003: 2016
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No.0062.P/DIR/2017
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
SPLN S3.003: 2016
STANDAR Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) No.0062.P/DIR/2017
PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SPESIFIKASI MOTORIZED POLE MOUNTED
LOAD BREAK SWITCH
DAN SISTEM KONTROL
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang SCADA Standardisasi
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0439.K/PUSLITBANG/2016
Daftar Isi
i
SPLN S3.003: 2016
Daftar Gambar
ii
SPLN S3.003: 2016
Prakata
Standar ini merupakan penjelasan yang terperinci mengenai penerapan motorized pole
mounted load break switch pada sistem ketenagalistrikan distribusi 20 kV.
Standar ini menjelaskan spesifikasi motorized pole mounted load break switch dan sistem
kontrolnya serta sebagai pedoman yang terarah dan seragam untuk implementasi
motorized pole mounted load break switch dan sistem kontrolnya.
Standar ini menjadi acuan dalam setiap perencanaan, pembangunan, operasi dan
pemeliharaan sistem kelistrikan yang telah memiliki fasilitas SCADA maupun yang belum
memiliki fasilitas SCADA di PT PLN (Persero) secara nasional.
iii
SPLN S3.003: 2016
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi motorized pole mounted load break switch dan sistem
kontrolnya sebagai satu sistem yang dipergunakan pada saluran udara tegangan
menengah. Untuk selanjutnya dalam standar ini istilah motorized pole mounted load break
switch disebut sebagai LBS.
2 Tujuan
Standar ini ditunjukkan untuk memberikan pedoman yang terarah dan seragam untuk
implementasi LBS dan sistem kontrolnya.
3 Acuan Normatif
1
SPLN S3.003: 2016
4.1 Alarm
4.2 Aplikasi
Fungsi-fungsi khusus yang mencakup proses, dimana sistem telekontrol atau SCADA
diterapkan.
Pusat kendali pengoperasian sistem tenaga listrik dimana master station ditempatkan.
Titik temperatur dimana udara mencapai titik saturasinya. Semakin tinggi dew point
menunjukkan bahwa semakin lembab udara tersebut.
Sakelar kendali yang membolehkan untuk memilih operasi secara lokal atau secara jarak
jauh (remote/supervisory).
Fungsi koordinasi LBS dan recloser yang memungkinkan untuk mengisolasi segmen
jaringan yang terganggu sementara itu pelayanan pada segmen jaringan yang tidak
terganggu dipulihkan secara otomatis.
2
SPLN S3.003: 2016
Peralatan kontrol yang mampu menyalurkan, menyambung dan memutus beban secara
elektromekanis (motorized) di jaringan listrik tegangan menengah, termasuk
pengoperasian pada kondisi overload dan menyalurkan arus pada kondisi abnormal
seperti saat kondisi hubung singkat dan dapat difungsikan sebagai sakelar seksi otomatis
(sectionalizer).
4.10 Protokol
Sekumpulan kode (semantik) dan aturan tentang cara penulisan tanda (sintaksis) yang
menentukan cara unit fungsional dalam berkomunikasi. [ISO/IEC 2382-9]
Stasiun yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station, yang terdiri dari
gateway, IED, local HMI, RTU, dan meter energi.
Peralatan yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station. [IEC 60050;
IEV 371-06-04]
4.14 Selungkup
Sistem yang mengawasi dan mengendalikan peralatan proses yang tersebar secara
geografis. [ IEC 870-1-3 ]
4.16 Telecontrol
Kendali peralatan operasional jarak jauh menggunakan transmisi informasi dengan teknik
telekomunikasi. [IEV 371-01-01]
Telekontrol dapat berisi kombinasi perintah, alarm, indikasi, metering / pengukuran,
proteksi dan fasilitas tripping, tidak menggunakan pesan suara.
3
SPLN S3.003: 2016
4.17 Telemetering
Transmisi nilai variabel yang diukur dengan menggunakan teknik telekomunikasi. [IEV
371-01-03]
4.18 Telesignal
Pengawasan status dari peralatan operasional dalam jarak tertentu dengan menggunakan
teknik telekomunikasi seperti kondisi alarm, posisi switch atau posisi katup. [IEV 371-01-
04]
5 Persyaratan Umum
LBS dan sistem kontrolnya harus lulus uji jenis di Laboratorium PT PLN (Persero) dan
Lembaga penguji independen Internasional yang terakreditasi.
LBS dan sistem kontrolnya merupakan satu kesatuan desain dari satu pabrikan, sehingga
apabila terjadi kelainan/kerusakan terhadap peralatan tersebut maka pabrikan LBS
tersebut bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perbaikannya.
LBS dan sistem kontrolnya harus sudah terbukti beroperasi dengan baik di perusahaan
listrik daerah tropis minimum 3 (tiga) tahun.
Pabrikan harus memberikan deskripsi tentang jenis dan kebutuhan kuantitas, kualitas dan
kepadatan dari gas yang digunakan pada LBS. Untuk gas SF6 mengacu pada IEC 60376
dan IEC 60480. Maksimum kelembaban yang diijinkan adalah sedemikian rupa sehingga
dew point tidak melebihi -5 oC pada pengukuran di suhu 20 oC.
4
SPLN S3.003: 2016
6.3 Ketinggian
Pemasangan LBS dibawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut tidak perlu
memperhatikan faktor koreksi. Apabila dipasang di atas ketinggian 1000 meter maka
diperlukan faktor koreksi ketinggian untuk menentukan tingkat insulasi sesuai dengan
faktor koreksi Ka sesuai Gambar 1.
6.4 Polusi
Untuk pemasangan di daerah yang berpolusi dengan tingkat polusi berat (heavy) atau
sangat berat (very heavy) perlu mengacu pada IEC 60815 pada pemasangan luar.
Tingkat polusi 3: polusi konduktif atau polusi konduktif kering yang menjadi konduktif
karena kondensasi terjadi. Dapat ditemukan di lingkungan industri atau tempat konstruksi
dengan lingkungan ekstrem.
Tingkat polusi 4: polusi menghasilkan konduktivitas secara terus-menerus disebabkan
oleh hujan debu yang konduktif, atau salju.
Peralatan harus dapat beroperasi normal secara terus menerus pada suhu operasi 0 ºC
sampai dengan 50 ºC, khusus peralatan di dalam panel kontrol dapat beroperasi dengan
normal pada suhu sampai dengan 70 ºC dan tingkat kelembaban sampai dengan 98 %.
5
SPLN S3.003: 2016
LBS dan kontrol dirancang untuk beroperasi pada kondisi yang bebas dari getaran,
goncangan, dan kemiringan yang berlebihan. Untuk pemasangan dilokasi yang sering
terjadi gempa bumi maka perlu diimplementasikan spesifikasi atau standar yang relevan
yakni IEC 62271-300 atau IEC 62271-210.
6.7 Korosi
Selungkup LBS terbuat dari bahan stainless steel non magnetik dan dilapisi dengan cat
yang tahan ultra violet.
Korosi pada LBS harus diperhatikan selama usia pakainya. Korosi tidak boleh
mempengaruhi fungsi peralatan, semua mur dan baut harus tetap mudah dilepas dan
dipasang. Hal tersebut mengacu pada IEC 62271-111 butir 2.103.7.
Semua bagian logam non stainless dilindungi terhadap korosi. Galvanisasi harus
mempunyai ketebalan yang seragam dengan minimum 70µ.
Peralatan elektrik LBS dan sistem kontrolnya harus menyediakan terminal pembumian
yang andal dengan memiliki clamping, baut dan mur dengan ukuran M12 galvanized yang
menyatu dengan selungkup agar koneksi pembumiannya optimal dan dilengkapi dengan
spring washer untuk penyambungan konduktor pembumian.
Sistem pembumian selungkup dan panel kontrol memiliki down conductor dan batang
pembumian yang terpisah dihubungkan oleh spark gap.
Titik penyambungan harus ditandai dengan simbol pembumian seperti ditunjukkan oleh
simbol 5019 dari IEC 60417. Semua komponen metal dan selungkupnya yang mungkin
akan tersentuh selama kondisi operasi normal harus terhubung ke terminal pembumian.
Spesifikasi peralatan kontrol mengacu pada IEC 62063. Perlu diperhatikan peralatan
elektronik harus lulus uji elektromagnetik (mengacu pada IEC 61000-5).
Kontrol harus terhubung dengan kabel tanpa sambungan ke LBS – Motorized dan
dilengkapi dengan sakelar selector local / remote.
Panel kontrol harus dapat dipasang pada tiang dan mudah diakses.
6
SPLN S3.003: 2016
Bagian depan panel kontrol harus dilengkapi dengan display dan tombol-tombol untuk
mengontrol dan memonitor akses langsung di bawah ini:
1. Besaran metering;
2. Setting fungsi LBS dan konfigurasi database;
3. Event log;
4. Kontrol: LBS close/open;
5. Status: LBS, komunikasi data, RTU, status baterai;
6. Reset.
Sistem kontrol harus memiliki lampu indikator/display yang mudah terlihat dan terletak
pada bagian depan panel untuk menampilkan masing-masing indikasi sebagai berikut:
1. LBS open;
2. LBS closed;
3. Alarm gangguan.
Spesifikasi teknis untuk RTU LBS merujuk SPLN S3.001-3: 2012 butir 6.5.1. dan
perubahannya.
Teleinformation plan mengacu pada SPLN terbaru.
Tambahan:
1. Baudrate 1200-19200 bps;
2. Protokol IEC 60870-5-101 dan/atau IEC 60870-5-104 dan/atau DNP3.0
Panel kontrol dengan tegangan rendah memiliki kontruksi dari material yang mampu
menahan tekanan secara mekanis, listrik dan termal. Perlindungan terhadap korosi harus
dipastikan dengan penggunaan material atau bahan perlindungan yang melapisi
permukaannya.
Panel kontrol harus dapat dipasang pada tiang dan mudah diakses. Pintu dilengkapi
dengan pengunci yang dapat digembok.
Panel memiliki level minimum IP 54 artinya perlindungan terhadap debu dalam batas
normal dan terlindung dari percikan air yang datang dari segala arah.
Ketebalan panel minimum 2 mm untuk pelat baja galvanized / stainless dan minimum
3 mm untuk pelat aluminium.
Panel kontrol harus dilengkapi dengan lapisan penahan panas di seluruh permukaan
dalamnya.
Bagian dalam pintu panel dilengkapi dengan kantung untuk penyimpanan dokumen,
seperti manual book atau SOP.
Dimensi panel minimum p x l x t cm: 40 x 30 x 70 cm.
7
SPLN S3.003: 2016
6.12 Pengoperasian
Peralatan elektrik dan sistem kontrol LBS menyediakan pelat nama yang berisikan
informasi yang terletak pada selungkup pole mounted (atas) dan panel kontrol (bawah)
seperti nama atau merek dari pabrikan, tahun pembuatan, tipe pembuatan, nomor seri,
nilai pengenal (suhu operasi, media insulasi, arus nominal, tegangan, frekuensi), berat
beban.
Pelat nama dan karakter mudah terbaca, tidak boleh terlepas, tahan terhadap karat dan
segala cuaca. Untuk LBS yang terdiri dari beberapa pole mounted dengan mekanisme
operasi independen, setiap pole mounted harus menyediakan pelat nama masing-masing.
8
SPLN S3.003: 2016
Untuk jaringan radial, voltage transformer (VT) eksternal dipasang pada sisi sumber
sedangkan untuk jaringan yang memungkinkan untuk dicatu dari arah sebaliknya, maka
VT eksternal dipasang pada kedua sisi LBS. Burden minimum 250 VA.
Jaringan tegangan rendah 220 VAC dapat mencatu LBS dengan syarat dilengkapi
dengan arrester tegangan rendah di sisi catu daya dan dihubungkan dengan sistem
pembumian.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh LBS adalah: dapat mendeteksi arus gangguan antar
fase dan gangguan tanah serta hilang tegangan.
Sebagai sectionalizer, untuk deteksi arus gangguan dapat dikonfigurasi maksimum
3 (tiga) kali sesuai dengan kebutuhan operasi.
9
SPLN S3.003: 2016
Nilai jarak rambat minimum berlaku untuk isolator kaca dan isolator keramik mengacu
standar IEC 60694: (minimum 31 mm/kV) untuk isolator outdoor pada kondisi berdebu
(high pollution).
Daya tahan mekanis merujuk IEC 60265-1 kriteria M2 (untuk keperluan umum) minimum
5000 kali siklus operasi (satu siklus terdiri dari satu kali open dan satu kali close) tanpa
beban. Ini adalah kebutuhan minimum untuk memastikan penggunaan yang tepat selama
seumur hidup tanpa pemeliharaan.
Untuk mencegah pemutusan 1 fase, maka LBS dirancang untuk memutus 3 fase, karena
itu seluruh kontak pemutus dirancang dan dibuat untuk bekerja secara bersama dan
secara mekanis dihubungkan oleh satu penghubung mekanis yang digunakan untuk
3 fase.
6.20 Mounting
LBS dipasang pada tiang tunggal. Arrester dipasang sebelum dan sesudah LBS. Bracket
untuk LBS menyatu dengan dudukan arrester, yang posisinya ada di depan bushing (di
sisi bushing in & out).
LBS harus dilengkapi dengan dudukan untuk panel sistem kontrol.
Pemasangan LBS merujuk ke KEPDIR PLN No.: 606.K/DIR/2010 tentang Standar
Konstruksi jaringan tegangan menengah tenaga listrik (Buku 5) atau ketentuan yang
berlaku dan SPLN S4.005-2: 2014 Konstruksi Peralatan SCADA Bagian 2: Remote Station.
Komponen pendukung terdiri dari komponen sebagai berikut:
a. Tiang, tipe tiang beton tarik (TM5), ukuran minimum 12 meter, kekuatan sekurang-
kurangnya 350 daN;
b. LBS dipasang dibawah konduktor TM. Posisi LBS menghadap kearah yang
memudahkan untuk operasi dan pemeliharaan dengan ketinggian pemasangan
sekurang-kurangnya 6 meter dari permukaan tanah;
c. Terminal konektor tegangan menengah menggunakan Compression Connector
(CCo) atau Live Line Connector (LLC);
d. Bracket untuk LBS dibuat dari baja galvanis dengan ketebalan galvanis minimum
70µ, bentuknya disesuaikan dengan kontruksi LBS;
e. Bracket untuk panel kontrol termasuk mur baut dibuat dari bahan baja galvanis
dengan ketebalan galvanis minimum 70μ atau stainless steel;
f. Lightning arrester dipasang di tiap fase pada kedua sisi (sumber dan beban) dengan
kapasitas 10 kA. Detail pemasangan merujuk SPLN pemasangan arrester D5.006:
2015 butir 8.5 mengenai lokasi arrester pada pemutus (recloser, sectionalizers,
automatic circuit reclosers, disconnector switch);
g. Panel kontrol, dipasang dengan tinggi minimum 2 meter dari permukaan tanah
dengan posisi pintu panel menghadap ke arah yang memudahkan untuk operasi dan
pemeliharaan;
10
SPLN S3.003: 2016
h. Pembumian merujuk ke SPLN pemasangan arrester D5.006: 2015 butir 8.1. Kawat
pembumian selungkup LBS menggunakan tembaga pilin berukuran minimum 70 mm2
dan untuk panel kontrol menggunakan tembaga berukuran minimum 50 mm2.
Masing-masing dilindungi oleh pipa baja galvanis diameter 5/8 inch sekurangnya-
kurangnya 3 meter dari permukaan tanah;
i. Antena radio dipasang menggunakan tiang ekstension pipa galvanis berukuran 2
meter di atas jaringan tegangan menengah. Antena harus dilengkapi dengan
pembumian dan proteksi petir.
11
Pengelola Standardisasi: