Anda di halaman 1dari 17

SISTEM MANAJEMEN ENERGI LISTRIK

DI PT. WIKA BETON Tbk. PASURUAN

MAKALAH
Digunakan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energy Management System

Disusun oleh Kelompok 1:


1. ANDRE HENRIYONO 1541150032
2. LAILI NURFITRIA 1541150044
3. RIKHI ZAKFAR 1541150015
4. RISKI ZANNATUL BAHTIAR 1541150019
5. ROBY TRI STYA HUTAMA 1541150075
6. SYAFIQ ILHAM SHIDDIQI 1541150048
Kelas DIV-SKL-4C

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................ 4

2.1 Tipe Bisnis PT. WIKA Beton Tbk. ..................................................................... 4

2.2 Denah Lokasi PT. WIKA Beton Tbk. ................................................................. 4

2.3 Beban dan Suplai PT. WIKA Beton Tbk. ........................................................... 9

2.4 Fungsi Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk. ........................... 10

2.5. Peralatan Pendukung Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk. ... 12

2.6 Rancangan Anggaran Biaya Sistem Manajemen Energi di PT WIKA Beton


Tbk........................................................................................................................... 14

BAB III : KESIMPULAN ........................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15

3.2 Saran .................................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) merupakan salah satu anak cabang
dari perusahaan PT. Wijaya Karya (WIKA). PT Wijaya Karya Beton berdiri sejak
11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA dibidang industri
beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak
ditahun 1997 dengan mengembangkan produk beton pracetak unutk teras
perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan
produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan
datangnya proyek – proyek infastruktur lainnya.
Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti
tiang beton unutk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta
produk lainnya seperti bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa
dinding penahan tanah, dan bangunan gedung.
Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga
melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah
jumlah pabrik dan wilayah penjualan di beberapa lokasi. Kini, WIKA Beton telah
memiliki 10 pabrik diantanya, di Sumatera Utara (Medan), Lampung, Bogor,
Karawang, Majalengka, Boyolali, Pasuruan, Sulawesi Selatan (Makassar) serta 6
wilayah penjualan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, seperti di Sumatera
Utara (Medan), Sumatera Selatan (Palembang), DKI Jakarta, Semarang, Surabaya,
dan Sulawesi Selatan (Makassar). Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri,
produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA beton
telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di
Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA beton telah
melaksanakan Quality Managemen System yang selaras dengan ISO9000, dan

1
sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan tujuan untuk
meningkatan kinerja serta profesionalisme perusahaan.
Ditengah arus globalisasi PT. WIKA Beton Tbk. harus bisa bersaing dengan
perusahaan-perusahaan sejenis salah satunya yakni dalam memantau kinerja
seluruh aspek terutama dalam hal kelistrikannya. Guna memastikan energi yang
dari PLN dapat dimanfaatkan secara maksimal dan meminimalkan pengeluaran
setiap bulannya, selain itu juga dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Maka dari
itu penulis membahas Sistem Manajemen Energi Kelistrikan di PT. WIKA Beton
Tbk. sebagai judul makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah jenis bisnis PT. WIKA Beton Tbk.?
2. Bagaimana denah lokasi PT. WIKA Beton Tbk.?
3. Bagaimana beban dan suplai di PT. WIKA Beton Tbk.?
4. Bagaiman fungsi Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk.?
5. Bagaimana peralatan pendukung Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA
Beton Tbk.?
6. Bagaimana Rancangan Anggaran Biaya Sistem Manajemen Energi di PT.
WIKA Beton Tbk.?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan laporan ini
sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui jenis bisnis PT. WIKA Beton Tbk.
2. Dapat mengetahui denah lokasi PT. WIKA Beton Tbk.
3. Dapat mengetahui beban dan suplai di PT. WIKA Beton Tbk.
4. Dapat mneganalisa fungsi Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk.

2
5. Dapat memilih dan menganalisa peralatan pendukung Sistem Manajemen
Energi di PT. WIKA Beton Tbk.
6. Dapat menentukan dan menganalisa Rancangan Anggaran Biaya Sistem
Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tipe Bisnis PT. WIKA Beton Tbk.


Berdasarkan uraian diatas, PT. WIKA Beton Tbk. dapat dikategorikan sebagai
jenis bisnis industri yang begerak dibidang pracetak beton. Dimana
menghasilkan banyak produk untuk pembangunan misalkan perumahan, tiang
listrik, jembatan, jalan tol, tanggul penahan ombak pantai dan lain sebagainya.

2.2 Denah Lokasi PT. WIKA Beton Tbk.


PT. WIKA Beton Tbk. berada di Jl. Raya Kejapanan No. 323 Gempol
– Pasuruan.

Gambar 1. Denah lokasi PT. WIKA Beton Tbk.

4
Gambar 2. PT. WIKA Beton Tbk. tampak depan

5
6
7
8
2.3 Beban dan Suplai PT. WIKA Beton Tbk.
Beban-beban yang terpasang pada plant jalur 5 di PT. WIKA Beton Tbk PPB
– Pauruan sebagian besar merupakan beban bersifat induktif. Beban yang
dimaksud ialah beban motor yang digunakan untuk mempermudah kinerja serta
proses produksi beton tersebut. Berikut adalah daftar beban-beban tersebut:
Jumlah Daya
No. Nama Beban
(buah) (kW)
1 Mixer:
Motor Mixer 2 37
Scrapper 1 7.5
2 Hopper Suplai:
Motor Tuang 1 7.5
Motor Travelling 1 3.75
3 Sillo 2 7.5
4 Bucket 1 7.5
5 Hoist 2x20 ton (sisi Timur):
Hoist 2 15
Travelling 4 0.55
End Carriage 2 2.25
6 Trafo Las 1 2.25
7 Hopper Cute 2 7.5
8 Stressing 1 15
9 Hoist Stressing 1
10. Spinning A (218 kW) 1 218
11. Spinning B (120 kW) 2 120
12. Spinning C (118 kW) 2 118
13. Heading 4 18
14. Wire Cutting 1 3.7
15. Wire Caging (D=50 – 120)

9
Motor Spiral 1 4.125
Motor Drum 1 200
Motor Kereta 1 7.5
16. Wire Caging (D=30 – 60)
Motor Spiral 1 2.25
Motor Drum 1 85
Motor Kereta 1 3.75
17. Hoist 2x5 ton (sisi depan):
Hoist 2 4
Travelling 2 0.5
End Carriage 2 4
18. Hoist 2x5 ton (sisi belakang):
Hoist 2 4
Travelling 2 0.5
End Carriage 2 4
19. Hoist 2x10 ton:
Hoist 2 8
Travelling 4 0.75
End Carriage 2 4
PT. WIKA Beton Tbk. disuplai dari listrik PLN dan Genset apabila terjadi
gangguan listrik Nasional. Terdapat dua genset yakni satu genset untuk jalur satu
sampai tiga dan genset kedua untuk jalur empat sampai enam dengan masing – masing
kapasitas sebesar 335 kVA dan 865 kVA.

2.4 Fungsi Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk.


Sistem Manajemen Energi dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan,
memilah, serta menganalisa informasi atau data yang didapatkan dari pemanfaatan
energi pada suatu sistem. Berdasarkan pemanfaatan SME, penulis memilih 3
pemanfaatan yakni:

10
1. Cost Allocation (alokasi biaya)
Untuk menentukan pemakaian energi tiap-tiap unit operasi, mengevaluasi
efisiensi, serta menentukan strategi pengurangan energi. Diharapkan dapat
mengetahui penggunaan energi serta menghitung biaya tagihan listrik
sehingga penghematan energi dapat berjalan optimal.
2. Power Quality (kualitas daya)
Untuk mengambil data penting yang berhubungan dengan daya listrik seperti
bentuk gelombang tegangan maupun arus maupun harmonisa akan
membantu dalam mengidentifikasi kejadian yang membutuhkan biaya besar
terhadap kerusakan peralatan disebabkan oleh panas yang terlalu lebih.
Diharapkan dapat mendeteksi peningkatan trend dan segera diinformasikan
ke pertugas atau personel terkait unutk melakukan predictive maintenance.
3. Protection (pengaman)
Membantu menghilangkan down time yang mahal dari perlengkapan motor
dengan menyediakan peringatan lanjutan atas permasalahan yang ada,
sehingga membatasi kehilangan produktivitas dan mengurangi angka
perbaikan emergency. Mencegah penggantian motor dan perlengkapan drive
yang mahal dimana disebabkan oleh kondisi yang tidak diperkirakan
sebelumnya seperti kelebihan beban, kemacetan secara mekanik, dan
ketidakseimbangan sstem kelistrikan. Dan melacak kinerja perlengkapan
drai sebuah lokasi pusat, mengilangkan biaya yang mahal untuk tenaga kerja
yang diperlukan untuk mengawasi operasi atau mendiagnosa permasalahan.

11
2.5. Peralatan Pendukung Sistem Manajemen Energi di PT. WIKA Beton Tbk.

No Nama Alat Jumlah Alat Satuan


1 Current transformer 12 Buah
2 Potential transformer 12 Buah
3 Power Meter 4 Buah
4 Junction Box 35 Buah
5 Power Factor Control 4 Buah
6 Sensor Suhu 50 Buah
7 Power Supply 50 Buah
8 Microcontroller atmega 50 Buah
9 LCD 16x2 50 Buah
10 Modul Ethernet 50 Buah
11 Kabel Ethernet 2500 Meter
Eight Port Ethernet
12 7 Buah
Gateway
13 Router 2 Buah
14 PC 2 Buah
15 Software PQ Analisys 2 Buah
16 Cost Allocation Module 1 Buah

12
CAM Cost
PQ Analys Allocation Modul

NETWORK TCP/IP

Router

Eight Port Ethernet Gateway

Power Factor
CT PT Power Meter Sensor Suhu ATmega8 Power Supply
Control

Gambar. Struktur komponen EMS

13
2.6 Rancangan Anggaran Biaya Sistem Manajemen Energi di PT WIKA Beton Tbk.

JUMLAH
NO ITEM SPESIFIKASI MERK UNIT QTY HARGA
HARGA
1 Current transformer SCHNEIDER 500/5 METSECT5MD050 Schneider bh 12 Rp 500,000 Rp 6,000,000
2 Potential transformer PT type JDZX10-6 50/50 V Ghorit bh 12 Rp 975,000 Rp 11,700,000
3 Power Meter PM SCHNEIDER METSEPM2220 Schneider bh 4 Rp 2,949,920 Rp 11,799,680
4 Junction Box Duradus 80x80x40 MG bh 35 Rp 15,000 Rp 525,000
5 Power Factor Control Delab Regulator Poer Factor Control NV-8 Delab bh 4 Rp 2,430,000 Rp 9,720,000
6 Sensor Suhu Thermostat Bimetal 250V10A bh 50 Rp 5,000 Rp 250,000
7 Power Supply Power Supply Digital Sunshine 1501T Sunshine bh 50 Rp 350,000 Rp 17,500,000
Microcontroller
8 Arduino Uno R3Atmega 328P 16 MHz Arduino bh 50 Rp 58,000 Rp 2,900,000
atmega
9 LCD 16x2 Blue backlight 16x2 LCD display bh 50 Rp 19,000 Rp 950,000
10 Modul Ethernet TP-link MC220L TP-LINK bh 50 Rp 270,000 Rp 13,500,000
11 Kabel Ethernet Kabel Ethernet CAT6 VYBA meter 2500 Rp 3,900 Rp 9,750,000
Eight Port Ethernet
12 DC5V RS232 / RS485 bh 7 Rp 806,000 Rp 5,642,000
Gateway
13 Router TP-Link TL-WR840N 300 Mbps TP-LINK bh 2 Rp 139,600 Rp 279,200
14 PC HP Pavilion 20-A210D HP bh 2 Rp 7,150,000 Rp 14,300,000
15 Software PQ Analisys bh 2
Cost Allocation
16 bh 1
Module
TOTAL Rp 104,815,880

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Tipe bisnis PT. WIKA Beton Tbk. merupakan tipe bisnis industri.
2. Denah lokasi PT. WIKA Beton Tbk. berada di Jl. Raya Kejapanan No.323
Gempol Pasuruan dan memiliki 6 jalur plant.
3. Beban di PT. WIKA Beton Tbk. merupakan beban-beban motor induktif serta
disuplai daro listrik Nasional PLN dan Genset apabila terjadi gangguan listrik
Nasional.
4. Fungsi EMS untuk PT. WIKA Beton Tbk. yakni allocation cost, power quality,
dan protection motor.
5. Peralatan pendukung pada EMS PT. WIKA Beton diantaranya CT, PT, power
supply, Atmega, eight port Ethernet gateway, PQ analyzer, router, CAM, dan
lain-lain.
6. RAB yang dibutuhkan yakni sebesar 104.815.880 rupiah

3.2 Saran
1. Mengkaji lebih dalam terkait pemanfaatan EMS selain yang telah dibahas
oleh penulis.
2. Harus lebih banyak mencari referensi terkait software dalam pemanfaatan
EMS terutama cost allocation, power quality dan protection.

15

Anda mungkin juga menyukai