DISUSUN OLEH :
ACHMAD SALEH
F 441 16 050
Fakultas : TEKNIK
Palu, 2022
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Fakultas : TEKNIK
2022.
Menyetujui,
Palu, 2022
ii
SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTEK
Menyetujui,
Manajer
PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota Spv. Transaksi Energi
PT PLN (Persero) ULP Palu Kota
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek dengan judul
”PEMASANGAN KWH METER SATU FASA” akhirnya dapat penulis
susun dan selesaikan. Penulisan laporan kerja praktek ini dimaksudkan sebagai
syarat menyelesaikan mata kuliah kerja praktek di Program Studi S1 Teknik
Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
Laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak yang telah memberikan gagasan, bimbingan dan berbagai dukungan
lainnya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Eng . Andi Rusdin, ST., MT., M.sc., Sebagai Dekan Fakultas
Teknik, Universitas Tadulako.
2. Bapak., Andi Arham Adam, ST.,M.sc.,PhD., Sebagai Wakil Dekan I
Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
3. Dr. Yuli Asmi Rahman, S.T.,M.Eng. Sebagai Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
4. Ibu Nurhani Amin, S.Pd., MT., Sebagai Ketua Program Studi S1 Teknik
Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
5. Bapak Frisian Richard Monintja, Sebagai Kepala / Manager PT. PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
6. Bapak Riswanda, Sebagai Supervisor Transaksi Energi PT.PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
7. Bapak Baso Mukhlis, ST., MT., Sebagai Dosen Pembimbing kerja
Praktek Dan Ketua KDK Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Tadulako.
8. Bapak Tangke Salu, sebagai Pembimbing Lapangan yang selalu
memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis.
9. Seluruh pegawai PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota yang telah
memberikan semangat dan bantuannya selama ini.
iv
10. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan
pendidikan dan pengetahuan yang sangat berarti kepada penulis.
11. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan penulis, hingga
penulis bisa menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
12. Keluarga besar elektro angkatan 2016 dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Palu, 2022
Penulis
ACHMAD SALEH
F 441 16 050
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR IV
DAFTAR ISI V1
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT 2
1.2.1 TUJUAN 2
1.2.2 MANFAAT 2
2.2 PERMASALAHAN 12
2.2 LANDASAN TEORI 12
2.2.1 KWH METER 12
2.2.2.1 KWH METER PASCA BAYAR 13
vi
4.1 HASIL 25
4.2 PEMBAHASAN 27
DAFTAR PUSTAKA 35
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
smart card. KWh meter akan beroperasi berdasarkan nilai kredit yang
dimasukkan (download) dari chip card kedalam register kWh, dan
selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol bekerjanya
kWh meter.
1.2.2. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar kWh meter dan dapat
memahami sistem kerja kWh meter pasca bayar dan prabayar.
2. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan SDM
dan teknologi antara pihak perusahaan dalam hal ini PT. PLN
(Persero) ULP PALU KOTA dengan pihak perguruan tinggi
Universitas Tadulako.
3. Memperkenalkan perusahaan pada masnyarakat umum melalui
kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi.
4. Merupakan wujud nyata peran perusahaan dalam pengembangan
bidang pendidikan.
2
1. Prinsip kerja kWh meter.
2. KWh meter prabayar satu fasa.
3. Perbedaan kWh meter Prabayar dengan kWh meter Pasca bayar.
4. Analisis penanganan komplain di PT. PLN (persero) ULP Palu Kota.
5. Masalah yang di komplain pelanggan.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN
4
PALU B
1. ULP Parigi wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Parigi Moutong.
2. PLN Rayon Poso wilayah operasional meliputi; sebagian besar
Kabupaten Poso.
3. ULP Tentena wilayah operasional meliputi; sebagian Kabupaten
Poso (Kota Tentena dan sekitarnya).
4. PLN Rayon Kolonodale wilayah operasional meliputi; Kabupaten
Morowali utara (Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Lembo dan
Kecamatan Petasia).
5. PLN Rayon Bungku wilayah operasional meliputi; Kabupaten
Morowali.
Unit Pembangkit
1. PLTD Silae.
2. PLTA Sulewana Poso.
3. Mesin-mesin pembangkit sewa di Silae dan Talise.
5
daerah pengusahaan Ex Rayon Palu, Toli – Toli, Poso dan
Donggala.
c. Surat Keputusan Pemimpin PLN Eksploitasi V Nomor:
03/EV/1973 tanggal 01 Maret 1973 susunan Organisasi PLN
Eksploitasi V Area Khusus Palu dengan membawahi Rayon-Rayon
Poso, Toli – Toli dan Donggala.
d. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi V Nomor: 08/EV/1973 tanggal
24 November tahun 1973 ditetapkan kembali Struktur Organisasi
dengan nama PLN Eksploitasi VII Area Palu dengan Rayon Poso,
Toli – Toli dan Donggala.
e. Pada tahun 1974 PLN Eksploitasi VII Area Palu ketambahan
Rayon Luwuk, berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin PLN
Eksploitasi VII Area Palu Nomor: 04/EV/1974 tanggl 07 Mei
tahun 1974 dan ditetapkan kembali susunan Organisasi PLN
Eksploitasi VII Area Palu dengan nama PLN Wilayah VII Area
Palu serta mempunyai Rayon-Rayon Poso, Toli – Toli Luwuk dan
Donggala.
f. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor:
KPTS/WVII/1984 tanggal ditetapkan kembali susunan Organisasi
PLN Wilayah Area Palu dengan membawahi Rayon-Rayon Poso,
Toli – Toli, Donggala, Luwuk dan PLTD Palu.
g. Surat Keputusan Pemimpin PLN Wilayah VII Nomor:
KPTS.010/WVII/1998 tanggal 2 Mei 1998, susunan Organisasi
PLN Wilayah VII Area Palu berubah menjadi 3 (tiga) bagian, 10
(sepuluh) seksi, dan 6 (enam) jurusan dan membawahi 7 (tujuh)
Rayon, 2 (dua) PLTD, 28 (dua puluh delapan) sub Rayon dan 2
(dua) kantor jaga.
h. Dengan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah VII Nomor:
040.K.023/PWVII/1992 tanggal 20 Agustus tahun 1992 ditetapkan
Struktur Organisasi sebagai berikut :
6
Unsur pemimpin: Kepala Area dibantu 3 (tiga) Kepala Bagian,
yaitu Bagian Teknik, Bagian Konstruksi dan Bagian Tata Usaha.
Unsur Staf: 12 (dua belas) seksi.
Unsur Bawahan: 7 (tujuh) Rayon yaitu, Rayon Poso, Luwuk,
Toli – Toli, Donggala, Parigi, Tentena, Ampana dan 2 (dua)
PLTD, PLTD Palu dan PLTD Silae, 38 (tiga puluh delapan) sub
Rayon.
i. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII Area
Palu Nomor: 055.K/023/PWVII/1994 tanggal 29 November 1994
menetapkan Struktur Organisasi sebagai berikut:
Unsur Pimpinan: Kepala Area dibantu 5 (lima) Kepala Bagian
yaitu Bagian Pembangkit, Distribusi, Konstruksi, Pelayanan
Pelanggan dan Teknik.
Unsur Staf: 21 (dua puluh satu) seksi.
Unsur bawahan: 7 (tujuh) Rayon, yaitu Rayon Poso, Luwuk, Toli
– Toli, Donggala, Parigi, Tentena dan Ampana.
j. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWWII/2000 tentang perubahan Unit
Organisasi Sub Rayon pada PLN Area Palu dengan hal tersebut
Unit Bawahan Area Palu menjadi Rayon Poso, Luwuk, Toli – Toli,
Donggala, Parigi, Tentena, dan Ampana.
k. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 001.K/021/PWVII/2000 tanggal 12 Mei 2000 tentang
Pembentukan Organisasi PLN Area Luwuk pada PT. PLN
(Persero) Wilayah Suluttenggo. Dengan demikian Rayon Luwuk
dan Ampana pisah dari PLN Area Palu.
l. Surat Keputusan Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah VII
Nomor: 036.K/021/PWVII/2000 tanggal 20 September 2000
tentang penetapan tingkat Unit Organisasi PT. PLN (Persero) Area
Palu dari peringkat 3 (tiga) menjadi peringkat 4 (empat) di PT.
PLN (Persero) Wilayah Manado.
7
2.1.3. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1
Pilihan Pelanggan Untuk Solusi Energi
Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyrakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
8
Jam kerja bagi karyawan shift (Pelayanan Teknik) 6 hari kerja adalah
sebagai berikut:
Hari :Senin – Sabtu
Jam : Shift A 00.00-08.00 WITA
Shift B 08.00-16.00 WITA
Shift C 16.00-24.00 WITA
2.2. Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ULP Palu Kota
STAF
STAF STAF
SIRJHON
ALEXANDER S VICTOR M
STAF
STAF
STENLY KALFIN.S
HENDRO N.MONINGKA
9
2. Mengkordinir pelaksanaan pedoman keselamatan
ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan dan
keamanan pegawai dalam bekerja.
3. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga
listrik.
4. Mengkoordinasi dan mengndalikan pelaksanaan tata usaha
langganan (TUL).
5. Mengkoordinasi proses pengelolaan keuangan dan
pendapatan.
6. Melakukan evaluasi realisasi kinerja rayon.
7. Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi.
8. Melakukan pengendalian komuikasi dan hubungan kerja
internal dan eksternal dengan stakeholder perusahaan.
B. Pejabat K3L
Tugas pokok
1. Mengelola keamanan dan K3 di lingkungan gedung rayon.
C. Spv PP
Tugas pokok
1. Melaksanakan fungsi tata usaha langganan.
2. Mengatur administrasi perkantoran,pemeliharaan
gedung/kantor dan fasilitas kerja.
3. Mengelola fungsi keuangan di rayon.
4. Mengelola fungsi kehumasan.
D. Spv Teknik
Tugas Pokok :
1. Meninggkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi.
2. Memelihara jaringan distribusi.
10
3. Mengendalikan pelayanan gangguan dan mengkoordinir
petugas pelayanan teknik.
4. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya
penurunannya.
5. Mengelola asset jaringan dan konstruksi distribusi.
6. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan penyambungan dan
pemutusan.
7. Memastikan penyusunan RAB dan SPK pekerjaan distribusi
sesuatu ketentuan yang berlaku.
11
2.4. Permasalahan
Permasalahan atau gangguan selama pelaksanaan kerja praktek di PT.
PLN (Persero) ULP Palu Kota dibagi menjadi dua bagian, yaitu teknik dan
non teknik yang dimana adalah sebagai berikut:
2.4.1. Gangguan Non Teknik
a. Adanya material kWh meter prabayar satu fasa yang sudah
terpasang dirumah konsumen/pelanggan yang pengukurannya tidak
lagi akurat maka kWh meter tersebut harus diganti.
b. Adanya ganguan alam, tumbangnya pohon menimpa jaringan PLN.
c. Jaringan tegangan rendah (JTR) dan sambungan rumah (SR)
tertabrak kendaraan truk yang disebabkan oleh:
Jaringan TR dan SR masih ada yang terlalu rendah.
Ketinggian muatan melebihi ketentuan yang telah di tentukan,
serta kurangnya kesadaran sopir truk yang melintas bukan pada
jalur lintasannya.
12
e. Terjadinya over beban (OB) dikarenakan trafo tidak bisa memenuhi
lagi permintaan beban dari konsumen/pelanggan, sehingga
terjadinya tegangan naik dan turun pada konsumen/pelanggan
sehingga juga dapat menyebabkan cepat rusaknya kWh meter akibat
tidak stabilnya tegangan yang masuk ke kWh meter.
f. Gangguan pada kWh meter prabayar satu fasa disebabkan oleh:
kWh meter prabayar satu fasa yang sudah lama kadang
pembacaannya tidak lagi akurat sebagaimana gangguan non
teknik point a tersebut di atas.
kWh meter prabayar satu fasa terminalnya rusak terbakar/hangus
disebabkan panas yang berlebihan yang ditimbulkan dari
gangguan MCB (mini circuit breaker) sebagaimana gangguan non
teknik pada point b dan c, juga pada gangguan teknik point b.
Pada layar kWh meter prabayar satu fasa terbaca periksa atau
error yang disebabkan karena gangguan non teknik point b dan c
tersebut diatas dan gangguan teknik pada point a, b, c, dan d
tersebut diatas sehingga harus diganti atau di setting kembali oleh
petugas dari PLN (dinas gangguan).
13
Gambar 2.5.1 kWh meter analog
Sumber: PT. PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA
14
alumunium sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan
medan magnet disekelilingnya. Dengan demikian maka piringan tersebut mulai
berputar dan kecepatan putarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang
melalui kumparan arus.
Gambar 2.5.2.b merupakan koneksi kWh Meter dimana ada empat buah terminal
yang terdiri dari dua buah terminal masukan dari jala – jala listrik PLN dan dua
terminal lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrik
ke rumah.
15
Gambar 2.5.2. Prinsip Dasar kWh Meter
Sumber: Tse-Indonesia.id
Torsi ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut
antaranya. Karena Φp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I,
maka torsi motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke
beban. Karena itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang
terpakai. Semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar,
demikian pula sebaliknya. Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di
bedakan menjadi tiga macam, yaitu :
Daya kompleks S(VA) = V.I
Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ ……………………………………….…(2.1)
16
Chip card adalah suatu jenis kartu alat pembayaran yang semakin populer
seiring dengan kemajuan teknologi mikroelektronika serta semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Salah satu
kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.
17
Berikut adalah gambar skema/bagan pemasangan kWh meter prabayar 1 fasa :
Sumber: izaal.Wordpress.com
18
Sumber: dokumen.tech
19
Sumber: izaal.wordpress.com
Prinsip kerja kWh meter prabayar chip card, chip card dapat digunakan
sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan mengembangkan kWh meter
elektronik digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca kartu serta
perangkat transaksi lunak berbasis smart card. KWh meter akan beroperasi
berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card kedalam
register kWh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk
mengontrol bekerjanya kWh meter.
Nilai kredit didalam register akan dikurangi secara bertahap sebanding
dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi (digunakan). Jika isi register
telah habis maka kWh meter harus segera diisi kembali (register sisa pulsa sama
dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah jangka waktu yang
telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka kWh meter akan memutus
saklar pemutus atau internal contactor sehingga supply daya terputus. Pengisian
pulsa listrik kedalam smart card menggunakan portable terminal yang koneksi
dengan perangkat lunak sinkronisasi dan billing system yang telah diinstal di
komputer (Master Station).
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh pengelola gedung dari
penggunaan kWh meter prabayar di antaranya adalah:
20
1. Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi kemungkinan
tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik. Pemasaran listrik prabayar
ini dapat juga diserahkan pada pihak ketiga.
2. Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk pengecekan
konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.
Sedangkan bagi konsumen, sistem ini juga dapat menguntungkan yaitu:
1. Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang
dilakukan diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi.
2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan
adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi.
3. Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human error.
kWh meter juga dipasangkan dengan MCB (mini circuit breaker) digunakan
oleh pihak PLN untuk membatasi arus serta pengaman instalasi listrik, berfungsi
sebagai pengaman hubungan singkat/korselet serta mempunyai fungsi pengaman
beban lebih, MCB (mini circuit breaker) otomatis akan memutuskan arus bila arus
yang melewatinya melebihi batas nominal yang telah ditentukan pada MCB (mini
circuit breaker) tersebut.
21
3. KWh Meter Prabayar menggunakan Keypad 4x4 sebagai interface untuk
pengisian voucher listrik, sedangkan pada kWh Meter Pascabayar
menggunakan perangkat pembaca kartu (Chip card Reader) dan ada juga
yang menggunakan keypad 4x4 sebagai interfacenya.
22
petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota yang mengacu pada hal-hal yang harus
terpenuhi dalam penanganan komplain.
23
1. Kabel SR2 ×10 mm
2. Kabel NYAF1 ×4 mm(diameter pada kabel tergantung pada daya yang
akan digunakan).
3. MCB (mini circuit breaker)
4. APP (Alat pengukur dan pembatas)
5. Tang ampere (clamp meter)
6. SWC (service wedge clamp)
7. Tap konektor (Piercing)
b. Alat yang dibutuhkan adalah:
1. Tangga
2. Palu/Martil
3. Tang Cucut/Lancip
4. Tang kombinasi
5. Tespen
6. Obeng kombinasi
7. Isolasi Listrik
c. Dokumen
1. Kendaraan Oprasional
2. Kamera Dokumentasi
3. Dokumen data pelanggan
4. Dokumen CT (clear tamper) untuk kWh meter prabayar
24
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk medapatkan data dan informasi ialah
sebagai berikut:
3.3.1. Observasi
Penulis melakukan observasi terhadap proses kerja yang sedang
berjalan di PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota dengan supervisor,
pembimbing lapangan, dan dinas gangguan pelayanan teknik.
Mengenai penanganan masalah kelistrikan kWh meter serta berupa
instruksi kerja tentang pemasangan atau penggantian serta jika terjadi
gangguan.
3.3.2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi tentang landasan
teori, data komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
Sedangkan beberapa informasi diperoleh dari perusahaan (orang yang
berkerja di lapangan dan kantor), serta beberapa informasi yang
diperoleh melalui internet.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Pada saat melakukan kerja praktek, penulis menemukan masalah
mengenai gangguan apa saja yang terjadi pada kWh meter prabayar satu fasa.
Diantaranya sebagai berikut:
1. kWh meter prabayar mati/tidak menyala.
2. Tombol pada kWh meter rusak.
3. Tegangan input atau masukan tidak stabil (naik dan turun) ke kWh meter
prabayar.
4. Layar kWh meter prabayar bertuliskan periksa atau error.
26
Layar kWh meter prabayar 1 fasa bertuliskan error di jln. Nuri disebabkan karena
pemakaian daya listrik yang berlebihan.
Layar bertuliskan periksa pada kWh meter satu fasa di jln. tanjung harapan
disebabkan oleh karena adanya arus listrik yang bocor
27
4.2. Pembahasan
Permasalahan diatas merupakan permasalahan yang umum terjadi pada
saat APP (alat pengukur dan pembatas) difungsikan, tindakan yang perlu
dilakukan adalah dengan mengatasinya, dimana untuk masing-masing
permasalahan yang ada:
1. KWh meter prabayar mati/tidak menyala.
Biasanya hal ini setelah terjadinya pemadaman dan beberapa
rumah mati, yang dimana untuk memastikannya benar rusak atau tidak
nya kWh meter tersebut dapat lakukan pengecekan pada sambungan tap
konektor (piercing) di tiang JTR, untuk melakukan pengencangan
sambungan atau pergantian tap konektor (piercing) yang rusak.
2. Tombol pada kWh meter rusak
Pada gangguan yang ini langsung dilakukan pergantian kWh meter
baru karena kesalahan teknis dari kWh meter itu sendiri yang dimana
kWh meter prabayar itu sendiri menggunakan prinsip sistem Digital
dengan penerapan microprosessor, untuk perbaikan kWh meter prabayar
sendiri tidak boleh sembarangan mencabut segel dari PLN jika melanggar
akan di kenakan denda untuk pelanggaran.
3. Tegangan input tidak stabil atau drop tegangan input minimal dibawah
200V ke kWh meter prabayar.
Bisa jadi karena tegangan ujung, lost contact pada trafo atau gardu
PLN, trafo atau gardu PLN overload (beban gardu atau trafo sudah
melebihi kapasitas/kemampuan) yang dalam istilah trafo atau gardu OB
(over beban).
Penanganannya oleh PLN dilakukannya mutasi atau pergantian
trafo/gardu yang kapasitasnya lebih besar atau pemasangan trafo/gardu
baru dalam lingkup beban yang sama (trafo/gardu sisip) untuk memenuhi
permintaan tenaga listrik oleh konsumen atau pelanggan dan perbaikan
tegangan yang masuk ke kWh meter prabayar.
28
4. Layar kWh meter prabayar bertuliskan periksa atau error.
Penyebab paling sering munculnya tulisan “periksa” pada meter
prabayar dimana terjadinya perbedaan aliran listrik pada penghantar fasa
dan netral, dimana bisa dilihat sendiri meter prabayar punya fitur yang
mengukur arus listrik masuk dan keluar.Yang contohnya jika melalui
penghantar fasa sebesar 6A, maka arus listrik yang keluar melalui netral
juga harus sebesar 6A.Dan gangguan kWh meter prabayar menjadi sarang
serangga ini termasuk dalam gangguan non teknis yang dimana menjadi
salah satu penyebab alam dimana juga mempengaruhi kinerja dari sebuah
kWh meter prabayar.
Gambar 4.4. kWh meter prabayar satu fasa menjadi sarang serangga.
Sumber. PT.PLN (PERSERO) ULP KOTA PALU
Dan untuk tulisan “error” pada layar kWh meter prabayar bisa terjadi
karena kelebihan beban secara continue, ada kelalaian terjadi karena
humanerror (mcb terpakai bukan standar dari PLN), dan tegangan drop
yang dimana masing-masing kWh meter punya toleransi tegangan input
maka jika tidak sesuai dapat merusak meter.
29
Gambar 4.5.Salah satu terminal kWh meter hangus.
Sumber. PT. PLN (PERSERO) ULP PALU KOTA
30
sangat penting dalam penanganan komplain yang dilakukan oleh PT. PLN
(Persero) ULP Palu Kota.
2. Fairness
Fairness atau keadilan disini dimaksudkan bahwa setiap ada komplain
masuk dari pelanggan maka petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota
baik itu petugas yang bertugas di loket pengaduan maupun petugas
lapangan akan selalu memberikan solusi atau perbaikan berdasarkan data
yang terlebih dahulu masuk. Namun terkadangapabila komplain tersebut
merupakan komplain dengan kerusakan yang mendesak maka akan
didahulukan. Pada intinya, petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota
selalu berusaha untuk berlaku adil dengan tidak membedakan status sosial
pelanggan yang mengajukan komplain tersebut.
3. Visibility
Dari segi visibility, pihak PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota kurang
begitu terlihat karena dari hasil pengamatan tidak terlihat papan petunjuk
prosedur yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam pengaduan
komplainnya. Alur tata cara juga tidak dijelaskan dengan gamblang oleh
petugas PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota, petugas hanya menanyakan
mengenai ID pelanggan, nomor kartu identitas serta ancer –ancer menuju
lokasi rumah yang mengalami kerus akan instalasi listrik. Sehingga
pelanggan yang mengajukan komplain seringkali harus kembali datang ke
kantor PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota di waktu berikutnyahanya untuk
mengambil data yang kurang lengkap tersebut.
4. Responsiveness
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan petugas PT.
PLN (Persero) ULP Palu Kota, mereka selalu berusaha memberikan respon
yang baik kepada setiap pelanggan yang mengajukan complain contohnya
dengan adanya layanan pengaduan gangguan 24 jam. Layanan pengaduan
komplain atau gangguan teknik yang buka 24 jam ini dimaksudkan agar
PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota bisa selalu memberikan respon yang
cepat dan baik kepada setiap pelanggannya.
31
5. Simple
Dari hasil pengamatan, pengajuan komplain terhitung cukup simpel dan
mudah.Selain melalui loket, pelanggan juga bisa mengajukan komplain
mereka via telepon maupun website PT. PLN (Persero) ULP Palu Kota,
hal inilah yang dirasa memudahkan pelanggan dalam mengajukan
komplainnya. Pelanggan dengan jarak tempuh yang cukup jauh hanya
perlu menelepon dan memberikan data yang dibutuhkan sehingga
menghemat waktu.
32
9. Petugas penyambungan melaksanakan penggantian kWh meter pelanggan
dan mengesahkan TTD bersama pelanggan pada formulir PK BA dan surat
pernyataan penetapan TS kWh.
10. Penyambungan menyerahkan PK BA dan surat pernyataan penetapan TS
kWh yang sudah diverifikasi dan ditandatangani pejabat berwenang ke
pelayanan pelanggan untuk dibuatkan penetapan TS kWh dan peremajaan
penggantian kWh meter.
11. Pelayanan pelanggan membuat registrasi penetapan TS kWh untuk dibayar
oleh pelanggan ke loket dan proses peremajaan atas PK BA penggantian
kWh meter.
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah di lakukan serta dalam
penulisan
laporan, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
5.2. Saran
Selama melaksanakan kerja praktek di PT.PLN (PERSERO) ULP PALU
KOTA, pada tanggal 27 Desember 2021 sampai dengan 27 Januari 2022, Penulis
telah mengamati dan mempelajari beberapa hal, sehingga pada akhirnya Penulis
34
Saran yang dapat penulis berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan
1. Bagi Perusahaan
Praktek yaitu proses kerja praktek terjadwal dan memiliki mekanisme Pendaftaran
peserta kerja praktek serta Menyiapkan tempat tingal bagi peserta kp yang berasal
Perlu adanya sosialisasi dan bimbingan lebih lanjut kepada tiap mahasiswa
yang akan mengikuti kerja praktek, sehingga mahasiswa lebih siap dan tidak
pelaksanaan kerja praktek agar mahasiswa lebih memahami dunia kerja yang
Semoga melalui Laporan Kerja Praktek yang dibuat oleh penulis, dapat
menjadi masukkan yang bermanfaat bagi para mahasiswa yang sedang atau akan
35
DAFTAR PUSTAKA
Andi, M. (2013).Studi Kestabilan. Banjaran :Universitas Pasundan Bandung
Paramitha, A., Erlina, E., & Christiono, C. (2020). PENGEMBANGAN MONITORING
PEMAKAIAN KWH METER SATU FASA PRABAYAR DENGAN
MIKROKONTROLER (Doctoral dissertation : INSTITUT TEKNOLOGI
PLN
Alfaruq, M. (2020). Pt. Pln (Persero) Ulp Bengkalis Pelayanan Teknik Pt. Adra
Gemilang (Proteksi Recloser Pada Jardist 20 Kv).
Ramadlana, L. R., & Najib, M. (2015). Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan
Listrik Pascabauyar dan Listrik Prabayar Terhadap Kepuasan Pelanggan
pada PT PLN (Persero) AREA CIPUTAT: Jurnal Manajemen dan
Organisasi Vol VII. Sumber, 171, 146-674.
Alayidrus, D. S. (2020). STRATEGI PT. PLN (Persero) ULP PALU KOTA
DALAM MENGATASI KELUHAN PELANGGAN (Studi Kasus Pada Listrik
Prabayar) (Doctoral dissertation, Universitas Tadulako).
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
41
42
PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttengo
ULP Palu Kota
Alamat : Jl. Sulawesi No. 1, Telp. (0451) 421688
Palu, Sulawesi Tengah
43
Ganti MCB (Perubahan Daya)
7 Selasa, 04 Januari 2022 Pemasangan kwh meter (area kota)
Ganti MCB (perubahan daya)
8 Rabu, 05 Januari 2022
Pemasangan instalasi di jln. Merpati
9 Kamis, 06 Januari 2022 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
Ganti MCB (area kota palu)
Pemasangan kwh meter jln. Towua
10 Jumat, 07 Januari 2022 Perbaikan lampu jalan (permintaan
warga)
Ganti MCB (perubahan daya)
11 Sabtu, 08 Januari 2022
Pemasangan intsalasi di jln. Merpati
44
24 Senin, 24 Januari 2022 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
Ganti MCB (perubahan daya)
25 Selasa, 25 Januari 2022 Pemasangan kwh meter (area poboya)
Ganti MCB (perubahan daya)
26 Rabu, 26 Januari 2022
Pemasangan kwh meter (area tondo)
27 Kamis, 27 Januari 2022 Pemasangan kwh meter (area kota palu)
Ganti MCB (perubahan daya)
Mengetahui,
Supervisor Transaksi Energi Pembimbing Lapangan
Manajer
45