BAUT
KELOMPOK 1
Latar Belakang
Keterangan gambar:
D = diameter terbesar ulir luar (ulir baut) atau diemeter terbesar dari ulir dalam (ulir Mur)
Dc = diameter paling kecil dari ulir luar (ulir baut) atau diameter terkecil dari ulir dalam (ulir mur).
Dp = diameter rata-rata dari ulir luar dan ulir dalam.
1 = sudut ulir
2 = Puncak ulir
3 = jarak puncak ulir (jarak bagi ) (P)
4 = Kedalaman ulir atau tingggi ulir (H)
Bentuk Ulir
• Ulir dapat berupa ulir kanan dan ulir kiri, dimana ulir kanan bergerak maju
bila di putar searah jarum jam sedangkan ulir kiri diputar searah jarum jam
akan bergerak mundur. Pada gambar dibawah ini diperlihatkan bentuk ulir
kanan, ulir kiri, ulir tunggal, ganda dan ulir tripal.
Macam-macam Standar Ulir
1. Standard British Witworth ulir sekrup
2. British Association ulir sekrup
3. American National Standar ulir sekrup
4. Unified Standar ulir sekrup
5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar )
6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread )
8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread )
9. Ulir sekrup metris ( Metric thread )
Pada saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang
dipakai yaitu:
4. Sekrup Penetap
Sekrup penetap ini, digunakan untuk menetepkan naf pada porosnya, sedang
bentuk ujungnya disesuaikan dengan penggunaannya.
Bila di lihat kepala baut sesuai dengan alat pemutarnya (pengunci) maka
bentuknya terdiri dari:
a) Kepala segi enam.
b) Fillister head
c) Kepala bulat (Round head)
d) Kepala datar (Flat head)
e) Hexagonal Socket
f) Socket beralur (Fluted Socket)
DATA DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan Baut dan Mur
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan hitungan diameter Dalam
Ulir Baut Halus (Sularso, 2004) meyatakan :
4𝑤
d1= = ................................. (1)
𝜋𝜎𝑎
Dimana:
d1 = Diameter dalam ulir halur
W = Beban
𝜎= Tegangan geser
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling mesin Zenoah G320pum diperlukan hitungan
tegangan tarik pada baut (Sularso, 2004) meyatakan :
4𝑤
𝜎𝑡 = 𝜋⋅ⅆ𝑡 2 ................................ (2)
Dimana:
𝜎 = Tegangan Tarik
W = Beban
D1 = Diameter dalam
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan
hitungan jumlah Ulir (Sularso, 2004) meyatakan :
𝑤
𝑧 ≥ 𝜋𝐷 ........................... (3)
2 𝐻1 𝜏𝑎
Dimana:
z = Jumlah Ulir
D2 = Diameter Luar
H1 = Tinggi
𝜎 = Tegangan Permukaan
𝑤
𝜏𝑔 = .......................... (4)
𝜋𝐷1 𝑘𝑝𝑧
Dimana:
𝜏𝑔 = Tegangan Geser
D1 = Diameter dalam
K = Ulir metris
p = Jarak bagi
z = jumlah ulir
• Dalam perencanaan sambungan mur baut pada kopling flens diperlukan
hitungan tegangan tarik yang terjadi pada setiap baut (Sularso, 2004) meyatakan :
4𝑤
𝜎𝑡 = .............................. (5)
𝜋𝑑12 𝑛
Dimana:
𝜎𝑡 = Tegangan Tarik
W = Beban
n = Jumlah Baut
Tabel Dimensi Ulir Metris (Tedjakumala, Indra, 2008)
2. Material Baut dan Mur
Material yang dipilih dalam perancangan baut dan mur ini yaitu S 30 C.
Baja jenis ini merupakan baja karbon konstruksi mesin yang dioksidasi dengan
ferro-silikon, dan dicor dengan kadar karbon terjamin.
𝜎𝑦 480
𝜎𝑏𝑜𝑙 = = = 120 Mpa
𝑆𝐹 4
• Tegangan Geser Baut yang diperbolehkan
𝜎𝑦 120
𝜎𝑏𝑜𝑙 = = = 30 Mpa
𝑆𝐹 4
5. Dimensi Baut
Menentukan Torsi T
Material yang dipilih dalam perancangan baut dan mur yaitu S30C karena
bahan ini sangat cocok untuk pembuatan mur dan baut serta mudah untuk
dibentuk Berdasarkan hasil perhitungan dari perancangan kopling flens dengan
ini didapatkan data sebagai berikut : Jenis Baut = M3 ,Jarak Pitch = 0.7 mm,
Diameter luar (db) = 3.5 mm