DI SUSUN OLEH :
NIM : 141031114
BUS :A
YOGYAKARTA 2016
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur patut penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berrkat dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini sesuai dengan waktu yang di tetapkan. Laporan ini di buat atas dasar
penyelesaian tugas sekaligus pertanggungjawaban atas kegiatan Studi Ekskursi
Teknik Mesin IST AKPRIND Yogyakarta.
Anjar yulianto
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.2 Tujuan 5
BAB IV PENUTUP 20
4.1 Kesimpulan 20
4.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kita dituntut mengerti dan tahu tentang
perkembangan IPTEK, macam-macam IPTEK sampai hal terkecil tentang
perkembangan IPTEK. Saat ini kita diharapkan jangan sampai ketinggalan
perkembangan IPTEK, dan kita butuh adanya informasi baik melalui media
elektronik seperti radio, televisi sampai media cetak (Koran, majalah).
Hal tersebut dapat diwujudkan melalui suatu kegiatan SE (Studi Ekskursi) yang
dapat memacu motivasi dan keinginan mahasiswa IST AKPRIND YOGYAKARTA
khususnya jurusan TEKNIK MESIN. Mahasiswa diharapkan dapat termotivasi dan
dapat memunculkan ide-ide kreatif yang nantinya dapat tertuang dalam kegiatan
tersebut.
4
1.2 Tujuan
Dalam laporan Studi Ekskursi di PT. Chemco Harapan Nusantara ini penulis
hanya akan menjelaskan mengenai kegiatan peleburan dan pengecoran pada
proses produksi cover crankcase. Hal tersebut disesuaikan dengan informasi yang
diperoleh penulis di PT. Chemco Harapan Nusantara Plant Cikarang.
5
Bab II
6
Sedangkan untuk Plant II Karawang saat ini terdapat tiga factory yaitu :
a) Factory I : Beroperasi proses Die Casting dan Gravity Die
Casting
Machining, Painting, Assembling dan Delivery.
Telepho
: (021) 8935261 - Hunting
ne
Email : marketing@chemco.co.id
2. Karawang Plant
Telepho
: (021) 8935261 - Hunting
ne
7
8
2.3 Produk
9
2.3 Costumers
10
2. Pasar Local
Motorcycle:
Automobile:
11
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam sebuah mesin bakar bak mesin (crank case) adalah rumah bagi poros
engkol (crankshaft). Kadang membentuk rongga terbesar dalam mesin dan terletak di
bawah silinder, yang pada mesin multicylinder biasanya diintegrasikan ke dalam satu
atau beberapa blok silinder.
Proses peleburan ini menggunakan dapur furnace dengan bahan bakar gas.
Pada saat peleburan tidak menggunakan alumunium ingot seluruhnya. Akan tetapi
mengunakan perbandingan antara alumunium ingot dan scrap. Perbandingannya
yaitu 60% untuk alumunium ingot dan 40% untuk scrap.
Yang dimaksud dengan scrap adalah produk NG dan runner dari hasil
proses die casting injection. Alumunium ingot dilebur hingga suhu 720 C,
penunjukan skala temperature menggunakan thermocouple. Pada saat alumunium
sudah mencair danmencapai suhu 720 C 10 C dilakukan proses fluxing. Proses
fluxing adalah proses pembersihan kotoran yang terdapat dalam alumunium cair,
dan berguna juga untuk mengangkat udara/turbulence yang terjebak didalamnya.
Flux hanya digunakan sebanyak 0.2% 0.4% dari berat aluminum cairnya.
Kemudian didiamkan terlebih dahulu selama minimal 5 10 menit.
Ladle
Transport
Visual produk hasil casting injection tidak boleh over heating, cold shot, flow line,
under cut, crack, kropos dll. Over heating adalah visual permukaan produk yang
mengkilap pada beberapa sisi saja, yang ditimbulkan karena pendingnan dies yang
kurang sempurna. Cold shot adalah visual permukaan produk yang profilnya belum
terbentuk dengan sempurna, yang disebabkan karena suhu dies yang belum panas atau
turunnya suhu alumunium cair pada holding furnace. Sedangkan crack adalah
timbulnya retakan pada produk yang biasa disebabkan karena umur dies yang sudah
habis atau karena ada kesalahan dalam proses casting injection. Keropos adalah
rongga-rongga kecil pada dalam part, yang dapat dilihat menggunakan colour check.
Untuk dimensi produk casting yang dinyatakan OK dibagi dalam dua bagian, yaitu
dimensi yang langsung terbentuk dari proses casting injection dan dimensi yang akan
mengalami proses finishing atau machining.
Gambar dari proses casting injection :
Aluminium
Cair
4. Proses Finishing
Proses belt sander adalah proses menghilangkan runner gate dan burry yang
tidak bisa dihilangkan pada proses sebelumnya. Berikut adalah gambar dari
mesin belt sander:
Proses wire brush adalah proses menghilangkan cacat proses injection yaitu
flow line, cold shoot, under cut dll. Berikut adalah contoh dari wire brush:
Proses buffing adalah proses menghilangkan cacat proses injection yang tidak
dapat hilang dengan proses wire brush, dan hanya bisa untuk permukaan yang
lebar saja.Berikut adalah contoh gambar dari proses buffing:
Proses rotery adalah proses menghilangkan cacat proses injection yang tidak
dapat hilang dengan proses wire brush, dan dilakuakn pada profil-profil yang
tidak terjangkau oleh proses buffing.Berikut adalah gambar dari alat rotary:
5. Proses Machining
Produk yang telah selesai pada proses finishing dilanjutkan pada proses
machining. Proses tersebut adalah proses pengeboran, pengetapan, pemotongan.
Mesin yang dipakai mulai mesin manual hingga mesin auto yang menggunakan
kode-kode masukan yang sudah komputerisasi. Sedangkan alat proses lainnya
adalah bor, reamer, tap dll.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
3. Secara garis besar proses produksi cover crankcase melalui proses melting, die
casting, heat treatment, finishing, dan machining.
4. Cacat-cacat yang sering terjadi pada proses produksi cover crankcase antara
lain:
Karat. Step.
Gores. Kerut.
Kasar. Luka.
Penyok
4.2 Saran
1. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, PT. Chemco Harapan Nusantara harus
meningkatkan kinerja dan kedisiplinan para karyawan untuk menjadikan PT.
Chemco Harapan Nusantara sebagai produsen brake system yang terbaik.
4. Pihak IST AKPRIND tetap menjaga hubungan baik dengan pihak perusahaan
secara kooperatif dan berkesinambungan sehingga terwujud hubungan timbal
balik yang positif bagi kedua belah pihak.
DAFTAR PUSTAKA