007-6: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0052.P/DIR/2020
SPESIFIKASI
TRANSFORMATOR TENAGA
Bagian 6:
Transformator 500/275/66 kV
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN T3.007-6: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0052.P/DIR/2020
PT PLN (PERSERO)
SPESIFIKASI
TRANSFORMATOR TENAGA
Bagian 6:
Transformator 500/275/66 kV
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SPESIFIKASI
TRANSFORMATOR TENAGA
Bagian 6: Transformator 500/275/66 kV
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SKDIR
SKDIR
Kelompok Bidang Transmisi Standardisasi
dengan Keputusan
General Manager PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0083.K/GM/2018
1. Ir. Sumaryadi, M.T. : Sebagai Ketua merangkap Anggota
2. Sriyono, S.T., M.T. : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota
3. Didik Sudarmadi, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
4. Bambang Cahyono, S.T. : Sebagai Anggota
5. Abdul Salam Nganro, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
6. Victor Hadjon, S.T. : Sebagai Anggota
7. Riko Ramadhano B., S.T. : Sebagai Anggota
8. Imam Mahfud, S.T. : Sebagai Anggota
9. Suprayitno, S.T. : Sebagai Anggota
10. Ir. Soni Asmaul Fuadi : Sebagai Anggota
11. Munawwar Furqan, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
12. Jati Pharmadita, S.T., M.T. : Sebagai Anggota
13. Amiruddin, S.T. : Sebagai Anggota
14. Suroso Isnandar, S.T. : Sebagai Anggota
Nara sumber:
- Ir. Johan Mass Inaray
SPLN T3.007-6: 2020
Daftar Isi
i
SPLN T3.007-6: 2020
ii
SPLN T3.007-6: 2020
iii
SPLN T3.007-6: 2020
Daftar Tabel
Daftar Gambar
iv
SPLN T3.007-6: 2020
Prakata
Standar ini menetapkan spesifikasi untuk transformator tenaga 500/275/66 kV fasa tunggal
pasangan luar.
Salah satu materi revisi adalah menindaklanjuti penugasan Direktur Perencanaan Korporat
sesuai surat No.:1134/REN.03.02/DITREN/2015, tanggal 14 Desember 2015 agar
membuat spesifikasi Transformator tenaga 66 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV yang
diperlukan sebagai pedoman dalam melakukan pengadaan terhadap kebutuhan peralatan
utama kelistrikan yang terdapat di lingkungan PT PLN (Persero).
Spesifikasi Transformator Tenaga dalam standar ini dibagi dalam 6 bagian, terdiri dari:
Selain hal tersebut, materi revisi juga mencakup redaksional susunan standar.
Dengan ditetapkannya standar ini, maka SPLN 61:1997, dan aturan lain yang bertentangan
dengan standar ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
v
SPLN T3.007-6: 2020
1. Ruang Lingkup
Standar ini berlaku untuk Transformator tenaga pasangan luar 500/275/66 kV fase tunggal,
digunakan untuk memasok Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di
lingkungan PT PLN (Persero).
2. Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam menetapkan persyaratan spesifikasi teknis pada proses
enjiniring, pengadaan, instalasi pemasangan, pengujian dan komisioning bagi unit-unit PLN
dan acuan desain pembuatan dan pengujian bagi pabrikan.
3. Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, maka ketentuan mengikuti standar
berikut. Dalam hal terjadi revisi pada standar tersebut maka acuan dapat mengikuti edisi
terakhirnya.
1
SPLN T3.007-6: 2020
l. IEC 60599: 2015, Mineral oil filled electrical equipment in service - Guidance on the
interpretation of dissolved and free gases analysis;
m. IEC 60567: 2011, Oil-filled electrical equipment - Sampling of gases and analysis of
free and dissolved gases – Guidance;
n. IEC 60450: 2004 + AMD1: 2007,Measurement of the average viscometric degree of
polymerization of new and aged cellulosic electrically insulating material;
o. IEC 60616: 1978, Terminal and tapping markings for power transformers;
p. IEC 60137: 2017, Insulated bushings for alternating voltages above 1000 V;
q. ISO 12944-5: 2007, Paint and Varnishes – Corrosion protective of steel structures
by protective paint systems Part 5: Protective paint systems
r. SPLN T5.003-1: 2010, Pola proteksi transformator tenaga. Bagian 1: Interbus
500/150 kV; 275/150 kV; 150/66 kV; 150/20 kV dan 66/20 kV;
s. SPLN T5.009: 2015, Pedoman pemilihan pemasangan fire prevention dan fire
protection untuk transformator tenaga;
t. SPLN T3.002: 2007, Tegangan pengenal transformator tenaga dan jangkauan
penyadapan pengubah sadapan berbeban pada sistem 66 kV; 150 kV; 275 kV dan
500 kV;
u. IEC 61181: 2007 + AMD1:2012, Mineral oil-filled electrical equipment – application
of dissolved gas analysis (DGA) to factory tests on electrical equipment;
v. CIGRE 204, Guidelines for conducting design reviews for transformers 100 MVA
and 123 kV and above, Cigre - Working Group 12.22, August 2002;
w. SPLN T3.004-02: 2016, Pedoman uji karakteristik minyak insulasi dan DGA. Bagian
2: Spesifikasi dan metode uji pengadaan minyak mineral insulasi untuk
transformator baru;
x. IEC 60815-1: 2008, Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended
for use in polluted conditions - Part 1: Definitions, information and general principles;
y. IEC 60815-2: 2008, Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended
for use in polluted conditions - Part 2: Ceramic and glass insulators for a.c. systems;
z. IEC 60815-3: 2008, Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended
for use in polluted conditions - Part 3: Polymer insulators for a.c. systems;
aa. IEEE C57.12.90-2015: IEEE Standard Test Code for Liquid-Immersed Distribution,
Power, and Regulating Transformers + Corrigendum 1:Editorial and Technical
Corrections;
bb. IEEE C57.152-2013: IEEE Guide for Diagnostic Field Testing of Fluid-Filled Power
Transformers, Regulators, and Reactors.
2
SPLN T3.007-6: 2020
Istilah dan definisi mengacu ayat Terms and Definitions pada standar IEC serial 60076
terkait.
Tegangan r.m.s fasa ke fasa pada sistem fasa 3 sesuai desain tingkat isolasi belitan
transformator.
Tegangan yang diaplikasikan atau timbul pada kondisi tanpa beban, antara terminal
transformator yang tidak disadap, atau pada suatu sadapan yang terhubung dengan belitan
utama. Untuk belitan fasa 3 adalah tegangan antar fasa.
5. Kondisi Pelayanan
Kondisi pelayanan pada butir 5.1 merupakan kondisi normal operasi transformator yang
dispesifikasi oleh standar ini. Kondisi pelayanan di luar lingkup kondisi tersebut memerlukan
pertimbangan khusus dalam desain transformator (lihat butir 5.2).
3
SPLN T3.007-6: 2020
Pemasangan transformator pada lokasi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl,
penambahan ketinggian terhadap karakteristik transformator harus mempertimbangkan
antara lain:
a. Minimum jarak bebas (clearance) insulasi eksternal mengikuti ketentuan IEC 60076-3,
butir 16;
b. Batas kenaikan suhu mengikuti ketentuan IEC 60076-2, butir 6.3.2;
c. Untuk lokasi pemasangan yang mempunyai aktivitas seismik lebih tinggi dari ketentuan
kondisi pelayanan normal, desain transformator harus menggunakan parameter yang
sesuai.
Pabrikan harus mencantumkan pada papan nama untuk setiap kondisi khusus yang
diterapkan.
Jumlah fase adalah 1 (satu) sedangkan kelompok vektor fase tunggal Ia0+i jika dirangkai
menjadi kelompok fase tiga maka kelompok vektor menjadi YNa0+d.
CATATAN:
1. Belitan delta (tersier) berfungsi sebagai stabilizing winding, tidak dimaksudkan untuk dibebani,
kecuali dihubungkan dengan reaktor sebagai penyeimbang tegangan;
2. Untuk transformator fase tiga bila belitan delta (tersier) dihubungkan dengan reaktor sebagai
penyeimbang tegangan maka kelompok vektornya adalah YNa0d11.
Metode pendingin adalah ONAF/ONAN sesuai Tabel 1. Metode pendinginan dengan sistem
ODAF/ONAF/ONAN dapat dipilih dengan pertimbangan teknis khusus seperti keterbatasan
dimensi, pengiriman dan kondisi pondasi di lapangan.
4
SPLN T3.007-6: 2020
CATATAN:
1) Dapat diubah menjadi ODAF sesuai butir 6.3.
Sadapan ditempatkan pada belitan primer sisi netral dengan tegangan sadapan sisi primer
:
adalah 500+4×1,25%
−14×1.25% kV.
5
SPLN T3.007-6: 2020
6
SPLN T3.007-6: 2020
Rugi-rugi dan arus tanpa beban tercantum pada Tabel 4, kolom 2 dan 3.
Rugi berbeban dan impedans hubung-singkat pada kondisi ONAF2 atau ODAF tercantum
pada Tabel 44, kolom 4, 5 dan 6.
1 2 3 4 5 6 7
Nilai toleransi impedans hubung singkat untuk sadapan pengenal ± 7.5% dan untuk
sadapan ekstrim ± 10% dari nilai impedansi sesuai Tabel 5.
Rugi-rugi berbeban merupakan rugi-rugi pada sadapan pengenal dan dua sadapan ekstrim
dengan formula sebagai berikut:
7
SPLN T3.007-6: 2020
1
PLL = 4 ×(1×PMax +2×PNom +1×PMin )
Dimana :
PMax : rugi berbeban pada sadapan nomor 1;
PNom : rugi berbeban pada sadapan nomor 5;
PMin : rugi berbeban pada sadapan nomor 19.
Bila sistem pendingin menggunakan sistem ODAF, maka rugi-rugi kipas dan pompa
pendingin (tidak termasuk cadangan): ≤ 16 kW.
a. Rata-rata belitan : ≤ 55 K;
b. Minyak atas : ≤ 50 K;
c. Hottest spot : ≤ 68 K.
8
SPLN T3.007-6: 2020
Spesifikasi dari lengkapan yang digunakan harus sesuai dengan nilai pengenal dan kondisi
pelayanan yang tercantum pada butir 5 dan 6.
Transformator harus dibuat dari bahan baku dan lengkapan yang sama sekali baru. Semua
bagian logam yang berada pada bagian luar harus diproteksi terhadap korosi.
Permukaan luar tangki dan konservator harus dicat sesuai kategori very high corrosivity
category (industrial) (C5I) dengan high durability rating mengacu pada ISO 12944 warna
RAL 7032 dengan ketebalan cat rata-rata mininum 80 µm. Ketentuan ini berlaku untuk
marshalling kiosk (7.16), panel OLTC (7.10) dan bagian lengkapan yang terbuat dari logam.
Merek dan tipe dari bahan baku dan lengkapan yang akan digunakan harus melalui
persetujuan PLN.
9
SPLN T3.007-6: 2020
k. Free standing local marshaling kiosk satu unit, untuk mengintegrasi tiga unit
transformator fase tunggal;
l. Provisi lainnya untuk keperluan pemasangan konduktor atau kabel untuk hubungan
delta pada sisi tersier;
m. Flag connector untuk tipe bushing kondensor dengan bahan silver coating.
Transformator harus didesain tahan terhadap pengaruh termal dan pengaruh gaya
elektrodinamik dari arus gangguan hubung-singkat yang terjadi di terminal keluarannya.
Belitan harus mampu menahan gaya tekan dalam semua kondisi, terutama menahan gaya
hubung-singkat antar terminal atau antara terminal dan bumi. Tegangan penuh yang
dipertahankan pada semua belitan lain yang dimaksudkan untuk hubungan ke sumber
suplai eksternal.
Semua belitan didesain dengan asumsi bahwa titik netral dibumikan tanpa tahanan (solidly
grounded).
Kalkulasi ketahanan arus hubung singkat dinamik menggunakan faktor k√2 ≥ 2,69.
Sistem preservasi minyak menggunakan tipe bladder, dimana ekspansi volume udara pada
tekanan atmosfer berada di atas minyak namun dicegah dari kontak langsung dengan
minyak oleh bladder (rubber bag). Moisture-removing breather harus dipasang pada
koneksi ke atmosfer.
10
SPLN T3.007-6: 2020
Tangki dan konservator harus dibuat dari pelat baja minimal JIS G3101 SS400.
OLTC (on-load tap changer) dikonstruksi di dalam tangki utama dengan minyak yang
terpisah.
Tebal minimum dari pelat tangki untuk pelat baja JIS G3101 SS400 adalah:
a. Atas 24 mm;
b. Bawah 16 mm;
c. Dinding 12 mm.
Bila pelat baja menggunakan kelas yang lebih baik (St yang lebih tinggi), tebal minimum
pelat dapat disesuaikan.
Tangki harus diberi penandaan angka seri dengan permanen timbul (dapat dengan cara
dilas, paku keling atau metode lain) pada bagian sekitar jacking pad dan lifting lug.
Lubang manhole di dinding tangki utama pada daerah samping atas OLTC yang
memudahkan untuk keperluan inspeksi.
Lubang handhole untuk kebutuhan koneksi lead bushing HV, LV dan TV.
Ada fasilitas akses koneksi konduktor bushing primer untuk memudahkan konstruksi dan
pemeliharaan.
a. Uji bocor (IEC 60076-1, butir 11.8) dengan tekanan uji ≥ 35 kPa di atas tekanan normal
selama 24 jam;
b. Uji vakum (IEC 60076-1, butir 11.9). Transformator yang harus diuji adalah yang
memiliki nilai uji vakum ≤ 0.133 kPa, dan dilakukan di lokasi pemasangan untuk
transformator yang proses transportasinya tanpa minyak. Defleksi permanen yang
11
SPLN T3.007-6: 2020
diizinkan pada pelat di antara stiffner berdasarkan jarak antar stiffner adalah sebagai
berikut :
o Kurang dari 1.300 mm defleksi permanen maksimum adalah 3 mm
o 1.300 – 2.500 mm defleksi permanen maksimum adalah 8 mm
o Lebih dari 2.500 mm defleksi permanen maksimum adalah 12,7 mm
7.4.1.1 Konservator
Konservator untuk tangki utama dan tangki OLTC merupakan satu kesatuan konstruksi dan
masing-masing dilengkapi dengan indikator level minyak jenis magnetik yang dapat terbaca
dengan mudah dari bawah transformator. Konservator berbentuk silindris dan harus
dilengkapi dengan bladder/rubber bag hanya untuk tangki utama. Konservator harus dapat
dilepas untuk kemudahan transportasi.
Tebal minimum pelat konservator adalah 8 mm. Jika pelat yang digunakan lebih tinggi dari
JIS G3101 SS400, maka ketebalan dapat disesuaikan apabila disertai dengan
perhitungannya.
Katup harus dari bahan kuningan atau stainless steel. Jenis dan ukuran katup pada sistem
tangki tercantum padaTabel 5.
Diameter
Fungsi Jenis
nominal
Draining dan filling (filtering) minyak tangki utama Ball valve atau Gate valve Ø 50
Draining dan filling (filtering) minyak tangki OLTC Ball valveatau Gate valve Ø 25
Vakum dan bypass valve Ball valve atau Gate valve Ø 25
Butterfly Valve atau throttle
Intake dan outage pipa radiator Ø 80
Valve
12
SPLN T3.007-6: 2020
Pocket untuk sensor suhu minyak atas harus diletakan pada posisi terpanas sesuai review
desain minimal sebanyak 3 (tiga) buah.
Sirkit magnetik harus didesain sedemikian sehingga mencegah timbulnya muatan listrik
statik, pembentukan jalur hubung-singkat internal atau ke klem struktur, dan mencegah
produksi komponen fluks normal ke bidang laminasi.
Sirkit magnetik harus diinsulasi terhadap klem strukturnya dan tahan terhadap tegangan uji
2,5 kV-DC selama 1 (satu) menit.
Bahan inti besi adalah grain oriented silicon steel, tipe Hi-B, laser atau non laser steel.
Inti besi harus didesain dengan rapat fluksi ≤1,7 Tesla pada daya pengenal kontinyu dan
≤1,88 Tesla pada kondisi darurat terberat.
Bagian inti harus dirakit dan diikat secara kuat sehingga menjamin kekuatan mekanis
kumparan dan mencegah pergeseran selama proses pengiriman dan operasi, mencegah
gangguan hubung singkat, dan mengurangi getaran serta kebisingan selama operasi.
Struktur belitan dan isolasi utama harus dirancang untuk memungkinkan aliran minyak
pendingin tidak terhalangi saluran minyak pendingin inti untuk memastikan pendinginan inti
menjadi efisien.
7.6 Belitan
Konduktor belitan adalah kawat tembaga yang dibalut insulasi kertas jenis thermal
upgraded paper. Degree of polymerization (DP) dari kertas insulasi setelah proses
pemanasan (oven) terakhir harus ≥ 900. DP dengan nilai yang lebih kecil dari 900 mengikuti
ketentuan Lampiran C.
13
SPLN T3.007-6: 2020
Kerapatan arus (current density) maksimum 3 A/mm2 untuk belitan primer dan sekunder,
untuk belitan tersier maksimum 3,25 A/mm2.*)
Spacer yang digunakan pada belitan primer dan sekunder memiliki ketebalan minimum 3
mm untuk radial ducting cooling system.
Stick atau klakban yang digunakan memiliki ketebalan minimum 6 mm untuk axial ducting
cooling system.
a. Distribusi stres tegangan di setiap lilitan/disk terdistribusi merata di setiap belitan dan
setiap fase;
b. Transfer tegangan ke belitan lain tidak melampaui kemampuan ketahanan insulasinya.
c. Perbedaan resistans setiap fase ≤ 3%;
d. Tahan terhadap pengaruh termal dan mekanisarus hubung singkat.
CATATAN: *) untuk perhitungan kerapatan arus belitan sekunder menggunakan arus dengan
referensi 167 MVA pada tegangan 150 kV
Kipas pendingin harus mempunyai cadangan minimum 1 (satu) buah yang terinstalasi
untuk siap operasi. Operasi kipas pendingin dikendalikan oleh suhu belitan (WTI) dengan
setting berdasarkan data hot spot hasil uji jenis. Masa pakai motor kipas pendingin minimum
30.000 jam dibuktikan dengan rekomendasi pabrikan kipas pendingin atau katalog. Motor
kipas pendingin dapat menggunakan fase tunggal atau fase tiga, dengan catu daya 230/400
VAC. Daya total yang diserap oleh semua kipas pendingin harus memenuhi butir 6.11.
Pompa pendingin harus menggunakan sistem redundant yang terinstalasi untuk siap
operasi. Pompa pendingin menggunakan tipe axial, yang memungkinkan minyak dapat
mengalir pada saat kondisi pompa off. Pompa dilengkapi dua katup pengapit dan satu katup
draining untuk mempermudah proses pemeliharaan atau penggantian. Operasi pompa
pendingin dikendalikan oleh suhu belitan (WTI) dengan setting berdasarkan data hot spot
hasil uji jenis. Masa pakai motor pompa pendingin minimum 30.000 jam dibuktikan dengan
rekomendasi pabrikan atau katalog. Motor pompa pendingin menggunakan fase tiga,
14
SPLN T3.007-6: 2020
dengan catu daya 400 VAC. Daya total yang diserap oleh semua pompa pendingin harus
memenuhi butir 6.11.
7.9 Radiator
Radiator harus dibuat dari pelat baja dengan lapisan hot dip galvanized dengan ketebalan
minimum 70 µm. Radiator dicat dengan ketentuan yang sama dengan tangki. Radiator
harus mempunyai 1 buah cadangan yang harus terinstalasi untuk siap operasi. Setiap
radiator dilengkapi hook untuk memudahkan pemasangan atau pelepasan dan fasilitas
draining untuk mengosongkan minyak di radiator, serta fasilitas untuk proses venting.
Intake radiator menggunakan desain leher angsa yang dipasang lebih tinggi dari tangki
utama. Posisi outlet main tank diatas komponen aktif, agar terjadi sirkulasi minyak insulasi
yang lebih baik. Untuk menghindari udara terjebak pada radiator disarankan melakukan
proses venting pada saat pemasangan, dan penambahan minyak.
OLTC yang dapat digunakan adalah vacuum type dan harus memenuhi persyaratan IEC
60214-1:2014. Ketentuan konstruksi tangki dan konservator OLTC mengikuti butir c dan
7.4.1.1. Karakteristik OLTC adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sadapan sesuai butir 6.6
b. Harus dapat dioperasikan melalui AVR (automatic voltage regulator) dan secara local
remote melalui telemetering dan telesignal sistem SCADA PLN;
c. Dapat beroperasi sebagai master atau follower dalam pengoperasian paralel;
d. Dilengkapi fasilitas untuk mengetahui posisi sadapan (tap) dan coupling relay.
Keluaran dari indikator posisi yaitu tap-to-mA transducer, tap-to-binary code, dan
kontak bebas tegangan (dry contact);
e. Mekanisme penggerak: manual dan motorized. Motor menggunakan catu daya
230/400VAC dan dilengkapi proteksi beban lebih;
f. Catu daya dari kontrol OLTC adalah 110 V-DC ;
g. Selungkup kompartemen penggerak mekanisme harus memenuhi IP 55;
h. Kompartemen OLTC harus dilengkapi tombol emergency stop, agar dapat dihentikan
darurat dari luar.
Minyak insulasi harus memenuhi persyaratan SPLN T5.004-2: 2016 atau IEC 60296:2012,
dibuktikan dengan Laporan Uji dari Laboratorium PLN. Jenis minyak insulasi yang
digunakan adalah Uninhibited Naphthenic Based Mineral Oil. Minyak pada tangki OLTC
harus dari merek dan tipe yang sama dengan minyak pada tangki utama.
15
SPLN T3.007-6: 2020
7.12 Terminal
Sambungan lead wire ke bushing menggunakan rod dilengkapi baut dan ring pengikat,
dikencangkan menggunakan alat dengan torsi sesuai ketentuan dokumen mutu pabrikan,
kecuali untuk bushing netral sekunder mengikuti ketentuan pabrikan.
Nilai pengenal bushing yang dapat digunakan pada terminal transformator tercantum pada
Tabel 6.
Tegangan
550 kV 300 kV 72,5 kV 123 kV
maksimum
Arus pengenal 1.600A min 2.000A min 1.600A min 2.500A min
Tingkat insulasi
1.300/1.550/680 kV 850/1050/505 kV -/325/155 kV -/550/230 kV
(SI/LI/AC)
CATATAN:
1) termasuk netral CT;
Dimensi (mm)
Komponen
Primer Sekunder
1 2 3
Flange to bottom end nut 1.480 s.d 1.490 1.190 s.d 1.220
16
SPLN T3.007-6: 2020
Bushing harus memenuhi persyaratan IEC 60137: 2017, dibuktikan dengan sertifikat uji
jenis dari laboratorium independen. Bushing kondenser menggunakan jenis RIP (resin
impregnated paper) kelas E dengan insulasi luar porselin atau polimer. Bushing non-
kondenser menggunakan jenis porselen atau polimer. Untuk penggunaan jenis polimer
harus disetujui lembaga penguji PLN. Untuk menghindari efek kimiawi bimetal, terminal
outer rod bushing pada transformator menggunakan silver coated copper.
Jika terdapat keterbatasan pada ruang instalasi transformator, maka desain berikut dapat
dipilih.
Jenis bushing HV dan LV adalah oil to oil atau oil to gas, untuk bushing tersier
menggunakan tipe oil to air.
Ketinggian flange terminal HV dan LV cable sealing end pada Gas Insulated Line
menyesuaikan dengan kondisi eksisting.
Jika tidak terdapat kendala ruang instalasi transformator disarankan pada HV dan LV
bushing menggunakan tipe oil to air.
17
SPLN T3.007-6: 2020
Keterangan gambar:
1. HV bushing;
2. LV bushing;
3. Common neutral bushing;
4. TV bushing;
5. Marshalling kiosk;
6. Konservator;
7. Tap changer;
8. Tap changer motor drive unit;
9. Radiator;
10. Fire prevention facilities;
CATATAN: Pabrikan bisa menggunakan turret untuk mengurangi ketinggian bushing. Posisi letak
dari bushing, radiator, dan konservator menyesuaikan dengan gambar.
18
SPLN T3.007-6: 2020
Fungsi proteksi adalah untuk melindungi OLTC dan transformator pada saat terjadi
malfungsi di dalam OLTC pada saat operasi. Indeks pengaman selungkup IP65, sedangkan
untuk terminal dan relai adalah IP66.
Dilengkapi dengan tudung penutup, kontak dan microswitches kedap air, dan katup
pemeliharaan pada kedua sisi.
Pemasangan saluran kabel masuk melalui bagian bawah terminal box, menggunakan kabel
gland yang sesuai dengan ukuran penampang luar kabel dan terpasang kedap air
Fungsi proteksi adalah untuk gas accumulation, insulation liquid loss, dan insulation liquid
flow surge.
Indeks pengaman selungkup IP65, sedangkan untuk terminal dan relai adalah IP66.
Dilengkapi dengan tudung penutup, kontak dan microswitches kedap air, katup
pemeliharaan pada kedua sisi, dan satu set pipa gas collector.
19
SPLN T3.007-6: 2020
Pemasangan saluran kabel masuk melalui bagian bawah terminal box, menggunakan cable
gland yang sesuai dengan ukuran penampang luar kabel dan terpasang kedap air.
Indeks pengaman marshalling box menggunakan IP55, lokasi penempatan harus terhindar
dari pengaruh kerja kipas pendingin di radiator. Panel dilengkapi dengan saluran
pernafasan dengan tidak mengurangi IP55.
Pengecatan menggunakan powder coating dengan warna RAL 7032 kecuali menggunakan
bahan stainless steel.
Heater harus terpasang dengan kondisi terlindungi dari kemungkinan tersentuh langsung
(non-exposed).
Temperature monitor:
a. Minyak : OTI output signal untuk SCADA (4-20 mA dan BCD);
b. Belitan : WTI output signal untuk SCADA (4-20 mA dan BCD);
c. Hot spot : menggunakan fiber optic
Setiap transformator dapat dilengkapi lengkapan lengkapan yang dapat dibongkar pasang
disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan, meliputi:
Tidak dipersyaratkan kecuali atas kebutuhan penggunan namun disiapkan fasilitas flange
dan valve.
20
SPLN T3.007-6: 2020
Penerapan fire prevention mengikuti ketentuan pada SPLN T5. 009: 2015.
Tidak dipersyaratkan kecuali atas kebutuhan penggunan namun disiapkan fasilitas flange
dan valve.
8. Transportasi
a. Jenis digital : 2 (dua) buah, data keluaran harus dalam format spreadsheet dan
grafik; lebih disukai dilengkapi dengan fitur dan fungsi GPS.
b. Jenis analog : 1 (satu) buah disediakan transporter.
Shock recorder diletakkan segaris dengan center gravity pada dinding tangki di kedua sisi
yang berhadapan. Tinggi penempatan shock recorder adalah 2/3 dan 1/2 dari ketinggian
tangki trafo.
Bushing dengan jenis kondensor harus dilepas dan dikemas serta dilengkapi pengamat
kejut (shock watch) di sisi koordinat x, y, dan z sebagai indikator kejut.
Lengkapan lain (radiator, pipa, konservator, dll.), untuk kemudahan transportasi, dapat
dilepas dan dikemas dalam kotak kayu.
21
SPLN T3.007-6: 2020
8.2 Assembled
Minyak yang ditambahkan ke dalam tangki harus memenuhi ketentuan kadar air dan
tegangan tembus serta Tan delta (Dielectric Dissipation Factor).
Berat maksimum transformator dalam kondisi assembled adalah 200 ton untuk tipe 167
MVA.
Setelah proses pengisian minyak selesai, transformator harus memenuhi ketentuan pada
Tabel 11 kolom 4 dan kemudian dibuatkan berita acara serah terima.
9. Pengujian
Audit kelayakan dilakukan oleh PLN dalam rangka due diligence sebelum pabrikan memulai
pembuatan suatu prototipe transformator.
Dalam hal suatu merek transformator mempunyai beberapa lokasi produksi (production
plant) maka audit kelayakan dilakukan untuk setiap lokasi produksi.
22
SPLN T3.007-6: 2020
Sebelum proses produksi transformator, akan dilaksanakan Design Review Meeting (DRM)
antara pabrikan dan PLN dalam rangka membahas:
Setiap item pembahasan tersebut harus diselesaikan dan disetujui oleh PLN sebelum
proses produksi dimulai oleh pabrikan
23
SPLN T3.007-6: 2020
Pada saat proses produksi transformator yang dipesan, PLN berhak melakukan audit
sebelum dan selama proses pembuatan, untuk memeriksa:
Uji jenis adalah pengujian yang dilakukan pada prototipe transformator untuk mewakili
transformator lain yang sejenis untuk menunjukan bahwa transformator tersebut sesuai
dengan spesifikasi yang tidak tercakup dalam uji rutin. Transformator disebut identik jika
dibuat dengan desain, teknik dan material yang sama dan dibuat di pabrik yang sama.
Uji jenis prototipe transformator hanya dapat dilakukan setelah pabrikan dinyatakan
memenuhi audit kelayakan untuk tipe transformator dimaksud (lihat butir 9.1.1).
Uji jenis disaksikan oleh PLN dan dilakukan di laboratorium pabrik pembuat.
Sampel uji jenis harus telah terpasang lengkap termasuk sensor optik untuk suhu hot spot
dan sistem monitoringnya. Jumlah minimal sensor optik yang diperlukan:
Pengujian dapat dimulai pada saat suhu minyak di dalam tangki sudah sesuai dengan suhu
lingkungan dan sekurang-kurangnya 80 jam sejak proses pengisian minyak selesai.
24
SPLN T3.007-6: 2020
Transformator dinyatakan memenuhi uji jenis bila dapat memenuhi semua persyaratan
mata uji yang tercantum pada Tabel 9.
Laporan pengujian jenis hanya berlaku untuk tipe transformator identik yang diuji dan
diproduksi oleh pabrikan di lokasi (production plant) yang sama.
Prototipe yang telah lulus uji jenis tersebut merupakan desain acuan untuk memproduksi
transformator dengan tipe yang sama. Deviasi hasil produksi terhadap karakteristik
transformator prototipe mengacu pada ketentuan keidentikan.
9.2.2 Keidentikan
Uji rutin dilakukan oleh pabrikan, namun untuk mata uji derajat polimerisasi, pengambilan
sampel kertas harus disaksikan perwakilan PLN.
25
SPLN T3.007-6: 2020
Uji serah terima dilakukan di lokasi pabrik pembuat dan disaksikan oleh perwakilan dari
PLN.
Uji serah terima dilakukan untuk setiap transformator yang akan diserahterimakan.
Mata uji serah terima sama dengan mata uji rutin sesuai Tabel 10.
Transformator dinyatakan diterima bila memenuhi semua persyaratan mata uji pada:
a. Tabel 10 ;
b. Transformator dinyatakan dapat diterima dengan kompensasi penalti rugi-rugi bila rugi-
rugi melebihi ketentuan Tabel 10. Perhitungan kompensasi penalti rugi-rugi mengacu
kepada lampiran B.
c. Transformator dinyatakan dapat diterima dengan kompensasi penalti umur operasi bila
nilai derajat polimerisasi kurang dari 900 namun tidak kurang dari 700. Perhitungan
kompensasi penalti umur operasi mengacu kepada lampiran C.
d. Transformator dinyatakan ditolak bila rugi berbeban atau rugi tanpa beban melebihi 15%;
atau rugi-rugi total (rugi tanpa beban ditambah rugi berbeban) 10%; atau nilai DP kurang
dari 700.
Uji serah terima di lapangan dilakukan pada transformator dalam kondisi setelah sampai di
lokasi-pemasangan (pre-assembled) dan setelah komponen dan lengkapan dipasang
kembali (assembled).
Uji serah terima di lapangan disaksikan oleh petugas PLN yang berwenang.
26
SPLN T3.007-6: 2020
a. Inti besi
b. Konduktor tembaga
c. On Load Tap Changer (OLTC)
d. Kertas insulasi dan insulasi padat (pressboard, wood, insulation kit)
e. Bushing
f. Relai Buchholz
g. Pressure relief device
h. Moisture-removing breather
i. Kipas pendingin
j. Fibre optic temperature sensor
k. WTI/OTI
l. Oil level indicator
m. Minyak insulasi
27
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
8 Resistans insulasi
IEEE C57.12.90, ayat
▪ Belitan
10.11
28
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
13 Kenaikan suhu
Semua karakteristik harus
▪ Analisis gas terlarut (DGA) IEC 61181:2012 memenuhi ketentuan IEC
61181:2012 Tabel 1
▪ Kondisi ONAF atau ODAF IEC 60076-2, butir 6 Faktor hot spot: 1,0 – 2,1 5)
14 Uji dielektrik
Semua karakteristik harus
▪ Analisis gas terlarut (DGA)1) IEC 61181:2012 memenuhi ketentuan IEC
61181:2012 Tabel 1
29
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
19 Uji fungsi
Pemeriksaan kontak
▪ Buchholz keluaran untuk operasi
alarm, trip
Pemeriksaan kontak
▪ Sudden pressure relay OLTC keluaran untuk operasi
trip
Kesesuaian level
▪ Oil level indicator
terhadap suhu
Pemeriksaan fungsi
▪ Moisture-removing breather
pemanas
Pemeriksaan terminal
▪ Panel kontrol I/O, lampu, heater, catu
daya, dll.
CATATAN:
1) Bila pengujian kenaikan suhu dan dielektrik dilakukan berurutan, dapat menggunakan hasil uji
DGA setelah uji kenaikan suhu;
2) Data keluaran dalam format spreadsheet dan grafik;
30
SPLN T3.007-6: 2020
3) Apabila ada;
4) Rugi total adalah jumlah dari rugi tanpa beban dan rugi berbeban, tidak termasuk rugi-rugi kipas
pendingin. Mekanisme perhitungan penalti rugi-rugi pada Lampiran C;
5) Dihitung ulang dari hasil ukur hot spot melalui fiber optik, digunakan untuk keperluan setting WTI.
31
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
Resistans insulasi
Dielektrik
32
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
Uji fungsi
▪ WTI Pemeriksaan kontak keluaran
▪ OTI untuk operasi fan, alarm, trip
33
SPLN T3.007-6: 2020
1 2 3 4
CATATAN:
1) Pengambilan sampel harus disaksikan PLN dan dibuat berita acara;
2) Data keluaran dalam format spreadsheet dan grafik;
3) Pilihan tambahan.
34
SPLN T3.007-6: 2020
Pre-assembeled
Assembled
No. Jenis pegujian/pengukuran Metode uji Kriteria
1 2 3 4 5 6
2. Pengaruh transportasi
▪ Tampilan
▪ Warna
▪ Keasaman
▪ Resistivitas
▪ Corrosive sulfur
▪ Tingkat kontaminasi
Dengan injeksi
6. Kontinuitas arus OLTC tegangan 380 V-AC, Tidak terjadi penyimpangan
diamati
penyimpangan arus
35
SPLN T3.007-6: 2020
Pre-assembeled
Assembled
No. Jenis pegujian/pengukuran Metode uji Kriteria
1 2 3 4 5 6
saat perpindahan
sadapan
8. Resistans insulasi
IEEE C57.12.90,
a. Belitan ≤ 0,5%
ayat10.10
d. OLTC
k. Panel Kontrol
36
SPLN T3.007-6: 2020
Pre-assembeled
Assembled
No. Jenis pegujian/pengukuran Metode uji Kriteria
1 2 3 4 5 6
m. Moisture-removing breather
CATATAN:
1) Bila data rekaman melebihi 3g, dievaluasi menggunakan Lampiran D;
2) Dilakukan pada minyak baru yang akan ditambahkan ke dalam tangki transformator.
3) Pilihan tambahan;
4) Pengambilan sampel dilakukan sebelum pengujian butir 4 dan sesudah pengujian butir 12;
5) Hanya dilakukan jika bay transformator sudah tersedia atau peralatan tersedia. Pabrikan wajib
mensupervisi pengujian ini (antara lain: kesiapan trafo sebelum di uji tegangan).
37
SPLN T3.007-6: 2020
Lampiran A
Data Untuk Pelelangan
38
SPLN T3.007-6: 2020
Informasi tambahan berikut harus diberikan jika spesifikasi tertentu diperlukan oleh
pembeli:
a) Jika uji tegangan impuls petir diperlukan, apakah mencakup gelombang terpancung
(chopped waves);
b) Diperlukan stabilizing winding dan metode pembumian;
c) Impedansi hubung singkat atau berbagai impedansi. Untuk transformator multibelitan
setiap impedansi yang ditentukan untuk setiap belitan (bersama-sama dengan
referensi yang relevan dengan nilai-nilai persentase yang diberikan);
d) Toleransi pada rasio tegangan dan impedansi hubung singkat sesuai perjanjian;
e) Jika transformator memiliki pilihan alternatif koneksi belitan, bagaimana koneksi
harus diubah, dan sambungan mana yang akan dipakai;
f) Karakteristik hubung singkat sistem yang terhubung (dinyatakan sebagai kekuatan
arus hubung singkat, atau sistem data impedansi) dan mungkin batasan yang dapat
mempengaruhi desain transformator;
g) Rincian persyaratan tingkat bising, garansi, dan metode pengukuran khusus;
h) Ketahanan vacuum dari tangki transformator, konservator, dan peralatan pendingin
(radiator) diperlukan dengan nilai tertentu;
i) Setiap pengujian khusus yang dibutuhkan dan dipersyaratkan oleh pembeli;
j) Informasi mengenai perhitungan rugi-rugi maksimum transformator;
k) Batasan fisik dimensi, karena alasan pondasi, atau kondisi jalan atau jembatan, atau
batasan ruang pemasangan;
l) Batasan dimensi dan berat untuk pengiriman. Nilai minimum ketahanan akselerasi
dari goncangan selama transportasi apabila lebih besar dari nilai yang ada di lampiran
D.6, maka evaluasi ditentukan sesuaiTabel D1 Lampiran D;
m) Kondisi transportasi dan penyimpanan yang tidak tercakup oleh kondisi normal;
n) Setiap kebutuhan pemeliharaan tertentu atau batasan tertentu;
39
SPLN T3.007-6: 2020
40
SPLN T3.007-6: 2020
2. Kondisi suhu media pendingin eksternal khusus, di luar kisaran normal atau
pembatasan sirkulasi udara pendingin;
3. Aktivitas seismik di lokasi instalasi yang membutuhkan pertimbangan khusus;
4. Asap uap, debu yang berlebihan atau abrasif, ledakan campuran debu atau
gas, uap, semprotan garam, kelembaban yang berlebihan, atau menetes air,
dll.;
5. Getaran yang abnormal, tilting, atau shock.
41
SPLN T3.007-6: 2020
Lampiran B
Penalti Rugi-Rugi
B.1. Pelelangan dengan pemilihan pemenang menggunakan evaluasi life cycle cost
Rugi-rugi yang dikenakan penalti adalah selisih antara rugi-rugi aktual (hasil uji) dan nilai
rugi-rugi yang ditawarkan pabrikan/vendor saat pelelangan.
Contoh :
Maka:
- Penalti rugi tanpa beban = NL x fk x 3 x biaya rugi tanpa beban yang digunakan
untuk evaluasi saat pelelangan
- Penalti rugi berbeban = LL x fk x 3 x biaya rugi berbeban yang digunakan untuk
evaluasi saat pelelangan
- Penalti rugi kipas dan = FL x fk x 3 x biaya fan loss yang digunakan untuk
pompa evaluasi saat pelelangan
Deviasi Fk
2% 1
5% 1.1
7% 2
42
SPLN T3.007-6: 2020
Deviasi Fk
B.2. Pelelangan dengan pemilihan pemenang tanpa mengevaluasi life cycle cost
Rugi-rugi yang dikenakan penalti adalah selisih antara rugi-rugi aktual (hasil uji) dan batas
maksimum yang ditetapkan pada Tabel 5 atau Tabel 6 dan butir 6.11 SPLN ini.
Contoh :
Persyaratan pada
Hasil uji
SPLN ini
Maka:
Losses yang kena penalti :
- Selisih rugi tanpa beban NL = 30 kW – 28 kW = 2 kW
- Selisih rugi berbeban LL = 117 kW – 115 kW = 2 kW
- Selisih rugi kipas dan pompa FL = 3 kW – 2 kW = 1 kW
Biaya rugi-rugi dikalkulasi dengan nilai Net Present Value (NPV) biaya pokok produksi
tenaga listrik (BPP):
n
BPP × (1 + k)n−1
Biaya rugi tanpa beban 8760 × ∑ ( )
(1 + i)n
n=1
n
BPP × (1 + k)n−1
Biaya rugi berbeban 8760 × ∑ ( ) × LSF
(1 + i)n
n=1
43
SPLN T3.007-6: 2020
n
BPP × (1 + k)n−1
8760 × ∑ ( ) × FF × Ldf
Biaya rugi kipas (1 + i)n
n=1
Contoh:
Perhitungan berdasarkan data asumsi 2016
BPP = Rp. 890,- /kWh
k = 1%
i = 10%
FF = 50%
25
890 × (1 + 0.01)𝑖−1
𝑁𝑃𝑉 = ∑ = 8959.97
(1 + 0.1)𝑖
𝑖=1
44
SPLN T3.007-6: 2020
Lampiran C
Penalti DP
Degree of polymerization (DP) adalah tingkat polimerisasi dari kertas insulasi jenis selulosa
yang dinyatakan dengan panjang rata-rata dari rantai polimer. Untuk kertas baru nilainya
berkisar antara 1.000 sampai 1.200 molekul glukosa.
Nilai DP akibat proses penuaan dipercepat dari kertas insulasi jenis kraft (non thermally
upgraded ) dan thermally upgraded diperlihatkan pada Gambar C1.
Gambar C1. Penuaan dipercepat pada sealed tube dalam minyak mineral 150 oC.
Aged <350
45
SPLN T3.007-6: 2020
Berdasarkan IEC 60076-7 umur teknis suatu transformator yang menggunakan kertas
thermally upgraded paper dapat ditentukan melalui formula:
Apabila dioperasikan pada suhu 98 oC (sesuai dengan yang ditetapkan oleh SPLN ini),
maka umur teknis transformator adalah 232.197 jam atau 26,7 tahun. SPLN ini selanjutnya
menetapkan umur teknis transformator 25 tahun.
Faktor penuaan (V) dari transformator yang menggunakan kertas tersebut dapat ditentukan
dengan formula berikut:
15000 15000
( − )
V=e 110+273 θh +273
Untuk suhu hot spot 110 oC, maka faktor penuaan adalah 1, sedangkan pada 98 oC maka
faktor penuaan adalah 0,282.
Apabila nilai DP setelah proses VPD terakhir lebih kecil dari 900, maka dapat dikatakan
bahwa kertas insulasi mengalami degradasi pada rantai selulosanya. Degradasi rantai
selulosa dari kertas insulasi dalam persentase DP loss mengikuti formula1):
DP
ωDP = 1 − δ = 1 −
DP0
CATATAN:
1) H. Z. Ding, Z. D. Wang, “On the Degradation Evolution Equations of Cellulose”, Springer
Science Business Media B.V, 2007.
C.3. Penalti
Degradasi rantai polimer masih dianggap baik jika nilai DP berkisar antara 700 sampai
1.000. Pada SPLN ini persyaratan nilai DP minimum setelah VPD terakhir ditetapkan 900.
Nilai pada rentang 700 ≤ DP < 900 pada dasarnya masih dapat dinyatakan baik, namun
mengingat degradasi pada rantai selulosa menyebabkan berkurangnya umur teknis, maka
harus diperhitungkan dengan penalti life cycle cost.
46
SPLN T3.007-6: 2020
CATATAN:
Sampel uji menggunakan kertas insulasi konduktor dari transformator yang diuji, atau sampel kertas
identik yang dimasukan bersama-sama dengan bagian aktif ke dalam oven untuk proses VPD.
Nilai DP 700 merupakan batas minimum yang dapat ditoleransi, sehingga bila nilai terukur
lebih kecil dari 700, maka transformator dinyatakan ditolak.
P = T x U x WACC
T = Harga kontrak (termasuk harga ex-work, transportasi, erection dan site test)
dalam satuan Rp.
U = Selisih umur teknis (25 – nilai pada kolom 4 di atas yang bersesuaian),
dalam satuan tahun
WACC = Weighted average cost of capital per tahun, menggunakan data PT PLN
(Persero) untuk tahun yang sama dengan tahun produksi transformator,
dalam p.u.
47
SPLN T3.007-6: 2020
Contoh:
Transformator 60 MVA, 150/20 kV
Tahun produksi: 2014
Nilai DP terukur: 700
Harga: Rp 2.203.005.464 dan USD 544.612 (kurs saat kontrak Rp. 13.120/US$)
48
SPLN T3.007-6: 2020
Lampiran D
Benturan Dan Getaran Pada Transportasi
D.1. Pendahuluan
Pada saat transportasi, jika transformator mengalami guncangan mekanis yang melebihi
dari batas nilai "g", maka kondisi-kondisi yang dapat terjadi adalah:
▪ Belitan dan inti bergeser dan atau terjadi perubahan bentuk (terdistorsi).
▪ Bila bagian aktif bergeser, insulasi antar belitan dapat terkikis, sehingga menyebabkan
hubung singkat dan kerusakan di kemudian hari saat transformator beroperasi.
▪ Getaran mekanis dapat menyebabkan belitan kehilangan tekanan jepitnya, yang
kemudian memicu kerusakan belitan saat gangguan elektris.
▪ Berkurangnya jarak aman antara tangki dan bagian aktif.
Umumnya peluang terjadinya rendah tetapi dengan potensi guncangan tinggi (misal:
transformator terjatuh). Akselerasi guncangan berkisar 2,5 g - 10,0 g dengan lebar frekuensi
2 Hz - 20 Hz.
Bergulir (rolling), bergerak ke atas dan ke bawah secara mendadak (pitching) dan
menyimpang dari tempatnya (yawing); getaran berulang dengan frekuensi rendah dan
periode reguler. Biasanya akselerasi berkisar 0,3 g - 0,8 g, dengan lebar frekuensi 2 Hz -
30 Hz.
49
SPLN T3.007-6: 2020
Selama benturan, akselerasi meningkat, mencapai nilai maksimum dan kemudian menurun
lagi. Jika benda elastis seperti transformator membentur permukaan keras dengan
kecepatan awal tertentu, geraknya tidak akan langsung berhenti mendadak (karena adanya
sifat elastis), tetapi berlanjut hingga beberapa milidetik. Gerak transformator melambat
pada interval waktu berikutnya dan gelombang kejut teredam (kurva merah). Penyebab
kerusakan adalah setengah sinus dari gelombang benturan yang memiliki amplitudo
terbesar (ditandai dengan garis putus-putus).
Jika bola baja keras dan kecil membentur dinding yang sama dengan kecepatan awal yang
juga sama, durasi benturan akan jauh lebih pendek, tetapi akselerasi maksimum akan lebih
besar (kurva hijau). Ini berarti bahwa untuk energi yang sama, massa yang lebih kecil
menghasilkan akselerasi dengan amplitudo lebih tinggi dan periode lebih singkat atau
frekuensi yang lebih tinggi (f = 1/T). Inilah sebabnya mengapa transformator besar (> 100 T)
akan rusak pada akselerasi antara 2,5-5,0 g (2 - 20 Hz), sementara peralatan kecil seperti
laptop mengalami kerusakan antara 37 sampai 50 g (2- 250Hz).
50
SPLN T3.007-6: 2020
Getaran adalah gerakan osilasi periodik yang dipicu oleh penyebab paling beragam. Dalam
praktek transportasi tidak ada getaran yang hanya terdiri dari satu frekuensi. Lingkungan
transportasi yang kompleks selalu menghasilkan komposisi frekuensi (spektrum frekuensi)
dengan masing frekuensi memiliki amplitudo yang berbeda. Pada transportasi jalan darat,
frekuensi yang timbul adalah antara 3 - 350 Hz, namun pada kapal laut hanya antara
2 – 33 Hz. Getaran dapat membangkitkan getaran resonans atau co-vibration pada benda
yang mempunyai potensi bergetar seperti transformator. Getaran resonans dihasilkan jika
frekuensi natural benda (misalnya transformator) bertepatan dengan frekuensi getaran
penginduksi dan induksi getaran tersebut memiliki amplitudo yang cukup besar. Frekuensi
natural benda tergantung pada sifat material seperti massa dan modulus elastisitas.
Frekuensi resonans dapat terjadi sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan yang
sistemik.
51
SPLN T3.007-6: 2020
- Frekuensi (Hz)
- Durasi (ms) = 1 / 2f
Dimana :
- Amplitudo
Perubahan kecepatan atau luasan di bawah kurva akselerasi dianggap sebagai energi yang
terkandung dalam hentakan. Semakin tinggi perubahan kecepatan maka semakin tinggi
kandungan energinya. Terdapat batas minimum dari perubahan kecepatan yang harus
dicapai sebelum terjadi kerusakan pada transformator. Batas ini disebut batas perubahan
kecepatan kritis.
Jika nilai di bawah batas perubahan kecepatan kritis maka tidak menimbulkan kerusakan.
Hal ini dikarenakan tidak ada energi hentakan yang cukup membahayakan transformator.
52
SPLN T3.007-6: 2020
Jika nilai melebihi batas perubahan kecepatan kritis maka tidak selalu terjadi kerusakan.
Bila batas akselerasi kritis tidak terlampaui, maka perubahan kecepatan yang besar dapat
terjadi tanpa menyebabkan kerusakan. Jika batas kecepatan kritis dan batas percepatan
kritis terlampaui, maka kerusakan dapat terjadi.
• Vibrasi normal jalur kereta api yang diwakili gelombang warna biru sebesar 2.000
g @ 0.1 ms, artinya:
Amplitudo = 2.000 g
Durasi = 0.1 ms,
Frekuensi = 500 Hz
Hal ini tidak menyebabkan kerusakan karena ΔV kritis tidak terlampaui.
• Sedangkan jika transformator mengalami jatuh setinggi beberapa sentimeter
(tergantung dari berat dan volume trafo), dapat menyebabkan hentakan sebesar 7
g @ 50 ms yang diwakili gelombang warna merah, artinya:
Amplitudo = 7g
Durasi = 50 ms
Frekuensi = 10 Hz
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan karena ΔV kritis terlampaui. Jadi amplitudo
bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kerusakan, tetapi juga disebabkan
durasi atau frekuensi dari gelombang hentakan.
D.6. Batasan
Batasan kritis hentakan (NOSS = non operating shock specification) yang digunakan untuk
mengevaluasi proses transportasi:
Matriks yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil rekaman hentakan tercantum pada
Tabel D1.
53
SPLN T3.007-6: 2020
Batasan Kritis
No A t f V Kesimpulan
(<7g) (<50ms) (>10Hz) (<2,18m/s)
1 < < > < A
2 > < > < A
3 < > > < A
4 < < < < A
5 < < > > A
6 > > > < B
7 > < < < B
8 > < > > B
9 > > < < B
10 > < < > B
11 > > > > B
12 > > < > B
CATATAN:
54
SPLN T3.007-6: 2020
• Amplitudo (a) = 8 g
• Durasi (t) = 18 ms
• Frekuensi (1/2 t) = 1 / (2 x 0.018) = 28 Hz
• Hentakan: 8 g pada 18 ms atau 8 g pada 28 Hz
Untuk jenis hentakan yang dapat merusak transformator, hentakan berikut ini harus secara
simultan memenuhi:
Contoh kasus:
Evaluasi:
Kesimpulan:
Karena kedua kondisi amplitudo percepatan kritis dan durasi/frekuensi tidak dilampaui
secara bersamaan (kondisi sesuai tabel D1 No.2) maka hentakan ini tidak akan merusak
transformator, meskipun nilai puncak percepatan melebihi batasan amplitudo percepatan
kritis.
55
Pengelola Standardisasi: