Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PT.PLN BUKIT ASAM


TANJUNG ENIM

Disusun Oleh

NAMA : BENY ALFIANSYAH


JURUSAN :TEKNIK MESIN
NIS :5833

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMKN) NEGERI 2 MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA :BENY ALFIASYAH
NIS :5833
PROGAM KEAHLIAN :TEKNIK MESIN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM

LAPORAN INI TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN OLEH:

Manajer UNIT
PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM
Pembimbing DILAPANGAN
SPV.Pemeliharaan Turbin Utama

DINDA ALAMSYAH ST. ABDUL RAKHIM


NID : NID:

WAKA HUMAS DAN INDUSTRI GURU PEMBIMBING

ATAQIUDIN ASYRAF DRS.KENDARTO


NIP : NIP :

MENGETAHUI,
KEPALA SEKOLAH
SMK NEGERI 2 MUARA ENIM

BURHANUDIN,S,P.,M.SI.
NIP :19691003 199303 1008
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahman nirrahim. Assalamualaikum, Wr. Wb.


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya
sehingga dapat terselesaikanya laporan praktek kerja induatri yang telah terlaksanya di PT.PLN
(PERSERO) BUKIT ASAM.laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratn mengikuti uji
kompetensi maupun ujian nasional di SMK NEGERI 2 MUARA ENIM tahun ajaran
2019/2020.kegiatan praktek kerja industri dimaksudkan sebagai salah Satu bekal dalam memasuki
jenjang dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebuh baik dalam
melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap untuk bekerja.sehungan
dengan terlaksanya praktek kerja industri ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua
pihak secara moral maupun material,oleh karena itu saya mengucupkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. bapak Burhanudin S.P,.MS.I selaku kepala sekolah di SMK NEGERI 2 MUARA ENIM
2. Bapak Drs.Asarindo selaku kepala jurusan/program TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 2
MUARA ENIM
3. Bapak Drs.Kendarto selaku guru pembimbing praktek kerja industri (prakerin) DI SMK NEGERI 2
MUARA ENIM
4. Pihak PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM yang telah berkenan memberikn kesempatan kepada
saya dan siswa lainnya untuk mengadakan suatu kegiatan praktek kerja industri
5. Bapak Dinda Alamsyah,ST.kepala manager unit DI PT,PLN (PERSERO) BUKIT ASAM yang
telah menerima saya dan siswa lainnya untuk mengadakan suatu kegiatan praktek kerja
industry(PRAKERIN)
6. Bapak abdul rakhim selaku pembibing lapangan praktek kerja industri (prakerin) di PT.PLN (PERSERO)
BUKIT ASAM ,Bimbingan,nasehat,dan motivasi serta dukugan yang tak terlupakan dan sangat berharga
bagi saya
7. kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi dan membantu selama terlaksanakan
Kegiatan praktek kerja industri (prakerin)
8. seluruh bapak/ibu guru yang ada di smk n 2 muara enim yang telah mmbantu terlaksanamya
kegiatan praktek kerja industri (prakerin )
9. rekan satu kelompok praktek kerja industri (prakerin) di PT.PLN (PERSERO) BUKIT
ASAM,semoga selalu dalam lindungan tuhan YME dan mencapai kesusesan
10. seluruh karyawan di PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM atas keramahan,bimbingan,nasihat yang
telah banyak memberikan motivasi dan memberikan dukungan serta pengetahuan pada saya.
11. semua pihak yang telah banyak membantu dalam melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) di
PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Penulis hanya dapat berdoa kepada tuhan yang maha esa dapat membalas budi baik Bapak/Ibu
dan rekan rekan semua.penulis menyadari bahwa dalam penulisan/penyusun laporan hasil praktek
kerja industri (prakerin) ini banyak kekurangan.hasil kerja industri ini dapat sempurna .

Muara Enim, 15 september 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang praktek kerja industri………………………………………………..

B. Landasan hukum praktek kerja industri……………………………………………...

C. Tujuan prakerin………………………………………………………………………….

D. Tujuan pembuatan laporan…………………………………………………………….


E. Manfaat prakerin……………………………………………………………….….........
F. Waktu dan tempat pelaksanaan………………………………………………………...
G. Sistematika penulisan........................................................................................................

BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN


A. Sejarah PT.PLN (PERSERO) BUKIT
ASAM……………………………………………………..…………………………….
B. Lokasi PT.PLN (PERSERO) BUKIT
ASAM…………………………………………………..……………………………….
C. Struktur organisasi PT.PLN…………………………………………………………...
D. Proses produksi PT.PLN…………………………………………………………….....
E. Sistem pengelolahan PT.PLN…………………………………………………………

BAB III PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

A. Pengertian dari PLTU………………………………………………………………..


B. Jenis-jenis pemeliharaan……………………………………………………………...
C. Kegiatan selama divisi pemeliharaan mesin PLTU (PERSERO)BUKIT
ASAM…………………………………………………………………………………..
BAB IV ISI LAPORAN KEGIATAN
A. TUJUAN PEMELIHARAAN……………………………………………………….
B. Jenis-jenis pemeliharaan……………………………………………………………..
C. kegiataan selama di visi pemeliharaan mesin PT.PLN (PERSERO) BUKIT
ASAM………………………………………………………………………………….
D. Contoh kegiataan yang dilakukaan…………………………………………………

BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………...
B. Kritik dan saran……………………………………………………………………..
C. Penutup………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini secara berturut-turut akan di bahas mengenai latar belakang,Dasar,tujuan
pengertian praktik kerja siswa dalam rangka pendidikan system ganda(PSG).

A. Latar belakang pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN)

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai perwujudan bentuk dari
kebijakan Link and Match yang prosesnya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di sekolah dan di
industri (DU / DI). Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) untuk mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan industri. Didasari
dalam rangka meningkatkan wawasan pengalaman belajar dan penguasaan keterampilan serta
mencetak lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ahli dan terampil, antara lain diperlukan
adanya upaya berbagai aktivitas belajar, baik di dalam maupun di luar.

Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, yaitu menyelenggarakan program praktik kerja
siswa dalam rangka pendidikan system ganda (PSG) di dunia kerja terkait sesuai dengan program
keahlian yang telah di tetapkan oleh sekolah yang berguna sebagai kesempatan pengenalan dan
pelatihan langsung tentang dunia kerja.
Harapan utama dalam pelaksanaan prakerin di dunia industri disamping keahlian profesional
kerja sesuai dengan kebutuhan (DU /DI), siswa juga memiliki etos kerja yang meliputi :
kemampuan bekerja, motivasi kerja, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.
Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan sistematika dan sinkronisasi antara program penguasaan keahlian
yang telah diperoleh melalui bekerja langsung di dunia usaha atau di dunia industri dengan dunia
pendidikan.
SMKN 2 MUARA ENIM merupakan sekolah yang terdiri dari bermacam-macam jurusan,
yang salah satunya Teknik mesin. Selama tiga tahun bersekolah di SMK NEGERI 2 MUARA
ENIM para siswa dibekali ilmu dan keterampilan dibidangnya masing-masing dan lulusannya
disiapkan menjadi tenaga kerja di dunia industri yang tentunya akan menjadi cakap, terampil,
bertanggung jawab dan berkompetensi.
Sebagai salah satu pengalaman yang berharga dalam dunia tenaga kerja dan sebagai syarat
kelulusan yaitu melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN) di perusahaan atau instansi yang
relevan dengan ilmu yang didapat dari Sekolah Menengah Kejuruan.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di adakan dalam rangka menyambut datangnya pasar bebas
tingkat asia maupun dunia sehingga siswa sudah siap dalam menghadapi dan berada didalamnya.
SMKN 2 MUARA ENIM membuat program yaitu lamanya prakerin dan waktu pelaksanaan
prakerin. Program tersebut sangatlah penting untuk pengembangan kompetensi peran siswa dan
untuk bisa belajar dan mengenal dunia industri. Adapun lama pelaksanaan praktik kerja industri
selama dua bulan.

B. Landasaan hukum praktek kerja industri

Penyelenggaraan praktik kerja dalam rangka pendidikan system ganda (PSG) pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di dasarkan atas ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam :
1. Undang-undang No.20 Tahun 2003, tentang system Pendidikan Nasional.
2. Undang – undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990, tentang Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992, tentang Peran Serta Masyarakat
dalam Pendidikan Nasional.
5. Keputusan Mendikbud No. 080 / U / 1993, tentang Kurikulum SMK.

C. Tujuan praktik kerja industri

1. Tujuan umum
Tujuan praktik kerja siswa pada dunia kerja adalah sebagai berikut ;
a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan ketentuan kebutuhanan dunia
kerja.
b) Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas /
professional.
c) Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai dari proses
pendidikan.
d) Membekali siswa dengan pengalaman kerja yang sesungguhnya dalam dunia kerja dan masyarakat.
e) Memantapkan kedisiplinan dan tanggungjawab siswa dalam melaksanakan tugas serta mendorong
siswa untuk berjiwa wirausahawan dan mau bekerja.
f) Merupakan salah satu syarat untuk mecapai kesempurnaan sebagai siswa Sekolah Menengah
Kejuruan.

2. Tujuan khusus
a) Menyiapkan siswa untuk belajar bekerja secara mandiri maupun bekerja dalam satu tim dan
mengembangkan potensi serta kreatifitas sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing .
b) Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu berinteraksi, berkomunikasi dan
memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
c) Memberikan kesempatan bagi para siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja terampil dan
produktif berdasarkan pengakuan standar profesi.

D. Tujuan pembuatan laporan

Sesuai Kurikulum yang berlaku di SMK pada umum nya , maka siswa kelas XI di wajibkan
untuk melaksanakan praktek kerja industri pada instansi /industri pemerintah maupun
swasta.Pembuatan Karya tulis ini merupakan suatu laporan dan salah satu bukti otentik yang
menyatakan bahwa siswa telah melaksanakan praktek kerja instansi (PRAKERIN) di instansi.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1.Melatih diri untuk membuat karya tulis ilmiah berupa laporan kegiatan dengan baik dan benar.
2.Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di
dunia kerja.
3.Agar perusahaan/lembaga/instansi mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa peserta
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
4.Laporan di susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Evaluasi Belajar Tahap Akhir
Nasional.
5.Menginterventarisasi Kegiatan-Kegiatan yang telah di laksanakan di dinas tersebut.
6.Meneliti dan menganalisa hasil-hasil kegiatan yang telah di laksanakan di dinas.
7.Laporan disusun sebagai dokumen atau catatan siswa yang akan di jadikan bahan penilaian ujian
8.Laporan di susun untuk dijadikan bahan bacaan di perpustakaan.

E. Manfaat Praktik Kerja Industri

1) Menambah wawasan kepada siswa yang melaksanakan praktik kerja industri.


2) Menambah pengalaman bagi siswa dalam bekerja didunia industri.
3) Terjalinnya hubungan silaturahmi antara sekolah dan instansi terkait.
4) Menjadikan siswa lebih bisa bersosialisasi didunia kerja sehingga siswa lebih mengenal
dunia usaha.

F. Waktu dan tempat pelaksanaan

Waktu dan tempat kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN) siswa SMK NEGERI 2 MUARA ENIM
Khususnya saya,dilaksanakan pada :
Tanggal : 15 juli 2019 s/d 15 September 2019
Tempat :PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM
Alamat :JLN lingga raya,tanjung enim sumatera selatan.

G.Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang,landasan hukum,tujuan,manfaat,waktu dan tempat
pelaksanaan,dan sistematika penulisan.
BAB II : PENGENALAN PERUSAHAAN
Menjelaskan secara singkat pengenalan profil PT.PLN (PERSERO) BUKIT ASAM dan struktur
organisasi
BAB III : PENGERTIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)
Menjelaskan secara singkat proses pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
BAB IV : ISI LAPORAN
Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melakukan praktek kerja industry di PT PLN
(PERSERO) BUKIT ASAM
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAN

A.Sejarah perusahan

Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan hasil tambang,
salah satunya adalah batubara. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang makin meningkat,
pemerintah menentukan kebijakkan penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Pemanfaatan
potensi batubara sebagai sumber energi listrik semakin penting mengingat keterbatasan sumber
energi Primer. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bukit Asam dengan
menggunakan bahan bakar batubara merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi batubara di
daerah Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim .
Berdasarkan kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan sumber–sumber energi primer, maka
dibangunlah PLTU Buktit Asam dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya.
Sebelum dilakukan pembangunan terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan oleh konsultan (Japan
International Cooperation Agency) pada bulan Mei 1984. Studi ini dilanjutkan dengan studi yang
lebih mendalam oleh konsultan dari Prancis yakni SOFRELEC (Societe Francaice d’Etudes et de
Realisation d’Equepments Electrique) tahun 1980.
PLTU Bukit Asam unit I dan II dibangun pada tahun 1982 dengan kapasitas terpasang 2 x 65
MW oleh kontraktor ALSTHOM ATLANTIQUE yang berasal dari Prancis, dan beroperasi pada
tahun 1987, dimana PLTU ini diresmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 9 Febuari 1988.
Pelaksanaan pekerjaan awal dilakukan dengan pemasangan tiang pancang dari bagian –
bagian utama dari pembangkit, yaitu :
1. Pelaksanaan tiang pancang jembatan masuk mulai 30 Januari 1984 sampai dengan 05 Agustus
1984
2. Pelaksanaan tiang pancang bangunan utama mulai April 1984 sampai dengan 18 Desember 1984
3. Pelaksanaan tiang pancang boiler mulai 01 Juni 1984 sampai dengan 31 September 1984
4. Pelaksanaan tiang pancang cerobong / stack mulai 01 Juni 1984 sampai dengan 19 Desember
1984.
5. Pelaksanaan tiang pancang cooling tower mulai 03 Desember 1984 sampai dengan 05 Agustus
1985.
PLTU Bukit Asam Unit III dan IV dengan kapasitas 2x 65 MW mulai dibangun pada tanggal
16 April 1991. Tenaga listrik yang dihasilkan PLTU Bukit Asam melalui generator dengan
tegangan 11 KV dinaikan menjadi 150 KV melalui trafo utama. Tenaga listrik ini dihubungkan ke
sistem interkoneksi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, serta Riau.
Pembangunan 4 unit PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 4 x 65 MW ini dilakukan dalam
dua tahap. Adapun tahap–tahap pelaksanaan pembangunannya adalah sebagai berikut :
1. Survei pendahuluan pada tahun 1978 oleh konsultan dari Jepang (JICA).
2. Studi kelayakan pada tahun 1980 oleh konsultan dari Prancis (SOFRELEC).
3. Persiapan lahan pada tahun 1981.
4. Tahap pertama pembangunan Unit I dan II (2 x 65 MW) tahun 1982.
5. Tahap kedua pembangunan Unit III dan IV (2 x 65 MW) tahun 1991.
Berdasarkan SK Direksi No.038/dir/86 tanggal 3 Juni 1983 dibentuk sektor bukit asam pada
perusahaan listrik negara wilayah IV Palembang, kemudian pada tahun 1966 terdapat perubahan
status dan struktur organisasi perusahaan dimana perusahaan umum listrik negara berubah menjadi
PT.PLN (Persero) dan dibentuknya PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatra Bagian
Selatan, maka sejak itu pengelolahan sektor Bukit Asam berada di bawah PT. PLN (Persero)
Pembagkitan dan Penyaluran Sumatra Bagian Selatan dengan nama PT. PLN (Persero) kitlur
Sumbagsel Sektor Bukit Asam.

B.Lokasi PLTU Bukit Asam


Lokasi PLTU Bukit Asam berada di Desa Lingga Kelurahan Tanjung Enim Kecamatan
Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim ± 187 km di sebelah kota Palembang dengan ketinggian 30
m di atas permukaan air laut. Gambar 1.1 Peta lokasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
Bagian Selatan Sektor Pembangkitan Bukit Asam.
21

20

19
3

1
18
17

7
16

5
Sungai Enim

4
15

6
8
14

9
13

12

im
11

En
ai
ng
10

Su
Su
ng
ai
En
im

Komplek PLN
Bawah

Pos
Satp
am
Pump Water
INTAKE

Jln. Lintas Sumatera Jln. Lingga Raga

Komplek PLN
Pom Bensin
Atas

ko
ng
. Ba
Jln

1. TPS Fly Ash 12. Kantor


2. Kantor Pemelihraan 13. Bengkel
3. Cooling Tower 3 & 4 14. Setling Pit 1 & 2
4. Gardu Induk 15. Gudang Limbah B3
5. Power House Unit 3 & 4 16. Setling Pit Junction
6. Power House Unit 1 & 2 17. Setling Pit 3 & 4
7. Cimney 18. Setling Pit Coal Handling
8. WTP & LABOR 19. Coal Storage 1 & 1
9. Cooling Tower 1 & 2 20. Coal Storage 3 & 4
10. Setling Basin 21. Setling Pit Crusher Area

Gambar 1. Lokasi PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bukit
Asam
Sumber : Bagian Personalia PT. PLN (Persero)Pembangkitan sumatera bagian selatan sektor bukit asam (2014)

Lokasi pembangkitan berada persis di sebelah Sungai Enim yang penggunaannya sebagai
sumber bahan baku pembangkitan. Air digunakan sebagai sumber penggerak turbin. Air Sungai
Enim juga dibutuhkan untuk mendinginkan mesin – mesin pembangkit. Lokasi pembangkitan juga
terletak di sebelah tambang batubara Bikit Asam sehingga mengefisiensikan biaya transportasi.
Lokasi PLTU Bukit Asam sangat strategis karena mendekati dua sumber bahan baku utamanya
yaitu air sebagai penggerak turbin dan pendingin serta batubara sebagai bahan bakarnya.
C. Produki di PT PLN (PERSERO) BUKIT ASAM

Produk utama yang dihasilkan PT. PLN (Persero) sektor Pembangkitan Bukit Asam adalah
energi listrik yang diperoleh dari pengoperasian 4 unit PLTU dengan daya terpasang 4 x 65
MW. Produksi listrik tersebut disalurkan melalui jaringan transmisi dan gardu induk Bukit
Asam yang terhubung dengan sistem interkoneksi Sumatera. Produk samping berupa fly ash
dan buttom ash yang mana fly ash dimanfaatkan sebagai reklamasi tambang PT. Bukit Asam
dan semen baturaja, sedangkan buttom ash digunakan untuk reklamasi bekas galian tambang
PT. Bukit Asam.

D. Pemasaran PT PLN (PERSERO) BUKIT ASAM

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Pembangkitan Sektor Bukit Asam
dalam penyaluran listriknya, disalurkan ke beberapa daerah dengan ditransmisikan menjadi tiga
jalur, yaitu yang pertama Baturaja, Lampung, yang kedua Lahat, Prabumulih, Palembang, dan yang
ketiga ditransmisikan menuju Bengkulu.
Dalam penyalurannya, 10% dari listrik tersebut dimanfaatkan sendiri oleh pihak industri.
Sehingga yang didistribusikan hanya 90% sesuai dengan bebannya. Untuk saat ini PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Pembangkitan Sektor Bukit Asam memiliki
beban produksi listrik 50-60%, yaitu dengan beban puncak 60%.

E. Struktur Organisasi PT. PLN Pembangkitan Sektor Bukit Asam

Struktur organisasi adalah suatu kerangka dasar yang menunjukkan hubungan yang jelas
antara bidang pekerjaan dan tugas satu sama lain sehingga masing-masing bidang mempunyai
peranan tertentu dalam satu kesatuan yang utuh. PLTU merupakan sektor dari PLN Kitlur
Sumbagsel sebagai pelaksana yang dipimpin oleh Manajer, Asisten Manajer Pemeliharaan, Asisten
Manajer Tata Usaha, Asisten Manajer Operasi dan Asisten Manajer Enjinering, serta di bawah
pimpinan Asisten Manajer ialah Supervisor yang juga membawahi Koordinator, Senior Operator,
dan juga Junior Operator.
Sesuai dengan Surat Keputusan No. 013.K/DIR/2005 tanggal 27 Januari 2005 tentang
Organisasi PT. PLTU Sektor Pembangkitan Bukit Asam pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan, struktur organisasinya dipimpin oleh Manajer, yang dalam pelaksanaan
tanggung jawab dan wewenangnya di dukung oleh Asisten Manajer Enjinering, Asisten Manajer
Operasi, Asisten Manajer Pemeliharaan dan Asisten Manajer SDM dan Administrasi.
Dalam rangka penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Terpadu ISO 9001 : 2008,
ISO 14001 : 2004 & SMK3 Permenaker No. 05/1996, Manajer PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Bukit Asam, menunjuk seorang anggota manajemen sebagai Wakil
Manajemen/Management Representative (MR), yang dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya dibantu oleh Sekretariat ISO. Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi PLTU
Sektor Pembangkitan Bukit Asam dapat dilihat pada gambar 2.

MANAJER SEKTOR

ASISTAN MANAJER ASISTAN MANAJER ASISTAN MANAJER ASISTAN MANAJER


ENJINIRING OPERASI PEMELIHARAAN SDM & ADMINISTRASI
M.Haris

ENGINEER SUPERVISOR SUPERVISOR


SUPERVISOR
PERENCANAAN & HAR INSTALASI SEKRETARIAT &
REGU A
EVALUASI OPERASI BATUBARA UMUM

ENGINEER
SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR
PERENCANAAN &
REGU B HAR BOILER KEPEGAWAIAN &
EVALUASI
DIKLAT
PEMELIHARAAN

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR


ANALYST
REGU C HAR TURBIN ANGGARAN &
KINERJA
KEUANGAN

ENGINEER
SUPERVISOR
LINGKUNGAN SUPERVISOR SUPERVISOR
REGU D
&KESELAMATAN HAR LISTRIK AKUNTANSI
KETENAGALISTRIKAN

ANALYST SUPERVISOR SUPERVISOR


TEKNOLOGI HAR KONTROL DAN LOGISTIK &
INFORMASI INSTRUMEN ANGKUTAN

Gambar 2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel Sektor


Pembangkitan Bukit Asam
Sumber : Bagian Personalia PT. PLN (Persero)Pembangkitan sumatera bagian selatan sektor bukit asam (2014)

Tanggung jawab dan wewenang masing-masing fungsi di dalam organisasi PT.PLN


(Persero) Pembangkit Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bukit adalah sebagai berikut :
1. Manajer
Sebagai pimpinan tertinggi di PT. PLTU Sektor Pembangkitan Bukit Asam, Manajer
mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan proses pembangkitan energi listrik.
2. Menetapkan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Perusahaan.
3. Menetapkan Program Kerja.
4. Menetapkan tanggung jawab dan wewenang masing-masing personil.
5. Menyediakan dan mengendalikan sumber daya yang digunakan untuk penyediaan energi
listrik.
6. Melakukan tinjauan manajemen.

2. Wakil Manajemen (Management Representative / MR)


Wakil Manajemen, disamping memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai anggota
manajemen, juga memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Memastikan proses-proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Terpadu ditetapkan,
diterapkan dan dipelihara.
2. Menyampaikan kepada Manajer tentang kinerja Sistem Manajemen Terpadunya dan kebutuhan
apapun untuk perbaikannya.
3. Memastikan bahwa seluruh anggota organisasi sadar dan peduli terhadap persyaratan pelanggan
dan Sistem Manajemen Terpadu.
4. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan, penerapan dan
perbaikan berkelanjutan dari Sistem Manajemen Terpadu tersedia.
5. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam hal yang berkaitan dengan Sistem Manajemen
Terpadu.

3. Asisten Manajer SDM dan Administrasi


Asisten Manajer SDM dan Administrasi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana Anggaran Perusahaan fungsi tata usaha.
2. Menyusun konsep usulan pengangkatan pegawai dan manajemen unjuk kerja pegawai
3. Menyusun program kerja bidang SDM dan Administrasi
4. Melaksanakan pengadaan bahan bakar, minyak pelumas dan material.
5. Menyusun kegiatan Supervisor Kepegawaian, Supervisor Sekretariat dan Umum, Supervisor
Anggaran dan Keuangan, Supervisor Akuntansi dan Supervisor Perbekalan.

4. Asisten Manajer Enjiniring


Asisten Manajer Enjiniring memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Membuat usulan untuk pembuatan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
2. Perencanaan kebutuhan material/suku cadang untuk pemeliharaan unit pembangkit dan unit
pembantu.
3. Melakukan evaluasi kinerja pembangkit.
4. Menyusun rencana kesiapan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
5. Melakukan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit pembangkit untuk meningkatkan efisiensi
dan kehandalannya.
6. Melakukan identifikasi, menyusun program pengendalian dan pemantauan aspek dampak
lingkungan.
7. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan (K-2).
8. Melaksanakan in-house training dan pelatihan tanggap darurat/Penanganan bahaya.

5. Asisten Manajer Operasi


Asisten Manajer Operasi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengatur dan
menyusun pelaksanaan kegiatan:
1. Pengendalian operasi unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
2. Pengelolaan Bahan Bakar (Batu Bara dan HSD)
3. Penyediaan Air Demineralisasi dan Hydrogen
4. Pengujian Kualitas Air, Hydrogen, Bahan bakar dan Minyak Pelumas
5. Penanganan keluhan / permintaan pelanggan (bila ada)
6. Pengendalian gangguan unit.

6. Asisten Manajer Pemeliharaan


Asisten Manajer Pemeliharaan memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengatur dan
menyelia pelaksanaan kegiatan :
1. Pemeliharaan rutin, periodik dan khusus unit pembangkit mencakup pemeliharaan peralatan
turbin, boiler, coal dan ash handling, listrik, instrument kontrol.
2. Perbaikan untuk menghilangkan gangguan unit pembangkit.
3. Pemeliharaan alat berat dan pengelolaan bengkel/workshop.

7. Sekretariat SMT
Sekretariat SMT memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Wakil
Manajemen dalam hal :
1. Pengendalian Dokumen Sistem.
2. Pembuatan Program Tahunan Audit Internal.
3. Pembuatan usulan Tim Pelaksana Audit (Tim Auditor).
4. Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen.
5. Pemantauan perkembangan pelaksanaan hasil tinjauan manajemen.

8. Supervisor Kepegawaian
Supervisor Kepegawaian memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Asisten
Manajer SDM dan Administrasi dalam hal :
1. Pembuatan dan pemutakhiran data kepegawaian.
2. Pembuatan konsep usulan kenaikan peringkat reguler dan berkala untuk seluruh pegawai
berdasarkan penilaian tahunan.
3. Pembuatan konsep teguran/peringatan dan berita acara mengenai pelanggaraan peraturan
perusahaan.
4. Pengendalian dokumen dan arsip yang berkaitan dengan kepegawaian.
5. Penyelenggaraan administrasi kesehatan dan emolumen pegawai.
6. Pemantauan kehadiran pegawai.
7. Pembuatan usulan pelatihan dan pendidikan eksternal untuk seluruh pegawai.

9. Supervisor Sekretariat dan Umum


Supervisor Sekretariat dan Umum memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu
Asisten Manajer SDM dan Administrasi dalam hal :
1. Pengelolaan surat masuk dan keluar yang ditujukan untuk/dari perusahaan,
2. Pengelolaan sarana dan fasilitas kerja (Gedung, transportasi dan ATK ).
3. Pengaturan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di lingkungan pembangkit.
4. Evaluasi dan penyelesaian administrasi perjalanan dinas pegawai (SPPD).
5. Pelaksanaan kegiatan protokoler.

10. Supervisor Anggaran dan Keuangan


Supervisor Anggaran dan Keuangan memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk
membantu Asisten Manajer SDM dan Administrasi dalam hal :
1. Pembuatan usulan permintaan anggaran ke PT. PLTU Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan.
2. Pemeriksaan bukti-bukti pembayaran, surat-surat berharga berdasarkan ketentuan yang berlaku.
3. Penyusunan laporan keuangan harian, bulanan, triwulanan dan tahunan
4. Penyetoran/pembayaran pajak.
5. Pembayaran kepada pihak eksternal.
6. Pembayaran persekot dinas
7. Pemeriksaan realisasi pertanggungjawaban uang persekot dinas.
8. Pembuatan rekonsiliasi pembukuan kas dan bank.

11. Supervisor Akuntansi


Supervisor Akuntansi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Asisten
Manajer SDM dan Administrasi dalam hal :
1. Klarifikasi data-data transaksi untuk pembuatan kode perkiraan sesuai fungsinya.
2. Pemeriksaan bukti kelengkapan administrasi untuk pembayaran.
3. Pembukuan realisasi penerimaan dan pengeluaran material, bahan bakar dan minyak pelumas.
4. Pembuatan rekapitulasi pembebanan penghasilan pegawai.
5. Pembuatan jurnal untuk penambahan, penghapusan, relokasi dan beban penyusutan aktivas
tetap.
6. Penyusunan laporan keuangan bulanan.
7. Pembuatan laporan tahunan inventarisasi aktiva tetap dan material.
8. Pemantauan piutang dan hutang perusahaan.

12. Supervisor Perbekalan


Supervisor Perbekalan memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Asisten
Manajer SDM dan Administrasi dalam hal :
1. Pemantauan persediaan barang/material, bahan bakar dan minyak pelumas di tempat
penyimpanan.
2. Pengelolaan administrasi perbekalan sesuai keluar masuknya barang.
3. Penerimaan dan penyimpanan barang/material.

13. Enjiner Kinerja


Enjiner Kinerja memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Asisten Manajer
Enjinering dalam hal :
1. Pembuatan usulan kontrak kinerja tahun yang akan datang
2. Pemantauan pencapaian kontrak kinerja tahun berjalan
3. Pembuatan konsep Master Action Plan untuk Effisiensi Drive Program (EDP)
4. Pemantauan realisasi kemajuan EDP
5. Penyusunan Laporan Pengusahaan dan Laporan Manajemen (bulanan)
6. Evaluasi pencapaian kontrak kinerja (triwulanan dan tahunan)
7. Pengujian kinerja peralatan (individual test) dan unit pembangkit
(performance test).
14. Enjiner Perencanaan dan Evaluasi Operasi
Enjiner Perencanaan dan Evaluasi Operasi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk
membantu Asisten Manajer Enjinering dalam hal :
1. Perencanaan dan evaluasi produksi kWh bulanan dan tahunan.
2. Perencanaan dan evaluasi pemakaian bahan bakar dan pelumas.
3. Pemantauan Pelaksanaan pengendalian gangguan unit.
4. Penyelenggaraan rapat koordinasi internal (Meeting Pagi).
5. Penyusunan dan evaluasi SOP operasi pembangkit.

15. Enjiner Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan


Enjiner Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharan memiliki tanggung jawab dan wewenang
untuk membantu Asisten Manajer Enjinering dalam hal:
1. Perencanaan dan evaluasi pemeliharaan rutin (triwulanan), pemeliharaan periodik dan
pemeliharaan khusus.
2. Penyusunan usulan RKAP tahun yang akan datang.
3. Pembuatan laporan realisasi pemeliharaan pembangkit.

16. Enjiner Kimia dan Lingkungan


Enjiner Kimia dan Lingkungan memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu
Asisten Manajer Enjinering dalam hal:
1. Perencanaan dan evaluasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL).
2. Perencanaan dan evaluasi Usaha Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Usaha Pemantauan
Lingkungan (UPL).
3. Pembuatan Laporan Pelaksanaan RKL/RPL dan UKL/UPL.
4. Perencanaan dan evaluasi penggunaan bahan kimia untuk kebutuhan operasi pembangkit.
5. Perencanaan, pemantauan dan evaluasi program bina lingkungan.

17. Enjiner K2LH


Enjiner bidang K2LH memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk membantu Asisten
Manajer Enjinering dalam hal :
1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program in house training.
2. Pembuatan laporan pelatihan internal dan keselamatan ketenagalistrikan.
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan.

18. Supervisor Operasi Termal


Supervisor Operasi Termal memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Mengoperasikan unit pengolah air untuk penyediaan air demin, air pendingin dan air bersih.
2. Mengoperasikan laboratorium untuk pengujian kualitas air, hydrogen, bahan bakar dan pelumas.
3. Mengoperasikan Hydrogen plant untuk penyediaan Hydrogen pendingin generator.
4. Memantau ketersediaan bahan bakar, air, hydrogen dan bahan kimia.

19. Supervisor Produksi (PLTU)


Supervisor Produksi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Memeriksa kesiapan peralatan pembangkit.
2. Mengoperasikan unit pembangkit (PLTU).
3. Mengidentifikasi/mencatat hasil produksi listrik.
4. Memantau dan mencatat hasil pengukuran parameter-parameter utama dari proses
pembangkitan.
5. Mencatat dan melaporkan gangguan unit yang terjadi.
6. Membuat permintaan perbaikan (Work Order) untuk menghilangkan gangguan unit.
7. Bersama Enjiner Rencana & Evaluasi Operasi, melakukan pemeriksaan terhadap perbaikan yang
dilakukan oleh Teknisi.
8. Melakukan komunikasi dengan petugas pengendali beban (dispathcer) PT. PLN (Persero) Unit
Pengatur Beban (UPB) Wilayah Sumatera Bagian Selatan.
9. Membuat Laporan Harian Operasi Unit.

20. Supervisor Pemeliharaan Turbin


Supervisor Pemeliharaan Turbin memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Melaksanakan pemeliharaan rutin, periodik dan khusus untuk turbin berikut peralatan bantunya,
sesuai program yang telah ditetapkan.
2. Memantau laporan gangguan yang dibuat oleh Supervisor Produksi dan melaksanaan perbaikan,
terkait dengan gangguan pada turbin dan peralatan bantunya.
3. Membuat permintaan pengadaan material untuk pemeliharaan turbin dan peralatan bantunya.

21. Supervisor Pemeliharaan Boiler


Supervisor Pemeliharaan Boiler memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Melaksanakan pemeliharaan rutin, periodik dan khusus untuk boiler, mill dan peralatan
bantunya sesuai program yang telah ditetapkan.
2. Memantau laporan gangguan yang dibuat oleh Supervisor Produksi dan melaksanakan perbaikan
terkait dengan gangguan pada boiler, mill dan peralatan bantunya.
3. Membuat permintaan pengadaan material untuk pemeliharaan boiler, mill dan peralatan
bantunya.

22. Supervisor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling


Supervisor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling memiliki tanggung jawab dan wewenang
untuk:
1. Melaksanakan pemeliharaan rutin, periodik dan khusus sarana transportasi batu bara dan alat
bantunya yang ada di mulut tambang, coal storage dan bunker serta sistem fly -bottom ash.
2. Memantau laporan gangguan yang dibuat oleh Supervisor Produksi dan melaksanakan perbaikan
berkaitan dengan gangguan pada sarana transportasi batubara dan alat bantunya serta sistem fly –
bottom ash.
3. Melaksanakan pembuangan abu batu bara.
4. Mengelola bengkel alat berat dan mekanik.
5. Membuat permintaan pengadaan material coal-ash handling, alat berat dan bengkel.

23. Supervisor Pemeliharaan Listrik


Supervisor Pemeliharaan Listrik memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Melaksanakan pemeliharaan rutin, periodik dan khusus untuk seluruh instalasi listrik, baik yang
berada di unit pembangkit maupun di sarana penunjang lainnya, sesuai program yang telah
ditetapkan.
2. Memantau laporan gangguan yang dibuat oleh Supervisor Produksi dan melaksanaan perbaikan
berkaitan dengan gangguan pada instalasi listrik.
3. Membuat permintaan pengadaan material untuk pemeliharaan instalasi listrik.

24. Supervisor Pemeliharaan Instrumen dan Kontrol


Supervisor Pemeliharaan Instrumen dan Kontrol memiliki tanggung jawab dan wewenang
untuk:
1. Melaksanakan pemeliharaan rutin, periodik dan khusus untuk instrumen dan kontrol, sesuai
program yang telah ditetapkan.
Membuat permintaan pengadaan material untuk pemeliharaan, memantau laporan gangguan yang
dibuat oleh Supervisor Produksi dan melaksanakan perbaikan berkaitan dengan gangguan pada
instrumen dan

Anda mungkin juga menyukai