Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Pendahuluan
Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 558.K/DIR/2010
tahun 2010 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan
Penyaluran Mataram pada PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat, maka
dibentuklah unit baru yaitu PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan
Penyaluran Mataram, demi untuk meningkatkan operasional dan keandalan sistem
serta jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Pulau Lombok.
PT PLN (Persero) Wilayah NTB APDP Mataram saat ini membawahi 3 Unit
Gardu Induk, yaitu Gardu Induk Ampenan, Gardu Induk Sengkol, dan Gardu
Induk Jeranjang. Masing-masing Gardu Induk mempunyai tugas yaitu
pendistribusian dan penyaluran 20 kV dan 150 kV yang dayanya disuplai dari
PLN Sektor Lombok.
Dengan demikian, semakin banyak unit yang dibentuk untuk melayani
pengguna jasa dan sebagai bentuk komitmen untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap pengguna jasa.

Gambar 2.1 Kantor APDP Mataram

2.2. Profil PT PLN ( Persero ) Wilayah NTB APDP Mataram


PT. PLN (Persero) Wilayah NTB APDP Mataram memiliki profil
perusahaan dengan data sebagai berikut :
Nama

: PT. PLN (PERSERO) WILAYAH NTB APDP


MATARAM

Alamat kantor

: Jl. Kesra Raya Tanjung Karang Ampenan Mataram


83115

No. Tlp/Fax.

: (0370) 646833 - 636976 / (0370) 646163

Tahun berdiri

: 2010

Bisnis inti

: Pengatur Distribusi dan Penyaluran

Jumlah pegawai : 51 pegawai *) ( Data per Mei 2013)


Wilayah usaha : Pulau Lombok - Nusa Tenggara Barat
2.3. Visi dan Misi PT PLN (PERSERO) Wilayah NTB APDP Mataram
2.3.1 Visi
Diakui menjadi organisasi pengatur distribusi dan penyaluran kelas
dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani
2.3.2 Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan tentang pengaturan distribusi dan
penyaluran yang berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa,
anggota perusahaan dan pemegang saham
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.3.3 Motto
Mutu, Andal, Aman dan Efisien

2.4. Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO) Wilayah NTB APDP


MATARAM
Industri kelistrikan di Mataram dimulai pada tahun 1933 yang ditandai
dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pemerintah
Belanda. PLTD pertama ini berlokasi di Kampung Melayu, Ampenan. Merk mesin
pembangkit yang dipasang adalah MAN sebanyak 2 unit. Kemudian diikuti
dengan pembangunan gardu-gardu distribusi di 5 lokasi, yaitu :
1. Gardu No. 1 berlokasi di depan PLTD Ampenan (sekarang Gudang Ampenan,
Kampung Melayu)
2. Gardu No. 2 berlokasi di Pertamanan Ampenan (bekas terminal Ampenan
Jln. Yos Sudarso)
3. Gardu No. 3 berlokasi di Kampung Kapitan
4. Gardu No. 4 berlokasi di depan Pendopo Gubernur Mataram
5. Gardu No. 5 berlokasi di Cakranegara
Wilayah kelistrikan pada saat itu meliputi kota Ampenan dan Cakranegara.
Kota Ampenan sebagai kota perdagangan memiliki pelabuhan laut (dikenal
dengan nama Pelabuhan Ampenan) sebagai penghubung antar propinsi, yang
sekarang menjadi objek wisata Pelabuhan Lama. Setelah pembangunan beberapa
infrastruktur tersebut, ketenagalistrikan di Mataram masih dikuasai oleh pihak
asing, seperti Rusia, Belanda, dan Perancis.
No
Nama Pimpinan
Kebangsaan
Tahun
1
Nicolay
Rusia
1939 1945
2
Guldenar
Belanda
1945 1948
3
Lava Leftte
Perancis
1948 1952
4
Vanlar
Belanda
1952 1955
Tabel 2.1 Pimpinan Kelistrikan Mataram Pada Waktu Dikuasai Asing
Selain Mataram, 2 kota lain di pulau Lombok, yaitu Praya dan Selong,
diserahterimakan pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia pada tahun 1958.
Jadi sejak saat itu, kelistrikan di pulau Lombok sepenuhnya ditangani oleh
pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1955, sektor ketenagalistrikan di wilayah Ampenan mulai
dipegang oleh warga Indonesia, yaitu Sunardi. Saat itu, namanya berubah menjadi
PLN Cabang Mataram, yang masih berada di bawah PLN Wilayah XI. Wilayah

XI yang membawahi usaha ketenagalistrikan di wilayah Bali, NTB, NTT, dan


Timor Timor yang terbagi menjadi PLN Cabang Mataram, PLN Cabang
Denpasar, PLN Cabang Kupang, PLN Cabang Bima, PLN Cabang Sumbawa,
PLN Cabang Ende, PLN Cabang Waingapu, dan PLN Cabang Dili.
Kemudian tahun 2002 dengan semangat otonomi daerah, PLN Wilayah XI
terbagi menjadi beberapa wilayah, sesuai dengan propinsinya masing masing,
yaitu PLN Wilayah Bali, PLN Wilayah NTB, dan PLN Wilayah NTT (Timor
Timur melepaskan diri dari wilayah NKRI). Sejak saat itu, PLN Cabang Mataram
resmi menjadi bagian dari PLN Wilayah NTB.
PLN Cabang Mataram pada saat itu menangani 2 bidang sekaligus, yaitu
pembangkitan dan pendistribusian listrik. Tahun 2004, untuk lebih memfokuskan
diri pada proses bisnis distribusi dan pencapaian kepuasan pengguna jasa,
dibentuklah PLN Sektor Lombok yang khusus menangani bidang pembangkitan.
Sejak tahun tersebut, PLN Cabang Mataram hanya menangani pendistribusian
listrik yang dayanya disuplai dari PLN Sektor Lombok. Wilayahnya meliputi
seluruh daerah pulau Lombok, mulai dari Lombok Barat, Lombok Tengah, dan
Lombok Timur.Dan di tahun 2010, demi untuk meningkatkan kinerja operasional
dan keandalan sistem serta jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Pulau
Lombok, maka perlu dibentuknya unit baru yaitu PT PLN (Persero) Wilayah NTB
APDP Mataram sesuai dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor :
558.K/DIR/2010 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
dan Penyaluran Mataram pada PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat.
PT PLN (Persero) Wilayah NTB APDP Mataram saat ini membawahi 6 Unit
Gardu Induk, yaitu Gardu Induk Ampenan, Gardu Induk Sengkol, Gardu Induk
Jeranjang, Gardu Induk Paokmotong, Gardu Induk Peringgabaya, dan Gardu
Induk Kuta. Masing-masing Gardu Induk mempunyai tugas yaitu pendistribusian
dan penyaluran 20 kV dan 150 kV yang dayanya disuplai dari PLN Sektor
Lombok. Dengan demikian, semakin banyak unit yang dibentuk untuk melayani
pengguna jasa dan sebagai bentuk komitmen untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap pengguna jasa.
2.5. Organisasi dan Tanggung Jawab

2.5.1

Susunan Organisasi
Susunan organisasi PT PLN (Persero) Wilayah NTB APDP Mataram
berlaku sejak tanggal 1 November 2010 sesuai Keputusan Direksi PT
PLN (Persero) Nomor : 558.K/DIR/2010 tentang Organisasi PT PLN
(Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran Mataram pada PT
PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat.

Gambar 2.2. Bagan Struktur Jabatan APDP Mataram


2.5.2

Tanggung Jawab Manajer dan masing-masing Assistant Manager antara


lain :

2.5.2.a. Manajer APDP


Tanggung jawab utama :
1. Menyusun rencana kerja PLN APDP Sistem NTB (Mataram)
sebagai pedoman kerja.
2. Melakukan perbaikan proses bisnis PLN APDP untuk mendapatkan
sertifikasi ISO 9001:2008.
3. Mengarahkan pengaturan beban di wilayah kerjanya secara efisien
sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk
untuk menghasilkan mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik
sesuai standar yang ditetapkan.

4. Melaksanakan

hubungan

industrial

komunikasi eksternal perusahaan.


5. Melakukan pembinaan SDM untuk

untuk

meningkatkan

meningkatkan

kinerja

pengusahaan APDP.
6. Melaksanakan Employee Engagement Survey (EES) di PLN APDP
Sistem NTB (Mataram).
7. Mengelola usulan peningkatan

kompetensi

SDM

dengan

merencanakan usulan diklat.


8. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan sesuai RKAP.
9. Mengelola dan mengevaluasi usulan RKAP PLN APDP.
2.5.2.b Assistant Manajer Operasi Sistem
Tanggung jawab utama :
1. Mengkoordinasikan pembuatan rencana operasi sistem tahunan,
bulanan, mingguan dan harian sebagai pedoman pelaksanaan operasi.
2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan di
lingkungan Bagian Operasi Sistem sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
3. Mengkoordinir pembuatan Studi Sistem Tenaga (Load Flow) dan
management waduk PLTA.
4. Mengkoordinir pembuatan Short Circuit & Stabilitas Sistem sesuai
perkembangan & kebutuhan sistem.
5. Mengkoordinir pembuatan pengembangan dan sekuriti sistem (Load
Shedding ) dalam menjaga kontinuitas dan keandalan operasi sistem.
6. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan Transaksi Energi Listrik
(Electric Energy Transaction Settlement).
7. Mengendalikan dan mengevaluasi kinerja operasi sistem.
8. Mengkoordinir pelaksanaan Economic Load Dispatch.
9. Membuat kontisensi plan pada operasi sistemTenagaListrik
10. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan operasi sistem
pengaturan

pembebanan

unit

Pembangkit,

serta

pengaturan

pelaksanaan pemeliharaan dan pemulihan gangguan.


11. Menyusun pedoman operasi sistem tenaga listrik, sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan operasi sistem.
12. Menyusun metode operasi sistem dan penyempurnaan metode
operasi sistem agar sesuai dengan peralatan dan perluasan sistem.
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi operasi sistem, agar
pelaksanaan sesuai dengan rencana.

10

14. Membina bawahan, agar melakukan kegiatan sesuai tugas dan


fungsinya.
15. Melakukan koordinasi dengan bagian/ fungsi terkait di APDP
Mataram, Sektor, Cabangdan Wilayah dalam menyusun rencana
Operasi Sistem, pembuatan pedoman pengembangan metode untuk
menunjang penyusunan pelaksanaan operasional.
16. Melaporkan hasil kegiatan Bagian Operasi Sistem, sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
17. Melakukan koordinasi dengan Ahli K3 terhadap Operasi sistem
dalam meningkatkan keamanan petugas dan peralatan.
18. Melakukan tugas kedinasan lainnya, dan atau sesuai perintah atasan.
2.5.2.c Assistant Manajer Scada Tel. Proteksi & Metering
Tanggungjawab utama :
1. Menyusun Rencana Kerja Bagian Scada dan Telekomunikasi
berdasarkan Program Kerja APDP sebagai pedoman kerja.
2. Menyusun, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan realisasi
Rencana Anggaran Operasi dan Investasi Bagian Scada dan
Telekomunikasi secara berkala.
3. Mengendalikan dan mengevaluasi tugas Supervisor di bagian Scada
dan Telekomunikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Memonitor keandalan sistem peralatan Scada dan Telekomunikasi.
5. Melakukan koordinasi dengan Ahli K3 untuk meningkatkan
keamanan petugas dan jaringan.
6. Melakukan koordinasi terhadap terlaksananya sistem manajemen
ISO.
7. Melakukan pembinaan staff Scadadan Telekomunikasi secara
periodik untuk meningkatkan kompetensi SDM.
8. Merencanakan dan mengevaluasi kinerja Sistem SCADA (Catu Daya
48 Vdc, RTU, Master Station) dan Telekomunikasi (Radio, PLC) dan
dilaporkan secara berkala.
9. Merencanakan dan mengevaluasi

kebutuhan

material

untuk

pemeliharaan, pengembangan dan Integrasi sistem SCADA, IT dan


Telekomunikasi.
10. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan,
perluasan sistem radio, PLC, RTU, Master Station, Catu Daya 48
Vdc.

11

11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan kewajiban


dan tanggung jawab pokoknya.
2.5.2.d Assistant Manajer Penyaluran
Tanggung jawab utama :
1. Menyusun Rencana Kerja Bagian Penyaluran berdasarkan Program
Kerja APDP sebagai pedoman kerja.
2. Menyusun, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan realiasasi
Rencana Anggaran Operasi dari lnvestasi Bagian Penyaluran secara
berkala.
3. Mengendalikan dan mengevaluasi tugas Supervisor

dan Unit

Asuhan di bagian Penyaluran sesuai dengan bidang tugasnya.


4. Melaksanakan pemeliharaan dan mengendalikan Sistem Transmisi
dan Gardu lnduk serta sistem proteksi untuk keandalan sistem dan
melaporkan secara berkala.
5. Melakukan koordinasi dengan Ahli K3 untuk meningkatkan
keamanan petugas dan jaringan.
6. Melakukan koordinasi terhadap terlaksananya sistem manajemen
ISO penyaluran.
7. Melakukan pembinaan terhadap SDM dibagian Penyaluran dan Tragi
untuk meningkatkan kompetensi SDM.
8. Merencanakan dan mengevaluasi Kinerja

peralatan

Sistem

Transmisi, Gardu lnduk serta dan dilaporkan secara berkala


9. Merencanakan dan mengevaluasi keperluan material danjasa untuk
pemeliharaan Sistem Transmisi dan Gardu lnduk.
10. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang sesuai dengan
kewajiban dan tanggungjawab pokoknya.
2.6. Bagian Tempat PKL
Praktek Kerja Lapangan kami ini hanya terfokus pada satu bagian saja, yaitu
bagian Gardu Induk dan Penyaluran. Penempatan kami dikhususkan pada bagian
Sistem Proteksi Distribusi Tenaga Listrik atau Proteksi Penyaluran Tenaga Listrik.

12

Anda mungkin juga menyukai