LAPORAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Oleh:
ACHMAD OKKY SYAIFATUL
2019/19338003
Oleh :
NIM : 19338003
Ketua Departemen
Teknik Mesin FT UNP Dosen Pembimbing
Oleh:
ACHMAD OKKY SYAIFATUL
2019/19338003
Departemen Teknik Mesin
Program Studi S1 Teknik Mesin
NIP. 198002152006041001
Oleh
2019/19338003
Diketahui Oleh,
Manajer UPK Teluk Sirih Manajer Bagian Pemeliharaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengalaman Industri (kerja praktek) ini dengan judul “Analisis Efisiensi
Penyambungan Belt Coal Feeder 1b Menggunakan Fastener Pada Unit #1 Pltu Pln
Indonesia Power Upk Teluk Sirih (2 X 112 Mw)” yang mana merupakan salah
satu syarat untuk dapat menyelesaikan Program Studi S1 Teknik Mesin di
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
112 MW. Bapak Kukuh Satriyanto selaku Supervisor yang selalu memberi
bimbingan dan membagi ilmunya selama kegiatan kerja praktek.
9. Bapak Dendi Fatbio Putra selaku Supervisor yang selalu memberi bimbingan
dan membagi ilmunya selama kegiatan KP.
10. Bapak Fadjrin, bapak Agung Prasetya dan bapak Yatmei Daltika selaku
Pembimbing lapangan dan mekanik yang telah meluangkan waktu dan
membagi ilmunya.
11. Seluruh karyawan dan staf PLTU PLN Indonesia Power UPK Teluk Sirih (2 X
112 Mw)
12. Ayah, Ibu, dan kakak yang selalu mendukung baik moral maupun materil dan
yang selalu memberikan do’a kepada penulis.
13. Para sahabatku yang memberikan semangat dan bantuan untuk penyusunan
laporan ini.
14. Seterusnya kepada semua pihak yang telah membantu demi kelancaran
penulisan laporan ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang
bersifat membangun guna demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan informasi yang bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Sejarah Perusahaan..................................................................................5
2. Profil Perusahaan.....................................................................................6
4. Logo Instansi............................................................................................8
6. Manajemen Perusahaan............................................................................9
E. Batasan Masalah..........................................................................................18
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................19
A. Boiler CFB..............................................................................................19
B. Coal Feeder..............................................................................................21
1. Pengertian.........................................................................................21
F. Hasil Analisa...........................................................................................32
A. Kesimpulan..............................................................................................33
B. Saran........................................................................................................33
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................34
LAMPIRAN...........................................................................................................35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Profil PLTU Teluk Sirih..........................................................................6
Gambar 2 Logo PLN Indonesia Power....................................................................8
Gambar 3 Struktur Organisasi PLTU Teluk Sirih...................................................8
Gambar 4 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Uap................................................10
Gambar 5. Sistem Pembakaran dan Gas Buang.....................................................11
Gambar 6. Siklus Air Pengisi dan Uap..................................................................13
Gambar 7. Sistem Turbin dan Generator...............................................................14
Gambar 8. Sistem Air Pendingin...........................................................................15
Gambar 9. Sistem Water Treatment Plant.............................................................16
Gambar 10. Bagian Utama Boiler CFB.................................................................19
Gambar 11. Spesifikasi Coal Feeder.....................................................................21
Gambar 12. Coal Feeder........................................................................................22
Gambar 13. Coal Feeder........................................................................................22
Gambar 14. Motor penggerak Clean Out Conveyor..............................................23
Gambar 15. Motor Penggerak Coal Fedeer...........................................................23
Gambar 16. Belt Coal Feeder Dan Belt V-Guide..................................................23
Gambar 17. Clean Out Conveyor...........................................................................24
Gambar 18. Head Pulley and Take-Up Pulley.......................................................24
Gambar 19. Lokal Control Panel...........................................................................25
Gambar 20. Kerusakan pada belt coal feeder........................................................26
Gambar 21. Penyambungan Belt dengan Fastener................................................27
Gambar 22. spesifikasi pemasangan fastener........................................................27
Gambar 23. Spesifikasi Fastener............................................................................28
Gambar 24. Pengeluaran Belt dari Coal Feeder.....................................................28
Gambar 25. Proses Pemotongan Belt.....................................................................29
Gambar 26. Pengeboran Belt.................................................................................29
Gambar 27. Belt yang Telah dimasukkan..............................................................29
Gambar 28. Pemasangan Fastener dengan Belt.....................................................30
Gambar 29. Pemotongan Baut Fastener.................................................................30
x
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Kerja Praktek Industri
Perusahaan atau industri merupakan dunia kerja nyata yang akan
dihadapi oleh mahasiswa kelak setelah mereka menyelesaikan studi dari
jenjang pendidikan tinggi. Disamping itu, tantangan dunia kerja di era
industri 4.0 di harapkan untuk menghasilkan pendidikan tinggi untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten. Bertitik tolak dari kondisi ini maka
suatu lembaga penyelenggara pendidikan tinggi perlu memberikan suatu
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan dunia
kerja nyata tersebut dengan terjun langsung ke lapangan.
Dalam pengaplikasian untuk mengenal dunia industri Program Studi
S1 Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang menetapkannya pada salah satu mata kuliah wajib yaitu Kerja
Praktek Industri dengan bobot mata kuliah 3 SKS dan dibebankan pada
semester VII yang dinamakan Kerja Praktek Industri. Lama waktu
pelaksanaan KP dilaksanakan sesuai dengan beban Satuan Kredit Semester
(SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja per minggu dari industri tempat
pelaksanaan biasanya selama 2 bulan atau dalam satu semester di
perhitungkan 16 minggu efektif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa KP
merupakan suatu program praktek yang dilakukan di dunia usaha atau dunia
industri untuk mengaplikasikan pengetahuan teori berdasarkan fakta yang
ada di perusahaan/industri serta memiliki konsep tersendiri dalam
pelaksanaannya dengan meningkatkan kualitas kerja mahasiswa.
Pada masa sekarang ini Indonesia masih menggunakan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mana menjadi pilihan dalam konversi
tenaga listrik dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi
daya dalam memenuhi kebutuhan permintaan beban yang besar. Dengan
menggunakan bahan bakar konvensional (batu bara, minyak, atau gas alam)
untuk membangkitkan panas dan uap pada boiler. Uap tersebut kemudian
1
dipakai untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan generator
sinkron, setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi yang berasal dari boiler tadi menjadi uap bertekanan
dan bertemperatur rendah, kemudian uap ini masuk ke kondensor sehingga
uap tersebut berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali
menuju boiler.
Di PLTU sendiri terdapat beberapa Peralatan antara lain boiler, turbin,
kondensor, pemanas awal, pembakar batubara, kipas udara masuk, kipas
udara buang dan generator. Peralatan tambahan namun di butuhkan dalam
Boiler CFB salah satunya ialah Coal Feeder. Coal Feeder merupakan
peralatan pada sistem boiler PLTU Teluk Sirih yang berfungsi untuk
mengatur laju batu bara dari coal bunker menuju furnace. Coal Feeder ini
bertugas untuk mengatur banyak dan sedikitnya batubara yang masuk ke
dalam furnace sesuai dengan kebutuhan bakar yang dibutuhkan dalam
boiler.
Berdasarkan uraian diatas maka saya sebagai peserta Kerja Praktek pada
PLTU Teluk Sirih mengambil judul sebagai berikut: “Analisis Efisiensi
Penyambungan Belt Coal Feeder 1B Menggunakan Fastener pada Unit
#1 PLTU PLN Indonesia Power UPK Teluk Sirih (2 X 112 Mw)”
1. Tujuan Kerja Praktek Industri
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
1. Melatih mahasiswa untuk disiplin dan tanggung jawab sesuai
dengan tuntutan pada dunia industri.
2. Dapat mengaplikasikan dan menerapkan secara langsung teori
serta ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan ke dunia
industri.
3. Belajar memahami dan dapat menyaksikan secara langsung
aplikasi dari ilmu pada saat perkuliahan.
2
4. Dapat berkolaborasi dengan berbagai orang dan berbagai
macam keahliannya.
5. Memperluas wawasan dan mengembangkan cara berfikir logis,
sistematis, dan praktis sehubungan dengan permasalahan di
dunia kerja Sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami sistem kerja di PLTU Teluk Sirih
2. Mendapatkan pengalaman dalam menghadapi dan menganalisa
dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi
berdasarkan teori- teori yang telah diperoleh dari bangku
perkuliahan.
3. Sebagai salah satu syarat mata kuliah yang harus dipenuhi
dalam rangka mendapatakan gelar sarjana (S1) di Universitas
Negeri Padang
2. Manfaat Kerja Praktek Industri
Adapun manfaat Kerja Praktek bagi mahasiswa antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama dibangku perkuliahan di dalam lingkungan kerja
tempat Kerja Praktek.
3. Menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab terhadap
tugas atau pekerjaan yang diberikan.
4. Belajar untuk bersosialisasi dengan cepat terhadap lingkungan
kerja, baik dengan karyawan maupun dengan tugas yang
diberikan.
3
b. Bagi Perusahaan
1. PLTU Teluk Sirih di harapkan mendapat kontribusi dari
Mahasiswa kerja praktek untuk pemecahan masalah dan
mengikuti perkembangan teknologi terbaru seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang berkembang saat ini.
2. Mendukung program pemerintah dibidang pendidikan untuk
menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
3. Ikut berpartisipasi dengan memberikan pembinaan terhadap
mahasiswa sehingga menjadi tenaga kerja yang berkualitas.
c. Bagi Universitas
1. Menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan yang
bersangkutan.
2. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
mahasiswa Universitas Negeri Padang untuk menjadi sumber
daya manusia yang disiplin dan bertanggung jawab.
3. Tercapainya tujuan program pendidikan vokasi Universitas
Negeri Padang.
3. Metodologi Pelaksanaan kerja praktek
Kerja praktek (Kerja praktek) itu terdiri dari rangkaian aktifitas
yang berhubungan antar satu dengan yang lainnya, mulai dari awal
kerja praktek sampai dengan penyusunan laporan diakhir kerja praktek
(Kerja praktek Industri). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
kerja praktek meliputi:
a. Orientasi dan Pengamatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa
dengan perusahaan tempat kerja praktek. Pada masa ini penulis
mendapat kesempatan untuk mengumpulkan profil perusahaan,
kegiatan lainnya yang dianggap perlu dalam penulisan laporan
praktek nantinya, serta orientasi ini adalah masa adaptasi dengan
lingkungan kerja.
4
b. Pengumpulan Data Laporan
Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan data
yang telah diperoleh dari hasil survei, ditambah lagi wawancara
dengan pihak yang berkompeten dan sesuai dengan bidangnya,
sehingga data yang penulis peroleh dapat dipercaya dan
memuaskan. Tahap ini dapat penulis lakukan pada saat senggang
dan istirahat tanpa mengganggu kegiatan praktek dan kerja di
workshop.
c. Pengolahan Data dan Penulisan Laporan
Data-data yang telah dikumpulkan akan penulis olah secara
bertahap di luar jam kerja (kegiatan praktek) sebagai analisis dalam
laporan praktek. Dalam hal ini penulis akan mengambil judul
tertentu nantinya sebagai tema dalam laporan praktek yang sesuai
dengan bidang kajian yang penulis geluti.
B. Deskripsi Tentang Perusahaan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Industri
1. Sejarah Perusahaan
PT. PLN Indonesia Power Unit Pelaksana Pembangkitan
Teluk Sirih merupakan salah satu dari sekian banyak pembangkit
yang dikelola oleh PT PLN Indonesia Power (PIP) yang berada di
wilayah Sumatera Barat yang menyuplai untuk sistim kelistrikan
Sumatera Bagian Tengah.
Sebelum di kelola oleh PIP, UPK Teluk Sirih dikelola oleh
PLN UIK SBS (Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Selatan)
dimana dengan terjadinya transformasi di tubuh PLN maka PLN
dituntut untuk memberikan perubahan yang lebih baik serta
pengelolaan pembangkit yang lebih efisien dan andal, makan PLN
per tanggal 01 januari 2023 melakukan transformasi besar - besaran
di bidang pembangkitan dimana untuk sektor pembangkitan di kelola
oleh Sub Hol ding Pembangkit Yaitu :
5
PIP (PLN Indonesia Power)
PNP (PLN Nusantara Power)
Awal mula Organisasi PT. PLN Indonesia Power Unit
Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih, didirikan berdasarkan
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 618.K/DIR/2012 pada
tanggal 12 Desember 2012, PT. PLN (persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Teluk Sirih dengan lahan seluas ±40 ha, pada
koordinat Geografi : 01°04’32” LS dan 100°22’36” BT.
PT. PLN Indonesia Power Unit Pelaksana Pembangkitan
Teluk Sirih (2 x 112 MW) berlokasi di desa Teluk Sirih RT 01/RW
04, Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk
Kabung, Kotamadya Padang, Sumatera Barat, berjarak ± 30 km
sebelah selatan dari Pusat Kota Padang. Saat ini PT. PLN Indonesia
Power Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih terdiri atas dua unit
yang dibangun selama:
Unit I
Unit 1 di bangun selama 30 bulan dan selasai pada 23 0ktober
2012, unit satu menghasilkan energi listrik sebesar 1x112 MW.
Unit II
Unit 2 di bangun selama 33 bulan dan selasai pada 22 januari
2013, unit 2 juga mengahasilkan energi listrik sebesar 1x112 MW.
2. Profil Perusahaan
6
Nama Perusahaan : PIP UPK Teluk Sirih
Tahun Berdiri : 12 Desember 2012
Luas Pabrik : ± 40 Ha
Alamat : Desa Teluk Sirih RT 01/RW04, Kel. Teluk Kabung Tengah,
Kec. Bungus Teluk Kabung, Kota Padang (25241)
Telepon : (0751) 4650089
Fax : (0751) 4650092
Akta Pendirian : 618.K/DIR/2012
Daya Output : 2 x 112 MW
Bahan Bakar : Batu bara
Utama
7
4. Logo Instansi
Manajer UPK
6. Manajemen Perusahaan
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan
benar diperlukan manajemen yang terstruktur dan terprogram, dimana
sistem manajemen inilah yang nantinya akan menentukan jalannya
8
roda perusahaan. Sistem manajemen ditentukan oleh pengambil
keputusan atau pimpinan perusahaan, yang mana dari pimpinan inilah
akhirnya akan dilahirkan kebijaksanaan yang penting bagi perusahaan,
sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik.
a. Perencanaan (Planning)
Planning adalah fungsi manajemen untuk menentukan tujuan
posisi dan program perusahaan. Pada PT. PLN Indonesia Power
Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih perencanaan dibuat oleh
pemimpin dan perencanaan yang bersifat kecil pada masing-
masing unit dibuat dan dilaksanakan oleh masing-masing unit itu
sendiri yang kemudian dilaporkan kepada pimpinan.
b. Pengoperasian (Organizing)
Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang sangat
penting bagi perusahaan dimana didalamnya tergambar tingkat
tanggung jawab, wewenang dan tugas.
c. Pemeliharaan (Maintenance)
Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan pada PT.
PLN Indonesia Power Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih
untuk mengurangi permasalahan pada unit pembangkit.
Maintenance manager adalah orang yang bertugas untuk
pengawasan dari pelaksaan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan, proses
penggunaan alat sampai dengan tingkat utilitasnya.
d. Engineering
Engineering adalah seorang teknisi yang mengkoordinir
perbuatan master schedule dan breakdwon aktivitas bulanan dan
9
mingguan serta mengkoordinir pembuatan shop drawing dan
menentukan schedule material dari owner.
7. Prinsip Kerja PLTU
10
menjadi energi listrik.
11
Coal Feeder berperan untuk mengatur kadar massa batu bara
yang akan digunakan untuk proses pembakaran pada Furnace.
Keluar dari Coal Feeder batu bara akan dimasukan ke dalam
Furnace memanfaatkan dorongan dari Primary Air Fan, di
Furnace inilah terjadi proses pembakaran yang digunakan untuk
memanaskan uap. Udara yang digunakan untuk proses pembakaran
di Furnace disuplai menggunakan Forced Draft Fan dimana
sebelum masuk ke furnace udara dipanaskan menggunakan Air
Heater.
Batubara yang dibakar akan menghasilkan burning carbon
dioxide, sulphur dioxide dan nitrogen oxides. Gas-gas ini
dikeluarkan dari boiler.Bottom ash atau abu yang lebih tebal/berat
yang terbuat dari serpihan coarse dijatuhkan ke bawah boiler dan
masuk ke silo untuk dibuang. Fly Ash atau abu yang sangat ringan
ini ditangkap oleh Electrostatic Precipitator(ESP) sebelum gas
buang terbang ke udara melalui cerobong asap (Stack). ESP
berfungsi sebagai filter udara yang menyaring atau menangkap
99.4% fly ash.
Electrostatic Precipitator (ESP) berfungsi sebagai
penangkap debu halus yang berada di saluran buang hasil
pembakaran batu-bara. ESP terdiri dari beberapa sirip elektroda
positif dan negatif yang diberi sumber tegangan DC maksimal 90
kVDC dengan arus nya hanya 500mA. Secara sederhananya dapat
dikatakan abu yang memiliki ion negatif akan ditarik dan
menempel di plat bermuatan positif. Abu yang menempel pada
elektroda-elektroda secara berkala akan dijatuhkan dengan
digetarkan oleh vibrator yang terdapat dalam ruang ESP tersebut.
12
b. Siklus Air Pengisi dan Uap
13
panas ini digunakan untuk memutarkan Intermediate Pressure
Turbin(IP Turbine).Uap keluaran dari Intermediate Pressure
Turbin akan langsung digunakan untuk memutar Low Pressure
Turbin (LP Turbine). Semua turbin terhubung dalam satu poros
yang di putar oleh sebuah generator.
Exhaust steam keluaran dari turbin akan didinginkan
menggunakan condenser yang terpasang di bawah turbin. Exhaust
steam akan kontak dengan pipa yang didalamnya mengalir fluida
pendingin berupa air laut, sehingga Exhaust steam akan berubah
fasa kembali menjadi air. Agar turbin bekerja dengan lebih efisien,
maka exhaust steam yang keluar dari turbin harus berada dalam
keadaan vakum. Air kondensat (condensate water) hasil kondensasi
tersebut akan digunakan kembali ke dalam siklus seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Listrik yang dihasilkan oleh generator mempunyai tegangan
11.500 Volt yang akan dinaikan tegangannya menjadi 150.000 Volt
(150 kV) melalui step-uptransformator sesuai dengan sistem
interkoneksi di Sumatera dan dialirkan ke Gardu Induk (substation)
untuk didistribusikan. Kenaikan tegangan tersebut diperlukan untuk
keperluan pendistribusian hingga ratusan kilometer ke wilayah
Sumatra Bagian Selatan.
c. Sistem Turbin – Generator
14
oleh poros generator (rotor) akan menembus medan magnet yang
dihasilkan oleh stator dan dari situlah listrik dihasilkan. Generator
dilengkapi dengan penguatan medan magnet dengan bantuan alat
eksitasi. Eksitasi adalah sistem mengalirkan pasok listrik DC untuk
penguat medan rotor alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke
kumparan rotor,maka rotor menjadi medan magnet dengan jumlah
kutub sesuai jumlah kumparannya. Alat untuk membangkitkan arus
eksitasi disebut eksiter. Listrik yang dihasilkan oleh 1 generator (1
unit) adalah sebesar 112 MW pada 100% load dengan tegangan
13,8 kV. Kemudian oleh Trafo Step Up tegangan dinaikkan
menjadi 150 kV sebelum dialirkan ke kabel SUTT (Saluran Udara
Tegangan Tinggi).
15
berubah menjadi air murni kembali (Condensate Water) kemudian
disirkulasikan kembali ke boiler untuk dipanaskan.
16
seluruh mekanik dan mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek,
karena waktu tesebut merupakan jam operasional.
2. Tempat
Tempat pelaksanaan Kerja Praktek Industri adalah PT. PIP UPK
Teluk Sirih, Desa Teluk Sirih RT 01/RW04, Kel. Teluk Kabung Tengah,
Kec. Bungus Teluk Kabung, Kota Padang
3. Perencanaan Kegiatan Kerja Praktek
Adapun Rencana Kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
Table 1 jadwal pelaksanaan kerja praktek
17
b. Wawancara
Metode Pengembilan data secara lisan dari mekanik terkait
lapangan tentang proses perbaikan alat maupun mesin dan mencatat
data yang dibutuhkan dalam proses penyusunan laporan.
2. Hambatan Yang Ditemukan
Hambatan yang ditemukan saat melakukan kerja praktek di PT.
PLN Indonesia Power Unit Pelaksana Pembangkitan Teluk Sirih Desa
Teluk Sirih RT 01/RW04, Kel. Teluk Kabung Tengah, Kec. Bungus
Teluk Kabung, Kota Padang adalah keterbatasan pada hari-hari pertama
kerja praktek dalam mengetahui nama-nama alat pendukung yang belum
diketahui dan dipelajari sebelumnya sehingga memperlambat mekanik
dalam proses pengerjaan.
E. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari kerja Praktek Industri yang dilaksanakan
yaitu:
18
BAB II
PEMBAHASAN
A. Boiler CFB
1. Pengertian Boiler CFB
PIP UPK Teluk Sirih merupakan Pembangkit Listrik Tenaga
Uap yang menggunakan Boiler tipe Circulating Fluidized Bed (CFB)
dengan penggunaan bahan bakar batu bara kalori rendah yang
mempunyai kadar abu lebih tinggi. Dalam Boiler CFB bed material
(pasir) digunakan sebagai media penyimpanan panas yang bertujuan
dalam pengoptimalan pembakaran batu bara didalam ruang bakar.
Dalam pengoperasian Boiler CFB tekanan yang diberikan bed
material pada furnace dijaga dalam range 11 – 12 KPa.
Konsep dasar dari boiler CFB adalah boiler stroke (unggun
fluidasi) dimana batu bara dibakar di atas rantai berjalan dan di beri
hembusan udara dari sisi bawah sehingga batu bara membara di atas
rantai berjalan tersebut.setelah di lakukan repowering dan redesigning
maka didapatkan jenis boiler dengan tipe CFB.
19
Adapun pengertian dari Circulating Fluidized Bed (CFB) yaitu :
20
c. Bed inventory terdiri dari coal fuel, sorbent, inert sand dan
reinjected coal dari cyclone.
B. Coal Feeder
21
25 ton/hour batu bara. Rata rata ukuran batu bara yang disuplai kedalam
Furnace adalah 0-20 mm.
22
b. Motor penggerak Clean Out Conveyor
23
b. Clean Out Conveyor
24
Gambar 19. Lokal Control Panel
Berisi relay-relay dan micro-processor keyboard yang
memberikan informasi status, mode yang di pakai dan alphanumeric
display untuk menampilkan kondisi pengoperasian.
25
Test
Tensile Strength = 500 kN/m
Type of joint = Model Sambungan dengan menggunakan
Fastener
26
Gambar 21. Penyambungan Belt dengan Fastener
Di PLTU Teluk Sirih penyambungan yang dipakai untuk Belt Coal
feeder adalah Penyambungan Mekanikal (Mechanical Joint) yaitu Proses
penyambungan belt dengan menggunakan pengikat/Fastener diantara dua
ujung conveyor belt.
27
Lebih lanjut, ketika kita menggunakan fastener belt conveyor maka
hasil sambungan belt conveyor kita akan mudah terlihat. Kondisi-kondisi
sambungan belt conveyor akan lepas lebih mudah untuk dikenali sehingga
kita dapat mengecek kondisi belt conveyor sebelum terjadi masalah kita
dapat lebih sigap untuk memperbaikinya.
28
Gambar 25. Proses Pemotongan Belt
3) Lalu luruskan potongan belt yang masih akan digunakan atau yang akan
disambung
4) Kemudian buat lubang pada dua bagian ujung belt dengan cara
menggunakan bor, lakukan pelubangan pada belt sesuai dengan ukuran
mur pada fastener
29
Gambar 28. Pemasangan Fastener dengan Belt
7) Pasang pita pada tengah-tengah belt yang akan disambung, lalu
tempatkan plat diatas baut, kemudian pasang mur pada baut
menggunakan tangan
8) Kemudian kencangkan mur dengan menggunakan impact sampai
fastener benar-benar melekat pada belt
9) Potong baut yang masih panjang, lalu ratakan dengan belt supaya tidak
sangkut nantinya
30
Test
Tensile Strength = ≥ 17,6 Kg/cm2
Type of joint = Model Sambungan dengan menggunakan
Fastener
Flow rate batu bara pada jam 15.00 WIB tanggal 20 februari 2023
adalah 14.3 t/h.
Dimana :
31
F. Hasil Analisa
1. Tegangan yang timbul
P
Tegangan Tarik : σ =
Fn
Fn = Fbelt – t (d+0,1 mm)(nbaut)
= (83.5x1)-1(2+0.1)24
= 35.26 cm2
= 15.27 kg/m
= 194.7 kg
P
Maka : σ =
Fn
= 194.7 kg /33.1 cm2
= 5.52 kg/cm2
2. Periksa terhadap tegangan yang diizinkan
Tegangan Tarik : σ trk < 0.7 σ
32
= 12.341kg
= 12,341ton
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu dilakukan penyetelan ulang kontrol panel batu bara pada coal
feeder di karenakan akurasi yang tidak tepat setelah penyambungan
belt.
Melakukan adjustment pada coal feeder agar tidak slip karena
kurangnya nilai regangan setelah menyambung belt.
33
KAJIAN PUSTAKA
Purwanto, R. E., Faizin, A., Mashudi, I., Cipta, H., Press, P., & No, J. S. H.
(2016). Elemen mesin 1. Malang, Politeknik Negeri Malang (Polinema).
https://fjb.kaskus.co.id/product/5f56e7db82d4954b865bff86/belt-coal-feeder-
v-center-guide-for-pltu-tambang diakses tanggal 15 februari 2023
https://www.flexco.com/EN/Product/4435/1E.htm di akses tanggal 20 februari
2023
34
LAMPIRAN
35
Membersihkan sisa- sisa
batubara didalam coal
feeder
6. Sabtu, 14
Januari 2023
7. Minggu, 15
Januari 2023
8. Senin, 16 Preventive Maintenance
Januari 2023
coal fedder Unit 1
Penyambungan belt bekas
pakai, yang nantinya akan
dipasang di coal feeder unit
2
36
9. Selasa, 17 Membersihkan dan
Januari 2023
mengeluarkan sisa-sisa
batubara dari coal feeder
unit 2
37
yang rusak pada unit 2
38
Fan
13. Sabtu, 21
Januari 2023
14. Minggu, 22
Januari 2023
15. Senin, 23
januari 2023
16. Selasa, 24 Melakukan penggantian
Januari 2023
bearing dumper bagian
bawah pada saluran udara
panas subtatum dan subtrak
(A)
39
19. Jumat, 27 Pembongkaran bearing
januari 2023
dumper bagian bawah pada
saluran udara panas
substatum dan substrak (B)
untuk di ganti yg baru
20. Sabtu, 28
januari 2023
21. Minggu, 29
januari 2023
22. Senin, 30 Mengganti inlet dan noozle
januari 2023
yang rusak pada sealpot
boiler unit 2
40
25. Kamis, 2 Memasang mainhold pada
februari 2023
sealpot
Memasang main hold coal
fedder (lanjutan)
41
27. Sabtu, 4
februari 2023
28. Minggu, 5
februari 2023
29. Senin, 6 Pm coal fedder
februari 2023
Penyortiran noozle furnace
bekas
42
32. Kamis, 9 PM cleaning valve pada
februari 2023
boiler drum.
34. Sabtu, 11
februari 2023
35. Minggu, 12
februari 2023
36. Senin, 13 Pemotongan pipa sand
februari 2023
feeding untuk
mengeluarkan pasir yang
menyumbat.
Perbaikkan Chain Bucket
fly ash shilo
43
37. Selasa, 14 Pengelasan Pipa Sand
februari 2023
Feeding
Perbaikkan Chain Bucket
(lanjutan)
41. Sabtu, 18
februari 2023
42. Minggu, 19
februari 2023
43. Senin, 20 Pengerjaan laporan
februari 2023
44. Selasa, 21 Pengerjaan laporan
februari 2023
45. Rabu, 22 Pengerjaan laporan
februari 2023
44
46. Kamis, 23 Pengerjaan laporan
februari 2023
47. Jumat, 24 Pengerjaan laporan
februari 2023
48. Sabtu,
25februari
2023
45
46
47
48