Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. PLN (PERSERO)


UNIT LAYANAN PUSAT LISTRIK (ULP) KAYU AGUNG
07 JANUARI – 07 FEBRUARI 2021
“POLA KERJA DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM
JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN PT PLN
PERSERO (ULP) KAYU AGUNG”

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja
Praktik Pada Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :

Pindo Pramuda 132016017


M Togar Fausal p 132016038
Pebri Alsetiawan 132017177

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022

i
ii
PT. PLN KAYU AGUNG
UNIT LAYANAN PUSAT LISTRIK (ULP) KAYU AGUNG
07 JANUARI – 07 FEBRUARI 2021
“POLA KERJA DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM
JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN PT PLN
PERSERO (ULP) KAYU AGUNG”

Disusun Oleh :

Pindo Pramuda 132016017


M Togar Fausal p 132016038
Pebri Alsetiawan 132017177

Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro Pembimbing Kerja Praktik

Taufik Barlian, S.T, M.Eng Feby Ardianto, S.T, M.Cs


NIDN. 0218017202 NIDN. 0207038101

i
PT. PLN KAYU AGUNG
UNIT LAYANAN PELANGGAN LISTRIK (ULP) KAYU AGUNG
07 JANUARI – 07 FEBRUARI 2021
“POLA KERJA DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM
JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN
PT.PLN PERSERO (ULP) KAYU AGUNG”

Disusun Oleh :
Pindo Pramuda 132016017
M Togar Fausal p 132016038
Pebri Alsetiawan 132017177

Dosen Pembimbing Manajer ULP


KAYU AGUNG

Feby Ardianto, S.T, M.Cs Danang Presetio Wibowo


NIDN. 0207038101

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT. Yang telah


memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktik ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
akademis jenjang S1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palembang. Adapun Laporan ini berjudul “POLA KERJA
DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM JARINGAN LISTRIK
TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN PT.PLN PERSERO (ULP) KAYU
AGUNG”
'Dengan rasa sedih dan bangga, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Namun penulis juga sadar bahwa masih banyak tugas-tugas yang jauh lebih berat
dan penuh tantangan yang akan penulis jalani dimasa-masa yang akan datang
nantinya. Berbagai kendala dan halangan kami lalui dalam menyelesaikan laporan
ini. Namun itu semua karena keterbatasan dari penulis sendiri. Dalam proses
penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik moral maupun
bantuan lainnya. Untuk itu perkenankanklah dalam kesempatan ini penulis dengan
segala ketulusan hati mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Kedua orang tua, serta kakak-adik yang telah memberikan perhatian dan
do’anya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini.
2. Bapak Taufik Barlian, S.T. M. Eng. sebagai Ketua Prodi Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Palembang.
3. Bapak Feby Ardianto, S.T, M.Cs, selaku Dosen pembimbing kerja
praktik.
4. Bapak Danang Prasetyo Wibowo, selaku Manajer ULP Kayuagung
5. Bapak Abit Kausar selaku pejabat K3 ULP Kayuagung

iii
6. Bapak Seno prasetyo, selaku Supervisor Teknik Unil Layanan Pelanggan
Kayu Agung.
7. Seluruh operator staf karyawan PT.PLN (Persero) Unit Layanan
Pelanggan Kayu agung.
8. Serta pihak-pihak yang sangat membantu didalam penyusunan laporan
kerja praktek ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak


kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis. Maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
memperbaiki dan membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Kerja Praktik ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Palembang dan masyarakat pada umumnya.

Palembang, januari 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

v
1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek kerja lapangan merupakan suatu mata kuliah studi wajib yang
harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Palembang dengan adanya Kerja Praktek tersebut mahasiswa
lebih dekat mengenal sistem pelistrikan transmisi dan peralatan listrik yang ada
pada sekarang ini sehingga apapun gangguan yang terjadi di dalam jaringan listrik
dengan mudah dapat diatasi secara cepat tanpa merugikan pemakaian energi
listrik yang disalurkan pada pemakaian konsumen rumah tangga dan industri.
Penempatan praktek kerja lapangan tersebut bertempat di PT PLN persero
ULP Kayuagung Ogan Ilir.
Dengan agenda kerja bersama pegawai PLN setempat yaitu yang dimulai
dari menerima informasi konsumen pelanggan energi listrik mengalami
kemacetan pada jaringan listrik yang digunakan terutama kali di dalam pemakaian
sistem penerangan nya
Selanjutnya untuk Menindaklanjuti mengenai informasi gangguan listrik
tersebut kami sebagai mahasiswa Kerja Praktek bersama pegawai teknisi PLN
bergerak menuju lokasi yang menjadi target untuk perbaikan sistem jaringan
maupun peralatan listrik yang digunakan Kemudian kami kembali ke tempat unit
pelayanan menunggu pengaduan informasi konsumen selanjutnya
Gangguan yang sering terjadi pada sistem jaringan listrik pada daerah
tersebut disebabkan oleh tertimpah pohon-pohon di sekitar lokasi, baik pada
transmisi Tegangan Tinggi maupun tegangan rendah yang disalurkan ke
konsumen.
Dengan ada nya uraian latar belakang masalah di atas kami sebagai
mahasiswa Kerja Praktek ini pula, Ingin mengetengahkan suatu bentuk laporan
yang berjudul pola kerja dalam mengatasi gangguan sistem jaringan listrik
tegangn tinggi dan rendah unit layanan PT.PLN persero ULP Kayuagung.

1
Dengan adanya kerja lapangan ini udah-mudahan mudah-mudahan akan
bermanfaat bagi kami di kemudian hari.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini dilakukan adalah:
a. Tujuan Kerja Praktek yaitu untuk memahami kendala jaringan listrik
pada tegangan tinggi dan rendah serta penggunaan peralatan listrik nya
ketika terjadi gangguan secara tiba-tiba pada saat informasi didapat
dari konsumen kemudian konsumen rumah tangga dan industri
memakai energi listrik PLN tersebut.
b. Menambah ilmu pengetahuan skill yang di dapat dari Kerja Praktek
tersebut di dalam mengatasi adanya suatu gangguan pada transmisi dan
dapat mengetahui tentang K3 sebagai media ilmu keselamatan di
dalam mengikuti pekerjaan pada tempat kita bekerja selanjutnya
1.3 Manfaat
Manfaat kerja praktek di PT PLN persero ULP Kayuagung Yaitu
dapat mengetahui secara langsung sistem jaringan listrik yang digunakan
oleh masyarakat umum dan industri baik itu Tegangan Tinggi maupun
rendah serta dapat pula memahami prinsip kerja komponen serta proses
penggantian nya ketika terjadi kerusakan di lokasi jaringan listrik tersebut
1.4 Sistematika Penulisan
Uraian dari hasil kerja praktek lapangan tersebut terdiri dari
beberapa bab yang isinya dapat dijelaskan sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan Kerja Praktek,
manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM


Bab ini membahas mengenai profil perusahaan, visi, misi, motto,
makna logo PT. PLN, tata nilai dan budaya perusahaan, struktur organisasi
dan proses bisnis unit dari PT. PLN.

2
Sejarah PT.PLN (persero), PT.PLN (Persero) UIK Sumbagsel Unit
Pelaksana Pengendalian Pembangkit Keramasan - pusat listrik Indralaya,
Visi dan misi, dan simbol perusahaan, Lokasi PT.PLN (persero) UIK
Sumbagsel sektor pembangkit Keramasan dan pusat listrik Indralaya,
Produk yang dihasilkan, Struktur organisasi PLN ULP Kayuagung.

BAB III LANDASAN KERJA PRAKTEK


Bab ini membahas tentang landasan kerja praktek berdasarkan teori
yang terdapat dari berbagai sumber terkait yang mendukung secara teoritis
sesuai dengan judul yang telah ditentukan dalam penyusunan laporan ini.
Langkah kerja, penggantian tiang listrik, isolator tegangan tinggi,
penggantian alat proteksi, jenis-jenis pemutus daya, pertimbangan dalam
pemeliharaan pemutus daya, pemasangan kawat pengaman anti hewan,
penagihan pelanggan, jadwal kegiatan kerja praktek

BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan data serta hasil yang diperoleh dalam
pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan di ULP KAYU AGUNG.
Sistem Jaringan Listrik Tegangan tinggi, Perlindungan Peralatan
Tegangan Tinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

3
BAB 2
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah PT.PLN (Persero)


PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Keramasan terletak 3 km dari pusat
kota Palembang. PT. PLN (Persero) Sektor Pengendaliaan Pembangkit
Keramasan, berada di bawah naungan wilayah Pembangkit Sumatera Bagian
Selatan (KITSBS), merupakan salah satu sektor penting dalam penyediaan energi
listrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan, khususnya kota Palembang. Oleh
karena itu perlu mengembangkan, menerapkan serta memelihara suatu sistem
manajemen perusahaan yang sistematis, transparan, efektif dan dirancang untuk
selalu memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan harapan pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan.
Menyediakan total daya sebesar 324,85 MW, yang dapat dibangkitkan melalui
tiga pusat listrik yang berada di bawah naungan Sektor Pengendaliaan Pembangkit
Keramasan, yaitu:
1. Pusat Listrik Keramasan
2. Pusat Listrik Indralaya
3. Pusat Listrik Listrik Merah Mata (Borang)
Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan produktivitas
pengolahan tenaga listrik dikawasan Sumatera maka Direksi PT. PLN
(Persero) menetapkan kebijakan untuk melakukan restrukrisasi organisasi
pengelolah kelistrikan dikawasan pulau Sumatera yang saat ini
dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) wilayah III dan IV dengan
membentuk unit organisasi Pembangkit Sumatera Bagian Selatan
berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No.
177.K/010./DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004. Tujuan pokok kantor
Induk PT. PLN (Persero) Pembangkit adalah mengusahakan pembangkitan
dan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai serta
melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat,

4
memperhatikan kepentingan stake holder serta meningkatkan kepuasan
pelanggan. Wilayah kerja kantor induk PT. PLN

(Persero) pembangkit Sumatera Bagian Selatan meliputi 9 Sektor Pembangkitan,


yaitu :
1. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bengkulu, mulai beroperasi 1972.
2. Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan, mulai beroperasi tahun
1975.
3. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bukit Tinggi, mulai beroperasi tahun
1977.
4. Sektor Pembangkitan Bukit Asam, mulai beroperasi tahun 1987.
5. Sektor Pengendalian Pembangkitan Ombilin, mulai beroperasi tahun 1996.
6. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bandar lampung, mulai beroperasi
tahun 2001.
7. Sektor Pembangkitan Tarahan, mulai beroperasi tahun 2007.
8. Sektor Pengendalian Pembangkitan Jambi, mulai beroperasi tahun 2009.
9. Sektor Pembangkitan Teluk Sirih, mulai beroperasi tahun 2014.
10. Sektor Pembangkitan Sebalang
Pembentukan PLN Sektor Keramasan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari
1975, yaitu setelah selesainya pembangunan dari trial operasi PLTGU unit I dan
unit II. Pembangunan PLN Sektor Keramasan pada mulanya diawali dengan
perencanaan pembanguan unit PLTGU Keramasan yaitu pada tahun 1962, dimana
pada saat itu kemampuan dari PLTD Boom Baru (dibawah pengelolaan PLN
Cabang Palembang) tidak dapat lagi memenuhi permintaan tenaga listrik untuk
para konsumen.
Pada tahun 1963 dimulai dengan pelaksanaan pembenaguan berupa
penyediaan tanah, menimbun rawa-rawa dan penyediaan tempat penampungan
material yang didatangkan dari Yoguslavia. Pada tahun 1964-1968, kegiatan
pembangunan mengalami slowdown akibatnya tidak tersedianya dana
pembangunan.

5
Setelah ditetapkannya proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Keramasan sebagai salah satu bagian dari proyek Pembangunan Lima Tahun
(Pelita) I Nasional (1 April 1969) tahap demi tahap dilanjutkan pembangunannya
sampai tahun 1974. Dalam usaha mempertinggi kehandalan pembangkitan,
makapada tahun 1968 dimulai pengembangan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
unit II di Keramasan dan tahun 1979 PLTG unit III yang juga terletak di
Keramasan.
Demi memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan
karena PLTGU I dan II Keramasan berhenti operasi tanggal 15 Desember 2012.
Sebelumnya, pada tanggal 22 Maret 2011, dilakukan penandatanganan kontrak
pembangunan PLTGU I dan II, dimana PT. PLN (Persero) mengandeng Marubeni
Corp sebagai kontraktor dengan nilai kontak mencapai IDR 98.208.800.000. Hal
ini bertujuan untuk menggantikan peran PLTGU unit I dan II Keramasan yang
akan stop beroperasi. Lalu 2 tahun setelahnya, 2 blok PLTGU berkapasitas 2x40
MW yang berada 3 meter dari pusat kota Palembang ini selesai dibangun dan
melakukan komisioning pada tanggal 31 Agustus 2013.
Sektor Pembangkit Keramasan memiliki tugas pokok antara lain:
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan operasi pusat
pembangkit listrik untuk menyediakan energi listrik sesuai permintaan PT.
PLN (Persero) KITSBS dan atau PT. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban (P3B Sumatera Unit P3B Palembang).
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan
unit pembangkit listrik.
3. Melaksanakan pembinaan satuan organisasi Pusat Listrik Keramasan,
Pusat Listrik Borang (Sungai Juaro), Pusat Listrik Indralaya, dan PLTGU
Talang Duku.
4. Mengelola sumber daya manusia, keuangan, material dan administrasi
milik PT. PLN (Persero) yang berada di PT. PLN (Persero) Pembangkit
Sumbagsel Sektor Keramasan.

6
2.2 PT. PLN (Persero) UIK Sumbagsel Unit Pelaksana Pengendalian
Pembangkitan Keramasan – Pusat Listrik Indralaya.
Unit Pusat Listrik Indralaya didirikan pada tahun 2008. Unit Pusat Listrik
Indralaya merupakan salah satu bagian unit pembangkit PT. PLN (Persero)
Pembangkit Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkit dan Pengendalian
Keramasan yang mengemban tugas melaksanakan penyediaan dan pelayanan
supply tenaga listrik di kota Indralaya khususnya dan Sumbagsel pada umumnya.
Pusat Listrik Indralaya merupakan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU), PLTGU Pusat Listrik Indralaya memiliki Konfigurasi Blok
PLTGU yang menggunakan jenis poros terpisah dengan konfigurasi:
2 GTG + 2 HRSG + 1 STG (separated/ multi shaft)
Terdiri dari 2 unit turbin gas atau Gas Turbine (GT), 2 boiler HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) dan 1 unit turbin uap atau Steam Turbine (ST). Setiap
unit turbin terpisah dan memutar generatornya masing-masing.
Unit Pembangkit Indralaya ini memiliki tiga pembangkit PLTGU yaitu:
- GT1.1 dengan Daya Terpasang 50 MW
- GT1.2 dengan Daya Terpasang 40 MW
- Serta satu unit Steam Turbine (ST1.0) dengan Daya Terpasang 40MW
2.3 Visi dan Misi, dan makna simbol perusahaan
2.3.1 Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka Se-Asia Tenggara Dan Nomor 1
Pilihan Pelanggan Untuk Solusi,
2,3.2 Misi Perusahaan
Misi Perusahaan Antara Lain :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
2. Menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi

7
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

2.3.3 Pedoman Perilaku PLN


SIPP (Saling Percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar)
1. Saling percaya (Mutual Trust)
Saling menghargai, bertikad baik, transparan
- Berpikir dan berperilaku positif
- Menghargai pendapat dan gagasan yang berbeda
- Obyektif dan transaparan
- Menjalin hubungan yang harmonis

2. Integritas ( Integrity)
Jujur dan menjaga komitmen, taat aturan dan betanggung jawab,
keteladanan
- Jujur dan menejaga komitmen
- Memberi keteladanan
- Adil dan bertanggung jawab
- Mengakui keterbatasan
- Netral dalam berpolitik

3. Peduli (Care)
Proaktif dan saling membantu, memberi yang terbaik, menjaga citra
perusahaan
- Saling membantu, memotivasi dan memberi perhatian
- Santun, ramah, dan terbuka
- Menjaga citra dan memberikan pelayanan terbaik
- Saling mengingatkan bila ada yang melanggar aturan

4. Pembelajaran (Continuous Learning)


Belajar berkelanjutan dan beradaptasi, berbagai pengetahuan dan
pengalaman, berinovasi.
- Memahami dan melaksanakan kebijakan perusahaan

8
- Menngkatkan kompetensi secara terus menerus (belajar
berkesinambungan)
- Berbagi ide, informasi, pengetahuan dan pengalaman
- Melakukan inovasi dan mendorong perubahan
- Kritis dan bersemangat untuk mendapatkan yang terbaik

2.4 Lokasi PT. PLN (Persero) UIK Sumbagsel Sektor Pembangkit


Keramasan dan Pusat Listrik Indralaya
Sektor Pembangkit Keramasan terletak di Jalan Abikusno Cokrosuyoso
no.24, Kertapati, sekitar 3 km dari puast kota Palembang. Lokasi pembangkit
berada di dekat Sungai Musi yang digunakan sebagai sumber bahan baku
pembangkit dan berada dekat dengan PT. Semen Baturaja, PT. Pertamina dan PT.
Agung Rubber. Peta lokasi PLTGU Keramasan 2x40 MW
PT. PLN (Persero) UIK Sumbagsel Sektor Pembangkit Keramasa – Pusat Listrik
Indralaya PLTGU 130 MW terletak di kota Indralaya, kabupaten Ogan Ilir. Lokasi
Pusat Listrik Indralaya berada di simpang Jalan Lintas Timur Palembang – Kayuagung
KM. 32 Indralaya, 32 kilometer dari pusat kota Palembang.

2.5 Produk yang dihasilkan


Produksi yang dibangkitkan sesuai dengan permintaan PT. PLN (Persero)
Unit Pengaturan Beban (UPB) Sumatera Bagian Selatan dan PT.PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera. Kemudaian disalurkan
melalui jaringan 70kV dan 150kV yang terhubung dengan sistem interkoneksi
Sumatera serta melalui jaringan transmisi ppenyulang (20 kV) milik Pt. PLN
(Persero) S2JB.
Produk utama berupa listrik yang dihasilkan dari PLTGU Pusat Listrik
Indralaya adalah berupa daya aktif netto sebesar 130 MW yang dihasilkan dari
tiga generator pada masing-masinng turbin yang ada, terdiri atas 2 Turbin Gas
atau Gas Turbine (GT) yaitu GT 1.1 dan GT 1.2 serta satu Turbin Uap atau Steam
Turbine (ST).
PLTGU Pusat Listrik Indralaya memiliki Konfigurasi blok PLTGU yang
menggunakan jenis poros terpisah dengan konfigurasi:

9
2 GTG + 2 HRSG + 1 STG (separated / multi shaft)
Unit Pembangkit Indralaya ini memiliki tiga pembangkit PLTGU yaitu:
- GT1.1 dengan Daya Terpasang 50 MW
- GT1.2 dengan Daya Terpasang 40 MW
- ST1.0 dengan Daya Terpasang 40 MW

Dengan ada nya PT.PLN (Persero) tersebut didalam menyalurkan energi


listrik unit kayu agung ogan ilir tersebut, di perlukan suatu unit pelayanan
pelanggan listrik, untuk melayani masalah pengaduan mengalami gangguan listrik
yang di alami oleh masyarakat setempat, dengan cara mengatasi perbaikan dan
peggantian koponen peralatan listrik dengan cepat dan unit ini pula mengawasi
proses biaya pemakaian energy listrik nya oleh konsumen yang menunggak
pembayaran nya tiap – tiap bulan melalui secara langsung ke pelanggan tersebut.

Ada nya unit pelayanan ini juga harus ada nya stap ke pegawai pemimpin yang
mengatur system kinerja pegawai setiap hari seperti diagram di bawah ini.

10
Organisasi PLN ULP Kayu Agung dapat dilihat pada di bawah ini:

DANANG PRESETYO WOBOWO

MANAJER ULP

RENO PRASETYO SULTAN PRAYUDA M.HARIS KURNIAWA ABID KAUSAR

SPV TEKNIK SPV TRANSAKSI ENERGI SPV PP & ADMINISTRASI PJ LAKSK3L

YUDHA PRADANA ADHI NEGARA MUHAMMAD AMRIN AGUSTINA SRI LESTARI


JE HAR DIST AE HAR DGT JF ADM MUM

11
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Seluruh pembahasan yang disusun pada bab 4 tersebut berdasarkan dari
Kerja Praktek lapangan unit Kayuagung mempunyai struktur kerja yang dialami
dari hari bulan dan tahun seperti penjelasan tabel 3.1 berikut in

Tabel 3.1 Struktur Kegiatan Kerja Praktek


No Tanggal Hari Waktu/jam Kegiatan
1 07 – Februari 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Perkenalan diri
2 09 – Februari 2021 Sabtu - -
3 10 – Februari 2021 Minggu - -
5 11 – Februari 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Penggantian LBS
6 12 – Februari 2021 Selasa 08 : 00 – 17 : 00 Pemangkasan Pohon
7 13 – Februari 2021 Rabu 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Penagihan Pelanggan
8 14 – Februari 2021 Kamis 08 : 00 – 17 : 00 Pemasangan anti hewan
9 15 – Februari 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pergantian Tiang
10 16 – Februari 2021 Sabtu - -
11 17 – Februari 2021 Minggu - -

13
12 18 – Februari 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – penggantian isolator
13 19 – Februari 2021 Selasa 08 : 00 – 17 : 00 Penagihan pelanggan
14 20 – Februari 2021 Rabu 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pemangkasan
15 21 – Februari 2021 Kamis 08 : 00 – 17 : 00 Pergantian tiang
16 22 – Februari 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – renovasi mushola
17 23 – Februari 2021 Sabtu - -
18 24 – Februari 2021 Minggu - -
19 25 – Februari 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pemangkasan pohon

20 26 – Februari 2021 Selasa 08 : 00 – 17 : 00 Pemasangan Anti hewan


21 27 – Februari 2021 Rabu 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Penagihan pelanggan
22 28 – Februari 2021 Kamis 08 : 00 – 17 : 00 Pemindahan Tiang penyangga
23 29 – Februari 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Renovasi mushola
24 01 – Maret 2021 Sabtu - -
25 02 – Maret 2021 Minggu - -
26 03 – Maret 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pergantian LBS
27 04 – Maret 2021 Selasa 08 : 00 – 17 : 00 Pergantian Tiang Penyangga
28 05 – Maret 2021 Rabu 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Penagihan Pelanggan
29 06 – Maret 2021 Kamis 08 : 00 – 17 : 00 Pergantian isolator
30 07 – Maret 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pepisahan Dengan
kariawan Atau staf

3.2 Langkah Kerja


Kerja praktek di daerah Kayuagung terutama pada sistem jaringan listrik
tegangan tinggi atau rendah dengan perawatan kawat transmisi dari pemasangan
Line 3 fasa dan 1 fasa. Terbentang pada daerah tersebut.

14
Kerusakan kawat tentang ini pula disebabkan oleh pohon-pohon yang
tumbang di suatu lokasi kawat transmisi yang terpasang.
Ketika peristiwa terputusnya kawat jaringan komunikasi dengan adanya
informasi masyarakat setempat unit layanan PT.PLN (persero) Kayuagung
bersama mahasiswa Kerja Praktek mendatangi lokasi kejadian dengan ambil
langkah pemangkasan pohon yang mengganggu rentang kawat transmisi tersebut.
Selanjutnya membersihkan ranting kayu di sekitar tempat kejadian jika
kawat transmisi tersebut putus maka unit ULP dan mahasiswa mendatanginya
kembali menjadi utuh seperti semula
Jenis kawat penghantar yang digunakan pada saluran transmisi adalah
tembaga dengan konduktivitas 100% (Cu 100%), Tembaga dengan konduktivitas
97, 5% (Cu 95,5%) atau aluminium dengan konduktivitas 61% (A1 61%). Kawat
penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis dengan lembaga sebagai berikut:
AAC
All-Aluminum conductor, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya dibuat
dari aluminium.
ACC
All - luminium allow conductor, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari campuran aluminium.
ACSR
Aluminium Conductor, Stel-Reinforced, yaitu kawat penghantar aluminium
berinti kawat baja.
ACAR
Aluminium Conductor allow reinforced,yaitu kawat penghantar aluminium
yang diperkuat dengan logam campuran

Kawat penghantar tembaga mempunyai kelebihan dibandingkan kawat


penghantar aluminium karena konduktivitas dan kuat tarik nya lebih tinggi.
Kelemahannya, untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih berat dari
aluminium dan juga lebih mahal. Oleh karena itu kawat penghantar aluminium
telah menggantikan kedudukan kawat tembaga.
Untuk memperbesar kuat tarik dari kawat aluminium digunakan campuran
aluminium untuk saluran transmisi tegangan tinggi, di mana jarak antar

15
tiang/menara jauhnya sampai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih
tinggi titik untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
3.3 Penggatian Tiang Listrik
Kerja Praktek lapangan bersama pegawai transmisi PT PLN persero ULP
Kayuagung untuk memperbaiki jaringan listrik sering mengganti tiang-tiang
penampang kawat transmisi pada bagian tegangan tinggi dan tegangan rendah,
kerusakan tiang tersebut disebabkan oleh kondisi tanah di lokasi, lembek maupun
tertabrak kendaraan, mengakibatkan retak dan patah tiang transmisi tersebut, tiang
penyangga kawat transmisi tersebut terbuat dari bahan cor semen yang tingginya
kurang lebih 15 meter dengan diameter sebesar 30 cm berbentuk bulat kerucut, di
atas tiang telah terbentuk lobang untuk penempatan besi horizontal tempat
penyangga isolator tegangan yang terbuat dari keramik teras.
Ketika penggantian tiang penyangga membutuhkan alat elevator mobil
aliran listrik ke sistem jaringan tersebut terlebih dahulu harus terputus atau tidak
ada aliran listrik yang mengalir.
Setelah tiang penyangga dan kawat untuk transmisi terpasang berupa
aliran aliran listrik tersebut dialirkan kembali seperti semula dan proses energi
listrik dapat digunakan lagi tanpa adanya kemacetan sistem penerangannya yang
digunakan oleh masyarakat setempat.
Jaringan listrik yang terdapat pada lokasi kerja praktek lapangan sering
terjadi kerusakan isolator baik pada penempatan jaringan sistem kawat Tegangan
Tinggi maupun tegangan rendah Oleh karena itu pula penggantian isolator PLN
perlu dilakukan dengan menyangga tiang di bagian menggunakan elevator mobil.
Pemakaian sistem jaringan listrik tegangan tinggi dan rendah dan tali lapis
dari penggunaan konduktor atau kawat penghantar arus dan tegangan listrik untuk
memisahkan masing-masing konduktor dengan jarak tertentu sehingga udara yang
meng antarai suatu konduktor dengan konduktor lain berperan sebagai medium
isolasi utama. konduktor konduktor diikat pada penyangga dengan bantuan
isolator.

Isolator Tegangan Tinggi


Isolator Tegangan Tinggi dijumpai pada jaringan transmisi jaringan
distribusi hantaran udara, gardu induk panel pembagi daya, Terminal Ujung kabel
dan peralatan Tegangan Tinggi. pada jaringan hantaran udara digunakan sebagai
penggantung dan penampang konduktor. Di gardu induk digunakan sebagai
pendukung peralatan Tegangan Tinggi seperti saklar pemisah, pendukung

16
konduktor penghubung dan menggantung real daya. Pada pada distribusi
digunakan untuk menopang rel daya pada peralatan Tegangan Tinggi digunakan
sebagai mantel peralatan uji (trafo uji, pembagi tegangan, kapasitor, resistor) dan
bushing. Bushing adalah isolator yang digunakan untuk mengisolir badan suatu
peralatan dengan konduktor Terminal tegangan tinggi yang menerobos badan
peralatan tersebut.
Dilihat dari konstruksi isolator terdiri dari isolator pendukung dan isolator
gantung (suspension). Isolator pendukung terdiri dari tiga jenis yaitu: isolator pin,
isolator post, dan isolator pin-post. Bentuk ketiga jenis isolator pendukung yang
ditunjukkan pada gambar 3.1
Isolator jenis pin digunakan untuk jaringan distribusi hantaran udara
tegangan menengah, dipasang pada palang tiang tanpa beban tekuk seperti
ditunjukkan pada gambar 4.2 isolator PIN dapat juga digunakan untuk tiang yang
mengalami beban tekuk, dalam hal ini isolator dipasang ganda pada palang ganda,
seperti ditunjukkan pada gambar 3.2

Gamabar 3.1 jenis – jenis isolator pendukung

17
Gamabr 3.2 pemasangan isolator pin dan pin-post
Seperti hanyalah jenis pin-post isolator ini dirancang untuk pemasangan
dalam.
Dilihat dari bentuknya, isolator gantung terdiri dari dua jenis yaitu isolator
piring (Gambar 3.3) dan isolator silinder (Gambar 3.3) isolator gantung digunakan
untuk jaringan hantaran udara tegangan menengah dan tegangan tinggi titik pada
jaringan tegangan menengah digunakan pada tiang akhir dan tiang sambungan
seperti ditunjukkan pada (Gambar 3.4) untuk transmisi Tegangan Tinggi, isolator
piring dirangkai berbentuk rantai seperti ditunjukkan pada (Gambar 3.4) isolator
rantai ada yang dilengkapi dengan tanduk busur untuk melindungi isolator saat
terjadi lewat-denyar akibat tegangan lebih pada jaringan

Gambar 3.3 Bentuk – Bentuk Isolator Gantung

18
Gambar 3.4 Pemasang Isolator Gantung Jenis Piring

3.4 Penggantian Alat Proteksi

Kelanjutan dari Kerja Praktek pemasangan di lokasi Ogan Ilir unit


Kayuagung mahasiswa bersama pegawai teknisi ULP PLN, pada jadwal hari jam
pergi keterangan lokasi yang mengalami kerusakan sistem alat proteksi transmisi
jaringan listrik yang yang mana fungsinya.

Cegah terjadinya kerusakan pada peralatan sistem dan mempertahankan


kestabilan sistem ketika terjadi gangguan, sehingga kontinuitas pelayanan dapat
dipertahankan titik salah satu komponen sistem proteksi adalah pemutus daya
(cicuit breaker), peranan pemutus daya.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pemutus daya agar dapat
melakukan hal-hal diatas adalah sebagai berikut:

1. mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu.


2. mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan beban
maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada
pemutus daya itu sendiri.
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi
agar arus hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem,

19
membuat sistem kehilangan kesetabilan dan merusak pemutus daya
itu sendiri.

3.3.1 jenis pemutus daya


Jenis-jenis pemutus daya yang ditemui saat ini adalah
a. Pemutus daya udara air (Circuit breaker)
b. Pemutus daya minyak(Oil circuit breaker)
c. Pemutus daya udara tekan (Air-Bast circuit breaker)
d. Pemutus dayavacum (Vacuum circuit breaker)
3.3.2 Pertimbangan dalam pemeliharaan pemutus daya
Setiap memutus saya dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya.
Ada berapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan suatu pemutus
daya, yaitu:
a. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus
daya itu akan dipasang titik nilainya tergantung pada jenis pertahanan titik
Netral sistem.
b. Arus maksimum kontinu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Arus
ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban
dimana pemutus daya tersebut terpasang.
c. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya.
d. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung hal ini
berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
e. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dan objek lain
disekitarnya.
f. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
g. Kekuatan dielektrik media isolator Sela kontak.
h. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya..
Tegangan pengenal suatu pemutus daya dirancang untuk lokasi yang
ketinggiannya maksimum 1000 m diatas permukaan laut. Jika pemutus
kemampuan arus suatu pemutus daya dinyatakan dalam dua besaran, yaitu:
a. Kemampuan pemutus arus (interuppting duty), yaitu harga efektif arus
hubung singkat simetri tertinggi yang dapat diputuskan pemutus daya
tanpa menimbulkan kerusakan pada kontak pemutus daya.
Kemampuan arus sesaat (momentary duty), itu harga efektif arus hubungan
singkat asimetri tertinggi yang dapat dipikul pemutus daya tanpa menimbulkan
kerusakan pada pemutus daya

20
3.5 Pemasangan Kawat Pengaman Anti Hewan

Kegiatan praktek kerja lapangan juga meliputi pemasangan kawat


pengaman anti hewan untuk menjaga tiang-tiang penyangga, kawat penyangga
tersebut dibuat dari besi behel Lancip diletakkan di sekeliling tiang penyangga
sebelah kiri dan kanan.

3.6 Penagihan Pelanggan


Kerja Praktek Mahasiswa juga bersama pegawai unit Kayuagung pun ikut
menagih pelanggan tunggakan PLN ke rumah-rumah ketika pelanggan tidak
membayar tunggakan yang telah ditentukan tanggal dan dan bulannya maka pihak
PLN ULP akan memberikan sanksi pada pelanggan tersebut berupa benda
maupun pemutusan aliran listrik ke pelanggan tersebut

BAB 4
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI

4.1 Pemeliharaan Gardu Distribusi Listrik PT PLN PERSERO

21
Gambar 4.1 Distribusi listrik PT PLN PERSERO Kayu Agung

Merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem distribusi PLN yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke Konsumen atau untuk
mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen atau pelanggan, baik itu pelanggan
tegangan menengah maupun pelanggan tegangan rendah.
Pengertian Gardu Distribusi tegangan Listrik yang Paling di kenal adalah sebuah
bangunan Gardu Listri yang berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Menengah  ( PHB-TM ), Transformator Distribusi, dan
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah ( PHBTR ) Untuk memasok
kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah
( TM 20 KV ) maupun Tegangan rendah ( TR 220/380 Volt )
4.2 Sistem Pendistribusian Tenaga Listrik
Sistem jaringan tenaga listrik adalah penyaluran energi listrik dari
pembangkit tenaga listrik (power station) hingga sampai kepada konsumen
(pemakai) pada tingkat tegangan yang diperlukan. Sistem tenaga listrik ini terdiri
dari unit pembangkit, unit transmisi dan unit distribusi. Sistem pendistribusian

22
tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendistribusian
langsung dan sistem pendistribusian tak langsung

1. Sistem Pendistribusian Langsung Sistem pendistribusian langsung


merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara
langsung dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, dan tidak melalui jaringan
transmisi terlebih dahulu. Sistem pendistribusian langsung ini digunakan
jika Pusat Pembangkit Tenaga Listrik berada tidak jauh dari pusat-pusat
beban, biasanya terletak daerah pelayanan beban atau dipinggiran kota.
Sistem Pendistribusian Tak Langsung Sistem pendistribusian tak langsung
merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan jika Pusat Pembangkit
Tenaga Listrik jauh dari pusat-pusat beban, sehingga untuk penyaluran tenaga
listrik

memerlukan jaringan transmisi sebagai jaringan perantara sebelum dihubungkan


dengan jaringan distribusi yang langsung menyalurkan tenaga listrik ke
konsumen.

4.3 Gardu Pembagi/Gardu Distribusi


Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi
tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan
distribusi sekunder.

Kapasitas transformator yang digunakan pada Gardu Pembagi ini


tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani dan luas daerah pelayanan
beban. Bisa berupa transformator satu fasa dan bisa juga berupa transformator tiga
fasa.

23
Gambar 3.2 : Gardu distribusi jenis tiang

4.4 Jaringan Distribusi Sekunder

Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah


(JDTR) merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
konsumen. Oleh karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi sekunder
ini 130/230 V dan 130/400 V untuk sistem lama, atau 230/400 V untuk sistem
baru. Tegangan 130 V dan 230 V merupakan tegangan antara fasa dengan netral,
sedangkan tegangan 400 V merupakan tegangan fasa dengan fasa

Gambar 3.3 : Jaringan distribusi sekunder 220 V

4.5 Macam – macam Gardu Distribusi

24
Berdasarkan ( SPLN 605.K/DIR,2010), Gardu distribusi dibagi menjadi 5
jenis gardu yaitu gardu Portal , gardu cantol , gardu beton , gardu kios , gardu
pelanggan khusus

1. Gardu Portal : Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM dengan


peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai
pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur
(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA)
sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat
surja petir
2. Gardu Distribusi Cantol : Biasanya transformator yang terpasang
adalah transformator dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3 atau Fase 1.
Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected
Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya sudah
terpasang lengkap dalam tangki transformator
3. Gardu Beton : Seluruh komponen utama instalasi yaitu transformator
dan peralatan switching/proteksi, terangkai didalam bangunan sipil
yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi
pasangan batu dan beton
4. Gardu Kios : Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat
dari konstruksi baja, fiberglass atau kombinasinya, yang dapat
dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu distribusi. Terdapat
beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios Modular dan Kios
Bertingkat
5. Gardu Pelanggan Khusus : Gardu ini dirancang dan dibangun untuk
sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain
komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di lengkapi
dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan.

6. Gardu Distribusi Tipe Portal


Gardu Portal adalah gardu listrik tipe terbuka (out-door) dengan memakai
konstruksi dua tiang atau lebih. Tempat kedudukan transformator sekurang –

25
kurangnya 3 meter di atas tanah dan ditambahkan platform sebagai fasilitas
kemudahan kerja teknisi operasi dan pemeliharaan. Transformator dipasang pada
bagian atas dan lemari panel / PHB-TR pada bagian bawah. Jenis – jenis adalah
1. Gardu Portal 50 kVA – 100 kVA, 2 jurusan TR PHB-TR : Gardu
ini dirancang untuk 2 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
2. Gardu Portal 160 – 400 kVA, 4 Jurusan TR PHB-TR : Gardu ini
dirancang untuk 4 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
3. Gardu Portal Pelanggan Khusus : Gardu Portal untuk pelanggan
khusus Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah.
4. Gardu Portal SKTM Antenna : Gardu Portal ini lazimnya dibangun
pada sistem distribusi Tegangan Menengah dengan kabel bawah tanah
yang karena keterbatasan lahan, catu daya TM diperoleh dari Gardu
Beton terdekat dengan SKTM bawah tanah dengan panjang tidak
melebihi 100 meter. Untuk gardu portal antenna, kubikel pengaman
transformator ditempatkan pada gardu pemberi catu daya.
5. Gardu Portal RMU/Modular : Gardu Portal ini adalah gardu listrik
dengan konstruksi sama dengan gardu Portal, dengan penempatan
kubikel jenis RMU/modular dalam lemari panel (metal clad) yang
terhindar dari air hujan dan debu, dan dipasangkan pada jaringan
SKTM.

26
Gambar 3.4 : Konstruksi Gardu Distribusi tipe portal
Keterangan Gambar :
1. Paralel Grove ( Live – Line – Connector ) adalah connector atau joint untuk
menghubungkan SUTM dan fuse cut out (FCO)
2. Bimetal adalah terminal untuk menghubungkan Fuse cut out ke trafo terbuat
dari alumunium dan tembaga
3. Lightning arrester adalah pengaman petir untuk transformator
4. Fuse cut out adalah pengaman arus lebih pada transformator
5. Transformator adalah alat untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan
distribusi tegangan menengah ke jaringan distribusi tegangan rendah
6. PHB TR adalah papan hubung bagi tegangan rendah
7. Elektroda Bumi Netral transformator adalah pentanahan untuk transformator
8. Elektroda Bumi dan LA adalah pentanahan untuk Lightning arrester
9. Elektroda Bumi BKT
10. Pipa Galvanis 41 mci biasanya digunakan untuk penempatan kabel dari trafo
menuju ke PHB TR
11. Pipa galvanis 5/8 mci biasanya digunakan untuk penempatan kabel jurusan
supaya tidak kena air hujan

27
12. Jaringan tegangan rendah adalah kabel untuk disalurkan ke konsumen
tegangan rendah 380/220 V
13. Ranjau panjat

4.6 Komponen Utama Gardu Distribusi Portal

Komponen ini adalah komponen yang harus ada pada gardu distribusi
portal dari penyuplai daya seperti trafo sampai ke peralatan switching dan
peralatan proteksinya

4.7 Transformator 3 fasa


( SPLN 605.K/DIR , 2010 ) . Untuk transformator fase tiga , merujuk pada SPLN,
ada tiga tipe vektor grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan
Ynyn0. Titik netral langsung dihubungkan dengan tanah. Untuk konstruksi,
peralatan transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN
D3.002-1: 2007. Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing Tegangan
Menengah isolator keramik. Sedangkan Transformator gardu pasangan dalam
dilengkapi bushing Tegangan Menengah isolator keramik atau menggunakan
isolator plug-in premoulded.

Gambar 3.5 : Transformator 3 fasa

NO Vektor Grup Daya ( kVA) Keterangan

28
50

1 Yzn5 100 Untuk Sistem 3


kawat
160

200

250

2 Dyn5 315 Untuk Sistem 3


kawat
400

500

630

50

100

160

200

3 Ynyn0 250 Untuk Sistem 4


kawat
315

400

500

630

4.8 PHB Sisi Tegangan Rendah ( PHB – TR )

PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih Perlengkapan


Hubung Bagi Tegangan Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur,
pengaman dan kendali yang saling berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap

29
dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian penyangganya.
Secara umum PHB TR sesuai untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka. Rak TR
pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah suatu
rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan
Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian yang bertegangan, terpasang tanpa
isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi sebanyak-
banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan
Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-
TR harus dicantumkan diagram satu garis arus pengenal proteksi dan kendali
serta nama jurusan JTR.

1. Komponen komponen dalam PHB TR


a. Saklar utama : Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-
TR, dipasangkan Pemutus Beban (LBS) atau NFB (No Fused
Breaker). Saklar utama pada PHB-TR dipersyaratkan memiliki arus
pengenal sekurang-kurangnya 115% IN transformator distribusi
b. Pengaman Lebur : Jenis pengaman lebur ini paling banyak digunakan
pada PHB-TR adalah tipe NH atau NT. Pemilihan besar rating
pengaman pelebur harus disesuaikan dengan kapasitas transformator.
Penentuan rating NH/NT fuse dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Kapasitas trafo
400 X jumlah jurusan X √ 3
c. Rel bus bar : Sistem busbar terbuat dari Tembaga Elektrolit.
Pemasangan dan penyambungan hanya dapat dilakukan dengan mur-

30
baut. Pemboran lubang berulir pada tembaga tidak dianjurkan. KHA
rel PHB dipersyaratkan sekurang-kurangnya 125% arus pengenal
saklar pemisah. Busbar tembaga harus dicat dengan warna sebagai
berikut : - Busbar Fase : Merah, Kuning, Hitam - Busbar Netral Biru -
Busbar Pembumian . hijau dengan strip kuning Setiap sambungan
busbar harus diberi lapisan timah atau perak
d. Kabel penghubung trafo : dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel NYY
dengan penampang 70, 95, 150, 240 mm2 (disesuaikan dengan
kebutuhan dan Trafo Distribusi yang terpasang)
e. Kabel Jurusan : ( bisa berupa NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran
sesuai dengan kebutuhan. Contoh : 3x70 + 1x50 mm
f. Fuse Base : Fuse Base dipasaran terdiri dari bermacam-macam
spesifikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaan
untuk gardu distribusi

4.8.1 Fuse Cut Out ( FCO )

Fuse atau Pelebur berfungsi sebagai pengaman pada sistem distribusi


terhadap arus gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi atau trafo distribusi.
Letak pemasangan Fuse / Pelebur adalah Sisi primer trafo pada Gardu Distribusi
Tiang / Tembok Fuse pengaman pada sisi 20 kV (TM) berupa fuse cut out (FCO).

Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out adalah kawat
perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahan –
bahan tersebut.

Terdapat 3 jenis karakteristik fuse link disertai kemampuan hantar


arusnya sebagai berikut : Tipe T, Tipe K dan Tipe H

1. Kemampuan hantar arus terus menerus pelebur ( FCO ) jenis letupan


( expulsion) tipe T (lambat) dan tipe K (cepat) ditetapkan : - 1.5 kali arus
pengenalnya (arus pengenal 6.3 A s.d.100 A) - 1.3 kali arus pengenalnya (arus

31
pengenal 125 A s.d.160 A) - Sama dengan nilai arus pengenalnya (arus
pengenal 200 A)

2. Pelebur letupan tipe H sama dengan arus pengenalnya

Gambar 3.7 : Fuse Cut Out

4.8.2 Lightning Arester (LA)


Umumnya digunakan sebagai proteksi pada gardu pasangan luar. Memiliki
kapasitasnya 5 kA, 10 kA, 15 kA dipasang di kabel keluar / masuk dan di dekat
trafo. Untuk tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk
perlindungan Transformator yang dipasang pada tengah-tengah jaringan memakai
LA 5 KA, dan di ujung jaringan dipasang LA – 10 KA

4.8.3 Konektor

32
Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau
mencabangkan kawat penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor yang
digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan menggunakan Live Line Connector
(sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan membuka/ memasang
pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan pencabangan harus
di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik / Gardu Induk

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
51. Kesimpulan
Uraian dari hasil kerja praktek berbentuk laporan ini Isinya terdiri dari
beberapa bab yang isinya dapat penulis simpulkan antara lain yaitu:
1) PT.PLN (Persero) ULP Kayu Agung sebagai unit layanan yang
fasilitas dan pelayanan pelayanan informasi konsumen mengenai gangguan
aliran listrik dari sistem jaringan tegangan tinggi dan tegangan rendah.
Selanjutnya unit ini pula menyiapkan sistem perbaikan jaringan listrik
beserta pengertian komponennya serta penagihan pembayaran tunggakan
pelanggan PLN.
2) Penggantian komponen sistem jaringan listrik yang berada di
lokasi ya itu bergantian dan perbaikan rawan transmisi pergantian kawat
penyangga isolator sistem proteksi dan pemasangan kawat pengaman anti
hewan.
3) Dengan adanya Kerja Praktek tersebut mahasiswa lebih dapat
memahami sistem transmisi jaringan listrik berdasarkan teori yang didapat di
bangku kuliah dengan Kerja Praktek lapangan tersebut.

33
4) Untuk menjamin kekontiunitasan dan keefektifitasan dalam
penyaluran tenaga listrik kepada konsumen dengan mutu, keandalan dan
perbaikan yang teliti dan tingi maka perlu perawatan dan pemeliharaan
jaringan distribusi yang rutin dilakukan

5.2 Saran
Dengan hasil dari Kerja Praktek yang dilaksanakan secara lebih
kurang satu bulan penuh harapan kami sebagai mahasiswa kedepannya
nanti dapat menjaga dan bersilaturahmi yang berlangsungan untuk
menjalin kerjasama yang erat, di dalam mahasiswa menuntut ilmu ilmu
pada studi lapangan yang disediakan oleh perusahaan PT.PLN (Persero)
setempat

DAFTAR PUSTAKA

Bogas L Tobing: 2003, peralatan Tegangan Tinggi, penerbit, PT Gramedia


Pustaka Utama Jakarta
Ramdan Febriana, 2020 pembagian sistem penyaluran tenaga listrik
https://www.warriornux.com/ pembagian-sistem-penyaluran-tenaga listrik
Stevenson, william Jr. D, 1983, Analisa sistem Tebaga Listrik, Edisi Ke ‐ 4,
Penerbit Erlangga, jakarta
Zuhal, 1991, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB Bandung

34
Cekmas Cekdin Dan Taufik Barlian, 2013, Transmisi Daya Listrik, Penerbit Andi
Yogyakarata

LAMPIRAN

35
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai