelola komisioning sebagai penanggung jawab supervisi komisoning;
c. Kontraktor pemasangan membantu pelaksanaan komisioning.
Kajian untuk memastikan bahwa instalasi saluran tegangan tinggi dan tegangan ekstra
tinggi yang akan dibangun layak secara geografis, seismik (jika diperlukan), sosial,
ekonomi, teknik dan dokumen lingkungan. Untuk kajian kelayakan teknik harus mencakup
stabilitas sistem, ketahanan arus hubung singkat, dan kerapatan petir.
Untuk kelengkapan studi kelayakan diperlukan pula dokumen lingkungan (AMDAL atau
UPL/UKL atau SPPL). Kebutuhan akan AMDAL (untuk instalasi > 150 kV sesuai permen
LH No. 005 tahun 2012 lampiran I.K3 perihal ketenagalistrikan) atau UPL/UKL (untuk
instalasi dengan tegangan ≤ 150 kV) atau SPPL disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.
8
SPLN T6.003-1: 2020
6.2 Enjiniring
Enjiniring merupakan perencanaan secara teknis peralatan dan instalasi saluran tegangan
tinggi dan tegangan ekstra tinggi meliputi desain dasar dan spesifikasi teknik.
Desain dasar yang tertuang dalam dokumen desain meliputi gambar konstruksi, gambar
sistem pentanahan, long profile, single line diagram, basic design, diagram pemipaan dan
lain-lain yang diajukan pelaksana komisioning berdasarkan peraturan, standar dan kontrak.
Dokumen desain tersebut harus sudah disetujui.
Spesifikasi teknik berisi data peralatan utama yang sesuai dengan desain enjiniring, standar
dan aturan yang berlaku.
Seluruh ketentuan dalam perencanaan dicantumkan dalam dokumen kontrak dan
lampirannya yang akan digunakan sebagai acuan dalam desain rinci, konstruksi dan
komisioning.
6.3 Konstruksi
6.4 Komisioning
9
SPLN T6.003-1: 2020
A B
C D E G
UJI UJI SUB SISTEM UJI SISTEM MASA GARANSI
INDIVIDU
F
MASA
UJI OPERASI (test
KONSTRUKSI / operation) dan UJI
PEMASANGAN PELAYANAN (test service)
MASA KOMISIONING
I
H Tugas dan tanggung jawab pengelola
Tugas dan tanggung jawab pengelola proyek operasi**)
10
SPLN T6.003-1: 2020
7. Manajemen Komisioning
7.1 Umum
Untuk menjamin pelaksanaan komisioning berjalan lancar dan efektif maka diperlukan
pengaturan manajemen komisioning, meliputi struktur organisasi, tugas dan tanggung
jawab komisioning serta keterkaitan hubungan kerja antar pihak pengelola dalam
pelaksanaan komisioning.
Hubungan kerja antar pihak pengelola yang terkait dalam pelaksanaan komisioning
mencakup antara lain: PLN Kantor Pusat, Pengelola komisioning, Pengelola proyek,
Pengelola enjiniring, Pengelola Konstruksi, Pengelola operasi dan instalasi
(Jaringan/Distribusi dan Pembangkit), dan Konsultan.
Hubungan kerja antar pihak pengelola dalam pelaksanaan komisioning digambarkan pada
organogram dibawah ini.
PENGELOLA
PENGELOLA OPERASI PENGELOLA
PENGELOLA SUPERVISI PENGELOLA
DAN INSTALASI PROYEK 2)
KOMISIONING KONSTRUKSI ENJINIRING
UNIT
UNIT PENGELOLA KONSULTAN TIM SUPERVISI
TIM SUPERVISI PELAKSANA TIM ENJINIRING
OPERASI DAN (BILA DIPERLUKAN) KONSTRUKSI
KOMISIONING KONSTRUKSI
INSTALASI
PELAKSANA
1)
KOMISIONING
Catatan :
Garis Komunikasi
Garis Komando
Garis Kerjasama
1) Pada proyek bukan terima-jadi, pelaksana komisioning adalah laboratorium pengujian
PLN.
2) Surat Penugasan kepada pengelola komisioning dilakukan oleh unit pelaksana atas
nama PLN Pusat sesuai surat kuasa substitusi.
11
SPLN T6.003-1: 2020
Ketua
Pelaksana
Pemeriksa
Administrasi
Prosedur
Teknik
Tim Penguji
Ketua tim harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam bidang terkait dan mempunyai
sertifikat kompetensi terkait transmisi. Ketua tim harus pernah minimal 10 (sepuluh) kali
menjadi anggota tim supervisi komisioning.
Sertifikat kompetensi tersebut di atas juga harus dimiliki oleh personel Pemeriksa Prosedur.
Anggota tim supervisi komisioning harus memiliki pengetahuan dalam bidang terkait dan
mempunyai pengalaman pengujian minimal 10 (sepuluh) kali.
12
SPLN T6.003-1: 2020
Harus memiliki pengetahuan dan pengalaman komisioning peralatan yang diuji dengan
rekomendasi dari perusahaan induk pelaksana komisioning dan mendapat persetujuan dari
pengelola komisioning. Lembaga penguji harus sudah terakreditasi.
Tugas dan tanggung jawab ketua tim supervisi komisioning antara lain:
a. Mengkoordinir pelaksanaan supervisi komisioning;
b. Mengevaluasi dan menyetujui usulan program komisioning;
c. Menyetujui (approval) prosedur uji dan komisioning;
d. Melaksanakan rapat harian komisioning dan mengikuti rapat kooordinasi konstruksi;
e. Mengkomunikasikan kegiatan komisioning dengan pengelola instalasi;
f. Mengevaluasi kesesuaian instalasi yang telah selesai dipasang terhadap dokumen
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi (BAPPK);
g. Melakukan verifikasi terhadap hasil uji individu;
h. Melaksanakan supervisi komisioning dengan berpedoman pada peraturan, persyaratan
kontrak, standar, prosedur komisioning yang telah disetujui dengan mematuhi kaidah K2
dan K3;
i. Mengevaluasi hasil komisioning;
j. Memverifikasi kelengkapan persyaratan yang diperlukan dalam penerbitan rekomendasi
laik bertegangan;
k. Membuat konsep laporan komisioning dan menyampaikan kepada pengelola
komisioning.
13
SPLN T6.003-1: 2020
14
SPLN T6.003-1: 2020
lapangan (site matters), kendali atas dampak lingkungan, laporan uji jenis, laporan uji
rutin dan/atau laporan factory acceptance test sesuai persyaratan kontrak;
c. Mengajukan prosedur uji individu, subsistem, sistem, dan prosedur komisioning dengan
jadwal pelaksanaan;
d. Menyediakan peralatan uji dan alat ukur dengan surat kalibrasi yang masih berlaku;
e. Melakukan pengujian;
f. Menyusun laporan pengujian;
g. Menyediakan pengawas K3, APD dan peralatan bantu.
15
SPLN T6.003-1: 2020
Lampiran A
Contoh Major Pending
Tidak tersedia
1 dokumen desain Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
study
Tidak tersedia
2 spesifikasi teknik Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
material
Tidak tersedianya As
Built Drawing (Long
3 Profile, MTU dan Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
lengkapan, single line
Ketidaklengkapan diagram)
dokumen utama
Tidak tersedia
4 gambar sistem Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
pentanahan
Tidak tersedia
6 dokumen lingkungan Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
hidup
(AMDAL/UKL/UPL)
16
SPLN T6.003-1: 2020
17
SPLN T6.003-1: 2020
SPLN 13: 1978, kriteria dasar bagi perencanaan saluran udara tegangan tinggi 66 kV dan
150 kV
Ketidaksesuaian
pemasangan,
penanaman, jointing
Permen ESDM 38 2018 tentang akreditasi dan sertifikasi listrik
dan
terminating/sealing
end
Permen ESDM 18 tahun 2015 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum pada saluran
5 Instalasi berbahaya Ketidaksesuaian jarak udara tegangan tinggi, saluran udara tegangan ekstra tinggi dan saluran tegangan tinggi
bagi keselamatan bebas, ruang bebas arus searah untuk penyaluran tenaga listrik;
18
SPLN T6.003-1: 2020
manusia dan dan ROW (Right Of SNI 04-6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum pada saluran udara
operasional rutin Way) tegangan tinggi dan saluran udara tegangan ekstra tinggi;
SPLN U1.005: 2014 Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Belum tersedia
Kerja (SMK3); SPLN 106: 1993 Tanda Keselamatan Kerja;
Rambu amar, bahaya
yang permanen, ACD SPLN T5.004:2010 tentang kriteria desain tower rangka baja (Latice steel tower) untuk
6
(Anti Climbing saluran udara tegangan tinggi dan saluran udara ekstra tinggi;
Device), dan tangga
Kepdir 0520-1.K/DIR/2014 tentang himpunan buku pedoman pemeliharan dan assesmen
panjat (step bolt)
peralatan transmisi.
Kepdir 0520-1.K/DIR/2014
Konstruksi tentang himpunan buku
Pengukuran suhu pedoman pemeliharan Laksanakan pengujian Pengujian
dan assesmen peralatan
transmisi.
Kepdir 0520-1.K/DIR/2014
tentang himpunan buku
Tahanan pembumian pedoman pemeliharaan Laksanakan pengujian Pengujian
dan assesmen peralatan
transmisi.
19
SPLN T6.003-1: 2020
20
SPLN T6.003-1: 2020
Lampiran B
Format Laporan Komisioning
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Uraian yang berisikan antara lain mengenai dasar pelaksanaan komisioning,
pemilik instalasi tenaga listrik, lokasi instalasi dan informasi lain yang bersifat umum.
Uraian yang berisikan lingkup pekerjaan, peralatan dan instalasi yang dilakukan
komisioning
21
SPLN T6.003-1: 2020
Uraian yang berisikan data teknis dan spesifikasi teknik peralatan utama Saluran
Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi. Bila uraian data teknis panjang dapat
dimasukkan sebagai lampiran.
Uraian yang berisikan hasil komisioning terhadap uji individu, uji sub sistem, uji
sistem dan temuan-temuan selama periode komisioning, rekomendasi teknik dan
informasi lain yang terkait .
Uraian yang berisikan kesimpulan uji individu, uji sub sistem, uji sistem, jastifikasi
hasil komisioning, rekomendasi dan saran
LAMPIRAN
22
SPLN T6.003-1: 2020
Lampiran C
Format Berita Acara Pelaksanaan Inspeksi
Nama Instalasi :
______________________________________________________________________
Peminta Jasa :
______________________________________________________________________
Lokasi Instalasi :
______________________________________________________________________
Tanggal Inspeksi :
______________________________________________________________________
23
SPLN T6.003-1: 2020
( ______________________________ ) ( ______________________________ )
24
Pengelola Standardisasi: