Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT.PLN BATAM MPP BALAI PUNGUT

DISUSUN OLEH :

NAMA : FERNANDA RAHMAN


KELAS : XI TITL 1

JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


SMK NEGERI 1 MANDAU
TAHUN 2024
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
DI. PT.PLN BATAM MPP BALAI PUNGUT

DISUSUN OLEH :

NAMA : FERNANDA RAHMAN


KELAS : XI TITL 1

Diserahkan di Duri, ………………………………2024

Wali Kelas Guru Pembimbing

(SARMIDAWATI,S.PD) (AFRIADI,S.PD)

Kepala SMKN 1 Mandau Ketua Program Studi TITL

ZULFIKAR, S.Pd AFRIADI, S.Pd


NIP.197408282002121004 NIP.197302212007011003
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah nya
maka penyusunan laporan kunjungan industri ini dapat terselesaikan dengan baik.
Rangkaian kegiatan ini dapat terlaksanakan dengan baik dan lancar antara lain tidak lepas
dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak pembimbing. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak ZULFIKAR, S .Pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin
dan membina kunjungan industri ini dengan baik.
2. Bapak M.ERIC ERDIANA selaku menejer di perusaan PT.PLN BATAM
MMP BALAI PUNGUT yang telah member izin.
3. Ibuk ELZA AMELIA selaku pembimbing kunjungan industri di ruangan
4. Bapak AFRIADI,S.Pd selaku pembimbing sekolah SMK N 1 MANDAU
5. Seluruh guru dan karyawan di SMK N 1 MANDAU

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan prakerin ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.

Duri, 06 Maret 2024


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Tujauan ......................................................................................................................
BAB II PT.PLN BATAM MPP BALAI PUNGUT
A. Sejarah Perusahaan....................................................................................................
B. Struktur Organisasi Perusaan....................................................................................
BAB III PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS
A. Sumber/Bahan Dasar Pembangkit.............................................................................
B. Proses Pengolahan.....................................................................................................
C. Distribusi Energi Listrik............................................................................................
D. Sistem Pengoperasian.................................................................................................
E. Sistem Proteksi...........................................................................................................
F. Sistem Pemeliharaan..................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

LAMPIRAN/FOTO-FOTO
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PT. PLN Batam merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih berada di bawah
naungan PT. PLN (Persero). PT PLN Batam melayani semua aspek kelistrikan yang ada di Batam.
Berbagai macam pembangkit listrik beroperasi di Batam di antaranya ialah Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD), dan Pembangkit Lisrtik Tenaga Mesin Gas

Salah satu pembangkit yang beroperasi di Batam yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas
(PLTMG) Panaran. PLTMG Panaran memiliki beberapa komponen utama yaitu unit mesin gas serta
generator yang terletak dalam satu poros. Unit mesin gas sendiri berfungsi untuk mengubah energi
panas menjadi energi gerak yang nantinya akan berfungsi untuk memutar turbin generator, dari
generator inilah energi gerak dikonversikan lagi menjadi energi listrik. PLTMG panaran beroperasi
mengunakan mesin gas Roll-Royce tipe B35:40V20AG dan mengunakan bahan bakar jenis natural
gas. Daya rated yang dibangkitkan oleh generator sebesar 8,1MW. Hal ini berdasarkan pada desain
awal yang tertera dalam manual book. Secara aktual, daya yang dibangkitkan tidak sebanding
dengan nilai rated

Kondisi saat ini PLTMG Panaran telah beroperasi selama 5 tahun dan telah mengalami banyak
permasalahan yang dapat menurunkan efisiensi dari unit mesin gas seperti sering terjadinya derating
(penurunan beban) atau trip (mati secara tiba-tiba), faktor lamanya pemeliharaan, kesalahan dalam
pengoperasian dan perawatan serta faktor-faktor lain. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian untuk
menganalisa performa pada PLTMG Panaran khususnya pada Unit tiga PLTMG Panaran Batam.
Analisis performa pembangkit ini dapat dilakukan untuk menganalisis efisiensi mesin gas apakah
mesin gas masih dalam batasan kondisi yang andal atau tidak dengan mengunakan perhitungan
secara termodinamika dan metode input output penulis dapat mengetahui penyebab penurunan
performa dari mesin pembangkit serta dapat memberikan solusi nantinya untuk perusahaan untuk
kinerja pembangkit kedepan nya.

B.TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
perbandingan efisiensi dan konsumsi bahan bakar pembangkit secara teoritis dan aktual

BAB II
PT.PLN BATAM MPP BALAI PUNGUT

A. Sejarah Perusahaan
Kiprah pengelolaan ketenagalistrikan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat
Batam, awalnya dilakukan oleh Pertamina, tepatnya pada tahun 1971. Kala itu, Pertamina
dipercaya sebagai instansi pertama yang mengelola daerah industri Pulau Batam.
Bermodalkan PLTD yang memiliki daya pasang cukup rendah, 2 x 188 KvA, sehingga waktu
itu listrik hanya bisa dirasakan oleh Pertamina dan perumahan karyawannya saja.

Seiring dengan perkembangan Batam yang mulai meningkat, akhirnya tahun 1976
pemerintah Indonesia membentuk Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
(OPDIPB) untuk mengelola kota yang berbentuk Kalajengking ini dimana Kepala OPDIPB
diserahkan ke tangan Menteri Penertiban Aparatur Pembangunan JB Sumarlin. Sejak itu,
semua proyek yang dikelola Pertamina diambil alih oleh OPDIPB, termasuk pengelolaan
ketenagalistrikan. Bisnis ketenagalistrikan saat itu dikelola Unit Pelaksana Teknis Otorita
Batam (UPT OB). Kapasitas pembangkit pun masih rendah, hanya sebesar 17,5 MW.
Setelah tugas JB Sumarlin usai, tepat tahun 1978 Ketua Otorita Batam dipegang oleh Prof Dr
Ing Bj. Habibie. Dalam pimpinan Habibie, Batam sudah mulai diarahkan sebagai kota
industri. Listrik sebagai kebutuhan vital dalam industri dan kalangan usaha, tentu
membutuhkan pasokan listrik dan mulai saat itu dilakukan pembangunan PLTD di Sekupang
dan Batuampar. Total daya terpasang pada periode 1976-1992 sebesar 45,5 MW dan
disalurkan ke daerah Sekupang dan Batuampar.

Perkembangan Batam kala itu pun tak dapat terbendung lagi. Investor-investor asing
sudah mulai melirik potensi yang ada di Batam. Tak pelak lagi kalau Otorita Batam saat itu
cukup kewalahan mengelolanya, sehingga satu persatu dilepas, termasuk bisnis
ketenagalistrikan. Akhirnya, pada 1 Januari 1993 berdasarkan kesepakatan pemerintah dan
OB, pengelolaan ketenagalistrikan diserahkan ke PT PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam.
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN, selaku
Pemegang saham PT PLN (Persero) dalam surat No S-23/M-PM-PBMUN/2000 tanggal 23
Agustus 2000, pada tanggal 3 Oktober 2000, status PT PLN (Persero) Wilayah Khusus
Batam berubah menjadi PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) dengan
status sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), sebagai unit mandiri yang mengelola
kelistrikan dari hulu sampai hilir. Dan pada Juni 2008 PT PLN Batam melakukan rebranding
menjadi b’right PLN Batam.

Tahun 2015 bright PLN Batam membantu PT PLN (Persero) Wilayah Riau &
Kepualuan Riau dengan interkoneksi Batam-Bintan. Interkoneksi kelistrikan adalah bagian
program merangkai pulau.Tahap awal daya Listrik dialirkan sebesar 20 MW dari Batam ke
Bintan melalui gardu induk Tanjung Uban sebagai titik terima energi dari saluran kelistrikan
Batam. Proyek interkoneksi jaringan 150 KV berjarak ± 17,9 KM dari Batam ke Bintan ini
digesa untuk menjawab keraguan PMA yang akan berinvestasi serta untuk menopang
pertumbuhan perekonomian provinsi Kepulauan Riau menuju double digit. Hingga saat ini
jumlah daya listrik yang dikirim ke Pulau Bintan adalah 60 s/d 80 MW.
Sampai dengan semester pertama tahun 2021, b’right PLN Batam memiliki kapasitas
terpasang kurang lebih 623,286 MW dan daya mampu kurang lebih 551 MW dengan beban
puncak Batam-Bintan 465 MW. Di sisi produksi, sejak tahun 2004 b’right PLN Batam
menerapkan fuel mix strategy, dan sampai dengan tahun 2021 komposisi pemakaian energi
primer tercatat sebesar 75 % menggunakan bahan bakar gas, 24,9 % menggunakan bahan
bakar batu bara dan 0.1 % berbahan bakar minyak.

Di usia ke-21 bright PLN Batam telah menjadi perusahaan yang berkembang tidak hanya
menyalurkan energi untuk pulau Batam namun hingga ke beberapa daerah di Indonesia.
bright PLN Batam diberi penugasan oleh PT PLN (Persero) selaku holding untuk membantu
program 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini demi menuntaskan masalah
kelistrikan dan menaikkan rasio elektrifikasi di beberapa daerah di Indonesia. Bentuk
partisipasi bright PLN Batam adalah menyediakan pembangkit listrik di beberapa daerah di
wilayah usaha PT PLN (Persero) menggunakan Mobile Power Plant (MPP) berbahan bakar
gas dengan total kapasitas 500 MW. Untuk proyek MPP 500 MW bright PLN Batam
membentuk unit bisnis agar fokus terhadap proyek tersebut yaitu bright Energy Services
(bES)

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAAN

BAB III
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

A. SUMBER / BAHAN DASAR PEMBANGKIT


1.GAS TURBINE
2.GENERATOR
3.MAIN TRANSFORMER
4.AUXILIARY TRANSFOMER
5.MV SWITCHGEAR
6.SWITCHYARD
7.EMERGENCY DIESEL GENERATOR 1
8.ENERGY DIESEL GENERATOR 2
9.HSD FUEL BLOCK
10.GAS MATERING
11.AIR COMPRESOR
12.FIRE FIGHTING
13.WATER TREATMENT PLANT
14.WASTE WATER TREATMENT PLANT
15.CONTINOUS EMISSION MONITORING SYTEM

B. PROSES PENGOLAHAN
Ketahui cara kerja PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga GAS) melalui ulasan dibawah ini
berdasarkan buku yang berjudul buku ajar energi dan operasi tenaga listrik dengan aplikasi
etap,hestika eirene patoding,dkk,(2019-20). PLTG merupakan sebuah pembangkit energi
listrik yang mengunakan peralatan atau mesin turbin gas sebagai pengerak
generatornya.turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana
energi panas yang dihasilankan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi
mekanis dan selanjudnya diubah menjadi energilistrik atau enargi lainya sesuai dengan
kebutuhanya.

PLTG (pembangkit listrik tenaga gas) mempunyai beberapa peralatan utama seperti
-turbin gas
-kompresor
-ruang bakar
Adapun cara kerja dari PLTG akan diuraikan di bawah ini:
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk kedalam kompresor melalui
pintu,kemudian udara ditekan masuk kedalam compresor.setelah itu,udara ditekan masuk
kedalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar.
Kemudian dibakar dalam ruangan bakar dengan temperatur 2000-3000f. Maka
mendapatkan gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan temperatur dan
tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 900C.dari enegi panas yang dihasilkan inilah
kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana di dalam sudu-sudu gerak dan
sudu-sudu diam turbin.
Gas panas dan tekananya akan mengalami penurunan dan proses ini bisa disebut
dengan proses ekspansi.selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan
untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Demikianlah penjelasan dari cara proses pengolahan kerja PLTG.

C. DISTRIBUSI ENERGY LISTRIK


Listrik yang disalurkan ke rumah penduduk berasal dari pembangkit listrik .Baik
PLTA,PLTS,PLTU,PLTG,dan PLTN,semuanya adalah tempat mengubah suatu bentuk energi
menjadi energi listrik menggunakan generator.
Pembangkit listrik menghasilkan listrik dengan tegangan sekitar enam hingga 24
kilovolt9(kv).Biasnya,pembangkit listrik berada di daerah yang jauh dari perumahan
warga.energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik akan di salurkan ke rumah dan
sekolah melalui sistem transmisi.
Listrik yang di hasilkan pembangkiatakan dinaikan tegangannya melalui tranformator
step up (trafo penaik tegangan).Dilansir dari lumen Learning,tegangan listrik dinaikan untuk
mengurangi kehilanganenergi dalam transmisi listrik jarak jauh.
Trafo step up menaikan listrik dari yang asalnya 6-26 kilovolt menjadi 70-150
kilovolt.listrik yang telah dinaikan tegangannya tersebut kemudian disalurkan ke gardu
transmisi.
Gardu transmisi adalah saluran udara transmisi listrik seperti SUTET,SUTR,dan
SUTT.Dilansir dari Circuit Globe,gardu transmisi kemudian membawa saluran udara
mentransfer energi listrikdari pembangkit ke gardu distribusi.
Saluran transmisi membawa energi listrik tegangan tinggi dari pembangkit untuk disalurkan
kedalam kota maupun ke luar kota.saluran transmisi dapat membawa listrik dengan jarak 60
hingga 250 kilometer ,melintasi pegunungan dan juga hutan.

D. SISTEM PENGOPERASIAN
Berikut Pengoperasian Tentang PLTG Bekerja;
1. Pembakaran gas,seperti gass alam, dimasukan ke dalam ruang pembakaran di
PLTG.
2. Pembakaran dan perpindahan panas,gas dibakar di dalam ruang
pembakaran,menghasilkan panas yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap.
3. Gerakan turbin,uap yang di asilkan digunakan untuk memutar turbin, yang terhubung
dengan generator lisriK
4. Pembangkitan listrik,g erakan turbin menghasilkan energi kinetik yang diubah
menjadi energi listik oleh generator ,siap untuk didistribusikan.

E.SISTEM PROTEKSI
A.FIRE PUMP
Fire pump merupakan pompa yg digunakan untuk menyalurkan air dari sumber air menuju
sistim pemadam kebakaran yg terbuka atau sedang bekerja
B.WATER SUPPLY TANK
Tangki air dapat digunakan sebagai sumber air pemadamam kebakaran
2.VALVE SUPERVISI
Kondisi dari seriap valve (katup) harus selalu diperhatikan dengan baik agar sistim
proteksi kebakaran selalu siap sedia kapanpun dibutuhkan,oleh karna itu kegiatan supervisi
harus dilakukan dengan baik dan benar secara periodik
3.HYDRANT
Hydran merupakan sistem pemadam kebakaran yang umum ada dan digunakan diarea
kerja termasuk din pembangkit listrik.keberadaan hydrant harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan mengikuti aturan.
4.FIRE EXTINGUISHER
Fire extingguisher juga merupakan alat pemadam kebakaran yang umum dan banyak
digunakan,mengenai tata cara pemilihan penempatan dan itm dapat dilihat pada NFPA 10.
5.FIRE SUPPRESSION
System dan peralatanya yang terpasang untuk memadamkankebakaran
6.FIRE ALARM SYSTEM
Pentingnya adalah fire alarm system dimana sistem dapat mengetahui terjadinya
kebakaran sehinga dapat ditindak lanjutin dengan cepat untuk upaya pemadaman baik dengan
cara mengaktifkan sistem proteksi kebakaran.sehingga dapat dilakukan upaya pemadamn
oleh orang orang yang terlatih..
F.SISTEM PEMELIHARAN
Pentingnya pemeliharaan pabrik gas secara profesional
Menjamin bahwah faselitas tersebut mematuhi undang undang internasional dan nasional
serta standar kualitas yg akui. Hal ini mencakup pencegah resiko bagi staf manusia yang
terlibat dalam semua operasi terkait.beberapa umum dalam program pemeliharaaan pabrik
gas antara lain meliputi pendetiksian dan perbaikan kebocoran,perbaikan dan pembuatan
panel kontrol,pemeriksaan dan perbaikan katup kriogenik,exsplorasi instalasi pneumatik dan
listrik.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis kumpulkan dari data-data tersebut
adalah sebagai berikut:

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai