Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERBAIKAN HYDRAULIC LIFT CYLINDER


PADA WHEEL LOADER CATERPILLAR 910

Laporan PKL ini disusun untuk memenuhi ketentuan kurikulum


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang

OLEH:
Hamzah Al - Katirie
1831210150

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2021
PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI CV. KETAHANAN ASPAL


NASIONAL TENTANG PERBAIKAN HYDRAULIC LIFT CYLINDER
PADA WHEEL LOADER CATERPILLAR 910

Disusun oleh:

Nama : Hamzah Al - Katirie


NIM : 1831210150
Jurusan : Teknik Mesin
Konsentrasi : Produksi

Malang, 25 April 2021


Menyetujui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Akhmad Faizin, Dipl. Ing. HTL, MT Hamzah Al - Katirie


NIP. 196402131995121001 NIM.1831210150.

Mengesahkan,
Ketua Jurusan KPS D-III Teknik Mesin

Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T Lisa Agustriyana S.T., M.T


NIP. 197005202002121002. NIP. 197508122003122001.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi i


Politeknik Negeri Malang
PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI CV. KETAHANAN ASPAL


NASIONAL TENTANG PERBAIKAN HYDRAULIC LIFT CYLINDER
PADA WHEEL LOADER CATERPILLAR 910

Disusun oleh:

Nama : Hamzah Al- Katirie


NIM : 1831210150
Jurusan : Teknik Mesin
Konsentrasi : Produksi

Pasuruan, 25 April
2021
Mahasiswa,
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan PKL

Yogi Kurnia Wiyanta Hamzah Al - Katirie


NIM.1831210150.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi ii


Politeknik Negeri Malang
PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji dan syukur kepada Allah SWT, dengan segala berkah
yang diberikan-N ya, secara tidak langsung memberikan kekuatan kepada penulis
untuk menyelesaikan karya tulis ini. Shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW, tauladan sepanjang masa.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Perbaikan
Hydraulic Lift Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910” merupakan laporan hasil
Praktek Kerja Lapangan di CV. Ketahanan Aspal Nasional. Laporan ini dibuat
dengan tujuan sebagai dokumentasi ilmiah yang dilakukan selama Praktek Kerja
Lapangan dan dapat dijadikan bahan bacaan umum bagi pembaca yang
membutuhkan.
Tentunya, dalam penulisan laporan ini banyak pihak yang terlibat dan
membantu penulis mulai dari dukungan ilmu, pengalaman, dukungan moril,
maupun data yang dibutuhkan dalam menunjang pembuatan laporan ini. Untuk
itu, tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya
kepada:
1. Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin,
Politeknik Negeri Malang.
2. Lisa Agustriyana, ST., MT. selaku Ketua Program Studi D-III Teknik
Mesin Politeknik Negeri Malang.
3. Dr. Muhammad Akhlis Rizza, ST., MT. selaku Koordinator Praktek Kerja
Lapangan Program Studi D-III Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang.
4. Akhmad Faizin, Dipl. Ing. HTL, MT selaku Dosen Pembimbing Laporan
Praktek Kerja Lapangan di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Malang.
5. Yogi Kurnia Wiyanta, S.T. M.T. selaku manajer dan pembimbing
lapangan Praktek Kerja Lapangan dari CV. Ketahanan Aspal Nasional.
6. Seluruh staf dan pegawai CV. Ketahanan Aspal Nasional.
7. Rekan - rekan penulis sesama mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di CV.
Ketahanan Aspal Nasional.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi iii


Politeknik Negeri Malang
8. Dan Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penyusun dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penyusunan
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.


Penulis sangat mengharapkan umpan balik dari pembaca, baik berupa kritik yang
membangun ataupun saran. Dengan harapan adanya keterlibatan pembaca,
laporan dengan topik pembahasan yang serupa dapat lebih baik dari laporan
sebelumnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya. Amin Ya Robbal Alamin.

Malang, 25 April 2021

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi iv


Politeknik Negeri Malang
DAFTAR ISI
PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3
1.4 Tempat dan Waktu PKL 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 5
2.1 Profil Perusahaan 5
2.2 Lokasi Perusahaan 5
2.3 Visi dan Misi Perusahaan 5
2.4 Tujuan perusahaan 6
2.5 Struktur Organisasi 7
2.6 Produk 13
BAB III SISTEM PRODUKSI DAN PERAWATAN 15
3.1 Sistem Produksi 15
3.2 Sistem Perawatan 18
3.3 Proses Perawatan 22
BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN 29
4.1 Wheel Loader 29
4.2 Hambatan Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 42
5.2 Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 43
LAMPIRAN 44

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi v


Politeknik Negeri Malang
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi 7

Gambar 3. 1 Safety Helmet 25


Gambar 3. 2 Earplug 25
Gambar 3. 3 Earmuff 26
Gambar 3. 4 Safety Glasses 26
Gambar 3. 5 Face Shield 27
Gambar 3. 6 Gloves 27
Gambar 3. 7 Safety Shoes 28
Gambar 3. 8 Wearpack 28

Gambar 4. 1 Wheel Loader Caterpillar 910 29


Gambar 4. 2 Bucket Wheel Loader Caterpillar 910 31
Gambar 4. 3 Tilt Lever Wheel Loader Caterpillar 910 31
Gambar 4. 4 Lift Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910 32
Gambar 4. 5 Lift Arm Wheel Loader Caterpillar 910 32
Gambar 4. 6 Front Wheel Caterpillar 910 33
Gambar 4. 7 Kabin Wheel Loader 34
Gambar 4. 8 Pompa Hydraulic 35
Gambar 4. 9 Flow Chart Perbaikan Sistem Hydraulic Wheel Loader 37
Gambar 4. 10 Performance test hydraulic lift cylinder 39
Gambar 4. 11 Kebocoran Seal 40
Gambar 4. 12 Komponen Seal 40

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi vi


Politeknik Negeri Malang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi dan industri dunia telah berkembang
dengan pesat. Sebagai salah satu bagian dari masyarakat dunia, Indonesia juga
perlu mempersiakan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan negara
lain. Sumber daya manusia yang proaktif menjadi daya tarik industri dalam
memilih tenaga kerja baru.
Untuk dapat memenuhi sumber daya manusia yang proaktif, pelaksaan
pendidikan di Indonesia saat ini menuntut mahasiswa agar dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang ada pada dunia
perindustrian. Untuk dapat menyesuaikan diri, diharapkan agar mahasiswa
mempunyai keterampilan dan kemampuan kerja yang baik di dunia kerja
khususnya sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni. Tentunya hal tersebut
membutuhkan sebuah proses, salah satunya melalui kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat melatih serta membangun
keterampilan serta kemampuan dalam bekerja sesuai dengan ilmu yang dipelajari
selama perkuliahan dan diterapkan dalam dunia industri, baik industri yang ada
pada instansi pemerintah maupun swasta. Praktek Kerja Lapangan juga berfungsi
sebagai penghubung dunia pendidikan dengan dunia industri sehingga kewajiban
akademiknya dapat terpenuhi yaitu membantu mempersiapkan mahasiswa dalam
menghadapi persaingan dunia kerja.
Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini ada pada bidang
Konstruksi. Jenis- jenis konstruksi pun bermacam-macam. Salah satu yang yang
paling penting adalah konstruksi jalan. Jalan merupakan prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian area darat. Oleh sebab itu jalan meruakan suatu
hal yang penting yang dapat menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya.
Dalam pembuatan jalan, tentu saja diperlukan yang namanya aspal. Aspal
merupakan bahan utama dalam proses pengerjaan jalan. Salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang produksi aspal adalah CV. Ketahanan Aspal Nasional.
Didalam pembuatan aspal di perusahaan telah mengunakkan mesin-mesin

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 1


Politeknik Negeri Malang
konvesional. Dengan begitu produksi didalam perusahaan ini berjalan secara
efisien. Untuk menunjang hal itu, dibutuhkan yang namanya alat berat. Alat berat
merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi
maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari
penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat ( Rochmanhadi, 1985 )
Jenis- jenis alat berat pun bervariasi, salah satunya adalah wheel loader.
Wheel loader adalah traktor dengan roda karet yang dilengkapi bucket. Effisien
untuk daerah kerja kering rata dan kokoh karena memiliki mobilitas yang tinggi.
Namun wheel loader tersebut perlu dilakukan perawatan dan pembaharuan agar
produksi dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target. Cara kerja Wheel
Loader Caterpillar 910 ini alat pengerak utamanya menggunakan sitem hidrolik.
Hydraulic Lift cylinder adalah komponen yang berfungsi untuk
mengangkat dan menurunkan arm menggunakan oli hydraulic sebagai
medianya. Sebagai salah satu penggerak pada wheel loader maka hydraulic lift
cylinder diharapkan bekerja secara maksimal agar pekerjaan cepat selesai.
Oleh karena itu sangat penting untuk memastikan hydraulic lift cylinder dalam
keadaan optimal. Apabila terjadi kerusakan harus segera diperbaiki dengan benar.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penyusun memilih lokasi Praktek
Kerja Industri di CV. Ketahanan Aspal Nasional dengan judul laporan “Perbaikan
Hydraulic Lift Cylinder Pada Wheel Loader Caterpillar 910”

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang ada
pada perumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah:
1. Bagaimana cara kerja sistem hydraulic lift cylinder wheel loader caterpillar
910?
2. Bagaimana cara memperbaiki kerja sistem hydraulic lift cylinder wheel
loader caterpillar 910?

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 2


Politeknik Negeri Malang
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Adapun tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan seperti dibawah ini:

1.3.1 Tujuan Umum Praktek Kerja Lapangan


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di CV. Ketahahan Aspal
Nasional mempunyai tujuan ganda bagi mahasiswa, Institusi Pendidikan
(Politeknik Negeri Malang) dan bagi instansi tempat mahasiswa melakukan
Praktek Kerja Lapangan.

1.3.1.1 Tujuan Bagi CV. Ketahanan Aspal Nasional


Tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan bagi CV. Ketahanan Aspal Nasional
adalah sebagai berikut:
1. Menjalin hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan dengan pihak
Politeknik Negeri Malang, terutama jurusan D-III Teknik Mesin sebagai salah
satu instansi pendidikan bagi calon tenaga kerja ahli bidang teknik yang
dibutuhkan dalam perusahaan.
2. Memperoleh masukan yang mungkin dapat membantu penyelesaian studi
kasus di kalangan sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
3. Sebagai program pelatihan untuk mencari tenaga kerja ahli seperti yang
diharapkan.

1.3.1.2 Tujuan Bagi Politeknik Negeri Malang


Tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di CV. Ketahanan Aspal Nasional
bagi Politeknik Negeri Malang adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan CV.
Ketahanan Aspal Nasional.
2. Mendapatkan umpan balik dari lapangan mengenai isi materi yang telah
diberikan pada bangku perkuliahan.
3. Mengembangkan badan penelitian yang ada di Politeknik Negeri Malang.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 3


Politeknik Negeri Malang
1.3.2 Tujuan Khusus Praktek Kerja Lapangan
Tujuan khusus bagi mahasiswa Jurusan D-III Teknik Mesin antara lain:
1. Memahami dan mempelajari sistem K3 yang digunakan di CV. Ketahanan
Aspal Nasional.
2. Memahami SOP untuk perawatan dan perbaikan di CV. Ketahanan Aspal
Nasional.
3. Melakukan analisis dan perbaikan hydraulic lift cylinder.

1.4 Tempat dan Waktu PKL


Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dalam rentang waktu 11 minggu
mulai dari tanggal 2 Februari 2021 sampai dengan 2 April 2021. Praktek Kerja
Lapangan dilaksanakan di CV. Ketahanan Aspal Nasional yang terletak di Desa
Jeladri, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 4


Politeknik Negeri Malang
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah perusahaan yang bergerak pada sektor
”Asphalt Supplier” dan Kontraktor dengan Aspal Buton sebagai bahan pengikat
utama untuk perkerasan beraspal. Asbuton yang digunakan berasal dari Lawele
dengan kandungan aspal yang sangat baik dan jumlah yang melimpah dan tersebar
di sepanjang Lawele. CV. Ketahanan Aspal Nasional telah berdiri sejak tahun
2012, hingga pada tahunn 2016 berkomitmen untuk meningkatkan dan
memperbaiki

2.2 Lokasi Perusahaan


CV. Ketahanan Aspal Nasional berlokasi di Pusat Kota Malang akni
di Jalan MGR Sugio Pranoto No. 19-21 sebagai Head Office Manajemen dan
Pemasaran dengan operasi pengolahan Aspal Buton (Aspalt mixing Plant) di
Desa Jeladri, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
CV. Ketahanan Aspal Nasional yang telah memiliki izin usaha sesuai
dengan Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor : 517/0133/35.73.313/2017
tertanggal 16 Maret 2017 dan telah terdaftar pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui penerbitan Tanda Daftar Perusahaan No.
130.85.47.00555 tertanggal 25 Juli 2017.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


2.3.1 Visi
Visi dari CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah menjadi perusahaan yang
berkompeten dan unggul dalam membangun kejayaan infrastruktur jalan nasional
dengan memanfaatkan aspal negeri (aspal buton)

2.3.2 Misi
Misi dari CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah sebagai berikut :

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 5


Politeknik Negeri Malang
1. Membantu dalam upaya mencukupi kebutuhan aspal nasional.
2. Menggali potensi produksi aspal buton unggulan dan upgradable.
3. Menjamin kualitas produk dan pelayanan terhadap konsumen.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai kebutuhan
aspal nasional.
5. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan instansi maupun
swasta.
6. Meningkatkan standard operasional produksi dan keselamatan
kerja.
2.3.3 Motto
Motto dari CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah sebagai berikut :
1. Target Oriented
Dengan berorientasi pada target, Perusahaan selalu berusaha
memenuhi target yang diberikan oleh pasar agar mampu menjawab
tantangan dan kebutuhan aspal dalam negeri.
2. Always Innovating
Memanfaatkan energi muda yang dimiliki, tak henti-hentinya
berusaha agar selalu dapat berinovasi menghadirkan produk yang
baik, unggul, dan berkualitas bagi konsumen.
3. Excellent Services
Berkembang untuk menjadi perusahaan world class dengan
mengedepankan pelayanan dan kepuasan pelanggan, dibuktikan
dengan sertifikasi ISP 9001:2015 yang telah dimiliki.
4. Quality Product
Menghadirkan produk berkualitas dan bermutu tinggi dengan
standar yang telah teruji sesuai ketentuan yang ada untuk
memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh seluruh kalangan.

2.4 Tujuan perusahaan


CV. Ketahanan Aspal Nasioanal memiliki tenaga muda yang berkompeten dan
upgradable dalam masing-masing bidangnya dengan semboyan “Great
Generation” yang selalu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan konsumen

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 6


Politeknik Negeri Malang
dalama rangka peningkatan kualitas dan pemeliharaan jalan guna ikut berperan
dalam memenuhi aspal Daerah maupun Nasional sebagai penyalur dan produsen
LGA dan CPHMA. Berdasarkan himbauan pemerintah bahwa Aspal Buton telah
teruji cukup layak secara teknis dan ekonomis dalam pembangunan dan preservasi
jalan Nasional, serta dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan jalan, sesuai
dengan hasil uji laboratorium dan uji coba lapangan yang telah dilakukan oleh
Litbang. Maka sesuai dengan semboyan perusahaan “Great Generation” dengan
pedoman dan arahan pemerintah, CV. Ketahanan Aspal Nasional akan berupaya
memproduksi asbuton olahan dengan kualitas dan pelayanan yang terbaik dan
upgradable serta akan selalu melakukan re-search untuk produk-produk baru yang
lebih berkualitas dan high performance sehingga dapat menjadi produsen Aspal
Buton yang berkredibilitas tinggi dan produktif.

2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi

2.5.1 Direktur
Direktur merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memimpin jalannya
suatu lembaga perusahaan serta bertanggung jawab mengenai seluruh instrument-

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 7


Politeknik Negeri Malang
instrument yang terdapat didalam perusahaan. Pada umumnya tugas direktur
adalah sebagai berikut:
a) Mengorganisir serta mengimplementasikan visi dan misi perusahaan.
b) Menyusun strategi bisnis dalam perusahaan.
c) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
d) Mengadakan dan memimpin rapat.
e) Menunjuk dan memilih orang yang mampu memimpin.
f) Mengawasi situasi bisnis.
2.5.2 Manager
Manager adalah seseorang yang dipilih pada suatu perusahaan, memiliki tugas
mengkoordinasi berbagai kegiatan dari para pegawai lain perusahaan. Tugas dari
manajer antara lain:
a) Memimpin, mengarahkan dan mengawasi karyawan untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan perusahaan.
b) Sebagai mediator dan penghubung komunikasi.
c) Pengambil keputusan dalam perusahaan.
d) Mampu memecahkan masalah yang ada dalam perusahaan.
e) Membangun tim yang produktif.
2.5.3 HR Manager
HR Manager adalah mereka yang bertanggung jawab atas proses rekrutmen,
pelatihan dan pengembangan karyawa, mengelola gaji, pensiun, dan tunjangan;
serta menjaga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan. Satu hal
penting yang harus diperhatikan oleh HR Manager adalah menyangkut aturan
ketenagakerjaan yang kerap berubah. Berikut ini tugas HR Manager:
a) Mengembangkan strategi perencanaan SDM jangka pendek dan panjang.
b) Merancang perekrutan serta wawancara calon karyawan.
c) Memiliki skill mengelola teamwork.
d) Merekrut staf untuk mendukung seluruh aktivitas SDM.
e) Mengerti dan menganalisis tentang undang-undang ketenagakerjaan,
terutama yang menyangkut kontrak kerja, prosedur bekerja, penggajian,
hingga manajemen kehadiran karyawan di tempat kerja.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 8


Politeknik Negeri Malang
f) Mendengarkan keluhan dari karyawan.
g) Menyiapkan serta menganalisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan.
h) Paham dengan Human Resources Information System (HRIS).
2.5.4 Manajer Keuangan & Operasional
Manajer keuangan merupakan jabatan yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Peran manajer keuangan dapat beragam, tergantung pada ukuran dan
kompleksitas suatu perusahaan. Sebagai contoh, di perusahaan yang lebih besar,
mungkin manajer keuangan dapat melakukan kegiatan yang terfokus seperti
analisis strategi.
Kegiatan ini berfungsi untuk membantu para manajer senior membuat
keputusan terbaik. Hal tersebut dapat mencakup interpretasi informasi keuangan
dan perkiraan berbagai tren di masa mendatang. Di perusahaan yang lebih kecil,
manajer keuangan dapat mempunyai tanggung jawab yang jauh lebih luas, atau
mungkin mengelola seluruh fungsi keuangan.
Tugas Manajer Keuangan
Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk membantu
perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat
keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer keuangan yang lainnya adalah
sebagai berikut:
a) Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan
umum keuangan perusahaan.
b) Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien
dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer
lainnya.
c) Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan
serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
d) Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan
dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 9


Politeknik Negeri Malang
Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Tanggung jawab utama dari manajer keuangan antara lain sebagai berikut:
a) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu,
dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
b) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan,
serta mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan
penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
operasional perusahaan.
c) Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat.
d) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta
prosedur keuangan dan akuntansi. Selain itu juga mengontrol
pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan
berjalan dengan tertib dan teratur.
e) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan
untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan.
f) Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan
(cash flow), terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini
dapat memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan
kondisi keuangan dapat tetap stabil.
2.5.5 Kepala Produksi
Kepala Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi
berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun tugas Kepala Produksi adalah sebagai berikut
:
a) Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai
pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 10


Politeknik Negeri Malang
b) Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan
pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
c) Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
2.5.6 Staff Legal
Melakukan tugas kesekretariatan menggunakan terminologi, prosedur, dan
dokumen hukum. Menyiapkan dokumen dan korespondensi hukum, seperti surat
panggilan, keluhan, isyarat, dan panggilan dari pengadilan. Dapat juga membantu
penelitian hukum. Berikut merupakan tugas dari Staff Legal :
a) Melakukan tugas kesekretariatan menggunakan terminologi, prosedur, dan
dokumen hukum.
b) Menyiapkan dokumen dan korespondensi hukum, seperti surat panggilan,
keluhan, isyarat, dan panggilan dari pengadilan.
c) Menyiapkan dan memproses dokumen dan surat-surat hukum, seperti surat
panggilan, panggilan dari pengadilan, keluhan, permohonan banding,
mosi, dan perjanjian praperadilan.
d) Mengorganisir dan memelihara perpustakaan hukum, dokumen, dan file
kasus.
e) Membuat jadwal dan janji.

2.5.7 Staff Keuangan


Staf keuangan adalah sebuah posisi dalam perusahaan yang memiliki peran
khusus untuk mengatur keuangan perusahaan. Biasanya posisi ini akan ditempati
oleh orang-orang yang memang memiliki pengetahuan yang lebih tentang
peraturan dan perhitungan akuntansi dan pajak. Namun bukan hanya itu,
diberbagai perusahaan staf keuangan juga berperan untuk membantu kepala
keuangan dalam membuat keputusan strategi dan memastikan kejelasan
penggunaan berbagai sumber uang perusahaan. Tugas staf keuangan dalam
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Berpartisipasi dalam Rapat Strategi Anggaran.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 11


Politeknik Negeri Malang
b) Analisis Peluang Investasi.
c) Hasilkan Gagasan Pertumbuhan Pendapatan.
d) Mengawasi Proses Penggabungan dan Akuisisi.

2.5.8 Staff Informasi dan Teknologi


IT Staff merupakan istilah dalam bahasa Inggris untuk pekerjaan Staff TI
(Teknologi Informasi). Tugas utama seorang IT adalah merawat
software,hardware dan komputer yang ada di perusahaan.
IT Staff juga bertugas melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan
semua hardware dan komputer berfungsi optimal, mengevaluasi dan
meningkatkan kinerja sistem IT, dan lain-lain. Seorang IT staff yang baik harus
mampu menangani seluruh permasalahan yang berkaitan dengan bidang teknologi
informasi di perusahaan.

2.5.9 Staff Administrasi


Staff admnistrasi memiliki tugas untuk melakukan merekap data, mengelola
dokumen dan menyimpan hal tersebut dengan terorganisir.
Selain itu, koordinasi tugas dari administrasi pun selaras dan sangat
berhubungan dengan manajemen perusahaan sehingga diperlukan chemistry yang
baik dalam mewujudkan hal tersebut. Adapun Tugas lain dari Staff Administrasi
adalah sebagai berikut:
a) Mengarsip Data.
b) Entri Data Perusahaan.
c) Membuat Agenda Kantor.
d) Menerima Panggilan Telepon.
e) Menyiapkan Tiket dan Akomodasi untuk Kegiatan Kerja atau Kunjungan.

2.5.10 Karyawan
Karyawan adalah setiap orang yang memberikan jasa pada perusahaan maupun
organisasi yang butuh jasa tenaga kerja, dimana dari perusahaan tersebut

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 12


Politeknik Negeri Malang
karyawan akan mendapat balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi
lainnya.

2.6 Produk
Produk yang diproduksi oleh CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah
REMALTON. REMALTON merupakan sebuah produk olahan aspal buton yang
ditambang langsung dari pertambangan aspal di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Remalton menghadirkan jawaban baru atas kebutuhan perkerasan jalan yang
mampu menjangkau seluruh daerah di Indonesia, bahkan ditempat terpencil
sekalipun. Remalton telah memenuhi berbagai standar uji yang diperlukan untuk
mendapatkan predikat produk berkualitas baik melalui berbagai lembaga uji yang
telah terakreditasi KAN. Kandungan REMALTON adalah sebagai berikut :
1. Lawele Granular Asphalt (LGA)
Merupakan produk hasil olahan dari CV. Ketahanan Aspal Nasional
dengan menggunakan aspal alam milik Indonesia. Aspal alam merupakan
sebuah jawaban baru diatas kebutuhan aspal minyak, dimana terdapat
deposit yang sangat banyak, yaitu kurang lebih sebesar 650 juta ton di
Pulau Buton. Menjadikannya sebagai aspal buton terbesar di Indonesia.
Dengan jumlah yang besar tersebut, Indonesia seharusnya mampu untuk
memenuhi kebutuhan aspal secara mandiri tanpa bergantung hasil impor
dari negara lain.
Teknologi Aplikasi LGA Type B 50/30 :
- Campuran Panas Hampar Dingin Asbuton Lawele
Asbuton campuran panas hampar dingin (CPHMA) merupakan
produk campuran beraspal yang siap pakai (produk jadi) yang biasa
didapat dalam bentuk kemasan kantong dengan berat isi 25 Kg atau
dalam bentuk curah. Salah satu produk CPHMA yang memenuhi
spesifikasi adalah REMALTON-CPHMA Premium.
- Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA)
Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA) merupakan lapis
pekerjaan yang terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci dan

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 13


Politeknik Negeri Malang
agregat penutup dan menggunakan Asbuton B 50/30 sebagai bahan
pengikat. Spesifikasi kadar biitumen yang dibutuhkan adalah 25-
30% (SNI 03-3640-1994)
- Lapis Tipis Butur Seal]
Merupakan lapis tipis asbuton B 50/30 dihampar diatas lapis pondasi
atau lapis perkerasan neraspal lama. Butur Seal Asbuton ini
diperuntukan bagi ruas-ruas jalan yang melayani LHR maksimum
400 kendaraan/hari/ 2 arah dengan 10% kendaraan berat dan
direncanakan untuk lalu lintas rencana <300.000 ESA.
2. Asbuton B50/30
Aspal Buton (Asbuton) B 50/30 merupakan Sumber Daya Alam
Indonesia berupa aspal alam (Rock Asphalt) yang terkandung dalam
deposit batuan yang terdapat di Pulau Buton dari Tambang Lawele
yang diproses menjadi butiran. Penamaan B 50/30 merujuk pada nilai
penetrasi berkisar 50 dengan kadar aspal berkisar 30% (25-35%).
Asbuton B 50/30 memiliki sifat lunak dan memiliki kadar air yang
tinggi. Sehingga Asbuton harus melalui proses pembakaran (drying)
untuk menurunkan nilai kadar air maksimal 4% sehingga dapat menjadi
sebuah produk yang disebut LGA (Lawele Granular Asphalt). LGA
dapat digunakan sebagai bahan subtitusi ataupun bahan pengganti
Aspal Minyak yang harganya mengikuti Minyak Dunia dan USD,
sehingga diharapkan dapat memanfaatkan Aspal Negeri yang jumlah
depositnya mencapai 99.786.080 Ton berdasarkan data yang sudah di
validasi oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan pada tahun 2012.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 14


Politeknik Negeri Malang
BAB III
SISTEM PRODUKSI DAN PERAWATAN
3.1 Sistem Produksi

Dalam sebuah perusahaan ada banyak sekali hal penting yang harus
dilakukan salah satunya adalah kegiatan produksi. Karena dengan kegiatan
produksi ini maka tujuan perusahaan bisa tercapai sesuai dengan keinginan.
Untuk proses kegiatan produksi sendiri, di era seperti ini sudah tidak terlepas
dari teknologi. Meskipun begitu setiap prosesnya akan lebih baik jika dilandasi
dengan sistem produksi.
Hal ini dikarenakan sistem produksi diciptakan oleh perusahaan dengan
tujuan untuk memastikan bahwa proses produksi tetap berjalan dengan baik
sampai mencapai tujuan akhirnya. Sistem seperti ini diterapkan pada semua
bisnis yang bergerak dalam industri apapun, dan tidak terbatas pada manufaktur.
Sistem produksi merupakan satu susunan kegiatan ataupun elemen yang
semuanya saling berhubungan untuk mencapai tujuan akhir. Tidak hanya saling
berhubungan, tapi juga semua elemen tersebut akan saling menopang satu
dengan yang lainnya. Bisa dikatakan bahwa sistem ini adalah sistem integral
yang didalamnya terdapat fungsional perusahaan dan juga komponen yang
sifatnya struktural. Untuk yang fungsional itu terdiri dari pengendalian,
perencanaan, pengawasan, dan lainnya yang masih berhubungan dengan
pengaturan (manajerial). Lalu ada struktural yang terdiri dari tenaga kerja,
mesin, peralatan, dan sebagainya.

3.1.1 Klasifikasi Sistem Produksi


Secara garis besar klasifikasi sistem produksi dibagi menjadi dua kelompok
yaitu: berdasarkan proses menghasilkan sesuatu dan berdasarkan tujuan
operasinya. Dibawah ini adalah penjelasan dari masing-masing klasifikasi sistem
produksi:
1) Berdasarkan proses menghasilkan sesuatu

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 15


Politeknik Negeri Malang
Berdasarkan proses menghasilkan sesuatu / sebuah output, sistem
produksi dibagi menjadi dua jenis, seperti dibawah ini:
 Continouos Process merupakan proses produksi yang sifatnya
berlanjut atau kontinu. Untuk proses produksi ini biasanya sistem akan
menyusun peralatan ataupun komponen yang dibutuhkan secara
berurutan sesuai dengan kegiatan produksi yang dilakukan. Bahkan
bahan yang ada di dalam proses ini juga sudah mengalami proses
standarisasi sebelumnya. Biasanya kegiatan ini cocok untuk
perusahaan yang memiliki permintaan atau demand tinggi.
 Intermitten Process merupakan proses produksi yang memiliki waktu
produksi dengan sifat yang putus-putus. Biasanya kegiatan ini baru
akan dilakukan ketika ada permintaan pada produk. Sehingga proses
ini biasanya tidak membutuhkan standar khusus ketika melakukannya.
Jadi dalam penyusunan peralatan produksinya juga tidak berurutan
dan lebih fleksibel.
2) Berdasarkan tujuan operasinya
Berdasarkan tujuan operasinya, sistem produksi dibagi menjadi empat
jenis, seperti dibawah ini:
 Assembly To Order (ATO), produsen hanya membuat desain yang
standar, dengan modul operasional yang juga standar. Nantinya
biasanya produk yang dihasilkan itu merupakan hasil rakitan
berdasarkan permintaan konsumen dan juga modul. Salah satu industri
yang seperti ini adalah perusahaan pabrik mobil.
 Engineering To Order (ETO), perusahaan memproduksi barang
custom, atau sesuai dengan pesanan pelanggan. Sehingga bisa dibilang
bahwa perusahaan memproduksi suatu barang dari mulai desain
sampai hasilnya sesuai dengan permintaan dari pihak konsumen. Jadi
sistem yang diterapkan juga biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
dari proses ini.
 Make To Order (MTO), produsen baru akan mengerjakan produk
tersebut setelah sebelumnya pesanan item tersebut sudah diterima.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 16


Politeknik Negeri Malang
Jadi sistem produksi yang digunakan pastinya akan jauh lebih berbeda
jika dibandingkan dengan yang lain. Karena pengerjaan baru akan
dilakukan setelah produk yang dipesan sudah diputuskan oleh
konsumen.
 Make To Stock (MTS), sistem ini dibuat untuk menyelesaikan
produksinya hanya sebagai barang untuk berjaga-jaga atau untuk
stock. Sehingga tidak harus menunggu pesanan dari konsumen
terlebih dahulu dan proses pengerjaan sudah bisa dilakukan.
Adapun tujuan dari dilakukannya sistem produksi pada suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:
a) Memenuhi kebutuhan perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan tersebut, dimana kebutuhan
tersebut bisa berupa barang hasil produksi. Dengan adanya sistem
produksi seperti ini kegiatan produksi bisa berjalan dengan lancar, dan
semua barang produksi yang dibutuhkan bisa dibuat sesuai dengan
pesanan. Bahkan untuk barang yang sifatnya custom sekalipun, akan
tetap bisa diproses sesuai keinginan dengan proses yang baik.
b) Memperhitungkan modal
Dengan adanya sistem seperti ini untuk melakukan proses sebuah
produksi, tanpa sadar juga membantu perusahaan untuk
memperhitungkan modal yang digunakan. Karena sistem ini membantu
untuk mengurutkan komponen yang digunakan dan apa saja yang perlu
untuk dilakukan dalam membuat sebuah produk. Sehingga modal yang
digunakan dapat diperhitungkan dengan jelas.
c) Membuat proses produksi berjalan dengan teratur
Proses produksi dapat berjalan dengan teratur karena semua dapat diatur
dengan baik melalui sistem produksi yang jelas.

3.1.2 Mekanisme Sistem Produksi pada CV. Ketahanan Aspal Nasional


1) Proses pemesanan produk

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 17


Politeknik Negeri Malang
Dimulai dengan permintaan produk yang diminta oleh customer.
Selanjutnya akan dilakukan perencanaan produksi serta laporan order
dan jadwal produksi. Kemudian dimulailah proses produksi. Biasanya
perusahaan juga menggunakan metode Make to Stock (MTS), sehingga
costumer juga bisa mendapatkan produk tanpa menunggu proses
produksi selama kebutuhan material masih dapat untuk membuat stock.
2) Proses mendatangkan material.
Sebelum melakukan produksi, akan dilakukan juga proses pengecekan
stok material yang tersedia. Apabila material kurang atau bahkan tidak
ada, akan dilakukan proses pemesanan material. Serta tidak lupa juga
diberikan laporan order.
3) Proses untuk Quality Control
Selama produksi, hasil produk selalu dilakukan pengambilan uji sample
lalu dikirim ke laborarium untuk selanjutnya dilakukan Quality Control
agar produk tetap pada standar mutu yang telah ditetapkan.
4) Proses pengiriman
Produk akan dikirim sesuai dengan alamat/ tempat customer. Untuk cara
pengiriman tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Biasanya costumer mengambil produk menggunakan akomodasi
transportasi yang dimiliki costumer.

3.2 Sistem Perawatan

Sistem perawatan merupakan suatu metode yang digunakan untuk


melaksanakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan pada mesin produksi dan mesin pendukung. Perawatan atau
maintenance sendiri memiliki arti suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga
atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas, agar fasilitas
tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai. Secara
alamiah barang yang dibuat oleh manusia akan mengalami kerusakan, oleh

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 18


Politeknik Negeri Malang
sebab itu diperlukan sebuah perawatan atau maintenance gunanya untuk
memperpanjang umur dari mesin tersebut.
Dilihat dari perkembangan industri, memungkinkan mesin-mesin produksi
akan melakukan serangkaian tugas yang panjang dan komplek artinya dituntut
adanya pelaksanaan pekerjaan perawatan yang baik dan terarah. Pekerjaan
perawatan lebih diarahkan untuk menjaga kontinuitas sistem, sehingga sistem
akan meningkatkan produktivitasnya.
Adapun tujuan dari dilakukannya perawatan atau maintenance adalah sebagai
berikut:
a) Menjamin ketersediaan, kendala fasilitas (mesin dan peralatan) secara
ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat
dilaksanakan seoptimal mungkin.
b) Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam
keadaan darurat.
c) Memperpanjang usia kegunaan mesin
d) Menjamin keselamatan kerja, keamanan dalam penggunaannya.
Manajemen perawatan merupakan sebuah pengorganisasian operasi perawatan
untuk memberikan pandangan umum mengenai perawatan mesin atau fasilitas
industri yang ada di CV. Ketahanan Aspal Nasional. Pengorganisasian ini
mencakup penerapan dari metode manajemen dan metode penunjang penunjang
keberhasilan yaitu dengan mengembangkan dan menggunakan suatu uraian
sederhana sehingga dapat diperluas melalui gagasan dan suatu tindakan. Adapun
tujuan diadakannya manajemen perawatan sebagai penunjang dalam aktivitas
perawatan adalah sebagai berikut:
a) Menjaga kualitas suatu produk pada tingkat yang tepat untuk memenuhi
apa yang dibutuhkan suatu produk dan proses produksi tidak terganggu.
b) Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan apa
yang diminta oleh konsumen dan rencana produksi
c) Menghindari kegiatan perawatan yang dapat membahayakan keselamatan.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 19


Politeknik Negeri Malang
d) Menekan biaya perawatan yang dikeluarkan oleh perusahaan serendah
mungkin, hal ini terjadi jika melaksanakan kegiatan perawatan secara
efektif dan efisien keseluruhannya.
e) Untuk membantu menekan pemakaian dan penyimpangan yang dilakukan
diluar batas, serta menjaga biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan suatu
produk di perusahaan tersebut.
f) Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lain
dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan dan return of investment yang sebaik
mungkin dan total biaya yang rendah.

3.2.1 Klasifikasi Sistem Perawatan


Secara garis besar klasifikasi perawatan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak terencana
(unplanned maintenance). Dibawah ini adalah penjelasan dari masing-masing
klasifikasi sistem perawatan:
1) Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
Dalam perawatan terencana suatu peralatan atau fasilitas akan
mendapatkan giliran perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
sedemikian rupa sehingga kerusakan-kerusakan pada peralatan dapat
diminimalisir atau dapat dihindari. Perawatan terencana terbagi menjadi
dua, yaitu: perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan
perbaikan (corrective maintenance).
 Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan merupakan perawatan yang dilakukan sebelum
terjadi kerusakan mesin. Kebijakan ini cukup baik dapat mencegah
berhentinya mesin yang tidak direncanakan. Program perawatan
pencegahan harus dimulai dengan melakukan sosialisasi ke semua
bagian yang terkait (produksi, maintenance, manajemen,dll) untuk
memperkenalkan program dan meyakinkan manfaatnya. Sedangkan
parameter keberhasilan program diukur dari ongkos-ongkos yang

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 20


Politeknik Negeri Malang
terjadi, persentase downtime dan juga bisa diukur dari Ratio antara
Planned Work Order dan Emergency Work Order. Tujuan perawatan
pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan availability dan
meminimalkan ongkos melalui peningkatan reliability. Pada
preventive maintenance dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua sistem
perawatan yaitu routine maintenance dan periodic maintenance.
 Routine Maintenance, adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara rutin atau berkala misalnya perawatan yang dilakukan pada
mesin untuk setiap harinya.
 Periodic Maintenance, adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
secara periodik dalam jangka waktu tertentu, misalnya perawatan
yang dilakukan setiap seminggu sekali menjadi dua minggu sekali.
Ada beberapa kegiatan perawatan pencegahan, seperti dibawah ini:
- Inspeksi (Inspection)
Inspeksi dilakukan secara berkala terhadap komponen tertentu
untuk menentukan pelaksanaan perbaikan atau servis dan
membandingkan karakteristik fisik suatu komponen dengan
standar.
- Servicing
Melakukan pembersihan, pelumasan, charging, dll secara periodic
terhadap suatu komponen untuk mencegah terjadinya kegagalan.
- Kalibrasi
Mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi
untuk material atau parameter perbandingan standar.
- Pengujian (Testing)
Pengujian atau pemeriksaan dilakukan untuk menentukan rencana
perbaikan atau servis serta mendeteksi terjadinya degradasi.
- Keselarasan (Alignment)
Membuat perubahan tertentu terhadap elemen variabel dengan
tujuan mencapai kinerja yang optimal.
- Penyesuaian (Adjusment)

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 21


Politeknik Negeri Malang
Menyesuaikan unsur-unsur variabel tertentu untuk mencapai
kinerja sistem yang optimal.
- Instalasi dan Penggantian
Dilakukan secara periodik terhadap komponen atau elemen mesin
yang usianya terbatas.
 Perawatan Perbaikan (Corrective Maintenance)
Perawatan perbaikan adalah perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki atau merekondisi fasilitas atau peralatan setelah terjadi
kegagalan atau kerusakan agar kembali ke kondisi minimum yang
dapat diterima. Dalam perawatan perbaikan dapat melakukan beberapa
tindakan seperti, melakukan penggantian komponen yang sudah rusak
serta melakukan peruabahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
2) Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang dilakukan secara
tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali
terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan
yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan.
Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan perawatan
adalah metode darurat dan tidak terencana. Metode tersebut membiarkan
kerusakan alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk
menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau
reparasi. Perawatan tidak terencana jelas akan mengganggu proses
produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih
banyak dibandingkan dengan pemeliharaan rutin.

3.3 Proses Perawatan

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana


sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, alat, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 22


Politeknik Negeri Malang
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses juga diartikan
sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Perawatan diartikan sebagai suatu aktifitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas, agar fasilitas tersebut
tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.
Proses perawatan yang dilakukan oleh CV. Ketahanan Aspal Nasional yaitu
kegiatan perawatan perbaikan atau corrective maintenance dan perawatan
pencegahan atau preventive maintenance. Perawatan perbaikan diartikan suatu
kegiatan perawatan yang dilakukan setelah mesin tersebut mengalami kerusakan
(breakdown time) atau kelainan sehingga tidak dapat berfungsi sesuai dengan
standar operasional sedangkan perawatan pencegahan diartikan dengan suatu
kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin atau berkala seperti inspeksi,
pelumasan, dan permbersihan komponen setiap minggunya. Dibawah ini
merupakan gambar diagram proses perawatan.
Langkah-langkah proses perawatan yang dilakukan oleh CV. Ketahanan
Aspal Nasional adalah sebagai berikut:
1) Rencana program tahunan
Perencanaan program tahunan berisi daftar ketetapan tentang langkah
tindakan selanjutnya menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya,
dimana, kapan jadwalnya dalam rangka mencapai hasil.
2) Program perawatan yang dilakukan
Terdapat dua program perawatan yang dilakukan sesuai dengan gambar
diagram proses perawatan, yaitu:
 Program perawatan perbaikan
Program perawatan perbaikan dilakukan dengan perbaikan
komponen yang mengalami kerusakan dengan penggatian spare
part atau komponen. Proses perbaikan komponen dilakukan
dengan membuat daftar komponen yang harus diganti pada
kegiatan perawatan selanjutnya sesuai dengan catatan terakhir dari
kegiatan perawatan terakhir.
 Program perawatan pencegahan

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 23


Politeknik Negeri Malang
Program perawatan pencegahan dilakukan dengan memberikan
pelumasan pada komponen yang membutuhkan pelumas,
melakukan pengecekan atau inspeksi pada mesin, dan pembersihan
pada setiap komponen agar tidak mengalami gangguan pada saat
meisn bekerja. Proses perawatan ini dilakukan sesuai dengan
kegiatan perawatan yang telah dilakukan sebelumnya.
3) Pelaporan
Pelaporan hasil dari kegiatan maintenance langsung kepada manajer
produksi, pelaporan ini dilakukan untuk pembukuan biaya estimasi
perawatan dan pembuatan datar perawatan yan dilakukan di masa
mendatang.
4) Perawatan selesai
Setelah mesin selesai dilakukan perawatan, dilakukan inspeksi lanjutan
guna mengecek kelengkapan dan kondisi komponen. Setelah itu mesin
siap untuk digunakan kembali.

3.4 Sistem Keselamatan Kerja (K3)


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan
suasana dalam bekerja yang aman, nyaman, dan mencapai tujuan yaitu
produktivitas semaksimal mungkin. Kesehatan dan keselamatan kerja sangat
penting untuk dilaksanakan pada semua bidang kerja tanpa terkecuali, hal ini
dikarenakan dapat mencegah atau meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan
kerja akibat kelelahan, keletihan, cacat tubuh, dan penyakit yang diderita
pekerja. Keselamatan kerja selalu berhubungan dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja, dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan
kerja memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas.
2) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dari bahaya health
hazard.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 24


Politeknik Negeri Malang
3) Secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja.
4) Mencegah kerugian baik moril maupun materil akibat terjadinya
accident/incident.
5) Melakukan pengendalian terhadap resiko yang terjadi di tempat kerja.
Berikut merupakan sistem keselamatan kerja yang ada pada CV.Ketahanan
Aspal Nasional :

1) Helm Pengaman (Safety Helmet)

Gambar 3. 1 Safety Helmet


Helm pengaman seperti pada gambar 3.1 berfungsi sebagai melindungi
kepala terhadap benda jatuh atau menghindari cidera kepala akibat
benturan benda berat. Penggunaan Helm Safety adalah hal yang wajib
digunakan jika memasuki area produksi, penggantian Helm Safety
dilakukan maksimal 1 kali dalam setahun atau diganti jika kondisi Helm
Safety tersebut tidak layak pakai.
2) Penyumbat Telinga (Earplug)

Gambar 3. 2 Earplug

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 25


Politeknik Negeri Malang
Penggunaan earplug seperti pada gambar 3.2 dapat menghalau suara
bising yang dapat merusak organ dalam telinga hingga kurang lebih 30
dB. Terdapat dua jenis earplug yaitu: yang dapat digunakan sekali pakai
dan dapat berkali-kali pakai.
3) Penutup Telinga (Earmuff)

Gambar 3. 3 Earmuff
Penggunaan penutup telinga seperti pada gambar 3.3 sangat tepat apabila
terpapar suara 40 hingga 50 dB da 100-8000Hz. Meski begitu, sebaiknya
hindari penggunaan penutup telinga terlalu lama karena dikhawatirkan
akan membuat bantalan earplug mengerut dan mengeras.
4) Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Gambar 3. 4 Safety Glasses

Alat pelindung diri ini berfungsi melindungi mata dari debu maupun
serpihan material dari proses produksi yang dapat mengakibatkan
gangguan penglihatan. Kacamata pengaman ini bisa dilihat seperti pada
gambar 3.4

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 26


Politeknik Negeri Malang
5) Pelindung Wajah (Face Shield)

Gambar 3. 5 Face Shield


Pelindung wajah seperti pada gambar 3.5 sangat penting karena dapat
mengurangi resiko wajah terpapar cemaran udara/ air, zat kimia
berbahaya, percikan larutan panas, goresan benda tajam. Biasanya alat
ini digunakan saat proses pengelasan.
6) Sarung Tangan (Gloves)

Gambar 3. 6 Gloves
Sarung tangan seperti pada contoh gambar 3.6 merupakan salah satu alat
pelindung diri. Alat pelindung diri ini memiliki fungsi untuk melindungi
jari dan tangan dari goresan, benturan, dan sinar las jika melakukan
pekerjaan las. Sarung tangan terbuat dari bahan yang nyaman serta
memungkinkan tangan untuk bergerak dengan leluasa.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 27


Politeknik Negeri Malang
7) Sepatu Safety (Safety Shoes)

Gambar 3. 7 Safety Shoes


Alat pelindung diri seperti pada gambar 3.7 ini memiliki fungsi sebagai
pelindung kaki dari cairan kimia, benda berat, tusukan baja, serta aliran
arus listrik.

8) Pakaian Kerja (Wearpack)

Gambar 3. 8 Wearpack
Wearpack seperti pada gambar 3.8 berfungsi untuk melindungi tubuh
dari bahaya tingkat rendah sampai tinggi, seperti resiko kotor sampai
resiko yang membahayakan tubuh seperti terkena percikan api.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 28


Politeknik Negeri Malang
BAB IV

MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Wheel Loader

4.1.1 Definisi

Gambar 4. 1 Wheel Loader Caterpillar 910


Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler
atau ban. Loader beroda crawler (crawler-tractor-mounted) seperti yang terlihat
pada Gambar 4.1 mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih
maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material, Loader
beroda ban (wheel-tractor-mounted) terdiri atas 4-wheel drive dan rear-wheel
drive. Rear-wheel drive biasanya dipakai untuk menggali dan 4-wheel drive cocok
untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Loader yang beroda ban ataupun beroda crawler dapat dipakai untuk
mengangkat material. Namun, bagian bawah material harus mempunyai
ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada. Pengangkatan yang
lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material yang diangkat haruslah
material yang lepas. Karena di bagian bawah loader tidak terdapat alat pemutar

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 29


Politeknik Negeri Malang
maka pada saat pembongkaran muatannya, Loader harus melakukan banyak
gerakan.
Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose
bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multipurpose bucket. Ukuran bucket
berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakkan
adalah 6 m3.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas
loader adalah sebagai berikut:
 Kondisi material.
 Tipe bucket dan kapasitasnya.
 Area untuk pergerakkan loader.
 Waktu siklus loader.
 Waktu efisiensi loader.
Prinsip kerja loader secara umum adalah:
a. Sebagai alat bantu untuk memuat dari stockpile ke kendaraan angkut atau
alat-alat lainnya.
b. Untuk pekerjaan awal yang umum:
- Cleaning ringan.
- Menggusur bongkaran
- Menggusur tonggak kayu kecil
- Menggali fondasi basement, dan lain sebagainnya
Macam – macam loader terdiri dari dua macam, yaitu: crawler loader
mounted atau loader yang mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya
dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut
material; dan Wheel loader mounted atau loader yang terdiri atas 4-wheel drive
dan rear-wheel drive. Real-wheel drive biasanya dipakai untuk menggali dan 4-
wheel drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 30


Politeknik Negeri Malang
4.1.2 Komponen Wheel Loader
Pada wheel loader terdapat beberapa komponen penting. Setiap
komponen wheel loader memiliki peranan dan tugas yang berbeda-beda. Untuk
lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Bucket

Gambar 4. 2 Bucket Wheel Loader Caterpillar 910


Bucket seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 merupakan salah satu komponen
wheel loader yang memiliki fungsi sebagai keranjang untuk mengangkat atau
memindah material.
2. Tilt Lever

Gambar 4. 3 Tilt Lever Wheel Loader Caterpillar 910

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 31


Politeknik Negeri Malang
Tilt Lever merupakan salah satu komponen wheel loader yang memiliki fungsi
sebagai garpu pemegang bucket seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Tilt lever
merupakan bagian yang berhubungan dengan power cylinder pada sistem hidrolik
alat berat.

3. Lift Cylinder

Gambar 4. 4 Lift Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910


Lift cylinder merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga hidrolik menjadi gerakan maju mundur untuk memposisikan
bucket ke depan dan belakang seperti yang terlihat pada Gambar 4.4. Lift cylinder
merupakan salah satu power cylinder pada wheel loader.

4. Lift Arm

Gambar 4. 5 Lift Arm Wheel Loader Caterpillar 910

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 32


Politeknik Negeri Malang
Lift arm merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi untuk
menggerakkan bucket naik dan turun seperti yang terlihat pada Gambar 4.5. Lift
arm membuat wheel loader mampu menggerakkan bucket pada tiga posisi yaitu
posisi lower position, float position, dan raise position.
5. Head Lamp
Head lamp merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi untuk
membantu penerangan saat wheel loader bekerja pada kondisi gelap atau malam
hari. Dengan adanya head lamp maka wheel loader dapat berfungsi siang dan
malam.
6. Turn Signal Lamp
Turn signal lamp merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi
untuk sebagai tanda isyarat kepada alat berat lain, kendaraan, pekerja, pada
proyek tersebut saat wheel loader akan berpindah posisi atau berbelok. Hal ini
berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja.
7. Front Wheel

Gambar 4. 6 Front Wheel Caterpillar 910


Front wheel merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi untuk
mempermudah mobilisasi atau perpindahan dan pergerakan dari wheel loader
seperti yang terlihat pada Gambar 4.6. Front wheel terhubung dengan sistem
pemindah tenaga untuk meneruskan putaran dari mesin ke permukaan jalan.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 33


Politeknik Negeri Malang
8. Rear Wheel
Rear wheel merupakan salah satu komponen wheel loader yang berfungsi untuk
mempermudah mobilisasi atau perpindahan dan pergerakan dari wheel loader.
Roda belakang atau rear wheel berhubungan langsung dengan mesin melalui
sistem pemindah tenaga.
9. Engine
Engine merupakan salah satu komponen wheel loader yang memiliki fungsi
sebagai tenaga penggerak dari wheel loader sehingga dapat berpindah posisi
dengan mudah.

Gambar 4. 7 Kabin Wheel Loader 910

10. Kabin
Kabin merupakan salah satu komponen wheel loader yang memiliki fungsi
sebagai tempat kontrol dan kemudi dari wheel loader. Selain itu kabin juga
sebagai tempat duduk pengemudi seperti yang terlihat pada Gambar 4.7.

Wheel Loader merupakan tractor dengan roda karet yang dilengkapi


dengan sebuah perlengkapan kerja, yaitu bucket yang berfungsi untuk menggali,
membawa dan memuat. Wheel Loader sangat efisien untuk bekerja didaerah
kering, rata dan kokoh juga memiliki bucket yang cukup besar dibandingkan

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 34


Politeknik Negeri Malang
dengan hydraulic excavator, sehingga dalam kondisi tertentu, Wheel Loader dapat
bekerja dengan produktivitas lebih tinggi.
Wheel Loader yang dimiliki CV. Ketahanan Aspal Nasional sangatlah
berperan penting dalam proses produksi. Di sini wheel loader berperan sebagai
transport material menuju coldbin. Sehingga apabila terjadi masalah pada wheel
loader juga menghambat proses produksi.

4.1.3 Cara Kerja Sistem Hydraulic Lift Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910

Wheel Loader memiliki banyak komponen penting. Salah satu yang


paling penting adalah lift cylinder. Lift cylinder merupakan salah satu komponen
wheel loader yang berfungsi untuk meneruskan tenaga hidrolik menjadi gerakan
maju mundur untuk memposisikan bucket ke depan dan belakang. Lift cylinder
merupakan salah satu power cylinder pada wheel loader.. Lift cylinder sendiri
menggunakan sistem hydraulic untuk menggerakan bucket tersebut. Sistem
hydraulic sendiri adalah suatu sistem yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi
atau kemampuan yang ada pada zat cair. Pada masa sekarang ini hydraulic
menggunakan air atau campuran oli dan atau oli saja. Sistem hydraulic adalah
teknologi yang memanfaatkan zat cair biasanya oli untuk melakukan suatu
gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja menerapkan hukum pascal
yaitu “Tekanan yang diberikan zat cair didalam ruang tertutup kemudian akan
diteruskan kesegala arah dengan sama besar tanpa berkurang kekuatannya”.

Gambar 4. 8 Pompa Hydraulic

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 35


Politeknik Negeri Malang
Cara kerja dari system hydraulic pada lift cylinder wheel loader
seperti yang terlihat pada Gambar 4.8 yaitu merubah energi mekanik dari
sumber tenaga menjadi tenaga kinetis dan energi tekanan fluida melalui saluran
hydraulic yang kemudian energi tersebut diubah kembali menjadi energi mekanis
pada cylinder hydraulic untuk melakukan kerja.
Menurut Popov (1984), Cylinder hydraulic berfungsi untuk
menggerakkan perlengkapan kerja dan prinsip kerjanya adalah mengubah
tenaga hidraulic menjadi tenaga mekanik. Hydraulic cylinder dibagi menjadi dua
jenis yaitu :
a) Single acting
Single acting hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan
hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan kesatu arah. Cylinder
ini untuk gerak membalik. Dengan cara membuka valve atau karena gaya
grafitasi atau juga kekuatan spring.
b) Double acting
Double acting mempunyai tenaga dalam dua arah. Oli yang
bertekanan masuk pada salah satu sisi untuk menggeluarkn cylinder rod
dan pada sisi lain untuk memasukkan cylinder rod. Port pada tiap
bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian
sehingga bisa melakukan dua gerak piston.

4.1.4 Perbaikan Sistem Hydraulic Lift Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910
Berikut merupakan diagram flowchart perbaikan Sistem Hydraulic Lift
Cylinder Wheel Loader Caterpillar 910

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 36


Politeknik Negeri Malang
Gambar 4. 9 Flow Chart Perbaikan Sistem Hydraulic Wheel Loader

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 37


Politeknik Negeri Malang
Langkah-Langkah perbaikan system hydraulic lift cylinder pada wheel
loader caterpillar 910 adalah sebagai berikut :
1. Laporan Operator Terhadap Gangguan Kerja Wheel Loader
Laporan operator berfungsi untuk mengetahui gejala atau gangguan
wheel loader caterpillar 910 saat beroperasi. Sehingga mekanik dapat
memprediksi kerusakan yang akan terjadi.

2. Melakukan Pemeriksaan Secara Visual


Setelah mendapat laporan dari operator bahwa terjadi trouble
shooting pada wheel loader caterpillar 910. Maka yang harus dilakukan
untuk mengetahui penyebab troble shooting nya adalah melakukan
pemeriksaan secara seksama sesuai dengan standart buku manual
kemudian menanyakan kepada operator serta melakukan pemeriksaan
secara visual.

3. Performance Test
Performance test dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang
terjadi pada komponen hydraulic lift cylinder. Menurut Totok (2017)
jenis-jenis performance test adalah sebagai berikut :
a) Operating speed test
Operating speed test adalah suatu tes yang dilakukan untuk
mengetahui kecepatan hydraulic lift cylinder dalam melakukan kerja,
dengan cara manaikkan dan menurunkan cylinder lift dan cylinder bucket
pada keadaan unit tidak ada pembebanan dan operasikan pada putaran
2200 rpm. Pada operating speed test ini digunakan stopwatch untuk
mengukur waktu yang dibutuhkan hydraulic lift cylinder saat dari posisi
bawah dan posisi atas dan sebaliknya.
b) Pressure Test
Pressure test ini dilakukan untuk mengetahui tekanan output
working pump yang akan di suplai ke control valve untuk menggerakkan
hydraulic lift cylinder. Hal ini dilakukan dengan unit pada putaran 2200

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 38


Politeknik Negeri Malang
rpm dan dengan menggerakkan hydraulic lift cylinder keatas seperti yang
terlihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4. 10 Performance test hydraulic lift cylinder

4. Proses Disassembly Hydraulic Lift Cylinder


Setelah mengetahui adanya kebocoran pada seal yang mengakibatkan
kebocoran hydraulic lift cylinder, proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah
membongkar atau melakukan disassembly pada hydraulic lift cylinder. Perlu
diketahui bahwa kerusakan umum pada seal biasanya dikarenakan menipisnya
lapisan seal sehingga terjadi kebocoran. Untuk itu sangat penting melakukan
pembersihan dan pengecekan pada seal secara rutin

5. Analisa Kerusakan Hydraulic Lift Cylinder


Proses selanjutnya adalah melakukan Analisa kerusakan pada hydraulic
lift cylinder. Setelah dilakukan disassembly pada hydraulic lift cylinder diketahui
adanya kerusakan pada seal seperti yang terlihat pada Gambar 4.11. Kerusakan
seal ini menyebabkan hydraulic lift cylinder tidak bisa digerakkan. Oleh karena
itu perlu dilakukan pembersihan dan penggantian komponen seal. Kerusakan ini
disebabkan karena seal pada hydraulic lift cylinder sudah menipis dan kemudian
rusak, hal ini mengakibatkan air dan kotoran masuk kedalam hydraulic lift
cylinder.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 39


Politeknik Negeri Malang
Gambar 4. 11 Kebocoran Seal

6. Langkah Perbaikan Hydraulic Lift Cylinder


Setelah diketahui penyebab utama kerusakan hydraulic lift cylinder adalah
kebocoran pada yang mengakibatkan air dan kotoran masuk kedalam system
hydraulic menyumbat dan merusak komponen-komponen pada hydraulic lift
cylinder tersebut. Oleh karena itu, langkah perbaikan hydraulic lift cylinder yang
harus dilakukan adalah melakukan penggantian komponen seal seperti yang
terlihat pada Gambar 4.12 yang mengalami kerusakan.

Gambar 4. 12 Komponen Seal

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 40


Politeknik Negeri Malang
7. Proses Assembly Hydraulic Lift Cylinder
Setelah semua proses perbaikan dan dipastikan sudah benar, selanjutnya
dilakukan proses assembly pada sistem hydraulic lift cylinder yang sudah
dibongkar tadi. Sehingga produk dapat kembali digunakan dengan benar.

8. Tindakan Pencegahan Kerusakan Hydraulic Lift Cylinder


Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada hydraulic dikemudian hari
maka perlu dilakukan beberapa hal dibawah ini :
a) Melakukan pemeriksaan hydraulic lift cylinder dan sistem hydraulic dari
kemungkinan kebocoran.
b) Selalu mengunakan oli hydraulic sesuai standar
c) Menambah oli hydraulic jika berkurang atau menganti jika sudah kotor.
d) Menjaga kebersihan tempat assembly komponen, penyimpanan inner part
komponen dan saat perakitan.
e) Melakukan pengecekan secara menyeluruh dengan baik dan benar.

f) Melakukan preventive maintenance secara teratur sesuai standart prosedur


pada manual book Wheel Loader Caterpillar 910

4.2 Hambatan Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

1. Kurangnya Perlengkapan Safety


Perlengkapan safety yang ada di perusahaan dirasa kurang lengkap
sedangkan untuk melakukan kerja praktek diperlukan perlengkapan safety
yang lengkap dan baik.
2. Kurangnya Perlengkapan
Perlengkapan yang ada dilapangan seperti kunci dan manual book
dirasa kurang sehingga saat melakukan kerja praktek harus bergantian
sehingga menghambat waktu.
3. Akomodasi yang kurang strategis
Karena letak antara perusahaan dan tempat pembelian spare part
yang jauh, sehingga menghambat waktu pelaksaanaan kerja lapangan.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 41


Politeknik Negeri Malang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. CV. Ketahanan Aspal Nasional adalah usaha yang bergerak pada bidang
produksi aspal. Menjamin terpenuhinya kebutuhan konsumen, dengan
memberikan 100% kebutuhan yang dibutuhkan. Berkat mesin produksi
yang reliable, dan manajemen waktu pesanan dan produksi yang baik. CV.
Ketahanan Aspal Nasional mampu memproduksi produk berkualitas
dengan kuantitas yang dibutuhkan oleh konsumen.
2. Langkah-Langkah perbaikan system hydraulic lift cylinder pada wheel
loader caterpillar 910 dimulai dengan penerimaan laporan dari operator,
pemeriksaan secara visual, performance test, proses disassembly, analisis
kerusakan, Langkah perbaikan, dan tindakan pencegahan.

5.2 Saran

1. Menyediakan dan menambah alat keamanan atau safety sesuai dengan


standart yang ditentukan
2. Dalam melaksanakan kegiatan di dalam bengkel harus selalu mengenakan
APD yang sesuai dengan apa yang di kerjakan.
3. Diperlukan pengawasan yang lebih menyeluruh pada bagian produksi
dalam bagian prosedur kerja yang diberlakuan pada suatu proyek.
4. Menambah pengadaan SDM dan mesin serta alat bantu pengerjaan dalam
bagian produksi, supaya pekerjaan lebih cepat selesai sesuai target.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 42


Politeknik Negeri Malang
DAFTAR PUSTAKA

Rochmanhadi. (1992). Alat-Alat Berat Dan Penggunaannya. Yayasan Badan


Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta

Popov E.P, & Astamar Z. (1984). Cara Kerja Sistem Hidrolik (mechanics of
materials). Cara Kerja Sistem Hidrolik.

Susanto, T. (2017). ANALISA KERUSAKAN SISTEM HIDROLIK PADA


CYLINDER HYDRAULIK DAN TRAVEL MOTOR PADA RUBBER
CRAWLER CARRIER MOROOKA MST-600VD. Skripsi Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 43


Politeknik Negeri Malang
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Nilai dari perusahaan

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 44


Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 45
Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 46
Politeknik Negeri Malang
Lampiran 2 : Nilai Praktek Kerja Lapangan

NILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :


A. Nama Mahasiswa : Hamzah Al- Katirie
NIM : 1831210150
Konsentrasi : Produksi
B. Nama Tempat PKL : CV. Ketahanan Aspal Nasional
Alamat PKL : Jl. Tegalpoh, Jeladri, Winongan, Pasuruan, East Java 67182
Telepon/Fax/HP : 0822-9997-0900
Judul Laporan PKL : PERBAIKAN HYDRAULIC LIFT CYLINDER PADA
WHEEL LOADER CATERPILLAR 910

C. Nama Pembimbing : Yogi Kurnia Wiyata S.T., M.T


Lapangan (di industri)
Materi Penilaian : Penguasaan Dasar, Disiplin dan Tanggung Jawab, Sikap
dan Perilaku, Hubungan Kerja, Inisiatif, Penguasaan
Masalah, Laporan
Nilai (dilampirkan) : 84,13

D. Nama Dosen : Akhmad Faizin, Dipl. Ing. HTL., MT


Pembimbing PKL
NIP : 196402131995121001
Alamat : Perum Bumi Asri Blok FF Nomor 11, Kota Malang, Jawa
Timur
Telepon/HP : 08123272512
Materi Bimbingan : Professional Skill, Technological Skill, Communication Skill,
Managerial Skill dan Kedisiplinan
Nilai (angka, skala 1-100) :

Nilai Total = ½ (nilai Pembimbing Industri + nilai Pembimbing Jurusan) =


Catatan: (1) Laporan PKL harus diserahkan ke koordinator PKL paling lambat empat minggu dari pelaksanaan PKL, (2) Nilai
Total Minimum yaitu C, jika Nilai Total Minimum D, berarti mahasiswa yang bersa sangkutan diwajibkan melakukan PKL ulang
di tempat lain, (3) Konversi dan Penetapan Nilai Akhir adalah wewenang Koordinator PKL (4) Skala Penilaian 81 – 100: Sangat
Baik (A), 74 – 80: Lebih dari Baik (B+), 66 - 73: Baik (B), 61 – 65: Lebih dari Cukup (C+), 51 – 60: Cukup (C), 40 – 50: Kurang
(D)

Malang, 25 April 2021

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Akhmad Faizin, Dipl. Ing. HTL., MT Hamzah Al- Katirie


NIP. 196402131995121001. NIM.1831210150.

Mengesahkan,
Ketua Jurusan Koordinator D-III Teknik Mesin

Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T Muhammad Akhlis Rizza, ST., MT


NIP. 197005202002121002. 197611032005011001.

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 47


Politeknik Negeri Malang
Lampiran 3 : Surat Balasan Perusahaan

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 48


Politeknik Negeri Malang
Lampiran 4 : Laporan Kegiatan dan Absensi

FORM LAPORAN KEGIATAN HARIAN


CV. KETAHANAN ASPAL NASIONAL

NAMA : Hamzah Al-Katirie


NIM : 1831210150
KELAS : 3B D-III T.Mesin
KONSENTRASI : Produksi
PERUSAHAAN : CV. Ketahanan Aspal Nasional
UNIT KERJA : Divisi Produksi Plant

Kegiatan yang
No. Hari/Tanggal Hasil Paraf
dilakukan
Memperoleh
company
profile
Selasa Pembukaan PKL Periode Memperoleh
1. 02 Februari 02 Februari 2021-02 April penjelasan
2021 2021 mengenai
kebijakan dan
peraturan yang
berlaku
Rabu
Memperoleh
03 Februari Pengenalan K3 CV.
2. penjelasan
2021 Ketahanan Aspal Nasional
mengenai K3
Melakukan
pengumpulan
keperluan
Pendaftaran ke Divisi
administrasi
Kamis Human Capital untuk
Memperoleh
3. 04 Februari mengurus administrasi
ID Card
2021 dan Pembagian
Memperoleh
Pembimbing PKL
CP
Pembimbing
PKL
Memperoleh
informasi
Jumat Pengenalan Proyek yang mengenai
4. 05 Februari sedang berjalan di CV. proyek yang
2021 Ketahanan Aspal Nasional berlangsung di
CV. Ketahanan
Aspal Madiun
Senin Pengenalan Mesin Wheel Memperoleh
5.
08 Februari Loader informasi

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 49


Politeknik Negeri Malang
2021 mengenai
definisi dan
fungsi mesin
wheel loader
Memperoleh
informasi
Selasa
Pengenalan Mesin Wheel mengenai
6. 09 Februari
Loader definisi dan
2021
fungsi mesin
wheel loader
Memperoleh
informasi
Rabu Pengenalan komponen- mengenai
7. 10 Februari komponen mesin wheel komponen-
2021 loader komponen
pada mesin
wheel loader
Memperoleh
informasi
Kamis Pengenalan komponen- mengenai
8. 11 Februari komponen mesin wheel komponen-
2021 loader komponen
pada mesin
wheel loader
Memperoleh
informasi
Jumat Pengenalan bagaimana mengenai
9. 12 Februari cara kerja mesin wheel bagaimana
2021 loader cara kerja pada
mesin wheel
loader
Memperoleh
informasi
Senin Pengenalan bagaimana mengenai
10. 15 Februari cara kerja mesin wheel bagaimana
2021 loader cara kerja pada
mesin wheel
loader
Memperoleh
informasi
Selasa
Pengenalan sistem mengenai
11. 16 Februari
hydraulic lift cylinder sistem
2021
hydraulic lift
cylinder
Rabu Pengenalan sistem Memperoleh
12.
17 Februari hydraulic lift cylinder informasi

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 50


Politeknik Negeri Malang
2021 mengenai
sistem
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
Kamis Pemeriksaan sistem mengenai
13. 18 Februari hydraulic lift cylinder pemeriksaan
2021 secara visual sistem
hydraulic lift
cylinder secara
visual
Membantu dan
memperoleh
Jumat informasi
Performance test pada
14. 19 Februari mengenai
hydraulic lift cylinder
2021 performance
test hydraulic
lift cylinder
Membantu dan
memperoleh
Senin informasi
Performance test pada
15. 22 Februari mengenai
hydraulic lift cylinder
2021 performance
test hydraulic
lift cylinder
Menginput
Selasa data yang
16. 23 Februari Online diperoleh ke
2021 dalam laporan
PKL
Membantu dan
memperoleh
informasi
Rabu
Proses Disassembly mengenai
17. 24 Februari
Hydraulic Lift Cylinder proses
2021
disassembly
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
Kamis
Proses Disassembly informasi
18. 25 Februari
Hydraulic Lift Cylinder mengenai
2021
proses
disassembly

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 51


Politeknik Negeri Malang
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
Jumat Pendataan kerusakan
informasi
19. 26 Februari spare part hydraulic lift
mengenai cara
2021 cylinder
mendata
kerusakan
Membantu dan
Pendataan kerusakan memperoleh
Senin spare part hydraulic lift informasi
20.
1 Maret 2021 cylinder mengenai cara
mendata
kerusakan
Menginput
data yang
Selasa
21. Online diperoleh ke
2 Maret 2021
dalam laporan
PKL
Membantu dan
memperoleh
informasi
mengenai
Rabu Menganalisa Kerusakan bagaimana
22.
3 Maret 2021 Hydraulic Lift Cylinder cara
menganalisa
kerusakan
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
mengenai
Kamis Menganalisa Kerusakan bagaimana
23.
4 Maret 2021 Hydraulic Lift Cylinder cara
menganalisa
kerusakan
hydraulic lift
cylinder
Menginput
data yang
Jumat Online
24. diperoleh ke
5 Maret 2021
dalam laporan
PKL
Senin Pembersihan produk dan Membantu dan
25.
8 Maret 2021 pergantan spare part memperoleh

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 52


Politeknik Negeri Malang
informasi
mengenai cara
pembersihan
dan
penggantian
spare part
Membantu dan
memperoleh
informasi
Selasa Pembersihan produk dan mengenai cara
26.
9 Maret 2021 pergantan spare part pembersihan
dan
penggantian
spare part
Menginput
Rabu data yang
27. 10 Maret Online diperoleh ke
2021 dalam laporan
PKL
Membantu dan
memperoleh
informasi
Kamis
Langkah Perbaikan mengenai
28. 11 Maret
Hydraulic Lift Cylinder Langkah
2021
perbaikan
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
Jumat
Langkah Perbaikan mengenai
29. 12 Maret
Hydraulic Lift Cylinder Langkah
2021
perbaikan
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
Senin
Langkah Perbaikan mengenai
30. 15 Maret
Hydraulic Lift Cylinder Langkah
2021
perbaikan
hydraulic lift
cylinder
Selasa Menginput
31. 16 Maret Online data yang
2021 diperoleh ke

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 53


Politeknik Negeri Malang
dalam laporan
PKL
Membantu dan
memperoleh
informasi
Rabu
Proses Assembly mengenai
32. 17 Maret
Hydraulic Lift Cylinder proses
2021
assembly
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
Kamis
Proses Assembly mengenai
33. 18 Maret
Hydraulic Lift Cylinder proses
2021
assembly
hydraulic lift
cylinder
Membantu dan
memperoleh
informasi
Jumat
Proses Assembly mengenai
34. 19 Maret
Hydraulic Lift Cylinder proses
2021
assembly
hydraulic lift
cylinder
Menginput
Senin data yang
35. 22 Maret Online diperoleh ke
2021 dalam laporan
PKL
Memperoleh
Pencegahan informasi
Selasa Kerusakan Hydraulic mengenai cara
36. 23 Maret penjegahan
2021 Lift Cylinder kerusakan
hydraulic lift
cylinder
Rabu
Penyelesaian
37. 24 Maret Pengerjaan Laporan PKL
Laporan PKL
2021
Kamis
Penyelesaian
38. 25 Maret Pengerjaan Laporan PKL
Laporan PKL
2021
Jumat Penyelesaian
39. Pengerjaan Laporan PKL
26 Maret Laporan PKL

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 54


Politeknik Negeri Malang
2021
Senin
Revisi Laporan
40. 29 Maret Konsultasi Laporan PKL
PKL
2021
Selasa Perbaikan
41. 30 Maret Pengerjaan Laporan PKL Revisi Laporan
2021 PKL
Rabu
Laporan PKL
42. 31 Maret Konsultasi Laporan PKL
disetujui
2021
Kamis Pengumpulan dan Laporan PKL
43.
1 April 2021 Presentasi Laporan PKL selesai
ID Card
Jumat
44. Penutupan PKL dikembalikan
2 April 2021
PKL Selesai

Jurusan Teknik Mesin – Konsentrasi Produksi 55


Politeknik Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai