PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
UPT PROBOLINGGO - RENEV
Maret 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
A. Pendahuluan 2
B. Ruang lingkup 3
C. Perhitungan Losses dan Biaya 3
D. Perbandingan NPV Cost 8
E. Kesimpulan 9
Daftar Pustaka 10
1
A. Pendahuluan
Penyaluran energi listrik untuk pelanggan wilayah Pandaan dapat melalui 2 opsi, opsi pertama
melalui sistem 150 kV dan opsi kedua melalui sistem 66 kV. Kondisi operasi saat ini adalah
sebagai berikut.
Busbar Busbar
In=2500 A In=1250 A
Catatan :
1. Trafo 1 & 2 150/20 kV memiliki total 16 outgoing, namun belum ditarik ke arah beban
2. Beban Trafo 2 66/20 kV belum dialihkan ke Trafo 150/20 kV karena hanya tersedia kopel 20 kV ke
Trafo 3 66/20 kV dan pembebanan busbar 20 kV Trafo 3 66/20 kV sudah mendekati ratingnya.
GI 66 kV Pandaan beroperasi sejak tahun 1978 dan memiliki beberapa peralatan yang sudah
berusia sangat tua dan memiliki kondisi assesmen kurang baik yang memenuhi kriteria
penggantian P0.
Pada Sistem 66 kV lebih rentan mengalami gangguan salah satunya akibat ROW dimana
konstruksi tower 66 kV lebih pendek dan memiliki jarak antar konduktor yang lebih rapat dari
tower 150 kV. Selain itu Tower pada SUTT 66 kV memiliki sudut perlindungan tower yang kecil
sehingga lebih sering terkena sambaran petir yang berdampak pada sistem.
Dalam melakukan penyaluran daya listrik, rugi-rugi daya pada tegangan 150 kV lebih rendah
dibandingkan dengan tegangan 66 kV. Hal ini disebabkan oleh besaran arus yang lebih rendah
dalam penyaluran daya yang sama.
Dari beberapa pertimbangan diatas, dalam buku ini dievaluasi lebih lanjut perbandingan biaya baik
investasi maupun operasi GI Pandaan 150 kV dan 70 kV dalam kurun waktu tertentu.
2
B. Ruang lingkup
Data data sistem pasokan beban wilayah Pandaan adalah sebagai berikut;
Evaluasi perbandingan pengoperasian GI Pandaan 150 kV dan 70 kV ini dilakukan dalam kurun
waktu 10 tahun, dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:
- Losses (SUTT/SKTT, IBT 150/66 kV)
- Biaya pemeliharaan rutin (bulanan dan tahunan)
- Biaya Penggantian MTU dan Trafo yang memiliki kondisi assesmen kritis P0
3
Tabel 1. Kapasitas Daya GI Pandaan 66 kV
Bay Daya
Trafo 1 30 MVA
Trafo 2 20 MVA
Trafo 3 30 MVA
PHT Bangil 1 29,75 MVA
PHT Bangil 2 29,75 MVA
Daya Maksimum (batas
PHT Bangil 1 & 2) 59,5 MVA
Losses tenaga listrik pada IBT 150/66 kV berdasarkan data nameplate (saat beban penuh) pada
Tap 9 temperatur 75 oC sebesar 208 kWatt.
Losses tenaga listrik pada SUTT 66 kV Bangil – Pandaan 1 dan 2 menggunakan perhitungan
Losses pada saluran 3 fasa sebagai berikut:
𝑃 (𝑊𝑎𝑡𝑡) = 3𝐼 2 𝑅𝐿 = 3 ∗ 𝐼 2 ∗ (0.2175) ∗ (9.7)
Bay Daya
Trafo 1 60 MVA
Trafo 2 60 MVA
PHT Bumicokro 1 150 MVA
PHT Bumicokro 2 150 MVA
Losses tenaga listrik pada SUTT 150 kV Bangil – Bumicokro 1 dan 2 menggunakan perhitungan
Losses pada saluran 3 fasa sebagai berikut:
𝑃(𝑊𝑎𝑡𝑡) = 3𝐼 2 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3 ∗ (𝐼 2 ) ∗ (0.293)
Losses tenaga listrik pada SKTT 150 kV Bumicokro – Pandaan 1,2 sebagai berikut:
𝑃 (𝑊𝑎𝑡𝑡) = 3𝐼 2 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3 ∗ (𝐼 2 ) ∗ (0.074)
GI Nilai
GI Pandaan 66kV 1.632.972
GI Nilai
GI Pandaan 66kV 1.278.365
GI Pandaan 150kV 1.278.365
GI Nilai
Pandaan 66 kV Tahun Ganjil 16.698.022
Pandaan 66 kV Tahun Genap 10.915.982
Pandaan 150 kV Tahun Ganjil 15.519.129
Pandaan 150 kV Tahun Genap 12.611.680
5
d. Data MTU dan Trafo yang menjadi prioritas penggantian P0 dan biaya penggantiannya
Berdasarkan Kepdir No. 149.K/DIR/2013 tentang Kriteria Penggantian Peralatan Utama Gardu
Induk, pada Gardu Induk 66 kV Pandaan memerlukan penggantian MTU dan Trafo sesuai dengan
Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Data MTU yang menjadi prioritas penggantian P0 dan Biaya Penggantiannya
Jumlah
Nama GI Nama Bay MTU SPEK Volume
Material Jasa
Tabel 5. Data Trafo yang menjadi prioritas penggantian P0 dan Biaya Penggantiannya
Selain 2 Trafo pada Tabel 5, kondisi Trafo #3 66/20 kV yang sudah beroperasi sejak tahun 1996
akan menjadi kriteria P0 pada tahun 2026.
e. Pertumbuhan Beban
Dari data historis pengusahaan dan mempertimbangkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi dan
industri, pertambahan penduduk dan peningkatan rasio elektrifikasi di masa datang, maka proyeksi
6
kebutuhan listrik Jawa Timur pada tahun 2019 - 2028 dapat dilihat pada Tabel 6, dengan rata-rata
pertumbuhan penjualan energi selama 10 tahun sekitar 5,3 %. (Sumber: RUPTL 2019-2028)
Kondisi beban GI 66 kV Pandaan sebelum beroperasinya Sistem 150 kV memiliki beban puncak
sebesar 58% kemampuan penghantar dan beban rata-rata 21% kemampuan penghantar (EOB
Maret 2019).
Dengan kondisi beban GI 66 kV Pandaan sebelum beroperasinya Sistem 150 kV memiliki beban
puncak sebesar 58% kemampuan SUTT 66 kV Bangil – Pandaan 1 dan 2 pada tahun 2019 dan
proyeksi pertumbuhan penjualan energi selama 10 tahun sekitar 5,3 %, maka kondisi SUTT 66 kV
Bangil – Pandaan 1 dan 2 memiliki beban puncak diatas 80% pada Tahun 2026.
7
D. Perbandingan NPV Cost
Dengan menggunakan data yang telah dijabarkan pada poin a,b,c,d dan beberapa data asumsi
(berdasarkan beberapa sumber pada Tabel 6), perbedaan efisiensi penyaluran menggunakan opsi
sistem 66 kV dan 150 kV dapat diperkirakan dengan menghitung perbedaan perkiraan biaya
operasional sampai 10 tahun mendatang (NPV Cost). Beban rata-rata dan Kapasitas maksimum
untuk perhitungan menggunakan data Sistem 66 kV sebagai perbandingan di 2 level tegangan yang
berbeda.
Tabel 6. Sumber Data Perhitungan
ASUMSI
Source
No Asumsi Nilai Satuan
47,6 MW
5 Waktu Penyaluran 24 jam
6 Beban rata-rata 21% % PHT Bangil 1 & 2 EOB Maret 2019
7 Beban Puncak 58% % PHT Bangil 1 & 2 EOB Maret 2019
8 Harga Beli 911 Rp/kWh EOT 2018
9 Transfer Price (April 2018) 936 Rp/kWh
10 Tarif Listrik 1.467 Rp/kWh Tarif Listrik Adjustment
11 Disc. Rate 12% % Disc Rate PLN
Trafo 1 dan 2
Trafo 3
8
Gambar 4. NPV Cost Pandaan 150 kV jangka waktu 10 tahun
E. Kesimpulan
Hasil perbandingan adalah sebagai berikut;
NO Cost Selama 10 tahun GI Pandaan 70 kV GI Pandaan 150 kV
1 Losses Rp. 36.146.000.000 Rp. 11.947.000.000
2 Biaya pemeliharaan Rp. 158.000.000 Rp. 162.000.000
(Rutin)
3 Biaya Penggantian MTU Rp. 5.797.000.000 -
Kritis
4 Biaya Penggantian Trafo Rp. 26.551.000.000 -
Kritis
5 Net Present Value Rp. 42.112.250.000 Rp. 5.425.400.000
Berdasarkan perbandingan di atas dapat diketahui bahwa biaya operasional selama 10 tahun
kedepan Sistem Pandaan 150 kV lebih rendah dibandingkan dengan Sistem Pandaan 66 kV.
9
Daftar Pustaka
ARISMUNANDAR, A., & KUWAHARA, S. (2004). BUKU PEGANGAN TEKNIK TENAGA LISTRIK JILID II.
JAKARTA: PT. PRADNYA PARAMITA.
Badan Pusat Statistik. (2020, Maret 27). Inflasi Jawa Timur Januari 2020. Retrieved from Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur: https://jatim.bps.go.id/pressrelease/2020/02/03/1076/januari-
2020---jawa-timur-inflasi-0-50-persen.html
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. (2019). RENCANA USAHA
PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK PT. PLN (PERSERO) 2019-2028. Jakarta.
PT. PLN (Persero). (2020, Maret 27). Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik ( Tarif Adjustment ) Bulan April -
Juni 2020. Retrieved from https://www.pln.co.id/statics/uploads/2020/03/TA-April-Juni-
2020.jpg
PT. PLN (Persero) UNIT PELAKSANA PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA TIMUR. (2020). Evaluasi Operasi
Bulanan (EOB) SISTEM TENAGA LISTRIK UP2B JAWA TIMUR FEBRUARI 2020. Sidoarjo.
PT. PLN (Persero) UNIT PELAKSANA TRANSMISI PROBOLINGGO. (2020). Deklarasi MVA Trafo dan
Transmisi April 2020. Probolinggo.
10