Teknik Transmisi
Tenaga Listrik
Aslimeri | Ganefri | Zaidel Hamdi
untuk SMK
ISBN XXX-XXX-XXX-X
Aslimeri | Ganefri | Zaidel H.
Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah
dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007 tentang
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digu- untuk Sekolah Menengah Kejuruan
nakan dalam Proses Pembelajaran.
Teknik Transmisi
Tenaga Listrik
SMK
Teknik Transmisi
Tenaga Listrik
Untuk SMK
Penulis : Aslimeri
Ganefri
Zaidel Hamdi
Editor : Sudaryono
ASL ASLIMERI
Teknik Transmisi Tenaga Listrik untuk SMK/oleh Aslimeri, Ganefri,
Zaidel Hamdi, Sudaryono. ---- Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
xv. 423 hlm
Daftar Pustaka : 422
Diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan
penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft
copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya
sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar
ini.
Jakarta,
Direktur Pembinaan SMK
Kata Pengantar
Akhir-akhir ini sudah banyak usaha penulisan dan pengadaan buku-
buku teknik dalam Bahasa Indonesia. Namun untuk Teknik Elektro, hal ini
masih saja dirasakan keterbatasan-keterbatasan terutama dalam
mengungkapkan topik atau materi yang betul-betul sesuai dengan
kompetensi dalam bidang Transmisi Tenaga Listrik untuk Sekolah
Menengah Kejuruan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun
buku ini agar dapat membantu siapa saja yang berminat untuk
memperdalam ilmu tentang Transmisi Tenaga Listrik.
Penulis
Daftar Isi
Oleh
Drs. Aslimeri, M.T
Drs. Ganefri, M.Pd
Editor
Drs. Sudaryono, M.T
TIG.CBH. Asisten
TGM.HRB Asist 5 Teknisi
3 en 8 Konstruks
2 Tekn i&
Teknisi isi TIG.CIS.0 Pemelihar
TGM.HRB Konstr P
1
3 uksi &
8
2
Pemeli TIG.CBH. TIG.CBH.0
TGM.HRB TGM.HRE TMP.HPN. 4 4
3 3 2 4 4
2 4 Tekn 4
isi TIG.CIT.0 TIG.CIT.0
TGM.CIF. TIG.CIP.0 Instal TMP.HPN. 9 9
1 1 asi 2 4 4
TIG.CIF.0 2 2 Listri
4 TIG.CIC.0
3 2 TNP.HPG.
4 TIG.CIF.0
k TMP.PN.0 1 2
3 TIG CIT 0
2 7 1
2 4 4
TIG.CIF.0 TIG.CBH. TIG CIT 0 TIG.CIP.0
1 3 TMP HPN 8 1
5 5 2 TIG CIT 0 Asisten 4 4
4 1 Teknisi
8 TIG CIF 0 Asisten
Konstruks Asist Teknisi
TIG.CIF.0 TIG.CIT.0 i&
2
1 1 en Konstruksi
8 1 Pemelihar Tekn &
4 TIG.CIT.0 isi P lih
TMC.Mmc 1 Kons
2 TGU.HW 4
2 3 t k
2 TIG CIP 0
TSU.HSC. Asiste TGC.HWC
1
3 4
1 n 3
Teknis 8 TIG.CIP.0
TIG.CIS.0 i 1
2 Konstr 4
8
TIG.CIF.0
2
Keterangan 4
: 6
TIG.CIT.0
1
kutub negatip berasal dari teori dengan besarnya arus yang
kuno, pada waktu kenyataan mengalir di sepanjang penghantar
sebenarnya mengenai arus elektron adalah sama.
belum diketahui benar. Dengan demikian untuk setiap
penghantar berlaku :
Karena itu pada pembahasan Tegangan.pada.penghantar
mengenai tabung elektron maupun = Tetap
arus.pada.penghantar
transistor gambar-gambarnya
dilengkapi dengan tanda panah
Hubungan dalam rumus di atas
arah arus elektron dan bukannya
bersifat LINIER dan bila digambar
arus listrik.
berbentuk garis lurus. Harga tetap
pada rumus di atas ternyata adalah
1.1.3. Satuan Arus Listrik
nilai tahanan dari penghantar itu
dalam satuan OHM.
Satu satuan muatan listrik
V (Volt)
adalah sebanding dengan adanya R=
6,20 x 1018 buah elektron. I (Ampere)
Satuannya adalah coulomb (simbol Jadi 1 Ohm merupakan arus
Q), jadi 1 coulomb = 6,20 x 1018 listrik sebesar satu ampere yang
buah elektron. Arus listrik dalam mengalir dalam penghantar pada
penghantar adalah pergerakan tegangan 1 volt.
terarah sejumlah elektron dari ujung
satu ke ujung lainnya. Dengan 1.1.5. Faktor-Faktor Yang
demikian arus listrik dapat Mempengaruhi Tahanan
didefinisikan sebagai coulomb per
detik. Namun satuan arus listrik Tahanan sebuah penghantar
yang umum digunakan yaitu berbanding lurus dengan
ampere, dimana satu coulomb per panjangnya dan berbanding terbalik
detik = satu ampere dengan besarnya penampang.
l
Sehingga : R (Ohm ) =
Q A
atau =I
t dimana adalah tetapan
dimana I adalah lambang dari arus (konstanta)
listrik Besarnya tetapan tergantung
pada jenis material penghantar.
1.1.4. Tahanan Konstanta atau disebut tahanan
jenis suatu material adalah tahanan
Sebuah penghantar disebut
antara dua permukaan yang
mempunyai tahanan sebesar satu
berlawanan dari material itu dalam
OHM bila pada kedua ujungnya
bentuk kubus, dinyatakan dengan
diberi perbedaan potensial sebesar
satuan Ohm-cm.
satu volt dengan arus satu amper
Suatu dari panjang penghantar
mengalir diantara kedua ujung
yang dicari besar tahanannya
tersebut. Dalam penghantar jenis
haruslah sesuai dengan satuan dari
apapun, selama suhunya tetap,
tahanan jenis yang dipakai untuk
perbandingan antara perbedaan
penghitung. Bila satuan panjang
potensial pada ujung-ujungnya
yang digunakan adalah cm, maka
2
satuan tahanan jenisnya haruslah sedangkan yang meninggalkan
menggunakan Ohm-cm. diberi tanda negatip, seperti gambar
1.2.
Contoh : Jadi berlaku I1 + I2 - I3 - I4 = 0
Sepotong kawat sepanjang 100
m dengan penampang 0,001 cm2 I1
dibuat dari bahan tembaga dengan
tahanan jenis = 1,7 ohm-cm.
Hitunglah tahanan kawat
penghantar tersebut.
I4
L = 10.000 cm A = 0,001 cm2
1,7 I2 I3
= 6 Ohm cm
10
3
Arah arusnya, bila belum 1. Rangkaian Seri
diketahui sebenarnya (harus dicari
Tahanan-tahanan dikatakan
dahulu) tetapi untuk keperluan
tersambung seri bila tahanan-
perhitungan dapat dipilih
tahanan tersebut dihubung kan dari
sembarang. Nanti hasil perhitungan
ujung ke ujung sebagaimana
akan menunjukkan, apakah arah
diperlihatkan dalam gambar 1.4
yang dipilih sementara itu sesuai
Dalam sambungan seri arus yang
dengan arah arus sebenarnya
mengalir pada setiap tahanan akan
atau tidak, hal ini akan ketahuan
sama besarnya.
pada hasil akhir perhitungan (+
atau - ) R1 R2 R3
I6 R1 I1 I7
B I C V1 V2 V3
I2 I (Amps)
ra R2 V Volt
A I5
I3 Eb rb D I8
E0 I (AMPS)
V (VOLT)
Gambar1. 3.Arah aliran arus
tertutup Gambar1. 5. Tahanan Pengganti
(Ekivalen)
Suatu ggl dihitung positip, bila
arah referensinya sama dengan Dengan menggunakan hukum
arah arus yang telah dipilih. Ohm diperoleh :
Sebaliknya bila arah referensi V1 = Tegangan di R1 = IR1 volt
berlawanan dengan arah arus maka V2 = Tegangan di R2 = IR2 volt
besaran yang bersangkutan V3 = Tegangan di R3 = IR3 volt
dihitung negatip.
Sehingga dari gambar 1.3. Sekarang bilamana ketiga
dapat dituliskan. tahanan itu harus digantikan oleh
satu tahanan pengganti yang
I1 R1 + I2 R2 + I3 ( R3+ rb) - Eb + Ea+ nilainya tak berubah maka hal itu
I ra = 0 dapat digambarkan sebagai
tahanan ekivalen, lihat gambar 1.5.
atau Dari hukum Ohm, perbedaan
Eb - Ea = I1 R1 + I2 R2 + potensial pada V = I.R volt atau,
I3 (R3 + rb)+ I ra
V = I.R
4
Kembali kepada gambar 1.4, dari persamaan diatas diperoleh
jumlah perbedaan potensial yang V V V V
melalui tahanan R1, R2, R3 : = + +
R R1 R 2 R3
haruslah sama dengan tegangan
sumber sebesar V volt, atau :
I1 R1
R2
V = IR1 + IR2 + IR3 dan
I1
IR = IR1 + IR2 + IR3 atau
I3 R3
R = R1 + R2 + R3 I AMPS
V Volt
2. Rangkaian Paralel
Gambar1. 6. Sambungan Paralel
Tahanan-tahanan dinyatakan
tersambung paralel bila kedua R
ujung tahanan disambung
sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar 1.6. Dalam keadaan ini
semua tahanan tersambung
I AMPS
langsung kepada sumber tegangan,
sehingga perbedaan potensial yang
dialami setiap tahanan adalah sama
VVolt
dengan V volt. Tetapi arus dari
sumber kini terpecah menjadi tiga
Gambar 1.7. Tahanan Pengganti
I1, I2, I3, sehingga:
Paralel
I = I1 + I2 + I3
1 1 1 1
Sehingga = + +
V R R1 R 2 R3
dan I1 =
R1
Rumus ini digunakan untuk
V mendapatkan tahanan pengganti
I2 =
R2 dari rangkaian tahanan yang
V tersambung paralel.
I3 =
R3
Contoh :
Carilah tahanan pengganti dari 3
Tahanan ekivalen / pengganti buah tahanan 10 ohm yang
dari ketiga tahahan yang disambung paralel.
tersambung paralel digambarkan
dalam gambar 1. 7.
1 1 1 1 3
= + + =
I=V/R R 10 10 10 10
5
10 Sehingga arus yang mengalir ke
Sehingga R = = 3,333Ohm dalam rangkaian dapat dihitung
3
sebagai berikut :
3. Rangkaian Kombinasi V
I=
R
Gambar 1.8 adalah suatu 12
rangkaian yang memiliki I=
1
sambungan paralel maupun seri. 17
3
Dari harga tahanan yang diberikan
9
kita dapat menghitung besarnya I = Amper
tahanan pengganti sebagai berikut. 13
Bila Rx merupakan tahanan
pengganti yang dimaksud dan Ry 1.3. Daya Dalam Rangkaian DC.
adalah tahanan pengganti dari Bila suatu arus melewati suatu
rangkaian paralel ( 4 dan 2 Ohm ) tahanan, maka akan timbul panas.
maka, Seperti halnya dalam bidang
1 1 1 3 mekanik, disini ada dua hal yang
= + =
Ry 4 2 4 mempunyai definisi sama, yaitu
energi dan daya (power). Energi
listrik adalah kemampuan suatu
4 1 sistem listrik untuk melakukan kerja.
Ry = = 1 Ohm
3 3 Satuan energi listrik adalah joule.
Rangkaiannya kini sama seperti
pada gambar 1.4. dimana : Kerja (work) atau usaha
adalah terjadi bila suatu muatan
R1 = 10 ohm Q coloumb bergerak melalui
1 perbedaan tegangan V volt, atau
R2 = 1 ohm
3
R3 = 6 ohm W (work) = VQ joule
Dengan demikian tahanan Q = I t coloumb
pengganti seri paralel adalah :
1 sehingga W = V I t joule
Rx = 10 + 6 + 1
3
1 Daya listrik adalah ukuran
Rx = 17 ohm
3 kerja yang dilakukan. Karena
.. 4 satuan kerja adalah joule maka
10 6 daya diukur dalam joule per-detik,
atau watt.
1 watt = 1 joule/detik
2
I AMPS Energi atau kerja(joule)
12 VOLTS Jadi, Daya = --------------------------
waktu (detik )
Gambar 1.8. Rangkaian Seri
Paralel
6
VIt P = I2 x R atau
P= atau P = VI
t V .V V2
P= watt atau P = watt
R R
Dengan hukum OHM dapat kita
peroleh rumus (formula) lain yang Sebagai contoh :
akan memudahkan perhitungan. Lampu dengan sumber tegangan
220 V mengalirkan arus 1 Amper
P = V.I (watt) (Gambar 1.9), maka :
P = I2 R
V2
dan P= watt
R
Jika suatu alat pemanas
disambungkan pada suatu sumber
tegangan, maka arus akan mengalir Gambar 1.9.
pada elemen (tahanan) dari alat Rangkaian Pengukuran Daya Dari
pemanas tersebut. Proses ini Arus Listrik DC
adalah sebagai aplikasi dari
perubahan energi listrik menjadi 1.3.1.Prinsip Dasar Rangkaian DC
energi panas dengan elemen
(tahanan) dari alat pemanas Pada arus searah, sumber
tersebut. tegangan pada suatu rangkaian
Apabila alat pemanas yang mempunyai sisi positif dan sisi
digunakan pada labelnya tertulis negatif, kedua sisi ini disebut
1 kW, 2 kW dan sebagainya, ini polaritas. Sisi posiif atau kutub
menunjukkan bahwa alat pemanas positif digambarkan dengan +
2 kW menyerap daya lebih besar dan kutub negatif digambarkan
dari alat pemanas 1 kW, karena alat dengan - .
pemanas 2 kW menyerap daya 2
kali lebih besar dari alat pemanas
1 kW. Besarnya daya yang diserap _ Negative pole
ini dinotasikan denga simbol P
dalam satuan watt.
Dalam kenyataannya daya + Positive pole
(dalam watt) pada suatu rangkaian
tahanan (resistor) dapat
menggunakan perhitungan yang
mudah yaitu : Gambar 1.10. Rangkaian
8
tahanan sebesar satu ohm bila mengandung resistor yang
perbedaan ujungnya diberikan berfungsi mengontrol arus dan atau
perbedaan potensial sebesar satu tegangan.
volt dengan arus satu amper Didalam aplikasinya resistor sering
mengalir diantara kedua ujung digunakan untuk :
tersebut. Dalam penghantar jenis - Mengontrol tegangan dan arus
apapun, selama suhunya bias pada amplifier/penguat
tetap,perbandingan antara transistor
perbedaan potensial pada ujung- - Mengubah arus keluaran yang
ujungnya dengan besarnya arus berkaitan dengan drop
yang mengalir disepanjang tegangan keluaran, dan
penghantar adalah sama. Dengan menyediakan suatu nilai
demikian untuk setiap penghantar tertentu.
berlaku : Nilai resistansi, biasanya
Tegangan.Pada.pengantar dinyatakan dengan besaran : , k
= tetap atau m .
Arus.dalam.penghantar
Hubungan dalam rumus
b. Resistor Variable
tersebut diatas bersifat linier dan
bila digambarkan berbentuk garis Resistor variabel mempunyai
lurus. Harga tetap pada rumus bermacam-macam bentuk, tetapi
diatas ternyata adalah nilai tahanan yang paling populer adalah
dari penghantar itu dalam satuan potensiometer karbon dan gulungan
ohm. kawat. Tipe karbon lebih cocok
V (Volt ) diaplikasikan untuk daya rendah
I .( Amp) = (umumnya kurang dari 1 watt). Tipe
R (ohm )
gulungan kawat digunakan untuk
(formula ini disebut hukum Ohm)
daya maksimum 3 watt.
Tipe dan aplikasi resistor yang
c. Nilai Resistansi
sering ditemui adalah sebagai
berikut. Rangkaian elektronik yang - Tertulis pada body resistor,
sangat komplek, mungkin terdiri mempunyai toleransi 10%.
dari beberapa ratus komponen.
Misal : tertulis 100 , maka nilainya
Komponen-komponen tersebut
mempunyai bermacam-macam (90 - 110) .
katagori, antara lain ada komponen - Dekade seri, misal : seri E6
yang tidak dapat menguatkan mempunyai toleransi 20%; seri E
(misal : resistor, kapasitor, dan 12 mempunyai toleransi 10%; dan
induktor), dan ada pula kompoen seri E 24 mempunyai
yang dapat menguatkan/ amplifikasi toleransi 5%.
atau berfungsi sebagai saklar (misal Kode warna, ada dua metode,
: Transistor, IC). antara lain metode : empat pita; dan
lima pita . Tipe dan aplikasi resistor
a. Resistor yang sering ditemui adalah seperti
Hampir dapat dipastikan pada tabel 1.1 :
semua rangkaian elektronik
9
Tabel 1.1 Tipe dan aplikasi resistor
Toleransi
Pengali
Angka II
Angka I
10
Keterangan :
Angka I, II dan III Pengali Toleransi
Hitam =0 Perak = 0.01 Merah = 2%
Coklat =1 Emas = x 0.1 Emas = 5%
Merah =2 Hitam =x1
Orange =3 Coklat = x 10 Perak = 10%
Kuning =4 Merah = x 100 Tanpa warna = 20%
Hijau =5 Orange = x 1000
Biru =6 Kuning = x 10.000
Ungu =7 Hijau = x 100.000
Abu-abu =8
Putih =9 Biru = x 1.000.000
contoh :
Kuning = 4
Ungu = 7
Emas = x 0.1
jadi, nilai resistansi = 47 x 0.1 = 4.7 10%
Perak = 10% = 4R7 10%
Toleransi
Pengali
Angka III
Angka II
Angka I
11
Contoh
Coklat = 1
Hitam = 0 Jadi, nilai resistance
Hitam = 0 = 100 x 100 = 10.000 5%
Merah = x 10 = 10 K 5%
Emas = 5%
Ada kode huruf yang menyatakan posisi titik desimal pengali dan
toleransi, yang digunakan untuk menentukan nilai resistansi, antara lain :
Kode Pengali Kode Toleransi
R x1 F 1%
K x 1000 G 2%
M x 1.000.000 J 5%
K 10%
M 20%
Contoh :
Kode Nilai Toleransi
d. Aplikasi Resistor
e. Termistor
- Hubungan seri R = R1 + R2
Termistor (thermally sensitive
- Hubunganparalel
resistor) adalah komponen
1 1 1 elektronika yang mempunyai
= + .
R R1 R2 sifat/karakteristik resistansinya
- Pembagi tegangan Vout = Vin bervariasi terhadap perubahan
suhu. Karena sifat inilah, maka
R1 - didalam aplikasinya sering
- Pembagi arus Iout = Iin digunakan sebagai elemen
R2 + R 2
sensor kompensasi suhu. Ada 2
tipe termistor ; PTC (Positive
12
Temperature Coefficiant), dan listrik. Aplikasi kapasitor antara
NTC (negative temperature lain sebagai kapasitor
coefficient). penyimpan pada catu daya,
kopling sinyal AC antara tingkat
f. Kapasitor penguat dan kopling DC catu
daya. Nilai kapasitansi, biasanya
Kapasitor adalah komponen
dinyatakan dengan besaran: uF,
elektronik yang sangat penting
nF atau pF. Tipe dan aplikasi
untuk memperbaiki kerja
kapasitor yang sering ditemui
rangkaian elektronik, dan dapat
adalah sebagai berikut :
berfungsi untuk menyimpan
energi dalam bentuk medan
13
g. Aplikasi kapasitor (d) Low-Pass filter C-R
(e) High-pass filter C-R
- Hubungan seri 1/C = 1/C1 +1/C2
(f) Filter C-R kaskade
- Hubungan paralel C = C1 + C2
(g) Band pass filter C-R
- Kapasitor didalam rangkaian AC
(h) Low-pass dan high-pass filter
Reaktansi kapasitip dinyatakan
L-C
sebagai rasio tegangan
(I) Band-pass filter L-C seri
terhadap arus kapasitor dan
(j) Band-pass L-C paralel
diukur dalam .
V I 1 Transformator (trafo)
XC = C = = .
IC 2 .f .c .f .c
Berdasarkan fungsinya, trafo
Induktor dibagi menjadi empat kategori :
Induktor adalah komponen - Trafo utama /daya (50 Hz, atau
elektronika yang jarang 60 Hz )
digunakan seperti halnya - Trafo frekuensi audio ( 20 Hz -
resistor atau kapasitor. tetapi 20 Khz )
penting didalam aplikasinya - Trafo frekuensi tinggi
sebagai filter frekuensi tinggi ( 100 k Hz)
dan penguat frekuensi radio. - Trafo pulsa ( 1k Hz - 100 kHz)
Nilai induktansi biasanya Hubungan antara tegangan
dinyatakan dengan besaran : H, primer dan sekunder
mH, nH. VP NP
Tipe induktor yang sering =
VS NS
ditemui adalah :
Vp = Tegangan primer
RM6, RM7, dan RM10.
Vs = Tegangan sekunder
Np = Belitan primer
Aplikasi Induktor
Ns = Belitan sekunder
- Hubungan seri L = L1 + L2
- Hubungan paralel 1/L = 1/L1 + Hubungan antara arus Primer dan
1/L2 sekunder
- Induktor didalam rangkaian AC : Ip = Arus Primer
Reaktansi induktif dinyatakn Is = Arus sekunder
sebagai rasio tegangan terhadap Np = Belitan Primer
arus induktor dan diukur dalam Ns = Belitan sekunder
V IS N P
X L = L = 2. .f .L = .L. =
IL I P NS
Rangkaian R, L, dan C
Daya Trafo ( VA )
(a). Rangkaian timing C-R dan
karakteristiknya Daya trafo dapat diestimasi
(b) Integrator C-R dengan perhitungan : Total daya
(c Differensiator C-R
14
yang dikonsumsi oleh beban c. Dioda Schottky .
dikalikan 1.1.
Dioda schottky mempunyai
Daya trafo = 1.1 x Ps (VA)
karakteristik fast recovery,
(waktu mengembalikan yang
1.4. SEMIKONDUKTOR
cepat, antara konduksi ke non
Semikonduktor dapat mencakup konduksi). Oleh karena
beberapa alat/komponen karakteristiknya ini, maka banyak
elektronika, antara lain mulai dari diaplikasikan pada rangkaian daya
dioda s/d VLSI. ( Very Large modus saklar. Dioda ini dapat
Scale Integrated ) membangkitkan drop tegangan
maju kira-kira setengahnya dioda
1. Dioda silikon konvensional, dan waktu
kembali balik sangat cepat.
Dioda adalah alat elektronika
dua-terminal, yang hanya
d. Optoelektronika
mengalirkan arus listrik dalam
satu arah apabila nilai Optoelektronika adalah alat
resistansinya rendah. yang mempunyai teknologi
Bahan semikonduktor yang penggabungan antara optika dan
digunakan umumnya adalah elektronika. Contoh alat
silikon atau germanium. optoelektronika antara lain : LED
Jika dioda dalam keadaan (Light Emitting Dioda), foto dioda,
konduksi, maka terdapat tegangan foto optokopler, dan sebagainya.
drop kecil pada dioda tersebut.
Drop tegangan silikon 0,7 V; e.L E D
Germanium 0.4V. LED adalah sejenis dioda,
yang akan memancarkan cahaya
a. Aplikasi Dioda apabila mendapat arus maju
Sesuai dengan aplikasinya sekitar 5 30 mA. Pada umumnya
dioda, sering dibedakan menjadi LED terbuat dari bahan galium
dioda sinyal dan dioda penyearah. pospat dan arsenit pospit.
(a) Penyearah setengah gelom - Didalam aplikasinya, LED sering
bang digunakan sebagai alat indikasi
(b). Penyearah Gelombang Penuh status/kondisi tertentu, tampilan
Seven-segment, dan sebagainya.
b. Dioda Zener
f. Fotodioda
Dioda zener adalah dioda
silikon, yang mana didesain Foto dioda adalah jenis foto
khusus untuk menghasilkan detektor, yaitu suatu alat
karakteristik breakdown optoelektronika yang dapat
mundur,. Dioda zener sering mengubah cahaya yang datang
digunakan sebagai referensi mengenanya menjadi besaran
tegangan. listrik. Prinsip kerjanya apabila
sejumlah cahaya mengena pada
persambungan, maka dapat
15
mengendalikan arus balik di i. LDR
dalam dioda.
LDR (Light Dependent
Di dalam aplikasinya, foto dioda
Resistor) adalah komponen
sering digunakan untuk elemen
elektronika yang sering digunakan
sensor/detektor cahaya.
sebagai transduser/elemen sensor
cahaya. Prinsip kerja LDR apabila
g. Fototransistor
cahaya yang datang mengena
Fototransistor adalah jendela LDR berubah, maka nilai
komponen semikonduktor resistansinya akan berubah pula.
optoelektronika yang sejenis LDR disebut juga sel
dengan fotodioda. Perbedaannya fotokonduktip.
adalah terletak pada penguatan
arus dc. Jadi, pada fototransistor j. S C R
akan menghasilkan arus dc kali SCR (Silicon Controlled
lebih besar dari pada fotodioda. Rectifier) disebut juga thyristor,
adalah komponen elektronika tiga-
h.Optokopler terminal yang keluarannya dapat
Optokopler disebut juga dikontrol berdasarkan waktu
optoisolator adalah alat penyulutnya. Di dalam
optoelektronika yang mempunyai aplikasinya, SCR sering
teknologi penggabungan dua digunakan sebagai alat
komponen semikonduktor di Switching dan pengontrol daya
dalam satu kemasan, misalnya : AC.
LED - fotodioda, LED -
fototransistor dan sebagainya. k. TRIAC
Prinsip kerja optokopler adalah Triac adalah pengembangan
apabila cahaya dari LED mengena dari SCR, yang mana mempunyai
foto dioda atau foto transistor, karakteristik dua-arah
maka akan menyebabkan (bidirectional). Triac dapat disulut
timbulnya arus balik pada sisi oleh kedua tegangan positip dan
fotodioda atau foto transistor negatip. Aplikasinya, triac sering
tersebut. Arus balik inilah yang diguna- kan sebagai pengontrol
kana menentukan besarnya gelombang penuh
tegangan keluaran. Jadi apabila
tegangan masukan berubah,
maka cahaya LED berubah, dan
tegangan keluaran juga berubah.
Didalam aplikasinya, optokopler
sering digunakan sebagai alat
penyekat diantara dua-rangkaian
untuk keperluan pemakaian
tegangan tinggi.
16
Tabel 1. 3. Macam-macam Tipe Triac
Transition frequency 250 MHz 150 MHz 200 MHz 8 MHz 8MHz
17
Kerja transistor dapat dijelaskan fungsi transistor, tetapi prinsip
dengan bantuan grafik garis dasar kerjanya berbeda. Ada dua
beban DC dan rangkaian dasar jenis FET, antara lain : JFET
bias-basis sebagai berikut : (junction field effect transistor),
dan MOSFET (Metal-Oxide Semi
Perpotongan dari garis beban Conductor Field Effect Transistor).
DC dengan kurva arus basis Seluruh jenis FET dapat dibagi
disebut titik kerja (titik Q) atau titik menjadi dua versi, yaitu : kanal P,
stasioner. dan kanal N. Simbol JFET dan
Contoh karakteristik beberapa tipe karakteristiknya adalah seperti
transistor berikut ini :
Contoh karakteristik FET dapat
a. F E T disusun sesuai konfigurasinya,
adalah sebagai berikut :
FET (Field effect transistor)
adalah komponen semikonduktor
yang dapat melakukan berbagai
resistance (1 M) (1 M) (500 )
b. JFET
JFET sangat luas digunakan pada 3. IC (Integrated Circuit)
rangkaian penguat linier,
IC adalah bentuk rangkaian
sedangkan MOSFET sering
integrasi yang terdiri dari
dipakai pada rangkaian digital.
beberapa komponen elektronik,
18
misalnya : transistor, dioda, dan OPAMP (Operational Amplifier)
resistor. Ukuran relatif alat dan IC digital misalnya IC-TTL
semikonduktor chip ditentukan (Transistor - Transistor Logic).
oleh apa yang disebut dengan
skala-integrasi (SI). Terdapat 4. OP-AMP
beberapa skala integrasi ukuran
IC, antara lain SSI, MSI, LSI, OP-AMP adalah rangkaian
VLSI, dan SLSI. IC dapat dibagi penguat operasional yang
menjadi dua kelas umum, antara berbentuk IC (chip). Simbol Op-
lain ; IC linier (analog), dan IC Amp adalah seperti gambar 1.16.
digital. Contoh IC analog adalah sebagai berikut :
V2
A Vo
V1
19
non-inverting, dan differential baik dari sumber 3 phase maupun
amplifier. Namun dapat 1 phase yang dihubungkan
dikembangkan menjadi dengan baterai dengan kapasitas
konfigurasi penguat yang lainnya. tertentu sesuai kebutuhan dan
Beberapa konfigurasi Op-Amp tingkat kepentingannya.
dan rumus persamaannya adalah Kapasitas baterai biasanya
sebagai berikut : disesuaikan dengan kebutuhan
(a) Inverting (e) Summer yang ada pada unit pembangkit itu
(b) Non-Inverting (f) Differensiator sendiri baik sebagai back up
(c) Differential (g) Integrator power ataupun start up unit. 2.
(d) Voltage Follower
(h) Instrumentation Amplifier 1.Penggunaan Sistem DC
Power
1.5. Sistem DC Power
Sistem DC Power pada unit
DC Power adalah alat bantu pembangkit digunakan untuk
utama yang sangat diperlukan mensuplai tenaga listrik
sebagai suplai arus searah (direct keperalatan-peralatan yang
current) yang digunakan untuk menggunakan arus searah,
peralatan-peralatan kontrol, seperti :
peralatan proteksi dan peralatan Motor-motor arus searah
lainnya yang menggunakan (Motor DC), seperti untuk EOP
sumber arus DC, baik untuk unit Sistem Kontrol dan
pembangkit dalam keadaan Instrumentasi, seperti kontrol
normal maupun dalam keadaan turbin, kontrol boiler,
darurat (emergency). switchgear.
Relay Proteksi
Pada beberapa unit Lampu Penerangan
pembangkit kecil, khususnya (Emergency Lamp).
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Inverter (UPS)
(PLTG) maupun Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 2. Instalasi Sistem DC Power
dengan kapasitas daya terpasang
kecil, sumber DC Power Instalasi sistem DC power
digunakan sebagai start-up unit. suatu pembangkit berfungsi untuk
menyalurkan suplai DC yang
Dalam instalasi sumber dipasok oleh rectifier atau charger
tegangan/ arus searah (direct tiga fasa maupun satu fasa yang
current, DC) meliputi panel-panel dihubungkan dengan satu atau
kontrol, instalasi / pengawatan dua set baterai.
listrik, meter-meter, indikator dan
perlengkapan lainnya seperti : Terdapat 3 (tiga) jenis instalasi
charger, baterai dan inverter. atau suplai DC power yang
digunakan di unit pembangkit,
Sumber Instalasi DC Power antara lain:
dipasok oleh rectifier atau charger
20
Instalasi Sistem DC Power digunakan untuk Telekomunikasi
220 / 250 Volt, (Telepon/Facsimile) dan Telepro-
teksi (khusus di Gardu Induk).
Instalasi Sistem DC Power
110 / 125 Volt, Sedangkan instalasi DC power
dengan sumber tegangan 24 volt
Instalasi Sistem DC Power DC biasa digunakan pada
24 / 48 Volt Emergency Diesel Generator
1.5.1. Instalasi Sistem DC Power untuk Starting Aplications
220/250 Volt,
Instalasi DC power dengan 220 Vac
EDG Charger
sumber tegangan 220/250 Volt ini
dipasok dari charger yang
dihubungkan dengan baterai pada
panel DC. Dari panel DC ini
digunakan untuk mensuplai : 24 Vdc
DC Station Board, antara lain
untuk Motor-motor, Indikator,
Load Recharger
Lampu Penerangan dll
Gambar 1. 17
Inverter yang digunakan untuk
Instalasi Sistem DC Power
mensuplai Kontrol dan
Instrumentasi pada turbin,
Pola Instalasi DC Power
boiler, switchgear dll.
Instalasi pada sistem DC
1.5.3.Instalasi Sistem DC Power
power terdiri dari beberapa pola
110 / 125 Volt,
atau model berdasarkan kondisi
Instalasi DC power dengan peralatan yang terpasang. Hal ini
sumber tegangan 110/125 Volt ini juga dipengaruhi oleh tingkat
dipasok dari charger yang keandalan yang dibutuhkan dan
dihubungkan dengan baterai pada kemampuan dari sumber DC itu
panel DC. Dari panel DC ini sendiri.
digunakan untuk mensuplai 125
Volt DC Station Board, untuk Pola 1
mensuplai :
Pola 1 ini terdiri dari : 1 trafo PS,
Kontrol & Instrumentasi seperti
1 charger, 1 baterai dan 1 bus DC.
pada Turbin, Boiler, Ash &
Dash Handling dll. Dalam hal ini pengaman utama
Relay Proteksi dan pengaman cadangan
Motor-motor DC 110/125 Volt menggunakan MCB yang berbeda
seperti terlihat pada gambar 1.18
1.5.3. Instalasi Sistem DC Power
48 Volt,
Instalasi DC power dengan
sumber tegangan 48 volt biasanya
21
Gambar 1.18. Pola 1 Instalasi Sistem DC Power
Sistem 1 : PS 1, Charger 1
Pola 2 dan Baterai 1, beroperasi
Pola 2 ini terdiri dari : 2 trafo memikul beban
PS, 2 charger, 2 baterai dan 1 bus Sistem 2 : PS 2, Charger 2
DC. dan Baterai 2, beroperasi
tanpa beban
Dalam hal ini pengaman utama
dan pengaman cadangan Sistem 1 dan sistem 2 beroperasi
menggunakan MCB yang berbeda secara bergantian yang dilakukan
seperti terlihat pada gambar oleh Interlock System DC Utama
dibawah ini.
Pola operasinya adalah :
22
Gambar 1.19. Pola 2 Instalasi Sistem DC Power
Pola 3
Pada posisi normal sistem 1
Pola 3 ini terdiri dari : 2 trafo dan sistem 2 operasi secara
PS, 2 charger, 2 baterai dan 2 bus terpisah, posisi MCB keluar (MCB
DC. Pengaman utama dan kopel interlock dengan MCB
cadangan menggunakan MCB sistem 1 dan sistem 2).
yang berbeda.
Pada saat pemeliharaan
Pola operasinya adalah : sistem 1, MCB sistem 1 dilepas
Sistem 1 : PS 1, Charger 1 maka MCB kopel akan masuk
dan Baterai 1, beroperasi secara otomatis. Demikian juga
memikul beban sebaliknya. Lihat diagram
Sistem 2 : PS 2, Charger 2 dibawahini
dan Baterai 2, beroperasi
tanpa beban
23
Gambar 1.20. Pola 3 Instalasi Sistem DC Power
Pola instalasi diatas adalah hanya contoh dari sekian banyak pola instalasi
yang berkembang saat ini khususnya di unit pembangkit yang memerlukan
keandalan yang tinggi dengan pola pengoperasian yang tinggi juga.
24
1.6. Charger = ( 0,2 x 200A ) + 10A
= 40A + 10A
Charger sering juga disebut
= 50 Ampere
Converter adalah suatu rangkaian
peralatan listrik yang digunakan Jadi kapasitas rectifier minimum
untuk mengubah arus listrik bolak yang harus disiapkan adalah
balik (Alternating Current, disingkat sebesar 50 Ampere.
AC) menjadi arus listrik searah
(Direct Current, disingkat DC), yang Sumber tegangan AC untuk
berfungsi untuk pasokan DC power rectifier tidak boleh padam atau
baik ke peralatan-peralatan yang mati. Untuk itu pengecekan
menggunakan sumber DC maupun tegangan harus secara rutin dan
untuk mengisi baterai agar periodik dilakukan baik tegangan
kapasitasnya tetap terjaga penuh inputnya (AC) maupun tegangan
sehingga keandalan unit outputnya (DC).
pembangkit tetap terjamin. Dalam
hal ini baterai harus selalu 1.6.1. Jenis Charger atau
tersambung ke rectifier. Rectifier
25
2. Rectifier 3 ( Tiga ) Fasa. memperkecil ripple tegangan
input.
Yang dimaksud dengan
rectifier 3 ( tiga ) fasa adalah 1.6.2.Prinsip Kerja Charger
rectifier yang rangkaian inputnya
menggunakan AC suplai 3 fasa. Sumber tegangan AC baik yang
Melalui MCB sumber AC suplai 3 1 fasa maupun 3 fasa yang masuk
fasa 380 V masuk ke dalam sisi melalui terminal input trafo step-
primer trafo utama 3 fasa down dari tegangan 380V/220V
kemudian dari sisi sekunder trafo menjadi tegangan 110V kemudian
tersebut keluar tegangan AC oleh diode penyearah / thyristor arus
110V per fasa kemudian melalui bolak balik ( AC ) tersebut dirubah
rangkaian penyearah dengan menjadi arus searah dengan ripple
diode bridge atau thyristor bridge, atau gelombang DC tertentu.
arus AC tersebut dirubah menjadi Kemudian untuk memperbaiki
arus DC 110V yang masih ripple atau gelombang DC yang
mengandung ripple lebih rendah terjadi diperlukan suatu rangkaian
dibanding dengan ripple rectifier 1 penyaring ( filter) yang dipasang
fasa akan tetapi masih diperlukan sebelum terminal output.
juga rangkaian filter untuk lebih
26
1.6.3. Bagian-bagian Charger 3. Thyristor
Charger yang digunakan pada
Suatu bahan semikonduktor
pembangkit tenaga listrik terdiri dari
seperti diode yang dilengkapi
beberapa peralatan antara lain
dengan satu terminal kontrol,
adalah :
Thyristor berfungsi untuk merubah
1. Trafo utama arus bolak-balik menjadi arus
searah.
Trafo utama yang terpasang
di rectifier merupakan trafo Step- Thyristor mempunyai 3 (tiga)
Down (penurun tegangan) dari terminal yaitu :
tegangan AC 220/380 Volt menjadi Terminal positif ( anode )
AC 110V. Besarnya kapasitas trafo Terminal negatif ( katode)
tergantung dari kapasitas baterai Terminal kontrol ( gate ).
dan beban yang terpasang di unit
pembangkit yaitu paling tidak Terminal gate ini terletak
kapasitas arus output trafo harus diantara katode dan anode yang
lebih besar 20 % dari arus bilamana diberi trigger signal positif
pengisian baterai. Trafo yang maka konduksi mulai terjadi antara
digunakan ada yang 1 fasa ada katode dan anode melalui gate
juga yang trafo 3 fasa. tersebut ( = 30o ) sehingga arus
mengalir sebanding dengan
2. Penyearah / Diode besarnya tegangan trigger positif
Diode merupakan suatu bahan yang masuk pada terminal Gate
semi konduktor yang berfungsi tersebut.
merubah arus bolak-balik menjadi
arus searah. Mempunyai 2 (dua)
terminal yaitu terminal positif
(Anode) dan terminal negatif
(Katode)
Konfigurasi Penyerah ada beberapa macam antara lain:
1. Penyearah Diode Gelombang ( Half Wave ) 1 fase
DIODE + ( Positif )
Trafo
1 Fasa
- ( Negatif )
27
2. Penyearah Diode Gelombang Penuh dengan Center Tap ( Full Wave ) 1 fase
28
Gambar 1.26 Penyearah Diode Gelombang Penuh 3 fase
.
5. Penyearah Dengan thyristor
Penyearah dengan thyristor
inilah yang banyak dipakai untuk
rectifier-rectifier yang bisa dikontrol
besar tegangan dan arus
outputnya
29
positif pada gate thyristor sehingga
pengaturan arus maupun tegangan
output suatu rectifier bisa dilakukan
sedemikian rupa sehingga
pengendalian arus pengisian ke
baterai bisa disesuaikan dengan
arus kapasitas baterai yang
terpasang.
Rangkaian elektronik AVR ini
sendiri sangat peka terhadap
kenaikan tegangan yang terjadi
pada rangkaian input misalnya
terjadinya tegangan, Surja Hubung
pada setiap kegiatan switching
pada PMT 20 kV Incoming Trafo Gambar 1.31. Rangkaian kontrol
yang langsung mensuplai trafo PS Tegangan (AVR)
/ Sumber AC 3 380V.
1.7.1. Komponen Pengaturan /
Sehingga diperlukan suatu alat Setting Tegangan
proteksi terhadap Tegangan Surja Floating.
Hubung (Switching Surge), yaitu
berupa rangkaian timer dan Untuk memenuhi standar
kontaktor yang berfungsi untuk pengisian baterai secara floating
menunda masuknya tegangan input maka pengaturan seting
rectifier sehingga tegangan surja tegangannya perlu dilakukan pada
hubung tidak lagi masuk ke input rectifier, hal ini dapat dilakukan
atau ke rangkaian elektronik dengan mengatur Variabel Resistor
(Tegangan Surja Hubung sudah pada PCB rangkaian elektronik
hilang). AVR, dengan cara memutar ke kiri
atau ke kanan sesuai dengan
spesifikasi baterai yang terpasang.
Biasanya VR tersebut diberi indikasi
/ tulisan " Floating
30
Boost maka pengaturan seting
tegangannya perlu dilakukan pada
rectifier.
` Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur Variabel Resistor pada
PCB rangkaian elektronik AVR
dengan cara memutar ke kiri atau
ke kanan sesuai dengan spesifikasi
baterai yang terpasang. Biasanya
VR tersebut diberi indikasi / tulisan
Gambar 1.32. Variable Resistor "Boost
Floating
31
Filter ( Penyaring )
Tegangan DC yang keluar dari
rangkaian penyearah masih
mempunyai ripple / frequensi
gelombang yang cukup tinggi, maka
suatu rangkaian filter (penyaring)
berfungsi untuk memperbaiki ripple
tersebut agar menjadi lebih kecil
sesuai dengan yang Gambar 1.36. Bentuk
direkomendasikan 2% ( Standar gelombang ripple
SE.032 ).
Tegangan Ripple yang terlalu
Tegangan Ripple merupakan besar akan mengakibatkan
perbandingan antara unsur lamanya proses pengisian
tegangan output AC terhadap unsur baterai, sedangkan pada beban
tegangan output DC. dapat menyebabkan kerusakan.
Pengukuran tegangan ripple
Dibawah ini diperlihatkan rumus dilakukan pada titik output
untuk mencari ripple, adalah : charger (sesudah rangkaian
Filter LC) dan titik input beban
Komponen AC (Output Voltage Dropper).
r = x 100%
KomponenDC
Rangkaian filter ini bisa
Sedangkan bentuk gelombang terdiri dari rangkaian Induktif,
ripple adalah seperti dibawah ini. kapasitif atau kombinasi dari
keduanya.
32
Tegangan Ripple =
118
%
Faktor Reduksi F
(L x C)-1 Dimana,
1,76 L = Induktansi dalam Henry
Faktor Reduksi Filter =
(L x C)-1 C = Kapasitansi dalam mikro farad
Jadi, (F )
118 dan 1,76 adalah konstanta
Riple = Tegangan Ripple x
33
dibulatkan 17 buah. Biasanya perbaikannya memerlukan waktu
setiap diode mampu menurunkan yang cukup lama dan biaya yang
( drop ) tegangan sebesar antara relatif mahal, karena kerusakannya
0.8 - 0.9 vd diikuti rusaknya Thyristor.
Untuk mencegah adanya
1.9. Rangkaian Proteksi kerusakan serupa, maka rectifier
Tegangan Surja Hubung harus dipasang alat yang disebut "
Alat Proteksi Tegangan Surja
Setiap kegiatan Switching Hubung ". Alat ini merupakan
pada instalasi tegangan tinggi rangkaian kontrol yang terdiri dari se
selalu terjadi kenaikan tegangan buah timer AC 220V dan 2 buah
secara signifikan dalam waktu yang kontaktor, tirner sebagai sensor dan
relatif singkat, kenaikan tegangan sekaligus sebagai penunda waktu
tersebut kita sebut "Tegangan Surja masuknya sumber AC 3 fasa 380 V
Hubung" ( Switching Surge ), ke input rectifier hingga beberapa
tegangan inilah yang sering detik sampai Tegangan surja hubung
merusak rangkaian elektronik hilang atau unit normal kembali,
sebagai rangkaian kontrol pada melalui 2 buah kontaktor sumber AC
rectifier sehingga tidak dapat 3 fasa masuk ke rangkaian Input
operasi kembaliSedangkan rectifier tersebut
34
THYRYSTOR
BRIDGE
RANGKAIAN KONTROL
ELEKTRONIK
FUSE
TERMINAL
OUT
TRAFO TRAFO
INDUKTOR UTAMA
( / Filter L )
35
.
Gambar 1.41. Rangkaian Alat Proteksi Tegangan Surja Hubung
36
1.10. Pengertian Baterai negatif yang dicelupkan dalam suatu
larutan kimia.
Baterai atau akumulator adalah
sebuah sel listrik dimana didalamnya
berlangsung proses elektrokimia Menurut pemakaian baterai
yang reversibel (dapat berbalikan) dapat digolongkan ke dalam 2 jenis :
dengan efisiensinya yang tinggi. Stationary ( tetap )
Yang dimaksud dengan proses Portable (dapat dipindah-pindah)
elektrokimia reversibel, adalah
didalam baterai dapat berlangsung 1.10.1.Prinsip Kerja Baterai
proses pengubahan kimia menjadi
tenaga listrik (proses pengosongan), a. Proses discharge pada sel
dan sebaliknya dari tenaga listrik berlangsung menurut skema
menjadi tenaga kimia, pengisian Gambar 1.42. Bila sel
kembali dengan cara regenerasi dari dihubungkan dengan beban
elektroda-elektroda yang dipakai, maka, elektron mengalir dari
yaitu dengan melewatkan arus listrik anoda melalui beban ke katoda,
dalam arah ( polaritas ) yang kemudian ion-ion negatif
berlawanan didalam sel. mengalir ke anoda dan ion-ion
positif mengalir ke katoda.
Jenis sel baterai ini disebut juga
Storage Battery, adalah suatu b. Pada proses pengisian menurut
baterai yang dapat digunakan skema Gambar 1.43. dibawah ini
berulang kali pada keadaan sumber adalah bila sel dihubungkan
listrik arus bolak balik (AC) dengan power supply maka
terganggu. elektroda positif menjadi anoda
dan elektroda negatif menjadi
Tiap sel baterai ini terdiri dari dua katoda dan proses kimia yang
macam elektroda yang berlainan, terjadi adalah sebagai berikut:
yaitu elektroda positif dan elektroda
DC
Load Power supply
Aliran Aliran
Ion Neg Ion Neg
K K A
A A
N A N
T Aliran
O Aliran T O
O Ion Pos
D Ion Pos O D
Elektrolit D D Elektrolit A
A A
A
37
1). Aliran elektron menjadi terbalik, timbulnya beda potensial listrik
mengalir dari anoda melalui antara kutub-kutub sel baterai.
power suplai ke katoda.
Proses tersebut terjadi secara
2). Ion-ion negatif rnengalir dari
simultan dengan reaksinya dapat
katoda ke anoda
dinyatakan.
3). Ion-ion positif mengalir dari
anoda ke katoda Pb O2 + Pb + 2 H2SO4
38
bersatu dengan ion negatif Sulfat Untuk baterai Nickel-Cadmium
(SO4--) pada plat negatif untuk
Pengosongan
membentuk Asam sulfat.
Sedangkan ion oksigen yang bebas 2 Ni OOH + Cd + 2H2O
bersatu dengan tiap atom Pb pada 2Ni (OH)2 + Cd (OH)2
plat positif membentuk timah Pengisian
peroxida (Pb O2).
dimana :2NiOOH = Incomplate
Proses reaksi kima yang terjadi nickelic - hydroxide (Plat
adalah sebagai berikut : positif atau anoda)
Cd = Cadmium (Plat negatif atau
Pb SO4 + Pb SO4 + 2H2O katoda)
Setelah pengosongan 2Ni (OH)2 = Nickelous hydroxide
(Plat positif)
PbO2 + Pb + 2H2SO4 Cd (OH)2 = Cadmium hydroxide
Setelah pengisian (Plat negatif)
39
1. Baterai Asam ( Lead Acid Pengisian awal (Initial Charge) :
Storage Battery) 2,7 Volt
Baterai asam bahan elektrolitnya Pengisian secara Floating :
adalah larutan asam belerang 2,18 Volt
(Sulfuric Acid = HzS04). Didalam
Pengisian secara Equalizing :
baterai asam, elektroda-
2,25 Volt
elektrodanya terdiri dari plat-plat
timah peroksida Pb02 (Lead Pengisian secara Boosting :
Peroxide) sebagai anoda (kutub 2,37 Volt
positif) clan timah murni Pb (Lead
Tegangan pengosongan per sel
Sponge) sebagai katoda (kutub
(Discharge ) : 2,0 1,8 Volt
negatif). Ciri-ciri umum (tergantung
pabrik pembuat) sebagai berikut :
2. Baterai Alkali ( Alkaline
Tegangan nominal per sel 2 Volt Storage Battery )
Ukuran baterai per sel lebih
besar bila dibandingkan dengan Baterai alkali bahan elektrolitnya
baterai alkali. adalah larutan alkali (Potassium
Hydroxide) yang terdiri dari :
Nilai berat jenis elektrolit
sebanding dengan kapasitas Nickel-Iron Alkaline Battery ( Ni-
baterai Fe battery )
Nickel-Cadmium Alkaline Battery
Suhu elektrolit sangat ( Ni-Cd battery )
mempengaruhi terhadap nilai
berat jenis elektrolit, semakin Pada umumnya yang banyak
tinggi suhu elektrolit semakin dipergunakan di instalasi unit
rendafi berat jenisnya dan pembangkit adalah baterai alkali-
sebaliknya. cadmium ( Ni-Cd ). Ciri-ciri umum
Nilai standar berat jenis elektrolit (tergantung pabrik pembuat)
tergantung dari pabrik sebagai berikut :
pembuatnya. Tegangan nominal per sel 1,2 Volt
Umur baterai tergantung pada Nilai berat jenis elektrolit tidak
operasi dan pemeliharaan, sebanding dengan kapasitas
biasanya dapat mencapai 10 - baterai
15 tahun, dengan syarat suhu
baterai tidak lebih dari 20o C. Umur baterai tergantung pada
operasi dan pemeliharaan,
Tegangan pengisian per sel biasanya dapat mencapai 15 -
harus sesuai dengan petunjuk 20 tahun, dengan syarat suhu
operasi dan pemeliharaan dari baterai tidak lebih dari 20o C.
pabrik pembuat. Sebagai contoh
adalah : Tegangan pengisian per sel
harus sesuai dengan petunjuk
40
operasi dan pemeliharaan dari 3. Konstruksi Pocket Plate
pabrik pembuat. Sebagai contoh
Baterai dengan konstruksi pocket
adalah :
plate merupakan jenis baterai yang
o Pengisian awal (Initial banyak digunakan di PLN (sekitar
Charge) = 1,6 1,9 Volt 90%). Baterai NiCd pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1899 clan
o Pengisian secara Floating
baru diproduksi secara masal tahun
= 1,40 1,42 Volt
1910. Konstruksi material aktif yang
o Pengisian secara Equalizing pertama dibuat adalah konstruksi
= 1,45 Volt pocket plate.
o Pengisian secara Boosting Konstruksi ini dibuat dari plat baja
= 1,50 1,65 Volt tipis berlubang-lubang yang disusun
sedemikian rupa sehingga
Tegangan pengosongan per sel membentuk rongga-rongga atau
(Discharge ) : 1 Volt (reff. kantong yang kemudian diisi dengan
Hoppeke & Nife) material aktif seperti terlihat pada
gambar 1.44 dibawah ini.
Menurut Konstruksinya baterai bisa
dikelompokkan atas:
41
Gambar 1.45. Konstruksi Elektrode Tipe Pocket Plate dalam 1 rangkaian
42
Kejadian tersebut berakibat karena udara luar perlu menjadi
langsung pada performance sel pertimbangan serius dalam masalah
baterai atau dengan kata lain penyimpanan baterai yang tidak
menurunkan kapasitas ( Ah ) sel beroperasi.
baterai.
Dalam kasus ini, penggantian 4. Konstruksi Sintered Plate
elektrolit baterai ( rekondisi baterai)
Sintered Plate ini merupakan
hanya bertujuan memperbaiki atau
pengembangan konstruksi dari
menurunkan kembali tahanan
baterai NiCd tipe pocket plate,
dalam ( Rd ) baterai namun tidak
Bateraii Sintered Plate ini pertama
dapat memperbaiki atau mengganti
kali diproduksi tahun 1938.
bahan graphite yang hilang.
Konstruksi baterai jenis ini sangat
Pembentukan Potassium
berbeda dengan tipe pocket plate.
Carbonate ( K2C03 ) juga dapat
Konstruksi sintered plate dibuat dari
terjadi antara larutan elektrolit (
plat baja.tipis berlubang yang dilapisi
KOH ) dengan udara terbuka,
dengan serpihan nickel (Nickel
namun proses pembentukannya
Flakes). Kemudian pada lubang -
tidak secepat proses diatas dan
lubang plat tersebut diisi dengan
dalam jumlah yang relatif kecil.
material aktif seperti pada Gambar
Perhatian terhadap pembentukan
1. 46
Potassium Carbonate ( K2C03 )
43
2. Plat elektrode yang elastis
5. Konstruksi Fibre Structure sehingga tidak mudah patah /
pecah
Fibre structure pertama kali
3. Tidak memerlukan bahan
diperkenalkan pada tahun 1975
tambahan (seperti graphite
clan baru diproduksi secara masal
pada baterai jenis Pocket
tahun 1983. Baterai jenis ini
Plate)
merupakan perbaikan dari tipe-tipe
4. Dimensi elektrode yang relatif
baterai yang terdahulu. Konstruksi
lebih kecil dibandingkan dengan
baterai ini dibuat dari campuran
tipe Pocket Rate untuk
plastik dan nickel yang
kapasitas baterai yang sama
memberikan keuntungan :
5. Pembentukan K2C03 hanya
1. Konduktifitas antar plat yang terjadi karena kontaminasi
tinggi dengan tahanan dalam dengan udara (sargat kecil)
yang rendah. Konstruksi baterai tipe Fibre
Structure digambarkan pada
gambar dibawah ini.
44
dengan waktu yang singkat, lama induk. Tegangan akhir per sel adalah
waktu pembebanan 4 menit. Tipe 0,9 Volt.
ini biasanya digunakan di
pembangkit-pembangkit untuk start Tipe L : Low Loading
up mesin pembangkit. Tegangan
akhir per sel adalah 0,8 Volt. Tipe ini adalah untuk jenis
Tipe M : Medium Loading pembebanan dengan arus kecil
yaitu sebesar 0,5 CnA, lama
Tipe ini adalah untuk jenis waktu pembebanan 5 jam,
pembebanan dengan arus yang biasanya digunakan di gardu-
tinggi yaitu antara 0,5 - 3,5 CnA gardu induk. Tegangan akhir 1
dengan waktu yang singkat, lama Volt per sel.
waktu pembebanan 40 menit,
biasanya digunakan di gardu-gardu
45
1.12. Bagian-bagian Utama Baterai
46
1. Elektroda
Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua)
macam elektroda, yaitu elektroda
positif (+ ) dan elektroda negatif (- )
yang direndam dalam suatu larutan
kimia ( gambar 1.49 ).
Elektroda-elektroda positif dan
negatif terdiri dari :
Grid, adalah suatu rangka besi
atau fiber sebagai tempat
material aktif. Gambar1. 49. Bentuk Sederhana
Material Aktif, adalah suatu Sel Baterai
material yang bereaksi secara
kimia untuk menghasilkan energi 3. Sel Baterai
listrik pada waktu pengosongan Sesuai dengan jenis bahan
(discharge) bejana ( container ) yang digunakan
terdiri cari 2 (dua) macam :
2. Elektrolit a. Steel Container
Elektrolit adalah Cairan atau b. Plastic Container
larutan senyawa yang dapat
menghantarkan arus listrik, karena 4. Steel Container
larutan tersebut dapat menghasilkan Sel baterai dengan bejana
muatan listrik positif dan negatif. (container) terbuat dari steel
Bagian yang bermuatan positif ditempatkan dalam rak kayu, hal ini
disebut ion positif dan bagian yang untuk menghindari terjadi hubung
bermuatan negatif disebut ion singkat antar sel baterai atau hubung
negatif. Makin banyak ion-ion yang tanah antara sel baterai dengan rak
dihasilkan suatu elektrolit maka baterai
makin besar daya hantar listriknya. .
Jenis cairan elektrolit baterai 5. Plastic container
terdiri dari 2 ( dua ) macam, yaitu:
1. Larutan Asam Belerang ( H2S04 ), Sel baterai dengan bejana
digunakan pada baterai asam. (container) terbuat dari plastik
2. Larutan Alkali ( KOH ), digunakan ditempatkan dalam rak besi yang
pada baterai alkali. diisolasi, hal ini untuk menghindar
terjadi hubung singkat antar sel
baterai atau hubung tanah antara sel
baterai de !gan rak baterai apabila
terjadi kerusakan atau kebocoran
elektrolit baterai.
47
1.13. Instalasi Sel Baterai. ditempatkan pada stairs rack
sehingga memudahkan dalam
Sel baterai dibagi dalam
melaksanakan pemeliharaan,
beberapa unit atau group yang terdiri
pengukuran dan pemeriksaan level
dari 2 sampai 10 sel per unit dan
elektrolit.
tergantung dari ukuran sel baterai
Agar ventilasi cukup dan
tersebut. Baterai tidak boleh
memudahkan pemeliharaan maka
ditempatkan langsung di lantai
harus ada ruang bebas pada
sehingga memudahkan dalam
rangkaian baterai sekurang-
melakukan pemeliharaan dan tidak
kurangnya 25 cm antara unit atau
terdapat kotoran dan debu diantara
grup baterai lainnya serta grup atau
sel baterai. Baterai jangan
unit baterai paling atas. Instalasi
ditempatkan pada lokasi yang mudah
baterai dan charger ditempatkan
terjadi proses karat dan banyak
pada ruangan tertutup dan
mengandung gas, asap, polusi serta
dipisahkan, hal dimaksudkan untuk
nyala api.
memudahkan pemeliharaan dan
Instalasi baterai sesuai
perbaikan.
penempatannya dibagi dalam 2 (dua)
macam juga, sama dengan bahan
1.13.2. Terminal dan Penghubung
bejana yaitu :
Baterai.
1. Steel Container
2. Plastic Container
Sel baterai disusun sedemikian
rupa sehingga dapat memudahkan
1.13.1. Steel Container
dalam menghubungkan kutub-kutub
baterai yang satu dengan yang
Sel baterai dengan bejana
lainnya. Setiap sel baterai
(container) terbuat dari baja (steel)
dihubungkan menggunakan nickel
ditempatkan dalam rak dengan jarak
plated steel atau copper. Sedangkan
isolasi secukupnya. Setiap sel baterai
penghubung antara unit atau grup
disusun pada rak secara paralel
baterai dapat berbentuk nickel plated
sehingga memudahkan untuk
steel atau berupa kabel yang
melakukan pemeriksaan batas (level)
terisolasi (insulated flexible cable).
tinggi permukaan elektrolit serta
Khusus untuk kabel
pemeliharaan baterai lainnya.
penghubung berisolasi, drop voltage
maksimal harus sebesar 200 mVolt
Plastic Container
(Standar dari Alber Corp ) seperti
terlihat pada Gambar 1.50
Sel baterai dengan bejana
(container) terbuat dari plastik
biasanya dihubungkan secara seri
dalam unit atau grup dengan suatu
"plastic button plate". Sel baterai
disusun memanjang satu baris atau
lebih tergantung jumlah sel baterai
dan kondisi ruangan. Sel baterai
48
I= Arus dalam ampere
49
Gambar 1.51. Hubungan Baterai Secara Seri
50
3. Hubungan Kombinasi 4. Hubungan Seri Paralel
Pada hubungan kombinasi ini Pada hubungan Seri Paralel
terbagi menjadi 2 macam yaitu seri seperti gambar 1.53, jika tiap
paralel dan paralel seri. Hubungan baterai tegangannya 2,2 Volt dan
ini digunakan untuk memenuhi Arusnya 20 Ampere maka akan
kebutuhan ganda baik dari sisi didapat : Tegangan dibaterai adalah
kebutuhan akan tegangan dan arus = 2,2 + 2,2 + 2,2 = 6,6 Volt,
yang sesuai maupun keandalan sedangkan arusnya adalah = 20 +
sistem yang lebih baik. Hal ini 20 = 40 Ampere, sehingga
disebabkan karena hubungan seri kapasitas baterai secara
akan meningkatkan tegangan keseluruhan adalah 6,6 Volt dan 40
sedangkan hubungan paralel akan Ampere.
meningkatkan arus dan keandalan Dari perhitungan tersebut
sistemnya. maka yang mengalami kenaikan
signifikan adalah tegangannya.
51
5. Paralel Seri adalah = 20 + 20 + 20 = 60
Ampere, sehingga kapasitas baterai
Pada hubungan Paralel Seri
secara keseluruhan adalah 4,4 Volt
seperti gambar dibawah ini, jika tiap
dan 60 Ampere.
baterai tegangannya 2,2 Volt dan
Dari perhitungan tersebut maka
Arusnya 20 Ampere maka akan
yang mengalami kenaikan
didapat :
signifikan adalah tegangannya
Tegangan dibaterai adalah = 2,2 +
2,2 = 4,4 Volt, sedangkan arusnya
.
52
Sedangkan untuk ventilasi atau Dimana :
volume udara yang mengalir Q = Volume Udara ( liter/jam )
dirancang sebagai berikut : n = Jumlah Sel Baterai
Untuk Instalasi di Darat ( Land l = Arus pengisian pada akhir
Instalation ) : pengisian atau dalam kondisi
pengisian Floating.
Q = 55 x n x l Bilamana baterai sedang
dilakukan pemeriksaan atau
pengujian, maka semua pintu dan
Untuk Instalasi di Laut (Marine jendela ruangan baterai harus
Instalation ) : terbuka.
Q = 110 x n x l
53
1.15. Pemeliharaan DC Power Pemeriksaan atau monitoring
dalam hal ini adalah melihat,
Pemeliharaan adalah serang- mencatat, meraba (jika
kaian tindakan atau proses kegiatan memungkinkan) dan
untuk mempertahankan kondisi mendengarkan. Kegiatan ini
atau meyakinkan bahwa suatu dilakukan pada saat unit sedang
peralatan dapat berfungsi dengan dalam keadaan beroperasi.
baik sebagai mana mestinya
sehingga dapat dicegah terjadinya Kemudian untuk pemeliharaan
gangguan yang dapat menimbulkan meliputi kalibrasi, pengujian,
kerusakan yang lebih fatal. koreksi, resetting, perbaikan dan
membersihkan peralatan. Kegiatan
1.15.1.Tujuan Pemeliharaan ini dilakukan pada saat unit sedang
tidak beroperasi atau waktu
Tujuan Pemeliharaan adalah untuk inspection atau overhoul.
menjamin keberlangsungan atau
kontinyuitas dan keandalan 1.15.2. Jenis-jenis Pemeliharaan
penyaluran tenaga listrik pada unit
pembangkit, yang meliputi Jenis-jenis pemeliharaan yang ada
beberapa aspek yaitu : adalah :
1. Predictive Maintenance
Untuk meningkatkan reliability,
(Conditon Base Maintenance)
availibility dan efisiency
2. Preventive Maintenance (Time
Untuk memperpanjang umur
Base Maintenance)
peralatan
3. Corrective Maintenance (Curative
Mengurangi resiko terjadinya
Maintenance)
kegagalan pengoperasian atau
4. Breakdown Maintenance
kerusakan peralatan
Meningkatkan keamanan atau
1. Predictive Maintenance
safety peralatan
Mengurangi lama waktu padam
Predictive Maintenance adalah
akibat sering terjadi gangguan
pemeliharaan yang dilakukan
dengan cara memprediksi kondisi
Faktor terpenting atau paling suatu peralatan, kemungkinan-
dominan dalam pemeliharaan kemungkinan apakah dan kapan
instalasi atau peralatan listrik peralatan tersebut menuju
adalah pada sistem isolasi. kerusakan atau kegagalan operasi.
Dalam pemeliharaan ini dibedakan Dengan memprediksi kondisi
menjadi 2 aktifitas atau kegiatan tersebut maka dapat diketahui
yaitu : gejala kerusakan secara dini.
Pemeriksaan atau monitoring, Metode yang biasa digunakan
dan adalah dengan memonitor kondisi
Pemeliharaan peralatan secara online baik saat
54
peralatan beroperasi maupun tidak 3. Corrective Maintenance
beroperasi.
Corrective Maintenance adalah
Untuk itu diperlukan peralatan pemeliharaan yang dilakukan
dan personil yang ditugaskan dengan berencana pada waktu-
khusus untuk memonitor dan waktu tertentu ketika peralatan
menganalisa peralatan tersebut mengalami kelainan atau unjuk
atau ditugaskan pada bagian kerja rendah saat menjalankan
tertentu yang berkaitan dengan fungsinya.
peralatan tersebut. Pemeliharaan Hal ini dimaksudkan untuk
ini disebut juga pemeliharaan mengembalikan peralatan pada
berdasarkan kondisi peralatan kondisi semula (sebelum rusak)
atau Condition Base dengan perbaikan-perbaikan,
Maintenance. pengujian dan penyem-purnaan
peralatan. Pemeliharaan ini bisa
2. Preventive Maintenance dilakukan dengan cara trouble
shooting atau penggantian
Preventive Maintenance adalah komponen atau part atau bagian
pemeliharaan yang dilakukan untuk yang rusak atau kurang berfungsi
mencegah terjadinya kerusakan yang dilakukan dengan terencana.
peralatan secara tiba-tiba dan untuk Pemeliharaan ini disebut juga
mempertahankan unjuk kerja pemeliha- raan berdasarkan kondisi
peralatan yang optimal sesuai umur peralatan atau Currative
teknis yang telah ditentukan oleh Maintenance.
pabrikan.
4. Breakdown Maintenance
Kegiatan pemeliharaan ini Breakdown Maintenance adalah
dilakukan secara berkala dengan pemeliharaan yang dilakukan jika
berpedoman pada Instruction terjadi kerusakan mendadak yang
Manual dari pabrik pembuat waktunya tidak dapat diprediksi
peralatan tersebut. Disamping itu atau tidak tertentu dan sifatnya
juga menggunakan standar yang darurat atau emergency.
ditetapkan oleh badan standar
Nasional maupun Internasional 1.15.3. Pelaksanaan
(seperti SNI, IEEC dan lain-lain) Pemeliharaan
dan data-data yang diambil dari
pengalaman operasi di lapangan. Pelaksanaan pemeliharaan
peralatan ini dibagi 2 (dua) macam
Pemeliharaan ini disebut juga yaitu :
pemeliharaan berdasarkan waktu
operasi peralatan atau Time Base 1. Pemeliharaan berupa
Maintenance monitoring yang dilakukan oleh
petugas operator setiap hari
55
atau setiap minggu oleh dilakukan pembersihan jika ada
petugas patroli unit pembangkit. kotoran dan penggantian-
Kegiatan pemeliharaan ini penggantian pada lampu atau
merupakan pengamatan secara meter indikator.
visual terhadap kelainan,
kebersihan, indikasi yang muncul, 1. Pemeliharaan Instalasi DC.
arus beban, tegangan pada
Ada beberapa langkah dalam
panel, level air pada baterai dan
pemeliharaan Instalasi DC anatar
lain-lain yang terjadi pada
lain :
peralatan dicatat pada daftar
cekllist harian atau mingguan
yang kemudian dilaporkan 2. Pengukuran Tegangan dan
kepada atasan. Arus Beban
56
3. Standar Pengukuran sebelumnya atau laporan hasil
komisioning.
Bandingkan hasil pengukuran
dengan laporan/catatan
sebelumnya atau laporan hasil 7. Pengukuran Keseimbangan
komisioning. Tegangan
57
1.15.5. Pemeliharaan Charger - Rangkaian rectifier (thyristor)
bekerja tidak seimbang, mungkin
Seperti halnya peralatan pada
salah satu Tyristor bekerja tidak
umumnya charger juga harus
stabil / tidak normal.
dipelihara. Hal ini harus dilakukan
- Rangkaian Filter LC yang kurang
agar charger dapat beroperasi
baik (Kapasitor atau Induktor
secara andal dan optimal. Dalam
bocor ).
pemeliharaan charger ini ada
beberapa hal yang harus
dilakukan sepeti dijelaskan pada 2. Cara Pengukuran
uraian berikut ini. Pengukuran tegangan ripple
dilakukan pada titik output charger
1. Pengukuran Ripple atau sesudah rangkaian filter LC
(lihat gambar dibawah ini yaitu pada
Tujuan pengukuran Tegangan
titik ukur 1) dan pada titik input
Ripple pada charger untuk
beban atau output voltage dropperl
mengetahui mutu tegangan DC
(titik ukur 2). Pengukuran tegangan
yang dihasilkan. Tegangan ripple
ripple menggunakan alat ukur
yang tinggi, kemungkinan
Ripple Voltage Meter atau
disebabkan oleh beberapa hal
Oscilloscope.
antara lain :
58
4. Pengukuran Tegangan dan charger dilengkapi dengan
Arus Input rangkaian sensor arus dan
tegangan yang akan mendeteksi
Pengukuran tegangan dan arus arus pengisian dan tegangan
input dilakukan pada titik input output. Tujuan pengukuran
charger bertujuan untuk tegangan dan arus output
mengetahui besarnya tegangan dan charger adalah :
arus masing-masing fasa. Mengetahui besaran tegangan
dan arus output pada setiap
Cara Pengukuran mode operasi.
Pelaksanaan pengukuran Pembanding hasil pengukuran
dilakukan pada rangkaian input meter terpasang.
charger. Cara pelaksanaan
pengukuran tegangan Cara Pengukuran pengukuran
menggunakan Voltmeter AC tegangan dan arus output dilakukan
standar. pada saat floating, equalizing dan
Standar Tegangan input boosting. Pengukuran dilakukan
adalah380 volt AC 10% pada titik-titik terminal baterai dan
Frekuensi tegangan input 50 hz terminal beban atau output dropper
6% (lihat gambar1.55 ).
5. Pengukuran Tegangan dan Pelaksanaan pengukuran dilakukan
Arus Output dengan cara :
Tegangan output dari
charger digunakan untuk
mensuplai beban DC dan juga
digunakan untuk pengisian
baterai. Pada rangkaian control
59
boosting pada pemeliharaan
1. Pengisian floating
tahunan dilakukan saat rectifier tidak
- Posisikan selector switch "mode
berbeban dan untuk pemeliharaan
operasi" pada posisi floating,
bulanan pengukuran dan reseting
- Catat hasil pengukuran pada
floating dan equalizing dilakukan
logsheet,
pada saat berbeban .
- Bandingkan hasil pengukuran
dengan setting floating,
- Lakukan reseting apabila tidak Apabila tegangan output
sesuai pengisian terlalu rendah,
2 . Pengisian equalizing kemungkinan penyebabnya antara
- Posisikan selector switch "mode lain :
operasi" pada posisi equalizing, - Terjadi gangguan pada rangkaian
- Catat hasil pengukuran pada tenaga DC.
logsheet, - Pada untai jembatan Thyristor, ada
- Bandingkan hasil pengukuran salah satu thyristor yang
dengan setting equalizing, penyulutannya tidak normal.
- Lakukan reseting apabila tidak - Rangkaian Pulse Generator tidak
sesuai bekerja dengan baik.
- Kerusakan pada rangkaian Control
3. Pengisian boosting Charger.
60
Arus keluaran charger tergantung 1.15.6. Pengukuran Arus Output
pada beban atau dibatasi oleh arus Maksimum
maksimum charger
Tujuan pengukuran adalah
untuk mengetahui apakah charger
Keseimbangan Tegangan
masih dapat bekerja optimal
Tujuan pengukuran keseimbangan dengan arus output sesuai dengan
tegangan adalah untuk mengetahui yang dibutuhkan (kapasitas
keseimbangan antara tegangan positif baterai). Pengukuran arus
ke ground dengan negatif ke ground. maksimum juga dilakukan saat
Hal ini dapat terjadi akibat ketidak komisioning untuk mengetahui
seimbangan tegangan output charger apakah arus maksimum charger
atau ketidak seimbangan tegangan sudah sesuai spesifikasi.
pada beban karena adanya hubung
singkat antara positif ke ground atau Apabila hasil pengukuran
negatif ke ground. terjadi perbedaan antara besaran
Cara Pengukuran untuk arus, output dengan arus yang
melaksanakan pengukuran ini dibutuhkan, maka perlu dilakukan
dilakukan pada titik output charger ke pengaturan ulang (resetting) pada
beban, caranya yaitu dengan charger.
mengukur tegangan antara positif Cara pengukuran arus output
dengan ground, kemudian ukur maksimum atau sesuai kebutuhan
tegangan negatif dengan ground. baterai dilakukan dengan cara :
Dari hasil pengukuran ini, 1. Lepaskan charger dari baterai
perhatikan apakah sudah sama clan beban
(toleransi dari pabrik) antara besaran 2.Kosongkan energi baterai
tegangan positif ke ground dengan dengan dummy load.
besaran tegangan negatif ke ground. 3..Pasang amperemeter secara
Apabila hasil pengukuran diketahui seri pada titik output charger.
sama, berarti, tegangan output charger 4..Posisikan charger pada mode
sudah seimbang clan tidak terjadi Boost
hubung singkat pada beban.Apabila 5.Hubungkan charger dengan
terjadi ketidakseimbangan maka perlu baterai yang telah dikosongkan
dilakukan pengecekan lebih lanjut atau menggunakan dummy load.
(lihat pokok bahasan troubleshooting ) 6..Amati besaran arus pada
amperemeter.
7..Apabila terdapat perbedaan
Standard hasil pengukuran
antara hasil pengukuran dengan
keseimbangan tegangan masing-
besarnya arus output yang
masing antara positif dan negatif ke
dibutuhkan (sesuai kapasitas
ground adalah 50 persen dari
baterai), maka lakukan
tegangan output charger. (toleransi
penyetelan arus output charger
12,5%)
sesuai kebutuhan.
61
Untuk charger type BCT, rangkaian ke beban (tegangan
penyetelan dilakukan pada rangkaian pada rangkaian ke beban harus
kontrol charger, yaitu dengan tetap).
mengatur trimpot VR1 dan VR2
4. Posisikan selector switch pada
(besar arus maksimum yang
Equalizing, amati tegangan
diizinkan 110 % dari arus nominal).
pada rangkaian 'ke beban
(tegangan pada rangkaian ke
Untuk charger type ABB 626 170, beban harus tetap).
penyetelan dilakukan pada circuit
card A1, yaitu pengaturan 5. Posisikan selector switch pada
potensiomefer R5. Boosting, amati tegangan pada
rangkaian ke beban (tegangan
Standard masing-masing type I pada rangaian ke beban harus
merk charger telah mempunyai) tetap)
standar kapasitas arus maksimum
yang diizinkan. Sebagai contoh, Apabila hasil pengukuran
charger type ABB 162 170 standar tegangan pada rangkaian ke beban
kapasitas arus maksimum adalah saat posisi floating, equalizing clan
105 % dari arus keluaran ( 105% x boosting tetap ( 10 %) maka
100 A = 105 A ) dan charger dari PT rangkaian dropper bekerja normal.
Catu daya Data Prakasa, Pada saat ini pengukuran
mempunyai standar arus maksimum rangkaian tegangan dropper
110 % dari arus keluaran charger ( mengacu pada pengalaman
110% x 80 A = 88 A ). lapangan clan buku manual
masing-masing merk, seperti :
Pengukuran Rangkaian Dropper - Charger type ABB 162 1 70
Untuk mengetahui apakah besarnya tegangan dropper
rangkaian Dropper dapat bekerja adalah 80 % dari tegangan
normal. Cara pengukuran tegangan keluaran, yaitu sE kitar 10 VDC.
dropper dilakukan dengan - Charger dari PT Catudaya Data
pengecekan tegangan rangkaian ke Prakasa, menggunakan dropper
beban untuk masing-masing posisi diode. 3 step, dengan range
selector switch, seperti sebagai berikut tegangan 24 VDC pada arus 80
: A.
- Charger BCT menggunakan 2
1. Tentukan besaran tegangan yang buah dropper diode, masing-
diperlukan pada rangkaian ke masing besarnya adalah 24 VDC.
beban (misalnya 110 volt).
2. Hubungkan voltmeter pada output Pengecekan Meter-meter
charger (sebelum rangkaian Tujuan pengecekan meter
dropper) dan rangkaian ke beban adalah untuk mengetahui akurasi
(setelah rangkaian dropper). dari meter-meter terpasang (arus
3. Posisikan selector switch pada baterai, arus beban dan tegangan
Floating, amati tegangan pada beban) Pada charger baterai
62
umumnya memiliki tiga buah alat ukur cairan pembersih. Khusus untuk
terdiri dari meter untuk pengukuran peralatan elektronika,
arus baterai, arus beban, clan gunakanlah kompressor udara
tegangan beban. dengan tekanan maksimum 3
bar.
Pengecekan dilakukan dengan cara
sebagai berikut : 5. Periksa kondisi baut-baut jika
perlu dikencangkan.
Ukur besaran tegangan dan arus di
Gunakanlah alat yang sesuai
terminal meter menggunakan alat ukur
dengan peruntukkannya.
standar.
Standard pemeriksaan fisik pada
1. Bandingkan hasil pengukuran
peralatan adalah secara visual
antara alat ukur standar dengan
ataupun bisa juga dengan diraba
hasil penunjukkan meter
yaitu peralatan dalam kondisi baik
terpasang.
dan bersih.
2. Apabila perbedaan hasil
pengukuran antara alat ukur 1.16.Jadwal dan Chek list
standar dengan meter terpasang Pemeliharaan Charger
di atas 5% (+5%) atau dibawah
5% (-5%) sesuai dengan klas Agar periode dan objek
meternya, maka meter tersebut pemeliharaan charger sama, maka
harus dikalibrasi. perlu membuat jadwal dan cheklist
Standar akurasi meter sesuai dengan pemeliharaan charger.
klas meter yang dipakai, misal : 0,5% -
5% Pembuatan jadwal dan
cheklist pemeliharaan charger,
Pemeriksaan Fisik disesuaikan dengan buku petunjuk
peralatan yang dikeluarkan oleh
Pemeriksaan secara fisik bertujuan pabrik pembuat peralatan atau
untu.k mengetahui kondisi cubicle instrument tersebut.
charcer dan fuse box apakah dalam
keadaan baik dan bersih. Cara 1.16.1. Pemeliharaan Baterai
pelaksanaan pemeriksaaan fisik Pengukuran tegangan pada sel
adalah sebagai berikut : baterai bertujuan untuk mengetahui
1. Buka pintu panel charger sebagai berikut :
2. Perhatikan kondisi kebersihan Kondisi tegangan sel baterai,
peralatan elektronik, meter-meter apakah kondisi operasi normal
dan fuse. Tegangan pengisian ke baterai
3. Bersihkan apabila jika terdapat (Tegangan output charger)
kotoran baik debu atau sarang Kondisi open sirkit pada
laba-laba. rangkaian baterai.
4. Pembersihan dilakukan dengan Keseimbangan tegangan
menggunakan alat pembersih dan baterai terhadap tanah.
63
1.16.2. Cara Pelaksanaan b) Pengukuran tegangan
Pengukuran Tegangan. seluruh sel :
Pengukuran tegangan baterai per Rangkaian Baterai ke Rectifier di-
sel dan keseluruhan sel dilakukan off-kan.
dengan langkah-langkah sebagai
berikut : Siapkan AVO meter ( diajurkan
menggunakan AVO meter digital
).
Pengukuran Tegangan per Sel
Ubah posisi selektor switch pada
Rangkaian Baterai ke Rectifier di-off-
AVO meter pada skala yang
kan
sesuai.
Siapkan AVO meter ( diajurkan
Ukur tegangan sel baterai sesuai
menggunakan AVO meter digital )
polaritasnya, warna merah pada
Sesuaikan selektor switch pada kutub positif pada sel no.1 dan
AVO meter pada skala yang kecil, warna hitam pada kutub negatif
misalnya pada skala 10 volt. pada sel terakhir.
Ukur tegangan sel baterai sesuai Catat hasilnya pada lembar
polaritasnya ( positif warna merah kerja pengukuran tegangan.
dan negatif warna hitam ) mulai dari
Koreksi besaran hasil ukur
sel no. 1 sampai dengan sel terakhir.
tegangan tersebut dan
Catat hasil pengukuran pada bandingkan dengan standard
lembar kerja pengukuran tegangan. tegangan.
64
Jenis / Tegangan Baterai ( Volt )
Merk
Baterai Initial Akhir
Nominal Floating Equalizing Boost
Asam Baterai Dischrage
65
Pompa Karet
Silinder
Aerometer
Cairan Elektrolit
66
Taiwan), arti warna-warna tersebut - Pompakan cairan elektrolit secara
adalah : maksimal / sampai penuh seperti
Merah : Recharge gambar 1-58.
Putih : Fair - Baca skala pada areometer sesuai
Hijau : Good permukaan cairan elektrolit.
- Siapkan alat ukur berat jenis - Catat hasil pengukuran.
(hydrometer).
- Pembacaan berat jenis (Bd)
- Gunakan alat / hydrometer sesuai dipengaruhi oleh perubahan
jenis baterai yang akan diukur temperatur maka diperlukan koreksi
(jangan tertukar dengan hydrometer pembacaan berat jenis dengan
untuk baterai jenis yang lain.) ketentuan sebagai berikut:
- Pada saat pengukuran posisi ( 0C )
hydrometer harus tegak lurus.
67
ASAM Elektrolit baru 1,190
Kondisi terisi penuh 1,215
Berat jenis minimum 1,16
68
- Kabel konektor antar rak baterai arus pada ampere meter yang
terpasang pada rectifier.
- Yakinkan penunjukan arus harus
konstan Contoh pengukuran arus pada
baterai dapat dilihat pada gambar
- Catat hasil pengukuran
1.59.
- Cocokkan hasil pengukuran
tersebut dengan penunjukkan
69
Gambar 1.60. Diagram Titik Ukur Arus Pengisian Pada Baterai
Surat Edaran dari PLN Pusat No.
Besarnya arus pengisian adalah
032/PST/1984, tentang uraian
sebagai berikut :
Kegiatan Pemeliharaan Peralatan
- Baterai Alkali : 0,2 x C ( 0,2
Listrik.
x kapasitas baterai)
- Baterai Asam : 0,1 x C ( 0,1 Periodik Pemeliharaan Baterai
x kapasitas baterai) adalah sebagai berikut :
- Pada operasi floating arus Mingguan
yang mengalir ke baterai relatif Bulanan
kecil Tahunan
Namun demikian pemeriksaan
1.16.5. Jadwal Pemeliharaan
baterai secara rutin tiap hari tetap
Periodik Baterai
dilakukan oleh patroli operator
namun hanya bersifat fisik atau
Pedoman yang diterapkan secara visual, tidak menggunakan
untuk melakukan pemeliharaan
meter-meter yang rumit.
pada peralatan Instalasi adalah
bardasarkan pada SUPLEMEN,
70
Tabel 1-9. Pemeliharaan Mingguan (dalam keadaan operasi )
Peralatan /
Peralatan
No Kegiatan Material yang
Yang
. digunakan
Dipelihara
1 Sel Baterai Periksa kebersihan sel baterai. Bila - Check List
kotor bersihkan sel dan klemnya.
- Kuas Cat
Ukur Tegangan dan Berat jenis pada
- Sikat
sel yang dipilih atau ambil contoh /
sampel dari beberapa sel - Lap Kaos
Periksa arus pengisian dan ukur -Vaseline
tegangan total baterai. Netral
- Multi meter
2 Ruang Baterai Periksa kipas ventilasi, apakah normal,
jika tidak normal segera di perbaiki -Pengukur
tinggi
3 Elektrolit Periksa level dan suhu cairan elektrolit, Elektrolit
apakah normal? Jika tidak normal -Thermometer
sesuaikan dengan standar yang telah
ditentukan
71
2 Rangkaian Charger di Off-kan, ukur tegangan total
Baterai baterai untuk menguji open circuit (sirkuit
terbuka)
72
1.17. Pengujian dan shooting pada melalui rangkaian control charger
DC Power sampai indikasi muncul.
73
Tabel 1 . 12 Trouble Shooting pada Charger
Mini Fuse putus Ganti fuse, bila fuse putus , perbaiki hubungan
antar PCB
74
Suplay utama Periksa semua phasa dan perbaiki sistem
putus / hilang suplay AC
DC Fuse Mini Fuse putus Ganti fuse. Bila fuse putus lagi, periksa
Failure hubungan antar PCB. Bila rusak, maka
perbaiki. Periksa semua fuse dan cari fuse
yang putus dan cari penyebabnya
76
Gambar 1.61. Pengujian pada baterai yang terpasang 1 unit
77
Gambar 1.62. Pengujian pada Baterai yang terpasang 2 Unit.
78
15. Mencatat tegangan seluruh sel Standar yang digunakan dalam
baterai selama pengisian melaksanakan pengujian kapasitas
berlangsung. baterai mengacu pada karakteristik
baterai yang akan diuji antara lain
16. Memeriksa / mengukur
sebagai berikut :
temperatur sel baterai selama
berlangsung pengisian ( charging
). a) Parameter Test
79
Gambar 1.63. Penyambungan alat uji ke baterai menggunakan alat uji
Merk Albert - type BCT-128
80
1.17.3. Pengujian kadar Potassium Peralatan yang digunakan
Carbonate ( KZC03 ) dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut :
Dalam melaksanakan - 1 bh Pipet ukuran 5 ml clan pipet
pemeliharaan tahunan pada baterai filler
diantaranya adalah pengujian
kapasitas, dari hasil test tersebut - 1 bh pipet kecil
belum menjadi jaminan bahwa - 1 bh gelas Berker ukuran 250 ml
kondisi baterai tidak baik, sehingga
perlu ada usaha usaha lain yang - 1 bh gelas Erlenmeyer ukuran
perlu diakukan yaitu dengan cara 500 ml
melakukan pengisian kembali dan - 1 bh corong diameter 5 cm
menguji ulang baterai tersebut.
Apabila masih tetap kondisi tidak - 1 bh washing bottle uk. 1000 ml
baik idealnya baterai tersebut - 1 bh sarung tangan karet
diganti, tetapi hal ini dianggap tidak
efisien. Salah satu upaya yang - 1 bh gelas Burette kapasitas 25m1
dilakukan sebelum beterai diganti - 1 tube obat tetes mata (untuk P3K)
adalah dengan melaksanakan
rekondisi pada baterai atau
mengganti cairan elektrolitnya. 1. Bahan Kimia yang Digunakan
Bahan kimia yang digunakan
Dalam melaksanakan rekondisi dalam pengujian ini adalah :
seringkali juga masih didapatkan
- 1 botol ukuran @ 250 ml
hasil yang tidak memuaskan
phenolphtalein (Reagent A)
sehingga tidak berdaya guna dalam
meningkatkan kondisinya, oleh - 1 botol ukuran @ 250 ml methyl
karena itu dari hasil pengujian orange (Reagent B)
kandungan potassium karbonat
- 1 botol ukuran @ 1000 ml Hydro
(KZC03) pada cairan elektrolit
Chloric Acid (HCl)
baterai dapat ditentukan apakah
baterai bila direkondisi dapat - 1 liter air distillate (H2O)
meningkat kondisinya atau tidak,
sebelum mengganti baterai dengan 2. Pelaksanaan Pengukuran
yang baru.
Untuk satu unit baterai, sampel
diambil dengan cara mengambil
Adapun Tujuan pengujian beberapa tetes larutan elektrolit tiap
kandungan potassium carbonate sel baterai hingga terkumpul sekitar
(K2C03) adalah untuk memperoleh 200 ml elektrolit.
infomasi apakah elektrolit baterai
masih efektif. untuk direkondisi atau Pembuatan 50 ml larutan HCL 10 %
sudah tidak efektif lagi untuk - Dengan memakai gelas ukur
direkondisi. 250 ml, masukkan 50 ml air
murni ke gelas Prlenmeyer
81
Kemudian dengan memakai pipet permukaanr,ya dengan tanda "
5 ml, masukkan 5 ml HCL pekat p"
ke gelas erlenmeyer lalu aduk g. Tambahkan sedikit bubuk methyl
secukupnya orange ke dalam larutan bening
Larutan tersebut cukup untuk satu pada gelas Erlenmeyer hingga
kali pengujian berubah warna menjadi kuning
Untuk pembuatan larutan yang jernih
lebih banyak dapat dilakukan
dengan ketentuan setiap 10 h. Sambil mengocok perlahan
bagian H20 ditambah dengan 1 gelas Erlenmeyer, perlahan
bagian HCL. teteskan HCL 10 % dari gelas
burette sampai larutan dalam
3. Pengukuran gelas Erlenmeyer berubah
warna menjadi ' orange
Prosedur pengukuran i. Bacalah jumlah HCL 10 % yang
dilaksanakan sebagai berikut : teiah dipakai pada gelas burette
dan catatlah batas
a. Isilah gelas burette dengan HCL
permukaannya dengan tanda "
10 % sampai penuh (larutan
m"
sampai pada batas titik nol)
j. Dari langkah - langkah tersebut
b. Dengan menggunakan pipet,
kandungan KZC03 dari sampel
teteskan 5 ml larutan sampel
dapat diketahui dengan rumus :
(Potassium hydroxide) ke gelas
erlenmayer
69,1
c. Masukkan 50 ml (Dengan ( m- p ) x 2 x ( gr/liter)
5
mengguna- kan pipet) air murni
(H20) ke dalam gelas
Untuk memudahkan dan
Erlenmeyer
mempercepat penghitungan pada
d. Tambahkan beberapa tetes langkah 10 ini, disediakan Tabel
phenolphtalein ke dalam larutan Standar Kandungan K2C03
tersebut hingga berubah warna sehingga hanya perlu diketahui
menjadi ungu. nilai titik "m" dan "p" saja.
e. Sambil mengocok perlahan
gelas Erlenmeyer, perlahan Langkah-langkah pengujian
teteskan HCL 10 % dari gelas kadar K2C03 sebagai berikut :
burette sampai larutan dalam
gelas Erlenmeyer berubah a. Isilah gelas burette dengan
warna menjadi bening (tanpa HCl 10% sampai penuh
warna) (larutan sampai pada batas
titik nol)
f. Bacalah jumlah HCL 10 % yang b. Masukkan 50 ml air murni
telah dipakai pada gelas burette (H2O) pada gelas berker,
dan catatlah batas kemudian teteskan 5 ml
82
larutan sampel yang diambil gelas Erlenmeyer berubah
dari sel baterai dengan warna menjadi orange.
menggunakan pipet filter. k. Hitung dan catat kembali
Setelah diaduk secukupnya banyaknya HCl 10% yang
tuangkan ke gelas terbuang dan tandai dengan
Erlenmeyer. titik dan ketik m
c. Tambahkan beberapa tetes l. Masukkan angka yang didapat
phenolphtelein kedalam kedalam rumus yang sudah
larutan tersebut hingga tersedia dan hitung
berubah warna menjadi ungu. kandungan pottasium
d. Sambil mengocok perlahan carbonate (K2C03).
gelas Erlenmeyer, teteskan
HCl 10% dari gelas burette Dari hasil pengukuran
perlahan-lahan sampai larutan kandungan pottasium carbonate
dalam gelas Erlenmeyer (K2C03), dapat memberikan
berubah warna menjadi informasi dan pertimbangan
bening (tak berwarna lagi). bahwa jika hasil ukur kadar
e. Segera tutup kran gelas pottasium carbonate (K2C03)
burette setelah larutan pada 100 gr/liter, maka rekondisi
gelas Erlenmeyer berubah elektrolit baterai adalah langkah
menjadi bening. yang tepat. Namun jika hasil uji
f. Hitung dan catat banyaknya kadar pottasium carbonate
HCl 10% yang terbuang dan (K2C03) 100 gr/liter, maka
tandai dengan titik dan ketik langkah yang tepat adalah usulan
p. penggantian baterai dengan
g. Bubuhkan sedikit Methyl baterai yang baru.
Orange kedalam gelas
Erlenmeyer sehingga larutan
berubah warna menjadi kuning 4. Hasil Pengukuran
bening. Untuk menentukan kadar
h. Kocok perlahan agar larutan Pottasium Carbonate (K2C03) dari
yang baru berubah warna hasil nilai (m - p) dapat dilihat pada
menjadi lebih homogen. tabel dihalaman berikut ini.
i. Teteskan kembali larutan HCl
10% dari gelas burette
kedalam gelas Erlenmeyer
hingga larutan berubah warna
menjadi orange.
j. Segera tutup kran pada gelas
burette setelah larutan pada
83
Tabel 1. 13. Kandungan Pottasium Carbonate (K2C03) pada elektrolit baterai.
84
Setiap produsen pembuat baterai menentukan standar maksimum yang
diijinkan terhadap kadar Pottasium Carbonate (K2C03) seperti pada tabel 1.14
berikut :
85
Gambar 1.60. Pembuangan cairan elektrolit baterai
86
Gambar 1. 62. Pembersihan Terminal Sel Baterai, Klem, Baut dan
Pengecatan Rak
Charging (Pengisian)
87
7. Standar Rekondisi Baterai kerusakan pada sel tersebut dapat
mempengaruhi keamanan dan
Pelaksanaan rekondisi baterai
keandalan operasional baterai.
didasarkan pada beberapa kriteria
Umumnya kerusakan pada sel
pemeriksaan, sehingga dapat
baterai antara lain :
dijadikan standar atau acuan
sebelum dilakukan rekondisi pada a) Retak pada bagian atas sel
baterai antara lain sebagai berikut :
b) Cairan elektrolit Bocor
a. Hasil Test Kapasitas dinyatakan
c) Korosif pada terminal atau
baik ( Standard > 80% )
sambungan kabel Drat pada
b. Charger Discharge minimal 2 terminal baterai rusak
kali, hal ini bertujuan untuk
meyakinkan apakah baterai Cara Pelaksanaan
kondisi tidak baik atau under
Pelaksanaan pemeriksaan fisik
charge.
pada beterai dilakukan secara visual
c. Pengukuran berat jenis elektrolit pada kontainer atau pada komponen
sel baterai yaitu :
d. Pemeriksaan fisik.
a. Kontainer
e. Pemeriksaan kondisi elektrolit
dengan cara pengujian kadar b. Mur baut terminal baterai
potasium karbonat. (terminasi)
(Rekomendasi dari baterai merk
c. Kabel sambungan antar rak
Friwo : Bila tiap 1 liter cairan
baterai.
elektrolit sudah mengandung
karbon seberat 75 gram, maka
elektrotit harus diganti.
f. Kondisi Plat-plat aktif sel baterai.
g. Hasil pengukuran temperatur
elektrolit pada saat charging.
h. Usia baterai dll.
88
Contoh baut terminal yang korosif
Gambar 1.64. Beberapa Contoh Temuan pada Sel Baterai yang Abnormal
Kontainer Sel Baterai Pecah
89
1.18. Trouble Shooting
Untuk melacak kerusakan baterai dapat dilakukan dengan urutan seperti
tabel 1 .15. berikut.
Penurunan Satu atau beberaoa sel Ganti dengan sel yang baru
kapasitas atau open sirkuit
Bersihkan permukaan kontak
gagal total
Konektor antar sel,
Kencangkan konektor antar sel
konektor antar rak atau
dengan 16Nm. Kencangkan konektor
terminal sel berkarat
antar rak dengan 20 Nm atau ganti
atau putus
konektor dengan yang baru.
Kerusakan pengaman
Perbaiki dan ganti dengan yang baru.
lebur / pemisah
90
Berbusa Densitas elektrolit Lakukan pengosongan baterai
selama rendah akibat sesuaikan BJ elektrolit, kemudian
charging penambahan aquades lakukan rekondisi, bila tetap berbusa,
yang berlebihan. ganti dengan sel yang baru
Tampak benda
asing didalam Aquades tidak bersih Lakukan pengosongan pada baterai
elektrolit atau atau bahkan tercemar dan ganti elektrolit atau lakukan
perubahan asam. rekondisi.
warna
elektrolit
Tampak Densitas elektrolit Lakukan pengosongan pada
rontokan terlaiu pekat karena baterai dan ganti elektrolit clan
material aktif penam bahan lakukakn rekondisi.
didalam sel elektrolit dengan
KOH
Meledak atau Suhu elektrolit terlalu Sesuaikan kapasitas charger
terjadi tinggi pada saat dengan kapasitas baterai.
deformasi pengisian( charging ) Perhatikan batasan arus charging
& suhu maksimum yang diijinkan
oleh pembuat baterai
Elektrolit kosong, Periksa dan perbaiki charger dan
charger gagal ganti dengan sel yang baru.
sehingga terjadi
tegangan lebih.
Vent-plug tersumbat
terminal kendor dan
terjadi arching
92
mulai dari mulai factory test di Tindakan pencegahan
pabrik sampai dengan saat kerusakan baterai
dioperasikan terakhir kalinya,
sehingga dari data tersebut dapat Tindakan kebijakan pola
dilakukan evaluasi analisa dan pemeliharaan
pengkajian dan tindakan untuk Merekomendasikan
menghindari atau mencegah pengadaan baterai baru
terjadinya kerusakan mayor atau
minor pada baterai tersebut. Strategi effisiensi biaya
Sejarah alat atau baterai 4. Komisioning Baterai Baru
mencatat hal-hal sebagai berikut :
Untuk menjaga mutu terhadap
1. Data faktory test baterai di baterai yang diterima oleh PLN,
pabrik I vendor maka harus dilakukan pengujian
2. Data pengiriman clan kapasitas, hal tersebut dimaksudkan
pembongkaran di side untuk mengantisipasi apabila terjadi
kelainan pada baterai sebelum
3. Data proses comisioning diterima, selain itu juga untuk
4. Data TBM atau pemeliharaan mengetahui kebenaran
rutin karakteristiknya.
93
yang ditentukan sesuai yang tertuang
dalam surat perjanjian / kontrak
antara lain :
- Besarnya arus pengosongan
(discharge )
- Waktu / lama pengujian
- Tegangan Akhir penyujian
per-sel.
7.Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan komisioning pada
baterai baru meliputi kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengangkutan baterai dari
gudang kelokasi test
b. Pembongkaran dari peti kemas
c. Merangkai baterai
d. Charging (Pengisian)
e. Discharge (Test Kapasitas)
f. Pengepakan (Kemas)
Standar
Standar Quality Control pada
baterai baru adalah sebagai
berikut :
a. Hasil Test kapasitas : 80%
b. Karakteristik pembebanan
sesuai type / jenis baterai.
c. Fisik sel baterai baik / tidak
ada tanda-tanda kerusakan.
d. Temperatur sel baterai pada
saat charge discharge normal
( sesuai brosur ). Apabila hasil
pemeriksaan tidak memenuhi
standar, maka sebelum
diterima oleh PLN sel tersebut
harus diganti.
94
1.19 KESELAMATAN KERJA oleh bahaya yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Untuk itu keselamatan dan
Peralatan pengaman (safety )
kesehatan kerja pada bab ini
yang harus disiapkan untuk
secara khusus membahas hal-hal
keselamatan kerja ini antara lain:
yang berkaitan dengan
Sepatu Pengaman ( Safety
keselamatan dan kesehatan kerja
Shoes)
pada Pemeliharaan DC Power,
yang meliputi peralatan-peralatan Topi Pengaman ( Helmet )
pengaman yang diperlukan pada Kacamata Pengaman
pekerjaan-pekerjaan untuk instalasi Masker
listrik dan panel listrik DC, charger Sarung Tangan Karet
dan baterai. Disamping itu Sedangkan aturan keselamatan
disampaikan juga aturan-aturan kerja yang harus dipatuhi dan
yang berlaku secara umum. Namun ditaati oleh setiap personil didalam
untuk mengingatkan kembali akan pelaksanaan pekerjaan yang
kami berikan beberapa tentang sifatnya rutin maupun non rutin
keselamatan dan kesehatan kerja. adalah :
a. Siapkan peralatan sesuai
1.Dasar-dasar Keselamatan Kerja dengan kebutuhan dan
Dasar-dasar Keselamatan dan penggunaannya.
Kesehatan Kerja (K3) di PT PLN b. Siapkan Dokumen yang
(Persero) adalah berdasarkan : diperlukan guna kepentingan
Undang-Undang K3 No.1 keselamatan kerja.
Tahun 1970
Pengumuman Direksi PLN No. c. Pastikan langkah-langkah yang
023/PST/75 akan dilakukan sudah siap dan
sesuai dengan prosedur yang
Surat Edaran (SE) Direksi PLN
ditetapkan.
No. 005/PST/82
Instruksi Direksi No. 002/84. d. Gunakan perlengkapan
keselamatan kerja seperti
2. Definisi Keselamatan Kerja disebutkan diatas, baik sepatu,
helm, kacamata, masker dan
Keselamatan kerja adalah
sarung tangan karet.
suatu kegiatan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja di e. Gunakan peralatan kerja yang
lingkungan kerja dan dalam ada isolasinya dan dijamin
keadaan bekerja. keselamatanya.
f. Jangan pernah bekerja seorang
3. Definisi Kecelakaan kerja diri, setidaknya berdua
Kecelakaan kerja adalah suatu g. Pastikan rangkaian listrik tidak
kecelakaan yang terjadi pada bertegangan (power off) jika
seseorang karena hubungan kerja bekerja pada area yang harus
dan memungkinkan disebabkan aman dari arus listrik.
95
h. Sebagai tindakan pencegahan, peralatan harus dicuci dengan
lakukan grounding peralatan air biasa / air hangat
ataupun discharge circuit
c. Pastikan ruangan pengujian
sebelum memulai pekerjaan.
mempunyai ventilasi yang
i. Lakukan pengamatan, baik
pemeriksaan dan analisa
d. Gunakan selalu peralatan
sebelum melakukan suatu
keselamatan kerja karena
pekerjaan atau tindakan.
bahan - dahan kimia yang
j. Harus mengetahui efek dari digunakan sangat
pekerjaan yang akan kita berbahaya dan beracun
lakukan. bagi makhluk hidup
k. Mengetahui tempat e. Jangan membuang limbah
penyimpanan kelengkapan fire hasil pengukuran
fighting dan bisa disembarang tempat karena
menggunakannya saat limbah tersebut tetap
diperlukan. beracun bagi makhluk hidup
l. Sudah familiar dengan f. Sesudah pengujian simpan
peralatan kerja yang akan bahan - bahan kimia
digunakan, baik secara tersebut ditempat yang
prosedur maupun cara kering, terlindung dari sinar
pemakaiannya. matahari langsung, dan
tertutup rapat.
m. Bersihkan alat kerja dan tempat
kerja setelah selesai melakukan
pemeliharaan atau pemeriksaan
n. Letakkan peralatan kerja sesuai
dengan tempatnya masing-
masing setelah selesai
melakukan pekerjaan.
o. Patuhi dan taati aturan dan
prosedur yang berlaku demi
keselematan dan kesehatan
kerja kita.
97
- Alat ukur, harus dalam keadaan - Besaran turunan: besaran yang
baik : diturun- kan dari besaran-besaran
- Secara periodik harus dicek dasar. Jadi merupakan kombinasi
(kalibrasi) dari besaran dasar.
- Penyimpanan, transportasi alat - Besaran pelengkap : besaran
harus diperhatikan yang diperlukan untuk
- Operator (Orang) Harus teliti membentuk besaran turunan.
- Keadaan dimana dilakukan
pengukuran harus diperhatikan Satuan
- Jika diperlukan laporan ,
Satuan adalah ukuran dari
maka pencatatan hasil
pada suatu besaran. Sistem satuan
pengukuran perlu
dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
mendapat perhatian
- Untuk catatan digunakan buku
Sistem satuan metrik (universal),
tersendiri
yaitu :
- Gunakan FORMULIR tertentu
2.2. Besaran ,satuan dan Satuan Panjang dalam meter
dimensi (m). Satu meter (1 m) didefinisikan
sepersepuluh juta bagian dari jarak
Alat ukur adalah alat yang dapat antara kutub dan katulistiwa
digunakan untuk mendapatkan / sepanjang meredian yang melewati
mengetahui hasil perbandingan Paris.
antara suatu besaran / ukuran Pada tahun 1960 satuan
yang ingin diketahui dengan panjang meter didefinisikan
standar yang dipakai. Fungsi kembali lebih teliti dan dinyatakan
penting dari alat ukur baik alat ukur dalam standard optik yang disebut
listrik maupun mekanik adalah radiasi merah jingga dari sebuah
untuk mengetahui nilai yang telah atom Krypton. Sehingga Satu (1)
ditentukan sebagai batasan laik meter sama dengan 1.650.763,73
atau tidaknya peralatan / jaringan panjang gelombang radiasi merah
akan dioperasikan. jingga dari atom Krypton-86 dalam
ruang hampa.
Dalam pengukuran kita Satuan Massa dalam gram (g).
membandingkan suatu besaran Satu gram (1 gram) didefinisikan
dengan besaran standard. massa 1 cm kubik air yang telah
Sehingga dalam pengukuran perlu disuling dengan suhu 4 derajat
mengetahui besaran, satuan dan Celcius (C) dan pada tekanan
dimensi. udara normal (760 mm air raksa
Besaran atau Hg).
Besaran adalah sesuatu yang Satuan Waktu dalam sekon (s).
dapat diukur. Besaran terdiri dari : Satu sekon (1sekon) didefinisikan
- Besaran dasar : besaran yang sebagai 1/ 86400 hari matahari
tidak tergantung pada besaran rata-rata.
lain
98
Satuan lainnya dijabarkan dari tersebut sebesar 2/
ketiga satuan dasar diatas yaitu 10.000.000 Newton per satuan
panjang, massa dan waktu. Semua panjang.
pengalian dari satuan dasar diatas
adalah dalam sistem desimal (lihat Satuan Temperatur
Tabel 2.1.) Sistem absolut CGS
Derajat Kelvin (K) telah
atau sistem centi gram sekon ini
ditetapkan dengan mendefinisikan
dikembangkan dari sisem metrik
temperatur termodinamik dari titik
MKS atau meter kilogram sekon.
tripel air pada temperatur tetap
sebesar 273,160 0 K.
Sistem Internasional
Ttitik tripel air ialah suhu
Dalam sistem internasional (SI) keseimbangan antara es dan uap
digunakan enam sistem satuan air. Skala praktis internasional
dasar. Keenam besaran dasar SI untuk temperatur adalah derajat
dan satuan-satuan pengukuran Celcius (0 C) dengan simbol t.
beserta simbolnya diberikan pada Skala Celcius mempunyai dua
Tabel 2.2. skala dasar yang tetap yaitu :
- Titik triple air yang sebenarnya
Satuan Arus 0,01 derajat C
- Titik didih air yang besarnya
Nilai ampere Internasional 100 derajat C, keduanya pada
didasarkan pada endapan elektrolit tekanan 1 atmosfer .
perak dari larutan perak nitrat. 1 T (0 C) = T (0 K) - To
Ampere Internasional didefinisikan Dimana To = 273,16 derajat
sebagai arus yang mengendapkan
perak dengan laju kecepatan Intensitas Penerangan
sebesar 1,118 miligram per sekon
Intensitas penerangan disebut
darei statu larutan perak nitrat
lilin (candela). 1 lilin didefinisikan
Standard.
sebagai 1/60 intensitas penerangan
Nilai Ampere absolut dilakukan
setiap centimeter kuadrat radiator
dengan menggunakan keseimbang-
sempurna.
an arus yakni dengan mengukur
Radiator sempurna adalah
gaya-gaya antara dua konduktor
benda radiator benda hitam atau
yang sejajar. 1 Amper didefinisi-
Planck Standard Primer untuk
kan sebagai arus searah konstan,
intensitas penerangan adalah
yang jika dipertahankan dalam
sebuah radiator sempurna pada
konduktor lurus yang sejajar dan
temperatur pembekuan platina
konduktor tersebut ditempatkan
(kira-kira 2024 0C)
pada jarak satu meter di dalam
ruang hampa akan menghasilkan
gaya antara kedua konduktor
99
Tabel 2.1. Perkalian faktor 10 (Satuan SI)
Faktor Perkalian Sebutan
dari Satuan Nama Simbol
1012 tera T
109 giga G
106 mega M
3
10 kilo k
102 hecto h
10 deca d
10-1 deci d
10-2 centi c
10-3 milli mm
10-6 micro
10-9 nano n
10-12 pico p
10-15 fento f
10-18 atto a
Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan Contoh :
dari besaran-besaran dengan Dimensi Gaya (F)
menggunakan simbol-simbol 2
F = m.a = M .L.T
(lambang-lambang) besaran dasar.
Dimensi Kecepatan (v)
Kegunaan dimensi adalah : panjang meter
v= = = .L.T 1
- Untuk menurunkan satuan waktu det ik
dari suatu besaran.
- Untuk meneliti kebenaran
suatu rumus atau
persamaan.
Tabel 2.2. Besaran Dasar dan Satua SI
100
Kita mengenal berbagai besaran-besaran listrik antara lain :
Tabel 2.3. Besaran Dasar dan Satua SI
101
Kesalahan pada alat ukur kerja yang mempunyai kesalahan
umumnya dinyatakan dalam klas ukur 1 2 % juga dibuat dalam
ketelitian yang dinyatakan dengan bentuk transportable dan dipakai
klas 0.1; 0.5 ; 1,0 dst. Julat ukur dibengkel-bengkel, pabrik-pabrik
dinyatakan mempunyai ketelitian dan lain-lain. Untuk alat kerja
klas 0,1 bila kesalahan maksimum dengan kesalahan ukur 2 -3 %
ialah 1 % dari skala penuh efektif. dipakai untuk pengukuran pada
Tergantung dari besar kecilnya papan penghubung baik dipusat-
ketelitian tersebut alat-alat ukur pusat tenaga listrik, pabrik-pabrik
dibagi menjadi : dan lain-lain.
Alat cermat atau alat presisi,
alat ukur dengan ketelitian tinggi Alat Ukur Kasar :
(< 0,5%).
Alat ukur yang mempunyai
Alat kerja, alat ukur dengan
kesalahan ukur > 3% termasuk
ketelitian menengah ( 1 2
golongan alat kasar dan hanya
%).
digunakan sebgai petunjuk
Alat ukur kasar, alat ukur
umpama arah aliran untuk melihat
dengan ketelitian rendah ( 3
apakah accumulator dari sebuah
%).
mobil yang sedang diisi atau
dikosongkan.
Alat cermat / alat persisi :
Pada beberapa alat ukur yang
Alat ukur yang mempunyai akan ditempatkan pada panel-panel
salah ukur dibawah 0,5% termasuk maka untuk mengurangi kesalahan
golongan alat cermat / alat persisi. membaca karena paralaks, jarum
Alat ukur ini sangat mahal harganya petunjuk dan skala pembacaan
dan hanya dipakai untuk pekerjaan ditempatkan pada bidang-bidang
yang memerlukan kecermatan yang yang sama seperti yang
tinggi, umpamanya dilaboraturium. diperlihatkan dalam gambar 2.1.
Alat ukur cermat / alat persisi dibuat
dalam bentuk transfortable dan
untuk menjaga terhadap perlakuan-
perlakuan yang kasar, maka alat
tesebut dimasukan dalam peti/kotak
dan dibuat dalam bentuk dan rupa
yang bagus sekali, yang tujuannya
untuk memperingatkan sipemakai
bahwa alat yang tersimpan dalam
kotak yang bagus tersebut adalah
alat berharga dan harus
diperlakukan secara hati-hati.
Alat kerja :
Alat ukur dengan kesalahan
ukur diatas 0,5% termasuk
golongan alat kerja. Untuk alat ukur
102
- Ketelitian alat ukur dapat
berkurang disebabkan antara lain,
umur alat ukur yang memang
sudah melebihi yang
direncanakan sehingga
mengalami kerusakan atau
sumber listrik yang harusnya
terpasang dengan kondisi
tertentu, sudah tidak memenuhi
seperti yang dipersyaratkan.
- Operator atau pengguna alat ukur
tidak memahami cara yang benar,
sehingga terjadi kesalahan
pemakaian atau cara membaca
skala salah padahal alat ukur
pada kondisi yang baik.
- Alat ukur yang dimaksud disini
selain merupakan alat yang
menghasilkan nilai dengan satuan
listrik maupun mekanik, ada alat
yang hanya menunjukkan indikasi
Gambar 2.1 Skala dan Plat skala benar atau tidaknya suatu
pada alat ukur rangkaian / sirkit. Alat seperti ini
disebut dengan indikator.
Ketelitian hasil ukur ditentukan
oleh 2 (dua ) hal, yaitu :
- Kondisi alat ukur, yaitu ketelitian-
nya harus sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk pengukuran
pada pemeliharaan kubikel.
103
Kepekaan Sehingga dalam pengukuran
Kepekaan ialah perbandingan sebaiknya perlu diperhatikan
antara besaran akibat (respone) kondisi alat ukur dengan
dan besaran yang diukur. memperhatikan syarat-syarat dari
Kepekaan ini mempunyai satuan, alat ukur, yaitu :
misalnya mm / A. Sering
kepekaan ini dinyatakan sebgai - Alat ukur tidak boleh membebani /
sebaliknya. Jadi besarannya / mempengaruhi yang diukur atau
satuannya menjadi A / mm atau disebut mempunyai impedansi
disebut faktor penyimpangan masuk yang besar
(kebalikan dari kepekaan). - Mempunyai keseksamaan yang
tinggi, yaitu alat harus
Resolusi ( Deskriminasi) mempunyai ketepatan dan
Resolusi dari suatu alat ukur ketelitian yang tinggi (mempunyai
adalah pertambahan yang terkecil accuracy error dan precision
dari besaran yang diukur yang error yang tinggi)
dapat dideteksi alat ukur dengan - Mempunyai kepekaan
pasti. Misalnya suatu Volt meter (sensitifitas) yang tinggi, yaitu
mempunyai skala seragam yang batas input signal yang sekecil-
terbagi atas 100 bagian dan kecilnya sehingga mampu
berskala penuh sama dengan 200 membedakan gejala-gejala yang
V. Satu perseratus jelas, maka kecil
deskriminasi alat ukur sama dengan - Mempunyai stabilitas yang
1/100 atau 2 V. tinggi sehingga menolong dalam
pembacaan dan tidak terganggu
Repeatibility karena keadaan yang tidak
dikehendaki
Banyak alat ukur mempunyai
sifat bahwa nilai penunjukkannya
- Kemampuan baca (readibilitas)
bertendensi bergeser, yaitu dengan
yang baik, hal ini banyak
satu nilai masukan yang sama, nilai
tergantung dari skala dan alat
pembacaan berubah dengan waktu.
penunjuknya serta piranti untuk
Hal tersebut disebabkan antara lain
menghindari kesalahan paralak.
oleh :
- Kemantapan (realibilitas) alat
a. Fluktuasi medan listrik
yang tinggi, yaitu alat yang dapat
disekitarnya. Untuk mencegah
dipercaya kebenarannya untuk
hal ini harus dipasang
jangka waktu yang lama.
pelindung.
b. Getaran makanis. Untuk
Efisiensi Alat Ukur
menghindari hal ini dipasang
peredam getaran. Efisiensi dari alat ukur
c. Perubahan suhu. Dalam hal ini didefinisikan sebagai perbandingan
ruangan diusahakan suhunya antara nilai pembacaan dari alat
tetap dengan cara pemasangan ukur dan daya yang digunakan alat
alat pendingin (AC). ukur pada saat bekerja untuk
pengukuran tersebut. Biasanya
104
diambil dalam keadaan pengukuran - Arus bolak balik
pada skala penuh. Adapun - Arus searah dan arus bolak
satuannya adalah besaran yang balik
diukur per Watt. Efisiensi suatu alat
ukur harus sebesar mungkin. Pada Menurut tipe / jenis
Voltmeter efisiensi dinyatakan - Tipe Jarum Petunjuk
dalam Ohm per Volt.
Harga / nilai hasil ukur yang
dibaca adalah yang ditunjuk oleh
V fs I fs .Rm Rm jarum petunjuk, harga tersebut
Evm = = =
Pfs I fs .V fs V fs adalah harga sesaat pada waktu
meter tersebut dialiri arus listrik
105
Kumparan putar, tanda (M) menggunakan
Prinsip kerja : sistem ini A/V/.
gaya
elektromagnetik Menurut sumber tegangan :
antar medan
magnet suatu tetap Pengukuran
dan arus untuk
(kumparan = kebesaran- DC
berputar magnit kebesaran arus
tetap), pengunaan searah
pada rangkaian Pengukur untuk
DC,alat ukur yang kebesaran arus AC
menggunakan bolak-balik
sistem ini VA/. = Pengukur untuk
kebesaran arus
DC/AC
Elektrodinamik, tanda (D) searah dan
Prinsip kerja: gaya elektromagnetik bolak-balik
antar arus-arus. 3 Pengukur
(kumparan tetap & AC 3
phasa tiga
kumparan berputar),
pemakaian pada
rangkaian AC/DC, Menurut tegangan pengujiannya
alat yang :
menggunakan
sistem ini V/A / W /F. Tegangan uji 2 kv
2
Induksi, tanda (I)
Prinsip kerja : gaya
elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh
medan magnit bolak- Tegangan uji 3 kV
3
balik dan arus yang 2 kv
terimbas oleh medan
magnet, (arus induksi
dalam hantaran).
106
Menurut Posisi Pengoperasian Menurut sifat penggunaannya
Portable
Dipasang untuk posisi mendatar .
Alat ini mudah dipergunakan dan
dibawa pergi kemana-mana
sesuai kehendak hati kita dalam
pengukuran.
Di pasang dengan posisi tegak.
Papan hubung/panel
107
menghubungkan seri dengan Tegangan antara P dan Q tetap
sumber daya lisitrik (power source). 1000 volt
Req = 100 + 10 = 110
1000
I= = 9.09 Amper
110
3. Amperemeter 3 ( A3 )
RA = 0,1
Tegangan antara P dan Q
Gambar 2.2 Pemasanan tetap 1000 volt
Amperemeter Req = 100 + 0,1 = 100,1
Amperemeter harus 1000
I= = 9,99 Amper
dihubungkan seri dengan rangkaian 100,1
yang akan diukur karena
mempunyai tahanan dalam ( RA ) Tahanan amperemeter harus
yang kecil sehingga apabila kecil, agar pengaruh terhadap
amperemeter dihubungkan paralel rangkaian kecil . Juga harus kecil
akan terjadi dua aliran ( I1 dan I2 ) , agar daya yang hilang menjadi kecil
karenanya pengukuran tidak benar
(salah) akan tetapi merusak 2
Plosses = I RA
amperemeter karena dihubung
singkat dengan baterai/tegangan
sumber alat ukur tersebut.
A
P
sumber beban
~ daya
Gambar 2.3 Amperemeter dan
tahanan
1. Amperemeter 1 ( A1 )
Gambar 2.4 Amperemeter dan
RA = 100
Beban
Tegangan antara P dan Q tetap
1000 volt
Volt-meter Meter .
Req = 100 + 100 = 200
Alat ukur ini digunakan untuk
mengetahui besarnya tegangan
Cara penyambungan dari Volt-
1000 meter adalah dengan
I= = 5Amper
200 menghubungkan parallel dengan
sumber daya lisitrik (power source )
2. Amperemeter 2 ( A2 ) Voltmeter harus dihubungkan
RA = 10 paralel dengan rangkaian yang
108
akan diukur karena mempunyai
tahanan dalam ( RA ) yang besar.
109
Gambar 2.8 Pemasangan
Frekwensi meter Gambar 2.9 Pemasangan Watt
meter
Frekwensi meter mempunyai Jenis lain dari watt meter
peranan cukup penting khususnya berdasarkan besarannya adalah :
dalam mensinkronisasikan kW meter (kilo watt meter)
(memparalelkan) 2 unit mesin MW meter (mega watt
pembangkit dan stabilnya frekwensi meter)
merupakan petunjuk kestabilan
mesin pembangkit. Alat untuk mengukur daya pada
beban atau pada rangkaian daya itu
Watt Meter adalah nilai-nilai rata-rata dari
Alat ukur ini untuk mengetahui perkalian e. i , yaitu nilai sesaat
besarnya daya nyata (daya aktif). dari tegangan dan arus pada beban
Pada watt meter terdapat atau rangkaian tersebut
spoel/belitan arus dan spoel/ belitan
tegangan, sehingga cara
penyambungan watt pada
umumnya merupakan kombinasi
cara penyambungan volt meter dan
ampere meter sebagaimana pada
gambar dibawah ini :
110
Rangkaian potensial wattmeter Nilai rata-rata dalam 1 (satu )
dibuat bersifat resistip, sehingga Siklus ( Cycle ) :
arus dan
tegangan pada rangkaian 1 T dM e.i
tersebut satu fasa iV satu fasa d rata rata =
K. . .dt
T 0 d Rv
dengan e karena
Zv = Rv 2.5. KWH Meter
Wattmeter yang didasarkan
atas instruments elektrodinamik . Kwh meter digunakan untuk
mengukur energi arus bolak balik,
Torsi pada alat ini adalah merupakan alat ukur yang sangat
penting, untuk Kwh yang
dM
d = K. .i1 .i2 diproduksi, disalurkan ataupun kWh
d yang dipakai konsumen-konsumen
listrik. Alat ukur ini sangat popular
Maka dikalangan masyarakat umum,
dM karena banyak terpasang pada
d = K. .iv .i rumah-rumah penduduk (konsumen
d
listrik) dan menentukan besar
e e kecilnya rekening listrik si pemakai.
dimana iv = = Mengingat sangat pentingnya
Z v Rv
arti kWh meter ini baik bagi PLN
i d = K . dM . e ataupun sipemakai, maka agar
d Rv diperhatikan benar cara
penyambungan alat ukur ini.
P : Spoel Arus
~ sumber beban
daya : Spoel Tegangan
111
atau 5000 volt dan batas
pengukuran dapat bervariasi antara
0,02 sampai 20 meter ohm dan 5
sampai 5000 meter ohm dan lain-
lain sesuai dengan sumber
tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka
sumber tegangan megger yang
dipilih tidak hanya tergantung dari
batas pengukur, akan tetapi juga
terhadap tegangan kerja (sistem
tegangan) dari peralatan ataupun
instansi yang akan diuji isolasinya.
Gambar 2.13 Rangkaian dasar
Dewasa ini telah banyak pula megger
megger yang mengeluarkan
tegangan tinggi, yang 2.7. Phasa Squence
didapatkannya dari baterai sebesar Alat ukur ini digunakan untuk
8 12 volt (megger dengan sistem mengetahui benar/tidaknya urutan
elektronis). Megger dengan bateri phasa sistem tegangan listrik tiga -
umumnya membangkitkan phasa. Alat ini sangat penting arti
tegangan tinggi yang jauh lebih khususnya dalam melaksanakan
stabil dibanding megger dengan penyambungan gardu-gardu
generator yang diputar dengan ataupun konsumen listrik, karena
tangan. Gambar rangkaian dasar kesalahan urutan phasa dapat
megger adalah seperti gambar 2.13 menimbulkan :
Megger ini banyak digunakan
Kerusakan pada peralatan/
petugas dalam mengukur tahanan
mesin antara lain putaran motor
isolasi anata lain untuk
listrik terbalik
Kabel instalasi pada rumah-
Putaran piringan kWh meter
rumah / bangunan
menjadi lambat ataupun terhenti
Kabel tegangan rendah sama sekali, dll
Kabel tegangan tinggi
Transformator, OCB dan Cara penyambungannya phasa
peralatan listrik lainnya. squence
Adalah sebagaimana terlihat pada
gambar 2.14 .berikut ini
112
Phasa
Sq ence
R
RST S Sumber Daya/
T tegangan
113
Contoh cara membaca skala pada Perubahan batas ukur arus
alat ukur : dilakukan dengan cara memasang
secara paralel Resistor, sehingga
arus yang terukur dibagi dengan
perbandingan tertentu antara yang
melewati resistor dan yang
melewati komponen utama alat
ukur. Semakin kecil nilai resistor,
maka batas ukur menjadi lebih
besar.
Sedangkan untuk merubah batas
Gambar 2.15 pembacan meter ukur tegangan dilakukan dengan
cara memasang secara seri
2.8. pengukuran besaran resistor, sehingga nilai tegangan
listrik sebelum masuk ke dalam alat ukur
dapat lebih besar . Semakin besar
Setiap alat ukur mempunyai nilai resistor, maka batas ukur
batas ukur tertentu, yang artinya menjadi semakin besar
alat ukur tersebut hanya mampu
mengukur sampai harga maksimal
tertentu dimana jarum petunjuk
akan menyimpang penuh sampai
pada batas maksimal dari skala.
Alat-alat ukur yang terpasang
tetap pada panel pada umumnya
mempunyai satu macam batas ukur
saja dikarenakan besaran yang
akan diukur nilainya tidak akan
berubah dari nilai yang ada pada
batas ukur meter tersebut, Gambar.2. 16 batas ukur meter
sedangkan alat ukur kerja Petunjuk jarum petunjuk pada
menyediakan beberapa pilihan angka 7. skala maksimum 10.
batas ukur, karena besaran yang seandainya kita tentukan batas ukur
akan diukur belum diketahui pada angka 5 maka harga
sebelumnya. sebenarnya yang ditunjuk oleh
Cara merubah batas ukur angka 7 adalah sebagai berikut
dilakukan dengan menambah atau
mengurangi tahanan dari resistor P
sebelum besaran listrik masuk ke Hs = xBU
SM
komponen utama alat ukur dengan
7
perbandingan nilai tertentu Jadi Hs = x 5V = 3,5V
terhadap nilai tahanan alat ukur, 10
sehingga besaran sebenarnya yang Dimana : Hs = harga sebenarnya
masuk pada komponen utama alat . BU = batas ukur.
ukur tetap pada batas semula. P = penunjuk jarum.
SM = skala maksimum
114
Prinsip kerja alat ukur tetap dan besi yang berputar. Bila
sebuah kumparan dan didalamnya
Prinsip kerja yang paling
terdapat besi, maka besi tersebut
banyak dari alat alat ukur tersebut
akan menjadi magnet. Jika di dalam
adalah :
kumparan tersebut diletakkan dua
kWh dan kVArh meter :
batang besi maka kedua-duanya
sistem induksi
akan menjadi magnet sehingga
kW /kVA maksimum meter
kedua batang besi tersebut akan
: sistem elektro dinamis
saling tolak menolak, karena ujung-
Volt meter : sistem elektro
ujung kedua batang besi tersebut
magnit, kumparan putar, besi
mempunyai kutup yang senama.
putar
Prinsip kerja tersebut diterapkan
Amper meter : sistem
pada sistem elektro magnit dengan
elektro magnit, kumparan putar
mengganti besi tersebut dengan 2
buah plat besi yang satu dipasang
Prinsip kerja besi putar
tetap (diam) sedang yang lain
Alat ukur dengan prinsip kerja bergerak dan dihubungkan dengan
besi putar atau disebut juga sistem jarum petunjuk.
elektro magnet adalah sesuatu alat
ukur yang mempunyai kumparan
+ +
Dua batang
besi yang
berdampinga
kumparan
115
2.9. Prinsip kerja kumparan kutub-kutubnya dilengkapi dengan
putar lapis-lapis kutub, dan di dalam
lapang magnetis antara lapisan
Alat ukur sistem kumparan putar ini kutub tersebut dipasangkan sebuah
adalah alat ukur yang mempunyai kumparan yang dapat berkeliling
kutub magnet permanent dan poros Arus yang dialirkan melalui
kumparan yang berputar. Besi kumparan akan menyebabkan
magnet adalah permanent kumparan tersebut berputar
berbentuk kaki kuda yang pada
Gulungan
: +
S U
S U Magnit S U
S
U Tetap
+
a b
Gambar 2-19 Prinsip kerja kumparan putar
Alat ukur kumparan putar dicelah udara antara kutub-kutub
adalah alat ukur penting yang magnet dan silinder inti besi akan
dipakai untuk kumparan bermacam berbentuk medan magnet yang
arus, tidak hanya untuk arus rata, yang masuk melalui kutub-
searah, akan tetapi dengan alat kutub tersebut. Kedalam silinder,
pertolongan lainnya, dapat pula secara radial sesuai dengan arah-
dipakai untuk arus bolak-balik. arah panah. Dalam selah udara ini
Pemakaian dari alat ukur ditempatkan kumparan putar (4),
kumparan putar adalah sangat luas, yang dapat berputar melalui sumbu
mulai dari alat-alat ukur yang ada (8).
dilaboraturium sampai pada alat
ukur didalam pusat-pusat Bila arus searah yang tidak
pembangkit listrik. diketahui besarnya mengalir melalui
Pada gambar 2.20 berikut ini kumparan tersebut, suatu gaya
diperlihatkan adanya magnet yang elektromagnetis f yang mempunyai
permanen (1), yang mempunyai arah tertentu akan dikenakan pada
kutub-kutub (2), dan diantara kutub- kumparan putar sebgai hasil
kutub tersebut ditempatkan suatu interaksi antar arus dan medan
silinder inti besi (3). magnit. Arah dari gaya f dapat
Penempatan silinder inti besi ditentukan menurut ketentuan
(3), tersebut diatas ini, diantara tangan dari fleming (lihat gambar
kedua kutub magnet, utara dan berikutnya)
selatan, akan menyebabkan bahwa,
116
Gambar 2. 20 Bahagian meter
Gambar 23 Bentuk Lain Konstruksi
Kumparan Putar
117
piringan, dan prinsip ini akan
mendasari kerja dari pada alat ukur Menurut hukum LENZ aliran
induksi. Atau dengan kata lain bila induksi dengan arah sedemikian
didalam medan magnet dengan rupa sehingga selalu melawan
garis gaya magnet dengan arah penyebabnya, karena induksi itu
yang berputar, dipasang sebuah dibangkitkan oleh pemotong garis-
tromol yang berbentuk silinder, garis gaya yang berputar, maka
tromol tersebut akan turut berputar tromol aluminium akan berputar
menurut arah putaran garis-garis dengan arah yang sama dengan
gaya magnet tadi, medan magnet arah putaran garis-garis gaya
ini dinamakan alat ukur medan tersebut.
putar atau alat ukur induksi, bisa Pada alat ukur jarum putaran
juga disebut alat ukur Ferraris tromol ditahan oleh pegas spiral,
Alat ukur ini dapat sehingga putarannya pada jarak
diklasifikasikan pada medan yang tertentu sesuai dengan garis
bergerak. Prinsip ini digunakan skalanya. Oleh karena sistem
pada alat ukur energi (kWh meter) induksi ini bekerja dengan medan
arus bolak balik. Gambar tengah putar yang dibangkitkan oleh arus
menunjukan arah 1dan 2 dalam bolak-balik, maka jika tanpa alat
ruangan A, B, C, D, kedua medan Bantu atau alat tambahan lainnya
itu dilukiskan sebagai vektoris maka alat ukur ini hanya
1dan 2 pada suatu periode dipergunakan pada sumber arus
penuh. Dari gambar tersebut bolak-balik saja.
tampak jelas bahwa medan magnet
total mempunyai arah yang 2.11 Sistem elektro dinamis
berputar pada poros (a) dengan
Alat ukur elektro dinamis adalah
kecepatan sama dengan arus bolak
alat ukur yang mempunyai
balik dinding tromol aluminium
kumparan tetap dan kumparan
terpotong. Oleh garis gaya dari
putar.
medan putar sehingga dalam tromol
Sistem kerjanya sama dengan
terbangkit tegangan dan arus
sistem kumparan berputar tetapi
induksi atau arus pusar.
magnet tetap diganti dengan
magnet listrik.
Berdasarkan kaidah tangan
kanan pada gambar 2.26 a jarum
akan menyimpang kekanan, bila
arus dibalik arahnya pada gambar
2.26 b maka jarum akan tetap
menyimpang kekanan. Baik arah
arus berganti-ganti arah jarum tetap
menyimpang ke satu arah
Gambar 2.25 Azas Alat Ferraris
atau Alat Induksi
118
Gambar 2.26.a Gambar 2.26.b
119
dalam medan magnet hampir-
hampir rata yang dihasilkan oleh
kumparan-kumparan tetap.
120
- Kedudukan atau posisi alat ukur pembacaannya menjadi tidak
tidak mempengaruhi langsung, karena harus dikalikan
penunjukan. dengan perbandingan penurunan
Kelemahannya. besaran listrik yang diakibatkan
- Dapat dipengaruhi oleh oleh trafo-ukur tersebut.
temperature ruangan yang tinggi Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur
- Tidak boleh ditempatkan pada yang digunakan untuk pengukuran,
ruangan yang lembab / basah yaitu trafo arus dan trafo tegangan .
- Harga relative mahal - Trafo arus digunakan untuk
menurunkan arus dengan
perbandingan transformasi
tertentu dan sekaligus
mengisolasi peralatan ukur dari
tegangan sistem yang diukur
- Trafo tegangan digunakan untuk
menurunkan tegangan sistem
dengan perbandingan
transformasi tertentu.
K L
IS = Max
S2
A
S1
IP = 80 . 5 = 400 A (terbukti)
Beban
NS IP
a= = IS
NP Gambar 2.32 Sisitim Pengukuran
arus Pakai trafo arus
a = 1 : 20
atau NP . IP = NS . IS Pelaksanaan pengukuran
karena NP = 1 tegangan pada jaringan tegangan
maka = IP = NS . IS tinggi tidak cukup hanya
a = Ratio perbandingan mempergunakan tahanan-tahanan
depan yang nilainya besar , tetapi
dilaksanakan dengan transformator
tegangan ( PT ) dengan tujuan
bahwa memakai pesawat ukur
dengan batas normal dapat diukur
batas normal dan ukuran yang lebih
tinggi, sehingga diperoleh
rangkaian pengukuran yang lebih
aman
122
Primer E pimer : E sekunder = N primer : N sekunder
PT
Gunanya dihubungkan ketanah
yaitu untuk menghilangkan arus
Sekunder bocor dari kumparan primer
Beban
Gambar 2.3 Pelaksanaan pengukuran arus bola-balik untuk arus yang besar
123
Meger dengan batas ukur Mega tegangan alat ukur antara 500
sampai Giga Ohm dan tegangan sampai 1.000 Volt arus searah.
alat ukur antara 5.000 Volt sampai Ketelitian hasil ukur dari meger
dengan 10.000 Volt arus searah. juga ditentukan oleh cukup
Untuk instalasi tegangan rendah tegangan baterai yang dipasang
digunakan Meger dengan batas pada alat ukur tersebut.
ukur sampai Mega Ohm dan
124
Meter Tahanan Kontak masuk dan keluar akan
mengalirkan arus searah
Biasa disebut dengan Micro
dengan nilai minimal 200
Ohm meter dan digunakan untuk
Amper. Sebenarnya yang
mengukur tahanan antara terminal
terukur pada alat ukurnya
masuk dan terminal keluar pada
adalah jatuh tegangan antara
alat hubung utama kubikel. Nilai
2 ( dua ) terminal yang
yang dihasilkan adalah dalam
terhubung dengan alat ukur,
besaran micro atau sepersatu juta
tetapi kemudian nilainya
ohm.
dikalibrasikan menjadi satuan
Dua terminal alat ukur yang
micro ohm.
dihubungkan ke terminal
125
Gambar 2. 37 Tester Tegangan Tinggi Arus SearahTester 20 kV
Untuk memeriksa adanya tegangan pada kabel masuk / keluar kubikel
126
2.15.4. Test Tegangan Tembus ( Dielectricum Test )
Untuk menguji tegangan tembus minyak isolasi bagi PMT atau LBS yang
menggunakan media peredam berupa minyak. Kemampuan Alat Test minimal
sampai 60 kV arus searah dengan arus minimal 1 mA
Gambar 2. 41 Manometer
127
1
BAB III.
TRANSFORMATOR TENAGA
Transformator adalah alat yang
digenakan untuk memindahkan
energi listrik arus bolak balik dari
satu rangkaian ke rangkaian yang
lain dengan prinsip kopel magnetik.
Tegangan yang dihasilkan dapat
lebih besar atau lebih kecil dengan
frekuensi yang sama .
128
maka akan timbul gaya gerak listrik
(GGL). Dari prinsip tersebut di atas karena f 1 = f2
dibuat suatu transformator seperti
gambar 3.6. di bawah ini maka
E1 : E2 = N1: N2
E1 N2 = E2 N1
E2 = (N2 / N1) x E1
Dimana ;
E1 = tegangan primer
E2 = tegangan sekunder
Gambar 3.4. Suatu arus listrik N1 = belitan primer
mengelilingi inti besi N2 = belitan sekunder
maka besi itu menjadi
magnit VA primer = VA sekunder
I1 x E1 = I2 x E2
E1 I 2 E
= maka I1 = I2 2
E 2 I1 E1
Dimana ;
I1 = Arus primer
I2 = Arus sekunder
E1 = tegangan primer
Gambar 3.5. Suatu lilitan E2 = tegangan sekunder
Rumus umum menjadi :
E1 N1 I 2
a= = =
E 2 N 2 I1
Bagian-bagian Transformator
Transformator terdiri dari :
Bagian Utama.
Inti besi berfungsi untuk
mempermudah jalan fluksi, yang
Gambar 3.6. Prinsip Dasar dari ditimbulkan oleh arus listrik yang
Transformator. melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis
Rumus tegangan adalah: yang berisolasi, untuk mengurangi
E1 =4,44 N1 f 1. max10 8 panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
Maka untuk transformator rumus ditimbulkan oleh Eddy Current
tersebut sebagai berikut: (gambar 3.7).
E1 =4,44 N1 f 1. max10 8
E2 = 4,44 N2 f2 max 10 - 8
129
Gambar 3.7. Inti Besi dan Laminasi yang diikat Fiber Glass
130
3.3. Minyak Transformator mengetahui apakah suatu minyak
transformator memiliki ketahanan
Minyak transformator merupa- listrik yang memahami persyaratan
kan salah satu bahan isolasi cair yang berlaku .
yang dipergunakan sebagai isolasi Secara analisa kimia
dan pendingin pada transformator. ketahanan listrik suatu minyak
Sebahagian bahan isolasi minyak transformator dapat menurun akibat
harus memiliki kemampuan untuk adanya pengaruh asam dan
menahan tegangan tembus, pengaruh tercampurnya minyak
sedangkan sebagai pendingin dengan air. Untuk menetralisir
minyak transformator harus mampu keasaman suatu minyak
meredam panas yang ditimbulkan, transformator dapat mengunakan
sehingga dengan kedua potas hidroksida(KOH). Sedangkan
kemampuan ini maka minyak untuk menghilangkan kandungan
diharapkan akan mampu air yang terdapat dalam minyak
melindungi transformator dari tersebut yaitu dengan cara
gangguan. memberikan suatu bahan
Minyak transformator mempu- higroskopis yaitu selikagel.
nyai unsur atau senyawa Dalam menyalurkan perannya
hidrokarbon yang terkandung sebagai pendingin, kekentalan
dalam minyak transformator ini minyak transformator ini tidak
adalah senyawa hidrokarbon boleh terlalu tinggi agar mudah
parafinik, senyawa hidrokarbon bersikulasi, dengan demikian
naftenik dan senyawa hidrokarbon proses pendinginan dapat
aromatik. Selain ketiga senyawa berlangsung dengan baik.
diatas minyak transformator masih Kekentalan relatif minyak
mengandung senyawa yang disebut transformator tidak boleh lebih dari
zat aditif meskpun kandungan nya 4,2 pada suhu 200 C dan 1,8 dan
sangat kecil . 1,85 dan maksimum 2 pada suhu
50 0 C . Hal ini sesuai dengan sifat
Minyak transformator adalah minyak transformator yakni
cairan yang dihasilkan dari proses semakin lama dan berat operasi
pemurnian minyak mentah. Selain suatu minyak transformator, maka
itu minyak ini juga berasal dari minyak akan akan semakin kental .
bahan bahan organik, misalnya Bila kekentalan minyak tinggi
minyak piranol dan silikon, berapa maka sulit untuk bersikulasi
jenis minyak transformator yang sehingga akan menyulitkan proses
sering dijumpai dilapangan adalah pendinginan transformator.
minyak transformator jenis Diala A, Sebagai bahan isolasi minyak
diala B dan Mectrans. transformator memiliki beberapa
Kenaikan suhu pada kekentalan, hal ini sebagai mana
transformator akan menyebabkan dijelaskna dalam SPLN(49-1:1980)
terjadinya proses hidrokarbon pada Adapun persyaratan yang harus
minyak, nilai tegangan tembus dan dipenuhi oleh minyak transformator
kerapatan arus konduksi adalah sebagai berikut:
merupakan beberapa indikator
atau variable yang digunakan untuk
131
1. Kejernihan 9. Kandungan air .
Kejernihan minyak isolasi tidak Adanya air dalam dalam isolasi
boleh mengandung suspensi menyebabkan menurunnya
atau endapan (sedimen) tegangan tembus dan tahanan
2. Massa jenis. jenis minyak isolasi akan
Massa jenis dibatasi agar air mempercepat kerusakan kertas
dapat terpisah dari minyak pengisolasi.
isolasi dan tidak melayang
3. Viskositas Kinematika 3.4. Bushing.
Viskositas memegang peranan
penting dalam pendinginan, Hubungan antara kumparan
yakni untuk menentukan kelas transformator dan ke jaringan luar
minyak. melalui sebuah bussing yaitu
4. Titik Nyala . sebuah konduktor yang diselubungi
Titik nyala yang rendah oleh isolator yang kontrutruksinya
menunjukkan adanya dapat dilihat pada gambar 3.9.
konstaminasi zat gabar yang Bushing sekaligus berfungsi
mudah terbakar sebagai penyekat antara konduktor
5. Titik Tuang. tersebut dengan tangki
Titik tuang dipakai untuk transformator.
mengidentifikasi dan menentu-
kan jenis peralatan yang akan
menggunakan minyak isolasi .
6. Angka kenetralan .
Angka kenetralan merupakan
angka yang menunjukkan
penyusutan asam minyak dan
dapat mendeteksi kontaminasi
minyak, menunjukkan
kecendrungan perobahan kimia
atau indikasi perobahan kimia
dalam bahan tambahan .
7. Korosi belerang
Korosi belerang kemungkinan
dihasilkan dari adanya belerang
bebas atau senyawa belerang
yang tidak stabil dalam minyak Gambar 3. 9 Bushing
isolasi .
8. Tegangan tembus Pada bushing dilengkapi fasilitas
Tegangan tembus yang terlalu untuk pengujian kondisi bushing
rendah menunjukkan adanya yang sering disebut center tap.
kontaminasi seperti air, kotoran
atau partikel konduktif dalm 3.5. Tangki Konservator
minyak
Tangki Konservator berfungsi
untuk menampung minyak
132
cadangan dan uap/udara akibat saluran pelepasan dan masukanya
pemanasan trafo karena arus udara kedalam konservator perlu
beban. Diantara tangki dan trafo dilengkapi media penyerap uap air
dipasangkan relai bucholz yang pada udara sering disebut denga
akan meyerap gas produksi akibat silicagel dan dia tidak keluar
kerusakan minyak . mencemari udara disekitarnya.
Untuk menjaga agar minyak Seperti gambar 3.10.
tidak terkontaminasi dengan air,
ujang masuk saluran udara melalui
133
Tabel 3.1. Macam-macam sistem pendingin
No Macam MEDIA
sistem Didalam transformator Diluar transformator
pendingin Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
alami Paksa alami Paksa
1 AN - - Udara -
2 AF - - - Udara
3 ONAN Minyak - Udara -
4 ONAF Minyak - - Udara
5 OFAN - Minyak Udara -
6 OFAF - Minyak - Udara
7 OFWF - Minyak - air
8 ONAN/ONAF Kombinasi 3 dan 4
9 ONAN/OFAN Kombinasi 3 dan 5
10 ONAN/OFAF Kombinasi 3 dan 6
11 ONAN/OFWF Kombinasi 3 dan 7
134
3.7. Tap Changer (On Load Tap perubahan tegangan pada salah
Changer) satu sisi input berubah tetapi sisi
outputnya tetap. Alat ini disebut
Kualitas operasi tenaga listrik sebagai sadapan pengatur
jika tegangannya nominal sesuai tegangan tanpa terjadi pemutusan
ketentuan, tapi pada saat operasi beban maka disebut On Load Tap
terjadi penurunan tegangan Cahnger (OLTC). Pada umumnya
sehingga kualitasnya menurun OLTC tersambung pada sisi primer
untuk itu perlu alat pengatur dan jumlahnya tergantung pada
tegangan agar tegangan selau perancang dan perubahan sistem
pada kondisi terbaik, konstan dan tegangan pada jaringan, yang
kontinyu. Untuk itu trafo dirancang kontruksinya dapat dilihat pada
sedemikian rupa sehingga gambar 3.12 .
Saklar pengubah
(driverter switch)
Tap pemilih
(selector switch)
135
mengandung uap air akan baik panasnya kumparan primer
mengkontaminasi minyak walaupun dan sekunder juga minyak.
prosesnya berlangsung cukup Thermometer ini bekerja atas dasar
lama. air raksa (mercuri/Hg) yang
Untuk mengatasi hal tersebut tersambung dengan tabung
udara yang masuk kedalam tangki pemuaian dan tersambung dengan
konservator pada saat minyak jarum indikator derajat panas.
menjadi dingin diperlukan suatu Beberapa thermometer
media penghisap kelembaban yang dikombinasikan dengan panas dari
digunakan biasanya adalah resistor khusus yang tersambung
silicagel. Kebalikan jika trafo panas dengan tansformator arus, yang
maka pada saat menyusut maka terpasang pada salah satu fasa
akan menghisap udara dari luar (fasa tengah) dengan demikian
masuk kedalam tangki dan untuk penunjukan yang diperoleh adalah
menghindari terkontaminasi oleh relatif terhadap kebenaran dari
kelembaban udara maka diperlukan panas yang terjadi. Gambar
suatu media penghisap kelemba- kontruksi Thermometer dapat dilihat
ban yang digunakan biasanya pada gambar 3.14.
adalah silicagel yang secara khusus
direncang untuk maksud tersebut
diatas. Kontruksi alat pernapasan
transformator dapat dilihat pada
gambar 3.13
Gambar 3. 14 Thermometer
2. Permukaan minyak
136
balon dari bahan elastis dan diisi udara yang masuk kedalam balon
dengan udara biasa dan dilengkapi dalam kondisi kering dan aman.
dengan alat pelindung seperti pada Gambar kontruksi nya dapat dilhat
sistem pernapasan sehingga pada gambar 3.15
pemuan dan penyusutan minyak
137
sema seperti relai buhcoltz tetapi Relai ini bekerja karena
tidak ada kontrol gas, jenis tekanan tekanan lebih akibat gangguan
ada yang menggunakan didalam transformator, karena
membran/selaput timah yang lentur tekanan melebihi kemampuan
sehingga bila terjadi perubahan membran yang terpasang, maka
tekanan kerena gangguan akan mamran akan pecah dan minyak
berkerja, disini tidak ada alarm akan akan keluar dari dalam
tetapi langsung trip dan dengan transformator yang disebabkan oleh
prinsip yang sama hanya tekanan minyak
menggunakan pengaman tekanan
atau saklar tekanan. Gambar 3. Relai tekanan lebih (Sudden
kontruksi Relai Bucholz seperti Pressure Relay)
gambar 3.16.
Suatu flash over atau hubung
singkat yang timbul pada suatu
transformator terendam minyak,
umumnya akan berkaitan dengan
suatu tekanan lebih didalam tangki,
karena gas yang dibentuk oleh
decomposisi dan evaporasi minyak.
Dengan melengkapi sebuah
pelepasan tekanan pada trafo maka
tekanan lebih yang membahayakan
tangki trafo dapat dibatasi
besarnya. Apabila tekanan lebih ini
Gambar 3.16. Relai Bucholz tidak dapat dieliminasi dalam waktu
beberapa millidetik, tangki trafo
2. Jansen membran akan meledak dan terjadi panas
lebih pada cairan, konsekuensinya
Alat ini berfungsi untuk
pada dasarnya harus memberikan
Pengaman tekanan lebih (Explosive
suatu peralatan pengaman.
Membrane) / Bursting Plate yang
Peralatan pengaman harus cepat
kontruksinya seperti gambar 3.17.
bekerja mengevakuasi tekanan
tersebut. Gambar kontruksi relai
tekanan lebih dapat dilihat pada
gambar 3.18.
Pipa penghubung
Konservator
Tutup tangki
Tangki
139
Gambar 3.20. Neutral Grounding Resistance (NGR)
140
Gambar 3.21. Pengukuran Neutral Grounding Resistance
141
KONSERVATOR
KLEM
BUCHOLTZ RELAI
BUSHING
JANSEN RELAI
RADIATOR
TERMOMETER
SILICAGEL OLTC
MEKANIK OLTC
KIPAS PENDINGIN
indikator
reset
144
+
CT
OCR
Tripping coil
PMT IND AU
beban X
145
x
87N
87N
146
4. Relai arus lebih berarah Relai ini terpasang pada jaringan
Directional over current Relai tegangan tinggi, tegangan
atau yang lebih dikenal dengan menengah juga pada pengaman
Relai arus lebih yang mempunyai transformator tenaga dan berfungsi
arah tertentu merupakan Relai untuk mengamankan peralatan
Pengaman yang bekerja karena listrik akibat adanya gangguan
adanya besaran arus dan tegangan phasa-phasa maupun Phasa
yang dapat membedakan arah arus ketanah.
gangguan.
Bus 20 KV
Trippin PT
g
-
ZC +
67 G
147
Gambar 3. 32. Relai arus lebih berarah.
148
B
........
.......
VRES
149
tidak terhubung ke tanah kemudian kemudian tersambung pada relai
dengan menggunakan kabel tangki tanah dengan ratio Trafo
pentanahan yang dilewatkan Arus(CT) antara 300 s/d 500
melalui trafo arus dengan tingkat dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.
isolasi dan ratio yang kecil
150
Pemasangan lampu indikator pada transformator dapat dilihat pada gambar
3.20 .
33L
43L
T
51L 52L
71T 72T
72L
71L Q3
81L 82L
Q2
81T 82T
91L Q3
28L
151
Indikator berupa lampu dapat dilihat pada table 3.2
Tabel 3.2 Indikator berupa lampu
Kode
21LA Pasokan Pemanas gagal/trip.
22LA Pasokan Motor PMT gagal/trip.
23LA Pasokan Motor PMS dan PMS Tanah gagal/trip.
24LA Pasokan rangkaian trip 1 gagal/trip
25LA Pasokan rangkaian trip 2 gagal/trip
26LA Pasokan saklar control PMS dan PMS tanah
gagal/trip
27LA Pasokan untuk signaling gagal/trip.
28LA Posisi control remote.
29LA Posisi control Lokal.
31LA Posisi PMS Q21 Membuka/Open.
32LA Posisi PMS Q21 menutup /Close
33LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G1 gangguan.
Kode Indikator
41LA Posisi PMS Q22 terbuka/open
42LA Posisi PMS Q22 menutup/close..
43LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G2 gangguan.
51LA Posisi PMS TANAH Q35 terbuka/open
52LA Posisi PMS TANAH Q35 menutup/close..
61LA Posisi PMT Q50 terbuka/open
62LA Posisi PMT Q50 menutup/close..
63LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G0 gangguan
71LA Posisi PMS TANAH Q30 terbuka/open
72LA Posisi PMS TANAH Q30 menutup/close..
73LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G5 gangguan
(ada PT)
81LA Posisi PMS LINE Q28 terbuka/open
82LA Posisi PMS LINE Q28 menutup/close..
83LA Tekanan gas SF6 pada kompartemen G9 gangguan
91LA Posisi PMS TANAH Q38 terbuka/open
92LA Posisi PMS TANAH Q38 menutup/close..
152
42TO Saklar tekan untuk membuka PMS REL Q22.
51TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q35.
52TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q35.
61TO Saklar tekan untuk menutup PMT Q50.
62TO Saklar tekan untuk membuka PMT Q50.
71TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q30.
72TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q30.
81TO Saklar tekan untuk menutup PMS LINE Q28.
82TO Saklar tekan untuk membuka PMS LINE Q28.
91TO Saklar tekan untuk menutup PMS TANAH Q38.
92TO Saklar tekan untuk membuka PMS TANAH Q38.
153
Jika didalam trafo terjadi partial discharge
pada isolasi, maka akan terjadi gelembung
gas (seperti diatas ) maka timbul Bucholtz
alarm dan bel berbunyi.
Jika minyak didalam trafo bocor sehingga
sampai tingkat permukaan relai bucholtz,
maka apabila pelampung atas sudah tidak
terendam minyak, maka kontak bucholtz
alarm akan tertutup dan memberikan sinyal
bucholtz alarm dan bel berbunyi.
Winding temperature Winding primer
alarm Indikasi ini menunjukan bahwa suhu
(temperature ) kumparan primer panas
melebihi setting alarm termometer (misalnya
85 C) dan sushu trafo mencapai 85 C,
maka kontgak alarm pada termometer
(termostat) akan tertutup dan mengirim sinyal
alarem ke panel kontrol winding primer alarm
serta bel berbunyi.
Winding sekunder
Indikasi ini menunjukan bahwa suhu
(temperature) kumparan primer panas
melebihi setting alarm termometer (misalnya
85 C) dan sushu trafo mencapai 85 C
,maka kontgak alarm pada termometer
(termostat) akan tertutup dan mengirim sinyal
alarm ke panel kontrol winding sekunder
alarm serta bel berbunyi.
Winding temperature Winding primer
alarm Indikasi ini menunjukan bahwa suhu
(temperature ) kumparan primer panas
melebihi setting alarm termometer (misalnya
85C) dan suhu trafo mencapai 85 C ,maka
kontak alarm pada termometer ( termostat)
akan tertutup dan mengirim sinyal alarm ke
panel kontrol winding primer alarm serta bel
berbunyi.
Winding sekunder
Indikasi ini menunjukan bahwa suhu
(temperature) kumparan primer panas
melebihi setting alarm termometer (misalnya
85C) dan sushu trafo mencapai 85 C, maka
kontak alarm pada termometer (termostat)
akan tertutup dan mengirim sinyal alarem ke
panel kontrol winding sekunder alarm serta
bel berbunyi.
154
OLTC voltage regulator Pengaturan setting tegangan pada peralatan
alarm regulator tidak sesuai dengan tegangan yang
diminta ,maka relai regulator tegangan aklan
memberikan sinyal ke panel kontrol dan
memberi sinyal OLTC voltage regulator alarm
serta bel berbunyi.
155
dari trafo ke relai bucholtz, sehingga
kontak relai bekerja mengirim sinyal trip ke
PMT primer dan sekunder, memberi- kan
sinyal alarm bucholtz trip dan membunyi-
kan bel.
b. Gangguan minyak trafo bocor sehingga
terjadi penurunan permukaan minyak
sampai level yang minimum (sebelumnya
terjadi alarm bucholtz) ,sehingga kontak
relai bekerja mengirim sinyal trip ke PMT
primer dan sekunder,memberikan sinyal
alarm bucholtz trip dan bel berbunyi.
c. Terjadi gangguan alam ,misalnya gempa
bumi yang besar ,sehingga terjadi
goncangan minyak didalam terfo maupun
relai bucholtz,dan kontak relai menutup
memberikan sinyal trip PMT primer dan
sekunder dan sinyal bucholtz trip bel atau
klakson bunyi.
Oil temperature trip Indikasi ini menunjukan bahwa minyak trafo
panas yang melebihi setting pengaman
temperatur, sehingga kontak termometer
untuk trip menutup memberikan sinyal untuk
menjatuhkan PMT primer dan sekunder dan
mengirim sinyal ke panel kontrol bucholtz trip
dan bel bunyi
winding temperature trip Indikasi ini menunjukan bahwa winding atau
kumparan trafo panas yang melebihi setting
pengaman temperatur, sehingga kontak
termometer untuk trip menutup memberikan
sinyal guna menjatuhkan PMT primer dan
sekunder dan mengirim sinyal ke panel
kontrol bucholtz trip dan bel bunyi.
Protection device OLTC Indikasi ini menunjukan relai Jansen dan atau
trip pengaman OLTC bekerja , akibat terjadi
breakdown isolasi pada wadah tap changer
atau ketidaknormalan operasi tap changer
atau terjadi tahanan pengalih putus , maka
akan memberikan sinyal trip PMT primer dan
sekunder dan sinyal ke panel protection
device OLTC trip dan bel/klakson bunyi.
Pressure relief device Indikasi ini menunjukan terjadi gangguan
transformer trip didalam trafo ,misalnya hubung singkat lilitan
/kumparan sehingga terjadi tekanan hidraulik
di dalam trafo. Tekanan ini didistribusikan ke
semua arah didalam trafo yang akan
mendorong dinding trafo, jika tekanan yang
156
terjadi melebihi kemampuan gaya dorong
relai sudden pressure ( misalnya 10 psi)
maka katup piringan akan terdorong dan
mengerjakan limit switch relai, memberikan
sinyal trip ke PMT primer dan sekunder ,
serta sinyal ke panel kontrol pressure relief
device dan bel/klakson bunyi
Fire protection operated Indikasi menunjukan ada gangguan fire
trip protection trafo bekerja, yaitu indikasi ada
kebakaran trafo,dan PMT trafo trip, bucholtz
bekerja, fire detector bekerja ,maka
pemadam api memberikan sinyal untuk
mengerjakan sistem pemadam api bekerja
yaitu membuang sebagian permukaan
minyak, kurang lebih 15 cm dari deksel atas,
menutup shutter,memasukan nitrogen
bertekanan dan mengaduk minyak didalam
tangki trafo, yang akhirnya api yang berkobar
dapat padam.dan mengirim sinyal ke panel
kontrol pemadam atau panel kontrol fire
protection operated bel bunyi.
Circuit breaker 20 kV Indikasi ini menunjukan bahwa pada kubikel
open 20 kV ada yang trip, PMT yang trip tersebut
memberikan sinyal ke panel kontrol circuit
breaker 20 kV open bel bunyi.
DC supply failure Indikasi menunjukan ada saklar DC 110 V
panel kontrol atau proteksi pada panel trafo
trip , dan kontak bantu saklar DC tersebut
memberikan sinyal DC supply failure dan bel
berbunyi
Main protection Indikasi ini menunjukan relai utama
operated pengaman trafo (diferensial ) bekerja,
sehingga kontak relai diferensial menutup
dan mengirim sinyal untuk mentripkan PMT
primer dan sekunder serta mengirim sinyal ke
panel kontrol Main protection operated bel
/klakson berbunyi.
Back up protection Indikasi ini menunjukan relai cadangan (back
operated up ) pengaman trafo (OCR,REF,SBEF )
bekerja ,sehingga kontak relai (OCR,REF,
SBEF) menutup dan mengirim sinyal untuk
mentripkan PMT primer dan sekunder serta
mengirim sinyal ke panel kontrol Back up
protection operated bel / klakson berbunyi.
Breaker failure operated Indikasi menunjukan relai breaker failure
bekerja,kontak relai breaker menutup
memberi sinyal trip pada PMT dan PMT yang
157
lain yang satu rel(bus) dan mengirim sinyal
ke panel kontrol Breaker failure operated dan
b el/klakson berbunyi.
Healty trip 1-2 alarem Indikasi menunjukan ada gangguan sistem
pemantau rangkaian trip PMT melihat ada
ketidaknormalan ( coil trip putus,) dan
mengirim alarm ke panel kontrol Healty trip
1-2 alarm dan bel berbunyi
Transformer fault alarem Indikasi menunjukan ada gangguan pada
stage pengaman trafo ( bucholtz,suhu tinggi,
permukaan minyak) dan kontak relai tersebut
mengirim sinyal alarem ke panel kontrol
Transformer fault alarem stage dan bel
berbunyi.
Transformer fault tripping Indikasi menunjukan ada gangguan pada
stage pengaman trafo ( bucholtz, suhu tinggi,
permukaan minyak, jansen, sudden pressure
) dan kontak relai tersebut mengirim sinyal
trip ke PMT primer dan sekunder dan sinyal
ke panel kontrol Transformer fault tripping
stage dan bel berbunyi.
Auto reclose in progress Indikasi menunjukan relai recloser bekerja
pada waktu ada gangguan , kontak relai
memberikan indikasi ke panel kontrol Auto
reclose in progress dan bel/klakson berbunyi.
158
BAB IV
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
INDUSTRI
BESAR
PUSAT
PEMBANGKIT SALURAN
TENAGA LISTRIK TRANSMISI TT GARDU INDUK
PLTA,PLTU,PLTG
INDUSTRI KECIL
JARINGAN
TEGANGAN
MALL RUMAH TANGGA RENDAH 220 V
159
tegangan tinggi maupun tegangan
ekstra tinggi.
160
menggunakan kawat telanjang
sehingga mengandalkan udara
sebagai media isolasi antara kawat
penghantar tersebut dengan benda
sekelilingnya.
Tower adalah konstruksi
bangunan yang kokoh, berfungsi
untuk menyangga/merentang kawat
penghantar dengan ketinggian dan
jarak yang cukup agar aman bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya.
Antara tower dan kawat penghantar
disekat oleh isolator.
4. 3. Perlengkapan SUTT/SUTETI
dan Fungsinya.
4.3.1.Tower:
Tenaga listrik yang disalurkan
Gambar 4. 6. Lattice Tower
lewat sistem transmisi umumnya
161
sepenuhnya menanggung gaya
tarik
- Section tower yaitu tiang
penyekat antara sejumlah tower
penyangga dengan sejumlah
tower penyangga lainnya karena
alasan kemudahan saat
pembangunan (penarikan kawat),
umumnya mempunyai sudut
belokan yang kecil.
- Suspension tower yaitu tower
penyangga, tower ini hampir
sepenuhnya menanggung gaya
berat, umumnya tidak mempunyai
sudut belokan
- Tension tower yaitu tower
penegang, tower ini menanggung
gaya tarik yang lebih besar
daripada gaya berat, umumnya
mempunyai sudut belokan
Gambar 4.7 Steel Pole - Transposision tower yaitu tower
Konstruksi tower merupakan tension yang digunakan sebagai
jenis konstruksi SUTT / SUTETI tempat melakukan perubahan
yang paling banyak digunakan di posisi kawat fasa guna
jaringan PLN karena mudah dirakit memperbaiki impendansi
terutama untuk pemasangan di transmisi.
daerah pegunungan dan jauh dari - Gantry tower yaitu tower
jalan raya. Namun demikian perlu berbentuk portal digunakan pada
pengawasan yang intensif karena persilangan antara dua Saluran
besi-besinya rawan terhadap transmisi. Tiang ini dibangun di
pencurian. bawah Saluran transmisi existing.
Tower harus kuat terhadap - Combined tower yaitu tower yang
beban yang bekerja padanya yaitu: digunakan oleh dua buah saluran
- Gaya berat tower dan kawat transmisi yang berbeda tegangan
penghantar (gaya tekan) operasinya
- Gaya tarik akibat rentangan kawat Menurut susunan/konfigurasi
- Gaya angin akibat terpaan angin kawat fasa tower dikelompokkan
pada kawat maupun badan tower. atas.
- Jenis delta digunakan pada
Menurut fungsinya tower dibagi konfigurasi horisontal/mendatar
atas 7 macam yaitu. - Jenis piramida digunakan pada
- Dead end tower yaitu tiang akhir konfigurasi vertikal/tegak.
yang berlokasi di dekat Gardu - Jenis Zig-zag yaitu kawat fasa
induk, tower ini hampir tidak berada pada satu sisi lengan
tower.
162
Type tower terdiri dari :
Dilihat dari type tower dibagi atas beberapa tipe seperti tabel 4.1 dan tabel 4.2
Kontruksi towernya dapat dilihat pada gambar 4.8, 4.9, 4.10 dan 4.11.
Gambar 4.8 Tower 4 sirkit tipe suspensi Gambar 4.9 Tower 4 sirkit
tipe tension
163
Tabel 4.2 Tower 500 kV
TIPE TOWER
SIRKIT FUNGSI SUDUT
SIRKIT GANDA
TUNGGAL
A AA Suspension 0 2
AR AA R Suspension 0 5
B BB Tension 0 10
C CC Tension 10 30
D DD Tension 30 60
E EE Tension 60 90
F FF Dead end 0 45
G GG Transposisi
Gambar 4.10 Tower 2 sirkit tipe Gambar 4.11 Tower 2 sirkit tipe
suspensi tension
164
4. 3.2. Bagian-bagian tower: ditanggung oleh tower. Pondasi
tower yang menanggung beban
Pondasi:
tarik dirancang lebih kuat/besar
Pondasi adalah konstruksi daripada tower tipe suspension.
beton bertulang untuk mengikat Jenis pondasi:
kaki tower (stub) dengan bumi. - Normal dipilih untuk daerah
Jenis pondasi tower beragam yang dinilai cukup keras
menurut kondisi tanah tempat tapak tanahnya, seperti gambar 4.12
tower berada dan beban yang akan
chimney
Stub tower
Pad
Tanah
Tanah
Tanah
Urug
Urug
pad
Tanah
li Tanah
Urug Tanah
Urug Pad
Tiang Pancang
165
- Raft dipilih untuk daerah berawa / berair
- Auger dipilh karena mudah pengerjaannya dengan mengebor dan
mengisinya dengan semen
- Rock: drilled dipilih untuk daerah berbatuan
Gambar 4.14 pemasangan pondasi untuk tower lattice dan tower pole
Gambar 4.15 Pondasi tower (lattice) SUTET Gambar 4. 16 Pondasi steel pole 500 kV
500 kV Gresik - Krian dead end Suralaya
166
Pemasangan stub paling
menentukan mutu pemasangan Leg.
tower, karena harus memenuhi
syarat: Leg adalah kaki tower yang
- Jarak antar stub harus benar terhubung antara stub dengan body
- Sudut kemiringan stub harus tower. Pada tanah yang tidak rata
sesuai dengan kemiringan perlu dilakukan penambahan atau
kaki tower pengurangan tinggi leg. Sedangkan
- Level titik hubung stub body harus tetap sama tinggi
dengan kaki tower tidak boleh permukaannya.
beda 2 mm (milimeter) Pengurangan leg ditandai: -1; -2; -3
Apabila pemasangan stub sudah Penambahan leg ditandai: +1; +2;
benar dan pondasi sudah kering +3
maka kaki-kaki tower disambung ke
lubang-lubang yang ada di stub.
Stub
(normal)
Stub
(extension)
Kaki B
Kaki A
167
Common Body. Bridge
Common body adalah badan Bridge adalah penghubung
tower bagian bawah yang antara cross arm kiri dan cross arm
terhubung antara leg dengan badan tengah. Pada tengah-tengah bridge
tower bagian atas (super structure). terdapat kawat penghantar fasa
Kebutuhan tinggi tower dapat tengah. Bridge tidak dikenal di
dilakukan dengan pengaturan tinggi tower jenis pyramida
common body dengan cara
penambahan atau pengurangan. Rambu tanda bahaya.
Pengurangan common body
Rambu tanda bahaya
ditandai: -3
berfungsi untuk memberi peringatan
Penambahan common body
bahwa instalasi SUTT/SUTETI
ditandai: +3; +6; +9; +12; +15
mempunyai resiko bahaya. Rambu
ini bergambar petir dan tulisan
Super structure
AWAS BERBAHAYA TEGANGAN
Super structure adalah badan TINGGI. Rambu ini dipasang di kaki
tower bagian atas yang terhubung tower lebih kurang 5 meter diatas
dengan common body dan cross tanah sebanyak dua buah disisi
arm kawat fasa maupun kawat yang mengahadap tower nomor
petir. Pada tower jenis delta tidak kecil dan sisi yang menghadap
dikenal istilah super structure nomor besar.
namun digantikan dengan K frame
dan bridge. Rambu identifikasi tower dan
penghantar/jalur
6). Cross arm
Rambu identifikasi tower dan
Cross arm adalah bagian
penghantar/jalur berfungsi untuk
tower yang berfungsi untuk tempat
memberitahukan identitas tower:
menggantungkan atau mengaitkan
- Nomor tower
isolator kawat fasa serta clamp
- Urutan fasa
kawat petir. Pada umumnya cross
- Penghantar/Jalur
arm berbentuk segitiga kecuali
- Nilai tahanan pentanahan
tower jenis tension yang
kaki tower
mempunyai sudut belokan besar
Rambu ini dipasang di kaki
berbentuk segi empat.
tower lebih kurang 5 meter diatas
tanah sebanyak dua buah disisi
K frame
yang mengahadap tower nomor
K frame adalah bagian tower kecil dan sisi yang menghadap
yang terhubung antara common nomor besar dan bersebelahan
body dengan bridge maupun cross dengan Rambu tanda bahaya.
arm. K frame terdiri atas sisi kiri dan
kanan yang simetri.
K frame tidak dikenal di tower
jenis pyramid
168
Pada daerah super stucture juga penghantar/jalur yang boleh
dipasang rambu penghantar/jalur dikerjakan.
agar petugas bisa mengenali
Gambar 4.19 Baut Panjat (step bolt) Gambar 4.20 Penghalang Panjat
169
Halaman tower
Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari
proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar
stub tergantung pada jenis tower .
Patok As Tapak
batas tower kaki
tanah
menara
170
Pada umumnya SUTT dari bumi maupun konfigurasi yang
maupun SUTETI menggunakan tidak selalu vertikal. Guna
ACSR (Almunium Conductor Steel keseimbangan impendansi
Reinforced). penyaluran maka setiap 100 km
Bagian dalam kawat berupa dilakukan transposisi letak kawat
steel yang mempunyai kuat fasa.
mekanik tinggi, sedangkan bagian
luarnya mempunyai konduktifitas c. Penampang dan jumlah
tinggi. Karena sifat electron lebih konduktor.
menyukai bagian luar kawat
daripada bagian sebelah dalam Penampang dan jumlah
kawat maka ACSR cocok dipakai konduktor disesuaikan dengan
pada SUTT/SUTETI. Untuk daerah kapasitas daya yang akan
yang udaranya mengandung kadar disalurkan, sedangkan jarak antar
belerang tinggi dipakai jenis kawat fasa maupun kawat berkas
ACSR/AS, yaitu kawat steelnya disesuaikan dengan tegangan
dilapisi dengan almunium. operasinya.
Pada saluran transmisi yang Jika kawat terlalu kecil maka
perlu dinaikkan kapasitas kawat akan panas dan rugi
penyalurannya namun SUTT transmisi akan besar. Pada
tersebut berada didaerah yang tegangan yang tinggi (SUTETI)
rawan longsor, maka dipasang penampang kawat , jumlah kawat
konduktor jenis TACSR (Thermal maupun jarak antara kawat berkas
Almunium Conductor Steel mempengaruhi besarnya corona
Reinforced) yang mempunyai yang ditengarai dengan bunyi desis
kapasitas besar tetapi berat kawat atau berisik.
tidak mengalami perubahan yang
banyak. d. Jarak antar kawat fasa:
Konduktor pada SUTT/SUTET
Jarak kawat antar fasa SUTT
merupakan kawat berkas (stranded)
70kV idealnya adalah 3 meter,
atau serabut yang dipilin, agar
SUTT= 6 meter dan SUTETI=12
mempunyai kapasitas yang lebih
meter. Hal ini karena menghindari
besar dibanding kawat pejal.
terjadinya efek ayunan yang dapat
menimbulkan flash over antar fasa.
b. Urutan fasa
Pada sistem arus putar,
e. Perlengkapan kawat
keluaran dari generator berupa tiga
penghantar
fasa, setiap fasa mempunyai sudut
pergerseran fasa 120. Pada SUTT
Perlengkapan atau fitting kawat
dikenal fasa R; S dan T yang urutan
penghantar adalah: Spacer,
fasanya selalu R diatas, S ditengah
vibration damper.
dan T dibawah. Namun pada
Untuk keperluan perbaikan
SUTETI urutan fasa tidak selalu
dipasang repair sleeve maupun
berurutan karena selain panjang,
karakter SUTETI banyak
dipengaruhi oleh faktor kapasitansi
171
armor rod. Sambungan kawat Arching Horn
disebut mid span joint.
Arcing horn adalah peralatan
yang dipasang pada sisi Cold
Repair Sleeve
(tower) dari rencengan isolator.
Repair sleeve adalah Fungsi arcing horn:
selongsong almunium yang - Media pelepasan busur api dari
terbelah menjadi dua bagian dan tegangan lebih antara sisi Cold
dapat ditangkapkan pada kawat dan Hot (kawat penghantar)
penghantar, berfungsi untuk - Pada jarak yang diinginkan
memperbaiki konduktifitas kawat berguna untuk memotong
yang rantas, tegangan lebih bila terjadi:
Cara pemasangannya dipress sambaran petir; switching;
dengan hydraulic tekanan tinggi gangguan, sehingga dapat
mengamankan peralatan yang
Bola Pengaman lebih mahal di Gardu Induk
(Trafo)
Bola pengaman adalah rambu
Media semacam arcing horn
peringatan terhadap lalu lintas
yang terpasang pada sisi Hot
udara, berfungsi untuk memberi
(kawat penghantar) adalah:
tanda kepada pilot pesawat terbang
- Guarding ring : berbentuk oval,
bahwa terdapat kawat transmisi.
mempunyai peran ganda yaitu
Bola pengaman dipasang pada
sebagai arcing horn maupun
ground wire pada setiap jarak 50m
pendistribusi tegangan pada
hingga 75 meter sekitar
beberapa isolator sisi hot.
lapangan/bandar udara.
Umumnya dipasang di setiap
tower tension maupun
Lampu Aviasi
suspension sepanjang
transmisi.
Lampu aviasi adalah rambu
peringatan berupa lampu terhadap
Arcing ring :
lalu lintas udara, berfungsi untuk
memberi tanda kepada pilot berbentuk lingkaran, mempunyai
pesawat terbang bahwa terdapat peran ganda yaitu sebagai arcing
kawat transmisi. Jenis lampu aviasi horn maupun pendistribusi
adalah sebagai berikut. tegangan pada beberapa isolator
- Lampu aviasi yang terpasang sisi hot. Umumnya hanya terpasang
pada tower dengan supply dari di tower dead end dan gantry GI
Jaringan tegangan rendah
- Lampu aviasi yang terpasang 4. 5. Kawat Tanah
pada kawat penghantar dengan
Kawat Tanah atau Earth wire
sistem induksi dari kawat
(kawat petir / kawat tanah) adalah
penghantar
media untuk melindungi kawat fasa
dari sambaran petir. Kawat ini
dipasang di atas kawat fasa dengan
sudut perlindungan yang sekecil
172
mungkin, karena dianggap petir menjadi besar sehingga kawat fasa
menyambar dari atas kawat. mudah tersambar petir.
Namun jika petir menyambar dari Jarak antara ground wire
samping maka dapat mengakibat- dengan kawat fasa di tower adalah
kan kawat fasa tersambar dan sebesar jarak antar kawat fasa,
dapat mengakibatkan terjadinya namun pada daerah tengah
gangguan. gawangan dapat mencapai 120%
Kawat pada tower tension dari jarak tersebut.
dipegang oleh tension clamp,
sedangkan pada tower suspension 4.5.3. Pentanahan Tower
dipegang oleh suspension clamp.
Pentanahan Tower adalah
Pada tension clamp dipasang kawat
perlengkapan pembumian sistem
jumper yang menghubungkannya
transmisi, berfungsi untuk
pada tower agar arus petir dapat
meneruskan arus listrik dari badan
dibuang ke tanah lewat tower.
tower kebumi.
Untuk keperluan perbaikan mutu
pentanahan maka dari kawat
1. Nilai pentanahan tower
jumper ini ditambahkan kawat lagi
menuju ketanah yang kemudian Nilai pentanahan tower harus
dihubungkan dengan kawat dibuat sekecil mungkin agar tidak
pentanahan. menimbulkan tegangan tower yang
tinggi yang pada akhirnya dapat
4.5.1. Bahan Kawat Tanah mengganggu sistem penyaluran:
Sistem 70kV : maksimal 5 Ohm
Bahan ground wire terbuat
Sistem 150kV : maksimal 10 Ohm
dari steel yang sudah digalvanis,
Sistem 500kV : maksimal 15 Ohm
maupun sudah dilapisi dengan
almunium. Pada SUTETI yang
2. Jenis pentanahan
dibangun mulai tahun 1990an,
didalam ground wire difungsikan - Electroda bar: suatu rel logam
fibre optic untuk keperluan yang ditanam di dalam tanah.
telemetri, tele proteksi maupun Pentanahan ini paling
telekomunikasi yang dikenal sederhana dan efektif,dimana
dengan OPGW (Optic Ground nilai tahanan tanah adalah
Wire), sehingga mempunyai rendah
beberapa fungsi. Electroda plat : plat logam
yang ditanam di dalam tanah
4.5.2. Jumlah dan posisi Kawat secara horisontal atau vertikal.
Tanah Pentanahan ini umumnya untuk
Jumlah Kawat Tanah paling pengamanan terhadap petir.
tidak ada satu buah diatas kawat Counter poise electroda:
fasa, namun umumnya di setiap suatu konduktor yang digelar
tower dipasang dua buah. secara horisontal di dalam tanah.
Pemasangan yang hanya satu buah Pentanahan ini dibuat pada daerah
untuk dua penghantar akan yang nilai tahanan tanahnya tinggi.
membuat sudut perlindungan Atau untuk memperbaiki nilai
173
tahanan pentanahan. Mesh - Klem pentanahan atau
electroda: yaitu sejumlah konduktor sepatu kabel: bahan
yang digelar secara horisontal di tembaga yang tebal
tanah yang umumnya cocok untuk - Batang pentanahan: terbuat
daerah kemiringan. dari pipa tembaga atau besi
galvanis
3. Jenis sambungan pada tower - Klem sambungan kawat
pentanahan terbuat dari
- Penyambungan langsung pada
tembaga.
stub bagian bawah
- Penyambungan dibagian atas
4. 6. Isolator
stub
Isolator adalah media penyekat
antara bagian yang bertegangan
dengan bagian yang tidak
bertegangan. Fungsi isolator pada
SUTT/SUTETI adalah untuk
mengisolir kawat fasa dengan
tower. Pada umumnya isolator
terbuat dari porselen atau kaca dan
berfungsi sebagai isolasi tegangan
listrik antara kawat penghantar
Gambar 4. 22 Penyambungan pada dengan tiang.
bagian bawah stub Macam-macam isolator yang
dipergunakan pada Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) adalah
sebagai berikut :
174
Cincin perisai (grading ring) medan listrik dan distribusi
Fungsi dari cincin perisai yaitu tegangan yang terjadi pada isolator,
untuk meratakan (mendistribusikan) bagian F gambar 4.24
175
Gambar 4.25 : Isolator Tonggak Saluran Horisontal
176
Gambar 4.26 : Isolator Tonggak Saluran Vertikal
177
4.6.2. Nilai isolasi sarana penghubung yang
terbuat dari logam. Sirip-sirip
Besarnya isolasi pada
isolator berada di antara kedua
umumnya 3 hingga 3,3 kali
ujung tersebut. Isolator jenis ini
tegangan sistem, dimaksudkan
dipakai sebagai isolator
akan tahan terhadap muka
gantung.
tegangan petir pada waktu 1,2
- Pin isolator tidak digunakan di
mikro detik. Apabila nilai isolasi
SUTT/SUTETI.
menurun akibat dari polutan
- Post isolator adalah isolator
maupun kerusakan pada isolasinya,
berbentuk batang panjang, di
maka akan terjadi kegagalan isolasi
kedua ujungnya dipasang
yang akhirnya dapat menimbulkan
sarana penghubung yang
gangguan.
terbuat dari logam. Isolator ini
dipakai sebagai isolator yang
4.6.3. Jenis isolator
didudukkan.
Isolator terbagi atas beberapa
jenis yaitu: Menurut bahannya
Bahan isolator terbuat dari:
Menurut bentuknya:
- Keramik: mempunyai keunggulan
- Piringan yaitu isolator yang tidak mudah pecah, tahan
berbentuk piring, salah satu sisi terhadap cuaca, harganya relatif
dipasang semacam mangkuk mahal. Pada umumnya isolator
logam dan sisi lainnya dipasang menggunakan bahan ini.
pasak. Antara pasak dengan - Gelas/kaca: Mempunyai
mangkuk diisolasi dengan kelemahan mudah pecah namun
semen khusus. harganya murah. Digunakan
Ada dua macam model hanya untuk isolator jenis piring.
sambungannya: Ball & socket; Sambungan isolator yaitu
clevis &eye. Pemasangan isolator batang pasak dan mangkuknya
jenis piring ini digandeng- terbuat dari logam digalvanis. Pada
gandengkan dengan piringan daerah yang banyak mengandung
lainnya. Jumlahnya disesuaikan uap garam maupun zat kimia
dengan kebutuhan isolasi terhadap tertentu dapat membuat batang
tegangan yang bekerja di transmisi pasak karatan dan putus. Akhir-
tersebut. Jenis ini mempunyai akhir ini dikembangkan teknik untuk
fleksibelitas yang tinggi, karena bisa melapisi batang pasak tersebut
dipakai sebagai isolator gantung dengan zink.
maupun isolator tarik.
- Long rod adalah isolator yang Menurut bentuk pasangannya
berbentuk batang panjang, di
- I string
kedua ujungnya dipasang
- V string
178
- Horisontal string
- Single string
- Double string
- Quadruple
Pada daerah yang rawan
lingkungan maupun kemampuan
mekanik yang belum mencukupi
harus dilakukan penguatan
rencengan isolator, sebagai
contoh:dibuat double string.
Gambar 4.27
Isolator renceng untuk tower
suspension (I type)
Gambar 4. 28
Isolator renceng untuk tower
tension SUTETI (V type)
179
1. Karakteristik listrik Isolator
Bahan Isolator yang diapit
oleh oleh logam merupakan
kapasitor. Kapasitansinya
diperbesar oleh polutan maupun
kelembaban udara
dipermukaannya. Bagian ujung
saluran mengalami tegangan
permukaan yang paling tinggi,
sehingga dibutuhkan arcing horn
untuk membagi tegangan tersebut
lebih merata ke beberapa piring
isolator lainnya.
2. Karakteristik mekanik
Isolator harus memiliki kuat
mekanik guna menanggung beban
tarik kawat maupun beban berat
isolator dan kawat penghantar.
Gambar 4.31 Umumnya mempunyai Safety
Isolator yang terpasang pada faktor .
tension tower type DD
3. Perlengkapan/fitting isolator
4.6.4. Speksifikasi isolator
Berfungsi untuk menghubungkan
Setiap isolator harus mempunyai rencengan isolator dengan arm
speksifikasi dari fabrikan yang tower maupun kawat penghantar,
mencantumkan: diantaranya: U bolt; shackle; ball
- Standar mutu, misalnya dari eye; ball clevis; socket eye; socket
IEC clevis; link; extension link; double
- Type clevis, dan lain sebagainya, Bahan
- Model sambungan terbuat dari baja digalvanis dan
- Panjang creepage atau alur mempunyai kuat mekanik sesuai
(mm) beban yang ditanggungnya.
- Kuat mekanik (kN)
- Panjang antar sambungan (mm) 4. Tension clamp
- Berat satuan (kg)
Tension clamp adalah alat
- Diameter (mm)
untuk memegang ujung kawat
- Tegangan lompatan api
penghantar, berfungsi untuk
frekwensi rendah kondisi basah
menahan tarikan kawat di tower
(kV)
tension. Pemasangan tension
- Tegangan lompatan impuls
clamp harus benar-benar sempurna
kondisi kering (kV)
agar kawat penghantar tidak
- Tegangan tembus (kV)
terlepas. Sisi lain dari tension clamp
180
dihubungkan dengan perlengkapan memegang kawat penghantar pada
isolator. agar tidak terjadi tower suspension. Kawat
pemanasan yang akhirnya dapat penghantar sebelum dipasang
memutuskan hubungan kawat suspension clamp pada harus
jumper . dilapisi armor rod agar mengurangi
Pada tower tension dibutuhkan kelelahan bahan pada kawat akibat
kawat penghubung antara kedua dari adanya vibrasi atau getaran
ujung kawat penghantar di kedua pada kawat penghantar.
sisi cross arm, kawat ini disebut Pada kondisi tertentu yaitu
jumper. Bagian bawah tension letak tower yang terlalu rendah
clamp terdapat plat berbentuk lidah dibanding tower-tower sebelahnya
untuk menghubungkan kawat maka dipasang pemberat atau
jumper tersebut. Sambungan ini counter weight agar rencengan
harus kuat dan kencang isolator tidak tertarik ke atas.
6. Compression joint
Karena masalah transportasi,
panjang konduktor dan GSW dalam
satu gulungan (haspel) mengalami
keterbatasan. Oleh karenanya
konduktor dan GSW tersebut harus
disambung, sambungan (joint)
harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain :
Gambar 4.32 Tension clamp
- konduktivitas listrik yang
baik
- kekuatan mekanis dan
ketahanan yang tangguh
Compression joint adalah
material untuk menyambung
kawat penghantar yang cara
penyambungannya dengan
alat press tekanan tinggi.
Compression joint kawat
penghantar terdiri dari dua
komponen yang berbeda
yaitu:
- Selongsong steel berfungsi
Gambar 4.33 . Tension clamp
untuk menyambung steel
atau bagian dalam kawat
5. Suspension clamp
penghantar ACSR
Suspension clamp adalah alat - Selongsong almunium
yang dipasangkan pada kawat berfungsi untuk
penghantar ke perlengkapan menyambung almunium
isolator gantung, berfungsi untuk
181
atau bagian luar kawat
penghantar ACSR
Penyambungan kawat didahului
dengan penyambungan kawat
steel, dilanjutkan dengan
penyambungan kawat almunium.
.Penempatan compression joint
harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Diusahakan agar berada di
tengah-tengah gawangan Gambar 4.34 Spacer untuk
atau bagian terrendah konduktor berkas 4 kawat
daripada andongan kawat. (quadruple)
- Tidak boleh berada di dekat
tower tension (sisi kawat 8. Damper
yang melengkung ke bawah
Damper atau vibration damper
terhadap tengah gawang).
adalah alat yang dipasang pada
- Tidak boleh di atas jalan
kawat penghantar dekat tower,
raya, rel KA, SUTT lainnya
berfungsi untuk meredam getaran
agar kawat tidak mengalami
7. Spacer
kelelahan bahan.
Spacer adalah alat perentang Bentuk damper menyerupai
kawat penghantar terbuat dari dua buah bandul yang dapat
bahan logam dan berengsel yang membuang getaran kawat.
dilapisi karet. Pada SUTETI spacer
ini merangkap sebagai vibration
damper.
Fungsi spacer adalah:
- Memisahkan kawat berkas
agar tidak beradu
- Pada jarak yang diinginkan
dapat mengurangi bunyi
desis / berisik corona Gambar 4.35 Damper
Penempatan yang dipandu dari
fabrikan dapat mengurangi getaran 9. Armor Rod
kawat
Armor rod adalah alat berupa
sejumlah urat kawat yang dipilin,
berfungsi untuk melindungi kawat
dari kelelahan bahan maupun
akibat adanya kerusakan. Bahan
armor rod adalah almunium keras,
sehingga dapat menjepit kawat
denga erat.
Gambar 4.33 Spacer untuk konduktor berkas
2 kawat (twin conductors)
182
Arching
horn
Armour
rod
Damper
kondukt
or
183
BAB V
GARDU INDUK
184
Gambar 5.2 sistem rel busbar
PMS
SEKSI Rel B
Rel A
CT
PT
LA
TRAFO
185
5.1.4.Gardu Induk dengan double sistem ini karena sangat efektif
busbar. untuk mengurangi pemadaman
Adalah gardu induk yang beban pada saat melakukan
mempunyai dua / double busbar . perubahan sistem (maneuver
Sistem ini sangat umum, hampir system).seperti gambar 5.4
semua gardu induk menggunakan
Rel I
Rel II
PMS Rel
PMT KOPPEL
PMT PHT
CT
CT CT
PT PT PT
LA
PMS Line
LA
LA
186
REL A
PMT A1 PMT A2
CT
LA
PT
PMT B1 PMT B2
REL B
187
akibat sambaran petir dan atau tegangan tinggi menjadi tegangan
surja pemutusan akan merusak rendah yang dapat diukur dengan
isolasi peralatan. Pelindung ini Voltmeter yang berguna untuk
dalam keadaan normal bersifat indikator, relai dan alat sinkronisasi.
isolasi dan jika terjadi tegangan Ada dua macam trafo tegangan
lebih akan berubah menjadi yaitu :
penghantar dan mengalirkan
muatan surja tsb ke tanah. Sistem a. Tranformator tegangan
pentanahan harus dipisahkan dari magnetik.
pentanahan untuk pentanahan dari
pengaman petir atau swtching. Tranformator ini pada umumnya
Ligthning Arrester / LA yang berkapasitas kecil yaitu antara 10
biasa di sebut Arrester, di Gardu 150 VA.
Induk berfungsi sebagai pengaman Faktor ratio dan sudut fasa
instalasi (peralatan listrik pada trafo tegangan sisi primer dan
instalasi) dari gangguan tegangan tegangan sekunder dirancang
lebih akibat sambaran petir sedemian rupa supaya faktor
(ligthning Surge) maupun oleh kesalahan menjadi kecil. Salah satu
surja hubung ( Switching Surge ). ujung kumparan tegangan tinggi
selalu diketanahkan.
5.3. Tranformator instrumen . Trafo tegangan kutub tunggal
yang dipasang pada jaringan tiga
Untuk proses pengukuran digardu
fasa disamping belitan pengukuran,
induk diperlukan tranformator
biasanya dilengkapi lagi dengan
instrumen. Tranformator instrumen
belitan tambahan yang digunakan
ini dibagi atas dua kelompok yaitu .
untuk mendeteksi arus gangguan
tanah. Belitan tambahan dari ketiga
5.3.1. Tranformator Tegangan
trafo tegangan dihubungkan secara
Transformator tegangan adalah serie seperti pada gambar :5.6
trafo satu fasa yang menurunkan
Vab
188
Gambar 5.6 Tranformator tegangan
Pada kondisi normal tidak Pembagi tegangan kapasitif dapat
muncul tegangan pada terminal digambarkan seperti gambar
Vab, tetapi jika terjadi gangguan dibawah ini.
tanah pada salah satu fasanya, Oleh pembagi kapasitor,
maka tegangan yang tidak tegangan pada C2 atau tegangan
terganggu naik sebesar 3 dari primer trafo penengah V1 diperoleh
tegangan semula sehingga pada dalam orde puluhan kV, umumnya
terminal Vab akan dibangkitkan 5, 10, 15 dan 20 kV. Kemudian oleh
tegangan sebesar 3 Vn. Tegangan trafo magnetik tegangan primer
ini akan memberi penguatan pada diturunkan menjadi tegangan
relai gangguan fasa ke tanah. sekunder standar 100 atau 1003
Tegangan pengenal belitan Volt. Jika terjadi tegangan lebih
gangguan tanah baisanya dipilih pada jaringan transmisi, tegangan
sedemikian rupa sehingga saat pada kapasitor C2 akan naik dan
gangguan tanah Vab mencapai dapat menimbulkan kerusakan
harga yang sama dengan tegangan pada kapasitor tersebut. Untuk
sekunder fasa-fasa. mencegah kerusakan tersebut
dipasang sela pelindung (SP). Sela
b. Trafo Tegangan Kapasitip pelindung ini dihubung serie
Karena alasan ekonomis maka dengan resistor R untuk
tarfo tegangan menggunakan membatasai arus saat sela
pembagi tegangan dengan pelindung bekerja untuk mencecah
memnggunakan kapasitor sebagai efek feroresonansi
pengganti trafo tegangan induktif.
Vu
C1
C1 V2
V1 SP HF
S
Z
189
Rancangan trafo tegangan 5.3.2. Tranformator arus.
kapasitor adalah gulungan kertas
Trafo arus digunakan untuk
yang dibatasi oleh lembaran
pengukuran arus yang besarnya
aluminium yang merupakan bentuk
ratusan amper lebih yang mengalir
kapasitor (dua plat paralel)
pada jaringan tegangan tinggi. Jika
sehingga bentuknya ramping dan
arus hendak diukur mengalir pada
dapat dimasukan kedalam tabung
tegangan rendah dan besarnya
poselin. Belitan resonansi dan
dibawah 5 amper, maka
belitan trafo magnetik intermediasi
pengukuran dapat dilakukan secara
ditempatkan didalam bejana logam.
langsung sedangkan arus yang
Terminal K dapat dikebumikan
besar tadi harus dilakukan secara
langsung atau dihubungkan dengan
tidak langsung dengan
alat komunikasi yang signyalnya
menggunakan trafo arus sebutan
menumpang pada jaringan sistem.
trafo pengukuran arus yang besar.
Agar efektif sebagai kopling
kapasitor, maka besarnya
Disamping untuk pengukuran
kapasitansi C1 dan C2 secara
arus, trafo arus juga dibutuhkan
perhitungan harus memiliki nilai
untuk pengukuran daya dan energi,
minimum 4400 pF.
pengukuran jarak jauh dan rele
proteksi. Kumparan primer trafo
Keburukan trafo tegangan
arus dihubungkan secara serie
kapasitor adalah terutama karena
dengan jaringan atau peralatan
adanya induktansi pada trafo
yang akan diukur arusnya,
magnetik yang non linier,
sedangkan kumparan sekunder
mengakibatkan osilasi resonansi-
dihubungkan dengan peralatan
nya yang timbul menyebabkan
meter dan rele proteksi.
tegangan tinggi yang cukup besar
Trafo arus bekerja sebagai trafo
dan menghasilkan panas yang tidak
yang terhubung singkat. Kawasan
diingikan pada inti magnetik dan
kerja trafo arus yang digunakan
belitan sehingga menimbulkan
untuk pengukuran biasanya 0,05
panas yang akan mempengaruhi
sampai 1,2 kali arus yang akan
hasil penunjukan tegangan.
diukur. Trafo arus untuk tujuan
Diperlukan elemen peredam yang
proteksi baisanya harus mampu
akan mengahsilkan tidak ada efek
bekerja lebih dari 10 kali arus
terhadap hasil pengukuran
pengenalnya.
walaupun kejadian tersebut hanya
sesaat.
190
I2 : 1 5 A.
inti
I1>>
Kumparan
Primer. Alat Ukur
Atau relai
Kumparan
Sekunder.
191
sendiri sebab selain fungsi utama pembagian sumber tenaga dari
sebagai pemasuk alat-alat bantu transformator bantu adalah
dan sumber/penyimpan arus DC pembagian beban yang masing-
(baterai) juga digunakan untuk masing mempunyai proteksi sesuai
penerangan, sumber untuk sistim dengan kapasitasnya masing-
sirkulasi pada ruang baterai, masing. Juga diperlukan pembagi
sumber pengggerak mesin sumber DC untuk kesetiap fungsi
pendingin (Air Conditioner) karena dan bay yang menggunakan
beberapa proteksi yang sumber DC sebagai penggerak
menggunakan elektronika/digital utamanya. Untuk itu disetiap gardu
diperlukan temperatur ruangan induk tersedia panel distribusi AC
dengan temperatur antara 20C - dan DC.
28C. Untuk mengopimalkan
192
insulator hanya signifikan pada kondisi
basah/hujan dan permukaan polutan membentuk
alur air/embun yang tidak terputus.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bas-bar terhadap
pengaruh polutan yang menempel pada
permukaan insulatornya adalah dengan
pengamatan visual & pendengaran. Pada kondisi
malam/dini hari jika sudah terjadi bunyi hizing
yang keras akibat korona dan sesekali sudah
terjadi partial discharge/loncatan bunga api
secara bergantian merata di seluruh permukaan
keping/sirip insulator terpasang, maka bus-bar
secara teknis tidak laik lagi untuk dioperasikan
dan harus sesegera mungkin dilaksanakan
pembersihan permukaan insulatornya.
Kesiapan peralatan Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
yang tersambung kesiapan peralatan yang tersambung langsung
langsung dengan bus- denganya adalah sesuai dengan deteksi unjuk
bar. kerja masing-masing peralatan terpasang (PMS
bus bay Pht/trf, PMS/PMT/CT Bay Couple daan
CVT/PT).
Kekuatan sistem Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
isolasi bus-bar GIS. kondisi sistem isolasinya pada GIS adalah
dengan pembacaan tekanan Gas SF6 pada
density monitor yang terpasang pada masing
masing kompartemen (dibandingkan dengan
acuan standart manual operasinya).
Kekuatan mekanik & pemuaian clamp & konduktor atau clamp dengan
elektrik Clamp-clamp terminal peralatan akibat pembebanan lebih
konduktor & peralatan sesaat/arus gangguan sesaat pada kondisi
tertentu akan menurunkan/ menghilangkan
kekuatan elektriknya yang selanjutnya akan
menyebabkan kegagalan kekuatan mekaniknya
(PG Clamp/T Clamp sambungan bus-bar ke PMS
melorot/lepas dll)
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan elektrik clamp-camp konduktor
& peralatan adalah dengan pemeriksaan visual
secara langsung pada malam hari (lampu
penerangan switch yard dipadamkan) atau
berdasarkan hasil deteksi dengan peralatan
thermovision. Sedangkaan kondisi kekuatan
mekanik clamp-clamp dapat diperiksa secara
visual pada siang hari dengan memakai teropong
atau mata telanjang.
193
Kekuatan mekanik & Hilangnya kekuatan elektrik & mekanik clamp
elektrik clamp grounding serandang bus-bar (akibat korosi,
grounding serandang kawat terlepas dari sepatunya dll) akan sangat
bus-bar. berbahaya terhadap keselamatan personil.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan elektrik & mekanik clamp
grounding serandang bus-bar adalah dengan
pemeriksaan visual secara langsung.
Kekuatan kawat tanah Menurunnya kekuatan kawat tanah & clampnya
& clamp pengikatnya. biasanya disebabkan oleh korosi. Kondisi
tersebut sangat rawan putus baik akibat terpaan
angin atau pada saat kawat tersebut teraliri
rambatan gelombang/arus petir.
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bus-bar terhadap
kondisi kekuatan kawat tanah & clamp
pengikatnya adalah dengan pemeriksaan visual
secara langsung dengan mata telanjang atau
dengan teropong.
Area Bus-bar terbebas Area bus-bar harus terbebas dari benda-benda
dari benda-benda asing baik yang bersifat konduktor (layang-
asing layang dengan benang terbuat kawat tembaga
dll) atau yang bersifat isolator (layang-layang
dengan benang nylon/plastik/katun, terpal plastik
dll). Pada kondisi normal kemungkinan benda
asing yang bersifat konduktor tidak
membahayakan (hanya menempel di ujung
serandang post),
Deteksi unjuk kerja kesiapan Bas-bar terhadap
terbebasnya dari benda benda asing adalah
dengan pengamatan visual secara langsung
dengan mata telanjang.
5.4. Pemisah
- Pemisah Peralatan ;
Pemisah adalah suatu alat
Berfungsi untuk mengisolasikan
untuk memisahkan tegangan pada
peralatan listrik dari peralatan lain
peralatan instalasi tegangan tinggi.
atau instalasi lain yang
Ada dua macam fungsi PMS, yaitu :
bertegangan. Pms ini boleh
dibuka atau ditutup hanya pada
- Pemisah Tanah (Pisau
rangkaian yang tidak berbeban.
Pentanahan ) ;
Berfungsi untuk menghilangkan/
mentanahkan tegangan induksi .
194
berlipat kali arus nominalnya, dalam
waktu singkat ( detik ) PMS harus
mampu menahan dalam batas yang
diijinkan.
Besaran parameter tersebut
dapat dibaca pada name plat yang
terpasang pada PMS.
Disamping itu parameter yang
berkaitan dengan mekanik
penggerak adalah :
- Tekanan udara kompresor (bila
menggunakan tenaga penggerak
pneumatik )
- Tekanan minyak hydrolik (bila
Gambar 5. 9 Pemisah. menggunakan tenaga penggerak
Parameter PMS yang harus hydrolik ).
diperhatikan adalah :
- Kemampuan mengalirkan arus Menurut gerakan lengannya,
(Arus Nominal = Ampere ) pemisah dapat dibedakan menjadi :
- Kemampuan mengalirkan arus
ditentukan oleh besarnya 5.4.1. Pemisah Engsel
penampang dua batang
kontaktor, dengan demikian Dimana pemisah tersebut
permukaan sentuh dari keduanya gerakannya seperti engsel
sangat menentukan. Apabila PMS ini biasa dipakai untuk
sebagian permukaan kontak tegangan menengah (20 kV, 6 kV )
terdapat kotoran (berkarat) akan
sangat mempengaruhi luasnya 5.4.2. Pemisah Putar
penampang dan dalam batas Dimana terdapat 2(dua) buah
tertentu kontaktor akan menjadi kontak diam dan 2(dua) buah
panas. kontak gerak yang dapat berputar
- Kemampuan tegangan ( Rating pada sumbunya.
Tegangan = kV )
- Tegangan operasi PMS dapat 5.4.3. Pemisah Siku.
dilihat dari kekuatan isolasinya.
Semakin tinggi tegangan akan Pemisah ini tidak mempunyai
semakin panjang/tinggi isolator kontak diam, hanya terdapat 2(dua)
penyangga yang dipergunakan. kontak gerak yang gerakannya
- Kemampuan menahan Arus mempunyai sudut 90.
Hubung Singkat ( kA : Kilo
Ampere )
Apabila terjadi hubung singkat,
dimana arus hubung-singkat
195
Dua kontak gerak
Mekanik penggerak
Tabung PMT
196
PMT 20 kV draw-out
Pemisah Pantograph.
PMS ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak gerak yang
terletak pada ujung lengan pantograph. Jenis ini banyak dioperasikan pada
sistem tegangan 500 kV.
PMS 500 kV posisi masuk (On) PMS 500 kV posisi lepas (Off)
Lengan
pantograph
Gambar 5. 12 Pemutus
Tenaga penggerak PMS.
Jenis tenaga penggerak PMS dapat dibedakan :
Secara Manual
Pengoperasian PMS ini (mengeluarkan / memasukkan) secara manual dengan
memutar/menggerakkan lengan yang sudah terpasang permanen.
197
Motor penggerak mekanik
198
Dalam pemeliharaan atau dengan hampa udara
dilaksanakan pembersihan pada (Vacum).
kontaktor dari kotoran-kotoran
(karat) dan setelah itu diberikan PMT dengan media pemutus
pelumasan (greese). Pelumasan dengan Gas. Media gas yang
juga diberikan pada peralatan digunakan pada tipe PMT ini adalah
mekanik PMS yang terdapat roda- Gas SF6 (Sulphur Hexafluoride).
gigi, tuas dsb. Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak
berwarna, tidak berbau, tidak
5.5. Pemutus Tenaga. beracun dan tidak mudah terbakar.
Pemutus tenaga adalah alat
Pada temperatur diatas 150 o C
yang terpasang di Gardu Induk
gas SF6 mempunyai sifat tidak
yang berfungsi untuk
merusak metal, plastik dan
menghubungkan dan memutus
bermacam-macam bahan yang
arus beban atau arus gangguan.
umumnya digunakan dalam
Pada waktu menghubungkan
pemutus tenaga tegangan tinggi.
atau memutus beban akan terjadi
Sebagai isolasi listrik, gas SF6
tegangan recovery yaitu suatu
mempunyai kekuatan dielektrik
fenomena tegangan lebih dan busur
yang tinggi ( 2,35 kali udara ) dan
api.
kekuatan dielektrik ini bertambah
dengan pertambahan tekanan.
Jenis media pemadam busur
Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu
api pada pemutus tenaga yaitu :
mengembalikan kekuatan dielektrik
Gas, vaccum,minyak dan udara.
dengan .
- PMT jenis gas ,menggunakan gas
Pada masa lalu PMT dengan
SF6 (hexafluoride)
media pemutus menggunakan SF6
- Sifat-sifat gas SF 6: tidak berbau,
ada 2 tipe, yaitu :
tidak berwarna,tidak beracun
- Tipe tekanan ganda ( Double
- Sifat gas SF 6 sebagai bahan
Pressure Type ), dimana pada
pemadam busur : cepat kembali
saat ini sudah tidak diproduksi
sebagai dielektrik,Tidak terjadi
lagi.
karbon selama terjadi busur,tidak
- Pada tipe tekanan ganda, gas
mudah terbakar thermal
dari sistem tekanan tinggi
conductivitnya yang baik, tidak
dialirkan melalui nozzle ke gas
menimbulkan bunyi berisik.
sistem tekanan rendah selama
pemutusan busur api.
5.5.1. Jenis Isolasi Pemutus
- Pada sistem gas tekanan tinggi
Tenaga
tekanan gas 12 kg/cm2 dan
Pemadaman busur api listrik
pada sistem gas tekanan rendah,
saat pemutusan atau
penghubungan arus beban atau tekanan gas 2 kg/cm2.
arus gangguan dapat dilakukan - Gas pada sistem tekanan rendah
oleh beberapa macam bahan, yaitu kemudian dipompakan kembali ke
diantaranya : Gas, Udara, Minyak sistem tekanan tinggi. cepat,
setelah arus bunga api listrik
melalui titik nol.
199
GAMBAR 5.15 PMT Dengan Gas SF6 Bertangki Ganda
Satu Katup PMT Dengan Gas SF6 Bertangki Ganda Dalam Tanki Tertutup
Keterangan :
Sambungan terminal-terminal (Connection Terminals).
Isolator-isolator atas (Upper Insulators).
Jalan masuknya gas SF6 : 14 kg/cm2 ( SF6 inlet 14 kg/cm2 ).
Jalan keluarnya gas SF6 : 2 kg/cm2 ( SF6 outlet 2 kg/cm2 ).
200
GAMBAR 5.16 PMT Satu Katup 245 kV dengan Gas SF6
PMT Satu Katup 245 kV dengan Gas SF6
Keterangan :
1. Mekanisme penggerak ( operating mechanism ).
2. Pemutus ( Interupter )
3. Isolator penyangga dari porselen rongga (hollow support insulator
porcelen ).
4. Batang penggerak berisolasi glass Fibre (Fibre Glass Insulating Operating
Rod ).
5. Penyambung diantara no. 4 dan no. 12 ( Linkages Between 4 and 12 ).
6. Terminal - terminal.
7. Saringan ( filters ).
8. Silinder bergerak ( movable cylinder ).
9. Torak tetap ( fixed piston ).
10. Kontak tetap ( Fixed contact ).
5.5.2. PMT dengan Media tinggi dihembuskan ke busur api
pemutus menggunakan melalui nozzle pada kontak
udara; pemisah ionisasi media antara
kontak dipadamkan oleh hembusan
PMT ini menggunakan udara udara. Setelah pemadaman busur
sebagai pemutus busur api dengan api dengan udara tekanan tinggi,
menghembuskan udara ke ruang udara ini juga berfungsi mencegah
pemutus. PMT ini disebut PMT restriking voltage (tegangan pukul ).
Udara Hembus ( Air Blast Circuit Kontak PMT ditempatkan didalam
Breaker ) Pada PMT udara isolator, dan juga katup hembusan
hembus ( juga disebut compressed udara.
air circuit breaker), udara tekanan
201
Gambar 5.17 : PMT Udara Hembus
202
Keterangan Gambar 5.17. dan 5.18
1. Tangki persediaan udara dari plat 12. Tanduk busur api dari tembaga
baja. 13. Unit tahanan
2. Isolator berongga dari steatite/ 14. Penutup dari porslain
porselin. 15. Saluran
3. Ruangan pemadam busur api
ganda Pada PMT kapasitas kecil
4. Mekanis penggerak pneumatik. isolator ini merupakan satu kesatuan
5. Batang penggerak dari baja. dengan PMTnya tetapi untuk
6. Katup pneumatik kapasitas besar tidak demikian
7. Kontak tetap dari tembaga halnya.
8. Kontakbergerak dari tembaga Bagian Bagian Utama dari
9. Terminal dari tembaga atau perak PMT Udara Hembus ( Air Blast
10. Pegas penekan dari campuran Circuit Breaker ) untuk kapasitas
baja besar seperti gambar 5-19.
11. Pelepas udara keluar adalah:
Gambar 5.19 : Ruangan Pemadam Busur Api Ganda Pada Pmt Udara Hembus
Bagian Bagian PMT Udara Hembus
Keterangan :
1. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
2. Kontak Kontak (contact).
3. Pengatur Busur Api (arc control device).
4. Bagian penyangga( supporting compartment.
5. Katub hembus dan katub pembuangan (blast valve and exhaust valve).
6. Tangki (tank).
7. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
8. Sistem udara tekan (comppressed air system).
203
5.5.3. PMT dengan Hampa Udara Jarak (gap) antara kedua
(Vacuum Circuit Breaker ) katoda adalah 1 cm untuk 15 kV
dan bertambah 0,2 cm setiap
Kontak-kontak pemutus dari kenaikan tegangan 3 kV. Untuk
PMT ini terdiri dari kontak tetap dan pemutus vacuum tegangan tinggi,
kontak bergerak yang ditempatkan digunakan PMT jenis ini dengan
dalam ruang hampa udara. Ruang dihubungkan secara serie.
hampa udara ini mempunyai Ruang kontak utama (breaking
kekuatan dielektrik (dielektrik chambers) dibuat dari bahan antara
strength) yang tinggi dan sebagai lain porcelain, kaca atau plat baja
media pemadam busur api yang yang kedap udara. Ruang kontak
baik. utamanya tidak dapat dipelihara
PMT jenis vacuum kebanyakan dan umur kontak utama sekitar 20
digunakan untuk tegangan tahun. Karena kemampuan
menengah dan hingga saat ini ketegangan dielektrikum yang tinggi
masih dalam pengembangan maka bentuk pisik PMT jenis ini
sampai tegangan 36 kV. relatip kecil.
204
Gambar 5.21 Pemutus dan PMT hampa udara
Kurva uji tegangan untuk mengetahui arus bocor pada breaking chamber
PMT Vacuum.
kV
30
0
t.[=sec ]
1 3
Arus bocor yang diijinkan ( HITACHI ) adalah = 1 mili Ampere.
Gambar 5.22 Kurva uji tegangan
205
Gambar 5.23. Sketsa ruang kontak utama (breaking chambers) PMT jenis
vaccum.
206
gambar 5.24 gambar 5.25
PMT dengan Banyak PMT Banyak Menggunakan
Menggunakan Minyak (Plain Minyak Dengan Pengatur Busur
Break Bulk Oil Circuit Breaker) Api (Bulk Oil Circuit Breaker With
Arc Control Device)
1. Tangki
2. Minyak dielektrik
3. Kontak yang bergerak
4. Gas yang terbentuk oleh dekomposisi minyak dielektrik ( hydrogen 70 % )
5. Alat pembatas busur api listrik
6. Kontak tetap
7. Batang penegang ( dari fiberglass )
8. Konduktor dari tembaga
9. Bushing terisi minyak atau tipe kapasitor
10.Konduktor ( tembaga berlapis perak )
11.Inti busur api listrik
12.Gas hasil ionisasi
13.Gelembung-gelembung gas
207
dan tabung diisi minyak yang Gambar potongan PMT tipe ini
berfungsi untuk memadamkan dapat dilihat pada gambar 4.26
busur api waktu pemutusan. dibawah ini.
Keterangan :
1. Kontak tetap
2. Kontak bergerak
3. Ruangan pemutus aliran
4. Ruangan penyangga
5. Ruangan atas ( puncak )
6. Alat pemadam busur api
7. Kontak tetap
8. Penutup dari kertas bakelit
9. Batang penggerak
10.Katup pelalu
11.Terminal
12.Katup pembantu
13.Lobang gas
208
ruang penahanan busur adalah dengan cara manual dengan
fungsi dari panas busur api, waktu menggunakan engkol (6).
busur sebagai fungsi dari langkah
kontak. Proses penutupan PMT(Closing
Pada waktu gelombang arus of Breaker). Dengan diberinya arus
menuju nol, diameter busur api penguat pada kumparan penutup
adalah kecil, dan gas yang mengalir (16)_ atau dengan menekan push
akan dapat memadamkan busur, button, maka hubungan antara
pemutusan busur api berhenti, lengan interlock (1) dan pawl (2)
membangkitkan gas dan aliran akan terlepas, sehingga batang
minyak. pegas (13) juga akan terlepas dan
pegas penutup (3) menjadi
5.6. Jenis Penggerak Pemutus mengendor.
Tenaga Penghubung (12) pada batang
pegas (13) menggerakkan pawl
5.6.1. Mekanik Jenis Spering. (11) sehingga berputar sepanjang
sektor penunjang (14) dengan
Mekanis penggerak PMT sudut 120o dan menutup PMT
dengan menggunakan pegas melalui batang pemutus tenaga
(spring) terdiri dari 2 macam : (15). Dan bersamaan dengan itu
Pegas pilin ( helical spring ) pegas pen-trip (4) akan terisi,
Pegas gulung ( scroll spring ) kemudian secara otomatis motor (7)
akan menggerakkan roda pengisi
Proses pengisian pegas (5) kembali untuk tenaga
(Spring charger ) pemasukkan selanjutnya.
Biasanya untuk penggerak
pengisian pegas PMT dilengkapi Proses pembukaan PMT
motor penggerak (7) Motor akan (Tripping of Breaker). Dengan
menggerakkan roda pengisi (5) diberinya arus penguatan pada
pada batang pegas melalui (13) kumparan tripping (8) atau dengan
roda perantara yang dihubungkan push botton akan melepas
dengan dua buah rantai. hubungan antara tuas pengunci (9)
Berputarnya roda pengisi (5), dan sektor penunjang (14) dan
mengakibatkan pegas penutup (3) akhirnya masuk ke dalam alur stop
menjadi terisi (meregang). Pada groove (10). Pawl (11) didorong
saat pegas penutup (3) terisi oleh sektor penunjang (14) dan
(meregang) pada batas menyebabkan terlepasnya pegas
maximumnya, maka motor (7) akan pen-trip (4), menggerakkan batang
berhenti. PMT (15) sehingga PMT trip dan
Untuk meregangkan pegas sektor penunjang (14) kembali pada
penutup ini juga dapat dilakukan posisi semula.
209
Gambar : 5.27 Mekanik PMT dengan sistem pegas pilin
Keterangan Gambar : 5.27
1. Lengan interlock (interlocking arm) 9. Lengan interlock Interlocking arm)
2. Pawl 10. Alur pemberhentian (Stop groove)
3. Pegas penutup (closing spring) 11. Pawl
4. Pegas pembuka (tripping spring) 12. Penghubung (cam)
5. Roda pengisi (charging whell) 13. Batang pegas (spring shaft)
6. Engkol (crank) 14. Sektor penunjang (guiding sector)
7. Motor (electric motor) 15. Batang PMT (circuit breaker shaft)
8. Kumparan pembuka (triping coil) 16. Kumparan penutup (closing coil)
Jika rumah pegas penutup (2) pegas penutup (1) telah berputar
berputar 360o , maka pegas penuh.
penutup (1) akan terputar penuh,
dan selanjutnya sakelar pembatas Penunjuk posisi pegas
putaran motor (30) secara otomatis penutupan (27) akan
akan memutuskan aliran listrik ke memungkinkan kita untuk
motor. Sakelar pembatas putaran mengetahui apakah penutup (1)
motor (30) ini dikerjakan oleh tuas terputar atau tidak, dimana
pemindah (21) dan sistem digerakkan oleh batang (20) yang
gabungan dari bingkai penggulung dihubungkan ke tuas pemindah
pemindah (22) yang terpasang (21).
pada rumah pegas penutup (2).
Proses penutupan PMT
Pegas penutup (1) dapat juga (Closing of Breaker). Bila kumparan
digerakkan secara manual dengan penutup (16) mendapat impulse
menggunakankan engkol (25) listrik, maka bagian penahan (4)
searah jarum jam. Penghubung akan terlepas atau dapat juga
interlock (19) mencegah putaran dilepaskan dengan menggunakan
lebih lanjut dari engkol (25) jika tuas pembuka penutupan (24).
210
Batang pegas penutup (3) akan melalui kopling pergeseran (5)
berputar searah jarum jam melalui meredam torsi dan energi yang
sudut 360o karena gaya terlepasnya berlebihan. Sekarang penunjuk
pegas penutupan (1) dan akan posisi PMT (28) menunjukkan ON
bertumpu lagi dengan gigi jentera (closed) dan pegas penutup tidak
penutup (7). berputar.
211
Keterangan Gambar:
1. Pegas penutup (closing coil)
2. Rumah pegas penutup (closing spring housing)
3. Batang pegas penutup (closing spring shaft)
4. Bagian penahan (drag-piece)
5. Kopling pergeseran (fraction clutch)
6. Roda berat (flywheel)
7. Gigi jentera penutup (closing sprocket)
8. Penghubung (cam)
9. Bagian interlock (interlocking segment)
10. Bingkai penggulung (roller)
11. Tuas bingkai penggulung (roller lever)
12. Batang penggerak (operating shaft)
13. Roda gigi reduksi (reduction gear)
14. Kumparan pen-trip (trip magnet/tripping coil)
15. Grandel pen-trip (trip latch)
16. Kumparan penutup (closing magnet/closing coil)
17. Roda gigi reduksi (reduction gear)
19. Motor penggulung pegas (spring winding motor)
21. Penghubung interlock (interlocking cam)
22. Batang (shaft)
23. Tuas pemindah (change-over lever)
24. Bingkai penggulung pemindah (change-over roller)
25. Tuas pembuka pen-trip (trip release lever)
26. Tuas pembuka penutup (closing release lever)
27. Engkol (crank)
28. Roda gigi reduksi (reduction gear)
29. Penunjuk posisi pegas penutup (closing spring position indicator dial)
30. Penunjuk posisi (breaker position indicator dial)
31. Penghubung (link)
32. Sakelar pembatas putaran (motor run limit switch)
33. Sakelar pembantu (auxiliary switch)
34. Penghubung ke sakelar pembantu (linkage for auxiliary switch)
212
kedalam akumulator (1) , dimana di 2. Penggerak Mekanik PMT
dalam tabung akumulator terdapat Hidraulic
gas N2 yang berfungsi sebagai
stabilisasi. Pilot valve solenoid a. Bagian utama ( power part )
meneruskan minyak menuju valve Peralatan/komponen terpa-
utama dan dari sini akan menuju sang pada bagian ini adalah RAM,
tabung actuator ( hydraulic RAM Akumulator, Valve utama dan lain
(3) ) dan mendorong piston (2) lain, yang terpasang dibagian
kearah atas , maka moving kontak bawah iterupting chamber pada
(5) akan masuk. masing masing fasa, seperti
gambar 5.29
Diagram fungsi hydraulic tipe
FX 12 / FX 22. Peralatan seperti b. Bagian pemicu (pilot part )
tersebut diatas dapat berfungsi Peralatan / komponen
baik, jika dilakukan pemeliharaan terpasang pada bagian ini adalah
secara rutin sesuai prosedur yang closing elektrovalve , triping
telah ditentukan oleh pabrik elektrovalva , intermediate valve
pembuatnya. dan lain lain , yang terpasang
Penyimpangan fungsi peralatan dibagian bawah iterupting chamber
terhadap standard yang dikeluarkan tiap fasa pada PMT single pole dan
pabrik pembuat PMT, dapat PMT Three pole terpasang pada
dimonitor dengan cara melakukan fasa tengah ( S ). seperti gambar
pengujian / pengukuran pada tiap 5.30
fungsi dari peralatan system
hydraulic.
.
213
Keterangan :
10 : Closing eletrovalve
13 : Intermediate valve
19 : Triping electro valve
E : Closing electro magnet
D : Triping electromagnet
214
komponen/bagian tertentu 3. Skematik Diagram Hydraulic
mengalami kerusakan, maka sistem Dan Electrical
hydraulic secara keseluruhan tidak Skematik diagram sistem
dapat berfungsi baik. hydraulic dan elektrik berikut,
merupakan schematic sederhana
untuk memudahkan pemahaman
cara kerja system hydraulic dan
keterkaitannya dengan system
elektrik.
215
Cara Kerja : hidrolik tekanan tinggi pada pipa
Pada kondisi PMT membuka/ (1),(2) dan (7) mempertahankan
keluar, sistem hidrolik tekanan posisi piston (3) dan piston (8).
tinggi tetap pada posisi seperti pada Selama PMT dalam kondisi
gambar piping diagram, dimana masuk , posisi auc kontak (I) , pada
minyak hidrolik tekanan rendah posisi sebaliknya , Sehingga closing
(warna biru ) bertekanan sama Elektromegnet (E) tidak kerja dan
dengan tekanan Atmosfir.dan sementara opening electromagnet
(warna merah) bertekanan tinggi (D) siap kerja.
hingga 360 bar.
5.6.4. Pembukaan PMT
Berikut ini akan di jelaskan Pada saat diberikan perintah
langkah langkah kerja sistem open (pembukaan) , Elektromagnet
hidrolik PMT di maksud. (D) kerja dan opening pilot valve
(19) membuka, lalu minyak hidrolik
5.6.3. Penutupan PMT yang berada pada pipa saluran (1) ,
Pada saat diberikan perintah (2) dan (7) mengalir menuju tangki
close/penutupan, Elektromagnet (E) (12) ,akibatnya piston (3) kembali
bekerja dan closing pilot valve (10) pada posisi awal, sehingga minyak
membuka. Hal tersebut pada pipa saluran (4) mengalir
mengakibatkan minyak hidrolik minyak menuju tangki (12).
bertekanan tinggi masuk dan Valve (13) menutup dan piston
mengalir melalui pipa saluran (1),(2) (15) kembali pada posisi awal ,
dan (7) mengakibatkan Valve utama (16)
Minyak hidrolik pada pipa menutup dan minyak hirolik tekanan
saluran (1) mendorong piston (3) tinggi mengalir menuju tangki (15)
dan menutup saluran minyak pada melalui pipa saluran (14).
pipa (11) menuju tangki (12). Disisi Minyak hidrolik pada ruang (F1)
lain membuka valve (13). Kemudian berubah menjadi bertekanan
minyak hidrolik tekanan tinggi rendah, piston (8) bergerak
masuk ke pipa saluran (4). kebawah dan PMT membuka.
Minyak hidrolik pada pipa Setelah PMT membuka ,
saluran (4) mendorong piston (5) Triping pilot valve (19) menutup
dan menutup saluran minyak pada .Valve (13) dan (16) tetap pada
pipa (14) menuju tangki (15). Disisi posisi menutup. Selama PMT
lain , membuka valve (16) dan dalam kondisi keluar , posisi aux
mengakibatkan minyak hidrolik kontak (I) berada pada posisi
tekanan tingggi mengalir dari tangki seperti pada gambar sehingga
akumulator (17) melalui pipa (6) opening elektomagnet (D) tidak
dan mendorong piston (8),akibatnya kerja dan sementara closing
stang piston bergerak ke atas dan elektomagnet (E) siap kerja.
PMT masuk.
Setelah PMT masuk sempurna , 1.Mekanik jenis pneumatik.
closing valve (10) menutup. Valve
Pada umumnya tujuan
(13) dan (16) tetap berada pada
pemeliharaan peralatan adalah
posisi membuka sehingga minyak
216
untuk mempertahankan kondisi harus dilakukan percobaan Open-
optimal dari peralatan tersebut, Close Open (O-C-O) dengan
sehingga pada gilirannya dapat energi yang tersimpan (storage
mempertahankan keandalan dan energy) dalam sistem pnuematic
nilai ekonomis dari peralatan PMT tersebut, sehingga PMT
tersebut. tersebut mampu melaksanakan
Bila membicarakan system fungsi auto reclose.
pnuematic pada PMT, maka harus
juga dibahas mulai dari kompressor Bila melakukan pembukaan
unitnya sampai kepada bagian yang atau pengerasan posisi mur baut
menggerakkan rod untuk fixed dan agar memperhatikan tingkat
moving contactnya. kekerasan moment (lihat
Dalam pelaksanaan pengujian rekomendasi pabrikan) tidak
konsumsi udara pada PMT dengan disarankan menggunakan kunci
media penggerak mekanis yang tidak dilengkapi dengan
(operating mechanism) pnuematic pengukur moment.
Gambar 5.32 proses drainase air yang terkondensasi dari dalam tangki udara
217
sebagai penyedia energi untuk masing PMT, dan pada MK tersebut
mekanik penggerak PMT. udara tekan 180 bar diturunkan
menjadi 150 bar melalui reducing
a. Sistem Udara Tekan valve, PMT udara hembus bekerja
dengan system tekanan 150 bar
Udara tekan dihasilkan oleh dan 30 bar, Untuk operasi PMT
sistem kompresor sentral tekanan pada masing-masing pole PMT
tinggi dengan output tekanan 180 disediakan botol reservoir untuk
bar yang ditampung dengan tekanan 150 bar, udara tekanan 30
reservoir berbentuk bola dan botol, bar didapat dari reducing valve dari
jumlah kompresor dan reservoir 150 bar menjadi 30 bar yang
adalah tergantung dari jumlah PMT ditempatkan pada control block
yang dilayani, Udara tekan 180 bar PMT yang ditempatkan pada pole
dari reservoir didistribusikan ke tengah.
semua Marshalink Kiosk di masing-
RESERVO IR
K OM PR ES O R
MK MK MK MK
SIST EM 150 B AR
Gambar 5.33 Proses drainase air yang terkondensasi dari dalam tangki udara
219
SF 6 low presure triping Indikasi ini menunjukan tekanan gas SF6 pada
PMT berkurang ,sehingga kontak desity meter
akan menutup dan mengirim sinyal trip PMT
primer atau sekunder dan mengirim sinyal ke
panel kontrol SF 6 low presure triping dan bel
berbunyi .
Circuit breaker poles Indikasi menujukan bahwa ada
discrepancy ketidakserempakan fasa fasa menutup,
sehingga rele discrepancy bekerja mengirim
sinyal trip ke PMT dan mengirim sinyal ke panel
kontrol . Circuit breaker poles discrepancy dan
bel berbunyi.
Breaker failure operated Indikasi menunjukan rele breaker failure
bekerja,kontak rele breaker menutup memberi
sinyal trip pada PMT dan PMT yang lain yang
satu rel(bus) dan mengirim sinyal ke panel
kontrol Breaker failure operated dan bel/ klakson
berbunyi.
Healty trip 1-2 alarem Indikasi menunjukan ada gangguan sistem
pemantau rangkaian trip PMT melihat ada
ketidaknormalan ( coil trip putus,) dan mengirim
alarm ke panel kontrol Healty trip 1-2 alarem
dan bel berbunyi
SF6 low pressure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
alarem kerapatan gas didalam tabung PMT
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol
SF6 low pressure alarm bel berbunyi
Auto reclose in progress Indikasi menunjukan rele recloser bekerja ,kontak
rele mengirim sinyal ke panel kontrol dengan
indikasi Auto reclose in progress bel berbunyi
CB hydraulik pump Indikasi menunjukan motor pompa hidraulik
failure untuk pengisi tekanan hidraulik tidak bekerja,
kontak rele /aux .rele mengirim sinyal ke panel
kontrol mengiri CB hydraulik pump failure dan
bel berbunyi.
CB pressure SF6 failure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
step 1 kerapatan gas didalam tabung PMT
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal ke panel kontrol
CB pressure SF6 failure step 1 bel berbunyi
CB pressure SF6 failure Indikasi ini menujukan bahwa tekanan atau
step 2 kerapatan gas didalam tabung PMT
219
berkurang,karena bocor atau suhunya turun
drastis ,maka kontak menometer atau density
menutup dan mengirim sinyal blok ke PMT dan
mengirim sinyal ke panel kontrol CB pressure
SF6 failure step 2 bel berbunyi.
CB trip Indikasi menunjukan PMT trip ,dan kontak bantu
PMT mengirim sinyal ke panel kontrol CB trip dan
bel berbunyi
V2
Xc
Gambar 5.34. Kompensator
220
kapasitif , sedangkan untuk beban 3 phasa, sedangkan pada sistem
komponen kapasitif reaktif lebih tegangan tinggi dan kapasitasnya
besar dipakai kapasitor 1 phasa
besar dibandingkan dengan yang dihubungkan secara bintang.
komponen induktif maka untuk Gambar 5.35 menunjukkan suatu
memperbaiki faktor kerja diperlukan susunan kapasitor yang terdiri dari
daya reaktif induktif untuk kapasitor itu sendiri , reaktor seri
menkompensir daya reaktif yang berfungsi untuk menjaga agar
kapasitif. susunan kapasitor tetap induktif.
Dan komponen pelepas yang
berfungsi menghilangkan muatan
5.7.1. Kapasitor Shunt listrik pada susunan kapasitor saat
kapasitor dilepas untuk maksut
Sebagai unit, ada kapasitor 1
pemeliharaan.
phasa dan kapasitor 3 phasa. Pada
saluran distribusi dipakai kapasitor
222
DC SC DC
CB
SR
CB : Pemutus tenaga.
DC : Kumparan pelepas.
SC : Reaktor seri.
222
tingkat pertama warning dan tingkat kedua
mentripkan PMT.
Magnetik Oil Level. Berfungsi untuk memonitor ketinggian minyak,
pada minimum atau maksimum oil level akan
muncul tanda peringatan (warning ).
Presure Relief Berfungsi mengamankan tangki reactor apabila
Device. terjadi tekanan lebih didalam tangki, alat ini akan
mentripkan pemutus tenaga pada tekanan 0.7 bar
Oil temperature untuk mengukur suhu minyak rector , pada suhu 95
indicator C warning dan pada suhu 130 C mentripkan
pemutus tenaga
Winding untuk mengukur suhu lilitan , pada suhi 115 C
temperature warning dan pada suhu 130 C mentripkan
indicator pemutus tenaga
Gas collecting untuk mengetahui apabila terjadi produksi gas
divice didalam minyak isolasi
Silicagel breather apabila silicagel sudah berubah berwarna merah
for conservator muda maka sudah berubah berwarna merah muda
maka sudah tidak dapat lagi menyerap
kelembaban dan silicagel harus diganti
224
Gambar 5.39. Coupling Device
225
frekuensi tinggi dan berimpedansi wave trap harus dapat melewatkan
tinggi untuk frekuensi rendah. Atas frekuensi rendah 50-60 Hz yang
dasar itulah maka kapasitor kopling membawa arus listrik dan harus
disini berfungsi meneruskan mempunyai sifat berimpedansi
frekuensi tinggi yang dihasilkan dari tinggi terhadap frekuensi tinggi
terminal PLC dan bemblok yang membawa sinyal informasi.
frekuensi jala-jala 50 Hz yang
membawa energi listrik. Jika masih Karena wave trap dipasang seri
ada frekuensi 50 Hz yang melalui dengan kawat saluran udara
kapasitor kopling akan dibuang tegangan tinggi, maka harus
ketanah melalui peralatan mampu dialiri arus listrik yang
pengaman. Besar kapasitas dari sesuai dengan kemampuan arus
kapasitor tersebut tergantung dari dari kawat tersebut. Selain itu juga
kelas tegangan saluran transmisi harus tahan terhadap tekanan-
tenaga listrik yang digunakan. tekanan baik berupa panas maupun
mekanis yang timbul karena
5.8.4. Wave Trap mengalirnya arus kerja yang besar
atau karena adanya arus hubung
Tugas utama dari alat ini adalah
singkat yang mungkin terjadi.
kebalikan dari kapasitor kopling
yaitu untuk meredam sedemikian
Berdasar kelas arusnya wave
rupa sehingga frekuensi tinggi yang
trap ini mempunyai kapasitas arus
membawa informasi tidak
yang bermacam-macam diantara-
disalurkan atau mengalir ke
nya : 200 A, 400 A, 600 A, 800 A,
peralatan gardu induk.
1250 A, 2000 A, dan 3500 A.
Untuk dapat melaksanakan
tugas tersebut maka impedansi
226
Gambar 5.41. Wave Trap 500 kV
Kumparan Utama
Arrester
Kapasitor Penala
227
Dari rangkaian di atas akan yang akan diredam. Nilai induktansi
dapat suatu bentuk kurva yang banyak dipakai adalah 0,2
impedansi terhadap fungsi mH, 0,3 mH, 0,4 mH, 0,5 mH, dan 1
frekuensi. Untuk menentukan mH. Tegangan tembus dari
frekuensi resonansi agar dapat kapasitor penala biasanya cukup
meredam frekuensi dari terminal tinggi yaitu antara 7.000 V dan
PLC yang sudah tertentu, maka 20.000 V, sedangkan kapasitor
dapat menggunakan rumus sebagai penala terdiri dari elemen yang
berikut: berbeda-beda nilainya : 1,2 nF, 3,5
nF, 7 nF, 10 nF, 16 nF dan 24
1 nF. Dari keenam nilai elemen ini
F0 = dapat membuat bermacam-macam
2. .L.C.
kapasitas sesuai yang dikehendaki
dimana: F0 = Frekuensi kerja dengan cara merangkainya secara
PLC seri atau paralel.
L = Induktansi (Henry) Sebagai pengaman kapasitor
C = kapasitansi (Farad) penala dan kumparan dari
Untuk membentuk frekuensi pengaruh adanya petir dan
resonansi tersebut, maka suatu nilai gangguan hubung singkat ke tanah
dari kapasitor penala dapat pada saluran, maka dipasang
diketahui berdasarkan rumus di arrester yang dihubungkan secara
atas. Jadi dalam hal ini yang paralel. Fakto-faktor lain yang harus
dilakukan penyetelan hanya diperhitungkan adalah nilai
kapasitornya saja, sedangkan impedansi dan resistansi wave trap
kumparannya mempunyai harga harus lebih besar dari impedansi
tetap. saluran yaitu antara 300 sampai
dengan 600 ohm agar tidak terjadi
Nilai induktansi tergantung dari rugirugi sinyal pada saluran
kebutuhan lebar bidang frekuensi
228
Gambar 5.43. Wave Trap
229
1. Main coil 6. Bird barries
2. Tuning device 7. Terminal
3. Protective device 8. Lifting eye
4. Corona caps 9. Pedestal
5. Corona rings
230
Transformator T berfungsi sehingga reaktansi induktif dari L
sebagai transformator penyeimbang (XL) akan saling meniadakan
impedansi saluran tegangan tinggi dengan reaktansi kapasitif yang
(Zo) dan kabel coaxial. Kumparan diberikan oleh kapasitor kopling
induktansi L dan kapasitor frekuensi (Xc). Kapasitor Cs berfungsi pula
tinggi Cs adalah untuk memberikan meredam frekuensi 50 Hz dari
beban resistif terhadap gelombang kopling agar tidak mengalir melalui
pembawa. Besarnya induktansi L kumparan L.
dapat diatur sedemikian rupa
231
Gambar 5.47 Kurva Impedansi Drain Coil
232
5.10. Aplikasi PLC
233
Sistem Penerimaan Sinyal
234
digunakan tergantung pada 5.10.4.Remute terminal unit (RTU)
kebutuhan sistim proteksi, apakah Tipe EPC 3200.
untuk sistim intertripping atau
blocking scheme. Kontak-kontak Pada keadaan hidup / ON tipe
tersebut dapat dibuat sebagai RTU ini diindikasikan dengan bunyi
normaly open (kontak kerja), suara berdercik ( seperti suara
normaly closed (kontak lepas) atau Jangkkrik ). Pada keadaan
change over (kontak tukar). berkomunikasi dengan Master
Station di RCC / JCC ( Regional
Media transmisi mengambil Control Center / Java Control
tempat didalam frekuensi telepon Center ) pada Modem MD 50, LED
(suara). PLC adalah media Indikator TX dan RX menyala
transmisi spesifik yang cocok untuk secara bergantian. Pada keadaan
tele proteksi, dimana: PLC TIDAK berkomunikasi dengan
menggunakan SUTT sebagai media Master Station di RCC / JCC
transmisinya, pembagian (Regional Control Center / Java
menggunakan bandwidth 4 KHz Control Center ) Modem MD 50,
nya digunakan untuk perangkat LED Indikator TIDAK menyala
telepon dan sinyal. Suatu sinyal secara bergantian. ( biasanya
dengan daya cukup besar hanya LED RX saja yang menyala.
memungkinkan dapat dipancarkan Bila RTU tidak menerima sinyal
PLC (SSB) selama instruksi RX dari media komunikasi ( PLC /
berlangsung. Secara objektifitas, FO ) maka pada modem MD 50,
instruksi yang ditransmisikan dalam LED Indikator warna merah akan
suatu alokasi band dengan tingkat menyala. ( LED warna kuning
keandalan dan keamanan yang mengindikasikan bahwa MD 50
tinggi, kriteria-kriterianya adalah pada kondisi normal )
sebagai berikut:
Bila pada RTU tidak ada satu
Bebas dari pengaruh instruksi indicator pun yang menyala, maka
palsu yang disebabkan noise level dapat dipastikan pasokan daya dari
dan berubahnya tingkat atenuasi DCDB atau dari MCB pada kubikel
pada link, presentase yang rendah RTU, jatuh / putus.
terhadap instruksi yang tidak
sempurna pada saat noise link, a. Tipe S-900.
kecepatan pendeteksian penerima Pada keadaan berkomunikasi
terhadap gangguan. Hal ini dengan Master Station di RCC /
dimaksudkan agar tercapainya JCC ( Regional Control Center /
keadaan terbaik antara keperluan Java Control Center ) pada Modem
bandwidth dan transfer time disatu MD 50, LED Indikator TX dan RX
pihak, keamanan dan keandalan menyala secara bergantian. (
dilain pihak. Modem pada tipe S900 terletak
pada bagian paling atas RTU ).
Pada keadaan TIDAK
berkomunikasi dengan Master
Station di RCC / JCC (Regional
235
Control Center / Java Control ini masing-masing terdapat 2
Center ) pada Modem MD 50, LED (dua) LED indicator yang dalam
Indikator TIDAK menyala secara keadaan normal keduanya akan
bergantian. ( biasanya hanya LED menyala.
RX saja yang menyala. - Reset RTU secara manual
Bila RTU tidak menerima sinyal dengan cara : melakukan switch
RX dari media komunikasi ( PLC / off atau mematikan dan
FO ) maka pada modem MD 50, menghidupkan kembali melalui
LED Indikator warna merak akan MCB yang terdapat di kubikel
menyala. RTU atau pada MCB pada DCDB
yang memasok RTU.
Langkah-langkah yang
diperlukan sesuai perintah dan 5.11. Simbul-simbul yang ada
dapat dilakukan oleh operator GI pada Gardu Induk.
/Gitet adalah : Bagan kutub tunggal di
gambarkan dengan simbol-simbol
- Check Power Supply 48 Vdc yang mewakilkan bentuk dan fungsi
pada terminal DC. setiap peralat yang tersedia seperti
- Check tahanan isolasi dijelaskan sbb:
- Reset RTU secara program
dengan cara : Pada Card tipe MP Single line diagram gardu induk
49 ( terletak pada paling kiri atas adalah bagan kutub tunggal yang
), posisi micro switch berwarna menjelaskan sistem kelistrikan pada
BIRU dikeataskan dan gardu induk secara sederhana
dikebawahkan kembali. sehingga memudahkan mengetahui
- Check tegangan Output pada kondisi dan fungsi dari setiap
Card AI 01 dan Card AI 02 yang bagian peralatan instalasi yang
terletak pada sebelah kanan terpasang, untuk operasi maupun
setiap rak RTU. Pada Card-card pemeliharaan
236
Simbul-simbul yang ada pada Gardu induk
Untuk mengetahui Simbul-simbul yang ada pada Gardu induk dapat
dilihat pada tabel 5.1
No simbol keterangan
1
Pemutus Tenaga (PMT) berfungsi
sebagai alat untuk memutus dan
menyambung arus beban baik pada
kondisi normal maupun gangguan.
2
Pemisah (PMS) berfungsi sebagai alat
untuk memisahkan peralatan dari
tegangan. Terdiri dari pemisah
tegangan (PMS REL & PMS Line) dan
pemisah pentanahan.
3
Transformator Tenaga adalah
Transformator yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya.
4
Transformator Arus (CT) adalah trafo
instrument yang berfungsi untuk
merubah arus besar menjadi arus kecil
sehingga dapat diukur dengan Amper
meter.
5 Transformator Tegangan/Potensial
(PT) adalah trafo instrument yang
berfungsi untuk merubah tegangan
tinggi menjadi tegangan rendah
sehingga dapat diukur dengan Volt
meter.
237
6
NGR Netral Grounding Resistor (NGR)
adalah alat bantu untuk pengaman
peralatan Trafo tenaga, bila terjadi
hubung singkat pada sistem sekunder.
238
11. RELE penutup balik 79
( Reclosing relai )
12. RELE frekwensi f 81
( freqwency relai )
13. RELE differensial ( Diffrential relai ) I 87
14. RELE bucholtz ( Bucholtz relai ) 96
239
Proteksi Penyaluran Tenaga Listrik
Peralatan listrik yang perlu diamanakan ( diproteksi ) antara lain sebagai berikut
: Trafo tenaga.
P51N
NP51G
96T
26 87T
63
S51-1 S51-2
PU
64V
Gambar 5.50 : single line diagram trafo lengkap dengan system proteksi
Bay Penghantar dan koppel.
240
44S 51
Gambar 5.51 : single line diagram bay pengahantar dan bay Koppel lengkap
dengan system proteksi
Peralatan Kontrol dan Proteksi.
Panel Kontrol.
Bay Koppel dengan manual/synchrochek.
241
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
Volt meter busbar P101
A A A V V Volt meter busbar P101
saklar ketidaksesuaian 20 kV
S2251-S2252-S2253
C V V
242
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-
A A A V Volt meter
busbar P10
W Indikator
W V V
ar
Alarm annunciator H10 dan saklar
tekans H100 :
mematikan suara alarm AAC/PB
(white).
pengakuan. AC/PB (black).
C V
Gambar 5.53. Peralatan Kontrol dan Proteksi
243
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
244
Nama panel bay
Ampermeter P111-P112-P113
245
BAB VI
SISTIM PENTANAHAN TITIK NETRAL
TRAFO
TENAGA
RESISTOR
246
6.2. Tujuan Pentanahan Titik disebabkan oleh penyalaan
Netral Sistem bunga api yang berulang-ulang
(restrike ground fault).
Adapun tujuan pentanahan titik 5. Memudahkan dalam menentu-
netral sistem adalah sebagai kan sistem proteksi serta
berikut : memudahkan dalam menentu-
kan lokasi gangguan.
1. Menghilangkan gejala-gejala
busur api pada suatu sistem. 6.2.1.Sistem Yang Tidak Ditanah-
2. Membatasi tegangan-tegangan kan (Floating Grounding)
pada fasa yang tidak terganggu
(pada fasa yang sehat). Suatu sistem dikatakan tidak
3. Meningkatkan keandalan diketanahkan (floating grounding)
(realibility) pelayanan dalam atau sistem delta. Jika tidak ada
penyaluran tenaga listrik. hubungan galvanis antara sistem itu
4. Mengurangi/membatasi dengan tanah, untuk jelasnya dapat
tegangan lebih transient yang dilihat pada gambar 6. 2 berikut :
Tanah Tanah
247
6.3. Pentanahan Titik Netral dihubungkan langsung dengan
Tanpa Impedansi tanah, tanpa memasukkan harga
(Pentanahan Langsung/Solid suatu impedansi (perhatikan
Grounding) gambar 6.3
T
Zs
ZR ZT
248
R
Grounding T
Resistor
Vf
R = Ohm
I
dimana :
R = Tahanan ( Ohm )
Vf = Tegangan fasa ke netral
I = Arus beban penuh dalam
Ampere dari transformator.
Dengan memilih harga tahanan
yang tepat, arus gangguan ketanah
dapat dibatasi sehingga harganya
hampir sama bila gangguan terjadi
disegala tempat didalam sistem bila
tidak terdapat titik pentanahan
lainnya. Dalam menentukan nilai Gambar 6.5. Pentanahan
tahanan pentanahan akan
249
Gambar 5.6 Resistor Jenis Logam
(metalic resistor)
Gambar 5.8. Resistor Jenis Cairan
(liquid resistor)
Pentanahan titik netral melalui
tahanan (resistance grounding)
mempunyai keuntungan dan
kerugian yaitu :
- Keuntungan :
Besar arus gangguan tanah
dapat diperkecil
Bahaya gradient voltage lebih
kecil karena arus gangguan
tanah kecil.
Mengurangi kerusakan
peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.
- Kerugian :
Gambar 5.7 Resistor Jenis Timbulnya rugi-rugi daya pada
tahanan pentanahan selama
terjadinya gangguan fasa ke
tanah.
Karena arus gangguan ke tanah
relatif kecil, kepekaan rele
pengaman menjadi berkurang
dan lokasi gangguan tidak cepat
diketahui.
250
6.5.Pentanahan Titik Netral dengan menggunakan tap gambar
Melalui Kumparan Petersen 6.9. memperlihatkan petersen coil
yang terpasang di PT PLN
Sistem pentanahan dengan (Persero) P3B Region Jawa Barat,
kumparan Petersen adalah dimana yaitu pada sistem 30 kV Plengan-
titik netral dihubungkan ke tanah Lamajan. Rangkaian pengganti
melalui kumparan Petersen sistem pentanahan dengan
(Petersen Coil). Kumparan kumparan Petersen ditunjukkan
Petersen ini mempunyai harga pada gambar 6.10.
reaktansi (XL) yang dapat diatur
Sistem tegangan 70 kV
Sistem tegangan 30 kV Plengan-Lamajan
TRAFO Kumparan
RESISTOR TENAGA Petersen
Kumparan T
Petersen
252
Sistem tegangan 70 kV
TRAFO TRAFO
RESISTOR
253
dalam tanah tidak dipakai dilakukan dengan sistem
penutup kembali. pentanahan Solid Grounding (tanpa
c. Selanjutnya berdasarkan impedansi).
SPLN 26:1980 telah
ditetapkan besar tahanan 6.8.PENTANAHAN/PEMBUMIAN
pentanahan sebagai berikut PERALATAN
Pentanahan TRAFO
Peralatan DAYA
254
Pentanahan peralatan merupakan distribusi. Beberapa peralatan/
hal yang sangat penting dan perlu standar yang telah disepakati
diperhatikan, baik pada adalah bahwa saluran transmisi,
pembangunan Gardu Induk, Pusat- substation harus direncanakan
pusat listrik, Industri-industri bahkan sedemikian rupa, sehingga tahanan
rumah tinggal juga perlu dilengkapi pentanahan tidak melebihi harga
dengan sistem pentanahan ini. satu ohm, Dalam Gardu-gardu
Induk distribusi, harga tahanan
Tujuan pentanahan peralatan
maksimum yang diperbolehkan
dapat dipormulasikan sebagai
adalah 5 ohm. Demikian juga
berikut :
halnya pada menara transmisi,
a. Untuk mencegah terjadinya untuk menghindarkan lompatan
tegangan kejut listrik yang karena naiknya tegangan/potensial
berbahaya bagi manusia dalam pada waktu terjadi sambaran petir
daerah itu. maka tahanan kaki menara perlu
dibuat sekecil mungkin (di Amerika
b Untuk memungkinkan timbulnya kurang dari 10 Ohm). Untuk
arus tertentu baik besarnya memahami mengapa tahanan
maupun lamanya dalam pentanahan harus rendah, dapat
keadaan gangguan tanah tanpa digunakan hukum Ohm yaitu :
menimbulkan kebakaran atau
V =IxR volt
ledakan pada bangunan atau
isinya. Dimana :
c. Untuk memperbaiki penampilan
V = tegangan (volt)
(performance) dari sistem.
I = Arus (ampere)
2. Tahanan Pentanahan R = Tahanan (ohm)
Adalah besarnya tahanan Sebagai contoh terdapat
pada kontak/hubung antara masa tegangan sumber 415 volt (240volt
(body) dengan tanah. terhadap tanah) dengan tahanan 4
ohm. Ada masalah/trouble atau
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gangguan, sehingga kabel dari
besarnya pentanahan :
sumber yang mencatu motor listrik
a. Tahanan jenis tanah menyentuh badan motor. Hal ini
b. Panjang jenis elektroda berarti kabel tersebut
pentanahan menghubungkan ke sistem
c. Luas penampang elektroda pentanahan yang mempunyai
pentanahan tahanan 20 ohm ke tanah
(perhatikan gambar 6.13). Menurut
Harga pentanahan makin kecil hukum Ohm akan ada arus
makin baik. Untuk perlindungan mengalir sebesar 10 amper
personil dan peralatan perlu melewati badan motor.
diusahakan tahanan pentanahan
Apabila seseorang menyentuh
lebih kecil dari 1 Ohm. Hal ini tidak
badan motor, maka dia akan
praktis untuk dilaksanakan dalam
menerima tegangan sebesar 200
suatu sistem distribusi, saluran
volt (20ohm x 10amper). Hal ini
transmisi, ataupun dalam substation
255
dapat berakibat fatal, tergantung bervariasi dengan tegangan yang
pada tahanan orang tersebut yang disentuhnya.
Gangguan
Badan motor
Motor
Listrik
Sumber 415 volt, 240
volt terhadap tanah
Bangunan
logam
sistem
pentanahan
20
Tahanan ke tanah
yang sebenarnya
256
Tabel 6.1 Besar dan lama tegangan sentuh maksimum.
< 50
50 5,0
75 1,0
90 1,5
110 0,2
150 0,1
;
220 0,05
280 0,03
A
N
RE1
If
E3 RE2
Gambar 5.12. Hubung tanah pada peralatan dalam suatu sistem yang
netralnya diketanahkan.
257
Contoh : harus dipasang (jumlah
Suatu peralatan listrik isolator makin panjang
diperoteksi/diamankan dengan d. Tahanan tanah
sikering 6A. mempengaruhi penampilan
50 saluran (line Performance).
RE2 < ohm = 2,78 ohm
3 6
(k diambil = 3) 6.10.1. Pengaruh Tahanan
Misalnya diambil : Pentanahan Yang Kecil
R E2 = 2,5 ohm Pada Sistem
R E1 = 2,0 ohm
R sal = kecil dan diabaikan. 1. Mengurangi tegangan pada
V ph = 220 Volt puncak tiang
Maka, 2. Mengurangi tegangan pada
220 kawat penghantar
Ir = = 48,9 Amper 3. Mengurangi tegangan pada
2,5 + 2,0 isolator
Tegangan sentuh ; 4. Mengurangi gangguan sampai
V S = 48,9 x 2,5 = 122,25 Volt. beberapa gawang
5. Mengurangi waktu
Jadi tegangan sentuh yang berlangsungnya tegangan
timbul 122,25 volt (lebih tinggi merusak (Break Down
dari 50 volt). Tetapi jika sekring voltage).
yang dipakai memenuhi
persyaratan standar, maka 6.10.2. Macam-Macam
dengan arus 48,9 amper (8 xln) Elektroda Pentanahan
sikering tersebut akan putus
dalam waktu 0,1 detik, jadi Pada dasarnya terdapat tiga
memenuhi persyaratan dalam macam elektroda pentanahan
tabel6.2 Sebagai aturan umum yaitu :
disebutkan bahwa seseorang
tidak boleh menyentuh walau 1. Elektroda Pita, berupa pita
sekejap pun peralatan dengan atau kawat berpenampang
tegangan diatas 100 Volt. bulat yang ditanam di dalam
tanah umumnya penanaman-
6.10. Pengaruh Besar Tahanan nya tidak terlalu dalam.
Terhadap Sistem Tenaga (0,5 - 1 meter) dan caranya
Listrik ada bermacam-macam,
perhatikan gambar 6.13
a. Makin besar tahanan tanah,
tegangan sentuh makin
besar
b. Makin besar tahanan tanah
pada tiang transmisi, makin
besar tegangan puncak tiang
c. Makin besar tahanan tanah
pada tiang tranmisi, makin
banyak jumlah Isolator yang
258
Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran
2. Elektroda Batang, berupa batang yang ditanam tegak lurus dalam tanah,
lihat gambar 6.14
3. Elektroda pelat, berupa pelat yang ditanam tegak lurus dalam tanah seperti
pada gambar 6.15
259
6.11.Metode/Cara Pentanahan
260
Pentanahan menara dengan counterpoise
Radial paralel
261
.
...
262
Tabel 6.3. Tahanan Jenis Tanah
Tanah Rawa 30
263
Gambar 18.2.13.
1. OK Lamp
2. Function Switch Buttons
3. Ohm Range Switch Buttons
4. Terminals
5. Scale Plate
6. Panel
264
BAB VII
KONSTRUKSI KABEL TENAGA
267
7.2. Karakteristik Minyak sama dengan minyak mineral diatas
dan bahkan lebih rendah titik
Minyak kabel merupakan
tuangnya. Selanjutnya, mempunyai
komponen instalasi kabel yang
titik nyala yang tinggi dan
sangat penting, dan hanya minyak
kemampuan menyerap gas pada
bagian dari sistem isolasi kabel
waktu terjadi tekanan listrik. Bahkan
yang dapat diperiksa setelah kabel
lebih rendah Viskositas Dodecyl
dipasang, yang harus diperhatikan
Benzene (DDB). yang pada
pada karakteristik minyak yaitu:
penggunaan normal cocok untuk
Viskositas
pemasok tekanan kabel laut yang
Koefisien muai termal sangat panjang.
Tegangan tembus Contoh pengunan minyak ini
Tangen delta yaitu untuk instalasi Angke
Penyerapan terhadap gas Ketapang dan petukangan dan
petukangan kearah Senayan yang
1. Viskositas mempunyai viscositas 5cSt pada
Dapat dilihat pada perhitungan 20C.
sistem hidrolik, viskositas minyak
adalah sangat penting. Minyak 2. Koefisien Ekspansi Panas
harus dipertimbangkan dengan Koefisien ekspansi panas adalah
desain dari kanal minyak kabel sangat penting .hal ini memberikan
panjang seksi pemasok minyak dan ukuran dari aliran minyak,dan juga
jenis tangki ekspansion. Viskositaas menentukan ukuran ruangan untuk
diukur dalam senti stokes atau ekspansi. Koefisien panas ini juga
centipoise (centipoise adalah akan mempengaruhi pada tekanan
centistoke dikalikan dengan spesifik dinamik,dan dengan demikian juga
grafiity minyak). diameter kanal minyak (oil duct),
Viskositi harus serendah panjang seksi pemasok minyak dan
mungkin kompatibel dengan titik jenis vesel pemuai yang dipilih. Dua
nyala dan titik mengembun. jenis karaktersitik ini merupakan
Viskositas yang rendah mengijinkan parameter hidrolik yang sangat
operasi dengan suhu yang sangat penting.Tetapi agar cairan isolasi
rendah dan membantu desain mempunyai isolasi yang terbaik,
sistem yang ekonomis dengan minyak juga harus mempunyai
mengurangi banyaknya titik karakteristik listrik yang baik.
pasokan minyak.
Minyak mineral Viskositas 3. Tegangan tembus
rendah yang digunakan mempunyai
viskositas pada 20 C kurang lebih Pertama minyak kabel harus
12 cst dan titik tuang 45C atau mempunyai tegangan tembus yang
kurang. tinggi. Tegangan tembus ini dapat
Salah satu minyak yaitu diukur dengan tes cell spesial.
Dodecyl Benzene (DDB) yang Pengujian dengan alat uji tersebut
dikenalkan pada tahun 60 an, memberikan indikasi kondisi minyak
isolasi kabel. Air dan kotoran-
mempunyai viskositas pada 20 C
268
kotoran akan merendahkan kuat yang baik, sehinggga
dielektrik. penimbulan gas tidak terjadi.
269
Tabel 7. 1.
Karakteristik Minyak( Dobane J.N (Decylbenzene)
Penunjukan Harga
Density pada 15C 0,865
Viscocity pada 20C 6,46 Cst
50C 2,94 Cst
80C 1,39 Cst
Dielectric losses pada 80C after <0,002
ageing
Spesific heat 10C 0,442 Kcal/kg/C
37C 0,465 Kcal/kg/C
Expansion coefficient between 20 8,2 10-4 C
dan 80 C
Tabel 7. 2.
Karakteristik Minyak
272
1. Jenis,Tangki Minyak tekanan minyak selalu positip.
Dua jenis tangki dirancang Tekanan minyak juga
untuk mengakomodasi peruba- bergantung pada tekanan
han isi minyak akibat perubahan hidrostatik akibat transien karena
temperatur. Tangki tersebut perubahan temperatur yang tiba-
adalah tangki bertekanan tetap tiba. Pada umumnya untuk
dan tekanan berubah. Tangki daerah pemukiman yang padat
tekanan tetap terdiri dari digunakan variable pressure
sejumlah piringan berbentuk tank .
selfleksibel walled yang diisi
2. Tangki takanan rendah dan
minyak kabel. Susunan sel menengah
tersebut dipasang pada wadah
silinder rapat (sealed) dan diisi Gambar 7.1 berikut
minyak untuk melindungi karat. memperlihatkan sebuah tangki
Jenis tangki ini dipasang pada minyak untuk memperlihatkan sel-
ketinggian tertentu guna sel didalam tangki besi.
menjamin secara kontinyu
275
K = konstanta beban penuh. Jika kita memerlukan
v = Volume gas dalam liter tekanan minyak minimum tidak
P = absolut pressure in bar lebih rendah dari 0,5 bar, berapa
P = ( p + 1) atau pembacaan jumlah tangki A-130 yang
tekanan pada manometer dalam diperlukan dan berapa tekanan
bar diatas tekanan atmosfir maksimum ?
T = temperatur absolut dalam misalnya suhu bervariasi antara 20
Kelvin (kelvin = Celcius + 273 ) 40 C
Pada tekanan tangki V1 adalah Penyelesaian:
volume gas ketika kosong, dan V2 Kita mempunyai jawab v = 89 liter
adalah volume gas ketika isi penuh. T1 = 273 +2 0 = 293
v1 v2 = v dimana T2 = 273 + 40 = 313,
v = Volume minyak aktif tangki P1 = 1 + 0,5 = 1,5 ,
= K T1/P1 KT2/P2 P2 = 1 + 3 = 4,0 (maksimum
= K( T1/P1 T2/P2) tekanan untuk A -130 adalah 3
karena sel-sel gas dibuat pada bar).
temperatur 20 C maka konstanta K Banyaknya tangki yang diperlukan
untuk: adalah = 89/v
Tangki B- 80 adalah v = 0,444(293/1,5 - 313/4)
K 80 = 80/293 = 0,273 =0,444(195,3 78,25 ) = 52
Tangki B-120 adalah sehingga banyaknya tangki adalah
K 120 = 120/293 = 0,410 = 89/52 = 1,7 dibulatkan menjadi =
Tangki B-240 adalah 2 buah .
K 240 = 240/ 293 = 0.891 Dengan dua tangki maka berapa
tekanan aktual maksimum yang
Contoh 1: terjadi ?
Tangki A-130 adalah K130 = v = 89/2 = 44,5 liter
130/293 = 0,443 v = 0,444(293/1,5-313/P2 ) = 44,5
Jika temperatur dipertahankan liter. 86,73 - 44,5 = 138,97/P2
konstan, misalnya 10C, kemudian maka P2 = 3,29 dan P2 = 2,29,
tekanan minyak dari tangki A-130 sehingga tekanan maksimum
terbaca 2 dan 1 bar pada P1 dan P2 minyak akan menjadi 2,29 bar.
maka pertambahan volume dapat Untuk tangki tekanan tinggi H-
dihitung sebagai berikut : 100 atau H-150 tidak ada nilai
umum untuk konstanta K . Volume
P2 = P2 + 1 bar + 3 bar minyak yang keluar dari tangki
P1 = P1 + 1 = 2 bar tekanan tinggi sepanjang waktu
T1 = T2 = 273 + 10 = 283 K dapat dihitung dari ekspresi sebagai
v = K (T1/P1 T2/P2) = 0,444(283/2 berikut:
-283 /3 )= 47 liter. v = v1-v2
v1P1/T1 = v2P2/T2,
Contoh 2. karena v2 = v1 (P1T2/T1P2)
Pada contoh 1 didapat kabel maka :
panjang 2000 m jenis OKEP 170 v = v1-v2 = v1 (1 P1T2/T1P2) .
kV, 1 x 240 mm2 akan ber expansi Untuk tangki bertekanan tipe H-150,
89 liter antara tanpa beban dan
276
v1 =150 - v, variasi keseimbangan dari volume
di mana v volume minyak yang minyak kabel oleh perubahan suhu
terbaca pada indikator volume pada pada waktu perubahan musim dan
tekanan P1. fluktuasi beban. Unuk menjaga sifat
Dari contoh perhitungan diatas dielektrik dari kabel diperlukan
terlihat bahwa suatu instalasi kabel tekanan minyak minimum 0,3 bar,
minyak memerlukan suatu tangki pada titik tertinggi dari instalasi.
pengumpul minyak (reservoir) untuk Tangki minyak harus dipasang
menjaga tekanan minyak. Tangki- dekat dengan titik tertinggi dari
tangki tekanan statik dimana saluran kabel (instalasi) termasuk
minyak didalam tangki besi dan sealing end.
diberi tekanan dengan Memperhatikan pre-inflation
menggunakan gas nitrogen tekanan rata-rata dari sel-sel pada
bertekanan. Minyak isolasi kabel kira-kira 0,6 bar suhu 20C,
harus bebas dari lembab dan udara tekanan kerja minimum bergantung
agar sifat isolasinya tetap. Oleh pada suhu. Misalnya tekanan 0,45
karena itu gas tidak boleh kontak bar pada suhu 0C dan kira-kira
langsung dengan minyak, tetapi pada suhu 50C. Dibawah suatu
berada dalam fleksibel corrogated suhu, slope diagram tekanan/aliran
sel-sel baja. akan berubah dengan cepat.
Sel-sel dibuat dengan Variasi volume minyak adalah
tekanan dari dua flanes yang rendah untuk variasi tekanan yang
berbeda dari tined steel ,disolder besar. Tekanan maksimum adalah
bersama pada ring support (33% 2,5 bar yang dijamin kerja elastik
dari dinding sel. Standar tangki
tin dan 67 % lead solder).
minyak tipe MP-120 terdiri dari 38
Bentuk kedua flanes saling sel-sel udara yang menggembung.
melengkapi, yang dikatakan Masing-masing sel terdiri dari 5 liter
lowerface dari sel. udara. Ruang antara body tangki
Penggembungan sel-sel adalah dengan sel terisi dengan minyak
dijamin dari deformasi dari diolah yang sesuai.
kedua flanes oleh penggunaan Batas tekanan tangki MP-120
vaccum. Kekencangan sel-sel adalah : 0,6 sampai 2,5 bar dan
diuji dengan menggunakan batas suhu -20 C dan 35 C.
vaccum pada 0,1 mm Hg selama Tangki dapat bekerja antara
20 jam,akhirnya sel dibersihkan tekanan 0 sampai 60C dan dapat
dipasang pada berbagai posisi
dan dikali brasi. Ada beberapa
pasangan dalam atau luar tanpa
contoh tangki pengumpul yang perhatian yang khusus. Walaupun
digunakan seperti: demikian disarankan tangki-tangki
dipasang pada tempat yang
7. Tangki minyak tekanan terlindungi dari matahari untuk
rata-rata tipe MP-120 daerah tropis.
Tangki tekanan minyak secara
absolut diperlukan untuk menjaga
277
8. Tangki minyak tekanan tinggi 7.5. Perhitungan Sistem Hidrolik.
tipeHP 80(CDL)
Dalam menghitung jumlah
kebutuhan tangki dan tekan yang
Desain dari tipe HP secara
akan terjadi pada masing-masing
lengkap berbeda dengan tipe MP.
tangki akan dibahas dalam
Tipe MP dibuat dari material
perhitungan sisyem hidrolik ini.
galvanize steel,sementara tipe HP
Karaktaristik Umum :
menggunakan stainless steel
(sstandart internasional : 316 Liter).
1. Volume minyak pada setiap
Tipe MP terdiri sejumlah sel-sel
bagian (Kabel dan asoseris)
yang identik sedangkan tipe HP
terdiri dari satu pipa corugated
Kabel : 1,16 lt/m
stainles steel
Straight joint : 18 lt
Tipe HP dilengkapi dengan :
Stop joint bagian utama : 150 lt
dua buah handel,plat khusus untuk
bagian lain : 35 lt
pentanahan dan plat nama.
Sealing end out door : 30 lt
Keuntungan yang utama tangki tipe
SF6 Sealing end : 10 lt
HP adalah dapat diatur tekanan
Tangki utama (maksimum) : 100 lt.
udaranya,kemudian tekanan
kerja,sebagaimana yang diperlukan
2. Perubahan temperature
pada instalasi.Tipe HP dapat
diguanakan pada tekanan antara Tempartur minyak maksimum
0,6 bar sampai 10 bar pada saluran kabel =
maksimum,tetapi hanya dengan 85C.
daerah terbatas pada 2 Rata-rata temperature minyak pada
bar,misalnya pada tekanan 8 kabel = 80 C.
sampai 10 bar atau 4 sampai 6 Temperature minimum tanah=25C
bar,tekanan udaranya harus diatur Temperature minimum ambient =
lagi sebelum selesai dan tidak akan 25 C.
dirubah sesudahnya. Temperature maximum pada
matahari penuh (siang hari)= 55 C.
9. Perlakuan terhadap tangki Maka perbedaan temperatur ( T)
pada masing-masing peralatan
- Memvaccum sampai 0,1 mmhg
adalah:
selama 10 menit untuk
Kabel 80 C - 25 C = 55 C
mengeluarkan lembab
Straight joint80 C - 25 C = 55 C
- Cuci dengan minyak panas yang
Stop joint 80 C - 25 C = 55 C
difilter dan sirkulasi selama satu
Sealing end 55 C - 25 C = 30 C
jam
SF 6 S.E. 65 C - 25 C = 40 C
- Tuang sampai bersih
Tangki 55 C - 25 C = 30 C
- Vaccum 0,1 mmhg selama 10
menit
3 Coeff muai minyak adalah
Isi dengan minyak yang difilter
:8,4.10-4 / C)
sampai 2,5 bar
Volume pemuaian minyak. pada
Isi minyak sampai 1,5 bar pada
masing-masing peralatan adalah
suhu ambient 20C
278
Kabel 1.161x 8,4. 10-4 x 55 C = Perhitungan tekanan static
0.0536 lt/m. minyak kabel yang tertinggi,
Straight joint 18 x 8,4. 10-4 x 55 C tererndah dan menengah,
= 0.83 lt menggunakan formula sbb :
Stop joint (utama) 150 x 8,4. 10-4 x Fs(x) = P 0,0853 x Hx ( kg/cm )
55 C = 6.93 lt Dimana : 0,0853 adalah density
(Bantu) 36 x 8,4. 10-4 x 55 C = minyak pada temp 25 C
1.62 lt 0,0853 x Hx x 0,981 (dlm Bar)
Sealing end 30 x 8,4.10-4 x 30 C = adalah nilai yang akan ditambahkan
0.75 lt atau dikurangkan sesuai
SF 6 S.E.10 x 8,4. 10-4 x 40 C = pertimbangkan titik x berada
0.34 lt diatas atau dibawah titik referensi.
Tangki 100 x 8,4. 10-4 x 30 C = Data level peralatan antara GI J6
2.52 lt. dari permukaan laut :
Tinggi permukaan tanah di GI =
a. Seksi 1 (GI - J6). 27m
Tinggi pemukaan tanah stop joint =
Total Volume pemuaian minyak 24,75 m
Kabel Tinggi tiang struktur penyangga =
0.0536 lt. x 2820 m = 151.15 ltr. 2,50 m.
Straight joint Tinggi insulator = 1,90 m.
0.83 lt x 5 unit = 4,15 ltr Titik tertinggi 1st manometer adalah
Stop Joint (Bantu) = 31,4m.
1.62 lt x 1 unit = 1.62 ltr Tinggi pondasi = 0,10 m
Sealing end (Sf6) Tinggi peralatan di GI (terminal SE)
0.34 lt x 1 unit = 0.34 ltr = 31,50 m.
Total volume pemuaian =157, 17 ltr Tinggi manometer = 1,40 m
b. Tekanan Statik Tinggi manometer diatas permuka-
an laut = 27 + 1,4 = 28,40 m.
279
7.6. Keselamatan kerja dan 0.6 ( 31,5 28,40) x 0.0853 x
peralatan. 0.981 = 0.34 bar
dengan demikian titik referensinya
Tekanan keselamatan (safety) adalah dibagian atas tangki utama
minimum adalah 0,3 bar pada yang ada
manometer yang terletak diatas. di Gardu Induk yaitu : 27,0 + 1,4 =
Tekanan minimum pada tangki 28, 40.m
utama adalah 0,6 bar. ket : tinggi manometer dari tanah =
Maka tekanan minimum pada 1,4 meter.
manometer adalah sbb : Hasil perhitungan tekanan pada
setiap point (titik)
Tekanan Transient
P max dingin = - 1.98 ( 2lx - x) 10-7 x 0,981
P max panas = + 13 ( 2lx - x) 10-7 x 0,981
Keterangan :
2820
l = L/2 = 2 = 1410 meter
280
Hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel dapat dilihat pada
tabel 7.3.
Table 7.3. Hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel.
Tinggi Static Mini Mini Maxi
P P
minyak (m) press static press static
Jarak Point max max pres with pres
ure
level selisih dingin panas sure cooling sure
P
0 GI SE 31.5 - 3.10 - 0.26 0 0 0.44 0.44 2.05
0 Tangki 28.4 0 0 0 0 0.70 0.70 2.31
300 1 25.8 2.60 0.22 - 0.15 0.98 0.92 0.77 2.53
25.2
465 2 3.15 0.26 - 0.21 1.38 0.96 0.75 2.57
5
28.9
902 3 - 0.50 - 0.04 - 0.34 2.23 0.66 0.32 2.27
0
26.4
940 4 2.00 0.17 - 0.34 2.23 0.87 0.53 2.48
0
18.2
1400 5 10.20 0.85 - 0.39 2.56 1.55 1.16 3.16
0
18.2
1410 5 10.20 0.85 - 0.39 2.56 1.55 1.16 3.16
0
20.5 -
1370 6 7.85 0.66 2.53 1.36 0.975 2.97
5 0.385
18.1
1320 7 10.30 0.86 - 0.38 2.49 1.56 1.18 3.17
0
27.3
840 8 1.10 0.09 - 0.32 2.10 0.79 0.47 2.40
0
25.4
470 9 3.00 0.25 - 0.21 1.38 0.95 0.74 2.56
0
23.8
9 10 4.60 0.38 - 0.05 0.33 1.08 1.03 2.69
0
24.7
0 SJ6 3.65 0.31 0 0 1.01 1.01 2.62
5
26.1
0 tangki 2.25 0.19 0 0 0.89 0.89 2.5
5
Tekanan minyak minimum pada tangki di
L=1410
GI=0,7 bar
Dari rumus dibawah ini diperoleh kelebihan volume minyak pada tangki
tekanan :
T min T max
V = K N 1 + N 2 T min
T max
pt
P opt 1 P 2 pt 1 P opt 2 P 2 pt 2
281
keterangan :
Tmin = 273 + 25 = 298 Kelvin
Tmax = 273 + 45 = 318 Kelvin (45 real ambient temperature)
Popt1 = tekanan kerja minimum tangki di GI = 1,713 bar absolute
Popt2 = tekanan kerja minimum tangki di J6 = 1,903 bar absolute
P2pt1 = tekanan kerja maksimum tangki di GI = 3.323 bar absolute
P2pt2 = tekanan kerja maksimum tangki di J6 = 3.513 bar absolute
N1 = Jumlah tangki di GI.
N2 = Jumlah tangki di J6.
K = 0,6 untuk tangki tekanan utama (type MP120).
282
Po = 0,89 bar (manometer atau Pso = 70 kPa (manometer).
89 kPa). Tekanan Pso pada manometer
Po = alarm pada manometer di adalah = 68 kPa.
GI. = 87 kPa. Kelebihan minyak pada saat P
alarm dan Pso.
2. Setting tekanan off / Trip.
Penunjukan tekanan pada
manometer diatas tangki di GI = 0,7
bar.
1 1 1 1
V so = 0 . 6 3 T min + 3 T min
Pso Po Pso + 0 ,19 Po + 0 ,19
dimana :
Tmin = 273 + 25 = 298 Kelvin
Pso = 0.70 + 1.013 = 1,713 bar abs.
Po = 1,905 bar abs.
1 1 1 1
Vso = 0 .6 3 T min + 3 T min
Pso Po Pso + 0 ,19 Po + 0 ,19
1 1 1 1
Vso = 1,8 298 +
1 . 73 1 .905 1 . 92 2 .095
Vso = 51,8 ltr
3. Setting tekanan pada kondisi temperature ambient.
Diketahui jika :
Ta = temperature setempat dimana akan men setting tekanan.
Tmin = temperature minimum setempat.
va = volumetric expansion minyak pada Ta dan Tmin, dirumuskan sbb:
va = 8,4 x 10-4 ( Ta Tmin)(volume minyak)
Ta = 30 + 273 = 303 K.
Tmin = 25 + 273 = 298 K
T Ta T min Ta
v a = N 1 K 1 min + N 2 K 2
Pal 1 Ps 1 Pal 2 Ps 2
283
dimana :
Pal 1 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
tertinggi
Pal 2 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
terendah.
Ps 1 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi tertinggi
Ps 2 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi terrendah.
diperoleh :
P = 2,07 bar (absolute)
P = 106 KPa (relative)
Penujukan pada manometer 104 kPa.
SEKSI J6 J12
Total Volume pemuaian minyak.
Kabel 0.0536 lt. x 2990 m = 160.30 ltr.
Straight joint 0.83 lt x 5 unit = 4,15 ltr
Stop Joint (Utama) 6.93 lt x 1 unit = 6.93 ltr
(Bantu) 1.62 lt x 1 unit = 0.34 ltr
Tekanan pada tangki 173.00 ltr
284
Tekanan StatiK
Hx adalah nilai perbedaan level anatra stop joint = 24,75 m dan level tangki
bagian atas = 26,15 m pada lokasi stop joint J6
Dimana : 0,0853 adalah density minyak pada temp 25 C
Tinggi/level kabel pada tabel 7.4.
dengan demikian titik referensinya adalah dibagian atas tangki utama yang ada
di Gardu Induk yaitu :
285
Tekanan Transient
P max dingin = - 1.98 ( 2lx - x) 10-7 x 0,981
2990
Keterangan : l = L/2 = = 1445 meter
2
Table 7.6. hasil perhitungan tekanan minyak berdasarkan level kabel.
Tinggi Maxi Maxi
Stati Mini Mini
minyak (m) P P stati pres
c stati press
Jarak Poi max max c s
pres c with
. nt. dingi pana pres with
level selisih sure pres coolin
n s - hea-
P sure g
sure ting
Tan
26.1
0 k 0 0 0 0 0.6 0.6 2.36 2.36
5
J6
SJ 24.7 +0.1
0 -1.4 0 0 0.72 0.72 2.48 2.48
6 5 2
19.3 0.57 -
340 1 6.85 1.18 1.17 0.99 2.93 4.11
0 3 0.18
20.2 -
960 2 5.95 0.50 2.50 1.10 0.72 2.86 5.36
0 0.38
21.6 -
1460 3 4.55 0.38 2.82 0.98 0.55 2.74 5.36
0 0.43
-
95/14 21.2
3 4.90 0.41 0.43 2.85 1.01 0.58 2.77 5.62
96 5
4
160/1 15.5 -
4 10.65 0.89 2.69 1.49 1.08 3.25 5.94
830 0 0.41
560/2 23.1 -
5 3 0.25 1.71 0.85 0.59 2.61 4.32
430 5 0.26
-
30/29 26.4 - 0.57
6 -0.30 0.02 0.26 0.54 2.34 2.60
10 5 0.04 5
5
0/299 7(J 23.1
3.05 0.25 0 0 0.86 0.86 2.62 2.62
0 12) 0
Tan
0/299 24.5
gk 1.65 0.14 0 0 0.74 0.74 2.5 2.50
0 0
top
286
T min T max
V pt = K N 1 + N 2 T min T max
P P 2 pt 1 P P 2 pt 2
opt 1 opt 2
keterangan :
Tmin = 273 + 25 = 298 Kelvin
Tmax = 273 + 45 = 318 Kelvin (45 real ambient temperature)
Popt1 = tekanan kerja minimum tangki di J6 = 1,613 bar absolute
Popt2 = tekanan kerja minimum tangki di J12 = 1,753 bar absolute
P2pt1 = tekanan kerja maksimum tangki di GI = 3.373 bar absolute
P2pt2 = tekanan kerja maksimum tangki di J6 = 3.513 bar absolute
N1 = Jumlah tangki di GI.
N2 = Jumlah tangki di J6.
K = 0,6 untuk tangki tekanan utama (type MP120).
Dimana :
V exp = 173 ltr
V tank = 2.52 (N1 + N2). (2.52=koefisien tangki)
Jika :
N1=N2=
173
= 1,78 2
51.8 + 45.2
287
sehingga didapat jumlah tank di stop joint 6 dan 12 adalah : N1 = N2 = 3 buah
untuk kapasitas tanki 100 ltr.
1 1 1 1
V so = 0 . 6 3 T min + 3 T min
Pso Po Pso + 0 ,19 Po + 0 ,19
dimana :
Tmin = 273 + 25 = 298 Kelvin
Pso = 0.60 + 1.013 = 1,613 bar abs.
Po = 1,932 bar abs.
288
1 1 1 1
V so = 0 . 6 3 T min + 3 T min
Pso Po Pso + 0 ,19 Po + 0 ,19
1 1 1 1
V so = 1, 8 298 +
1 . 613 1 . 932 1 . 753 2 . 072
V so = 102 ltr
Diketahui jika :
Ta = temperature setempat dimana akan men setting tekanan.
Tmin = temperature minimum setempat.
va = volumetric expansion minyak pada Ta dan Tmin, dirumuskan sbb:
va = 8,4 x 10-4 ( Ta Tmin)(volume minyak)
Ta = 30 + 273 = 303 K.
Tmin = 25 + 273 = 298 K
T Ta T Ta
V a = N 1 K 1 min + N 2 K 2 min
Pal 1 Ps 1 Pal 2 Ps 2
dimana :
Pal 1 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
tertinggi
Pal 2 = tekanan alarm minimum pada saat Tmin pada tangki minyak dilokasi
terendah.
Ps 1 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi tertinggi
Ps 2 = Setting tekanan pada saat Ta pada tangki minyak dilokasi terrendah.
289
298 303 298 303
33 . 25 = 0 . 6 3 +
1 . 932 Pset 2 . 072 Pset + 0 . 14
545 . 4 545 . 4
33 . 25 = 281 . 57 + 256 . 03
Pset Pset + 0 . 14
503 . 3 1 1
= +
545 . 4 P P + 0 ,14
P + 0 ,14 + P 2 P + 0 ,14
0 . 922 = =
P ( P + 0 ,14 ) P 2 + 0 ,14 P
2
0 . 922 P + 0 . 176 P 2 P 0 ,19 = 0
2
0 . 922 P 1 , 83 P 0 ,19 = 0
diperoleh :
P = 2,099 bar (absolute)
P = 109 Kpa (relative)
Penujukan pada manometer 107 kPa.
Setting tekanan pada kondisi temperature ambient. Seperti tabel 7.7
TRANSFORMER
Kabel
LOAD
G LOAD G
CONDUCTOR =
PRIMARY
llilitan PRIMARY CIRCUIT
WINDING sekunder
SHEAT/SCREEN =
SECONDARY CIRCUIT
T
INDUCED SECONDARY
THREE SINGLE CORE CABLE
INDUCED SHEAT VOLTAGES :
Gambar 7.5. Representasi kabel sistem 3 fasa
292
selubung logam
konduktor
Penggabungan ketat
Gambar 7.7. Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi solid -
bonding
hubungan
Pengganbungan
menyilang
ketat
l l l
Gambar 7.8. Cara pemasangan kabel berinti tunggal dengan konstruksi sheath
cross - bonding
293
Pada konstruksi ini digunakan peralatan sambungan khusus,untuk
membentuk sambungan silang selubung logam yaitu pada sepertiga atau
duapertiga panjang salurannya.
D12
Kabel -1 3 D13
2
D23
3 2 1
294
Untuk itu setiap akan secara efektif selubung logam
memasuki sambungan (joint) kabel tersambung lurus. Apabila instalasi
tenaga dilakukan penukaran fasa kabel tegangan tinggi dibuat
(transposisi) dan hubung silang transposisi dan sambung silang,
selubung logam dibuat dengan maka rugi-rugi menjadi sama
perputaran fasa berlawanan dengan nol.
dengan transposisi, sehingga
R R T R
S S R S
T T S T
T R S
CROSS BONDED CLOCKWISE TRANSPOS
SINGLE CORE TRANSPOSITIO
CA S N
270
Fibern Glas
C i
Sectionalizing
Insulator Ring
295
3. Kabel Penghubung dialiri arus ,tetapi pada waktu terjadi
crossbonding gangguan akan mengalir arus
selubung logam sehingga kabel
Agar minor section terangkai penghubung tersebut harus
menjadi major section,diperlukan mempunyai penampang paling
kabel penghubung yang didesain tidak sama dengan kemampuan
khusus. Kabel penghubung ini selubung logam yaitu dengan
harus mempunyai impedansi penampang 240 mm2 atau 300 mm2
serendah mungkin. Pada kondisi
normal kabel penghubung tidak
INNER INSULATION
INNER CONDUCTOR
SCREEN
OUTER
CONDUCTOR
OUTER CONDUCTOR
SCREEN
OUTER
296
Kotak hubung umumnya dipasang pada permukaaan tanah dan didesain
untuk tahan terhadap air. Guna mencegah masuknya air kedalam boks
crossbonding maka diberi tekanan dengan mengisi nitrogen tekanan rendah
0,2 bar.
CROSS BONDING
STRAPS
OVER VOLTAGE
LIMITER
INNER
CONNECTOR
BITUMINOUS
OUTER
COMPOUND STAINLESS STEEL
CONNECTOR
TANK
INSULATING
TUBE
mA
50
40
30
20
10
0 1 3
2 4 5 6 7 8 9 10 kV
CROSS EARTH
BONDING DISCONNECTING
LINK LINK BOX
BOX
R S T R S T R S T R S T
R S T R S T R S T
R S T R S T R S T
EARTH
STRAP
S R T
R S S
T T R
MINOR SECTION MINOR SECTION MINOR SECTION
2 Satuan Dasar
satuan dasar ini adalah satuan yang masih asli.
Yang termasuk Satuan Dasar (beserta simbol / notasinya) antara lain:
- satuan panjang [m] meter.
- satuan waktu [det/sec] detik/second.
- satuan massa [g/kg/lb] gram/kilogram/pound.
- satuan temperatur [C/F/R] derajat.
- satuan jumlah molekul [mol] molekul.
- satuan intensitas cahaya [Cd] candella.
299
3. Satuan Turunan
Satuan yang merupakan kombinasi dari 1 atau lebih dari satuan dasar atau
konversinya. Yang termasuk Satuan Turunan (beserta simbol / notasinya)
antara lain:
Tek. Pengukur
Tek. Udara luar = 1 Atm = 1,033 bar = 0 gauge =
76 cm Hg = 101,325 kPa.
Tek. Vacuum
Jika:
Tek. Absolut
Tek. 0 Absolut
Gambar 7.17.Tekanan
2. Vacuummeter(vacuumgauge).
Alat ukur tekanan udara luar.
301
- Manometer (pressure gauge) : proteksi-proteksi secara elektris
yang telah ada.
alat ukur tekanan di atas tekanan
udara luar. 3. Desain dan cara kerja
- Campuran (compound gauge) : Manometer.
- alat ukur tekanan di atas dan di
bawah Manometer yang terpasang
tekanan udara luar, sering pula pada instalasi SKTT kebanyakan
disebut dari jenis pipa bourdon ( Bourdon
mano-vacuum meter Pipe type ).
Direkatka
Terminal
(nipple).
Sensor
tekanan
Gambar 7.18 : Pipa Bourdon
302
Pada ujung pipa yang tertutup Setelah dikalibrasi, angka-angka
dihubungkan dengan link-link/ sekala pada dial dapat ditentukan /
lengan penggerak yang pada dibuat; dan inilah yang kemudian
akhirnya link ini dapat dapat kita baca sebagai besaran
menggerakkan/memutar jarum tekanan pada peralatan dimana
penunjuk (pointer) manometer manometer tersebut dipasangkan.
melalui susunan roda gigi;
sedangkan pada ujung pipa yang 7.12. Kabel tenaga jenis XLPE
lain diikatkan kuat bersama
Pada tahun belakangan ini
nippelnya kepada casing dari
kabel tenaga jenis isolasi plastik
manometer.
digunakan untuk mempercepat dan
Ketebalan pipa bourdon ini
meningkatkan pengembangan kota
dibuat oleh pabriknya dengan
karena kabel isolasi plastik ini
ukuran yang berbeda-beda
mempunyai kinerja dielective yang
disesuaikan dengan besar kecilnya
paling baik dan mudah pekerjaan
tekanan yang akan dihadapi;
penyambungan pada instalasi- nya,
semakin besar tekanan yang akan
pemeriksaan dan pemeliharaannya.
diukur, semakin tebal bahan yang
Khususnya kabel yang
harus dibuat dan sebaliknya.
menggunakan cross-linking
Untuk membaca penunjukan
polyethylene yaitu pengembangan
manometer dibuatlah sebuah
teknik pembuataan- nya sehingga
piringan yang diberi angka-angka
memungkinkan untuk penggunaaan
(dibuat berdasarkan hasil kalibrasi)
tegangan yang lebih tinggi.
yang disebut dial.
Kecenderungan baru ini
pengembangan secara cepat kabel
5. Cara kerja Manometer.
dengan dielektrik padat
Apabila di dalam pipa bourdon menyatakan secara tidak langsung
kita masukkan fluida (bisa gas, bisa bahwa kabel minyak sampai
zat cair) yang mempunyai tekanan, tegangan 275 kV segera diganti
maka pipa yang semula berbentuk dengan kabel dengan isolasi cross-
lengkung itu akan berusaha linked polyethylene Kabel XLPE
menjadi lurus; namun tidak akan baru-baru ini mempunyai berat
pernah berhasil lurus karena gaya yang sangat ringan,syarat termal
tekan dari fluida tersebut dibuat yang lebih baik dan biaya instalasi
tidak akan mampu melewati yang sangat murah.
elastisitas dari bahan dan ukuran Perbaikan kabel yang rusak
pipa bourdon; sebaliknya apabila hanya memerlukan bagian kecil
tekanan di dalam pipa ditiadakan, waktu dari pada kabel dengan
maka pipa akan kembali pada isolasi minyakdan biaya material
bentuk semula. yang rendah.Dari aspek lingkungan
Selanjutnya oleh link-link dan kabel XLPE mempunyai
susunan roda gigi gerakan mekanik keuntungan yang lebih besar
tersebut akan diteruskan ke jarum ,karena resiko minyak tidak ada.
penunjuk (pointer). Material XLPE
303
Material dasar untuk semua 2. Sifat listrik
jenis kabel XLPE adalah
Sifat listrik yang baik dari PE
plyethylene dengan desnsity yang
tidak berubah selama proses cross-
density rendah .Isolasi polyethylene
linking,oleh karena itu XLPE seperti
(PE) sudah lama digunankaan
PE mempunyai sangat kecil dan
sebagai isolasi kabel dan material
hanya ketergantungan suhu loss
selubung yang mempunyai sifat
faktor (tan d) dan konstanta
listrik dan mekanik yang baik,
dielektrik (). Oleh karena itu hasil
ringan, fleksibilitas suhu yang
dari rugi dielektrik dari kabel XLPE
rendah yang baik tahan
adalah kecil dibandingkan dengan
kelembaban yang baik, kimia dan
PVC dan kabel isi minyak. Kabel
ozone yang mempunyai harga
XLPE khususnya sesuai untuk rute
rendah. LD polyethylene
kabel yang panjang dengan
mempunyai sifat yang masih
tegangan tinggi yang dalam hal rugi
terbatas penggunaanya sebagai
rugi adalah sangat penting.
bahan isolasi kabel. Sebagai bahan
termoplastik mempunyai
3. Sifat mekanik
kekurangan, suhunya 105 -115 C
.Kerugian yang lain adalah tendensi Polyethylene mempunyai sifat
stress-cracking apabila mekanik yang baik.Hal ini menarik
bersinggungan dengan permukaan karena pada suhu normal PE dapat
bahan aktiv. Dengan menggunakan menahan lokal stress lebih baik dari
proses reminiscent dari vulkanisasi PVC.Dalam hal ini XLPE
karet molekul PE dapat diproses mempunyai keuntungan yang sama
cross-link sehingga memperbaiki seperti PE dan tingkat tertentu
sifat termal dan mekanik secara seperti isolasi yang diisi XLPE,juga
baik dan sifta listriknya berubah tahan terhadap abrasi yang lebih
secara baik juga. baik dari pada polyethylene.Oleh
akrena itu sifat mekaniknya yang
1. Sifat termal baik dari kabel XLPE diwaktu yang
akan datang mempunyai jumlah
Oleh karena (owing to)
penggunaan yang lebih besar dari
menggunakan cross-linking, kabel
kabel konvensional.
XLPE adalah material yang tahan
panas. XLPE tidak dapat meleleh
4. Sifat kimia
seperti polyethylene tetapi terurai,
dan membentuk karbon jika terbuka Oleh karena cross-linking dari
pada waktu yang lama diatas suhu molekul XLPE tahanannya lebih
300 C. Suhu konduktor yang baik dari pada PE
diijinkan pada waktu terjadi hubung Polusi sekitar dan kabel
singkat selama 1 detik adalah Dari aspek lingkungan baik PVC
250 C pada beban kontinyu dan maupun kabel minyak mempunyai
konduktor dengan isolasi XLPE kerugian yang jelas, kabel PVC
suhunya 90 C. adalah jika kebakaran memberikan
gas-gas yang korosi dan kabel
minyak jika bocor akan merusak
304
suplai air. Tak dapat disangkal c. Standar yang digunakan
(admittedly) kebakaran, hasil
-IEC 228 : Isolasi dan konduktor
pembakaran adalah karbon dioksid
kabel
(CO2) dan air tidak menyebabkan
- IEC 229 : Pengujian kabel
kerusakan. Penggunaan XLPE
oversheath yang mempunyai
pada kabel tegangan rendah dapat
fungsi pengaman khusus dan
dibuat tahan tehadap rambatan api.
menggunakan extrusion
Kompon tidak menghasilkan
- IEC 287 : Perhitungan
halogen.
pengenal arus kontinyu kabel (100
% faktor beban)
5. Keuntungan dan kerugian
- IEC 840 : Pengujian kabel
a. Keuntungan tenaga yang menggunakan isolasi
extruded untuk tegangan diatas
Keuntungan kabel ini adalah
30 kV (Um 36 kV sampai 150 kV
ringan, dan mudah pemasangannya
- IEC 949 : Perhitungan arus
Radius lingkaran yang kecil dan
hubung singkat termal yang
konsekuensi khusus untuk instalasi
diijinkan
yang terbatas misalnya switch gear
- Publikasi IEC yang lain yang
instalasi dalam.
berkaitan
Pengenal hubung singkat yang
tinggi khususnya sesuai untuk
7.12.1. Konstruksi kabel XLPE
penampang kabel yang dipilih
dengan dasar arus hubung singkat. Konstruksi kabel XLPE dapat
Tidak ada tekanan terhadap dilihat pada gambar 7.19. dibawah
peralatan untuk stabilisasi dielektrik ini
,dengan simplifikasi dari
pemasangan dan peralatan 1. Konduktor
bantu,sehingga mengurangi biaya
Konduktor terdiri dari kawat
pemasangan dan pemeliharaan.
tembaga stranded annealid
Isolasi yang padat,konssekuensinya
konduktiviti tinggi yang sesuai
sesuai untuk slope yang besar dan
dengan IEC publikasi 228 .
perbedaan ketinggian dari rute
Konduktor mempunyai bentuk 4
kabel.
segmen jenis Milikan dengan
Tangen delta yang rendah
penampang1000 mm2
sehingga mengurangi biaya operasi
akibat rugi dielektrik yang rendah.
2. Kabel screen
b. Kerugian Screen konduktor non metalik
ini terdiri dari lapisan extruded semi
Pengaman mekanik yang
konduktiv termo settinf
rendah,dibanding dengan kabel
kompon.Screen tersebut halus dan
didalam pipa besi. Pengaruh
kontinyu.Antar konduktor dengan
screen yang rendah dari kabel
dan lapisan ektruded semi
dengan selubung logam atau kabel
konduktiv ,pita semi konduktiv
dalam pipa.
harus dipasang.
305
3. Isolasi dari 5C dan tidak lebih besar dari
10C diatas suhu pengenal
Isolasi dibuat dari dry cure
maksimum dari operasi normal
XLPE extruded secara serempak
isolasi. Ketebalan rata-rata isolasi
dengan semi konduktiv dan
tidak kurang dari harga nominal
insulation screen (triple head
pada lampiran Technical particular
extrusion).Isolasi dirancang untuk
and guarantie.
tegangan impulse 750 kV puncak
pada suhu konduktor tidak kurang
K onduktor
P elapis konduktor
Isolasi
P elapis isolasi
M antel Logam
B antalan pelindung dalam
Logam pelindung
B inder
O uter sheath
. . .. Conductor
Conductor Screen
Insulation
Insulation Screen
Laid Up Cores
. Binders
Sheath
. ..
Bedding
Reinforcement Binder
307
Tabel :7.9. Spesifikasi Kabel Laut Jenis Merk Jenis BICC
No BAGIAN BAHAN SATUAN UKURAN
1 Konduktor Tembaga Penampang 300 mm2
Diameter 22,5 mm
2 Konduktor Kertas Karbon Diameter 23 mm
Screen
3 Isolasi Kertas Diameter 48,1 mm
4 Isolasi Screen Kertas Karbon & Diameter 48,9 mm
Non Ferrous
metal
Tape/kertas
5 Binder CWF Tape Diameter 106,2 mm
6 Sheath Lead Diameter 114,2 mm
7 Bedding B.P Katun Tape Diameter 114,8 mm
8 Reinforcement Non Ferrous metal & Diameter 115,6 mm
Binder Tapes
9 Anti Corrosion Extruded Polymeric Diameter 124,1 mm
Sheath Sheath
10 Oil Duct Aluminium Diameter I.D 18 mm
O.D 20 mm
11 Anti Teredo Brass Diameter 124,5 mm
Tapes
Binder
12 Bedding Hessian Tapes Diameter 127,6 mm
13 Armour Galv. Steel Wire ( Diameter 139,6 mm
60 bh )
14 Binder Fabric Tape Diameter 140,1 mm
15 Serving Jute Diameter 149,3 mm
309
BAB VIII
PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
PERALATAN/KOMPONEN YANG
NO. URAIAN PELAKSANAAN
DIPERIKSA
1 2 3
1. Manometer tekanan Minyak Periksa secara visual dan catat
Kabel tekanan minyak pada sealing end
pada manometernya.
2. ROW Periksa secara visual : rambu
(patok-patok), jembatan kabel, tutup
crosbonding dan box culvert serta
kegiatan pembangunan atau
kegiatan diatas/sekitar jalur sktt.
3. Terminasi Kabel head (sealing a Periksa secara visual klem terminasi
end) kabel head dan bagian yang
bertegangan dari benda asing.
b Periksa sistem pentanahan sealing
end (kabel head).
2. Pemeliharan Mingguan.
315
Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi
yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakan
dalam keadaan operasi, seperti tabel 8.2.
Tabel 8.2.Pemeliharaan Mingguan
JADWAL : MINGGUAN
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
3. Pemeliharaan Semesteran
316
Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi
yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Semester serta dilaksanakan
dalam keadaan operasi. seperti tabel 8.3.
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
1. Minyak Kabel Periksa secara visual dan catat
tekanan minyak pada Stop Joint dan
Sealing end (kabel head) .
2. Terminasi Sealing End (Kabel a Pengukuran noktah panas pada
head) dan bagian yang klem sealing end (kabel head) dan
bertegangan bagian berteganan dengan infrared
thermovision.
b Pengukuran Partial Discharge pada
Sealing end (kabel head) dengan
alat uji Partial Discharge
4. Pemeliharaan Tahunan
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
317
Pengukuran arus bocor pada lead
3 Lead Sheath. (timah pelindung) sheath dan mengukur tahanan
isolasinya
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
318
2. Pemeliharaan kabel laut mingguan
319
3. Pemeliharaan kabel laut Semester
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
320
4. Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan.
JADWAL : Tahunan
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : Padam
PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1 2 3
321
8.5. Prosedur Pemeliharaan
Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut dapat dilihat pada tabel 8.9
1. PENGORGANISASIAN KERJA
Melaksanakan pekerjaan.
325
MANUVER
326
Memberikan penjelasan mengenai
penggunaan alat pengaman kerja /
pelindung diri yang harus dipakai (Formulir
1).
Memberikan penjelasan pengamanan
instalasi yang akan dikerjakan.
Menjelaskan tempat-tempat yang
berbahaya dan rawan kecelakaan
terhadap Pelaksana Pekerja.
Pengawas Manuver :
327
K3.
Apabila lokasi pekerjaan di luar jangkauan
pengamatan Operator Gardu Induk, maka
Pengawas Manuver dan Pengawas Pekerjaan
agar menjalin komunikasi.
329
8.6. Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan ( DP3 )
Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 8.10
330
2 Formulir DP3 Formulir-formulir yang digunakan untuk
( Formulir Terlampir ) menerapkan prosedur pelaksanaan
pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi /
ekstra tinggi ini yang disebut DP3 adalah
terdiri dari :
Formulir 1 :
Prosedur pengamanan pada instalasi
tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Lampiran formulir 1 :
Rencana pengamanan pekerjaan pada
instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Formulir 2 :
Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum
bekerja pada instalasi tegangan tinggi /
ekstra tinggi.
Formulir 3 :
Pembagian tugas dan penggunaan alat
keselamatan kerja.
Formulir 4 :
Manuver pembebasan tegangan instalasi
tegangan tinggi / ekstra tinggi.
331
Formulir 5 :
3.10.1 Pernyataan bebas tegangan.
Formulir 5 lanjutan :
Serah terima pekerjaan.
Formulir 6 :
.10.2 Pernyataan pekerjaan selesai.
Formulir 7 :
.10.3 Manuver pemberian tegangan instalasi
listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Formulir 8 :
Surat pendelegasian tugas.
Formulir 9 :
.10.4 Permintaan izin kerja, berlaku untuk
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak
diluar PT PLN UBS P3B.
Jika ada pihak luar yang akan
melaksanakan suatu pekerjaan di Unit
Pelayanan Transmisi, maka harus mengisi
formulir Permintaan Ijin Kerja sebelum
mengisi formulir / dokumen K3 lainnya.
334
8.8. Spare Kabel maupun kegiatan rumah tangga,
contohnya terkena bor pembuatan
Kabel cadangan merupakan
arde telkom,bor sumur warga dan
material yang harus tersedia di
,terkena begho .
gudang .Umumnya material ini
Tujuan memelihara kabel
panjangnya kurang lebih 500 m dan
cadangan adalah untuk mengetahui
terpasang pada haspel serta
kondisi kesiapan kabel cadangan
dilengkapi dengan tangki tekanan
tersebut kapan diperlukan.
minyak . Besarnya tekanan tangki
tersebut antara 0,8 sampai 1,2 bar
1. Peralatan yang digunakan
dan dilengkapi dengan manometer
Peralatan kerja
Instalasi kabel tanah tegangan
Tidak diperlukan peralatan kerja
tinggi 70 kV maupun 150 kV
untuk memeriksa tekanan minyak
umumnya digunakan pada saluran
kabel cadangan.
transmisi tegangan tinggi didaerah
perkotaan. Jalur kabel untuk
2. Peralatan K3
menanam dan menggelar instalasi
malalui daerah pemukiman dan a. Helm
atau disisi jalan raya. Adanya b Sepatu tahan benturan
kegiatan pembangunan yang c. kaca mata
hampir berlangsuing tanpa d. Baterre senter
kordinasi membuat instalasi kabel e.Tangga aluminium panjang 3
tegangan tinggi tersebut terancam m
terkena gangguan. f. Jas hujan
Bedasarkan pengalaman
instalasi kabel sering mendapat
gangguan dari pekerjaan proyek
5. Hasil pemeliharaan
SKTT 70/150 kV :.
UPT : ..
UJT :
Pelaksana :.
339
1. Peralatan yang digunakan Instalasi kondisi off (ditanahkan
sesuai kebutuhan)
Untuk melaksanakan pekerjaan
pengujian anticorrosion covering Pasang pagar pengaman antara
diperlukan peralatan peralatan lokasi yang diuji
sebgai berikut: Buka tutup crossbonding (kedua
a. Kaki tiga 3 ton boks yang diuji)
b. Blower dan slang
c. Tangga aluminium panjang 3 m (untuk boks pentanahan buka link
d. Generator 5 kw dan pentanahan,untuk boks
e. Takel rantai tahanan crosbonding, buka link dan
f. Tool set CCPU)
g. Pompa lumpur Pompa air keluar(jika ada)
h. Meger 5000 vOlt
i. Alat uji Hv test 0-30 kV,10 A Periksa tekanan N2
j. Alat uji tahanan tanah buka tutupnya boks crossbonding
pada dua sisi yang diuji
2 Peralatan K3
pasang pentanahan lokal jika perlu
a. Baju tahan api
buka pisau-pisau
b. Helm
crossbonding(r,s,t)
c. Oksigen
d. Sepatu kerja Lakukan uji per fasa (misal fasa R)
e. Obat-obatan
pasang Hv test
f. Senter
g. Tenda .kabel tegangan tinggi pada
h. tandu konduktor acc dan kabel yang lain
i. Masker ke tanah
j. Alat Pemadam Api
atur tegangan sampai 5 kV
3 Material catat arus bocornya
a. kain Majun .lakukan selama satu menit
b. Nitrogen (jika tidak dapat dilakukan
c. Anti karat pengujian berarti ada kebocoran ke
d. paking karet tanah)
e. kompon
f. gas LPG + blender Setelah selesai pasang link bar
g. Amplas (sebelum memasang tutupnya uji
Untuk melaksanakan pekerjaan dahulu CCPU seperti par 7)
pengujian peralatan ini,dapat
dilakukan satu sistem (major Pemeliharaan CCPU
section,Joint 0 sampai joint 3) dan Cable covering protection unit
jika tidak dapat dilakukan maka diuji (CCPU) adalah peralatan instalasi
seksi yang pendek (minor kabel menggunakan sistem
section,joint 0 sampai joint 1) cosbonding yang berfungsi
sebagai berikut: mengamankan selubung
339
logam(acc) dari tegangan lebih c.tangga aluminium panjang 3 m
akibat tegangan d.Generator 5 kw
surja.Pemasangannya didalam e.takel rantai
boks crossbonding bersamaan f.tool set
dengan link bar crossbonding. g.pompa lumpur
Masing masing fasa sebelum h.Megeer 5000 volt
selubung logam dihubungkan ke i.Alat uji Hv test 0-30 kV,10 A
tanah pada boks crosbonding 10.Alat uji tahanan tanah
terlebih dahulu dihubungkan
dengan 4 . Peralatan K3
a.Baju tahan api
CCPU. Karakteristik CCPU adalah
b.Helm
sejenis arrester yaitu menggunakan
c.Oksigen
prinsip tahanan tak linier, pada
d.sepatu kerja
kondisi tegangan normal maka
e.Obat-obatan
berfungsi sebgai isolator dan pada
f.gas LPG + blender
kondisi ada tegangan lebih surja
g.Amplas
atau sejenis maka bersifat sebagai
konduktor. 5. Metarial yang digunakan
a.kain Majun
3. Tujuan pemeliharaan
b.Nitrogen
Pemeliharaan CCPU c.Anti karat
dalakukan bersamaan dengan d.paking karet
pengujian acc karena kedua- e.kompon
duanya perlu memadamkan f.senter
instalasi.Kondisi CCPU yang baik g.Tenda
akan berfungsi mengamankan 8.tandu
kabel dari tekanan tegangan lebih
yang dapat merusak sistem 4.Cara pemeliharaan
crossbonding. Pemeliharaan CCPU
tidak hanya dilakukan pada waktu Bersamaan dengan pekerjaan
pemeliharaan kabel dilaksanakan pemeliharaan dan pengujian
namun perlu dilakukan anticorrosion covering (ACC)
pemeriksaan apabila instalasi kabel sebagai berikut:
mengalami gangguan yang berat. a. buka ccpu dari dudukannya
b. Lakukan pengujian per buah
(satu fasa)
c. lakukan pengukuran tahanan
isolasi dengan megger 1000 volt
a. Peralatan yang digunakan
antara koonduktor dengan
Untuk melaksanakan pekerjaan tanah
pengujian anticorrosion covering d. pasangkan HV test antara
diperlukan peralatan peralatan konduktor dengan tanah (ujung-
sebgai berikut: ujungnya)
a.Kaki tiga 3 ton e. atur tegangan dari 0 sampai
b.Blower dan slang 2 kV*
340
f. Catat arus bocornya g.Jika selesai pasang kembali.
* Ref kabel produksi china
VOLTAGE TEST
ONCORROSION COVERING AND CCPU
SKTT ( LINK) : .
Tanggal/Bln /Th : //.
Pelaksana/P.Jawab :
UPT :
A.Anti Corossion Covering
I.Tahanan Isolasi
B .Uji CCPU
1. Uji Tegangan Tinggi
Tegangan Fasa 3,5 kV* 6 kV* Keterangan
uji dan arus R *)
(mA) S
T
Megger
341
1000Volt
* Ref.kabel STK
342
tsb sehingga pada saat diisi dengan terjebak yang sering berakibat
minyak atau gas isolasi (sf6) akan panas dan terjadi flash
dapat mengisi ruang-ruang hingga over/gangguan yang cukup fatal
terkecil maka didapat pengisian serta kerusakan breakdown isolasi
yang baik tanpa ada ruang yang peralatan.
berisi udara atau terdapat udara
p = wh
pa p kPa
hb hb = v
w w
Pa
m
o
n
w=berat jenis. Valve
(a)
(c)
h
c hm
c
c hp
l l
r
pl = w p h p + pc
p c = wh c
Gambar 8.1. dasar manometer (d)
(b)
343
Gambar 8.2. dasar Manometer tekanan minyak
345
(tingkat 1) dan tripping (tingkat 2). manometer tidak berfungsi dengan
Kedua posisi jarum tersebut harus baik yang menyebabkan gangguan
akurat penunjukkannya,karena dan kerusakkan kabel.
berkaitan dengan naik dan turunnya
tekanan minyak sepanjang kabel. 8.12.4.Pemelihharaan yang
Tekanan Minyak akan dilakukan pada
mengembang pada saat beban manometer adalah :
kabel tinggi dan akan turun pada
waktu beban turun /rendah atau Pengujian terhadap kinerja
suhu luar rendah. jarum penunjuk
Jarum yang lain adalah jarum Pengujian setting tekanan
berwarna merah,yang berfungsi normal
untuk mengetahui tekanan tertitnggi Pengujian terhadap setting
yang pernah dicapai sepanjang tekanan alalrem
operasi kabel. Dari pengalaman Pengujian setting tripout
dilapangan diketahui beberapa
SKTT 70/150 kV : :.
UPT : ..
UJT :
Pelaksana :.
31
3.Kabel pilot 28 pair
349
Tarikan ujung dengan mata tarik
diikatkan pada Armouring dilakukan
pada kawat tipe kawat lempengan
baja 8 kg/mm2 total section dari 3. Belokan2 dengan penyangga
amouring tsb. bersambung ( peluncur dan
pipa2)
1.Ujung tarikan dengan bungkus
baja Tekanan paksa antara kabel
dengan permukaan penyangga
- digunakan tarikan ujung tidak boleh melebihi :
dengan pembungkus baja pada - Kabel bungkus alminium :
kabel berbungkus almn.: 3 2000 kg/m
kg/mm2 sheat section - kabel berlead sheath :
- digunakan pada kabel ber lead 500 kg/m
sheathed : 1 kg/mm2 sheath - Kabel tanpa pembungkus metal:
section 400 kg/m
Ft = L2 . p . f (kg)
Tabel 8.11. Bahan pipa saluran
Bahan pipa saluran gesek Pembungkus luar kabel Koifisien
PVC Lead 0,25
PVC Polyethylene 0,25
Asbestos- cement Lead 0,45
Asbestos- cement Polyethylene 0,33
Beton Jute 0,80
Beton Lead 0,50
Beton Polyethylene 0,40
P sin h
P cos
P
F1 = l . p . f p . h ( kg )
352
8.16. Peralatan Pergelaran .
Peralatan pergelaran dapat dilihat pada table 8.12.
Tabel 8.12 Peralatan pergelaran
Jumlah Uraian keterangan
2 Roler kabel
354
start
Catatan tekanan
sebelumnya
Perubahan tekanan
minyak tidak dapat Jika perubahan
diperiksa/dianalisa tekanan minyak sangat
dalam periode besar atau tekanan
beberapa jam minyak sudah menuju
ke trip (switch out).
Apakah
kebocoran
diantara katup
pd panel dan
Gambar alir 8.4 : langkah awal bila terjadi kebocoran minyak kabel
4. Kebocoran Besar.
Pada masalah ini penyebab utama kejadian ini harus diketahui terutama
penyebab kerusakan dari luar (eksternal). Kecepatan tindakan sangat
diperlukan untuk itu dapat dilakukan tindakan sesuai bagan alir dibawah ini :
356
Kebocoran minyak besar.
Jika perubahan tekanan >
10.00 kPa/hari
Apakah kebocoran
minyak diantara pipa
pemasok minyak antara
tangki bertekanan dan
katup serta manometer
pada panel ?
Apakah Apakah
tekanan tekanan
minyak minyak
dibawah dibawah
level level
alarm ?
Apakah Kabel
Kabel
kabel operasi
operasi Apakah
harus kabel
harus
Diproses
dengan Diproses dengan
operasi katup A
Cari lokasi
Lanjutkan
pasokan minyak
Pencegahan kebocoran
Pencegahan sementara
kebocoran
sementara
357
1
selesai
Perbaikan
Lokasi kebocoran minyak Perbaikan sementara
permanen
Sealing end pada Gas
a. Flange tembaga bagian Periksa kekencangan baut- Ganti gasketnya
bawah tabung bautnya
b. kebocoran pada Dengan menggunakan Instalasi
permukaan kabel palu untuk memukul kembali.
permukaan sehingga
menutup kebocoran tsb
Melapisi permukaan
dengan plastik tape.
c. Konektor pipa pemasok Periksa kekencangan baut- Instalasi
minyak. bautnya kembali.
d. isolator penghubung Periksa kekencangan baut- Ganti isolator
bautnya penghubung
358
dengan yang
baru.
Tangki tekanan.
a. Katup. Bungkus dengan isolasi Ganti katupnya
/plastik tape
b. Konektor Periksa kekencangan baut- Instalasi
bautnya kembali.
Pipa pemasok minyak
a. Konektor Periksa kekencangan baut- Ganti dgn yg
bautnya baru atau
Instalasi kembali
Kabel Tenaga
a. Pelindung kabel (lead Dengan menggunakan Ganti bagian
sheath) palu untuk memukul kabel yang
permukaan sehingga bocor.
menutup kebocoran tsb
Melapisi permukaan
dengan plastik tape.
359
Sebagai hasil pemeriksaan mana sebenarnya awal dari
rutine pada lapisan pelindung kabel sederhana ini berkembang menjadi
diketahui terjadi kerusakan lapisan seperti kondisi sekarang.
pelindung kabel maka perlu
ditindaklanjuti dengan mencari 8.19.2. Methoda Murray.
lokasi kerusakan lapisan pelindung Methoda ini diketemukan oleh
kabel. Jhon Murray yang berprinsip dari
Untuk mengatasi kerusakan cara pengukuran tahanan dengan
lapisan pelindung perlu mencari methoda jembatan Weatstone.
lokasi untuk itu diperlukan Prinsip kerjanya dengan
pengukuran, sehingga kabel menghubungkan salah satu ujung
tersebut harus tidak dioperasikan kabel antara konduktornya dan
(bebas Tegangan). Digunkan lapisan pelindung dan diujung yang
bermacam macam metoda untuk lain dipasangkan sumber tegangan
mencari lokasi keruskan lapisan DC lengkap dengan saklarnya dan
pelindung dari yang sederhana tahanan geser yang center tapnya
hingga yang paling modern dan disambungkan ke galvanometer.
cukup canggih. Disini akan
dijelaskan cara sederhana yang
L
R1
R2 G
360
dimana ; R1 dan R2 = tahanan lokasi gangguan pada lapisan
geser diantara c pelindung kabel.
L = panjang kabel ( 2L karena
rangkaian tertutup). 1. Cara pengukuran.
X = Jarak lokasi kerusakan dari
a. Mengisolasi kabel gangguan
titik ukur.
dengan cara melepas plat
penghubung diantara kedua sisi
Tahanan geser mempunyai
pada links boxes.
tingkat dari 0 100, yang akan
b. Hubungkan alat ukur jembatan
dibaca dan menjadi acuan
Murray ke terminal dari lead
perhitungan prosentase jarak untuk
sheath dari kabel yang rusak.
menentukan jarak dari titik ukur ke
Seperti gambar dibawah ini .
6 atau 12 Volt
(aki mobil)
sheath
G
+ -
E
361
R2 sehingga galvanometer didalam diluar permukaan tanah
menunjuk nilai 0. Dan akan yang disebabkan oleh mengalirnya
diperoleh prosentasi jarak arus ke dalam dan keluar dari titik
lapisan pelindung kabel yang gangguan, arus yang secara tiba-
mengalami kerusakan. tiba menjadi besar atau maksimum
maka arus sebagai indikasi yang
c. Mendeteksi lokasi gangguan PE berupa arah jarum dan besarnya
oversheath di kabel dengan tegangan (polarity) dan menjadi
sistem elektrode. petunjuk perbedaan (arah dari arus
bocor) arus DC antara konduktor
dan lapisan pelindung dan dari
tanah. Perbedaan potensial tsb
diatas terjadi diatas permukaan
jalur kabel sehingga dengan
menggunakan voltmeter atau
galvanometer yang dilengkapi
dengan elektrode sebagai
2. Prinsip kerja penghantar dan pendeteksi lokasi
gangguan.
Metode ini menggunakan sifat
karakteristik dari potensial listrik
362
Galvanometer atau voltmeter
elektrode
Electric potential
Power source
Immediately above
Electric difference
the fault point
DC
POWER
SUPPLA - G G G G
+
diketanahkan
Lokasi ggangguan
G G G G
Lokasi
PVC/ PE sheath
Lead sheath
Pembacaan
sisi l t
+
_
Gambar 8.10. Metoda pengukuran
364
d. Memperbaiki P.E. oversheath pada kabel.
Jika P.E. oversheath pada kabel mengalami kerusakan, dan telah dibuktikan
maka prioritas selanjutnya adalah perbaikan. Setelah diperbaiki maka untuk
membuktikan bahwa kabel sudah layak dioperasikan maka perlu dilakukan
pengujian-pengujian untuk menjamin bahwa kabel laik untuk dioperasikan.
aminannya adalah hasil pekerjaan yang benar yaitu langkah2 perbaikan yang
baik dan benar seperti berikut :.
X
A
Pelapisan pelindung
dengan resin / glass
tape atau heat
shrinkcabel tube.
X
B
Adhesive tape
Water proof tape.
D
Gambar 8.11. Metoda pengukuran
365
Metoda perbaikan P.E. & PVC over- 1.Case A : Kerusakan
sheath. diperkiraan tidak dari
3.1. pertama bagian yang rusak luar kabel.
pada P.E atau PVC over
sheath berupa serabut kawat Pada kasus ini kabel harus
atau sejenis tape yang dipadamkan segera (tidak
berserabut dibersihkan. dioperasikan).
3.2. bersihkan dengan sikat dan Lakukan pemeriksaan sebagai
bersihkan seluruh permukaan. berikut :
3.3. lakukan separuh () dari a. Perubahan yang terjadi pada
lapisan epoxy resin dan glass bentuk lead sheath.
tape. b. Kerusakan pada screen/lapisan
3.4. gunakan pelindung dari pelindung.
heatshrink tube atau PVC c. Kerusakan pada isolasi kabel.
adhesive tape dan lapis anti d. Air didalam kabel.
corrosive tape (polyethylene). e. Benda asing yang
3.5. gunakan dua lapis dari mengakibatkan kontaminasi.
water-proof tape dan dua lap f. Gas yang sudah terkontaminasi
lapisan P.E dan PVC adhesive pada kabel.
tape. Berdasarkan penjelasan
tersebut diatas ketentuan yang
8.20. Memperbaiki kerusakan harus dilakukan dapat diputuskan.
Kabel (kerusakan Jika kabel dengan kondisi
eksternal). dapat diperbaiki maka perbaikan
sesuai dengan kondisinya, tetapi
8.20.1.Memperbaiki kerusakan jika tidak dapat maka kabel baru
lead sheath kabel. digunakan untuk menyambung
yang rusak.
Perbaikan dapat dilaksanakan
jika telah diketemukan lokasi 2. Case B:
kerusakan pada sheath dan
dilakukan setelah memenuhi. Terdapat lubang atau keretakan
petunjuk yang dijelaskan dibawah pada lead sheath. Setelah
ini. penggalian tanah diatas kabel
Kabel harus bebas tegangan. selesai maka P.E over sheath dan
Case A : Kerusakan serat pelindung maka perbaikan
diperkiraan tidak dari luar dapat dilaksanakan dengan
kabel. langkah-langkah sbb :.
Case B : Terdapat lubang a. Jika kondisi terjadi kebocoran
atau keretakan pada lead kecil karena tertusuk benda
sheath. runcing atau karena retak kecil
maka.
1). Sumbat lubang bocor dan
dengan menggunakan palu
serta pemukulan yang tidak
terlalu keras sehingga lubang
366
tertutup. Sama caranya untuk glass diatas semua permukaan
menutup keretakan digunakan lapisan tahan minyak.
palu dan lubang keretakan 4). Gunakan 4 lapis lembaran dari
ditutup dulu kemudian dapat F-CO tape (anti corrosive
digunakan cara plumbing yang tape/polyenthylene) dan
disapukan disekitar lokasi yang ditambah 2 lapisan lembaran
retak. BALCO (waterproof tape) dan 2
2). Gunakan fibrous tape dan lapisan lembaran P.E adhesive
reinforcement tape untuk tape.
melapisi lead sheath c.pada Multymetal.
i.
lokasi kerusakan serta Setelah melapisi P.E
oversheath, fibrous tape dan
3). Perbaikan oversheath dari reinforcement, dilakukan
kabel tsb. pembersihan ditempat terjadi
Langkah tersebut diatas sudah kerusakan.
mencukupi untuk mengatas 5). Tutup valve dikedua sisi
kebocoran karena lubang atau pengisian minyak kabel dan
retak pada lead sheath sehingga gunakan campuran multymetal
tidak terjadi kebocoran. untuk melapisi di daerah yg
mengalami kerusakan.
b. Jika kondisi tersebut diatas, 6). (lakukan langkah seperti pada
walaupun sedikit kebocoran kasus 2) (3 4).
tetapi mempunyai
kecenderungan menjadi 8.20.2. Mengganti Kabel yang
kebocoran yang lebih besar rusak.
maka.
1). Setelah mengupas P.E. Jika kerusakan terjadi pada
oversheath, fibrous tape dan kabelnya sendiri, tetapi jika screen
reinforcement , diperlukan dan insulation paper tidak rusak
penguat dengan cara maka kabel dapat dioperasikan
mensolder pada daerah yg dalam waktu yang cukup lama
mengalami kerusakan. setelah lead sheath, P.E.
2). Gunakan 6 lapisan tape yang oversheath dan pembersihan/filter
tahan minyak dari pita plastik minyak isolasi telah dilakukan pada
pada pada daerah yg kabel tsb.
mengalami kerusakan. Kabel yang telah mengalami
3). Kemudian gunakan 4 lapisan kerusakan maka kabel dipotong
tape epoxy resin impregnated dan tidak digunakan lagi sehingga
perlu kabel baru sebagai pengganti.
367
Lokasi gangguan
Kabel baru
369
kabel tsb dan hal tersebut hanya
menjadi gambaran dalam 1 Kg = 7.35559 10 2 (mmHg )
cm 2
pemeliharaan dan petunjuk.
Perhitungan itu tidak menunjukan 1 Kg = 98 .067 KN
gangguan tak semestinya dari cm 2 m2
sistem kabel tsb. 1 Bar = 1 .02 kg
cm 2
Dalam membandingkan aliran yang
d. Test kooefisient impregnasi. diperoleh pada kabel yang sehat, harus
diingat bahwa semua joint akan ikut
Setelah selesai secara terukur dan secara gambaran teoritis
lengkap penggelaran kabel dan hanya beberapa saja yang kondisinya
penyambungannya, setiap seksi baik dan dijadikan referensi.
minyaknya harus diperiksa dengan Hasil pengujian menunjukan tak
tujuan efisiensi dari minyak semestinya tidak ada gangguan pada
impregnasi dengan cara sbb : sistim. Tetsting ini akan dikerjakan
manometer air raksa (mercury) setelah penggantian kabel atau isolasi
dihubungkan ke kabel dimana sambungan.
sistim instalasi minyaknya ditutup
dan sisakan sedikit minyak,
8.21. Auxiliary Cable.
biarkan beberapa menit agar
1. Continyuity Test
stabil, kemudian diukur jumlahnya
minyak yang tarikannya
Setelah kabel digelar maka sebelum
menyebabkan penurunan tekanan
disambung diperlukan periksa
yang telah diketahui. Koefisient
kontinyuitas dari semua konduktor
impregnasi K didifinisikan sebagai
sebagai konfirmasi.
berikut, tidak boleh leibih besar
dari 4.5x 10-4 :
2. test tegangan pada lapisan anti
dV 1
K = karat (anti corrosion sheath)
V dP
Dimana : Panjang kabel kabel akan tetap
dV = volume minyak yang tersisa setelah digelar dan sebelum
(liter) disambung tegangan DC 4 kV per
dP = dorpnya tekanan (mmHg). mm dari tebalnya lapisan (seperti
V = volume minyak didalam seksi yang tertulis pada spesifikasi teknik
kabel (liter) termasuk isolasi dari kabel tsb) digunakan untuk
penghubung tangki. menguji ketahanan lapisan terhadap
armour dan permukaan luar untuk
Ketika kondisi kabel dalam beberapa menit.
keadaan alat monitornya terpasang
setiap kabel akan diuji secara 3. test tahanan isolasi
terpisah.
Setelah kabel digelar maka sebelum
disambung harus diukur tahanan
isolasi secara individu diantara setiap
kabel serta terhadap armour.
370
Menggunakan alat ukur tahanan
dengan tegangan operasi 500
Volt DC untuk satu menit dan
jangan menggunakan alat
dengan tegangan 5000 V dan
temperatur 20C. Pengukuran
tahanan isolasi dilanjutkan lagi
setiap kabel telah tersambung
dengan kabel yang lain dan hasil
tidak boleh lebih kecil dari 50
M/km dan lebih kecil 90 % jika
hasil pengukuran lebih besar
dari 1000 M/km.
5. Cross Talk.
Cross talk antara urat
(pair) kabel diukur dan tidak
boleh lebih jelek lagi dari nilai 74
dB pada frekuensi 1300 Hz dan
kondisi kabel pada keadaan
seimbang.
371
BAB IX.
PROTEKSI SISTEM PENYALURAN
Elemen Elemen
Elemen Pengindera Pengukur
Pembanding
372
Masing-masing elemen/bagian Sebagai alat pembanding sekaligus
mempunyai fungsi sebagai berikut : alat pengukur adalah relai, yang
bekerja setelah mendapatkan
9.1.1.Elemen pengindera. besaran dari alat pengindera dan
membandingkan dengan besar
Elemen ini berfungsi untuk
arus penyetelan dari kerja relai.
merasakan besaran-besaran listrik,
Apabila besaran tersebut tidak
seperti arus, tegangan, frekuensi,
setimbang atau melebihi besar arus
dan sebagainya tergantung relai
penyetelannya, maka kumparan
yang dipergunakan.
Relai akan bekerja menarik kontak
Pada bagian ini besaran yang
dengan cepat atau dengan waktu
masuk akan dirasakan keadaannya,
tunda dan memberikan perintah
apakah keadaan yang diproteksi itu
pada kumparan penjatuh (trip-coil)
mendapatkan gangguan atau dalam
untuk bekerja melepas PMT.
keadaan normal, untuk selanjutnya
Sebagai sumber energi/penggerak
besaran tersebut dikirimkan ke
adalah sumber arus searah atau
elemen pembanding.
baterai.
9.1.2. Elemen pembanding.
Gambar 9.2. Rangkaian Relai
Elemen ini berfungsi menerima proteksi sekunder
besaran setelah terlebih dahulu
besaran itu diterima oleh elemen Relai
oleh elemen pengindera untuk
membandingkan besaran listrik C
pada saat keadaan normal dengan
besaran arus kerja relai.
373
sehat dari kerusakan atau kerugian gangguan tersebut dengan
yang lebih besar, dengan cara : rangsangan minimum dan bila
1. Mendeteksi adanya gangguan perlu hanya mentripkan pemutus
atau keadaan abnormal lainnya tenaga (PMT) untuk memisahkan
yang dapat membahayakan bagian sistem yang terganggu,
peralatan atau sistem. sedangkan bagian sistem yang
2. Melepaskan (memisahkan) sehat dalam hal ini tidak boleh
bagian sistem yang terganggu terbuka.
atau yang mengalami keadaan
abnormal lainnya secepat 9.2.2. Selektif.
mungkin sehingga kerusakan
Selektivitas dari relai proteksi
instalasi yang terganggu atau
adalah suatu kualitas kecermatan
yang dilalui arus gangguan
pemilihan dalam mengadakan
dapat dihindari atau dibatasi
pengamanan. Bagian yang terbuka
seminimum mungkin dan
dari suatu sistem oleh karena
bagian sistem lainnya tetap
terjadinya gangguan harus sekecil
dapat beroperasi.
mungkin, sehingga daerah yang
3. Memberikan pengamanan
terputus menjadi lebih kecil.
cadangan bagi instalasi lainnya.
Relai proteksi hanya akan
4. Memberikan pelayanan
bekerja selama kondisi tidak normal
keandalan dan mutu listrik yang
atau gangguan yang terjadi
tbaik kepada konsumen.
didaerah pengamanannya dan tidak
5. Mengamankan manusia
akan bekerja pada kondisi normal
terhadap bahaya yang
atau pada keadaan gangguan yang
ditimbulkan oleh listrik.
terjadi diluar daerah
pengamanannya
9.2. Syarat-syarat Relai Proteksi
Dalam perencanaan sistem 9.2.3. Cepat.
proteksi, maka untuk mendapatkan
Makin cepat relai proteksi
suatu sistem proteksi yang baik
bekerja, tidak hanya dapat
diperlukan persyaratan-persyaratan
memperkecil kemungkinan akibat
sebagai berikut :
gangguan, tetapi dapat
memperkecil kemungkinan
9.2.1. Sensitif.
meluasnya akibat yang ditimbulkan
Suatu Relai proteksi bertugas oleh gangguan.
mengamankan suatu alat atau
suatu bagian tertentu dari suatu 9.2.4. Andal.
sisitem tenaga listrik, alat atau
Dalam keadaan normal atau
bagian sisitem yang termasuk
sistem yang tidak pernah terganggu
dalam jangkauan pengamanannya.
relai proteksi tidak bekerja selama
Relai proteksi mendetreksi
berbulan-bulan mungkin bertahun-
adanya gangguan yang terjadi di
tahun, tetapi relai proteksi bila
daerah pengamanannya dan harus
diperlukan harus dan pasti dapat
cukup sensitif untuk mendeteksi
374
bekerja, sebab apabila relai gagal dihindari dan kestabilan sistem
bekerja dapat mengakibatkan dapat terjaga.
kerusakan yang lebih parah pda Sebaliknya jika proteksi gagal
peralatan yang diamankan atau bekerja atau terlalu lambat bekerja,
mengakibatkan bekerjanya relai lain maka arus gangguan ini
sehingga daerah itu mengalami berlangsung lebih lama, sehingga
pemadaman yang lebih luas. panas yang ditimbulkannya dapat
.Untuk tetap menjaga mengakibatkan kebakaran yang
keandalannya, maka relai proteksi hebat, kerusakan yang parah pada
harus dilakukan pengujian secara peralatan instalasi dan ketidak
periodik. stabilan sistem.
Tangki trafo daya yang
9.2.5. Ekonomis. menggelembung atau jebol akibat
gangguan biasanya karena
Dengan biaya yang sekecilnya-
kegagalan kerja atau kelambatan
kecilnya diharapkan relai proteksi
kerja proteksi. Kegagalan atau
mempunyai kemampuan
kelambatan kerja proteksi juga akan
pengamanan yang sebesar-
mengakibatkan bekerjanya proteksi
besarnya.
lain disebelah hulunya (sebagai
remote back up) sehingga dapat
9.2.6. Sederhana.
mengakibatkan pemadaman yang
Perangkat relai proteksi lebih luas atau bahkan runtuhnya
disyaratkan mempunyai bentuk sistem (collapse).
yang sederhana dan fleksibel.
Kegagalan atau kelambatan
9.3. Penyebab Terjadinya kerja proteksi dapat disebabkan
Kegagalan Poteksi antara lain oleh :
P G
M
Perintah buka
Transmisi
Catu Daya
(battere)
Indikasi relai
Evaluasi
Data Scada
Disturbance Recorder
377
Sistem proteksi jaringan (SUTT Jawa dan untuk selanjutnya akan
dan SUTET) terdiri dari Proteksi disebut sebagai pola standar.
Utama dan Proteksi Cadangan. Namun demikian, disamping pola
Relai untuk proteksi utama yang yang standar terdapat dua pola lain
dikenal saat ini : yang non standar.
a) Distance Relai Pola non standar yang pertama
Basic atau Step mempunyai dua LP, yaitu : i) LP(a)
PUTT berupa Directional Comparison
POTT (DC) dari jenis Non-Impedance
Blocking Relai, yang di-backup oleh sebuah
b) Differential Relai Distance Relai tanpa Tele Proteksi,
Pilot ii) LP(b) berupa distance Relai +
Current DEF dengan Tele Proteksi, yang di-
Phase backup oleh sebuah Distance Relai
c) Directional Comparison Relai tanpa Tele Proteksi. Pola ini hanya
Impedance digunakan pada SUTET Saguling -
Current Cirata 1.
SuperImposed Pola non standar yang kedua
Proteksi Cadangan adalah sebagai mempunyai LP(a) berupa Phase
berikut : Comparison yang di backup oleh
Sistem proteksi cadangan lokal Distance Relai tanpa Tele Proteksi,
: OCR & GFR dan LP(b) berupa Distance Relai +
Sistem proteksi cadangan jauh : DEF dengan Tele Proteksi yang di-
Zone 2 GI remote backup oleh Distance Relai tanpa
Tele Proteksi. Pola ini hanya
9.6. Sistem Proteksi SUTET digunakan pada SUTET Saguling -
Cirata 2.
Pada dasarnya, hanya ada
satu pola pengaman SUTET yang
dipakai pada sistem transmisi 500
kV di pulau Jawa, yaitu suatu pola
yang menggunakan dua Line
Protection (LP) berupa Distance
Relai (Z) + Tele Proteksi (TP) yang
identik, disebut LP(a) dan LP(b).
Pada setiap LP terdapat Directional
Earth Fault Relai (DEF) sebagai
komplemennya.
Pola ini selanjutnya dilengkapi
dengan Reclosing Relai untuk
melakukan SPAR. Pola ini dipakai
di hampir seluruh SUTET PLN di
378
Tabel 9.1. Pola Standar
Zone-3
Zone-2
Zone-1
9.8.1. Prinsip Kerja Relai Jarak arus, maka impedansi sampai titik
terjadinya gangguan dapat di
Relai jarak mengukur tegangan
tentukan. Perhitungan impedansi
pada titik relai dan arus gangguan
dapat dihitung menggunakan
yang terlihat dari relai, dengan
rumus sebagai berikut :
membagi besaran tegangan dan
379
Zf = Vf/If Bila harga impedansi ganguan
Dimana : lebih kecil dari pada impedansi
Zf = Impedansi (ohm) seting relai maka relai akan
Vf = Tegangan (Volt) trip.
If =Arus gangguan Bila harga impedansi ganguan
Relai jarak akan bekerja lebih besar dari pada impedansi
dengan cara membandingkan seting relai maka relai akan
impedansi gangguan yang terukur tidak trip.
dengan impedansi seting, dengan Gambar 9.6. merupakan block
ketentuan : diagram relai jarak yang terpasang
di instalasi yang terdiri dari :
M MCB VT Bus
PMS
REL
Close
PMT
Trip Syncro
Chek (25)
CT
Rang. Arus
M Auto
Posisi PMT Rec (79)
PMS
LINE Mekanik PMT
PMS
TANAH Distance
Relai (21)
MCB VT Line
PANEL PLC
CR
CS
280
1. Peralatan tegangan tinggi (HV
apparatus) Pada saat terjadi gangguan
PMT tiga fasa yang simetris maka
PMS amplitudo tegangan fasa
CT VR,VS,VT turun dan beda fasa
PT Line dan Bus tetap 120 derajat. Impedansi yang
2. Marshalling Kios diukur relai jarak pada saat terjadi
MCB PT gangguan hubung singkat tiga fasa
MCB sumber AC/DC adalah sebagai berikut :
Terminal rangkaian arus (CT)
dan tegangan (PT). Vrelai = VR
Terminal limit switch PMT dan
Irelai=IR
PMS
Terminal rangkaian trip dan ZR= VR /IR
reclose
3. Panel Relai
Dimana,
MCB AC dan DC
ZR = impedansi terbaca oleh relai
Relai Jarak
VR = Tegangan fasa ke netral
Relai Lock Out
IR = Arus fasa
Aux. Relai
9.7.4.Gangguan Hubung Singkat
4. Panel PLC
Dua Fasa
Sinyal Kirim (carrier send)
Sinyal terima (carrer reciept)
Untuk mengukur impedansi
Sinyal CIS
pada saat terjadi gangguan
hubung singkat dua fasa,
9.8.2. Pengukuran Impedansi
tegangan yang masuk ke
Gangguan Oleh Relai Jarak
komparator relai adalah tegangan
fasa yang terganggu, sedangkan
Menurut jenis gangguan pada
arusnya adalah selisih (secara
sistem tenaga listrik, terdiri dari
vektoris) arus-arus yang
gangguan hubung singkat tiga fasa,
terganggu. Maka pengukuran
dua fasa, dua fasa ke tanah dan
impedansi untuk hubung singkat
satu fasa ke tanah. Relai jarak
antara fasa S dan T adalah
sebagai pengaman utama harus
sebagai berikut :
dapat mendeteksi semua jenis
gangguan dan kemudian
V relai = VS VT
memisahkan sistem yang terganggu
dengan sistem yang tidak terganggu. I relai = I S - IT
381
Sehingga,
VS VT
ZR =
IS IT
Tabel. 9.2. Tegangan dan arus masukan relai untuk gangguan hubung
singkat dua fasa
X
ZL
Z1 Z2 Z3
R
Directional
383
X
ZL
Z1 Z2 Z3
X
ZL
Z1 Z2 Z3
R
384
X Z
Z3
Z2
X ZL
Z3
Z2
Z1
R
385
9.10. Pola Proteksi 9.10.1. Pola Dasar
Agar gangguan sepanjang Ciri-ciri Pola dasar :
SUTT dapat ditripkan dengan Tidak ada fasilitas sinyal PLC
seketika pada kedua sisi ujung Untuk lokasi gangguan antara
saluran, maka relai jarak perlu 80 100 % relai akan bekerja
dilengkapi fasilitas teleproteksi. zone-2 yang waktunya lebih
lambat (tertunda).
Z1 Z1
TRIP TRIP
Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2
T
Z3
TZ3 TZ3 Z3
Z2 = Timer zone 2
TZ3 = Timer zone 3
Z1 Z1
TRIP TRIP
Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2
C AND AND
C
CS CS
Z1 Z1
TRIP TRIP
Z2 TZ2 OR OR TZ2
Z2
CR AND AND
CR
TZ2 OR OR TZ2 Z2
Z2
AND AND
CR CR
Z3 TZ3 TZ2 Z3
Rev Re
v
AND CS AND
CS
Zone-3(A) Zone-3(B)
Zone-2(A) Zone-2(B)
Zone-1(A) Zone-1(B)
A B C
388
Zone-2 mak = 0,8 (Z L1 + 0,8. ZL2) 1. Mendeteksi adanya
gangguan.
Dengan : ZL1 = Impedansi saluran 2. Menentukan jenis gangguan
yang diamankan. dan memilih fasa yang
ZL1 = Impedansi saluran berikutnya terganggu.
yang terpendek ( ) Prinsip penyetelan starting di bagi
2, yaitu :
Waktu kerja relai t2= 0.4 s/d 0.8 dt. 1. Starting arus lebih :
I fasa-fasa = 1.2 CCC atau ct
9.10.8. Penyetelan zone-3 I fasa-netral = 0.1. CCC atau ct
2. Starting impedansi
Prinsip penyetelan zone-3 Zsmin = 1.25 x Zone-3
adalah berdasarkan pertimbangan- Zs max= 0.5 x kV/(CCC atau
pertimbangan sebagai berikut : Ct x3)
389
A B
DIR DIR
T T
End A End B
I
IA IB
Relai A Relai B
Gambar 9.18. Relai arus differensial Transmisi
390
Tanpa gangguan atau gangguan eksternal
IA +IB = 0
Keadaan gangguan internal
IA +IB 0 (= IF)
OP OP
B B
v v
B B
I
OP OP
I
Gambar 9. 20. Circulating Current
..
391
A B A B
a. Fasa arus di A
c. Fasa arus di B
Output comparator di A :
e=b+d
Output discriminator
Stability
392
Forward Fault
ir
t=0 Vr
Zs
- Vr - Vr
ir = ir = - s
R Zs |Zs|
ir ZL
Vr
t=0
Zs
+ Vr + Vr - LS
ir = ir =
Zs + ZL |Zs + ZL|
Pht 1
67G
50G
67G
Pht 2
393
9.11.4. Relai tanah selektif penghantar 1 > 67G penghantar 2.
(selection ground Relai) Apabila salah satu pmt penghantar
lepas relai 50 G tidak akan bekerja.
Rangkaian relai tanah selektif Setting waktu relai 50G umumnya <
(50G) dihubungkan seperti pada setting waktu 67G.
gambar. Jika ada gangguan satu Relai ini dipasang pada
fasa ke tanah pada penghantar 1 penghantar dengan sirkit ganda dan
maka relai 50G akan merasakan tidak dapat dioperasikan jika ada
gangguan demikian juga relai pencabangan dalam penghantar
directional ground (67G). tersebut (single phi atau single T).
Penghantar 1 akan trip karena 50G
kerja dan arus yang dirasakan 67G
VRES
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
R R
Gambar.9. 25. Wiring diagram sistem proteksi untuk konfigurasi double busbar
396
9. 12. Proteksi Transformator instalasi yang terganggu atau
Tenaga yang dilalui arus gangguan
dapat dihindari atau dibatasi
Proteksi transrmator daya seminimum mungkin dan
terutama bertugas untuk mencegah bagian sistem lainnya tetap
kerusakan transformator sebagai dapat beroperasi.
akibat adanya gangguan yang 4. Memberikan pengamanan
terjadi dalam petak/bay cadangan bagi instalasi lainnya.
transformator, disamping itu 5. Memberikan pelayanan
diharapkan juga agar pengaman keandalan dan mutu listrik yang
transformator dapat berpartisipasi terbaik kepada konsumen.
dalam penyelenggaraan selektifitas 6. Mengamankan manusia
sistem, sehingga pengamanan terhadap bahaya yang
transformator hanya melokalisasi ditimbulkan oleh listrik.
gangguan yang terjadi di dalam
petak/bay transformator saja. 9.12.2. Gangguan pada Trafo
Tenaga
9.12.1. Tujuan pemasangan Relai
proteksi Trafo Tenaga. Gangguan pada transformator
daya tidak dapat kita hindari,
Maksud dan tujuan namun akibat dari gangguan
pemasangan relai proteksi pada tersebut harus diupayakan
transformator daya adalah untuk seminimal mungkin dampaknya.
mengamankan peralatan /sistem Ada dua jenis penyebab gangguan
sehingga kerugian akibat gangguan pada transformator, yaitu gangguan
dapat dihindari atau dikurangi eksternal dan gangguan internal.
menjadi sekecil mungkin dengan
cara : 1. Ganggauan eksternal.
398
.
P51N
NP51
96T
26 87T
63
S51-1 S51-2
PU
64V
399
9.13. Relai Arus Lebih (Over Pengaman yang bekerja karena
Current Relay) adanya besaran arus dan tegangan
yang dapat membedakan arah arus
Relai ini berfungsi untuk gangguan. Relai ini terpasang pada
mengamankan transformator Jaringan Tegangan tinggi,
terhadap gangguan hubung singkat Tegangan menengah juga pada
antar fasa didalam maupun diluar pengaman Transformator tenaga
daerah pengaman transformator, dan berfungsi untuk mengamankan
seperti terlhat pada foto dibawah ini peralatan listrik akibat adanya
gangguan phasa-phasa maupun
Phasa ketanah.
Relai Ini Mempunyai 2 buah
parameter ukur yaitu Tegangan dan
Arus yang masuk ke dalam Relai
untuk membedakan arah arus ke
depan atau arah arus ke belakang.
Pada pentanahan titik netral
trafo dengan menggunakan
tahanan, relai ini dipasang pada
Gambar 8.26 Relai arus lebih penyulang 20 KV. Bekerjanya relai
ini berdasarkan adanya sumber
Juga diharapkan relai ini arus dari ZCT (Zero Current
mempunyai sifat komplementer Transformer) dan sumber tegangan
dengan relai beban lebih. relai ini dari PT (Potential Transformers).
berfungsi pula sebagai pengaman Sumber tegangan PT
cadangan bagi bagian instalasi umumnya menggunakan
lainnya.
rangkaian Open-Delta, tetapi
9.13.1. Relai Gangguan Tanah
tidak menutup kemungkinan ada
Terbatas (Restricted Earth yang menggunakan koneksi
fault Relay ) langsung 3 Phasa. Untuk
membedakan arah tersebut
Mengamankan transformator maka salah satu phasa dari arus
terhadap tanah didalam daerah harus dibandingakan dengan
pengaman transformator khususnya Tegangan pada phasa yang lain.
untuk gangguan didekat titik netral
yang tidak dapat dirasakan oleh Relai connections
Relai differensial. Adalah sudut perbedaan antara
arus dengan tegangan masukan
9.13.2. Relai arus lebih Berarah . relai pada power faktor satu.
Max. torque
line Reference
V
I
Zero
torque line
RESTRAIN v
Iv
RESTRAIN
ANALOG
16 Channel
PRINTER
EVENT COMM
32 Channel DAU
HANNE KE
Data MASTER DFR
Acquisition ALARM
RELAi
Unit
SYNCHR
KEY
BOARD
&
SCREEN
DC POWER
AC POWER
EXTERNAL
403
Tekan sampai selesai mencetak, dalam keadaan siap akan merekam
atau Cancel untuk membatalkan data gangguan/fault secara
Jangan lupa kembali ke Auto otomatis.
setelah selesai, dengam tombol Catatan :
Auto. Dalam kondisi ini Lampu Status
Indicator yang menyala adalah:
9.16. Basic Operation Auto dan Data Memory (kalau ada
data ). Apabila Lampu Status
Switch on : Menyalakan DFR
Indicator lain ada yang menyala,
Pertama kali dinyalakan DFR II berarti ada gangguan didalam DFR,
akan memeriksa keadaan didalam contoh lampu Off Line, artinya DFR
rangkaian elektroniknya dan dalam keadaan tidak siap merkam.
menghitung Memorinya sampai Lihat bagian Trouble Shooting.
4096 KB. Setelah semuanya dalam
kondisi baik, maka secara otomatis 9,16.2 Manual Mode :
display/peragaan di DFR II akan Posisi manual operation :
menampilkan Jam dan Nomor
Record yang ada didalam DFR. Merubah ke kondisi manual
Apabila kita ingin mempercepat untuk dirubah / dioperasikan oleh
pemeriksaan dan test memory, operator / manusia Pada posisi ini
tekan tombol Panah Kebawah dan kita dapat :
display akan menampilkan Jam dan Merubah Parameter dari DFR
Rec No. Melakukan pengetesan/
Misalnya : pemeriksaan komponen
JJ : MM : SS REC . elektronis
15 : 06:32 REC 041 Meminta rekaman data, ataupun
Setelah itu tekan tombol Reset memanipulasikan data rekaman
Alarm Indicator, maka seluruh Dari kondisi Automatic kita dapat
lampu Alarm Indicator harus merubah ke kondisi manual dengan
padam/tidak menyal. Apabila ada cara :
Alarm Indicator yang menyala,
maka lihat petunjuk bagian Trouble Tekan tombol Manual, pada
Shooting. display akan tampil Manual Mode.
Berarti kita sudah ada pada posisi
9.16.1 Automatic Mode : Posisi Manual dan Lampu Status Manual
DFR siap/otomatis akan menyala.
66 0.1
110 0.15
132 0.17
220 0.28
275 0.3
400 0.5
406
2). Reclaim time : 4). Reclaim time :
- Memberi kesempatan pmt untuk
- Memberi kesempatan pmt
kesiapan siklus O-C-O
untuk kesiapan siklus O-C-O
berikutnya.
berikutnya.
- Tipikal 40 detik.
- Tipikal 40 detik.
g. Faktor Teknis Dalam
f. Kriteria Seting Untuk TPAR
Pengoperasian Auto Reclose
1). Dead time : (A/R)
- lebih besar dari operating time Auto Recloser tidak boleh bekerja
pmt, waktu reset mekanik pmt, pada kondisi, sebagai berikut :
dan waktu pemadaman busur a. PMT dibuka secara manual atau
api + waktu deionisasi udara. beberapa saat setelah PMT
- Tipikal set 5 s/d 60 detik. ditutup secara manual.
b. PMT trip oleh Circuit Breaker
2). Seting berbeda untuk kedua Failure (CBF) atau Direct
sisi : Transfer Trip (DTT).
c. PMT trip oleh pengaman
- Untuk sumber di kedua sisi maka cadangan (Z2, Z3, OCR/GFR).
sisi dengan fault level rendah d. PMT trip oleh Switch On To
reclose terlebih dahulu baru Fault (SOTF).
kemudian sisi lawannya. e. Bila relai proteksi SUTT tidak
- Untuk sumber di satu sisi (radial dilengkapi dengan fungsi SOTF,
double sirkit) bila tidak terdapat maka perlu ditambahkan sirkit
S/C untuk operasi manual yang A/R blok untuk menunda fungsi
terpisah dari S/C untuk A/R A/R setelah PMT dimasukan
maka untuk keperluan manuver secara manual. Lama waktu
operasi, reclose pertama dapat tunda sirkit A/R blok akan
dilakukan dari sisi sumber. ditentukan kemudian.
f. PMT trip oleh out of step
3) SUTT yang tersambung ke protection.
pembangkit : g. Terjadi ketidak normalan
peralatan teleproteksi di sisi
- A/R untuk SUTT yang kedua sisi terima
tersambung ke Pembangkit Auto Reclosertidak boleh
maka pola yang dipilih TPAR dioperasikan pada :
(inisiate gangguan 1 fasa) - SKTT
dengan seting dead time lebih - SUTT yang tersambung ke trafo
lama. dengan sambungan T.
- SUTT yang hanya satu sisi Mempertimbangkan dampak
tersambung ke pembangkit terhadap kerusakan peralatan pada
maka pola yang dipilih TPAR saat gangguan permanen maka
dengan pola S/C di sisi A/R dioperasikan hanya dengan
pembangkit diseting DL/DB out. single shot.
407
Pola A/R yang dapat diterapkan c. salah satu sisi tersambung ke
adalah : unit pembangkit.
- Auto Recloser cepat untuk 1 d. penutupan dua pmt yang tidak
(satu) fasa, 3 (tiga) fasa dan 1+3 serentak
(satu atau tiga) fasa.
- Auto Recloser lambat untuk 3 i Pengoperasian High Speed
(tiga) fasa Auto Recloser
Pemilihan pola diatas dengan
mempertimbangkan batasan- Pengoperasian A/R cepat dapat
batasan yang dijelaskan di bawah diterapkan bila persyaratan di
ini. bawah ini dipenuhi, sebagai berikut:
a. Siklus kerja (duty cycle) dari
h. Faktor Yang Mempengaruhi PMT sesuai untuk operasi
Pola dengan A/R cepat.
b. Sistem proteksi di semua ujung
Auto Recloser Pemilihan pola saluran bekerja pada basic
single phase auto reclosing (SPAR) time/ instantenous.
atau three phase auto reclosing c. Kemampuan poros turbin
(TPAR) dengan waktu reclose (terutama yang berporos
cepat atau lambat harus panjang) dan belitan stator
mempertimbangkan batas stabilitas generator perlu diperhatikan ,
sistem, karaktesitik PMT dan sehingga pengoperasian high
peralatan proteksi yang digunakan. speed A/R 3 fasa pada
Pertimbangan ini menyangkut SUTT/SUTET di GI pembangkit
besarnya nilai setelan untuk dead atau yang dekat pembangkit
time dan reclaim time. dilakukan setelah ada
Pemilihan pola single phase kepastian bahwa operasi high
auto reclosing (SPAR) atau three speed A/R 3 fasa tidak
phase auto reclosing (TPAR) membahayakan turbin dan
dengan waktu reclose cepat atau generator.
lambat harus mempertimbang- kan d. Operasi high speed A/R 3 (tiga)
konfigurasi jaringan seperti dibawah fasa khususnya pada sistem
ini 500 KV (SUTET) tidak boleh
a. Jaringan radial sirkit tunggal. diterapkan bila hasil studi
b. Jaringan radial sirkit ganda. menunjukan bahwa high speed
c. Jaringan looping sirkit tunggal. reclosing akan dapat
d. Jaringan looping sirkit ganda. menimbulkan tegangan lebih
transien yang melebihi nilai
Pemilihan pola A/R dengan desain yang diijinkan.
waktu reclose cepat atau lambat Penerapan A/R cepat 1(satu) fasa
harus mempertimbangkan Dapat diterapkan pada konfigurasi
persyaratan pada kedua ujung atau sistem berikut :
saluran antara lain a. SUTET
a. kemungkinan reclose pada b. SUTT jaringan radial sirkit
gangguan permanen. tunggal atau ganda.
b. kemungkinan gagal sinkron c. SUTT jaringan looping sirkit
pada saat reclose. tunggal atau ganda.
408
a. Penerapan A/R cepat 3 (tiga) interkoneksi, juga memberikan
fasa Dapat diterapkan pada resiko berupa kemungkian
konfigurasi atau sistem berikut : terjadinya gangguan yang lebih
SUTT jaringan radial sirkit parah bila operasi A/R pada saat
tunggal atau ganda. ada gangguan permanen.
SUTT jaringan looping sirkit Dengan demikian maka
tunggal atau ganda. pengoperasian high speed A/R
Pengoperasian high speed A/R 3 3 (tiga) fasa harus didahului dengan
fasa , disamping memberikan keyakinan (berupa hasil studi)
keuntungan pada sistem yaitu bahwa pengoperasian A/R akan
memperbaiki stability margin, memberi manfaat yang besar
mengurangi terjadinya dengan resiko yang kecil
pembebanan kritis akibat
gangguan pada SUTT/SUTET
maupun pada saluran
409
BAB X
PEMELIHARAAN SUTT/SUTETI BEBAS TEGANGAN
411
selama ini: isolator gelas yang 10.2.6. Pemeliharaan berdasarkan
sering pecah kondisi/karakter
- Sosial kemasyarakatan peralatan (CBM)
penggalian liar, pencurian :
grounding member tower dan Pemeliharaan ini tidak lagi
lain sebagainya. berdasar waktu, namun berdasar
kondisi/karakter peralatan. Dalam
10.2.4. Pemeliharaan Korektif satu tahun bisa saja dilakukan
beberapa kali kunjungan atau
Pemeliharaan Korektif pemeriksaan tergantung tingkat
(corrective maintenance) adalah potensi gangguan.
pekerjaan pemeliharaan yang
dilakukan karena peralatan Kerusakan yang terjadi
mengalami kerusakan atau menjadi statistik dan dapat
memerlukan penyempurnaan. disimpulkan sebagai trend
Pemeliharaan korektif kebanyakan peralatan. Namun adakalanya
terjadi karena jarang atau tidak kerusakan akibat fenomena alam
pernah dilakukan pemeriksaan yang tidak terlihat sewaktu patroli.
rutin. Contoh yang dapat dilakukan CBM
adalah :
10.2.5. Pemeliharaan Darurat
- Pemeriksaan isolator dan
Pemeliharaan Darurat asesoris isolator maupun clamp
dilakukan karena telah terjadi pada daerah yang polusinya
kerusakan pada SUTT/SUTET yang tinggi.
disebabkan oleh hal-hal diluar - Pemeriksaan jarak tower dan
rencana seperti : banjir, gempa lendutan kawat pada kawasan
bumi, longsor, gunung meletus, luas yang mengalami longsor
kebakaran, tertabrak kendaraan secara perlahan
dan lain sebagainya. - Pemeriksaan kondisi pondasi
Pemeliharaan jenis ini pada daerah longsoran
sifatnya darurat dan memerlukan - Pemeriksaan isolator pada
penanganan ekstra serta segera daerah yang sering tersambar
untuk mengatasinya. Biayanya petir
tentu saja tidak bisa direncanakan - Pengukuran nilai pentanahan
dan mungkin bisa dimasukkan tower pada daerah pegunungan
dalam katagori biaya tak terduga atau musim kemarau.
karena memang kejadiannya diluar
kendali manusia. Salah satu 10.2.7. Contoh Pemeliharaan
solusinya ialah memasang tower SUTT / SUTET
emergency.
Berbagai macam pemelihara-
an yang pernah terjadi di jaringan
SUTT/ SUTET antara lain :
a. Penggantian isolator pecah atau
rusak lapisan permukaannya
412
b. Pembersihan isolator karena u. Pemasangan kembali / reposisi
polusi damper yang melorod ke
c. Perbaikan kawat rantas tengah gawang
d. Perbaikan kawat putus v. Penggantian lampu aviasi yang
e. Pengencangan klem-klem mati/rusak
jumper w. Penyambungan kembali kawat
f. Pembersihan kawat dari layang- yang putus atau rusak berat
layang x. Penggantian asesoris / clamp
g. Ground patrol yang karatan
h. Climb up inspection y. Perbaikan klem kawat jumper
i. Pemeriksaan stabilatas pondasi yang putus
tower (leveling, retak) z. Pemasangan pengaman
j. Pemeriksaan kelengkapan halaman tower
tapak tower (patok tanda batas
tanah PLN, urugan tanah tapak 10.3. Prosedur Pemelihan
tower) SUTT/SUTET
k. Pengecekan Tahanan
Pembumian Langkah kerja pemeliharaan
l. Pemeriksaan jarak bebas SUTT/SUTETI adalah :
konduktor dengan benda di 1. Adanya laporan dari petugas
sekitarnya lapangan maupun masyarakat
m. Perbaikan tower yang atau hasil evaluasi data laporan
mengalami deformasi / yang masuk
bengkok-bengkok akibat tanah 2. Melakukan Analisa
sekeliling pondasi longsor Keselamatan Pekerjaan dengan
n. Pondasi turun/amblas karena meninjau lapangan
tanah dasar pondasi mengalami 3. Membahas hasil AKP dan
sliding/gelincir oleh arus air rencana tindak lanjut yang
bawah tanah diperlukan
o. Pengelasan baut-baut tower 4. Mempersiapkan: SDM;
untuk mencegah pencurian peralatan; metoda pengerjaan;
p. Perbaikan spacer yang le[pas material pengganti maupun
dari konduktor pendukung lainnya dan
q. Penggantian pentanahan tower organisasi kerja
/grounding 5. Menjadwalkan pekerjaan dan
r. Penebangan pohon atau antena persetujuannya
komunikasi yang tumbang ke 6. Melakukan persiapan pekerjaan
arah konduktor (diluar row) setelah adanya persetujuan
s. Penggantian besi tower karena 7. Melaksanakan pekerjaan
pencurian 8. Melakukan evaluasi
t. Penggantian Tension clamp 9. Membuat laporan kerja
konduktor
413
10.3.1. Peralatan yang dipelihara
Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran
udara tegangan ektra tinggi seperti tabel 10.1. berikut ini
Tabel 10.1. Peralatan yang dipelihara pada saluran udara tegangan tinggi dan
saluran udara tegangan ektra tinggi
III Isolator
1 Piringan isolator
2 Arcing horn sisi tiang
3 Arcing horn sisi kawat pht.
4 Assesories isolator (pin, dll)
5 Suspension clamp
6 Tension clamp
7 Ikatan isolator
8 Armour rod
414
9 Posisi rencengan isolator
V kawat penghantar
1 Kawat fasa
2 Peredam getaran (Vibr. damper)
3 Spacer
4 Midspan compression joint
5 Repair sleeve
6 Jumper wire
7 Sagging
8 Armour rod
9 Jarak antar kawat fasa
10 Indicator lamp (induction)
415
10.3.1.1. Jenis-jenis kelainan.
Tabel 10.2 Jenis-jenis kelainan pada saluran udara tegangan tinggi dan saluran
udara tegangan ektra tinggi
416
10.3.1.2. Jenis-jenis penanggulangan
Jenis-jenis penanggulangan pada saluran udara tegangan tinggi dan
saluran udara tegangan ektra tinggi, seperti tabel 10.3
1 Ditinggikan chimneynya
2 Dinaikkan kawatnya
3 Dibongkar
4 Ditebang / dipangkas
5 Diluruskan
6 Dibersihkan
7 Digalvanis / dicat ulang
8 Ditanggul
9 Diganti
10 Dikencangkan
11 Dibabat
12 Dipasang patok
13 Dinormalkan
14 Diarmor rod / dipress
15 Disambung
16 Diposisikan kembali seperti semula
17 Diperbaiki
18 Diperiksa
19 Diseimbangkan
417
2. Kerusakan pada menara
Kerusakan pada menara dapat dilihat pada gambar 10.2
1. TOPI PENGAMAN
1
2. KACAMATA ULTRA VIOLET
2 (U.V)
3. PAKAIAN KERJA (WERK
PACK)
8 4. LANYARD
5. SABUK PENGAMAN
3
4 6. SARUNG TANGAN
7. SEPATU PANJAT
3 6
420
10.3.2.3. Meterial Pemeliharaan meyelesaikan pekerjaan secara
runtut/bertahap; tertib; lancar dan
1. Material pengganti existing:
aman.
isolator; besi diagonal, kawat
penghantar, ground wire, dan
Instruksi Kerja Peralatan
lain sebagainya
transmisi antara lain:
2. Repair sleeve
3. Mid span joint
1. Pemeliharaan isolator
4. Armor rod
2. Pemeliharaan kawat
5. BBM mesin
penghantar
6. Minyak hydraulic
3. Pemeliharaan ground wire
7. Sakapen
4. Pemeliharaan rangka tower
8. Majun
5. Pemeliharaan halaman tower
9. Minyak WD4
6. Pemeliharaan ruang bebas
10.3.3. Petunjuk Pemeliharaan
10.3.4. Pelaporan Pekerjan
Peralatan
Pemeliharan
10.3.3.1. Pemeliharaan alat kerja.
Pekerjaan pemeliharaan yang
1. Setiap peralatan kerja yang telah diselesaikan harus dilaporkan
berupa mesin maupun alat ukur ke pemberi tugas yang memuat :
wajib mengikuti buku instruksi - Proses persiapan
yang dikeluarkan oleh pabrikan - Tanggal, hari, jam pelaksanaan
2. Setiap alat kerja wajib diketahui - Personel yang terlibat
Safe Working Loadnya (SWL) - Organisasi kerjanya
3. Setiap beban yang akan - Peralatan yang dipakai
ditanggung oleh alat kerja wajib - Material yang digunakan
diketahui besarannya - Tata laksana kerja
4. Setiap petugas wajib - Kendala yang dihadapi
mengetahui Safety faktor (SF) - Solusi yang telah diterapkan
5. Setiap petugas wajib - Pelaksanaan/penerapan K3
mengetahui tanda-tanda - Masalah lingkungan
kerusakan pada alat kerja - Biaya yang telah dikeluarkan
6. Setiap alat kerja tidak boleh - Saran dan usulan untuk
digunakan kecuali sebagai perbaikan
fungsinya - Kesimpulan
421
DAFTAR PUSTAKA
Bernad Grad ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- York
David E Johnson (2006) Basic Electric Circuit Analisis John Wiley & Sons.Inc
New- York
Diklat PLN Padang . (2007) Transmisi Tenaga Listrik Padang
Diklat PLN Pusat . (2005) Transmisi Tenaga Listrik Jakarta
Fabio Saccomanno (2003) Electric Power System and Control John Wiley &
Sons.Inc New- York
John D. McDonald (2003) Electric Power Substation Engginering CRC Press
London
Jemes A.Momoh (2003) Electric Power System CRC Press London
Luces. M . (1996) Electric Power Distribution and Transmision Prantice Hall
New- York
Oswald (2000) Electric Cables for Pewer Transmision John Wiley & Sons.Inc
New- York
Paul M Anderson (2000) Analisis of Faulted Power System John Wiley &
Sons.Inc New- York
Panagin.R.P ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- York
Stan Stawart (2004) Distributet Swichgear John Wiley & Sons.Inc New- York
Stepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.Inc
New- York
Hutauruk (2000)Tranmisi Daya listrik Erlangga Jakarta.
422
TEKNIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Teknik Transmisi
Tenaga Listrik
Aslimeri | Ganefri | Zaidel Hamdi
untuk SMK
ISBN XXX-XXX-XXX-X
Aslimeri | Ganefri | Zaidel H.
Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah
dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007 tentang
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digu- untuk Sekolah Menengah Kejuruan
nakan dalam Proses Pembelajaran.