Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja
Praktik Pada Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :
i
ii
PT. PLN KAYU AGUNG
UNIT LAYANAN PUSAT LISTRIK (ULP) KAYU AGUNG
07 JANUARI – 07 FEBRUARI 2021
“POLA KERJA DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM
JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN PT PLN
PERSERO (ULP) KAYU AGUNG”
Disusun Oleh :
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro Pembimbing Kerja Praktik
i
PT. PLN KAYU AGUNG
UNIT LAYANAN PELANGGAN LISTRIK (ULP) KAYU AGUNG
07 JANUARI – 07 FEBRUARI 2021
“POLA KERJA DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM
JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI UNIT LAYANAN
PT.PLN PERSERO (ULP) KAYU AGUNG”
Disusun Oleh :
Pindo Pramuda 132016017
M Togar Fausal p 132016038
Pebri Alsetiawan 132017177
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Bapak Seno prasetyo, selaku Supervisor Teknik Unil Layanan Pelanggan
Kayu Agung.
7. Seluruh operator staf karyawan PT.PLN (Persero) Unit Layanan
Pelanggan Kayu agung.
8. Serta pihak-pihak yang sangat membantu didalam penyusunan laporan
kerja praktek ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya kerja lapangan ini udah-mudahan mudah-mudahan akan
bermanfaat bagi kami di kemudian hari.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini dilakukan adalah:
a. Tujuan Kerja Praktek yaitu untuk memahami kendala jaringan listrik
pada tegangan tinggi dan rendah serta penggunaan peralatan listrik nya
ketika terjadi gangguan secara tiba-tiba pada saat informasi didapat
dari konsumen kemudian konsumen rumah tangga dan industri
memakai energi listrik PLN tersebut.
b. Menambah ilmu pengetahuan skill yang di dapat dari Kerja Praktek
tersebut di dalam mengatasi adanya suatu gangguan pada transmisi dan
dapat mengetahui tentang K3 sebagai media ilmu keselamatan di
dalam mengikuti pekerjaan pada tempat kita bekerja selanjutnya
1.3 Manfaat
Manfaat kerja praktek di PT PLN persero ULP Kayuagung Yaitu
dapat mengetahui secara langsung sistem jaringan listrik yang digunakan
oleh masyarakat umum dan industri baik itu Tegangan Tinggi maupun
rendah serta dapat pula memahami prinsip kerja komponen serta proses
penggantian nya ketika terjadi kerusakan di lokasi jaringan listrik tersebut
1.4 Sistematika Penulisan
Uraian dari hasil kerja praktek lapangan tersebut terdiri dari
beberapa bab yang isinya dapat dijelaskan sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan Kerja Praktek,
manfaat, dan sistematika penulisan.
2
Sejarah PT.PLN (persero), PT.PLN (Persero) UIK Sumbagsel Unit
Pelaksana Pengendalian Pembangkit Keramasan - pusat listrik Indralaya,
Visi dan misi, dan simbol perusahaan, Lokasi PT.PLN (persero) UIK
Sumbagsel sektor pembangkit Keramasan dan pusat listrik Indralaya,
Produk yang dihasilkan, Struktur organisasi PLN ULP Kayuagung.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan data serta hasil yang diperoleh dalam
pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan di ULP KAYU AGUNG.
Sistem Jaringan Listrik Tegangan tinggi, Perlindungan Peralatan
Tegangan Tinggi
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM
4
memperhatikan kepentingan stake holder serta meningkatkan kepuasan
pelanggan. Wilayah kerja kantor induk PT. PLN
5
Setelah ditetapkannya proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Keramasan sebagai salah satu bagian dari proyek Pembangunan Lima Tahun
(Pelita) I Nasional (1 April 1969) tahap demi tahap dilanjutkan pembangunannya
sampai tahun 1974. Dalam usaha mempertinggi kehandalan pembangkitan,
makapada tahun 1968 dimulai pengembangan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
unit II di Keramasan dan tahun 1979 PLTG unit III yang juga terletak di
Keramasan.
Demi memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan
karena PLTGU I dan II Keramasan berhenti operasi tanggal 15 Desember 2012.
Sebelumnya, pada tanggal 22 Maret 2011, dilakukan penandatanganan kontrak
pembangunan PLTGU I dan II, dimana PT. PLN (Persero) mengandeng Marubeni
Corp sebagai kontraktor dengan nilai kontak mencapai IDR 98.208.800.000. Hal
ini bertujuan untuk menggantikan peran PLTGU unit I dan II Keramasan yang
akan stop beroperasi. Lalu 2 tahun setelahnya, 2 blok PLTGU berkapasitas 2x40
MW yang berada 3 meter dari pusat kota Palembang ini selesai dibangun dan
melakukan komisioning pada tanggal 31 Agustus 2013.
Sektor Pembangkit Keramasan memiliki tugas pokok antara lain:
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan operasi pusat
pembangkit listrik untuk menyediakan energi listrik sesuai permintaan PT.
PLN (Persero) KITSBS dan atau PT. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban (P3B Sumatera Unit P3B Palembang).
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan
unit pembangkit listrik.
3. Melaksanakan pembinaan satuan organisasi Pusat Listrik Keramasan,
Pusat Listrik Borang (Sungai Juaro), Pusat Listrik Indralaya, dan PLTGU
Talang Duku.
4. Mengelola sumber daya manusia, keuangan, material dan administrasi
milik PT. PLN (Persero) yang berada di PT. PLN (Persero) Pembangkit
Sumbagsel Sektor Keramasan.
6
2.2 PT. PLN (Persero) UIK Sumbagsel Unit Pelaksana Pengendalian
Pembangkitan Keramasan – Pusat Listrik Indralaya.
Unit Pusat Listrik Indralaya didirikan pada tahun 2008. Unit Pusat Listrik
Indralaya merupakan salah satu bagian unit pembangkit PT. PLN (Persero)
Pembangkit Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkit dan Pengendalian
Keramasan yang mengemban tugas melaksanakan penyediaan dan pelayanan
supply tenaga listrik di kota Indralaya khususnya dan Sumbagsel pada umumnya.
Pusat Listrik Indralaya merupakan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU), PLTGU Pusat Listrik Indralaya memiliki Konfigurasi Blok
PLTGU yang menggunakan jenis poros terpisah dengan konfigurasi:
2 GTG + 2 HRSG + 1 STG (separated/ multi shaft)
Terdiri dari 2 unit turbin gas atau Gas Turbine (GT), 2 boiler HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) dan 1 unit turbin uap atau Steam Turbine (ST). Setiap
unit turbin terpisah dan memutar generatornya masing-masing.
Unit Pembangkit Indralaya ini memiliki tiga pembangkit PLTGU yaitu:
- GT1.1 dengan Daya Terpasang 50 MW
- GT1.2 dengan Daya Terpasang 40 MW
- Serta satu unit Steam Turbine (ST1.0) dengan Daya Terpasang 40MW
2.3 Visi dan Misi, dan makna simbol perusahaan
2.3.1 Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka Se-Asia Tenggara Dan Nomor 1
Pilihan Pelanggan Untuk Solusi,
2,3.2 Misi Perusahaan
Misi Perusahaan Antara Lain :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
2. Menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
7
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
2. Integritas ( Integrity)
Jujur dan menjaga komitmen, taat aturan dan betanggung jawab,
keteladanan
- Jujur dan menejaga komitmen
- Memberi keteladanan
- Adil dan bertanggung jawab
- Mengakui keterbatasan
- Netral dalam berpolitik
3. Peduli (Care)
Proaktif dan saling membantu, memberi yang terbaik, menjaga citra
perusahaan
- Saling membantu, memotivasi dan memberi perhatian
- Santun, ramah, dan terbuka
- Menjaga citra dan memberikan pelayanan terbaik
- Saling mengingatkan bila ada yang melanggar aturan
8
- Menngkatkan kompetensi secara terus menerus (belajar
berkesinambungan)
- Berbagi ide, informasi, pengetahuan dan pengalaman
- Melakukan inovasi dan mendorong perubahan
- Kritis dan bersemangat untuk mendapatkan yang terbaik
9
2 GTG + 2 HRSG + 1 STG (separated / multi shaft)
Unit Pembangkit Indralaya ini memiliki tiga pembangkit PLTGU yaitu:
- GT1.1 dengan Daya Terpasang 50 MW
- GT1.2 dengan Daya Terpasang 40 MW
- ST1.0 dengan Daya Terpasang 40 MW
Ada nya unit pelayanan ini juga harus ada nya stap ke pegawai pemimpin yang
mengatur system kinerja pegawai setiap hari seperti diagram di bawah ini.
10
Organisasi PLN ULP Kayu Agung dapat dilihat pada di bawah ini:
MANAJER ULP
11
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Seluruh pembahasan yang disusun pada bab 4 tersebut berdasarkan dari
Kerja Praktek lapangan unit Kayuagung mempunyai struktur kerja yang dialami
dari hari bulan dan tahun seperti penjelasan tabel 3.1 berikut in
13
12 18 – Februari 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – penggantian isolator
13 19 – Februari 2021 Selasa 08 : 00 – 17 : 00 Penagihan pelanggan
14 20 – Februari 2021 Rabu 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pemangkasan
15 21 – Februari 2021 Kamis 08 : 00 – 17 : 00 Pergantian tiang
16 22 – Februari 2021 Jum’at 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – renovasi mushola
17 23 – Februari 2021 Sabtu - -
18 24 – Februari 2021 Minggu - -
19 25 – Februari 2021 Senin 08 : 00 – 17 : 00 Apel pagi – Pemangkasan pohon
14
Kerusakan kawat tentang ini pula disebabkan oleh pohon-pohon yang
tumbang di suatu lokasi kawat transmisi yang terpasang.
Ketika peristiwa terputusnya kawat jaringan komunikasi dengan adanya
informasi masyarakat setempat unit layanan PT.PLN (persero) Kayuagung
bersama mahasiswa Kerja Praktek mendatangi lokasi kejadian dengan ambil
langkah pemangkasan pohon yang mengganggu rentang kawat transmisi tersebut.
Selanjutnya membersihkan ranting kayu di sekitar tempat kejadian jika
kawat transmisi tersebut putus maka unit ULP dan mahasiswa mendatanginya
kembali menjadi utuh seperti semula
Jenis kawat penghantar yang digunakan pada saluran transmisi adalah
tembaga dengan konduktivitas 100% (Cu 100%), Tembaga dengan konduktivitas
97, 5% (Cu 95,5%) atau aluminium dengan konduktivitas 61% (A1 61%). Kawat
penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis dengan lembaga sebagai berikut:
AAC
All-Aluminum conductor, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya dibuat
dari aluminium.
ACC
All - luminium allow conductor, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari campuran aluminium.
ACSR
Aluminium Conductor, Stel-Reinforced, yaitu kawat penghantar aluminium
berinti kawat baja.
ACAR
Aluminium Conductor allow reinforced,yaitu kawat penghantar aluminium
yang diperkuat dengan logam campuran
15
tiang/menara jauhnya sampai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih
tinggi titik untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
3.3 Penggatian Tiang Listrik
Kerja Praktek lapangan bersama pegawai transmisi PT PLN persero ULP
Kayuagung untuk memperbaiki jaringan listrik sering mengganti tiang-tiang
penampang kawat transmisi pada bagian tegangan tinggi dan tegangan rendah,
kerusakan tiang tersebut disebabkan oleh kondisi tanah di lokasi, lembek maupun
tertabrak kendaraan, mengakibatkan retak dan patah tiang transmisi tersebut, tiang
penyangga kawat transmisi tersebut terbuat dari bahan cor semen yang tingginya
kurang lebih 15 meter dengan diameter sebesar 30 cm berbentuk bulat kerucut, di
atas tiang telah terbentuk lobang untuk penempatan besi horizontal tempat
penyangga isolator tegangan yang terbuat dari keramik teras.
Ketika penggantian tiang penyangga membutuhkan alat elevator mobil
aliran listrik ke sistem jaringan tersebut terlebih dahulu harus terputus atau tidak
ada aliran listrik yang mengalir.
Setelah tiang penyangga dan kawat untuk transmisi terpasang berupa
aliran aliran listrik tersebut dialirkan kembali seperti semula dan proses energi
listrik dapat digunakan lagi tanpa adanya kemacetan sistem penerangannya yang
digunakan oleh masyarakat setempat.
Jaringan listrik yang terdapat pada lokasi kerja praktek lapangan sering
terjadi kerusakan isolator baik pada penempatan jaringan sistem kawat Tegangan
Tinggi maupun tegangan rendah Oleh karena itu pula penggantian isolator PLN
perlu dilakukan dengan menyangga tiang di bagian menggunakan elevator mobil.
Pemakaian sistem jaringan listrik tegangan tinggi dan rendah dan tali lapis
dari penggunaan konduktor atau kawat penghantar arus dan tegangan listrik untuk
memisahkan masing-masing konduktor dengan jarak tertentu sehingga udara yang
meng antarai suatu konduktor dengan konduktor lain berperan sebagai medium
isolasi utama. konduktor konduktor diikat pada penyangga dengan bantuan
isolator.
16
konduktor penghubung dan menggantung real daya. Pada pada distribusi
digunakan untuk menopang rel daya pada peralatan Tegangan Tinggi digunakan
sebagai mantel peralatan uji (trafo uji, pembagi tegangan, kapasitor, resistor) dan
bushing. Bushing adalah isolator yang digunakan untuk mengisolir badan suatu
peralatan dengan konduktor Terminal tegangan tinggi yang menerobos badan
peralatan tersebut.
Dilihat dari konstruksi isolator terdiri dari isolator pendukung dan isolator
gantung (suspension). Isolator pendukung terdiri dari tiga jenis yaitu: isolator pin,
isolator post, dan isolator pin-post. Bentuk ketiga jenis isolator pendukung yang
ditunjukkan pada gambar 3.1
Isolator jenis pin digunakan untuk jaringan distribusi hantaran udara
tegangan menengah, dipasang pada palang tiang tanpa beban tekuk seperti
ditunjukkan pada gambar 4.2 isolator PIN dapat juga digunakan untuk tiang yang
mengalami beban tekuk, dalam hal ini isolator dipasang ganda pada palang ganda,
seperti ditunjukkan pada gambar 3.2
17
Gamabr 3.2 pemasangan isolator pin dan pin-post
Seperti hanyalah jenis pin-post isolator ini dirancang untuk pemasangan
dalam.
Dilihat dari bentuknya, isolator gantung terdiri dari dua jenis yaitu isolator
piring (Gambar 3.3) dan isolator silinder (Gambar 3.3) isolator gantung digunakan
untuk jaringan hantaran udara tegangan menengah dan tegangan tinggi titik pada
jaringan tegangan menengah digunakan pada tiang akhir dan tiang sambungan
seperti ditunjukkan pada (Gambar 3.4) untuk transmisi Tegangan Tinggi, isolator
piring dirangkai berbentuk rantai seperti ditunjukkan pada (Gambar 3.4) isolator
rantai ada yang dilengkapi dengan tanduk busur untuk melindungi isolator saat
terjadi lewat-denyar akibat tegangan lebih pada jaringan
18
Gambar 3.4 Pemasang Isolator Gantung Jenis Piring
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pemutus daya agar dapat
melakukan hal-hal diatas adalah sebagai berikut:
19
membuat sistem kehilangan kesetabilan dan merusak pemutus daya
itu sendiri.
20
3.5 Pemasangan Kawat Pengaman Anti Hewan
BAB 4
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
21
Gambar 4.1 Distribusi listrik PT PLN PERSERO Kayu Agung
Merupakan salah satu Komponen dari suatu sistem distribusi PLN yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke Konsumen atau untuk
mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen atau pelanggan, baik itu pelanggan
tegangan menengah maupun pelanggan tegangan rendah.
Pengertian Gardu Distribusi tegangan Listrik yang Paling di kenal adalah sebuah
bangunan Gardu Listri yang berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Menengah ( PHB-TM ), Transformator Distribusi, dan
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah ( PHBTR ) Untuk memasok
kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah
( TM 20 KV ) maupun Tegangan rendah ( TR 220/380 Volt )
4.2 Sistem Pendistribusian Tenaga Listrik
Sistem jaringan tenaga listrik adalah penyaluran energi listrik dari
pembangkit tenaga listrik (power station) hingga sampai kepada konsumen
(pemakai) pada tingkat tegangan yang diperlukan. Sistem tenaga listrik ini terdiri
dari unit pembangkit, unit transmisi dan unit distribusi. Sistem pendistribusian
22
tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendistribusian
langsung dan sistem pendistribusian tak langsung
23
Gambar 3.2 : Gardu distribusi jenis tiang
24
Berdasarkan ( SPLN 605.K/DIR,2010), Gardu distribusi dibagi menjadi 5
jenis gardu yaitu gardu Portal , gardu cantol , gardu beton , gardu kios , gardu
pelanggan khusus
25
kurangnya 3 meter di atas tanah dan ditambahkan platform sebagai fasilitas
kemudahan kerja teknisi operasi dan pemeliharaan. Transformator dipasang pada
bagian atas dan lemari panel / PHB-TR pada bagian bawah. Jenis – jenis adalah
1. Gardu Portal 50 kVA – 100 kVA, 2 jurusan TR PHB-TR : Gardu
ini dirancang untuk 2 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
2. Gardu Portal 160 – 400 kVA, 4 Jurusan TR PHB-TR : Gardu ini
dirancang untuk 4 Jurusan Jaringan Tegangan Rendah.
3. Gardu Portal Pelanggan Khusus : Gardu Portal untuk pelanggan
khusus Tegangan Rendah dan Tegangan Menengah.
4. Gardu Portal SKTM Antenna : Gardu Portal ini lazimnya dibangun
pada sistem distribusi Tegangan Menengah dengan kabel bawah tanah
yang karena keterbatasan lahan, catu daya TM diperoleh dari Gardu
Beton terdekat dengan SKTM bawah tanah dengan panjang tidak
melebihi 100 meter. Untuk gardu portal antenna, kubikel pengaman
transformator ditempatkan pada gardu pemberi catu daya.
5. Gardu Portal RMU/Modular : Gardu Portal ini adalah gardu listrik
dengan konstruksi sama dengan gardu Portal, dengan penempatan
kubikel jenis RMU/modular dalam lemari panel (metal clad) yang
terhindar dari air hujan dan debu, dan dipasangkan pada jaringan
SKTM.
26
Gambar 3.4 : Konstruksi Gardu Distribusi tipe portal
Keterangan Gambar :
1. Paralel Grove ( Live – Line – Connector ) adalah connector atau joint untuk
menghubungkan SUTM dan fuse cut out (FCO)
2. Bimetal adalah terminal untuk menghubungkan Fuse cut out ke trafo terbuat
dari alumunium dan tembaga
3. Lightning arrester adalah pengaman petir untuk transformator
4. Fuse cut out adalah pengaman arus lebih pada transformator
5. Transformator adalah alat untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan
distribusi tegangan menengah ke jaringan distribusi tegangan rendah
6. PHB TR adalah papan hubung bagi tegangan rendah
7. Elektroda Bumi Netral transformator adalah pentanahan untuk transformator
8. Elektroda Bumi dan LA adalah pentanahan untuk Lightning arrester
9. Elektroda Bumi BKT
10. Pipa Galvanis 41 mci biasanya digunakan untuk penempatan kabel dari trafo
menuju ke PHB TR
11. Pipa galvanis 5/8 mci biasanya digunakan untuk penempatan kabel jurusan
supaya tidak kena air hujan
27
12. Jaringan tegangan rendah adalah kabel untuk disalurkan ke konsumen
tegangan rendah 380/220 V
13. Ranjau panjat
Komponen ini adalah komponen yang harus ada pada gardu distribusi
portal dari penyuplai daya seperti trafo sampai ke peralatan switching dan
peralatan proteksinya
28
50
200
250
500
630
50
100
160
200
400
500
630
29
dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian penyangganya.
Secara umum PHB TR sesuai untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka. Rak TR
pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah suatu
rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan
Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian yang bertegangan, terpasang tanpa
isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi sebanyak-
banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan
Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-
TR harus dicantumkan diagram satu garis arus pengenal proteksi dan kendali
serta nama jurusan JTR.
30
baut. Pemboran lubang berulir pada tembaga tidak dianjurkan. KHA
rel PHB dipersyaratkan sekurang-kurangnya 125% arus pengenal
saklar pemisah. Busbar tembaga harus dicat dengan warna sebagai
berikut : - Busbar Fase : Merah, Kuning, Hitam - Busbar Netral Biru -
Busbar Pembumian . hijau dengan strip kuning Setiap sambungan
busbar harus diberi lapisan timah atau perak
d. Kabel penghubung trafo : dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel NYY
dengan penampang 70, 95, 150, 240 mm2 (disesuaikan dengan
kebutuhan dan Trafo Distribusi yang terpasang)
e. Kabel Jurusan : ( bisa berupa NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran
sesuai dengan kebutuhan. Contoh : 3x70 + 1x50 mm
f. Fuse Base : Fuse Base dipasaran terdiri dari bermacam-macam
spesifikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaan
untuk gardu distribusi
Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out adalah kawat
perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahan –
bahan tersebut.
31
pengenal 125 A s.d.160 A) - Sama dengan nilai arus pengenalnya (arus
pengenal 200 A)
4.8.3 Konektor
32
Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau
mencabangkan kawat penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor yang
digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan menggunakan Live Line Connector
(sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan membuka/ memasang
pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan pencabangan harus
di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik / Gardu Induk
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
51. Kesimpulan
Uraian dari hasil kerja praktek berbentuk laporan ini Isinya terdiri dari
beberapa bab yang isinya dapat penulis simpulkan antara lain yaitu:
1) PT.PLN (Persero) ULP Kayu Agung sebagai unit layanan yang
fasilitas dan pelayanan pelayanan informasi konsumen mengenai gangguan
aliran listrik dari sistem jaringan tegangan tinggi dan tegangan rendah.
Selanjutnya unit ini pula menyiapkan sistem perbaikan jaringan listrik
beserta pengertian komponennya serta penagihan pembayaran tunggakan
pelanggan PLN.
2) Penggantian komponen sistem jaringan listrik yang berada di
lokasi ya itu bergantian dan perbaikan rawan transmisi pergantian kawat
penyangga isolator sistem proteksi dan pemasangan kawat pengaman anti
hewan.
3) Dengan adanya Kerja Praktek tersebut mahasiswa lebih dapat
memahami sistem transmisi jaringan listrik berdasarkan teori yang didapat di
bangku kuliah dengan Kerja Praktek lapangan tersebut.
33
4) Untuk menjamin kekontiunitasan dan keefektifitasan dalam
penyaluran tenaga listrik kepada konsumen dengan mutu, keandalan dan
perbaikan yang teliti dan tingi maka perlu perawatan dan pemeliharaan
jaringan distribusi yang rutin dilakukan
5.2 Saran
Dengan hasil dari Kerja Praktek yang dilaksanakan secara lebih
kurang satu bulan penuh harapan kami sebagai mahasiswa kedepannya
nanti dapat menjaga dan bersilaturahmi yang berlangsungan untuk
menjalin kerjasama yang erat, di dalam mahasiswa menuntut ilmu ilmu
pada studi lapangan yang disediakan oleh perusahaan PT.PLN (Persero)
setempat
DAFTAR PUSTAKA
34
Cekmas Cekdin Dan Taufik Barlian, 2013, Transmisi Daya Listrik, Penerbit Andi
Yogyakarata
LAMPIRAN
35
36
37
38