Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI KINERJA MOTOR INDUKSI 3 FASA 100 HP / 75 KW

PADA PANEL STAR – DELTA DI PDAM TIRTA RAYA ADI SUCIPTO


KUBU RAYA
Sarjono 1), Rudy Gianto 2), Ayong Hiendro)
1,2,3)
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
Email: Gebol1313@gmail.com
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Evaluasi Kinerja Motor Induksi 3 fasa 100 hp / 75 kw pada panel star –
delta di PDAM Tirta Raya Kubu Raya. Membandingkan kinerja sistem motor induksi secara real dan yang
sesuai dengan nilai efesiensi kerja motor. Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik..
Kecepatan motor induksi tiga fasa sangat tergantung jumlah kutub pada stator dan frekuensi sumber
tegangan. Efisiensi motor induksi adalah ukuran keefektifan motor induksi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik yang dinyatakan sebagai perbandingan antara daya keluaran dan daya masukan dan
biasanya dinyatakan dalam persen juga sering dinyatakan dengan perbandingan antara keluaran dengan
keluaran ditambah rugi - rugi. Efisiensi maksimum terjadi sekitar 80 – 95 % dari rating output mesin, dimana
nilai yang lebih tinggi terdapat pada motor-motor yang besar. Jika beban yang diberikan melebihi beban yang
menghasilkan efisiensi maksimum, maka rugi-rugi beban bertambah lebih cepat daripada output,
konsekuensinya efisiensi berkurang. efisiensi beban minimum, beban setngah dan beban maksimum, masing-
masing ialah 85,86 %, 84,40 %, dan 82,52 %. Dari nilai efisiensi yang didapat, kinerja motor merk TITAN
di PDAM Tirta Khatulistiwa bekerja dengan baik.

Kata Kunci: Efisiensi motor induksi, Kinerja Motor induksi 3 fasa, PDAM

1. PENDAHULUAN asut bintang-segitiga dengan kapasitor tambahan


a. Latar Belakang pada motor listrik pompa re-injeksi. [6]Sistem
pengaman motor listrik 3 fasa pada berbagai
Motor listrik termasuk kedalam kategori ganguan. [7]Proteksi motor menggunakan rele
mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah thermal dengan mempertimbangkan metode
perangkat elektromagnetik yang mengubah energi starting. [8]Analisis pengaruh sistem star delta
listrik menjadi energi mekanik. Pada motor listrik dengan rangkaian manual dan PLC pada motor
tenaga listrik dirubah menjadi tenaga mekanik. listrik 3 fasa.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam Didalam pengoperasian motor induksi 3 fasa
kehidupan sehari-hari baik di industry maupun di biasanya selalu dilengkapi dengan suatu panel listrik
rumah tanga. [1]Motor induksi yang umum dipakai yang di dalamnya terdapat rangkaian daya.
adalah motor induksi tiga fasa dan motor induksi Rangkaian daya sendiri berfungsi untuk
satu fasa. Motor induksi tiga fasa dioprasikan pada menyediakan atau menyalurkan daya pada motor
system tiga fasa dan banyak digunakan di berbagai listrik. Dalam penelitian ini rangkaian daya yang
bidang industry, sedangkan motor induksi satu fasa digunakan adalah rangkaian daya hubung bintang-
dioprasikan pada system satu fasa yang banyak segitiga. Dimana cara kerjanya yaitu saat start awal
digunakan terutama pada penggunaan untuk motor hubungan bintang dan selanjutnya motor
perlalatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari hubung segitiga. Permasalahannya adalah untuk
es, pompa air, mesin cuci, dan sebagiannya. mengendalikan motor induksi diperlukan rangkaian
Beberapa penelitian sebelumnya sudah daya, dimana starting awal motor tersebut
pernah melakukan penelitian yang membahas memberikan dampak arus yang besar, maka akan
tentang analisis karakteristik motor induksi tiga fasa membutuhkan daya yang sangat tinggi serta
XYZ standar NEMA[2]. [3]Pengasutan menyebabkan motor mudah rusak, karena
konvensional motor induksi tiga fasa rotor sangkar memberikan tenaga daya yang maksimal dan biaya
tupai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang terlalu mahal dengan adanya lonjakan arus
karakteristik system penghasutan yang terdiri dari daya. [9]Dalam menurunkan arus starting banyak
system Dol, bintang-segitga (star-delta). metode yang digunakan salah satunya adalah metode
[4]Pengoprasian motor induksi 3-fasa hubungan bintang-segitiga untuk mengukur arus rangkaian
delta pada system tenaga 1-fasa yang di tinjau dari pengendali hubung langsung disebut juga Direct On
efesiensi dan kemampuan motor. [5]Evaluasi arus Line (DOL) dengan metode bintang-segitiga.
Hubungan bintang difungsikan untuk mengurangi magnet yang memotong konduktor
lonjakan arus listrik yang besar ketika motor mulai (Hukum Faraday).
dihidupkan, karena motor listrik membutuhkan torsi 2. Karena konduktor dihubungkan menjadi
awal menggunakan hubung bintang. Hubungan satu, membuat tegangan induksi
segitiga difungsikan untuk menstabilkan arus motor menghasilkan arus yang mengalir dari
menjadi arus nominal. Sasaran penelitian ini yaitu konduktor ke konduktor lain.
“Evaluasi Kinerja Motor Induksi 3 Fasa 100 HP / 75 3. Karena terjadi arus diantara medan
KW Pada Panel Star – Delta di PDAM Tirta Raya magnet maka akan timbul lah gaya
Adi Sucipto Kubu Raya”. (Hukum Loretz ).
4. Gaya akan selalu menarik konduktor
2. TINJAUAN PUTAKA untuk bergerak sepanjang medan
A. Motor Induksi 3 Fasa magnetik.
Motor induksi adalah motor listrik arus
bolak-balik (AC) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan putar pada stator dengan kata
lain putaran rotor dengan putaran medan pada stator
terdapat selisih putaran yang disebut slip. Motor
induksi merupakan motor yang memiliki konstruksi
yang baik, harganya lebih murah dan mudah dalam
pengaturan kecepatan, stabil ketika berbeban dan
mempunyai efisiensi tinggi. Motor induksi adalah
motor (AC) yang paling banyak digunkan dalam Gambar 2.4 Prisip Kerja Motor Induksi
industri dengan skala besar dan kecil maupun dalam
rumah tangga. Motor induksi ini pada umumnya Kecepatan motor induksi tiga fasa sangat
hanya memiliki satu suplai tenaga yang tergantung jumlah kutub pada stator dan frekuensi
mengeksitasi belitan stator. Belitan rotornya tidak sumber tegangan yang dirumuskan sebagai berikut :
120.𝑓
terhubung langsung dengan sumber tenaga listrik, ns= 𝑃 …….(pers. 1.1)
melainkan belitan ini dieksitasi oleh induksi dari dimana :
perubahan medan magnetik yang disebabkan oleh 𝑛ₛ = kecepatan sinkron (rpm)
arus pada belitan stator. ƒ = frekuensi (Hz)
Hampir semua motor AC yang digunakan P = jumlah kutub
adalah motor induksi, terutama motor induksi tiga Selisih antara kecepatan rotor dan sinkron
fasa yang paling banyak dipakai diperindustrian. disebut slip. Slip dinyatakan dengan persamaan
Berikut beberapa keuntungan dan kelemahan yang sebagai berikut.
dimiliki motor induksi: 𝑛ₛ−𝑛
S= …….(pers. 1.2)
a. Keuntungan motor induksi 3 fasa : 𝑛ₛ
- Motor induksi 3 fasa sangat sederhana dan dimana :
kuat S = Slip
- Biayanya murah dan dapat diandalkan 𝑛ₛ = Kecepatan sinkron (rpm)
- Motor induksi 3 fasa memiliki efesiensi 𝑛 = Kecepatan rotor (rpm)
yang tinggi pada kondisi kerja normal
- Perawatannya mudah C. Star-Delta
b. Kerugian motor induksi 3 fasa: Rangkain star-delta atau biasa juga disebut
- Kecepatannya tidak bervariasi tanpa rangkaian bintang merupakan rangkaian sirkuit yang
meruba efesiensi paling banyak digunakan untuk mengoprasikan
- Kecepatannya tergantung beban motor tiga fasa. Hal ini tidak lepas dari daya besar
- Pada torsi start memiliki kekurangan yang bisa dihasilkannya. Motor tiga fasa memang
memerlukan daya awal yang besar untuk bisa
digerakkan. Pada rangkaian jenis ini, rangkain star
B. Prinsip Kerja Motor Induksi akan dipakai untuk menstabilkan.
Prinsip kerja motor induksi 3 fasa  Fungsi Rangkaian Star-Delta
didasarkan pada Hukum Faraday (tegangan induksi Rangkaian star-delta memliki fungsi untuk
akan ditimbulkan oleh perubahan induksi magnetik mengurangi jumlah arus start saat motor tersebut
pada suatu lilitan) dan Hukum Lorentz (perubahan dihidupkan untuk pertama kalinya. Karena fungsi ini
magnetik akan menimbulkan gaya). Prisnip kerja juga, star-delta pada umumnya banyak berfungsi
dasarnya ialah sebagai berikut : sebagai rangkaian pada sistem starting dimotor-
1. Tegangan induksi akan timbul pada setiap motor listrik. Lonjakan arus listrik saat melakukan
konduktor diakibatkan oleh medan starter dapat dikurangi dengan memakai rangkain
strar-delta ini. Rangkaian ini memiliki prinsip kerja
dengan memuat star awal dengan tegangan kecil. Alat ini biasanya disebut ampere tang dan hanya
Caranya yaitu dengan menghubungkannya dengan bisa mengukur arus dan voltase kelistrikan.
star. Selanjutnya, setelah motor berputar dan arus  Power Meter
menurun, timer pun akan melakukan tugasnya yaitu Selain mengukur voltase dan Ampere, power meter
memindahkan secara otomatis rangkain menjadi juga dapat mengukur daya (kW) dan faktor daya (cos
delta oleh sebab itu arus yang melalui motor sedikit θ).
demi sedikit menjadi penuh. C. Metode Pengumpulan Data
D. Efesiensi Motor Induksi 3 Fasa Data primer adalah data yang langsung
Efisiensi motor induksi adalah ukuran diperoleh dari pengumpul data Data primer dalam
keefektifan motor induksi untuk mengubah energi penelitian ini diperoleh dari proses observasi yang
listrik menjadi energi mekanik yang dinyatakan menggunakan lembar observasi dan proses
sebagai perbandingan antara daya keluaran dan daya wawancara dengan menggunakan pedoman
masukan dan biasanya dinyatakan dalam persen juga wawancara dari informan yang dilakukan oleh
sering dinyatakan dengan perbandingan antara peneliti. Informan dalam penelitian ini ditentukan
keluaran dengan keluaran ditambah rugi - rugi, yang dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik
dirumuskan dalam persamaan berikut. pengambilan sampel sumber data dengan
𝑃𝑖𝑛−𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
η = Pout/Pin = = pertimbangan dan tujuan tertentu ini.
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑥100%........................ (pers 1.6)
𝑃𝑜𝑢𝑡+𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠  Spesifikasi Mesin yang Digunakan
Pada beban-beban dengan nilai yang kecil, Motor Induksi 3 Fasa, Merk TITAN
rugi-rugi tetap lebih besar dibandingkan dengan
keluaran, untuk itu efisiensi yang dihasilkan rendah. Type : TM-28OS-4
Sebagaimana beban bertambah, efisiensi juga KW : 75
bertambah dan menjadi maksimum ketika rugi inti HP : 100
dan rugi variabel adalah sama. Efisiensi maksimum Frekuensi: 50/60 Hz
terjadi sekitar 80 – 95 % dari rating output mesin, Frame : 280
dimana nilai yang lebih tinggi terdapat pada motor- Pole :4
motor yang besar. Jika beban yang diberikan IP : 55
melebihi beban yang menghasilkan efisiensi RPM : 1480
maksimum, maka rugi-rugi beban bertambah lebih AMB : 40°C
cepat daripada output, konsekuensinya efisiensi WT : 513 Kg
berkurang. D : 380V 139,0 A
Y : 660V 80,1 A
3. METODE PENELITIAN
DANPENGUMPULAN DATA
A. Lokasi penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian


adalah di PDAM Tirta Raya Adi Sucipto Kubu Raya.

Gambar 3.2 Nameplate Mesin


 Data Skunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh


secara tidak langsung atau diperoleh melalui pihak
Gambar. 3.1. Lokasi penelitian PDAM Tirta Raya
lain. Dalam penelitian ini data yang dapat diperoleh
Adi Sucipto
melalui studi dokumentasi di PDAM Tirta Raya Adi
Sucipto. Dokumentasi yang dimaksud adalah
B. Alat dan Bahan dokumen yang bisa berbentuk tulisan dan gambar.
Adapun alat penunjang dalam penelitian
- Dengan rumus yang digunakan ialah
adalah:
 Volt/Ampere meter Daya pada motor induksi :
P = √3 x V x I x Cos φ Mulai
(1)
Q = √3 x V x I x Sin φ
(2)
Studi Literatur
S = √3 x V x I
(3)
dimana :
P : Daya aktif (Watt) Pembahasan :
Q : Daya Reaktif (Var) 1. mengetahui kinerja motor induksi 3 fasa.
S : Daya Semu (VA) 2. mengetahui efesiensi kerja motor induksi 3 fasa.
V : Tegangan (V) 3. evaluasi kinerja sistem motor induksi, yang sesuai
I : Arus (A) degan nilai efesiensi kerja motor.
Cos φ : Faktor Daya
Daya Output Pada Motor Induksi :
Pout = T x 2π n/s Penarikan kesimpulan
(4) dan saran
Efesiensi Motor Induksi :
ŋ = Pout/Pin x 100%
(5) selesai
atau
ŋ = (Pin-Prugi-rugi)/Pin x 100%
(6) Gambar .3.4.Diagram alir penelitian
dimana :
ŋ : Efesiensi (%)
Mengubah satuan kecepatan Rpm menjadi m/s 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
m/s = Rpm x 2π/s A. Hasil
(7)  Hasil Pengumpulan Data
m/s : satuan kecepatan (m/s)
Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Motor
Rpm : satuan kecepatan (Rpm)
Π : 22/7 atau 3,14
s : detik (60)

Gambar.3.3. Wiring Diagram Panel Kelistrikan


Rangkaian Daya

D. Diagram Alir

Diagram alir penelitian secara khusus yang


dilakukan sebagai berikut :
 Perhitungan Daya Input Beban Maksimum
dengan menggunakan persamaan 1
Pin = √3 x V x I x Cos φ
Pin = 1,73 x 401 x 114,8 x 0,86
= 68.490,91 W

Dari hasil perhitungan seperti pada table 4.3,


rata-rata daya input beban minimum, beban setngah
dan beban maksimum, masing-masing ialah
65141,36 W, 66553,52 W, dan 68337,48 W.

Cara perhitungan untuk mencari nilai daya


output beban minimum, beban setengah, beban
maksimum (menggunakan data pengujian 5 Maret
2020)
 Perhitungan Daya Output Beban Minimum
Tabel 4.2. Konversi Satuan Kecepatan dari Rpm dengan menggunakan persamaan 4
𝑛
Menjadi m/s. Pout = 𝑇 𝑥 2𝜋 𝑠
1464
Pout = 359,97 𝑥 2𝜋
B. Analisa dan Pembahasan 60
= 359,97 x153,237
Setelah mendapat data pengujian motor = 55160,68W
seperti pada Tabel 4.1, dengan menggunakan
persamaan 1-7 maka didapatkan hasil perhitungan  Perhitungan Daya Output Beban Setengah
seperti pada tabel 4.3. dengan menggunakan persamaan 4
𝑛
Pout = 𝑇 𝑥 2𝜋 𝑠
1469
Pout = 359,97 𝑥 2𝜋 60
= 359,97 x 153,760
= 55349,07 W

 Perhitungan Daya Output Beban


Maksimum
dengan menggunakan persamaan 4
𝑛
Pout = 𝑇 𝑥 2𝜋 𝑠
1472
Pout = 359,97 𝑥 2𝜋 60
= 359,97 x 154,074
= 55462,10 W

Dari hasil perhitungan seperti pada table 4.3,


Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Berdasarkan Hasil rata-rata daya ouput beban minimum, beban
Pengujian Motor pada Tebel 4.1 setengah dan beban maksimum, masing-masing
ialah 55911,33W, 56144,39W, dan 56375,39W.
Cara dan perhitungan untuk mencari nilai
daya input beban minimum, beban setengah, beban Cara dan perhitungan untuk mencari nilai
maksimum (menggunakan data pengujian 5 Maret konversi satuan kecepatan dari Rpm menjadi m/s
2020) pada beban minimum, beban setengah, dan beban
 Perhitungan Daya Input Beban Minimum maksimum (menggunakan data pengujian 5 Maret
dengan mengginakan persamaan 1 2020)
Pin = √3 x V x I x Cos φ  Konversi Satuan pada beban minimum
Pin = 1,73 x 400 x 110 x 0,86 dengan menggunakan persamaan 7
= 65.463,1 W 2𝜋
m/s = 𝑅𝑝𝑚 𝑥 𝑠
2𝜋
 Perhitungan Daya Input Beban Setengah m/s = 1464 𝑥 𝑠
dengan mengginakan persamaan 1 = 153,237 m/s
Pin = √3 x V x I x Cos φ  Konversi Satuan pada beban setengah
Pin = 1,73 x 400 x 111,7 x 0,86 dengan menggunakan persamaan 7
2𝜋
= 66.474,91 W m/s = 𝑅𝑝𝑚 𝑥 𝑠
2𝜋
m/s = 1469 𝑥 𝑠
= 153,76m/s

 Konversi Satuan pada beban maksimum


5. KESIMPULAN & SARAN
dengan menggunakan persamaan 7
2𝜋 A. Kesimpulan
m/s = 𝑅𝑝𝑚 𝑥 𝑠
 Berdasarkan hasil analisa diketahui hasil
2𝜋
m/s = 1472 𝑥 𝑠 dari berbagai beban yaitu pada beban
= 154,074 m/s minimum, beban setengah, dan beban
maksimum.
Cara dan perhitungan untuk mencari nilai  Nilai rata-rata efisiensi yang di dapat pada
efisiensi pada beban minimum, beban setengah, dan beban minimum yaitu 85,86%, beban
beban maksimum (menggunakan perhitungan dari setengah yaitu 84,40% dan beban
data 5 Maret 2020) maksimum 82,52%.
 Nilai efisiensi pada beban minimum  Rentang nilai efisiensi yaitu 78,87%
dengan menggunakan persamaan 5 sampai 90,29%
𝑃𝑜𝑢𝑡
ŋ = 𝑃𝑖𝑛 x 100%  Dari nilai efisiensi yang didapat, kinerja
55160,68 motor merk TITAN di PDAM Tirta
ŋ= x 100% Khatulistiwa bekerja dengan baik.
65463,1
= 85,26 %  Karakteristik torsi terhadap kecepatan putar
didapatkan hasil pada motor 1 yaitu dengan
 Nilai efisiensi pada beban setengah semakin besarnya kecepatan putar motor
dengan menggunakan persamaan 5 semakin besar pula torsi yang dihasilkan.
𝑃𝑜𝑢𝑡
ŋ = 𝑃𝑖𝑛 x 100% 
55349,07 B. Saran
ŋ = 66474,91 x 100%  Sebaiknya motor induksi dilakukan
= 83,26 % pemeliharaan secara berkala, karena dari
 Nilai efisiensi pada beban maksimum hasil perhitungan terdapat nilai efisiensi
dengan menggunakan persamaan 5 yang kurang dari 80%.
𝑃𝑜𝑢𝑡
ŋ = 𝑃𝑖𝑛 x 100%  Diperlukan penelitian lanjutan untuk
55462,10 mengetahui perbandingan kinerja motor
ŋ = 68490,91 x 100% menurut lama pemakaian motor, yang
= 80,98 % selanjutnya untuk mengetahui menurunnya
Dari hasil perhitungan seperti pada table 4.3, nilai efisiensi per tahun.
efisiensi beban minimum, beban setngah dan beban
maksimum, masing-masing ialah 85,86 %, 84,40 %, REFERENSI
dan 82,52 %.
1 I. N. Bagia, I. M. Parsa : Motor-Motor
Listrik, Rasibok, Kupang, 2018.
2 H. Haryanto, R. Munarto, I. Fatmawati,
Analisis Karakteristik Motor Induksi Tiga
Fasa XYZ Standar NEMA, SETRUM, Vol.
3. No. 1.pp.35. 2014.
3 Badruzzaman, Yusnan, Pengasutan
Konvesional Motor Induksi Tiga Fasa
Rotor Sangkar Tupai. JTET, Vol. 1. No.
1.pp. 41-47. 2012.
4 Zuriman A, Erhaneli, R. Agam, R.
Hermanto, Erik S, Pengoprasian Motor
Induksi 3-Fasa Hubungan Delta pada
Gambar 4.1. Grafik Karakterisitik Torsi Terhadap System Tenaga 1-Fasa Yang Ditinjau Dari
Kecepatan Motor Efesiensi Dan Kemampuan Motor,
Prosidin, 2014. Vol. 1. No. 1.pp.29-32.
Pada gambar 4.1, grafik karakteristik motor 5 Monika S.M, Evaluasi Arus Asut Star-
diatas menjelaskan rata-rata kondisi kecepatan Delta dengan Kapasitor Tambahan pada
minimum, kecepatan setengah dan kecepatan Motor Listrik Pompa Re-Injeksi, Jurnal
maksimum pada torsi disebut dalam bilangan Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 1. No.
1462,55 minimum, 1468,65 setengah dan 1474,7 1.pp.1-11. 2014.
maksimum dengan torsi 365,23. 6 P.H. Sujito, A.N Afandi, Sistem Pengaman
Motor Listrik 3 Fasa Pada Berbagai
Gangguan, TEKNO, Vol. 4. No. 1.pp.9-12.
2005.
7 L Dewi R.W, Dedet C.R, D Anton A,
Proteksi Motor Menggunakan Rele
Thermal Dengan Mempertimbangkan
Metode Starting, JURNAL TEKNIK
POMITS, Vol. 2. No. 2.pp.1-6. 2013.
8 L Istiqlailiyah, Analisis Pengaruh
Pneggunaan Sistem Star-Delta Dengan
Rangkaian Manual Dan PLC Pada Motor
Listrik 3 Phasa, Al-Jajari, Vol. 2. No.
1.pp.16-21. 2017.
9 Ferry A, M Rameli, Pengaturan Kecepatan
Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan
Metode Flux Vector Control Berbasis Self-
Tuning PI, JURNAL TEKNIK ITS, Vol. 6.
No. 2.pp.1-4. 2017.
10 N Evalina, Abdul A.H, Zulfikar,
Pengaturan Kecepatan Putaran Motor
Induksi 3 Fasa Mneggunakan Programmble
Logic Controller, Jurnal Of Electrical
Tecnology, Vol. 3. No. 2.pp.73-79. 2018.
11 Yandri, M. Ismail Y, Kho Hie K, Ayong H,
Perbandingan Pemilihan Komponen
Pengasutan Motor Induksi Tiga Fasa antara
Sistem Penghasutan Langsung ke Jala-Jala
(DOL Starting) dengan Sistem Penghasutan
Bintang Segitiga (Y-Δ Starting), JEPIN,
Vol. 2. No.2.pp. 142-151. 2016.

Anda mungkin juga menyukai