Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KERJA PRAKTEK

MAINTENANCE PADA FD FAN DI PLTU ASAM-ASAM

Disusun oleh:

NAMA : SYAHRIZA ALFAHRI

NIM : 1810816310002

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
LEMBAR KONSULTASI KERJA PRAKTEK

Nama : SYAHRIZA ALFAHRI

NIM : 1810816310012

Tempat KKN-P : PT. PLTU Asam - Asam

No. Tanggal Materi Konsultasi TTD

1.

2.

3.

4.

Banjarbaru, , 2021
Dosen Pembimbing

Dr. Rachmat Subagyo, ST., MT.

NIP.197608052008121001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembangkit listrik merupakan bagian alat industri yang di gunakan untuk


memproduksi dan membangkitkan tenaga litrik yang berasal dari berbagai
sumber pembangkit, diantaranya PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTD dan lain
sebagainya. Pembangkit listrrik tebaga uap (PLTU) merupakan pembangkit yang
mengandalkan energy kinetik dari uap untuk menghasilkan energy listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah memanfaatkan uap panas kering
yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang terhubung ke generator.

Energi listrik juga dapat dihasilkan dari suatu pembangkit dengan tenaga
lain diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Di dalam lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk menempah


SDM, yang pada umumnya memberikan pendidikan yang lebih memfokuskan
kepada pengetahuan yang bersifat teoritis. Sedangkan pendidikan dan
pengetahuan yang bersifat praktis dirasakan kurang. Oleh karena itu untuk
mengaplikasikan pengetahuan teori diperlukan kerja sama antara universitas dan
industri melalui Kerja Praktik (KP).

Sebagai aktualisasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkopeten


dan loyal bagi industri serta sebagai syarat wajib kelulusan, maka pada KP ini
dipilih di PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan Sektor
Pembangkitan Asam-Asam, Kalimantan Selatan sebagai tempat pelaksanaanya.
Hal ini dinilai bahwa industri tersebut sangat relevan dengan bidang dan
kompetensi yang dimiliki mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat yang kali ini lebih menitikberatkan pada
konversi energi.
PLTU Asam-Asam sebagai salah satu anak perusahaan PLN yang bergerak
di bidang pengadaan listrik, yang dipilih menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan
karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pembangkitan yang
menghasilkan energi listrik cukup besar untuk daerah KalSel-Teng dan
mempunyai peran penting dalam perancangan dan perencanaan sistem
kelistrikan di Indonesia.

Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) ini adalah salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan Program S1 Teknik Mesin Uneversitas Lambung Mangkurat
(ULM). Dalam KKN-P yang telah dilaksanakan dari tanggal 21 Juni 2021 sampai
dengan 15 Agustus 2021, penulis ditempatkan di bagian Boiler. Selama
pelaksanaannya, banyak pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan
dan juga pengetahuan tentang dunia kerja yang jauh berbeda dengan
pembelajaran di kampus.

Beberapa peralatan yang memegang peranan cukup vital dari kinerja


PLTU adalah boiler. Boiler mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan.
Panas yang dibutuhkan air untuk penguapan tersebut diperoleh dari pembakaran
bahan bakar pada ruang bakar boiler. Uap atau energi kalor yang dihasilkan
boiler tersebut dapat digunakan pada semua peralatan yang membutuhkan uap
yaitu turbin. Untuk menghasilkan listrik yang besar diperlukan efisiensi boiler
yang besar juga. Berbagai peralatan yang dapat meningkatkan efisiensi dari
boiler yaitu economizer, Low Presure Heater (LPH), High Pressure Heater (HPH),
dan lain-lain.

PT. PLN (Persero) UPK Asam - Asam memiliki pembangkit 4 x 65 MW. Unit
1 dan unit 2 dari Jepang, unit 3 dan 4 dari China. Dan sedang proses
pembangunan unit 5 dan 6. Pada pelaksanaan KKN-P ini ada salah satu kegiatan
mengenai salah satu komponen yang membantu mempertahankan efisiensi
boiler yaitu sootblower. Sootblower berfungsi untuk membersihkan kotoran,
kerak ataupun jelaga pada wall tube, pipa superheater, pipa reheater, pipa
economizer, serta air heater. Namun seiring berjalannya waktu, komponen
motor dari penggerak sootblower itu sendiri tentunya mengalami keausan, yang
disebabkan oleh pelumasan yang kurang dll.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaiman mengetahui vibrasi tinggi pada FD Fan unit 2B di PT. PLN


(Persero) UPK Asam – Asam?

2. Mengapa penggantian beraring pada FD Fan unit 2B di PT. PLN


(Persero) UPK Asam – Asam harus dilakukan?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui penyebab vibrasi tinggi pada FD Fan unit 2B di PT. PLN


(Persero) UPK Asam – Asam.

2. Faktor penyebab penggantian bearing fan pada FD Fan unit 2B di PT.


PLN (Persero) UPK Asam – Asam.

1.4. Batasan Masalah

Laporan kerja praktik ini hanya membahas tentang vibrasi dan


penggantian bearing yang ada pada FD Fan unit 2B yang ada di PT. PLN (Persero)
UPK Asam – Asam.
BAB II

TINJAUN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Dan Perkembangan PLTU Asam-Asam

Gambar 2.1 PLTU Asam – Asam


(Dokumentasi Pribadi)

Adapun rincian perusahaan adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PLTU Asam - Asam

Tahun Berdiri : 28 Juli 2000 (Unit 1 )

25 Oktober 2000 (Unit 2)

24 Maret 2012 (Unit 3)

11 November 2012 (Unit 4)

Pemilik : PT. PLN (Persero)

Luas Pabrik : ± 170 ha

Kantor Pusat : Jalan Raya Banjarmasin – Kotabaru


KM. 122 Desa Asam - Asam, Kec.
Jorong, Kab. Tanah Laut, Kalimantan
Selatan, Indonesia.
Telepon : (0512) 63291, 63292

Faksimili : (0512) 63293

Daya Output : 4 x 65 MW

Transmisi : Sistem Kelistrikan Barito

Bahan Bakar Utama: Batu Bara dan HSD

PT PLN (persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah Sektor Asam - Asam terbentuk berdasarkan Surat keputusan

Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 047.K/010/DIR/1999 tanggal 16 Maret

1999. PLTU Asam - Asam memiliki luas area 170 hektar dan

pembangunan Proyek PLTU Asam - Asam unit 1,2,3 dan 4 berkapasitas

(4 x 65 MW) merupakan wujud realisasi kebijakan pemerintah dalam

rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Kalimantan, khususnya

Kalimantan selatan dan Kalimantan Tengah serta sebagai upaya untuk

diversifikasi energi dari bahan bakar minyak ke batubara.

PLTU Asam - Asam memiliki tipe Mulut Tambang (Mine-Mouth Coal

Steam Power Plant). Bahan bakar utama PLTU adalah batubara lignit

kalori rendah (nilai kalor 4000 – 4300 kkal/kg) yang dihasilkan dari

tambang batubara disekitar Asam - Asam. Sedangkan sebagai bahan

bakar pendukung adalah jenis Light Fuel Oil (LFO) atau HSD yang

digunakan pada saat start up atau pada pembebanan rendah.

Sistem pendinginan yang digunakan adalah Closed Loop dengan

menggunakan Cooling Tower dan media pendinginnya adalah air sungai

Asam Asam yang telah mengalami proses pengolahan di Water

Treatment Plant.
PLTU Asam - Asam unit 1 mulai beroperasi atau sinkron pada

tanggal 28 Juni 2000, sedangkan Unit 2 sinkron pada tanggal 25 Oktober

2000. Sedangkan PLTU Asam - Asam unit 3 mulai beroperasi 24 Maret

2012 dan Unit 4 sinkron mulai 11 November 2012 yang merupakan

program FTP (Fast Track Program) tahap II. Listrik yang dihasilkan oleh

PLTU Asam - Asam ditransmisikan ke sistem Interkoneksi Kalimantan

Selatan melalui jaringan 150 KV ke line Pelaihari, Cempaka dan Mantuil I

dan II untuk selanjutnya masuk dalam Sistem kelistrikan Barito. Selain itu

juga disalurkan langsung melalui jaringan 20 KV kearah Jorong, Kintap,

Satui, Pagatan, Batulicin dan Industri disekitar PLTU.

2.2 Visi, Misi, Jargon, Motto dan Logo PT PLN (Persero)

Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan Sektor

Pembangkitan Asam - Asam

Visi dan misi PT PLN (Persero) Sektor Asam - Asam yaitu:

2.2.1 Visi

“Diakui sebagai Pembangkit Listrik yang handal,berkualitas, efisien,

aman dan ramah lingkugan di Regional Kalimantan dengan tata kelola

modern yang tertumpu pada potensi insani dengan mengedepankan

kearifan lokal.

2.2.2 Misi

a. Mengelola produksi tenaga listrik di Kalimantan Selatan dan

Tengah yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota

perusahaan dan pemegang saham dengan menetapkan budaya


kerja untuk mengelola pembangkit menuju performa yang

excellence.

b.Melaksanakan pemeliharaan yang berorientasi kepada “On

Condition Base Maintenance” dan berbasis Maximo Enterprise

Asset Management dengan memperhatikan buku manual pabrik,

Standar PLN, Peraturan Pemerintah dan pengalaman operasi.

c.Meningkatkan kinerja pembangkit secara berkelanjutan melalui

penerapan Manajemen Aset Pembangkitan yang mengacu best

practice, serta mengutamakan keselamatan kerja (zero accident)

dan berwawasan lingkungan.

d.Mengembangkan SDM dan Budaya kerja unggul melalui HTS (high

trust society).

2.2.3 Jargon

”Together We Make Borneo ON”

Artinya : Bersama kita mebuat Borneo terang

2.2.4 Motto

“Act Locally, Think Globally”

Artinya :

a. Bertingkah laku santun sesuai budaya setempat dengan kearifan

local,tapi berfikir secara luas mendunia.

b. Bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan di masing-

masing seksi/bagian, tetapi tetap memikirkan keterkaitan dan

kesulitan seksi/bagian lain.


2.2.5 Logo

Logo yang digunakan di PLTU Asam – Asam ditunjukkan pada

gambar 2.2

Gambar 2.2 Logo PLTU Asam – Asam


(Sumber : PLTU Asam – Asam, 2019)

2.3 Lokasi Perusahaan

PT PLN (Peresro) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah berlokasi di Desa Asam Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten

Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (115 km dari Banjarbaru ke arah

Kotabaru) atau pada koordinat 3°55'35"S 115°6'22"E.

Gambar 2.3 Peta Lokasi PLTU Asam – Asam


(Sumber : Google Maps, 2019)

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan Perusahaan, maka ditetapkan perubahan

struktur organisasi PT PLN (Persero) Pembangkitan Asam - Asam,

sebagai salah satu unit penyedia Pembangkit Tenaga Listrik.


STRUKTUR ORGANISASI & FORMASI JABATAN PT PLN (PERSERO)
WILAYAH KALIMANTAN SELATAN DAN KALIMANTAN TENGAH
SEKTOR ASAM – ASAM

Gambar 2.4 Struktur Orgnisasi PLTU Asam - Asam


(Sumber : PLTU Asam-Asam, 2021)
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang


mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit
listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu
bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.

Gambar 3.1 Siklus PLTU


(Sumber: https://rimbakita.com)

3.2. Komponen Utama Dan Prinsip Kerja PLTU

3.2.1 Komponen utama

1. Boiler

Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas
lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.

2. Turbin Uap

Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung


oleh uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel
dengan poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut
berputar.

3. Kondensor

Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin


(uap yang telah digunakan untuk memutar turbin).

4. Generator

Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi


energi listrik.

3.2.2 Prinsip Kerja

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.

Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang -

ulang.Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:

1. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas

permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas

panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah

menjadi uap.

2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu

diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik

berupa putaran.

3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar

menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet

dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik

dari terminal output generator.


4. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan

dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air

kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi

sebagai air pengisi boiler.

5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Gambar 3.2 Siklus Konversi Pada PLTU


(Sumber : https://www.meongnium.com)

3.3. Sistem Udara Dan Gas Buang


aspek yang mendukung terjadinya proses pembakaran di dalam boiler, hal
ini dilakukan agar proses pembakaran dapat dikontrol secara optimal sehingga
terjadi proses pembakaran yang sempurna dan efisien.
a. Primary Air Fan (PAF)
Disebut dengan primary air fan karena fungsi utama dari fan ini adalah
untuk mendistribusikan batubara yang sebelumnya telah dihaluskan di dalam
mill/pulverizer menuju ke ruang bakar/furnace/boiler.
Gambar 3.2 Primary Air Fan
(Sumber : Pribadi)

b. Forced Draft Fan (FDF)


Disebut juga dengan secondary air fan dan berfungsi untuk memberikan
tekanan positif pada boiler dan mengontrol udara serta oksigen yang
dibutuhkan pada prosespembakaran di dalam boiler sehingga didaharapkan
dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna dan efisien.

Gambar 3.3 Forced Draft Fan


(Sumber : Pribadi)
c. Induced Draft Fan (IDF)
Berfungsi untuk memberikan tekanan negatif (vacuum pressure) pada
boiler serta mentransfer flue gas sisa pembakaran dari boiler menuju ke
stack/chimney. Semakin tinggi temperature udara flue gas dan prosentase
oksigen yang keluar dari stack maka mengindikasikan bahwa proses
pembakaran di dalam boiler tidak terjadi secara sempurna.

Gambar 3.4 Induced Draft Fan


(Sumber : Pribadi)

d. Seal Air Fan ( SA Fan )


Alat ini berfungsi untuk menghasilkan udara sebagai udara perapat yang
digunakan pada Coal Feeder, Mill Pulperizer dan acces udara pada boiler.

Gambar 3.5 Seal Air Fan


(Sumber : Pribadi)
3.4. Fungsi dan Prinsip kerja FD Fan
Kipas tekan paksa (Force Draft Fan) adalah suatu alat yang digunakan
untuk menyuplai atau memaksa udara luar masuk ke dalam ruang bakar boiler.
FD Fan terletak pada bagian ujung saluran air intake boiler dan digerakkan oleh
motor listrik. Fan ini bekerja
pada tekanan tinggi dan berfungsi menghasilkan udara sekunder
(secondary air) yang akan dialirkan ke dalam boiler untuk mencampur udara
dan bahan bakar dan selanjutnya digunakan sebagai udara pembakaran pada
furnace boiler. Udara yang diproduksi oleh Force Draft Fan diambil dari udara
luar.
Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya
oleh secondary air heater (pemanas udara sekunder) agar proses pembakaran
bisa terjadi di boiler. Bercampurnya udara dan serbuk batubara dibantu oleh
Dumper tetap yaitu pengatur pengaduk udara sehingga menimbulkan
turbulensi yang memungkinkan terjadinya pembakaran yang efisien.

Gambar 3.6 FD Fan


(Sumberjn : https://rakhman.net)
3.5. Pemeliharaan
a. Preventive maintenance
Pengecekan rutin sebagai langkah pencegahan kerusakan jangka
panjang. Adapun yang dilakukan berupa pengecekan kadar oli dan
getaran dari mesin.
b. Corrective maintenance
Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat di terima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

c. Predictive maintenance
Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan
panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
d. Overhaul
Pemeliharaan pada PLTU secara periodik perlu dilaksanakan sesuai
SOP yang telah ditentukan. Pemeliharaan ini untuk menjaga keandalan
mesin pembangkit agar tetap stabil sehingga lancar dalam beroperasi.
Bila pemeliharaan ini tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka
dampaknya akan lebih parah dan dapat mengakibatkan kerusakan.
Program pemeliharaan pembangkit skala besar dengan melakukan
overhaul.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Faktor penyebab penuruna kinerja Forced Draf Fan 2B

Faktor penurunan kinerja fd fan dapat di sebabkan beberapa faktor yang


dapat diketahui melalui Maintenance, diantaranya:

1. Viberasi yang tinggi pada Fd Fan sehinggah menyebabkan putan


motor yang menggerak fan tidak setabil.

2. umur bearing yang sudah terlalu lama mengakibatkan keausan pada


bearing tersebut.

4.2. Alat

Dalam proses pengambilan data pada suatu mesin dibutuhkan alat -

alat penunjang untuk memudahkan proses pengukurannya termasuk dalam

proses pengukuran vibrasi pada mesin Forced Draft Fan. Untuk mendapatkan

data yang dibutuhkan, menggunakan alat CSI 2140 Machinery Health

Analyzer (analyzer berfungsi untuk mengukur amplitude dan frekuensi

getaran yang akan dianalisa).

4.3. Data Vibrasi

Data vibrasi Forced Draft Fan yang di ambil

Tabel 4.1 Data Vibrasi sisi motor


Tanggal MOH MOV MOA MIH MIV MIA

Unit 2A 1.409 0.648 0.823 1.638 0.846 0.912

Unit 2B 0.56 0.63 0.532 0.393 0.542 0.51


Keterangan:

MOH : Motor Outside Horizontal

MOV : Motor Outside Vertikal

MOA : Motor Outside Axial

MIH : Motor Inside Horizontal

MIV : Motor Inside Vertikal

MIA : Motor Inside Axial

Tabel 4.2 Data Vibrasi sisi Fan


Tanggal FIH FIV FIA FOH FOV FOA

Unit 2A 2.652 1.113 3.613 2.836 1.254 1.85

Unit 2B 1.309 0.942 0.729 0.912 0.431 1.15

Keterangan :

FOH : FanOutside Horizontal

FOV : Fan Outside Vertikal

FOA : Fan Outside Axial

FIH : Fan Inside Horizontal

FIV : Fan Inside Vertikal

FIA : Fan Inside Axial

Pada FD Fan Unit 2A di dapatkan vibrasi tertinggi 3,61mm/s pada sisi fan
DE axial pada zona: C. Sedangkan FD Fan 2B di dapatkan vibrasi tertinggi
1,309mm/s pada sisi Fan in board horizontal dan zona: A.
Setelah dilakukan pengukuran vibrasi menggunakan alat CSI 2140
Machinery Health Analyzer, hasil yang di dapatkan baik, namun bearing harus
diganti karena umur dari bearing mengalami ke ausan.

Adapun langkah – lamgkah yang akan dilakukan dalam penggantian


bearing yaitu :

• Memakai alat pelindung diri

• Kunci pas ring 10mm, 13mm, 17mm, 30mm, Impact, kunci shock
Kunci pas ring 17mm, 30mm, takel, tali take down

• Pertama melepas coupling shied menggunakan pas ring 10mm.

• melepas bagian atas dari bearing housing menggunaka pas ring


30mm.

• melepas kopling menggunakan kunci pas ring 17 mm.

• setelah kopling d lepas maka motor di pindah agar pelepasan


bearing lebih mudah.

• kemudian bagian drive shaft di pakaikan tali take down agar dapat
ditarik menggunakan takel untuk melepas bearing housing bagian
bawah.

• setelah bagian bawah bearing housing terlepas maka drive shaft


diturunkan untuk melkukan pengantian bearing.

• dalam langkah pelepasan bearing harus di panaskan terlebih


dahulu menggunakan api yang bersumber dari tabung gas agar
bearing memuai dan lebih mudah dalam pelepasan.

• saat pemasangan juga dilakukan hal yang sama yaitu memanaskan


bearing terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pemasangan.
• setelah bearing terpasang maka hal yang dilakukan adalah
memasang kembali komponen – komponen lainnya dan Fd Fan di
nyalakan untuk memastikan bearing yang terpasang baik.

• Kemudian dilakukan pengukuran kembali menggunakan alat


Vibrometer.

4.4. Pembahasan

Penggantian bearing pada FD Fan bukan hanya di sebabkan oleh vibrasi


yang tinggi nmun juga dapat di sebabkan oleh beberapa faktor lain diantaranya
umur bearing yang sudah mencapai waktunya (Life Time) dan bunyi kasar yang
dikeluarkan dari FD fan dikarenakan bearing mengalami ke ausan.

Seperti penggantian bearing pada FD Fan unit 2B di PT. PLN (Persero) UPK
Asam – Asam penggantian bearing dilakukan karena terdapat aus pada bearing,
tujuan penggantian bearing ini untuk menghindari kerusakan atau menyebabkan
vibrasi tinggi yang akan terjadi dan dapat mengakibatkan kerugian.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan ini yaitu sebagai
berikut :

1. Vibrasi tinggi pada FD Fan dapat diketahui dengan menggunakan alat


vibrometer CSI 2140 Machinery Health Analyzer (analyzer berfungsi
untuk mengukur amplitude dan frekuensi getaran yang akan
dianalisa) dapat dilihat pada laporan ini vibrasi FD Fan pada Unit 2A
dengan vibrasi tertinggi 3.61mm/s.
2. Penggantian bearing pada FD Fan bukan hanya di sebabkan oleh
vibrasi yang tinggi nmun juga dapat di sebabkan oleh beberapa faktor
lain diantaranya umur bearing yang sudah mencapai waktunya (Life
Time) dan bunyi kasar yang dikeluarkan dari FD fan dikarenakan
bearing mengalami ke ausan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan yaitu mempersiapkan diri


lebih baik lagi sebelum kerja praktek, termasuk mempelajari dasar ilmu
yang akan digunakan di tempat kerja prakter agar tidak harus belajar dari
nol dan menunjukan kualitas kerja yang baik, hal ini akan meningkatkan
rasa percaya pihak ditempat kita melaksanakan KP.
Daftar Pustaka

http://pengertiandanartikel.blogspot.com/2017/02/pengertian-sistem-boiler-pada-pltu.html

https://www.google.com/search?q=Force+Draft+Fan

https://www.google.com/search?rlz=1C1AVUB_enID963ID963&sxsrf=ALeKk02CGfRxQkuEZBnKKAQ-
IuXd4WR7tw:1627545605472&q=Bagian+bagian+FD+Fan&sa

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/29201/1491207%20Nova%20Ardyanto.pdf?se
quence=1

https://indonesian.alibaba.com/product-detail/centrifugal-fd-fan-forced-draft-fan-for-coal-fired-
boiler-with-capacity

Anda mungkin juga menyukai