Anda di halaman 1dari 11

I.

Pengertian Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban, sehingga gesekan
bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang usia pemakianya. Bantalan
harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros suatu mesin bekerja dengan baik. ( Sularso,
2002 )

Gambar 1. Bearing atau bantalan

Gambar 2. Bagian-bagian bantalan


II. Klasifikasi Bantalan
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Atas Dasar Gerakan Bantalan Terhadap Poros


Bantalan luncur, bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.
bantalan gelinding, pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum
dan rol bulat.
2. Atas Dasar Arah beban dan poros
Bantalan Radial, arah bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros
Bantalan radial, bantalan ini sejajar dengan sumbu poros
Bantalan gelinding khusus, bantalan ini dapat menumpi beban yang arahnya sejajar
dan tegak lurus sumbu poros.

III. Bahan Bantalan


1. Bantalan Luncur
Bahan bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Mempunyai kekuatan cukup (tahan terhadap beban dan kekerasan)
2. Dapat menyusaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar atau
terhadap perubahan bentuk yang kecil.
3. Mempunyai sifat anti las (tidak menempel) terhadap poros jika terjadi kontak atau
gesekan antara logam dan logam
4. Sangat tahan karat.
5. Cukup tahan aus
6. Dapat mebenamkan kotoran atau debu kecil yang terkurung didalam bantalan
7. Murah harganya
8. Tidak terlalu terpengaruh oleh temperature

Tabel 1. Sifat-sifat bahan bantalan luncur.


Tekanan maksimum yang Temperatur Maksimal
Kekearasan
Bahan Bantalan diperbolehkan yang diperbolehkan
Hn
(Kg/mm2) (C)
Besi Cor
Perunggu
Kuningan 160 -180 0,3 - 0,6 150
Perunggu fosfor 50-100 0,7 2,0 200
Logam Putih 80-150 1,5 6,0 200
berdasarkan Sn 100-200 0,6 1,0 250
Logam Putih 20-30 0,6 - 1,0 150
berdasarkan Pb 15-20 1,0 - 1,4 150
Paduan Cadmium 30-40 1,0 1,4 250
Kelmet 20-30 1,0 1,8 170
Paduan 45-50 2,8 100 150
Alumunium 40-80 2,0 3,2 220 - 250
Perunggu Timah
Hitam
Sumber : Sularso (109)

2. Bahan bantalan Umum


a. Paduan Tembaga, termasuk dalam golongan ini adalah perunggu, perunggu fosfor, dan
perunggu timah hitam, yang sangat baik dalam kekuatan, ketahanan terhadap karat,
ketahanan terhadap kelelahan, dan dalam penerusan panas. Kekakuannya membuat bahan ini
sangat baik untuk bantalan mesin perkakas. Kandungan timah yang lebih tinggi dapat
mempertinggi sifat anti las.

b. logam putih, termasuk dalam golongan ini adalah loga putih berdasar Sn (yang biasa
disebut logam babit) dan logam putih berdasar Pb. Keduanya dipakai sebagai lapisan pada
logam pendukungnya.

3. Bahan Untuk Bantalan Tanpa Pelumasan


Bahan ini mengandung pelumas di dalamnya sehingga dapat dipakai sebagai bantalan yang
melumasi sendiri. Bantalan semacam ini dipakai bila tidak memungkinkan perawatan secara
biasa, yaitu :
1. Jika letak bantalan tidak memungkinkan pemberian pelumasan dari luar, atau jika
pemakaian minyak tidak dikehendaki.
2. Jika bantalan mempunyai gerak bolak-balik
3. Untuk alat kimia dan pengolahan air
4. Untuk kondisi khusu seperti beban besar, temperature tinggi, temperature rendah,
atau keadaan hampa.
1. Bantalan plastic, plastic adalah suatu bahan yang mempunyai sifat dapat melumasi
sendiri dengan baik, sifatnya yang tahan korosi memungkinkan bahan ini bekerja di dalam
air atau bahan kimia
2. Bahan logam yang diresapi minyak, contoh khas dari macam ini adalah bantalan besi
cord an logam sinter yang diresapi minyak, dalam hal besi cor yang diresapi minyak dipakai
besi cor yang berpori dengan perlakuan panas berulang kali. Bahan ini mempnyai bentuk
yang mantap karena kekakuannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap keausan. Logam
sinter dibuat dari serbuk logam yang dipres dan minyak yang diresapkan dapat tinggal
didalamnya, namun demikian, bantalan dengan bahan ini lebih cepat kehabisan minya k dan
kondisi yang lebih berat lebih cepat aus.
3. Pelumas padat, Bahan pelumas macam ini dipakai untuk keadaan khusus (temperature
tinggi, kena bahan kimia, beban besar) diluar batas pemakaian tertentu . bahan bantalan yang
dipakai sebagai bahan dasar dimana pelumas padat dibenamkan adalah : untuk temperature
tinggi, besi cor, dan tembaga, untuk bekerja di dalam bahan kimia

3. Bantalan Luncur Hidrostatik


Bantalan semacam ini dipakai dibantalan utama meesin pada mesin perkakas presisi tinggi,
misalnya pada meja putar mesit bubut vertical besar. Bahan bantalan dapat berupa minyak
atau udara. Dalam hal ini minyak dan udara dialirkan dengan tekanan kedalam celah bantalan
untuk mengangkat beban dan menghindari keausan atau penepalan pada waktu mesin
berputar dengan putaran yang sangat rendah atau waktu start dimana lapisan minyak yang
tidak ada atau belum mempunyai tekanan yang cukup tinggi.

4. Bahan Bantalan Khusus


a. Bantalan Kayu, bahan khas untuk bantalan ini adalah lignum vitas persyaratan yang
penting selain ketahanan, juga harus bebas dari zat-zat yang merusak serta anti las. Bantalan
kayu dipakai dalam mesin pengolahan makanan dan perusahaan susu. Juga sering digunakan
pada pompa air dan baling-baling kapal dimana pelumasannya dilakukan dengan air.

b. Bantalan karet,dengan air sebagai pelumas, bantalan karet mempnyai koefesien gesek yang
rendah. Karet mempunyai ketahanan yang baik terhadap keausan. Selain itu juga dapat
meredam bunyi dan getaran. Sebagai bantalan , dapat dipakai karet yang disemen atau karet
melulu. Beban rata-rata yang dapat ditanggung adalah 0,5 (kg/mm) atau kurang.

c. Bantalan grafit karbon, grafit arang adalah bahan yang sepenuhnya dapat melumasi sendiri
dan dapat bekerjda pada temperature tinggi. Karena secara kimia sanagt sukar bereaksi maka
bahan ini mempunyai pemaikan yang sangat luas, penambahan serbuk babit, perak, atau
tembaga, dapat memperbaiki sifat-sifatnya sebagai bantalan, perbedaan antara koefesien
gesek kinetis (dalam keadaan bergerak) pada grafit karbon kecil.

d.bantalan permata, pada alat ukur banyak dipakai bantalan dari batu akik seperti batu delima
(ruby), batu nilam (sapphire). Batu nilam yang mengalamai perlakukan panas dapat menjadi
sekeras intan.

5. Bahan Bantalan Gelinding


Perkembangan teknik hampa pada akhir-akhir ini, telah dikembangkan baja bantalan cari
hampa, baja macam ini tidak sesuai dengan produksi masa dan sangat mahal sehingga hanya
dipakai dimana diperlukan baja murni.
Produksi masa dari baja bantalan de gas hampa telah menghasilkan umur bantalan yang
lebih panjang. Dalam proses ini, baja yang mula-mula dicairkan dalam udara, dikenakan
tekanan hampa tinggi untuk mengeluarkan gas-gas yang terkurung du dalamnya. Proses ini
diikuti dengan pembuatan igot

IV. Hal yang diperhatikan dalam perencanaan Bantalan Radial


1. Kekuatan Bantalan
Misalkan terdapat suatu beban yang terbagi rata dan bekerja pada bantalan dari sebelah
bawah. Panjang bantalan dinyatakan dengan l (mm), beban persatuan panjang dengan w
(kg/mm), dan beban bantalan dengan W (kg), serta reaksi pada tumpuan dihitung. Maka :

W = w x l ........................................................... (1)

Besarnya momen lentur maksimum yang ditimbulkan gaya-gaya di atas adalah :

M = wl/2 = Wl/2 .............................................. (2)


Besarnya momen tahanan lentur untuk poros lingkaran pejal adalah z=d/32 dan dimana
(kg/mm) adalah tegangan lentur yang diizinkan maka

(3)
(4)

1. Pemilihan l/d
Untuk bantalan, perbandingan antara panjang dan diameternya adalah sangat penting,
sehingga dalam perencanaan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Semakin kecil l/d , semakin rendah kemampuannya untuk menahan beban
2. Semakin l/d, semakin besar pula panas yang timbul karena gesekan
3. Dengan membesarkan l/d kebecoran pelumas pada ujung bantalan dapat
diperkecil
4. Harga l/d yang terlalu besar menyebabkan tekanan yang tidak merata.
5. Jika pelumas kurang diratakan dengan baik ke seluruh permukaan bantlan,
harga l/d harus dikurangi.
6. Semakin besar l/d, temperature bantalan juga akan semakin tinggi, hal itu
dapat membuat lapisan bantalan menjadi leleh.
7. Untuk menentukan l/d dalam merencana, perlu diperhatikan beberapa besar
ruangan yang tersedia untuk bahan bantalan tersebut didalam mesin.
8. Harga l/d juga tergantung pada kekerasan bahan bantalan, bahan lunak
memerlukan i/d yang besar.
Atas dasar hal-hal diatas dapat dipilih l/d yang akan dipakai , harga l/d tersebut terletak 0,4-
4.0 atau lebih baik antara 0,5-2,0 .

2. Tekanan Bantalan
Yang dimaksud tekanan bantalan adalah beban radial dibagi luas proyeksi bantalan. Jika
dinyatakan dengan (kg/mm), beban rata-rata yang diperlukan adalah
(5)

3. Harga
Dicelah antara bantalan dan poros terdapat selaput minyak, selaput minyak ini bergerak
karena tertarik oleh permukaan yang bergerak serta karena kekentalannya, Tegangan geser
(dyn/cm) dari minyak dinyatakan pada persamaan berikut :
(6)

Dimana adalah Viscositas (kekentalan) minyak (satuannya adalah dyn*s/cm =poise = P) dan
R (cm/s/cm) adalah kecepatan selaput minyak per satuan tebal selaput. Gaya Tarik (dyn) yang
bekerja secara tangensial pada luas A (cm). maka
(7)

5. Pelumasan
5.1 Pelumasan Bantalan Luncur
a. Kodisi Pelumasan
Tergantung pada Keadaan, terdapat perlbagai kondisi pelumasan
Yang dibicarakan adalah kondisi "tidak pelumasan" (gesekan kering) jika tidak ada
beban pelumasan dan beban seluruhnya dipindahkan oleh kontak metalik.
Tepi lainya ialah pelumasan sepenuhnya, jika bidang luncur sepenuhnya dipisahkan
oleh bahan-bahan pelumas dan sama sekali tidak terdapat kontak metalik , beban seluruhnya
dipindahkan oleh film pelumas. Satu-satunya gesekan ialah dalam bahan pelumas itu sendiri.
Antara kondisi a dan b terletak daerah pelumasan tidak sempurna . dalam hal ini
beban untuk sebagian dipindahkan oleh kontak metalik dan untuk sebagian oleh film
pelumas.

b. Bahan pelumasan
Bahan pelumasan terdapat baik dalam keadaan cair, maupun dalam keadaan padat serta
dalam keadaan berbentuk gas. Bahan pelumasan cair adalah yang terbanyak diterapkan,
terutama minyak. Bahan yang juga penting adalah gemuk (grease) yaitu campuran minyak
pelumas dan sabun logam. Gemuk lebih baik dari pada minyak untuk tap (journal) yang
berputar perlahan dan jarang dan apalagi kalau tap itu berada diruang berdebu .

Akhir-akhir ini juga ada tambahan semakin banyak gas (udara, asam karbon, oksigen , uap)
yang memenuhi syarat sebagai bahan pelumasan pada kecepatan keliling tap sangat tinggi
( 100000 perp/meni dan lebih dapat dijumpai) dimana minyak akan mengembangkan
terlampau banyak kalor, dimana poros harus berputar ditempat sama sekali tidak dimungkin
dihampiri .

c. Suplay minyak pelumas


Dalam hal ini kita dapat bekerja dengan dua cara prinsip yang berbeda-beda. MInyak dapat
suplai kepada tap dengan berselang atau terus menerus melalui sebuah lubang pelumas.
Minyak dipress keluar antar metal, dibiarkan mengalir keluar , cara ini dinamakan pelumasan
aliran dimana minyak keluar hilang.

1. Cara Pelumasan bantalan Luncur


Pelumasan Tangan : cara ini sesuai untuk beban ringan, kecepatan rendah, atau kerja
yang tidak terus menerus.
Pelumasan Tetes, dari sebuah wadah minyak ditetes kan dalam jumlah yang tetap dan
teratur melalui sebuah katub jarum.
Pelumasan Sumbu, carai ini menggunakan sumbu yang dicelupkan dalam mangkok
minyak sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut
Pelumasan percik, dari bak penampung, minyak dipercikan, cara ini digunakan untuk
pelumasan torak dan silinder motor bakar torak yang berputar tinggi.
Pelumasan cicin, pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros
sehingga berputar bersama poros sambil mengangkat minyak dari bawah, cara ini dipakai
beban sedang.
Pelumasan Pompa, disini dipergunakan untuk mengalirkan minyak ke dalam bantalan.
Cara ini dipakai untuk melumasi bantalan yang sulit letaknya seperti bantalan utama yang
berputar tinggi.
Pelumasan grafitasi, dari sebuah tangki diletakan diatas bantalan, minyak dialirkan
oleh gaya beratnya. Cara ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatan
sebesar 10 15 (m/s).
Pelumasan celup, sebagian bantalan yang dicelupkan kedalam minyak, cara ini cocok
untuk bantalan poros tegak, seperti pada turbin air.
Pelumasan gemuk
Dan pelumasan kabut.
5.2 Pelumasan Bantalan Gelinding
Perlumasan bantalan gelinding dimaksudkan untuk mengurangi gesekan dan keausan pada
elemen gelinding dan sangkar, membawa keluar panas yang terjadi serhta mencegah korosi
dan masuknya debuk. Cara pelumasannya ada 2 macam,yaitu :
1. Pelumasan Gemuk.
Pelumasan gemuk lebih disukai karena penyekatnya lebih sederhana, semua gemuk bermutu
baik dan memberikan umur panjang kepada bantalan, cara yang umum pada penggemukan
adalah dengan mengisi bagian dalam bantalan dengan gemuk sebanyak mungkin, untuk ruang
yang cukup besar.
2. Pelumasan dengan minyak merupakan cara yang berguna untuk kecepatan tinggi atau
temperature tinggi.

6. Umur Bantalan
Beban ekuivalen dinamis yaitu suatu beban yang besarnya sedemikian rupa sehingga
memberikan umur yang sama dengan umur yang diberikan oleh beban dan kondisi putaran
sebenarnya, dapat ditentukan dengan persamaan :
Pr = X . V . Fr + Y . Fa ..( 8 )
Dimana : X = factor beban radial
V = Beban putar pada cincin dalam
Fa = Beban aksial
Y = Faktor beban aksial

Tabel.3.4. factor-faktor V,X,Y, dan Xo,Yo

Sumber : Sularso,
Kiyokatsu Suga. Dasar
Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin,
jakarta, 1987. Hal. 143
Tabel.3.5. bantalan untuk permesinan dan umurnya

Soal Latihan
Sebuah poros tegak mempunyai telapak berdiameter 140 (mm) dan berputar pada 250 (rpm)
besarnya gaya aksial adalah 1500 (kg) termasuk berat poros, rencanakan bantalannya

Penyelesaian :
1. = 1500 (kg), N = 250 (rpm),

2. = 1,0

3.

4. Poros : Baja lunak, Bantalan : perunggu


= 0,17 [kg.m/(mm.s)]
5. C=30000 x 0,17 = 5100 [kg.m/(mm.s)]
6.

7.
2. Perencanaan Bantalan pada kopling kendaraan motor Suzuki Shogun 125
Daya : 9,5 Ps
Putaran : 7500 rpm
Diameter poros (ds) = 16 mm

Bahan bantalan
Dalam perhitungan ini diambil bahan 600.1. Bearing dengan nomor 6002 C15. Lihat tabel
4.1.3(Sularso,Elemen Mesin, hal. 143)
Kapasitas
nominal Kapasitas nominal
Nomor Bantalan Ukuran luar
dinamis statis spesifik Co (kg)
spesifik C (kg)
Jenis Dua Dua sekat D
D r
terbuka sekat tanpa kontak B
1 26
0,
0 8
5
6000 6001 1 28
0, 360 196
6001 ZZ 6001 VV 2 8
5 400 229
6002 02 ZZ 02 VV 1 32
0, 440 263
6003 6003 6003 VV 5 9
5 470 296
6004 ZZ 04 VV 1 35
0, 735 465
6005 04 ZZ 05 VV 7 10
5
05 ZZ 2 42
1
0 12

Dari tabel diperoleh data-data sebagai berikut:


d = diameter dalam = 12 mm
D = Diameter luar = 28 mm
B = Tebal bantalan = 8 mm
C = Kapasitas nominal dinamis spesifik = 400 kg

1. Beban radial ekivalen statis (Po)


Po = Xo . Fr + Yo . Fa (kg)Sularso,Elemen Mesin,hal.135)
Dimana
Xo
Harga faktor pada garis tunggal
Yo

Maka diperoleh
Xo = 0,6
Yo = 0,5
b. Beban radial (Fr)
Fr =
=
= 136,06 kg
1. Beban aksial (Fa)
Fa =
Dimana
D2 = Diameter luar plat gesek
D1 = Diameter dalam plat gesek
Pa = Tekanan permukaan yang diizinkan = 0,01
Maka :
Fa =
= 45,34 kg
maka didapat
Po = 0,6 136,06 + 0,5 4,5,34
= 81,636 + 22,67
= 14,306 kg
2. Beban radial ekivalen dinamis (Pr)
Pr = X. V. Fr + Y. Fa (kg)Sularso, Elemen Mesin, hal.135)
Dimana
X = Faktor aksial = 0,56
Y = Faktor radial = 1,45
V = 1 (untuk pembebanan pada cincin dalam yang berputar)
Fr = Beban radial = 136,06 kg
Fa = Beban aksial = 45,34 kg
Pr = 0,56 1 . 136,06 + 1,45 45,34
= 76,1936 + 65,743
= 141,93 kg
3. Jika c (kg) beban nominal dinamis spesifik dan Fr (kg) beban ekivalen dinamis, maka
faktor kecepatan (Fn) pada bantalan radial adalah
n = 7500 rpm
Fn =
=
= (0,00444)1/3
= 0,164

Faktor Umur Kedua Bantalan


1. Umur normal bantalan (Lh)
Dari tabel 4.41 didapat harga umur Lh untuk otomobil 5000-15000 jam dimana L h = umur
nominal bantalan
Faktor umur untuk bantalan kedua
fh =
Umur nominal bantalan diambil 10000 jam, maka
fh =
=
= 2,71 jam
Beban dinamis yang timbul adalah
Cd =
Dimana Pr adalah beban aksional ekivalen dinamis yaitu:
Pr = X. Fr + Y . Fa
Cd =
Cd = 2345,30 kg

Anda mungkin juga menyukai