Anda di halaman 1dari 27

II.

TEORI DASAR

1. UMUM

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan suatu sistem

pembangkit tenaga listrik dengan mengkonversikan energi kimia menjadi

energi listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu

dengan memenfatkan energi kinetik uap untuk mengerakkan poros sudu-sudu

turbin. Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros

turbin menggerakkan generator. Dan generator inilah kemudian dibangkitkan

energi listrik.

Generator

/Low Pressure
Heater
)Heater Condensate
Pump Pump

Gbr.2-l(1
Siklus Air-Uap-Air

(1
G.ASkrotzki and W.A.Vopat. Power Station Engineering and Economy.(Nevi
York: 1960) p.298
Prinsip kerja dari PLTU adalah menggunakan siklus air-uap-air yang

merupakan suatu sistem tertutup dimana air dari kondensat atau air dari hasil

proses pengondensasian di condenser dan air dari make up water (air yang

telah dimurnikan di treatment) dipompa oleh condensat pump ke pemanas

tekanan rendah (low pressure heater). Di sini air dipanasi kemudian

dimasukkan ke deaerator untuk menghilangkan gas udara (oksigen), kemudian

air ini dipompa oleh boiler feed water pump masuk ke Economiser. Dari

economiser air dimasukkan ke dalam steam drum yang selanjutnya dialirkan

ke pipa down comer untuk dipanaskan pada wall tubes oleh boiler.

Pada wall tubes air dipanasi hingga terbentuk uap air. Uap air ini

dikumpulkan kembali dalam steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut di

super heater . Keluar dari super heater sudah berubah menjadi uap kering yang

mempunyai tekanan dan temperatur tinggi dan selanjutnya uap ini digunakan

untuk menggerakkan sudu-sudut turbin tekanan tinggi (HP Turbine). Untuk

meningkatkan efisiensi, uap air ini dipanasi lagi di reheater. Setelah dipanasi

ulang di reheater, temperatur uap menjadi tinggi lagi yang kemudian

dimasukkan ke turbin tekanan menengah (IP Turbine) dan turbin tekanan

rendah (LP Turbine) untuk menggerakkan sudu-sudu turbin.

Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin. Hasil dari putaran poros

turbin kemudian memutar poros generator yang dihubungkan dengan coupling,

dari putaran ini dihasilkan energi listrik

Tenaga listrik yang dihasilkan dari generator, dinaikkan tegangannya

menjadi 150 KV untuk kemudian disalurkan dan didistribusikan lebih lanjut

kepada pelanggan.
Uap bekas dari turbin selanjutnya dikondensasikan di condenser dan

bersama dengan air dari make up water dipompa lagi oleh condensat pump

masuk ke pemanas tekanan rendah, deaerator, boiler feed pump (BFP),

pemanas tekanan tinggi, economises dan akhirnya menuju boiler untuk

dipanaskan menjadi uap lagi. Demikian proses ini terus diiakukan berulang

kali. Dalam menjalankan proses ini akan terjadi pengurangan jumlah air,

sehingga perlu diiakukan penambahan air untuk memenuhi kapasitas tertentu

di dalam condenser.

2. PERALATAN UTAMA PLTU

2.1 Boiler

Boiler merupakan peralatan utama yang diperlukan dalam proses konversi

energi panas pembakaran bahan bakar menjadi energi kinetis uap yang

mempunyai tekanan dan temperatur yang tertentu. Boiler terdiri dari pipa-

pipa air yang berjajar secara vertikal membentuk dinding yang berfungsi

sebagai tempat penguapan air. Pipa-pipa ini dipanasakan oleh boiler

dimana panas yang diberikan merupakan hasil dari pembakaran bahan

bakar minyak bersama-sama dengan udara pembakaran. Dalam

menjalankan tugasnya, boiler ditunjang oleh komponen-komponen sebagai

berikut:
\ .-

Gbr.2-2 )(2
Ruang Bakar(Fumace)
A, superheater; B, burners; C, bafles; D, Floor tubes; E, superheated steam header;
F, damper.

Gbr.2-3(3
Water-Tubes walls

(2
Ibid p. 162
p
Ibid p. 163
2.1.1 Ruang bakar (Furnace). Adalah bagian dari boiler yang

dindingnya terdiri dari pipa-pipa air, sedangkan pada sisi bagian depan

terdapat sembilan buah burner yang letaknya terdiri dari tiga tingkat

tersusun mendatar yang berfungsi untuk membakar residu. Pembakaran

residu ini disertai. dengan aliran udara yang panas, sedangkan gas bakar

panas yang keluar dari ruang bakar dipakai untuk memanaskan air

preheater dan selanjutnya disalurkan ke cerobong untuk dibuang.

2.1.2 Dindirtg pipa (Wall tubes). Merupakan dinding yang berada

dalam ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat penguapan air, dinding

ini berupa pipa-pipa yang berisi air yang berjajar vertikal.

2.1.3 Burner. Adalah tempat terjadinya suatu proses pembakaran,

dimana bahan bakar residu dikabutkan menjadi partikel-partikel kecil

sehingga memudahkan untuk berbaur dengan partikel-partikel udara.

Untuk penyalaan awal dan pembakaran awal dipergunakan bahan bakar

HSD, sedangkan untuk proses pengkabutannya digunakan residu.

Penyalaan burner tergantung dari beban yang dipikul oleh unit. Burner

management system adalah penyaluran konfigurasi penyalaan burner pada

waktu start up atau shut down dan pada waktu load change. Jumlah burner

yang menyala atau mati tergantung dari pada beban generator yang

sebanding dengan kapasitas bahan bakar untuk memproduksi uap di boiler.

Kama kapasitas dari burner terbatas, maka diperlukan beberapa burner

yang menyala, juga di dalam konfigurasinya diatur supaya pemanasan


10

dalam ruang bakar dapat merata dan effisien. Penyalaan boiler yang tidak

berimbang dengan beban generator akan mengakibatkan tidak stabilnya

tekanan dan temperatur uap.

2.1.4 Steam drum. Adalah suatu alat pada boiler yang berfungsi sebagai

tempat penampungan uap dari hasil proses penguapan di dalam boiler,

dimana temperaturnya cukup tirlggi dan berupa campuran air dan uap. Di

dalam steam drum terdapat peralatan pemisah uap. Campuran feed water

dan uap mengalir mengikiiti bentuk separator, sehingga air pada campiiran

akan jatuh dan rridsuk ke dalam saluran primary dan secondary drum. Uap

yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke dalam Chevron dryers. Di

sini uap mengalami proses pemisahan yang terakhir, sehingga didapat uap

jenuh. Air yang jatuh mengalir ke bagian bawah dari drum secara gravitasi

dan masuk ke dalam tempat penampungan dan kemudian keluar melalui

down cammer dan uap jenuh akan keluar dari dry box.

2.1.5 Super heater. Digunakan untuk memanasakan lebih lanjut uap

dari boiler sehingga menjadi uap kering. Pemanasan untuk super heater

diambil dari panas gas buang hasil pembakaran di ruang pembakaran

(furnace). Super heater dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

• Primary Super Heater

• Secondary Super Heater

• Final Super Heater


11

Primary super heater menerima gas yang relatif dingin untuk dipanaskan

dengan gas buang yang dialiri searah dengan arah aliran uap tersebut.

Kemudian uap keluar melalui primary super heater outlet melalui pipa

transfer yang dilengkapi dengan pipa spray type attemperator untuk

mengatur suhu uap menuju secondary super heater, selanjutnaya uap

masuk ke final super heater dimana uap juga dipanasi. Uap dan final super

heater inlet header masuk ke final super heater tube dan keluar melalui

final super heater outlet header untuk meninggalkan boiler menuju ke high

pressure turbine.

2.1.6 fteheater. Digunakan untuk menaikkan kembali entalpi uap

setelah diekspansikan di high pressure turbin dengan jalan dipanaskan

ulang. Pada pemanasan ulang ini temperatur akan naik, sedangkan

tekanannya tetap sehingga entalpi uap akan naik kembali.

2.1.7 Economizer. Berfungsi menyerap panas dari flue gas sehingga

air dalam economizer lebih panas. Flue gas adalah gas panas yang keluar

dari ruang bakar (furnace) dan masih mengandung masih banyak kalori,

maka diusahakan untuk mengeluarkan kalori dari flue gas. Panas yang

diserap ini diperlukan untuk meningkatkan effisiensi ketel dan juga agar

tidak terjadi perbedaan suhu yang terlalu besar di dalam boiler yang dapat

menyebabkan terjadinya keretakan pada dinding boiler.


12

2.1.8 Air preheater. Atau yang disebut sebagai pemanas udara awal

berfungsi untuk memanaskan udara pembakaran dari forced draft fan yang

dilewatakan melalui steam coil air heater sebelum masuk heater.

Pemanasan ini mempunyai type aliran yang berlawanan dan dua putaran

yang bergantian. Maksud dari aliran yang berlawanan adalah agar gas asap

dari boiler yang masih panas dan udara dari kipas tekan paksa melewati

pemanas udara awal yang arahnya berlawanan, sedangkan maksud dari

putaran yang bergantian adalah karaa rotor berputar, maka bidang elemen

pemanas dari gas asap akan mengalami pergantian ke sisi udara untuk

diambil panasnya.

2.1.9 Steam coil air heater. Terletak antara air preheater dengan forced

draft fan dimana alat ini berfungsi sebagai penguat panas udara awal

sebelum udara masuk ke air preheater dan menjaga temperatur gas panas

sebelum keluar dari cerobong, sehingga temperatur gas dapat diusahakan

tetap sesuai dengan standard temperatur yang telah ditetapkan.

2.1.10 Soot blower. Berfungsi untuk menyemprotkan uap ke dalam

ruang bakar sehingga memberikan head recovery area, antara lain

economizer, super heater dan lainnya saat unit beroperasi.

2.1.11 Cerobong (stack). Berfungsi untuk menyalurkan gas buang hasil

pembakaran di ruang bakar untuk dilepaskan ke atmosfir.


13

2.2 Turbin Uap

Turbin uap berfungsi sebagai penghasil putaran untuk menggerakkan

generator. Tenaga penggerak dari turbin uap pada PLTU Gresik adalah

uap yang mempunyai suhu 541°C. Dalam hal ini uap yang dibutuhkan

tergantung pada besar kecilnya beban. Jika beban tinggi, maka jumlah uap

yang diperlukan juga banyak, sebaliknya jika beban rendah, maka uap

yang diperlukan juga sedikit. Pengaturan jumlah uap yang masuk ke dalam

turbin ini dilakukan oleh control valve yang bekerja secara otomatis

tergantung dari permintaan beban.

Turbin uap pada PLTU mempunyai tiga tingkatan, yaitu:

• Turbin Tekanan Tinggi (High Pressure turbine)

• Turbin Tekanan Menengah (Intermediate Pressure Turbine)

$ Turbin Tekanan Rendah (Low Pressure Turbine)

2.2.1 Prinsip kerja turbin uap


B
Uap kering dari final super heater yang mempunyai temperatur dan

tekanan yang tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Di dalam

turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak yang

mempuyai bentuk sedemikian rupa sehingga dapat mengekspansikan

uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk

menggerakkan poros turbin.


a
Di sini terjadi perubahan energi dari energi kinetis menjadi energi

mekanis, maka temperatur uap akan turun dan perlu diadakan

pemanasan ulang di reheater. Dari reheater uap masuk ke intermediate


1. BANTALAN MOTOR 4. KATUB TURBIN 7. ROTOR GENERATOR
2. MOTOR TURBIN 5. JALAN KELUAR UAP 8. STATOR GENERATOR
3. RUMAH TURBIN 6. UAP KE KOMPRESOR 9. PENGUAT GENERATOR

Gbr.2-4(4
Turbin Uap

(4
Wiranto Arismunandar. Penggerak Mula Turbin. (Bandung : 1973) p.42
15

• pressure turbine dan akan menggerakkan sudu-sudu intermediate

pressure turbine dan low pressure turbine, sehingga dari gerakan sudu-

sudu ini akan memperkuat gerakan poros turbin.

• Poros turbin dihubungkan dengan poros generator menggunakan

kopling tetap (fixed coupling). Dari generator terjadi perubahan energi,

dari energi mekanis menjadi energi listrik.

Pada turbin untuk mendinginkan bearing-bearing yang panas dari akibat

gerakan berputar secara terus menerus perlu didinginkan dengan minyak

pelumas. Minyak pelumas sebagai pelumas dan pendingin akan besikulasi

tenls-menerus sehingga bearing-bearing yang panas akan menjadi dingin,

sedangkan minyak pelumas yang panas didinginkan dengan air. Untuk

menjalankan turbin(starting turbin) dibagi menjadi 5 tingkatan berdasarkan

temperatur uapnya, yaitu:

• Cold Start 0 °C sampai 180 °C diatas 48 jam

o WarmUp.I Start 180 °C sampai 250 °C 48 jam

• Warm Up II Start 250 °C sampai 350 °C 24 jam

o Hot Start 350 °C sampai 500 °C 8 jam

• Very Hot Start diatas 500 °C 2 jam

2.2.2 Bagian-bagian dari turbin

a) Bagian-bagian utama dari turbin adalah :

• Rotor turbin terdiri dari rotor untuk tegangan tinggi, menengah,

dan rendah. Tiap-tiap rotor ditahan oleh dua bantalan journal

(bantalan luncur). Bantalan nomor 1 dan 2 berfungsi untuk


16

mendukung rotor tegangan tinggi, sedangkan bantalan nomor 3

dan 4 berada pada bagian tekanan tinggi yang dipasang pada kaki

bantalan depan. Rotor untuk tekanan tinggi terbuat dari baja

paduan chrom molibden dan vinadium yang tahan terhadap

temperatur yang tinggi dan tegangan kelelahan. Rotor untuk

tekanan rendah terbuat dari baja paduan nikel chrom molibdem

dan vanadium yang mempunyai ketahanan besar terhadap

gesekaan pada temperatur yang rendah. Tiap-tiap rotor ditempa

dari baja paduan pejal dan difebrikasi untuk bentuk poros, cakra,

bantalan, piringan penahari, dan kopling flens.

• Sudu-sudu turbin mempunyai effisiensi sudu yang tinggi,

ketepatelnnya tinggi dan terpercaya. Sudu-sudu terbuat dari paduan

baja chrom yang mempunyai sifat ketahanan terhadap ketegangan

dan kelelahan yang sangat baik dan tahan terhadap kikisan uap dan

korosi. Sudu-sudu bagian tekanan menengah diberi selubung

(sround type). Sudu-sudu bagian akhir di mesin dengan type

clovetial pada pangkalnya yang masuk ke dalam roda (cakra) dan

dikunci dengan pen. Logam setelite dipatrikan pada punggung

sudu ini untuk mencegah erosi karna benturan (tumbukan) dengan

butiran air karna uap basah.

b) Komponen-komponen penunjang turbin adalah :

B
Turning gear digunakan untuk memutar poros turbin saat unit

tidak beroperasi. Tujuannya untuk mencegah deflesi (lentingan)


17

dari poros karena pengaruh panas dari uap pada waktu unit

beroperasi dan juga karena sudu-sudu turbin.

• Pipa crosover bertungsi sebagai penyalur uap dari keluaran turbin

tekanan menengah ke turbin tekanan rendah yang dipasang pada

casing turbin tersebut. Untuk mencegah gaya dorong akibat beda

pemuaian antara casing dengan pipa crosover, maka pada

sambungan pipa diberikan bellows expansi yang lsntur.

* Governor adalah peralatan untuk mengontrol putaran turbin dan

merribatasi putarannya pada batas tertentu, pada setiap saat terjadi

penibahan betiin yang rtienyebabkan perub&han putaran turbin.

Dimkna turbin uap yang dipakai untuk memutar generator harus

mempunyai putaran dengan kecepatan konstan.

• Pengaman putaran lebih turbin digunakan jika governor kurang

sensitif cara kerjanya. Kama bila governor kurang sesitif, maka

putaran turbin akan lebih cepat dari putaran yang diharapkan. Hal

ini sangat membahayakan sehingga diperlukan adanya pengaman

berupa nock yang dipasang pada poros. Dan nock ini akan

menjulur keluar dan menyentuh tuas yang dipasang disekeliling

poros tersebut dan relay akan menghentikan turbin.

• Pengaman bantalan axial berfungsi sebagai pengaman rotor dan

sudu-sudu agar tidak bergerak ke arah axial melebihi batas yang

diijinkan pada saat berputar. Gerakan axial menyebabkan adanya

gesekan antara stator dan rotor karna sempitnya jarak bebas antara

sudu tetap dan sudu geraknya.


18

Main stop valve terdapat didepan turbin pada pada aliran masuk

uap utama, yaitu antara boiler dengan katup kontrol uap. Fungsi

utama main stop valve adalah untuk menutup dengan cepat aliran

uap ke turbin bila dalam keadaan bahaya, seperti kegagalan pada

katup kontrol uap atau pada waktu kehilangan beban.

Pengaman vakum rendah merupakan pengaman vacuum

condenser yang juga disebut automatic low vacuum trip yang

merupakan interlock dengan turbin, karena tidak akan dimasuki

uap jika tekanan belum vakum. Alat ini akan menutup turbin jika

tekanan uap keluar turbin pada condenser naik dan batas-batas

yang telah diijinkan.

Solenoid trip terdapat pada turbin maupun ruang kontrol. Solenoid

terdiri dan kumparan dengan arus DC yang jika ada signal arus

listrik akan mengalir melalui kumparan dan menimbulkan magnet

yang akan memberi perintah untuk menghentikan pemasukan uap

ke turbin dengan menutup main stop valve yang ada.

Thorttle valve bekerja secara hidraulik, bila terjadi gangguan

sehingga unit harus dimatikan, maka valve ini akan menutup

saluran uap untuk masuk turbin dengan dengan menggunakan

tekanan hidraulik operating mechanism.

Pengaman tekanan minyak. Minyak sebagai pelumas juga sebagai

media pendingin, sebab itu minyak perlu dikontrol secara cermat,

sehingga apabila terjadi pengurangan aliran, maka sistem


19

pengaturan secara interlock akan memerintahkan turbin untuk

berhenti

2.3 Generator

Generator berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik(energi poros)

dari turbin menjadi energi listrik dengan cara mengkoplingkan poros

generator dengan poros turbin. Generator arus bolak-balik pada prinsipnya

terdiri atas dua bagian utama, yaitu :

a) Rotor adalah bagian dari generator yang berputar. Pada rotor terdapat

kumparaan konduktor sebagai pembangkit medan magnit utama.

Medan magnit ini timbul karena ada arus yang mengalir pada

kumparan rotor yang diperoleh dari exciter. Jika rotor berputar, maka

medan magnit akan memotong kumparan jangkar dalam stator,

sehingga timbul gaya gerak listrik (GGL), yang kemudian disalurkan

ke terminal generator.

b) Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak (statis). Pada stator

terdapat peralatan-peralatan sebagai berikut:

" Kumparan stator, berfungsi untuk mengurangi arus eddy.

• Rumah generator, berfungsi untuk melindungi komponen yang ada

didalamnya, juga berfungsi sebagai tempat melekatnya inti dan

belitan konduktor serta terminal dari generator itu sendiri.

• Resistance temperature detector, temperatur belitan stator diukur

oleh kumparan pengukur (search oil) sebanyak 12 buah, yang

terpasang pada bagian atas dan bagian bawah dari belitan bagian
20

dalam. Tahanan pengukur suhu dibuat dari bahan tembaga mumi

yang mempunyai tahanan 25 Ohm pada temperatur 25 °C. Letak

dari tahanan-tahanan pengukur temperatur ini diatur sedemikian

rupa, sehingga waktu generator bekerja maka tahanan pengukur

temperatur diharapkan akan menunjukkan temperatur kerja normal

yang tertinggi.
0
Sistem ventilasi, terdapat pada stator dan berbentuk multi radial,

sehingga didapatkan suatu pendinginan temperatur axial yang rata.

Untuk tujuan yang sama, rotor didinginkan melalui lubang-lubang

angin yang berbentuk radial yang dilengkapi dengan celah-celah

ventilasi di dalam gerigi rotor dan letaknya di bawah alur.

• Space heater, berfungsi untuk mencegah pengembunan dan

kelembaban selama pemakaian mesin berhenti untuk jangka waktu

yang cukup lama.

2.4 Condenser

Condenser adalah merupakan salah satu komponen dari PLTU yang

berfungsi untuk mengkondensasi uap keluaran turbin menjadi air dengan

pendingin air laut. Agar proses kondensasi tersebut lebih efisien, maka

tekanan di condenser harus rendah (divakumkan). Kevakuman pada

condenser didapatkan dengan jalan menghisap ruang condenser dengan

steam jet air ejector. Air hasil kondensasi dinamakan air kondensat

(condensate water). Air kondensat yang masih mengandung sedikit

oksigen dan air ditampung di hotwell dan dialirkan kembali ke siklusnya.


21

Udara dan gas-gas yang tak terkondensasi dikeluarakan oleh steam jet air

ejector. Hal ini dilakukan sebab ada kemungkinan ada udara yang terbawa.

Positive or expansion joint


connection to turbine exhaust-.

• Supported on springs or
directly on foundation

Gbr.2-5 (5
Elemen-Elemen Dasar Condenser
a, steam inlet; b, air-vapor outlet ;c, condensate outlet ;d, circulating(cold-water) inlet;
e, circulating(discharge-water) outlet ;f, water box ;g, water-box cover ;h, condenser shell
i, hotwell j , tube sheet ;k, tubes ;1, tube-support plate ;m, handholes or maiholes ;
n, condenser-support bracket.

Bagian -bagian utama condenser adalah sebagai berikut:

a) Shell dapat diartikan sebagai bagian penutup exaust turbin yang

menuju hotwell.

• Conecting section untuk memegang bagian antara exaust turbin

dan bagian atas shell yang diletakkan diatas pondasi turbin agar

tahan terhadap keadaan vakum. Bagian dalamnya ditunjang

dengan pipa-pipa penguat yang disambungkan pada turbin. Pada

bagian atas dari sambungan disediakan sambungan fleksibel

diantara turbin dan condenser.

(5
Ibid p.274
22

a
Uper shell berfungsi menyanggah bagian bawah shell dan section

sambungan pemanas air pengisi tekanan rendah.

' Lower shell adalah bagian yang bertugas menahan tekanan luar

pada bagian sambungan bagian atas shell, pipa penguat dan pipa

penyangga.

" Tube plate merupakan merupakan material yang terbuat dari bahan

baku naval brass yang mempunyai keandalan tinggi dan tahan

terhadap korosi. Tube plate dibor untuk menempatkan tube-tube

condenser pada setiap ujungnya. Letak tube-tube condenser

didalam tube plate, disediakan untuk memaksimalkan permukaan

kondensasi, meminimumkan kerugian tekanan pada sisi uap.

" Support plate adalah beberapa lembar piat penyangga yang berada

dintara tube plate. Plat-plat penyangga ini digunakan untuk

menyangga ikut bergetarnya tube karena getaran turbin. Plat-plat

penyangga ini juga dipakai untuk berbagai penguatan terhadap

tekanan luar dari seal condenser.

b) Water box terdiri dari dua bagian yang terpisah, yaitu bagian belakang

dan bagian muka dan memungkinkan untuk dioperasikan secara bebas.

Air pendingin terdiri dari dua aliran yang masuk dari inlet nozel dan

keluar dari outlet nozel melalui tube-tube dan kotak air bagian

belakang. Tutup kotak air terikat pada bagian belakang dan pada

masing-masing kotak air dipasang man hole untuk inspeksi. Untuk

penggunaan air laut sebagai pendingin, dipakai karet neoprena sebagai

pelapis permukaan dalam water box.


23

c) Back washing valve adalah katup yang terbuat dari karet yang

berbentuk kupu-kupu dan berada pada bagian yang rata dari kpt^lif air

bagian belakang. Back wash adalah perlakuan un^uk rnernbeis,ijikan

tube condenser dengan membalik arah aliran ajr la,ut sebingga^

diharapkan kotoran-kotoran yang tersangkut pada inlet condenser

dapat terbawa air laut keluar dari tube condenser.

3. PENGARUH PERUBAHAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT UAP

3.1 Mekanisme Pengaturan

Mekanisme pengaturan secara manual maupun secara otomatis diperlukan

untuk menjaga agar putaran turbin uap terjaga konstan, sewaktu terjadi

perubahan beban dengan tiba-tiba pada unit pembangkit. Dimana

perubahan beban berpengaruh terhadap' fetekuensi, debit uap, debit air

pengisi boiler, debit bahan bakar untuk pembakaran, dari op"erasi burner.

Perubahan -perubahan yang terjadi dalam melayani perubahan beban

dapat dilihat pada gambar 2-6. Dimana pada saat sebelum A, pembangkit

masih dalam keadan steady state. Dimana daya input sama dengan daya

output jika semua rugi-rugi diabaikan.


24

KW LOAD

SHAFT SPEED

VALVE OPENING

STEAM FLOW] \
STEAM PRESSURE

FUEL HEAT \
RELEASE

0 ABCDEFGH IJKLMNPQ
TIME

Gbr.2-6(6
Pengaruh Perubahan Beban pada Unit Pembangkit Uap

Keterangan gambar:

Pada saat A, terjadi penambahan beban yang mengakibatkan torsi lawan

lebih besar, maka arus akan bertambah besar sehingga putaran turbin

generator menurun. Penurunan putaran ini pada saat B dapat segera diatasi

dengan menambah pembukaan control valve lebih besar lagi sehingga

debit uap yang masuk ke dalam turbin bertambah banyak, ini

' Ibid p.377


25

dapat dikerjaka'ft dengan mengoperasikan load limit atau governor. Bila

panas yang diberikan pada boiler tidak berubah, maka tekanan uap yang

dihasilkan akan menurun. Penurunan tekanan uap ini segera diatasi dengan

penambahan bahan bakar dan uadara pembakaran pada saat C. Pada saat C

menuju D tekanan uap dan frekuensi turun, ini segera diatasi dengan

pembukaan valve, penambahan debit bahan bakar dan udara pembakaran.

Dari D ke E, penambahan debit bahan bakar dan pembukaan valve

mengakibatkan debit uap bertambah, tekanan uap meningkat serta

frekuensi naik. Dari E ke F, penambahan debit bahan bakar mengakibatkan

tekanan uap naik diikuti frekuensi, dengan menjaga valve konstan

sehingga debit uap yang diperoleh konstan. Dari F ke H, penambahan

debit bahan bakar mengakibatakan penambahan panas pada boiler

sehingga uap yang dibentuk bertambah bertambah banyak, sehingga

tekanan uap yang dihasilkan kembali ke keadaan semula. Pada titik G

penambahan bahan bakar berjalan konstan, tekanan uap meningkat

mencapai titik H. Setelah itu frekuensi, debit bahan bakar dan debit uap

berjalan konstan dengan menjaga tekanan uap dan pembukaan valve

konstan. Waktu seluruhnya dari A sampai dengan H tergantung dari

besarnya penambahan beban.

Prinsip kerja dari governor.:

Dalam keadaan setimbang dan tanpa beban, katup V tertutup sama sekali

dan katup utama V juga hampir tertutup. Putaran yang terjadi saat ini

adalah NO. Apabila ada kenaikan beban, putaran akan berkurang yang
26

mengakibatkan posisi titik A berubah ke bawah bersama-sama titik B. Hal

ini akan membuka kutup bantu V, akibatnya minyak bertekanan tinggi

akan masuk di bawah piston utama ( O ) , sehingga katup utama akan

bola-bola berputar \

minyak bertekanan

minyak kembali

katup masuk uap

ke turbin uap

Gbr.2-7
Rangkaian Pengaturan Putaran(Speed Governor)

terangkat dan uap maupun air akan mengalir lebih banyak masuk ke

turbin, sehingga putaran naik. Apabila C dan D tidak dihubungkan dan

katup V akan menutup hanya pada posisi tertentu dari piston utama(O).

Dalam hal ini perputaran akan kembali ke NO setiap ada perabahan beban.
27

3.2 Proses Konversi Energi

Pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terjadi proses-proses

konversi energi dimana nantinya input-input (fuel, udara, air, air

pendingin) akan dikonversikan menjadi output (listrik/beban listrik).

Proses
Input Konversi -> Output Listrik
Fuel Energi
Udara
Air
Air Pendingin Output diketahui
(beban listri k)

Input-input =

Gbr. 2-8
Proses Konversi Energi pada PLTU

Dengan adanya perubahan beban listrik (output), maka akan berpengaruh

terhadap bahan bakar dan udara untuk pembakaran, debit uap , debit air

pengisi boiler dan dan debit air pendingin untuk condenser (input-input).

Oleh karena itu, input-input yang semula(awal) harus dirubah berdasarkan

perubahan beban listrik, agar pelaksanaan suplay listrik kepada konsumen

tetap kontinyu dan baik.

3.2.1 Effisiensi. Effisiensi dari pusat pembangkit tenaga uap tergantung

dari effisiensi mesin turbin uapnya. Effisiensi dari perubahan energi panas
28

bahan bakar sampai ke tenaga mekanis koplingnya turbin, rumusnya

sebagai berikut:

Panas yang berguna h

Panas yang masuk hi 2

Dimana:

h : perubahan enthalpi

h = (hi2 - hi3) + ( h u - his) + (his - h16)

hi2 : enthalpi masuk HP turbin

hi3 : enthalpi keluar HP turbin (masuk reheat)

hl4 : enthalpi keluar reheat (masuk IP turbin)

hi 5 :enthalpi keluar IP turbin (masuk LPturbin)

hl6 : enthalpi keluar turbin (masuk kondensor)

Masih akan kecil lagi karena rugi-rugi:

o Rugi dalam pesawat pembuat uap (ilk = 0.9).

o Rugi dalam saluran pipa dan alat-alat bantu jalannya turbin (% = 0.98)

o Rugi dalam turbin (n e = 0.86)

Jadi effisiensi perpindahan energi sampai kopling turbin adalah :


(!0
n w =n tt x n k x n R x n e

(7
Fritz Dietzel by Dakso Laksono. Turbin Pompa dan Kompresor. (Jakarta : 1998)
p.78
(10
Ibid p. 79
29

Dengan adanya perbaikan proses siklus, misalnya pemanasan ulang uap

turbin, pemanasan pendahuluan kondensat dan air pengisi ketel dengan

menggunakan uap ekstraksi dari turbin, maka pada kondisi uap yang baru

bisa mencapai harga yang lebih tinggi.

3.2.2 Bahan bakar. Dengan mengetahui effisiensi, maka bahan bakar

yang dikonsumsikan dapat dihitung dengan rumus :

Output Listrik (MW)


pff= Y100%
I /\ n ———.—.—.——.—,—.——.—™—.—.——•—_._— — ——— ——— ———__________________ ^ IUU / \y

Fuel/Gas Consumption (kg/H) x HHV (kcal/kg)

Dimana:

HHV : High Heat Caloric Value (nilai kalori)

1KW: 1 KJoule/detik

1 Joule : 0,24 kcal

3.2.3 Kebutuhan udara untuk proses pembakaran. Untuk suatu

proses pembakaran dibutuhkan udara ( 78 % N2, 21 % 02, 1% lain-

lain)untuk membakar. Udara yang dibutuhkan untuk proses pembakaran

dapat dihitung dengan rumus,:

Wo
(12
Wa= = 11.5C + 34.5 [H-(0/8)] + 4.3 S.
0,232

01
G.A.Skrotzki and W.A.Vopat. op.cit p.26
02
Ibid p.34
30

Dimana:
Wa : Udara yang diperlukan (kg udara/kg bahan bakar)

Wo : O2 yang diperlukan untuk membakar 1 kg C, H, O, S (kg)

C,H,O,S : Komposisi minyak residu (%)

3.2.4 Pemakaian uap. Pemakaian uap yang diperlukan untuk memutar

turbin uap dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

860
Pemakaian Uap / KWh = (kg/KWh)
fl X llllgenerator X

Dimana:

h : perubahan enthalpi

h = (hw - h 13 ) + (hi4 - hi 5 ) + (his - hi 6 )

hi2 : enthalpi masuk HP turbin

hi3 : enthalpi keluar HP turbin (masuk reheat)

hl4 : enthalpi keluar reheat (masuk IP turbin) -

hi5 :enthalpi keluar IP turbin (masuk LPturbin)

hi6 : enthalpi keluar turbin (masuk kondensor)

3.2.5 Pemakaian air pendingin. Pemakaian air pendingin yang

dimaksud adalah air pendinin yang digunakan pada condenser untuk

mendinginkan uap air yang keluar dari turbin uap. Dan untuk

menghitungnya digunakan rumus sebagai berikut:


31

Energi dibuang dalam kondensor(kcal/kg)


Air pendingin(l/KWh) =
Kenaikan suhu air pendingin (° C)

Dimana energi yang dibuang dalam kondensoruntuk output listrik 1 KWh

(=860 kcal)adalah:

Energi buang (hi6)


= 860 x
Usesful energi (h)

3.2.6 Air yang disalurkan boiler feed pump(BFP). Kama siklusnya

tertutup jumlah air yang disirkulasikan di dalam siklus air-uap-air

seharusnya tetap. Namun karna ada sedikit yang hilang, 3 % sampai 5 %,

sehingga digunakan make-up water sebagai tambahan air yang hilang. Dan

untuk menghitung jumlah air yang disalurkan oleh BFP digunakan rumus

sebagai berikut:

Qxp
P = 102 x TI

dimana:

P : Daya dari pompa (KW)

Q : Jumlah air yang disalurkan (m3/sec)

p : Static pressure (mm kolom air)

r|: Effisiensi

Dengan mendapat harga Q, maka dapat diperoleh kebutuhan air dalam

m3/KWH. Rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan

udara yang disalurkan oleh FD Fan dan air pendingin untuk kondenser

yang disalurkan oleh Circulating Water Pump(CWP).

Anda mungkin juga menyukai