Anda di halaman 1dari 19

INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK
(C3) KELAS XI

Penulis :
Wahyu Tribudianti, M.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA


INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
SMK/MAK Kelas XI
Penulis : Wahyu Tribudianti, M.Pd
Editor : Tim Quantum Book
Perancang sampul : Tim Quantum Book
Perancang letak isi : Tim Quantum Book
Penata letak : Tim Quantum Book
Ilustrator : Tim Quantum Book
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-623-7398-32-5
Alamat : Jl. Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
iv + 89 halaman

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang


Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau
Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kata Pengantar

Pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik atau prinsip-prinsip: 1) pendekatan


pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) peserta didik dibelajarkan untuk mampu
berkolaborasi; 3) materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari, pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan
kehidupan sehari-hari mereka; dan 4) dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang bertanggung jawab.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik
pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and
Mathematics atau disingkat dengan STEM. STEM merupakan suatu pendekatan dimana sains,
teknologi, enjiniring, dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran
pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada
peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, enjiniring, dan
matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem
yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia.
Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu
keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan
mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka
pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan implementasi Kurikulum 2013. Pendekatan
STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 yang dapat diimplementasikan melalui
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).
Buku Instalasi Penerangan Listrik ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran
dan pembelajaran kurikulum 2013 dan dipakai sebagai sumber belajar peserta didik karena
isinya yang lengkap, padat informasi, dan mudah dipahami.
Dalam buku ini dijelaskan teori dan praktik tentang dasar konsep instalasi penerangan
listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan
biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran tahanan isolasi.
Apabila dipelajari menyeluruh maka kompetensi mulai dari pengetahuan dasar, merencana,
hingga melakukan instalasi dan ujicoba instalasi penerangan listrik 1 fasa dapat dikuasai
sebagai kompetensi instalasi penerangan listrik 1 fasa secara tuntas. Dapat pula sebagai
pelengkap wawasan.
Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon saran dan kritikan
yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna.

Malang, April 2019

Penulis

iii
Daftar Isi

Bab 1 Instalasi Penerangan 1 Fasa.............................................................................. 1


A. Instalasi Penerangan 1 Fasa menurut PUIL................................................................ 3
B. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan................... 8
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 11

Bab 2 Tata Letak Komponen Instalasi Penerangan.................................................... 17
A. Menentukan Tata Letak Komponen............................................................................. 19
B. Hubungan Antar Komponen Instalasi Penerangan................................................ 20
C. Perencanaan Instalasi Penerangan............................................................................... 23
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 28

Bab 3 Penentuan Bahan Dan Biaya Instalasi Penerangan 1 Fasa............................. 33


A. Perkiraan Harga Bahan...................................................................................................... 35
B. Perkiraan Waktu................................................................................................................... 36
C. Perkiraan Upah Kerja.......................................................................................................... 36
D. Rekapitulasi Biaya Instalasi Penerangan..................................................................... 37
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 38

Bab 4 Penentuan Komponen Instalasi Lampu Penerangan...................................... 43


A. Komponen Dan Bahan Instalasi Penerangan............................................................ 45
B. Besaran-Besaran Penerangan......................................................................................... 53
C. Penentuan jumlah titik penerangan............................................................................ 55
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 58

Bab 5 Prosedur Pemasangan Instalasi PHB Lampu Penerangan.............................. 63


A. Konstruksi Perlengkapan Hubung Bagi (PHB).......................................................... 65
B. Panel Distribusi Tenaga Listrik........................................................................................ 66
C. Prosedur Pemasangan (Pembagian Kelompok)....................................................... 68
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 70

Bab 6 Pengukuran Tahanan Isolasi............................................................................. 75


A. Pengertian Tahanan Isolasi.............................................................................................. 77
B. Jenis-Jenis Kegagalan Tahanan Isolasi......................................................................... 77
C. Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resistance Test)......................................... 79
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 81

Daftar Pustaka.................................................................................................................... 85
Glosarium...... ...................................................................................................................... 86
Biodata Penulis................................................................................................................... 89

iv
B AB

1 Instalasi Penerangan
1 Fasa

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
4.1 Menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik

Instalasi Penerangan 1 Fasa 1


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu:
1. Menjelaskan ruang lingkup instalasi penerangan 1 fasa menurut PUIL
2. Mengaplikasikan simbol simbol pada gambar instalasi penerangan

Peta Konsep

Instalasi Penerangan 1 Fasa Menurut PUIL

Instalasi Penerangan
1 Fasa

Standarisasi Notasi Nama Dan Simbol


Instalasi Penerangan

2 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


Materi Pembelajaran

A. Instalasi Penerangan 1 Fasa menurut PUIL

Semakin berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin


besar. Dikembangkannya banyak alat elektronik baru juga membuat kebutuhan pasokan
listrik meningkat. Saat ini pasokan listrik sudah menjadi kebutuhan utama untuk hidup.
Meskipun tingkat kebutuhan akan listrik sangat banyak, sistem penyaluran dan cara
pemasangan instalasi listrik tetap harus dapat menjamin keamanan pemakai dan kehandalan
instalasi. Oleh karena itu setiap pemasangan instalasi wajib mengikuti aturan PUIL (Peraturan
Umum Instalasi Listrik). PUIL terbaru yang dipergunakan adalah PUIL 2011. PUIL adalah
peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam
pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik.

Gambar 1. Ruang Lingkup PUIL


Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:
1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik
2. Kemanan instalasi dan peralatan listrik
3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien
Selain ketentuan pada PUIL, ada ketentuan lain yang wajib dipenuhi dalam pemasangan
instalasi listrik, yaitu:
a. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui.
b. Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran.
c. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standard tanda
pengenalnya (nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal, data
teknis lain yang disahkan SNI) memenuhi ketentuan PUIL 2011 yaitu harus baik
dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani
melebihi kemampuannya.
d. Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi
kejut listrik, thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih.
e. Instalasi listrik yang baru harus dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa,
diuji dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang memenuhi ketentuan
PUIL diberi sertifikat.

Instalasi Penerangan 1 Fasa 3


f. Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki izin dan harus
menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya.
Di Indonesia semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalui
uji kelayakan. Menurut PUIL ayat 202 A2 “semua peralatan listrik yang akan dipergunakan
instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL”. Seluruh peralatan liistrik diuji oleh suatu lembaga
dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.
Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai
tanda LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda
ini dibuat timbul dan diletakan pada selubung luar kabel. Di negara kita peralatan listrik yang
telah diawasi mutu produksinya oleh LMK baru kabel-kabel buatan dalam negeri.

Gambar 2. Logo LMK yang Tertera pada Kabel dan MCB


Syarat-syarat instalasi listrik pada suatu bangunan atau suatu gedung adalam sebagai
berikut:

Gambar 3. Syarat Instalasi Listrik


Digambarkan dalam diagram lingkaran yang pembagiannya sama besar artinya ketiga
syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan
satupun.
a. Syarat ekonomis
Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apabila harga keseluruhan instalasi listrik
tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah mungkin. Rugi daya
listrik yang hilang serendah mungkin. Oleh karena itu instalasi listrik harus direncanakan
sesederhana mungkin, agar alat-alat yang dipakai sedikit. Mudah pemasangannya dan
pemeliharaannya, dan rugi-rugi daya sekecil mungkin.
Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2% sedangkan untuk instalasi listrik
tenaga 5%. Oleh karena itu harus dipisahkan antara instalasi listrik penerangan dengan
instalasi listrik tenaga.
b. Syarat keamanan
Suatu instalasi listrik dikatakan aman, apa bila tidak membahayakan bagi manusia
terjamin benda-benda disekitarnya, dari kerusakan akibat adanya gangguan listrik.
Gangguan listrik tersebut seperti; gangguan tegangan lebih, beban lebih, gangguan
hubungan singkat dan sebagainya.

4 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


Untuk mengamankan instalasi listrik tersebut dari kerusakan akibat gangguan diatas,
maka pada instalasi listrik harus dipasang alat-alat pengaman instalasi yang sesuai,
misalnya sekring, otomat-otomat atau pemutus-pemutus hubungan yang digerakkan
oleh relay.
c. Syarat keandalan
Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai, apabila instalasi listrik
direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya
aliran listrik dangat kecil. Kalau masih terjadi gangguan yang mengakibatkan terhentinya
aliran listrik, maka gangguan tersebut harus mudah dan cepat diatasi atau diperbaiki.
Berikut gambaran sistem kelistrikan di Indonesia, mulai dari pembangkit hingga ke
level pemakaian rumah tangga. Warna biru menunjukkan milik produsen (PLN atau
perusahaan kelistrikan) dan warna kuning menunjukkan wilayah konsumen.

Gambar 4. Sistem Kelistrikan di Indonesia


(Sumber: https://arifh80.files.wordpress.com)

Gambar 5. Pembagian Tanggung Jawab Instalasi Listrik


(Sumber: https://pbs.twimg.com)
Setelah menyimak gambar, maka secara jelas dapat diketahui bahwa instalasi penerangan
1 fasa dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik pada rumah tangga. Sehingga Instalasi
Listrik Penerangan 1 Fasa dapat didefinisikan sebagai jenis instalasi listrik yang menggunakan
2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar fasa dan 1 kawat penghantar netral
yang difungsikan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 Volt.
Pada level rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik Negara memiliki batas tanggung
jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi merupakan tanggung

Instalasi Penerangan 1 Fasa 5


jawab konsumen. Berikut ini adalah komponen yang menjadi tanggung jawab PLN:
a. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Alat Pengukur dan Pembatas (APP) adalah nama lain dari KWHmeter yaitu alat yang
digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi listrik pelanggan.
APP ini adalah milik PLN yang dipinjamkan ke pelanggan. APP terdiri dari KWH meter
dan pembatas arus (MCB). KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energy yang
digunakan sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman
terhadap rangkaian instalasi.
KWHmeter tempat penyambungan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi
konsumen. Saat ini APP tersedia dalam 2 jenis yaitu KWHmeter Analog dan KWHmeter
digital/prabayar/pulsa.
Tabel 1. Perbedaan antara KWHmeter analog dan KWHmeter Digital
Perbedaan KWHmeter Analog KWHmeter Digital

Sistem pembayaran Pasca bayar Pra bayar

Pengukuran meter
Tidak perlu pencatatan
penggunaan energi Perlu pencatatan petugas
petugas
listrik

Jika terlambat Bisa mati sewaktu


Listrik tetap hidup
membayar/mengisi waktu bila tidak dicek

Penunggakan Bisa menunggak Tidak ada penunggakan


pembayaran pembayaran listrik pembayaran listrik

Bentuk fisik

Syarat syarat pemasangan KWHmeter adalah sebagai berikut:


1. KWHmeter yang dipasang harus sesuai dengan paket yang dipesan oleh pelanggan.
2. KWHmeter harus menggunakan terminal bila kabel yang dipasang berbeda
(misalnya kabel SMP berbahan alumunium, sedangkan kabel instalasi rumah dari
tembaga).
3. KWHmeter harus sudah ditera/diuji dan disegel resmi oleh perusahaan kelistrikan.
4. KWHmeter harus tersedia terminal pembumian pada bagian konduktor terbuka.
5. KWHmeter dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau guna untuk
pencatatan dan pemeriksaan.
Data KWHmeter tertera dengan jelas nama pembuat, merk dagang, daya, voltase dan
data teknis lainnya.

6 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


b. Pemutus Sirkit Mini (PSM) atau MCB
MCB sebagai alat pemutus sirkit dipasang setelah KWHmeter terpasang. MCB yang
bekerja berdasarkan prinsip bimetal ini berfungsi sebagai pemutus atau pengaman
terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.

Gambar 7. Miniatur Circuit Breaker (MCB)


Besaran MCB yang dipasang di KWHmeter sudah disesuaikan dengan daya yang tersedia
di perusahaan ketenagalistrikan. Konsumen cukup menyesuaikan kebutuhan listrik
yang diinginkan dengan besar daya yang ditawarkan.
Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami kekurangan
arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker Listrik), hal ini dapat
merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya adalah
merupakan suatu pemborosan biaya.
Tabel 2. Besar Daya dan besar MCB yang Disediakan oleh Perusahaan Ketenagalistrikan
No Besar Daya (Va) Besar Mcb (A)
1 450 2
2 900 4
3 1300 6
4 2200 10
5 3500 16
6 4400 20
7 5500 25
8 7700 35

Instalasi Penerangan 1 Fasa 7


Bagaimana cara menentukan kebutuhan daya listrik untuk rumah kita?
Langkah1: Identifikasi peralatan listrik yang akan digunakan.
Contoh identifikasi peralatan listrik:
a. 2 buah air conditioner 1 PK = @590 Wx2 =1180W
b. 1 unit kulkas = 125 W = 125 W
c. 1 unit TV LED 32” = 55 W = 55 W
d. 1 unit rice cooker = 550 W = 550 W
e. 1 unit kipas angin = 60 W = 60 W
f. 12 buah lampu = @18 Wx10 = 180 W
=2150W
Langkah 2: Berdasarkan hasil perhitungan, pilih besar daya di atasnya dengan tujuan
memudahkan jika terjadi penambahan daya.
Dari hasil identifikasi jumlah daya yang digunakan kurang lebih sebesar 2150 Watt
atau 2150 VA.
Besar MCB = Daya/Tegangan
= 2150 VA/220 Volt
= 9,77 A
Sehingga dipilih besarnya MCB 10 Ampere dengan daya 2200 VA

B. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan

Dalam pemasangan instalasi penerangan, diperlukan semacam perencanaan yang


dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Gambar ini memiliki standarisasi yang disepakati
dan dituangkan dalam IEC sebagai badan standarisasi dalam bidang teknik listrik. Dengan
simbol gambar yang baku diharapkan gambar instalasi memiliki kesamaan persepsi siapapun
yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun
perluasan terhadap instalasi tersebut.
a. Notasi nama
Notasi nama adalah huruf atau angka yang mewakili suatu komponen atau fungsi
komponen. Notasi nama berupa huruf biasanya dipakai dibagian pertama/awal.
Tabel 3. Notasi nama yang dipakai pada sistem kelistrikan

NOTASI NAMA CONTOH


F Pengaman atau proteksi Sekering, MCB, OL
H Tanda atau peringatan Lampu tanda, alarm, bel
K Kontaktor Manetic contactor
L Lampu Lampu pijar, lampu TL
R Resistor
S Sakelar Sakelar instalasi, push button
Jika notasi huruf dipakai pada pada bagian awal, maka bagian kedua atau ketiga biasanya
berupa indeks angka, berupa angka urut, contohnya 0, 1, 2, dan seterusnya.

8 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


Contoh 1 penggunaan notasi

Gambar 8. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Resistor


R pada bagian awal menunjukkan komponen RESISTOR, diikuti notasi angka 1, 2, 3, 4
artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 4 resistor.
Contoh 2 penggunaan notasi

Gambar 9. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Instalasi Penerangan
S pada bagian awal menunjukkan komponen SAKLAR, dan L menunjukkan komponen
LAMPU. Diikuti notasi angka 1, 2, 3 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 3
saklar dan juga 3 lampu.
b. Notasi simbol
Notasi simbol adalah penggunaan gambar atau lambang yang telah disepakati untuk
dipergunakan mewakili suatu komponen dalam hal ini komponen kelistrikan.
Tabel 4. Simbol untuk diagram instalasi bangunan
NO LAMBANG KETERANGAN
1 Hantaran fasa (pengawatan)
2 Hantaran netral (pengawatan)
3 Hantaran pentanahan (pengawatan)

4 Pengawatan dalam pipa

a) Pengawatan menuju ke atas


5
b) Pengawatan menuju ke bawah

a) Saluran dari bawah


6
b) Saluran dari atas

Instalasi Penerangan 1 Fasa 9


NO LAMBANG KETERANGAN

7 PHB dengan 5 pipa

a) Lampu
8
b) Lampu dipasang tetap pada dinding

9 Kelompok dari 3 buah lampu 40 Watt

10 Lampu Floresen

11 Kotak cabang tiga

Rangkuman

1. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan
pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik
2. Syarat instalasi listrik meliputi syarat ekonomis, syarat keamanan dan syarat
keandalan. Ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya
dan tidak dapat diabaikan satupun.
3. Dalam hal pemakaian listrik untuk rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik
negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk
PHB dan instalasi merupakan tanggung jawab konsumen
4. KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan sedangkan MCB
berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.
5. Notasi nama dan simbol pada gambar teknik kelistrikan sangat diperlukan untuk
kesamaan persepsi siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah
ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.

10 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Bagian dari instalasi listrik yang merupakan bagian dari tanggung jawab konsumen
adalah …
a. SR d. APP
b. JTM e. PHB
c. JTR
2. Pertimbangan syarat pemasangan listrik yang berhubungan dengan biaya bahan,
termasuk kedalam syarat …
a. Ekonomis d. Mutu
b. Keamanan e. Estetika
c. Keandalan
3. Besarnya rugi tegangan yang diperbolehkan pada instalasi penerangan maksimal
sebesar …
a. 1 % d. 4%
b. 2 % e. 5%
c. 3 %
4. Sistem perlindungan jika terjadi gangguan tegangan melebihi batas makimum
merupakan pengertian dari …
a. Sistem instalasi
b. Sistem pembatas
c. Sistem kendali
d. Sistem proteksi
e. Sistem control
5. Gangguan yang terjadi akibat penghantar yang terkelupas dan tertempel pada bodi
mesin, merupakan jenis gangguan …
a. Beban lebih
b. Hubung singkat
c. Tegangan lebih
d. Arus bocor
e. Arus lebih
6. Konsumen membayar tagihan listrik berdasarkan …
a. Daya listrik
b. Arus listrik
c. Tegangan listrik
d. Energi listrik
e. Hambatan listrik
7. Data teknik yang tidak perlu ditulis pada KWHmeter adalah …
a. Nama pembuat
b. Jenis bahan
c. Merk dagang
d. Daya
e. Tegangan

Instalasi Penerangan 1 Fasa 11


8. Menggunakan KWHmeter prabayar artinya konsumen perlu …
a. Mengisi pulsa listrik dengan voucher listrik
b. Merasakan pemadaman listrik jika menunggak
c. Membayar tagihan listrik yang membengkak
d. Membayar tagihan listrik yang menunggak
e. Membiarkan petugas mencatat meteran listrik
9. Jika konsumen membutuhkan suplai daya listrik sebesar 3500 VA maka MCB listrik yang
terpasang pada KWHmeter sebesar …
a. 6 Ampere d. 20 Ampere
b. 10 Ampere e. 25 Ampere
c. 16 Ampere
10. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut digunakan sebagai simbol …


a. Saklar tunggal
b. Lampu TL
c. Penghantar fasa
d. Penghantar netral
e. Titik percabangan

B. Soal jawaban singkat (10 soal)


1. PUIL merupakan peraturan yang harus ditaati dalam bidang ketenagalistrikan, ruang
lingkupnya meliputi …
2. Bagian instalasi penerangan di rumah tinggal yang merupakan tanggung jawab
konsumen adalah …
3. Instalasi listrik tidak boleh membahayakan bagi penggunanya. Dalam instalasi hal
tersebut termasuk sebagai syarat …
4. MCB harus mampu mengamankan jika terjadi kelebihan arus, pada kondisi tersebut
maka MCB berfungsi sebagai …
5. Pemasangan KWHmeter harus berada di tempat yang mudah terlihat. Hal tersebut
dimaksudkan untuk ….
6. Perbedaan cara pembayaran antara KWHmeter analog dan digital adalah …
7. Penyambungan penghantar alumunium yang berasal dari jaringan SR dan penghantar
tembaga dariinstalasi rumah harus dihubungkan menggunakan …
8. Jika daya yang dilayani sebesar 900 VA maka besar MCB yang dipasang sebesar …
9. Penulisan R, S, T pada penghantar memiliki arti …
10. Jika terdapat 4 buah lampu 60 watt yang dilayani oleh satu saklar dan dalam 1 ruang
pelayanan maka dapat dituliskan dengan simbol …

12 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


C. Soal uraian (5 soal)
1. Berdasarkan hasil belajar mengenai PUIL dan instalasi penerangan 1 fasa, jelaskan
mengapa PLN berhak menyegel KWHmeter.

2. Berikan komentar terkait pentingnya memenuhi syarat pemasangan instalasi listrik


yang berhubungan dengan gambar tersebut!

3. Gambarkan cara pemasangan KWHmeter 1 fasa lengkap keterangan penghantar fasa


dan netral !
4. Tentukan besarnya daya listrik yang harus dipasang di rumah anda jika peralatan yang
dipasang berupa:
a. 1 unit kulkas 250 W
b. 1 unit TV LED 24” 55 W
c. 1 unit rice cooker 350 W
d. 2 unit kipas angin @ 75 W
e. 10 buah lampu @20 W
5. Perhatikan gambar! Jelaskan arti notasi yang terdapat pada gambar!

Instalasi Penerangan 1 Fasa 13


D. Lembar kerja siswa
SMK KELAS XI
Judul Jobsheet Memasang KWHmeter
Lembar Kerja 1
TUJUAN
1. Peserta didik dapat memahami prosedur pemasangan KWHmeter
2. Peserta didik dapat memasang instalasi pengawatan KWHmeter
3. Peserta didik dapat mengujicoba rangkaian instalasi pengawatan KWHmeter
INDIKATOR
1. Prosedur pemasangan KWHmeter dapat dipahami sesuai gambar kerja
2. Instalasi pengawatan KWHmeter dapat dipasang sesuai ketentuan
3. Instalasi pengawatan KWHmeter diujicoba dengan benar
ALAT
1. Tang kombinasi
2. Tang kupas
3. Tang potong
4. Tang lancip
5. Testpen
6. Multimeter
7. Obeng +
8. Obeng -
9. Palu
BAHAN
1. KWHmeter 1 fasa
2. MCB 1 fasa 2 A
3. Lampu pijar
4. Fitting duduk
5. Kabel NYA 2,5 mm2
6. Pipa PVC
7. Klem pipa
8. Terminal strip
9. Paku skrup
KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Gunakan warna kabel sesuai standar PUIL
3. Hati hati dalam melakukan pengawatan
4. Periksa rangkaian kepada instruktur sebelum diuji coba
LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan, periksa kelayakannya
2. Buat gambar pengawatannya terlebih dahulu
3. Rangkailah sesuai diagram pengawatan
4. Lakukan pengecekan menggunakan multimeter
5. Lakukan ujicoba ke sumber tegangan
6. Bongkar rangkaian dan kembalikan alat, bahan

14 Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK


7 Bersihkan dan rapikan tempat praktik
8. Buat laporan hasil praktik
GAMBAR KERJA

Instalasi Penerangan 1 Fasa 15

Anda mungkin juga menyukai