005: 2021
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.007: 2021
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0409.K/DIR/2021
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
METER STATIK PASCABAYAR FASE TUNGGAL
UNTUK SISTEM METERING
KOMUNIKASI DUA ARAH
Disusun oleh:
Kelompok Bidang Distribusi
dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0164.K/DIR/2021
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang Standardisasi Distribusi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0164.K/DIR/2021
Daftar Isi
i
SPLN D3.007: 2021
8 Persyaratan klimatik................................................................................................... 27
9 Persyaratan elektrikal ................................................................................................ 27
9.1 Proteksi tegangan surja dan tegangan lebih injeksi .......................................... 28
9.2 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri ........... 28
9.3 Pengaruh tegangan pasok ................................................................................ 28
10 Persyaratan ketelitian ................................................................................................ 29
10.1 Kondisi acuan untuk pengukuran ketelitian ....................................................... 29
10.2 Batas kesalahan akibat variasi arus .................................................................. 30
10.3 Batas kesalahan akibat besaran berpengaruh .................................................. 31
11 Persyaratan fungsional .............................................................................................. 31
11.1 Struktur data ..................................................................................................... 32
11.2 Protokol komunikasi .......................................................................................... 32
11.3 Alarm/event/tamper log ..................................................................................... 32
11.4 Data historikal ................................................................................................... 33
11.5 Load profile ....................................................................................................... 33
11.6 Instant profile .................................................................................................... 34
11.7 Data push ......................................................................................................... 34
12 Penandaan ................................................................................................................ 34
12.1 Pelat nama ....................................................................................................... 34
12.2 Diagram rangkaian ........................................................................................... 35
13 Modul komunikasi ...................................................................................................... 36
14 Pengujian ................................................................................................................... 37
Lampiran A. Arah aliran daya empat kuadran.................................................................. 38
Lampiran B. Daftar informasi layar tampilan .................................................................... 39
Lampiran C. Daftar informasi data historikal .................................................................... 41
Lampiran D. Daftar informasi load profile ........................................................................ 42
Lampiran E. Daftar informasi instant profile ..................................................................... 43
Lampiran F. Daftar informasi untuk penggunaan komunikasi terbatas............................. 44
ii
SPLN D3.007: 2021
Daftar Gambar
Daftar Tabel
iii
SPLN D3.007: 2021
Prakata
Standar ini merupakan revisi dari SPLN D3.007-1: 2016 dan perluasan ruang lingkup
untuk mengkomodasi kebutuhan jenis meter pascabayar fase tunggal untuk digunakan
pada sistem metering komunikasi dua arah. Revisi standar dilatarbelakangi
permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga membutuhkan penyempurnaan
standar.
Materi utama yang mendasari dilakukan revisi pada standar ini adalah sebagai berikut:
a. Meter pascabayar fase tunggal untuk digunakan pada sistem metering komunikasi
dua arah dengan media komunikasi PLC, RF, dan seluler.
b. Penggunaan komponen layar tampilan, relay internal, superkapasitor, tombol, port
komunikasi, serta optical probe;
c. Perubahan menjadi meter elektronik yang menggunakan protokol DLMS-COSEM,
serta memiliki fitur alarm/tamper/event, load profile, data historikal, dan instant
profile;
d. Perubahan ketentuan pengujian keandalan dipercepat; dan
e. Penyempurnaan penyusunan kerangka standar.
Dengan ditetapkannya standar ini, maka SPLN D3.007-1: 2016 dinyatakan tidak berlaku
lagi dan semua ketentuan terhadap persyaratan meter statik fase tunggal pascabayar
untuk digunakan pada sistem metering komunikasi dua arah, termasuk untuk keperluan
ekspor-impor, harus mengacu pada standar ini.
iii
SPLN D3.007: 2021
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi teknis, fitur, dan persyaratan untuk meter statik energi
listrik pascabayar fase tunggal yang mengukur energi aktif dengan akurasi/ketelitian kelas
1,0 dan mengukur energi reaktif dengan akurasi/ketelitian kelas 2 yang tersambung
langsung, berlaku untuk meter pasangan luar dengan frekuensi acuan 50 Hz yang
diperuntukkan bagi pelanggan tegangan rendah 230 V untuk penggunaan pada sistem
metering komunikasi dua arah menggunakan modul komunikasi PLC, RF, ataupun seluler.
Selanjutnya disebut ‘meter’.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis serta petunjuk teknis
pemakaian untuk unit-unit PT PLN (Persero), dan ketentuan desain, pembuatan, pengujian
meter pascabayar fase tunggal untuk pabrikan, pemasok, maupun lembaga uji di PLN.
3 Acuan Normatif
Dokumen-dokumen berikut terkait dengan standar ini. Dalam hal terjadi perubahan pada
dokumen tersebut, maka ketentuan dapat mengikuti edisi terakhir.
a. SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik;
b. SNI IEC 62052-11: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan umum,
pengujian dan kondisi pengujian – Bagian 11: Perlengkapan meter;
c. SNI IEC 62053-21: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan khusus –
Bagian 21: Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
d. SNI IEC 62053-23: 2003, Electricity Metering Equipment; Particular Requirements Part
23: Static meters for reactive energy (classes 2 and 3);
e. SNI IEC 62055-31: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 31:
Persyaratan Khusus – Meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
f. IEC 62056-1-0: 2014, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 1 - 0: Smart metering standardisation framework;
g. IEC 62056-5-3: 2016, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 5 - 3: DLMS/COSEM application layer;
h. IEC 62056-6-1: 2015, Electricity metering data exchange - The DLMS/COSEM suite -
Part 6 - 1: Object Identification System (OBIS);
i. SNI IEC 62056-21: 2009, Meter listrik – Pertukaran data untuk pembacaan meter,
kendali beban dan tarif Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung;
1
SPLN D3.007: 2021
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi aktif yang diukur.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi reaktif yang diukur.
▪ Tipe meter
a. Bentuk, dan tata letak dari konstruksi, serta fungsi jenis pengukuran;
b. Rasio arus dasar terhadap arus maksimum (Ib/Im);
c. Versi firmware;
d. Tegangan pengenal dan tegangan operasi;
e. Merek, jenis, dan tipe komponen utama;
f. Diproduksi satu pabrikan.
Tipe meter harus bersifat unik (tunggal), tidak boleh ada duplikasi.
▪ Komponen utama
Komponen pada sirkit meter listrik yang terkait langsung dengan akurasi pengukuran, yaitu:
sensor arus, pencacah (ADC/DAC), kristal, prosesor (MCU), sistem memori, dan komponen
untuk sistem pengukuran; serta komponen lain berupa: superkapasitor, baterai, layar
tampilan (display), watchdog unit, relai/kontaktor, komponen kontrol bantu, varistor, dan
komponen catu daya.
2
SPLN D3.007: 2021
Meter yang penggunaannya terkoneksi secara langsung ke sirkit yang diukur tanpa
perangkat bantu ukur eksternal seperti transformator ukur.
Sistem metering yang mengimplementasikan komunikasi dua arah antara meter dan pusat
data yaitu pembacaan data dari meter ke pusat data dan remote control dari pusat data ke
meter.
Suatu sistem yang dapat berisi meter data management system (MDMS), head-end system
(HES), dan/atau enterprise system. Dalam sistem PLN dapat merujuk juga pada aplikasi
automatic meter data reading terpusat (A2MRT).
▪ Tutup meter
Penutup pada bagian muka meter, dibuat dari bahan yang seluruhnya tembus pandang
atau bahan yang tidak tembus pandang yang dilengkapi jendela untuk membaca penunjuk
operasi (bila terpasang) dan tampilan.
▪ Kotak meter
▪ Tutup terminal
Penutup yang menutupi terminal-terminal meter dan pada umumnya termasuk juga bagian
ujung kawat atau kabel luar yang dihubungkan ke terminal.
Nilai arus yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja yang relevan dari suatu meter.
Nilai arus tertinggi yang diijinkan mengalir secara kontinu dimana persyaratan ketelitian
masih terpenuhi.
3
SPLN D3.007: 2021
Nilai arus terendah meter untuk mulai bekerja dan menjalankan registernya.
Nilai arus pada dan di atasnya telah ditentukan dimana berada dalam kesalahan maksimum
terkecil yang diizinkan sesuai kelas akurasi meter.
Nilai tegangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter yang relevan.
▪ Frekuensi pengenal
Nilai frekuensi yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter statik yang relevan.
▪ Kelas ketelitian
Sebuah angka yang merupakan batas kesalahan yang diizinkan, dalam persen, untuk
semua nilai arus antara 0,1 Id dan Im, faktor kerja satu, bilamana meter diuji dalam kondisi
acuan (termasuk toleransi yang diizinkan untuk nilai acuan) sebagaimana ditentukan dalam
standar ini.
▪ Persentase kesalahan
Presentase kesalahan = Energi yang dihitung oleh meter – Energi sebenarnya x 100 %
Energi sebenarnya
CATATAN: Oleh karena nilai sebenarnya tidak dapat dipastikan, maka nilai itu didekati oleh sebuah
nilai dengan ketidakpastian yang ditetapkan, yang dapat ditelusur ke standar yang disepakati
bersama antara PLN dan pabrikan atau ke standar nasional.
▪ Energi aktif
Nilai pengukuran energi aktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.
4
SPLN D3.007: 2021
▪ Besaran berpengaruh
Setiap besaran, umumnya dari luar meter, yang dapat mempengaruhi kinerja meter.
▪ Kondisi acuan
Istilah ”tegangan” dan ”arus” menunjukkan nilai r.m.s, kecuali bila ditentukan lain.
Perbedaan antara dua nilai kesalahan dalam persen suatu meter, salah satu diantaranya
merupakan nilai acuan dan nilai yang lain diperoleh dari satu besaran berpengaruh, yang
berbeda dari acuannya.
▪ Faktor distorsi
Rasio antara nilai-nilai r.m.s kandungan harmonik (diperoleh dengan cara mengurangi
besaran bolak-balik non sinusoida dengan besaran fundamentalnya), dengan nilai r.m.s
besaran sinusoida. Faktor distorsi biasanya dinyatakan dalam persen.
▪ Gangguan elektromagnetis
▪ Suhu acuan
Rasio antara variasi kesalahan dalam persen dengan perubahan suhu yang menyebabkan
variasi tersebut.
Seperangkat julat ukur yang ditentukan untuk karakteristik kinerja dan julat operasi yang
ditentukan untuk besaran-besaran berpengaruh, yang didalamnya ditentukan dan
ditetapkan variasi kesalahan dan kesalahan operasi meter.
5
SPLN D3.007: 2021
Seperangkat nilai besaran terukur yang ditentukan untuk menetapkan bahwa kesalahan
meter berada dalam batas-batas tertentu.
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
kembali pada kondisi operasi normalnya.
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang tidak dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
pada kondisi operasi normalnya.
5.1 Karakteristik
Meter yang ditetapkan dalam standar ini adalah meter yang tersambung langsung (direct-
connected meter) dengan cara pengawatan dua kawat.
6
SPLN D3.007: 2021
CATATAN:
1) Konsumsi daya internal meter diluar kebutuhan untuk modul komunikasi.
2) General slot mendukung pemasangan modul komunikasi PLC, RF, dan seluler.
5.2 Komponen
7
SPLN D3.007: 2021
4. Relai/kontaktor harus mampu memutus arus sampai dengan 1,5 Im dan dialiri
kontinu arus maksimum. Bila tanpa catu daya, kondisi relai/kontaktor harus terbuka,
dan terhubung otomatis ketika catu daya normal.
5. Meter dilengkapi dengan kontrol bantu sebagai berikut:
Terminal kontrol bantu diletakkan di dalam tutup terminal pada bagian atas terminal
blok.
6. Real Time Clock (RTC) digunakan dalam meter ini dan dapat dilakukan sinkronisasi
dari pusat data.
7. Port komunikasi berupa general slot yang dapat dihubungkan ke modul komunikasi
PLC, RF, dan seluler secara modular (lepas pasang) dengan cara
subtitusi/bergantian. General slot sudah termasuk koneksi PLC ke jala-jala
tegangan 230 V.
8. Catu daya dengan menggunakan teknologi switching atau transformator, dan harus
mampu mensuplai:
a. Daya internal meter; dan
b. Modul komunikasi, melalui port pada general slot.
Catu daya dicatu sebelum sensor arus (tidak masuk ke dalam pengukuran).
9. Meter dilengkapi dengan watchdog unit sehingga dapat memerintahkan relai
membuka jika mikroprosesor/mikrokontroler hang/error, dibuktikan dengan simulasi
di laboratorium (misal: dengan melepas kristal).
10. Superkapasitor sebagai backup yang setelah dienerjais selama maksimal 60 menit
harus mampu mempertahankan RTC, sistem tampering pembukaan tutup terminal,
dan menyalakan layar tampilan saat penekanan tombol selama minimal 48 jam
terus menerus. Dalam proses pengujian, verifikasi fungsi dari superkapasitor ini
dilakukan melalui pemeriksaan pada layar tampilan dan RTC sebanyak 1 kali setiap
24 jam.
11. Baterai non-rechargeable sebagai backup kedua yang mampu beroperasi (lifetime)
minimal 5 tahun tanpa catu daya listrik, dibuktikan dengan sertifikat, spesifikasi, dan
kalkulasinya.
8
SPLN D3.007: 2021
12. Pada saat catu daya padam, superkapasitor dan/atau baterai harus mampu
mengaktifkan layar tampilan pada saat penekanan tombol.
13. Jika sumber tegangan hilang, meter dicatu oleh superkapasitor sampai tegangan
2,7 V kemudian catu daya digantikan oleh baterai. Jika terjadi kerusakan baterai
atau nilai tegangan baterai telah mencapai threshold-nya (2,7 V), meter harus
memberikan simbol tanda “ “ berkedip terus menerus.
Semua komponen elektronik dan Printed Circuit Board (PCB) wajib memiliki sertifikat
Restriction of Hazardous Substances (RoHS).
Meter harus memiliki firmware yang dapat diperbaharui secara remote (over-the-air
update), baik melalui perangkat konfigurator atau melalui protokol DLMS. Saat proses
pembaruan firmware, pembacaan meter tidak boleh terganggu dan prosedur pembacaan
meter harus tetap terpenuhi.
Firmware pada meter harus menyediakan fasilitas acknowledgment pada saat proses
pemasukan kembali beban secara jarak jauh (remote reconnect) sebagai prosedur
keselamatan, dimana sebelum relai/kontaktor dapat menutup harus dilakukan aksi
penekanan tombol atas dan bawah pada meter secara bersamaan terlebih dahulu.
Meter dilengkapi dengan perangkat konfigurator yang berfungsi sebagai DLMS_client yang
dapat digunakan untuk melakukan penyetelan parameter yang terdapat di meter.
a. Pengawatan terbalik;
b. Induksi medan magnet dari luar (segala arah termasuk dari bagian belakang meter)
minimal 500 mT (5000 Gauss);
c. Pembukaan tutup terminal (termasuk dalam keadaan tidak bertegangan).
Untuk semua jenis penyalahgunaan, sebelum dilakukan perbaikan, meter harus dapat
merekam kejadian dan/atau memberikan indikasi terus menerus sesuai kemampuannya
dalam mengaktifkan tampilan. Pada saat tampilan meter dapat aktif kembali dan
penyalahgunaan belum diperbaiki, maka meter harus mampu menampilkan indikasi
penyalahgunaan tersebut.
9
SPLN D3.007: 2021
Meter harus mampu menyimpan status terakhir keadaan relai, dan mengkondisikan sesuai
keadaan tersebut pada saat supply normal kembali.
Indikasi peringatan dan respons meter terhadap penyalahgunaan tercantum pada subpasal
7.6.
6 Persyaratan mekanis
6.1 Umum
Printed Circuit Board (PCB), relai/kontaktor, dan semua komponen bantu harus dipasang
secara kuat dan tidak terpengaruh oleh guncangan.
Bahan material kotak meter, terminal block, tombol, bagian-bagian seal, dan bagian lainnya
mempunyai ketahanan terhadap serangga.
PCB diberi conformal coating untuk melindungi PCB dan seluruh komponennya dari
pengaruh lingkungan, air, dan debu, serta sebagai proteksi korosi. Coating minimal harus
diaplikasikan pada:
1. Komponen-komponen utama;
2. Jalur AC yang berdekatan dengan DC;
3. Semua bagian yang dilakukan penyolderan; dan
4. Pada setiap bagian PCB yang sensitif terhadap oksidasi.
Konstruksi kotak meter didesain untuk tidak dapat dibuka dengan cara apapun dan apabila
ingin membuka harus merusak tutup kotak meter. Untuk keperluan ini dapat menggunakan
metode ultrasonic welding, die-casting, atau metode lain yang setara.
Kotak dikonstruksi untuk dapat dipasang tanpa memerlukan kotak APP dan dikonstruksi
untuk dapat dipasangi MCB secara terpadu yang dipasang pada dasar kotak terminal dan
ditutup oleh tutup terminal. Material dan mekanisme pemasangan dasar kotak terminal tidak
diatur tetapi harus tetap memenuhi persyaratan mekanis lainnya.
10
SPLN D3.007: 2021
Kompartemen modul
komunikasi
Sekrup 3
Sekrup 2
Terminal
Dasar kotak
terminal meter Dudukan MCB
100
ukuran dalam mm
Posisi MCB harus diatur sehingga masih dapat dipasang menggunakan kabel masukan
ukuran 16 mm2.
Kotak meter bagian atas merupakan kompartemen modul komunikasi yang merupakan
satu kesatuan bagian dengan kotak meter (bukan model lepasan).
11
SPLN D3.007: 2021
Penggantian jenis modul komunikasi dilakukan dengan mengganti unit papan modul (PCB),
bukan mengganti blok kompartemen. Penggantian unit papan modul secara ketat harus
mengikuti instruksi yang diberikan pabrikan modul komunikasi. Penggantian harus
menghindari paparan listrik statis.
Kompartemen modul
komunikasi
mm
General slot
12
SPLN D3.007: 2021
Kompartemen modul komunikasi pada meter harus memiliki slide in holder untuk
memegang unit papan modul sehingga dapat terpasang dengan kokoh seperti yang
ditunjukan pada Gambar 4. Slide in holder didesain untuk dapat memegang papan modul
dengan dimensi panjang 115 mm dan tebal 1,5 mm. Slide in holder berada cenderung atas
pada kompartemen modul komunikasi sehingga sisi pasangan komponen pada papan
modul menghadap ke bawah (bagian rata menghadap atas).
Back case
Slide in holder kompartemen modul komunikasi
115 mm
1,5 mm
Papan modul (PCB)
Kompartemen modul komunikasi juga dapat memuat modem seluler berbentuk kotak
berselungkup sesuai SPLN D3.023: 2021 dengan dimensi maksimum 100 mm (panjang) x
70 mm (lebar) x 30 mm (tebal). Peletakan modem seluler ini disarankan diperkuat dengan
menggunakan tali strap, pita perekat (double-sided foam tape kelas industrial), atau ganjal
lain sehingga modem tidak bergerak di dalam kompartemen.
Di dalam kompartemen modul komunikasi, tersedia port komunikasi general slot. Port pada
meter dihubungkan ke port pada modul komunikasi melalui kabel pita (ribbon cable). Detail
port komunikasi diatur pada butir 6.12.1.
Tutup kompartemen modul komunikasi terbuat dari material tembus pandang (transparan),
dilengkapi dengan mur-baut pemasangan, dan memiliki fasilitas segel pengaman. Tutup
kompartemen memiliki lubang keluaran untuk antena yang didesain sehingga tidak
mengurangi indeks pengamanan.
Jika berdampingan, tutup kompartemen baterai dan modul komunikasi dapat digabung.
6.6 Terminal
Bahan titik kontak plat terminal harus terbuat dari bahan dasar tembaga, bahan baut
penguat mekanis dan sekrup terbuat dari bahan dasar baja dilapis anti karat.
Ukuran terminal meter dapat dilihat pada Gambar 5 dengan ketentuan jarak antar terminal
minimal 5,5 mm (kecuali terminal G dan N1 bisa kurang dari 5,5 mm), panjang terminal blok
maksimal 125 mm, dan tinggi maksimal 36 mm.
13
SPLN D3.007: 2021
TAMPAK BAWAH
L1 L2 G N1 N2
TAMPAK DEPAN
L1 L2 G N1 N2
PLAT TERMINAL
Terminal harus dari jenis press-screw system (baut pengencang konduktor kabel dilengkapi
dengan pelat penekan) dan mampu menerima kabel masukan ukuran 6 s/d 25 mm² dari
jenis aluminium atau tembaga (Gambar 6).
14
SPLN D3.007: 2021
L1 L2 G N1 N2
CATATAN: Pada penginstalasian, terminal ‘G’ harus dihubungkan dengan sistem pembumian
instalasi konsumen.
Kabel L2 ke MCB harus disediakan oleh penyedia meter dengan posisi sudah ditekuk
sedemikian rupa sehingga mudah dihubungkan ke MCB. Kabel menggunakan jenis NYA
16 mm2.
Tutup terminal harus terbuat dari material tembus pandang (transparan) dan dapat menutup
semua terminal, baut pengencang konduktor kabel, sebagian dari insulasi kabel, dan MCB.
Tutup terminal memiliki akses untuk mengoperasikan sakelar pada MCB.
a. Segel metrologi dua buah terpasang pada tutup kotak meter (dapat berupa segel timah
maupun tanda sah lainnya);
b. Segel PLN dua buah terpasang pada tutup terminal;
c. Segel PLN terpasang pada tutup kompartemen modul komunikasi dan baterai.
15
SPLN D3.007: 2021
Meter harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya 4 (empat) buah lampu indikator LED
dari jenis super bright, dengan ketentuan warna dan fungsi sebagai berikut:
6.10 Tombol
Meter dilengkapi 2 (dua) buah tombol (push button) dengan fungsi scrolling naik (▲) dan
scrolling turun (▼). Urutan informasi layar tampilan saat penekanan tombol sesuai
Lampiran B.
Meter juga dilengkapi tombol lubang jarum (pinhole button) yang ditempatkan sedemikian
sehingga tidak dapat diakses kecuali dengan membuka tutup terminal. Tombol tersebut
harus dapat diakses menggunakan pin standar Ø 0,7 mm dan panjang 8 mm. Tombol ini
digunakan untuk menormalkan relai meter setelah terjadinya kejadian tampering yang
menyebabkan terbukanya relai (lihat Tabel 9).
Layar berupa Liquid Crystal Display (LCD) dengan latar cahaya (back-light) atau
menggunakan teknologi lain yang lebih baik.
Layar tampilan harus didukung oleh memori tak-terhapus (non-volatile) yang terhubung ke
superkapasitor dan baterai.
a. Baris pertama untuk Simbol dan Kode, dengan tinggi karakter minimal 4,5 mm;
b. Baris kedua untuk Teks, dengan ukuran karakter minimal: lebar 4 mm dan tinggi 8 mm.
16
SPLN D3.007: 2021
Teks
▪ YYY menginformasikan satuan yang sesuai dengan teks informasi (kWh, kVAh,
kW, kVA, V, A, dsb).
CATATAN: *) Indikasi baterai kembali normal dapat dilakukan secara otomatis tanpa me-reset.
▪ ZZ informasi berupa nomor kode informasi layar tampilan sesuai dengan teks
informasi yang sedang ditampilkan (Lampiran B).
Teks pada baris kedua, ditampilkan menggunakan sistem tampilan starbust 14-segmen
atau jenis tampilan lain dengan teknologi yang lebih baik dan menampilkan sekurang-
kurangnya 8 karakter dalam satu waktu dan berjalan dari kanan ke kiri, menampilkan:
17
SPLN D3.007: 2021
No Kondisi Informasi
Layar tampilan menggunakan besaran skalar dan nilai yang ditampilkan sama dengan nilai
hasil perhitungan energi dalam formula.
Modem dilengkapi dengan port komunikasi untuk dapat berkomunikasi dua arah dengan
pusat data melalui modul komunikasi dan dengan komputer lokal.
Port komunikasi dua arah pada meter berupa general slot yang dapat dihubungkan ke
modul komunikasi PLC, RF, dan seluler secara modular (lepas pasang) dengan cara
subtitusi/bergantian. General slot memiliki komunikasi serial RS-232 dengan kecepatan
kirim (baud rate) dapat dikonfigurasi dengan setelan awal 19.200 bps. Meter dapat
dilengkapi port tambahan RS-485 untuk komunikasi multidrop.
Port komunikasi general slot pada meter menggunakan IDC connector 2x5 pin dengan pitch
2.54 mm tipe male; dan port untuk koneksi komunikasi kopling saluran tegangan rendah
230 V PLC menggunakan molex connector micro-fit 3.0 1x3 pin tipe male. (Gambar 9)
18
SPLN D3.007: 2021
9 1 3 1
10 2
IDC connector 2x5 pin dengan Molex connector micro-fit 3.0 1x3
pitch 2.54 mm tipe male pin tipe male
Antarmuka
Jenis Modul
Meter Kabel pita
Komunikasi
IDC connector IDC connector IDC connector IDC connector
2x5 pin dengan 2x5 pin dengan 10 pin ribbon 2x5 pin dengan 2x5 pin dengan
Komunikasi
pitch 2.54 mm pitch 2.54 mm cable pitch 2.54 mm pitch 2.54 mm
tipe male tipe female tipe female tipe male
Molex connector Molex connector Molex connector (PLC) Molex
Saluran
micro-fit 3.0 1x3 micro-fit 3.0 1x3 2 pin LV micro-fit 3.0 1x3 connector micro-
tegangan
pin dengan tipe pin dengan tipe cable pin dengan tipe fit 3.0 1x3 pin tipe
rendah PLC
male female female male
Konfigurasi pin untuk port komunikasi, port catu data modul komunikasi, dan port saluran
tegangan rendah PLC sesuai Tabel 5 dan Tabel 6.
19
SPLN D3.007: 2021
Tabel 5. Konfigurasi pin pada port komunikasi Tabel 6. Konfigurasi pin pada port
saluran tegangan rendah PLC
Pin Fungsi pada RS-232
1 VDC +12V Pin Fungsi
4 GND 3 Netral
5 RX (in to meter)
6 TX (out from meter)
7 NC
8 Power fail
9 Modem reset trigger
10 GND
General slot harus terlindung dari kemungkinan masuknya air, serangga, atau benda padat.
Jika meter membutuhkan untuk menggunakan modem seluler sesuai SPLN D3.023: 2021,
antarmuka dapat dilakukan penyesuaian dengan cara ujung kabel pita sisi modem diubah
menjadi RJ-45 dan DC connector pada pin yang bersesuaian menggunakan kabel pita
khusus. Kabel pita khusus disediakan oleh penyedia modem.
Port komunikasi lokal berupa optical probe dengan kecepatan kirim baud rate 9600 bps.
Optical probe terpasang pada bagian depan luar dengan sistem ceruk dan harus terlindung
dari kemungkinan masuknya air, benda padat, atau tergores. Cover optical probe terbuat
dari bahan transparan bening yang tahan terhadap sinar matahari.
7 Persyaratan fitur
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi, mengukur, dan menampilkan nilai dari
energi aktif, energi reaktif, energi semu, daya aktif, daya reaktif, daya semu, faktor daya,
THD arus/tegangan, TDD arus, dan besaran lain yang dianggap perlu dalam dimensi empat
kuadran. Meter juga harus memiliki seluruh model objek yang diperlukan dalam suatu meter
energi pascabayar fase tunggal.
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur nilai total (fundamental +
harmonik sampai orde ke-15) dari kWh, kVARh, dan daya listrik, serta dalam kondisi
pengawatan normal mampu melakukan pengukuran dari dua arah: forward (dari sumber ke
beban) dan reverse (dari beban ke sumber).
20
SPLN D3.007: 2021
Meter memiliki pengaturan pemilihan mode pengukuran energi aktif terkait harmonik sesuai
subpasal 7.1;
Meter memberikan respon informasi pada layar tampilan sesuai subpasal 7.2;
Meter dapat diatur untuk mengaktifkan fitur ekspor-impor sesuai subpasal 7.7.
Meter juga harus dapat diatur untuk mengubah profil yang menjadi acuan pengukuran
energi reaktif billing (kompensasi).
Meter harus dapat mengukur ketiga mode pengukuran energi aktif terkait harmonik sebagai
berikut:
Setelan awal yang digunakan adalah mode pengukuran energi aktif fundamental dan harus
dapat diubah melalui pusat data. Perubahan mode pengukuran energi tidak me-reset stand
energi tetapi melanjutkan pengukuran stand.
Perubahan setelan mode algoritma pengukuran energi aktif terkait harmonik ini dibatasi
hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu periode billing. Untuk menghindari inkonsistensi
billing, pengaturan yang dilakukan hanya akan mulai aktif pada periode billing berikutnya.
Pada layar tampilan meter, tampil informasi secara terus menerus stand energi aktif billing
dan simbol kWh pada layar tampilan secara terus menerus. Pada meter ekspor-impor,
informasi yang ditampilkan adalah stand energi aktif kirim dan stand energi aktif terima
secara bergantian.
Dalam hal meter diakses melalui penekanan tombol, informasi yang ditampilkan harus
sesuai daftar pada Lampiran B dengan simbol satuan yang terkait.
21
SPLN D3.007: 2021
Meter dapat dilakukan pengaturan untuk menyesuaikan definisi register stand energi aktif
billing, serta pengaturan untuk menambahkan/mengurangi besaran lain pada daftar
informasi yang ditampilkan.
Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspons dengan bunyi buzzer dan tampilan
pada teks “DY-LEBIH” dan apabila:
▪ Beban lebih berlangsung kontinu selama 45 detik, relai harus membuka dan menutup
kembali secara otomatis setelah 150 detik;
▪ Selama 30 menit terjadi beban lebih tidak kontinu beberapa kali dengan akumulasi
waktu 45 detik, relai harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah
150 detik;
Jika akumulasi waktu tersebut kurang dari 45 detik, data akumulasi waktu di-reset
kembali ke nol;
▪ Selama 30 menit terjadi pembukaan relai akibat beban lebih 5 kali berturut-turut, relai
harus membuka disertai tampilan teks “TERPUTUS” dan menutup kembali secara
otomatis setelah 45 menit.
Meter harus mampu mendeteksi kejadian kegagalan proses internal serta harus mampu
menampilkan, merekam, dan memberikan respons kerusakan tersebut sebagai alarm
sesuai Tabel 7.
22
SPLN D3.007: 2021
LED Cara
Jenis kegagalan proses Layar tampilan Buzzer
No Respons meter kuning penormalan
internal
Teks 1) Simbol
1 Flash memori error / ▪ Relai fase dan Err002) Aktif Aktif Ganti meter
rusak netral membuka
2 RAM error / rusak ▪ Relai fase dan Err012) Aktif Aktif Ganti meter
netral membuka
3 Clock loss (kembali ke ▪ Rekam data Err02 Aktif Aktif Sinkronisasi
waktu awal chipset) ▪ Relai fase dan clock, jika
netral membuka gagal
penggantian
meter
4 Low battery (threshold 2,7 ▪ Rekam data Err03 - Aktif - Ganti baterai
V) ▪ Simbol baterai
berkedip
5 Mikroprosesor tidak ▪ Relai fase dan Err042) 2) Aktif2) Aktif2) Ganti meter
berfungsi normal: netral membuka
a. Mikroprosesor rusak (memerlukan
watchdog)
b. Rangkaian clock-
crystal rusak atau
terlepas
c. Catu daya mati,
terlepas, atau terjadi
hubung singkat
6 Kegagalan sampling data ▪ Rekam data Err05 Aktif Aktif Ganti meter
pengukuran pada ADC ▪ Relai fase dan
netral membuka
7 Superkapasitor tidak ▪ Rekam data Err06 - - - Ganti meter
terhubung / terlepas
8 Relai gagal ▪ Rekam data Err07 - Aktif Aktif Ganti meter
membuka/menutup
CATATAN:
1) Tampilan bergantian dengan tampilan utama setiap 10 detik.
2) Jika meter masih memungkinkan.
Meter harus mampu mendeteksi kejadian event, serta menampilkan dan merekam indikator
dan waktu kejadian event sesuai Tabel 8.
23
SPLN D3.007: 2021
No.
Jenis kejadian Respons meter Keterangan
urut
1 Power supply failure Rekam data Kondisi dimana pasokan listrik dari
jaringan terputus
2 Power supply up Rekam data Kondisi dimana pasokan listrik dari
jaringan masuk kembali
3 Perubahan setting time-of-use (ToU) Rekam data
11 Meter ready remote reconnect ▪ Teks tampilan Meter belum dapat remote reconnect
menampilkan jika belum dilakukan action.
“READY ON” Action berupa tekan tombol atas dan
▪ LED kuning bawah secara bersamaan.
berkedip
▪ Rekam data
24
SPLN D3.007: 2021
CATATAN:
a. Bila indikasi PERIKSA muncul, maka meter perlu dilakukan pemeriksaaan;
25
SPLN D3.007: 2021
b. Untuk nomor 0,1, dan 2 relai membuka seketika ketika terjadi penyalahgunaan;
Kode tamper terakhir ditampilkan pada layar tampilan di sudut kiri atas. Pada saat meter
diakses melalui tombol dan ditujukan pada informasi register “status tampering”, maka
meter menampilkan seluruh kode tamper yang aktif berderet 8 karakter, contoh:
“0__3_5_7” (Tamper aktif: 0, 3, 5, 7).
Meter dapat difungsikan untuk melayani pelanggan fotovoltaik (PV) yang melakukan
transaksi ekspor-impor dengan mengaktifkan mode ekspor-impor.
Dalam kondisi mode ekspor-impor, jika meter mendeteksi pengukuran secara impor, maka
indikator LED hijau (catu daya) berubah menjadi merah dan simbol (reverse) menyala.
Meter dalam mode ekspor-impor harus mampu menjadi proteksi cadangan (backup)
apabila terjadi kegagalan anti-islanding yang seharusnya dilakukan inverter. Anti-islanding
yang dimaksud adalah mekanisme dimana instalasi pelanggan dipisah/diputus secara
elektris dengan jaringan tenaga listrik akibat adanya penyimpangan tegangan dan
frekuensi.
26
SPLN D3.007: 2021
Tabel 10. Waktu tunda pelepasan meter pada fungsi penyimpangan tegangan
u < 50 0,46
50 ≤ u < 88 2,3
88 ≤ u ≤ 110 operasi normal
110 < u < 120 1,3
u ≥ 120 0,46
Pelepasan meter dilakukan dengan meter membuka relai internal dan memberikan perintah
melalui control I/O untuk melepaskan saklar di PCC (point of common coupling). Pengujian
waktu tunda pelepasan meter dilakukan pada saat pengujian jenis dengan toleransi + 10
%.
Uji fungsi waktu tunda meter dilakukan pada saat komisioning instalasi interkoneksi PV,
sesuai SPLN D5.005-1: 2015.
8 Persyaratan klimatik
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62052-11 untuk meter pasangan luar, dengan tambahan
ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh klimatik
mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 12. Setelah setiap
pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan perubahan informasi,
serta dapat beroperasi normal.
9 Persyaratan elektrikal
Persyaratan mengikuti IEC 62052-11 untuk meter pasangan luar, dengan tambahan
ketentuan berikut.
27
SPLN D3.007: 2021
Meter harus dilengkapi dengan varistor dan/atau surge absorber, serta komponen
pendukung lainnya yang diperlukan sehingga dapat terproteksi dari tegangan surja dan
tegangan lebih. Varistor dan/atau surge absorber harus memiliki spesifikasi berikut:
Meter harus tetap terlindungi dari kerusakan bila terjadi tegangan dan arus-lebih secara
kontinu dari kedua sisi (sumber dan beban) sehingga dapat melindungi meter dari
kerusakan dan kesalahan dalam pengukuran.
9.2 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri
Batas perubahan persentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 13.
Tabel 13. Batas kesalahan akibat arus lebih dan pemanasan sendiri
Batas perubahan
Nilai Faktor
Jenis pengaruh persentase kesalahan
arus daya
[%]
Arus-lebih waktu-singkat Id 1 1,5
Ketika tegangan pasok < 0,5 Un atau > 1,2 Un selama 5 detik kontinu*) maka relai membuka
dan akan menutup kembali jika tegangan pasok 0,5 - 1,2 Un selama 5 detik kontinu*)
(toleransi tegangan ± 1,5 V).
CATATAN: *) Waktu tunda tersebut berlaku pada saat tegangan berkisar pada batas julat untuk
menghindari terjadinya buka-tutup relai secara berulang.
28
SPLN D3.007: 2021
CATATAN: Jika meter dalam mode ekspor-impor aktif, mengikuti persyaratan waktu tunda tersendiri.
Ketika < 0,5 Un muncul tulisan “Lo Volt” dan ketika > 1,2 Un muncul tulisan “Hi Volt”.
10 Persyaratan ketelitian
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62053-21 untuk kelas meter energi aktif dan SNI IEC
62053-23 untuk kelas meter energi reaktif, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.
a. Meter harus diuji dengan selungkup terpasang dan tutup berada pada posisinya;
semua bagian yang dimaksudkan untuk dihubungbumikan harus terhubung dengan
pembumian;
b. Kondisi acuan tercantum pada Tabel 15.
Suhu sekitar 23 °C 1) ± 2 °C
CATATAN:
1) Bila pengujian dilakukan tidak pada julat suhu acuan, hasil uji harus dikoreksi menggunakan
koefisien suhu yang sesuai untuk meter yang diuji;
29
SPLN D3.007: 2021
2) Pengujian dilakukan pertama-tama dengan meter terhubung normal dan setelah itu koneksi dari
sirkit tegangan dan sirkit arus dibalik. Setengah dari perbedaan antara kedua kesalahan (error)
adalah variasi kesalahan. Karena fase medan eksternal tidak diketahui, pengujian dilakukan
pada 0,05 Id pada faktor daya 1 dan 0,1 Id pada faktor daya 0,5.
Persentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada semua sensor harus tidak
melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 16 dan Tabel 17.
Batas kesalahan
Nilai arus Faktor daya
[%]
0,05 Id ≤ I < 0,1 Id 1 ± 1,5
0,1 Id ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0
0,1 Id ≤ I < 0,2 Id 0,5 induktif ± 1,5
Pengujian dua arah pengukuran pada semua sensor hanya dilakukan untuk faktor daya 1
dari Tabel 16.
Keterangan: Imin : Arus minimum (A), Itr : Arus transisi (A), Ist : Arus mula (A).
30
SPLN D3.007: 2021
Koefisien suhu
Jenis besaran berpengaruh Nilai arus Faktor daya
rata-rata [%/K]
0,1 Id - Im 1 0,05
Perubahan suhu sekitar 30 ± 15K
0,2 Id - Im 0,5 induktif 0,07
Batas perubahan
persentase
kesalahan [%]
0,7
Perubahan tegangan ± 10% Un
1,0
0,05 Id - Im 1
- 20% ≤ Un < -10% 2,1
0,1 Id - Im 0,5 induktif
+10% < Un ≤ +15% 3,0
11 Persyaratan fungsional
31
SPLN D3.007: 2021
Struktur data dan sistem identifikasi objek (OBIS) harus sesuai dengan SPLN D3.006-2:
2021 dengan ketentuan penyesuaian sebagai berikut:
Protokol komunikasi meter yang mendukung komunikasi dua arah harus sesuai dengan
SPLN D5.002: 2021.
Untuk setiap kejadian alarm, event, dan tamper, meter harus menyimpan catatan data
kejadian pada log masing-masing. Log yang harus disajikan sesuai pada Tabel 19.
32
SPLN D3.007: 2021
Untuk keperluan evaluasi, masing-masing log alarm, event, dan tamper tersebut
ditempatkan pada register memori non-volatile (tak terhapus) dan sekurang-kurangnya
mampu tersimpan sebanyak 30 rekaman. Seluruh proses menggunakan metode
penyimpanan FIFO (First In First Out) dan tidak dapat di-edit.
Data log alarm/event/tamper dapat diambil oleh pusat data berdasarkan indeks (selective
access).
Meter juga harus menyediakan error register yang berisi data rangkuman berupa bit-string
terhadap informasi alarm, event, dan tamper yang sedang terjadi.
Meter harus dapat merekam data historikal ke dalam memori dan mengirimkannya sebagai
data end-of-billing (EoB) setiap tanggal 1 setiap bulannya pada pukul 10.00.
Data historikal dalam memori meter disimpan secara FIFO sebanyak 12 bulan. Data yang
diperlukan seperti pada Lampiran C.
Meter melakukan pengukuran load profile yang dilakukan secara real time dengan sampling
pengukuran dapat diatur (adjustable) dengan pengaturan awal (default) setiap 1 (satu) jam
data yang disimpan secara rerata pada suatu profile dengan interval yang dapat diatur
dengan setelan awal setiap 8 jam.
Meter tetap harus berkemampuan melakukan sampling pengukuran sampai setiap 1 menit
dan menyimpan load profile setiap 15 menit.
Data sampling yang gagal diukur akibat power outage tidak diisi dengan numerik apapun
(blank). Jika dalam satu interval didapatkan seluruh data sampling adalah blank, maka
meter menyimpan objek load profile dengan angka nol.
33
SPLN D3.007: 2021
Meter harus dapat menyimpan data load profile 13 kanal sebanyak minimal 8640 rows atau
selama 3 bulan (asumsi pengaturan 15 menit).
Data load profile dapat diambil oleh pusat data berdasarkan waktu (selective access
dengan data pengambilan data berdasarkan tanggal dengan parameter minimum perhari)
dan juga dapat diatur sehingga dapat dikirim secara push (lihat subpasal 11.7) ke pusat
data.
Meter harus bisa mengirimkan instant profile melalui modul komunikasi ke pusat data
sesuai dengan Lampiran E.
Meter dapat diatur untuk melakukan pengiriman data secara push ke pusat data sesuai
Tabel 20.
Untuk load profile dan data historikal, objek data yang dikirim adalah data end of integration
terakhir dengan waktu pengiriman yang dapat dikonfigurasi.
12 Penandaan
Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Tabel 21.
34
SPLN D3.007: 2021
Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.007: 2021
Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 2S – 2R
Barcode dan/atau Nomor ID meter
Bulan dan tahun pembuatan mm-yy
Tegangan pengenal 230 V
Arus dasar dan arus maksimum 5 (80) A
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Konstanta meter dalam satuan imp/kVARh ........... imp/kVARh
Kelas ketelitian aktif / reaktif 1/2
Tanda persegi ganda untuk meter berkotak
insulasi kelas proteksi II
Media komunikasi PLC, RF, Seluler
Setiap terminal harus diberi label identifikasi. Pada bagian sekitar terminal, harus dipasang
diagram rangkaian seperti contoh pada Gambar 10. Jumlah sensor dan relai serta notasi
terminal pada label identifikasi harus tergambar pada diagram rangkaian.
35
SPLN D3.007: 2021
L1 L2 G N1 N2
MCB
L
N
13 Modul komunikasi
Meter harus dapat dipasangkan dengan modul komunikasi yang menggunakan 3 (tiga)
jenis komunikasi berbeda, yaitu: PLC, RF, atau seluler. Selain itu, meter juga dapat
dipasangkan dengan modem seluler sesuai SPLN D3.023: 2021.
Meter diuji secara independen dari modul komunikasinya. Penggunaan modul komunikasi
dalam pengujian meter adalah sebagai alat bantu uji.
Modul komunikasi yang digunakan pada meter harus berupa papan sirkuit terpadu (PCB)
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11, dengan berukuran panjang 115 mm, tebal 1,5
mm, dan lebar maksimal 70 mm. Papan modul dipasangi komponen-komponen elektronik
pada satu sisi (sisi lainnya rata) sehingga tingginya tidak lebih dari 50 mm.
maks 70 mm
maks 50 mm
1,5 mm
115 mm
Modul komunikasi memiliki antarmuka IDC connector tipe male yang sudah terpasang
kabel pita berukuran panjang cukup dengan ujung berupa IDC connector tipe female
dengan spesifikasi port sesuai ketentuan pada subpasal 6.12.1.
Modul komunikasi harus dilengkapi dengan indikator LED dan penandaan-penandaan
sesuai yang dibutuhkan.
Modul komunikasi yang digunakan harus memiliki laporan pengujian jenis dari laboratorium
independen yang disetujui PLN.
36
SPLN D3.007: 2021
14 Pengujian
Pengujian mengacu pada SPLN D3.006: 2021 dengan perubahan pada tabel mata uji
bagian uji persyaratan mekanikal sesuai Tabel 22.
37
SPLN D3.007: 2021
Lampiran A
Arah aliran daya empat kuadran
(Sumber: Figure 1, IEEE Std 1459-2010, IEEE Standard Definitions for the Measurement of
Electric Power Quantities Under Sinusoidal, Nonsinusoidal, Balanced, or Unbalanced Conditions)
38
SPLN D3.007: 2021
Lampiran B
Daftar informasi layar tampilan
No.
Informasi layar tampilan scroll tombol Satuan Desimal Keterangan
Kode
01 ID Pelanggan
02 Meter ID
03 Daya aktif kirim kW 2 Sesaat
04 Daya aktif terima kW 2 Sesaat
05 Energi aktif kirim kWh 2 Stand akhir sesaat
06 Energi aktif kirim Tarif 1 (WBP) kWh 2 Stand akhir sesaat
07 Energi aktif kirim Tarif 2 (LWBP1) kWh 2 Stand akhir sesaat
08 Energi aktif kirim Tarif 3 (LWBP2) kWh 2 Stand akhir sesaat
09 Energi aktif terima kWh 2 Stand akhir sesaat
10 Energi aktif terima Tarif 1 (WBP) kWh 2 Stand akhir sesaat
11 Energi aktif terima Tarif 2 (LWBP1) kWh 2 Stand akhir sesaat
12 Energi aktif terima Tarif 3 (LWBP2) kWh 2 Stand akhir sesaat
13 Energi reaktif kirim kVARh 2 Stand akhir sesaat
14 Energi reaktif terima kVARh 2 Stand akhir sesaat
15 Energi reaktif (kompensasi) kVARh 2 Stand akhir sesaat
16 Tegangan fase V 1 Sesaat
17 Arus fase A 3 Sesaat
18 Arus netral A 3 Sesaat
19 Faktor daya (PF) 3 Sesaat
20 Daya semu VA 2 Sesaat
21 Waktu saat ini (current time) Sesaat
22 Tanggal saat ini (current date) Sesaat
23 Konstanta meter Imp/kWh
24 Status tampering Contoh: 0 _ _ 3 _ 5 _ 7
25 Power limiter setting
26 Jumlah trip karena beban-lebih
27 Jumlah sumber listrik padam
28 Jumlah tutup terminal dibuka
29 Jumlah tutup meter dibuka
30 Jumlah total kejadian tampering
31 Arus fase rms kejadian selisih arus (A)
32 Arus netral rms kejadian selisih arus (A)
33 Waktu tampering terakhir
39
SPLN D3.007: 2021
No.
Informasi layar tampilan scroll tombol Satuan Desimal Keterangan
Kode
34 Energi dikonsumsi bulan terakhir (kWh)
Energi dikonsumsi bulan ke-2 terakhir
35
(kWh)
Energi dikonsumsi bulan ke-3 terakhir
36
(kWh)
37 Waktu trip beban-lebih terakhir
38 Waktu trip beban-lebih ke-2 terakhir
39 Waktu sumber listrik padam terakhir
40 Waktu sumber listrik padam ke-2 terakhir
41 Waktu tutup terminal dibuka terakhir
42 Waktu tutup terminal dibuka ke-2 terakhir
43 Waktu tutup meter dibuka terakhir
44 Daya maksimum bulan ini
45 Waktu saat daya maksimum bulan ini
46 Versi hardware
47 Versi software
48 Checksum software + fitur
CATATAN: Konversi satuan dan angka desimal yang ditampilkan dapat juga menyesuaikan resolusi
tampilan yang diperlukan.
40
SPLN D3.007: 2021
Lampiran C
Daftar informasi data historikal
41
SPLN D3.007: 2021
Lampiran D
Daftar informasi load profile
Urutan
Informasi load profile Satuan Keterangan
kanal
1 Waktu (dd-mm-yyyy hh:mm:ss) Sesaat pada akhir periode load profile
2 Status load profile End of integration/incomplete period
3 Tegangan fase R V Rerata pada periode load profile
4 Arus fase R A Rerata pada periode load profile
5 Faktor daya Rerata pada periode load profile
6 Daya aktif kirim W Rerata pada periode load profile
7 Daya aktif terima W Rerata pada periode load profile
8 Energi aktif kirim Wh Akumulasi pada periode load profile
9 Energi aktif terima Wh Akumulasi pada periode load profile
10 Energi reaktif kirim varh Akumulasi pada periode load profile
11 Energi reaktif terima varh Akumulasi pada periode load profile
12 Energi reaktif billing (kompensasi) varh Akumulasi pada periode load profile
13 Error register Sesaat pada akhir periode load profile
42
SPLN D3.007: 2021
Lampiran E
Daftar informasi instant profile
CATATAN: Kebutuhan terkait informasi lain dapat dipanggil melalui kode objek (OBIS Code) masing-
masing register.
43
SPLN D3.007: 2021
Lampiran F
Daftar informasi untuk penggunaan komunikasi terbatas
Dalam hal meter untuk digunakan pada daerah dengan komunikasi terbatas (low
bandwidth), daftar informasi data historikal, load profile, dan instant profile minimal sebagai
berikut:
44
Pengelola Standardisasi: