Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan
sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Air yang disuplai ke
boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan ke economizer
elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum. Economizer
terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam drum ada di
bagian depan roof area, dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan
temperatur air yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran
batu bara di furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini
effisiensi ketel uap dapat ditingkatkan, akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan
karena gaya gravitasi, air di dalam steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower
header melalui pipa downcomers. Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi
karena panas, naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel.
Kemudian dari waterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes. Jadi
akibat panas pembakaran air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini menyebabkan air
di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi uap.
Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa perbandingan bahan bakar dengan berat air yang
menguap adalah 1 : 5. Uap yang diperoleh digunakan untuk proses produksi.
Data spesifikasi alat :
MODEL: EM-NTSD 65
diameter sekrup: 65 m / m
A. KONTROL PANEL
-Die X 2 SETS
C. KUENS TANK
tangki stainless -Stainless 1 SET 600 X 800 X 2000 m / m datang dengan tangga internal.
Pada boiler sebenarnya terdapat dua bagian konstruksi yang mempunyai fungsi masing-masing
yaitu bagian yang berfungsi untuk membangkitkan panas hasil proses pembakaran bahan bakar
dengan memanfaatkan panas yang ada yang dapat menguapkan air.
a. Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran terbagi atas 2 (dua) ruangan yaitu: Ruang pertama : berfungsi sebagai ruang
pembakaran, sebagian panas yang dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yang berada
didalam ruang dapur tersebut, yakni pipa-pipa air dari drum atas ke header muka dan belakang
dan pipa-pipa air dari drum atas ke header samping kanan/kiri.
Ruang kedua : merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil pembakaran dalam ruang
pertama. Dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air dari
drum atas ke drum bawah.
Gambar 1. Steam drum
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang dilengkapi dengan sekat-sekat penahan
butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa uap. Steam drum terletak di bagian atas,
adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air dan sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada
steam drum itulah pembuatan uap pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat pembuatan uap, juga
digunakan sebagai tempat penerima air pengisi ketel. Karena perbedaan suhu pada air pengisisan dan
air yang berada di dalam steam drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka terjadilah sirkulasi
air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down
corner. Demikian pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan mengalir keatas melalui pipa-pipa
disekeliling dapur, akhirnya menguap pada permukaan air dalam steam drum.
Drum berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya dipasang plat-plat
pengumpul endapan halus untuk memudahkan pembuangan keluar (blow down).
d. Pipa uap pemanas lanjut (superheater piper)
Uap basah hasil penguapan di dalam drum atas yang mempunyai suhu 206-217 0C, sebelum
dapat dipergunakan untuk turbine uap. Oleh karena itu harus dilakukan pemanasan uap lebih
lanjut, melalui pipa-pipa uap pemanas lanjut (superheater pipe) sehingga uap benar-benar kering
dengan suhu 260-2800C.
Pipa-pipa pemanas uap lanjut ini dipasang di dalam ruang pembakaran kedua, hal ini
mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut akan mengalami panas lebih
lanjut.
e. Pipa-pipa Air
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang dibuat sebanyak mungkin,
sehingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi tinggi pipa-pipa ini terbagi dalam :
Abu yang terbawa gas panas dari ruangan pembakaran pertama, terbuang/jatuh di dalam
pembuangan abu yang berbentuk kerucut.
g. Alat pemanas udara
Alat pemanas udara berfungsi untuk menaikkan suhu udara pembakaran sebelum masuk keruang
bakar, yaitu dengan cara memanfaatkan gas buang. Sebelum gas dibuang ke cerobong terlebih
dahulu dilewatkan ke air heater, sehingga panas yang ada pada gas buang diserap oleh udara
pembakaran.
h Water header
Water header berfungsi untuk menampung air yang akan diuapkan oleh pipa air, letaknya di
sekelilingan ruang bakar. Air dari drum bawah disirkulasikan ke seluruh header, yaitu side
header, front header, dan rear header.
Penampungan ini berfungsi untuk menampung uap panas yang dihasilkan dari prose penguapan
didalam ketel
FDF Primer berfungsi sebagai penarik udara atau penghisap udara luar yang akan diinjeksikan ke
ruang pembakaran atau dapur ketel. Udara luar yang akan ditarik oleh FDF primer ini terlebih
dahulu dipanaskan dengan gas bekas pembakaran yang berada di pemanas udara ( air heater)
sehingga kebutuhan udara di dapur ketel sudah panas.
Drive unit damper berfungsi untuk pengatur udara yang berasal dari pemanas udara yang
dihembuskan ke ruang bakar.
c. Iduce Draft Fan (IDF)
IDF berfungsi sebagai penghisap gas dari ruang bakar dan membuang keluar melalui cerobong.
Bagasse feeder berfungsi sebagai pengumpan pemasukan ampas kedalam dapur pembakaran
ketel yang dibantu oleh screw feeder. Pemasukan ampas oleh Bagasse feeder dibantu oleh
distribution air fan.
Dust Collector berfungsi untuk menangkap debu yang terbang bersama gas asap.
f. Tangki dearator
Tangki dearator berfungsi untuk membuang gas oksigen yang berada di dalam air dan pemanas
awal pengisi dengan cara memanaskan air pengisi ketel dengan menggunakan uap.
g. Burner Oil
Burner Oil berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar minyak yang dibantu oleh tekanan uap
dan saat akan menyalakan di bantu oleh LPG.
h. Kompresor udara
Kompresor udara berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan
untuk tenaga peneumatik instrument pengendali ketel.
Oil heater berfungsi untuk memanaskan bahan bakar minyak residu sampai dengan 80oC
sebelum dipakai sebagai bahan bakar ketel.
FDF sekunder berfungsi untuk penarik udara panas dari oil heater yang dihembuskan ke ampas
dalam ruang pembakaran air heater.
l. Secondary air fan ( kipas udara sekunder)
Secondary air fan berfungsi untuk menghembuskan udara pembakaran ke sekeliling dapur ketel
dengan tujuan agar pembakaran berlangsung dengan sempurna.
Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel yang tinggi, maka ketel harus dilengkapi
dengan alat-alat pengaman sebagai berikut :
Kerangan pengaman yang digunakan pada Yoshimine Boiler type h-1600 Sadalah type per
yang full left yang didesign sedemikian rupa agar lefting menjadi lancer.
Alat ini bekerja membuang uap pada tekanan yang telah ditentukan sesuai dengan penyetelan
klep pada alat ini. Umumnya katup pengaman tekanan uap basah (satured steam) distel pada
tekanan 21 kg/cm2 sedangkan pada katup pengaman tekanan uap lanjut (superheated steam)
distel pada tekanan 20,5 kg/cm2. Penyetelan kerangan pengamanan harus dilakukan oleh
beberapa orang yang ditunjuk bekerja untuk indikasi tekanan, catatan tekanan dan operasi, dan
disaksikan oleh seorang yang bertanggung jawab (Depnaker).
a. Level air yang terlalu tinggi pada saat karangan pengaman bekerja harus dihindarkan, karena
steam yang digunakan untuk membuka kerangan mengandung banyak air dan akan masuk ke
dalam kerangan pengaman.
b. Jangan mengencangkan atau melonggarkan mur pengunci kerangan pengaman tanpa izin
yang bertanggung jawab (Depnaker).
c. Pada saat ketel beroperasi, usahakan agar kerangan pengaman jangan sering-sering bekerja.
Hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada disc dan melemahkan spring penekan dari
kerangan pengaman.
2. Gelas penduga
Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air di dalam drum atas, untuk memudahkan
pengontrolan air dalam ketel selama operasi agar tidak terjadi penyambutan-penyambutan pada
kran-kran uap dan air pada alat ini, maka perlu diadakan penyepian air dan uap secara periodic
pada semua kran minimal 3 (tiga) jam.
Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrol otomatis yang akan berbunyi belnya dalam
lampu merah akan menyala pada waktu kekurangan air pada waktu berlebihan air, bell akan
berbunyi dan lampu hijau akan hidup.
Kaca gelas penduga harus selalu dijaga bersih dan harus diganti bila telah kotor atau kabur.
Kefungsian gelas penduga harus diperiksa beberapa kali dalam satu hari, hal ini untuk menjaga
kemungkinan :
b. Buang air dari kolom, gelas penduga dengan membuka kerangan pembuang
d. Buka kerangan bawah (kerangan air), air akan menyebur dari kerangan pembuang untuk
memeriksa tekanan air.
Jika tenaga pembuangan uap atau tenaga penyemburan air ternyata lemah atau lambat, maka
berarti saluran telah tersumbat di suatu tempat.
Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, satu bahan kran buka cepat (quick action valve) dan
satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari bahan yang tahan tekanan dan
temperatur tinggi. Pada saat boiler full operasi sangat perlu dilakukan blow down, terlebih-lebih
apabila kondisi air pengisi ketel kurang memenuhi standart yang ditentukan, hal ini jika lebih
sering dilakukan akan lebih baik.
Pada saat melakukan blow down, kita harus dengan seksama memperhatikan kondisi air di dalam
gelas penduga. Setiap kita akan melakukan blow down tidak dibenarkan mengoperasikan
kerangan atau alat-alat lain dalam waktu yang bersamaan. Lamanya blow down tergantung
dengan kondisi air di dalam gelas penduga. Jika kita melakukan blow down tidak dibenarkan
melalui keempat buah header pada saat boiler dan dapat menimbulkan bahaya lanjutan. Blow
down melalui keempat buah header harus dilakukan setiap boiler akan dioperasikan, ataupun
pada saat boiler akan stop operasi dan sekaligus untuk menurunkan tekanan boiler.
4. Thermometer
Alat ini berfungsi untuk mengetahui suhu air pengisi ketel uap, gas uap, suhu uap, dan lainya.
5. Katup penguras
Katup ini berfungsi menguras atau membuang air dalam drum. Jika air boiler menurut analisa
banyak mengandung lumpur akan dapat menimbulkan korosi pada pipa-piapa boiler.
Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan menutup aliran uap keluar ketel yang
terpasang pada pipa uap induk. Alat ini dibuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
Keran pemasukan air terdiri dari 2 (dua) buah kran yaitu satu buah kran ulir dan satu buah lagi
kran arah (non return valve).
Alarm berfungsi untuk memberikan tanda bahaya kepada operator tentang segala sesuatu jika
terjadi kelainan dalam operasinya, misalnya tekanan air pengisi rendah, tekanan uap kerja
melampaui batas ketentuan, dan lain-lain.
9. Lain-lain
a. Alat penghembus debu pada pipa air ketel (mechanical soot blower)
Untuk menjalankan atau pengoprasian turbin uap haruslah mengetahui dan memahami beberapa
fase atau tahapan, agar terhindar dari terjadinya kerusakan maupun kecelakaan kerja.
1. Periode persiapan
a. Periksa posisi katup sebelum memasukkan uap, minyak pelumas, maupun air pendingin.
2. Periode menjalankan
a. Buka sedikit katup utama untuk pemasukan uap, apabila tekanan uap telah mencapai 18
kg/cm2 dan temperaturnya 200oC.
b. Buka secara perlahan-lahan katup emergency valve sampai plat lampu warna merah
menyala dan bersamaan berhentinya motor prmutar poros utama (turning motor) dan
kecepatan turbin akan mencapai 100-200 rpm.
c. Periksa minyak pelumas bantalan governor, tekanan minyak melalui kaca control.
d. Buka perlahan-lahan katup stop darurat,dan putaran turbin dinaikkan hingga 6800 rpm.
e. Pompa minyak pelumas akan terhenti secara otomatis, lalu putar switch di posisi otomatis,
maka pelumas bagian akan diperoleh gear pump.
h. Pengoprasian turbin dari putaran 0-7275 rpm diperlukan waktu selama 120 menit (2 jam)
200 6
2000 50
3500 24
6800 38
7275 120
Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap memerlukan perlakuan dan
perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler umumnya disebabkan oleh perlakuan air
umpan boiler yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
c. Pembersihan boiler.
Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru ataupun boiler yang
sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun
material asing pada boiler setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel
dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali untuk menghilangkan
material-material yang mengandung minyak dan deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan,
boiler dioperasikan pada tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu
pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan secara kmia dengan
mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan
secara asam (acid cleaning) boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler
kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol pengaman.
Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik ketel yang memerlukan
pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik untuk mencegah timbulnya kerak atau korosi.
Untuk memeriksa secara benar/baik perlu diperhatikan uap dan temperature uap yang
dihasilkan serta menjaga kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai dan untuk
pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual ketel dan harus
diikuti/ dipatuhi dengan baik.
Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air umpan atau sediaan bahan bakar.
Kehilangan udara atau kesalahan pada api pembakaran. Unit boiler yang modern
dilengkapi dengan kunci pengaman yang otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan
pada saat ketel berhenti beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan.
c. Pembersihan boiler
Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan dan pengaliran gas atau
dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air dan uap dilakukan dengan cara manual jika
mungkn dan dapat juga dengan menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang
modern pada unit boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya dapat dijangkau oleh
tangan.
TUJUAN : PARAMETER
1 Periksa dulu sebelum dijalankan Level pada gelas duga pada upper drum
bahwa gelas penduga bekerja pada posisi NWL (normal water level) 50
normal mm H2O
5 Periksa damper By Pass gas duct Harus damper posisi terbuka 100%
7 Periksa bahan bakar (ampas dan persediaan bahan bakar ampas dan
residu) residu cukup
9 Periksa air pengisi dan air umpan Level pada tangki condensate min 600m3
ketel
Temperature 90oC
10 Periksa semua valve main steam Buka by pass main steam saat tekanan
pada HPSH uap 14 kg/cm2 pemanasan turbin-turbin
dan tutup valve by pass jika tekana sudah
mencapai 20kg/mm2
Tabel 4.1 Instruksi Kerja Perawatan dan Pemeliharaan Sebelum Boiler Beroperasi
INSTRUKSI KERJA PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN CONVEYOR BOILER
TUJUAN : PARAMETER
HAL PENTING/
1 Periksa sistem kelistrikan ke semua panel Mulai dari kabel power, fuse/sekring,
lampu indicator, saklar on/off dan ampere
meter
2 Periksa semua baut-baut pengikat pada Baut-baut harus betul-betul padat agar
plight tidak kendur
TUJUAN : PARAMETER
HAL PENTING/
2 Periksa persediaan air pada tangki Persediaan air yang cukup sesuai
600m3 pengoprasian ketel
3 Analisa air umpan boiler pH : 9-10
Temperature : 105oC
TUJUAN : PARAMETER
HAL PENTING/
3 Persiapkan kebutuhan air untuk hydro Air pada tangki condensate 200-400
test m3
4 Pengisian air pada upper drum harus Agar tidak ada udara pada saat diberi
penuh tekanan pemadatan maka tidak terjadi
waterslah
5 Periksa pada bagian packing, valve, Check berkala selama 5 menit malihat
pipa air setiap penambahan tekanan kebocoran-kebocoran
5kg/cm2, jika tidak kebocoran maka
diteruskan menaikkan tekanan untuk
interval berikutnya
TUJUAN : PARAMETER
HAL PENTING/
TUJUAN : PARAMETER
HAL PENTING/
1 Periksa sistem kelistrikan kesemua Mulai dari kabel power dan kabel
panel penghubung, fuse/sekring, lampu
indicator, saklar on/off dan saklar
pengatur kecepatan
2 Periksa persediaan air umpan ketel Jumlah air min tersedia 600 m3. Pada
tangki kondensat
6 Periksa dapur ruang bakar boiler Pastikan peralatan dumping grate dan
laluan ampas pada bagasse feeder baik
8 Periksa damper laluan udara/gas Pastikan damper bypass, turbin IDF dan
FDF tidak ada kebocoran udara/gas yang
masuk dan keluar
11 Periksa valve air vent Valve air vent harus pada posisi terbuka
TUJUAN: PARAMETER
HAL PENTING/
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek selama 1 bulan di PT. ARTERIA DAYA MULIA (ARIDA)
maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Tujuan dari melakukan kerja praktek yang telah dicapai adalah mengetahui masalah yang ada
pada mesin boiler, yaitu pada proses perawatan dan pemeliharaan agar sesuai dengan
prosedur dan standart boiler.
2. Untuk pembangkit uap digunakan Boiler / Ketel atau bejana uap yang mempunyai tekanan
uap kerja 20 kg/cm2.
3. Saat mengoperasikan boiler dilarang menyetel setting unit ke skala positif karena akan
menimbulkan tekanan balik (back fire).
4. Air umpan yang digunakan untuk keperluan ketel dan proses harus terlebih dahulu
dinetralisasi pada stasiun water threatment.
5. Uap yang keluar dari turbin harus dijaga agar jangan terjadi kondensasi yang menyebabkan
uap tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
1. Mesin yang dipergunakan pada proses pengolahan harus dilakukan perawatan secara berkala
agar tidak terjadi masalah / kerusakan pada saat proses pengolahan.
2. Diharapkan para operator lapangan agar dalam memberikan informasi kepada mahasiswa
yang sedang melakukan praktek dengan tepat dan jelas.
3. Harap dihitung kembali jumlah bahan bakar yang akan digunakan agar tidak terjadi
pemborosan bahan bakar.
4. Air yang digunakan untuk boiler harus memenuhi standart / kriteria air boiler agar uap yang
dihasilkan sesuai standart.
2. .Diky hari sandi, dkk, 2012, Laporan Praktek Kerja Lapangan di Pabrik Gula Kwala Madu
PTP. Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa, Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel, Medan.
3. Ir. Ganepo Tarigan, 2013 , Job Sheet dan Instruksi Kerja Boiler, PT. ARTERIA DAYA MULIA(ARIDA)