KETEL UAP
Ketel uap (boiler) adalah merupakan suatu alat konversi energy yang berfungsi untuk mengubah
air menjadi uap dimana proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran terus dilakukan
secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Dimana jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan
panas pembakaran yang diberikan.
Boiler banyak digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, menggerakkan mesin kapal laut.
Selain itu, pada industri ketel uap digunakan untuk mengerakkan mesin-mesin produksi yang ada
di industri, misalnya pada industri pengolahan tebu menjadi gula pasir, pabrik pengelolaan
kelapa sawit, pabrik pupuk, pabrik tempe/tahu, dll.
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas
pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.
6. Soot blower
Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada
pipa-pipa.
Sistem Boiler
Dalam ketel uap (boiler) terdapat 3 sistem pengolahan yaitu:
Sistem air umpan berfungsi untuk menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Dalam system ini berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan. Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut
air umpan yang diperoleh dari air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus
diumpankan dari luar ruang boiler ke plant proses dan kondensat atau steam yang
mengembun ke proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas
buang.
Sistem steam berfungsi untuk mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan
bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada system.
dalam penangann air yang masuk karena komponen pendukungnya yang sensitif, dan
membutuhkan tempat yang lebuh luas karena kemampuannya dalam menghasilkan kapasitas
steamyang lebih besar (Djokosetyardjo, 1990)
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan boiler dibagi menjkadi 2 jenis yakni boiler tekanan
rendah (Low Preassure) dan boiler tekanan tinggi (High Preassure). Boiler tekanan rendah
memiliki tekanan steam operasi kurang dari 15 psia atau menghasilkan panas dengan
tekanan dibawah 160 psig atau temperature dibawah 2500F. Boiler tekanan tinggi memiliki
tekan steam operasi diatas 15 psia atau menghasilkan air panas dengan tekanan di atas 160
psig atau temperature di atas 2500F.
Berdasarkan sirkulasi air boiler dibagi menjadi 2 yaitu boiler sirkulasi alami dan boiler
sirkulasi paksa.
Perawatan Boiler
Jenis-jenis pemeliharaan
1. Pemeliharaan Preventive
Pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara
pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan ( preventive ).
Pemeliharaan preventive dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan
kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau mesin - mesin selama beroperasi dapat
terhindar dari kerusakan. Pemeliharaan preventive dilaksanakan sejak awal sebalum terjadi
kerusakan. Pemeliharaan ini penting diterapkan pada industri – industri yang proses produksinya
kontinyu atau memakai sistem otomatis
2. Pemeliharaan Corrective
Pemeliharaan pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas
sehingga mencapai standart yang diterima. Pemeliharaan corrective termasuk dalam cara
pemeliharaan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam pemaliharaan corrective ini dapat
mengadakan peningkatan – peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problem yang merugikan untuk
mencapai kondisi operasiyang lebih ekonomis.
3. Pemeliharaan Predictive
Pemeliharaan predictive ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan predictive
dilakukan dengan bantuan pancaindera atau dengan alat – alat monitor yang canggih.
Teknik – teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi
kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Pemeliharaan dengan
sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa
melakukan pembongkaran total untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakokan
pembongkaran total untuk menganalisisnya.
4. Pemeliharaan Breakdown
Cara pemeliharaan yang direncanakan untuk memperbaiki kerusakan. Pekerjaan pemeliharaan
ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang,
material, alat – alat dan tenaga kerjanya. Beberapa peralatan yang beroperasi pada unit tersendiri
atau terpisah dari proses produksi, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses produksi
apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan pemeliharaan, karena
biaya pemeliharaan lebih besar daripada biaya kerusakannya. Dalam kondisi khusus ini perlatan
dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan, sehingga waktu untuk produksi tidak berkurang.
Penerapan sistem pemeliharaan ini dilakukan pada mesin – mesin indusri yang ringan, apabila
terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat.
Perencanaan Boiler
Dalam perancangan boiler ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan agar boiler
yang direncanakan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang kebutuhan. Faktor yang
mendasari pemilihan jenis boiler adalah sebagai berikut:
a. Kapasitas yang digunakan.
b. Kondisi uap yang dibutuhkan.
c. Bahan bakar yang dibutuhkan.
d. Konstruksi yang sederhana.