DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
2A D3 TEKNIK LISTRIK
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Laporan ini berisi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan praktek
yang telah dilakukan, macam-macam alat dan bahan yang digunakan serta
beberapa penjelesan mengenai praktikum yang telah dilaksanakan.
Penulis juga menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun guna perbaikan pembuatan laporan ke depannya.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ....................................................................................................... 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.13 (a) Gambar Fisik Simbol Motor dan (b) Simbol Motor dan (c)
Gambar 2.15 (a) Gambar Fisik (b) Simbol Impuls dan (c) Simbol Impuls dalam
Diagram Satu Garis................................................................... 22
Gambar 2.16 (a) Lampu Tanda dan (b) Simbol Lampu Tanda........................ 23
Gambar 2.17 Gambar Fisik Kabel Serabut (NYAF)........................................ 23
Gambar 2.18 Kabel NYM................................................................................ 24
Gambar 2.19 (a) Gambar Fisik Push Button (b) Simbol Push Button dan (c)
Simbol Push Button dalam Diagram Satu Garis........................ 24
Gambar 2.20 (a) Gambar Fisik Limit Switch dan (b) Simbol Limit Switch dalam
Diagram Satu Garis................................................................... 23
Gambar 4.1 Tampilan Change PLC .............................................................. 42
Gambar 4.4 Menggambar/Membuat Ladder Diagram Simulasi Pump
Station (Pompa).......................................................................... 44
Gambar 4.5 Tampilan Change PLC .............................................................. 46
Gambar 4.6 Menggambar/Membuat Ladder Diagram Tanur........................ 46
Gambar 4.7 Tampilan Change PLC .............................................................. 48
Gambar 4.8 Menggambar/Membuat Ladder Diagram Milling ..................... 48
DAFTAR TABEL
L : Line (Phasa)
LS : Limit Switch
F : Fuse
N : Netral
NO : Normally Open
NC : Normally Close
S : Switch
PE : Protective Earth
Pada masa sekarang ini listrik merupakan energi yang sangat penting
dalam kehiduan sehari-hari. Tanpa adanya listrik segala segi kehidupan tidak akan
berjalan dengan lancar. Terutama pada dunia industri. Oleh karena itu pelu adanya
pembelajaran mengenai kelistrikan terutama bagi masyarakat yang kesehariannya
terjun langsung dalam hal ini. Salah satunya adalah mahasiswa teknik listrik.
1.2 Tujuan
Lokasi memori ini disebut lokasi bit. CPU dalam suatu siklus proses yang
normal memantau keadaan dari input poin dan menjalankan on dan off sesuai
dengan input bitnya. Demikian juga dengan output bit dalam memori di
mana output poin pada unit ditempatkan, mengirimkan sinyal output ke output
device. Output bit akan on untuk mengirimkan sebuah sinyal ke peralatan output
melalui output poin. CPU secara periodik menjalankan output poin on
atau off sesuai dengan status dari output bit.
PLC beroperasi dengan menguji sinyal input dari proses dan pembawa
instruksi logic yang telah diprogram dalam memory tersebut agar menghasilkan
sinyal output untuk mengendalikan proses. Interface standar pada PLC
memungkinkan kontrol ini berhubungan dengan actuator proses dan tranduser
tanpa langsung menggunakan peralatan circuit.
Adapun PLC yang digunakan pada saat bengkel yaitu PLC jenis OMRON
tipe CP1E I/O 20 dengan alamat lokasi:
2.3.1 Tanur
Pada proses kerja tanur, ada dua kondisi yakni manual dan otomatis.
Setelah start manual, maka dijalankan kondisi otomatis, dengan cara menekan
tombol (manual atau otomatis). Diawali dengan bekerjanya motor conveyor belt,
untuk membawa material masuk ke heater. Setelah heater full, maka sensor
bekerja (Light Barrier 1) yang menyebabkan motor conveyor belt off, dan
mengaktifkan solenoid 1 untuk valve 1. Setelah katup satu menyentuh Limit
Switch LS 1, maka solenoid 2 untuk valve 2 aktif, lalu menyentuh Limit Switch LS
2 yang mengaktifkan heater untuk memanaskan material dengan suhu awal
sebesar 800C (posisi delta) hingga nantinya dipertahankan sampai 820C (posisi
Y), setelah heater selesai memanaskan, secara otomatis valve 1 dan 2 terbuka.
Selanjutnya valve 2 menyentuh Limit Switch LS 3 untuk mengaktifkan (menarik)
valve 3 mengambil material lalu ditumpahkan ke container/silo. Setelah
container/silo full maka Light Barrier 2 mendeteksi dan mengembalikan ke posisi
awal.
2.3.2 Milling
Instalasi ini bekerja tidak secara otomatis, sehingga harus ada operator
yang mengendalikan sistem di ruang kontrol. Di mana operator harus
menghubungkan dan memutuskan rangkaian kontrol untuk setiap langkah
pengoperasian pada sistem instalasi yang bekerja secara berurutan dan saling
mengunci bertujuan untuk menjamin tidak ada hal-hal yang membahayakan (tidak
terjadinya penumpukan material pada proses pemecahan).
Pada proses seperti ini, pengoperasian dari arah aliran material harus
berlawanan dengan urutan kerja dari peralatan (mesin), dimana langkah
pengoperasian motor-motor sebagai berikut:
Penggetar (M5) dapat dioperasikan setelah M1, M2, M3, dan M4 beroperasi
normal, sedangkan;
Untuk menghentikan sistem ini M1 tidak boleh di-OFF-kan sebelum M5, M4,
M3, dan M2 berhenti bekerja.
Pompa, yaitu suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida
dari satu tempat ke tempat lain. Berhubung pompa merupakan salah satu peralatan
yang dipakai untuk mengubah energi mekanik (dari mesin penggerak pompa)
menjadi energi tekan fluida yang dipompa.
Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih tinggi
tempatnya.
Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih tinggi
tekanannya.
Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak
tertentu.
Pompa ada beberapa macam tergantung dari jenis dan fungsinya. Adapun
jenis pompa yang digunakan dalam bengkel semester ini adalah termasuk dalam
jenis pompa sentrifugal. Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu
atau lebih impeller yang dilengkapi dengan sudut sudut yang dipasang pada
poros yang berputar dan diselubungi dengan sebuah rumah (casing).
Simulasi pompa ini bertujuan untuk memindahkan air dari bak 1 ke bak 2
dengan menggunakan dua buah pompa, di mana sistem kerja pompa diatur oleh
kerja rangkaian kontrol dengan sistem kerja sebagai berikut:
Jika air berada dalam level 1 maka kedua pompa tidak bekerja.
Jika air berada dalam level 2 maka hanya satu pompa yang bekerja, di
mana pompa satu dan pompa dua akan bergantian kerjanya bila level 2
terjadi berulang-ulang.
Jika air berada dalam level 3 maka kedua pompa bekerja bersama.
Jika air berada pada level 4 maka kedua pompa bekerja bersama dan alarm
serta lampu tanda akan bekerja sebagai isyarat bahwa air berada lebih
daripada maksimum.
2.4 Panel Hubung Bagi
a. Panel Daya
Digunakan pada motor-motor listrik atau alat-alat yang menggunakan
daya-daya besar.
b. Panel Penerangan
Digunakan pada lampu penerangan.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.2 (a) Gambar Fisik PHB , (b) Simbol PHB dan (c) Simbol PHB
dalam Diagram Garis
(a) (b)
(c)
Gambar 2.3 (a) Gambar Fisik MCB ,(b) Simbol MCB dan (c) Simbol MCB
dalam Diagram Garis
2.6 Kontaktor
- Kumparan magnet
- Kotak kontak bantu NO (Normally Open)
- Kotak kontak bantu NC (Normally Close)
1. Kontak Utama, terdiri dair 3 buah kontak yang kerjanya secara Normally
Open (NO).
2. Kotak Kontak Bantu untuk beban rangkaian kontrol, terdiri dari banyak
kontak yang kerjanya secara Normally Open (NO) dan Normally Close
(NC).
(a)
(b)
Gambar 2.5 (a) Simbol Kontaktor dalam Diagram Garis dan (b) Simbol
Kontaktor
Pada kondisi normal kontak bantu NO akan membuka dan pada kondisi
kumparan kontaktor bekerja, maka kontak bantu NO akan menutup, begitu pula
sebaliknya yang terjadi pada kontak bantu NC.
2.7 Relay
Kedua jenis alat ini masing-masing memiliki kontak bantu yang berupa
NO (Normally Open) dan NC (Normally Close) dan keduanya mempunyai setting
waktu pengoperasian yang dapat diatur lamanya. On-Delay adalah waktu tunda
kerja, sedangkan Off-delay adalah waktu tunda berhenti kerja.
Gambar 2.6 Gambar Fisik Relay Penunda Waktu (Timer Off Delay)
Gambar 2.7 Simbol Relay Penunda Waktu (Timer On Delay dan Timer Off
Delay)
Gambar 2.8 Simbol Relay Penunda waktu dalam Diagram Garis (Timer On
Delay dan Off Delay)
Thermal Over Load atau TOR merupakan alat pengaman pada rangkaian.
Alat pengaman ini dipasang sebelum peralatan, hal ini dimaksudkan apabila
terjadi gangguan arus ebban lebih, dengan cepat memutuskan hubungan
rangkaian. TOR bekerja secara otomatis apabila terjadi Overload. Pemakaian
TOR adalah untuk mengamankan motor dari beban lebih antara lain:
Arus yang besar yang timbul pada belitan motor akan menyebabkan
kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari hal ini dapat
dipasang pelindung berupa TOR. Alat ini terdiri dari tiga buah kontak utama dan
kontak bantu yang terdiri dari NO dan NC. Prinsip kerja TOR ini berdasarkan
adanya panas yang ditimbulkan oleh arus beban lebih yang mempengaruhi logam
bimetal yang mempunyai kepekaan terhadap suhu atau panas. Jika arus bekerja
melebihi batas Arus yang ditentukan pada alat ini, maka hal ini akan
mengakibatkan panas pada bimetalnya, sehingga melengkung dan melepaskan
kontak utamanya, dengan demikian sumber listriknya akan terputus.
Peralatan ini akan berfungsi kembali atau menghubung pada beban pada
posisi di mana kontak-kontaknya kembali ke posisi sebelum terjadi gangguan.
(a) (b)
Gambar 2.10 (a) Simbol Thermal Over Load (TOR) dan (b) Simbol TOR
dalam Diagram Garis
Motor listrik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motor AC dan motor DC.
Jenis motor AC merupakan suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga gerak, yang mana digunakan supply arus bolak balik untuk
menggerakkan motor dari motor AC. Sebagai alat penggerak, motor motor
listrik mempunyai kelebihan dari alat penggerak lain, karena motor listrik dapat
dikonstruksikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik penggerak. Di
antaranya:
a. Penguatan seri
b. Penguatan Shunt/Paralel
c. Penguatan Kompon Panjang
d. Penguatan Kompon Pendek
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dan murah, tetapi arus asut
(arus start = Ist) besar, jika jangkar (Ra) pada motor belum bergerak. Pada saat
disambung langsung dengan sumber, arus jangkar (Ia) besar. Sewaktu motor
belum berputar (E=0), ini disebabkan karena pada saat start µ = 0. sehingga, E =
C n ǿ. Oleh karena itu, pada waktu start arusnya besar sekali.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.13 (a) Gambar Fisik Motor dan (b) Simbol Motor dan (c) Simbol
Motor dalam Diagram Satu Garis
Tujuan dari starting bintang segitiga adalah untuk memperkecil arus awal
pada start motor. Arus awal pada starting motor bintang adalah 1/3 dari arus pada
starting segitiga.
L1 L2 L3 L1 L2 L3
Keterangan:
L1 L3 = Tegangan Line
L1 N = Tegangan Induksi
2.13 Impuls
Gambar 2.15 (a) Gambar Fisik Impuls ,(b) Simbol Impuls dan (c) Simbol
Impuls dalam Diagram Satu Garis
Penggunaan saklar ini digunakan dalam suatu penampungan air atau bak
untuk mengontrol tinggi rendahnya suatu permukaan air dalam suatu bak atau
penampungan.
Gambar 2.16 (a) Lampu Tanda dan (b) Simbol Lampu Tanda
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih
mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan
basah, namun tidak boleh ditanam.
Gambar 2.18 Kabel NYM
2.18 Push Button
(a) (b) (c)
Gambar 2.19 (a) Gambar Fisik Push Button (b) Simbol Push Button dan (c)
Simbol Push Button dalam Diagram Satu Garis
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar
tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop, reset, dan saklar tekan untuk
emergency.
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak
ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan
berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai
start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor-motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri-industri. Push button
dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka
bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari
kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak
ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol
ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan
tertutup.
Limit switch atau dalam bahasa Indonesianya bisa juga disebut sensor
pembatas, dalam artian mendeteksi gerakan dari suatu mesin sehingga bisa
mengontrol gerakan dari mesin tersebut sehingga dapat membatasi gerakan mesin
dan tidak sampai kebablasan, pemakaiannyapun sangat umum dan banyak, juga
mempunyai prinsip kerja yang sederhana, sehingga sangat mudah untuk
dipelajari, baik itu oleh pelajar ataupun praktisi dibidangnya. Hampir setiap
mesin-mesin produksi yang ada di industri menggunakannya.
(a) (b)
Gambar 2.20 (a) Gambar Fisik Limit Switch dan (b) Simbol Limit Switch
dalam Diagram Satu Garis
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Konvensional
8 Tester 1 Buah
Bahan-bahan yang digunakan pada bengkel kali ini berbeda-beda sesuai dengan
job yang dikerjakan.
3.1.2 Tanur
Telemecanique
Timer On LA2-D22 A65
9. K23T 1 Buah Dalam panel
Delay NO: 4, NC: 4
K11M
K13
K14M
Kontak
K16
10. Bantu Telemecanique 8 Buah Dalam panel
K17
Kontaktor LA1-D22 A65
K18M
No: 4, NC: 4
K19M
K20M
Kontak Telemecanique
Bantu La1-D1111A65 1 Buah Dalam panel
11. K22
Kontaktor NO: 4, NC:4
Line Up Abu-abu
12. 13 Buah Dalam panel
Terminal 8 mm
Line Up Abu-abu
13. 19 Buah Dalam panel
Terminal 4 mm
Line Up Biru
14. 1 Buah Dalam panel
Terminal 4 mm
15. Profil E Meter Rangka panel
16. Profil C Meter Rangka panel
17. Profil G Meter Rangka panel
18. Mur Geser Buah Rangka panel
19. Mur + Baut Buah Rangka panel
20. End Plate 8 mm 4 Buah Rangka panel
21. End Plate 4 mm 4 Buah Rangka panel
22. End Peace 4 mm 2 Buah Rangka panel
No. Kode Deskripsi Spesifikasi Jumlah Satuan Keterangan
23. Wire Duct 40 x 40 mm Meter Rangka panel
24. S12AE Tombol XB7-NA.1 3 Buah
Pintu panel
S25AE Tekan
S11
25. S17AE1 Tombol XB2-EA1.2 2 Buah
Pintu panel
S17AE2 Tekan
26. S16 Saklar 756. BS 3 Buah
Luar panel
S17 Tunggal 10A 250V
S23
27. H26 ZB7-EV0-MP 1 Buah
Lampu Pintu panel
(Merah)
Tanda
H27 ZB7-EV0-MP 1 Buah
(Putih)
H28 ZB7-EV0-MP 1 Buah
(Hijau)
29. M1 Motor 1 Buah
Luar panel
Conveyor
Belt
30. M2 Motor 1 Buah
Luar panel
Heater
Kabel Rangkaian
31. 1,5 mm2 Meter
NYAF Kontrol
3.1.3 Milling
3.2 PLC
3.2.3 Tanur
3.2.4 Milling
Berikut adalah kumpulan gambar diagram dari tiap job dalam praktek
Bengkel Otomasi Industri (Konvensional & PLC) berupa Diagram Garis, Diagram
Pengawatan dan Ladder Diagramnya yang bersumber dari aplikasi CX-
Programmer. Adapun daftar gambar adalah sebagai berikut :
A. Tanur
B. Milling
C. Pompa (Pomp Station)
BAB VI
ANALISA
Adapun analisa dari tiap pekerjaan yang telah di lakukan selama proses
bengkel adalah sebagai berikut :
6.1 Tanur
awal sebesar 800 hingga nantinya dipertahankan sampai 820 di dalam tungku
pemanas dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang disebut kontainer.
Proses awal dari sistem tanur dimulai dengan menekan saklar S11 yang
kemudian akan menyebabkan K11M bekerja. Bekerjanya K11M ini akan
menggerakkan motor yang menggerakkan konveyor belt. Konveyor belt ini
kemudian membawa bahan yang akan dipanaskan menuju ke ruang pemanasan.
Ketika memasuki ruang pemanasan, bahan tersebut menumpuk dan pada akhirnya
mengaktifkan (menghalangi cahaya) light barrier 1.
Dengan terhalangnya cahaya light barrier 1, maka K13 akan bekerja. Kerja
dari K13 akan memutuskan arus pada motor konveyor belt K11M sehingga
konveyor belt akan berhenti. Selain itu, aktifnya K13 juga akan mengaktifkan
K14M dan Y15. Namun karena K13 di aktifkan dengan sensor, maka hanya aktif
sementara. Dengan bekerjanya Y15 maka solenoid 1 akan aktif dan valve 1
bekerja dan menutup ruang pemanasan.
C. Ketika sudah mencapai suhu tersebut maka thermostat S17AE akan terlepas
dan menghentikan kerja K17. Dengan berhentinya kerja K17, maka proses delta
telah selesai dan arus kemudian akan mengalir ke K16 dan K20 dengan hubung
star. Proses ini adalah proses kedua pemanasan di mana hanya ingin
mempertahankan suhu pemanasan hingga 820 C. Selama 1-3 menit. Kerja K16
dan K20 akan mengerjakan K21 sebagai timer, yang mana ketika waktunya telah
habis, maka K22 akan bekerja dan memutuskan hubungan ke K16, K15, K18M,
dan K20. Dengan ini proses pemanasan telah selesai.
6.2 Milling
Otomatis (PLC)
Prinsip posisi repair adalah motor dapat dijalankan tanpa terikat satu sama
lain, artinya kita dapat mengaktifkan motor 2 tanpa perlu mengaktifkan motor 1
terlebih dahulu. Pada posisi repair tegangan akan mengalir menuju K16T yang
akan membunyikan buzzer sebagai tanda bahwa rangkaian berada pada posisi
repair. Lalu kita bisa menekan S19, S21, S31, S33, S34, S36 sesuai kehendak
kita.
- Bila air berada pada level 0 maka kedua pompa tidak akan bekerja.
- Bila air berada pada level 1 maka hanya satu pompa yang akan bekerja.
- Bila air berada pada level 2 maka kedua pompa akan berkerja akan
bergantian. Jika pompa 1 berkerja maka pompa 2 mati, dan jika pompa 2
berkerja maka pompa 1 mati.
- Jika air berada pada level 3 maka kedua pompa akan bekerja bersamaan
dan buzzer akan berbunyi, dalam praktek bengkel ini buzzer diganti dengan
lampu tanda.
Otomatis (PLC)
Untuk pengendalian secara otomatis, S10 dan S16 dijalankan pada posisi
otomatis. Dengan begitu supply tidak langsung menjalankan motor melainkan
menggunakan sensor B11 dan B16 sebagai saklar. Dengan begitu pompa akan
beroperasi sesuai dengan kondisi pada lapangan. Sehingga operasi pompa akan
berganti sesuai level secara otomatis.
Ketika D11 atau D16 aktif, baik dengan pengaturan manual maupun
otomatis, maka supply akan mengalir ke C21 dan C23 dan mengoperasikan motor
pompa.
Ketika timer on delay pada D11 dan D16 belum aktif, maka arus akan
mengalir dan menjalankan motor pompa, namun ketika timer on delay aktif maka
maka arus yang menuju ke C21 dan C23 akan berpindah ke D12 dan D17 yang
keduanya merupakan relay untuk mengaktifkan lampu tanda. Pada kondisi ini
tidak ada pompa yang akan bekerja. Kecuali, kalau terdapat aliran air pada sensor
aliran B10 dan B15.
Arus yang menuju ke C21 dan C23 melawati saklar NC dari TOR C21 dan
C23. Dengan begitu, motor akan berhenti beroperasi ketika terjadi beban lebih.
Cara kerja inilah yang terjadi secara terus menerus dari proses pemindahan
air dari tangki 1 menuju tangki 2 secara otomatis sambil menjaga antara
ketinggian air dan operasi pompa.
Begitu pula untuk S16, yang ketika berada pada posisi impuls, maka supply
akan langsung terhubung ke D11, sehingga menjalankan motor pompa 2.
TROUBLESHOOT
Salah satu Troubleshoot yang saya ambil ialah troubleshoot dari job Pompa PlC,
diman saya disuruh membuat program PLC dengan menekan tombol star akan
menyalakan dua kontaktor secara bergantian dengan selang waktu 5 detik. Denga
lebih jelasnya dimana dengan menekan tombol star akan menyalakan K1 dan
dengan selang waktu 5 deti, K2 akan menyala dan K1 akan mati. Begitu
seterusnya sampai tombol stop ditekan untuk menghentikannya
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Tanur merupakan job yang bekerja di mana material dipanaskan dalam suatu
ruang bakar atau ruang panas, yang mana setelah dipanaskan material tersebut
nantinya akan diproses lebih lanjut lagi, misalnya untuk digiling atau proses
lainnya.
Milling adalah suatu proses perpindahan material yang besar. Biasanya
terdapat dan digunakan pada pabrik semen, pemecah batu, dan lain-lain.
Air blast adalah suatu proses perpindahan material yang bersifat lunak.
Material yang telah digiling dipindahkan ke tempat lain dengan menggunakan
tiupan udara yang dihasilkan oleh sebuah kipas.
Simulasi pompa merupakan suatu sistem yang memindahkan air dari bak 1
menuju bak 2 dengan menggunakan 2 buah pompa yang diputar oleh motor
induksi satu fasa.
Proses instalasi yang telah dipraktekkan dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk industri, misalnya industri semen, tepung dan lain-
lain.
Proses pembuatan kontrol pada instalasi industri dapat dibuat dengan lebih
mudah jika menggunakan PLC.
Sebelum praktikum bengkel berlangsung sebaiknya alat-alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum bengkel diperiksa kelayakan pakainya agar pada saat
praktikum berjalan waktu tidak terbuang percuma hanya dengan mengganti atau
memperbaiki bahan-bahan praktek yang seharusnya sudah bisa langsung
digunakan.
Agar proses praktikum bengkel berlangsung dengan lancar dan tepat waktu
diperlukan penguasaan materi dan kemampuan memahami jobsheet.
Hendaknya sebelum praktikum dimulai, pembimbing menjelaskan secara rinci
prinsip kerja dan aplikasi dari rangkaian yang akan dirangkai sebagai paduan dalam
mengerjakan job.
Ketika melakukan praktikum, salah satu kendala yang dialami adalah terkait dengan
temperatur ruang praktek yang cukup panas dan ketersediaan alat pendingin yang
tidak memadai.
Sebaiknya peralatan atau bahan yang digunakan dalam praktikum dalam keadaan
baik/stabil (tidak rusak) agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan apa yang
menjadi tujuan bersama dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN