ELEMEN MESIN
OLEH:
115060701111064
I. MUR
Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat di buka
tanpa merusak bagian yang di sambung serta alat penyambung ini sendiri.
Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan sampai saat ini, misal nya sambungan
pada konstruksi konstruksi dan alat permesinan.
Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam, tetapi untuk pemakaian khusus dapat di pakai mur
dengan bentuk bermacam macam, misalnya Mur bulat, Mur flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur
kuping.
II. BAUT
Bagian-bagian terpenting dari mur dan baut adalah ulir. Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling
silinder dengan sudut kemiringan tertentu. Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segi
tiga di gulung pada sebuah silinder.
Dalam perdagangan ulir sudah di standarisasikan & bentuk ulir nya dapat bermacam-macam yaitu:
1. Standard British Witworth ulir sekrup
2. British Association ulir sekrup
3. American National Standar ulir sekrup
4. Unified Standar ulir sekrup
5. Square thread (Ulir sekrup bujur sangkar)
6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat (Knuckle thread)
8. Ulir sekrup trapesium (Buttress thread)
Pada saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang dipakai yaitu:
a. Standard British Witworth dengan ciri-ciri nya:
- Simbolnya W misal nya W artinya diameter luar nya adalah inchi
- ukuran nya dalam satuan inchi
- sudut puncak (alpha) = 55 derajat
b. Standard Metris (SI):
- simbol nya (M), misal nya M20 artinya diameter luar nya adalah 20mm
- semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan (mm)
- sudut puncak (alpha) = 60 derajat.
III. POROS
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang
elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah
lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang
bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen
mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan
roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung
yang berputar. Berdasarkan bentuknya, poros terdapat dua jenis yaitu poros lurus dan poros engkol.
Sedangkan jenis-jenis poros berdasarkan jenis pembebanannya antara lain:
a. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai penahan
beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang,
atau pada as truk bagian depan.
b. Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban utamanya
berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus
kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
c. Poros Transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen
mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan
meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau, dan lain-lain.
Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda
rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak
tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung.
Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw).
Dilihat cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan yaitu:
1. Pasak memanjang
Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu:
-
Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk
memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik.
V. BANTALAN
Bantalan merupakan elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros berbeban, sehingga putaran
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur. Dalam hal ini,
bantalan memegang peranan penting dimana apabila bantalan tidak berfungsi dengan baik, maka akan
mempengaruhi prestasi kerja dari sistim itu sendiri.
a. Klasifikasi Bantalan
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros
Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros
ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas. Bantalan luncur mampu
menumpu poros berputaran tinggi dengan beban yang besar. Dengan konstruksi yang sederhana
maka bantalan ini mudah untuk dibongkar pasang. Akibat adanya gesekan pada bantalan dengan
poros maka akan memerlukan momen awal yang besar untuk memutar poros. Pada bantalan
luncur terdapat pelumas yang berfungsi sebagai peredam tumbukan dan getaran sehingga akan
meminimalisasi suara yang ditimbulkannya. Secara umum bantalan luncur dapat dibagi atas:
-
Bantalan radial, yang dapat berbentuk silinder, belahan, elips dan lain-lain.
Kecocokan antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus dengan keseluruhan sistim yang
telah direncanakan.
Umur bantalan
Harga
Perawatan.
antara poros tidak boleh melebihi dari 10 meter dan minimum tidak boleh kurang dari 3-5 kali
diameter puli terbesar. Jenis sabuk ada Sabuk datar, V-belt, Sabuk bundar atau tali
Bahan yang digunakan untuk tali/sabuk harus kuat, fleksible, tahan lama, dan memilki koefisien gesek
yang tinggi. Berdasar bahan yang digunakan ada.
-
Sabuk kulit, yaitu bahan utamnya biasanya kulit sapi. Kulit yang baik didalamnya terdapat
oaktanned maupun mineral garam dan kromium.
Sabuk kapas, sabuk yang bahan dasarnya kapas yang di tenun dan di jahit. Sabuk diisi dengan
beberapa pengisi seperti minyak linsed dalam rangka membuat sabuk tahan air
dan untuk
Sabuk karet adalah sabuk yang bahannya dari komposisi karet dan mempunyai suatu lapisan karet
yang tipis pada permukaannya.
Sabuk balata Sabuk ini adalah berupa sabuk karet atau getah yang digunakan sebagai pengganti
karet. Sabuk ini tahan asam dan tahan air dan tidak rusak oleh minyak hewani atau alkali. Sabuk
tidak boleh melebihi dari 40C sebab pada temperatur ini sabuk mulai lembek dan menjadi
lengketKekuatan balata sabuk adalah 25% lebih tinggi dibanding sabuk karet.
VII. LAS
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah logam sejenis dengan cara memanaskan sampai
suhu lebur tanpa atau dengan menggunakan bahan tambah.
Sumber Panas Las
1. Secara mekanik, misalnya dengan gesekan, pukulan, dan tekanan dari material yang akan
disambung.
2. Dengan energi listrik, misalnya melalui busur listrik, tahanan listrik, dan pancaran electron.
3. Dengan gas, misalnya udara panas, argon, helium, dan hydrogen.
Jenis Pengelasan
a. Pengelasan Tempa
b. Pengelasan Gas
c. Pengelasan Busur Listrik
d. Las Tahanan Listrik
Jenis-jenis Sambungan Las
a. Sambungan Temu (butt joint)
b. Sambungan Tee (T joint)
c. Sambungan Sudut (corner joint)
d. Sambungan Tumpang (Lap joint)
Gaya yang Bekerja pada Sambungan Las
-
Gaya Tarik
Gaya Tekan
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda
gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau
lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi,
dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah
kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan
dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang
bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
-
Bahan roda gigi pada umumnya dipilih berdasarkan kekuatan tarik, tegangan lentur dan beban
digunakan atau dikenakan. Berikut adalah klasifikasi tegangan lentur yang diijinkan tersebut
adalah:
-