Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENERANGAN P2KL

(PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)

Disusun oleh :

Yusuf sagira

G0320514

PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP

FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tugas akhir ini berjudul “ penerangan P2Kl (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA
LISTRIK)”.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan dalam penulisan makalah ini dan penulisan selanjutnya.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Olehnya itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua serta segenap keluarga yang telah memberikan dukungan baik berupa
material serta spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................. 3

1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................................................... 5

2.1 Sejarah PT Perusahaan Listrik Negara................................................................................. 6

2.2 Visi, Misi, dan Motto PT Perusahaan Listrik Negara .......................................................... 7

2.3 Logo PT Perusahaan Listrik Negara .................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................9

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 10

4.2 Saran................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga listrik merupakan energi utama yang diperlukan oleh masyarakat, tanpa adanya
listrik kegiatan dapat berhenti. Tenaga listrik yang mati selain menimbulkan dampak negatif bagi
Masayarakat, juga dapat menimbulkan dampat negatif bagi Industri. Tapi di Zaman sekarang ini,
Mayarakat bukan mengurangi dampak negatif tersebut tapi malah melakukan kegiatan yang dapat
merugikan diri sendiri dan bagi Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Banyak masyarakat yang
melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan, misalnya seperti pencurian listrik. Jika
masyarakat tersebut sudah terbukti melakukan tindakan pencurian maka akan dikenakan sanksi.

Untuk mengurangi dampak kecurangan dalam arus listreik, maka dibentuklah P2TL.
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang disingkat P2TL adalah pemeriksaan oleh PLN terhadap
Instalasi PLN dan Instalasi Pelanggan dalam rangka Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik.

Untuk menghindari terjadinya pelanggaran dalam pemakaian listrik, PLN membentuk tim
P2TL. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik atau disingkat P2TL yang kepanjanganya adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pemeriksaan, tindakan dan penyelesaian yang
dilakukan oleh PLN terhadap instalasi PLN dan/atau instalasi pemakai tenaga listrik dari PLN.

Ketenagalistrikan di dalam KUHP, kejahatan pencurian listrik di atur di dalam pasal 362, di
UU No. 15 Tahun 1985 kejahatan pencurian listiik di atur di dalam pasal 19, dan di dalam UU. No. 20
Tahun 2002 kejahatan pencurian listrik di atur di dalam pasal 60 untuk menangani kasus pencurian
listrik PLN membentuk tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) yang bertugas menertibkan
dan mengamankan energi listrik yang di manfaatkan masyarakat (pelanggan) secara tidak sah
(ilegal).

Target dan tim P2TL ini adalah semua pelanggan yang melakukan tindakan perbuatan yang
memyebabkan bertambahnya pemakaian tenaga listrik sehingga lebih besar dan yang semestinya
atau daya resmi yang terpasang. Kejahatan pencurian listrik bisa di tanggulangi asalkan pihak PLN,
kepolisian dan masyarakat secara bersama-sama mengatasi terjadinya kejahatan pencurian listrik.
Dasar pelaksanaan kegiatan P2TL diatur dalam Peraturan Direksi PT PLN ( Persero ) Nomor :
088-Z.P/DIR/2016 yang disahkan oleh Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral dalam hal ini
Direktorat Jenderal Ketenaga listrikan Nomor : 304 K/20/DJL.3/2016 tanggal 28 Juni 2016. Setiap
Unit PLN secara rutin atau khusus melaksanakan kegiatan P2TL, hal ini dilakukan untuk menghindari
bahaya listrik bagi masyarakat, sebagai bentuk meningkatkan pelayanan dan menekan nilai susut
energi. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk mengajukan judul
“Sistem Pengawasan P2TL Pada PT PLN ULP Perawang Terhadap Pencurian Arus Listrik”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

“Bagaimana sistem pengawasan P2TL pada PT PLN ULP Perawang

terhadap pencurian arus listrik?”

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui:

“Mengetahui sistem pengawasan P2TL pada PT PLN ULP Perawang

terhadap pencurian arus listrik.”

1.4 Manfaat Penulisan

a. Bagi Peneliti
Dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan
P2TL PT PLN ULP Perawang terhadap pencurian arus listrik.
b. Bagi Perusahaan
Dijadikan sebagai media pembelajaran dan perbaikan bagi perusahaan.
c. Bagi Pembaca
Dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam judul yang sama.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT PLN ULP Perawang
PT PLN (Persero) Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau mengemban suatu amanah besar bagi
pelayanan kelistrikandi bumi lancang kuning ini. Perubahan ke arah perbaikan pelayananpun terus
dilakukan, antara lain dengan dilakukannya perubahan Organisasi PLN di Riau, yaitu dengan adanya
Keputusan Presiden No. 139 Tahun 1998 Tanggal 11 September 1998 tentang Tim Restrukturisasi
dan Rehabilitasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
PLN telah menerbitkan Keputusan Direksi No. 113.K/010/DIR/2001 Tanggal 25 Mei 2001
sehingga PLN Wilayah III berubah status menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Sumbar Riau termasuk
di dalamnya pembentukan Wilayah Usaha Riau. Kemudian PT PLN (Persero) Wilayah Sumbar Riau
dipisah menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumbar dan PT PLN (Persero) Wilayah Riau yang berdiri
sendiri sesuai Keputusan Direksi No. 089.K/010/DIR/2002 Tanggal 2 Juli 2002 tentang Perubahan
Pengorganisasian Unit Bisnis di Lingkungan PT PLN (Persero). Dan yang terakhir diterbitkan
Keputusan Direksi No. 300.K/010/DIR/2003 Tanggal 19 November 2003 tentang Organisasi PT PLN
(Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Sekarang PT PLN (Persero). Wilayah Riau Dan Kepulauan
Riau telah memiliki empat kantor, yaitu Kantor Wilayah, Kantor CabangPekanbaru, Kantor Cabang
Selat Panjang, Kantor Cabang Dumai, dan Kantor Cabang Rengat.
Dengan pembentukan Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau ini,
diharapkan percepatan peningkatan pelayanan Kelistrikan di Bumi Lancang Kuning ini dapat berjalan
secara efektif dan Efesien dengan tetap berfokus pada sistem manajemen yang berbasis pada
Kepuasan pelanggan.
2.2 Visi, Misi, dan Motto PT Perusahaan Listrik Negara
1. Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya
dengan bertumpu pada Potensi Insani.
2. Misi
1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, Berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan Pemegang saham.
2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan Kualitas kehidupan
masyarakat.
3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan Ekonomi.
4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3. Motto
“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”.
2.3 Logo PT Perusahaan Listrik Negara
Gambar 2.1 Logo PT PLN ULP Perawang.

Sumber: https://kioslambang.wordpress.com/2011/11/24/arti-logo-pln/

Lambang PT PLN (Persero) terdiri dari :


1. Bidang Persegi Panjang
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, Melambangkan bahwa PT PLN
(Persero) merupakan wadah atau Organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna
kuning Untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN Bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan Masyarakat. Kuning juga melambangkan
semangat yang Menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di Perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya Sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para
insanPT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para Pelanggannya. Warnanya
yang merah melambangkan Kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di
Indonesia Dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan Perusahaan serta
keberanian dalam menghadapi tantangan Perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga Bidang usaha utama yang
digeluti perusahaan yaitu Pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan
Dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna Memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna Biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap)
Seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan Manusia. Di samping itu biru
juga melambangkan keandalan Yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan
layananTerbaik bagi para pelanggannya.

BAB ll
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil laporan yang di uraikan pada bagian awal maka penulis
memperoleh beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengawasan, P2TL PT PLN ULP Perawang melakukan pengawasan bersifat
aktif dan secara langsung. P2TL PT PLN ULP Perawang melakukan bentuk pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan langsung dan terjun kelapangan untuk
melihat, mensosialisasikan, serta sebagai bentuk pencegahan terjadinya pencurian listrik.
2. Dalam mengupayakan mengurangi tingkat pencurian arus listrik di Perawang, P2TL
melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penertiban terhadap pelanggan rumah yang
mengunakan listrik di wilayah Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.
3. Hambatan yang terjadi dalam penertiban pemakaian tenaga listrik yaitu, Kurangnya peran
masyarakat penegakan hukum berasal dari masyarakat, yang bertujuan untuk mengetahui
dimana isu maupun kabar titik-titik rumah yang melakukan pencurian aliran listrik.
4.2 Saran
Sebagai suatu rangkaian logis dari penelitian maka saran yang
dikemukakan adalah sebagi berikut:
1. PLN harus giat memberikan edukasi atas hukuman kepada masyarakat serta memberika
sosialisasi jika ada pelanggan yang melakukan kecuran mencuri listrik tersebut.
2. PLN diharapkan dapat mengembangkan sistem pemeriksaan sampai ke pemeriksaan non
pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

Google cendikia

Anda mungkin juga menyukai