Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT.PLN(PERSERO) RAYON GARUT KOTA


PEMELIHARAAN JARINGAN SUTM (SALURAN UDARA
TEGANGAN MENENGAH)

DISUSUN OLEH:

NAMA : FIRJA RACHA ADITYA

NIS :202110124

KELAS : XII-TITL-1

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 GARUT TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK

Jalan Suherman No.90 PO BOX 103 Telp /Fax.0262-233141 Web:


www.smkn2garut.sch.id Email:info@smkn2garut.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN
PKL/PRAKERIN

Hari : ……………….

Tanggal : ……………….

Pembimbing

Sekolah, Industri,

Ella Rahmi Fatah,M.PD. Imdra B

NIP :197212202005012006

Ketua Program Keahlian

Epa Apipah S.Pd


NIP :197607122014112001

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah, petunjuk dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
bertempat di PT.PLN (Persero) Rayon Garut Kota dengan baik. Sekaligus penulis
dapat menyusun laporan ini sebagai bukti bahwasanya penulis telah melaksanakan
PKL, serta sebagai kewajiban pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di tempat ini.
Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis dapat menambah
wawasan dan pengalaman, serta dapat mempraktikan ilmu yang telah di dapat dari
sekolah sebagai penunjang selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, Penulis tidak canggung
dalam menghadapi dunia usaha yang sesungguhnya. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).Kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Dadang Johar Arifin,MM sebagai Kepala Sekolah SMKN 2


Garut
2. Bapak Ica Santana, M.Pd selaku Ketua PKL/PRAKERIN
3. Ibu Epa Apipah S.Pd selaku Ketua Program Keahlian TITL
4. Bapak Andi Junianto selaku Manager PLN.ULP Garut Kota
5. Bapak Indra B selaku Pembimbing Industri PLN CILAWU
6. Ibu Ella Rahmi Fatah M.Pd selaku Pembimbing SMK Negeri 2 Garut
7. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan
PKL/PRAKERIN
Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal, tapi penulis
menyadari bahwa laporan ini banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. dan penulis
berharap laporan ini akan bermanfaat bagi para pembaca.

Garut,Maret 202
ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PKL/PRAKERIN. ................................................. i

KATA PENGANTAR… .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Profil PT.PLN(PERSERO)RAYON GARUT KOTA ................................. 1

B. Latar Belakang..............................................................................................3

C. Tujuan Pembuataan laporan ......................................................................... 4

D. Pembatasan Ruang Lingkup ........................................................................ 4

E. Kajian Teoritis .............................................................................................. 5

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR .................................................. 14

A. Tujuan PKL/Prakerin ................................................................................. 14

B. Kesesuaian Pelajaran di Sekolah dengan PKL ........................................... 14

C. Pelajaran yang Didapat Selama PKL .......................................................... 14

D. Uraian Tugas/Pekerjaan yang Diberikan.....................................................14

E. Rencana untuk Membagi Ilmu Pengalaman dengan sesama teman ............ 18

F. Rencana Karier ke Depan Setelah Selesai Sekolah ...................................... 18

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 19

A. Kesimpulan ...................................................................................................19

B. Saran ............................................................................................................. 19

DAFTAR GAMBAR/PHOTO KEGIATAN… ................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA… .................................................................................... 21

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. PROFIL PT.PLN (PERSERO) RAYON GARUT KOTA

a) Nama Perusahaan :PT.PLN (Persero) Rayon Garut Kota

b) Tanggal Berdiri :1 Januari 1965

c) Alamat :Jl.Otto Iskandar Dinata NO.140 A Tarogong Garut

d) Jenis Perusahaan :BUMN/Perseroan Terbatas

e) Nama Pemimpin :Andi Juniarto

f) Struktur Organisasi :

Sejarah Perusahaan

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia


mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan
sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-


perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II

1
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status


Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan


kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.

Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,


Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

2
Misi

- Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi


pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

B. LATAR BELAKANG

Akhir akhir ini di PT. PLN (Persero) Rayon Garut Kota seringkali di
dapati gangguan atau pemadaman yang tidak direncanakan yang membuat lampu
sering padam kebanyakan penyebabnya adalah pada jaringan listrik yang
disebabkan oleh trafo bocor,pohon tumbang dan sebagainya sehingga membuat
pelanggan tidak nyaman Hal-hal yang tersebut diatas membuat penulis tertarik
untuk membahas tentang “PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI”
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini mengakibatkan
banyaknya pemakaian sumber daya listrik sebagai penunjang kehidupan yang
lebih baik. Dengan peningkatan pemakaian energi listrik ini menunjukkan standar
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik. Oleh sebab itu dibutuhkan
kualitas sistem jaringan distribusi yang handal. Sistem distribusi tenaga listrik
ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan distribusi yang memadai. Pada kondisi
normal sistem distribusi teraliri oleh arus maupun tegangan kerja sehingga
mempengaruhi kinerja perlengkapan yang ada. Kondisi kerja perlengkapan
distribusi seperti isolator, konduktor, trafo maupun sambungan pada saluran udara
sangatlah rawan mengalami gangguan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh arus
beban. Arus beban dapat menimbulkan rugi-rugi dan meningkatkan suhu pada
peralatan sistem distribusi sehingga menurunkan tingkat effisiensi dan umur dari
peralatan yang ada.

3
Selain adanya arus beban yang mengganggu, kerusakan peralatan
distribusi dapat juga ditimbulkan oleh percikan bunga api (flashover) yang
muncul karena adanya gap antar fasa yang mempengaruhi 2 perlengkapan-
perlengkapan pada jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah 20 KV
(SUTM) menjadi panas. Perawatan dan pemeliharaan perlengkapan jaringan
distribusi yang rutin bertujuan untuk mengatasi penurunan effisiensi dan
kerusakan agar perlengkapan tersebut dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya.
Dalam hal ini perawatan dan pemeliharaan jaringan yang dilakukan oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan sistem tanpa tegangan (pemadaman)
menjadi masalah vital yang dialami oleh konsumen maupun perusahaan listrik
karena dapat menurunkan kontinuitas pelayanan. Suplai tenaga listrik untuk
pelanggan menjadi terhambat dan tidak dapat melakukan proses produksi dengan
optimal karena tenaga listrik tidak tersalurkan.

C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN


1. Dapat mengaplikasikan dan mengetahui bidang keilmuwan yang didapat
dibangku praktik kedalam dunia kerja/industry.
2. Untuk memenuhi mata praktik wajib di jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik di SMK Negeri 2 Garut.
3. Sebagai sarana penghubung kerjasama antara lembaga sekolah dengan
perusahaan dalam hal ketenagakerjaan dan sebagainya.
4. Sebagai salah satu syarat telah menyelesaikan Prakerin.

D. PEMBATASAN RUANG LINGKUP

a .Batasan Masalah Laporan


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan,maka penyusun perlu
membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada di PT.PLN(Pesero) Rayon Garut
Kota untuk memudahkan penyusun melakukan identifikasi,terutama dalam hal
membatasi permasalahan-permasalahan yang ada agar tidak terlalu meluas
dikarenakan adanya keterbatasan baik secara internal maupun eksternal.Adapun
masalah yang perlu diambil adalah sebagai berikut;

4
1. Penyusun hanya menganalisis Sistem Distribusi Tenaga Listrik dan
pemanfaatannya oleh konsumen
2. Membahas Gardu Distribusi
3. Membahas tentang pemeliharaan Jaringan Distribusi
4. Membahas gangguan gangguan pada SUTM

b. Rumusan Masalah
Adapun prakerin yang dilakukan selama ini terdapat beberapa
permasalahan,antara lain;
1. Bagaimana pemeliharaan pada Jaringan Distribusi dilakukan?
2. Bagaimana penanggulangan beban lebih pada Gardu Distribusi
3. Bagaimana cara mengatasi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada
proses pendistribusian tenaga listrik?

E.KAJIAN TEORITIS
1.KOMPONEN PADA JARINGAN DISTRIBUSI TM
Pengertian Jaringan Distribusi
Yang dimaksud dengan sistem distribusi distribusi tenaga listrik adalah
suatu sistem yang didesain dan dibangun untuk memasok daya listrik bagi
sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistem yang cukup
kompleks, dimulai dari instalasi sumber / source sampai instalasi beban/load).
Tenaga listrik dihasilakan di pusat-pusat pembangkait tenaga listrik seperti
di PLTU,PLTA,PLTG,PLTGU, dan juga PLTD. Dengan tegangan yang
kebanyakan merupakan tegangan 20kv,Pada jaringan tenaga listrik terdapat 2
jenis tegangan yaitu Jaringan Tegangan Menengah(JTM) dan Jaringan Tegangan
Rendah(JTR). JTM menyalurkan tegangan 6 KV, 12 KV atau 20 KV, sedangkan
pada saluran JTR menyalurkan tegangan 220v dan 380v.

Komponen yang di gunakan pada sistem distribusi tenaga listrik antara lain
sebagai berikut:
A. Tiang
Tiang listrik merupakan salah satu komponen utama dari konstruksi
jaringan distribusi dengan saluran udara. Pada jaringan distribusi tiang yang biasa
digunakan adalah tiang beton dan juga tiang besi.
5
a) Tiang Listrik Beton (concrete/Semen) adalah sebuah material tiang
listrik yang terbuat dari beton atau semen dengan kriteria panjang 9
meter untuk tiang listrik tegangan rendah (TR) dan 12 meter untuk tiang
listrik tegangan menengah (TM).
b) Tiang Listrik Besi adalah tiang listrik yang terbuat dari material besi
yang berbentuk pipa selanjutnya dimodifikasi khusus untuk penyangga
listrik.

Tiang listrik harus kuat karena selain digunakan untuk menopang


hantaran listrik juga digunakan untuk meletakan peralatan-peralatan
pendukung jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah.
Penggunaan tiang listrik disesuaikan dengan kondisi lapangan.
B. Isolator

isolator adalah suatu peralatan listrik yang berfunsi untuk mengisolasi


konduktor atau penghantar. Menurut fungsinya isolator dapat menahan berat
dari konduktor / kawat penghantar, mengatur jarak dan sudut antar konduktor
serta menahan adanya perubahan pada kawat penghantar akibat temperatur
dan angin.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan isolator yang banyak digunakan
pada sistem distribusi tenaga listrik adalah isolator dari bahan porselin /
keramik dan isolator dari bahan gelas.
Ada beberapa jenis konstruksi isolator dalam sistem distribusi, antara lain

1. Isolator gantung ( suspension type insulator )

Gambar 1.1 Isolator Gantung

6
2. Isolator jenis pasak ( pin type insulator )

Gambar 1.2 Isolator Jenis Pasak

C. Penghantar
Dalam penggunaan penghantar di sistem jaringan percabangan sutm
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari suatu bagian keinstalasi atau
bagian yang lain. Dalam pemilihan kabel pengantar harus memiliki beberapa
sifat-sifat sebagai berikut :
1) Memiliki daya hantar yang tinggi
2) Memiliki kekuatan tarik yang tinngi
3) Memiliki berat jenis yang rendah
4) Memiliki fleksibilitas yang tinggi
5) Tidak cepat rapuh
6) Memiliki harga yang murah
Jenis-jenis bahan penghantar, antara lain :
1. Kawat logam campuran, contohnya AAAC ( All Almunium
Conductor ).

Gambar 1.3 Kawat AAAC


2. Kawat logam biasa, contohnya BCC (Bare Copper Conductor.

Gambar 1.4 Kawat BCC


7
D. Fuse cut out ( FCO)
Fuse cut out ( FCO ) adalah sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang
berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan cara meleburkan
bagian dari komponenya ( fuse link ) yang telah dirancang khusus dan
disesuaikan ukurannya. FCO ini terdiri dari:
a) Rumah fuse ( fuse support )
b) Pemegang fuse(fuse holder)
c) Fuse link
Berdasarkan sifat pemutusnya fuse link terdiri dari 2 tipe yaitu ;
1) Tipe K (pemutus cepat)
2) Tipe T (pemutus lambat)
FCO pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman percabangan
1 phasa maupun sebagai pengaman peralatan listrik (trafo distribusi non
CSP,kapasitor).

Gambar 1.5 Fuse Cut Out (FCO)

E. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk
mentransformasikan daya atau energy listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnet. Dengan alat yang bernama trafo maka pilihan
tegangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tegangan pada pelanggan.

8
F.Recloser
Recloser adalah rangkaian listrik yang terdiri pemutus tenaga yang
dilengkapi kotak kontrol elektonik (Electronic Control Box) recloser, yaitu suatu
peralatan elektronik sebagai kelengkapan recloser dimana peralatan ini tidak
berhubungan dengan tegangan menengah dan pada peralatan ini recloser dapat
dikendalikan cara pelepasannya. Dari dalam kotak kontrol inilah
pengaturan (setting) recloser dapat ditentukan.

G.SSO

Gambar 1.6 Saklar Seksi Otomatis(SSO)


Sama dangan Recloser,SSO Atau Saklar Seksi Otomatis adalah saklar
yang dilengkapi dengan control elektronik/mekanik yang doigunakan sebagai
pengaman seksi Jaringan Tegangan Menengah.

H. GSW(Ground Steel Wire)

Gambar 1.7 Ground Steel Wire (GSW)


Untuk melindungi semua peralatan dari sebagian petir langsung,maka
digunakan system perlindungan dengan shielding tiang penangkal dan shielding
kawat pentanahan/GSW.Perlindungan ini menyalurkan arus petir ke tanah dan
menghilangkan peluang petir menyambar peralatan-peralatan pada gardu induk
9
I.LA (Lighting Arrester)

Gambar 1.8 Lighting Arrester (LA)

Arrester adalah komponen yang berguna dalam instalasi listrik untuk


melindungi peralatan elektronik pada saat terjadi lonjakan tegangan (over
voltage). Over voltage terjadi antara lain akibat sambaran petir, korsleting, atau
lonjakan ketika penyalaan/switching.

2.KESELAMATAN KERJA
1. Sarung tangan 20 kv
adalah sarung tangan berbahan karet tebal yang dapat digunakan untuk
melindungi diri pemakainya dari sengatan listrik max 20 kv. Dan sangat
cocok digunakan oleh orang atau pekerja yang bersentuhan langsung dengan
medan listrik bertegangan tinggi.

Gambar 1.9 Sarung Tangan

10
2. Sepatu 20 kv

Sepatu yang terbuat dari bahan karet dan campuran bahan lain yang
kekuatan / ketahanan sengatan listrik maximal 20 kv, Dari jenisnya sepatu di
bagi menjadi 3 jenis yang berbeda dari sepatu keselamatan bahaya listrik yaitu
sepatu safely, sepatu disipatif statis, dan sepatu konduktor.
A.)Sepatu safely listrik
adalah bahwa sepatu bahaya listrik dirancang untuk
menghambat ( mengurangi secara singkat ) aliran listrik melalui sepatu dan
ke tanah, sehingga mengurangi kemungkinan sengatan listrik.
B.)Sepatu konduktor
Sepatu safely konduktor dirancang untuk “membuang” listrik statis
melalui sepatu dan ke tanah. Bahwa sepatu safety konduktor dikenakan di
lingkungan yang sangat mudah terbakar dan meledak.
C.)Sepatu disipatif statis
Sepatu ini dirancang untuk menghilangkan ( mengurangi ) jumlah listrik
statis membangun-up pada tubuh penggunanya.

Gambar 1.10 Sepatu Safety


3. Helm atau safety helmet
Helm ini didesain untuk melindungi kepala dari jatuhnya benda dari atas.
Pemakaian helm ini secara tepat dan benar dapat mengurangi konsekwensi
yang mungkin timbul pada saat terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan.Dalam menggunakan helm ini ada beberapa hal yang
harus di perhatikan diantaranya :

11
a) Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helem itu dapat digunakan, pas dan
nyaman di kepala peengguna tidak longgar dan tidak terlalu sempit),
tidakrusak atau cacat.
b) Pasang di kepala dengan benar 9 tidak miring, terlalu mendongkak,
menunduk sehingga menutupi pandangan, atau terbalik.
c) Jika berada di tempat yang tinggi dan kondisi berangin chain strip harus
digunakan untuk menghindari helm yang dikenakan terbang karena tiupan
angin kencang.

Gambar 1.11 Safety Helmet


4. Sacle stock atau tongkat khusus

Saklar stock merupakan alat bantu untuk mengambil co yang tergantung.

Saklar stock tersebut terbuat dari bahan piber yang ujung atasnya
dipasang sebuah pengait dan dapat dipanjangkan atau dipendekan sesuai
dengan keadaannya.
5. Kacamata

Kacamata merupakan pelindung mata. Berfungsi untuk melindungi mata


supaya debu atau kotoran yang jatuh dari atas agar tidak langsung masuk
kemata dan juga menghalau sinar matahari.

Gambar 1.12 Kacamata


12
6. Senter / blor
Senter disini berguna saat malam hari untuk penglihatan.

Gambar 1.13 Senter

7. Radio komunikasi
Radio ini berfungsi untuk berkomunikasi antar pegawai yang lainnya
supaya tidak terjadi kecelakaan saat pelaksanaan.

Gambar 1.14 Radio Komunikasi

13
BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR

A. TUJUAN PKL/PRAKERIN
Tujuan Praktek Kerja Lapangan/Industri antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah
sehingga dapat diterapkan dengan baik.

2. Dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi
prakerin.sehingga dapat melihat peluang di masa depan.

3. Bisa melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional


di dunia kerja yang sebenarnya.sehingga tidak merasa takut atau canggung
lagi berkomunikasi secara profesional.

4. Bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki


oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-masing.

5. Dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan kehidupan sehari-hari.

6. Bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.

B. Kesesuaian Pelajaran di Sekolah dengan PKL


Sesuai pelajaran di sekolah yaitu Instalasi Tenaga Listrik

C. Pelajaran yang Didapat Selama PKL


Pelajaran yang Didapat Selama PKL di PT.PLN (PERSERO)Rayon Garut Kota
diantaranya:
1.Mengetahui tentang pemasangan KWH Meter
2.Mengetahui tentang jaringan jaringan Distribusi
3.Mengetahui tentang alat alat untuk pemeliharaan jaringa

14
D. Uraian Tugas/Pekerjaan Yang Diberikan
Uraian Tugas/Pekerjaan Yang Diberikan ketika dilapangan salah satunya adalah:
1.Har-ROW (Right Of Way)
ROW adalah pekerjaan bagian lapanga untuk melakukan pemeliharaan
jaringan distribusi,seperti pemangkasan dahan pohon yang mendekati
jaringan,pengganti komponen yang ada pada jaringan distribusi contohnya
isolator,traves,top tie,dll.
Alat-alat yang biasa digunakan oleh petugas ROW yaitu telescopic,hot
stick atau biasa disebut stok,ini digunakan dalam pemangkasan pohon dan
mencabut arku atau kawat dari layangan yang menyangkut di jaringan.Igrek atau
bambu panjang dan dipasang arit diujungnya yaitu alat pemangkas pohon
juga.Golok juga digunakan petugas ROW untuk memangkas ,tetapi biasanya
golok digunakan dalam memangkas batang pohon bambu.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pemangkasan:
1. Membaca doa terlebih dahulu

2. Siapkan alat untuk memangkas atau lebih dikenal dengan Telescopic Hot
Stick/Stock

3. Arahkan stock ke dahan pohon tersebut sehingga tidak mendekati lagi dengan
jaringan

4. Mulailah pangkas dahan pohon tersebut sehingga tidak mendekati lagi dengan
jaringan

5. Setelah selesai,bersihkan area dibawah jaringan,dan pastikan lingkungan


selalu bersih
Keselamatan Kerja:

A. Mematuhi Protokol K3

B. Memakai APD

C. Menggunakan alat sesuai fungsi

D. Menggunakan Sepatu Safety dan Helmet

15
APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan ketika ROW
a) Helm Safety

b) Sarung Tangan

c) Baju/Rompi Kerja

d) Sepatu Safety

2. Pemeliharaan Prenetiv Recloser


Pemeliharaan Prenetiv Recloser merupakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba tiba dan untuk
mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem/peralatan akan berfungsi secara
optimal,umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi
masyarakat.
Berikut langkah-langkah Pemeliharaan Prenetiv Recloser
1. Mendownload Setingan RTU dan Modem
Mendownload data setingan dan event pada RTU adalah untuk mengetahui
event event apa saja yang pernah terjadi pada RTU tersebut dan untuk
memastikan setingannya sudah sesuai.

2. Menjaga Kebersihan sekitar RTU yang meliputi.


a) Pembersihan lingkungan di sekitar box panel RTU.Pembersihan ini meliputi
pembersihan rumput-rumput liar atau tanaman yang mengganggu box
banel.Pembersihan kertas kertas iklan yang menempel pada box panel RTU.

b) Pembersihan di dalam box panel RTU dari kemungkinan hewan hewan yang
mengganggu yang dapat menyebabkan short sirkuit pada rangkaian RTU
yang dapat menyebabkan kerusakan.

16
3. Pengamatan Visual dan Thermovision pada Jumpern Bushing Recloser
Pengamatan visual ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
kelainan kelainan ada terminal bushing pada Recloser serta jumperan pada
arrester,VT maupun Fuse Cut Out.
4. Pengukuran Tahanan Pembumian
Tahanan pembumian atau grounding bertujuan untuk melepas muatan
tegangan lebih akibat sambaran petir dan juga untuk mencegah timbulnya atau
terjadinya tegangan sentuh yang membahayakan manusia pada saat terjadi
gangguan tanah.Pengukuran grounding ini dilakukan untuk mengetahui baik
tidaknya nilai resistansi pada suatu peralatan.Jumlah grounding yang digunakan
sebanyak 4 titik yaitu Pembumian pada Arrester Primer,Pembumian pada Arrester
Sekunder,Pembumian pada body Recloser dan Pembumian untuk Box Control
Panel.
5. Pengukuran Tegangan Battere
Pengukuran Tegangan Battere dilakukan untuk memastikan tegangan
battere masih normal(24VDC)fungsinya untuk memback up suplay RTU jika
tegangan dari AC tidak ada.
Pengukuran tegangan batteredilakukan dengan AVO meter.Untuk
mengukur Tegangan Murni Batere,Lepas Soket Batere yang terhubung dengan
Rangkaian Kontrol.kemudian lakukan pengukuran dengan AVO meter.Apabila
didapat tegangan>24v maka kondisi batere dalam keadaan baik.
Pengukuran tegangan battere juga bisa dilakukan dengan cara
mematikan/mencabut soket suplay tegangan AC,kemudian ukur pada terminal
battere.

17
E. Rencana Untuk Membagi Ilmu Pengalaman Dengan Sesama Teman
setelah melakukan PKL selama 3 bulan adalah:
1. Membagi contoh pengetahuan dan pengalaman tentang PKL

2. Memberikan beberapa materi selama PKL agar dapat dipahami

3. Memberi materi secara langsung

4. Berbagi cerita tentang pengalaman selama melakukan PKL.

F. Rencana Karier Ke Depan Setelah Sekolah adalah:


Rencana saya setelah sekolah yaitu langsung terjun ke dunia pekerjaan.
Karena saya memiliki motivasi untuk bekerja demi membantu perekonomian
keluarga saya dan juga bekerja dengan sesuai kemampuan yang saya miliki dan
saya tekuni selama di sekolah.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan PRAKERIN/PKL di perusahaan PT.PLN


(PERSERO)Rayon Garut Kota selama kurang lebih tiga bulan, saya mendapatkan
banyak pengalaman diantaranya :
1. Kemampuan dan keterampilan kerja yang sebenarnya didunia industri
2. Mengenal lingkungan dan suasana kerja secara psikologis tata laksana
dilapangan
3. Mengedepankan kepuasan pelanggan setiap perbaikan
4. Mengetahui tentang tugas-tugas, tanggung jawab dan kedisiplinan dalam
bekerja.
5. Menjaga kebersihan tempat kerja
6. Mengutamakan keselamatan dalam setiap pekerjaan
B. Saran
Berikut saran-saran yang saya bisa sampaikan, semoga bisa dipetik
maknanya dan dapat memberikan manfaat kepada semua orang berikut ini:
1. Persiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan PRAKERIN

2. Disiplin dalam bekerja

3. Aturlah waktu sebaik mungkin agar pekerjaan dapat selesai sesuai target

4. Jangan pernah ragu-ragu untuk mencoba

5. Kerjakan tugas yang diberikan oleh pembimbing dengan sebaik mungkin

6. Selalu bertanya jika tidak tahu

7. Bertanya dan berbicara dengan sopan

8. Selalu dengarkan dengan cermat setiap perkataan pembimbing

19
DAFTAR GAMBAR/PHOTO KEGIATAN
Perbaikan Arrester dan Peninggian Tiang

Gambar1.8. Perbaikan Arrester dan Peninggian Tiang

Pemeliharaan Gardu

Gambar1.9.Pemeliharaan Gardu dan Jaringan

20
DAFTAR PUSTAKA

https://plnareagarut.wordpress.com/category/profil/

https://harprenetiv.blogspot.com/2013/08/har-prenetiv-recloser.html

21
22

Anda mungkin juga menyukai