(1)
Department of Electrical Enginering. Universitas Nasional, Jakarta
NIM : 183112700250028
E-Mail : 2018redisulistiawan@student.unas.ac.id
LinkedIn : https://www.linkedin.com/in/redisulistiawan
Outline / Content
Pendahuluan
Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode
Topik Khusus
MISI
• Meningkatkan ketersediaan dan keandalan operasi RSG-GAS (operasi
tepat jadwal minimal 2700 jam per tahun dan Unplanned Shutdown
Reactor karena faktor internal kurang dari 5 kali pertahun);
• Menjamin pengelolaan RSG-GAS dalam memenuhi ketentuan
peraturan ketenaganukliran yang berlaku;
• Menjamin tercapainya zero accident secara berkelanjutan, baik dari
aspek keselamatan, keamanan dan lingkungan;
• Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam mengelola RSG-
GAS;
• Meningkatkan jenis dan kualitas layanan jasa iradiasi RSG-GAS.
Nilai – Nilai PRSG
Akuntabilitas
Inovatif
Kompetensi
Disiplin
Kolaborasi
Keunggulan
Integritas
Struktur Organisasi BATAN
Stuktur Organisasi PRSG
Tugas Pokok dan Fungsi PRSG
Berdasarkan Keputusan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 Pusat Reaktor
Serba Guna mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
TUGAS POKOK
• Melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan,
dan pembinaan dan bimbingan di bidang pendayagunaan Reaktor Serba Guna
G.A. Siwabessy.
FUNGSI
• Pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi
serta pelaporan;
• Pelaksanaan Operasi Reaktor;
• Pelaksanaan Pemeliharaan Reaktor;
• Pelaksanaan Pemantauan Keselamatan Kerja dan Operasi Reaktor;
• Pelaksanaan Program Jaminan Mutu;
• Pelaksanaan Pengamanan Nuklir;
Tujuan dan Sasaran
TUJUAN
Pelaksanaan misi PRSG di atas adalah untuk mendukung
pencapaian tujuan BATAN (lima tahun) kedepan, yaitu :
• Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir
di tingkat regional,
• Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung
pembangunan nasional menuju kemandirian bangsa.
SASARAN STRATEGIS
Beroperasinya reaktor RSG-GAS sesuai spesifikasi teknis
untuk memberikan layanan prima iptek nuklir
Komponen Utama RSG - GAS
Layanan PRSG
Source : batan.go.id
SISTEM KELISTRIKAN
RSG-GAS
Sumber Daya Listrik RSG - GAS
1. Pencatu Daya Utama PLN
Listrik PLN merupakan sumber penyedia daya utama, dipasok dari Gardu Induk
Serpong melalui kabel bawah tanah pada tegangan 20 kV setelah melalui tiga
unit transformator penurun tegangan (step down transformer) 20 kV / 400 V
BHT01, BHT02, dan BHT03 dengan kapasitas masing-masing 1600 KVA.
2. Mode Operasi
a. Operasi Normal (Sumber PLN / Genset Stand By)
b. Operasi Darurat (Sumber Genset / PLN Padam)
6. Kapasitas Busbar
Kapasitas maksimum busbar adalah sebagai berikut:
a. Busbar Utama I : 2500 Ampere
b. Busbar Utama II : 1600 Ampere
c. Busbar Darurat : 800 Ampere
Pencatu Daya Darurat
1. Sumber Daya Diesel
Sistem penyedia daya darurat adalah sistem penyedia daya yang bekerja hanya
apabila sistem penyedia daya utama PLN mengalami gangguan. Sebagai
sumber daya adalah 3 (tiga) unit genset BRV 10, BRV 20, dan BRV 30.
2. Spesifikasi
Kapasitas "stand by" adalah 569 kVA atau 455 kW.
Kapasitas normal : 518 kVA atau 414 kW.
Tegangan : 400/231 Volt, dengan regulasi tegangan ±0,5%
Frekuensi : 50 Hz.
Power factor : 0,8 lag.
Putaran : 1500 rpm
Efisiensi : 93,7% pada beban 50%
: 93,6% pada beban 75%
: 93,0% pada beban 100%
Pencatu Daya Darurat
3. Sistem Bahan Bakar
CL 212
BT 120 GAMBAR DISTRIBUSI
BB 014
CL 011 AA 124 AA 124 AA 122 BAHAN BAKAR DIESEL-
CL 012
LA
LI DARURAT (BRV 10/20/30)
AA 120
X11
BB 012 011
AA 110
013
AA 114
AA 111 AA 115
AA 132
AA 103
AA 103
AP 011 AP 012
DP DP
012 AA 112 014 AA 116
TANKI HARIAN AA 109 AA 113
(FUEL DAY TANK)
BT 134
AA 152
AA 102
AA 117
CL 212
AA 101
BT 133
CL 011
11
LI
AA 146 LA
AA 127
AG 001
AA 136
BB 011
MESIN DIESEL
AA 131
(DIESEL ENGINE)
TANKI TIMBUN
(FUEL STORAGE TANK)
Pencatu Daya Darurat
4. Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan air yang digunakan adalah sistem pendinginan air Daur ulang
(closed loop cooling water system). Bahang yang dibangkitkan dalam operasi mesin
disel dibawa oleh aliran air pendingin ke penukar bahang (heat exchanger) radiator,
selanjutnya bahang dibuang ke lingkungan. Air yang telah didinginkan dialirkan kembali
ke mesin.
5. Sistem proteksi
Karena konsumen genset adalah safety related consumers, Maka hanya sedikit sinyal-
sinyal gangguan yang dapat menyebabkan genset trip. Sinyal gangguan dari "kondisi
operasi yang dapat Mengakibatkan kerusakan total pada mesin genset" dalam waktu
singkat yang akan menyebabkan genset trip. Sinyal gangguan yang menyebabkan
genset trip adalah:
- Beban lebih (generator over loaded), max 569 KVA untuk operasi 1 jam
- Kecepatan lebih (over speed), max 1500 rpm
- Tekanan minyak pelumas terlalu rendah, min 1,5 bar
- Level air pendingin terlalu rendah,
- Temperatur air pendingin terlalu tinggi. Max 94 ⁰ C
Pencatu Daya Tak Putus
Uninterruptable Power Supply (UPS) adalah pencatu daya tak
putus yang dapat memasok daya ke beban secara terus menerus.
Prinsip kerjanya : Jika catu daya utama hidup, UPS akan
memasok daya ke beban sekaligus mengisi daya baterai. Jika PLN
mati, baterai akan memasok beban.
2. Sangkar Faraday
Gedung reaktor, gedung bantu, dan gedung genset dilengkapi Dengan
jaring baja dari jenis "hot galvanized round bar iron“ yang dipasang
disebelah luar dinding gedung dengan jarak 3,20 m x 5,00 m sehingga
menyelimuti bangunan seperti layaknya sangkar.
Sistem Pentanahan
3. Sistem Penangkal Petir
Sebagai perlindungan terhadap sambaran petir, maka pada atap gedung reaktor,
gedung genset, dan gedung bantu dipasang suatu jaringan kawat konduktor pada
jarak 10 m x 10 m. Jaringan ini dilengkapi dengan elektroda petir yang dipasang
vertikal di sebelah luar bangunan pada jarak tiap 10 m. Konduktor tersebut akan
menghubungkan jaring penangkal petir dengan konduktor pentanahan.
5. Tahanan Pentanahan
Untuk menjamin pembuangan arus petir ke bumi berlansung dengan aman, maka
perlu diperhatikan bahwa nilai tahanan pentanahan dari sistem pentanahan harus
lebih kecil atau sama dengan 2 Ohm.
Sistem Pentanahan
Motor induksi yang ada pada saat ini banyak digunakan, memiliki
kapasitas yang beraneka ragam, mulai dari beberapa watt hingga
mencapai 10.000 Hp.
Motor pompa PA01 AP001 dan PA03 AP001 memiliki kapasitas daya
masing-masing 220 kW dan 250 kW.
Motor induksi memiliki bagian yang penting yaitu stator dan rotor.
Semua
variabel hasil pengkuran menggunakan motor Analyzer Fluke-438 II adalah
variable rata-rata tiap phasa. Maka dari hasil pengukuran, diketahui bahwa beban
operasi motor adalah sebesar :
PA01 - AP001 :
P1 = 208,1 Kw;
Pf1 = 0,87;
V1 = 398 V;
I1 = × = 346,983 A
PA03 - AP003 :
P2 = 203,7 Kw;
Pf2 = 0,86;
V2 = 398 V;
I2 = = 343,596 A
Pembahasan (2)
Frekuensi 50 Hz 50 Hz 50 Hz 50 Hz
Kesimpulan
Dari hasil pengukuran, diketahui bahwa daya pada motor PA01 AP001
yang sedang beroperasi selisih sebesar 5,409 % dari daya pada beban
puncaknya. Arusnya, selisih 11,03% dibawah rentang arus pada beban
puncaknya.
Diketahui juga bahwa daya pada motor PA03 AP001 yang beroperasi
selisih sebesar 18,52 % dari daya pada beban puncaknya.
Arusnya,11,03% dibawah rentang arus pada beban puncaknya.
Konsumsi daya dan arus dari kedua motor tersebut dikarenakan rating
daya kedua motor berbeda, yang mengakibatkan arusnya juga berbeda.
http://www.batan.go.id/index.php/id/profil-prsg/4200-sejarah-
singkat-prsg
http://www.batan.go.id/index.php/id/profil-prsg/4199-visi-misi-
nilai
http://www.batan.go.id/index.php/id/profil-prsg/4198-struktur-
organisasi-prsg
http://www.batan.go.id/index.php/id/jasa-layanan-prsg
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-31508-
Presentation-1883532.pdf
https://www.omazaki.co.id/studi-dan-analisis-pengasutan-
motor/ diakses Tanggal 24 Agustus 2021 Pukul 17:30
WIB
Terima Kasih