LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Warsimin
342 14 008
Adalah benar Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Teknik Konversi Energi D3, telah melakukan Kerja Praktek di PT.
Indonesia Power Unit PLTU Barru mulai dari tanggal 18 Juli 2016 sampai 18
Agustus 2016.
Mengetahui : Disetujui:
Nama : Warsimin
Stambuk : 342 14 008
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : Teknik Konversi Energi
Tempat PKL : PT. Indonesia Power Unit PLTU Barru
Waktu PKL : 18 Juli 2016 s/d 18 Agustus 2016
1 Nilai Sikap
2 Motivasi Displin
3 Frekuensi Bimbingan
4 Materi Bimbingan
Rata-rata
Keterangan :
A = 80 - 100
B = 70 – 79
C = 60 – 69
D = 50 – 59
Barru, September 2016
Disetujui
Pembimbing / Mentor
HAFIZ AGUSTRIA
NIP: 840921032I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah.SWT Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
ini dengan judul “Sistem Bahan Bakar pada Unit PLTU Barru 2 x 50 MW PT.
Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna
mendapat bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
1. Bapak Dr. Ir. Hamzah Yusuf, M.Sc selaku Direktur Politeknik Negeri Ujung
Pandang
2. Bapak Dr. Jamal. S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
4. Bapak Apollo, ST, M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Konversi
7. Bapak Hafiz Agustria selaku mentor selama di PT. Indonesia Power Unit
PLTU Barru 2 x 50 MW
10. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut
Lapangan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Namun
demikian segala kritik dan saran yang membangun dari pihak lain mengenai lapora
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii
Lembar Penilaian ............................................................................................... iii
Daftar Nilai ......................................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................. vi
Daftar Gambar ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
1.5 Metode Penulisan ............................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PLTU Barru ........................................................... 5
2.2 Kontrak PLTU Barru ....................................................................... 6
2.3 Visi dan Misi PLTU Barru .............................................................. 7
2.3.1 Visi ......................................................................................... 7
2.3.2 Misi ........................................................................................ 7
2.4 Struktur Organisasi .......................................................................... 8
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Prinsip Kerja PLTU ......................................................................... 9
3.2 Siklus PLTU .................................................................................... 11
3.3 Bagian-Bagian PLTU ...................................................................... 14
3.4 Boiler dan Alat Bantunya ................................................................ 14
3.4.1 Pengertian Boiler ................................................................... 14
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era sekarang ini, kebutuhan akan energi listrik merupakan salah satu
kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan energi listrik ini
dapat dikatakan merupakan salah satu prasyarat kehidupan manusia, dan
perkembangan kehidupan manusia memerlukan tambahan penyediaan tenaga
listrik. Pemanfaatan energi listrik ini secara luas telah digunakan untuk
keperluan rumah tangga, komersial, instansi-instansi pemerintah, industri, dan
sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik yang cukup tinggi tersebut,
maka pada masa sekarang ini banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik untuk
menyediakan energi listrik yang cukup. Pusat tenaga listrik tersebut dapat
berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik
Tenaga Angin/Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN), dan lain-lain.
PT PLN (Persero) Pembangkitan Tello Unit PLTU Barru yang merupakan
salah satu pusat tenaga listrik yang menyediakan sebagian besar energi listrik
pada sistem interkoneksi Sulawesi Selatan dan Barat. Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) ini merupakan jenis pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan uap sebagai media untuk memutar sudu-sudu turbin yang
seporos dengan generator, dimana uap yang digunakan untuk memutar sudu-
sudu turbin berasal dari proses pemanasan air menggunakan bahan bakar.
Pembangkit tenaga listrik yang berlokasi di Barru merupakan tempat penulis
untuk melihat secara langsung proses pembangkitan energi listrik. Pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) Barru yang memiliki 2 unit dengan daya yang
terpasang pada masing-masing unit sebesar 50 MW.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui proses pembangkitan listrik secara umum pada unit
PLTU Barru.
b. Untuk mengetahui peralatan utama dan peralatan penunjang secara umum
pada unit PLTU Barru.
c. Untuk mengetahui sistem bahan bakar pada unit PLTU Barru.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penyusunan laporan
ini adalah :
a. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus menggabungkan antara
teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan
kerja.
b. Untuk melatih keterampilan, sikap serta pola bertindak di dalam
lingkungan kerja yang sesungguhnya.
BAB III Bab ini berisi dasar teori dan prinsip kerja pada PLTU, proses
konversi energi pada PLTU, dan siklus rankine dalam PLTU.
BAB V Bab ini berisi tentang pembahasan yang membahas sistem kerja
dan peralatan-peralatan pada PLTU Barru.
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.3.1 Visi
“Menjadi Perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat
dengan lingkungan”.
2.3.2 Misi
“Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha
lainnya yang berkaitan berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat guna
menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang”.
BAB III
LANDASAN TEORI
Keempat, energi mekanik pada turbin dalam bentuk putaran pada poros
yang dikopel dengan generator akan menghasilkan energi listrik.
Siklus merupakan proses yang terjadi secara berulang dan kontinyu. Pada
pembangkit listrik tenaga uap, fluida yang mengalami proses sirkulasi adalah
air. Air dalam siklus kerjanya mengalami proses-proses pemanasan, ekspansi,
pendinginan, dan kompresi. Adapun urutan sirkulasi air berdasarkan gambar di
atas adalah sebagai berikut.
a. Pertama, air masuk pompa pada kondisi 1 dan dikompresi sampai tekanan
dalam boiler terjadi proses pemanasan pada air dari hasil pembakaran bahan
bakar. Proses pemanasan yang terjadi pada boiler akan merubah fasa air
menjadi uap.
c. Ketiga, uap yang dihasilkan pada boiler akan masuk ke turbin pada kondisi
d. Keempat, pada turbin terjadi proses ekspansi sehingga uap ekstraksi yang
pendinginan tersebut akan terjadi proses perubahan fasa uap menjadi air.
isentropik, maka uap yang keluar dari turbin akan menjadi uap jenuh. Proses 1
– 2 (isentropik) dimana energi potensial uap akan menghasilkan energi putaran
poros turbin, sehingga pada proses ini merupakan proses yang menghasilkan
daya luaran (Wout).
Pada proses 2 – 3 merupakan proses yang berlangsung di dalam
kondensor pada tekanan konstan (isobarik). Kondensor berguna untuk
mengembunkan uap jenuh yang berasal dari turbin menjadi air (cair jenuh).
Untuk memudahkan proses kondensasi, tekanan pada kondensor diusahakan
dibawah tekanan atmosfer. Pada kondensor terjadi proses pelepasan kalor
(Qout).
Proses 3 – 4 merupakan proses pemompaan untuk menaikan tekanan
fluida (cair jenuh) secara isentropik. Pada proses ini terjadi proses pemasukan
kerja ke dalam (Win) sistem karena proses pemompaan air yang dihasilkan dari
proses kondensasi oleh kondensor. Tekanan yang dihasilkan sama dengan
tekanan uap yang masuk ke turbin.
Proses 4 – 1 merupakan proses untuk menghasilkan uap sesuai dengan
kebutuhan turbin. Proses ini berlangsung pada boiler secara isobarik, dimana
untuk menguapkan air tersebut dibutuhkan masukan panas tertentu (Qin). Pada
proses 4 – 5 memperlihatkan percampuran antara liquid bertemperatur rendah
dengan bertemperatur tinggi. Sedangkan pada titik 4 menunjukan keadaan cair
(liquid) yang tak berubah massa jenisnya karena ditingkatkan tekanannya.
Nilai efisiensi dari siklus ini merupakan perbandingan antara energi keluaran
dengan energi masukan. Energi keluarannya merupakan jumlah bersih
pengurangan energi yang dihasilkan turbin dikurangi energi yang diberikan ke
pompa. Maka nilai efisiensi siklus ini adalah sebagai berikut:
Q1, 2 Q3, 4 H 2 H 1 H 4 H 3
netto atau netto
Q4,1 H 1 H 4
di mana, Q1,2 = Energi yang dihasilkan oleh turbin (kJ)
Q3,4 = Energi yang diberikan oleh pompa ke sistem (kJ)
Q4,1 = Energi yang dibutuhkan oleh boiler (kJ)
PLTU adalah mesin pembangkit yang terdiri dari komponen utama dan
instalasi peralatan penunjang. Komponen utama PLTU terdiri dari empat,
yaitu:
1. Boiler
2. Turbin uap
3. Kondensor
4. Generator
Sedangkan peralatan penunjang terdiri dari:
1. Water Treatment Plant (WTP)
2. Water Cooling System
3. Coal Handling System
4. Ash Handling System
Gas
Gas
Gas
Gas
Average Bed
6,000 m 1,000 m 100 - 300 m 50 m
Particle Size
Gambar 3.6 Jenis-jenis Boiler
Pada PLTU Barru mengunakan boiler jenis CFB yang merupakan hasil
repowering dan redesign dari boiler unggun fluidisasi. Adapun arti dari
CFB itu sendiri adalah :
- Circulating : terjadinya sirkulasi batubara yang belum habis terbakar
dari furnace ke cyclone kemudian masuk ke sealpot dan kembali ke
furnace.
- Fluidized : penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan
batubara tetap melayang.
- Bed : material berupa partikel-partikel kecil (pasir kuarsa) yang
digunakan sebagai media transfer panas dari pembakaran HSD ke
pembakaran batubara.
Peralatan yang dilalui dalam sirkit air adalah drum boiler, down comer,
header bawah (bottom header), dan riser. Awalnya, air dari boiler drum
turun melalui pipa-pipa downcomer ke header bawah (bottom header). Dari
header bawah air di distribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang
tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Di dalam riser air
mengalami pemanasan sehingga mendidih dan naik kembali ke boiler drum
kembali. Jadi pada boiler drum terdapat 2 macam fluida, yaitu setengahnya
terisi air dan setengahnya terisi uap. Uap tersebut berada di atas yang
kemudian akan masuk ke pipa superhetaer, sedangakan yang masih berfasa
cair akan berada di bagian bawah yang kemudian disirkulasikan menuju
pipa riser melalui downcomer.
Perpindahan panas dari api atau gas ke air di dalam pipa-pipa boiler
terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain
temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami dari
boiler drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali
ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar
terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses
perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap
produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Hopper
Bak penampungan debu yg jatuh dr collector plate.
Hopper Heater
Pemanas yang berfungsi untuk memanaskan hopper agar debu yg
masuk tidak lembab. Temperaturnya sekitar 115 C. adapun
temperature debu yang masuk sekitar 125 C, sedangka yg keluar dr
hopper sekitar 80 C.
Transpotter
Bak penampungan debu dari hopper.
Silo Fly Ash
Penampungan debu terakhir sebelum dibuang. Tinggi bak
penampungan ini sekitar 8 m.
Pada PLTU Barru jumlah burner tiap unitnya 8 burner (4 In-bed dan 4
Under-bed Burner). Pada PLTU Barru yang menggunakan sistem CFB
Boiler selain menggunakan batubara, PLTU ini juga menggunakan Material
Bed berupa pasir. Material Bed ini merupakan material partikel-partikel
pasir kuarsa yang digunakan sebagai media transfer panas dari pembakaran
HSD ke pembakaran Batubara. Persediaan batubara tiap boiler ditampung
di coal bunker untuk melayani kebutuhan pembakaran di boiler. Pemasukan
batubara dari bunker ke ruang bakar/furnace dilakukan melalui coal feeder.
Jumlah coal bunker tiap unitnya pada PLTU Barru sebanyak 2 coal bunker
dan tiap coal bunker memiliki 2 coal feeder.
3.4.8 Economizer
Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi
ketel dengan media pemanas energi kalor yang terkandung didalam gas
bekas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan air pengisi ketel yang
suhunya tidak jauh berbeda dengan air yang terdapat pada boiler drum, serta
untuk menaikkan efisiensi boiler.
3.4.10 Superheater
Uap yang dihasilkan boiler drum ada yang masih berupa uap basah ,
dan untuk mendapatkan uap yang betul-betul kering. Uap basah yang
berasal dari boiler drum perlu dipanaskan lagi pada super heater sehingga
uap kering yang dihasilkkan naik ke steam drum dan memutar sudu – sudu
turbin uap. Setiap boiler biasanya dilengkapi dengan dua buah superheater
yaitu primary dan secondary superheater yang dipasang pada bagian atas
dari ruang pembakarn (furnace).
3.4.11 Desuperheater
Desuperheater merupakan spray water yang digunakan untuk mengatur
temperatur uap yang dialirkan ke turbin. Alat sudah dibuat sedemikian rupa
sehingga bila temperatur uap melebihi ketentuan, maka desuper heater ini
akan menyemprotkan air yang berasal dari discharge boiler feed pump
sampai temperaturnya normal kembali.
a. Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Tekanan uap pada saat keluar
dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi
sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk
roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin
berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh
sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat
lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu
gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang
satu baris sudu tetap (guide blade) yang berguna untuk mengubah arah
kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak
sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil mungkin, agar
Main Exciter
Manufacture : Nanjing Turbine dan Electric Machinery Group
Type : TFLW218-3000A
Frequency : 150 Hz
Rated Power : 218 kW
Rated Voltage : 251 V
Rated Current : 872 A
Rated Speed : 3000 rpm
Excitation Voltage : 61.2 V
Excitation Current : 6.65 A
Insulation Class :F
Connection :ʏ
Weight : 1512 kg
3.5.4 Transformator
Traformator merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tegangan. Tenaga listrik yang dihasilkan dari keluaran trafo
selanjutnya dihubungkan ke rangkaian serandang hubung (switch yard).
Selanjutnya dilanjutkan ke gardu induk (GI).
Spesifikasi Transformator Utama PLTU Barru :
(a) (b)
Gambar 3.27 Trafo Utama (a) dan Pemakaian Sendiri (b) pada PLTU Barru.
BAB IV
KEGIATAN PKL
Mahasiswa PKL yang berasal dari jurusan teknik mesin program studi teknik
konversi energi ditempatkan di beberapa bagian, diantaranya 2 orang bagian
Operasional,dan 2 orang bagian pemeliharaan. Pembangkit Tello Unti PLTU Barru
sangat menekankan penggunaaan alat safety dalam melakukan setiap pekerjaan
baik berupa helm, sepatu, seragam kerja, sarung tangan dan earplug.
Gambar 28 Dounkomer
Gambar 29 Siklone
Pada tanggal 27 dan 28 Juli kegiatan kami adalah ikut membantu dalam
perbikan Hp pump karna hp pump adalah alat yang di gunakan untuk
memompa air untuk melewati membran pada BWRO menggunakan
tekanan tinggi
Pada tanggal 29 Juli kami ikut dalam pemeriksaan kebocoran pada pipa-
pipa Super heater ini dilakukan agar Sistem dapat bekerja dengan baik
dan juga aman sehingga tidak terjadi kebocoran yang membahayakan.
Setelah pemeriksaan Super heater selesai kami melanjutkan dengan
membantu perbaikan PAF yang rusak ini dilakukan karna PAF adalah
komponen yang sangat penting yang merupakan fan tekanan positif
yang berfungsi sebagai penyuplai udara pembakaran utama yang
Pada tanggal 1,5,8 dan 15 Agustus kami ikut dalam pembongkaran dan
pemasangan roda-roda Chain Bucket Conveyor. Chain Bucket
Conveyor Adalah rantai berjalan yang berfungsi mengangkut abu
keluaran bottom ash coller menuju bottom ash silo.adapun Bottom Ash
Coller Adalah tempat pendinginan abu keluaran furnace sebelum di
angkut mengunakan chain bucket.dan Bottom Ash Silo Adalah tempat
penampungan sementara abu sebelum di buang ke ash yard
menggunakan dump truck
Pada tanggal 9 dan 16 Agustus kami ikut dalam perbaikan Coal Feeder
karna Coal Feeder adalah alat untuk Pemasukan batubara dari bunker ke
ruang bakar/furnace dilakukan melalui coal feeder. Jumlah coal bunker
tiap unitnya pada PLTU Barru sebanyak 2 coal bunker dan tiap coal
bunker memiliki 2 coal feeder.
menghubungkan aliran air dari katup 1,2 dan 3,4, hal ini berfungsi
apabila ada pemeliharaan pada CWP.
BAB V
PEMBAHASAN
SISTEM BAHAN BAKAR
a. Tangki Pendam
Tangki pendam merupakan tangki pembongkaran bahan bakar dari mobil
tangki. Tangki ini ditanam di dalam tanah dengan tujuan agar semua bahan
bakar pada mobil tangki dapat dpindahkan ke tangki ini tanpa menggunakan
pompa yaitu dengan memanfaatkan perbedaan ketinggian. Tangki ini
digunakan untuk mengetahui kuantitas bahan bakar di dalam mobil tangki.
Selain itu tangki ini juga berfungsi untuk mengendapkan material-material yang
tidak diinginkan dalam bahan bakar sebelum ditampung di Fuel Oil Tank.
Tangki ini berada di depan Oil Pump House.
Pada PLTU Barru jumlah burner tiap unitnya 8 burner (4 In-bed dan 4
Under-bed Burner). Pada PLTU Barru yang menggunakan sistem CFB Boiler
selain menggunakan batubara, PLTU ini juga menggunakan Material Bed
berupa pasir. Material Bed ini merupakan material partikel-partikel pasir kuarsa
yang digunakan sebagai media transfer panas dari pembakaran HSD ke
pembakaran Batubara.
Gambar 5.46 Automizing valve (atas), oil valve (tengah) dan purge valve
(bawah).
Coal Stock
C-2 Area
TS 3
C-6
C-1
Sample
House
Power C-5
House
Simbol “SU” diartikan sebagai Ship Unloader, yaitu suatu peralatan yang
dikategorikan sebagai peralatan angkat dan angkut yang dipasang di
Unloading Area (Jetty/dermaga) yang digunakan untuk membongkar
batubara dari kapal tongkang ke atas Belt Conveyor untuk ditransportasikan
menuju ke Coal Stock Area (Coal Yard) atau langsung ke Bunker.
Simbol “C” diartikan sebagai Belt Conveyor, yaitu alat yang berfungsi
untuk mendistribusikan batubara. Sistem pendistribusian batubara
menggunakan belt conveyor dibagi atas 3, yaitu :
- Ship Unloader menuju Coal Stock Area.
- Ship Unloader menuju Bunker.
- Coal Stock Area (Coal Yard) menuju Bunker.
Pada Coal Feed System ada beberapa peralatan yang digunakan, antara lain
sebagai berikut.
Coal Bunker, merupakan tempat penampungan persediaan batubara untuk
melayani kebutuhan pembakaran di boiler. Jumlah coal bunker tiap unitnya
pada PLTU Barru sebanyak 2 coal bunker.
Motor coal feeder, adalah motor yang berfungsi mengatur kecepatan belt
conveyor pada coal feeder.
Motor Clearing, adalah motor yang berfungsi sebagai penggerak plat yang
berfungsi sebagai pembersih batubara yang jatuh di bawah belt conveyor.
Plat inilah yang menyapu batubara yang jatuh tersebut menuju ruang bakar.
Seal Air Fan, merupakan alat yang berfungsi menyuplai udara bertekanan
untuk mencegah tekanan udara balik dari dalam furnace. Suplai udara yang
digunakan berasal dari Primary Air Fan sebelum masuk ke air heater.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Unit PLTU Barru memiliki kapasitas terpasang sebesar 100 MW yang
terdiri dari 2 unit dengan kapasitas masing-masing unit 50 MW.
2. Komponen utama PLTU Barru terdiri dari empat, yaitu :
Boiler CFB 220t/h
Turbin uap 55 MW
Generator 60 MW
Tranformator 63 MVA
6.2 Saran
1. Kerja sama dengan lingkungan akademis agar lebih ditingkatkan, dengan
mengadakan berbagai macam kegiatan yang bisa bermanfaat bagi
mahasiswa pada khususnya dan dunia kerja pada umumnya.
2. Sebaiknya peserta kerja praktek diberi pengarahan awal dan jadwal
mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan di tempat kerja dimana peserta
ditempatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto Edi, 2013. Sistem Air Pendingin pada PLTU (Closed Cooling Water
System).Blogspot,(Online).http://edisutanto546.blogspot.com/2013/06/ed
i- sutanto-sistem-air-pendingin-pada_7843.html?m=1. Diakses pada
tanggal 8 Juni 2016
LAMPIRAN
Nama : Warsimin
Nim : 342 14 008
Prodi : Teknik Konversi Energi
Jurusan : Teknik Mesin
Minggu ke-1
Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
Senin 18 juli 2016 ▪ Pengarahan oleh ▪ Ruang rapat kantor
bagian SDM PT. PLN administrasi PLTU
Sektor Tello Barru
▪ Materi pengenalan
PLTU khusus Unit
▪ CCR
Barru
Selasa 19 juli 2016 ▪ Mempelajari sistem ▪ CCR
pendingin dan udara
pembakaran pada
PLTU Barru
Rabu 20 juli 2016 ▪ Mempelajari sistem ▪ CCR
Turbin pada PLTU
Barru
Kamis 21 juli 2016 ▪Mempelajari sistem ▪ CCR
pelumasan pada PLTU
Barru
Jumat 22 juli 2016 ▪ Menerima dan ▪ CHCR
mempelajari materi
Coal Handling
▪ Area Coal Handling
▪ Menpelajari dan
berkeliling di area Coal
Handling dengan
pembimbing
Minggu ke-2
Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
Senin 25 juli 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Boiler
membantu dalam
pembongkaran isolator
pipa Down comer
Selasa 26 juli 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Boiler
membantu dalam
pengelasan Siklone
Minggu ke-3
Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
Senin 1 Agustus 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Bottom Ash
dalam perbaikan
Cambaket
Minggu ke-4
Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
Senin 8 Agustus 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Battom Ash
membantu dalam
pemasangan penutup
Cambaket
Selasa 9 Agustus 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area coal Bangker
dalam perbaikan Coal
Feeder
Rabu 10 Agustus 2016 ▪ Belajar mengelas ▪ HAR MESIN
Minggu ke-5
Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
Senin 15 Agustus 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Bottom Ash
membantu dalam
pemasangan penutup
Chain Bucket Conveyor
Selasa 16 Agustus 2016 ▪ Mempelajari dan ikut ▪ Area Coal Feeder
memperbaiki Coal
Feeder
Rabu 17 Agustus 2016 ▪ Libur ▪
Mengetahui,
Mentor
SPS. Pemeliharaan
Hafiz Agustria
NIP: 840921032I