Pengertian Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban, sehingga gesekan
bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang usia pemakianya. Bantalan
harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros suatu mesin bekerja dengan baik. ( Sularso,
2002 )
b. logam putih, termasuk dalam golongan ini adalah loga putih berdasar Sn (yang biasa
disebut logam babit) dan logam putih berdasar Pb. Keduanya dipakai sebagai lapisan pada
logam pendukungnya.
b. Bantalan karet,dengan air sebagai pelumas, bantalan karet mempnyai koefesien gesek yang
rendah. Karet mempunyai ketahanan yang baik terhadap keausan. Selain itu juga dapat
meredam bunyi dan getaran. Sebagai bantalan , dapat dipakai karet yang disemen atau karet
melulu. Beban rata-rata yang dapat ditanggung adalah 0,5 (kg/mm) atau kurang.
c. Bantalan grafit karbon, grafit arang adalah bahan yang sepenuhnya dapat melumasi sendiri
dan dapat bekerjda pada temperature tinggi. Karena secara kimia sanagt sukar bereaksi maka
bahan ini mempunyai pemaikan yang sangat luas, penambahan serbuk babit, perak, atau
tembaga, dapat memperbaiki sifat-sifatnya sebagai bantalan, perbedaan antara koefesien
gesek kinetis (dalam keadaan bergerak) pada grafit karbon kecil.
d.bantalan permata, pada alat ukur banyak dipakai bantalan dari batu akik seperti batu delima
(ruby), batu nilam (sapphire). Batu nilam yang mengalamai perlakukan panas dapat menjadi
sekeras intan.
W = w x l ........................................................... (1)
(3)
(4)
1. Pemilihan l/d
Untuk bantalan, perbandingan antara panjang dan diameternya adalah sangat penting,
sehingga dalam perencanaan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Semakin kecil l/d , semakin rendah kemampuannya untuk menahan beban
2. Semakin l/d, semakin besar pula panas yang timbul karena gesekan
3. Dengan membesarkan l/d kebecoran pelumas pada ujung bantalan dapat
diperkecil
4. Harga l/d yang terlalu besar menyebabkan tekanan yang tidak merata.
5. Jika pelumas kurang diratakan dengan baik ke seluruh permukaan bantlan,
harga l/d harus dikurangi.
6. Semakin besar l/d, temperature bantalan juga akan semakin tinggi, hal itu
dapat membuat lapisan bantalan menjadi leleh.
7. Untuk menentukan l/d dalam merencana, perlu diperhatikan beberapa besar
ruangan yang tersedia untuk bahan bantalan tersebut didalam mesin.
8. Harga l/d juga tergantung pada kekerasan bahan bantalan, bahan lunak
memerlukan i/d yang besar.
Atas dasar hal-hal diatas dapat dipilih l/d yang akan dipakai , harga l/d tersebut terletak 0,4-
4.0 atau lebih baik antara 0,5-2,0 .
2. Tekanan Bantalan
Yang dimaksud tekanan bantalan adalah beban radial dibagi luas proyeksi bantalan. Jika
dinyatakan dengan (kg/mm), beban rata-rata yang diperlukan adalah
(5)
3. Harga
Dicelah antara bantalan dan poros terdapat selaput minyak, selaput minyak ini bergerak
karena tertarik oleh permukaan yang bergerak serta karena kekentalannya, Tegangan geser
(dyn/cm) dari minyak dinyatakan pada persamaan berikut :
(6)
Dimana adalah Viscositas (kekentalan) minyak (satuannya adalah dyn*s/cm =poise = P) dan
R (cm/s/cm) adalah kecepatan selaput minyak per satuan tebal selaput. Gaya Tarik (dyn) yang
bekerja secara tangensial pada luas A (cm). maka
(7)
5. Pelumasan
5.1 Pelumasan Bantalan Luncur
a. Kodisi Pelumasan
Tergantung pada Keadaan, terdapat perlbagai kondisi pelumasan
Yang dibicarakan adalah kondisi "tidak pelumasan" (gesekan kering) jika tidak ada
beban pelumasan dan beban seluruhnya dipindahkan oleh kontak metalik.
Tepi lainya ialah pelumasan sepenuhnya, jika bidang luncur sepenuhnya dipisahkan
oleh bahan-bahan pelumas dan sama sekali tidak terdapat kontak metalik , beban seluruhnya
dipindahkan oleh film pelumas. Satu-satunya gesekan ialah dalam bahan pelumas itu sendiri.
Antara kondisi a dan b terletak daerah pelumasan tidak sempurna . dalam hal ini
beban untuk sebagian dipindahkan oleh kontak metalik dan untuk sebagian oleh film
pelumas.
b. Bahan pelumasan
Bahan pelumasan terdapat baik dalam keadaan cair, maupun dalam keadaan padat serta
dalam keadaan berbentuk gas. Bahan pelumasan cair adalah yang terbanyak diterapkan,
terutama minyak. Bahan yang juga penting adalah gemuk (grease) yaitu campuran minyak
pelumas dan sabun logam. Gemuk lebih baik dari pada minyak untuk tap (journal) yang
berputar perlahan dan jarang dan apalagi kalau tap itu berada diruang berdebu .
Akhir-akhir ini juga ada tambahan semakin banyak gas (udara, asam karbon, oksigen , uap)
yang memenuhi syarat sebagai bahan pelumasan pada kecepatan keliling tap sangat tinggi
( 100000 perp/meni dan lebih dapat dijumpai) dimana minyak akan mengembangkan
terlampau banyak kalor, dimana poros harus berputar ditempat sama sekali tidak dimungkin
dihampiri .
6. Umur Bantalan
Beban ekuivalen dinamis yaitu suatu beban yang besarnya sedemikian rupa sehingga
memberikan umur yang sama dengan umur yang diberikan oleh beban dan kondisi putaran
sebenarnya, dapat ditentukan dengan persamaan :
Pr = X . V . Fr + Y . Fa ..( 8 )
Dimana : X = factor beban radial
V = Beban putar pada cincin dalam
Fa = Beban aksial
Y = Faktor beban aksial
Sumber : Sularso,
Kiyokatsu Suga. Dasar
Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin,
jakarta, 1987. Hal. 143
Tabel.3.5. bantalan untuk permesinan dan umurnya
Soal Latihan
Sebuah poros tegak mempunyai telapak berdiameter 140 (mm) dan berputar pada 250 (rpm)
besarnya gaya aksial adalah 1500 (kg) termasuk berat poros, rencanakan bantalannya
Penyelesaian :
1. = 1500 (kg), N = 250 (rpm),
2. = 1,0
3.
7.
2. Perencanaan Bantalan pada kopling kendaraan motor Suzuki Shogun 125
Daya : 9,5 Ps
Putaran : 7500 rpm
Diameter poros (ds) = 16 mm
Bahan bantalan
Dalam perhitungan ini diambil bahan 600.1. Bearing dengan nomor 6002 C15. Lihat tabel
4.1.3(Sularso,Elemen Mesin, hal. 143)
Kapasitas
nominal Kapasitas nominal
Nomor Bantalan Ukuran luar
dinamis statis spesifik Co (kg)
spesifik C (kg)
Jenis Dua Dua sekat D
D r
terbuka sekat tanpa kontak B
1 26
0,
0 8
5
6000 6001 1 28
0, 360 196
6001 ZZ 6001 VV 2 8
5 400 229
6002 02 ZZ 02 VV 1 32
0, 440 263
6003 6003 6003 VV 5 9
5 470 296
6004 ZZ 04 VV 1 35
0, 735 465
6005 04 ZZ 05 VV 7 10
5
05 ZZ 2 42
1
0 12
Maka diperoleh
Xo = 0,6
Yo = 0,5
b. Beban radial (Fr)
Fr =
=
= 136,06 kg
1. Beban aksial (Fa)
Fa =
Dimana
D2 = Diameter luar plat gesek
D1 = Diameter dalam plat gesek
Pa = Tekanan permukaan yang diizinkan = 0,01
Maka :
Fa =
= 45,34 kg
maka didapat
Po = 0,6 136,06 + 0,5 4,5,34
= 81,636 + 22,67
= 14,306 kg
2. Beban radial ekivalen dinamis (Pr)
Pr = X. V. Fr + Y. Fa (kg)Sularso, Elemen Mesin, hal.135)
Dimana
X = Faktor aksial = 0,56
Y = Faktor radial = 1,45
V = 1 (untuk pembebanan pada cincin dalam yang berputar)
Fr = Beban radial = 136,06 kg
Fa = Beban aksial = 45,34 kg
Pr = 0,56 1 . 136,06 + 1,45 45,34
= 76,1936 + 65,743
= 141,93 kg
3. Jika c (kg) beban nominal dinamis spesifik dan Fr (kg) beban ekivalen dinamis, maka
faktor kecepatan (Fn) pada bantalan radial adalah
n = 7500 rpm
Fn =
=
= (0,00444)1/3
= 0,164