Anda di halaman 1dari 6

RANCANG BANGUN ALAT UJI BENDING SISTEM HIDROLIK

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Mata


Kuliah Analisis & Desain Produksi (MS581)

Oleh:

Zulfan Syahdan Nugraha

E.0551.1604601

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia permesinan ataupun di bidang teknik mesin, pasti kita melakukan
praktek kerja, melakukan penelitian, mengetahui kekuatan bahan dan sebagainya
yang di mana hal tersebut ada hubungannya dengan teknik mesin. Ada beberapa
alat yang diciptakan sebagai alat untuk pengujian salah satunya yaitu alat uji
bending.
Uji bending adalah pengujian tekuk,yang dilakukan dengan menekuk atau
menekan suatu bahan uji sampai mancapai titik batas kegetasannya. Pengujian
bending sangat penting dilakukan karena tanpa adanya pengujian ini akan
melanggar peraturan - peraturan akan penggunaan suatu bahan. Uji lengkung
(bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan mutu
suatu material secara visual. Selain itu uji bending digunakan untuk mengukur
kekuatan material akibat pembebanan dan kekenyalan hasil sambungan las baik di
weld metal maupun HAZ.
Untuk pengujian suatu produk hasil industri biasanya membutuhkan biaya yang
mahal, sehingga tidak semua perusahaan industri menguji produknya. Produk yang
ada di pasaran tidak semuanya telah lulus uji bahkan mungkin tidak di uji. Sehingga
terkadang jika kita membeli suatu produk, sebagai contoh: logam plat, kita tidak
tahu kekuatan dari logam plat tersebut. Jika logam plat yang kita beli akan
digunakan untuk membuat suatu benda ataupun alat yang membutuhkan
perhitungan kekuatan tertentu maka tanpa kita mengetahui kekuatan dari logam
tersebut kita akan membuat suatu alat atau benda yang sia-sia karena mungkin saja
alat yang kita buat akan mudah rusak bahkan mungkin saja tidak jadi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Workshop Produksi Perancangan
(WSPP) FPTK UPI terdapat satu alat uji bending. Alat uji bending tersebut
menggunakan dongkrak botol hidrolik manual sehingga pada saat benda di uji
kurang efektif dan ukuran alat uji bending tersebut cukup besar sehingga sulit untuk
dipindah dalam waktu yang singkat bahkan diperlukan alat bantu untuk
memindahkan alat uji bending tersebut.
Dalam rangka menangani masalah tersebut, penulis berpikir dan terinspirasi
untuk membuat alat uji yang bersifat sederhana dan mudah untuk dioperasikannya..
Diharapkan keberadaan alat ini dapat memperkecil biaya pengeluaran alat bantu
pebelajaran. Proses perencanaan alat ini akan penulis rincikan dan tuangkan dalam
sebuah karya ilimiah tugas akhir dengan judul “RANCANG BANGUN ALAT UJI
BENDING SISTEM HIDROLIK”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan rancang bangun alat uji bending
sistem hidrolik, maka dapat dikemukakan rumusan masalah pada perencanaan ini
adalah bagaimana konstruksi alat uji bending sistem hidrolik untuk mengetahui gaya
penekukan maksimum yang terjadi dan menentukan mutu suatu material secara visual.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, penyusun membatasi masalah pada
ruang lingkup dalam Tugas Akhir ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas antara
lain:

1. Hidrolik yang digunakan adalah jenis dongkrak botol dengan maksimal


kekuatan 5 ton.
2. Besi untuk rangka yang digunakan yaitu baja Profil “C”.
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari perencanaan rancang bangun alat
uji bending sistem hidrolik adalah menghasilkan design mesin bending untuk alat uji
hasil pengelasan.

E. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh ialah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu
yang telah didapat selama perkuliahan.
b. Sebagai pengalaman dalam perancangan karya teknologi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas bagaimana cara merancang dan
membangun suatu alat atau mesin secara terstruktur.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Merupakan gagasan awal yang bisa dikembangkan di masa yang akan
datang.
b. Dapat mendukung perkembangan teknologi khususnya dibidang teknik
yang lebih berguna di Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Bagi Masyarakat
a. Dapat mengefisienkan waktu dan proses produksi mebel.
b. Dapat meningkatkan hasil produksi mebel.

F. Metode Perancangan
1. Studi literature yaitu studi atau mencari informasi atau mengambil materi dari
buku literature yang berhubungan dengan perencanaan alat baik dari
perpustakaan, internet, maupun buku.
2. Teknik Observasi yaitu suatu cara yang dilakukan melalui, pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang
terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab tersebut terdapat uraian-uraian
yang mencakup tentang penulisan tugas akhir ini. Maka penulis membuat sistematika
penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN, bab ini meliputi bagian pendahuluan di uraikan
beberapa masalah yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan akhir
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah. Tujuan, manfaat, metode
penelitian serta sistematika penulisan.
2. BAB II KAJIAN TEORI, bab ini berisi mengenai tinjauan dan teori – teori
tentang perancangan alat.
3. BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN, bab ini berisi tentang
desain alat, perhitungan – perhitungan konstruksi, dan proses pembuatan alat.
4. BAB IV PENUTUP, bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh,
serta saran-saran yang berhubungan dengan rancang bangun alat bantu mesin
gergaji untuk industri mebel.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Alat Uji Bending


Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan
lengkung (bending) pada suatu bahan atau material. Pada umumnya alat uji bending
memiliki beberapa bagian utama, seperti: rangka, alat tekan, point bending dan alat
ukur. Rangka berfungsi sebagai penahan gaya balik yang terjadi pada saat melakukan
uji bending. Rangka harus memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan alat tekan, agar
tidak terjadi kerusakan pada rangka pada saat melakukan pengujian. Alat tekan
berfungsi sebagai alat yang memberikan gaya tekan pada benda uji pada saat
melakukan pengujian. Alat penekan harus memiliki kekuatan lebih besar dari benda
yang di uji (ditekan). Point bending berfungsi sebagai tumpuan benda uji dan juga
sebagai penerus gaya tekan yang dikeluarkan oleh alat tekan. Panjang pendek tumpuan
point bending berpengaruh terhadap hasil pengujian. Alat ukur adalah suatu alat yang
yang menunjukan besarnya kekuatan tekan yang terjadi pada benda uji.
Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara di tekan untuk
mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung (bending) suatu material
yang di uji. Proses pengujian bending memiliki 2 macam pengujian, yaitu 3 point
bending dan 4 point bending.

B. Sistem Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah Suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai
power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik
dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut
dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai