Anda di halaman 1dari 19

PERANCANGAN MUR DAN

BAUT
KELOMPOK 1
Latar Belakang

• Elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi yang


mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene ,
pasak, poros, kopling, sabuk-pulli, rantai- sprocket, roda gigi dan
sebagainya.Dalam penggunaan elemen mesin biasa berfungsi
sebagai elemen pengikat, elemen pemindah dan sebagainya.
Elemen pengikat yang akan dibahas dalam hal ini adalah mur dan
baut. Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini,
termasuk sambungan yang dapat di buka tanpa merusak bagian
yang disambung serta alat penyambung ini sendiri.
Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak
digunakansampai saat ini, misal nya sambungan pada konstruksi
konstruksi danalt permesinan.Bagian - bagian terpenting dari mur
dan baut adalah ulir. Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling
silinder dengan sudut kemiringan tertentu. Pada umumnya mur
mempunyai bentuk segi enam, tetapi untuk pemakaian khusus
dapat di pakai mur dengan bentuk bermacam macam,misalnya Mur
bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur kuping.
Defenisi Mur dan Baut

• Mur dan baut adalah pasangan yang


memiliki fungsi utama untuk
menyambungkan dua benda atau
lebih. Sistem sambungan dengan
menggunakan Mur & Baut ini,
termasuk sambungan yang dapat di
buka tanpa merusak bagian yang di
sambung serta alat penyambung ini
sendiri
Bagian-bagian Baut

Keterangan gambar:
D = diameter terbesar ulir luar (ulir baut) atau diemeter terbesar dari ulir dalam (ulir Mur)
Dc = diameter paling kecil dari ulir luar (ulir baut) atau diameter terkecil dari ulir dalam (ulir mur).
Dp = diameter rata-rata dari ulir luar dan ulir dalam.
1 = sudut ulir
2 = Puncak ulir
3 = jarak puncak ulir (jarak bagi ) (P)
4 = Kedalaman ulir atau tingggi ulir (H)
Bentuk Ulir
• Ulir dapat berupa ulir kanan dan ulir kiri, dimana ulir kanan bergerak maju
bila di putar searah jarum jam sedangkan ulir kiri diputar searah jarum jam
akan bergerak mundur. Pada gambar dibawah ini diperlihatkan bentuk ulir
kanan, ulir kiri, ulir tunggal, ganda dan ulir tripal.
Macam-macam Standar Ulir
1. Standard British Witworth ulir sekrup
2. British Association ulir sekrup
3. American National Standar ulir sekrup
4. Unified Standar ulir sekrup
5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar )
6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread )
8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread )
9. Ulir sekrup metris ( Metric thread )
Pada saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang
dipakai yaitu:

a. Standard British Witworth dengan ciri-ciri nya:


1. Simbol nya W misal nya W ½ “ artinya diameter luar nya adalah ½ inchi
2. Ukuran nya dalam satuan inchi
3. Sudut puncak (alpha)= 55 derajat
b. Standard Metris (SI):
1. Simbol nya (M), misal nya M20 artinya diameter luar nya adalah 20mm
2. Semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan (mm)
3. Sudut puncak (alpha)= 60 derajat
Tipe-tipe Baut Berdasarkan Kegunaannya
1. Baut penjepit yang terdiri dari 3 macam:
a) Baut biasa (baut tembus)
b) Baut tanam
c) Baut tap

2. Baut untuk pemakaian khusus:


a) Baut Pondasi, yang digunakan untuk memasang mesin atau bangunan pada
pondasinya.
b) Baut Penahan, untuk menahan dua bagian dalam jarakyang tetap.
c) Baut Mata atau Baut Kait, untuk oeralatan kaitan mesinpengangkat.
d) Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada meja yang
dasaarnya mempunyai alur T.
e) Baut Kereta, dipakai pada kendaraan.
f) Dll.
3. Sekrup dengan Bermacam – macam bentuk kepala serta teknik pemutarnya

4. Sekrup Penetap
Sekrup penetap ini, digunakan untuk menetepkan naf pada porosnya, sedang
bentuk ujungnya disesuaikan dengan penggunaannya.
Bila di lihat kepala baut sesuai dengan alat pemutarnya (pengunci) maka
bentuknya terdiri dari:
a) Kepala segi enam.
b) Fillister head
c) Kepala bulat (Round head)
d) Kepala datar (Flat head)
e) Hexagonal Socket
f) Socket beralur (Fluted Socket)
DATA DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan Baut dan Mur
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan hitungan diameter Dalam
Ulir Baut Halus (Sularso, 2004) meyatakan :

4𝑤
d1= = ................................. (1)
𝜋𝜎𝑎

Dimana:
d1 = Diameter dalam ulir halur
W = Beban
𝜎= Tegangan geser

• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling mesin Zenoah G320pum diperlukan hitungan
tegangan tarik pada baut (Sularso, 2004) meyatakan :

4𝑤
𝜎𝑡 = 𝜋⋅ⅆ𝑡 2 ................................ (2)

Dimana:
𝜎 = Tegangan Tarik
W = Beban
D1 = Diameter dalam
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan
hitungan jumlah Ulir (Sularso, 2004) meyatakan :

𝑤
𝑧 ≥ 𝜋𝐷 ........................... (3)
2 𝐻1 𝜏𝑎

Dimana:
z = Jumlah Ulir
D2 = Diameter Luar
H1 = Tinggi
𝜎 = Tegangan Permukaan

• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan


hitungan tegangan geser ulir pada mur (Sularso, 2004) meyatakan :

𝑤
𝜏𝑔 = .......................... (4)
𝜋𝐷1 𝑘𝑝𝑧
Dimana:
𝜏𝑔 = Tegangan Geser
D1 = Diameter dalam
K = Ulir metris
p = Jarak bagi
z = jumlah ulir
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan
hitungan tegangan tarik yang terjadi pada setiap baut (Sularso, 2004) meyatakan :

4𝑤
𝜎𝑡 = .............................. (5)
𝜋𝑑12 𝑛

Dimana:
𝜎𝑡 = Tegangan Tarik
W = Beban
n = Jumlah Baut
Tabel Dimensi Ulir Metris (Tedjakumala, Indra, 2008)
2. Material Baut dan Mur
Material yang dipilih dalam perancangan baut dan mur ini yaitu S 30 C.
Baja jenis ini merupakan baja karbon konstruksi mesin yang dioksidasi dengan
ferro-silikon, dan dicor dengan kadar karbon terjamin.

3. Data Awal Perhitungan


• Daya = 3,31 kW
• rpm = 300
4. Perhitunag Bahan Baut
Tabel Baja karbon untuk konstruksi mesin menurut JIS (Tedjakumala, Indra,
2008)
• Menurut tabel di atas Bahan Baut yang dipilih S30C sehingga nilai
kekuatan
tarik 𝜎𝑦= 480 Mpa

Kekuatan Tarik ( y) = 480 Mpa

• Faktor Keamanan/Safety Factor (SF)


Dari tabel 3 nilai faktor keamanan dinamis I;Golongan III maka didapatkan
nilai:

Safety Factor = 3,4 - 4


SF diambil = 4

Tabel Faktor Keamanan


• Tegangan Tarik Baut yang diperbolehkan

𝜎𝑦 480
𝜎𝑏𝑜𝑙 = = = 120 Mpa
𝑆𝐹 4
• Tegangan Geser Baut yang diperbolehkan

𝜎𝑦 120
𝜎𝑏𝑜𝑙 = = = 30 Mpa
𝑆𝐹 4

5. Dimensi Baut
Menentukan Torsi T

T = (P x 60)/(2π x RPM)=(3310 x 60)/(2π x 300)


= 105.36 N.m = 105360 N.mm

• Menentukan diameter baut


Diketahui jumlah baut : 4 buah

T = n π/4 (〖d1)〗^2 x x D1/2


105360 = 4 π/4 (〖d1)〗^2 x 30 x 240/2
d1 =√(105360/πx30x120) = 3.05 mm

Dari hasil perhitungan diatas mendekati nilai baut M4 dengan d1 = 3.05 mm


KESIMPULAN

Material yang dipilih dalam perancangan baut dan mur yaitu S30C karena
bahan ini sangat cocok untuk pembuatan mur dan baut serta mudah untuk
dibentuk Berdasarkan hasil perhitungan dari perancangan kopling flens dengan
ini didapatkan data sebagai berikut : Jenis Baut = M3 ,Jarak Pitch = 0.7 mm,
Diameter luar (db) = 3.5 mm

Anda mungkin juga menyukai