Oleh:
Viony Purnama Juniar
NIM. 1900881
Oleh :
Nama : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elekrik
Disetujui Oleh,
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Oleh :
Nama : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elekrik
Pembimbing I Pembimbing II
Manajer ULTG Bandung Barat Supervisor Hargi Bandung Barat
Secara garis besar sistem tenaga listrik terbagi atas tiga komponen yaitu
pembangkit, transmisi, dan distribusi. Transmisi pada gardu induk banyak
dikenal sebagai penyaluran tenaga listrik. Salah satu bagiannya adalah gardu
induk yang bertugas sebagai sarana penghubung aliran listrik antara bagian
pembangkit dan distribusi sebelum dialirkan ke konsumen. Selain itu juga
gardu induk bertugas untuk menaikan dan menurunkan tegangan. Oleh
karena itu gardu induk transmisi merupakan bagian penting dalam
pembangkit tenaga listrik hingga sampai ke konsumen, dan gardu induk
transmisi merupakan asset pemerintah yang dijaga dan tidak dapat diakses
oleh siapapun. Salah satu peralatan gardu induk adalah CVT (Capasitive
Voltage Transformer), yang berfungsi untuk alat proteksi yang mengubah
tegangan besar menjadi tegangan yang lebih rendah agar pengukuran
menjadi lebih aman, akurat, dan lebih teliti. Maka karena itu Peranan CVT
perlu dijaga untuk sistem keandalan. Untuk menjaga performa CVT tersebut
tetap bagus, maka nantinya akan dilakukan pengujian tahanan isolasi,
tahanan pentanahan dan rasio.
Kata kunci : Gardu induk, Transmisi, CVT.
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari pada Praktik Industri ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
2. Bagi Lembaga
3. Bagi Perusahaan
Berisi mengenai sejarah singkat perusahaan, logo perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, serta single line perusahaan.
BAB III STUDI PUSTAKA
Berisi mengenai studi literatur mengenai pengertian sistem transmisi, gardu
induk, pemeliharaan, pengertian trafo tegangan, jenis trafo tegangan,
pengertian CVT, fungsi CVT, cara kerja CVT, tujuan pengujian CVT dan Alat
Pelindung Diri.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi mengenai tahapan sebelum pengujian CVT dan juga hasil dari
Pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan dan saran dari berbagai proses yang telah
dilakukan dalam pengerjaan laporan praktik industri ini.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1. UJT Bandung
2. UJT Cirebon
Power
Generation
Power
Generation
Power
Generation
Telecommunication
Provider
Coal Trading
Shippin
g
Financial
Institution
Cogeneration
MANAGER ULTG
BANDUNG BARAT
EKO PRASETYO
SPV HARGI SPV JARGI CIANJUR SPV PMO SPV HAR JAR SPV JARGI CGRLNG PJK3L
R AGUNG K RUSMAN ARRY RAHADIAN YADI RACHMAN . APRIYANTO S.A AURIZAN SAHRIL
STUDI PUSTAKA
Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan
sekunder pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer
menginduksikan tegangan kebelitan sekundernya.
Trafo tegangan ini terdiri dari dua bagian yaitu Capacitive Voltage
Divider (CVD) dan inductive Intermediate Voltage Transformer
(IVT). CVD merupakan rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih
yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah pada primer, selanjutnya tegangan pada satu
kapasitor ditransformasikan oleh IVT menjadi teganggan sekunder
Keterangan :
2. Safety Helmet
Safety Helmet adalah alat yang digunakan untuk melindungi kepala
dari jatuhan benda-benda yang dapat membahayakan kepala pekerja.
3. Baju Kerja
Baju Kerja adalah baju yang digunakan pekerja saat melakukan
pekerjaan. Baju ini juga yang membedakan antara pekerja dan
lainnya.
Gambar 3.4 Baju Kerja
6. Kacamata Hitam
Kacama Hitam adalah suatu benda yang digunakan untuk
melindungi mata dari bedu dan sinar matahari pada saat melakukan
pekerjaan. Sinar matahari dapat mengganggu pekerja saat melakukan
pekerjaan karna menyilaukan mata oleh karna itu digunakan lah
kacamata hitam.
PEMBAHASAN
Gambar 4.1 CVT bay penghantar Bogor Baru 2 di Gardu Induk Cianjur
Pada terminal box terdapat 2 inti core yaitu terminal sekunder 1a,
1n, 2a, dan 2n. Kedua inti core ini memiliki berbagai macam fungsi untuk
sekunder 1a dan 1n berfungsi untuk proteksi, 2a dan 2n berfungsi untuk
metering. Pengujian tahanan isolasi biasanya menggunakan injeksi
tegangan 5000 v untuk bagian primer dan 500 v untuk bagian sekunder.
Adapun titik pengujian CVT sendiri ada 6 bagian.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Tahanan Isolasi pada CVT Bay Penghatar Bogor Baru 2
Berikut hasil uji tahanan pentanahan pada CVT bay Bogor Baru 2:
4.4.3 Rasio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil
pengukuran dengan nilai pada nameplate. Pengukuran dilakukan
dengan menginjeksi tegangan AC 2 – 10KV pada sisi primer dan
dibandingkan dengan output tegangan pada sisi sekunder.
Gambar 4.7 Pengujian Ratio
Berikut nilai nameplate CVT yang tertera pada masing masing phasa R,S,T.
150 kV
2 Bay Bogor Baru 2 S 150000/√3
150 kV
3 Bay Bogor Baru 2 T 150000/√3
150 kV
Berikut hasil uji Rasio pada CVT bay penghatar Bogor Baru 2 :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan proses pengamatan kerja praktik industri di
PT. PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung
Barat dapat disimpulkan bahwa :
5.2 Saran
Berkaitan dengan perbaikan ke depannya, dapat diusulkan beberapa
saran yang berkaitan dengan praktik industri di PT PLN (Persero) ULTG
Bandung Barat yang berdasarkan pengamatan yang meliputi :
1. Monitoring K3 lebih ditingkatkan untuk memastikan selalu dipantau dari
awal kegiatan sampai akhir kegiatan agar hal yang tidak diinginkan tidak
terjadi.
2. Knowledge Sharing lebih ditingkatkan lagi ke semua pelaksana pekerjaan
agar ketika melakukan pekerjaan dapat mengefisiensikan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
SK – Dir
Suciani Rahma Pertiwi dkk. (2021). Analisis Kelayakan CVT (Capacitive Voltage
Transformer) Phasa S Bay Busbar 2 150 kV di GI PT. XYZ Indonesia. Jurnal
Ilmiah Elektroteknika, 20 (1), 37 - 54.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Kegiatan Praktik Industri
Gambar 3. Pemeliharaan 2 Tahunan Bay Lembur Situ di Gardu Induk Cianjur dan
Inspeksi SLO
Gambar 4. Pengujian PMT GISTET Saguling