LampiranSuratKeputusanDireksiPLN
PERUSAHAANUMUM LISTRIK NEGARA No.064/DIFV87,
tanggal4 Juli 1987
D E P A R T E M E T .P
I E R T A M B A N G A N D A N E N E R G I
TR ANSFORMATORTEGANGAN
R U J U K A N
TRANSFORMATOR TEGANGAN
Disusun oleh :
l. Kelompok Fernbakuan Bidang Distribusi
dengan Surat Keputusan Direksi Perusa-
haan Umum Listrik Negara No.:l2llDIR/
85 tanggal 23 Agustus t985 dan diper -
baharui dengan SK Direksi PLN No.:Ot4/
DIR/S6 tanggal 19 November 1986;
2" Kelompok Kerja Transformator
dengan Surat Keputusan Kepala Pusat
Penyelidikan Masalah Kelistrikan No.:
Ot3lLtilKl86 tanggat I ON<tober19t6.
Diterbidcan oleh:
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ET.IERGI
PERTJSAHAAN UMI-IM LISTRIK NEGARA
Jln.Trunoioyo Blok M Vl35 Kebayoran Bam
JAKARTA
t987
SPLN TTzl9tT
- lll -
SPLN 7721987
-iv-
SPLN 77zl9t7
Daftar Isi
Halaman:
B A B I I - P E R S Y A R A T A NT A M B A H A N U N T U K T R A N S F O R M A T O R
T E G A N G A NF A S A T U N G G A L U N T U K P E N G U K U R A N
PasalSembilan-Umum 27
22. RuangLingkup
23. Definisi
Pasal Sepuluh- PersyaratanKetelitian 27 -28
24. Desainkelas ketelitian
25. Batas kesalahantegangandan pergeseranfasa
a
r
SPLN 7721987
Halaman:
- v l -
SPLN 77s1987
Halaman:
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran A - Jenis dan Diagram ekuivalen untuk Transforrnator
tegangan kapasitor 48-49
Lampiran B - Kondisi Lita,rraFrengi,rllan
pada Sirkit ekuivalen 50
Lampiran.C - Beban untuk Pentgujiantanggap transien 5l
Lampiran D - PenggunaanSirkit Ekuivalen untuk Ketelitian Uji rutin 52
Lampiran E - Daftar Usulan Istilah Baku Standar Transformator 53
Te-gangan
-vii-
SPLN 77zl9BT
TR.AF.ISFOR
MATOR TEGANGAN
BAB I
PERSYARATANUMUM
BHRLAKU Uf{T"I.JKSEMUATRANSFORMATORTEGANGAN
Pasal Satu
U m u m
l. Ruang Lingkup
Standar ini diterapkan pada transformator tegangan yang baru, yang diguna-
kan bersama-samadengan instrumen ukur listrik dan peralatan pengamanlistrik pada
frekuensi dari 15 -Hz sampai 100 Hz.
Persyaratan umum dari bab ini berlaku untuk semua transformator tegangan, tetapi
untuk jenis-jenis tertentu, misatnya transformator tegangan jenis kapasitor,
persyaratan tersebut mengikuti modifikasi yang ditetapkan di dalam bagian yang
sesuai. Meskipun persyaratan ini pada dasarnya berhubungandengan transformator
tegangan dengan belitan terpisah, namun bila sesuai, berlaku,',pula pada oto
\
transfornnatortegangan.
Standar ini tidak berlaku bagi transformator tegangan yang digunakan di dalam
I-aboratorium- laboratori um.
3. Kcndisi kerja
Bila tidak ditentukan lain, standar ini berlaku untuk kondisi kerja sbb.:
- l
SPLN 7721987
3,2 Ketinggieri
Sampai 1000 rneter (f;nO kaki) di atas permukaan laut
3.3 Kondisi atmosfiris
Atmosfiris yarrg tidak berpelusi berat
3.4 Sistem pentanahan
l" Sistem rretral terisciasi (liirat Sub-ayat 4"20 \
2. Sistem pentanahan beresonansi (lihat Sub,ayat 4.21 )
3. Sistem netral ditanahkarr(lihat Sub-ayat 4.23 \
a. Sistem netra.l ditanahkan efektif
b. Sistern netral ditanahkan non-efektif
4. Definisi
U n t u k p e n g g u n a a ns t a n d a r i n i , d i g u n a k a n d e f i n i s i s b b . :
Beberapa definisi sesuai atau sama dengan definisi dari IEC Publication 50(321),
International F.lectrotechnical Vocabulary (lEV), Bab 3?-l: Instrumen Transformers,
Hal ini ditunjukan oleh nomor-nomor acuan dalam tanda l<urung dari IEV yang sesuai.
* 2 -
SPLN 7721987
4.9 Tegangalrsekurrderpengenal
Nilai tegangan seliunder yang tampak pada desain dan karakteristiknya
didasarkanpada nilai ini (:Zl-01-16 diubah).
- 3 -
SPLN 77:1987
4.13 Pergeseranfqsa
Perbedaan fasa antara vektor-vektor tegangan primer dan tegangansekunder,arah
dari vektor-vektor tersebut dipilih sehingga sudutnya sama dengan nol untuk
transformator tegangansempurna(3Zl-01-23 diubah).
Pergeseranfasa tersebut positif jika vektor tegangan sekundermendahuluivektor
tegangan primer. Biasanyadinyatakan dalam menit atau sentiradian.
Catatan: Definisi ini benar hanya untuk teganganyang sinusoidal.
4.15 Beban
Admitans dari sirkit sekunder, dinyatakan dalam Siemens dan faktor-kerja
(menyusulatau mendahului).
Catatan: Beban biasanya clinyatakan sebagai daya semu dalam voltampere, yang
diseraf pada fuktor-kerja yang disyaratkan dan pada tegangan sekundei
p€hg€rr&i.
4.17 Keiuaranpengenal
Nilai dari daya nyata (dalam voltampere padafaktor-kerja yang disya.ratkan)pada
keadaan tra-nsformator tegangan mensuplaisirkit sekunderpada tegangan sekunder
pengenaldan beban pengenal terhubung kepadanyaOZt-I|-Zl diubah).
- 4 -
SPLN 77zl9ET
Pasal Dua
Persyaratan nilai pengenal dan unjuk kerja yant berlaku
bagi semua Trandormator Tegangan
5. Nilai standar tegangan pengenal
5.1 Teganganprimer .pengenal
Nilai standar tegangan primer penBenal transformator tegangan fasa tiga dan
fasa tunggal untuk digunakanpada sistem fasa tunggal atau antar fasa pada
sistem fasa tiga salah satu dari nilai tegangan nominal sistem harus sama seperti
yang ditunjukkan seperti nilai-nilai yang umum dipakai pada IEC Publication 38.
Nilai-nilai standar tegangan primer pengenal
_dari transformator tegangan fasa
tunggal yang dihubungkanantara salah satu fasa dan ianah pada sistem fasa tiga
atau antarar titik netral sistem dan tanah harus merupakan I 16 kali salah
satu nilai tegangan nominal sistem.
catatan'
y"l,l;l-l,"il '?::1i:?;:T.'"?llf;,?)
'"J"x??JJl"TiJ*:n:"(";
:ill
tggangan primer pengenal, oleh karena itu tingkat isolasi pengenal
-
didasarkan pada salah satu tegangan sistem tertinggi piOa IEC
Publication 38.
- 6 -
SPLN 7721987
Tabel I
Nilai Standar Faktor Tegangan Pengenal
Faktor
tegangan Waktu MetocJapenyambunganbelitan primer dan
pengenal pengenal kondisi pentanahansistem
l12 Kontinyu
Antara fasa dan tanah pada sistenn
pentanahannetral efektif (Sub-
l15 30 detik
ayat 4.23 a\
- 3
SPLN 7721987
Kenaikan suhu tidak beleh melebihi t 0 K dari nilai-nilai yang disyaratkan pa-
da Tabel II" Cara lain transforrnator tegangan di atas boleh diuji pada
masing-masing f ai.rtor tegangan selama 30 detik dirnulai dari kondisi dingin"
Kenaikan suhu beliten tidak boleh melebihi l0 K,
Catatan: Pengujian ini dapat ditiadakan jika dengan suatu cara lain dapat
diperlihatkan bahwa transformator tegangan tersebut memenuhi kondisi
ini.
Jika suhu sekitar rnelepoirrnilai yang clisyaratkanpada Sub-ayat 3.1 maka kenaikan
suhu ya!!g diizinkan pada Tabel II harus dikurangi dengan kelebihan suhu sekitar,
Jika transformator tegangan disyaratkan untuk bekerja pada ketinggian lebih dari
1000 meter dan diuji pada ketinggian di bawah 1000 meter batas kenaikan suhu yang
diberikan dalarn Tabel II harus dikurangi dengan harga berikut ini untuk tiap
ketebihan'100 meter.
a. 0r4% untuk transformator tegangan terendam minyak
b" 0r5%untuk transformator tegangan kering.
Kenaikan suhu belitan dibatasi oleh kelas isolasi terendah, baik untuk belitannya
sendiri ataupun untuk media sekitar yang mengelilinginya.
Kenaikan suhu maksimum kelas-kelas isolasi diberikan pada Tabel II.
* 9 -
SPLN 7721987
Tabel II
Batas Kenaikan Suhu Belitan
9. Persyaratan isotasi
iiIB.
- 1 0-
SPLN 77tl9t7
Um
petir dan impuls hubung, harus merupakan salah satu dari nilai-nilai yang
Catatant Dalam julat ukur tegangan ini, dipakai bahwa impuls hubung seharusnya
prioritas dalam pemilihan tingkat isolasi.
Metode II: Belitan harus tahan uii frekuensi-kerja dengan waktu lebih lama pada
tingkat tegangan' lebih rendah dari pada uii singkat, digabungkan dengan
persyaratan-uji lepasari parsial.
Tegangan uii, tergantung kepada tegangan tertinggi untuk perlengkaPan
Um, diberikan dalam Tabel IIIE.
Metoda I harus digunakanbila tidak ditentukan lain.
Adopsi Metoda II memerlukan perjanlian khususantara fabrikan dan pemilik.
Catatan: Pengujian Metoda II boleh didahului oleh yii imputs petir dalam hal
melengkapi uji rutin dielektris dari belitan primer..
Jika Metoda I diangkat, uji impuls petir harus dipakai sebagai uii ienis'
ll
E--
SPLN 7721987
Tabel IIIA
Tingkat Isolasi pengenaluntuk belitan primer transforrnator tegangan yang
mempunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapandi bawah 300 kV
3
6
l0
l0
20
20
28
28
38
38
5A
50
70
70
95
140
185
230
275
325
360
395
460
\
SPLN 77zl9t7
Tabel IIIB
Tingkat Isolasi pengenaluntuk belitan primer transformator tegangan yang
mempunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapandi bawah 52 kV
(Berdasarkankebiasaanpraktis di USA danbeberapa negara lainnya)
4r40 60 75 T9
131201
13197| 95 ll0 34
14,52J
26r! 150 50
36r5 200 70
Tabel IIIC
Tingkat isolasi pengenaluntuk belitan primer transformator tegangan yang
. mernpunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapan
lebih besar atau sama dengan 300 kV
Catatan: Sebagai tegangan uji untuk Um = 765 kV belum selesai ditetapkan, beberapa
perubahanantara tingkat uji impuls hubung dan impuls.petir dapat dianggap
perlu.
t3-
SPLN 77tl9t7
Tabel IIID
Metode I : Teganganketahananfrekuensi-kerja untuk belitan primer
transformator tegangan yang mempunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapan
lebih besar dari atau sama dengan 300 kV
Tabel IIIE
Metoda II : Teganganuji frekuensi-kerja untuk belitan primer
transformator tegangan yang mempunyai tegangan tertinggi untuk perlengkapan
lebih besar dari atau sama dengan 300 kV
*) Ditentukan oleh tegangan ketahanan impuls petir pengenal (Lihat Tabel IIID)
Catatan: Harga tegangan yang disyaratkan adalah sementara dan boleh diubah menurut
pengala,mandan perubahan dari IEC Publication 44-42Instruments transformers,
Part 4 - Measurementof Partial Discharge.
Tingkat tegangan lainnya boleh digunakan karena kondisi jarlngan dan
membutuhkanperjanjian khususantara fabrikan dan pemilik.
1 4-
SPtN TVel9tT
Tabel IV
I Kecil l6
il Sedang 20
m Berat 25
IV Sangat berat 3l
L 5-
SPLN 7721987
9.6 Ketinggian
Lepasan yang bersifat merusak isolasi luar tegantung pada pengaruh kondisi
atmosfiris. Untuk menjamin bahwa tegangan ketahanan dari isolasi luar
transformator tegangan, yaitu selama operasi pada ketinggian melampaui 1000
m di atas permukaan laut adalah cukup, jarak busur normal ditambah.
Untuk pedoman umum, tegangan ketahanan pengenal pada jarak busur
harus ditambah dengan l% untuk tiap 100 m melampaui dari 1000 m di atas
permukaan laut"
Pasal Tiga
Pengujian Umum
Uji jenis
Pengujian yang dilakukan pada setiap jenis transformator untuk menunjukkanbahwa
semua transformator yang dibuat dengan spesifikasi yang sama memenuhi
persyaratan-persyaratanyang tidak teriiput oleh uji rutin.
t6-
SPLN T7zl987
Uji rutin
Pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator.
Uji khusus
Pengujianselain uji jenis atau uji rutinr yang disetujui oleh fabrikan dan pemilik"
L7-
SPLN 77zl98V
Fasal Ernpat
Uji Jenis
:
ll. Pengujian kenaikan suhu untlk membuktikan kesesraian terhadap persyaratan Ayat t
1 8-
SPLN 77el9t7
Pengujian pada butlr d) tidak diperlukan apabila kemampuan hantar arus dari belitan
tidak melampaui 160 A/mm, di mana belitan adalah darl tembaga dengan
konduktivitas tidak kurang darl 97% dari nilai yang diberikan pada IEC Publicatlon
2E: Internatlonal'Standard of Resistance foi Copper.
Kemampuan hantar arus didasarkan kepada arus hubung-singkat r.m.s simetris yang
diukur pada belitan sekunder (dibagi dengan rasio transformasi jika diukur pada sisi
prlmer).
l3.l Umum
Pengujian impuls harus d akukan sesuai dengan IEC publication 60: High
Voltage Test Techniques.
Penguiian impuls umumnya terdirl dari penerapan tegangan pada tingkat
rujukan dan tegantan pengenal. Tegangan impuls rujukan harus bernllai di
antara 50% dan 75% dari ketahanan tegangan impuls pengenal. N ai puncak dan
bentuk gelombang tegangan impuls harus dlcatat.
Fernbuktian kegagalan isorasi di daram pengujian dapat diperlihatkan dengan
variasi besar (nilai yang terekam pada tegangan rujukan dan ketahanan
tegangan pengenal).
19-
SPLN 7721987
Untuk transfof niator tegangan yang tidak ditanahkan, kira-kira setengah dari
jumlah impuls harus diterapkan kepada masing-masing terminal f asa, secara
bergilir dengan terminal fasa lain yang dihubungkanke tanah.
'
Catatan: Penerapan 15 impuls positip dan l5 impuls negatip ditentukan untuk
pengujian isolasi luar. Jika ada perjanjian antara f abrikan dan
pemilik untuk mengecek isolasi luar, jumlah irnpuls petir harus
dikurangi menjadi 3 impuls untuk setlap polaritas tanpa dikoreksi
dengan kondisi atmosfiris.
-20-
SPLN T7=19t7
-21
SPLN 7721987
Fase$ tr-,isma
Uii $?utem
15. Fernerika,an pnane$aaam
t"errnsna.fl
ternrinalnya bener (litrat Ayat 2l).
Transformaton harus dir:*rikse balrwa !:e'nancfaan
16.l Urnunl
PengujianJrekuensi-kerja i'1,:r"us
dil*!";r;l<an
s*suai IHC Publication 60"
Untuk pengujian ketahanan dengan surnber terpisahularnanvaharus I menit.
Untuk pengujian ke'Lahanantegangan iebih induksi, frekuensi tegangan ufi dapat
dinaikkan di atas nilai pengenal untuk mencegah kejenuhan inti. Lama
pengujianharus I lnenit.
Tetapi jika frekuensi uji rnelarnpeuiducnkali frekuensi pengenal,lama pengujian
boleh dikurangi dari ! nrrenitseperti d! !:awah ini:
(r!*tik) = duil-ffiP9lgqqel
nengujian x 60 detik
far*a
dengan lalna rnlnirnurn l5 dl*tik.
' 1 ) -
L L
SPLN 77tl9t7
- 2 3 -
SPLN 7721987
16.3.1 Metoda.I
Teganganuji harus mempunyai nilai yang sesuaidengan nilai yang
diberikan dalam Tabel IIID' bergantung pada ketahanan impuls petir
pengenal.
Lama pengujian harus sesuai dengan sub-ayat 16.1.
16.3.2 Metoda II
Tegangan uii harus mempunyai nilai yang sesuai dengan
nilai yang
diberikan dalam Tabel IIIEr bergantung kepada tegangan
tertinggi untuk
perlengkaPan. Tanpa,bergantung kepada frekuensi uji, prosedur
pengujian dengan
Metoda II harus terdiri dari penerapan waktu singkat
I O detik pada tegangan
' pratekan f rekuensi-kerja. Tegangan
pratekan kemudian diturunkan sampai
tegangan uji lepasan parsial, tanpa selang dan dipertahankan
pada tingkat ini
selama 5 menit
Besar maksimum lepasan parsial yang diizinkan dan
diukur selama menit
terakhir pada tegangan uji lepasan parsial yang disyaratkan
harus l0 pC.
-24-
t
SPLN 77zl9t7
Pasal Enalt
Uii Xlrurs
Pasal Tuiuh
Fenandaan
19- Penandaanpelat pengmal
semua trarsformator tegangan harus memuat paling sedikit penandaansebagai
berikut:
a) Nama pabrik pembuat atau simbot lain yang mudahdikenal
b) Nomor seri atau tipe, lebih disukai kedua-duanya
c) Teganganpengenalprimer dan sekunder(misal 66/0,11 kV)
d) Frekuensipengenal(misal 50 Hz)
e) Keluaran pengenaldan kelas ketelitian yang bersesuaian(misal 50 VA kelas 1,0).
-25-
SPLN 7721987
Pasal Delapan
Penardaan Terminal untuk Transformatd Tetangan
20. Umum
Penandaan ini digunakan untuk transformator tegangan fasa tunggal dan beberapa
buah transformator yang dirakit
sebagai satu unit dan dihubungkan sebagai suatu
transformator tegantan fasa tiga, atau transformator tegangan yang mempr"rnyaiinti
bersama untuk fasa tiga.
21. Penandaan
2l.l Penandaanterininal
Penandaanhaius sesuai dengan Gambar I s/d 10.
Huruf kapital A' B, c dan N menunjukkan terminal belttan prlmcr dan huruf
kecil a, b, c dan n, menunjukkan terminat belitan sekunder.
Huruf A, B, C menunjukkan terminal terrsolasi penuh dan huruf N menunjukkan
terminal untuk dltanahkan dan isolasinya lebih rendah dari terminal-terminat
lainnya.
Huruf da dan dn berarti terminar-terminar beritan untuk mensuprar tegangan
sisa.
21.2 Polaritas relatif
Terminal-terminal yang mempunyai penandaan huruf besar dan kecil yant sama
harus mempunyai polaritas yang sama pada saat yang bersamaan.
-26-
SPLN 77zl9t7
BAB N
PERSYAR,ATANTAMBAHAN UNTUK TRANSFORUATM, TEGANGAN
FASA TUNGGAL UNTI,JKPEITGI.'KTJRAN
Pasal Sembilan
U m u m
22. Rtnrg lingkup
Bab II terdiri dari persyaratan dan pengujian sebagai tambahanterhadap Bab I,
yang diperlukan untuk transformator teganganfasa tunggal untuk pengukuran.
23. Definisi
23.1 Transformator teganganuntuk pengukuran
Transformator tegangan yang dimaksudkanuntuk mensuplaialat_alat penunjuk,
meter integral dan peralatan yang sejenis.
Pasal Sepulrtr
Pcrsyaratan Ketelitian
24. Ilesatn kelas keElitian
untuk transformator tegangan untuk pengukuran,kelas ketelitian didesain dengan
persentasekesalahantegangan tertinggi yang diperbolehkanpada tegangan dan beban
pengenal,sesuaidengankelas ketelitian yant ditentukan.
- 2 7-
SPLN 7721.987
Tabel V
Batas Kesalahan tegangan dan pergeseran fasa
Pasal Sebelas
Penguiian Ketelitian
- 2 8 -
SPLN 77zl9t7
Pasal fhnbelas
Penandaan
-29-
SPLN 77zl9t7
BAB TTI
PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK TRANSFORMATOR TEGANGAN
FASA TUNGGAL YANG DIGUNAKAN UNTT.JKPENGAMAN
Pasal Tigabelas
U m u m
28. Ruang lingkup
Bab III mencakup persyaratan dan pengujian, sebagai tambahan pada Bab I dan II
yan8 penting untuk transformator tegangan fasa tunggal yang digunakan untuk
pengaman.
Persyaratan pada Bab III khususnya diterapkan pada transformator tegangan yang
membutuhkan ketelitian yang cukup untuk mengerjakan sistem pengaman pada
tegangan yang terjadi pada waktu gangguan.
29. Definisi
. .Iegan5-iar,,
29,1 Transformq"i-.r. r:nt*ik penqarnan
Transformator tegangan yang digurnakanuntuk rnensuprlairele-rele pengaman.
29.2 Belitan tegangan sisa
Belitan dari transformator tegangan fasa tunggal yang dibentuk transformator
tegangan fasa tiga untuk hubungandelta terbuka yang menghasilkantegangan
sisa pada kondisi gangguantanah.
Pasal Empatbelas
Persyaratan Ketelitian
. 70. Desain kelas ketelitian
Semua transformator tegangan yang digunakan untuk pengaman, kecuali belitan
tegangan sisa, harus ditunjukkan kelas ketelitian pengukuransesuai dengan Ayat 24
dan 25, Sebagai tambahan transformator tersebut harus ditunjukkan salah satu kelas
ketelitian yang ditetapkan pada Sub-ayat 30.1.
Kelas ketelitian transformator tegangan untuk pengamanditunjukkan oleh prosentase
kesalahantegangan tertinggi yang diizinkan untuk kelas ketelitian yang sesuai, mulai
dari 5% tegangan Pengenal sampai suatu tegangan yang sesuai dengan faktor
tegangan pengenal(lihat Sub-ayat 4.27,).
Nilai ini diikuti dengan huruf tfP'fo
30.1 Kelas ketelitian standar
Kelas ketelitian standar transformator tegangan untuk pengaman adalah ft3p'l
dan tt6Prrrdan batas kesalahan tegangan dan pergeseranf asa yang sama akan
normal bila diterapkan keduanyapada 5% tegangan pengenaldan pada tegangan
-30-
SPLN 77zl9t7
Tabel VI
Batas kesalahantegangan dan pergeseranfasa
Catatan: Jika pemesanan transformator yang rnempunyai dua belitan sekunder yang
terpisah, karena saling tergantung, maka pemakai harus mensyaratkan dua
julat ki:luaran, satu untuk tiap belitan, batas atas untuk tiap julat keluaran
sesuai dengan nilai keluaran pengenal standar. Tiap belitan harus memenuhi
. masing-masingpersyaratan ketelitiannya di dalam julat keluarannyadan pada
waktu yang sama belitan lainnya mempunyai nilai keluaran O% s/O 100%
batas atas dari julat keluaran yang disyaratkan untuk belitan yang lainnya.
'membuktikan
Untuk pelaksanaandari persyaratan ini cukup menguji hanya
pada nilai-nilai ekstrimnya. Jika tidak ada persyaratan dari julat keluaran
yang disuplai maka julatnya dianggap 25% s/a 100% dari keluaran pengenal
untuk tiap belitan.
Pasal Limabelas
. Persyaratan untuk belitan sekunder yang dimaksudkan
untuk menghasilkan tegangan sisa
Ta-bel VIf
V v
Catatan: Untuk admitans sirkrit sekunder tertentu, daya yang diberikan oleh belitan
ini dalam kondisi yang disyaratkan pada ayat ini, normalnya akan berbeda
dengan daya yang diberikan pada saat gangguan terjadi jika berhubungan
dengandua belitan lain yang sama pada sistem-tasa-tiga.
Pasal Enambelas
Pengujian Ketelitian
35. Uii jenis
Untuk membuktikan pelaksanaanAyat 31, uji jenis harus dilakukan pada 2%, 5% dan
100% tegangan Pengenaldan pada tegangan pengenaldikalikan dengan faktor tegangan
Pengenalpada 25% dan 100%beban pengenalpada faktor-kerja 0r8 menyusul.
- 3 2 _
36. Uii rutin
Pengujian ketelitian pada uji rutin prinsipnya sama dengan pada uji jenis dalam Ayat
35, tetapi pada uii rutin pengurangan besar tegangan dan/atau besar beban
diperbolehkan, pengujian selengkapnya telah diperlihatkan pada uii jenis pada
transforrnator tegangan yang setna, dengan demikian pengurangan besar tegangan dan
treban pada pengujian ini cukup untuk membuktikan pelaksanaan Ayat 31.
Pasal Tufrftbelas
Penandan
-?3-
i
r
SPLN TIzl9tT
BAB TV
. PERSYARATAN TAIIBATIAN UNTT'K
TRANSFORIIATOR TEGANGAN KAPASITOR,
Pasal Delapanbelas
U m u m
40. Definisi
Untuk penggunaan bab ini dipakai definisi sebagai berikut:
40.1 Transform.a!-ortegangan kapasitor
Suatu transformator tegangan yang terdiri dari sebuah unit pembagi tegangan
kapasitor' dan sebuah unit elektromagnetis yang didesain dan diinterkoneksikan
bahwa tegangan sekunder dari unit elektromagnetis sesungguhnyaseimbang dan
sefasa dengan tegangan primer yang dipakai ke unit pembagi tegangan
kapasitor.
i
seimbang terhadap tegangan yang diukur (ZO-lO-teO).
-34-
SPLN 77zl9t7
-35-
SPLN 77zl9S7
Pasal Sembilanbelas
Persyaratan nilai pengenal dan uniuk keria
-36-
SPLN 77zl9t7
pengenal untuk kelas ketelitian sebagai pengukurandan dari 96% sampai dengan lO2%
untuk kelas ketelitian sebagai pengaman.
Pasal Duaplluh
Persyaratan Ketelitian
Pasal Duaprluhsatu
Pengaruh Transien
-37-
SPLN 77:19t7
Suatu hubungsingkat berikut dari suplai antara terminal tegangan tinggi dan
terminal tegangan rendah dihubung ke tanah, tegangan keluaran sisi sekunder dari
transformator tegangan kapasitor akan turun, dalam satu siklus frekuensi pengenal
ke sebuahharga kurang dari I 0% dari harga puncak sebelum hubungsingkat.
Catatan: Pengaruh tanggap transien pada sifat dari pengaman jaringan adalah
kejadian yang sangat komplek dan ini tidak mungkin memberi nilai yang
berlaku untuk semua keadaan. Pengaruh pada rele tidak hanya bergantung
pada amplitudo tetapi iuga f rekuensi dari transien. Nilai yang diberikan
diperbolehkan dan memberikan sif at kerja yang benar terhadap rele
pengaman elektromekanik untuk panjang saluran biasa dan arus
hubungsingkat.
Untuk rei-e berkecepatan tinggi (misalnya rele solid state) atau saluran
sangat pendek, atau arus hubungsingkatyang kecil, tanggap transien harus
merupakan bagian dari perjanjian antara pemilik dan fabrikan dari rele
pengamanjaringan transformator tegangan kapasitor.
Pasal Duapuluhdua
Peralatan gandeng
Pasal Duapuluhtiga
Penguiian
I
4t. Umum
Uji jenis dan rutin _padatransformator tegangan kapasitor sesungguhnyasama dengan
yang disyaratkan dalam Bab I, II dan III dengan pengecualiandiberikan'di bawah ini.
Uii jenis harus dilakukan s.esuaidengan Ayat 49, 50, 51, 52 dan 53 dan uii rutin
sesuai dengan Ayat 54 dan 55. Persyaratan pengujian dalam Ayat 51, 52, 53 dan 55
adalah pengujian langsung pada transformator tegangankapasitor (Gambar A I ,
Lampiran A) atau pengujian pada sirkit ekuivalent(Gambar A2, Lampiran A) sebagai
persyaratanbermacam-macamayat.
Kondisi utama mengizinkan pengujian pada sirkit ekivalen, diberikan dalam Lampiran
B.
Semua pengujian harus dilakukan dengan unit elektromagnetis yang sebenarnyadan
bukan dengan sebuah model. Pada keadaan sebaliknya kapasitans ekivalen yang
dibuat khusus dengan harga kapasitans Ct + CZ boleh digunakan dalam tempat
pembagi tegangan kapasitor.
Sirkit yang digunakanuntuk tiap-tiap pengujianditunjukkan pada laporan Pengujian.
-38-
SPLN 7721987
Catatan; Kapasitor harus diuji sesuai dengan IEC Publication 358, sejauh mungkin
dengan memperhitungkan pengambilan ke dalam fungsi lainnya yaitu bahwa
kapasitor dapat melakukan pekerjaan tambahan dalam operasinya sebagai
pembagi tegangan dari transformator tegangan kapasitor.
Pasal Duaplluhempat
Uji Jenis
49. Penguiian kenaikan zuhu
Pengujian kenaikan suhu harus dilakukan sesuai denganAyat ll dan boleh dilakukan
pada unit elektromagnetisitu sendiri.
-39-
SPLN 7721987
.a) Pengujian harus dilakukan minimum 3A kali pada l2A% dari tegangan primer
pengenal.
b) Pengujian harus diulang l0 kali pada tegangan primer sesuai faktor tegangan.
Catatan: l. Jika diketahui bahwa kejenuhan beban yang akan digunakan, perjaniian
dibuat fabrikan dan pemilik membuat persetujuan mengenai
pengujian-pengujianyang dilakukan pada atau dekat beban tersebut.
2. Untuk menjamin bahwa tegangan sumber tenaga tidak berbeda selama
hubungsingkat lebih dari t OX dari tegangan sebelum hubungsingkat,
impedlns hubungsingkat dari sirkit suplai harus rendah. Jika penguiian
dilakukan pada tlaniformator tegangan kapasitor yang komplit, kondisi ini
umumnya memenuhi karena arus relatif besar pada pembagi tegangan
kapasitor. Pada keadaan sebaliknyasirkit ekivalen harus dipakait sumber
impedans lebih kecil dari pada bahwa akan putus hanya perlu untuk
pengukuranketelitian.
-40-
SPLN T7zl9t7
Catatan: Pengujian pada suhu ekstrim pada sebuah transformator tegangan kapasitor
kornplit adalah lebih keras dari pada penguJian-pengujian pada sirkit
ekuivalen atau dari pada perhitungan dari pengaruh suhu, tetapi sangat sullt
untuk dilaksanakan dan mahal. Pengujian-pengujian pada transformator
tegangan komplit memberikan juga kemungkinan penunjukkan mengenai
kesalahan pengukuran terbaik yang akan tampak dalam bekerjanya karena
perubahan dalam suhu sekitar.
Jika sirkit
ekuivalen diguhakan, dua pengukuran pada kondisi tegangan, beban,
frekuensi dan suhu yang identik dalam julat referensi standar dilakukan sekali pada
peralatan (aparat) yang komplit dan sekali pada sirkit ekivalen.
Perbedaan antara hasil-hasil dua pengukuran ini harus tidak melampaui 50% dari kelas
ketelitian (misalnya 0125%dan l0 menit untuk kelas ketetitian 0r5) dan harus, tentu
saja diperhitungkan dalam menentukan kesalahan transformator tegangan kapasitor
'komplit
pada batas-batassuhu dan frekuensi.
Karakteristik suhu yang diberikan oleh pembagi tegangan kapasitor telah diketahui
dalam julat referensi dari suhu, kesalahan pada nilai suhu ekstrim boleh ditentukan
dengan perhitungan berdasarkan pada hasil pengukuran pada satu suhu dan koefisien
suhu ruang boleh dilakukan pada sirkit ekuivalen jika kapasitans ekuivalen (misal -
nya kapasitor dibudt khusus untuk penggunaan ini) diambil harga kapasltans sesuai
harga ekstrim suhu dengan memperhitungkan koefisien suhu dari pembagl tegangan
kapasltor sebenarnya.Pengujian pada nilai suhu yang ajek dilakukan pada nilai ekstrim
dari frekuensi. Harga sebenarnya dari frekuensi uri dan suhu uil harus merupakan
bagian dari laporan pengujian.
- 4t
SPLN 77zl9t7
Pasal Duapuluhlima
Uii rutin
-42-
SPLN 7ht987
' Uii rutin pada sebuah pengurangannilai tegangan dan atau beban diizinkan, tetapi
harus diperlihatkan uii jenisnya pada transformator tegangan kapasitor yang sejenis
bahwa pengurangan jum lah pengujian cukup untuk membuktikan pelaksanaan dari
persyaratan ketelitian.
Pengujian pada sirkit ekuivalen dapat dilakukan jika:
a) U;i jenis menurut Ayat 53 telah memperlihatkan bahwa perbedaan antara harga
yan8 diukur pada sirkit komplit dan sirkit ekuivalen lebih kecil dari 20% dari kelas
ketelitian, sebagai contoh lebih kecil daripada O12%dan 8 menit untuk kelas
ketelitian l.
b) fetiOaktelitian dalam menentukanrasio pembagi tegangankapasitor, sebagaicontoh
oleh pengukuran tiap kapasitor tegangan tengah c2), adalah rebih kecir dari zo%
dari kelas ketelitian l.
c) Uli jenis menurut Ayat 53 telah diperlihatkan bahwa batas kesalahandari kelas
ketelitian tidak akan dilampaui sebagai akibat gabungandari beban frekuensi, suhu
dan ketidaktelitian yang disebutkan terdahulu pada a dan b.
Pasal Duapuluhenam
Penandaan
56. Penandaandari pelat pengenaltransformator tegangan kapasitor
Transformator tegangan kapasitor (atau unit elektromagnetis jika terpisah) harus
diadakanpenambahaninformasi berikut pada pelat pengenal:
a) Kata-kata tttransformator tegangan kapasitorrratau referensi yang sejenis.
b) Kapasitanspengenalantara terminal tegangan tinggi dan terminal tegangan rendah.
c) Keterangan jumlah kapasitor yanS terpasangpada transformator tegangankapasitor
(Uita jumlah kapasitor lebih dari satu).
d) Hanya dalam hal di mana terminal tengah masih mudah disentuhjika transformator
tegangan kapasitor dirakit secara komplit
Cl xC2
't -N = e I+e
- Tegangantengah pengenalsirkit terbuka, dalam volt atau kilovolt
- Rasio tegangan pengukuran
Contoh jenis dari petat pengenaldiberikan dalam Gambar ll.
Unit pembagi kapasitor tegangan kapasitor harus diberi penandaansesuai dengan IEC
Publication 358.
Catatan: Keteranga-ntersebut di atas boleh ditunjukkan pada dua petat pengenal,satu
untuk bagian magnetis dan satu untuk bagian kapasitif.
-43-
SPLN TTzl9tT
a n
J
----l
I
I
I
I
t
n
-44-
SPLN 7721987
atau N
\
LJ
J J ]
l i J
i i 1
Ib atau In ; " ; I ;
2a 2b atau.2n
I
I
I
l
al a2 a3 b atau n
a l b l c l n
Gb. 6: Transformator fasa-tungtal Gb. 7: Transformator fasa-tiga dengan
dengan satu sisi sekunder sisi sekunder berterminal ganda
bertermina I ganda
-45-
SPLN 7721987
A B atau N
1 T
t l
L*^.J
nil
da dn da dn
Jenis 50 Hz VA:25 50 25
2 4 5 /4 6 O /L O5 O k v 1,9 th 30 cietik . C l : O , 5 3P 5P
Unit kapasrtor * C2 .p
lfo. Serl : .. .,.. ..
-47-
SPLN 7721987
LAMPIRANA
PEMBAGIANT'EGANGANKAPASITOR
Ter:udnal te-
gangan tinggi
Kapasitor te-
gangtut tinggi
Unit elektrornagnetis
L
r|.a
u,
c(It
L
lry"t
Up Tenninal te- F
gangan rendah
\
I
La.,-----'O
!?i cr
5l lSl
3,i$
f-
I
\
- - JJ
\------0
l
Peralatan gandeng
I?
pe$awa frekuensi
?
I
- 4 8 -
SPLN 77zl9t7
LAMPIRAN A (lanjutan)
. Unit, elektrcuragnetis
Terminal
tegangan
tengatr lil-'
lB rerminar sekunder
fg__*
Terminal ee-
ui=(brSOr gangan rendalr
-49-
SPLN TIzl9tT
LAMPIRAN B
-50-
SPLN 77zl9t7
L A M P I R A NC
TANGGAP TRANSIEN
LINTUK PE.NGUJIAN
BEtsAT*i
a ) ireban se rr
Ls Rjj
.--rffir-6 ?-dT-\***-:-rJ U {.jI
r*
I
I
+ i
i
I
F-o
.
t =.----'--.;lIiltILP--
iransien.
,TAbC L CI"
"iL :- r , i i n s l l * t t
- l - +
= dal-a;r'. 'ir.rii.-iiYrDt'rc
Sn Behan rxin,r-Er'di
u2n r-. i
Zn = , lani cia.l.am cl'ir-fi
*
Catatans
l) Beban total yang diberikan r:leh nitrai-nilailni mernpunyaifaktor-kerja (CosO 0 ' 8
2) Reaktans induktif harus lirrier, sebagaicontolr jenis inti udara. Tahananseri
disusun dari tahanan seri ekuirralerrdari reaktans induktif (tahanan belitan
ditambah tahanan seri ckuivalci: dani rugi-rugi besi) dan sebuah tahanan
terpisah.
3) Kesalahanbeban hanus ticlak kurang t 5% untuk Zn dan lebih kecil dari + 0103
untuk faktor-kerja {Cr:s.fi}"
SPLN 7721987
L A M P I R A ND
PENGGUNAANSIRKIT EKUIVALEN
UNTUK KETELITIAN UJI RUTIT.{
d) Variasi dari kapasitans dan laktor dissipasi dielektris dalam Cl dan CZ karena
perubahanteganganrkhusttsnyakarena tegangan antara kapasitansekuivalen umumnya
jauh lebih kecil dari tegangannormal cz dan khususnyacl.
Catatan: Kapasitans yang dibuat khusus yang dihubungkan dalam sirkit ekuivalen
beroperasi dalam iutat tegangan yang kecil dan hanya mempunyai perubahan
kapasitans dan. rugi-rugi yang t<etit karena tegangan yang ierpasang.
Karenanya perubahanini mempunyai pengaruh yang ?"p-"t OiiUaiftanterhadap
kesalahanyang diukur dari transformator teganganlapasitor itu.
Kapasitans ekuivalen harus selalu disesuaikin rlengan tepat pada nilai
pengukuran C I dan CZ guna menghindarkanmasuknyJ kesalahan baru sesuai ,
butir b) di ata's.
:
-52-
sPILILZaI-2EZ
L A M P I R A NE
-53_
SPLN 7721987
LAMPIRAN E (lanjutan)
- 5 4 -
SPLN 7721987
LAMPIRAN E (lanjutan)
-55-