Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pembentukan
Logam
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"ANALISIS BLANK DAN PIERCING DALAM PROSES PEMBENTUKAN
LOGAM ".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
2
BAB 1. PENDAHULUAN
3
Dalam bab-bab berikutnya, kami akan menjelaskan lebih detail tentang
pengertian, jenis dan tahapan proses pembentukan, gaya pembentukan, cacat yang
mungkin terjadi, dan cara mengatasinya dalam proses blanking dan piercing.
1.3.1. Tujuan
4
e. Untuk mengidentifikasi berbagai cacat yang mungkin muncul dalam
proses blanking dan piercing.
f. Untuk mengevaluasi dan mengusulkan cara mengatasi cacat yang
terjadi dalam proses blanking dan piercing.
1.3.2. Manfaat
5
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
6
memudahkan material melewati cetakan dan membentuk profil yang
diinginkan.
7
Aluminium Extrusion adalah proses deformasi plastik dari pra aluminium
billet panas yang dipaksa mengalir dengan kompresi melalui baja atau keramik
mati dengan aperture dari luas penampang lebih kecil dari billet asli.
Proses ekstrusi aluminium dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai
padat, bagian berongga dan profil diproduksi oleh ekstrusi melalui datar, jendela
kapal atau jembatan tipe meninggal.
Tabung mulus dan bagian cekungan mulus harus diproduksi baik
menggunakan billet berongga atau billet padat menggunakan pers menusuk dan
sistem mandrel.
8
Ekstrusi langsung
9
c. Hydrostatic Extrusion
Material billet dengan diameter lebih kecil dari ruang chamber, dimana
ruang chamber diisikansuatu fluida yg akan meneruskan penekanan yg lebih
merata dari suatu ram penekan.
e. Impact Extrusion
Material blank diberikan penekanan secara cepat oleh punch pada die.
10
a. Hot extrusion
Hot extrusion adalah proses ekstrusi yg dilakukan pada temperatur tinggi
(elevasi)
11
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.2 Pipa
Pipa merupakan salah satu hasil dari produk proses ekstrusi pada logam.
12
3.2 Langkah-Langkah Proses Ekstrusi
1.Preheating die
2.Pastikan die dalam kondisi siap, pasang eye bolt pada die set
3.Kondisi oven die siap pakai Temp. die solid 440 ± 10 O C, die hollow :
470 ±10 o C, cek temperature dengan thermocouple
4.Waktu preheating die solid : min 3 jam, max 5 jam, die hollow : min 5
jam max 6 jam.
5.Preheating billet
Perhatikan panjang billet yang akan dipakai, angkat dari rak billet dan
tempatkan pada meja rel oven granco
6.Setting Temperature standart billet : Solid : 430 oC – 470 oC
7.Apabila sudah ok (mencapai temperature yang diinginkan)
13
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses ekstrusi adalah suatu teknik pembentukan logam yang bertujuan
untuk mengurangi atau memperkecil penampang bahan logam dengan cara
menekannya melalui rongga cetakan menggunakan gaya tekan yang cukup besar.
Metode ini umumnya digunakan untuk membuat batang silinder, tabung
berongga, pipa, dan profil tertentu. Penampang yang dihasilkan dapat berbentuk
lingkaran, persegi panjang, T, L, atau tabung, dan teknik ini mampu menghasilkan
deformasi logam yang signifikan tanpa merusak struktur logam. Dalam proses ini,
piston atau plunger digunakan untuk memberikan gaya tekan pada bahan logam
yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Setelah ditempatkan di mesin ekstrusi,
logam ditekan ke arah cetakan untuk membentuk bentuk yang diinginkan. Setelah
proses pembentukan selesai, logam dikeluarkan dari mesin dan diolah dengan
perlakuan panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya.
4.2 Saran
Pada saat proses ekstrusi,sebaiknya saat memberi dorongan/tarikan gaya
sesuai dengan ketentuan yang ada,karena jika tidak sesuai bisa berpeluang terjadi
kecacatan produk.
Pada saat melakukan praktikum,sebaiknya berhati-hati dan fokus pada
tujuan praktikum tersebut.
14