009-1: 2016
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.009-1: 2016
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. XXXX.P/DIR/2016
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal
Prabayar dengan Sistem
Standard Transfer Specification (STS)
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SK DIR
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan kepala PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0103.K/LIT.03/KAPUSLITBANG/2015
Narasumber:
Daftar Isi
i
SPLN D3.009-1: 2016
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
ii
SPLN D3.009-1: 2016
Prakata
Standar ini merupakan revisi dari SPLN D3.009: 2010, Meter statik energi aktif fase
tunggal prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification (STS).
Revisi standar dilatarbelakangi dengan persepsi berbeda dalam penerapan meter
prabayar di lapangan dan penyalahgunaan fungsi sistem meter prabayar transaksi
energi listrik, seperti:
- Mengalirnya arus bocor disisi pelanggan akibat instalasi pelanggan yang tidak baik
sehingga munculnya tanda “periksa” dan simbol gambar tangan;
- Adanya arus bocor di sisi pelanggan yang teridentifikasi sebagai tampering;
- Maraknya penyalahgunaan meter dengan melakukan tampering disisi pelanggan
yang merugikan PLN;
Lingkup revisi yang dilakukan pada standar ini meliputi:
a. Menambahkan ruang lingkup meter sebagai meter pasangan luar;
b. Menambahkan acuan normatif mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI);
c. Menyempurnakan spesifikasi, persyaratan teknis terhadap desain meter prabayar
(penyempurnaan firmware, proteksi tutup meter akibat tampering, dll).
Dengan ditetapkannya standar ini maka SPLN D3.009-1: 2010 dinyatakan tidak
berlaku lagi dan semua ketentuan terhadap persyaratan meter statik energi aktif fase
tunggal prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification (STS) harus
mengacu kepada SPLN D3.009-1: 2016.
iii
SPLN D3.009-1: 2016
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur dan pengujian untuk meter energi aktif
fase tunggal prabayar pasangan luar dengan kelas akurasi 1,0, menggunakan sistem
Standard Transfer Specification (STS) komunikasi satu arah dan tarif flat, diperuntukkan
bagi pelanggan tegangan rendah 230 V.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis pengadaan serta petunjuk
teknis pemakaian dan pengujian untuk unit-unit PT PLN (Persero), dan ketentuan desain,
pembuatan, pengujian untuk pabrikan.
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan mengikuti edisi terakhir.
a. SPLN T6.001: 2013, Tegangan-Tegangan Standar;
b. SPLN D5.001: 2008, Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi Listrik;
c. SNI IEC 62055-31: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 31:
Persyaratan Khusus – Meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
d. SNI IEC 62055-41: 2012, Meter listrik – Sistem Pembayaran – Bagian 41: Spesifikasi
Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan aplikasi untuk sistem pembawa token satu
arah;
e. SNI IEC 62055-51: 2012, Pengukuran listrik – Sistem pembayaran – Bagian 51:
Spesifikasi Transfer Standar (STS) – Protokol lapisan fisik untuk pembawa token
kartu magnetik dan numerik satu arah;
f. SNI IEC 62052-11: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan umum,
pengujian dan kondisi pengujian – Bagian 11: Perlengkapan meter;
g. SNI IEC 62053-21: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan khusus –
Bagian 21: Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
h. SNI IEC 62056-21: 2009, Meter listrik – Pertukaran data untuk pembacaan meter,
kendali beban dan tarif Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung;
i. SPLN D3.003-1: 2012, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu Bagian 1:
Pengunci Terminal Metode Geser.
Nilai pengukuran energi aktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.
1
SPLN D3.009-1: 2016
Arus yang terjadi bila insulasi penghantar instalasi pelanggan mengalami kerusakan
sehingga terhubung ke bum
Arus balik pembumian terjadi bila ada beda potensial pembumian yang menyebabkan
sirkulasi arus dan terdeteksi oleh sensor arus netral pada meter energi.
Meter statik energi aktif dengan fungsi tambahan sehingga dapat dioperasikan dan
dikendalikan untuk mengalirkan energi listrik sesuai dengan sistem pembayaran yang
disepakati antara PLN dan pelanggan prabayar.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan
besaran energi aktif yang diukur.
4.6 NEDISYS
Singkatan dari National Electricity Dispenser Information System, nomor yang secara
otomatis dihasilkan pada saat pembuatan meter oleh pabrikan dan harus didaftarkan
pada Vending Server.
4.7 STS
Standard Transfer Specification (STS) adalah metode atau teknologi prabayar satu arah
(one way) dengan tarif flat, dimana informasi dikirim dari vending system ke meter energi,
dan tidak sebaliknya.
4.8 Token
Bagian dari elemen-elemen data yang berisi instruksi dan informasi yang ditampilkan
dalam Aplication Protocol Data Unit dari lapisan aplikasi Point of Sale to Token Carrier
Interface, yang juga merubah ke meter prabayar dari token carrier yang ditentukan sesuai
dengan standar STS
Suatu perangkat elektronik yang mempunyai kecepatan tertentu untuk membuat 20 digit
kode token untuk sistem prabayar.
2
SPLN D3.009-1: 2016
4.11 Agen
4.12 Distributor
5 Meter Prabayar
5.1 Umum
Meter energi untuk sistem prabayar adalah meter statik fase tunggal terkoneksi langsung
(direct connected meter) dengan cara pengawatan dua kawat.
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur energi dan daya listrik
secara total sampai harmonik ke-50 dari dua arah (forward dan reverse).
Acuan untuk perhitungan pemakaian kWh menggunakan nilai arus terbesar dari hasil
pengukuran sensor arus pada fase dan netral.
3
SPLN D3.009-1: 2016
CATATAN :
1)
Pada perbedaan nilai arus di kedua sensor 0,003 Id, deteksi pengukuran
berpindah ke nilai yang lebih besar.
Komponen utama pada meter energi, yaitu: mikro-prosesor, layar tampilan (display),
kapasitor untuk catu daya, komponen untuk sistem pengukuran, rele/kontaktor, varistor,
superkapasitor, sistem konverter (ADC/DAC), dan kristal, harus memiliki kualitas kelas
industri dan dibuktikan dengan sertifikat keaslian produk (certificate of manufacture) dan
data pendukung dari pabrikan komponen.
Superkapasitor harus mampu mencapai kapasitas penuhnya bila dienerjais maksimal
60 menit. Superkapasitor harus mampu mencatu daya layar tampilan dan sistem meter
selama minimum 48 jam menyala terus menerus.
Rele/kontaktor harus mampu memutus 1,5 Imaks dan dialiri arus maksimum kontinyu. Bila
tanpa dicatu daya, kondisi rele/kontaktor harus terbuka.
5.3 Fitur
Parameter pengukuran (minimum) Energi aktif total, arus, tegangan dan daya sesaat
Jumlah angka tampilan 8 angka : 6 angka satuan 2 angka desimal
Nilai batas-rendah kredit Dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 456xx,
dengan xx dalam dua digit kWh dengan nilai minimum 05
kWh.
Pengurangan tampilan kredit Tampilan kredit berkurang setiap 0,01 kWh
Pengaturan batas daya Batas daya dapat diatur dengan token khusus (engineering
token) dari sistem vending
4
SPLN D3.009-1: 2016
5.4.1 Umum
Bila terjadi pembukaan tutup meter, meter harus mengindikasikan “ rusak” pada LCD
dan sistem meter mati dengan rele open, kWh meter tidak dapat digunakan lagi.
Bila terjadi penyalahgunaan selain pembukaan tutup meter dan terminal, meter harus
tetap mengukur secara normal serta menambah kWh pakai (mengurangi kredit token) dan
meter tidak dapat diisi token selain CTT sebelum penyalahgunaan dihilangkan. Pada saat
kredit mencapai nol, rele harus membuka untuk memutus pasokan daya ke konsumen
(lihat tabel 4).
Untuk semua jenis penyalahgunaan, sebelum dilakukan perbaikan, meter harus dapat
merekam kejadian dan atau memberikan indikasi terus menerus sesuai kemampuannya
dalam mengaktifkan tampilan. Pada saat tampilan meter dapat aktif kembali dan
penyalahgunaan belum diperbaiki, maka meter harus mampu menampilkan indikasi
penyalahgunaan tersebut.
Meter harus mampu menyimpan status terakhir keadaan rele, dan mengkondisikan sesuai
keadaan tersebut pada saat supply normal kembali.
Indikasi peringatan dan respon meter terhadap penyalahgunaan tercantum pada 5.6.7.5.
5
SPLN D3.009-1: 2016
Bila terjadi arus bocor pada instalasi pelanggan tidak menimbulkan indikasi "PEriKSA"
dan tidak membutuhkan clear tamper token (CTT), hanya menampilkan simbol/gambar "
" dan tulisan “INSCEK” dan perhitungan pemakaian menggunakan pengukuran arus
yang lebih besar. Tulisan “INSCEK” dan kWh kredit tampil secara bergantian. Setelah
instalasi diperbaiki, tulisan “INSCEK” dan gambar tangan otomatis hilang.
Bila terjadi arus balik pembumian pada instalasi pelanggan tidak menimbulkan indikasi
"PEriKSA" dan tidak membutuhkan clear tamper token (CTT), hanya menampilkan
simbol/gambar " " dan tulisan “GNDCEK” dan perhitungan pemakiaan menggunakan
pengukuran arus fasa. Tulisan “GNDCEK dan kWh kredit tampil secara bergantian.
Setelah instalasi diperbaiki, tulisan “GNDCEK” dan gambar tangan otomatis hilang.
Respon dan indikasi arus balik pembumian dapat dilihat sebagai berikut:
1. Bila Ip<In dan In tidak revese, meter menampilkan “Periksa”, perlu CTT dan
mengukur di Netral (yg lebih besar)
2. Bila Ip>In dan In tidak reverse, meter menampilkan “InsCek”, tidak CTT, dan
mengukur di fase (yg lebih besar), s ymbol tangan ( 10 detik)
3. Bila Ip<In dan In reverse, meter menampilkan “GndCek”, tidak CTT dan mengukur
di fasa, symbol tangan (10 detik)
4. Besarnya perbedaan arus fasa dan netral > 10% selama >1 menit, I ref > 100mA
5. Ditambahkan shortcode 45 : Arus Fasa dan 46 Arus Netral
6. Setelah instalasi diperbaiki, Gndcek dan Inscek secara instan hilang
5.6.1 Umum
Persyaratan mengikuti butir 5 SNI IEC 62055-31 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan, yaitu: PCB, rele, komponen bantu harus dipasang secara kuat dan
tidak terpengaruh oleh guncangan.
Konstruksi kotak meter didesain sedemikian rupa dapat ditutup sekali dan tidak dapat
dibuka kembali (bila dibuka meter rusak dan tidak dapat berfungsi) dan akan merusak
segel.
Kotak meter dapat dikonstruksi secara terpadu dengan MCB, bentuk tidak ditetapkan
secara khusus, tetapi meter harus dilengkapi dengan pelat dasar (base plate) dari bahan
logam dan tahan karat.
6
SPLN D3.009-1: 2016
5.6.3 Terminal
Bahan terminal harus terbuat dari bahan dasar kuningan dilapis nickel atau timah dengan
ketebalan minimum 10 mikro meter
Terminal harus dari jenis press screw system (baut pengencang konduktor kabel
dilengkapi dengan pelat penekan) dan mampu menerima kabel masukan ukuran 6 s/d
16 mm² dari jenis aluminium atau tembaga.
Terminal pembumian harus tersambung secara listrik dengan terminal netral dan base
plate dengan cara base plate sebagai mur untuk baut pembumian bagian atas seperti
dapat dilihat pada Gambar 2. Konfigurasi dan susunan terminal dapat dilihat pada
Gambar 1.
CATATAN: Pada penginstalasian, terminal ‘G’ harus dihubungkan dengan sistem pembumian
instalasi konsumen.
7
SPLN D3.009-1: 2016
Tutup terminal harus terbuat dari material tembus pandang, dapat menutup semua
terminal, baut pengencang konduktor kabel dan sebagian dari insulasi kabel.
Meter harus dilengkapi tiga buah lampu LED indikator menyala terang, dengan ketentuan
warna dan fungsi sebagai berikut:
a. merah : keluaran pulsa (imp/kWh);
b. kuning : penyalahgunaan (tamper);
c. hijau : catu daya dan informasi kredit rendah (cd/kr). Untuk kredit rendah,
warna berubah menjadi merah dan berkedip.
Setiap LED harus dituliskan fungsinya.
Papan tombol (keypad) terbuat dari bahan karet sintetis dengan warna dasar abu-abu,
tombol berukuran minimal 10 x 5 mm2 dan pada angka 5 ada tanda timbul (noktah) dan
harus terlindung dari kemungkinan tirisan cairan. Masing-masing tombol harus dapat
beroperasi minimum 20.000 kali.
8
SPLN D3.009-1: 2016
Konstruksi papan tombol dapat menjadi satu dengan meter atau terpisah (remote). Jika
terpisah papan tombol harus dilengkapi layar tampilan berbentuk electronic display.
Konfigurasi angka mengikuti standar telefoni 12 digit (3 kolom – 4 baris) seperti pada
gambar 3. Tulisan angka bewarna putih dan harus digravir. Khusus warna tombol “enter”
harus berwarna hijau
Layar dari LCD dan menggunakan latar cahaya (back-light) atau menggunakan sistem
lain yang lebih baik dan efisien, seperti LED atau teknologi lain yang lebih maju.
Layar tampilan harus didukung oleh memori tak-terhapus (non-volatile), minimum 4 kbyte,
dilengkapi superkapasitor untuk pemberi catu daya jika listrik padam.
Superkapasitor harus mempunyai kemampuan mencatu daya layar tampilan minimum
48 jam menyala terus menerus.
Layar tampilan mempunyai dua baris informasi:
a. Baris pertama untuk Simbol dan Kode, dengan tinggi karakter minimum 4,5 mm;
b. Baris kedua untuk Teks dalam Bahasa Indonesia, dengan ukuran karakter minimum:
lebar 4 mm dan tinggi 8 mm.
346-6750
Gambar 4. Informasi pada layar tampilan
1 Token diterima
2 Token ditolak
3 Token telah terpakai
4 Token kadaluwarsa
5 Daya lebih
6 Daya lebih sebanyak 5x
7 Penyalahgunaan
8 Kegagalan internal meter
9 Data kosong
10 Rusak/tutup meter dibuka
rusak
CATATAN: *) Untuk tampilan teks yang menggunakan sistem 7-LED. Bila tampilan menggunakan
sistem yang lebih baik maka tulisan tersebut dapat disesuaikan.
10
SPLN D3.009-1: 2016
Informasi parameter yang harus ditampilkan secara terus menerus adalah nilai sisa/saldo
kredit dan simbol kWh
Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspon dengan bunyi buzzer dan tampilan
pada teks” ” dan bila:
beban-lebih berlangsung kontinyu selama 45 detik, rele harus membuka dan
menutup kembali secara otomatis setelah 150 detik;
selama 30 menit terjadi beban-lebih tidak kontinyu beberapa kali dengan akumulasi
waktu 45 detik, rele harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah
150 detik.
Bila akumulasi waktu tersebut kurang dari 45 detik, data akumulasi waktu di-reset
kembali ke nol;
selama 30 menit terjadi pembukaan rele akibat beban-lebih 5 kali berturut-turut, rele
harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah 45 menit.
11
SPLN D3.009-1: 2016
Pada saat nilai kredit mencapai batas-rendah, LED indikasi warna hijau berubah menjadi
merah-berkedip dan buzzer berbunyi. Bunyi dapat dihentikan dengan menekan
sembarang tombol pada papan tombol.
Jika dalam xxx menit kemudian, tidak ada kredit token yang dimasukkan, buzzer berbunyi
lagi. Semakin rendah nilai kredit token, semakin cepat durasi bunyi.
Batas-rendah harus dapat diatur secara mudah melalui papan tombol yang berinteraksi
dengan kode singkat pada layar tampilan.
CATATAN: Waktu tunda dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 123xxx, dengan xxx =
waktu dalam menit.
Peringatan batas-rendah kredit dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 456xx, dengan
xx = energi dalam kWh, minimum 05 kWh.
Bila kredit mencapai nol, rele harus membuka secara otomatis dan hanya dapat menutup
kembali setelah dimasukkan kredit token baru. Bila rele gagal (tidak dapat) membuka,
maka LED kuning harus menyala dan buzzer kontinyu berbunyi. Kondisi ini sekaligus
menandakan terjadinya kredit negatif (kode singkat nomor 73).
Meter harus mampu merespon terhadap upaya penyalahgunaan seperti tercantum pada
Tabel 4.
12
SPLN D3.009-1: 2016
5 Injeksi arus pada kawat fase Meter mengukur PERIKSA Aktif Perbaikan
10% dengan I >100mA, 1 normal dan CTT
menit
Meter harus dapat mendeteksi kegagalan proses internalnya dan mampu memberikan
perintah membuka rele untuk memutus pasokan daya. Pada kondisi ini meter tidak dapat
digunakan lagi, dan meter harus diganti.
Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Tabel 5.
Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.009-1 : 2016
Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat
Jumlah sensor (S) dan rele (R) Fungsi 2S – 2R
Nomor seri
Bulan dan tahun pembuatan mm-yy
Tegangan pengenal 230 V
Arus dasar dan arus maksimum 5 (60) A
13
SPLN D3.009-1: 2016
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Kelas ketelitian 1,0
Tanda segi empat dobel untuk selungkup meter
dengan kelas proteksi II
Nomor ID meter
5.7.1 Umum
Persyaratan mengikuti Butir 6 SNI IEC 62055-31 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh
klimatik mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 6.
Setiap setelah pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan
perubahan informasi dan dapat beroperasi normal.
Persyaratan mengikuti Butir 7 SNI IEC 62055-31 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.
14
SPLN D3.009-1: 2016
Meter harus dilengkapi dengan varistor dan atau surge absorber untuk dapat memotong
tegangan lebih dan surja. Varistor dan atau surge absorber harus beroperasi pada
tegangan 1,5 kali tegangan pengenal meter.
Meter harus tetap terlindungi dari kerusakan bila terjadi tegangan dan arus-lebih secara
kontinyu dari kedua sisi (sumber dan beban) yang melebihi julat operasi pada SNI IEC
62055-31 butir 7.2. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi meter dari kerusakan dan
kesalahan dalam pengukuran.
Batas perubahan prosentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 7.
Batas perubahan
Jenis pengaruh Nilai arus Faktor daya prosentase kesalahan
[%]
Arus-lebih waktu-singkat Id 1 1,5
Tegangan operasi meter tercantum pada Tabel 5. Pada julat tegangan operasi ini akurasi
meter harus memenuhi Tabel 8.
Pada nilai tegangan julat batas operasi, semua rele harus membuka.
Persyaratan mengikuti butir 8 SNI IEC 62055-31, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.
15
SPLN D3.009-1: 2016
Suhu sekitar 23 °C ¹ ± 2 °C
Tegangan Tegangan pengenal ± 1,0 %
Frekuensi Frekuensi pengenal ± 0,3 %
Bentuk gelombang tegangan dan arus Sinusoidal Faktor distorsi < 2 %
Induksi magnetik kontinyu yang berasal dari Nol -
eksternal
Induksi magnetik yang berasal dari eksternal Nol Nilai induksi yang menyebabkan
pada frekuensi pengenal variasi kesalahan ≤ 0,2 %, tetapi
< 0,05 mT ²
CATATAN:
¹ Bila pengujian dilakukan tidak pada julat suhu acuan, hasil uji harus dikoreksi menggunakan
koefisien suhu yang sesuai untuk meter yang diuji;
² Pengujian dilakukan pertama-tama dengan meter terhubung normal dan setelah itu koneksi
dari sirkit tegangan dan sirkit arus dibalik. Setengah dari perbedaan antara kedua kesalahan
(error) adalah variasi kesalahan. Karena fase medan eksternal tidak diketahui, pengujian
dilakukan pada 0,05 Id pada faktor daya 1 dan 0,1 Id pada faktor daya 0,5.
Prosentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada semua sensor harus
tidak melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 10.
0,1 Ib ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0
16
SPLN D3.009-1: 2016
Pengujian dua arah pengukuran pada semua sensor hanya dilakukan untuk faktor daya 1
dari Tabel 10.
Koefisien suhu
Jenis besaran berpengaruh Nilai arus Faktor daya
rata-rata [%/K]
Perubahan suhu sekitar 30 ± 15K 0,1 Id - Im 1 0,05
0,7
Perubahan tegangan ± 10% Un
1,0
0,05 Id - Im 1
- 20% ≤ Un < -10% 2,1
0,1 Id - Im 0,5 induktif
3,0
+10% < Un ≤ +15%
10
50% Un s.d. < 80% Un
0,05 Id - Im 1 0,5
Perubahan frekuensi ± 2 %
0,1 Id - Im 0,5 induktif 0,7
17
SPLN D3.009-1: 2016
1 Kapasitor 500 1
18
SPLN D3.009-1: 2016
2 Display 456 1
3 Cover 800 0
4 Keypad 800 1
5 Rele/kontaktor 800 0
7 Microcontroller 800 1
5.12 Pengujian
Jumlah sampel untuk pengujian jenis yang harus disediakan pemasok adalah 40 buah;
tanpa segel yang secara acak diambil oleh PLN Pusertif untuk diserahkan ke unit PLN
Puslitbang. 30 buah untuk uji penuaan, 2 buah untuk uji EMC, 1 buah untuk uji vibrasi, 4
buah untuk uji fitur dan lapangan, 3 buah untuk uji jenis lainnya.
Untuk keperluan ini, pabrikan/pemasok harus menyerahkan deklarasi-sendiri (self
declared) mengenai fitur meter, SGC dan Nedisys file. Jenis fitur minimum tercantum
pada Tabel 2, namun pabrikan dapat mendeklarasi fitur lainnya berdasarkan
perkembangan teknologi dan pengalaman dalam penerapan pengoperasian meter.
Untuk pengujian A s.d L pabrikan/pemasok harus mengirimkan dokumen dan informasi
meter, sebagai berikut:
a. Merek dan tipe meter energi;
b. Laporan pengujian awal;
c. Nama pabrikan dan lokasi pabrik;
d. Merek, tipe, rating arus dan tegangan operasi dari rele/kontaktor yang digunakan;
e. Merek, tipe, pabrik pembuat dan sertifikat karakteristik dari komponen utama;
f. Sertifikat bahwa keypad memenuhi SNI IEC 62055-31 butir 5.14.3;
g. Sertifikat STS meter yang diuji (member and compliance license);
h. Rekaman flow temperature profile dari pabrikan PCB terkait;
i. Token engineering;
j. Versi firmware dan software aplikasi dengan checksum;
k. Hasil uji rutin.
Laporan pengujian jenis diterbitkan oleh PLN Puslitbang dan hanya berlaku untuk tipe
yang diuji. Segala perubahan dari ketentuan pada butir 4.7 harus dilakukan pengujian
jenis ulang kecuali perubahan firmware atas perintah PLN akan dilakukan pengujian
verifikasi.
Perubahan fitur/aplikasi, bentuk kotak meter dan tampilan eksternal lainnya harus
dilakukan uji verifikasi.
19
SPLN D3.009-1: 2016
Pengujian serah terima dilakukan terhadap sejumlah sampel yang mewakili sejumlah
barang meter energi yang akan diserahterimakan kepada unit PLN penerima.
Kriteria pengambilan sampel, jumlah sampel dan mekanisme penerimaan barang
ditetapkan pada IEC 61358 (1996-04).
Mata uji serah-terima dan persyaratannya tercantum pada Tabel 13 kolom 5.
Metode uji/Acuan/
No Mata uji ² Persyaratan J¹ S¹ R¹
1 2 3 4 5 6
Metode uji/Acuan/
No Mata uji ² Persyaratan J¹ S¹ R¹
1 2 3 4 5 6
21
SPLN D3.009-1: 2016
Metode uji/Acuan/
No Mata uji ² Persyaratan J¹ S¹ R¹
1 2 3 4 5 6
22
SPLN D3.009-1: 2016
CATATAN:
- Nomer kode singkat 00 – 36, disesuaikan dengan ketentuan dalam persyaratan sistem STS
dan IEC 62055-41, 2007 “permissible control field values”;
- Tulisan miring/italic No 75 s/d 90, disiapkan untuk meter yang menggunakan RTC.
23
SPLN D3.009-1: 2016
Data yang diunduh dari optical probe harus sesuai dengan urutan seperti tabel di bawah
24
SPLN D3.009-1: 2016
25