PENERANGAN LISTRIK
(C3) KELAS XI
Penulis :
Wahyu Tribudianti, M.Pd
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
iv + 89 halaman
Penulis
iii
Daftar Isi
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 85
Glosarium...... ...................................................................................................................... 86
Biodata Penulis................................................................................................................... 89
iv
B AB
1 Instalasi Penerangan
1 Fasa
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
4.1 Menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik
Peta Konsep
Instalasi Penerangan
1 Fasa
Pengukuran meter
Tidak perlu pencatatan
penggunaan energi Perlu pencatatan petugas
petugas
listrik
Bentuk fisik
Gambar 9. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Instalasi Penerangan
S pada bagian awal menunjukkan komponen SAKLAR, dan L menunjukkan komponen
LAMPU. Diikuti notasi angka 1, 2, 3 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 3
saklar dan juga 3 lampu.
b. Notasi simbol
Notasi simbol adalah penggunaan gambar atau lambang yang telah disepakati untuk
dipergunakan mewakili suatu komponen dalam hal ini komponen kelistrikan.
Tabel 4. Simbol untuk diagram instalasi bangunan
NO LAMBANG KETERANGAN
1 Hantaran fasa (pengawatan)
2 Hantaran netral (pengawatan)
3 Hantaran pentanahan (pengawatan)
a) Lampu
8
b) Lampu dipasang tetap pada dinding
10 Lampu Floresen
Rangkuman
1. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan
pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik
2. Syarat instalasi listrik meliputi syarat ekonomis, syarat keamanan dan syarat
keandalan. Ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya
dan tidak dapat diabaikan satupun.
3. Dalam hal pemakaian listrik untuk rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik
negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk
PHB dan instalasi merupakan tanggung jawab konsumen
4. KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan sedangkan MCB
berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.
5. Notasi nama dan simbol pada gambar teknik kelistrikan sangat diperlukan untuk
kesamaan persepsi siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah
ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.