Langkah 1 :
Hitung beban yang dapat mengakibatkan sambungan gagal dengan pelat yang
sobek pada baris 1, diasumsikan pada baris 1 ada 1 rivet.
Pbaris 1 = (w – n d)t. σall ,
Dimana :
w = lebar dari pelat = 6 inch
n = jumlah dari rivet dalam 1 baris (pada baris 1, 1 rivet)
d = diameter dari rivet = ¾ inch
t = tebal dari pelat = ½ inch
σall = Tegangan tarik maksimum yang diizinkan untuk bahan pelat = 20.000 lb/in2
Pbaris1 = (6” – 1.3/4”).(1/2”).20.000 lb/in2 = 52.500 lb.
Langkah 2 :
Hitung beban maksimum dimana rivet dapat menahan beban geser (shear)
Privet shear = N (π.d2/4)τall Dimana N = jumlah bidang geser . Pada sambungan
berhimpit, bidang geser hanya 1. d = ¾ inch τall = 16.000 lb/in2
Privet shear = 1(3,1416.(3/4”)2/4).16.000 lb/in2 = 7070 lb/rivet
Langkah 3 :
Hitung beban maksimum dimana 1 buah rivet (bahan pelat di belakang rivet)
dapat menahan bearing (kompresi).
Pbearing = N (d.t) σc all
Dimana :
N = jumlah rivet pada kompresi = 1
d = diameter rivet = ¾ inch
t = tebal pelat = ½ inch
σc all = tegangan tekan terkecil yang diizinkan dari rivet atau pelat = 24.000 lb/in2.
Pbearing = 1.[(3/4”).(1/2”)].24.000 lb/in2 = 9000 lb/rivet
Langkah 4 :
Bagi beban yang diizinkan pada plate tearing, yang telah dihitung pada langkah 1,
dengan beban per rivet yang kecil dari hasil perhitungan langkah 2 dan 3, dan
bulatkan hasilnya.
Jumlah rivet = 52.000 lb./7070 lb./rivet = 7,43 , dibulatkan menjadi 8 buah rivet.