Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMASANGAN KWH METER SATU FASA


DI PT.PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA

DISUSUN OLEH :

ACHMAD SALEH
F 441 16 050

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMASANGAN KWH METER SATU FASA

PT.PLN PERSERO ULP PALU KOTA

Nama Mahasiswa : ACHMAD SALEH

No. Stambuk : F 441 16 050

Program Studi : S1 TEKNIK ELEKTRO

Jurusan : TEKNIK ELEKTRO

Fakultas : TEKNIK

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TADULAKO

Palu, 2022

Menyetujui,

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing Kerja Praktek,


S1 Teknik Elektro,

Nurhani Amin, S.Pd.,M.T Baso Mukhlis,S.T.,M.T


NIP.1979082272008012018 NIP.197403231999031002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

Dr. Yuli Asmi Rahman, ST.,M.Eng


NIP. 19670515 199702 1 001

i
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMASANGAN KWH METER SATU FASA

PT.PLN PERSERO ULP RAYON PALU KOTA

Nama Mahasiswa : ACHMAD SALEH

No. Stambuk : F 441 16 050

Program Studi : S1 TEKNIK ELEKTRO

Jurusan : TEKNIK ELEKTRO

Fakultas : TEKNIK

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TADULAKO

Telah melaksanakan Kerja Praktek di PT PLN (Persero) ULP Palu Kota

Jln.Sulawesi. Sejak tanggal 27 Desember 2021 sampai dengan tanggal 27 Januari

2022.

Menyetujui,

Palu, 2022

Manager Spv. Transaksi Energi


PT PLN (Persero) ULP Palu Kota PT PLN (Persero) ULP Palu Kota

FRISIAN RICHARD MONINTJA RISWANDA

ii
SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTEK

Dengan ini kami menerangkan bahwa mahasiswa Universitas Tadulako yang


tersebut di bawah ini :

Nama : Achmad Saleh


No. Stambuk : F 441 16 050
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Jurusan : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik

Telah menyelesaikan program ” KerjaPraktek ” Tahun Akademik 2021/2022 Di


:
Instansi : PT PLN (Persero) ULP Palu kota
Unit Kerja : Unit layanan pelanggan
Lama Pelaksanaan : 27 Desember 2021 – 27 Januari 2022

Menyetujui,

Manajer
PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota Spv. Transaksi Energi
PT PLN (Persero) ULP Palu Kota

FRISIAN RICHARD MONINTJA RISWANDA

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek dengan judul
”PEMASANGAN KWH METER SATU FASA” akhirnya dapat penulis
susun dan selesaikan. Penulisan laporan kerja praktek ini dimaksudkan sebagai
syarat menyelesaikan mata kuliah kerja praktek di Program Studi S1 Teknik
Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.

Laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak yang telah memberikan gagasan, bimbingan dan berbagai dukungan
lainnya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Eng . Andi Rusdin, ST., MT., M.sc., Sebagai Dekan Fakultas
Teknik, Universitas Tadulako.
2. Bapak., Andi Arham Adam, ST.,M.sc.,PhD., Sebagai Wakil Dekan I
Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
3. Dr. Yuli Asmi Rahman, S.T.,M.Eng. Sebagai Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
4. Ibu Nurhani Amin, S.Pd., MT., Sebagai Ketua Program Studi S1 Teknik
Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
5. Bapak Frisian Richard Monintja, Sebagai Kepala / Manager PT. PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
6. Bapak Riswanda, Sebagai Supervisor Transaksi Energi PT.PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
7. Bapak Baso Mukhlis, ST., MT., Sebagai Dosen Pembimbing kerja
Praktek Dan Ketua KDK Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Tadulako.
8. Bapak Tangke Salu, sebagai Pembimbing Lapangan yang selalu
memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis.
9. Seluruh pegawai PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini.

iv
10. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan
pendidikan dan pengetahuan yang sangat berarti kepada penulis.
11. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan penulis, hingga
penulis bisa menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
12. Keluarga besar elektro angkatan 2016 dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek


ini masih terdapat banyak kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap agar laporan
kerja praktek ini dapat dimanfaatkan, baik bagi rekan-rekan mahasiswa maupun
bagi masyarakat luas.

Palu, 2022
Penulis

ACHMAD SALEH
F 441 16 050

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR IV
DAFTAR ISI V1
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT 2
1.2.1 TUJUAN 2
1.2.2 MANFAAT 2

1.3 BATASAN MASALAH 2


1.4 SISTEMATIKA PENULISAN 3

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN 4


2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
2.2.1 HARI DAN JAM KERJA 8
2.2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP PALU KOTA 9

2.2 PERMASALAHAN 12
2.2 LANDASAN TEORI 12
2.2.1 KWH METER 12
2.2.2.1 KWH METER PASCA BAYAR 13

2.2.2.2 KWH METER PRA BAYAR 14

BAB III METEDOLOGI 20


3.1 WAKTU DAN TEMPAT KERJA PRAKTEK 23
3.2 BAHAN DAN ALAT KERJA PRAKTEK 23
3.2.1 BAHAN 24
3.2.2 ALAT 24

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 24


3.3.1 OBSERVASI 24
3.3.2 STUDI LITERATUR 24

3.1 TAHAPAN KERJA PRAKTEK 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25

vi
4.1 HASIL 25
4.2 PEMBAHASAN 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 33


5.1 KESIMPULAN 33
5.2 SARAN 33

DAFTAR PUSTAKA 35

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan akan energy listrik selalu meningkat setiap tahun sejalan
dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan tersebut di tandai pula dengan data gangguan pada kWh meter
satu fasa, gangguan itu itu berupa non teknik dan teknik.
Kerja praktek merupakan bagian dari tugas akademik yang dilakukan oleh
mahasiswa program Studi S1 Teknik Elektro dalam bentuk implementasi
secara sistematis yang menyesuaikan antara kemampuan, keahlian, dan
keterampilan yang telah didapat oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran
perkuliahan yang dimana untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan di
dunia kerja yang nyata dan hasilnya yang telah di dapat selama satu bulan
dilaporkan dalam bentuk laporan kerja praktek tertulis.
PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan Negara Indonesia yang
bergerak dibidang ketenaga listrikan, yang dimana perusahaan tersebut
memiliki kantor Unit induk Wilayah (UIW) UP3 PALU dengan pembagian
unit – unit ULP (Unit Layanan Pelanggan) oprasional atau pelayanan teknik
untuk memudahkan pelayanan ketenaga listrikan kepada masyarakat.
Peralihan kWh meter pasca bayar ke prabayar dilakukan dengan tujuan
untuk mengendalikan penggunaan konsumsi listrik dengan tingkat ketelitian
sistem pengukuran dan keamanan yang lebih tinggi serta untuk mengurangi
kesalahan penagihan yang disebabkan human error. KWh meter prabayar ini
dirancang dengan menggunakan kWh meter elektrik yang baru. Sistem
pembayaran atau pengisian rekening listrik adalah dengan menggunakan
aplikasi chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN
dalam hal proses pengisian rekening listrik yang efektif.
Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik
dengan mengembangkan kWh meter elektronik digital yang dilengkapi
dengan perangkat pembaca kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis

1
smart card. KWh meter akan beroperasi berdasarkan nilai kredit yang
dimasukkan (download) dari chip card kedalam register kWh, dan
selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol bekerjanya
kWh meter.

1.2. Tujuan dan Manfaat


1.2.1. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada kWh meter
satu fasa yang bedampak pada konsumen.
2. Untuk mengetahui perberbedaan kWh meter prabayar dan pasca
bayar.
3. Agar mengetahui tingkat kerugian di pihak konsumen dan
produsen tenaga listrik yang di sebabkan oleh tingkat akurasi
pembacaan kWh meter.

1.2.2. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar kWh meter dan dapat
memahami sistem kerja kWh meter pasca bayar dan prabayar.
2. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan SDM
dan teknologi antara pihak perusahaan dalam hal ini PT. PLN
(Persero) ULP PALU KOTA dengan pihak perguruan tinggi
Universitas Tadulako.
3. Memperkenalkan perusahaan pada masnyarakat umum melalui
kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi.
4. Merupakan wujud nyata peran perusahaan dalam pengembangan
bidang pendidikan.

1.3. Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis hanya membahas
mengenai Pemasangan kWh Meter Satu Fasa yang meliputi:

2
1. Prinsip kerja kWh meter.
2. KWh meter prabayar satu fasa.
3. Perbedaan kWh meter Prabayar dengan kWh meter Pasca bayar.
4. Analisis penanganan komplain di PT. PLN (persero) ULP Palu Kota.
5. Masalah yang di komplain pelanggan.

1.4. Sistematika Penulisan


Laporan kerja praktek ini dituangkan dalam bentuk tulisan yang terdiri
atas lima bab ditambah dengan daftar pustaka dan lampiran. Sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I Pada bab ini membahas latar belakang, tujuan dan manfaat
kerja praktek, serta sistematika penulisan.
BAB II Pada bab ini terdapat penjelasan tetang gambaran umum
perusahaan, struktur organisasi perusahaan secara umum,
tugas, wewenang serta tanggung jawab setiap jabatan,
landasan teori mendukung dalam kerja praktek.
BAB III Pada bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat kerja
praktek, bahan dan alat yang digunakan, teknik
pengumpulan data yang digunakan, serta tahapan-tahapan
dalam pelaksanaan kerja praktek.
BAB IV Pada bab ini berisi tentang pembahasan dari apa yang
penulis dapatkan selama pelaksanaan kerja praktek
berlangsung.
BAB V Pada bab ini menjelaskan kesimpulan yang dapat penulis
ambil selama kegiatan kerja praktek dan saran penulis
berikan berdasarkan materi yang terdapat pada bab-bab
sebelumnya.
Daftar Pustaka Memuat panduan-panduan yang penulis gunakan pada
laporan kerja praktek.
Lampiran Berisi hasil dokumentasi, laporan harian, serta absensi
selama penulis melaksanakan kerja praktek.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan


PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya badan usaha milik Negara yang
mengelola dan mendistribusikan sistem tenaga listrik di Indonesia, resmi
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 1965 dengan nama
Perusahaan Listrik Negara. PT. PLN (Persero)ULP Palu Kota merupakan
unit pelaksanaan dalam bidang menyediakan pendistribusian dan pelayanan
tenaga listrik.
Sebagian besar provinsi Sulawesi tengah PT. PLN (Persero) dalam
pelaksanaan pekerjaan membawahi beberapa ULP yaitu; memiliki unit
pembangkit yang di Kota Palu dan Sulawesi Tengah yaitu; PLTD Kamonji,
ULP Poso serta mesin-mesin sewa di Silae dan Talise.

2.1.1. Unit-unit yang tersedia


 PALU A
1. ULP Palu Kota wilayah oprasional meliputi; kota madya Palu,
Donggala dan sebagian Kabupaten Sigi Biromaru.
2. PLN Rayon Kamonji wilayah operasional meliputi; Kecamatan
Palu Timur, Palu Selatan, Palu Utara, Mantikulore dan sebagian
Kabupaten Sigi Biromaru.
3. ULP Donggala wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Donggala Barat.
4. ULP Tawaeli wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Donggala Timur.
5. ULP Tambu wilayah oprasional meliputi; sebagian Kabupaten
Donggala Utara.

4
 PALU B
1. ULP Parigi wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Parigi Moutong.
2. PLN Rayon Poso wilayah operasional meliputi; sebagian besar
Kabupaten Poso.
3. ULP Tentena wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Poso (Kota Tentena dan sekitarnya).
4. PLN Rayon Kolonodale wilayah operasional meliputi; Kabupaten
Morowali utara (Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Lembo dan
Kecamatan Petasia).
5. PLN Rayon Bungku wilayah operasional meliputi; Kabupaten
Morowali.

 Unit Pembangkit
1. PLTD Silae.
2. PLTA Sulewana Poso.
3. Mesin-mesin pembangkit sewa di Silae dan Talise.

2.1.2 Sejarah PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota


PT. PLN (Persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara
dalam hal pengelolaan dan pendistribusian tenaga listrik di Indonesia.
PT. PLN resmi didirikan dengan peraturan pemerintah, yaitu:
a. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, Peraturan Pemerintah
No. 30 tahun 1970, menjadi PERUM dari Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 1965, nama perusahan milik negara. Dari peraturan
pemerintah No. 23 tanggal 23 Juni tahun 1994 berubah dari
PERUM menjadi PT. PLN (persero).
b. Berdasarkan surat keputusan Pemimpin PLN Eksploitasi V Nomor
015/RV/1972 tanggal 20 November 1972 tentang pembentukan
Area Palu, terbentuknya PLN Area Palu Eksploitasi V dengan

5
daerah pengusahaan Ex Rayon Palu, Toli – Toli, Poso dan
Donggala.
c. Surat Keputusan Pemimpin PLN Eksploitasi V Nomor:
03/EV/1973 tanggal 01 Maret 1973 susunan Organisasi PLN
Eksploitasi V Area Khusus Palu dengan membawahi Rayon-Rayon
Poso, Toli – Toli dan Donggala.
d. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi V Nomor: 08/EV/1973 tanggal
24 November tahun 1973 ditetapkan kembali Struktur Organisasi
dengan nama PLN Eksploitasi VII Area Palu dengan Rayon Poso,
Toli – Toli dan Donggala.
e. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi VII Area Palu ketambahan
Rayon Luwuk, berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin PLN
Eksploitasi VII Area Palu Nomor: 04/EV/1974 tanggl 07 Mei
tahun 1974 dan ditetapkan kembali susunan Organisasi PLN
Eksploitasi VII Area Palu dengan nama PLN Wilayah VII Area
Palu serta mempunyai Rayon-Rayon Poso, Toli – Toli Luwuk dan
Donggala.
f. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor:
KPTS/WVII/1984 tanggal ditetapkan kembali susunan Organisasi
PLN Wilayah Area Palu dengan membawahi Rayon-Rayon Poso,
Toli – Toli, Donggala, Luwuk dan PLTD Palu.
g. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor:
KPTS.010/WVII/1998 tanggal 2 Mei 1998, susunan Organisasi
PLN Wilayah VII Area Palu berubah menjadi 3 (tiga) bagian, 10
(sepuluh) seksi, dan 6 (enam) jurusan dan membawahi 7 (tujuh)
Rayon, 2 (dua) PLTD, 28 (dua puluh delapan) sub Rayon dan 2
(dua) kantor jaga.
h. Dengan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah VII Nomor:
040.K.023/PWVII/1992 tanggal 20 Agustus tahun 1992 ditetapkan
Struktur Organisasi sebagai berikut :

6
 Unsur pemimpin: Kepala Area dibantu 3 (tiga) Kepala Bagian,
yaitu Bagian Teknik, Bagian Konstruksi dan Bagian Tata Usaha.
 Unsur Staf: 12 (dua belas) seksi.
 Unsur Bawahan: 7 (tujuh) Rayon yaitu, Rayon Poso, Luwuk,
Toli – Toli, Donggala, Parigi, Tentena, Ampana dan 2 (dua)
PLTD, PLTD Palu dan PLTD Silae, 38 (tiga puluh delapan) sub
Rayon.
i. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII Area
Palu Nomor: 055.K/023/PWVII/1994 tanggal 29 November 1994
menetapkan Struktur Organisasi sebagai berikut:
 Unsur Pimpinan: Kepala Area dibantu 5 (lima) Kepala Bagian
yaitu Bagian Pembangkit, Distribusi, Konstruksi, Pelayanan
Pelanggan dan Teknik.
 Unsur Staf: 21 (dua puluh satu) seksi.
 Unsur bawahan: 7 (tujuh) Rayon, yaitu Rayon Poso, Luwuk, Toli
– Toli, Donggala, Parigi, Tentena dan Ampana.
j. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWWII/2000 tentang perubahan Unit
Organisasi Sub Rayon pada PLN Area Palu dengan hal tersebut
Unit Bawahan Area Palu menjadi Rayon Poso, Luwuk, Toli – Toli,
Donggala, Parigi, Tentena, dan Ampana.
k. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWVII/2000 tanggal 12 Mei 2000 tentang
Pembentukan Organisasi PLN Area Luwuk pada PT. PLN
(Persero) Wilayah Suluttenggo. Dengan demikian Rayon Luwuk
dan Ampana pisah dari PLN Area Palu.
l. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 036.K/021/PWVII/2000 tanggal 20 September 2000
tentang penetapan tingkat Unit Organisasi PT. PLN (Persero) Area
Palu dari peringkat 3 (tiga) menjadi peringkat 4 (empat) di PT.
PLN (Persero) Wilayah Manado.

7
2.1.3. Visi dan Misi
 Visi
Menjadi perusahaan listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1
Pilihan Pelanggan Untuk Solusi Energi
 Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyrakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.1.4. Kegiatan PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota


Kegiatan PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota merupakan kantor dari
perusahaan yang menjamin kepada konsumen pengguna listrik atas
kenyamanan, PLN Palu menggunakan tenaga kerja putra daerah yang
profesional dalam mengatasi masalah kelistrikan pada jaringan
distribusi dan transaksi energi listrik.

2.1.5. Hari dan Jam Kerja


Sesuai dengan tuntutan perusahaan, jam kerja efektif bagi PT.PLN
diberlakukan oleh perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu:
 Jam kerja normal berlaku 5 hari kerja bagi karyawan non-shift
adalah sebagai berikut:
Senin-Kamis: pukul 07.30-16.00 WITA
(Istirahat pada pukul 11.30-12.30 WITA)
Jumat : pukul 07.30-16.00 WITA
(Istirahat pada pukul 11.30-13.00 WITA)

8
 Jam kerja bagi karyawan shift (Pelayanan Teknik) 6 hari kerja adalah
sebagai berikut:
Hari :Senin – Sabtu
Jam : Shift A 00.00-08.00 WITA
Shift B 08.00-16.00 WITA
Shift C 16.00-24.00 WITA
2.2. Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ULP Palu Kota

MANAGER ULP PALU KOTA

FRISIAN RICHAR MONINTJA

SPV.TEKNIK SPV.TRANSAKSI SPV.PELAYANAN PEJABAT K3


ENERGI PELANGGAN
ABD. WAHID BAYU P
RISWANDA SUDIRMAN

STAF
STAF STAF
SIRJHON
ALEXANDER S VICTOR M

STAF
STAF
STENLY KALFIN.S
HENDRO N.MONINGKA

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Perusahaan PT. PLN (Persero) UIW


SULUTTENGGO UP3 Palu ULP Palu Kota

2.3. Tugas kepegawaian perusahaan


A. Manajer
Tugas pokok
1. Mengkordinasikan program kerja dan anggaran sebagai
pedoman kerja untuk mencapai kinerja unit.

9
2. Mengkordinir pelaksanaan pedoman keselamatan
ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan dan
keamanan pegawai dalam bekerja.
3. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga
listrik.
4. Mengkoordinasi dan mengndalikan pelaksanaan tata usaha
langganan (TUL).
5. Mengkoordinasi proses pengelolaan keuangan dan
pendapatan.
6. Melakukan evaluasi realisasi kinerja rayon.
7. Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi.
8. Melakukan pengendalian komuikasi dan hubungan kerja
internal dan eksternal dengan stakeholder perusahaan.
B. Pejabat K3L
Tugas pokok
1. Mengelola keamanan dan K3 di lingkungan gedung rayon.
C. Spv PP
Tugas pokok
1. Melaksanakan fungsi tata usaha langganan.
2. Mengatur administrasi perkantoran,pemeliharaan
gedung/kantor dan fasilitas kerja.
3. Mengelola fungsi keuangan di rayon.
4. Mengelola fungsi kehumasan.

D. Spv Teknik
Tugas Pokok :
1. Meninggkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi.
2. Memelihara jaringan distribusi.

10
3. Mengendalikan pelayanan gangguan dan mengkoordinir
petugas pelayanan teknik.
4. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya
penurunannya.
5. Mengelola asset jaringan dan konstruksi distribusi.
6. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan penyambungan dan
pemutusan.
7. Memastikan penyusunan RAB dan SPK pekerjaan distribusi
sesuatu ketentuan yang berlaku.

E. Spv Transaksi Energi


Tugas Pokok :
1. Melakukankoordinasi pelaksanaan manajemen biling,
pengendalian APP dan penyaluran energi dengan bagian
terkait.
2. Melakukan koordinasi dan melakukan kinerja vendor pelaksana
manajemen biling.
3. Memantau hasil baca meter pelanggan dengan pengukuran
tidak langsung termasuk AMR.
4. Mengavaluasi data penyaluran energi untuk settlement.
5. Mengevaluasi gagal baca meter AMR dan tindak lanjutnya.
6. Melakukan koordinasi hasil proses biling dengan Rayon.
7. Menyiapkan usulan kebutuhan material APP.
8. Mengendalikan PKP B/PD dan pembongkaran dengan
pengukuran tidak langsung.
9. Melakukan sampling peneraan kWh baru hasil metrologi dan
tera ulang yang dilakukan pihak ketiga.
10. Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan seting meter
elektronik, CT, PT, Relay dan pengwatan APP.
11. Melaksanakan pengendalian penyegelan APP.

11
2.4. Permasalahan
Permasalahan atau gangguan selama pelaksanaan kerja praktek di PT.
PLN (Persero) ULP Palu Kota dibagi menjadi dua bagian, yaitu teknik dan
non teknik yang dimana adalah sebagai berikut:
2.4.1. Gangguan Non Teknik
a. Adanya material kWh meter prabayar satu fasa yang sudah
terpasang dirumah konsumen/pelanggan yang pengukurannya tidak
lagi akurat maka kWh meter tersebut harus diganti.
b. Adanya ganguan alam, tumbangnya pohon menimpa jaringan PLN.
c. Jaringan tegangan rendah (JTR) dan sambungan rumah (SR)
tertabrak kendaraan truk yang disebabkan oleh:
 Jaringan TR dan SR masih ada yang terlalu rendah.
 Ketinggian muatan melebihi ketentuan yang telah di tentukan,
serta kurangnya kesadaran sopir truk yang melintas bukan pada
jalur lintasannya.

2.4.2. Gangguan Teknik


a. Rusak atau terbakarnya pembatas MCB (mini circuit breaker) pada
kWh meter dirumah konsumen/pelanggan karena terjadinya lost
contact diterminal MCB (mini circuit breaker) sehingga
menimbulkan panas yang berlebihan disebabkan gangguan non
teknik point b dan c tersebut di atas.
b. Terminal terbakar atau hangus di akibatnya ada lost contact atau
arus balik pada terminal di karenakan kurang kuat pemasangan baut
pada terminal.
c. Rusaknya MCB (mini circuit breaker) pada kWh meter disebabkan
sering padamnya aliran listrik dari PLN.
d. Rusak atau terbakarnya MCB (mini circuit breaker) pada kWh
meter karena melebihi pemakaian atau beban lebih oleh
konsumen/pelanggan (dipaksakan) untuk menghindari tambah daya
oleh konsumen/pelanggan itu sendiri.

12
e. Terjadinya over beban (OB) dikarenakan trafo tidak bisa memenuhi
lagi permintaan beban dari konsumen/pelanggan, sehingga
terjadinya tegangan naik dan turun pada konsumen/pelanggan
sehingga juga dapat menyebabkan cepat rusaknya kWh meter akibat
tidak stabilnya tegangan yang masuk ke kWh meter.
f. Gangguan pada kWh meter prabayar satu fasa disebabkan oleh:
 kWh meter prabayar satu fasa yang sudah lama kadang
pembacaannya tidak lagi akurat sebagaimana gangguan non
teknik point a tersebut di atas.
 kWh meter prabayar satu fasa terminalnya rusak terbakar/hangus
disebabkan panas yang berlebihan yang ditimbulkan dari
gangguan MCB (mini circuit breaker) sebagaimana gangguan non
teknik pada point b dan c, juga pada gangguan teknik point b.
 Pada layar kWh meter prabayar satu fasa terbaca periksa atau
error yang disebabkan karena gangguan non teknik point b dan c
tersebut diatas dan gangguan teknik pada point a, b, c, dan d
tersebut diatas sehingga harus diganti atau di setting kembali oleh
petugas dari PLN (dinas gangguan).

2.5. Landasan Teori


2.5.1. kWh Meter Analog
kWh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah kWh meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium
dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran
piringan aluminium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet
dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari
aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai
tampilan jumlah KWHnya.

13
Gambar 2.5.1 kWh meter analog
Sumber: PT. PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA

a. Medan Magnet Pada kWh Meter b. Model Fisik kWh Meter


Gambar 2.5.2 kWh Meter Listrik
Sumber: tse-indonesia.id
Gambar 2.5.2.a mengambarkan kepada kita bagaimana medan magnet
memutarkan piringan alumunium. Arus listrik yang melalui kumparan arus
mengalir sesuai dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan
adanya medan di permukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan
tegangan membantu mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan

14
alumunium sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan
medan magnet disekelilingnya. Dengan demikian maka piringan tersebut mulai
berputar dan kecepatan putarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang
melalui kumparan arus.
Gambar 2.5.2.b merupakan koneksi kWh Meter dimana ada empat buah terminal
yang terdiri dari dua buah terminal masukan dari jala – jala listrik PLN dan dua
terminal lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrik
ke rumah.

Gambar 2.5.3 Skema Hubungan Kumparan Pada kWh Meter


Sumber: tse-indonesia.id

Dua terminal masukan dihubungkan ke kumparan tegangan secara parallel dan


antara terminal masukan dan keluaran dihubungkan ke kumparan arus. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.3.

2.5.2. Prinsip Kerja kWh meter


Berikut diberikan gambar kWh meter analog beserta gambar prinsip kerja
dari kWh meter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika. Dari gambar 2.4 di
bawah dapat dijelaskan bahwa arus beban I menghasilkan fluks bolak-balik Φc,
yang melewati piringan aluminium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan
tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga menghasilkan fluks
bolak-balik Φp yang memintas arus If. Karena itu piringan mendapat gaya, dan
resultan dari torsi membuat piringan berputar.

15
Gambar 2.5.2. Prinsip Dasar kWh Meter
Sumber: Tse-Indonesia.id

Torsi ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut
antaranya. Karena Φp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I,
maka torsi motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke
beban. Karena itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang
terpakai. Semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar,
demikian pula sebaliknya. Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di
bedakan menjadi tiga macam, yaitu :
 Daya kompleks S(VA) = V.I
 Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
 Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ ……………………………………….…(2.1)

2.5.3. kWh meter prabayar satu fasa


KWh meter prabayar ini dirancang dengan menggunakan kWh meter
elektrik yang baru. Sistem pembayaran atau pengisian rekening listrik adalah
dengan menggunakan aplikasi chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan
masyarakat dan PLN dalam hal proses pengisian rekening listrik yang efektif.

16
Chip card adalah suatu jenis kartu alat pembayaran yang semakin populer
seiring dengan kemajuan teknologi mikroelektronika serta semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Salah satu
kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.

Gambar 2.5.3. KWh Meter Prabayar 1 Fasa


Sumber: PT.PLN (PERSERO) PALU KOTA

17
Berikut adalah gambar skema/bagan pemasangan kWh meter prabayar 1 fasa :

Sumber: izaal.Wordpress.com

18
Sumber: dokumen.tech

19
Sumber: izaal.wordpress.com

Prinsip kerja kWh meter prabayar chip card, chip card dapat digunakan
sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan mengembangkan kWh meter
elektronik digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca kartu serta
perangkat transaksi lunak berbasis smart card. KWh meter akan beroperasi
berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card kedalam
register kWh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk
mengontrol bekerjanya kWh meter.
Nilai kredit didalam register akan dikurangi secara bertahap sebanding
dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi (digunakan). Jika isi register
telah habis maka kWh meter harus segera diisi kembali (register sisa pulsa sama
dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah jangka waktu yang
telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka kWh meter akan memutus
saklar pemutus atau internal contactor sehingga supply daya terputus. Pengisian
pulsa listrik kedalam smart card menggunakan portable terminal yang koneksi
dengan perangkat lunak sinkronisasi dan billing system yang telah diinstal di
komputer (Master Station).
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh pengelola gedung dari
penggunaan kWh meter prabayar di antaranya adalah:

20
1. Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi kemungkinan
tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik. Pemasaran listrik prabayar
ini dapat juga diserahkan pada pihak ketiga.
2. Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk pengecekan
konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.
Sedangkan bagi konsumen, sistem ini juga dapat menguntungkan yaitu:
1. Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang
dilakukan diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi.
2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan
adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi.
3. Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human error.
kWh meter juga dipasangkan dengan MCB (mini circuit breaker) digunakan
oleh pihak PLN untuk membatasi arus serta pengaman instalasi listrik, berfungsi
sebagai pengaman hubungan singkat/korselet serta mempunyai fungsi pengaman
beban lebih, MCB (mini circuit breaker) otomatis akan memutuskan arus bila arus
yang melewatinya melebihi batas nominal yang telah ditentukan pada MCB (mini
circuit breaker) tersebut.

2.5.4. Perbedaan KWh Meter Prabayar Dengan KWh Meter Pascabayar


PLN
Perbedaan yang dapat dilihat dari kedua alat yaitu antara kWh meter
Prabayar dengan kWh Meter Pascabayar PLN adalah :
1. KWh meter Prabayar menggunakan kWh Meter Digital, sedangkan kWh
Meter Pascabayar menggunakan kWh meter Analog
2. KWh Meter Digital akan bekerja berdasarkan pemrograman yang telah
dimasukan ke dalam mikroprosesornya, sedangkan kWh meter Analog
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet yang menggerakan
piringan yang terbuat dari aluminium

21
3. KWh Meter Prabayar menggunakan Keypad 4x4 sebagai interface untuk
pengisian voucher listrik, sedangkan pada kWh Meter Pascabayar
menggunakan perangkat pembaca kartu (Chip card Reader) dan ada juga
yang menggunakan keypad 4x4 sebagai interfacenya.

2.5.5 MCB (Mini Ciruit Breaker)

Gambar 2.5.5. Mini Circuit Breaker (MCB)


Sumber: blog.unnes.ac.id
MCB (mini circuit breaker) sendiri memiliki kapasitas penggunaan masing-
m5asing daya dan menggunakan satuan amperedengan kapasitas memiliki
kapasitas mulai dari 2A,4A,6A,10A,16A,20A,25A, 35A, 50A. MCB (mini circuit
breaker) yang digunakan pada konsumen atau pelanggan untuk pengaman
instalasi harus ada logo SNI (Standar Nasional Indonesia) MCB (mini circuit
breaker) pada kWh meter prabayar satu fasa harus ada tulisan milik PLN dan
SPLN LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan).

2.5.6. Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) ULP Palu Kota

Pengumpulan data mengenai upaya penanganan komplain PT. PLN


(Persero) ULP Palu Kota diperoleh melalui catatan administrasi PT. PLN
(Persero) ULP Palu Kota. Data administrasi yang dimaksud adalah data pelanggan
yang mengajukan komplain terhadap PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota. Data
administrasi lain adalah data pendukung yang berkaitan dengan pengajuan
komplain tersebut. Hasil penelitian juga didapat dari hasil wawancara terhadap

22
petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota yang mengacu pada hal-hal yang harus
terpenuhi dalam penanganan komplain.

2.5.7. Masalah yang Dikomplain Pelanggan


Pelanggan mengajukan komplain pasti didasari adanya suatu permasalahan
yang merugikan atau mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Berdasarkan
dari penelitian yang telah dilakukan dan juga melalui hasil wawancara dengan
narasumber yang merupakan petugas yang menerima komplain dari pelanggan
didapat penjelasan bahwa dari pernyataan narasumber tersebut didapatkan data
bahwa komplain yang diajukan oleh pelanggan bisa digolongkan menjadi dua
kelompok besar yaitu sebagai berikut :
1. Pelanggan merasakan pelayanan PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota tidak
maksimal dikarenakan seringnya terjadi kerusakan pada alat kelistrikan
milik mereka.
2. Mayoritas pelanggan mengeluhkan pemadaman listrik di wilayah rumah
mereka tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Melihat dari dua
sumber masalah yang menjadi alasan pelanggan dalam mengajukan
komplain kepada PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota tersebut bisa dengan
jelas diketahui bahwa komplain tersebut merupakan komplain teknis.
Karena masalah yang mereka keluhkan berhubungan dengan kendala
teknis.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Kerja Praktek


Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 27 Desember 2021 s/d 27 Januari
2022 yang berlokasi di PT PLN (Persero) ULP Palu Kota.

3.2. Bahan dan Alat Kerja Praktek


a. Material untuk proses pemasangan atau penggantian kWh meter prabayar
1 fasa antara lain adalah:

23
1. Kabel SR2 ×10 mm
2. Kabel NYAF1 ×4 mm(diameter pada kabel tergantung pada daya yang
akan digunakan).
3. MCB (mini circuit breaker)
4. APP (Alat pengukur dan pembatas)
5. Tang ampere (clamp meter)
6. SWC (service wedge clamp)
7. Tap konektor (Piercing)
b. Alat yang dibutuhkan adalah:
1. Tangga
2. Palu/Martil
3. Tang Cucut/Lancip
4. Tang kombinasi
5. Tespen
6. Obeng kombinasi
7. Isolasi Listrik
c. Dokumen
1. Kendaraan Oprasional
2. Kamera Dokumentasi
3. Dokumen data pelanggan
4. Dokumen CT (clear tamper) untuk kWh meter prabayar

24
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk medapatkan data dan informasi ialah
sebagai berikut:
3.3.1. Observasi
Penulis melakukan observasi terhadap proses kerja yang sedang
berjalan di PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota dengan supervisor,
pembimbing lapangan, dan dinas gangguan pelayanan teknik.
Mengenai penanganan masalah kelistrikan kWh meter serta berupa
instruksi kerja tentang pemasangan atau penggantian serta jika terjadi
gangguan.
3.3.2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi tentang landasan
teori, data komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Sedangkan beberapa informasi diperoleh dari perusahaan (orang yang
berkerja di lapangan dan kantor), serta beberapa informasi yang
diperoleh melalui internet.

3.4. Tahapan Kerja Praktek


1. Menerima laporan gangguan atau data penyambungan baru dari
pelanggan.
2. Diproses untuk dibuatkan data CT (clear tamper) kWh meter prabayar
atau berkas untuk penambahan daya (prabayar dan pascabayar) pelanggan.
3. Mengecek alamat pelanggan pada berkas yang akan di kunjungi.
4. Melihat layar meter Prabayar ada tulisan error, periksa, layar mati, bisa
saja terjadi kerusakan eksternal pada meter seperti menjadi sarang semut
dan tombol rusak, atau sambungan tiang JTR (jaringan tegangan rendah)
atau kabel SR (saluran rumah) gangguan.
5. Lalu mengganti dengan meter baru yang telah disediakan sesuai dengan
IDPEL pelanggan dari data CT (clear tamper)kWh meter prabayar pada
website kerja PT. PLN (Persero).

25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Pada saat melakukan kerja praktek, penulis menemukan masalah
mengenai gangguan apa saja yang terjadi pada kWh meter prabayar satu fasa.
Diantaranya sebagai berikut:
1. kWh meter prabayar mati/tidak menyala.
2. Tombol pada kWh meter rusak.
3. Tegangan input atau masukan tidak stabil (naik dan turun) ke kWh meter
prabayar.
4. Layar kWh meter prabayar bertuliskan periksa atau error.

Pengukuran kabel SR ke meter yang dilakukan di pasar masomba menggunakan


alat tang ampere untuk mengetahui tegangan yang masuk normal atau tidak.

Gambar. 4.1 Pengukuran untuk kabel SR ke meter


Sumber: PT.PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA

26
Layar kWh meter prabayar 1 fasa bertuliskan error di jln. Nuri disebabkan karena
pemakaian daya listrik yang berlebihan.

Gambar 4.2. Layar bertuliskan Error kWh Meter prabayar 1 fasa


Sumber: PT.PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA

Layar bertuliskan periksa pada kWh meter satu fasa di jln. tanjung harapan
disebabkan oleh karena adanya arus listrik yang bocor

Gambar 4.3. Layar bertuliskan periksa kWh Meter prabayar 1 fasa


Sumber. PT.PLN (PERSERO) ULP KOTA PALU

27
4.2. Pembahasan
Permasalahan diatas merupakan permasalahan yang umum terjadi pada
saat APP (alat pengukur dan pembatas) difungsikan, tindakan yang perlu
dilakukan adalah dengan mengatasinya, dimana untuk masing-masing
permasalahan yang ada:
1. KWh meter prabayar mati/tidak menyala.
Biasanya hal ini setelah terjadinya pemadaman dan beberapa
rumah mati, yang dimana untuk memastikannya benar rusak atau tidak
nya kWh meter tersebut dapat lakukan pengecekan pada sambungan tap
konektor (piercing) di tiang JTR, untuk melakukan pengencangan
sambungan atau pergantian tap konektor (piercing) yang rusak.
2. Tombol pada kWh meter rusak
Pada gangguan yang ini langsung dilakukan pergantian kWh meter
baru karena kesalahan teknis dari kWh meter itu sendiri yang dimana
kWh meter prabayar itu sendiri menggunakan prinsip sistem Digital
dengan penerapan microprosessor, untuk perbaikan kWh meter prabayar
sendiri tidak boleh sembarangan mencabut segel dari PLN jika melanggar
akan di kenakan denda untuk pelanggaran.
3. Tegangan input tidak stabil atau drop tegangan input minimal dibawah
200V ke kWh meter prabayar.
Bisa jadi karena tegangan ujung, lost contact pada trafo atau gardu
PLN, trafo atau gardu PLN overload (beban gardu atau trafo sudah
melebihi kapasitas/kemampuan) yang dalam istilah trafo atau gardu OB
(over beban).
Penanganannya oleh PLN dilakukannya mutasi atau pergantian
trafo/gardu yang kapasitasnya lebih besar atau pemasangan trafo/gardu
baru dalam lingkup beban yang sama (trafo/gardu sisip) untuk memenuhi
permintaan tenaga listrik oleh konsumen atau pelanggan dan perbaikan
tegangan yang masuk ke kWh meter prabayar.

28
4. Layar kWh meter prabayar bertuliskan periksa atau error.
Penyebab paling sering munculnya tulisan “periksa” pada meter
prabayar dimana terjadinya perbedaan aliran listrik pada penghantar fasa
dan netral, dimana bisa dilihat sendiri meter prabayar punya fitur yang
mengukur arus listrik masuk dan keluar.Yang contohnya jika melalui
penghantar fasa sebesar 6A, maka arus listrik yang keluar melalui netral
juga harus sebesar 6A.Dan gangguan kWh meter prabayar menjadi sarang
serangga ini termasuk dalam gangguan non teknis yang dimana menjadi
salah satu penyebab alam dimana juga mempengaruhi kinerja dari sebuah
kWh meter prabayar.

Gambar 4.4. kWh meter prabayar satu fasa menjadi sarang serangga.
Sumber. PT.PLN (PERSERO) ULP KOTA PALU

Dan untuk tulisan “error” pada layar kWh meter prabayar bisa terjadi
karena kelebihan beban secara continue, ada kelalaian terjadi karena
humanerror (mcb terpakai bukan standar dari PLN), dan tegangan drop
yang dimana masing-masing kWh meter punya toleransi tegangan input
maka jika tidak sesuai dapat merusak meter.

29
Gambar 4.5.Salah satu terminal kWh meter hangus.
Sumber. PT. PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA

Akibat terjadinya ini merepotkan pelanggan yang dimana meter


prabayar tidak dapat untuk mengisi token pulsa jika tulisan “periksa” atau
“error” pada meter prabayar tidak dihilangkan.Untuk penanganannya
PLN melakukan pergantian APP (alat pengukur dan pembagi) baru atau
memasukan kode CT (clear tamper) yang hanya bisa sekali pakai pada
meter prabayar, kode CT (clear tamper) dalam sistem PLN berupa dua
puluh digit angka

4.2.1 Dimensi Penanganan Komplain

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang mengajukan


komplain pada PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota, ada beberapa dimensi
yang harus dipenuhi agar penanganan komplain dikatakan berhasil.
1. Commitment
Dari hasil wawancara kepada petugas di bagian Yantek atau pelayanan
teknik didapatkan jawaban yang cukup memuaskan mengenai dimensi
commitmentini. Menurut petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota,
mereka selalu berkomitmen untuk mengatasi komplain yang diajukan oleh
pelanggan, baik komplain yang diajukan langsung ke loket, melalui telepon
atau pun melalui website PT. PLN (Persero). Komitmen petugas disini

30
sangat penting dalam penanganan komplain yang dilakukan oleh PT. PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
2. Fairness
Fairness atau keadilan disini dimaksudkan bahwa setiap ada komplain
masuk dari pelanggan maka petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota
baik itu petugas yang bertugas di loket pengaduan maupun petugas
lapangan akan selalu memberikan solusi atau perbaikan berdasarkan data
yang terlebih dahulu masuk. Namun terkadangapabila komplain tersebut
merupakan komplain dengan kerusakan yang mendesak maka akan
didahulukan. Pada intinya, petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota
selalu berusaha untuk berlaku adil dengan tidak membedakan status sosial
pelanggan yang mengajukan komplain tersebut.
3. Visibility
Dari segi visibility, pihak PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota kurang
begitu terlihat karena dari hasil pengamatan tidak terlihat papan petunjuk
prosedur yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam pengaduan
komplainnya. Alur tata cara juga tidak dijelaskan dengan gamblang oleh
petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota, petugas hanya menanyakan
mengenai ID pelanggan, nomor kartu identitas serta ancer –ancer menuju
lokasi rumah yang mengalami kerus akan instalasi listrik. Sehingga
pelanggan yang mengajukan komplain seringkali harus kembali datang ke
kantor PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota di waktu berikutnyahanya untuk
mengambil data yang kurang lengkap tersebut.
4. Responsiveness
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan petugas PT.
PLN (Persero) ULP Palu Kota, mereka selalu berusaha memberikan respon
yang baik kepada setiap pelanggan yang mengajukan complain contohnya
dengan adanya layanan pengaduan gangguan 24 jam. Layanan pengaduan
komplain atau gangguan teknik yang buka 24 jam ini dimaksudkan agar
PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota bisa selalu memberikan respon yang
cepat dan baik kepada setiap pelanggannya.

31
5. Simple
Dari hasil pengamatan, pengajuan komplain terhitung cukup simpel dan
mudah.Selain melalui loket, pelanggan juga bisa mengajukan komplain
mereka via telepon maupun website PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota,
hal inilah yang dirasa memudahkan pelanggan dalam mengajukan
komplainnya. Pelanggan dengan jarak tempuh yang cukup jauh hanya
perlu menelepon dan memberikan data yang dibutuhkan sehingga
menghemat waktu.

4.2.2 SOP Penangananan Gangguan kWh Meter 1 Fasa


1. Operator menerima laporan gangguan melalui call center 123 atau
menelpon langsung ke Dinas Gangguan(0451-421688).
2. Petugas Yantek menuju ke lokasi rumah pelanggan untuk cek fisik dan
evaluasi penyebab gangguan.
3. Jika hasil evaluasi, kWh meter dinyatakan mengalami gangguan dan harus
diganti, langsung dibuatkan bon DG dan ditandatangani semua pihak.
4. Untuk penormalan gangguan yang mengakibatkan penyaluran energi
listrik ke instalasi pelanggan disambung langsung, dibuatkan surat
keterangan bahwa energi tersalur tanpa pengukuran selama masa
gangguan dan akan diperhitungkan ketika ada penggantian fisik kWh
meter.
5. Petugas Yantek menyerahkan bon DG dan surat keterangan ke Sie.Opdist
untuk verifikasi dan tindak lanjut.
6. Hasil verifikasi Sie.Opdist, bon DG dan surat keterangan diserahkan ke
pelayanan pelanggan untuk dibuatkan PK penggantian kWh meter.
7. Pelayanan pelanggan menyerahkan PK BA dan berkas lainnya ke bagian
TEL.
8. Bagian TEL Menunjuk vendor pelaksana untuk melakukan
penyambungan.

32
9. Petugas penyambungan melaksanakan penggantian kWh meter pelanggan
dan mengesahkan TTD bersama pelanggan pada formulir PK BA dan surat
pernyataan penetapan TS kWh.
10. Penyambungan menyerahkan PK BA dan surat pernyataan penetapan TS
kWh yang sudah diverifikasi dan ditandatangani pejabat berwenang ke
pelayanan pelanggan untuk dibuatkan penetapan TS kWh dan peremajaan
penggantian kWh meter.
11. Pelayanan pelanggan membuat registrasi penetapan TS kWh untuk dibayar
oleh pelanggan ke loket dan proses peremajaan atas PK BA penggantian
kWh meter.

33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah di lakukan serta dalam
penulisan
laporan, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Peralihan kWh meter pasca bayar ke prabayar dilakukan untuk tujuan


mengendalikan penggunaan konsumsi listrik dengan tingkat ketelitian, sistem
pengamanan dan pengukuran yang lebih tinggi untuk mengurangi masalah
penagihan yang di sebabkan kesalahan manusia. KWh meter prabayar dirancang
menggunakan kWh meter elektrik, dengan system pembayaran atau pengisian
dengan menggunakan aplikasi chip card.
2. permasalahan atau gangguan yang sering terjadi pada kWh meter satu fasa dan
berdampak pada konsumen terdapat dua gangguan yaitu gangguan non teknik dan
teknik, non teknik seperti terjadinya pohon tumbang yang menimpa kabel dan
menyebabkan kabel putus dan gangguan teknik seperti terjadinya pemakaian
berlebih yang menyebabkan MCB rusak dan terbakar atau sering padamnya
lampu yang membuat MCB juga rusak.

5.2. Saran
Selama melaksanakan kerja praktek di PT.PLN (PERSERO) ULP PALU

KOTA, pada tanggal 27 Desember 2021 sampai dengan 27 Januari 2022, Penulis

telah mengamati dan mempelajari beberapa hal, sehingga pada akhirnya Penulis

berkeinginan untuk menyampaikan saran dan tanggapan.

34
Saran yang dapat penulis berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan

datang adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Perlu adanya suatu pembenahan dalam sistem Penerimaan peserta Kerja

Praktek yaitu proses kerja praktek terjadwal dan memiliki mekanisme Pendaftaran

Online sehingga memudahkan bagi calon peserta, memberikan pembekalan bagi

peserta kerja praktek serta Menyiapkan tempat tingal bagi peserta kp yang berasal

dari luar kota palu.

2. Bagi Universitas Tadulako

Perlu adanya sosialisasi dan bimbingan lebih lanjut kepada tiap mahasiswa

yang akan mengikuti kerja praktek, sehingga mahasiswa lebih siap dan tidak

canggung dalam menghadapi kerja praktek di lapangan, dan menambah waktu

pelaksanaan kerja praktek agar mahasiswa lebih memahami dunia kerja yang

sebenarnya sesuai dengan profesi masing-masing.

3. Bagi Para Pembaca

Semoga melalui Laporan Kerja Praktek yang dibuat oleh penulis, dapat

menjadi masukkan yang bermanfaat bagi para mahasiswa yang sedang atau akan

mengambil kerja praktek,sehingga lebih siap dalam menjalani kerja praktek.

35
DAFTAR PUSTAKA
Andi, M. (2013).Studi Kestabilan. Banjaran :Universitas Pasundan Bandung
Paramitha, A., Erlina, E., & Christiono, C. (2020). PENGEMBANGAN MONITORING
PEMAKAIAN KWH METER SATU FASA PRABAYAR DENGAN
MIKROKONTROLER (Doctoral dissertation : INSTITUT TEKNOLOGI
PLN
Alfaruq, M. (2020). Pt. Pln (Persero) Ulp Bengkalis Pelayanan Teknik Pt. Adra
Gemilang (Proteksi Recloser Pada Jardist 20 Kv).
Ramadlana, L. R., & Najib, M. (2015). Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan
Listrik Pascabauyar dan Listrik Prabayar Terhadap Kepuasan Pelanggan
pada PT PLN (Persero) AREA CIPUTAT: Jurnal Manajemen dan
Organisasi Vol VII. Sumber, 171, 146-674.
Alayidrus, D. S. (2020). STRATEGI PT. PLN (Persero) ULP PALU KOTA
DALAM MENGATASI KELUHAN PELANGGAN (Studi Kasus Pada Listrik
Prabayar) (Doctoral dissertation, Universitas Tadulako).

36
LAMPIRAN

37
38
39
40
41
42
PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttengo
ULP Palu Kota
Alamat : Jl. Sulawesi No. 1, Telp. (0451) 421688
Palu, Sulawesi Tengah

LAPORAN KEGIATAN BULANAN KERJA PRAKTEK


NAMA : ACHMAD SALEH
NO. STAMBUK : F 441 16 050
KONSENTRASI : Teknik Energi Elektrik (TEE)
PROGRAM STUDI : S1 Teknik Elektro
JURUSAN : Teknik Elektro
FAKULTAS : Teknik
PERGURUAN TINGGI : Universitas Tadulako
NO HARI/ TANGGAL KEGIATAN

 Mengikuti instruksi dari kantor, dan


bergabung dalam tim pemasangan kwh
1 Senin, 27 Desember 2021 meter
 Pemasangan kwh meter (area kota
palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
2 Selasa, 28 Desember 2021  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
 Pengambilan kwh meter di gudang silae
3 Rabu, 29 Desember 2021  Pemasangan kwh meter (area kota
palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
 Pemasangan kwh meter (area Petobo
4 Kamis, 30 Desember 2021
dan kota palu)
 Ganti MCB- Jln. Tanggul selatan
 Pemasangan kwh meter (area kota)
5 Jumat, 31 Desember 2021
 Pemasangan Meter 3 phasa di bukit
doda (palu barat)

6 Senin, 03 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (Area Poboya)

43
 Ganti MCB (Perubahan Daya)
7 Selasa, 04 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota)
 Ganti MCB (perubahan daya)
8 Rabu, 05 Januari 2022
 Pemasangan instalasi di jln. Merpati
9 Kamis, 06 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (area kota palu)
 Pemasangan kwh meter jln. Towua
10 Jumat, 07 Januari 2022  Perbaikan lampu jalan (permintaan
warga)
 Ganti MCB (perubahan daya)
11 Sabtu, 08 Januari 2022
 Pemasangan intsalasi di jln. Merpati

12 Senin, 10 Januari 2022


 Pemasangan kwh meter (Huntap sidera)
13 Selasa, 11 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
14 Rabu, 12 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area poboya)
 Ganti MCB (perubahan daya)
 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
15 Kamis, 13 Januari 2022
 Pemasangan meter 3 phasa si jln. W
monginsidi
16 Jumat, 14 Januari 2022
 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
17 Sabtu, 15 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)

 Pengambilan kabel SR di gudang silae


18 Senin, 17 Januari 2022
 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
 Pengambilan kwh meter di gudan silae
19 Selasa, 18 Januari 2022
 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
20 Rabu, 19 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
21 Kamis, 20 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (pergantian daya)
22 Jumat, 21 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (pergantian daya)
23 Sabtu, 22 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)

44
24 Senin, 24 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)
25 Selasa, 25 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area poboya)
 Ganti MCB (perubahan daya)
26 Rabu, 26 Januari 2022
 Pemasangan kwh meter (area tondo)
27 Kamis, 27 Januari 2022  Pemasangan kwh meter (area kota palu)
 Ganti MCB (perubahan daya)

Mengetahui,
Supervisor Transaksi Energi Pembimbing Lapangan

RISWANDA TANGKE SALU

Manajer

PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

ULP Palu Kota

FRISIAN RICHARD MONINTJA

45

Anda mungkin juga menyukai