Anda di halaman 1dari 11

PLTU

1. Siklus PLTU

Gb. Siklus PLTU

2. Fungsi
Fungsi PLTU : merupakan mesin konversi enegi yg merubah energi kimia dalam bahan
bakar menjadi energy listrik.
Bahan bakarnya:
a. Batu bara
b. LFO (Light Fuel Oil), bentuknya seperti aspal
c. HSD (Solar)
Gb. Proses Konversi Energi

3. Siklus bahan bakar :


a. Dari kapal tongkang
b. Unloading jetty
c. Belt conveyor
d. Transformer tower 1 : tower untuk membelokkan conveyor batu bara
e. Transformer tower 2 : tower untuk membelokkan batu bara ke Coal Yard dank e
conveyor yg lain
f. Coal yard : lapangan penampungan batu bara, terdiri dari :
- Stacker > untuk menaruh batu bara di lapangan dari conveyor
- Reclaimer > untuk mengambil batu bara menuju belt conveyor
g. Belt conveyor
h. Magnetic separator : untuk memisahkan unsur logam yg terkandung pada batu
bara
i. Crusher house : untuk menghancurkan batu bara menjadi 200 mesh ( setiap 1
inch^2, terdapat 200 lubang)
j. Belt conveyor
k. Sampler house : untuk menghitung kalori batu bara
l. Transformer tower 3
m. Belt conveyor
n. Coal bunker, sudah masuk ke system PLTU
o. Coal feeder : pengumpan batu bara untuk menghitung jumlah batu bara yg
masuk
p. Coal pulveriser : penggiling batu bara hingga 200 mesh
q. Primary air fan memompakan udara ke air heater (untuk dipanaskan) dan lanjut
ke coal pulverizer sehingga batu bara masuk ke boiler
r. Boiler : tempat pembakaran batu bara dan bahan bakar LFO, di dalam boiler
terdapat Furnace : tempat pembakaran batu bara
s. Electronic precipitator : menyaring debu gas hasil pembakaran batu bara di
dalam boiler
t. I.D.F (Inducer Draft Fan) : menarik gas hasil pembakaran di boiler
u. Stack / Chimney / Knalpot : sebagai tower pembuangan gas hasil pembakaran
pada boiler

Gb. Tata Letak PLTU


4. Siklus Fluida Kerja

Gb. Siklus Rankine


Langkah-langkahnya sbb:
a. a-b : kompressi isentropis ( tekanan dan temperature berubah), terjadi gesekan
antara air dan pipa sehingga temperaturnya naik.
b. b-e : pemanasan isobar (tekanan konstan p1 dan temperature naik), terjadi pada
boiler bersifat compressed liquid.
c. e-f : ekpansi isentropis (tekanan turun dan temperature juga turun, entropy
tetap), terjadi pada boiler. Terjadi kalor laten.
d. f-a : kondensasi isobar (fasa berubah dan tekanan konstan p2), terjadi pada
kondensor merupakan fasa campuran hingga menjadi air.

Ada 5 keadaan pada siklus rankine, yaitu:

Keterangan :
1) Cairan Jenuh (Saturated Water)
2) Uap Jenuh (Saturated Vapour)
3) Uap Panas Lanjut (Superheated Vapour)
4) Campuran Jenuh (Saturated Mixed)
5) Critical Point (penguapan air langsung tanpa waktu)

5. Bagian-bagian Utama PLTU


a. Boiler
Berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
Ada 3 teknologi boiler, yaitu:
i. PC (Pulverized Coal) > batu bara langsung di bakar, langsung habis dan di
buang ke stake. Teknologi ini banyak digunakan di Jawa.
ii. CFB (Circulating Fluidized Bed) > batu bara yang masih berat akan di
kembalikan lagi ke furnace untuk di bakar ulang. Keuntungannya bisa
menggunakan batu bara rendah kalori. Ukuran partikel batubaranya 8
mm.
PLTU yang menggunakan system ini adalah PLTU dengan kapasitas
rendah.
Paling tinggi 100 Mw. Teknologi ini banyak digunakan di wilayah
Sumatera.
iii. Stoker / Chain Grate > tidak menggunakan burner. Cara kerjanya masih
manual. Kapasitasnya hanya 7 Mw 25 Mw.
b. Turbin uap
Berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap menjadi
energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros generator
sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
c. Kondensor
Berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang telah
digunakan untuk memutar turbin).
d. Generator
Berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.
e. Pompa
Berfungsi untuk memindahkan air dari hotwell kondensor ke boiler

6. System PLTU
Berikut adalah system PLTU :
A. System Air
S.A Pendingin :
- Bantu, ex: pendingin bearing (Lube Oil Cooler), pendingin
hydrogen (H2 cooler). A.P ini disebut juga CCCW (closed circuit
cooling water), CCW (close cooling water), Auxilary Cooling.
Airnya menggunakan air demin. Air demin tidak di buang, tetapi
air demin yg panas didinginkan lagi menggunakan air laut.
- Utama, ex: pendingin kondensor.
S.A Pengisi :
- Tekanan rendah (Condensat System) : air yg berasal dr hotwell
kondensor hingga ke deaerator. Selama di perjalanan, air ini
melewati Condensate Polishig untuk menurunkan kembali
conductivity nya karena bersentuhan dengan logam. Setelah itu
masuk lagi ke Gland Steam Condensor, untuk mengkondensasikan
uap dari gland seal menjadi air kembali.
- Tekanan tinggi (Feed Water System) : air dari deaerator ke steam
drum.
S.A Penambah (make up water system)
B. Siklus Uap
C. Siklus Bahan Bakar :
Minyak
Batu Bara
D. Siklus Udara :
Saluran udara disebut DUCT
Primer : Mendorong bahan bakar (batu bara) dari pulvurizer ke burner
Mengeringkan batu bara
Udara tambahan untuk pembakaran
Jalurnya: Atmosfer PAF - Primary Air Heater Pulverizer - Burner
Sekunder FDF (Forced Draf Fan): Untuk pembakaran uatama di boiler
Jalurnya: FDF - Secondary Air Heater - Furnance - Boiler
E. Siklus Gas Buang
Jalur: Boiler Air Heater Elektro Static P* IDF Stack
SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor) berfungsi untuk mengangkut debu sisa
pembakaran yang jatuh dari boiler. SDCC di celupkan ke air agar tida panas. Lalu
debu diteruskan ke Crusher untuk digiling lagi, lalu debu diteruskan lagi ke
pengolahan batu bara.

7. Siklus Uap PLTU


Siklus air tekanan rendah PLTU sbb:
1) Hotwell : bak penampungan air kondensat pada kondensor.
2) CEP (Condensate Extraction Pump): untuk memompakan air menuju deaerator.
3) CPP : condensate polishing plant berfungsi untuk menurunkan kembali
conductivity air karena bersentuhan dengan logam. Jika conductivity nya tidak
naik, maka saluran ke CPP akan ditutup dan di by pass kan langsung ke main air
ejector yang berfungsi untuk menjaga kevakuman pada condensor.
4) LP Heater: untuk menaikan temperature air dengan bantuan uap extraksi.
5) Sebelum masuk ke deaerator terjadi pembuangan oksigen yang dibantu dengan
natrium sulfit dan hydrazine. Sifatnya gas inert (mulia): tak bisa bereaksi dengan
apapun.
6) Main Air Ejector : untuk menjaga kevacuman di kondensor dan menaikkan
temperature air kondensat.

Gb. Main Air Ejector

7) Gland Steam Condensor : untuk mengkondensasikan uap dari gland seal dan
menaikkan temperature air kondensat dari main air ejector serta merapatkan
rotor turbin.
8) LP Heater 1, 2, 3, 4 : untuk menaikkan temperature air kondensat menuju ke
deaerator dan mengkondensasikan uap dari keluaran turbin (uap ekstraksi*)
yaitu LP turbin.
*Uap ekstraksi uap dari turbin ke Deaerator dan LP Heater
9) Deaerator : untuk memisahkan oksigen yg terkandung di dalam air kondensat.
Caranya dengan menabrakkan air yg jatuh dari tabung atas deaereator dengan
auxiliary steam sehingga oksigen akan terbuang keluar bersamaan dengan
auxiliary steam.
Video cara kerja deaerator : ..\KUMPULAN BUKU EP\BUKU 2 PLTU\Deaerators -
BONO ARTES.flv
Air dipanaskan secara bertahap agar tidak terjadi kenaikan tekanan secara
mendadak (Thermal Stress)
Siklus air tekanan tinggi PLTU sbb:
10) BFPT : mempakan air dari deaerator ke steam drum.
11) LP Heater 6 dan 7 : untuk menaikkan temperature air kondensat menuju ke
deaerator dan mengkondensasikan uap dari keluaran turbin (uap ekstraksi) yaitu
IP turbin.
12) LP Heater 8 : untuk menaikkan temperature air kondensat menuju ke deaerator
dan mengkondensasikan uap dari keluaran turbin (uap ekstraksi) yaitu HP turbin.

Steam :
- Main / Live Steam ---- roll turbine
- Auxiliary steam ---- start up (Warming, gland seal, deaerator, atomisasi (
memperluas bidang kontak, (cth: gula pasir lebih cepat
hancur dari gula batu ))
- Ext./ Bleed Steam (LP Heater dan Deaerator)

MSV : Main Stop Valve : menutup (uap masuk ke turbin) ketika trip. Dan saat MSV
menutup uap akan masuk ke HP bypass ke Reheater ke LP
bypass dan ke kondensor dan uap di buang ke vacumm
pump. Uap masih dialirkan melewati Reheater untuk
melindungi pipa karena pada boiler saat trip tidak
langsung mati.
GV : Gorvernore Valve : mengatur jumlah uap yg masuk ke turbin agar putaran
tetap 3000 rpm.
ICV : Inter Ceptor Valve : berfungsi seperti gorvernore valve.
RSV : Re Stop Valve : fungsi seperti MSV. Saat Trip (proteksi peralatan dari
kerusakan) RSV akan menutup agar uap tidak masuk.

- Bentuk turbin HP dan LP dibuat berhadapan bertujuan untuk mengurangi gaya axial
(gaya dorong).

Anda mungkin juga menyukai