Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“Pengoperasian Sistem Distribusi dengan SCADA pada Feeder SR 1”

PT. PLN (Persero) UP2D SULUTTENGGO


1 Februari 2022 – 25 April 2022

Disusun Oleh :
Clief Kampohiang (18021103045)
Bartolomius Christoffel (18021103043)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-
Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Pengoperasian
Sistem Distribusi dengan SCADA pada Feeder SR 1” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Laporan Magang ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktek/Magang pada Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Elektro, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, Laporan Kerja
Praktek ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penulisan Laporan Kerja Praktek ini, yaitu kepada :

1. Lily S. Patras, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing kami selama pelaksanaan Kerja
Praktek
2. Bapak Petrus Irwan Ichwansaputra selaku Manajer UP2D Suluttenggo yang dengan
baik hati memberikan arahan serta nasehat kepada kami selama pelaksanaan Kerja
Praktek
3. Bapak Lonnard Elias Nelwan selaku Manajer Bagian Operasi Sistem Distribusi 1
UP2D Suluttenggo dan sebagai Mentor kami dalam pelaksanaan Kerja Praktek
4. Bapak Kristianus D. Onthoni selaku Supervisor Bagian Operasi Sistem Distribusi
UP2D Suluttenggo dan sebagai Mentor kami dalam pelaksanaan Kerja Praktek
5. Ibu Ezriaty Kampohiang yang telah banyak membantu dan memberikan support kepada
kami selama pelaksanaan Kerja Praktek
6. Seluruh Pegawai UP2D Suluttenggo, kakak – kakak Operator (Dispatcher) UP2D
Suluttenggo, seluruh Tenaga Ahli Daya UP2D Suluttenggo dan seluruh Bapak Satpam
yang sangat baik hati dan ramah dalam membantu kami selama pelaksanaan Kerja
Praktek
7. Rekan Magang UP2D Suluttenggo dalam hal ini Jasinta Lontaan dan Farjan Adillah
yang telah banyak membantu kami selama pelaksanaan Kerja Praktek.
8. Seluruh Rekan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Sam Ratulangi
Manado

i
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari
kata Sempurna, sehingga Kritikan dan Masukan yang membangun sangat kami perlukan demi
kesempurnaan Laporan ini kedepannya. Akhir kata semoga Laporan ini dapat berguna bagi
pihak yang berkepentingan.

Manado, April 2022

ii
DAFTAR ISI

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Distribusi merupakan salah satu bagian dari Sistem Tenaga Listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi dari Distribusi Tenaga Listrik adalah :

1. Pembagian atau penyaluran Tenaga Listrik ke beberapa tempat (konsumen).


2. Merupakan Sub Sistem Tenaga Listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan
karena Catu Daya pada pusat – pusat beban (konsumen) dilayani langsung melalui
Jaringan Distribusi.

Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Tenaga Listrik Besar dengan
Tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan Tegangannya oleh Gardu Induk dengan
Transformator Step Up menjadi 70 kV, 150 kV, 200 kV hingga 500 kV yang kemudian
disalurkan melalui Saluran Transmisi. Tujuan menaikkan tegangan dari Pembangkit
Tenaga Listrik Besar adalah untuk memperkecil Kerugian Daya Listrik pada saluran
transmisi. Dengan daya yang sama dan apabila nilai tegangannya diperbesar, maka Arus
Listrik yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya menjadi kecil. Dari saluran
transmisi, tegangan diturunkan menjadi 20 kV dengan Transformator Step Down pada
Gardu Induk Distribusi yang kemudian Penyaluran Tenaga Listrik dilakukan atau
diteruskan oleh Saluran Distribusi Primer. Dari saluran distribusi primer inilah Gardu –
Gardu Distribusi berperan penting dalam mengambil tegangan untuk diturunkan melalui
Trafo Distribusi menjadi Sistem Tegangan Rendah yaitu 220/380 V, yang selanjutnya
disalurkan oleh Saluran Distribusi Sekunder menuju Pusat – Pusat Beban (konsumen).
Dengan ini jelas bahwa Sistem Distribusi merupakan bagian yang penting dalam Sistem
Tenaga Listrik secara keseluruhan.

Sistem Distribusi tidak pernah lepas dari sebuah gangguan. Gangguan seperti hubung
singkat 1 Fasa ke tanah, hubung singkat 2 Fasa serta hubung singkat 3 Fasa sering terjadi
dalam Sistem Distribusi. Untuk menanggulangi gangguan – gangguan tersebut maka perlu
dilakukan Manuver Jaringan. Manuver Jaringan Distribusi adalah sebuah kegiatan
membuat modifikasi terhadap operasi normal dari Jaringan Listrik akibat adanya gangguan
atau pekerjaan jaringan yang membutuhkan Pemadaman Listrik, sehingga dapat

1
mengurangi daerah pemadaman dan agar tetap tercapai kondisi Penyaluran Tenaga Listrik
yang semaksimal mungkin. Optimalisasi atas keberhasilan Manuver Jaringan dari segi
teknis ditentukan oleh konfigurasi jaringan dan peralatan manuver yang tersedia sepanjang
jaringan. Peralatan yang dimaksud adalah peralatan – peralatan jaringan yang berfungsi
sebagai peralatan hubung. Peralatan tersebut antara lain yaitu :

1. Pemutus Tenaga (PMT)/ Circuit Breaker (CB)


2. Pemisah (PMS)/ Disconnecting Switch (DS)
3. Penutup Balik Otomatis (PBO)/ Recloser
4. Load Break Switch (LBS)

1.2 Tujuan Kerja Praktek


1.2.1 Tujuan Umum
1. Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan untuk
diterapkan di lingkungan kerja
2. Mengetahui dan mengenal peralatan kerja serta peralatan keselamatan yang
digunakan dalam pekerjaan
3. Mempelajari cara menggunakan peralatan kerja
4. Melatih kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mempelajari cara melakukan Manuver Jaringan pada Feeder SR 1 saat dilakukan
Pemeliharaan dan saat terjadi Gangguan
2. Mengetahui Jalur – Jalur dari Manuver Jaringan pada Feeder SR 1 saat dilakukan
Pemeliharaan dan saat terjadi Gangguan

1.3 Manfaat Kerja Praktek


Manfaat yang didapatkan selama mengikuti Kerja Praktek antara lain :
1. Mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih luas dalam Bidang Kelistrikan
2. Mengetahui gambaran atau ilustrasi dalam Dunia Kerja
3. Melatih kedisiplinan dalam Dunia Kerja

2
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi perusahaan PT. PLN (Persero) UP2D Suluttenggo berada di Jalan Bethesda No.
32 Ranotana, Kecamatan Sario, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar 1.1 Lokasi perusahaan PT. PLN (Persero) UP2D Suluttenggo

Untuk waktu dan pelaksanaan Kerja Praktek dimulai pada tanggal 1 Februari 2022
sampai 25 April 2022. Sedangkan untuk waktu kerjanya yaitu Hari Senin sampai Hari
Jumat (kecuali hari libur).

3
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan

Gambar 2.1 PT. PLN (Persero) UP2D Suluttenggo

PT. PLN (Persero) Suluttenggo merupakan Kantor Wilayah PT. PLN (Persero) yang
mencakup 3 Provinsi yaitu, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. PT. PLN
(Persero) Suluttenggo memiliki 10 unit dibawahnya yang masing – masing memiliki luas
daerah kerja dan tugasnya sendiri. 11 unit tersebut antara lain :
1. UP2D (Unit Pelaksana Pengatur Distribusi) Sulutenggo
2. UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Sulawesi Utara
3. UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Sulawesi Tengah
4. UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Gorontalo
5. UP3 Manado
6. UP3 Tahuna
7. UP3 Kotamobagu
8. UP3 Palu
9. UP3 Luwuk
10. UP3 Tolitoli

4
11. UP3 Gorontalo

PT. PLN (Persero) UP2D (Unit Pelaksana dan Pengatur Distribusi) Suluttenggo
merupakan salah satu wilayah kerja PT. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, yang berkedudukan di Manado dan pada awal
pembentukannya sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No : 0169.K/DIR/2015 Tanggal
14 Agustus 2016 tentang Organisasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi (APD)
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo yang pada perkembangan organisasinya
berubah nama menjadi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Wilayah
Suluttenggo atau disingkat UP2D Suluttenggo.

Daerah pelayanan PT. PLN (Persero) UP2D Suluttenggo meliputi 3 provinsi yaitu,
Sulawesi Utara (Manado dan Kotamobagu), Sulawesi Tengah (Palu) dan Gorontalo
(Gorontalo) dengan total luas wilayah pelayanan mencapai 88.128 km2, yang terbagi
menjadi 7 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu :

1. UP3 Manado
2. UP3 Tahuna
3. UP3 Kotamobagu
4. UP3 Palu
5. UP3 Luwuk
6. UP3 Tolitoli
7. UP3 Gorontalo

5
2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (PERSERO) UP2D Wilayah Suluttenggo

2.3 Visi – Misi PLN dan UP2D Suluttenggo


2.3.1 Visi – Misi PLN
2.3.1.1 Visi

Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan


Pelanggan untuk Solusi Energi

2.3.1.2 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

6
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

2.3.2 Visi – Misi UP2D Suluttenggo


2.3.2.1 Visi

Menjadi Unit Pelaksana Pengatur Distribusi yang bertumpu kepada kemajuan


Teknologi dan Potensi Insani guna mencapai pemeliharaan dan operasional yang
Excellent dengan Zero Accident.

2.3.2.2 Misi
1. Mengelola operasi sistem 20 kV secara professional menuju Sistem
Distribusi yang aman, bermutu dan efisien.
2. Mengupayakan kualitas sumber tegangan Sistem Distribusi Suluttenggo
sesuai dengan standard PLN.
3. Menjadikan sistem SCADATEL sebagai tulang punggung pengoperasian
Sistem Distribusi Suluttenggo
4. Menjadikan PLN sebagai Role Model K3 di PLN Suluttenggo

7
BAB III

DASAR TEORI

3.1 Operasi Sistem Tenaga Listrik


3.1.1 Tujuan Operasi Sistem Tenaga Listrik
Secara umum Sistem Tenaga Listrik dapat dikatakan terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu :

1. Sistem Pembangkit Tenaga Listrik


2. Sistem Transmisi Tenaga Listrik
3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Ketiga bagian ini merupakan bagian utama pada suatu Rangkaian Sistem Tenaga Listrik
yang bekerja untuk menyalurkan Daya Listrik dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
mengalir sampai ke Pusat – Pusat Beban (Sekolah, Pabrik Industri, Rumah dll). Untuk
memenuhi tujuan Operasi Sistem Tenaga Listrik, ketiga bagian tersebut yaitu
Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan. Tujuan dari Operasi Sistem Tenaga Listrik tersebut antara lain :

1. Ekonomi (Economy)
Biaya pengoperasian tenaga listrik harus semurah mungkin dengan tetap
memperhatikan keamanan dan kualitas tenaga listrik tersebut.
2. Keandalan (Security)
Mampu menghadapi kejadian yang tidak direncanakan (gangguan) tanpa
mengakibatkan pemadaman pada suatu daerah
3. Kualitas (quality)
Tenaga Listrik harus diukur dengan Kualitas Tegangan dan Frekuensi yang stabil,
sehingga aman dan dapat menghasilkan listrik yang berkualitas

Didalam Pelaksanaan Pengendalian Operasi Sistem Tenaga Listrik, urutan prioritas


bisa berubah – ubah tergantung pada kondisi real time. Pada saat terjadi gangguan,
maka keamanan adalah prioritas utama sedangkan mutu dan ekonomi bukanlah hal
yang utama. Demikian juga pada saat keamanan dan mutu sudah bagus, maka yang
diprioritaskan adalah ekonominya.

8
Efisiensi Produksi Tenaga Listrik diukur dari tingkat biaya yang digunakan untuk
membangkitkan Tenaga Listrik. Hal yang paling mudah dalam optimasi biaya produksi
tenaga listrik adalah dengan Sistem Merit Order. Merit Order adalah suatu metode
dimana pembangkit dengan biaya yang paling murah akan diprioritaskan untuk
beroperasi dibandingkan dengan yang lebih mahal, sampai Beban Tenaga Listrik
tercukupi.

3.1.2 Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik


Kondisi – Kondisi yang mungkin terjadi dalam menjalankan Sistem Tenaga Listrik
adalah sebagai berikut :

1. Normal
Konsumen dapat dilayani, Kendala Operasi dapat diatasi, dan Sistem Keamanan
(Security) dapat dipenuhi.
2. Siaga
Konsumen dapat dilayani, Kendala Operasi dapat diatasi tetapi Sistem Keamanan
(Security) tidak dapat dipenuhi
3. Darurat
Konsumen tidak dapat dilayani dan Kendala Operasi tidak dapat diatasi
4. Pemulihan
Peralihan dari kondisi Darurat Tenaga Listrik menjadi kondisi Normal

3.1.3 Persoalan – Persoalan Operasi Sistem Tenaga Listrik


Dalam mengoperasikan Sistem Tenaga Listrik ditemui berbagai persoalan. Hal ini
antara lain disebabkan karena Pemakaian Tenaga Listrik selalu berubah dari waktu ke
waktu, biaya bahan bakar, serta kondisi alam dan lingkungan. Berbagai persoalan
pokok yang dihadapi dalam pengoperasian Sistem Tenaga Listrik antara lain :

1. Pengaturan Frekuensi
Sistem Tenaga Listrik harus dapat memenuhi kebutuhan Tenaga Listrik dari para
Konsumen dari waktu ke waktu. Oleh karena itu Daya yang dibangkitkan dalam
Sistem Tenaga Listrik harus selalu sama dengan beban sistem yang dipantau
melalui Frekuensi Sistem. Jika daya yang dibangkitkan dalam sistem lebih kecil

9
daripada beban sistem maka Frekuensinya turun. Sebaliknya apabila daya yang
dibangkitkan lebih besar daripada beban sistem maka Frekuensinya naik.
2. Pemeliharaan Peralatan
Peralatan yang beroperasi dalam Sistem Tenaga Listrik perlu dipelihara secara
periodik dan perlu diperbaiki apabila mengalami kerusakan
3. Biaya Operasi
Biaya operasi khususnya biaya bahan bakar adalah biaya yang terbesar dari suatu
perusahaan listrik sehingga perlu dipakai teknik – teknik optimasi untuk menekan
biaya tersebut
4. Perkembangan Sistem
Beban yang selalu berubah sepanjang waktu perlu diamati secara terus – menerus
agar dapat diketahui langkah pengembangan sistem mengikuti perkembangan
beban sehingga tidak akan terjadi Pemadaman Tenaga Listrik dalam sistem.
5. Gangguan dalam Sistem
Gangguan dalam Sistem Tenaga Listrik adalah suatu yang tidak dapat sepenuhnya
dihindarkan. Penyebab dari gangguan dalam Sistem itu bisa berupa cuaca, hewan,
pohon dll.
6. Tegangan dalam Sistem
Tegangan merupakan salah satu unsur Kualitas Penyediaan Tenaga Listrik dalam
Sistem Tenaga Listrik. Oleh karena itu perlu diperhatikan dalam Pengoperasian
Sistem Tenaga Listrik.

3.1.4 Manajemen Operasi Sistem Tenaga Listrik


Operasi Sistem Tenaga Listrik menyangkut berbagai aspek yang luas, khususnya
dalam biaya yang tidak sedikit dalam Penyediaan Tenaga Listrik bagi Konsumen. Oleh
karena itu Operasi Sistem Tenaga Listrik memerlukan Manajemen yang baik. Untuk
dapat mengoperasikan Sistem Tenaga Listrik dengan baik diperlukan beberapa hal
antara lain :

1. Perencanaan Operasi
Yaitu pemikiran mengenai bagaimana Sistem Tenaga Listrik akan dioperasikan
untuk jangka waktu tertentu. Pemikiran ini mencakup perkiraan beban, koordinasi
pemeliharaan peralatan, optimasi, keandalan serta mutu tenaga listrik
2. Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi

10
Yaitu pelaksanaan dari Rencana Operasi serta pengendaliannya apabila terjadi hal
– hal yang menyimpang dari Rencana Operasi
3. Analisa Operasi
Yaitu analisa atas hasil – hasil operasi untuk memberikan umpan balik bagi
Perencanaan Operasi maupun bagi Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi. Analisa
operasi juga diperlukan untuk memberikan saran – saran bagi pengembangan sistem
serta penyempurnaan Pemeliharaan Instalasi Listrik.

3.2 SCADA
3.2.1 Pengertian SCADA
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem yang dapat
memonitor dan mengontrol suatu Peralatan dari jarak jauh secara real time. Pada Sistem
Distribusi SCADA berfungsi mulai dari pengambilan data pada Gardu Induk atau
Gardu Distribusi, pengolahan informasi yang diterima sampai reaksi yang ditimbulkan
dari hasil pengolahan informasi. Dengan adanya Sistem SCADA, penyampaian dan
proses data dari dari peralatan Gardu Induk yang terdiri dari Peralatan Proteksi, Kontrol
dan Pengukuran menjadi lebih cepat diketahui oleh Operator (Dispatcher).

3.2.2 Tujuan SCADA


Tujuan digunakannya SCADA antara lain :

1. Mempercepat proses pemulihan Suplai Tenaga Listrik bagi konsumen yang


mengalami gangguan
2. Memperkecil kWh padam akibat gangguan
3. Memantau performa jaringan untuk menyusun perbaikan atau pengembangan
sistem Jaringan 20 kV
4. Mengusahakan optimasi pembebanan Jaringan 20 kV

3.2.3 Fungsi SCADA


Fungsi dari SCADA antara lain :

1. Telemetering

11
Adalah proses pengambilan Besaran Ukur Tenaga Listrik yang ada dalam Gardu
Induk atau Gardu Distribusi yang dapat dimonitor pada Master Station (Control
Centre). Besaran – besaran yang diukur antara lain Tegangan dan Arus, Daya Aktif
dan Reaktif, Frekuensi Sistem dan Power Factor.
2. Telesignaling
Adalah proses pengambilan Status dari Peralatan Tenaga Listrik, Sinyal Alarm, dan
sinyal lainnya agar dapat ditampilkan pada Master Station (Control Center). Status
Peralatan Tenaga Listrik, Sinyal Alarm dan sinyal lainnya yang ditampilkan disebut
Status Indikasi. Status Indikasi tersebut terhubung ke modul digital input dari RTU
dan terdiri dari Indikasi Tunggal (Telesignal single) atau disingkat TSS dan Indikasi
Ganda (Telesignal Double) atau disingkat TSD, yang dimana :
a. TSS hanya mempunyai 1 status saja (contohnya : indikasi Rele OCR dan
EFR)
b. TSD mempunyai 2 status (contohnya : status open-close CB)
3. Telecontroling
Adalah proses pengendalian dan pengoperasian Peralatan Switching pada Gardu
Induk yang jauh dari pusat kontrol atau juga bisa dikatakan sebagai proses remote
control terhadap Peralatan Tenaga Listrik dari Master Station. Kontrol yang bisa
dilakukan adalah open-close PMT, open-close LBS dan Recloser, dan reset rele
(indikasi OCR atau EFR) jika terjadi gangguan. Fungsi dari Telecontroling antara
lain :
a. Control Individu
Perintah langsung dari Operator (Dispatcher) pada Peralatan Tenaga Listrik
(open-close CB/DS)
b. Control Otomatis
Perintah kontrol yang tereksekusi secara otomatis (Load Shedding)
c. Control Berurutan
Perintah kontrol yang tereksekusi secara otomatis dan sekuensial (jika
terjadi trip pada trafo tenaga maka semua penyulang langsung terbuka
(dalam keadaaan open))

3.2.4 Bagian – Bagian SCADA


Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

12
1. Master Station
Master Station Merupakan kumpulan perangkat keras dan lunak yang ada dalam
Control Centre. Master Station bisa disebut juga sebagai ruangan dimana
ditempatkannya perangkat – perangkat komputer yang digunakan untuk mengontrol
Peralatan – Peralatan Listrik. Bagian – bagian utama dalam Master Station antara
lain :
a. Server (SCADA, SubSistem Komunikasi, Historikal, EMS, DTS)
b. Workstation (Dispatcher, Engineer, DTS, di luar Control Center)
c. Aplikasi (SCADA, Historikal Data, EMS, DTS, Update Database, HMI)
d. LAN (Local Area Network) (Switch, Router, Network)
e. Peripheral (Power Supply, GPS, Storage, Layar Tayang, Projector, Static
Display, Frekuensi Recorder, Printer)
f. Penunjang (Hotline, Voice Recorder, Server Offline Database, Server
Pengukur Database)
2. Remote Station
Adalah sebuah stasiun yang dipantau dan diperintah langsung oleh Master Station.
Peralatan – peralatan utama dalam Remote Station antara lain :
a. Gateway
Berfungsi untuk melakukan komunikasi ke Control Centre
b. IED (Intelligent Electronic Device)
Berfungsi untuk melakukan Remote Control, Telemetering, Telesignal, atau
Proteksi dan dapat berkomunikasi dengan RTU atau Gateway menggunakan
protokol standar.
c. Digital Meter (IED Meter)
Dihubungkan langsung dengan Trafo Arus dan Trafo Tegangan yang
berfungsi untuk membaca besaran pengukuran pada Peralatan Listrik di
lapangan.
d. Local HMI (Human Machine Interface)
Berfungsi sebagai pengganti control panel.
e. RTU (Remote Terminal Unit)
Merupakan perangkat yang berfungsi sebagai konsentrator pada Remote
Station (Gardu Induk atau Gardu Hubung) untuk menerima data dari Master
Station dan melakukan kontrol Peralatan Tenaga Listrik serta mengirimkan
data akuisisi ke Master Station. Dengan kata lain RTU merupakan perangkat
13
pada lapangan yang menjalankan fungsi Telemetering, Telesignal dan
Telekontrol.
3. Media Komunikasi
Adalah suatu subsistem Sarana Telekomunikasi yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat – perangkat sistem pengendalian khususnya antara
Master Station dengan perangkat – perangkat RTU (Remote Terminal Unit). Ada
beberapa media komunikasi yang digunakan untuk komunikasi data komputer
utama di pusat kontrol dengan RTU yang dipasang pada gardu – gardu listrik PLN,
antara lain :
1. Kabel Kontrol
2. Fiber Optik
3. Radio Voice dan Radio DMS
4. GPRS (General Packet Radio Service)

3.2.5 Pengoperasian SCADA pada Sistem Distribusi 20 kV


Sistem SCADA dapat difungsikan dari pusat kontrol melalui komputer utama (main
computer). Dari tampilan pada main computer inilah Operator (Dispatcher) dapat
melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Jaringan Listrik khususnya
Jaringan Distribusi. Pada saat dispatcher melakukan suatu perintah, maka komputer
utama mengirimkan sinyal ke Remote Terminal Unit (RTU) melalui media komunikasi.
Apabila media komunikasinya tidak baik, maka sinyal yang diberikan tersebut tidak
akan sampai diterima oleh RTU. Untuk menghindari hal tersebut maka, dibutuhkan
media komunikasi yang cukup handal agar sinyal yang dikirim dapat diterima oleh
RTU dalam waktu singkat. Setelah RTU menerima sinyal dari komputer utama, maka
RTU akan melakukan suatu perintah berdasarkan sinyal yang dikirim tersebut, seperti
perintah open-close PMT, PMS, LBS dan Recloser. Setelah RTU melaksanakan
perintah, maka RTU akan memberi tahu kepada Operator (Dispatcher) bahwa perintah
tersebut telah dilaksanakan yaitu dengan cara mengirimkan sinyal kembali pada
komputer utama melalui media komunikasi sehingga terlihatlah status PMT, PMS, LBS
dan Recloser dalam keadaan terbuka (open) atau tertutup (close).

14
3.3 Single Line Diagram
Dalam menganalisa Sistem Tenaga Listrik, diperlukan Gambar Satu Garis (Single Line
Diagram). Single Line Diagram adalah sebuah suatu gambar Diagram Listrik pada Gardu
Induk atau Gardu Hubung yang berisi penjelasan secara umum tentang letak dan jenis
peralatan listrik. Single Line Diagram juga digunakan untuk mengetahui kondisi dan fungsi
dari setiap bagian peralatan listrik yang terpasang, entah dalam pengoperasian ataupun
pemeliharaan.

Gambar 3.1 Single Line Diagram Gardu Induk Ranomuut

Gambar 3.2 Contoh Gambar Single Line Diagram Sederhana

15
Dalam Single Line Diagram terdapat peralatan – peralatan listrik, entah itu peralatan listrik
Gardu Induk (Trafo Tenaga, Busbar, PMT), Gardu Hubung (Panel Coupler) ataupun
peralatan – peralatan proteksi (LBS, Recloser, CO, OCR, EFR). Fungsi dari peralatan –
peralatan listrik ini antara lain :

1. Trafo Tenaga
Berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya.

Gambar 3.3 Trafo Tenaga

2. Busbar
Berfungsi sebagai tempat pertemuan antara beberapa sumber tegangan (feeder,
incoming, outgoing dan komponen listrik lainnya).

Gambar 3.4 Busbar

3. PMT (Pemutus Tenaga)


Berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi (dalam
keadaan berbeban ataupun ketika terjadi gangguan hubung singkat).

16
Gambar 3.5 PMT

4. LBS (Load Break Switch)


Berfungsi untuk melepas arus beban normal dan tidak digunakan untuk memutus beban
jika terjadi gangguan. LBS terbagi atas 2 jenis yaitu :
a. LBS Motorized adalah jenis LBS yang dapat dikontrol secara Remote ataupun
Lokal (menggunakan Panel yang berada di tiang LBS)

Gambar 3.6 LBS Motorized

b. LBS Manual adalah jenis LBS yang dikontrol secara manual menggunakan
Hookstick (tongkat yang berfungsi untuk menarik Tuas Handle pada LBS)

Gambar 3.7 LBS Manual

17
5. Recloser
Pada saat gangguan permanen, Recloser berfungsi untuk memisahkan daerah atau
jaringan yang terganggu sistemnya dengan cepat. Sedangkan pada saat gangguan
sesaat, Recloser akan memisahkan daerah gangguan secara sesaat sampai gangguan
tersebut dianggap hilang dan setelah itu Recloser akan masuk kembali sesuai
settingannya sehingga jaringan akan aktif kembali secara otomatis.

Gambar 3.8 Recloser

6. CO (Cut Out)
Pengaman pada Sistem Tenaga Listrik, yang melindungi jaringan terhadap arus lebih
yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat
atau beban lebih.

Gambar 3.9 CO (Cut Out)

7. Bus Coupler
Berfungsi sebagai penghubung antara busbar satu dengan busbar lainnya atau trafo satu
dengan trafo lainnya.

18
Gambar 3.10 Bus Coupler

19
DAFTAR PUSTAKA

• Laporan Magang, Christy dan Tamariska, 2022


• Laporan Kerja Praktek, Amazing, 2022
• Proposal Tugas Akhir, Farjan Adillah, 2022
• Laporan Magang, Giantino, 2020
• Laporan Akhir OJT, Gilang, 2019
• https://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131528-T%2027577-Studi%20analisis-
Tinjauan%20literatur.pdf
• http://eprints.polsri.ac.id/1756/3/BAB%20II.pdf
• http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296049/pendidikan/OPERASI+SISTEM+TENA
GA+LISTRIK+1B.pdf
• Manajemen Operasi Distribusi (PPT)
• http://blog.unnes.ac.id/antosupri/manuver-jaringan-distribusi/
• http://eprints.undip.ac.id/67178/6/10._BAB_II.pdf
• youtube.com/PengoperasianScadaDistribusidiPTPLN(Persero)
• Buku Pedoman Master Station SCADA
• Buku Pedoman Remote Station SCADA
• 56-Article Text-143-1-10-20181126
• http://eprints.umg.ac.id/937/3/BAB%20II.pdf
• http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/162108
• https://indolistrik.com/blog/fuse-cut-out
• SOP PEMELIHARAAN KUBIKEL PMT SR 1 GI RANOMUUT
• LOGSHEET KUMULATIF TAHUN 2021 (DCC MDO, DCC GTO, DCC PLW)

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai